Laporan Praktikum
-
Upload
abul-itisham-abdullah -
Category
Documents
-
view
21 -
download
1
description
Transcript of Laporan Praktikum
PENETAPAN KARBOHIDRAT METODE IODIN
Abul I’tisham Abdullah (G31114311)
Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas
Pertanian, Universitas Hasanudin
Abstrak
Bahan pangan merupakan kebutuhan primer yang sangat penting bagi manusia, karena di
dalam suatu bahan pangan terdapat berbagai kandungan yang dapat membantu aktivitas
manusia contohnya karbohidrat. Karbohidrat terdiri atas empat bagian yaitu monosakarida,
disakarida, oligosakarida dan polisakarida Karbohidrat adalah senyawa makromolekul yang
terdiri dari unsur karbon, hidrogen dan oksigen. Contoh bahan pangan yang mengandung
karbohidrat adalah kentang, jenis karbohidratnya adalah polisakarida berupa pati yang terdiri
atas amilosa dan amilopektin. Pengujian karbohidrat dapat dilakukan dengan uji kualitatif
dengan menggunakan metode iodin. Prinsip kerja pengujian karbohidrat metode iodin adalah
polisakarida yang ada dalam sampel yang ditetesi larutan iodin akan membentuk kompleks
adsorpsi berwarna spesifik sesuai dengan jenis karbohidratnya. Praktikum ini bertujuan untuk
mengetahui secara kualitatif adanya karbohidrat pada suatu bahan pangan dengan metode
iodin. Hasil yang diperoleh dari praktikum ini ialah, untuk penambahan aquades dengan iod
terjadi perubahan warna agak merah muda, setelah dipanaskan terjadi perubahan keruh ada
endapan, setelah didinginkan tetap keruh ada endapan. Untuk penambahan HCl 3% dengan
iod terjadi perubahan warna biru kehitaman, setelah dipanaskan menjadi biru keunguan ada
endapan biru keunguan, setelah didinginkan menjadi keruh ada endapan biru keunguan.
Untuk penambahan NaOH 6 M dengan iod terjadi perubahan agak kuning keruh, setelah
dipanaskan menjadi kuning keruh ada endapan, setelah didinginkan menjadi kuning bening
ada endapan kuning. Berdasarkan hasil praktikum menunjukkan bahwa kentang memiliki
kandungan polisakarida yaitu pati karena menghasilkan warna biru ketika direaksikan dengan
iodine.
Keyword : Penetapan Karbohidrat, Metode Iodin.
I. Pendahuluan
Bahan pangan merupakan kebutuhan primer yang sangat penting bagi manusia, karena di
dalam suatu bahan pangan terdapat berbagai kandungan yang dapat membantu aktivitas
manusia. Dalam melakukan suatu aktivitas, manusia memerlukan energi yang diperoleh dari
makanan yang mengandung karbohidrat, lemak dan protein. Namun, karbohidratlah yang
menjadi sumber utama energi manusia, karena lemak sangat susah dicerna sedangkan protein
adalah sumber energi terakhir bila asupan karbohidrat dan lemak dalam tubuh kurang.
Karbohidrat adalah senyawa makromolekul yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen dan
oksigen. Karbohidrat terdiri atas empat bagian yaitu monosakarida, disakarida, oligosakarida
dan polisakarida. Monosakarida merupakan gula sederhana yang terdiri dari satu gugus gula,
disakarida terdiri dua monomer monosakarida, oligosakarida terdiri dari dua sampai sepuluh
monomer monosakarida, polisakarida terdiri dari sepuluh atau lebih monomer monosakarida.
Kandungan karbohidrat dalam suatu bahan pangan dapat ditentukan dengan pengujian
kualitatif maupun kuantitatif. Pengujian karbohidrat dengan uji kualitatif dilakukan untuk
mengetahui ada tidaknya karbohidrat yang terkandung dalam suatu bahan pangan, sedangkan
pengujian karbohidrat dengan uji kuantitatif dilakukan untuk mengetahui jumlah karbohidrat
(dalam angka) yang terkandung dalam bahan pangan. Salah satu pengujian kualitatif
karbohidrat adalah dengan menggunakan metode iodin. Metode iodin bertujuan untuk
mengidentifikasi gula jenis polisakarida dalam suatu bahan pangan, karena polisakarida dapat
berikatan dengan iodin dan memberikan warna spesifik tergantung jenis karbohidratnya.
