Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

61
BUDIDAYA JAMUR TIRAM PUTIH (Oyster mushroom) PRAKTIKUM LAPANGAN KUNJUANGAN POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG 1/3/2015 1 Y.Rosdiana

Transcript of Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Page 1: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 1

BUDIDAYA JAMUR TIRAM PUTIH (Oyster

mushroom)PRAKTIKUM LAPANGAN

KUNJUANGAN POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

1/3/2015

Page 2: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 2

KELOMPOK : 1MATA KULIAH : HORTIKULTURADOSEN :SULISTIANI FAUZAH, SP

PENDIDIKAN BIOLOGIFAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

IAIN RADEN INTAN LAMPUNG2015

1/3/2015

Page 3: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 3

NAMA KELOMPOK

Asma PalupiCikra PawanaDeni Susana

Dewi SetiawatiFitri Mulyana

Indra YaniLailatus Sofa

Sinta DamaiantiVivi Noviana Sari

Yuniati Rosdiana Siregar1/3/2015

Page 4: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 4

Apa yang akan dibahas ?

1. Pengenalan jamur dan kandungan gizi2. Syarat tumbuh jamur tiram.3. Pembuatan media PDA untuk media bibit kultur

jaringan.4. Penanaman bibit jamur tiram dengan kultur jaringan.5. Pembuatan media tanam jamur tiram (baglog)6. Penanaman bibit jamur tiram pada media tanam.7. Proses perkembangan jamur.8. Panen dan pasca panen jamur tiram.

1/3/2015

Page 5: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

apa itu jamur?1. Jamur atau cendawan adalah tumbuhan yang tidak

mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler.

2. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa.Hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebutmiselium.

3. Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada juga dengan cara generatif. Jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya untuk memperoleh makanannya. Setelah itu, menyimpannya dalam bentuk glikogen. Jamur merupakan konsumen, maka dari itu jamur bergantung pada substrat yang menyediakankarbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya.

1/3/2015

Page 6: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 6

Macam Macam Jamur Tiram Beberapa jenis jamur tiram yang biasa dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia yaitu

1. jamur tiram putih (P.ostreatus)2. jamur tiram merah muda (P.flabellatus)3. jamur tiram abu-abu (P. sajor caju)4. jamur tiram abalone (P.cystidiosus)

1/3/2015

Page 7: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 7

Kandungan Gizi Pada Jamur Tiram

1/3/2015

Page 8: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 8

Syarat Tumbuh Jamur Tiram

1. Air • Kandungan air dalam substrak berkisar

60-65% • Apabila kondisi kering maka pertumbuhan

akan terganggu atau berhenti begitu pula sebaliknya apabila kadar air terlalu tinggi maka miselium akan membusuk dan mati

• Penyemprotan air dalam ruangan dapat dilakukan untuk mengatur suhu dan kelembaban.

1/3/2015

Page 9: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 9

2. Suhu • Suhu inkubasi atau saat jamur tiram

membentuk miselium dipertahankan antara 60-70%

• Suhu pada pembentukan tubuh buah berkisar antara 16 – 22 º C

3. Kelembaban • Kelembaban udara selama masa pertumbuhan

miselium dipertahankan antara 60-70%• Kelembaban udara pada pertumbuhan tubuh

buah dipertahankan antara 80-90% 1/3/2015

Page 10: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 10

3. Kelembaban • Kelembaban udara selama masa

pertumbuhan miselium dipertahankan antara 60-70%

• Kelembaban udara pada pertumbuhan tubuh buah dipertahankan antara 80-90%

1/3/2015

Page 11: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 11

4. Cahaya • Pertumbuhan jamur sangat peka terhadap

cahaya matahari secara langsung• Cahaya yidak langsung (cahaya pantul biasa

± 50-15000 lux) bermanfaat dalam perangsangan awal terbentuknya tubuh buah.

