LAPORAN PRAKTIKUM

9
LAPORAN PRAKTIKUM Mata Kuliah Teknologi Perbenihan I UJI KADAR AIR BENIH Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Teknologi Perbenih Oleh, Endang Rahman Hakim 150510100252 Nita Suswati 150510100234 Lutfi Purwanti 150510100251 Elinah 150510100257 Asep Awaludin 150510100268 JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2011

Transcript of LAPORAN PRAKTIKUM

LAPORAN PRAKTIKUMMata Kuliah Teknologi Perbenihan I UJI KADAR AIR BENIHDisusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Teknologi Perbenihan I

Oleh, Endang Rahman Hakim Nita Suswati Lutfi Purwanti Elinah Asep Awaludin 150510100252 150510100234 150510100251 150510100257 150510100268

JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2011

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PERBENIHAN I

A. JUDUL Uji Kadar Air Benih

B. TUJUAN Adapun tujuan praktikum ini antara lain: Untuk mengetahui cara Perhitungan kadar air benih Mengetahui standar kadar air benih masing-masing komoditas, yaitu kacang merah, kacang tanah, kedelai, jagung, dan padi dengan perlakuan oven, yang di ukur dengan timabangan analitik.

C. DASAR TEORI Kepastian mutu suatu kelompok benih yang diedarkan dan digunakan untuk penanaman sangat diperlukan untuk menjamin baik pengguna, pengedar, maupun pengada. Aspek legal dari mutu benih ini memerlukan perangkat berupa metode pengujian yang standar. Metode ini diharapkan mampu memberikan hasil yang seragam apabila pengujian terhadap suatu kelompok benih dilakukan oleh institusi yang berbeda. Penentuan kadar air benih dari suatu kelompok benih sangat penting untuk dilakukan. Karena laju kemunduran suatu benih dipengaruhi pula oleh kadar airnya. (Sutopo, 1984). Di dalam batas tertentu, makin rendah kadar air benih makin lama daya hidup benih tersebut. Kadar air optimum dalam penyimpanan bagi sebagian besar benih adalah antara 6%-8%. Kadar air yang terlalu tinggi dapat menyebabkan benih berkecambah sebelum ditanam. Sedang dalam

penyimpanan menyebabkan naiknya aktifitas pernafasan yang dapat berakibat terkuras habisnya bahan cadangan makanan dalam benih. Selain itu merangsang perkembangan cendawan patogen di dalam tempat penyimpanan. Tetapi perlu diingat bahwa kadar air yang telalu rendah akan menyebabkan kerusakan pada embrio. (Mugnisjah, 1990).

Berat minimal contoh uji untuk analisa kadar air adalah 100 gram. Tetapi dalam uji kadar air benih sekarang hanya diambil 2,5 gram. Dibungkus terpisah dari contoh benih untuk pengujian viabilitas. Untuk mencegah terjadinya perubahan kadar air benih selama pengiriman ke laboratorium, maka contoh benih harus dimasukkan ke dalam kantong aluminium, kaleng atau botol yang tertutup rapat. Contoh harus segera dikirimkan dan analisa harus secepat mungkin dikerjakan. Penentuan kadar air dikerjakan secara duplo. Perbedaan hasil antar ulangan tidak boleh lebih besar dari 0,2%. Apabila didapati perrbedaan hasil yang lebih besar maka analisa harus diulang kembali. (Sutopo, 1984). Benih merupakan material yang higroskopis, memiliki susunan yang kompleks dan heterogen. Air merupakan bagian yang fundamental terdapat demikian rupa dalam benih, artinya terdapat di setiap bagian dalam benih. Kadar air benih karena keadaan yang higroskopis itu tergantung pada lembab relatif dan temperatur. Lembab relatif dan temperatur demikian menentukan dalam adanya tekanan uap dalam benih dan dalam udara di sekitarnya. Apabila tekanan uap dalam benih ternyata lebih besar daripada tekanan udara di sekitarnya, maka uap air akan menerobos dan keluar dari dalam benih. Sebaliknya jika tekanan uap air di luar benih lebih tinggi, maka uap akan menerobos masuk ke dalam benih. Dan apabila tekanan uap di dalam benih sama kuatnya dengan tekanan uap di luar benih, maka dalam keadaan demikian tidak akan terjadi pergerakan uap serta dalam keadaan demikian inilah terjadinya kadar air yang seimbang. (Katrasapoetra, 1986). Komposisi kimia benih mempengaruhi kadar air keseimbangan benih dengan lingkungannya. Hal ini tidak lain karena benih bersifat higroskopis. Karena itu benih akan menyerap kelembaban dari atau melepaskan kelembaban yang dimilikinya kepada atmosfer di sekelilingnya sampai terjadi suatu keseimbangan antara kadar air benih dengan kelembaban relatif dari atmosfer lingkungan. Jumlah kelembaban dalam benih pada saat keseimbangan itu berkaitan langsung dengan komposisi kimia benih.

D. ALAT DAN BAHAN Alat yang harus dipersiapkan untuk praktikum uji kadar air benih adalah: Cawan Timbangan analitik Oven Desikator Cutter

Dan bahannya adalah benih kacang merah, kacang tanah, kedelai, jagung, dan padi.

