laporan praktikum

77
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Geologi secara etimologis berasal dari padanan dua kata bahasa yunani yaitu geo yang berarti bumi dan logos yang berarti ilmu.Dari kedua kata diatas maka dapat disimpulkan bahwa geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi secara fisik, termasuk komposisi dan bentuk bumi.Oleh sebab itu, tanah dan batuan merupakan objek utama yan dipelajari dalam ilmu geologi. Ruang lingkup objek ilmu geologi Dalam proses memahami bentuk bumi, objek yang dipelajari dalam ilmu gologi terbagi atas : 1. Atmosfer, merupakan lapisan udara yang menyelubungi Bumi 2. Hidrosfer, merupakan lapisan air yang berada di permukaan Bumi 3. Biosfer, merupakan Lapisan tempat makhluk hidup 4. Lithosfer, merupakan lapisan batuan penyusun Bumi. Karena ilmu geologi memiliki cakupan yang luas, maka geologi sendiri terbagi atas beberapa cabang sesuai dengan objek pendalamannya. Percabangan ilmu Geologi dibagi menjadi : 1. Minera logi, yaitu ilmu yang mempelajari mineral, berupa pendeskripsian mineral yang meliputi warna, kilap, goresan, belahan, pecahan dan sifat lainnya. 2. Petrologi, yaitu ilmu yang mempelajari batuan, Laporan Kunjungan Geologi Dasar 1

description

kunjungan

Transcript of laporan praktikum

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangGeologi secara etimologis berasal dari padanan dua kata bahasa yunani yaitugeoyang berarti bumi danlogosyang berarti ilmu.Dari kedua kata diatas maka dapat disimpulkan bahwa geologi adalahilmu yang mempelajari bumi secara fisik, termasuk komposisi dan bentuk bumi.Oleh sebab itu, tanah dan batuan merupakan objek utama yan dipelajari dalam ilmu geologi.Ruang lingkup objek ilmu geologiDalam proses memahami bentuk bumi, objek yang dipelajari dalam ilmu gologi terbagi atas :1. Atmosfer, merupakan lapisan udara yang menyelubungi Bumi2. Hidrosfer, merupakan lapisan air yang berada di permukaan Bumi3. Biosfer, merupakan Lapisan tempat makhluk hidup4. Lithosfer, merupakan lapisan batuan penyusun Bumi.Karena ilmu geologi memiliki cakupan yang luas, maka geologi sendiri terbagi atas beberapa cabang sesuai dengan objek pendalamannya. Percabangan ilmu Geologi dibagi menjadi :1. Mineralogi, yaitu ilmu yang mempelajari mineral, berupa pendeskripsian mineral yang meliputi warna, kilap, goresan, belahan, pecahan dan sifat lainnya.2. Petrologi, yaitu ilmu yang mempelajari batuan, didalamnya termasuk deskripsi,klasifikasi dan originnya.3. Sedimentologi, yaitu ilmu yang mempelajari batuan sediment, meliputi deskripsi, klasifikasi dan proses pembentukan batuan sediment.4. Stratigrafi, yaitu ilmu tentang urut-urutan perlapisan batuan, pemeriannya dan proses pembentukannya.5. Geologi Struktur, adalah ilmu yang mempelajari arsitektur kerak bumi dan proses pembentukannya.

6. Paleontologi, yaitu ilmu yang mempelajari aspek kehidupan masa lalu yang berupa fosil. Paleontology berguna untuk penentukan umur dan geologi sejarah.7. Geomorfologi, yaitu ilmu yang mempelajari bentuk bentang alam dan proses-proses pembentukan bentang alam tersebut. Ilmu ini berguna dalam menentukan struktur geologi dan batuan penyusun suatu daerah.8. Geologi Terapan, merupakan ilmu-ilmu yang dikembangkan dari geologi yang digunakan untuk kepentingan umat manusia, diantaranya Geologi Migas, Geologi Batubara,Geohidrologi, Geologi Teknik, Geofisila, Geothermal dan sebagainya.Matahari dan planet-planet lainnya dibentuk pada zaman purba melalui gumpalan gas dan debu yang membeku sekitar 5 milyar tahun lalu. Perbedaan planet dalam komposisi kimia, menyesuaikan jarak dan ukuran mereka terhadap matahari. Bumi merupakan salah satu planet di dalam tata surya. Pada waktu itu bumi masih berupa bola api yang mengalami akumulasi panas akibat kontraksi gravitasi, peluruhan radioaktif, dan hujan meteorit. Selanjutnya inti bumi yang berupa cairan besi - nikel memisahkan diri dari mantel bumi. Penguapan besar-besaran gas dari dalam bumi bersama-sama hidrogen dan helium membentuk atmosfer primitif. Kemudian proses pendinginan bagian permukaan bumi secara berangsur-angsur membentuk batuan kerak bumi. Geologi berasal dari kata ge yang berarti bumi dan logos yang berarti ilmu. Geologi merupakan ilmu pengetahuan bumi yang mempelajari dan menyeldiki tentang lapisan lapisan batuan yang ada di dalam kerak bumi. Begitu luasnya aspek yang dikandung bumi, sehingga untuk mempelajarinya terbagi kedalam beberapa ilmu untuk mempelajari lebih spesifik lagi, misalnya mineralogi dan petrologi.Mineralogi adalah cabang dari ilmu geologi yang mempelajari tentang mineral, yaitu bahan utama pembentuk batuan sedangkan petrologi merupakan cabang dari ilmu geologi yang mempelajari cara terjadinya berbagai macam batuan dan klasifikasinya.

1.2 Tujuan 1.2.1 Tujuan Umum Menambah wawasan ilmu para mahasisiwa khususnya di bidang Geologi baik itu secara teori maupun praktiknya. Untuk memenuhi tugas Geologi Dasar. Mengetahui bahwa ilmu Geologi terdapat disekitar kita. Untuk mengetahui dan melihat benda-benda temuan prasejarah dan lain-lain berupa replika maupun asli.1.2.2 Tujuan Khusus Mengetahui proses awal terbentuknya bumi. Memahami susunan kerak bumi. Mempelajari unsure utama pembentuk batuan Memahami jenis-jenis batuan pembentuk kerak bumi. Mengetahui jaman prasejarah.

1.3 Metodologi Penelitian Dalam kunjungan Geologi Dasar. Para Mahasiswa memasuki museum Geologi Bandung, selama kunjungan peulis melakukan beberapa metode penelitian, yaitu :1.3.1 Orientasi PraktikumData yang di peroleh dari penelitian secara langsung tentang proses pembentukan batuan beku, sedimen dan metamorf. Berdasarkan penelitian itulah penulis mendapatkan datadata yang akan menjadi sumber data dalam pembuatan laporan.1.3.2 Metode WawancaraDatadata yang di dapat dari konsultasi langsung dengan asisten praktikum maupun dengan teman seangkatan.1.3.3 Study LiteraturMerupakan data yang diperoleh dari bukubuku atau hand book sebagai bahan tambahan dalam penyusunan laporan yang berkaitan dengan topik yang di tulis.

1.4 Manfaat Manfaat dari kunjungan ke Museum Geologi ini, yaitu :1. Para mahasiswa semakin memahami proses terbentuknya planet bumi yang merupakan tempat kehidupan.2. Para mahasiswa mengetahui komponen utama penyusun batuan. 3. Para mahasiswa semakin mampu untuk mengidentifikasi jenis-jenis batuan pembentuk kerak bumi.4. Para mahasiswa dapat mengetahui fosil-fosil makhluk hidup jaman prasejarah.5. Para mahasiswa mengetahui zaman prasejarah.

1.5 Ruang LingkupRuang lingkup dalam laporan ini memuat tentang unsur utama pembentuk batuan serta jenis-jenis batuan pembentuk kerak bumi serta sejarah keterbentukan bumi dan prasejarah penghuni bumi.

BAB IIISI

Sejarah kehidupan di bumi baru dimulai sekitar 3.500.000.000 tahun lalu dengan munculnya micro-organisma sederhana yaitu bakteri dan ganggang. Kemudian pada 1.000.000.000 tahun lalu baru muncul organisme bersel banyak.2.1 Pengerrtian Zaman Prasejarah Prasejarah atau nirleka (nir: tidak ada, leka: tulisan) adalah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada masa di mana catatan sejarah yang tertulis belum tersedia. Zaman prasejarah dapat dikatakan bermula pada saat terbentuknya alam semesta, namun umumnya digunakan untuk mengacu kepada masa di mana terdapat kehidupan di muka Bumi dimana manusia mulai hidup.Batas antara zaman prasejarah dengan zaman sejarah adalah mulai adanya tulisan. Hal ini menimbulkan suatu pengertian bahwa prasejarah adalah zaman sebelum ditemukannya tulisan, sedangkan sejarah adalah zaman setelah adanya tulisan. Berakhirnya zaman prasejarah atau dimulainya zaman sejarah untuk setiap bangsa di dunia tidak sama tergantung dari peradaban bangsa tersebut. Salah satu contoh yaitu bangsa Mesir sekitar tahun 4000 SM masyarakatnya sudah mengenal tulisan, sehingga pada saat itu, bangsa Mesir sudah memasuki zaman sejarah. Zaman prasejarah di Indonesia diperkirakan berakhir pada masa berdirinya Kerajaan Kutai, sekitar abad ke-5; dibuktikan dengan adanya prasasti yang berbentuk yupa yang ditemukan di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur baru memasuki era sejarah.Karena tidak terdapat peninggalan catatan tertulis dari zaman prasejarah, keterangan mengenai zaman ini diperoleh melalui bidang-bidang seperti paleontologi, astronomi, biologi, geologi, antropologi, arkeologi. Dalam artian bahwa bukti-bukti pra-sejarah hanya didapat dari barang-barang dan tulang-tulang di daerah penggalian situs sejarah.