• Pada pertumbuhan miselium tidak diperlukan cahaya

• Intensitas cahaya yang dibutuhkan untuk pertumbuhan Namur sekitar 200 lux (10%)

1/3/2015

Page 12: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 12

5. Aerasi Dua komponen penting dala udara yang berpengaruh pada pertumbuhan jamuryaitu oksigen dan karbondioksida.Oksigen merupakan unsur pentingdalam respirasi sel. Sumber energi dalam sel dioksida menjadi karbondioksida.Konsentrasi karbondioksida (CO2) yang terelalu banyak dalam kumbungmenyebabkan pertumbuhan jamur tidak normal. Di dalam kumbung jamurkonsentrasi CO2 tidak boleh lebih dari 0,02%.

1/3/2015

Page 13: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 13

6. Tingkat Keasaman (pH) Tingkat keasaman media tanam mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jamur tiram putih. Pada pH yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan mempengaruhi penyerapan air dan hara, bahkan kemungkinan akan tumbuh jamur lain yang akan menganggu pertumbuhan jamur tiram itu sendiri, pH optimum pada media tanam berkisar 6-7.

1/3/2015

Page 14: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 14

Pembuatan media PDA untuk media bibit kultur jaringan

Bibit jamur tiram adalah bibit jamur indukan dengan media agar-agar (PDA) yang berasal dari ekstrak kentang.

Kultur jaringan adalah mengambil bagian dari jamur untuk ditumbuhkan pada media PDA agar dapat berkembang dan memperbanyak diri.

1/3/2015

Page 15: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 15

Pembuatan media PDA untuk media bibit kultur jaringan

Alat dan Bahan :

1/3/2015

Page 16: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 16

Pembuatan media PDA untuk media bibit kultur jaringan

1. Menyediakan alat dan bahan yang digunakan pembuatan media PDA.

1/3/2015

Page 17: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 17

2. Kentang dikupas dan dicuci dengan air bersih, Kentang diiris tipis-tipis 3 mm,Didihkan air, Masukan irisan kentang sampai lembek dan diperkirakan air tinggal 1 lt.

3. Saring rebusan kentang pada panci 2 Sari kentang direbus kembali dalam api kecil

1/3/2015

Page 18: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 18

4. Masukan gula sambil diaduk Masukan agar sedikit-sedikit sambil diaduk, Setelah bahan tercampur rata diangkat atau kecilkan api.

5. Masukan PDA dalam keadaan panas kedalam tabung reaksi / cawan petri dan Tutup tabung reaksi dengan kapas yang dipadatkan dan tutup kembali dengan aluminium foil

1/3/2015

Page 19: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 19

6. Masukan pada autoklap, pasteurisasi sampai 15 psi selama 15 menit

7. Setelah dipasteurisasi letakkan tabung reaksi masih dalam keadaan panas pada posisi miring sampai permukaan PDA lebar. Dan biarkan Sampai PDA membeku. Setelah dingin siap untuk di inokulasi atau disimpan.

1/3/2015

Page 20: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 20

Setelah PDA siap digunakan berulah kita melakukan inokulasi atau isolasi untuk mendapatkan biakan murni miselium jamur. Isolasi dilakukan dari kultur jaringan atau dari spora, tetapi bisa juga kita dapatkan dari subkultur biakan murni yang telah ada.

PDA bias ditambahkan vitamin• Tiiamin-HCL (vitamin B1)• Piridoksin-HCL (vitamin B6)• Asam nikotinat (vitamin B2)1/3/2015

Page 21: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 21

Penanaman Bibit Jamur Tiram Dengan Kultur Jaringan

1/3/2015

Page 22: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 22

Penanaman bibit jamur tiram dengan kultur jaringan

Isolasi dengan kultur jaringan1. Cuci jamur tiram sebelum isolasi2. sterilkan semua alat-alat dengan alkohol 70%3. Belah jamur tiram memanjang mulai dari tudung kearah

cawan/volva4. Celupkan jarum pindah kedalam alkohol, bakar diatas lampu

spirtus dan dinginkan5. Buka tutup botol atau cawan petri media agar (PDA) diatas api

lampu spirtus lalu ambil satu atau dua potong jaringan kecil bagian dalam jamur lalu pindahkan kedalam media agar atau PDA.

