Laporan Praktikum Anor II Kel 9 Natrium Kalium

34
I. JUDUL PERCOBAAN : NATRIUM DAN KALIUM II. TANGGAL PERCOBAAN : 10 Oktober 2012 III. SELESAI PERCOBAAN : 10 Oktober 2012 IV. TUJUAN : 1. Mengetahui sifat-sifat natrium, kalium dan senyawa. 2. Mengidentifikasi senyawa natrium dan kalium V. KAJIAN TEORI Natrium atau sodium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Na dan nomor atom 11. Natrium adalah logam reaktif yang lunak, keperakan, dan seperti lilin, yang termasuk ke logam alkali yang banyak terdapat dalam senyawa alam (terutama halite ). Dia sangat reaktif, apinya berwarna kuning, beroksidasi dalam udara, dan bereaksi kuat dengan air , sehingga harus disimpan dalam minyak . Karena sangat reaktif, natrium hampir tidak pernah ditemukan dalam bentuk unsur murni. Gambar 1. Logam Natrium Seperti logam alkali lainnya, natrium adalah unsur reaktif yang lunak, ringan, dan putih keperakan, yang tak pernah berwujud sebagai unsur murni di alam. Natrium mengapung di air, menguraikannya menjadi LAPORAN KIMIA ANORGANIK : NATRIUM DAN KALIUM – KELOMPOK 9 1

Transcript of Laporan Praktikum Anor II Kel 9 Natrium Kalium

Page 1: Laporan Praktikum Anor II Kel 9 Natrium Kalium

I. JUDUL PERCOBAAN : NATRIUM DAN KALIUM

II. TANGGAL PERCOBAAN : 10 Oktober 2012

III. SELESAI PERCOBAAN : 10 Oktober 2012

IV. TUJUAN :

1. Mengetahui sifat-sifat natrium, kalium dan senyawa.

2. Mengidentifikasi senyawa natrium dan kalium

V. KAJIAN TEORI

Natrium atau sodium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki

simbol Na dan nomor atom 11. Natrium adalah logam reaktif yang lunak, keperakan,

dan seperti lilin, yang termasuk ke logam alkali yang banyak terdapat dalam senyawa

alam (terutama halite). Dia sangat reaktif, apinya berwarna kuning,beroksidasi dalam

udara, dan bereaksi kuat dengan air, sehingga harus disimpan dalam minyak. Karena

sangat reaktif, natrium hampir tidak pernah ditemukan dalam bentuk unsur murni.

Gambar 1. Logam Natrium

Seperti logam alkali lainnya, natrium adalah unsur reaktif yang lunak, ringan,

dan putih keperakan, yang tak pernah berwujud sebagai unsur murni di alam. Natrium

mengapung di air, menguraikannya menjadi gas hidrogen dan ion hidroksida. Jika

digerus menjadi bubuk, natrium akan meledak dalam air secara spontan. Namun,

biasanya ia tidak meledak di udarabersuhu di bawah 388 K. Natrium juga bila dalam

keadaan berikatan dengan ion OH- maka akan membentuk basa kuat yaitu NaOH.

Unsur Natrium (Na) Sifat fisika unsur Natrium:

1. Berwujud padatan yang berwarna abu-abu mengkilap.

2. Mempunyai titik leleh 97,81oC dan titik didih 903,8oC.

LAPORAN KIMIA ANORGANIK : NATRIUM DAN KALIUM – KELOMPOK 9 1

Page 2: Laporan Praktikum Anor II Kel 9 Natrium Kalium

3. Besarnya diameter atom natrium adalah 2,23 A dan kerapatan atom natrium adalah

0,971 g/cm3.

4. Dapat diiris dengan mudah.

Sifat kimia unsur Natrium:

1. Sangat reaktif dengan air sehingga reaksinya dapat menimbulkan ledakan dan nyala

api.

2. Jika dibakar, warnanya kuning kemerah-merahan.

Kalium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik  yang memiliki

lambang K dan nomor atom 19. Kalium berbentuk logam lunak berwarna putih

keperakan dan termasuk golongan alkali tanah. Secara alami, kalium ditemukan

sebagai senyawa dengan unsur lain dalam air laut atau mineral lainnya.

Kalium teroksidasi dengan sangat cepat dengan udara, sangat reaktif terutama dalam

air, dan secara kimiawi memiliki sifat yang mirip dengan natrium. Dalam bahasa Inggris,

kalium disebut potassium.

Gambar 2. Logam Kalium

Sifat fisika unsur Kalium: 

1. Berwujud padatan yang berwarna abu-abu mengkilap.

2. Mempunyai titik leleh 63,65oC dan titik didih 774oC.

3. Besarnya diameter atom kalium adalah 2,77 A dan kerapatan atom natrium adalah

0,862 g/cm3.

