LAPORAN PRAKTIKUM

5
LAPORAN PRAKTIKUM SELF POTENSIAL (Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas matakuliah Metode Survei Geofisik) Oleh : Irwan Romadon (M0212046) JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015

description

AA

Transcript of LAPORAN PRAKTIKUM

  • LAPORAN PRAKTIKUM

    SELF POTENSIAL

    (Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas matakuliah Metode Survei Geofisik)

    Oleh :

    Irwan Romadon (M0212046)

    JURUSAN FISIKA

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS SEBELAS MARET

    SURAKARTA

    2015

  • A. LATAR BELAKANG

    Geolistrik merupakan salah satu metode Geofisika yang mempelajari sifat

    aliranlistrik di dalam bumi dan bagaimana mendeteksinya di permukaan bumi.

    Ada beberapa macam metode Geolistrik, antara lain : Self Potential (SP),

    Resistivitas,Induced Polarization (IP), Elektromagnet, Arus Telluric,

    Magnetotelluric dan lain-lain.Metode

    Self Potential atau Potensial Diri merupakan salah satu metode geofisika

    yang pasif, artinya dalam melakukan pengukuran tidak perlu menginjeksikan arus

    kedalam tanah dan hanya megukur tegangan statis alam pada titik-titik

    pengukuran.

    B. TUJUAN

    Tujuan utama dari survei geofisika, khususnya metode Self Potential adalah

    1. Mengenalkan metode yang dipakai dalam eksplorasi geolistrik dengan

    menggunakan metode Self Potential.

    2. Mengenalkan prinsip dan cara kerja alat yang dipakai dalam metode

    Self Potential.

    3. Memperoleh gambaran struktur lapisan bawah permukaan bumi dari

    variasi distribusi tegangan statis yang terukur.

    C. LOKASI SURVEI

    Praktikum metode self potensial ini dilakukan di taman di depan Fakultas

    Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

    D. TINJAUAN PUSTAKA

    Potensial diri yang terjadi di bumi disebabkan adanya reaksi elektrokimia ataupun

    aktifitas mekanik, tetapi faktor utama penyebab terjadinya potensial tersebut yaitu

    adanya air bawah tanah.

    Mekanisme munculnya potensial diri dapat melalui 4 cara (Telford, 1976), antara

    lain :

    1. Potensial Elektrokinetik

    Potensial elektrokinetik terjadi secara mekanik, biasa disebut dengan aliran

    potensial. Potensial ini dapat diamati pada larutan yang bekerja pada kapiler

    atau medium yang berpori, dimana larutan tersebut mempunyai resistivitas

    listrik () dan viskositas ().

    4

    ..PEk

    (1)

  • Keterangan :

    = potensial absorbsi (volt)

    P = perbedaan tekanan (N/m2)

    = konstanta dielektrikum larutan

    = viskositas (Joule.dt/m2)

    Besarnya potensial absorpsi merupakan potensial dari 2 lapisan (padat-cair)

    antara padatan dan larutan. Potensial ini secara umum tidak terlalu penting,

    akan tetapi efek aliran ini dapat megakibatkan adanya anomali yang biasanya

    besar dan berhubungan dengan topografi.

    2. Potensial Liquid-Junction (Difusi)

    Potensial ini disebabkan oleh perbedaan mobilitas dari variasi ion dalam

    larutan yang konsentrasinya berbeda. Besarnya harga potensial ini dapat

    dituliskan sebagai berikut :

    2

    1log)(

    )(

    C

    C

    IcIaFn

    IcIaREd

    (2)

    Keterangan :

    R = konstanta gas (8,31 Joule/oC)

    F = konstanta Faraday (9,65 x 104 Cal/mol)= temperatur absolut (K)

    n = valensi

    Ia, Ic = mobilitas anion dan kation

    C1, C2 = konsentrasi larutan (mol/m3)

    3. Potensial Shale (Nernst)

    Bila dua elektroda logam yang identik dicelupkan dalam larutan yang

    homogen, maka tidak terjadi beda potensial pada kedua elektroda tersebut.

    Jika konsentrasi pada kedua larutan diubah, maka akan timbul beda potensial,

    dituliskan sebagai berikut :

    2

    1logC

    C

    Fn

    REs

    (3)

    Kombinasi antara potensial difusi dengan potensial Nernst disebut potensial

    diri elektrokimia atau potensial diri statis.

    4. Potensial Mineralisasi

    Jika dua elektroda logam yang berbeda dicelupkan pada larutan yang

    homogen, maka akan timbul beda potensial diantara kedua elektroda tersebut.

    Potensial kontak elektrolit ini searah dengan potensial diri statis, hal ini ada

    hubungannya antara penyebab utama potensial yang besar dengan daerah

    mineral tersebut dan dikenal dengan sebagai potensial mineralisasi.

  • Potensial ini mempunyai harga relatif negatif di atas deposit (pirit, kalsiopirit,

    pirotit, magnetit, dan grafit) dan cukup stabil menrut waktu. Kebenaran teori

    tersebut masih belum secara pasti. Teori awal menghubungkan potensial

    mineralisasi bagian teroksidasi dari tubuh mineral yang berada di bawah

    permukaan air, tetapi tidak dapat digunakan dalam oksidasi grafit karena

    menunjukkan harga anomali yang besar untuk potensial diri tetapi tidak

    berlaku terhadap proses oksidasinya. Polarisasi yang terjadi pada tanah

    disebabkan adanya perbedaan aktifitas kimia yang mineralnya berhubungan

    atau kontak dengan larutan dan menyebabkan terjadinya aliran arus yang

    mengakibatkan perubahan kuantitas ion pada mineral sehingga timbul

    potensial.

    Pengukuran di lapangan menunjukkan beberapa mineral harus berada di zona

    oksidasi agar anomali potensial diri terlihat di permukaan. Hal ini dikarenakan

    zona penyebab anomali memiliki perbedaan potensial yang terbentuk di zona

    oksidasi dan posisi yang berada di bawahnya. Namun penjelasan ini memiliki

    kelemahan yaitu pada grafit yang sering kali merupakan sumber anomali yang

    besar, tetapi tidak terjadi oksidasi yang besar, begitu juga dengan sulfida metal

    yang terjadi sebaliknya.

    Besar efek potensial diri ini sesuai dengan hipotesa Sato dan Mooney dengan

    melakukan percobaan meletakkan dua elektroda yang bersifat elektrokimia

    mengalami reaksi setengah yang berlawanan, satu bersifat katoda terletak di

    atas permukaan air tanah dan lainya anoda di bawah permukaan air tanah. Di

    katoda mengalami reaksi penambahan elektron dan sebaliknya di anoda

    mengalami pengurangan elektron . Besar seluruh efek potensial diri tersebut

    dapat diterangkan melalui adanya perbedaan dalam potensial oksidasi dengan

    larutan pada dua setengah sel elektroda.

    E. ALAT DAN BAHAN

    1. Multimeter

    2. Kabel

    3. Meteran

    4. Porous pot

    5. Multimeter

    6. Ember

    7. Larutan CuSO4

    F. DATA

  • G. PEMBAHASAN

    H. KESIMPULAN

    I. DAFTAR PUSTAKA