Laporan Praktek Kerja Industri

40
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI DI BENGKEL MOBIL “MASH THUK” WONOKARTO WONOGIRI SISTEM SUSPENSI” Disusun Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Persyaratan Untuk Menempuh Ujian Akhir Sekolah Dan Ujian Akhir Nasional SMKN 2 Wonogiri Tahun Pelajaran 2010/2011

description

tralala

Transcript of Laporan Praktek Kerja Industri

Page 1: Laporan Praktek Kerja Industri

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

DI BENGKEL MOBIL “MASH THUK”

WONOKARTO WONOGIRI

“SISTEM SUSPENSI”

Disusun Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi

Persyaratan Untuk Menempuh Ujian Akhir Sekolah

Dan Ujian Akhir Nasional SMKN 2 Wonogiri

Tahun Pelajaran 2010/2011

Disusun Oleh :

Page 2: Laporan Praktek Kerja Industri

Nama : EKO FAJAR UTOMO

NIS : 1601

Kelas : XII MOC

Program : Teknik Mekanik Otomotif

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 WONOGIRI

Jl. Raya Wonogiri – Ngadirojo Km. 3 Bulusari – Bulusulur, Wonogiri

Tahun 2010/2011

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan prakerin ini telah disahkan oleh kepala Sekolah dan Penguji guna memenuhi syarat dalam menempuh Ujian Akhir Sekolah dan Ujian Akhir Nasional Tahun Pelajaran 2009/2010.

Hari :

Tempat :

Page 3: Laporan Praktek Kerja Industri

Ketua Program Pembimbing

HERU CAHYONO SAPAR, S.Pd

NIP: 19710731 2003121 1 004 NIP:

Mengetahui

Wakasek Humas dan Hubin

Drs. JOKO WIDAGDO

NIP: 19650719 200502 1 001

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO :

Setiap detik dalam hidup adalah ilmu, maka jangan pernah sia-siakan waktu.

Untuk menuai hasil yang baik tentulah butuh pengorbanan, semakin besar pengorbanan makin baik pula hasil yang didapat.

Page 4: Laporan Praktek Kerja Industri

Jangan pernah mengeluh, karna Tuhan memberi apa yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan.

Anggap milik sendiri baik, dan anggap milik orang lain yang terbaik.

Sesungguhnya yang tlah diberikan pada diri kita adalah yang terbaik, namun rasa tak bersyukur dan sombong yang membuat jadi buruk.

PERSEMBAHAN :

Laporan ini kami persembahkan kepada :

1. Bapak Ir. Drs. H. Dikin selaku Kepala SMKN 2 Wonogiri.2. Bapak/ Ibu Guru dan staf karyawan SMKN 2 Wonogiri.3. Bapak Heru Cahyono, S.Pd, selaku pembimbing prakerin SMKN 2 Wonogiri.4. Bapak Agus Budiarto selaku pimpinan bengkel MASH THUK5. Orang tua saya yang saya cintai6. Seseorang yang selalu mendukung dan membantu saya7. Teman-teman dan saudara tercinta8. Pembaca yang budiman

KATA PENGANTAR

Page 5: Laporan Praktek Kerja Industri

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan memanjatkan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta hidayah-Nya. Sehingga saya dapat menyelesaikan prakerin ini sebagai syarat untuk menempuh UAS/ UAN di kelas III serta menambah wawasan.

Munngkin dalam menyusun tugas prakerin ini terdapat banyak kesalahan, saya sebagai penulis mohon saran dan kritiknya agar laporan prakerin ini agar bisa lebih baik. Untuk itu kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Bapak Ir. Drs. H. Dikin selaku Kepala Sekolah SMKN 2 Wonogiri.2. Bapak Agus Budiartoselaku Pimpinan bengkel MASH THUK dan para montir yang

memberi kesempatan kepada kami untuk mengikuti prakerin.3. Bapak Heru Cahyono, S.Pd. Selaku pembimbing dalam neyusun laporan prakerin.4. Bapak/ Ibu guru serta karyawan SMKN 2 Wonogiri yang telah membantu kelancaran

dalam penulisan laporan ini.5. Semua instansi yang membantu dalam penulisan laporan ini.

Semoga laporan ini berguna bagi saya penulis secara khusus dan para pembaca secara umum.

Wassalamu’alaikum Wr, Wb.

