laporan praktikum

28
Media dan Reagensia adalah suatu bidang studi yang dalam pembelajarannya membahas tentang persyaratan-persyaratan dan bagaimana cara menguji suatu bahan. Namaun, untuk semester satu ini kita hanya akan mempelajari tenteng Reagensia. Adapun pengertian dari reagensia itu sendiri adalah suatu zat atau senyawa atau larutan dalam konsentrasi tertentu yang digunakan untuk mengetahui penjelasan dari suatu analisa. Misalnya : benedict, Kapur, Natrium Hidroksida (NaOH) Asam Sulfat (H2SO4), dll. Berdasarkan jenisnya, reagensia itu sendiri terbagi dalam dua kelompok, yaitu: 1.Reagensia Kualitatif Reagen dalam pembuatannya tidak memerlukan ketelitian yang tinggi, pengukuran volume dan beratnya tidak harus menggunakan neraca analitik, tidak menunutut digunakan bahan kimia yang murni ataupun menggunakan alat-alat gelas tertentu. Misalnya : Amylum, Asam Sulfat (H2SO4), dll. 2.Reagensia Kuntitatif Reagen yang dalam pembuatanya memrlukan ketelitian yang tinggi, penimbanagnnya harus menggunakan neraca analitik dan pengukurannya harus dengan alat ukur kuantitatif. Misalnya : Natrium Hidroksida (NaOH), Asam Oksalat (H2C2O4), K2Cr2O7, dll. Dalam pembelajaran Media dan Reagensia, seorang calon analis harus mampu dalam mengenali bentuk-bentuk bahan kimia, jenis-jenis bahan kimia, kulitas bahan kimia, ataupun macam-macam logo dalam bahan kimia itu sendiri, sehingga dilapangannya nanti bias bekerja dengan baik dan benar. Adapun pembahasannya adalah sebagai berikut : A.Bentuk-bentuk bahan kimia, yaitu : 1.Padat seperti butiran, granula, serbuk halus atau kasar, kristal, dan kepingan. 2.Cair, kenyataannya bahwa bahan kimia cair itu mempunyai kadar atau kerapatan massa. 3.Gas B.Jenis-jenis bahan kimia, yaitu :

Transcript of laporan praktikum

Page 1: laporan praktikum

Media dan Reagensia adalah suatu bidang studi yang dalam pembelajarannya membahas tentang persyaratan-persyaratan dan bagaimana cara menguji suatu bahan. Namaun, untuk semester satu ini kita hanya akan mempelajari tenteng Reagensia. Adapun pengertian dari reagensia itu sendiri adalah suatu zat atau senyawa atau larutan dalam konsentrasi tertentu yang digunakan untuk mengetahui penjelasan dari suatu analisa. Misalnya : benedict, Kapur, Natrium Hidroksida (NaOH) Asam Sulfat (H2SO4), dll.

Berdasarkan jenisnya, reagensia itu sendiri terbagi dalam dua kelompok, yaitu:1.Reagensia KualitatifReagen dalam pembuatannya tidak memerlukan ketelitian yang tinggi, pengukuran volume dan beratnya tidak harus menggunakan neraca analitik, tidak menunutut digunakan bahan kimia yang murni ataupun menggunakan alat-alat gelas tertentu. Misalnya : Amylum, Asam Sulfat (H2SO4), dll.

2.Reagensia KuntitatifReagen yang dalam pembuatanya memrlukan ketelitian yang tinggi, penimbanagnnya harus menggunakan neraca analitik dan pengukurannya harus dengan alat ukur kuantitatif. Misalnya : Natrium Hidroksida (NaOH), Asam Oksalat (H2C2O4), K2Cr2O7, dll.

Dalam pembelajaran Media dan Reagensia, seorang calon analis harus mampu dalam mengenali bentuk-bentuk bahan kimia, jenis-jenis bahan kimia, kulitas bahan kimia, ataupun macam-macam logo dalam bahan kimia itu sendiri, sehingga dilapangannya nanti bias bekerja dengan baik dan benar. Adapun pembahasannya adalah sebagai berikut :A.Bentuk-bentuk bahan kimia, yaitu : 1.Padat seperti butiran, granula, serbuk halus atau kasar, kristal, dan kepingan.2.Cair, kenyataannya bahwa bahan kimia cair itu mempunyai kadar atau kerapatan massa.3.Gas

B.Jenis-jenis bahan kimia, yaitu :1.AsamBerdasarkan Teori Arhenius, Asam dalah suatu senyawa yang dapat menghasilkan ion hydrogen (H) atau ion hidronium (H2O) bila dilarutkan dalam air.Berdasarkan Teori Bronsted Lowry, Asam adalah senyawa yang molekul-molekulnya mampu menyerahkan proton (donor proton).

2.BasaBerdasarkan Teori Arhenius, basa adalah suatu senyawa yang dapat menghasilkan ion hidroksida (OH) bila dilarutkan.Berdasarkan Teori Bronsted Lowry, Basa adalah senyawa yang molekul-molekulnya mampu menerima proton atau akseptor proton.

3.GaramSenyawa yang terbentuk dan reaksi kimia anatara basa dan asam yang memenuhi hukum-hukum kimia.