6. Tutup kembali dengan kapas dan lapisi dengan alumunium foil.

1/3/2015

Page 23: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 23

Penanaman bibit jamur tiram dengan kultur jaringan

1/3/2015

Page 24: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 24

Pertumbuahan jamur pada media PDA

1/3/2015

Page 25: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 25

Penanaman bibit jamur tiram dengan kultur jaringan

(Kegagalan pertumbuhan bibit)Pertumbuhan jamur yang didominasi oleh jamur atau bakteri kontaminan seperti yang terjadi pada petridisk kedua diakibatkan oleh beberapa hal. Diantaranya:

1. Kurang sterilnya ruangan LAF Hal yang sangat penting diperhatikan pada pembuatan bibit F0 ada sterilitas.Ruangan LAF adalah tempat yang sangat penting karena segala aktifitas sterilisasi dan inokulasi dilakukan di LAF.Jadi, sterilitas LAF memegang pengaruh yang cukup besar bagi tumbuh-tidaknya eksplan. Ada indikasi yang menyebabkan tumbuh suburnya kontaminan pada media bahwa pada saat melakukan proses pembuatan bibit ruangan belum steril sehingga kontaminasi rata.Kehadiran kontaminan dapat menjadi pesaing dalam mendapatkan nutrient pada substrat, yang menyebabkan kegagalan pertumbuhan bibit.

1/3/2015

Page 26: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 26

Penanaman bibit jamur tiram dengan kultur jaringan(Kegagalan pertumbuhan bibit)

2. Bahan jamur yang disterilkan alcohol masih mengandung air

Bahan berupa eksplan dari jaringan batang tubuh jamur tiram yang digunakan pada praktikum sebelumnya disterilkan terlebih dahulu dengan dimasukkan dan direndam beberapa waktu kedalam alcohol.pada saat proses inokulasi, jamur masih mengandung cairan alkalcoholtika ditanam pada media agar (ekstrak kentang) sehingga air menyebar kesana-kemari menyebar ke berbagai permukaan media sehingga menyebabkan kontaminasi.

1/3/2015

Page 27: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 27

Penanaman bibit jamur tiram dengan kultur jaringan(Kegagalan pertumbuhan bibit)

3. Peralatan yang disterilisasi hanya setengah dan tidak menyeluruh

Peralatan yang tidak steril akan menyebabkan bakteri atau jamur penyebabkan kontaminan cepat tumbuh. Sebenarnya pada praktikum ini sudah dilakukan sterilisasi pada peralatan yang digunakan akan tetapi belum maksimal. Pada saat sterilisasi scalpel yang digunakan pada saat pemotongan eksplan hanya disterilisasi sebagian saja yaitu bagian yang digunakan untuk memotong.Sedangkan pada bagian yang digunakan sebagai pegangan saat pemotongan tidak disterilkan atau tidak disemprot alkohol. Hal ini menyebabkan saat pemotongan bagian tubuh yang akan dijadikan sebagai eksplan bagian ujung tidak steril.

1/3/2015

Page 28: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 28

Memindahkan Bibit miselin PDA Ke media jagung

Untuk membuat bibit dengan media jagung, proses pembuatannya sama dengan membuat hanya nantinya bibit yang diinokulasikan adalah bibit dari jamur PDA.

1/3/2015

Page 29: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 29

LANGKAH PEMBUATAN MEDIA JAGUNG1. Pilih jagung dengan kualitas baik, baru, mulus tidak

ada lubang-lubang bekas ulat.2. Cuci jagung dengan menggunakan air hingga bersih,

pisahkan dengan kotoran.3. Rendam jagung selama 1 malam atau 2 malam.

