Laporan Praktikum Dasnut II. Klasifikasi Bahan Pakan

21
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR ILMU NUTRISI DAN PAKAN HEWAN ‘KLASIFIKASI BAHAN PAKAN’ OLEH : KELOMPOK A3 1. NINA I. WELNDY 1309012025 2. AGNES Y. TAEK 1309012027 3. FITRIANI SALIH 1309012031 4. ERVIN ELMAKHVUDZ 1309012039 5. LELITA ANTOH 1309015043 FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG

description

ddd

Transcript of Laporan Praktikum Dasnut II. Klasifikasi Bahan Pakan

LAPORAN PRAKTIKUMDASAR ILMU NUTRISI DAN PAKAN HEWANKLASIFIKASI BAHAN PAKAN

OLEH :KELOMPOK A31. NINA I. WELNDY13090120252. AGNES Y. TAEK13090120273. FITRIANI SALIH13090120314. ERVIN ELMAKHVUDZ13090120395. LELITA ANTOH1309015043

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWANUNIVERSITAS NUSA CENDANAKUPANG2015

1. PENDAHULUAN a) Latar belakangBahan pakan adalah segala sesuatu yang dapat diberikan kepada hewan, baik berupa bahan organik maupun non organik yang sebagian atau seluruhnya dapat dicerna tanpa mengganggu kesehatan hewan. Pakan yang diberikan kepada hewan tentunya harus mengandung zat-zat yang bermanfaat bagi keberlangsungan hidup serta kegiatan produksi hewan tersebut. Pakan dapat diklasifikasikan berdasarkan syarat-syarat tertentu, misalnya bahan pakan yang diklasifikasikan berdasarkan asalnya, berdasarkan karakteristik kimianya, dan berdasarkan golongan hewan yang mengonsumsi. Secara Internasional, bahan pakan dikelompokkan kedalam 8 kelas, berdasarkan sifat karakteristik fisik dan kimia serta penggunaannya, sedangkan secara konvensional, bahan pakan digolongkan kedalam 5 kelas berdasarkan kandungan zat nutrisi yang ada didalam bahan pakan tersebut.

b) TujuanTujuan diadakannya praktikum ini adalah : Kami dapat menyebut dan membedakan jenis pakan untuk ternak ruminansia atau non ruminansia Kami dapat mengelompokkan sumber-sumber pakan tersebut berdasarkan nomenklatur internasional (8 kelas) maupun konvensional (5 kelompok)

2. HASIL NoNama bahanpakanHewan yangMengonsumsiKlasifikasi secara internasionalKlasifikasi secara konvensional

RuminansiaNon ruminansia

1Hay Kelas 1*Carbonaceous roughes

2Daging buah lontar Kelas 1

3Jerami Kelas 1Carbonaceous roughes

4Buah jagung Kelas 4Carbonaceus concentrates

5Buah labu Kelas 1-

6Rumput gajah Kelas 2*Carbonaceous roughes

7Daun gamal Kelas 2Proteinaceous roughages

8Daun turi Kelas 2Proteinaceous roughages

9Daun nangka Kelas 2Proteinaceous roughages

10Daun pepaya Kelas 2Proteinaceous roughages

11Daun pisang Kelas 2Proteinaceous roughages

12Daun ubi Kelas 2Proteinaceous roughages

13Silase Kelas 3*Carbonaceous roughes

14Rumput Kelas 3Carbonaceous roughes

15Tanaman jagung Kelas 3 Carbonaceus concentrates

16Biji jagung Kelas 4*Carbonaceus concentrates

17Dedak Kelas 4Carbonaceus concentrates

17Biji marungga

Kelas 5*Proteinaceous concentrates

18Kacang nasi Kelas 5Proteinaceous concentrates

19Kacang ijo Kelas 5Proteinaceous concentrates

20Biji lamtoro Kelas 5Proteinaceous concentrates

21Siput Kelas 5Proteinaceous concentrates

22Ulat Kelas 5Proteinaceous concentrates

23Cangkang siput Kelas 6*Additive materials

Keterangan : Kelas 1* = hijauan keringKelas 2* = pasture, tanaman pandangKelas 3* = silage (silase)Kelas 4* = sumber energiKelas 5* = sumber proteinKelas 6* = Sumber mineral

