LAPORAN PRAKTIKUM

download LAPORAN PRAKTIKUM

of 11

description

laporan praktikum biokimia

Transcript of LAPORAN PRAKTIKUM

LAPORAN PRAKTIKUMPROTEKSI RADIASI SINAR X

(B.PR)

Nama

: Ni Putu Harta Diani Pande

NIM

: 1308305019

Tanggal

: Selasa, 6 Mei 2014Kelompok

: 5 (V)

Nama Anggota : 1. I Made Gatot Wija Damara

(1308305020)2. Ni Nyoman Nanda Dhyana Priti (1308305021)

3. Ni Komang Putri Permata Sari (1308305022)

4. Kadek Prima Wisnu Saputra

(1308305023)

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS UDAYANA

2014I. Tujuan dan Objek Percobaana. Untuk mempelajari sifat sifat interaksi radiasi sinar X dengan berbagai material dengan energi ikat yang berbeda dan kemampuan tembus sinar X.

b. Menentukan bahan untuk tujuan proteksi.II. Dasar TeoriRadiasi adalah pancaran energy dari suatu sumber energy ke lingkungannya. Radiasi tidak dapat dideteksi oleh indra manusia, sehingga untuk mengenalinya diperlukan suatu alat bantu pendeteksi yang disebut dengan detektor radiasi. Ada beberapa jenis detektor yang secara spesifik mempunyai kemampuan untuk melacak keberadaan jenis radiasi tertentu seperti detektor alpha, detektor gamma, detektor neutron, dll. Radiasi dapat berinteraksi dengan materi yang dilaluinya melalui proses ionisasi, eksitasi dan lain-lain. Dengan menggunakan sifat-sifat tersebut kemudian digunakan sebagai dasar untuk membuat detektor radiasi.Beberapa jenis radiasi dari radioaktif, yaitu radiasi alpha, betha dan gamma. Radiasi alpha pada umumnya dipancarkan oleh elemen berat, yaitu unsure yang nilai massanya besar, tetapi tetapi tenaga ikatnya rendah. Radiasi alpha ini daya jangkauannya atau daya tembusnya sangat rendah sekali. Hal ini disebabkan karena radiasi alpha bermassa 4 dan bermuatan positif, padahal di alam banyak sekali electron bebas yang bermuatan negative, sehingga mudah sekali dihentikan oleh elketron-elektron tersebut.Radiasi beta sebenarnya ada dua macam, yaitu Beta min dan Beta plus yang keduanya memilki sifat berlainan. Pemakaina mindan plus adalah untuk menyatakan muatan listrik yang dibawa oleh zarah radiasi beta.ditinjau darisegi struktu atomnya, radiasi beta min ini terjadi pada atom yang kelebihan electron. Radiasi beta min pada umumnya disertai juga dengan radiasi gamma. Radiasi beta plus serupa dengan pancaran elktron positif atau positron dari inti atom. Radiasi beta plus terjadi pada atom yang kelebihan potron.

Gambar 1. Radiasi , dan Peristiwa absorbsi adalah salah satu bentuk kehilangan energy zarah radiasi beta bila mengenai medium. Berbeda dengan radiasi partikel bermuatan (a atau b), daya tembus radiasi gamma dan sinar-X sangat tinggi bahkan tidak dapat diserap secara keseluruhan.

Gambar 2. Penyerapan Radiasi Gelombang ElektromagnetikHubungan antara intensitas radiasi yang datang (I0) dan intensitas yang diteruskan (Ix) setelah melalui bahan penyerap setebal x adalah sebagai berikut. (1) adalah koefisien serap linier bahan terhadap radiasi gamma dan sinar-X. sangat dipengaruhi oleh jenis bahan penyerap, nomor atom (Z) dan densitas (r) serta energi radiasi yang mengenainya. Nilai tebal bahan penyerap dapat dalam satuan panjang (mm ; cm) ataupun dalam satuan massa persatuan luas (gr/cm2). Terlihat bahwa persamaan (1) di atas merupakan persamaan eksponensial seperti persamaan peluruhan radioaktif sehingga dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 3. Kurva intensitas radiasi yang diteruskanoleh bahan penyerap

Bila di peluruhan radioaktif dikenal istilah waktu paro, disini terdapat istilah tebal paro (HVL = half value layer) yaitu tebal bahan yang dapat menyerap separo dari intensitas mula-mula atau intensitas yang diteruskan tinggal separonya. Istilah lain adalah TVL (tenth value layer) yaitu tebal bahan yang dapat menyerap 90% intensitas mula-mula atau intensitas yang diteruskan tinggal sepersepuluh (10%) nya. Nilai HVL dan TVL suatu bahan ditentukan dari koefisien serap linier () nya dengan persamaan berikut. (2)Perhitungan intensitas radiasi yang masih diteruskan setelah melalui suatu bahan penyerap (penahan radiasi) lebih mudah bila menggunakan konsep HVL dan TVL ini dibandingkan harus menggunakan persamaan dasarnya. (3)Dimana n adalah jumlah HVL (x / HVL) sedangkan m adalah jumlah TVL (x / TVL).