1/3/2015

Page 30: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 30

4. Cuci kembali jagung hasil rendaman tersebut5. Rebus di air mendidih hingga agak lunak

(jangan terlalu lunak)

1/3/2015

Page 31: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 31

6. Tiriskan pada tempayan bambu selama kurang lebih 20 menit hingga kadar airnya berkurang

1/3/2015

Page 32: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 32

7. Masukkan ke dalam botol dan tutup dengan plastik tebal.

8. Sterilisasikan di autoclave selama kurang lebih 30 menit pada tekanan 2BAR. Keluarkan dan tunggu hingga suhu agak dingin sekitar 38 derajat C

9. Lalu inokulasikan bibit jagung dengan bibit dari PDA.

1/3/2015

Page 33: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 33

Pertumbuhan pada media jangung hari ke-2, ke-4, dan ke-8. jika sudah tertutupi jamur maka akan di pindahkan ke bag log.

1/3/2015

Page 34: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 34

Pembuatan media tanam jamur tiram (baglog)

Bag log adalah kantong plastik transparan berisi campuran media jamur.

1/3/2015

Page 35: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 35

media tanam jamur tiram (baglog)

Alat dan bahan :

1/3/2015

Page 36: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 36

Cara membuat baglog:1. Melakukan pengayakan serbuk kayu dengan menggunakan alat

pengayak yang telah di siapkan.2. Menimbang bahan bahan sesuai takaran.3. Melakukan pencampuran bekatul, gyps, dan kaptan sehingga

merata, kemudian campuran tersebut dicampurkan dengan serbuk kayu hinggga tercampur secara sempurna.

4. Menambahkan air bersih pada campuran media tanam hingga mencapai kadar air 45-60%

5. Melakukan pembungkusan dengan kantong plasitik hingga ¾ bagian.

6. Melakukan pemadatan media dalam kantong plastik dengan botol bulat hingga media benar benar padat.

7. Memasangkan gelang paralon pada permukaan plastik sehingga menyerupai bentuk botol.

1/3/2015

Page 37: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 37

TAHAPAN Pembuatan media tanam

jamur tiram (baglog)

1/3/2015

Page 38: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 38

1. Pengayakan Pengayakan adalah kegiatan memisahkan atau menyaring serbuk kayu gergaji yang bersar dan kecil/halus sehingga didapatkan serbuk kayu gergaji yang halus dan seragam. Tujuannya untuk mendapatkan media tanam yang memiliki kepadatan tertentu tanpa merusak kantong plastik (bag log) dan mendapatkan tingkat pertumbuhan miselia yang merata.

1/3/2015

Page 39: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 39

2. menyiapkan bahanjamur tiram sebaiknya dibuat menyerupai kondisi tempat tumbuhn jamur tiram di alam. Prosedur pelaksanaanya anatar lain ;

1. Serbuk gergaji 100 kg sebagai media tanam 2. Dedak 15 kg sebagai sumber makanan

tambahan bagi pertumbuhan jamur 3. Kapur 2kg dan gips 1 kg untuk mendapatkan

pH 6-7 media tanam sehingga memperlancar proses pertumbuhan jamur.

4. Serbuk gergaji yg sudah diayak dicampur dengan bekatul, kapur dan gips.

1/3/2015

Page 40: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 40

3. PencampuranCampuran bahan diaduk merata dan ditambahkan air bersih hingga mencapai kadar air 60-65%, dapat ditandai bila dikepal hanya mengeluarkan satu tetes air dan bila dibuka gumpalan serbuk kayu tidak serta merta pecah. Bahan yang telah dicampur bisa dikomposkan 1 hari, 3 hari, 7 hari atau langsung dikantongi.

1/3/2015

Page 41: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 41

4. Pengemasan plastikKegiatan memasukan campuran media ke dalam plastik polipropile (PP) dengan kepadatan tertentu agar miselia jamur dapat tumbuh maksimal dan menghasilkan panen yang optimal. Tujuannya menyediakan media tanam bagi bibit jamur.