3. PEMBAHASANBahan pakan adalah segala sesuatu yang dapat diberikan kepada ternak berupa penyususn ransum baik bahan organik maupun anorganik untuk memenuhi kebutuhan ternak akan zat-zat makanan, kelangsungan hidup, pertumbuhan, aktifitas, reproduksi maupun produksi sesuai dengan tujuan pemeliharaan. Bahan pakan mengandung unsur nutrisi yang dibutuhkan untuk fungsi-fungsi tersebut, utamanya sebagai sumber energi. Kandungan nutrien pada masing-masing bahan juga berbeda, oleh karena itu para ahli pakan telah membuat deskripsi bahan pakan serta kandungan nutrien di dalamnya untuk memudahkan penyusunan ransum hewan ternak. Berdasarkan Nomenklatur Internasional bahan pakan dibagi dalam 8 (delapan) kelas, dan berdasarkan konvensional bahan pakan dibagi menjadi 5 (lima).Berdasarkan Nomenklatur Internasional, bahan pakan dikelompokkan ke dalam 8 (delapan) kelas, yaitu:1) Hijauan kering (dry forages) dan jerami (forages)Hijauan kering adalah rumput dan daun-daun leguminosa yang sengaja dikeringkan agar dapat disimpan dalam waktu yang lama dan digunakan sebagai cadangan bahan pakan ternak pada musim kekurangan pakan. Kelas hijauan kering dan jerami mengikutsertakan semua hijauan dan jerami yang dipotong dan dirawat, dan produk lain dengan lebih dari 10 % serat kasar dan mengandung lebih dari 35 % dinding sel.Dari semua bahan-bahan yang dikumpulkan saat praktikum, yang termasuk ke dalam kelas 1 adalah hay, daging buah lontar, jagung, buah labu dan buah kersen. 2) Pastura dan hijauan segarPastura dan hijauan segar merupakan bahan pakan dalam bentuk daun-daunan, dan kadang masih bercampur dengan ranting dan bunganya. Kadar airnya berkisar antara 70-80 % dan sisanya adalah bahan kering dan sangat baik untuk pertumbuhan dan perkembangan ternak.Yang termasuk bahan pakan kelas 2 adalah daun nangka, daun gamal, daun lamtoro, daun pepaya, daun jagung, daun ubi (singkong), daun angsono, daun labu dan rumput gajah. Daun nangka baik untuk pakan ternak karena banyak kandungan zat yang bermanfaat bagi ternak. Daun gamal memiliki rasa pahit bila dimakan, daun gamal tidak selalu diberikan dalam bentuk segar tetapi juga dapat dilayukan terlebih dahulu sebelum diberikan kepada ternak. Bahan kering rumput gajah mengandung 9,72% protein, 1,04% lemak, 43,56% BETN, 27,54% serat kasar dan 18,13% abu. 3) Silase Silase merupakan hijauan segar yang disimpan dalam silo dengan tujuan diberikan kepada ternak pada waktu bahan pakan sulit didapatkan atau pada musim paceklik untuk menampung dan memanfaatkan kelebihan produk hijauan dan mendayagunakan sisa hasil pertanian dan hasil ikutan pertanian.. Yang termasuk dalam Kelas ini adalah silase hijauan, tetapi tidak silase ikan, biji-bijian dan umbi-umbian. Silase memiliki bentuk kasar, warna hijau tetapi seperti aslinya dan bentuk tidak berubah, agak asam karena pengaruh bahan yang digunakan untuk memfermentasi hijauan ini. Silase hijauan pakan merupakan bahan pakan yang berasal dari hijauan yang telah mengalami proses fermentasi di dalam silo anaerob, dan mengandung bahan kering 30-35 %.Yang termasuk dalam bahan pakan kelas 3 (tiga) adalah silase,rumput dan daun jagung yang dibuat dalam bentuk silase. 4) Sumber energiBahan makanan sumber energi pada umumnya merupakan bahan pakan yang mempunyai kadar protein sekitar 12 % atau < 20% dimana 75-80 % dapat dicerna. Penyusun utama bahan makanan sumber energi adalah karbohidrat, yang masih utuh berupa biji biasanya bagian merupakan pati yang daya cernanya sekitar 95 % serta mempunyai kadar serat kasar yang bervariasi yang dapat mempengaruhi daya cerna. Termasuk kelompok ini adalah bahan-bahan dengan serat kasar kurang dari 18 % atau dinding sel kurang dari 35%. Yang termasuk dalam kelas 4 adalah dedak, tepung jagung dan biji jagung. Kandungan nutrisi dedak adalah PK 12%, lemak 13%, serat kasar 12%, abu 10,1%, 41,9% BETN. Kandungan nutrisi jagung kuning adalah karbohidrat (terutama pati 80% dari bahan kering), protein 15% dari bahan kering, lemak 15,5% dari bahan kering dan air. Kandungan nutrisi jagung kuning adalah 1,7% abu, 2,2% SK, 68,6% BETN dan 8,9% PK.

