Laporan Praktek Klinik Keperawatan Jiwa

39
LAPORAN PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN KEBUTUHAN JIWA MANUSIA PADA PASIEN TN. I DENGAN DI RSKD ATMA HUSADA MAHAKAM S A M A R I N D A Tanggal 15 juni s/d 27 juni 2015 Disusun Oleh : Lia Herliana YAYASAN PENDIDIKAN ETAM MEMBANGUN 1

description

semoga bermanfaat:)

Transcript of Laporan Praktek Klinik Keperawatan Jiwa

LAPORAN PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN KEBUTUHAN JIWA MANUSIAPADA PASIEN TN. I DENGANDI RSKD ATMA HUSADA MAHAKAMS A M A R I N D A

Tanggal 15 juni s/d 27 juni 2015

Disusun Oleh :

Lia Herliana

YAYASAN PENDIDIKAN ETAM MEMBANGUNSMK FARMASI SAMARINDAJURUSAN KEPERAWATAN2015

LAPORAN PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN KEBUTUHAN JIWA MANUSIAPADA PASIEN TN. I DENGANDI RSKD ATMA HUSADA MAHAKAMS A M A R I N D A

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat atau bukti bahwa telah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan yang akan diadakan oleh sekolahSMK FARMASI SAMARINDA

Laporan ini telah diterima dan disahkan pada, juni 2015Disetujui Oleh :

CI Sekolah CI Klinik

(Ervina Wulandari, Amd.Kep) (Salliansyah, S.Kep)

Mengetahui :

Kepala Sekolah Ketua Panitia SMK Farmasi SamarindaPrakte Kerja Lapangan

(Sudarso S.Pd, M.Si) (Sri Hidayati, Amd.Kep)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Identitas DiriNama Lia Herliana lahir di Banjarmasin, pada tanggal 04 Mei 1998, Anak ke 2 dari 2 bersaudara, merupakan putri dari Bapak Munasip dan Ibu Risnawati. Beragama Islam, Suku Banjar, Kewarnegaraan Indonesia, Status belum menikah, Alamat Jl. KH. Harun Nafsi RT 20, Kecamatan Samarinda Seberang, Kalimantan Timur.

2. Riwayat Pendidikan Jenjang pendidikan yang ditempuh adalah lulus Sekolah Dasar Negeri 018 Samarinda pada tahun 2010, kemudian melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah Labbaika pada tahun 2013, Kemudian melanjutkan lagi ke Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi Samarinda sampai sekarang.

3. MotoTomorrow is a mystery and today is a gift

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa berkat limpah dan rahmat-Nya lah sehingga penyusunan LAPORAN PRAKTEK RSUD ATMA HUSADA yang berjudul Harga Diri Rendah pada ruang BELIBIS di RSUD ATMA HUSADA MAHAKAM pada tanggal 15 juni 2015 dapat di selesaikan. Laporan klinik kini disusun untuk menyelesaikan program PKKD pendidikan SMK Farmasi Samarinda tahun 2015.Dalam penyusunan laporan klinik ini kami mendapatkan bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada :1. Bapak Sudarso S.Pd. M.Si, selaku Kepala Sekolah SMK Farmasi Samarinda2. Bapak Saliansyah S.Kep, Selaku CI klinik Ruang Belibis RSKD Atma husada Mahakam Samarinda3. Ibu Sri Hidayati S.Kep ,selaku Ka. Prodi Keperawatan SMK Farmasi Samarinda4. Bapak Norhadi S.Kep , selaku koordinator Praktek SMK Farmasi Samarinda5. Ibu Ervina Wulandhari Amd.Kep , selaku koordinator dan pembimbing sekolah di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda yang telah memberikan bimbingan selama PKKD6. Seluruh pembimbing klinik RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda yang telah memberikan bimbingan selama PKKD.7. Kepada orang tua dan sahabat saya yang selalu memberikan semangat dan motivasi.8. Kepada teman teman sejawat seperjuangan yang selalu setia dan senantiasaa untuk menolong, menegur dan mengingatkan saya jika terjadi kesalahan.Saya menyadari sekali bahwa dalam penyusunan laporan praktek klinik ini masih jauh dari kata sempurna oleh karenanya saya mengharapkan kritikan saran dari pembaca yang bersifat sangat membangun, saya mengharapkan demi kesempurnaan laporan ini dan semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.