LAPORAN KIMIA ANORGANIK : NATRIUM DAN KALIUM – KELOMPOK 9 2

Page 3: Laporan Praktikum Anor II Kel 9 Natrium Kalium

Sifat kimia unsur Kalium:

1. Reaktif dengan air sehingga reaksinya dapat menimbulkan ledakan dan nyala api.

2. Jika dibakar, warnanya putih kebiruan.

Logam Alkali (Golongan IA) adalah unsur yang sangat elektropositif (kurang

elektronegatif). Umumnya, logam Alkali berupa padatan dalam suhu ruang. Unsur Alkali

terdiri dari Litium (Li), Natrium (Na), Kalium (K), Rubidium (Rb), Sesium (Cs), dan

Fransium (Fr). Fransium jarang dipelajari sebagai salah satu anggota unsur Golongan

IA, sebab Fransium adalah unsur radioaktif yang tidak stabil dan cenderung meluruh

membentuk unsur baru lainnya. Dari konfigurasi elektron unsur, masing-masing

memiliki satu elektron valensi . Dengan demikian, unsur Alkali cenderung membentuk

ion positif bermuatan satu (M+).

Dalam satu golongan, dari Litium sampai Sesium, jari-jari unsur akan meningkat.

Letak elektron valensi terhadap inti atom semakin jauh. Oleh sebab itu, kekuatan tarik-

menarik antara inti atom dengan elektron valensi semakin lemah. Dengan demikian,

energi ionisasi akan menurun dari Litium sampai Sesium. Hal yang serupa juga

ditemukan pada sifat keelektronegatifan unsur .

Secara umum, unsur Alkali memiliki titik leleh yang cukup rendah dan lunak,

sehingga logam Alkali dapat diiris dengan pisau. Unsur Alkali sangat reaktif, sebab

mudah melepaskan elektron (teroksidasi) agar mencapai kestabilan (konfigurasi

elektron ion Alkali menyerupai konfigurasi elektron Gas Mulia). Dengan demikian,

unsur Alkali jarang ditemukan bebas di alam. Unsur Alkali sering dijumpai dalam

bentuk senyawanya. Unsur Alkali umumnya bereaksi dengan unsur lain membentuk

senyawa halida, sulfat, karbonat, dan silikat.

Natrium dan Kalium terdapat dalam jumlah yang melimpah di alam. Keduanya

terdapat dalam mineral seperti albite (NaAlSi3O8) danortoklas (KAlSi3O8). Selain itu,

mineral lain yang mengandung Natrium dan Kalium adalah halite (NaCl), Chile

saltpeter (NaNO3), dan silvit (KCl).

Logam Natrium dapat diperoleh dari elektrolisis lelehan NaCl (proses Down).

Titik leleh senyawa NaCl cukup tinggi (801°C), sehingga diperlukan jumlah energi yang

besar untuk melelehkan padatan NaCl. Dengan menambahkan zat aditif CaCl2, titik leleh

dapat diturunkan menjadi sekitar 600°C, sehingga proses elektrolisis dapat berlangsung

lebih efektif tanpa pemborosan energi.

LAPORAN KIMIA ANORGANIK : NATRIUM DAN KALIUM – KELOMPOK 9 3

Page 4: Laporan Praktikum Anor II Kel 9 Natrium Kalium

Sebaliknya, logam Kalium tidak dapat diperoleh melalui metode elektrolisis

lelehan KCl. Logam Kalium hanya dapat diperoleh melalui reaksi antara lelehan KCl

dengan uap logan Natrium pada suhu 892°C. Reaksi yang terjadi adalah sebagai

berikut :

Na(g) +  KCl(l) <——>  NaCl(l) +  K(g)

Natrium dan Kalium adalah unsur logam yang sangat reaktif. Logam Kalium lebih

reaktif dibandingkan logam Natrium. Kedua logam tersebut dapat berekasi dengan air

membentuk hidroksida. Saat direaksikan dengan oksigen dalam jumlah terbatas,

Natrium dapat membentuk oksidanya (Na2O). Namun, dalam jumlah oksigen berlebih,

Natrium dapat membentuk senyawa peroksida (Na2O2).

2 Na(s) +  O2(g) ——> Na2O2(s)

Natrium peroksida bereaksi dengan air menghasilkan larutan hidroksida dan hidrogen

peroksida. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

Na2O2(s) +  2 H2O(l) ——> 2 NaOH(aq) +  H2O2(aq)

Sama seperti Natrium, logam Kalium dapat membentuk peroksida saat bereaksi

dengan oksigen berlebih. Selain itu, logam Kalium juga membentuk superoksida saat

dibakar di udara. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

K(s) +  O2(g) ——> KO2(s)

Saat Kalium Superoksida dilarutkan dalam air, akan dibentuk gas oksigen. Reaksi yang

terjadi adalah sebagai berikut :

2 KO2(s) +  2 H2O(l) ——> 2 KOH(aq) +  O2(g) +  H2O2(aq)

Unsur Natrium dan Kalium berperan penting dalam mengatur keseimbangan cairan

dalam tubuh. Ion Natrium dan ion Kalium terdapat dalam cairan intraseluler dan

ekstraseluler. Keduanya berperan penting dalam menjaga tekanan osmosis cairan

tubuh serta mempertahankan fungsi enzim dalam mengkatalisis reaksi biokimia dalam

tubuh.

