LAPORAN PRAKTIKUM

43
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PERMESINAN Disusun Guna Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Praktikum Teknik Permesinan Dosen Pengampu : Di Susun Oleh : Nama : Izza Kamala NIM : 5211309060 Prodi : Teknik Mesin (D3) TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

Transcript of LAPORAN PRAKTIKUM

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNIK PERMESINANDisusun Guna Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Praktikum Teknik Permesinan

Dosen Pengampu :

Di Susun Oleh :

Nama : Izza Kamala

NIM : 5211309060

Prodi : Teknik Mesin (D3)

TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2010

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di dunia yang modern ini terutama negara kita indonesia yang sudah berkembang pastinya harus mempunyai rakyat sumber daya manusia yang baik dan berkualitas maka dari itu banyak lembaga-lembaga di negara ini yang mendirikan pelatihan di berbagai bidang terutama yang akan kita ini di bidang permesinan.Banyak dari kita yang kurang menyadari arti pentingnya industri yang bisa memperkejakan ribuan orang dan mengurangi tingkat pengangguran.

Banyak produk di negara kita ataupun dilingkungan kita yang di buat melalui 3 alat ini yaitu ;

a. Mesin Bubut Mesin bubut banyak di gunakan di industri menengah ke atas, dan mesin ini biasanya digunakan untuk membuat berbagai macam benda khususnya benda yang bersilinder seperti ; As roda pada kendaraan , Piston , Baut dan lain-lain.

b. Mesin frais Mesin Frais biasa di gunakan pada industri besar karena jarang di industri menengah mesin ini biasanya digunakan untuk membuat sebuah roda gigi..

c. Mesin skrap banyap pada industri besar rata – rata digunakan untuk meratakan sebuah bahan datar contohnya bentuk membuat sebuah kubus.

B. Tujuan praktikumTujuan dari praktek ini adalah :

a. Memberikan pembelajaran baru kepada mahasiswa tentang berbagai mesin.b. Memberikan pengetahuan dan cara mengoprasikan mesin – mesin tersebut .c. Mengolah kreatifitas mahasiswa.

C. Manfaat praktikumManfaatnya diantaranya :

a. Memberikan pengalaman yang baru.b. Mahasiswa jadi bisa mengoprasikan mesin perkakas dengan baik dan benar .c. Menjadikan mahasiswa yang ulet dan teliti.d. Menjadikan mahasiswa disiplin .e. Mengetahui fungsi dan kegunaan mesin perkakas.

D. BAHANa. 1 buah aluminium dengan panjang 45 mm dan berdiameter 20 mmb. 1 buah aluminium dengan panjang 35 mm dan berdiameter 20 mmc. 1 buah aluminium dengan panjang 150 mm dan berdiameter 10 mm

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A . LANDASAN TEORI

Teknik pertmesinan adalah sebuah keahlian dalm membuat sebuah benda kerja atau produk dan itu di dukung dengan berbagai mesin diantaranya adalah :

1) MESIN BUBUT

Mesin Bubut adalah suatu Mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak Umpan.

Gambar 1. Mesin Bubut

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM

Mesin bubut tahun 1911 menunjukkan bagian-bagiannya.

Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros spindel dengan poros ulir.

Roda gigi penukar disediakan secara khusus untuk memenuhi keperluan pembuatan ulir. Jumlah gigi pada masing-masing roda gigi penukar bervariasi besarnya mulai dari jumlah 15 sampai dengan jumlah gigi maksimum 127. Roda gigi penukar dengan jumlah 127 mempunyai kekhususan karena digunakan untuk konversi dari ulir metrik ke ulir inci.

1) Bagian – bagian dan fungsi mesin Bubut

a. Alas mesin

Berfungsi sebagai penopang eretan dan kepala lepas ,adapun alur alas mesin (bed) bertumpu V dan terdapat alur rata.

Gambar 2.Alas Mesin

b. Kepala tetap

Berfungsi sebagai tmpat mekanisme mesin bubut diantaranya, mekanis kecepatan penggerak , pemilih kecepatan sumbu mesin , saklar motor , saklar tenaga , sumbu utama mesi bubut , kopling ,dan pemilih tingkat hubungan kecepatan.

Gambar 3. Kepala Tetap

c. Kepala Lepas

Sebagai tempat untuk menyenterkan pahat dan bahan kerja yang panjang , dan berbagai bagian yaitu :

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUM

Gambar 4. Kepala lepas

a) Penjepit badan berfungsi untuk mengunci atau menjepit kepala lepas agar tidak bergerak.

b) Penjepit sumbu berfungsi mengunci sumbu agar tidak bisa maju dan mengunci roda taangan agar tidak bisa di putar.

c) Roda tangan berfungsi untuk memajukan sumbu.

d) Sumbu untuk menyenterkan senter agar tepat pada tengah – tengah.

e) Lubang tap sebagai tempat senter .

f) Badan kepala lepas sebagai tempat dari bagian – bagian di atas.

d. Eretan

Gambar 5. Eretan

Bagianya diantaranya :

a. Penjepit pahat berguna untuk menjepit pahat agar tidak goyang saat melakukan pemakanan.

b. Sadel berguna sebagai penopang dari eretan.

c. Penyetel eretan atas berfungsi untuk menyetel eretan atas dengan mengatur sudutnya.

d. Eretan melintang dan eretan atas berfungsi untuk media penggeseran.