Page 2: laporan praktikum

C.Kualitas bahan kimia, yaitu :1.TeknisCiri-cirinya :Harga relative murahTigkat kemurniannya rendah Digunakan dalam dunia industri (non analisa)2.Pro Analisa (PA)Ciri-cirinya :Harga yang lebih mahalTingkat kemurniannya tinggiDigunakan dalam Laboratorium Analisa

D.Macam-macam logo dalam bahan kimia, yaitu :1.Iritasi atau Irritant2.Beracun atau Toxic3.Mudah Meledak atau Oxidizing4.Kerusakan Lingkungan5.Kebakaran atau Flammable6.Korosif atau Corrosive For Human7.Radiasi

Selain itu, seorang analis juga harus mengetahui dan memahami tentang larutan karena ini akan sangat berkaitan dalam pembutan reagen. Pengertian larutan itu sendiri adalah :1.Sistem homogen yang komposisinya variasi2.Campuran homogen antara zat (padat atau cair) dengan suatu pelarut 3.Campuran homogen antara solute dan solven, dimana solut itu zat (padat atau cair) yang terlarut dan solven itu pelarutnya.

Sehingga konsentrasi larutan adalah jumlah zat terlarut (solute) dan pelarutnya (solven). Adapun satuan konsentrasi larutan adalah sebagai berikut :1.Molaritas (M) Molaritas adalah banayk mol solute dalam satu liter solven atau nayak milimol solute dala satu milliliter solven.Rumusnya :

M = W x 1000 Keterangan : Mr V M : Molaritas

W : Massa (gr)Mr : Massa Molekul RelatifV : Volume (ml)

Page 3: laporan praktikum

2.Molalitas (m)Molalitas adalah jumlah mol solute dalam tiap 1000 gram solven.Rumusnya :

m = W x 1000 Keterangan : M : MolaritasMr P W : Massa (gr)Mr : Massa Molekul RelatifP : Massa pelarut (gr)

3.Normalitas (N)Normalitas adalah banyak grek solute dalam satu liter solven.Rumusnya :

N = % x BJ x V Keterangan : N : NormalitasBE BJ : Berat JenisBE : Berat EkuivalenV : Volume% : Konsentrasi

4.Persen (%)a.% berat (% W)Rumusnya :

%W = W1 x 100% Keterangan :W1 + W2 W1 : Gram zat terlarut W2 : Gram pelarut

b.% volume (% V)Rumusnya :

%V = V1 x 100% Keterangan :V1 + V2 V1 : Volume zat terlarut V2 : Volume pelarut

c.% berat/volume (% W/V)Rumusnya :

%W/V = W x 100% Keterangan :V W : Gram zat terlarut V : ml larutan

Page 4: laporan praktikum

d.% volume/berat (%V/W)Rumusnya :

%V/W = V x 100% Keterangan :W V : ml larutan W : Gram zat terlarut

5.PPM (Part Per Million) PPM terbagi dalam dua jenis yaitu :a.PPM padat dalam padat (mg/kg)b.PPM padat dalam cair (mg/L)Rumusnya :

PPM = Ar x Penimbangan (mg) x 1000 Mr V

Keterangan : Ar : Atom relatifMr : Massa relatifV : Volume

6.Larutan Jenuh dan Tak Jenuha.Larutan Jenuh adalah larutan yang masih dapat melarutkan solute.b.Larutan Tak Jenuh adalah larutan yang tidak dapat lagi melarutkan solute.

Jenis reagensia kuantitatif yang dipergunakan untuk analisa kadar suatu alat pada metode volumetric (titrimetri) disebut larutan baku. Larutan baku adalah larutan dimana konsentrasinya diketahui dengan tepat sehingga dapat digunakan untuk menetapkan konsentrasi larutan lain atau analat yang belum diketahui. Berdasarkan jenisnya, larutan baku itu sendiri terbagi menjadi dalam dua kelompok yaitu:1.Larutan Baku PrimerMerupakan suatu larutan yang buat secara teliti dengan melarutkan sejumlah tertentu baku primer dalam volume tertentu yang konsentrasinya dapat langsung diketahui.Misalnya : Natrium morida, Natrium karbonat, Natrium tetra borat, Kalium biftalat, Asam oxalate, Kalim klorida, Kalium bikromat, Kalium iodate, dll.

Syarat-syarat dari larutan baku primer adalah :Stabil bila disimpan, mudah dimurnikanTingkat kemurniannya tinggiHendaknya memiliki bobot ekuivalen yang besar

2.Larutan Baku SekunderMerupakan suatu larutan yang dibuat secara teliti baik secara penimbangan maupun pelarutannya dan harusdilakukan standarisasi karena bahannya tidak stabil. Misalnya : Natrium hidroksida, Asam sulfat,

Page 5: laporan praktikum

Kalium hidroksida, Perak Nitrat, Kalium rhodanida, Natrium thiosulfat, Iodium, Kalium permanganate, EDTA, dll.

Terakhir seorang analis juga perlu mengetahui peralatan, proses, dan keselamatan kerja di laboratorium dan ini merupakan dasar pengetahuan seseorang yang yang bekerja di laboratorium. Maka :

Hal yang pertama yang perlu dilakukan di laboratorium, yaitu :1.Gunakan peralatan kerja seperti kacamata pengaman untuk melindungi mata, jas laboratorium untuk melindungi pakaian dan sepatu tertutup melindungi kaki.2.Dilarang memakai perhiasan yang dapar rusak karena bhan kima.3.Dilarang memakai sandal atau sepatu terbuka atau sepatu yang berhak tinggi.4.Wanita atau pria yang berambut panjang harus diikat.