2.1.1 Zaman Arkeozoikum (+ 2.500 juta tahun yang lalu)

Gambar 2.1 Arkeozoikum

Arkeozoikum artinya Masa Kehidupan Purba, Masa Arkeozoikum merupakan masa awal pembentukan batuan kerak bumi yang kemudian berkembang menjadi protokontinen. Batuan masa ini ditemukan di beberapa bagian dunia yang lazim disebut kraton / perisai benua.Batuan tertua tercatat berumur sekitar 3.800.000.000 tahun. Masa ini juga merupakan awal terbentuknya hidrosfer dan atmosfer serta awal munculnya kehidupan primitif di dalam samudran berupa mikro organisme (bakteri dan ganggang).Fosil tertua yang telah ditemukan adalah fosil stromatolit dan Cyanobacteria dengan umur sekitar 3.500.000.000 tahun.Zaman ini berlangsung kira-kira 2500 juta tahun, pada saat itu kulit bumi masih panas, sehingga tidak ada kehidupan. Dapat diartikan sebagai masa tanpa kehidupan. Bumi masih dalam keadaan membara dan jarak bumi dan bulan masih sangat dekat, berbagai benda ruang angkasa seperti meteor atau meteorit ( berukuran kecil) dengan mudah jatuh ke bumi yang belum terlindung udara. Meskipun demikian semua benda tersebut diatas langsung terbakar, pada saat bumi yang masih dalam keadaan membara dengan suhu yang amat tinggi. Kejadian bumi dan pembentukan yang terjadi sekitar satu milyar tahun yang lalu dan beberapa ratus juta tahun kemudian bumi kerak bumi suhu semakin menyusut bagian bumi dalam keadaan cair diangkasa bumi badai magnetic menyelimuti bumi petir dan Guntur meteor dan meteorit membentur bumi suhu bumi makin menyusut bumi membeku penyusutan suhu gas mengembun uap air hujan lebat yang abadi membentuk lautan pembentukan air, udara makin sempurna terlindung dari benturan berbagai benda luar angkasa (meteorit). Ada dua macam meteorit, yaitu meteorit logam (mengandung besi nikel dan meteorit baju), beberapa contoh batuan kerak bumi dapat disaksikan di museum geologi.2.1.2 Zaman Paleozoikum (+ 340 juta tahun yang lalu) Zaman Paleozoikum adalah zaman ketika terdapat kehidupan makhluk pertama di bumi. Zaman ini disebut zaman primer (karena untuk pertama kalinya ada kehidupan).Paleozoikum (bahasa Yunani: palaio, tua dan zoion, hewan, berarti kehidupan purba) adalah era pertama dari tiga era pada eon Fanerozoikum. Era ini berlangsung pada kurang lebih 542 sampai 251 juta tahun yang lalu, dan dibagi menjadi enam periode, berturut-turut dari yang paling tua: Kambrium, Ordovisium, Silur, Devon, Karbon, dan Perm. Paleozoikum dilanjutkan dengan era Mesozoikum.Zaman hidup pertama di bumi terbagi menjadi beberapa tahap kehidupan, antara lain, sebagai berikut ;

Gambar 2.2 Paleozoikum

1. CambriumKambrium (bahasa Inggris: Cambrian) adalah periode pada skala waktu geologi yang dimulai pada sekitar 542 1,0 jtl (juta tahun lalu) di akhir eon Proterozoikum dan berakhir pada sekitar 488,3 1,7 jtl dengan dimulainya periode Ordovisium. Periode ini merupakan periode pertama era Paleozoikum dari eon Fanerozoikum. Nama Kambrium berasal dari Cambria, nama klasik untuk Wales, wilayah asal batuan dari periode ini pertama kali dipelajari.Banyak kelompok hewan invertebrate mulai muncul pada zaman Kambrium, hampir seluruh kehidupan berada di lautan.Hewan zaman ini mempunyai kerangka luar dan cangkang sebagai pelindung.Fosil yang umumnya dijumpai dan penyebarannya luas adalah alga, cacing, sepon, koral, moluska, ekino dermata, brakiokoda, dan antropoda (trilobite). Sebuah daratan luas yang disebut gondwana (sebelumya pannotia) merupakan cikal bakal antartika, afrika, india, Australia, sebagian asia dan amerika selatan. Sedangkan eropa, amerika utara, dan tanah hijau masih berupa benua-benua kecil yang terpisah.2. Ordovisium

Gambar 2.3 OrdovisiumZaman Ordovisium dicirikan oleh munculnya ikan tanpa rahang (hewan bertulang belakang paling tua) dan beberapa hewan bertulang belakang yang muncul pertama kali seperti Tetrakoral, Graptolit, Ekinoid (Landak Laut), Asteroid (Bintang Laut), Krinoid (Lili Laut) dan Bryozona.Koral dan Alga berkembang membentuk karang, dimana trilobit dan Brakiopoda mencari mangsa.Graptolit dan Trilobit melimpah, sedangkan Ekinodermata dan Brakiopoda mulai menyebar.Meluapnya Samudra dari Zaman Es merupakan bagian peristiwa dari zaman ini.Gondwana dan benua-benua lainnya mulai menutup celah samudera yang berada di antaranya.3. Silur

Gambar 2.4 SilurKepunahan besar (peristiwa kepunahan Ordovisium-Silur) sewaktu 60% spesies laut musnah. Silur adalah periode pada skala waktu geologi yang berlangsung mulai akhir periode Ordovisium, sekitar 443,7 1,5 juta tahun lalu, hingga awal periode Devon, sekitar 416,0 2,8 juta tahun yang lalu. Seperti periode geologi lainnya, lapisan batuan yang menentukan awal dan akhir periode ini teridentifikasi dengan baik, tapi tanggal tepatnya memiliki ketidakpastian sebesar 5-10 juta tahun. Awal Silur ditentukan pada suatu peristiwaZaman Silur merupakan waktu peralihan kehidupan dari air ke daratan.Tumbuhan dartan mulai muncul pertama kalinya termasuk Pteridofita (tumbuhan paku). Sedangkan kalajengking raksasa (Eurypterid) hidup berburu didalam laut. Ikan berahang mulai muncul pada zaman ini dan banyak ikan memiliki perisai tulang sebagai pelindung.Selama zaman Silur, deretan pegunungan mulai terbentuk melintasi Skandinavia, Skotlandia dan Pantai Amerika Utara.4. Devon

Gambar 2.5 DevonDevon adalah periode pada skala waktu geologi yang termasuk dalam era Paleozoikum dan berlangsung antara 416 2,8 hingga 359,2 2,5 juta tahun yang lalu. Namanya berasal dari Devon, Inggris, tempat pertama kalinya batuan Exmoor yang berasal dari periode ini dipelajari.Zaman Devon merupakan zaman perkembangan besar-besaran jenis ikan dan tumbuhan darat.Ikan berahang dan ikan hiu semakin aktif sebagai pemangsa di dalam lautan.Serbuan ke daratan terus berlanjut selama zaman ini.Hewan amfibi berkembang dan beranjak menuju daratan.Tumbuhan daratan semakin umum dan muncul serangga untuk pertama kalinya.Samudera menyempit sementara, benua Gondwana menutupi Eropa, Amerika Utara dan Tanah Hijau (Green Land).5. CarbonKarbon adalah suatu periode dalam skala waktu geologi yang berlangsung sejak akhir periode Devon sekitar 359,2 2,5 juta tahun yang lalu hingga awal periode Perm sekitar 299,0 0,8 juta tahun yang lalu. Seperti halnya periode geologi yang lebih tua lainnya, lapisan batuan yang menentukan awal dan akhir periode ini teridentifikasi dengan baik, tapi tanggal tepatnya memiliki ketidakpastian sekitar 5-10 juta tahun. Nama karbon diberikan karena adanya lapisan tebal kapur pada periode ini yang ditemukan di Eropa Barat. Dua pertiga masa awal periode ini disebut subperiode Mississippian dan sisanya disebut subperiode Pennsylvanian. Pohon-pohon konifer muncul pada periode yang penting ini.Reptilia muncul pertama kalinya dan dapat meletakkan telurnya di luar air.Serangga raksasa muncul dan ampibi meningkat dalam jumlahnya. Pohon pertama muncul, jamur Klab, tumbuhan ferm dan paku ekor kuda tumbuh di rawa-rawa pembentuk batubara.Pada zaman ini benua-benua di muka bumi menyatu membentuk satu masa daratan yang disebut Pangea, mengalami perubahan lingkungan untuk berbagai bentuk kehidupan.Di belahan bumi utara, iklim tropis menghasilkan secara besar-besaran, rawa-rawa yang berisi dan sekarang tersimpan sebagai batubara.6. PermPerm atau permian adalah periode dalam skala waktu geologi yang berlangsung antara 299,0 0,8 hingga 251,0 0,4 juta tahun yang lalu. Periode ini merupakan periode terakhir dalam era Paleozoikum. Perm dibagi menjadi tiga kala yaitu Lopongian, Guadalupian, dan Cisuralian.Perm adalah nama sebuah propinsi tua di dekat pegunungan Ural, Rusia. Reptilia meningkat dan serangga modern muncul, begitu juga tumbuhan konifer dan Grikgo primitif.Hewan Ampibi menjadi kurang begitu berperan.Zaman perm diakhiri dengan kepunahan micsa dalam skala besar, Tribolit, banyak koral dan ikan menjadi punah. Benua Pangea bergabung bersama dan bergerak sebagai satu massa daratan, Lapisan es menutup Amerika Selatan, Antartika, Australia dan Afrika, membendung air dan menurunkan muka air laut. Iklim yang kering dengan kondisi gurun pasir mulai terbentuk di bagian utara bumi.2.1.3 Zaman Mesozoikum (+ 140 juta tahun yang lalu) Mesozoikum atau sering pula disebut sebagai zaman sekunder atau zaman hidup pertengahan berlangsung selama kira-kira 140 juta tahun, antara 251 hingga 65 juta tahun yang lalu. Pada zaman pertengahan ini, reptil besar berkembang dan menyebar ke seluruh dunia sehingga pada zaman ini sering pula disebut sebagai zaman reptil. Pada zaman ini muncul reptil raksasa (dinosaurus) dan atlantosaurus serta jenis burung dan binatang menyusui tingkat rendah. Pada masa mesozoikum ini terbagi menjadi 3 zaman. Yaitu zaman Trias, Jura, Kapur1. Zaman TriasZaman Trias berlangsung sejak 245 208 juta tahun yang lalu. Nama Trias diusulkan oleh F. von Alberti, seorang ahli geologi berkebangsaan jerman. Nama Trias diambil dari perkembangan endapan Mesozoikum yang didapat di cekungan Jerman, yang kemudian dianggap sebagai wilayah tipe untuk Sistem Trias, walaupun singkapan yang relatif lengkap dan banyak mengandung fosil justru didapatkan di Amerika bagian barat, Amerika bagian timur dan Kanada. Sistem Trias terbagi menjadi 3 bagian, yaitu Trias Bawah, Trias Tengah, Trias Atas. Adapun pengertian dari 3 bagian tersebut adalah :a. Trias BawahYang dikenal dengan nama setempat sebagai Buntsandstein merupakan seni sedimentasi yang terjadi di darat dan terdiri dari batu pasir, batu lempung, konglomerat dengan beberapa bagian terdapat sisipan endapan laguna. Warna seri sedimen tersebut dari merah cerah hingga lembayung.

b. Trias TengahYang dikenal dengan nama setempat sebagai Muschelka merupakan seni sedimentasi yang terjadi di laut yang mencapai ketebalan kurang lebih 200 m.c. Trias Atas Yang dikenal dengan nama setempat sebagai Keuper merupakan seni sedimen yang seluruhnya diendapkan di darat. Pada bagian alasnya terdiri dari dolomit dan gipsum yang merupakan endapan penguapan, yang diakhiri dengan batu pasir yang diendapkan di sungai dengan fosil tumbuh tumbuhan yang menyerupai ekor kuda yang dikenal dengan nama setempat sebagai Schlifsandstein.Perkembangan kehidupan pada zaman Trias menunjukkan banyak terjadi perubahan baik untuk jenis Fauna terutama untuk golongan Vertebrata maupun golongan Invertebrata. Golongan Invertebrata Pilum Brachiopoda dan Pilum Mollusca serta Pilum Arthropoda. Untuk Pilum Mollusca termasuk di antaranya dari Kelas Pelecypoda dan Kelas Cephalopoda sedang untuk Pilum Arthropoda khususnya yang termasuk Kelas Crustacea. Demikian pula untuk jenis flora menunjukan adanya perkembangan yang pesat. Untuk jenis Vertebrata khususnya yang termasuk Reptilia sudah mulai dikenal Rutiodon (sebangsa Phytosaurus) yang mulai muncul semula hidup dalam lingkungan air kemudian mengadaptasikan diri hidup dalam lingkungan darat yang kemudian punah pada zaman ini. Selain itu yang mulai muncul pada zaman ini pula antara lain yang termasuk dinosaurus ialah Anchiasaurus, Cynognathus, Thrinacodon, placerias gigas, Inchtyosurus yang berkembang pada Zaman Trias dan punah pula pada akhir Zaman Trias.