Wonogiri, Oktober 2009

Penyusun

Page 6: Laporan Praktek Kerja Industri

BAB I

PENDAHULUAN

1. Tujuan praktek kerja industri

Setiap sekolah kejuruan pada umumnya mewajibkan muridnya untuk melaksanakan praktek kerja industry karena hal itu merupakan salah satu program pendidikan yang telah diatur oleh Negara. Adanya praktek kerja industry dapat mempersiapkan diri siswa untukmenghadapi tantangan dunai kerja yang sangat berat.

Adapun tujuan praktek kerja industry antara lain :

1. Mengembangkan dan mengantarkan sikap professional yang membentuk kemauan bekerja sebagai modal memasuki lapangan kerja

2. Memberikan kesempatan pada siswa untuk meningkatkan ketrampilan dilingkungan kerja yang sebenarnya

3. Meningkatkan pengalaman kerja pada dunia industri dan usaha

4. Agar memperoleh masukan-masukan yang baikdalam mengembangkan pendidikan yang ada disekolah

Dari beberapa tujuan dilaksanakannya praktek kerja industry diatas masih banyak lagi tujuan yang dapat kita rasakan manfaatnya.

2. Tujuan Penulisan Laporan Praktek Kerja Indutri

Setelah menyelesaikan praktek kerja indutri para siswa diwajibkanuntukmenyusun laporan praktek kerja industry, yaitu laporan tentang kegiatan apa saja yang telah dilakukan pada waktu praktek kerja industry.

Dalam penulisan laporan ini memiliki tujuan, diantaranya :

1. Sebagai bukti siswa telah menjalankan praktek kerja undustri

2. Agar siswa mampu mengerti ilmu dan pengalaman yang diperoleh selama prakerin.

Page 7: Laporan Praktek Kerja Industri

3. Agar siswa mampu menerapkan ilmudan pengalaman yang diperoleh selama melaksanakan prakerin

4. Laporan tersebut disusun sebagai dokumentasi praktek kerja industry

BAB II

URAIAN UMUM

2.1 Sejarah Berdirinya Bengkel

Sejarah berdirinya bengkel MASH THUK yaitu pada tahun 1989, didirikan oleh bapak Agus Budiarto selaku pimpinan bengkel. Pada awal mulanya bapak Agus Budiarto seorang lulusan mahasiswa di bidang hukum, namun beliau malah memilih bidang lain yang tidak sesuai dengan yang dipelajari waktu kuliah. Sebelum mendirikan bengkel beliau pernah bekerja bersama orang luar di Bali, beliau bekerja dibidang otomotif.

Setelah beberapa tahun bekerja di Bali akhirnya beliau kembali ke Wonogiri. Bermodalkan pengalaman kerja waktu di Bali, beliau mendirikan bengkel mobil yang diberi nama MASH THUK. Bengkel ini menerima Tune up, perbaikan, perawatan dan pemeliharaan mobil, selain itu juga menerima perbaikan body kendaraan dan pengecetan.

Kebanyakan mobil yang datang ke bengkel ini yaitu mobil jenis kijang, VW, CIVIC, dsb. Selain sebagai tempat perbaikan kendaraan, bengkel MASH THUK iuga melakukan bisnis jual beli mobil. Jumlah kaaryawan dalam bengkel saat ini ada 4 orang, yaitu : Pak Parmin, Pak Pardi, Mas Dony dan Mas Bado.

Page 8: Laporan Praktek Kerja Industri

2.2 Denah Lokasi Bengkel

2.3 Struktur Organisasi

2.4 Disiplin Kerja

2.5 Pemeliharaan Alat dan Tempat Kerntuk menampunja

1. Sebelum melakukan pekerjaan terlebih dahulu membersihkan bengkel

2. Alat ditata dan diletakkan ditempat alat

3. Sampah yang tidak berguna dibuang ditempat sampah

4. Kaleng-kaleng bekas oli, cat dan dempul digunakan /dimanfaatkan kembali, missal digunakan untuk menampung air, sebagai wadah mur yang sudah tidak digunakan, dll.