Bekerja aman dengan bahan kimia, yaitu :1.Hindari kontak langsung dengan bahan kima2.Hindari menghisap langsung uap bahan kima3.Dilarang mencicipi atau mencium bahan kimia kecuali ada perintah khusus4.Bahan kimia dapat bereksi langsung dengan kulit yang dapat menimbulkan iritasi

Cara memindahkan bahan kimia, yaitu :1.Baca label bahan kimia sekurang-kurangnya 2 kali untuk menghindari kesalahan 2.Pindahkan sesuai dengan jumlah yang diperlukan3.Jangan menggunakan bahan kimia secara berlebihan4.Janagn mengembalikan bahan kimia ke dalam wadah yang asli setelah digunakan

Cara memindahkan bahan kimia cair, yaitu :1.Tutup botol dibuka dan dipegang dengan jari tangan sekaligus telapak tanagn memegang botol tersebut2.Tutup botol jagang diletakkan di atas meja karena isi botol dapat terkotori3.Pindahkan cairan melalui batang pengduk untuk mengalirkan agr tidak memercik

Cara memindahkan bahan kima padat, yaitu :1.Gunakan tutup botol untuk mengatur pengeluaran bahan kimia2.Janagn mengeluarkan bahan kimia secara berlebihan3.Pindahkan sesuai keperluan tanpa menggunakan sesuatu yang dapat mengotori bahan tersebut

Cara memanaskan larutan menggunakan gelas kimia, yaitu :1.Gunakan kaki tiga dan kawat kasa untuk menopang gelas kimia tersebut2.Letakkan batang gelas di atas kawat kasa Cara memanaskan larutan menggunakan tabung reaksi, yaitu :1.Isi suatu zat atau senyawa dalam tabung reaksi minimal sepertiganya 2.Mamanaskannya diarahkan ke tempat yang tidak ada orang

Page 6: laporan praktikum

3.Menggunakan penjepit tabung untuk memanaskan

Pemeriksaan label bahan kimia, yaitu :Pemeriksaan sangat penting untuk menghindari kesalahan dalam mencampur zat. Banyak zat yang memiliki label yang mirip satu sama lainnya, namun berbeda dalam beberapa bagian seperti, komposisi, wadah, dll.

REAGEN-REAGEN DALAM LABORATORIUM KIMIA AMAMI

Praktek Pembuatan Reagen

1.HCl 2% dari HCl 37% dalam 100 mlPerhitungan : V1 x C1 = V2 x C2100 x 2% = V2 X 37%V2 = 5,4 mlCara membuat :Masukkan HCl sebanyak 5,4 ml ke dalam beaker yang telah berisi aquadest ± 25 mlAdd kan aquadest sampai 100 ml, lalu aduk sampai homogenMasukkan ke dalam botol reagen, dan beri etiket.

2.NaOH 0,1 N dalam 500 mlPerhitungan : gr = N x V x BE= 0,1 x 0,5 x 40= 2 gramCara membuat :Timbang NaOH sebanyak 2 gram lalu masukkan ke dalam beaker glassTambahkan aquadest sebanyak 500 ml, aduk hingga homogenMasukkan ke dalam botol reagen, dan beri etiket.

3.KMnO4 0,1 N dalam 500 mlPerhitungan : gr = N x V x BE= 0,1 x 0,5 x 158= 7,9 gramCara membuat :Timbang KMnO4 sebanyak 7,9 gram lalu masukkan ke dalam labu ukurTambahkan aquadest hingga 500 ml dengan menggunakan corong glassLarutkan hingga homogenMasukkan ke dalam botol reagen sambil disaring menggunakan kertas saring, dan beri etiket.

4.Buffer Ph 4Komposisi : Na sitrat (CH3COONa) : 40 grAsam sitrat (CH3COOH) : 26 gr

Page 7: laporan praktikum

Aquadest : 400 mlCara membuat :Timbang asam sitrat dan Na sitrat sebanyak 26 gram dan 40 gramMasukkan ke dalam beaker glassTambahkan aquadest sampai 400 ml, lalu aduk hingga homogenMasukkan ke dalam botol reagen, dan beri etiket.

5.Luff Schrool, berfungsi untuk analisa kadar gula reduksiKomposisi : CuSO4 : 25 grNa2CO3 : 125 grCH3COOH : 50 grAquadest : 1000 mlCara membuat :Bagi semua bahan menjadi 2, larutan A dan larutan BMasukkan CH3COOH ke dalam beaker glass yang berisi aquadest sebanyak 50 ml secara perlahan-lahanLarutan A : masukkan CuSO4 sebanyak 25 gram ke dalam beaker glass, lalu tambahkan aquadest sebanyak 25 mlLarutan B : panaskan aquadest 400 ml, setelah panas masukkan Na2CO3 sebanyak 125 gram ke dalam beaker glass, lalu aduk hingga homogenCampurkan larutan CH3COOH dan larutan CuSO4 ke dalam larutan Na2CO3 secara perlahan-lahan sambil diaduk hingga homogenPindahkan larutan ke dalam labu ukur dengan menggunakan corong glass, lalu add kan sampai 1000 ml.6.Indikator PP (Phenol Ptialin) 1%Komposisi : PP : 1 grAlcohol 96% : 60 mlAquadest Cara membuat :Timbang PP sebanyak 1 gram lalu masukkan ke dalam beaker glassTambahkan alcohol 96% sebanyak 60 ml, aduk hingga homogentambahkan aquadest hingga larutan menjadi 100 ml, lalu homogenkanmasukkan ke dalam botol reagen, dan beri etiket.