Page 6: LAPORAN PRAKTIKUM

e. Kepala putar berfungsi untuk mengatur sudut pemakanan.

f. Roda tangan pemindah berfungsi untuk menggeser eretan ke samping kanan dan kiri.

g. Pemilih kecepatan.

h. Tingkat kecepatan.

i. Pengunci sadel.

j. Penghubung skrup(poros untuk membuat ulir).

e. Mekanik percepatan

Gambar 6. Mekanik Percepatan

2) Jenis – Jenis mesin bubut

Jenis-jenis mesin bubut diantaranya adalah :

a. Mesin bubut turet horizontal

Page 7: LAPORAN PRAKTIKUM

Gambar 7. Mesin bubut turet horizontal

b. Mesin bubut turet horizontal otomatis

Gambar 8. bubut turet horizontal otomatis

c. Mesin bubut turet vertikal.

Gambar 9. Mesin bubut turet vertikal.

d. Mesin bubut stasiun jamak vertikal otomatis.

Page 8: LAPORAN PRAKTIKUM

Gambar 10. Mesin bubut stasiun jamak vertikal otomatis

e. Mesin bubut duplikat.

Gambar 11. Mesin bubut duplikat.

f. Mesin ulir otomatis.

Gambar 1.2. Mesin ulir otomatis.

Page 9: LAPORAN PRAKTIKUM

2) MESIN FRAIS

Gambar 13. Mesin frais

Milling (Fris) adalah proses menghilangkan/pengambilan fatal-fatal dari bahan atau benda kerjadengan pertolongan dari alat potong yang berputar dan mempunyai sisi potong, kecuali pahatpotong yang bersisi tunggal yang juga digunakan.Mesin Milling adalah mesin perkakas untuk mengerjakan atau menyelesaikan suatu bendakerja dengan mempergunakan pisau Milling (cutter) sebagai pahat penyayat yang berputarpada sumbu mesin. Mesin Milling termasuk mesin perkakas yang mempunyai gerak utamayang berputar, Pisau Fris dipasang pada sumbu/arbormesin yang didukung dengan alatpendukung arbor, jika arbor mesin berputar melalui suatu putaran motor listrik maka pisau Frisakan ikut berputar, arbor mesin dapat ikut berputar kekanan dan kekiri sedangkan banyaknyaputaran dapat diatur sesuai kebutuhan.

Prinsip kerja dari mesin Fris yaitu pahat potong/pemotong Fris melakukan gerak rotasi danbenda kerja dihantarkan pada pemotong Fris tersebut.

a) Bagian-bagian dan fungsinya

a. Klem

Klem yang digunakan dalam penjepitan benda kerja biasanya dilengkapi dengan baut Tee. Macam-macam klem tersebut antaralain seperti dalam Gambar 3. Apabila benda kerja tidak dapatdicekam dengan ragum, atau fixture, maka pemasangannya dapat langsung dilakukan pada meja frais dengan klem . Beberapa bentuk klem yang sering digunakan dalam operasional pengefraisan antara lain klem jari, klem U dan klem lurus. Dalam pemasangannya klem selalu dilengkapi dengan baut beralur T.

Page 10: LAPORAN PRAKTIKUM

Macam-macam klem

Gambar 14. Macam-macam klem

Keterangan gambar:

1. klem lurus dengan lubang baut

2. klem lurus dengan baut penyetel

3. klem kaki yang dichamfer

4. klem kaki untuk benda kerja yang bertingkat

5. klem dengan jari lurus

6. klem dengan jari lengkung

7. klem bentuk U

8. baut tee panjang

9. klem pegas

10. benda kerja yang dijepit

11. meja mesin frais

12. blok penjepit

13. blok dengan lubang baut

14. baut penekan

15. blok penjepit

16. mur penekan

Page 11: LAPORAN PRAKTIKUM

17. cincin

18. klem dengan ketinggian yang dapat disetel

19. tumpuan klem dengan lubang penyetel

20. pen/engsel

21. pen-penyetel

b. Ragum

Ragum merupakan peralatan cekam yang paling sering digunakan pada proses pengefraisan. Ragum dapat digunakan untukmencekam benda kerja berbentuk kotak, bulat, maupun menyudut yang dapat digunakan untuk mengefrais alur pasak, alur, permukaan datar, sudut, gigi rack, dan alur T (T slot). Terdapat tiga tipe ragum yang biasa digunakan di mesin frais. Ketiga ragum tersebut adalah:

a. Ragum lurus:

Ragum lurus dikencangkan pada meja mesin frais dengan memanfaatkan alur T yang terdapat pada meja mesin frais.Ragum ini dapat dikencangkan secara cepat dengan menggunakan kunci .

b. Ragum sudut.