5. Setelah selesai melakukan pekerjaan mengembalikan alat-alat pada tempatnya dan di tata rapi

6. Setelah semua selesai, membersihkan kotoran dan debu yang ada di bengkel

2.6 Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup

Page 9: Laporan Praktek Kerja Industri

1. Saat praktek diharap memakai seragam kerja/wearpack

2. Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya untuk memperkecil kemungkinan terjadi kerusakan

3. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun sete;ah selesai praktek

4. Oli bekas ditaruh diwadah/tempat yang sudah disediakan

5. Untuk menjaga kebersihan bengkel setiap hari sebelum dan sesudah bekerja bekerja membersihkan bengkel terlebih dahulu

BAB II

KAJIAN TEORI

A.PENGERTIAN SUSPENSI

Sistem suspensi adalah salah satu bagian chasis yang berungsi untuk memberikan kenyamanan bagi pengendara atau penumpang. Sistem suspensi terletak antara body kendaraan dan rodaroda, dirancang untuk menyerap kejutan dari permukaan jalan yang bergelombang sehingga menambah kenyamanan berkendara dan memperbaiki kemampuan cengkeraman roda terhadap jalan. Suspensi terdiri atas pegas, shock absorber (peredam kejut, stabilizer dan sebagainya).

Adapaun fungsi suspensi sebagai berikut :

1. Selama kendaraan berjalan, kendaraan secara bersama-sama dengan roda menyerap getaran, eskilasi dan kejutan dari permukaan jalan, hal ini untuk memberikan kenyamanan dan keamanan penumpang.

Page 10: Laporan Praktek Kerja Industri

2. Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke body melalui gesekan antara jalan dengan roda-roda.

3. Menopang body pada axle dan memelihara letak geometris antara body dan roda-roda.

B.Prinsip kerja

Saat roda roda menerima kejutan dari permukaan jalan, maka akan diteruskan ke lower maupun upper arm, lalu gaya tersebut ditahan oleh pegas dan mengakibatkan terjadinya pemendekan dan pemanjangan pegas, kemudian gaya pemegasan diperhalus oleh peredam getaran (shock absorber) agar tidak terjadi oksilasi berlebihan. Hal ini memungkinkan roda roda tetap menapak pada jalan.

C.klasifikasi

Berdasarkan konstruksinya, suspensi dapat digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu :

1. Suspensi Rigid

Pada suspensi rigid antara roda kanan dan kiri dihubungkan dengan satu buah poros. Sehingga pada sustu saat roda sebelah (kanan atau kiri) terangkat karena terkena permukaan jalan yang tidak rata, maka kondisi atau kedudukan kendaraan pun akan ikut berubah menjadi miring. Pada umumnya suspensi rigid dipasang pada kendaraan beban berat, misalnya pada container, truk, bus dan lain-lain. Dikarenakan suspensi rigid digunakan pada kendaraan berat maka biasanya menggunakan pegas daun yang dianggap lebih kokoh dan kuat dipanding pegas coil. Tidak jarang terdapat suspensi rigid yang memakai pegas coil. Namun tentu belum terlihat kokoh apabila hanya dipaang pegas coil saja. Maka untuk menambah kekuatannya, perlu ditambah dengan komponen lain, seperti lengan control batang stabilizer dan batang menyilang.

Page 11: Laporan Praktek Kerja Industri

Gambar 1.1 Suspensi Rigid

Adapun jenis suspensi rigid diantaranya sebagai berikut :

1. Suspensi Rigid Axle

Pada suspensi rigid axle antara roda kanan dan kiri dihubungkan oleh axle tunggal. Axle dihubungkan ke body dan frame melalui pegas (baik pegas daun maupun pegas coil). Biasanya suspensi rigid axle digunakan pada roda belakang mobil penumpang, karena konstruksinya kuat dan sederhana.

Gambar 1.2. Suspensi Rigid Axle

2. Tipe Trailing Arm dengan Twist Beam

Suspensi ini biasanya digunakan pada roda belakang mobil kecil denga penggerak roda depan. Pada jenis ini bagian belakang suspension arm dihubungkan dengan jalan dilas pada axle beam. Saat roda-roda bergerak denagn arah yang berlawanan (satu arah ke atas dan yang satu ke bawah),

Page 12: Laporan Praktek Kerja Industri

gerakan puntiran dari ujung suspension arm diterukan kedalam gerakan puntiran axle beam belakang. Puntiran dari axle beam belakang dan stabilizer menghasilkan gaya reaksi yang berlawanan dengan puntiran suspension arm, penempatan pegas coil menyempurnakan roda rigid dengan mengurangi body rolling, sehingga menghasilkan kering yang stabil.