7.Indikator Amylum 1%Cara membuat :Timbang amylum sebanyak 1 gram lalu masukkan ke dalam beaker glassTambahkan aquadest ke dalam beaker glass sebanyak 100 ml, dan homogenkanPanaskan larutan amylum dengan spritus hingga bening, dinginkanMasukkan ke dalam botol reagen, dan beri etiket.

Page 8: laporan praktikum

BAB IIPEMBAHASAN

B. PEMBUATAN REAGENSIA YANG DIGUNAKAN DI LABORATORIUM PARASITOLOGI

1. PEMBUATAN REAGEN FORMALIN 10-20 %Fungsinya : Untuk pengawetan telur cacing.Komposisi :Formalin 37%Aquadest 100 mlPerhitungan :Dik: C1 : 10%V1 : 100 mlC2 : 37%Dit : V2 :……?Jwb : C1 x V1 = C2 x V210% x 100 ml = 37% x V237 V2 = 1000V2= 27,02 mlCara Pembuatan : Ambil sebanyak 27,02 ml formalin 37% yang belum diencerkan, kemudian masukkan ke dalam beaker glass.Di add kan aquadest sampai 100 ml ke dalam beaker glass yang berisi formalin tadi. Lalu homogenkan dengan menggunakan batang pengaduk.Setelah homogen, masukkan ke dalam botol reagen dan beri etiket.

2. PEMBUATAN REAGEN LUGOL Fungsinya : Untuk pemeriksaan bentuk kista protozoa.Komposisi : Iodium 1 gramKalium Iodium 2 gramAquadest 100 mlCara Pembuatan :Timbang Iodium sebanyak 1 gram dan Kalium Iodium 2 gram dengan menggunakan neraca elektrik dan gelas arloji.Masukkan ke dalam lumpang, lalu digerus.Kemudian tambahkan sedikit demi sedikit aquadest sambil diaduk.Lalu larutan tadi dipindahakan ke dalam beaker glass, add kan dengan aquadest 100 ml kemudian disaring setelah 24 jam.

3. PEMBUATAN REAGEN NaCl

Page 9: laporan praktikum

Fungsinya : Untuk pemeriksaan bentuk kista dan vegetatif protozoa.Komposisi : NaCl 0,9 gramAquadest 100 mlPerhitungan :NaCl 0,9% = 0,9 x 100: 100= 0,9 gramCara Pembuatan :Timbang NaCl 0,9 gram dengan menggunakan nerca elektrik dan gelas arloji.Masukkan ke dalam beaker glass.Add kan dengan aquadest sampai 100 ml, homogenkan.Masukkan ke dalam botol reagen dan beri etiket.

4. PEMBUATAN REAGEN EOSIN 2 %Fungsinya : Untuk pemeriksaan bentuk kista dan vegetatif protozoaKomposisi : Eosin 2 gramAquadest 100 mlPerhitungan :Eosin 2% = 2 x 100100= 2 gramCara Pembuatan :Timbang Eosin 2 gram dengan menggunakan neraca elektrik dan gelas arloji.Masukkan ke dalam beaker glass.Add kan dengan aquadest sampai 100 ml, homogenkan.Masukkan ke dalam botol reagen dan beri etiket.

5. PEMBUATAN REAGEN ALKOHOL 70 %Fungsinya : Agar pada pembuatan sediaan semi permanen tidak terbentuk gelembung diantara miselium-miselium jamur.Komposisi : Alkohol 73 mlAquadest 100 mlPerhitungan :Dik: C1 : 70%V1 : 100 mlC2 : 96%Dit : V2 :……?Jwb : C1 x V1 = C2 x V2

Page 10: laporan praktikum

70% x 100 ml = 96% x V296 V2 = 1000V2 = 72,9 mlV2 = 73 mlCara Pembuatan :Pipet Alkohol 96% sebanyak 73 ml.Masukkan ke dalam beaker glass.Add kan dengan aquadest sampai 100 ml, homogenkan.Masukkan ke dalam botol reagen dan beri etiket.C. PEMBUATAN REAGENSIA YANG DIGUNAKAN DI LABORATORIUM MIKOLOGI

1. PEMBUATAN REAGEN KOH 10-20 %Fungsinya : Untuk melisiskan atau melarutkan sel-sel epitel jamur mudah dilihat.Komposisi :Kristal KOH 10-20 gramAquadest 100 mlCara Pembuatan :Timbang Kristal KOH 10-20 gram dengan menggunakan neraca elektrik dan gelas arloji.Masukkan ke dalam beaker glass.Add kan dengan aquadest sampai 100 ml, homogenkan.Masukkan ke dalam botol reagen dan beri etiket.

2. PEMBUATN REAGEN LACTO PHENOL COTTON BLUEFungsinya :-Untuk pewarnaan pembuatan preparat jamur-Untuk membunuh jamurKomposisi :Kristal Phenol 20 gramAsam Laktat 20 mlGliserol 40 mlAquadest 20 mlCara Pembuatan :Semua bahan dicampur di dalam labu erlenmeyer diatas uap air panas didalam penangas sampai larut sempurna. Akan terbentuk larutan Lakto Phenol yang berwarna jernih atau kuning jernihBila akan membuat LPCB maka larutan Lacto Phenol ditambahkan bubuk Cotton Blue didalamnya atau tinta warna biru secukupnya.