E. PROSEDUR KERJA Prosedur kerja pada praktikum ini yaitu: 1. Mengambil benih untuk masing-masing 2,5 g. 2. Menimbang benih yang telah telah di hancurkan ke dalam cawan diatas timbangan analitik. 3. Memasukan cawan tersebut kedalam oven 1300C, waktu pemanasan 50 menit. 4. Setelah 50 menit cawan kemudian dikeluarkan dari oven, kemudian dimasukkan kedalam desikator selama hingga dingin. 5. Meniimbang benih dalam cawan yang telah di oven tadi 6. Menghitunglah kadar air benih dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Kadar air = W1 W2 x 100% W2

Keterangan : W1 = Berat cawan dan benih sebelum di panaskan W2 = Berat cawan dan benih setealah di panaskan

F. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Dari praktikum ini, kelompok kami menguji benih kacang tanah, dan didapatkan hasil pada Tabel 1, sebagai berikut: Tabel 1: Perhitungan Kadar air benih Kacang Tanah No. Uji Ke 1 (W1) 9,45 (W2) 9,38 Perhitungan KA= 9,45- 9,38 x 100 9,45 Ke 2 9,68 9,54 KA= 9,68- 9,54 x 100 9,68 1,45 % 0,74 % 1,095 % Jumlah KA Rata-rata

Gambar: W1 & W2 Ulangan 1 WI & W2 Ulangan dan 2

Selain kacang tanah, pada praktikum ini diamati juga benih dari masingmasing komoditas oleh kelompok lain pada Tabel 2, sebagai berikut: Tabel 2 : Kadar air beberapa komoditas hasil pengamatan kelompok lain Kelompok 1 2 3 4 5 6 7 8 Benih Kacang Merah Kacang Tanah Kedelai Jagung Padi Kacang Merah Kacang Tanah Kedelai KA 1 13,44 % 0,83 % 2,05 % 1,71 % 6,77 % 3,37 % 0,74 % 1,02 % KA 2 14,11 % 1,06 % 1,47 % 0,55 % 7,53 % 3,21 % 1,4 % 1,01 % Rata-rata 13,775 % 0,94 % 1,76 % 1,13 % 7,15 % 3,24 % 1,095 % 1,015 % Standar KA Benih

Pembahasan Pada praktikum kadar air benih kacang tanah ini, cara menentukan kadar air benih kacang tanah sebenarnya bisa dengan menggunakan dua cara yaitu Timbangan elektrik dan dole moisture tester Dengan metode oven. Pada perhitungan kadar air benih kacang tanah, berat awal dan akhir benih diukur dengan menggunakan timbangan analitik. Setelah dilakukan pengukuran sebanyak 2 ulangan diperoleh data bahwa rata-rata kadar air benih kacang tanah adalah 1,095 %. Hasil ini berbeda dengan standar kadar air benih sertifikasi yaitu 9-12 %. Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan berbedanya hasil praktikum pengamatan kami dengan standarisasi benih sertifikasi, yaitu: 1. Kesalahan pada pelaksanaan praktikum uji kadar air benih kacang tanah, karena sebenarnya standar pemanasan pada oven kurang lebih 100 menit, tetapi dalam praktikum ini waktu pemanasan hanya sekitar 50 menit.

Pemanasan yang terjadi tidak sukup untuk menjadikan air di dalam benih menjadi uap. Hal ini sesuai dengan pendapat Katrasapoetra, 1986 bahwa apabila tekanan uap dalam benih ternyata lebih besar daripada tekanan udara di sekitarnya, maka uap air akan menerobos dan keluar dari dalam benih. Sebaliknya jika tekanan uap air di luar benih lebih tinggi, maka uap akan menerobos masuk ke dalam benih. Dan apabila tekanan uap di dalam benih sama kuatnya dengan tekanan uap di luar benih, maka dalam keadaan demikian tidak akan terjadi pergerakan uap serta dalam keadaan demikian inilah terjadinya kadar air yang seimbang. 2. Benih yang di gunakan sebagai sampel bukan merupakan benih bersertifikasi karena perbedaan kadar air benih yang jauh berbeda dengan standar air sertifikasi kacang tanah yaitu 9-12 % di banding dengan hasil praktikum

G. KESIMPULAN Penentuan kadar air benih dari suatu kelompok benih sangat penting untuk dilakukan. Karena laju kemunduran suatu benih dipengaruhi pula oleh kadar airnya. Kesalahan dan kekurangtelitian pada pelaksanaan praktikum uji kadar air benih kacang tanah akan sangat mempengaruhi hasil dari uji kadar air benih. Benih yang di gunakan sebagai tester bukan merupakan benih bersertifikasi karena perbedaan kadar air benih yang jauh berbeda dengan standar air sertifikasi kacang tanah yaitu 9-12 %.

DAFTAR PUSTAKA Anonym. 2010. Uji Kadar Air Benih. Diakses dari http//budidaya

taanaman.blogspot.com/2010/11/uji-kadar-air-benih.html. (tanggal 3 oktober 2011) Rubatzky, VE., M. Yamaguchi. 1998. Sayuran Dunia. ITB Bandung. Bandung. Sutopo, L. 2002. Teknologi Benih. Fakultas Pertanian Unibraw. Rajawali pres. Jakarta. Tim penulis ps. 1991. Sweet Corn Baby Corn. Penebar Swadaya Informasi Dunia Pertanian. Jakarta.