Didasarkan atas fasiesnya Sistem Trias di Indonesia dapat dibagi menjadi dua, yaitu :1) Indonesia bagian barat : dengan macam fasies bermula dari fasies paralas, volkanik, laut, terutama berkembang sebagai batu gamping. Perkembanganya meliputi beberapa bagian dari Sumatra, Kalimantan (serta Malaya) dan pulau pulau kecil di antara ketiga daerah tersebut.2) Indonesia bagian timur : dengan macam fasies seperti perkembangan di Indonesia bagian barat, hanya di tempat ini tidak dijumpai fasies volkanik, terutama berkembang sebagai batu gamping. Perkembanganya meliputi Sulawesi timur dan tenggara, pulau pulau kecil di kepulauan Nusa Tenggara antara lain Pulau Roti, Pulau Timor, Pulau Leti, Pulau Tanimbar, Pulau Kei, Pulau Seram, Pulau Buru dan Pulau Buton.Di Indonesia bagian timur pada zaman Trias terjadi peristiwa genang laut di bagian bawah umumnya terdiri dari batuan klastik yang berbutir kasar antara lain breksi, konglomerat yang kemudian diikuti dengan batu pasir, serpih yang mengandung bitumina yang kemudian diakhiri dengan napai dan batu gamping.Dari Kesamaan Fasies batuan Trias di pulau pulau Indonesia timur dapat ditarik kesimpulan bahwa pulau pulau tersebut setidak tidaknya pada Zaman Trias Atas termasuk dalam satu lingkungan sedientasi yang selalu mengalami penurunan atau dikatakan merupakan daerah pelamparan Geosinklin Banda. Geosinklin ini memanjang ke arah barat daya yang kemudian bersambung dengan Geosinklin Westralia sedang kea rah barat bersambung dengan Geosinklin danau.

2. Zaman JuraZaman Jura berlangsung sejak 208 145 juta tahun yang lalu. Nama Jura pertama kali dipakai pada tahun 1799 oleh A. von. Humboldt seorang ahli geologi berkebangsaan Jerman. Penelitian secara intensif pada saat itu dilakukan di Inggris, walupun demikian maka nama sistem ini diambilkan dari nama Pegunungan Yura yang membentang dari Perancis sampai Swiss. Tempat inilah yang kemudian digunakan sebagai daerah tipe untuk sistem Yura.Endapan Jura baik yang terjadi di laut mupun yang di darat banyak mengandung fosil. Untuk golongan Invertebrata diwakili oleh Pilum Coelenterata, Porifera, Echinodermata dan Mollusca.Brontosaurus merupakan salah satu anggota dari Dinosaurus yang terbesar yang hidup dan pernah dijumpai dalam bentuk fosil di Amerika dan berkembang baik hingga zaman Jura. Dari kerangka yang telah berhasil direkontruksi jenis Brontosaurus mempunyai tubuh hingga 18 feet dengan panjang hingga 67 feet.Archaeopteryx meruapakan burung yang pertama kali dikenal dalam sejarah. Burung ini memiliki ukuran sebesar burung gagak, fosilnya dijumpai pada batu gamping litographhi di daerah Solenhoven, Bavaria. Ichtyosaurus merupakan reptile laut yang memiliki panjang tubuh 10 feet.Endapan jura didapatkan baik di Indonesia barat maupun Indonesia Timur. Di Indonesia barat tidak banyak dijumpai endapan Jura. Ada kemungkinan bahwa sebagian besar daerah Indonesia barat pada zaman itu merupakan daratan sehingga tidak dimungkinkan terbentuknya endapan. Di Indonesia timur perkembangan endapan Jura relatif baik. Endapannya berkembang sebagai batu gamping dengan fosil Arnioceras.Dengan memperhatikan tempat tempat terdapatnya endapan Jura maka dapat diamnbil kesimpulan bahwa terdapat genang laut selama zaman Jura sehingga mengakibatkan seolah - olah Indonesia terbagi menjadi 3 bagian oleh palung Anambas, geosnklin Banda dan geosinklin Papua.3. Zaman KapurZaman kapur berlangsung semenjak 145-65 juta tahun yang lalu. Zaman kapur dicirikan oleh suatu daur pengendapan susut laut genang laut susut laut. Selama zaman kapur berkembang bermacam macam kehidupan. Beberapa diantaranya merupakan kelanjutan dari zaman Jura disamping terdapat pengembangan kehidupan yang baru. Diantara jenis jens yang mencirikan untuk jaman Kapur antara lain anggota dari Pilum Protozoa khususnya dari ordo Foraminifera, Pilum Coelenterata, Pilum Mollusca, dan pilum Arthropoda. Disamping itu terdapat pula perkembangan dari golongan vertebrata maupun jenis flora.Tyrannosaurus Rex merupakan jenis dinosaurus pemangsa terbesar yang hidup pada jaman kapur, dinosaurus ini dapat berkembang dengan panjang tubuh mencapai 45 feet dan tinggi 20 feet. Elasmosaurus merupakan golongan mamalia yang hidup di laut dan memiliki panjang antara 40 sampai 50 feet. Pterodon merupakan golongan reptil terbang yang memiliki bentang sayap 23 sampai 25 feet. Fosil dari Elasmosaurus dan Pterodon ditemukan di daerah Niobrara, Kansas, Amerika pada batu gamping.Di Indonesia terdapta endapan-endapan yang jelas termasuk zaan kapur hanya terdapat di berbagai tempat yang terpencar. Di Indonesia bagian barat system kapur dicirikan oleh endapan klastik dengan fosil Orbitolina, meskipun fosil ini juga dijumpai pada sistem kapur yang ada di Indonesia bagian timur. Di Sumatera, di Bukit Garba, dimana di bagian bawah terdiri dari napal tufan, tufa, pilit dan marmer. Bagian atasnya terdiri dari batu rijang yang mengandung fosil Radiolaria.Di jawa endapan yang berumur kapur telah diketahui dalam bentuk lensa-lensa batu gamping yang mengandung fosil Orbitolina terapit diantara lempung dan serpih. Endapan tersebut dijumpai di Lok Ulo, Karangsambung, selatan Banjarnegara, Jawa Tengah. Batu guling dengan fosil Orbitolina telah dijumpai dalam konglomerat Eose di Pegunungan Jiwo, selatan Klaten. Di tempat ini endapan kapur bertalian erat dengan batuan metamorf dan mungkin selaan-selaan di dalamnya.Apabila ditinjau secara menyeluruh, karena genang laut yang terjadi pada Cenomanian mengakibatkan lautan di Indonesia menjadi lebih luas daripada zaman Jura. Daratan Philipina yang masih menjadi satu dengan daratan Papua pada waktu zaman Jura, sekarang .Sekarang oleh genang laut tersebut terbagi menjadi 2 daratan, yaitu daratan Philipina dan daratan Papua. Di bagian tenggara Indonesia, lautan menggenangi daratan bagian utara daratan Australia sehingga terjadi teluk-teluk. Pada waktu yang bersamaan maka Geosinklin Tasmania meluas ke arah utara jika dibandingkan dengan luas wilayahnya di zaman Jura. 2.1.4 Zaman Neozoikum (+ 60 juta tahun yang lalu) Neozoikum atau zaman kehidupan baru dibagi menjadi menjadi dua zaman, yaitu zaman Tersier dan zaman Kuartier. Zaman Tersier berlangsung sekitar 60 juta tahun. Zaman ini ditandai dengan berkembangnya jenis binatang menyusui.Sementara itu, Zaman Kuartier ditandai dengan munculnya manusia sehingga merupakan zaman terpenting. Zaman ini kemudian dibagi lagi menjadi dua zaman, yaitu zaman Pleitosen dan Holosin. Zaman Pleitosen (Dilluvium) berlangsung kira-kira 600.000 tahun yang ditandai dengan adanya manusia purba. Zaman neozoikum terbagi menjadi :Zaman Tersier Jenis-jenis binatang besar mulai berkurang Mulai hidup jenis binatang menyusui seperti kera dan monyetZaman Kuarter Mulai muncul tanda kehidupan manusia purba terdiri dari :

a) Masa Pleistosen (zaman es/glasial) Berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu. Kehidupan manusia sudah mulai ada. Ditandai dengan mulai mencairnya es yang bertumbuk di kutub utara. Permukaan air laut menurun sekitar 100-150 meter yang akhirnya berubah menjadi daratan.b) Masa Holosen Berlangsung sekitar 20.000 tahun yang lalu. Mulai muncul Homo sapienss atau manusia cerdas seperti Homo wajakensis. Species tersebut merupakan nenek moyang dari manusia modern.Tabel 2.1Pengelompokkan Manusia Purba Menurut Masanya MasaManusia Purba di Indonesia

Pleistosen BawahPithecanthropus robustus

Pithecanthropus mojokertensis

Megantropus Palaeojavanicus

Pleistosen TengahPithecanthropus Erectus

Pleistosen AtasHomo wajakensis

Homo soloensis

HolosenHomo sapiens

2.2 Peninggalan Manusia Purbaa. Fosil Manusia Purba Fosil merupakan sisa-sisa kehidupan makhluk hidup baik manusia, hewan, maupun tumbuh-tumbuhan pada masa lalu yang sekarang sudah membatu. Fosil digunakan sebagai dasar informasi tentang kehidupan manusia purba. Fosil sering disebut fosil pandu atau leit fosil b. Sampah Dapur (Kjokkenmoddinger) Berupa kulit kerang sisa makanan manusia purba yang kemudian membentuk bukit kerang. Bukit kerang di Indonesia ditemukan di Medan (Sumatera Utara) dan Langsa (Aceh).c. Tempat Perlindungan di Bawah Karang (Abris Sous Roches) atau Gua Karang. Gua karang merupakan tempat tinggal manusia purba yang terdapat di tepi laut atau di daerah pegunungan kapur. Gua karang di Indonesia ditemukan di Pacitan (Jawa Timur), Teluk Tiron (Papua), Pulau Seram (Maluku), Sulawesi Selatand. Alat-alat yang Digunakan oleh Manusia Purba Digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia purba. Alat yang digunakan masih bersifat sederhana. Contoh : alat serpih, mata panah, mata tombak, kapak, beliung persegi, kapak lonjong.