3. PEMBUATAN MEDIA SABARAUD DEKSTROSA AGARFungsinya : - Untuk membiakkan jamurKomposisi :Dekstrosa / Glukosa 40 gramPepton 10 gramAgar 20 gram

Page 11: laporan praktikum

Aquadest 1000 mlCara Pembuatan :Semua bahan dimasukkan ke dalam labu erlenmayer dan dilarutkan diatas api sampai larut sempurna.Media dapat langsung disterilisasi di dalam autoclave selam 30 menit dengan tekanan 1 atm.Untuk membuat agar miring, larutan media dimasukkan ke dalam tabung reaksi sebanyak 10-15 ml baru disterilisasi dan didinginkan dengan cara ditidurkan dengan posisi bagian mulut tabung lebih tinggi. Media dibiarkan dingin dan membeku. Media disimpan didalam suhu 4’ C.

D. PEMBUATAN REAGENSIA UNTUK PEMERIKSAAN URINE RUTIN ( KIMIA KLINIK )1. PEMBUATAN REAGEN ASAM SULFOSALISIL 20%Fungsinya : Untuk pemeriksaan protein urine.Komposisi :Asam Sulfosalisil 20 gramH2O 100 mlPerhitungan :Asam Sulfosalisil 20 % = 20 x 100100= 20 gramCara Pembuatan :Timbang Asam Sulfosalisil 20 gram dengan menggunakan nerca elektrik dan gelas arloji.Masukkan ke dalam beaker glass.Add kan dengan H2O sampai 100 ml, homogenkan.Masukkan ke dalam botol reagen dan beri etiket.

2. PEMBUATAN REAGEN BANGFungsinya : Untuk pemeriksaan protein urine.Komposisi : Asam Cuka Glasial 56,5gramNatrium Sitrat 118 gramAquadest 100 ml

3. PEMBUATAN REAGEN BENEDICTa. Reagen Benedict KualitatifFungsinya : Untuk pemeriksaan reduksi urine.Komposisi :CuSO4.5H2O 17,3 gramNatrium Sitrat 173 gram Natrium Karbonat 100 gramAquadest 1000 mlCara Pembuatan :Timbang semua bahan dengan menggunakan neraca elektrik dan gelas arloji.Masukkan semua bahan ke dalam beaker glass

Page 12: laporan praktikum

Lalu homogenkan dengan batang pengadukMasukkan ke dalam waterbath yang sudah dipanaskanAduk hingga larutan tersebut panasDinginkan dan masukkan ke dalam botol reagen dan beri etiket

b. Reagen Benedict KuantitatifFungsinya : Untuk pemeriksaan reduksi urine.Komposisi :CuSO4.5H2O 18 gramNatrium Sitrat 200 gram Natrium Karbonat 100 gramK(CN)5 125 gramK4Fe(CN)6 5% 5 mlAquadest 1000 mlCara Pembuatan :Timbang semua bahan dengan menggunakan neraca elektrik dan gelas arloji.Masukkan ke dalam beaker glassTambahkan larutan K4Fe(CN)6 5% sebanyak 5 ml dan masukkan ke dalam beaker glass tadiHomogenkan larutan tersebut, kemudian panaskan larutan tersebut pada waterbathDinginkan, lalu masukkan ke dalam botol reagen dan beri etiket.

4. PEMBUATAN REAGEN FEHLING AFungsinya : Untuk pemeriksaan reduksi urine.Komposisi :CuSO4. 5H2O 35 gramAquadest 1000 mlCara Pembuatan :Timbang CuSO4.5H2O sebanyak 35 gram dengan menggunakan neraca elektrik dan gelas arloji.Masukkan ke dalam beaker glass.Add kan dengan aquadest sampai 1000 ml, homogenkan.Masukkan ke dalam botol reagen dan beri etiket.

5. PEMBUATAN REAGEN FEHLING BFungsinya : Untuk pemeriksaan reduksi urine.Komposisi :Kalium Natrium Tartrat 173 gramNaOH 60 gramAquadest 1000 mlCara Pembuatan :Timbang kalium Natrium Tartrat sebanyak 173 gram dan NaOH sebanyak 60 gram dengan menggunakan nerca elektrik dan gelas arloji.

Page 13: laporan praktikum

Masukkan ke dalam beaker glass.Add kan dengan aquadest sampai 1000 ml, homogenkan.Masukkan ke dalam botol reagen dan beri etiket.

6. PEMBUATAN REAGEN ESBACHFungsinya : Untuk pemeriksaan kadar protein.Komposisi :Asam Pikrat 2,5 gramAsam Sitrat 5 gramAquadest 250 mlCara Pembuatan :Timbang Asam Pikrat sebanyak 2,5 gram dan Asam Sitrat sebanyak 5 gram dengan menggunakan neraca elektrik dan gelas arloji.Masukkan ke dalam beaker glass.Add kan dengan aquadest sampai 250 ml, homogenkan.Masukkan ke dalam botol reagen dan beri etiket.