Samarinda, Juli 2015

Penulis

DAFTAR ISIHalaman Judul1Lembar Pengesahan2Riwayat Hidup3Kata Pengantar4Daftar Isi5Daftar Lampiran6Daftar Gambar7BAB I PENDAHULUAN8A. Latar Belakang8B. Tujuan PKKD9C. Ruang LingkupBAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKITA. Sejarah singkat rumah sakitB. Profil rumah sakitC. Visi dan MisiBAB III TINJAUAN TEORIA. Masalah UtamaB. Proses Terjadinya MasalahC. Pohon MasalahD. Data yang Perlu DikajiE. Diagnosa KeperawatanF. Rencana Tindakan KeperawatanBAB IV TINJAUAN KASUSI. Identitas KlienII. Alasan MasukIII. Faktor PresdiposisiIV. Pemeriksaan FisikV. PsikososialVI. Status MentalVII. Kebutuhan Perencanaan PulangVIII. Analisis DataIX. Diagnosa Keperawatan Sesuai PrioritasX. Rencana KeperawatanXI. Implementasi KeperawatanXII. Catatan PerkembanganBAB V PENUTUP1. Kesimpulan2. SaranDAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

1. CHEKLIST2. ADL (Activity Daily Living)3. Lembar Konsultasi

DAFTAR GAMBAR

BAB IPENDAHULUANA. LATAR BELAKANGUntuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi dan daya saing yang tinggi serta berdasarkan tujuan pendidikan program SMK Farmasi, siswa dituntut mempuyai kemampuan untuk mengembangkan tiga kemampuan profesional yaitu knowledge,skill dan attitude.Sebagai upaya dalam mengembangkan kemampuan skill, diperlukan suatu proses pembelajaran praktik dalam rangka meberapkan teori dikelas dan praktikum di laboratorium.Praktik klinik dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar merupakan pengalaman belajar utama yang diarahkan untuk menumbahkan dan membina sikap, tingkah laku serta keterampilan. Sebagai langkah awal dalam praktik, siswa di harapkan memiliki kompetensi keperawatan dasar, untuk menunjang kompetensi inti keperawatan.Dari hasil evaluasi penerapan kurikulum SMK Farmasi, bahwasannya keterampilan dasar praktik klinik keperawatan yang didalamnya membahas tentang teknik keperawatan dasar hanya diberikan melalui PBL, atau Praktik Belajar Lapangan, setelah teori dan konsep mata ajar Keterampilan Dasar Praktik Klinik ( KDPK ) dengan menerapkannya kepada klien dan di dukung dengan skep sikap yang baik sehingga klien mendapat pelayanan yang optimal.Dan kami selama praktik klinik ini juga mengasah kemampuan kami dalam melakukan tindakan agar kami bisa lebih terampil dalam menjalankan teori yang telah kami terima selama kami disekolah PKKD kami yang pertama ini kami memahami perbedaan antara teori dan praktek di lapangan . Karena dilapangan mungkin keterbatasan alat, keterampilan dan bagaimana cara melakukan pasien saat dilapangan.Disisi lain kami juga mendapatkan pengalaman yang nyata dalam melakukan tindakan keperawatan dan itu menjadi pengalaman yang sangat berguna.

B. TUJUAN PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN DASAR ( PKKD )1. TUJUAN UMUMSetelah melakukan PKKD diharapkan siswa mampu melakukan keterampilan keperawatan dasar klinik dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia.2. TUJUAN KHUSUSa. Mengkaji dan mengindentifikasi kebutuhan dasr klien terkait dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi, oksigen, cairan elektrolit, eliminasi, mobilitas dan aktifitas, istirahat dan tidur, keberhasilan perorangan dan psokososial.b. Melaksanakan persiapan untuk pemeriksaan diagnosa dan laboratorium.c. Melaksanakan berbagai macam tindakan dasar keperawatan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, oksigen, cairan elektrolit, eliminasi, mobilitas dan aktifitas, istirahat dan tidur, keberhasilan perorangan dan psokososial.