Gambar 1.3. Tipe Trailing Arm dengan Twist Beam

3. Tipe 4 – Link

Biasanya tipe ini menghasilkan kenyamanan kendaraan yang lebih baik diantara suspensi rigid lainnya, dikarenakan posisi axle dan beban suspensi dilakukan secara terpisah. Biasanya tipe ini menggunakan pgas coil. Tipe 4-link ini dilengkapi dengan 2 buah lower control arm, dua buah upper control arm dan satu buah lateral control road. Dan pegas coil digunakan sebagai penompang beban dan peredam kejut.

Page 13: Laporan Praktek Kerja Industri

Gambar 1.4. Tipe 4 - Link

4. Tipe Pegas daun

Tipe ini biasanya banyak digunakan pada suspensi belakang kendaraan umum. Tipe axle yang biasa digunakan pada suspensi dengan pegas daun parallel disebut live axle, yaitu : suatu unit yang terdiri dari differensial, axle shaft dan what hub. Live axle dihubungkan ke poros propeller dan dapat bergerak naik turun bersamaan dengan pegas. Tipe ini tahan terhadap beban berat.

Gambar 1.5. Suspensi Pegas Daun

2. Suspension Model bebas

Page 14: Laporan Praktek Kerja Industri

Pada suspensi model bebas antara roda kanan dengan roda kiri tidak berhubungan secara langsung pada axle tunggal. Biasanya suspensi model ini digunakan pada truk kecil dan mobil penumpang. Pemakaian model bebas pada roda depan dikarenakan kinerja roda depan dan belakang berbeda, yakni dapat membelok. Ketika kendaraan melewati jalan yang bergelombang, roda-roda menerima gaya dari permukaan jalan. Gaya ini akan digunakan untuk mencegah roda-roda untuk bergoyang, bergerak secara berlebihan ataupun mengubah kemiringan roda.

Gambar 2.1. Suspensi Model Bebas

Jenis-jenis dari suspensi model bebas antara lain :

1. Jenia Mac Pjerson

Fungsi jenis Mac Pherson adalah sebagai kombinasi dari pegas, peredam kejutan dan pivot kemudi.

Suspensi jenis mac pherson memeiliki beberapa jenis antara lain :

1. Mac Phersop Strut

Suspensi jenis ini biasanya digunakan pada endaraan roda depan untuk kendaraan kecil. Komponen-komponen sistem suspensi ini antara lain :

Pegas Coil : dipasang pada rakitan strut dan shock absorber dditempatkan pada rakitan strut. Bagian atas dipasang pada fender apron melalui bantalan karet dan bearing.

Page 15: Laporan Praktek Kerja Industri

Cakran arm : dipasang pada suspensinya melalui bushing karet, selain itu ujung lainnya dipasang pada steering krikl arm lewat balgaint.

Stabilizer bar : dipasang lower arm melalui bushing arm Start bar : dipasang pada lower arn dan ujung lainnya diikat pada cross

member melalui bantalan karet.

Gambar 2.2. Suspensi Mac Pherson Strut

2. Tipe Mac Pherson Strut dengan lower arm berbentuk L

Tipe ini biasa dgunakan pada mobil yang mesinnya didepan dan penggerak roda depan. Lower arm berbentuk L ini diikat ke body pada dua tempat melalui blushing dan ujung lainnya menuju steering knock melalui baljoint. Keuntungan tipe ini adalah dapat menahan gaya dari arah samping maupun dari depan dan belakang dan tidak lagi memakai strut bar.

Page 16: Laporan Praktek Kerja Industri

Gambar 2.3. Mac Pherson Strut dengan Lower Arm berbentuk L

2. Tipe Wishbone

Pada suspensi ini roda-roda tidak disambung melalui poros-poros sehingga roda kanan dan kiri bergerak sendiri-sendiri. Suspensi tipe wishbone dibagi menjadi 2 bagian yaiotu wishbone bagian atas dan wishbone bagian bawah. Suspensi ini biasanya digunakan pegas coil.

Gambar 2.4. JenisWishbone

Page 17: Laporan Praktek Kerja Industri

3. Jenis Semi – Trailing Arm

Pada umumnya jenis ini memiliki konstruksi yang sederhana dan tidak memerlukan banyak tempat. Biasanya jenis ini digunakan pada kendaraan roda belakang dan mobil penumpang. Jenis ini dirancang untuk meningkatkan kekakuan dengan memperlihatkan beban dari samping dan memperkecil alignment yang terjadi pada saat roda bergerak ke atas dan bawah.