7. PEMBUATAN REAGEN CAUSSE BONNANSa. Causse Bonnans I Fungsinya : Untuk pemeriksaan kadar glukose urine.Komposisi :CuSO4.5 H2O 35 gramH2SO4 pekat 5 mlAquadest 1000 ml

b. Causse Bonnans IIFungsinya : Untuk pemeriksaan kadar glukose urine.Komposisi : Kalium Ferro Tartrat 150 gramNaOH 90 gramAquadest 1000 ml

c. Causse Bonnans IIIFungsinya : Untuk pemeriksaan kadar glukose urine.Komposisi : Kalium Ferro Sianida 50 gramAquadest 1000 ml

8. PEMBUATAN REAGEN STANDART GLUKOSA 0,5 %

Page 14: laporan praktikum

Fungsinya : Untuk pemeriksaan glukose urineKomposisi : Glukose 50 gramAquadest 1000 mlPerhitungan :Glukosa 0,5 % = 0,5 x 1000100= 50 gramCara Pembuatan :Timbang Glukosa 50 gram dengan menggunakan neraca elektrik dan gelas arloji.Masukkan ke dalam beaker glass.Add kan dengan aquadest sampai 1000 ml secara perlahan-lahan dan hati-hati, homogenkan.Masukkan ke dalam botol reagen dan beri etiket.9. PEMBUATEN REAGEN SCHLESINGERFungsinya : Untuk pemeriksaan urobilin urine.Komposisi : Zinc Acetat 10 gramAlkohol 96 % 100 mlPerhitungan :Berat gelas arloji = 32,22 gramBerat zinc acetat = 10 gramTotal = 42,22 gramCara Pembuatan :Timbang Zinc Acetat 10 gram dengan menggunakan neraca elektrik dan gelas arloji.Masukkan ke dalam beaker glass.Add kan dengan alkohol sampai 100 ml, homogenkan.Masukkan ke dalam botol reagen dan beri etiket.10. PEMBUATAN REAGEN ERLICHFungsinya : Untuk pemeriksaan urobilin urine.Komposisi : Paradimetil amino benzildehida 2 gramHCl 38 % 50 mlAquadest 1000 mlCara Pembuatan :Timbang paradimetil amino benzildehida 2 gram dengan menggunakan neraca elektrik dan gelas arloji.Masukkan ke dalam beaker glass.Pipet HCl 38 %sebanyak 50 ml, masukkan ke dalam beaker glass tadi.Add kan dengan aquadest sampai 1000 ml, homogenkan.Masukkan ke dalam botol reagen dan beri etiket.

11. PEMBUATAN REAGEN FOUCHEI

Page 15: laporan praktikum

a. BaCl 10 %Fungsinya : Untuk pemeriksaan bilirubin urine.

Komposisi : BaCl2 10 gramAquadest 100 mlPerhitungan :BaCl2 10% = 10 x 100100= 10 gramCara Pembuatan :Timbang BaCl2 10 gram dengan menggunakan neraca elektrik dan gelas arloji.Masukkan ke dalam beaker glass.Add kan dengan aquadest sampai 100 ml, homogenkan.Masukkan ke dalam botol reagen dan beri etiket.

b. Reagen FouceiFungsinya : Untuk pemeriksaan bilirubin urine.Komposisi :Asam Trichloro Acetat 25 gramFeCl3 10 % 10 mlAquadest 100 mlCara Pembuatan :Pipet FeCl3 10 % sebanyak 10 ml ke dalam beaker glass lalu tambahkan aquadest sampai 100 ml, homogenkan.Timbang asam trichloro acetat sebanyak 25 gram, lalu masukkan ke dalam larutan FeCl3 10 % tadi, homogenkan.Masukkan ke dalam botol reagen dan beri etiket.

12. PEMBUATAN REAGEN ROTHERA

a. Reagen Natrium Nitrofusid 5%Fungsinya : Untuk pemeriksaan aseton urine.Komposisi :Natrium Nitrofusid 5% 5 gramAquadest 100 mlPerhitungan :Natrium Nitrofusid 5% = 5 x 100100= 5 gramCara Pembuatan :Timbang Natrium Nitrofusid 5 gram dengan menggunakan neraca elektrik dan gelas arloji.

Page 16: laporan praktikum

Masukkan ke dalam beaker glass.Add kan dengan aquadest sampai 100 ml, homogenkan.Masukkan ke dalam botol reagen dan beri etiket.

b. Reagen Amoniak 10%Fungsinya : Untuk pemeriksaan zat aseton urine.Komposisi : Amoniak 80 mlAquadest 100 mlPerhitungan :Dik: C1 : 25%V2 : 200 mlC2 : 10%Dit : V2 :……?Jwb : C1 x V1 = C2 x V225% x V1 = 10% x 200 ml25 V2 = 2000V2 = 80 mlCara Pembuatan :Pipet Amoniak 25% sebanyak 80 ml.Masukkan ke dalam beaker glass.Add kan dengan aquadest sampai 200 ml, homogenkan.Masukkan ke dalam botol reagen dan beri etiket.

c. Reagen Larutan Jenuh Amonium SulfatFungsinya : Untuk pemeriksaan aseton urine.Komposisi : Amonium Sulfat berlebihAquadest 100 ml

Cara Pembuatan :Masukkan aquadest sebanyak 100 ml ke dalam beaker glass.Masukkan amonium sulfat menggunakan sendok stainless ke dalam beaker glass, lalu homogenkan.Tambahkan terus amonium sulfat hingga larutan menjadi jenuh sambil diaduk rata.Masukkan ke dalam botol reagen dan beri etiket.