RUANG LINGKUP1. Tanggal 15 - 17 diruang Belibis2. Tanggal 18 - 20 diruang Gelatik3. Tanggal 22 - 24 diruang Pergam4. Tanggal 25 27 diruang Tiung

BAB IIGAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

A. SEJARAH dan PROFIL RUMAH SAKITRumah sakit jiwa Pusat (RSJP) samarinda didirikan pada tahun 1993 di atas tanah seluas 20.157 m2 yang dibiayai oleh kesultanan Kutai dan merupakan Rumah Keperawatan Sakit Jiwa.Pada awalnya RSPJ didirikan bersama dengan Rumah Sakit Umum yang ditetapkan ketua Bestwer College Samarinda.Tanggal 20 April 1949 No. 558/IH-9-Fed, masalah pembiayaan Rumah Sakit Umum danRumah Sakit Jiwa Samarinda diserahkan oleh kesultanan Kutai dan Kerajaan di Kalimantan Timur. Pada tanggal 1 Januari 1951, pembiayaan diambil alih olehpemerintah pusat. Berdasarkan Surat Keputusan bulan November 1951, kantor Rumah Sakit Jiwa dipisahkan dari Rumah Sakit Umum.Struktur organisasi berdasarkan SK Menkes No 135/Menkes/SK/IV/1978, Rumah Sakit Jiwaditetapkan sebagai Rumah Sakit Jiwa kelas B. Sejalan Dengan pelaksanaan otonomi Daerah UPTD, Rumah Sakit Jiwa Pusat Samarinda dilimpahkan kepada pemerintah Daerah sesuai surat Menkes No. 1732/Menkes-Kesos/XII/2000 tentang pengalihan UPTD ke Pemerintah Kabupaten/kota dan surat revisi Depkes no. 196/Menkes-sos/III/2001, tanggal 7 Maret 2001 tentang revisi penentaan UPTD kepada pemerintah provinsi, pengoperasian Rumah Sakit Jiwa Samarinda dalam tahun 2001 di bawah pemerintah kota Samarinda.Selanjutnya kedudukan Rumah Sakit Atma Husada Mahakan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kaltim no. 16 Tahun 2001 tanggal 24 Desember 2001 tentang pembentukan organisasi dan tata kerja unit pelaksanaan teknis pada dinas-dinas provinsi Kalimantan Timur.Pada tahun 2005, untuk menghilangkan stigma di masyarakat, Rumah Sakit Jiwa Samarinda berubah nama menjadi Rumah Sakit Atma Husada Mahakam dengan SuratKeputusan Gubernur no. 03 tahun 2005, tanggal 17 Januari tahun 2005. Rumah Sakit Khusus Daerah Atma Husada Mahakam bertujuan untuk memberi pelayanan kesehatan jiwa bagi seluruh masyarakat Kaltim yang tersebar di 4 kotamadya dan 10 kabupaten.Rumah Sakit Khusus Daerah Atma Husada Mahakam bekerja sama dengan instansi terkait seperti Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman dan instansi pendidikan lainnya sebagai fasilitas prevensi, promosi, kuratif dan rehabilitasi serta riset di bidang kesehatan jiwa.Rumah Sakit Khusus Daerah Atma Husada Mahakam melaksanakan pelayanan kesehatan jiwa intra mural dan ekstra mural serta melakukan pembinaan dan integrasi ke puskesmas dan Rumah Sakit Umum di Provinsi Kalimantan Timur dengan cara mengirim psikiater ke puskesmas dan Rumah Sakit Umum secara berkala.Sesuai dengan Peraturan Daerah no. 10 tahun 2008, tentang organisasi dan Tata Kerja Rumah sakit Khusus Daerah Kalimantan Timur tanggal 23 Juli 2008, menetapkan Rumah Sakit Atma Husada Mahakam berkedudukan sebagai unsur pendukung tugas Kepala Daerah dibidang pelayanan kesehatan jiwa yang bersifat khususdan atau spesifik yang berbentuk lembaga teknis daerah.B. VISI dan MISI1) VISIMenjadikan Rumah Sakit Rujukan Pelayanan Kesehatan se-Kalimantan Tahun 20182) MISI Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Jiwa yang Prima Meningkatkan Kemudahan Akses Pelayanan Kesehatan Jiwa3) Motto(SAMARINDA)YAITUSAtu dalam kata, satu dalam perbuatan,MAju terus harapan kami,RINdu akan sukses obsesi kami,DAri pada berbicara saja, lebih baik berbuat