III. Peralatan dan Bahan yang Digunakan1. Pembangkit sinar X

55490/94

2. Pencacah, Counter P

57545

3. End window counter untuk sinar X

55905

4. Material absorber dari material bilangan atomik Z yang berbeda

5. Pencatatan waktu

6. Volt meterIV. Hasil Pengamatan/Percobaan1. Absorpsi Sinar X oleh beberapa ketebalan materialTabel, d (mm)Cacahan / menit

0,5 mm6028/menit

0,5 mm6229/menit

0,5 mm6139/menit

0,5 mm6190/menit

0,5 mm6016/menit

rata-rata = 6120,4/menitTabel, d (mm)Cacahan / menit

1,0 mm6018/menit

1,0 mm6050/menit

1,0 mm6000/menit

1,0 mm6009/menit

1,0 mm6003/menit

rata rata = 6016/menit

Tabel, d (mm)Cacahan / menit

1,5 mm6003/menit

1,5 mm6054/menit

1,5 mm6017/menit

1,5 mm6009/menit

1,5 mm6024/menit

rata rata = 6021,6/menitTabel, d (mm)Cacahan / menit

2,0 mm6014/menit

2,0 mm6008/menit

2,0 mm6012/menit

2,0 mm6001/menit

2,0 mm6008/menit

rata rata = 6008,6/menitTabel, d (mm)Cacahan / menit

2,5 mm6004/menit

2,5 mm6022/menit

2,5 mm6019/menit

2,5 mm6010/menit

2,5 mm6016/menit

rata rata = 6014,2 / menitTabel, d (mm)Cacahan / menit

3,0 mm6001/menit

3,0 mm6060/menit

3,0 mm6007/menit

3,0 mm6057/menit

3,0 mm6042/menit

rata rata = 6033,4 / menit2. Absorbsi sinar X oleh berbagai macam absorber ( material dengan bilangan atomik Z berbeda)

MaterialBilangan Atomik , ZCacahan / menit

PlastikPs6033/ menit

6025/ menit

6065/ menit

6065/ menit

6070/ menit

= 6 rata rata = 049,6/ menit

MaterialBilangan Atomik , ZCacahan / menit

AluminiumAl6045/ menit

6057/ menit

6013/ menit

6020/ menit

6001/ menit

rata-rata = 6027,2 / menitMaterialBilangan Atomik , ZCacahan / menit

BesiFe6011/ menit

6032/ menit

6066/ menit

6038/ menit

6017/ menit

rata rata = 6032,8/ menitMaterialBilangan Atomik , ZCacahan / menit

TembagaCu6024/ menit

6013/ menit

6033/ menit

6029/ menit

rata rata = 6021,8/ menitMaterialBilangan Atomik , ZCacahan / menit

Zirkanium Zr6040/ menit

6023/ menit

6015/ menit

6039/ menit

6021/ menit

rata-rata = 6027,6 / menitMaterialBilangan Atomik , ZCacahan / menit

PerakAg6028/ menit

6013/ menit

6043/ menit

6037/ menit

6059/ menit

rata rata = 6036 / menitV. Analisa Data dan Pembahasan Analisa Data Grafik percobaan pertama.Absorbsi sinar-X oleh beberapa ketebalan aluminium.

Grafik percobaan kedua

Absorbsi sinar-X oleh beberapa ketebalan aluminium.

Pembahasan/Diskusi

Pada percobaan ini, ketebalan sangat berpengaruh terhadap cacahan yang terjadi. Karena semakin tebal suatu material maka dalam waktu yang sama cacahan yang dihasilkan semakin sedikit. Tetapi pada praktikum yang kami lakukan hasil yang didapat sangat berbeda dengan teorinya. Hal ini disebabkan karena alat yang digunakan mengalami kerusakan sehingga dapat mempengaruhi hasil yang didapat. Selain itu ketelitian praktikum juga dapat mempengaruhi hasil yang didapat. Dalam kegiatan praktikum yang telah dilakukan ketelitian merupakan hal yang sangat penting, karena jika kita tidak tepat dalam menghitung waktu yang diperlukan untuk mencacah suatu material maka data yang kita dapatkan tidak akan akurat. Selain itu ada praktikum yang telah dilakukan kami mengalami beberapa kendala pada saat praktikum. Kendala tersebut seperti kesulitan dalam penggunaan alat alat yang tesedia di laboratorium dan ketakutan akan radiasi yang dapat ditimbulkan oleh alat alat yang ada. Akan tetapi semua itu dapat teratasi dengan adanya arahan dan bimbingan dari dosen dan teknisi, selaku pembimbing kami di laboratorium.VI. KesimpulanBerdasarkan kegiatan praktikum yang kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Untuk percobaan absorbsi Sinar-X oleh beberapa ketebalan material, kesimpulannya semakin tebal suatu material dalam waktu yang maka sama cacahan yang dihasilkan semakin sedikit.

2. Untuk absorbsi sinar-X oleh berbagai macam absorber (material dengan bilangan atomik Z berbeda), kesimpulannya setiap absorber memiliki nilai cacahan yang berbeda untuk masing masing material, karena memiliki nilai atomik Z yang berbeda.

_1461125329.xlsChart1

6120.4

6016

6021.6

6008.6

6033.4

6033.4

koefisien abrsorbsi (k)

6120,4

6021,6

6008,6

6033,4

6033,4

Sheet1

koefisien abrsorbsi (k)Series 2Series 3

0.56120.4

16016

1.56021.6

26008.6

2.56033.4

36033.4

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1461125326.xlsChart1

6049.6

6027.2

6032.8

6021.8

6027.6

6036

koefisien absorbsi (k)

6049,6

6027,2

6032,8

6021,8

6027,6

Sheet1

koefisien absorbsi (k)Series 2Series 3

Ps6049.62.42

Al6027.24.42

Fe6032.81.83

Cu6021.82.85

Zr6027.6

Ag6036

To resize chart data range, drag lower right corner of range.