5) Sumber proteinBahan pakan sumber protein terdiri dari dua sumber yaitu protein yang berasal dari sumber hewani dan yang berasal dari sumber nabati. Bahan pakan sumber protein mengandung serat < 18%, dinding sel 35% dan kadar protein kasar > 20%.Yang termasuk dalam kelas 5 adalah ulat, bekicot, biji lamtoro, biji kelor dan kacang hijau. Kandungan yang ada pada kacang hijau antara lain: kandungan energinya 2220 kkal/kg, kandungan protein 21,30%, kandungan serat kasar 4,50%, lemak 0,90%, kandungan Ca 0,10%.6) Sumber mineralMineral merupakan komponen dari pesenyawaan organik jaringan tubuh dan persenyawaan kimiawi lainnya yang berperan dalam proses metabolisme. Kebutuhannya sangat sedikit tetapi sangat vital, teutama pada proses tumbuh dan bereproduksi penyusunnya yaitu kalsium dan fosfor. Apabila ternak kekurangan bahan pakan yang mengandung mineral maka dapat menyebabkan pertumbuhannya lambat.Yang termasuk kelas 6 sebagai sumber mineral adalah cangkang bekicot. Tepung kerang digunakan sebagai sumber kalsium yang penting untuk unggas pedaging dan unggas yang sedang bertelur dengan kadar kalsium yang cukup besar yaitu 38 % dan kandungan nutrien lainnya yaitu 1,2 % BETN, 46,7 % PK, dan 86 % BK. Kulit kerang diperlukan lebih banyak dalam ransum untuk ayam petelur yang bereproduksi tinggi sehingga dapat menahan telur dalam saluran telur dalam waktu yang relatif singkat.7) Sumber vitaminVitamin adalah senyawa organik, biasanya tidak disintesis oleh jaringan tubuh dan diperlukan dalam jumlah sedikit. Vitamin ini digunakan sebagai koenzim atau regulator metabolisme. Vitamin digolongkan menjadi dua yaitu vitamin yang larut dalam lemak dan vitamin yang larut dalam air. Vitamin A, D, E, K adalah vitamin yang larut dalam lemak. Sedangkan vitamin yang larut dalam air adalah tiamin, ribofialin, asam nukleat, folasin, boitin dan asam pentotenat. Sedangkan vitamin C tidak dapat disintesis oleh tubuh jadi sangat diperlukan dalam ransum.Bahan pakan yang mengandung sumber protein tidak dapat kami amati saat praktikum. Hal ini dikarenakan pada praktikum pertama tidak didapatkan pakan yang merupakan sumber vitamin.8) Zad aditifBerdasarkan komposisinya, aditif pakan (fedd suplement) dibagi menjadi tiga, yaitu feed suplement yang mengandung multivitamin dan mineral, feed suplement yang mengandung komposisi multivitamin dan antibiotik, dan feed suplement yang mengandung komposisi multivitamin, mineral, dan antibiotik. Aditif pakan meliputi bahan pewarna, antibiotik, hormon pengharum, obat-obatan dan air.Bahan pakan yang mengandung zat aditif tidak bisa diamati karena pada praktikum sebelumnya tidak didapatkan bahan pakan yang mengandung zat aditif.Bahan pakan konvensional adalah bahan baku yang sering digunakan dalam pakan yang biasanya mempunyai kandungan nutrisi yang cukup (misalnya Protein) dan disukai ternak. Berdasarkan klasifikasi bahan pakan konvensional, bahan pakan diklasifikasikan menjadi 5 (lima) yaitu:1) Carbonaceous concentratesKandungan energi tinggi dengan serat kasar rendah < 18%, protein kasar rendah 20%.proteinnya bervariasi : ditentukan oleh jumlah dan ratio asam amino (AA) 4 sangat berpengaruh pada non ruminansia karena sangat membutuhkan AA esensial asal pakan.Yang termasuk dalam proteinaceous concentrates adalah ulat, bekicot, biji lamtoro, biji kelor dan kacang hijau. Kandungan yang ada pada kacang hijau antara lain: kandungan energinya 2220 kkal/kg, kandungan protein 21,30%, kandungan serat kasar 4,50%, lemak 0,90%, kandungan Ca 0,10%. Bahan pakan protenaceous concentrates sama dengan kelas 5 (lima) dalam klasifikasi bahan pakan secara internasional. Bahan pakan Proteinaceous Concentrates merupakan pakan untuk non-ruminan.3) Proteinaceous roughagesEnergi rendah,serat Kasar Cukup ,protein Kasar Cukup,kalsium tinggi. Pada umumnya berupa legume . Leguminousforages mempunyai Karakteristik dapat memproduksi pakan yang palatable dalam jumlah banyak /ha,kandungan protein > forages lain, protein berkualitas tinggi, kandungan Ca tinggi,kandungan P relatif tinggi, kandungan vitamin A (provit A) tinggi, vit D dapat diperkaya dengan penjemuran, menaikkan kesuburan tanah, dapat dikombinasikan dengan rumput.Contoh :hijauan/Legum, daun lamtoro, daun gamal ,hijauan kering/hay, daun asam, daun pepaya, daun kelor, daun Pisang, daun singkong, daun angsana,daun kusambi daun nangka, daun turi dan kaliandra. Bahan pakan Proteinaceous Roughages merupakn pakan untuk ruminant.4) Carbonaceous roughagesEnergi rendah, cukup serat kasar tinggi, protein kasar rendah. Kandungan nutrient sangat rendah. Yang termasuk carbonaceous raoghages adalah jerami. Bahan pakan Carbonaceous Raoghages merupakan pakan non-legume dan merupakan pakan utama untuk ruminant.5) Additive materialsBahan Additive adalah zat yang secara alami tidak terdapat pada pakan dengan tujuan pemakiannya sebagai pemacu produk ternak.Contoh Bahan Additive adalah nutrien (vitamin, mineral) dan Non Nutrien (antibiotik, hormon, obat-obatan). Dalam praktikum, tidak terdapat bahan pakan additive.