Tabel 2.2Nama Fosil dan Lokasi penemuanNama FosilBerupaLokasi penemuan

Elephas MaximusGeraham bawah kiriPadalarang, jawa barat

BovidTulang belikatPadalarang, jawa barat

BovidTulang kakiPadalarang, jawa barat

BovidGigiPadalarang, jawa barat

Rhinoceros sondaicusPrageraham atas kiriPadalarang, jawa barat

Cervus sp BRahang bawah kananPadalarang, jawa barat

Cervus sp ATandukPadalarang, jawa barat

Cyprinis carpio-Bandung, jawa barat

Pentacrinites subangularis-Holzmaden, jerman

felis tigris soloensisRahang bawah harimauNgandong, jawa timur

Panthera tigrisRahang bawah kiri harimauTrinil, Jawa timur

Duboisia santengtengkorak bantenTrinil, Jawa timur

Tapirus cf. indicusgigi tapirSangiran, jawa tengah

Susbrachygnathus DUBOISTengkorak babi hutanngawi, jawa timur

HipopotamusTaring bawah kuda nilNgandong, jawa timur

Elephas planifronsgigi geraham kiri bawah gajahBumi ayu, jawa tengah

Stegodon florensisGadingFlores, NTT

Homo ErectusTengkorakSragen, Jawa tengah

Homo sapiens wadjakensisTengkorakTulung agung, Jawa timur

2.3 Sejarah Perkembangan Muka BumiMenurut para ahli geologi, sebenarnya pelebaran alur-alur dasar samudera, gerakan - gerakan benua, pola seismik dunia, dan pola kegiatan vulkanik merupakan bagian dari satu desakan energi dari perut bumi. Permukaan planet bumi terdiri dari enam bentangan besar lempeng benua yang bersifat keras, tetapi sebenamya tipis bila dibanding dengan ukuran bola bumi. Ukuran yang paling tebal pada benua-benua itu tidak mencapai 150 km. Lempeng - lempeng benua itu saling bergeseran. Gerakan-gerakan pergeseran kerak bumi ini juga disebabkan oleh desakan hebat dari energi yang dikeluarkan oleh perut bumi.Benua Asia terdiri dari tiga lempeng benua yang besar, yaitu Eurasia, Pasifik, dan India. Eurasia merupakan lempeng yang paling besar dan relatif statis, sedangkan lempengan Pasifif dan India terus menerus bergerak, menggeser ke arah barat laut (Pasifik), dan utara (India). Gerakan-gerakan "tabrakan" ini menghasilkan jajaran pulau-pulau dan jajaran pegunungan seperti Pegunungan Himalaya. Hal-hal penting tentang gerakan benua adalah sebagai berikut.1. Gerakan-gerakan lempeng tektonik terus-menerus terjadi dan menciptakan perubahan - perubahan di permukaan bumi.2. Sumber gerakan ini ialah arus yang disebabkan oleh panas. Arus ini terjadi dalam batuan padat tetapi kenyal di dalam lapisan astenosfer selubung bumi.3. Lempeng tektonik dapat meleleh waktu mendekati kulit bumi dan keluar lewat gunung api, celah, atau retakan seperti yang terjadi pada Pematang Atlantik Tengah. Sambil meninggalkan retakan dasar samudera, batuan yang meleleh membentuk dasar baru di laut.4. Dasar batuan yang meleleh mendesak maju bagian kerak bumi yang lebih tua. Bagian tua ini mungkin mendukung benua. Kalau bagian kerak bumi seperti itu bertemu ujung, maka benturan itu menyebabkan gempa. Inilah yang terjadi di dalam laut di lepas pantai Amerika Selatan. Satu bagian bumi didorong masuk ke selubung untuk meleleh kembali, bagian lainnya didorong ke atas sehingga membentuk pematang.5. Teori gerakan lempeng tektonik banyak kaitannya dengan persebaran gunung api di muka bumi dan terjadinya gempa bumiSejak sekitar tahun 1900, para ahli geologi telah mengetahui bahwa kerak bumi bagian luar mengapung di atas lapisan lebih dalam yang lunak. Akan tetapi, teori mengenai gerakan-gerakan benua tersebut baru dipublikasikan secara luas sejak tahun 1960.2.3.1 Teori gerakan benua salah satunya disampaikan oleh Alfred Lothar Wegener (1880-1930)la mengemukakan teori yang disebut Apungan dan Pergeseran Benua-benua. mengungkapkan teori tersebut pada tahun 1912 di hadapan perhimpunan ahli geologi di Frankfurt, Jerman. Teori tersebut diungkapkan pertama kalinya di dalam bentuk buku pada tahun 1915 yang berjudul Die Enstehung der Kontinente und Ozeane (Asal Usul Benua dan Lautan).Buku tersebut menimbulkan kontroversi besar di lingkungan ahli-ahli geologi. Kontroversi itu aru mereda tahun enampuluhan setelah teori apungan Benua Wegener ini makin banyak mendapat penganut di lingkungan ahli ilmu pengetahuan. Adapun titik tolak teori Wegener tersebut adalah : 1. Adanya persamaan yang mencolok antara garis kontur pantai timur Benua Amerika Utara dan Selatan dengan garis kontur pantai barat Eropa dan Afrika. Kedua garis yang sama tersebut sebenamya dahulu adalah daratan yang berimpitan. Itulah sebabnya formasi geologi di bagian-bagian yang bertemu itu sama. Keadaan ini telah dibuktikan kebenarannya. Formasi geologi di sepanjang pantai Afrika Barat dari Sierra Leone sampai Tanjung Afrika Selatan sama dengan apa yang ada di pantai Timur Amerika, dari Peru sampai Bahia Blanca.2. Daerah Greenland sekarang ini bergerak menjauhi daratan Eropa dengan kecepatan 36 meter /tahun, sedangkan Kepulauan Madagaskar menjauhi Afrika Selatan dengan kecepatan 9 meter/tahun. Menurut Wegener, benua-benua yang sekarang ini, dahulunya adalah satu benua yang disebut Benua Pangea. Benua tunggal itu mulai memecah karena gerakan benua besar di selatan baik ke arah barat maupun ke utara menuju khatulistiwa. Dengan peristiwa tersebut maka terjadilah hal-hal sebagai berikut : a. Bentangan-bentangan samudera dan benua-benua mengapung sendiri-sendiri. b. Samudera Atlantik menjadi semakin luas karena Benua Amerika masih terus melangsungkan gerakannya ke arah barat. Dengan demikian terjadi lipatan-lipatan kulit bumi yang menjadi jajaran pegunungan utara-selatan, yang terdapat di sepanjang pantai Amerika Utara Selatan. c. Adanya kegiatan seismik yang luar biasa di sepanjang Patahan St. Andreas, dekat pantai barat Amerika Serikat.d. Batas Samudera Hindia makin mendesak ke utara. Anak Benua India semula di duga agak panjang, tetapi karena gerakannya ke utara maka India makin menyempit dan makin mendekat ke Benua Eurasia. Proses tersebut menimbulkan lipatan Pegunungan Himalaya. Benua-benua sekarang ini pun masih terus bergerak. Gerakan itu dapat dibuktikan dengan makin melebarnya celah yang terdapat di alur-alur dalam samudera. 2.3.2 Descartes la mengemukakan teori kontraksi yang kemudian diteruskan oleh Suess. Menurut Rene Descartes (1596-1650).Bumi kita makin susut dan mengkerut karena pendinginan. Karena itu, terjadilah gunung-gunung dan lembah-lembah. Teori ini tidak mendapat dukungan para ahli geologi. Daerah tanggul dasar samudera terdapat di tempat dua lempeng merenggang. Terbentuknya tanggul itu akibat produk vulkanisme yang bertumpuk sepanjang celah. Tanggul seperti itu terdapat di Lautan Atlantik, memanjang dari dekat Kutub Utara sampai mendekati Kutub Selatan. Celah ini menjadikan benua Amerika bergerak saling menjauh dengan benua Eropa dan Afrika. Di Samudera Pasifik terdapat tanggul di bagian Tenggara samudera ini, membujur ke Utara sampai ke Teluk California. Di bagian Selatan Samudera Hindia, tanggul seperti itu memanjang dari Baratke Timur, mendorong lempeng dasar Samudera Hindia atau lempeng Indo-Australia ke arah Utara. Pergeseran lempeng tersebut mendorong anak benua India yang berasal dari dekat Antarktika hingga bertabrakan dengan lempengbenua Asia dan menyebabkan pembentukan Pegunungan Himalaya.a. Di daerah dua lempeng saling bertumbukan Di daerah pertumbukan dua lempeng terjadi beberapa fenomena, yaitu:1. Lempeng dasar samudera menunjam ke bawah lempeng benua.2. Terbentuk palung laut di tempat tumbukan itu.3. Pembengkakan tepi lempeng benua yang merupakan deretan pegunungan.4. Terdapat aktivitas vulkanisme, intrusi, dan ekstrusi.5. Merupakan daerah hiposentra gempa dangkal dan dalam.6. Penghancuran lempeng akibat pergesekan lempeng dan. 7. Timbunan sedimen campuran yang dalam geologi dikenal dengan nama batuan bancuh atau melange (Bahasa Perancis).b. Di daerah dua lempeng saling menjauh terdapat beberapa fenomena, seperti: 1. Perenggangan lempeng yang disertai pertumbukan kedua tepi lempeng tersebut.2. Pembentukan tanggul dasar samudera di sepanjang tempat perenggangan lempeng.3. Aktivitas vulkanisme laut dalam yang menghasilkan lava basa berstruktur bantal dan hamparan leleran lava yang encer.4. Aktivitas gempa di dasar laut dan sekitarnya.

2.4 FosilFosil berasal dari bahasa latin fossa yang berarti menggali keluar dari dalam tanah adalah sisa-sisa atau bekas-bekas makhluk hidup yang menjadi batu atau mineral.Untuk menjadi fosil , sisa-sisa makhluk hidup ini harus tertutup oleh batuan sedimen.Dewasa ini, sebagian besar orang percaya bahwa beberapa juta tahun yang lalu manusia purba,dinosaurus,tumbuhan purba dan mamalia purba punah akibat suatu peristiwa yang disebut kepunahan massal.Teori kepunahan massal :1. Tekanan pada kerak bumi akibat tumbukan meteorit yang memicu terjadinya gempa bumi.2. Tsunami.3. Energi yang timbul akibat tumbukan meteorit,dapat menyebabkan terjadinya kebakaran hutan.4. Partikel-partikel yang terlempar ke atmosfer menyebabkan terbentuknya debu yang menutupi areal yang sangat luas.5. Gas asam karena tumbukan meteorit terbawa oleh aliran udara sehingga terjadi hujan asam.6. Radiasi matahari terhalang oleh debu, sehingga terjadi proses pendinginan yang sangat cepat.7. Kelebihan gas menyebabkan tejadinya efek rumah kaca.Fosilasi merupakan proses penimbunan sisa-sisa hewan atau tumbuhan yang terakumulasi di dalam sedimen atau endapan-endapan baik yang mengalami pengawetan secara menyeluruh,sebagian ataupun jejaknya saja. Syarat-syarat terjadinya pemfosilan1. Organisme mempunyai bagian tubuh yang keras.2. Mengalami pengawetan.3. Terbebas dari bakteri pembusuk.4. Terjadi secara alamiah.5. Mengandung kadar oksigen dalam jumlah yang sedikit.6. Umurnya lebih dari 10.000 tahun yang lalu.