Ragum ini sama dengan ragum lurus hanya ditambahkan pengatur sudut yang terdapat di bawahnya, sehingga ragum dapat diputar hingga 360 0 pada arah horizontal

c. Ragum universal

Ragum ini selain dilengkapi dengan pengatur sudut horizontal juga dilengkapi dengan pengatur sudut vertikal. Dengan kelengkapan ini ragum dapat diputar hingga 360 0 pada arah horizontal dan 90 0 pada arah vertikal

d. Kepala Pembagi

Kepala pembagi sangat cocok digunakan untuk pembuatankepala baut, pengefraisan roda gigi, dan pengefraisan benda-benda silindris. Bila gerakan kepala pembagi dihubungkan dengan gerakan ulir penghantar mesin frais maka dapat dilakukan pembuatan roda gigi miring/helik, reamer dan tap.

Page 12: LAPORAN PRAKTIKUM

Gambar 14. Macam-macam Ragum

Gambar 15. Kepala Pembagi

c. Fixture

Fixture digunakan bila akan dilakukan pekerjaan dengan teliti dan dalam jumlah yang relatif banyak sehingga tidah diperlukan penyetingan lagi. Penggunaan fixture akan mengurangi waktu setting benda kerja sehingga proses produksi menjadi lebih efisien.

Gambar 16. Pengefraisan menggunakan Fixture

d. Meja PutarDicekam dengan meja putar: peralatan ini digunakan untruk mencekam beberapa

macam benda kerja yang menghendaki 31 pengefraisan putar. Dalam operasionalnya pengefraisan dengan meja putar dapat dilakukan secara manual (dengan tangan) atau dengan cara dihubungkan dengan mekanisme gerak dari mesin frais.

Page 13: LAPORAN PRAKTIKUM

Gambar 17. Pencekaman Benda Kerja pada Meja Putar

Pengaturan Ketegaklurusan Gerak Pisau terhadap MejaPengecekan ketegaklurusan gerak pisau frais terhadap meja sangat perlu

dilakukan terutama saat pembuatan lubang maupun melakukan pengefraisan permukaan. Jika posisi kelurusan dari pisau (spindel utama) tidak mencapai 900 terhadap meja maka lubang yang dihasilkan tidak akan tegaklurus terhadap permukaan bendanya, dan apabila operasional yang dilakukan adalah pengefraisan datar maka akan dihasilkan bentuk permukaan yang miring (tirus). Peralatan yang diperlukan untuk melakukan pegujian tersebut antara lain: dial indikator dan batang parallel. Gambar 16. Pencekaman Benda Kerja pada Meja Putar 32

Langkah-langkah dalam mengecek ketegaklurusan spindel tersebutantara lain :

a. Tempatkan dial indikator pada batang yang memungkinkanpada spindel utama atau chuck bor.

b. Posisi dial indikator di sebelah muka atas meja.c. Aturlah posisi penunjukan pada dial sebesar nol.d. Putar spindel utama dengan tangan sejarak 180 0.e. Jika tidak teerdapat perbedaan dalam pembacaan maka posisi spindel dan meja

telah sesuai.

Gambar 18. Pengujianketegaklurusan spindel indikator dan plat strip

Page 14: LAPORAN PRAKTIKUM

Langkah-langkah untuk mengecek ketegak lurusan ragum.a. Bersihkan meja dan bagian bawah ragum.b. Pasang dan kencangkan ragum pada meja.c. Kencangkan bibir ragum dan jepitlah parallel strip yang telah dipasangkan.d. Pasang dial indikator pada spindel utama atau chuck bor.e. Gerakkan meja dan amati perubahan penunjukan yang terjadi pada dial.f. Apabila tidak terjadi perubahan penunjukkan pada dial berarti telah terpenuhi.g. Bila belum, ulangi prosesur tersebut hinbgga diperolehpenunjukan yang tidak

berubah.

Gambar 19. Pengujian ketegaklurusan ragum

Jenis Perkakas Bantu Mesin FraisPeralatan bantu seperti ragum universal, adapters pemindah cepat dan kepal pembagi

universal membantu dalam setting up benda kerja menjadi lebih cepat.

1. RagumTerdapat tiga macam ragum yang tersedia antara lain ragum lurus, ragum putar dan

ragum universal. Ragum lurus dibautkan pada meja mesin pada satu posisi. Ragum putar memungkinkan untuk dapat diputar dengan sudut arah horizontal yang didinginkan. Sedangkan ragum universal dibuat dalam dua sudut yaitu dapat digerakkan/diputar dalam arah horizontal maksimal sebesar 360 o dan sudut arah vertical maksimal sebesar 90 o.

2. Arbor, Collet dan AdapterArbor, Collet dan Adapter merupakan alat bantu penjepit pisau frais agar proses

pengefraisan berlangsung lebih cepat. Dengan Gambar 18. Pengujian ketegaklurusan ragum 34 alat-alat bantu tersebut pemasangan pisau frais tidak memakan waktu yang lama.

Page 15: LAPORAN PRAKTIKUM

3. Facing FixtureFacing Fixture digunakan untuk mencekam benda kerja yang terpasang kuat pada meja.

Jenis fixture ini antara lain: ragum rata, meja rotary (swivel), indexing head (kepala pembagi). Fixture ini digunakan untuk pekerjaan presisi dengan berbagai ukuran.

4. Kepala pembagiKepala pembagi merupakan salah satu alat yang sering dipakai dan ditempatkan dalam

meja mesin. Alat ini didesain untuk mencekam benda kerja antara dua center, alur, pembuatan gigi dan operasi yang lain.