13. PEMBUATAN REAGEN ASAM ACETATFungsinya : Untuk pemeriksaan kadar protein dalam urine.Komposisi : Asam Acetat 15 ml

Page 17: laporan praktikum

Aquadest 250 mlPerhitungan :Dik: C1 : 6%V1 : 100 mlC2 : 100%Dit : V2 :……?Jwb : C1 x V1 = C2 x V26% x 250 ml = 100% x V21500 = 100 V2100 V2 = 1500 mlV2 = 15 mlCara Pembuatan :Ambil asam acetat sebanyak 15 ml, masukkan ke dalam beaker glass kemudian pindahkan ke dalam gelas ukur.Masukkan sedikit demi sedikit ke dalam labu ukur kemudian masukkan asam acetat tadi ke dalam labu ukur melalui corong gelas.Add kan dengan aquadest sampai 250 ml, lalu kocok perlahan hingga homogen.Masukkan ke dalam botol reagen dan beri etiket.

14. PEMBUATAN REAGEN SULCOWICHFungsinya : Untuk pemeriksaan kalsium urine. Komposisi : Asam Laktat 2,5 gramAmonium Oxalat 2,5 gramAsam Acetat Glasial 5 mlAquadest 150 mlCara Pembuatan :Timbang Asam Laktat 2,5 gram dan Amonium Oxalat 2,5 gram dengan menggunakan neraca elektrik dan gelas arloji.Ambil asam acetat glasial 5 ml masukkan ke dalam beaker glass lalu pindahkan ke gelas ukur sampai 5 mlMasukkan ke dalam beaker glass asam oxalat dan amonium oxalat dan juga asam acetat glasial, kemudian aduk dengan batang pengaduk.Add kan dengan aquadest sampai 150 ml, homogenkan.Masukkan ke dalam botol reagen dan beri etiket.

15. PEMBUATAN REAGEN LUGOLFungsinya : Untuk pemeriksaan urobilin urine. Komposisi : Iodium 1 gramKalium Iodium 2 gramAquadest 300 ml

Page 18: laporan praktikum

Cara Pembuatan :Timbang iodium sebanyak 1 gram dan kalium iodium sebanyak 2 gram dengan menggunakan neraca elektrik dan gelas arloji.Masukkan ke dalam beaker glass.Add kan dengan aquadest sampai 300ml, homogenkan.Masukkan ke dalam botol reagen dan beri etiket.

E. PEMBUATAN REAGEN YANG DIGUNAKAN DI LABORATORIUM HEMATOLOGI

1. PEMBUATAN ATAU PEMILIHAN KAPAS Fungsinya : Untuk mengambil atau mengoleskan alkoholKomposisi :KapasCara Pembuatan :Siapkan kapas putih yang bersih, lalu ambil 1 kpas tersebut secukupnya atau berukuran sedangKapas tersebut dilebarkan dan diratakan atau dipipihkanLalu kapas Tadi dilipat ke dalam dan dibagi sama besar menjadi 3 bagianKemudian tekan ujung kapas lalu digulung sambil terus menerus menekan kapas tersebut dengan jempol agar menjadi padat. Setelah digulung, rapikan kembali agar tampak rapi dan enak dilihat. Ukurannya harus sedang tidak boleh terlalu besar atau terlalu kecil.

2. PEMBUATAN REAGEN ALKOHOL 70 %Fungsinya : Sebagai disenfektan pada saat pengambilan darahKomposisi :Alkohol 96 % 73 mlAquadest add 100 mlPerhitungan :Dik : V1 : 100 mlC1 : 70 %C2 : 96 %Dit : V2 : …..?Peny :V1. C1 = V2. C2100. 70 % = V2. 96 %7000 = 96 . V2

V2 = 7000:96V2 = 72,91 mlV2 = 73 mlCara Pembuatan :Pipet Alkohol 96% sebanyak 73 ml.Masukkan ke dalam beaker glass.

Page 19: laporan praktikum

Add kan dengan aquadest sampai 100 ml, homogenkan.Masukkan ke dalam botol reagen dan beri etiket

3. PEMBUATAN REAGEN NaCl 0,85-0,9 %Fungsinya : - Untuk pemeriksaan daya tahan osmotik- Sebagai anti koagulan Komposisi :NaCl 0,9 gramAquadest 100 mlPerhitungan :NaCl 0,9% = 0,9 x 100100= 0,9 gramCara pembuatan :Timbang NaCl 0,9 gram dengan menggunakan neraca elektrik dan gelas arloji.Masukkan ke dalam beaker glass.Add kan dengan aquadest sampai 100 ml, homogenkan.Masukkan ke dalam botol reagen dan beri etiket

4. PEMBUATAN REAGEN NATRIUM SITRAT 3,8 %Fungsinya : Untuk pemeriksaan LED, BSE.Komposisi :Natrium Sitrat 3,8 gramAquadest add 100 ml

Perhitungan :Natrium Sitrat 3,8% = 3,8 x 100100= 3,8 gramCara Pembuatan :Timbang Natrium sitrat 3,8 gram dengan menggunakan neraca elektrik dan gelas arloji.Masukkan ke dalam beaker glass.Add kan dengan aquadest sampai 100 ml, homogenkan.Masukkan ke dalam botol reagen dan beri etiket

5. PEMBUATAN REAGEN HCl 0,1 NFungsinya : Untuk pemeriksaan HbKomposisi : HCl 8,36 mlAquadest 100 mlPerhitungan :Dik : HCl = 37%

Page 20: laporan praktikum

H = 1Cl = 35,5BJ = 1,18BE = BM =36,5Dit : X = …..?Peny : X. BJ. % = L. NBE. V

X = BE.V. L. NBJ. %

X = 36,5 . 143,66X = 8,36 mlCara Pembuatan :Pipet HCl 37% sebanyak 8,36 ml sebanyak 80 ml.Masukkan ke dalam beaker glass.Add kan dengan aquadest sampai 100 ml, homogenkan.Masukkan ke dalam botol reagen dan beri etiket.