Gambar 2.4.1Fosilasi terjadi melalui beberapa proses,yaitu:1. Penggantian : mineral pada bagian yang keras dari organisme seperti cangkang2. Petrifaction : bagian lunak pada batang tumbuhan diganti oleh presiptasi mineral yang terlarut dalam air sedimen3. Karbonisasi : sisa sisa makhluk hidup yang jatuh ke dalam lumpur rawa akan terhindar dari oksidasi , dan pada saat diagenesa material itu akan menjadi cetakan karbon dengan tidak merusak bentuk awalnya4. Pencetakan, pada saat diagenesa , sisa binatang atau tumbuhan terlarut,sehingga terjadilah rongga , seperti cetakan yang bentuk dan besarnya sesuai atau sama dengan benda aslinya.Jika rongga ini terisi mineral,maka terbentuklah hasil cetakan organisme tersebut.

Gambar 2.4.2Perkembangan Fosil di IndonesiaPenemuan fosil di Indonesia di awali dengan ditemukannya fosil manusia purba di pulau Jawa, khususnya di sepanjang aliran sungai bengawan solo yang mengalir dari Jawa tengah ke Jawa TimurTrinil yang terletak 11km di barat kota Ngawi,Jawa Timur, telah dikenal dunia semenjak ditemukannya fosil manusia purba Pithecanthroupus Erectus yang ditemukan oleh Eugene Dubouis pada eskavasi tahun 1891 1893.Penelitian Paleontropologi di Indonesia dapat di bagi menjadi 3 tahap , yaitu 1889-1909 , 1931-1941 ,dan 1952 sekarang.Ciri ciri manusia purba yang ditemukan di Indonesia 1. Ciri Meganthropus : Hidup antara 2 s/d 1 juta tahun yang lalu Badannya tegak Rahangnya kuat Tulang pipi tebal Terdapat tonjolan kening yang mencolok

2. Ciri Pithecanthropus Hidup antara 2 s/d 1 juta tahun yang lalu Hidup berkelompok Tulang hidung lebar dengan tulang pipi yang kuat Tinggi badan sekitar 165 180cm Bentuk tubuh tegap3. Ciri jenis Homo Hidup antara 25.000 s/d 40.000 tahun yang lalu Muka dan hidung lebar Dahi masih menonjol

Gambar 2.4.3 Tengkorak Manusia Purba2.5 Batuan BekuBatuan Beku adalah batuan yang terbentuk dari hasil pembekuan magma dibawah permukaan bumi atau hasil pembekuan lava di permukaan bumi. Menurut para ahli seperti Turnur dan Verhogen (1960), FF Groun (1047), Takeda (1970), magma adalah : cairan silikat kental dan likat dari larutan silica yang fijar terbentuk secara alamiah.

Gambar 2.5.1 Proses Pembentukan Batuan Beku

2.5.1 Komposisi BatuanBerdasarkan komposisi mineral batuan beku yaitu :1. Batuan beku asam : cerah2. Batuan beku intemediet: abu-abu3. Batuan beku basa : gelap2.5.2 Struktur BatuanBerdasarkan strukturnya batuan ini dapat dilihat dari hand specimen sample yaitu:1. Massif Tidak menunjukan adanya lubanglubang ataupun struktur aliran.2. VesikulerBerlubanglubang yang disebabkan oleh keluarnya gas pada waktu pembekuan magma. 3. SkoriaBerlubangkubang akan tetapi arah tidak teratur 4. AmigdaloidalLubanglubang yang kemudian terisi oleh mineral sekunder5. XenolitisStruktur yang memperlihatkan adanya fragmen/pemecahan batuan lain yang masuk dalam batuan yang mengintrusi.

2.5.3 Tekstur Batuan Adalah keadaan erat hubungan antara mineralmineral sebagai bagian dari dan antara mineralmineral dengan masa gelas yang membentuk masa dasar dari batuan.Untuk batuan beku pengamatan tekstur meliputi : 1. Derajat kristalisasi / kristalinitas a. Holokristalin : Apabila batuan terdiri dari masa Kristal seluruhnya.b. Holohyalin : Apabila batuan terdiri dari masa gelas seluruhnya.c. Hipokristalin : Apabila sebagian terdiri dari masa kristal dan sebagian dari masa gelas.2. Granularitas a. Fanerik Halus: Diameter 01 mm Sedang: Diameter 01 mm5 mm Kasar: Diameter 05 mm30 mm Sangat Kasar: 30 mmb. Afanitik Kristalkristalnya sangat halus sehingga tidak dapat dibedakan dengan pandangan mata biasa. 3. Bentuk Kristal Adalah sifat dari suatu kristal dari batuan, jadi bukan sifat batuan secara keseluruhan. Untuk itu kenampakan kristal diamati pada pandangan dua dimensi. a. Euhedral : Apabila batas dari mineral adalah bentuk asli dari bidang kristal.b. Subhedral: Apabila sebagian dari batas kristal kristalnya sudah tidak nampak lagi.c. Annhedral : Apabila mineral sudah tidak mempunyai bidang kristal asli.

Tabel 2.3Urutan Kekerasan Mineral (Skala Mosh)

Nama MineralSkala Mosh

Intan10

Korundum9

Topas8

Kwarsa7

Baja6,3

Ortoklas6

Kaca jendela5,5

Apatit5

Fluotit4

Kalsit3

Kuku2,5

Gipsum2

Talk1

4. Hubungan antara Kristal / Relasi Adalah hubungan antara kristal / mineral yang satu dengan yang lain dalam batuan secara garis besar dibagi menjadi dua bagian : a. Equigranural : Bila secara relatif ukuran kristalnya yang membentuk batuan sama besar. b. Inequigranural : Bila ukuran butir kristalnya sebagai batuan tidak sama besar.

2.5.4 Komposisi Mineral Dalam menentukan komposisi mineral kita cukup mempergunakan index dari batuan kristal, atas dasar warna sebagai penyusun batuan beku dapat dikelompokan menjadi dua: 1. Mineral felsik Yaitu yang berguna terang terutama terdiri dari mineral kwarsa, feldspar, feldspatoid dan muscovit 2. Mineral mafik Yaitu mineral yang bewarna gelap, terutama biotik, piroksen, amphibol dan olivine. Contoh Batuan Beku :

Gambar 2.5.2 Gambar 2.5.3 Batu Apung (pumice) Batu Diorit Kuarsa Porfire

Gambar 2.5.4 Batu Gabro

2.5 2.6 2.6 Batuan Sedimen2.6.1 Definisi Batuan SedimenBatuan endapan atau batuan sedimen adalah salah satu dari tiga kelompok utama batuan (bersama dengan batuan beku dan batuan metamorfosis) yang terbentuk melalui tiga cara utama: pelapukan batuan lain (clastic); pengendapan (deposition) karena aktivitas biogenik; dan pengendapan (precipitation) dari larutan. Jenis batuan umum seperti batu kapur, batu pasir, dan lempung, termasuk dalam batuan endapan. Batuan endapan meliputi 75% dari permukaan bumi.Penamaan batuan sedimen biasanya berdasarkan besar butir penyusun batuan tersebut Penamaan tersebut adalah: breksi, konglomerat, batupasir, batu lempung Breksi adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih besar dari 2 mm dengan bentuk butitan yang bersudut Konglomerat adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih besar dari 2 mm dengan bentuk butiran yang membudar Batu pasir adalah batuan sedimen dengan ukuran butir antara 2 mm sampai 1/16 mm Batu lanau adalah batuan sedimen dengan ukuran butir antara 1/16 mm sampai 1/256 mm Batu lempung adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih kecil dari 1/256 mmBatuan sediment terbentuk karena proses diagenesa dari material batuan lain yang sudah mengalami sedimentasi, meliputi proses pelapukan, erosi, transportasi, dan deposisi. Proses Diagenesa: Seluruh proses yang menyebabkan perubahan pada sedimen selama terpendam dan tertilifikasi. Pelapukan Fisika Kimia Geologi Erosi dan Transportasi Sedimen: oleh angina dan air.

2.6.2 Sifat Utama Batuan Sedimen Adanya bidang perlapisan (Bedding, Stratifikasi) yang menendakan adanya proses sedimentasi. Hal ini berlaku untuk semua segala macam batuan sedimen. Sifat Klasik / Fragment, yang menandakan butiran-butiran pernah lepas terutama pada golongan karbonat. Sifat jejak / bekas zat hidup, seperti: Cangkang / rumah organisme (koral), terutama pada golongan karbonat. Jika bersifat hablur selalu monomineralik, misal: gipsun, kalsit, dolomid, halite, dsb.2.6.3 Klasifikasi Batuan Sedimen Berdasarkan Cara pengendapan a. Batuan Sedimen Detritus (klastik) Batuan yang terbentuk dari pengendapan kembali dari batuan detritus/pecahan batuan asal. Batuan asal bisa berasal dari batuan beku, sediment dan metamorf. b. Batuan Sedimen Non-KlastikBatuan sediment yang terbentuk dari hasil reaksi kimia atau bisa juga dari hasil kegiatan organisme (sedimentasi organisme). Reaksi kimia yang dimaksud adalah kristalisasi langsung atau reaksi anorganik (sedimentasi kimia) misalnya : gypsum, dolomite.Batuan sediment non klasik dibagi 2, yaitu: Batuan sedimen organikSebagai sisa organisme yang biasa tetap tinggal ditempatnya adalah batuan yang dihasilkan oleh aktifitas organisme terdapat ditempatnya. Contoh : batu gamping koral, deatomead. Batuan sediment kimia Sebagian dari sedimen semacam ini dihasilkan oleh proses penguapan, terutama didaerah aride.Contoh : endapan gypsum, garam, dll.Berdasarkan Komposisi 1. Batuan Sedimen Klasik / Detritus 2. Batuan Sedimen Evaporit 3. Batuan Sedimen Batu Bara 4. Batuan Sedimen Silica5. Batuan Sedimen Karbonat