Gambar 2.5. Jenis Semi Trailing - Arm

4. Jenis Strut Dua Link

Jenis ini digunakan pada mobil mesin depan dan penggerak roda depan. Konstruksi jenis ini sangat sederhana dengan 2 buah suspensi arm dan sebuah strut rod di tiap rodanya.

Page 18: Laporan Praktek Kerja Industri

Gambar 2.6. jenis Strut Dua Link

BAGIAN-BAGIAN UTAMA SISTEM SUSPENSI DAN FUNGSINYA

Dari berbagai macam suspensi yang telah disebutkan tadi, memiliki bagian-bagian yang menyusunnya dan tiap-tiap bagian memiliki fungsi dan kegunaan sendiri-sendiri.

Adapun bagian-bagian dari sistem suspensi beserta fungsi-fungsinya antara lain :

1. Pegas

Pegas dalam sistem suspensi memiliki 3 jenis yaitu :

1. Pegas daun

Pegas daun terbuat dari baja campuran dengan perlakuan panas (treatmentheat). Pegas daun memegang sumber roda dengan baut U. pada umumnya pegas daun digunakan paad truk dan kendaraan komersial, karena kostruksinya yang sederhana namun menopang beban yang cukup berat.

Page 19: Laporan Praktek Kerja Industri

Gambar 1.1. Pegas Daun

Selain konstruksi pegas daun seperti di atas, masih ada lagi konstruksi lain yakni pegas dun ganda. Konstruksinya selain pegas utama yang letaknya di bawah, diatasnya ditambah lagi dengan pegas daun. Biasanya model ini dipakai pada kendaraan berbeban sangat berat.

Gambar 1.2. Pegas Daun Bertingkat

Pegas daun biasanya disusun menjadi bentuk elips untuk mempertinggi elastisitasnya. Susunannya dimulai dari yang terpendej ke bawah, makin ke atas makin panjang platnya. Biasnya pegas daun terdiri atas 3 sampai 10 lembar plat baja yang tebalnya antara 3 sampai 6 mm. adapun fungsi pegas daun antara lain :

Meneruskan gerakan an beban kendaraan dari rangka ke rumah axle roda.

Page 20: Laporan Praktek Kerja Industri

Menahan gaya tekan yang berubah-ubah dan mengakibatkan daya perlawanan yang berubah-ubah pula (gaya pemasangan).

2. Pegas koil

Pegas coil dibuat dari baja campuran dengan perlakuan panas. Kemudian dibentuk menjadi bentuk gabungan. Jenis ini biasanya digunakan pada mobil penumpang untuk memberi kenyamanan dalam perjalanan.

Gambar 1.3. Pegas Koil

Fungsi pegas koil :

Meredam penugasan dengan arah tegak lurus. Menyerap getaran yang diterima roda.

3. Pegas batang torsi

Pegas batang torsi berbentuk seperti pipa pegas yang panjang yang dibuat dari batang baja yang elastis. Ujung pegas dipandang pada lengan suspensi atas. Dan ujung pegas yang lain dipasang pada rangka kendaraan. Saat roda menerima benturan maka lengan suspensi akan memuntirkan batang torsi. Karena gaya ini batang torsi akan beraksi melawan puntiran sehingga terjadilah peredaman.

Page 21: Laporan Praktek Kerja Industri

Gambar 1.4. Pegas batang torsi

2. Lengan Suspensi

Lengan suspensi terdiri dari :

1. Lengan pengontrol

Terdiri dari lengan pengontrol atas dan bawah. Berguna untuk menahan engsel kemudian agar tak berayun kedepan atau ke belakang pada saat roda menerima benturan-benturan. Lengan pengontrol terbuat dari baja token.

2. Batang penopang

Terbuat dari batang baja atau pipa laju yang digunakan lengan suspensi bawah.

3. Engsel kemudi dan unit poros roda

Page 22: Laporan Praktek Kerja Industri

Gambar 2.1. Lengan suspensi

3. Pivot Suspensi

Pivot artinya sumber kecil untuk engsel, yang dipakai pada suspensi yang berbeda :

1. Bushing karat dipakai pada elngan suspensi depan dan belakang dengan lengan pengontrol dan tidak memerlukan pelumasan.

2. Baljoint dipakai pada ujung luar lengan pengontrol suspensi depan yang meungkinkan roda depan dikemudikan. Baljoint terbuat dari baja dengan bantakan dibuat dll.