5. Kelengkapan Frais Vertikal (Vertikal Machine Attachment)Kelengkapan Frasi Vertikal ditempatkan pada kolom dan spindel vertikal atau mesin

frais universal. Kecepatan putaran spindel vertikal sama dengan kecepatan spindel horizontal. Perlengkapan ini digunakan untuk pengefraisan permukaan menyudut dengan memiringkan kepala. Kepala ini mampu disetel pada sudut-sudut antara 00 sampai 45o untuk pengefraisan vertikal kanan dan kiri.

6. Kelengkapan Putaran Tinggi (High Speed Arttachment)Peralatan ini digunakan pada mesin frais universal dan horisontal. Alat ini digunakan

untuk mendukung pengefraisan 35 dengan pisau end mill untuk berbagai posisi. Dengan alat ini putaran pisau lebih cepat dari putaran spindel utama.

7. Universal Spiral AttachmentAlat ini ditempatkan pada kolom dan digerakkan oleh spindelmesin. Alat ini dilengkapi

dengan kelengkapan sudut sehingga dapat diatur pada arah vertikal maupun horizontal. Kecepatan putar pisau yang dipasang pada alat ini sama dengan kecepatan putar spindel. Dengan peralatan ini dapat dilakukan pengefraisan dengan sudut yang lebih besar dari 45 0.

8. Slotting Attachment (Kelengkapan Slot)Alat ini didesain untuk pemotongan alur seperti alur pasak roda gigi. Kelengkapan slot

ditempatkan pada kolom dan spindel. Gerak putar dari spindel diubah menjadi gerak lurus seperti pada proses skrap. Dengan alat ini dapat diputar hingga 360 0.

9. Kelengkapan Pemotongan Roda Gigi (Gear Cutting Attachment)Alat-alat ini diperlukan dalam pengefraisan roda gigi (misal kepala pembagi)

10. Meja PutarUntuk pengefraisan benda kerja dengan bentuk bervariasi dan melingkar, pengefraisan

dapat dilakukan pada meja putar. Dengan alat ini pengefraisan dapat dilakukan secara melingkar. Alat ini sesuai untuk mesin frais horizontal, vertikal, dan universal. 36

Page 16: LAPORAN PRAKTIKUM

11. Kelengkapan Pengefraisan Rack (Rack Milling Attachment)

Alat ini digunakan untuk pengefraisan rack yang lebih panjang daripada panjang meja frais.

Gambar 20. Macam-macam Ragum (Ragum Lurus, Ragum Putar, Ragum Universal)

Gambar 21. Perlengkapan mesin frais

Page 17: LAPORAN PRAKTIKUM

Gambar 22. Kelengkapan

3) MESIN SKRAP

Gambar 23. Mesin skrap

Mesin sekrap atau shaping machine adalah suatu mesin perkakas yang digunakan untuk mengubah permukaan benda kerja menjadi permukaan rata baik bertingkat, menyudut, dan alur. Sesuai dengan bentuk dan ukuran yang dikehendaki. Mesin sekrap yang ada di workshop produksi permsinan jurusan Teknik Mesin FT – UNP, adalah tipe ONAK L - 350.

Mekanisme Kerja Mesin Sekrap

Page 18: LAPORAN PRAKTIKUM

Gambar 24. Mekanisme mesin sekrap 269

Mekanisme yang mengendalikan mesin sekrap ada dua macam yaitu mekanik dan hidrolik. Pada mekanisme mekanik digunakan crank mechanism (Gambar 9.4). Pada mekanisme ini roda gigi utama (bull gear ) digerakkan oleh sebuah pinion yang disambung pada poros motor listrik melalui gear box dengan empat, delapan, atau lebih variasi kecepatan. RPM dari roda gigi utama tersebut menjadi langkah per menit ( strokes perminute , SPM). Gambar skematik mekanisme dengan sistem hidrolik dapat dilihat pada Gambar 9.4. Mesin dengan mekanisme sistem hidrolik kecepatan sayatnya dapat diukur tanpa bertingkat, tetap sama sepanjang langkahnya. Pada tiap saat dari langkah kerja, langkahnya dapat dibalikkan sehingga jika mesin macet lengannya dapat ditarik kembali.

Kerugiannya yaitu penyetelen panjang langkah tidak teliti.

Prinsip Kerja Mesin SekrapMesin sekrap dapat dipakai untuk mengerjakan benda kerja sampai sepanjang 800 mm,

berpegang pada prinsip gerakkan mendatar. Pada langkah pemakanan akan menghasilkan beram (tatal logam) dari benda kerja, panjang langkah diatur dengan mengubah jalan keliling pasak engkol pada roda gigi penggerak, karenanya menambah atau mengurangi ayunan engkol, pemindahan ini diatur dengan memutar poros pengatur langkah yang akan memutar roda gigi kerucut dan menggerakan batang berulir yang mengatur penggerak blok engkol.

Fungsi dan cara kerja masing-masing bagian pada mesin sekrap Rangka

Gambar 24 . bagian mesin skrap

Page 19: LAPORAN PRAKTIKUM

Menurut fungsinya, maka rangka ini merupakan panyangga dari seluruh bagian dalam mesin sekrap, oleh karenanya konstruksinya pun dibuat sedemikian rupa, sehingga dapat menampung bagian-bagian lainnya. Rangka ini terbuat dari baja. Seperti gambar.