Natrium Karbonat (soda abu) digunakan dalam industri pengolahan air dan

industri pembuatan sabun, detergen, obat-obatan, dan zat aditif makanan. Selain itu,

Natrium Karbonat digunakan juga pada industri gelas. Senyawa ini dibentuk

melalui proses Solvay. Reaksi yang terjadi pada proses Solvay adalah sebagai berikut :

NH3(aq) +  NaCl(aq) +  H2CO3(aq) ——> NaHCO3(s) +  NH4Cl(aq)

2 NaHCO3(s) ——> Na2CO3(s) +  CO2(g) + H2O(g)

LAPORAN KIMIA ANORGANIK : NATRIUM DAN KALIUM – KELOMPOK 9 4

Page 5: Laporan Praktikum Anor II Kel 9 Natrium Kalium

Sumber mineral lain yang mengandung senyawa Natrium Karbonat adalah trona,

dengan formula kimia [Na5(CO3)2(HCO3).2H2O]. Mineral ini ditemukan dalam jumlah

besar di Wyoming, Amerika Serikat. Ketika mineral trona dipanaskan, akan terjadi

reaksi penguraian sebagai berikut :

2 Na5(CO3)2(HCO3).2H2O(s) ——> 5 Na2CO3(s) +  CO2(g) +  3 H2O(g)

Natrium Hidroksida dan Kalium Hidroksida masing-masing diperoleh melalui

elektrolisis larutan NaCl dan KCl. Kedua hidroksida ini merupakan basa kuat dan mudah

larut dalam air. Larutan NaOH digunakan dalam pembuatan sabun . Sementara itu,

larutan KOH digunakan sebagai larutan elektrolit pada beberapa baterai (terutama

baterai merkuri). Chile saltpeter (Natrium Nitrat) terurai membentuk gas oksigen

pada suhu 500°C. Reaksi penguraian yang terjadi adalah sebagai berikut :

2 NaNO3(s) ——> 2 NaNO2(s) +  O2(g)

Kalium Nitrat (saltpeter) dapat dibuat melalui reaksi berikut :

KCl(aq) +  NaNO3(aq) ——> KNO3(aq) +  NaCl(aq)

LAPORAN KIMIA ANORGANIK : NATRIUM DAN KALIUM – KELOMPOK 9 5

Page 6: Laporan Praktikum Anor II Kel 9 Natrium Kalium

VI. Prosedur Kerja

ALAT :

1. Tabung reaksi 3 buah

2. Cawan porselin 1 buah

3. Sendok porselin 1 buah

4. Pembakar bunsen 1 buah

5. Penjepit kayu 1 buah

6. Kawat platina 1 buah

7. Kaca arloji 1 buah

8. Gelas kimia 250mL 1 buah

9. Pipet tetes 5 buah

BAHAN :

1. Kristal NaOH, KOH

2. H2SO4 0,1 M

3. Larutan KI 0,1 M

4. Natrium peroksida

5. Logam natrium

6. Garam glauber

7. HCl pekat dan 0,1 M

8. Larutan KCl 1M , 0,1 M

9. Larutan NaCl 1 M

10. Larutan amilum

11. Benang wol

12. Abu kayu

13. Larutan phenolphtalein

LAPORAN KIMIA ANORGANIK : NATRIUM DAN KALIUM – KELOMPOK 9 6

Page 7: Laporan Praktikum Anor II Kel 9 Natrium Kalium

Seiris kecil logam Natrium

Percikan api dan gas H2

Diletakkan pada kertas saring.Diapungkan dalam gelas kimia berisi airDitutup dengan kaca arloji dengan segera

Sekecil kristal NaOHpotong

Lelehan Na2CO3

Diletakkan diatas cawan porselin

Gas CO2 dan panas

Dilarutkan dengan air secukupnyaDituang sebagian dalam tabung reaksi+HCl pekat tetes demi tetes sampai timbul gas

Seujung sendok kecil Na2O2

Larutan berwana merah muda

Dimasukkan dalam cawan+H2SO4 encer+beberapa tetes KI+amilum

CARA KERJA

1.

2

3

LAPORAN KIMIA ANORGANIK : NATRIUM DAN KALIUM – KELOMPOK 9 7

Page 8: Laporan Praktikum Anor II Kel 9 Natrium Kalium

Sendok kecil garam gleuber

Serbuk putih mirip detergen

Dimasukkan dalam tabung reaksi keringDipanaskan pada api kecil

Kawat platina

Kawat bersih (warna api)

Dicelupkan HCl pekatdipijarkan

Warna api jingga

Dicelupkan pada larutan NaCldipojarkan

Sepotong kecil KOH

Gelembung gas H2, panas

Dilarutkan dalam beberapa mL air

Licin

Diambil setetesDigosok pada ujung jari

4

5

6

7

LAPORAN KIMIA ANORGANIK : NATRIUM DAN KALIUM – KELOMPOK 9 8

Page 9: Laporan Praktikum Anor II Kel 9 Natrium Kalium

1-2 mL larutan KOH

Larutan jernih

Dimasukkan dalam tabung reaksi’Diencerkan dengan air+air brom

Larutan kuning

+H2SO4 Pekat

Larutan KOH

Timbul gas H2

Dimasukkan dalam tabung reaksi+ benang wolDipanaskan

Sedikit abu kayu

Filtrat jernih

Dimasukkan dalam tabung reaksi+airDikocok , di saring

Larutan merah muda keunguan

+pp

8

9

LAPORAN KIMIA ANORGANIK : NATRIUM DAN KALIUM – KELOMPOK 9 9

Page 10: Laporan Praktikum Anor II Kel 9 Natrium Kalium

Filtrat abu kayu

Timbul gas CO2

Dimasukkan dalam tabung reaksi+ HCl

Larutan KCl 0,1 M

Endapam putih yang melayang

+Asam Tartrat pekat 2M

HCl pekat

Tak ada nyala

Dicelupkan pada kawat nikromdipijarkan

Nyala ungu

Dicelupkan KCl 1MDipijarkan

10

11

LAPORAN KIMIA ANORGANIK : NATRIUM DAN KALIUM – KELOMPOK 9 10

Page 11: Laporan Praktikum Anor II Kel 9 Natrium Kalium

Seiris kecil logam Natrium

Percikan api dan gas H2

Diletakkan pada kertas saring.Diapungkan dalam gelas kimia berisi airDitutup dengan kaca arloji dengan segera