Amilosa berikatan dengan iodin akan menghasilkan warna biru, amilopektin dan glikogen
akan bewarna merah coklat. Sedangkan karbohidrat jenis monosakarida dan disakarida tidak
dapat berikatan dengan iodin.
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui secara kualitatif adanya karbohidrat pada
suatu bahan pangan dengan metode iodin.
II. Metode Percobaan
II.1 Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah lumpang, tabung reaksi, pipet tetes,
rak tabung, alat penangas, timbangan analitik, gelas kimia, gegep, pisau, wadah, batang
pengaduk, dan stopwatch.
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah ubi kayu, kentang, kedelai
rebus, kedelai tidak direbus, jagung, pisang, aquades, larutan HCl 3% dan larutan NaOH 6 M
II.2 Prosedur percobaan
Prosedur penetapan karbohidrat metode iodin diawali dengan bahan dikupas kemudian
dicuci dan dihaluskan. Setelah itu bahan ditimbang kemudian dimasukkan ke dalam gelas
kimia dan ditambahkan aquades sampai 50 ml. Bahan dimasukkan ke dalam 3 tabung reaksi
masing-masing 3 ml kemudian diberi perlakuan aquades 2 tetes, HCl 3% 2 tetes, larutan
NaOH 6 M 2 tetes kemudian diamati perubahan warna yang terjadi. Setelah itu masing-
masing sampel ditambahkan larutan iodium 5 tetes dan diamati perubahan warna yang
terjadi. Setelah itu masing-masing sampel dipanaskan selama 5 menit pada suhu 600C,
kemudian diamati perubahan warna yang terjadi. Dinginkan sampel selama 10 menit dan
diamati perubahan warna yang terjadi.
III. Hasil dan Pembahasan
Prinsip kerja pengujian karbohidrat metode iodin adalah polisakarida yang ada dalam
sampel yang ditetesi larutan iodin akan membentuk kompleks adsorpsi berwarna spesifik
sesuai dengan jenis karbohidratnya.
III.1 Hasil
Tabel 4. Hasil pengamatan penetapan karbohidrat metode iodin dengan penambahan aquades
NO BahanPerlakuan Penambahan Aquades
Setelah Perlakuan + Iod Dipanaskan Didinginkan
1 Ubi Kayu Putih susu ada endapan
Ungu keruh ada endapan
lama-kelamaan
menjadi pink keruh
Putih jernih ada endapan
Putih jernih ada endapan
2 Kentang Keruh Agak merah muda
Keruh ada endapan
Keruh ada endapan
3 Kedelai Rebus Putih keruh
Semakin putih keruh ada endapan
Putih keruh ada endapan
Putih keruh ada endapan
4Kedelai Tidak Direbus
Putih tulang Putih susuPutih keruh ada endapan
Putih keruh ada endapan
5 Jagung Kuning cerah Kuning agak pucat
Putih kekuningan ada endapan
Kuning muda banyak endapan
6 Pisang Keruh ada endapan
Sangat keruh ada endapan
Sedikit keruh ada endapan
Keruh ada endapan
Sumber: Data Primer Aplikasi Teknik Laboratorium, 2015.
Tabel 5. Hasil pengamatan penetapan karbohidrat metode iodin dengan penambahan HCl 3%
NO BahanPerlakuan Penambahan HCl 3%
Setelah Perlakuan + Iod Dipanaskan Didinginkan
1 Ubi Kayu Putih susu ada endapan
Biru tua keruh ada endapan
Putih keruh banyak
endapan ungu pekat
Putih jernih ada endapan
ungu tua
2 Kentang Tambah keruh Biru kehitaman
Biru keunguan ada endapan
biru keunguan
Keruh ada endapan biru
keunguan
3 Kedelai Rebus
Putih keruh ada endapan
Kuning kecoklatan
ada endapan
Putih keruh ada endapan
Putih keruh ada endapan
4Kedelai Tidak Direbus
Putih tulang Kuning pucatPutih keruh ada endapan
Putih keruh ada endapan
5 Jagung Kuning cerah Kuning kecoklatan
Putih kekuningan
banyak endapan
Kuning keruh ada endapan
6 Pisang Sangat keruh ada endapan
Sangat keruh terdapat endapan
Bening ada endapan
Sedikit keruh ada endapan
Sumber: Data Primer Aplikasi Teknik Laboratorium, 2015.