1) Mekanik PenjalanUmumnya mesin-mesin sekrap dijalankan oleh motor yang ditempatkan dibagian belakang,

melalui belt berbentuk V ke pully atau ke lemari roda - roda gigi. Dari roda-roda gigi melalui eksentrik ke alur engkol yang berayun dan dihubungkan ke lengan. Alur engkol yang berayun terdiri dari sebuah cakra engkol dengan tap yang dapat diatur, sebuah blok tirus, tuas alur, dan batang penggerak. Untuk mengatur sesuai dengan yang dikehendaki dari langkah lengan, dapat distel dengan memindah-mindahkan tap pengatur. Seperti gambar dibawah ini:

dimana :M = Titik putar alur engkolT = Tap alur engkol yang dapat distelD = diameter lingkaran engkolh = Panjang langkah gerak lengan

2) Badan mesinMerupakan keseluruhan mesin tempat mekanik penggerak dan tuas pengatur (Gambar 24).

3) Meja mesinFungsinya merupakan tempat kedudukan benda kerja atau penjepit benda kerja. Meja mesin

didukung dan digerakkan oleh eretan lintang dan eretan tegak. Eretan lintang dapat diatur otomatis (Gambar 24).

4) LenganFungsinya untuk menggerakan pahat maju mundur. Lengan diikat dengan engkol menggunakan

pengikat lengan. Kedudukan lengan di atas badan dan dijepit pelindung lengan agar gerakannya lurus (Gambar 24).

5) Eretan pahatFungsinya untuk mengatur ketebalan pemakanan pahat. Dengan memutar roda pemutar maka

pahat akan turun atau naik. Ketebalan pamakanan dapat dibaca pada dial pahat terpasang di bagian ujung lengan dengan ditumpu oleh dua buah mur baut pengikat

6) EretanEretan dapat dimiringkan untuk penyekrapan bidang bersudut atau miring. Kemiringan eretan

dapat dibaca pada pengukur sudut eretan (Gambar 24).

Page 20: LAPORAN PRAKTIKUM

7) Pengatur kecepatanFungsinya untuk mengatur atau memilih jumlah langkah lengan mesin per menit. Untuk

pemakanan tipis dapat dipercepat. Pengaturan harus pada saat mesin berhenti (Gambar 24).

8) Tuas panjang langkahBerfungsi mengatur panjang pendeknya langkah pahat atau lengan sesuai panjang benda yang

disekrap. Pengaturan dengan memutar tap ke arah kanan atau kiri (Gambar 24).

9) Tuas posisi pahatTuas ini terletak pada lengan mesin dan berfungsi untuk mengatur kedudukan pahat terhadap

benda kerja. Pengaturan dapat dilakukan setelah mengendorkan pengikat lengan (Gambar 234).

10) Tuas pengatur gerakan otomatis meja melintangUntuk menyekrap secara otomatis diperlukan pengaturan-pengaturan panjang engkol yang

mengubah gerakan putar mesin pada roda gigi menjadi gerakan lurus meja. Dengan demikian meja melakukan gerak ingsutan ( feeding ).

Dasar pekerjaan menyekrapMesin sekrap menghasilkan permukaan-permukaan yang datar hal ini dicapai

oleh pahat yang bergerak horizontal kedepan dengan benda kerja dibawahnya tegak lurus padanya, Benda kerja tetap diam pada waktu pahat menyayat dan berpindah pada langkah balik pahat.

Gambar 25. penyayatan

Sedangkan penyelesaian akhir tergantung pada bentuk pahat, kecepatan pahat (tergantung pada jenis logam yang disekrap) dan penerapan cairan pendingin yang tepat

Beberapa cara pengerjaan sekrap antara lain adalah:

1) Sekrap datarYang dimaksud dengan menyekrap datar adalah bahwa gerak menyayatnya kearah mendatar

dari kiri ke kanan atau dari kanan ke kiri, arah gerakan pahat tersebut tergantung pada posisi pahat atau dari bentuk sudut-sudut bebasnya, jika pahat tersebut berbentuk pahat kanan maka penyayatannya dimulai dari sebelah kanan ke kiri dan sebaliknya.

2) Sekrap Tegak

Page 21: LAPORAN PRAKTIKUM

Dalam menyekrap tegak maka gerak penyayatannya pahat berlangsung dari atas ke arah bawah secara tegak lurus, dalam hal ini pergerakkan sayatan pahat dilakukan dengan memutar eretan pahat dengan tangan. Tebal pemakanan hendaknya tipis saja ± 0,5 mm

3) Sekrap SudutJika menyekrap bagian yang menyudut maka gerak penyayatannya di lakukan dengan

memutar eretan pahat yang kedudukannya menyudut sesuai dengan besarnya sudut yang di sekrap.

4) Sekrap AlurAlur yang dapat disekrap adalah alur terus luar, alur terus dalam, alur buntu dan alur

tembus.