1

Sekecil kristal NaOHpotong

Lelehan Na2CO3

Diletakkan diatas cawan porselin

Gas CO2 dan panas

Dilarutkan dengan air secukupnyaDituang sebagian dalam tabung reaksi+HCl pekat tetes demi tetes sampai timbul gas

VII. HASIL PENGAMATAN

PerlakuanHasil pengamatan

Dugaan/ reaksi KesimpulanSebelum sesudah

Natrium : padatan abu-abu

Aquades : jernih tak berwarna

Pp : jernih tsk berwarna

Logam Na + air : timbul percikan api

Gas H2 : asap putih saat percikan api

Logam Na + air + pp : merah muda keunguan

2 Na(s) +2H2O

2NaOH(aq) +H2(g)

Logam Na reaktif pada air, menghasilkam larutan NaOH disertai dengan gas H2.Dan bersifat basa

NaOH : Kristal putih

Aquades : jernih tak

berwarna

HCl pekat : jernih

tak berwarna

NaOH dibiarkan di

udara terbuka :

meleleh terbentuk

Na2CO3

Na2CO3 + H2O :

Larutan jernih tak

berwarna

Na2CO3 + HCl :

Gas CO2 dan panas

NaOH(s) + CO2(g)

Na2CO3(aq) + H2O(l)

Na2CO3 + 2HCl(aq)

2NaCl(aq) +

H2O(l) + CO2(g)

Senyawa

Na2CO3 dengan

HCl yang

ditandai

dengan

terbentuknya

gas CO2

LAPORAN KIMIA ANORGANIK : NATRIUM DAN KALIUM – KELOMPOK 9 11

2

Page 12: Laporan Praktikum Anor II Kel 9 Natrium Kalium

Seujung sendok kecil Na2O2

Larutan berwana merah muda

Dimasukkan dalam cawan+H2SO4 encer+beberapa tetes KI+amilum

3

Sendok kecil garam gleuber

Serbuk putih mirip detergen

Dimasukkan dalam tabung reaksi keringDipanaskan pada api kecil

4

Na2O2 : serbuk

putih

Na2SO4 encer :

jernih tak berwarna

KI : jernih tak

berwarna

Amilum : jernih tak

berwarna

Na2O2 +H2SO4 :

jernih tak

berwarna

Na2O2 +H2SO4 +KI :

jernih tak

berwarna

Amilum +Na2O2 +

H2SO4 + KI : ungu

muda

Na2O2(s) +

H2SO4(aq)

Na2SO4(aq) + H2O(l)

2H2O2(aq)

2H2O(l) +O2(g)

Na2SO4(aq) +

2KI(aq)

K2SO4(aq) +

2NaOH(aq) + I2(aq)

Terbentuknya

senyawaNa

yaitu NaOH

Garam gleuber :

serbuk puth

Garam gleuber

dipanaskan :

serbuk putih mirip

detergen lebih

kering dari

sebelumnya

Na2SO4.10H2O(s)

Na2SO4 (s)+

10H2O(g)

Senyawa

anhidrat jika

dipanaskan

maka seluruh

atau sebagian

kristalnya

akan dilepas

atau menguap

LAPORAN KIMIA ANORGANIK : NATRIUM DAN KALIUM – KELOMPOK 9 12

Page 13: Laporan Praktikum Anor II Kel 9 Natrium Kalium

Kawat platina

Kawat bersih (warna api)

Dicelupkan HCl pekatdipijarkan

Warna api jingga

Dicelupkan pada larutan NaCldipojarkan

5

Sepotong kecil KOH

Gelembung gas H2, panas

Dilarutkan dalam beberapa mL air

Licin

Diambil setetesDigosok pada ujung jari

6

HCl pekat : jernih

tak berwarna

NaCl : jernih tak

berwarna

Kawat nikrom +

HCl + dipijarkan :

warna api tetap

Kawat nikrom +

NaCl : warna api

ningga

Uji nyala

logam natirum

menghasilkan

warna api

jingga

KOH : padatan

putih

Aquades: jernih tak

berwarna

KOH + air :

gelembung gas ,

panas

Digosokkan pada

ujung jari : licin

2KOH(s) + H2O(l)

KOH(aq) +H2(g)