BAB IIITINJAUAN TEORI

A. Masalah UtamaHarga Diri Rendah

B. Proses Terjadinya Masalah1. Pengertian Evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang negative dan dapat secara langsung atau tidak langsung diekspresikan. (Towsend,1998) Penilaian negative seseorang terhadap diri dan kemampuan, yang diekspresikan secra langsungmaupun tidak langsung. (Schult dan Videback,1998) Perasaan yang negative terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan. (Keliat,1998)

2. Bahasan Karakteristik. Mengkritik diri sendiri Perasaan tidak mampu Pandangan hidup pesimis Penolakan terhadap kemampuan diri Penurunan produktivitas Tidak menerima pujian Kurang mempertahankan diri Berpakaian tidak rapi Selera makan berkurang Tidak berani menatap lawan bicara Lebih banyak menunduk Bicara lambat dengan nada suara lemah

3. Rentang Respon

Respon Adaptif Respon Maladaptif

Aktualisasi Konsep Diri Harga Diri Kerancunan Depersonalisasi Diri Positif Rendah Identitas

Aktualisasi Diri : Pengungkapan pertanyaan atau kepuasaan diri konsep diri positif. Konsep Diri Positif : Dapat menerima kondisi dirinya sesuai dengan kenyataan. Harga Diri Rendah : Perasaan negatif terhadap diri sendiri,hilang kepercayaan diri, merasa gagal mencapai keinginan. Kerancuan Identitas : Ketidakmampuan individu mengidentifikasi aspek psikologi pada masa dewasa, sifat kepribadian yang bertentangan perasaan hampa dan lain-lain. Dipersonalisasi : merasa asing terhadap diri sendiri, kehilangan identitas misalnya malu dan sedih karna orang lain.# Harga Diri Rendah dapat terjadi secara situsional maupun kronis :a. SitusionalHarga diri rendah yang terjadi secara situsional bias disebabkan oleh trauma yang muncul secara tiba-tiba misalnya harus dioperasi, mengalami kecelakaan, menjadi korban pemerkosaan atau menjadi narapidan sehingga harus masuk penjara. Selain itu, dirawat dirumah sakit juga bisa menyebabkan rendahnya harga diri seorang dikarnakan penyakit fisik, pemasangan alat bantu yang membuat klien tidak nyaman, harapan yang tidak dicapai akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh, serta perlakuan tugas kesehatan yang kurang menghargai klien dan keluarga.b. KronisHarga diri kronik biasanya sudah berlangsung sejak lama yang dirasakan klien sebelum sakit atau sebelum dirawat. Klien sudah memiliki pikiran negative sebelum dirawat dan menjadi semakin meningkat saat dirawat.

C. Pohon Masalah

ISOLASI SOSIAL- Akibat

HARGA DIRI RENDAH

- Masalah Utama

KOPLING INDIVIDU/ KELUARGA TIDAK EFEKTIF - Penyebab Faktor Predisposisi Harga Diri Rendaha. Biologis : Kondisi fisik yang mempengaruhi kerja harmonis yang berdampak pada keseimbangan neurotransmitter diotak.b. Psikologis : Pola asuh dan kemampuan individu menjalankan peran dan fungsi.c. Social kultural : status ekonomi tuntunan pasien sesuai kebudayaan.