Bentuk pahat sekrap

Gambar 27. Pahat sekrap kasar lurus

Gambar 26 . Pahat sekrap datar dan runcing dan melengkung

Gambar 28. Pahat sekrap sisi, sisi kasar, dan sisi rata Gambar 29. Pahat sekrap profil

Gambar 30. Pahat sekrap dalam lurus danpahat luar

Page 22: LAPORAN PRAKTIKUM

Sudut asah pahat Sudut sudut pahat (Gambar

31) α = sudut bebasβ = sudut mata potong (baji) γ = sudut buangδ = sudut potong (α + β )

gambar 31. Sudut pahat

Jenis bahan pahata) H.S.S (Gambar 32). Digunakan untuk memotong material yangmempunyai tegangan tarik tinggi.b) Carbide (Gambar 32). Digunakan untuk benda-benda tuangan. Gambar 32. Jenis pahat sekrap

Elemen Dasar dan Perencanaan Proses Sekrap

Gambar 32. Elemen Dasar dan Perencanaan Proses Sekrap

Jenis-jenis mesin skrap

Proses sekrap ada dua macam yaitu proses sekrap (shaper) dan planner. Proses sekrap dilakukan untuk benda kerja yang relatif kecil, sedang proses planner untuk benda kerja yang besar.

a. Mesin sekrap datar atau horizontal (shaper)

Gambar 33. Mesin skrap horisontal

Page 23: LAPORAN PRAKTIKUM

Mesin jenis ini umum dipakai untuk produksi dan pekerjaan serbaguna terdiri atas rangka dasar dan rangka yang mendukung lengan horizontal (lihat Gambar 33). Benda kerja didukung pada rel silang sehingga memungkinkan benda kerja untuk digerakkan ke arah menyilang atau vertikal dengan tangan atau penggerak daya. Pada mesin ini pahat melakukan gerakan bolak-balik, sedangkan benda kerja melakukan gerakan ingsutan. Panjang langkah maksimum sampai 1.000 mm, cocok untuk benda pendek dan tidak terlalu berat.

b. Mesin sekrap vertikal (slotter)Mesin sekrap jenis ini digunakan untuk pemotongan dalam, menyerut dan bersudut serta untuk

pengerjaan permukaan-permukaan yang sukar dijangkau. Selain itu mesin ini juga bisa digunakan untuk operasi yang memerlukan pemotongan vertikal 269 (Gambar 34). Gerakan pahat dari mesin ini naik turun secara vertikal, sedangkan benda kerja bisa bergeser ke arah memanjang dan melintang. Mesin jenis ini juga dilengkapi dengan meja putar, sehingga dengan mesin ini bisa dilakukan pengerjaan pembagian bidang yang sama besar.

Gambar 34. Mesin sekrap vertikal(slotter)

c. Mesin plannerDigunakan untuk mengerjakan benda kerja yang panjang dan besar (berat).

Bendakerja dipasang pada eretan yang melakukan gerak bolak-balik, sedangkan pahatmembuat gerakan ingsutan dan gerak penyetelan. Lebar benda ditentukan olehjarak antartiang mesin. Panjang langkah mesin jenis ini ada yang mencapai 200sampai 1.000 mm.

Page 24: LAPORAN PRAKTIKUM

Gambar 35. Mesin sekrap eretan (planner)

Beberapa bagian mesin yang perlu dilakukan perawatan dan perbaikan

Hal yang perlu dijaga dalam perawatan dan perbaikan mesin yaitu disamping menyeluruh juga bagian-bagian dari mesin tersebut antara lain:

Bagian yang selalu bergerak yang memerlukan pelumasan baik dengan minyak maupun gemuk harus diperiksa agar jalannya tidak macet. Bagian-bagian pengikat seperti pemegang pahat, suport, ragum dan semua tuas-tuas (handle) pada waktu mengencangkan / mengikat usahakan dengan tangan jangan sekali-kali dipukul. Hubungan kabel-kabel dari kontak induk (zekring) ke motor harus terjamin keselamatannya dan instalasi kelistrikan atau kabel- kabel tersebut sebaiknya ditanam didalam tanah. Periksa semua mur- mur pengikat jangan sampai ada yang longgar. Jangan menurunkan pahat pada waktu langkah maju. Memakan sayatan sesuaikan dengan daftar dalamnya pemakanan pahat dan kecepatan potong.

B. KESELAMATAN KERJA

Sebelum melakukan pekerjaan mengopraskan mesin bubut harusnya menggunakan perlengkapan keselamatan kerja diantaranya adalah :

a. Pakaian praktik ( werpak) Pakainan kerja berfungsi melindungi badan dari benda-benda tajam yang bisa melukai badan. Pakaian kerja yang dipakai operator harus mempunyai syarat-syarat sebagai berikut

: Tidak mengganggu pergerakan

tubuh operator Tidak terasa panas waktu dipakai.

Karena di negara kita beriklim tropis maka disarankan untuk pakaian kerja terbuat dari bahan Cotton.

Gambar 36. Pakaian praktik

b. Sepatu kerjaSepatu harus benar-benar dapat memberikan

perlindungan terhadap kaki kita. Berdasarkan

standart yang telah ditentukan, sepatu kerja terbuat dari bahan kulit, sedangkan alas terbuat dari karet yang elastis tetapi tidak mudah rusak karena berinteraksi dengan

Page 25: LAPORAN PRAKTIKUM

minyak pelumas (oli). Untuk bagian ujung sepatu masih dilapisi dengan pelat besi yang digunakan untuk melindungi kaki jika terjatuh oleh benda-benda yang berat.