Kalium sangat

reaktif

terhadap air

dan

menghasilkan

senyawa KOH

bersifat basa

LAPORAN KIMIA ANORGANIK : NATRIUM DAN KALIUM – KELOMPOK 9 13

Page 14: Laporan Praktikum Anor II Kel 9 Natrium Kalium

1-2 mL larutan KOH

Larutan jernih

Dimasukkan dalam tabung reaksi’Diencerkan dengan air+air brom

Larutan kuning

+H2SO4 Pekat

7

Larutan KOH

Timbul gas H2

Dimasukkan dalam tabung reaksi+ benang wolDipanaskan

KOH : Jernih tak

berwarna

Air brom : kuning

jernih

H2SO4 : Jernih tak

berwarna

Benang wol :

benang putih

KOH + H2O + Br2 :

larutan tak

berwana

panas

KOH + H2O + Br2 +

H2SO4 : larutan

berwarna kuning

panas

KOH + H2O + Br2 +

H2SO4 + dipanaskan

: larutan jernih tak

berwana

Ada gelembung gas

H2

2KOH(aq) + Br2(aq)

KBr(aq) +

KOBr(aq) + H2O(l)

KBr(aq) + KOBr(aq)

+ H2O(l) -->

+H2SO4(aq) 2KOH

+ Br2

KOH

direaksikan

dengan Br2

akan

membentuk

KBr dan pada

suasana asam

akan

terbentuk

kembali KOH

KOH

dipanaskan

akan

membentuk

gas H2

LAPORAN KIMIA ANORGANIK : NATRIUM DAN KALIUM – KELOMPOK 9 14

Page 15: Laporan Praktikum Anor II Kel 9 Natrium Kalium

Sedikit abu kayu

Filtrat jernih

Dimasukkan dalam tabung reaksi+airDikocok , di saring

Larutan merah muda keunguan

+pp

8

Filtrat abu kayu

Timbul gas CO2

Dimasukkan dalam tabung reaksi+ HCl

9

Abu kayu : serbuk

abu-abu

Pp : jernih tak

berwarna

Filtrat : jernih tak

berwarna

Filtrat + pp :

larutan berwarna

merah muda

K2CO3(s) + 2 H2O(l)

2KOH(aq) +

H2CO3(aq)

H2CO3(aq) H2O(l)

+ CO2(g)

Abu kayu

mengandung

senyawa

Kalium dan

jika

ditambahkan

air akan

membentuk

KOH yang

bersifat basa.

Abu kayu : serbuk

abu-abu

HCl : tak berwarna

Filtrat abu kayu :

jernih tak

berwarna

Filtrat + HCl :

timbul gas CO2

K2CO3(s) + 2HCl(aq)

2KCl(aq) +

H2CO3(aq)

H2CO3(aq) H2O(l)

+ CO2(g)

Abu kayu

ditambahkan

HCl terjadi

reaksi

penggaraman

KCl yang

mudah larut

dalam air

LAPORAN KIMIA ANORGANIK : NATRIUM DAN KALIUM – KELOMPOK 9 15

Page 16: Laporan Praktikum Anor II Kel 9 Natrium Kalium

Larutan KCl 0,1 M

Endapam putih yang melayang

+Asam Tartrat pekat 2M

HCl pekat

Tak ada nyala

Dicelupkan pada kawat nikromdipijarkan

Nyala ungu

Dicelupkan KCl 1MDipijarkan

KCl : jernih tak

berwarna

Asam tartat : jernih

tak berwarna

KCl + asam tartat :

terbentuk endapan

putih yang

melayang

KCl(aq) +

H2C4O6(aq)

KH4C4O6 +HCl(aq)

Terbentuk

larutan

KH4C4O6 tak

berwarna.

HCl pekat : jernih

tak berwarna

KCl : jernih tak

berwarna

Uji nyala api KCl :

warna ungu

Logam K

memberikan

warna nyala

ungu saat diuji

nyala

LAPORAN KIMIA ANORGANIK : NATRIUM DAN KALIUM – KELOMPOK 9 16

10

11

Page 17: Laporan Praktikum Anor II Kel 9 Natrium Kalium

VIII. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Percobaan I

Percobaan pertama adalah bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat natrium dan

senyawanya yaitu untuk mengidentifikasi rekasi logam natrium dengan air serta

mengetahui sifat hasil senyawa reaksi tersebut. Tahap-tahap yang dilakukan adalah

meletakkan satu butiran kecil logam natrium (berwujud padatan abu-abu) di kertas

saring, mengapungkan kertas saring di permukaan air pada gelas kimia dan

menutupnya secara cepat dengan kaca arloji. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari

bahaya sekecil mungkin dari reaksi natrium yang sangat rekatif terhadap air, sehingga

menggunakan kertas saring agar natrium tidak langsung tercelup oleh air, dan kaca

arloji digunakan sebagai penutup agar letupan yang terjadi pada saat logam natrium

bereaksi dengan air dapat terkendalikan. Setelah diamati natrium yang bereaksi dengan

air akan larut (larutan tidak berwarna) serta menimbulkan percikan api. Hal ini

disebabkan sifat dari logam natrium yaitu energi ionisasi logam alkali relatif rendah

sehingga sangat mudah bereaksi dengan air, maka dari harus disimpan dalam cairan

senyawa hidrokarbon, seperti minyak tanah. Selain itu juga terbentuk gas hidrogen

yang dibuktikan adanya asap putih pada saat timbul percikan api. Persamaan reaksinya

adalah:

2Na(s) + 2H2O(l) 2NaOH(aq) + H2(g)

Kemudian, larutan tersebut diuji dengan PP untuk membuktikan sifat senyawa yang

terbentuk dari hasil reaksi di atas. PP berfungsi sebagai indikator untuk mengetahui

sifat keasaman atau kebasaan pada suatu larutan, pp memiliki range pH 8,0 ± 9,6

merupakan indikator yang baik untuk larutan basa dimana indikator ini akan merubah

warna larutan dari jernih tak berwana menjadi merah muda jika larutan bersifat basa.