Faktor Presipitasi Harga Diri Rendah# Sifat Harga Diri Rendah1. Psikologi: Trauma, Perasaan tidak percaya2. Social : Penerimaan keluarga dan interaksi dengan orang lain3. Biologi: Berasal perubahan fisik.# Asal Harga Diri Rendah1. Eksternal: Adanya penolakan2. Internal: Penyakit Fisik# Waktu1. Kapan harga diri rendah muncul2. Berapa lama muncul#Jumlah1. Berapa masalah yang muncul dalam satu periode

Penilaian Terhadap Harga Diri Rendah1. Respon Fisiologis: Menurunnya selera makan2. Respon Kognitif: - Perasaan tidak berguna - Tidak Mampu - Tidak semangat untuk beraktivitas / bekerja. 3. Respon Afektif: - Perasaan malu - Tidak percaya diri - Ragu- ragu mencoba hal baru4. Respon Psikomotor : - Bicara lambat dengan nada lebih banyak menunduk - Penurunan produktivitas - Ingin mencenderai diri5. Respon Sosial: - Menarik diri dan menghindar.

Sumber Kopinga. Kemampuan personal : Kemampuan klien dalam mengendalikan kondisi dan perilakunyab. Dukungan Sosial : keluarga dapat memberikan pujian setiap tindakan pasif yang dilakukan klien mendorong klien untuk mengikuti kegiatan yang positif.c. Aset Materi : Ada tidaknya akses klien dan keluarga untuk melakukan kontak pelayanan kesehatan segera setelah ditemukand. Keyakinan Positif : Motivasi dn keyakinan untuk sembuh dari penyakit.

Mekanisme Koping Pertahanan Jangka Pendek Pertahanan jangka Panjang

D. Data yang Perlu Dikaji Subjektif Mengungkapkan dirinya merasa tidak berguna Mengungkakan dirinya merasa tidak mampu Mengungkapkan dirinya merasa tidak bersemnagay untuk beraktivitas atau bekerja Mengungkapkan dirinya malas melakukan perawatan diri (mandi, berhias, makan atau toileting) Objektif Mengkritik diri sendiri Perasaan tidak mampu Oandangan hidu yang pesimistis Tidak menerima pujian Penurunan produktivitas Berpakaian tidak rapi Penolakan terhadap kemampuan diri Kurang memperhatikan perawatan diri Berkurang selera makan Tidak berani menatap lawan bicara Lebih banyak menunduk Bicara lambat dengan nada suara lemah.

E. Diagnosa KeperawatanHarga Diri Rendah

F. Rencana Tindakan KeperawatanSPIntervensi

1

2

3 Bina saling percaya Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif Membantu pasien menilai kemampuan yang masih dapat digunakan Menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang telah dilatih dalam rencana harian.

Mengevaluasi jadwal kegiatan harian dan SP 1 melatih kemampuan yang sudah dipilih menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang telah dilatih dalam rencan harian Menganjurkan klien untuk memasukkannya ke dalam jadwal

Mengevaluasi jadwal kegiatan harian dan SP 2 Melatih pasien melakukan kegiatan lain yang sesuai dengan kemampuan pasien Menganjurkan klien untuk memasukkannya dalam jadwal

BAB IVTINJAUAN KASUSFORMAT PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR JIWA

Ruang Rawat: Ruang BelibisI. IDENTITAS KLIENNama : Ibnu Al HakimTanggal Pengkajian: Selasa, 16 juni 2015Umur : 21 TahunNo CM: 01 79 40

II. ALASAN MASUKPasien mondar mandir, ngomong sendiri, memukul ayahnya sendiri, keluyuran.

III. FAKTOR PREDISPOSISI1. Penah mengalami gangguan jiwa dimasa lal : Iya2. Pengobatan sebelumnya : Kurang berhasil3. Trauma : Dihajar dengan 7 orang sehingga babak belur4. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa : Tidak ada5. Pengalam dimasa lalu yang tidak menyenangkan : Dihajar saat masih duduk dibangku SMA, jatoh dari motor.