‘-

Gambar 36 . Sepatu praktik

c. Kaca MataKaca mata digunakan untuk melindungi mata dari

chip-chip yang berterbangan pada saat kerja di mesin frais. Oleh karena itu kaca mata yang dipakai oleh operator harus memenuhi syarat-syarat berikut :

Mampu menutup seluruh bagian-bagian mata dari kemungkinan terkena chip.

Tidak mengganggu penglihatan operator dan Memiliki lubang sebagai sirkulasi udara kemata.

Gambar37. Kaca mata

Page 26: LAPORAN PRAKTIKUM

BAB III

PRAKTIKUM

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM

1. PRAKTIKUM JOBSHEET I PEMBUATAN TIRUS

a) Alat-alat pada saat melakukan praktik Kunci ring atau kunci sok ukuran 8, 9, 10, 11, 12 Palu karet Tang Obeng (-) dan (+) 1 set kunci L 1 buah kapala center 1 buah kunci cekam

b) Gambar jobsheet I

Gambar 38. Bahan kerja bubut

Page 27: LAPORAN PRAKTIKUM

Proses pengerjaan jobsheet I

Proses pengerjan pertama dalm membubut adalah Dalam pengerjaannya menggunakan ukuran yang telah ditentukan, dan dengan menggunakan perhitungan yang sesuai.

Misal Pembuatan tirus menggunakan rumus D1-D22LKeterangan : D1 : diameter luar

D2 : diameter dalam L : panajang benda

Dimulai dengan mengasah mata pisau dengan sudut seperti pada ( gambar 39 )

Gambar 39. Sudut pahat

Lakukan pemakanan sesuai ukuran yamg sudah di tentukan tetapi jangan langsung melakukan pemakanan pas pada ukuran yang akan di capai setidaknya beri toleransi 0,5 mm agar bisa di finishing

Damm lakukan facecing pada salah satu sisi bahan agar bisa dibuat pedoman pada waktu faching ke-2

Pembuatan tirusMisal Pembuatan tirus menggunakan rumus

D1-D22LKeterangan : D1 : diameter luar

D2 : diameter dalam L : panajang benda

Page 28: LAPORAN PRAKTIKUM

2. PEMBUATAN JOBSHEET II V-BLOK

Pada pembuatan v-blok, setelah pemotongan benda, benda dibubut dari yang pertama mempunyai tebal 43 mm dibubut sampai menjadi ukuran 40 mm, setalah itu, benda yang asalnya berbentuk silinder kemudian benda discrap dengan ukuran panjang 50 mm dan lebar 40 mm. sehingga benda berbentuk kubus.Pada saat pemakanan mesin scrap, ada ukurannya, datas pisau terdapat skala.

Setiap skala 1 putaran terdapat benda yang dipotong dengan ketebalan 10 mm atau 1 cm. pada ssat pemakanan yang bergerak adalah pisau dan mejanya, pisau bergerak maju dan mundur, dan mejanya bergerak dengan arah menyamping sesuai dengan arah yang terdapat dituas otomatis tersebut.

3. PEMBUATAN JOBSEET III RODA GIGI

a) Metoda memegang dan menyetel benda kerja yang akan dibentuk dengan mesin fraisPemasangan benda kerja (work holder) pada mesin frais lebih leluasa dibandingkan

dengan pemasangan benda kerja pada mesin bubut sebagaimana yang telah dibahas sebelum ini, dimana benda kerja pada mesin bubut ini berputar bersama spindle mesin, sehingga banyak factor yang harus dipertimbangkan, seperti kebebasan gerakan, keseimbangan (out of balance) dan lain-lain. Hal ini sedikit berbeda pada mesin frais dimana benda kerja hanya bergerak pada gerakan terbatas sesuai dengan perubahan posisi meja mesin itu sendiri, jika bentuk benda kerja menghendaki perubahan pada arah tertentu dalam pemakanan (feeding). Contoh pemasangan benda kerja yang memiliki bentuk tidak beraturan yang telah dijelaskan pada bab ini, namun jika perhatiakan tentang cara

Page 29: LAPORAN PRAKTIKUM

pemasangan benda kerja ini antara lain meliputi pemasangan dengan menggunakan ragum mesin, pemasangan dengan menggunakan baut T (T-Slot), menggunakan dividing head, menggunakan klem dan lain-lain dapat kita lakukan, bahkan dalam perkembangannya sistem pemegang benda kerja ini dirancang menggunakan power hydraulic untuk memperoleh daya yang lebih kuat serta pelayanan yang mudah dan cepat .