3. Bus-bus logam dipakai pada mobil penumpang kendaraan komersial, dapat diperluas bajanya/dipelukan panas. Juga terdapat bus-bus kuningan. Bus-bus logam memerlukan pelumasan.

Page 23: Laporan Praktek Kerja Industri

Gambar 3.1. Pivot suspensi

4. Shock Absorber

Pada dasarnya shock absorber hanya sebauah piston yang bergerak didalam suatu tabung yang berdinding rangkap yang berisi minyak atau fluida. Supaya dapat bersirkulasi didalam tabung, minyak dibuat jalan atau celah kecil pada piston dan diberi katub pada tiap celah untuk mengatur sirkulasi. Karena minyk dipaksa mengalir lewat lubang-lubang kecil, maka sirkulasi minyak dan gerak piston jadi terhambat. Hal ini mampu meredam kejutan atau goncanan yang diterima roda.

Gambar 4.1. Shock Absorber

5. Batang Stabilizer

Page 24: Laporan Praktek Kerja Industri

Batang stabilizer berfungsi untuk mengurangi kemiringan kendaraan pada saat kendaraan berbelok dan juga dapat menambah kemampuan cengkeraman roda terhadap jalan yang dapat membuat kendaraan menjadi tetap stabil. Stabilizer dipasang pada lengan suspensi bawah melalui bushing karat dan ring dan ujung-ujung lain pada body melalui blushing karat. Batang stabilizer terbuat dari baja.

Gambar 5.1. Batang stabilizer

6. Bump Stop (Tonjolan Penghenti)

Bup stop dipasang untuk mencegah kerusakan pada pegas jika gaya dipaksakan pada suspensi. Pada mobil penumpang dan kendaraan komersial ringan, bump stop biasanya terbuat dari karet dan berbentuk blok sehingga rumah porsa atau lengan pengontrol tidak cepat rusak jika bersntuhan dengannya. Ketika roda menerima benturan cukup keras dari jalan yang tidak rata, gaya yang akan diterima akan diteruskan ke poros roda dan pegas daun membentuk satu garis lurus. Untuk mengantisipasinya terjadi benturan antara poros roda dengan rangka maka dibuat bump stop (tonjolan penghenti). Bump stop biasanya dipasang pada rangka/chasis kendaraan.

7. Bushing Karet

Bushing karet termasuk komponen peredam getaran. Bushing karet dipasang dantara poros shakle dengan mata pegas. Bushing karet berfungsi untuk menyerap atau meredam getaran dan mencegah supaya getaran yang terjadi tidak diteruskan ke body. Selain berfungsi sebagai peredam bushing karet juga berfungsi uhntuk membuat mata

Page 25: Laporan Praktek Kerja Industri

pegas dapat bergerak maju mundur ketika pegas melengkung karena pembebanan atau benturan.

Gambar 7.1. Bushing karet pada pegas daun

Selain itu bushing karet juga terdapat pada pegas koil dengan fungsi yang sama yakni mencegah dan menyerap getaran agar tidak diteruskan menuju body, tetapi bearing yang menyebabkan kerusakan pada komponen maupun rasa tidak nyaman pada saat berkendara yang menyebabkan kerusakan komponen maupun rasa tidak nyaman pada saat berkendara.

Gambar 7.2. Bushng karet pada pegas koil

8. Komponen-Komponen Lain

Page 26: Laporan Praktek Kerja Industri

1. Batang melintang

Dipasang pada rumah poros roda dan ujung yang lain dipasang pada rangka kendaraan. Berfungsi untuk menjaga agar poros pada posisinya walau kendaraan berbelok/mendapatkan beban dari samping.

2. Batang memanjang

Batang memanjang terbuat dari baja yang terpasang pada axle dan ujung yang lain diikat pada bracket strut bar yang terpasang pada chasis melaui bantalan karet. Strut bar berfungsi untuk menahan axle tetap pada posisinya atau tidak bergerak kedepan dan ke belakang pada saat terjadi benturan dari jalan dan pada saat terjadi proses pengeriman.

3. Batang penahan momen

Termasuk dalam jenis strut bar, namun konstruksinya lebih kecil dan letaknya di bagian atas axle. Berfungsi untuk menahan momen yang terjadi akibat benturan atau gaya pengeriman, sehingga axle tetap pada kedudukannya atau tak bergeser.