IV. PEMERIKSAAN FISIKA. Tanda Vital :TD= 120/70 mmHgN= 84 x/mntS= 36,5 oCRR= 24 x/mntB. Ukur:BB= 70 KgTB= 165 cmC. Tidak / ada keluhan fisik : Tidak ada

V. PSIKOSOSIALA. Genogram (Tiga Generasi)

Interpretasi : Pasien tinggal bersama orang tua. Ibu dari pasien telah meninggal. Pasien merupakan anak ke 3 dari 3 bersaudara.B. Konsep Diri1. Gambaran Diri : Pasien menyukai semua anggota tubuhnya2. Identitas: Pasien adalah seorang anak laki-laki dari 3 bersaudara3. Peran: Pasien kurang berperan dalam kelompok keluarga ataupun masyarakat4. Ideal Diri: Pasien ingin cepat pulang5. Harga Diri: Pasien kadang kurang dihargai6. Masalah Keperawatan: Harga Diri Rendah.

C.Hubungan Sosial1.Orang yang paling berarti: Orang tua2. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : Pasein tidak pernah mengikuti kegiatan3. Hambatan dalam hubungan orang lain : Tidak ada4.masalah keperawatan : Tidak ada

D. Spiritual1.Nilai dan Keyakinan: Pasien beragam islam2.Kegiatan Ibadah: Pasien jarang beribadah.

VI. STATUS MENTALA. Penampilan : RapiPenjelasan: Penggunaan pakaian sesuaiMasalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri

B. Pembicaraan: LambatPenjelasan : Masalah Keperawatan :

C. Aktivitas Motorik: TegangPenjelasan:Masalah Keperawatan :

D. Alam Perasaan: BaikPenjelasan: Pasien mengetahui keadaan mana yang baik dan mana yang buruk.Masalah Keperawatan :

E. Afek : LabilPenjelasan : Mudah EmosiMasalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan.

F. Interaksi Selama Wawancara :Penjelasan : Kontak mata kurangMasalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

G. PersepsiPenjelasan: PendengaranMasalah Keperawatan : Gangguan perseosi pada pendengaran

H. Isi Pikir : Ide yang terkaitPenjelasan: Pasien bisa menjawab pertanyaan dan jawabannya pun sesuai.Masalah Keperawatan :

I. Arus PikirPenjelasan :Masalah Keperawatan :

J. Tingkat Kesadaran: BaikPenjelasan: Pasien sadar bahwa dia masuk rumah sakit jiwa.

K. Memori: BaikPenjelasan: Pasien bisa mengingat nama keluarga.L. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung Klien : BaikPenjelasan: Pasien bisa berhitung dan konsentrasi / mudah beralih

M. Kemampuan Penilain :Penjelasan:

N. Daya Tilik Diri:Penjelasan: Mengingkari penyakit yang dideritaMasalah Keperawatan :

VII. KEBUTUHAN PERENCANAAN PULANGA. Kemampuan Klien Memenuhi Kebutuhan Makan : Bantuan Minimal BAK / BAB : Bantuan Minimal Mandi: Bantuan Minimal Istirahat: Bantuan Minimal

B. Kegiatan Hidup Sehari-hariKegiatan klien sehari-hari yaitu makan, minum, mandi, BAB/BAK, rehabilitasi dan ibadah, tidur siang lama : 13.00 16.00. tidur malam lama : 21.00 06.00

C. Kemampuan KlienKlien mampu berkomunikasi dengan orang disekitarnya walaupun agak pendiam, mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan mandiri.

D. Klien Memiliki Sistem Pendukung.Klien memliki system pendukung yaitu : Rehabilitasi dan meminum obat.

E. Klien Keadaan klien tenang, kooperatif, dan mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan mandiri.

VIII. ANALISIS DATADataProblemEtiologi

DS : pasien mengatakan waktu saya masih SMA, saya dikeroyok dengan 7 orang, muka saya habis babak belur.

DO : Fokus pada lawan bicara, terlihat tenang, ada kontak mata.

Harga Diri RendahIsolasi Sosial

Koping individu/keluarga tidak efektif.