Hasil pengujian dengan mnggunakan PP menunjukkan bahwa larutan berwarna merah

muda yang berarti larutan hasil reaksi yakni NaOH tersebut bersifat basa.

Percobaan II

Percobaan kedua ini bertujuan untuk mengidentifikasi reaksi-reaksi yang

terdapat pada senyawa logam natrium. Tahapan yang dilakukan yakni meletakkan

sepotong kecil NaOH (berwujud kristal putih) di dalam cawan porselen dan dibiarkan

saja agar bereaksi dengan udara bebas, yaitu gas CO2. Hasil dari reaksi tersebut adalah

LAPORAN KIMIA ANORGANIK : NATRIUM DAN KALIUM – KELOMPOK 9 17

Page 18: Laporan Praktikum Anor II Kel 9 Natrium Kalium

NaOH akan meleleh dan berubah wujud menjadi cair serta menghasilkan senyawa Alkil

karbonat (Na2CO3). Persamaan reaksinya adalah:

NaOH(s) + CO2(g) Na2CO3(aq) + H2O(l)

Hal ini menunjukkan bahwa NaOH bersifat higroskopis yaitu Kemampuan NaOH dalam

menyerap air lebih hebat. Padatan NaOH mampu menyerap air sebanyak-banyaknya

hingga air yang diserapnya itu dapat melarutkan NaOH itu sendiri.

Hasil reaksi tersebut tidak sampai sepenuhnya NaOH larut, oleh karena itu untuk

mempercepat pelarutan maka dilarutkan dengan aquades dan ditambahkan dengan HCl

pekat (tidak berwarna) setetes demi setetes dan terbentuk gelembung-gelembung gas

yaitu CO2. Persamaan reaksinya adalah:

Na2CO3(aq) + HCl(aq) 2NaCl(aq) + H2O(l) + CO2(g)

Terlihat bahwa dari reaksi tersebut dapat menghasilkan senyawa alkil halida yang

berupa larutan tidak berwarna dan dapat dikatakan bahwa natrium karbonat reaktif

dengan HCl.

Percobaan III

Pada percobaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi reaksi-reaksi dari senyawa

logam natrium, yaitu Na2O2 (alkil oksida). Natrium peroksida ini memiliki bilangan

oksidasi -1 pada satu atom O. Langkah yang kami lakukan yaitu meletakkan seujung

sendok kecil Natrium Peroksida (berwujud serbuk putih) di dalam cawan porselen

yang kemudian ditambahkan H2SO4 (tidak berwarna) encer dan ditambahkan pula

beberapa tetes KI (tidak berwarna). Hasil dari reaksi tersebut adalah terbentuknya

larutan jernih tak berwarna dimana kami mengindikasikan larutan tersebut

mengandung senyawa halida (I2). Yang dapat dibuktikan dari Persamaan reaksinya:

Na2O2(s) + H2SO4(aq) + 2KI(aq) I2(aq) + 2H2O(l) + K2SO4(aq) + Na2SO4(aq)

Pada reaksi tersebut Na2O2 berfungsi sebagai oksidator (zat yang mengalami penurunan

bilangan oksidasi). Untuk lebih memastikan bahwa hasil rekasi tersebut benar-benar

terbentuk senyawa halida (I2), kami meneteskan amilum (tidak berwarna) dan hasil

larutan tersebut berubah menjadi warna ungu muda. Amilum termasuk polisakarida.

Polisakarida memiliki struktur yang spiral (menutup) yang apabila polisakarida ini

(amilum) ditetesi Iod, maka molekul Iod akan terperangkap di dalamnya. Akibatnya

LAPORAN KIMIA ANORGANIK : NATRIUM DAN KALIUM – KELOMPOK 9 18

Page 19: Laporan Praktikum Anor II Kel 9 Natrium Kalium

larutan ini akan berwarna ungu mudah kebiruan. sehingga sesuai teori bahwa larutan

tersebut benar-benar mengandung I2

Percobaan IV

Pada percobaan ini yang dilakukan adalah memanaskan garam glauber

( Na2SO4.10H2O). garam glauber merupakan senyawa hidrat. Pada perlakuan awalnya

yaitu memasukkan seujung sendok kecil garam galuber pada tabung reaksi kecil

kemudian memanaskannya dengan api kecil. Reaksi yang terjadi adalah :

Na2SO4.10 H2O(s) Na2SO4(s) + 10 H2O(g)

Pada reaksi tersebut membuktikan bahwa senyawa hidrat bila dipanaskan akan

melepas seluruh atau sebagian air kristalnya, sehingga produk yang dihasilkan berupa

endapan Na2SO4 dan air . Hal ini terbukti dengan hasil pemanasan garam glauber yang

lebih kering jika dibandingkan dengan garam galuber sebelum dilakukan pemanasan.