1/3/2015

Page 42: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 42

5. Sterilisasi

Sterilisasi adalah suatu proses yang dilakukan untuk menonaktifkan mikroba, baik bakteri, kapang, maupun khamir yang dapat menganggu pertumbuhan jamur yang ditanam. Tujuannya mendapatkan serbuk kayu yang steril bebas dari mikroba dan jamur lain yang tidak dikendaki. Sterilisasi dilakukan pada suhu 70° C selama 5 – 8 jam, sedangkan sterilisasi autoclave membutuhkan waktu selama 4 jam, pada suhu121°C, dengan tekanan 1 atm.

1/3/2015

Page 43: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 43

6. Pendinginan Proses pendinginan merupakan suatu upaya menurunan suhu media tanam setelah disterilkan agar bibit yang akan dimasukkan ke dalam bag log tidak mati. Pendinginan dilakukan 8 – 12 jam sebelum dinokulasi. Temperatur yangdiinginkan adalah 30 - 35°C.

1/3/2015

Page 44: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 44

Ciri-ciri baglog yang kurang baik

Perlu dicermati dalam proses perawatan dan pengontrolan baglog dalam proses inkubasi, terhadap baglog baglog yang tidak bagus/gagal, adapun ciri-ciri baglog yang tidak bagus adalah sebagai berikut:

1. bibit yang berumur tiga hari terhitung dari mulai proses inokulasi (penaburan bibit)

2. Bibit tidak merambat atau tidak keluar bakal bahan miselium. 3. Perhatikan baglog setelah berumur dua hari ditumbuhi jamur liar,

biasanya tampak berwarna hitam atau hijau didalam permukaan baglog.

4. Tidak meratanya perambatan miselium dalam kurun waktu 7 sampai 10 hari, terhitung setelah proses inokulasi (penaburan bibit)

1/3/2015

Page 45: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 45

baglog yang kurang baik

1/3/2015

Page 46: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 46

Ciri-ciri bag log yang baik

1. Setelah 24 jam terhitung dari mulai proses inokulasi, bibit akan berubah warna menjadi putih dipermukaan atas baglog (dibawah cincin plastik)

2. Perambatan miselium tampak tebal dan merata Baglog tidak terkena jamur liar dibagian yang belum dirambati miselium Baglog yang berusia 25 sampai 30 hari akan ditumbuhi miselium 100%, dan tidak tersisa sedikitpun media yang berwarna coklat atau hitam.

1/3/2015

Page 47: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 47

bag log yang baik

1/3/2015

Page 48: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 48

Penanaman bibit jamur tiram pada media tanam

1/3/2015

Page 49: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 49

Inokulasi (penanaman bibit)

Inokulasi adalah proses pemindahan sejumlah kecil miselia jamur dari biakan induk kedalam media tanaman yang telah disediakan. Tujuannya adalah menumbuhkan miselia jamur pada media tanam hingga menghasilkan jamur yang siap panen.

1/3/2015

Page 50: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 50

Prosedur pelaksanaan inokulasi bibit :1. Petugas yang akan menginokulasi bibit harus bersih,

mencuci tangan dengan alkohol, dan menggunakan pakaian bersih.

2. Sterilkan saptula menggunakan alkohol 70% dan dibakar. 3. Buka sumbatan kapas bag log, buat sedikit lubang pada

media tanam dengan menggunakan kayu yang steril yang diruncingkan.

4. Ambil sedikit bibit jamur tiram (miselia) ± 1 (satu) sendok teh dan letakkan ke dalam bag log setelah itu sedikit ditekan.