IX. DIAGNOSA KEPERAWATAN SECARA PRIORITAS Halusinasi Resiko Perilaku Kekerasan Kurang pengetahuan Koping Individu Kurang Efektif Harga Diri Rendah

X. RENCANA KEPERAWATANNama : Ibnu Al HakimNo. Register : 67/11Umur: 21 TahunAlamat : Jln. Makroman RT. 6

Tgl/JamDiagnosaKeperawatanTujuan dan Kriteria HasilIntervensiParaf

09.0016-06-2015Harga Diri RendahPasien mampu : membina hubungan saling percaya.Kriteria: Evaluasi setelah 2 kali pertemuan pasien dapat mengungkapkan perasaan dan keadaannya saat ini secara verbal

Keluarga mampu : membina hubungan saling percaya.Kriteria Evaluasi : setelah 2 kali pertemuan, keluarga dapat mengungkapkan perasaanya dan keadaan pasien saat ini.SP 1 Salam terapeutik Perkenalan diri Jelaskan tujuan interaksi Ciptakan lingkungan yang tenang Buat kontrak yang jelas Yakinkan bahwa kerahasiaan pasien senantiasa terjaga. Tanyakan harapan terhadap pertemuan Tepati waktu

SP 2 Evaluasi SP 1 & SP 2 Dorong dan beri kesempatan pasien untuk mengungkapkan perasaannya Lakukan pengkajian data (sesuai format pengkajian)

SP 3 Evaluasi SP 1 & SP 2 Lanjutkan pengkajian data Orientasikan kegiatan sehari-hari Analisa dan identifikasi masalah pasien

SP 1 Salam terapeutik Perkenalan diri Jelaskan tujuan interaksi Ciptakan lingkungan yang tenang Buat kontrak yang jelas Tanyakan harapan pada pertemuan

SP 2 Evaluasi SP 1 Kaji keadaan pasien dirumah.

XI. IMPLEMENTASI KEPERAWATANNama klien : Ibnu Al HakimRuangan : BelibisHari/ TglNoDxImplementasiEvaluasiParaf

Selasa16-06-20151SP1P1. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien.a. Mendiskusikan bahwa pasien masih memiliki sejumlah kemampuan dan aspek positif seperti kegiatan pasien dirumah, adanya keluarga & lingkungan terdekat pasien.b. Memberikan penguatan positif terhadap kemampuan pasien2. Menilai kemampuan yang dapat dilakukian pasien saat ini :a. Mendiskusikan dengan pasien kemampuan yang masih digunakan saat inib. Membantu pasien menyebutkannya dan memberi penguatan terhadap kemampuan diri yang diungkapkan pasienc. Memperhatikan respon yang kondusif dan menjadi pendengar yang aktif3. Memilih kemampuan pasien yang akan dipiliha. Mendiskusikan dengan pasien beberapa aktifitas yang dapat dilakukan dan dipilih sebagai kegiatan yang akan pasien lakukan sehari-harib. Membantu pasien menetapkan aktifitas mana yang dapat pasien lakukan secara mandiri. Aktifitas yang memerlukan bantuan minimal dari keluarga Aktifitas apa saja yang perlu bantuan penuh dari keluarga atau lingkungan terdekat pasien Beri contoh cara melaksanakan aktifitas yang dapat dilakukan pasien Susun bersama pasien aktifitas atau kegiatan sehari-hari pasien.4. Menilai kemampuan pertama yang telah dipilih.a. Mendiskusikan dengan pasien untuk menetapkan urutan kegiatan (yang sudah dipilih pasien) yang akan dilatihkanb. Memperagakan bersama pasien beberapa kegiatan yang akan dilakukan pasienc. Berikan dukungan dan pujian yang nyata sesuai kemajuan yang diperlihatkan pasien5. Menyusun daftar aktifitas pasien sehari-hari6. Menganjurkan pasien melakukan aktifitas sesuai dengan jadwal kegiatan sehari-hari.

SP2P1. Mengevaluasi jadwal kegiatan pasien (SP 1)2. Memilih kemampuan pasien yang kedua yang dapat kemampuan yang dapat digunakan3. Melatih kemampuan yang dilatih4. Menganjurkan pasien memasukkan jadwal kemampuan yang dapat digunakan dalam jadwal sehari-hari.