Gambar 2.6.1 Batu Lanau Gambar 2.6.2 Batu Konglomerat

2.7 Batuan MetamorfBatuan metamorf atau batuan malihan adalah batuan yang terbentuk akibat proses perubahan temperature dan/atau tekanan dari batuan yang telah ada sebelumnya. Akibat bertambahnya temperature dan/atau tekanan, batuan sebelumnya akan berubah tektur dan strukturnya sehingga membentuk batuan baru dengan tekstur dan struktur yang baru pula. Contoh batuan tersebut adalah batu sabak atau slate yang merupakan perubahan batu lempung. Batu marmer yang merupakan perubahan dari batu gamping. Batu kuarsit yang merupakan perubahan dari batu pasir.Apabila semua batuan-batuan yang sebelumnya terpanaskan dan meleleh maka akan membentuk magma yang kemudian mengalami proses pendinginan kembali dan menjadi batuan-batuan baru lagi. Terbentuk karena proses pemanasan, tekanan dan waktu, tersusun dari mineral-mineral ubahan, masiv, foliated. Dalam pengertian lain Batuan metamorf merupakan batuan yang terbentuk oleh proses metamorfisme pada batuan yang telah ada sebelumnya.Batuan metamorf adalah salah satu kelompok utama batuan yang merupakan hasil transformasi atau ubahan dari suatu tipe batuan yang telah ada sebelumnya, protolith, oleh suatu proses yang disebut metamorfisme, yang berarti "perubahan bentuk". Protolith yang dikenai panas (lebih besar dari 150 Celsius) dan tekanan ekstrim akan mengalami perubahan fisika dan/atau kimia yang besar. Protolith dapat berupa batuan sedimen, batuan beku, atau batuan metamorf lain yang lebih tua. Beberapa contoh batuan metamorf adalah gneis, batu sabak, batu marmer, dan skist.Batuan metamorf menyusun sebagian besar dari kerak Bumi dan digolongkan berdasarkan tekstur dan dari susunan kimia dan mineral (fasies metamorf) Mereka terbentuk jauh dibawah permukaan bumi oleh tegasan yang besar dari batuan diatasnya serta tekanan dan suhu tinggi. Mereka juga terbentuk oleh intrusi batu lebur, disebut magma, ke dalam batuan padat dan terbentuk terutama pada kontak antara magma dan batuan yang bersuhu tinggi. Penelitian batuan metamorf (saat ini tersingkap di permukaan bumi akibat erosi dan pengangkatan) memberikan kita informasi yang sangat berharga mengenai suhu dan tekanan yang terjadi jauh di dalam permukaan bumi.Contoh gambar Batuan Metamorf:

Gambar 2.7.1 Batu Sabak

2.8 Pengukuran Umur Batuan Geokronologi adalah ilmu yang mempelajari tentang pemberian umur-umur batuan atau mineral dengan cara pengukuran elemen-elemen radio aktif, sebagai hasil peluruhan. Penentuan umur ini menghasilkan umur mutlak (sebenarnya). Oleh karena itu umur batuan tersebut maka digunakan metode:

2.8.1 Metode Kalium-ArgonDalam penelittan geologi sertng dtperlukan informasi mengenat umur suatu batuan, misalnya saja untuk mengetahui laju perubahan struktur suatu daerah tertentu, untuk meneliti sifat kemagnetan suatu batuan dalam paleomagnetik dan sebagainya. Metode untuk menentukan umur batuan secara absolut dinamakan metode dating atau metode penarikhan. Secara teori metode dating ini cukup sederhana yakni didasarkan pada prinsif peluruhan isotop radioaktiv yang terkandung dalam mineral batuan. Namun pada prakteknya ada faktor-faktor lain yang hares diperhatikan yaitu keynurnian mineral yang didating dan isotop-isotop yang terdapat di dalamnya serta faktor koreksi alai ukur. Metode K-Ar merupakan salali satu metode dating batuan yang metttiliki rentang pengukuran yang cukup panjang yaitu dari satu juta hingga tiga miliyar tahun. Metode ini sangat cocok untuk menarikh batuan-batuan beku. Dengan melakukan pencacahan terhadap kandungan kalium (menggunakan flame p totonte/ y) dan argon (inenggunakan mass spectrometry ) yang terdapat dalatn mineral batuan serta mensubstitusikannya ke dalam persamaan yang diturunkan dari teori peluruhan (lime decay), akhirnya kita bisa memperoleh umur absolut suatu batuan beku.

2.8.2 Metode Jejak Belah

G

Gambar 2.8.1 Metoda Jejak Belah

2.9 Gempa bumiGempa bumi adalah getaran di permukaan bumi / tanah yang terjadi karena pelepasan energi secara tiba-tiba oleh batuan yang berada di bawah permukaan atau seperti diterangkan di atas karena batuan mengalami pematahan atau pensesaran.Gempa bumi dengan magnitudo cukup besar (mb > 5,9 skala Richter) mampu merusakkan bangunan.Gempa bumi bisa merusak melalui dua cara, yaitu langsung dari getarannya yang memberikan efek gaya horisontal, dan secara tidak langsung melalui liquefaction (Chandler, 1977). Magnitudo/besaran gempa bumi adalah energi yang dilepaskan saat gempa bumi, biasanya diukur dari rekaman gelombang seismik.Skala Richter dipergunakan untuk menentukan besaran gempa menengah yang episentrumnya kurang/sama dengan 100 km dari seismograf (ML).Semakin besar magnitudo gempa bumi, semakin luas dan semakin lama orang merasakannya. Gempa bumi adalah suatu peristiwa yang kompleks, sehingga untuk menilainyapun diperlukan cara lain yaitu: mb (body wave) menggunakan gelombang P yang berperiode 1-10 detik; MS (suface wave) menggunakan gelombang Rayleigh yang berperide 18-22 detik. Jika dibandingkan dengan sesar yang terbentuk maka yang dipakai adalah moment seismik (MO) dan masih ada lagi untuk gempa bumi berskala besar yaitu MW (momant magnitude scale) = 2/3 log10 (MO) 6. Gempa bumi di Alaska tahun 1964 memiliki MS = 8,5 , MW = 9,2 dan untuk gempa Chili tahun 1960 memiliki MS = 8,5, MW = 9,5.Adapaun Skala Richter untuk magnitudo gempa bumi adalah sebagai berikut.< 2 Secara umum getaran tak terasa tetapi terekam oleh seismograf2 2,9 Getaran hampir terasa oleh sebagian kecil orang3 3,9 Getaran terasa oleh sebagian kecil orang4 4,9 Getaran terasa oleh hampir semua orang5 5,9 Getaran mulai menimbulkan kerusakan bangunan6 6,9 Getaran menimbulkan kerusakan7 7,9 Gempa skala besar, getaran kuat, menimbulkan kerusakan besar8 9 Gempa dahsyat, getaran sangat kuat dan meluluh lantakkan bangunan.Intensitas gempa bumi adalah suatu skala yang berdasarkan pengalaman pribadi yang pertamakali ditemukan oleh Giuseppi Mercalli pada tahun 1902 kemudian dimodifikasi oleh Charles Richter pada tahun 1956. Skala ini terdiri dari 12 pembagian intensitas gempa bumi dan ditulis memakai huruf romawi.

2.10 Bencana TsunamiTsunami berasal dari bahasa jepang yaitu:Tsu yang berarti pelabuhan dan namil yang berarti gelombang besar jadi secara harafia dapat di artikan sebagai gelombang besar yang terdapat di pinggir pantai.Beberpa contoh bencana Tsunami yang pernah melanda Indonesia:1. Pantai sekitar selat sunda (Tahun 1883).2. Flores ( 12 desember 1992).3. Banyu wangi (3 juni 1994) Yang disebabkan oleh gempa berkekuatan 7,2 SR.4. Aceh dan sekitarnya (26 desember 2004) .Penyebab terjadinya tsunami: Gempa ditengah lautan menggoyang air laut menyebabkan pasang yang mendadak di sekitarnya. Letusan gunung api di bawah laut. Adanya pensesaran dibawah laut.

2.11 Letusan Gunung MerapiGunung Api: Gunung yang mempunyai lubang kepundan sebagai tempat keluarnya magma dan atau gas ke permukaan bumi.Indonesia memiliki 129 gunung aktif atau sekitar 13 % dari gunung aktif di dunia. Seluruh gunung api tersebut berada dalam jalur tektonik yang memanjang mulai dari pulau-pulau Sumatra, jawa, nusa tenggara, Kep. Banda, Halmahera dan Kep.Sangir. Selama 300 tahun terakhir lebih dari175 ribu manusia menjadi korban akibat letusan gunung api.Salah satu upaya penanggulangan terhadap dampak bahaya letusan gunung api dengan tujuan meminimalkan bencana yang mungkin terjadi dibuat peta rawan bencana gunung api. Peta ini dapat dijadikan acuan dalam penyusunan rencana tata ruang wilayah di suatu kawasan gunung api.Selain menimbulkan bencana gunung api juga memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan manusia. Manfaat tersebut berupa sumber daya bahan galian, sumber daya energy dan sumber daya lingkungan yang dapat diupayakan untuk kesejahteraan manusia.