Tabel 6. Hasil pengamatan penetapan karbohidrat metode iodin dengan penambahan NaOH
NO BahanPerlakuan Penambahan NaOH
Setelah Perlakuan + Iod Dipanaskan Didinginkan
1 Ubi KayuPutih
kekuningan ada endapan
Putih jernih ada endapan
Putih jernih sedikit endapan
putih
Putih kekuning-
kuningan ada endapan
putih
2 Kentang Agak kuning Agak kuning keruh
Kuning keruh ada endapan
Kuning bening ada
endapan kuning
3 Kedelai Rebus Kuning pucat Kuning ada
endapanKuning ada
endapanKuning pucat ada endapan
4Kedelai Tidak Direbus
Kuning pucat KuningKuning ada
endapanKuning pucat ada endapan
5 Jagung Kuning cerah Kuning pucatKuning bening ada endapan
Kuning tua sedikit
endapan
6 Pisang Sangat keruh ada endapan
Merah muda pekat ada endapan
Coklat jernih ada endapan
Coklat pekat ada endapan
Sumber: Data Primer Aplikasi Teknik Laboratorium, 2015.
III.2 Pembahasan
Bahan yang digunakan praktikum uji karbohidrat dengan metode iodin adalah kentang
sebanyak 5 gram. Kentang terkenal karena mengandung cukup tinggi karbohidrat. Jenis
karbohidrat yang pada umumnya terdapat pada kentang adalah karbohidrat polisakarida yaitu
pati. Pati terdiri atas amilosa dan amilopektin. Hal ini sesuai dengan Kusnandar (2010) bahwa
kentang adalah karbohidrat yang mengandung amilosa dan amilopektin.
Prinsip kerja pengujian karbohidrat metode iodin adalah polisakarida yang ada dalam
sampel yang ditetesi larutan iodin akan membentuk kompleks adsorpsi berwarna spesifik
sesuai dengan jenis karbohidratnya. Amilosa apabila berikatan dengan iodin akan
menghasilkan warna biru, sedangkan amilopektin dan glikogen bila berikatan dengan iodin
akan menghasilkan warna merah coklat. Hal ini sesuai dengan Septorini (2008) bahwa
prinsip kerja analisa kualitatif karbohidrat adalah polisakarida akan membentuk reaksi
dengan iodin dan memberikan warna spesifik tergantung jenis karbohidratnya.
Penambahan aquades pada larutan kentang sebanyak 2 tetes kemudian ditambahkan
dengan larutan iod sebanyak 5 tetes, terjadi perubahan warna agak merah muda. Hal ini
disebabkan karena amilopektin yang terdapat pada kentang bereaksi dengan larutan iodine
menghasilkan warna agak merah muda. Perubahan warna yang terjadi pada kentang ini tidak
mencolok, karena kentang yang digunakan tidak terlalu bagus penghancurannya sehingga
kandungan amilopektinnya sedikit. Amilopektin ketika bereaksi dengan larutan iodine akan
menghasilkan warna merah violet. Hal ini sesuai dengan Poedjiadi dan Supriyanti (2007)
bahwa reaksi amilosa dengan iodin akan berwarna biru, amilopektin dengan iodin akan
berwarna merah violet, sedangkan glikogen maupun dekstrin dengan iodin akan berwarna
merah coklat.