5. Selanjutnya media yang telah diisi bibit ditutup dengan kapas kembali.

6. Media baglog yang telah dinokulasi dibuat hingga 22 - 28º C untk mempercepat pertumbuhan miselium.

1/3/2015

Page 51: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 51

1. Petugas yang akan menginokulasi bibit harus bersih, mencuci tangan dengan alkohol, dan menggunakan pakaian bersih.

1/3/2015

Page 52: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 52

2. Buka sumbatan kapas bag log, buat sedikit lubang pada media tanam dengan menggunakan kayu yang steril yang diruncingkan.

3. Ambil sedikit bibit jamur tiram (miselia) ± 1 (satu) sendok teh dan letakkan ke dalam bag log setelah itu sedikit ditekan

1/3/2015

Page 53: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 53

4. Selanjutnya media yang telah diisi bibit ditutup dengan kapas kembali.

5. Media baglog yang telah dinokulasi dibuat hingga 22 - 28º C untk mempercepat pertumbuhan miselium

1/3/2015

Page 54: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 54

Pemindahan ke Tempat Budidaya

1. Baglog yang telah putih

ditumbuhi miselium dipindahkan ke kumbung budidaya

2. Baglog yang miseliumnya sudah putih dan ada penebalan dibuka cincin bambunya agar jamure bisa tumbuh.

1/3/2015

Page 55: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 55

Perawatan

1. Baglog yang telah dibuka cincin dirawat dengan melakukan penyiraman secara kabut untuk mempercepat pertumbuhan pinhead jamur

2. Hal yang terpenting harus diperhatikan dalam kumbung adalah menjaga suhu dan kelembaban yang dibutuhkan jamur

3. Apabila kelembaban kurang, pinhead mati dan jika terlkalu lembab jamur menjadi basah

1/3/2015

Page 56: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 56

Penyiraman

Penyiraman dilakukan dengan cara penyemprotan atau pengkabutan dengan menggunakan air bersih yang ditujukan pada ruang kubung dan media tumbuh jamur, tujuan untuk menjaga kelembaban kubung.

1/3/2015

Page 57: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 57

Pengendalian hama dan penyakit

Umumnya hama dan penyakit utama pada jamur tiram adalah tikus, dapat dikendalikan dengan menggunakan seng sebagai pembatas bangunan kubung agar tidak naik keatas atau lem tikus. Pada malam hari sering dilakukan pengecekan kubung untuk mengusir tikus.

1/3/2015

Page 58: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 58

PEMANENANCiri-ciri jamur tiram yang sudah siap dipanen adalah ; 1. Tudung belum keriting 2. Warna belum pudar 3. Spora belum dilepaskan 4. Tekstur masih kokoh dan lentur 5. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemanenan adalah: 6. Panen dilakukan dengan mencabut 7. Tanpa menyisakan bagian jamur 8. Bersih dan tidak berceceran 9. Jamur dipanen setelah 3 hari muncul pinhead, ukuran jamur cukup dan

jamur tidak terlalu basah, hal ini akan mempengaruhi harga dipasar10. Baglog yang telah dipanen dibersihkan dari sisa-sisa jamur yang masih

menempel pada baglog supaya tidak mengundang hama dan penyakit 11. Jamur yang telah dipanen dibersihkan kemudian diwadahi dalam kantong

plastik ukuran 3 kg, 5 kg, 10 kg dan siap dipasarkan. 1/3/2015

Page 59: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 59

Jamur siap panen

1/3/2015

Page 60: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 60

Penanganan Pasca Panen

1. Jamur tiram kebanyakan dijual secara curah dalam bentuk segar sehingga mempunyai kelemahan tidak tahan lama disimpan

2. Dijual dengan cara dipak ke supermarket, hotel dan restauran

3. Diolah menjadi makanan yang mempunyai nilai tambah lebih seperti dalam bentuk pepes jamur, sate jamur, sop jamur, tumis jamur, dendeng jamur, jamur lapis tepung, kripik jamur, abon jamur, pangsit jamur, dll.

1/3/2015

Page 61: Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Y.Rosdiana 61

Kemasan dan olah jamur tiram

1/3/2015