b) Berdasarkan cara-cara pemasangannya itu maka memegang benda kerja pada mesin frais ini dapat dibedakan atau dapat dikelompokan dalam cara sebagai berikut;1. Pemasangan diatas meja mesin (on the machine tabel)2. Pemasangan dengan ragum (in Vice)3. Pemasangan dengan “V”- Block (ini a V- Block)4. Pemasangan dengan Kepala pembagi (dividing head atau Indexing head)5. Dipasang diantara dua senter (between Centre)6. Pemasangan dengan Chuck7. Pemasangandengan Spindle taper8. Pemasangan denga Circular tabel atau Rotary tabel

c) Sistem ModulSistem modul digunakan di berbagai negara yang cenderung menggunakan

satuan metris seperti Belanda, Jerman dan Jepang. Hal ini tyertuang dalam standar NEN 1629 dan standar DIN 780 dan JIS B 1701 -1973. Demikian juga ISO yang mengacu pada standar metris. Modul merupakan kependekan dari kata modulus yaitu suatu perbandingan antara diameter jarak bagi dari suatu roda gigi dengan jumlah giginya. Jika roda gigi mempunyai ukuran diameter jarak bagi D dalam satuan mm dengan jumlah giginya z buah gigi, maka modulusnya adalah:D

Keterangan:D = diameter jarak bagi, mmZ = jumlah gigi dari roda gigim = modulDari suatu roda gigi yang mempunyai jumlah gigi z buah, dengan jarak busur

antara giginya t (mm), maka satu keliling roda gigi tersebut adalah (t x z). sedangkan kita ketahui bahwa satu keliling lingkaran roda gigi yang berdiameter D mm mempunyai keliling ( x D). dengan demikian dapat ditulis:

Modul ini selanjutnya digunakan sebagain standar untuk menentukan ukuran-ukuran pisau frais pada pembuatan roda gigi standar. Harga atau nilai standar yang telah diterbitkan Jepang dengan standar JIS B 1701 -1973 terdiri atas tiga seri. yang tercantum dalam Tabel 1, Tabel 2 dan Tabel 3. berikut:

Page 30: LAPORAN PRAKTIKUM

Tabel 1. Modul

Tabel 2. Modul

Tabel 3. Modul

d) Pembuatan roda gigi Diameter pitch = z x m

Addendum = 1 x mDiameter luar

Page 31: LAPORAN PRAKTIKUM

(diameter bahan awal) = (z x m) + (2 x m) = (z + 2) x mContoh:Tentukan diameter bahan awal roda gigi lurus dengan jumlah gigi 25 dan modul 3Penyelesaian:Diameter bahan awal = (z + 2) m= (25 + 2) 3= 27 x 3 = 81 mm

diametral pitch

Penentuan diameter luar(diameter bahan awal) ditentukan oleh jumlah gigi dan diametral pitchnya.

Kedalaman pemotongan

Kedalaman pemotongan = 2,25 x modul

Cara menseting kedalaman pemotongan

a. Gerakkan meja hingga benda kerja yang telah dicekam pada tempat yang akan disayat berada pada posisis tengah di bawah pisau.

b. Tempelkan kertas tipis yang telah dibasahi pada permukaan benda kerja

c. Hidupkan mesin hingga pisau frais berputar dan siap menyayatd. Dekatkan benda kerja menuju pisau frais hingga menyentuh kertas

tipis.e. Bila pisau telah menyentuh kertas tipis, hentikan mesin dan setinglah

ukuran pada angka nolf. Bebaskan benda kerja dengan menggerakkan lurus dan naikkan sesuai

jedalaman yang disyaratkang. Lakukan pemakanan hingga tercapai kedalaman yang ditentukan.

Page 32: LAPORAN PRAKTIKUM

pembagian dengan kepala pembagi

B. HASIL PELAKSANAAN PRAKTILUM

Hasil praktikum menghasilkan 3 benda kerja yaitu : Yang pertama berupa tirus,yang keseluruhan pengerjaanya

menggunakan mesin bubut. Yang kedua v-blok ,yang pengerjaanya dilakukan dengan 2 mesin yang

pertama mesin bubut untuk mengepasakan ketebalan dan ke2 mesin skrap untuk membentu kubus.

Dan yang ketiga roda gigi ,yang penerjaanya menggunakan 2 alat dan yang pertama bubut untuk mengepaskan ketebalanya kemudian mesin frai untuk memat roda giginya.

Page 33: LAPORAN PRAKTIKUM

BAB IIIPENUTUP

A. KesimpulanTeknik permesinan adalah merupakan keahlian yang tidak sembarang orang bisa melakukannya karna membutuhkan keuletan dan kreatifitas tinggi.dan dari praktek ini mahasiswa dapt menyimpulkan bahwa bahan apapun bisa dibuat menjadi sebuah produk yang bernilai harga.

Seperti mesin bubut, frais, dan skrap adalah mesin yang sangat penting dalam permesinan.semua benda bisa dikerjakan asal kita kreatif dan mempunyai ide dan ilmu yang memadai.dengan demikian mahasiswa mendapakan ilmu dari praktek ini

B. Saran Untuk mendapatkan hasil praktek butuh ketelitian yang tinggi.Sebaiknya

dalam melakukan praktek jangan lupa menggunakan perlengkapan keselamatan kerja.dan berhati-hati.

Dan banyak mesin-mesin praktek yang rusak sehingga tidak bisa berjalan efektif dalam melakukan pekerjaan.

DAFTAR PUSTAKA

Page 34: LAPORAN PRAKTIKUM

Sudjana, Hardí, 2008, Teknik Pengecoran Jilid 3 untuk SMK, Jakarta : Pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, h. 334 – 389.