Penambahan HCl 3% 2 tetes pada larutan kentang menyebabkan terjadinya perubahan
warna dari keruh bertambah keruh. Hal ini disebabkan karena HCl bersifat asam sehingga
penambahan HCl mengakibatkan pati pada kentang terhidrolisis dan menyebabkan pH
sampel turun. Turunnya pH sampel ditandai dengan perubahan warna. Setelah penambahan
larutan iod sebanyak 5 tetes terjadi perubahan pada larutan kentang menjadi biru kehitaman
yang disebabkan karena adanya reaksi yag terjadi antara pati dan iodin. Hal ini sesuai dengan
Maharajay (2014) bahwa pati ketika ditambahkan dengan HCl dan dipanaskan akan
terhidrolisis, dan jika diuji dengan larutan iodium akan menghasilkan warna biru.
Penambahan NaOH 6 M 2 tetes pada larutan kentang menyebabkan terjadinya perubahan
menjadi agak kuning. Hal ini disebabkan senyawa basa larut dalam air sehingga akan
melepaskan panas dan mengubah larutan menjadi kuning. Kemudian ditambahkan larutan iod
sebanyak 5 tetes dan tidak terjadi perubahan apapun, hal ini disebabkan karena NaOH
bereaksi terlebih dahulu dengan iod sehingga tidak ada reaksi antara iod dengan amilum. Hal
ini sesuai dengan Robinson (1995) bahwa NaOH menghalangi reaksi antara pati dengan
iodium sehingga tidak terbentuk warna biru.
Pemanasan yang dilakukan pada sampel atau larutan kentang setelah ditetesi aquades,
HCl, dan NaOH ditambah dengan larutan iod intensitas warna pada larutan kentang
berkurang. Hal ini disebabkan karena pemanasan yang dilakukan membuat ikatan amilum
membentuk ikatan panjang sehingga iod mudah lepas yang menyebabkan intensitas warna
berkurang bahkan hilang. Hal ini sesuai dengan Winarno (1991) bahwa bila pati dipanaskan
struktur spiral molekul pati merenggang sehingga menyebabkan molekul iodium terlepas
sehingga warna biru menjadi hilang.
Pendinginan yang dilakukan pada sampel atau larutan kentang setelah ditetesi aquades,
HCl, dan NaOH intensitas warna pada sampel kembali seperti semula. Hal ini disebabkan
karena ketika sampel dipanaskan maka amilum akan memanjang sehingga iod mudah lepas.
Namun ketika didinginkan, larutan kembali ke warna semula karena rantai amilum kembali
mengerut. Hal ini sesuai dengan Winarno (1991) bahwa bila pati dipanaskan struktur spiral
molekul pati merenggang sehingga menyebabkan molekul iodium terlepas sehingga warna
biru menjadi hilang. Ketika didinginkan maka strukturnya mengerut dan kembali ke warna
semula.
IV. SIMPULAN
Hal yang dapat disimpulkan pada percobaan penetapan karbohidrat metode iodine adalah
percobaan ini menunjukkan bahwa kentang memiliki kandungan polisakarida yaitu pati
karena menghasilkan warna biru ketika direaksikan dengan iodine.
DAFTAR PUSTAKA
Kusnandar F., 2010. Kimia Pangan: Komposisi Makro. Jakarta: Dian Rakyat.
Maharajay, 2014. Kimia Pangan: Analisis Karbohidrat. maharajay.lecture.ub.ac.id/files/2014/02/Analisis-Karbohidrat.pdf. diakses pada tanggal 16 Oktober 2015.
Robinson T., 1995. Karbohidrat. Gramedia. Jakarta.
Septorini, Ragil., 2008. Perbedaan Kadar Glukosa pada Onggok yang Dihidrolisis dengan Asam Klorida, Asam Sulfat, dan Asam Oksalat. Universitas Muhammadiyah, Semarang.
Winarno F. G., 1991. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Media, Jakarta.
Poedjiadi & Supriyanti. 2007. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta (ID): UI Press
LAMPIRAN
Lampiran 1. Gambar hasil praktikum penetapan karbohidrat metode iodin
a b c
d e
Keterangan:
a. Sampel setelah ditambahkan aquades, larutan HCl 3% dan larutan NaOH 6 M sebanyak 2
tetes.
b. Sampel setelah ditambahkan larutan iod sebanyak 5 tetes.
c. Sampel ketika dipanaskan pada suhu 600C.
d. Sampel setelah dipanaskan pada suhu 600C selama 5 menit.
e. Sampel setelah didinginkan selama 10 menit