Percobaan V

Pada percobaan 5 dimaksudkan untuk mengetahui warna nyala dari logam

natrium. Natrium yang diuji warna nyala adalah natrium yang terkandung dalam

larutan NaCl. Perlakuan awalnya yaitu membersihkan kawat nikrom yang akan

digunakan untuk uji nyala dengan HCl pekat, hal ini bertujuan agar kawat tersebut benar-

benar bersih. Untuk mengetahui kawat nikrom sudah bersih yaitu dengan memijarkan

kawat nikro tersebut diatas pembakar spirtus,jika warna api pada pembakar spirtus

tetap maka dapat dipastikan bahwa kawat nikrom tersebut bersih dan dapat digunakan

untuk uji nyala larutan NaCl.

Pengujian nyala NaCl dimulai dengan menyelupkan kawat nikrom yang sudah

bersih pada larutan NaCl, kemudian dipijarkan di atas pembakar spirtus. Hasil uji nyala

tersebut yaitu warna api berubah menjadi jingga. Hal ini membuktikan bahwa

“natrium” jika diuji nyala memberikan warna jingga.

Percobaan VI

Pada percobaan ini dilakukan untuk menentukan sifat kebasaan dari KOH.

Perlakuan awalnya yaitu dengan melarutkan padatan KOH dengan akuades. Pada saat

proses pelarutan KOH, reaksi yang terjadi adalah reaksi eksoterm, dan timbul

gelembung-gelembung gas H2. reaksi eksoterm ini ditunjukkan pada dinding tabung

LAPORAN KIMIA ANORGANIK : NATRIUM DAN KALIUM – KELOMPOK 9 19

pemanasans

Page 20: Laporan Praktikum Anor II Kel 9 Natrium Kalium

yang terasa panas saat dipegang, Reaksi eksoterm adalah reaksi kimia yang

menghasilkan kalor. Pada rekasi ini, terjadi perpindahan kalor dari sistem ke

lingkungan sehingga lingkungan menjadi lebih panas. Persamaan reaksinya adalah :

2KOH(s) + H2O(l) KOH(aq) + H2(g).

Setelah padatan KOH larut sempurna, larutan tersebut diteteskan pada ujung

jari. Pada saat digosokkan pada ujung jari, larutan KOH licin seperti sabun. Rasa licin

seperti sabun disebabkan oleh basa yang terdapat pada hasil reaksi yakni larutan KOH

tersebut. Hal ini membuktikan bahwa larutan yang dihasilkan dari reaksi padatan KOH

dan akuades menghasilkan larutan yang bersifat basa.

Percobaan VII

Pada percobaan ini 2 ml larutan pada percobaan keenam dimasukkan pada tabung

rekasi. Kemudian larutan diencerkan dengan air dan ditambahkan air brom yang

berwarna kuning. Setelah larutan tersebut direaksikan, warna larutan tetap jernih tak

berwarna, karena pada Br ini tejadi reaksi redoks, yakni mengalami reaksi reduksi dari ion

positif dan reaksi oksidasi dari ion negatif. Berikut persamaan reaksinya :

2KOH(aq) + Br2(aq) → KBr(aq) + KOBr(aq) + H2O(l)

Namun setelah penambahan H2SO4 warna larutan berubah menjadi kuning jernih. Hal

ini disebabkan karena pada keadaan asam, larutan Br2 terbentuk kembali. Reaksi yang

terjadi adalah :

KBr(aq) + KOBr(aq) + H2O(l) +H2SO4(aq) 2KOH(aq) + Br2(aq)

Larutan dari percobaan enam yang tersisa dimasukkan pada tabung reaksi lalu

dimasukkan beberapa helai benang wol dan dipanaskan. Pada percobaan ini timbul gas

saat benang wol dimasukkan pada larutan. Pada percobaan ini benang wol berfungsi

sebagai tempat menempelnya gelembung – gelembung gas.

Percobaan VIII

Sedikit abu kayu dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan sedikit

air. Kemudian Abu kayu mengandung K2CO3. Sehingga, ketika ditambahkan air, terjadi

reaksi :

LAPORAN KIMIA ANORGANIK : NATRIUM DAN KALIUM – KELOMPOK 9 20

Page 21: Laporan Praktikum Anor II Kel 9 Natrium Kalium

K2CO3(s) + 2H2O(l) → 2KOH(aq) + H2CO3(aq)

Terjadi pembentukan KOH, padaKOH merupakan senyawa yang bersifat basa.

Sehingga, untuk mengidentifikasi apakah dalam campuran abu kayu dan air

menghasilkan KOH, digunakan indikator phenolftalein. dimana indikator ini akan

merubah warna larutan dari jernih tak berwana menjadi merah muda jika larutan

bersifat basa. Hasil pengujian dengan mnggunakan PP. Dalam percobaan, phenolftalein

berubah menjadi merah muda ketika dimasukkan ke dalam filtrat campuran abu kayu

dan air. Hal ini menandakan terdapat KOH di dalam campuran yang bersifat basa.

Percobaan IX

Asam klorida bila dicampur dengan abu kayu akan membentuk reaksi :

K2CO3(s) + 2HCl(aq) → 2KCl(aq) + H2CO3(aq)

Terjadi pembentukan garam KCl yang mudah larut dalam air. Karena garam ini mudah

larut, maka tidak tampak endapan pada dasar tabung. Untuk mengidentifikasi apakah

telah terjadi reaksi, maka dapat diamati timbulnya gelembung gas CO2 yang merupakan

hasil penguraian dari H2CO3 .