4. Kesimpulan Bahan pakan adalah segala sesuatu yang dapat diberikan kepada ternak berupa penyususn ransum baik bahan organik maupun anorganik untuk memenuhi kebutuhan ternak akan zat-zat makanan, kelangsungan hidup, pertumbuhan, aktifitas, reproduksi maupun produksi sesuai dengan tujuan pemeliharaan. Berdasarkan Nomenklatur Internasional bahan pakan dibagi dalam 8 (delapan) kelas, yaitu :1) Hijauan kering (dry forages) dan jerami (forages)2) Pastura dan hijauan segar3) Silase4) Sumber energi5) Sumber Protein6) Sumber Vitamin7) Sumber Mineral8) Zat Additif Berdasarkan konvensional bahan pakan dibagi menjadi 5 (lima), yaitu :1) Carbonaceous concentrates2) Proteinaceous concetrates3) Proteinaceous roughages4) Carbonaceous roughages5) Additive materials Carbonaceous consentrates dan Proteinaceous contrates merupakan pakan utama hewan non-ruminansia. Carbonaceous roughages dan Proteinaceous roughages merupakan pakan utama hewan ruminansia.

Daftar Pustaka

http://www.smallcrab.com/makanan-dan-gizi/623-memilih-bahan-makanan-konvensional-dan-non-konvensionalhttp://www.fapet.unud.ac.id/buku-ajar/pakan-unggas-konvensional-dan-inkonvensional/http://blogs.unpad.ac.id/ritarostika/files/2012/03/kuliah-ke-6-bahan-baku-pakan-konvensional-27-maret-2012.pdf

Lampiran gambar NoBahan pakanKlasifikasi internasionalklasifikasi konvensional

1hay kelas 1Carbonaceous roughes

2buah lontarkelas 1

3Jeramikelas 1Carbonaceous roughes

4buah jagungkelas 4Carbonaceus concentrates

5Buah labukelas 1

6rumput gajahkelas 2Carbonaceous roughes

7Daun gamalkelas 2Proteinaceous roughages

8Daun nagkakelas 2Proteinaceous roughages

9Daun pepayakelas 2Proteinaceous roughages

10Daun pisang kelas 2Proteinaceous roughages

11Daun ubikelas 2Proteinaceous roughages

12Daun marunggakelas 2Proteinaceous concentrates

13Daun lamtoro kelas

14Silase

15Rumput kumekelas 1Carbonaceous roughes

16tanaman jagungkelas 4Carbonaceus concentrates

17biji jagungkelas 5Carbonaceus concentrates

18biji marunggakelas 5Proteinaceous concentrates

19kacang nasikelas 5Proteinaceous concentrates

20kacang ijokelas 5Proteinaceous concentrates

21biji lamtorokelas 5Proteinaceous concentrates

22Siputkelas 5Proteinaceous concentrates

23ulat kelas 5Proteinaceous concentrates

24cangkang siputkelas 6Additive materials