SP3P1. Mengevaluasi jadwal kegiatan pasien (SP 1 dan SP 2)2. Memilih kemampuan pasien yang ketiga yang dapat kemampuan yang dapat digunakan3. Melatih kemampuan yang dipilih4. Menganjurkan pasien memasukkan jadwal kemampuan yang daoat digunakan dalam jadwal sehari-hari.S : pasein dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek postif yang dimiliki

O : Pasien terlihat tenang dan kooperatif

S : pasein daoat menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan.

O : pasein terlihat tenang dan kooperatif

S : pasien dapat menyebutkan yang sudah dilakukan

O : Pasien terlihat tenang dan kooperatif.

XII. CATATAN PERKEMBANGANNama: Ibnu Al HakimRuangan : Belibis

Hari/ TglNo.DxEvaluasi (SOAPParaf

Selasa16-06-2015

Rabu17-06-2015

Kamis18-06-20151

2

3S : Kapan kita makan pak, lapar sudah pakO : Afek tumpul, komunikasi walau seperlunya, kontak mata seperlunyaA : Resiko Perilaku KekerasanP : Motivasi untuk minum obat Motivasi untuk istirahat

S : sudah mandi pagiO : pasien terlihat tenang, komunikasi verbal kohern, kontak mata kurangA : Harga Diri RendahP : Mandiri Motivasi untuk istrahat Melanjutkan SP 3

S : Saya tidak ada keluhanO : tenang, kooperatif, mandiri, komunikasi sesuai, kontak mata kurang.A : Harga Diri RendahP : melanjutkan SP 3

BAB IVPENUTUP

A. KESIMPULANMempelajari masalah pasien dengan masalah Harga Diri Rendah haruslah dengan berkomunikasi yang tepat, bina hubungan saling percaya, jalin keterbukaan, dan mencitakan rasa kepercayaan kepada kita sebagai perawat, merupakan cara yang tepat untuk mengetahui apa saja yang pasien rasakan dan dengan melakukan perawatan diri untuk memenuhi kebutuhan dasar pasien. Perawat mengarahkan kepada pasien/keluarga tentang bagaimana cara merawat diri serta menerapkan dalam kehidupan sehari-hari pada konsep teori kebutuhan dasar manusia.B. SARAN1. Saran untuk siswa :Sebaiknya seorang siswa harus lebih aktif dan giat untuk mempelajari kebutuhan dasar manusia yang telah dilakukan pada PKKD pertama. Selain itu siswa juga harus menaati peraturan yang ada jangan sampai melanggarnya agar rumah sakit menerima siswa yang akan melakukan PKKD selanjutnya2. Saran untuk sekolah :Sebaiknya pada saat pembekalan mengenai kegiatan PKKD lebih diperbanyak dan diperluas agar siswa dan siswi dapat membuat laporan PKKD dan perlu adanya buku panduan dalam pembuatan laporan.

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda Juall, 2000, Buku Saku Diagnosa Keperawatan, Alih Bahasa oleh Monica Ester, (Ed. 8), EGC, Jakarta.Doengoes, Marilyn E, 1999, Rencana Asuhan Keperawatan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, Terjemahan oleh I Made Kassise (ed.I). EGC : Jakarta.Ganang, William, F, 2002, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, (Ed.20), Alih bahasa oleh Brahm U Panit (et.al), EGC : Jakarta. Isselbacher, Kurt, 2000, Horison Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam, EGC : Jakarta.Price, Sylvia Anderson dan Wilson, Lorraine Mc. Carty, 1995, Patofisiologi KonsepKlinis Proses-proses Penyakit, (ed.4, buku 2), Terjemahan oleh : Peter Anugrah, EGC : Jakarta.Smeltzer, Suzanne C dan Bare, Brenda, 2001, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah : Brunner dan Suddarth (ed.8, vol.2), Terjemahan oleh Agung Waluyo, (et,all), EGC : Jakarta.Nugroho, Wahyudi SKM, 2000, Keperawatan Gerontik (edisi 2), penerit buku Kedokteran EGC : Jakarta. 1