H2CO3(aq) → H2O(l) + CO2↑

Gelembung gas CO2 yang sedikti timbul pada dinding tabung reaksi menunjukkan bahwa

telah terbentuknya H2CO3 dan KCl pada campuran abu kayu dan HCl.

Percobaan X

Ketika KCl direaksikan dengan asam tartat pekat (2M), maka akan timbul reaksi

KCl(aq) + H2C4O6(aq) → KHC4H4O6↓ + HCl(aq)

Dalam reaksi ini timbul endapan putih KHC4H4O6. Namun, karena garam ini bersifat

sangat larut dalam air, maka garam ini menjadi larut dan terbentuk sebagai untaian-

untaian putih yang melayang-melayang di dalam larutan. Garam kalium ini

mengandung ion monovalen K+ yang membentuk larutan tidak berwarna.

Percobaan XI

Ketika KCl diuji dengan uji nyala dengan menggunakan kawat nikrom yang dibakar

dalam nyala api, maka akan terbentuk flame/nyala api berwarna lembayung atau merah

muda keunguan. Hal ini sesuai dengan teori bahwa spektra atau nyala api dari unsur

Kalium adalah lembayung atau merah muda.

LAPORAN KIMIA ANORGANIK : NATRIUM DAN KALIUM – KELOMPOK 9 21

Page 22: Laporan Praktikum Anor II Kel 9 Natrium Kalium

IX. KESIMPULAN

Dari hasil praktikum mengenai “Natrium dan Kalium”, dapat disimpulkan

bahwa:

1. Sifat Logam Natrium yaitu :Logam Na reaktif pada air, menghasilkam larutan

NaOH disertai dengan gas H2. Dan bersifat basa Senyawa Na2CO3 dengan HCl

yang ditandai dengan terbentuknya gas CO2, Senyawa anhidrat jika dipanaskan

maka seluruh atau sebagian kristalnya akan dilepas atau menguap.

Sifat Logam Kalium : Kalium sangat reaktif terhadap air dan menghasilkan

senyawa KOH bersifat basa dan licin seperti sabun. KOH dipanaskan akan

membentuk gas H2, Abu kayu mengandung senyawa Kalium dan jika

ditambahkan air akan membentuk KOH yang bersifat basa, Abu kayu

ditambahkan HCl terjadi reaksi penggaraman KCl yang mudah larut dalam air,

Terbentuk larutan KH4C4O6 tak berwarna.

2. Logam Natrium dan kalium dapat diidentifikasi dengan uji nyala api, dimana

logam natrium menghasilkan api berwarna jingga sedangkan logam kalium

menghasilkan nyala ungu/lembayung. Sifat basa senyawa NaOH dan KOH dapat

diidentifikasi dengan indikator PP yang menhasilkan warna merah muda.

X. DAFTAR PUSTAKA

Lee, J. D. 1994. Concice Inorganic Chemistry Fourth Edition. Fong and Song Printers Pte.

Ltd.

Suehla, G. 1990, vogel Bagian I. Jakarta : PT Kalman Media Pustaka.

Suehla, G. 1990, vogel Bagian II. Jakarta : PT Kalman Media Pustaka

Tim Dosen Kimia Anorganik II. 2012. Penuntun praktikum Kimia Anorganik ii. Surabaya

: Unesa Press.

LAPORAN KIMIA ANORGANIK : NATRIUM DAN KALIUM – KELOMPOK 9 22

Page 23: Laporan Praktikum Anor II Kel 9 Natrium Kalium

XI. JAWABAN PERTANYAAN

1. Jelaskan sifat natrium peroksida!

Jawab :

Sifat natrium peroksida :

- oksidator yang kuat

- mudah mengurai membentuk air dan gas oksigen.

2. Terangkan sifat, pembuatan dan kegunaan natrium!

Jawab :

Unsur Natrium (Na) Sifat fisika unsur Natrium:

a. Berwujud padatan yang berwarna abu-abu mengkilap.

b. Mempunyai titik leleh 97,81oC dan titik didih 903,8oC.

c. Besarnya diameter atom natrium adalah 2,23 A dan kerapatan atom

natrium adalah 0,971 g/cm3.

d. Dapat diiris dengan mudah.

Sifat kimia unsur Natrium:

a. Sangat reaktif dengan air sehingga reaksinya dapat menimbulkan ledakan

dan nyala api.

b. Jika dibakar, warnanya kuning kemerah-merahan.

Pembuatan :

Logam Natrium dapat diperoleh dari elektrolisis lelehan NaCl (proses

Down). Titik leleh senyawa NaCl cukup tinggi (801°C), sehingga diperlukan

jumlah energi yang besar untuk melelehkan padatan NaCl. Dengan

menambahkan zat aditif CaCl2, titik leleh dapat diturunkan menjadi sekitar

600°C, sehingga proses elektrolisis dapat berlangsung lebih efektif tanpa

pemborosan energi.

Kegunaan :

- Untuk garam dapur.

LAPORAN KIMIA ANORGANIK : NATRIUM DAN KALIUM – KELOMPOK 9 23