laporan praktikum

11
LEMBAR KERJA MAHASISWA Teknik Sampling Darah dan Urin Untuk Pemeriksaan Penunjang Penegakan Diagnosa Nama : Yoan Ayung Sagita NIM : 131610101023 Laboratorium Patologi Klinik

description

praktikum patologi klinik

Transcript of laporan praktikum

LEMBAR KERJA MAHASISWA

Teknik Sampling Darah dan Urin Untuk Pemeriksaan

Penunjang Penegakan Diagnosa

Nama : Yoan Ayung Sagita

NIM : 131610101023

Laboratorium Patologi KlinikFakultas Kedokteran Gigi

Universitas Jember2015

LEMBAR KERJA MAHASISWA Sampling Darah dan Urin

Pemeriksan laboratorium adalah suatu tindakan dan prosedur pemeriksaan khusus dengan mengambil bahan/sample dari penderita, dapat berupa urine, darah, sputum (dahak), atau sample dari hasil biopsy. Tujuan pemeriksaan ini diantaranya adalah untuk mendeteksi penyakit, menentukan risiko, memantau perkembangan penyakit, memantau pengobatan dan lain-lain, mengetahui ada tidaknya kelainan/penyakit yang banyak dijumpai dan potensial membahayakan. Dalam praktikum kali ini, kami dituntut untuk dapat melakukan prosedur awal beberapa pemeriksaan laboratorium dengan cara sampling/pengambilan darah dan urin. Sampling darah adalah suatu teknik pengambilan atau penampungan darah baik darah vena maupun kapiler yang nantinya akan digunakan sebagai salah satu pemeriksaan penunjang yakni pemeriksaan hematologi.

1. Sampling Darah Vena

Nama subjek : Vita LukitaUmur subjek : 19 tahunJenis kelamin : Perempuan

Hasil pemeriksaan : a. Pengambilan sampel darah dilakukan di vena fosa cubiti pada tangan kiri subjekb. Pengambilan sampel darah dilakukan dalam satu kali penusukanc. Darah dapat keluar dengan lancard. Darah diambil sebanyak 0,5 ml menggunakan dispossibe syringee. Pasca pengambilan sampel darah, tidak terjadi oedema, hemokonsentrasi maupun reaksi

lainnya.

Gambar 1. Hasil sampling darah vena

Kesulitan :Tidak terdapat kesulitan. Subjek dan operator saling mempercayai satu sama lain. Letak

vena fosacubiti pada tangan kiri subjek juga terlihat dengan jelas sehingga mudah dideteksi untuk kemudian dilakukan sampling. Selain itu, sebelum praktikum dimulai pembimbing telah menjelaskan cara kerja sehingga sampling dapat berjalan dengan lancar.

Pembahasan :Sampling darah vena atau yang biasa disebut dengan venipuncture dilakukan apabila

darah yang dibutuhkan lebih dari 0,5 ml. Lokasi pengambilan darah vena umumnya di daerah fossa cubiti yang terletak pada anterior lengan pada lipatan siku.. Vena ini terletak superisialis (dekat dengan permukaan kulit) dan cukup besar.

Sebelum sampling dilakukan, alat yang dipergunakan disiapkan terlebih dulu yakni dispossible syringe untuk mengambil dan menampung darah, alkohol dan kapas untuk mensterilkan area yang akan disampling, tourniquet sebagai pembendung untuk memudahkan penusukan, dan nierbeken untuk meletakkan semua alat dan bahan tersebut. Prosedur sampling :

a. Minta subjek untuk mengepalkan tangannyab. Menentukan lokasi penusukan, yakni di vena fosacubiti (pada lipatan siku) pilih vena

yang cukup besar, superfisialis dan terfiksasic. Lakukan tindakan aseptic menggunakan kapas yang sudah dibasahi alkohol dengan

arah putaran melebar menjauhi titik tengah dan biarkan kering agar tidak terjadi kontaminasi. Kulit yang sudah di sterilkan jangan dipegang lagi.

d. Pastikan syringe dalam kondisi siap. Jarum terpasang dengan kuat, longgarkan piston agar lancar dan buka sedikit penutup syringe

Gambar 4. Dispossible syringee. Lakukan pembendungan daerah proximal vena menggunakan tourniquet, pasang kira-

kira 5-10 cm diatas lipatan siku subjek, jangan terlalu lama melakukan pembendungan agar tidak terjadi hemokonsentrasi setempat

Gambar 3. Torniquet

f. Tusukkan dengan arah mulut jarum (pastikan alkohol sudah kering) dan skala menghadap ke atas membentuk sudut sekitar 10-30° terhadap permukaan kulit sedalam kurang lebih 1,25 inchi

g. Perhatikan syringe, apabila darah sudah masuk kedalamnya, hisap pelan-pelan supaya tidak terjadi hemolysis sampai mencapai volume 0,5 ml

h. Lepaskan tourniquet, minta subjek membuka kepalan tangannyai. Ambil kapas dan letakkan pada daerah tusukan, cabut jarum secara perlahanj. Tutup luka bekas tusukan dengan kapas yang sudah dibasahi dengan alkohol.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat prosedur sampling darah vena adalah:a. Pemasangan tourniquet

Tourniquet yang dipasang terlalu lama akan menyebabkan hemokonsentrasi yakni peningkatan nilai hematocrit/PVC dan elemen sel dan peningkatan kadar substrat seperti protein, Fe, dan cholesterol.