2.12 Sejarah Museum Geologi dari Masa-Kemasa2.12.1 Masa Penjajahan BelandaKeberadaan Museum Geologi berkaitan erat dengan sejarah penyelidikan geologi dan tambang di wilayah Nusantara yang dimulai sejak pertengahan abad ke-17 oleh para ahli dari Eropa.Setelah di Eropa terjadi revolusi industri pada pertengahan abad ke-18, mereka sangat membutuhkan bahan tambang sebagai bahan dasar industri. Pemerintah Belanda sadar akan pentingnya penguasaan bahan galian di wilayah Nusantara. Dengan jalan itu diharapkan perkembangan industri di Negeri Belanda dapat ditunjang.Maka dibentuklah Dienst Van Het Mijnwezen pada tahun 1850. Kelembagaan ini berganti nama jadi Dienst Van Den Mijnbouw pada tahun 1922, yang bertugas melakukan penyelidikan geologi dan sumberdaya mineral. Hasil penyelidikan yang berupa contohcontoh batuan, mineral, fosil, laporan dan peta memerlukan tempat untuk penganalisaan dan penyimpanan, sehingga pada tahun 1928 Dienst van den Mijnbouw membangun gedung di Rembrandt Straat Bandung. Gedung tersebut pada awalnya bernama Geologisch Laboratorium yang kemudian juga disebut Geologisch Museum. Gedung Geologisch Laboratorium dirancang dengan gaya Art Deco oleh arsitek Ir. Menalda van Schouwenburg, dan dibangun selama 11 bulan dengan 300 pekerja dan menghabiskan dana 400 Gulden, mulai pertengahan tahun 1928 sampai diresmikannya pada tanggal 16 Mei 1929. Peresmian tersebut bertepatan dengan penyelenggaraan Kongres Ilmu Pengetahuan Pasifik ke-4 (Fourth Pacific Science Congress) di Bandung pada tanggal 18-24 Mei 1929.2.12.2 Masa Penjajahan JepangSebagai akibat dari kekalahan pasukan Belanda dari pasukan Jepang pada perang dunia II, keberadaan Dienst van den Mijnbouw berakhir.Letjen. H. Ter Poorten (Panglima Tentara Sekutu di Hindia Belanda) atas nama Pemerintah Kolonial Belanda menyerahkan kekuasaan teritorial Indonesia kepada Letjen. H. Imamura (Panglima Tentara Jepang) pada tahun 1942. Penyerahan itu dilakukan di Kalijati, Subang. Dengan masuknya tentara Jepang ke Indonesia, Gedung Geologisch Laboratorium berpindah kepengurusannya dan diberi nama KOGYO ZIMUSHO dan setahun kemudian berganti nama CHISHITSU CHOSACHO. Pada masa pendudukan Jepang, pasukan Jepang mendidik dan melatih para pemuda Indonesia untuk menjadi: PETA (Pembela TanahAir) dan HEIHO (pasukan pembantu bala tentara Jepang pada Perang Dunia II). Laporanhasil kegiatan di masa itu tidak banyak yang ditemukan, karena banyak dokumen(termasuk laporan hasil penyelidikan) yang dibumihanguskan tatkala pasukan Jepang mengalami kekalahan di mana-mana pada awal tahun 1945.2.12.3 Masa KemerdekaanSetelah Indonesia merdeka pada Tahun 1945, pengelolaan Museum Geologi beradadibawah Pusat Djawatan Tambang dan Geologi (PDTG/1945-1950).Pada tanggal 19 September 1945, pasukan sekutu pimpinan Amerika Serikat dan Inggris yang diboncengi oleh Netherlands Indis Civil Administration (NICA) tiba di Indonesia (mendarat di Tanjungpriuk, Jakarta). Di Bandung mereka berusaha menguasai kembali kantor PDTG yang sudah dikuasai oleh para pegawai Indonesia. Tekanan yang dilancarkan oleh pasukan Belanda memaksa kantor PDTG dipindahkan ke Jl. Braga No. 3 dan No. 8 Bandung pada tanggal 12 Desember 1945. Kepindahan kantor PDTG rupanya terdorong pula oleh gugurnya seorang pengemudi bernama Sakiman dalam rangka berjuang mempertahankan kantor PDTG .Pada waktu itu, Tentara Republik Indonesia Divisi III Siliwangi mendirikan Bagian Tambang, yang tenaganya diambil dari PDTG. Setelah kantor di Rembrandt Straat ditinggalkan oleh pegawai PDTG, pasukan Belanda pun di tempat itu mendirikan lagi kantor yang bernama Geologische Dienst. Di mana-mana terjadi pertempuran, maka sejak Desember 1945 sampai dengan Desember 1949, selama 4 tahun kantor PDTG terlunta-lunta pindah dari satu tempat ke tempat lain. Pemerintah Indonesia berusaha menyelamatkan dokumen- dokumen hasil penelitian geologi sehingga harus berpindah pindah tempat dari Bandung Tasikmalaya- Solo Magelang - Yogyakarta, baru pada Th 1950 kembali ke Bandung. Dalam usaha menyelamatkan dokumen dokumen tersebut, pada tanggal 7 mei 1949, Kepala PUSAT JAWATAN TAMBANG DAN GEOLOGI, Arie Frederik Lasut, diculik dan dibunuh tentara belanda dan gugur sebagai kusuma bangsa di Desa Pakem Yogyakarta. Sekembalinya ke Bandung, Museum Geologi mulai mendapat perhatian dari pemerintah RI, terbukti pada tahun 1960 Museum Geologi dikunjung oleh Presiden pertama RI , Ir. Soekarno. Pengelolaan Museum Geologi yang tadinya dibawah PUSAT DJAWATAN TAMBANG DAN GEOLOGI (PDTG) berganti nama menjadi: Djawatan Pertambangan Republik Indonesia (1950-1952), Djawatan Geologi (1952- 1956), Pusat Djawatan Geologi (1956-1957), Djawatan Geologi (1957-1963), Direktorat Geologi (1963-1978), Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi (1978- 2005) , Pusat Survei Geologi mulai akhir tahun 2005 sampai sekarang.Seiring dengan perkembangan jaman, pada tahun 1999 Museum Geologi mendapatbantuan dari Pemerintah Jepang senilai 754,5 juta yen untuk direnovasi. Setelah ditutupselama satu tahun, Museum Geologi dibuka kembali dan pembukaannya diresmikanpada tanggal 20 Agustus Tahun 2000 oleh Wakil Presiden RI waktu itu Ibu MegawatiSoekarnoputri yang didampingi oleh Menteri Pertambangan dan Energi Bapak SusiloBambang Yudhoyono.

a. Visi dan Misi Museum Geologi BandungVisi : Terwujudnya sumber informasi geologi (dokumentasi koleksi warisan geologi Indonesia) yang profesional untuk masyarakat.Misi : Memperagakan & mengkomunikasikan koleksi museum Menyediakan informasi & materi edukasi geologi Mendokumentasikan & mengkonservasi koleksi museum Melakukan penelitian koleksi & pengembangan museum Melakukan pameran museum & geologi Melakukan penyuluhan & sosialisasi geologi Melakukan kerjasama dengan instansi & sekolah Melakukan pengelolaan museum secara professional Memberikan pelayanan jasa permuseumanb. Ruang Pamer Museum Geologi BandungLantai ITerbagi menjadi 3 ruang utama : Ruang orientasi di bagian tengah, Ruang Sayap Barat dan Ruang Sayap Timur. Ruang Orientasi berisi peta geografi Indonesia dalam bentuk relief layar lebar yang menayangkan kegiatan geologi dan museum dalam bentuk animasi, bilik pelayanan informasi museum serta bilik pelayanan pendidikan dan penelitian. Sementara, Ruang Sayap Barat, dikenal sebagai Ruang Geologi Indonesia, yang terdiri dari beberapa bilik yang menyajikan informasi tentang :a. Hipotesis terjadinya bumi di dalam sistem tata surya.b. Tatanan tektonik regional yang membentuk geologi Indonesia; diujudkan dalam bentuk maket model gerakan lempeng-lempeng kulit bumi aktif.c. Keadaan geologi sumatera,Jawa, Sulawesi, Maluku dan Nusa Tenggara serta Irian Jaya.d. Fosil fosil serta sejarah manusia menurut evolusi Darwin juga terdapat di sini.Selain maket dan panel-panel informasi, masing-masing bilik di ruangan ini juga memamerkan beragam jenis batuan (beku, sedimen, malihan) dan sumber daya mineral yang ada di setiap daerah.Dunia batuan dan mineral menempati bilik di sebelah baratnya, yang memamerkan beragam jenis batuan, mineral dan susunan kristalografi dalam bentuk panel dan peraga asli. Masih di dalam ruangan yang sama, dipamerkan kegiatan penelitian geologi Indonesia termasuk jenis-jenis peralatan/perlengkapan lapangan, sarana pemetaan dan penelitian serta hasil akhir kegiatan seperti peta (geolologi, geofisika, gunung api, geomorfologi, seismotektonik dan segalanya) dan publikasi-publikasi sebagai sarana pemasyarakan data dan informasi geologi Indonesia. Ujung ruang sayap barat adalah ruang kegunung apian, yang mempertunjukkan keadaan beberapa gunungapi aktif di Indonesia seperti : Tangkuban Perahu, Krakatau, Galunggung, Merapi dan Batu. Selain panel-panel informasi ruangan ini dilengkapi dengan maket kompleks Gunungapi Bromo-Kelut-Semeru. Beberapa contoh batuan hasil kegiatan gunung api tertata dalam lemari kaca.Ruang Sayap Timur Ruangan yang mengambarkan sejarah pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup, dari primitif hingga modern, yang mendiami planet bumi ini dikenal sebagai ruang sejarah kehidupan. Panel-panel gambar yang menghiasi dinding ruangan diawali dengan informasi tentang keadaan bumi yang terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun lalu, dimana makhluk hidup yang paling primitiv pun belum ditemukan. Beberapa miliar tahun sesudahnya, disaat bumi sudah mulai tenang, lingkungannya mendukung perkembangan beberapa jenis tumbuhan bersel-tunggal, yang keberadaan terekam dalam bentuk fosil Reptilia bertulang-belakang berukuran besar yang hidup menguasai Masa Mesozoikum Tengah hingga Akhir (210-65 juta tahun lalu) diperagakan dalam bentuk replika fosil Tyrannosaurus Rex Osborn (Jenis kadal buas pemakan daging) yang panjangnya mencapai 19 m, tinggi 6,5 m dan berat 8 ton. Kehidupan awal di bumi yang dimulai sekitar 3 miliar tahun lalu selanjutnya berkembang dan berevolusi hingga sekarang. Jejak evolusi mamalia yang hidup pada zaman Tersier (6,5-1,7 juta tahun lalu) dan Kuarter (1,7 juta tahun lalu hingga sekarang) di Indonesia terekam baik melalui fosil-fosil binatang menyusui (gajah, badak, kerbau, kuda nil) dan hominid yang ditemukan pada lapisan tanah di beberapa tempat khususnya di Pulau Jawa.Kumpulan fosil tengkorak manusia-purba yang ditemukan di Indonesia (Homo Erectus P. VIII) dan di beberapa tempat lainnya di dunia terkoleksi dalam bentuk replikanya. Begitu pula dengan artefak yang dipergunkan, yang mencirikan perkembangan kebudayaan-purba dari waktu ke waktu.Penampang stratigrafi sedimen Kuarter daerah Sangiran (Solo, Jawa Tengah), Trinil dan Mojokerto (Jawa Timur) yang sangat berarti dalam pengungkap sejarah dan evolusi manusia-purba diperagakan dalam bentuk panel.danfmaket.iSejarah pembentukan Danau Bandung yang melegenda itu ditampilkan dalam bentuk panel di ujung ruangan. Fosil ular dan ikan yang ditemukan pada lapisan tanah bekas Danau Bandung serta artefak diperagakan dalam bentuk aslinya. Artefak yang terkumpul dari beberapa tempat di pinggiran Danau Bandung menunjukkan bahwa sekitar 6000 tahun lalu danau tersebut pernah dihuni oleh manusia prasejarah.Informasi lengkap tentang fosil dan sisa-sisa kehidupan masa lalu ditempatkan pada bilik tersendiri di Ruang Sejarah Kehidupan. Informasi yang disampaikan diantaranya adalah proses pembentukan fosil, termasuk batubara dan minyak bumi, selain keadaan lingkungan-purba.Lantai IITerbagi menjadi 3 ruangan utama: ruang barat, ruang tengahvdanfruangftimurvRuang barat (dipakai oleh staf museum). Sementara ruang tengah dan ruang timur di lantai II yang digunakan untuk peragaan dikenal sebagai ruang geologi untuk kehidupan manusia.Ruang Tengah Berisi maket pertambangan emas terbesar di dunia, yang terletak di Pegunungan Tengan Irian Jaya. Tambang terbuka Gransberg yang mempunyai cadangan sekitar 1,186 miliar ton; dengan kandungan tembaga 1,02%, emas 1,19 gram/ton dan perak 3 gram/ton. Gabungan beberapa tambang terbuka dan tambang bawahtanah aktif di sekitarnya memberikan cadangan bijih sebanyak 2,5 miliar ton. Bekas Tambang Ertsberg (Gunung Bijih) di sebelah tenggara Grasberg yang ditutup pada tahun 1988 merupakan situs geologi dan tambang yang dapat dimanfaatkan serta dikembangkan menjadi objek geowisata yang menarik. Beberapa contoh batuan asal Irian Jaya (Papua) tertata dan terpamer dalam lemari kaca di sekitar maket.Miniatur menara pemboran minyak dan gas bumi juga diperagakan di sini.Ruang Timur Terbagi menjadi 7 ruangan kecil, yang kesemuanya memberikan informasi tentang aspek positif dan negatif tataan geologi bagi kehidupan manusia, khususnya di Indonesia.a. Ruang 1 menyajikan informasi tentang manfaat dan kegunaan mineral atau batu bagi manusia, serta panel gambar sebaran sumberdaya mineral di Indonesia.b. Ruang 2 menampilkan rekaman kegiatan eksplorasi dan eksploitasi sumberdaya mineralc. Ruang 3 berisi informasi tentang pemakaian mineral dalam kehidupan sehari-hari, baik secara tradisional maupun modern.d. Ruang 4 menunjukkan cara pengolahan dan pengelolaan komoditi mineral dan energye. Ruang 5 memaparkan informasi tentang berbagai jenis bahaya geologi (aspek negatif) seperti tanah longksor, letusan gunung api dan sebagainya.f. Ruang 6 menyajikan informasi tentang aspek positif geologi terutama berkaitan dengan gejala kegunungapian.g. Ruang 7 menjelaskan tentang sumberdaya air dan pemanfaatannya, juga pengaruh lingkungan terhadap kelestarian sumberdaya tersebut.c. Koleksi Fosil Dan Benda Bersejarah Di Museum GeologiJenis-jenis Hasil Peninggalan pada Zaman Sejarah (masa lampau) di Museum Geologi ini terdapat berbagai hasil-hasil peninggalan zaman sejarah (masa lampau) diantaranya fosil dan benda-benda hasil peninggalan zaman dulu.