5. PEMBUATAN REAGEN CuSO4Fungsinya : Untuk pemeriksaan HbKomposisi :CuSO4 BJ 1053Aquadest 100 mlCara Pembuatan : Timbang CuSO4 sebanyak 7,95 gramLarutkan ke dalam 50 ml aquadest didalam labu ukur ( untuk BJ=1100)Untuk membuat larutan menjadi BJ = 1053 maka larutan taedi diambil sebanyak 26 ml.Masukkan ke dalam labu ukur dan dilarutkan aquadest hingga 50 ml dan homogenkan.Masukkan kedalam botol reagen dan beri etiket.

6. PEMBUATAN REAGEN TURKFungsinya : Untuk pemeriksaan sel darah putih ( leukosit)Komposisi :Gentian Violet (serbuk) 1 % 1 ml : untuk memberi warna pada inti leukositAsam Acetat Glasial 2 % 1 ml : untuk melisiskan sel selain leukosit.Aquadest add 100 mlCara Pembuatan :Pipet gentian violet 1 % sebanyak 1 ml dan asam acetat glasial 2 % sebanyak 1 ml

Page 21: laporan praktikum

Masukkan ke dalam beaker glassAdd kan aquaddest sampai 100 ml, homogenkanMasukkan kedalam botol reagen dan beri etiket 7. PEMBUATAN REAGEN HAYEMFungsinya : Untuk menghitung jumlah eritrosit Komposisi :Na2SO4 2,5 gramNaCl 0,5 gramHgCl2 (Merkuri klorida) 0,25 gramAquadest 100 mlCara Pembuatan :Timbang Na2SO4 sebanyak2,5 gram, NaCl sebanyak 0,5 gram, dan HgCl2 sebanyak 0,25 gram.Masukkan semua bahan ke dalam beaker glassAdd kan dengan aquadest sampai 100 ml, homogenkanMasukkan ke dalam botol reagen dan beri etiket

8. PEMBUATAN REAGEN GOWERSFungsinya : Untuk menghitung jumlah eritrositKomposisi :Na2SO4 0,25 gramCH3COOH 16,65 mlAquadest 100 mlCara Pembuatan :Timbang Na2SO4 sebanyak 0,25 gramMasukkan semua bahan ke dalam beaker glassMasukkan sedikit aquadest, homogenkanPipet CH3COOH sebanyak 16,65 ml kemudian masukkan ke dalam beaker glass yang berisi Na2SO4 tadi.Add kan dengan aquadest sampai 100 ml, homogenkanMasukkan ke dalam botol reagen dan beri etiket

9. PEMBUATAN REAGEN BCB ( BRILLIANT CRESSYI BLUE )Fungsinya : Untuk memeriksa hitung jumlah retikulositKomposisi :BCB 1 gramNatrium Sitrat 0,6 gramNatrium Klorida 0,72 gramAquadest add 100 mlCara Pembuatan :

Page 22: laporan praktikum

Timbang BCB sebanyak 1 gram, natrium sitrat sebanyak 0,6 gram, dan natrium klorida sebanyak 0,72 gram.Masukkan semua bahan ke dalam beaker glassAdd kan dengan aquadest sampai 100 ml, homogenkanMasukkan ke dalam botol reagen dan beri etiket

10. PEMBUATAN REAGEN REES AND ECKERFungsinya : Untuk menghitung jumlah trombositKomposisi :Natrium Sitrat 3,8 gram Formaldehid 40% 2 mlBCB 30 mgAquadest 100 mlCara Pembuatan :Timbang Natrium Sitrat sebanyak 3,8 gram dan BCB sebanyak 30 mgMasukkan semua bahan ke dalam beaker glassMasukkan sedikit aquadest, homogenkanPipet formaldehid 40 % sebanyak 2 ml kemudian masukkan ke dalam beaker glass yang berisi Natrium sitrat tadi.Add kan dengan aquadest sampai 100 ml, homogenkanMasukkan ke dalam botol reagen dan beri etiket

11. PEMBUATAN REAGEN AMONIUM OXALAT 1%Fungsinya : Untuk menghitung jumlah trombositKomposisi :Amonium Oxalat 1 gramAquadest add 100 ml

Perhitungan :Amonium Oxalat 1% = 1 x 100100= 1 gram Cara Pembuatan :Timbang amonium oxalat sebanyak 1 gram.Masukkan semua bahan ke dalam beaker glassAdd kan dengan aquadest sampai 100 ml, homogenkanMasukkan ke dalam botol reagen dan beri etiket

12. PEMBUATAN REAGEN VON DUNGERS ( REAGEN EOSIN )

Page 23: laporan praktikum

Fungsinya : Untuk menghitung jumlah eosinofil Komposisi :Eosin 2 % 5 mlAseton 5 mlAquadest add 100 mlCara Pembuatan :Pipet eosin 2 % sebanyak 80 ml dan aseton sebanyak 5 ml.Masukkan ke dalam beaker glass.Add kan dengan aquadest sampai 100 ml, homogenkan.Masukkan ke dalam botol reagen dan beri etiket.