Tourniquet yang dilepaskan sesudah syringe dilepas dapat menyebabkan hematoma.

b. Penusukan Penusukan yang berkali-kali dapat menyebabkan masuknya cairan jaringan

sehingga dapat mengaktifkan pembekuan, dan hematoma (kumpulan darah diluar pembuluh darah karena mengalami suatu trauma)

Penusukan jarum yang tidak tepat masuk ke dalam vena dapat mengakibatkan darah bocor dan beresiko hematoma

Penusukan pada kulit yang masih basah menyebabkan hemolysis sampel karena terkontaminasi alkohol atau keringat

Sampling darah vena dapat dilakukan dengan baik. darah dapat keluar dengan lancar. Tidak terjadi hemokonsentrasi setempat maupun reaksi lainnya.

2. Sampling Darah Kapiler

Nama subjek : Printis Insana C.Umur subjek : 20 tahunJenis kelamin : Perempuan

Hasil pemeriksaan : a. Pengambilan sampel darah dilakukan di ujung jari tengah tangan kiri subjekb. Tidak terjadi kontaminasi alkohol maupun keringat, penusukkan dilakukan dengan cepat

dan cukup dalam sehingga darah dapat mengumpul, tidak menyebar dan keluar dengan lancar

c. Sampel darah diambil dari satu subjek, perwakilan anggota kelompok karena hanya disediakan satu lancet.

Kesulitan :Tidak terdapat kesulitan. Subjek dan operator saling mempercayai satu sama lain

sehingga prosedur sampling dapat berjalan dengan baik. Darah dapat mengumpul, tidak menyebar dan keluar dengan lancar, hal ini karena penusukan dilakukan dengan cepat, cukup dalam, dan dalam keadaan kulit sudah kering oleh alkohol ataupun keringat.

Pembahasan :Pengambilan darah kapiler atau dikenal dengan istilah skinpuncture yang berarti proses

pengambilan sampel darah dengan tusukan kulit. Pengambilan darah kapiler dilakukan untuk tes-tes yang memerlukan sampel dengan volume kecil (kurang dari 0.5 ml). Sampling darah kapiler pada orang dewasa dapat dilakukan pada ujung jari tangan dan cuping telinga. Pada sampel, sampling darah dilakukan di ujung jari tangah tangan kiri setelah dipastikan tidak adanya bekas luka, keradangan, oedema, maupun dermatitis pada area yang akan dilakukan penusukan. Sebelum sampling dilakukan, siapkan alat yang akan digunakan yakni lancet dengan ujung tajam dan steril dan kapas beralkohol.Prosedur sampling :a. Lakukan tindakan aseptic menggunakan kapas yang sudah dibasahi alkohol, biarkan

hingga kering agar tidak terjadi kontaminasib. Kulit setempat ditegangkan dengan memijat antara dua jaric. Tusuk menggunakan lancet dengan arah tegak lurus pada garis – garis sidik jari kulit dan

jangan sejajar

Gambar 5. Lancetd. Penusukkan dilakukan dengan gerakkan yang cepat dan tepat e. Tusukkan harus cukup dalam kurang lebih 3 mm agar darah mengalir keluar dengan

mudah.

Sampling darah kapiler berhasil dilakukan dengan baik, darah dapat keluar dengan lancar, tidak mengumpul atau menyebar. Hal ini dikarenakan lancet ditusukkan dengan cepat dan dengan kedalaman yang baik saat kondisi permukaan kulit sudah kering oleh alcohol maupun keringat.

3. Sampling Urin

Nama subjek : Yoan Ayung SagitaUmur subjek : 20 tahunJenis kelamin : Perempuan

Hasil Pemeriksaan :a. Urin berhasil di sampling/ditampung pada keluaran/aliran pertengahan (midstream)b. Sampling tidak tercampur urin keluaran awal, akhir maupun airc. Urin pekat, berwarna kuning

Gambar 6. Hasil sampling urinKesulitan :

Kesulitan terjadi saat menentukan urin pertengahan menuju akhir. Pada saat sampling subjek tidak ingin berkemih sehingga volume urin yang ditampung hanya sedikit.

Pembahasan :Urin adalah salah satu hasil ekskresi metabolisme tubuh yang diproses oleh ginjal. Fungsi

ginjal adalah untuk membuang bahan sisa (hasil metabolisme), mengatur keseimbangan air dan elektrolit, asam basa (osmoregulasi), ekskresi dan pembentukan urin dan sekresi renin. Urin akan dikeluarkan dari dalam tubuh atau disebut dengan urinasi. Pengeluaran urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah dan agar homeostasis tetap terjaga. Tujuan dari pemeriksaan sampel urin adalah untuk mengetahui adanya kelainan dan membantu penegakkan diagnose awal.Prosedur sampling :a. Siapkan gelas plastik bekas yang akan digunakan sebagai tempat menampung sampel urin.

Pastikan gelas tersebut bersih dan kering agar sampel tidak terkontaminasib. Saat berkemih, buang aliran urin awalan, tamping aliran urin pertengahan, buang aliran

urin terakhir.c. Amati secara visual

Dalam sampling urin kali ini, urin yang ditampung merupakan jenis urin sewaktu/acak. Urin sewaktu merupakan urin yang dikeluarkan setiap saat dan tidak ditentukan secara khusus. Sampel bisa encer, isotonik maupun hipertonik. Urin yang ditampung adalah urin aliran pertengahan (midstream). Aliran pertama dibuang dengan tujuan untuk membersihkan sel-sel dan mikroba dari luar uretra agar tidak mencemari sampel. Pengumpulan urin selesai sebelum urin habis.

Daftar Pustaka

Colby, 1992, Ringkasan Biokimia Harper, Alih Bahasa: Adji Dharma, Jakarta, EGC.

Ganong, William F. 1999. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta:EGC.