1. FosilDi Museum Geologi terdapat fosil manusia purba serta fosli mahluk hidup lainnya. Fosli manusia purba yang ada disini yaitu : Megantropus PalaeojavanicusPerawakan Megantropus Paleojavanicus diperkirakan tegap, diperkirakan masif dengan tulang pipi tebal tonjokannya belakang kepala yang tajam serta tempat pelekatan yang besar bagi otot-otot tengkuh yang kuat.Dengan gerakan yang besar, maka permukaan tengah banyak kerutan-kerutan dengan gigi yang sangat kuat. Phytecanthropus ErectusFosil ini banyak ditemukan di Indonesia. Tinggi badan diperkirakan antara 165 180 cm dengan tubuh dan anggota badan yang tegap, mukanya memiliki tonjolan kuning yang kua, hidung yang lebar dengan belakang kepala menyudut, isi tengkorak berkisar antara 750 100 cm. Homo sapiensJenis Homo sapiens memiliki ciri yang lebih maju dengan Phytecanthropus Erectus. Berjalan dan berdiri tegak serta lebih sempurna, tinggi badannya antara 130 210 cm, mulanya datar dan lebar, akar hidung lebar dan bagian mulutnya agak sedikit menonjol, dahi membulat serta tinggi, sementara bagian belakang tengkorak juga membulat dengan rahang dan gigi mengecil dan lidah terlalu menonjol ke bagian depan. Volume tengkorak rata-rata antara 1350 1450 cm.

2. Alat atau Benda pada Masa LampauPada masa lalu manusia mempunyai berbagai alat yang digunakan sebagai kehidupannya sehari-hari yaitu :a. Alat batu, yaitu suatu alat yang terbuat dari bebatuan. Ragam alat batu diantaranya : KapakPenimbas Serut genggam Kapak penerak Pahat genggam Kapak genggam awai b. Alat serpihAdalah perkakas yang digunakan sebagai pisau, gurdi atau penusuk.Alat ini digunakan sebelum mengenal tulisan yakni digunakan sebagai mengupas, memotong atau juga menggali sejenis umbi-umbian.c. Alat tulangAdalah perkakas yang bahan dasarnya terbuatdari tulang binatang.Tulang-tulang ini dibentuk dari tulang hewan hasil buruan, biasanya sebelum digunakan sebagai alat biasa dibentuk sesuai kebutuhan.d. Panduan Museum GeologiMuseum Geologi ini di buka setiap senin sampai kamis pukul 09.00 sampai 13.30 WIB, dan sabtu sampai minggu pukul 09.00 sampai 13.30 WIB.Sedang setiap jumat dan libur nasional tutup.Adapun biaya masuk bagi orang umum adalah Rp 20.000,- sedangakan bagi Pelajar dan Mahasiswa adalah Rp 5.000,-tiap orang. Selain itu untuk memasuki Museum Geologi pengunjung harus mentaati beberapa peraturan.Peraturan itu antara lain :a. Mengisi buku tamu terlebih dahulub. Dilarang makan minum dan merokok didalam gedung ruanganc. Dilarang memegang dan mencoret-coret, merusak dan mengambil koleksi museum.d. Pengunjung dilarang membawa tas dan jaket didalam ruang peragaan museum.e. Perkembangan Museum GeologiSistem peragaan Museum Geologi sampai tahun 1990-an tidak mengalami perubahan berarti. Dilain pihak, jumlah pengunjung Museum meningkat terus, sebagian besar terdiri dari Pelajar dan Mahasiswa yang memerlukan informasi untuk menambah pengetahuan mereka ilmu tentang bumi.Sejak tahun 1993 telah mulai dijajaki upaya pengembangan Museum Geologi dalam rangka memenuhi kebutuhan para pengunjung tersebut melalui proyek kerja sama antar pemerintah Indonesia dengan pemerintah Jepang. Tahun 1998 Museum Geologi mulai direnofasi.Dalam proyek ini pemerintah Indonesia menyusun scenario dan desain peragaan, memperbaiki interior gedung, dan melengkapi fasilitasnya, seperti sanitasi, sistem pemadam kebakaran dan lain sebagainya.Sedangkan pemerintah Jepang menyumbangkan berbagi peralatan untuk sistem dokumentasi, sistem peragaan, reparasi koleksi edukasi peralatan dan riset. Saat ini Museum Geologi memiliki tidak kurang dari 250.000 koleksi batuan dan mineral, sekitar 60.000 koleksi fosil dan lain-lain. Koleksi tersebut disimpan didalam ruang dokumentasi koleksi dan diperagakan diruang peragaan.Museum Geologi juga mempunyai fasilitas edukasi lainya atau ruang auditorium untuk pemutaran film bagi pengunjung yang datang secara rombongan.Mulai tahun 2002 Museum Geologi melalui Kepmen ESDM Nomor: 1725 tahun 2002 statusnya menjadi Unit Pelaksana Teknis Museum Geologi dilingkungan Balitbang ESDM. Mulai akhir 2005 Museum Geologi berada dibawah Badan Geologi bersama dengan terbentuknya Badan Geologi sebagai Unit Eselon I yang ada di lingkungan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM).

2.13 Peran Dan Fungsi Museum Geologi2.13.1 Peranan Museum Geologi Dalam PendidikanPendidikan tidak hanya dilakukan di sekolahan melainkan langsung keberbagai tempat yang bersejarah.Misalnya Museum Geologi dengan diadakan kunjungan langsung ke objek dapat menarik minat siswa untuk mengenal dan mempelajari nilai-nilai sejarah yang ada di Indonesia. Di Museum Geologi ini banyak fosil-fosil peningggalan zaman Purbakala, batu-batuan yang sangat langka dan berharga seperti mas, batu bara Kristal dan lain-lain. Serta barbgai ilmu perubhan gejolak yang terjadi di bumi dalam tiap waktu lamanya.Dengan ini para Siswa dapat menambah ilmu pengetahuan dalam bidang kegeologian.2.13.2 Fungsi Museum Geologi 1. Sebagai sumber pendidikanSiswa dapat mempelajari dri pengetahuan tentang berbagai fosil.seperti Fosil Dinosaurus,Gajah dan ilmu tentang kegeologian. Macam-macam fosil binatang zaman purba dapat di temui di Museum Geologi.2. Sebagai tempat wisataPara wisatawan dapat berwisata ke Museum Geologi.selain untuk berwisata para pengunjung juga dapat mempelajari berbagai macam peninggalan barsejarah

BAB IIIPENUTUP

3.1 Kesimpulan1. Geologi merupakan salah satu cabang ilmu yang mempelajari bumi dari bentuknya serta sejarahnya2. Dengan belajar menggunakan media kunjungan ke museum geologi, kita mengetahui bahwa Geologi itu menjadi lebih mudah dan menyenangkan.3. Setelah kita mempelajari berbagai macam batuan yang ada, kita menjadi lebih tahu dan mengerti tentang batuan.4. Batuan dibagi menjadi tiga yakni batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf5. Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari pembekuan lava6. Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk melalui tiga cara utama: pelapukan batuan lain (clastic); pengendapan (deposition) karena aktivitas biogenik; dan pengendapan (precipitation)7. Batuan metamorf adalah salah satu kelompok utama batuan yang merupakan hasil transformasi atau bahan dari suatu tipe batuan yang telah ada sebelumnya, protolith, oleh suatu proses yang disebut metamorfisme, yang berarti "perubahan bentuk"8. Mengenali jenis-jenis batuan sangat penting dalam ilmu perminyakan karena bisa dijadikan patokan keberadaan hidrokarbon di suatu wilayah9. Bidang geologi dapat di jadikan pelajaran atau referensi yang berhubungan dengan Teknik Perminyakan.10. Dalam suatu pengerjaan atau penelitian khususnya yang dilakukan di laboratorium, kita harus mengetahui sedikit banyak tentang nama dan fungsi dari bahan yang kita pegang. Karena jika kita tahu akan hal tersebut, maka itu akan mempermudah kerja kita11. Zaman sejarah diibagi menjadi zaman arkeozoikum, zaman paleozoikum, zaman mesozoikum, dan zaman neozoikum12. Zaman paleozikum dibagi menjadi masa cambrium, masa ordovisium, masa silur, masa devon, masa carbon, dan masa perm13. Zaman mesozoikum dibagi menjadi masa trias, masa zura, dan masa kapur14. Zaman neozoikum dibagi menjadi masa zaman tersier dan zaman kuarter15. Fosil berasal dari bahasa latin fossa yang berarti menggali keluar dari dalam tanah adalah sisa-sisa atau bekas-bekas makhluk hidup yang menjadi batu atau mineral.16. Di museum geologi terdapat fosil-fosil yang menggambarkan makhluk hidup pada zaman dahulu17. Fosil-fosil yang tertimbun dari zaman dahulu merupakan cikal bakal hidrokarbon menurut teori organik18. Di museum geologi terdapat benda-benda peninggalan zaman dahulu yang menggambarkan cara hidup manusia purba19. Pada kenyataannya bumi ini selalu melakukan pergerakan dan perubahan setiap waktunya20. Selama melakukan kegiatan karya wisata, mahasiswa dapat mengetahui karya karya zaman dahulu yang masih tersisa.

3.2 Saran3.2.1 Untuk Akamigas Balongan 1. Lebih tepat waktu sesuai jadwal.2. Tempat kunjungannya lebih disesuaikan dengan mata kuliah.3.2.2 Untuk Dosen 1. Ikut memberikan penjelasan kepada mahasiswa selama kunjungan.3.2.3 Untuk Mahasiswa 1. Datang tepat waktu sesuai jadwal, agar pemberangkatan tidak tertunda2. Merawat dan menjaga tempat kunjungan.

Laporan Kunjungan Geologi Dasar 52