4. Batang stabilizer pada poros rigid

Batang jenis ini juga terbuat dari baja. Konstruksinya terletak pada rumah poros belakang dan kedua ujung yang lain terpasang pada chasis kendaraan. Dengan batang stabilizer kemungkinan pada saat berbelok tidak akan terlalu berlebihan dan roda-roda akan tetap menapak pada jalan.

Gambar 8.1. Konstruksi batang melintang, batang memanjang, penahan momen dan batang stabilizer

Page 27: Laporan Praktek Kerja Industri

BAB IV

PEMBAHASAN

1. Permasalahan Sistem Suspensi

1. Kendaraan miring ke satu arah (kanan/kiri)

Penyebab :

1. Kendaraan dibebani sepihak2. Pegas suspensi sudah mlemah atau patah3. Umur pegas terlalu tua4. Penggantian suspensi tidak tepat5. Tekanan ban pengisian tidak sama

2. Pantulan kendaraan terlalu lama

Penyebab :

1. Shock absorber sudah tua atau lemah suspensinya2. Tekanan ban terlalu tinggi

2. Pembahasan Masalah Sistem Suspensi

1. Kendaraan miring ke satu arah (kanan/kiri)

1. Kendaraan dibebani sepihak

Agar kendaraan tidak miring ke satu arah maka kita harus mengatur

Page 28: Laporan Praktek Kerja Industri

posisi duduk kita. Untuk kendaraan umum, seperti minibus dapat dilakukan dengan cara

Gambar 1.2

1. Minibus dengan penumpang berdiri yang tak aman

2. . Minibus dengan penumpang berdiri yang aman

2. Pegas suspensi sudah melemah atau patah

Pembahasan :

Pada kondisi ini, pegas suspensi harus diganti karena demi keamanan. Penggantian

harus dilakukan secara keseluruhan dan secara bersama-sama.

3. Umur pegas terlalu tua

Pembahasan :

Biasanya pegas yang umurnya sudah tua akan mudah rapuh, apalagi menerima

benturan yang keras, biasanya pegas akan berubah bentuk dan membengkok, dalam

hal ini pegas harus diganti.

4. Penggantian suspensi tidak tepat

Pembahasan :

Kita harus mengganti pegas yang benar yaitu secara keseluruhan dan bersama-sama.

Page 29: Laporan Praktek Kerja Industri

5. Tekanan ban pengisian tidak sama

Pembahasan :

Lakukan pengecekan tekanan ban di setiap sisi kendaraan. Dengan alat pengukur tekanan ban, periksa ukuran ban ±

32 psi. Jika melebihi/kurang dari 32 psi perlu

penambahan/pengurangan tekanan. Jika semua tekanan ban sama, pastikan kondisi fisik ban dalam

keadaan baik tidak ada kerusakan seperti robek dan tergores.

2. Pantulan kendaraan terlalu lama

Pembahasan :

1. Memeriksa shock absorbero Tekan shock absorber dengan kuat lalu tarik kembali dengan kuat juga.o Jika saat ditarik jalannya tersendat-sendat, tidak lancer atau lambat, maka

kemungkinan besar dalam hidroliknya terdapat udara masuk, maka ita harus membongkar shock absorber untuk membuang udara.

2. Tekanan ban terlalu tinggi

o Ukur tekanan bano Jika terlalu tinggi/kurang, kurangi/tambahkan tekanan ban hingga 32 psi.o Patikan semua ban bertekanan sama.

3. Persiapan Alat, Bahan dan Keselamatan kerja

Sebelum melakukan servis/perbaikan pada system suspensi, maka kita harus melakukan persiapan alat. Adapun alat-alat yang dipersiapkan sebagai berikut :

Alat1. Dongkrak2. Balok kayu3. Jack stand4. Tool box5. Palu karet6. Kunci roda7. Obeng (+/-)

Bahan

Kendaraan yang akan diservis

Page 30: Laporan Praktek Kerja Industri

Keselamatan Kerja

Kelematan kerja harus diperhatikan oleh setiap mekanik, jangan sampai kita melupakan keselamatan kerja, apalagi yang dikerjakan adalah alat-alat berat dan keras yang memerlukan kekuatan besar. Apabila terjadi keteledoran maka akan berbahaya pada diri kita dan mekanik lain, misalnya dalam penggunaan kunci, harus menggunakan kunci yang tepat, ketika mengencangkan baut maka kita harus menarik, tidak boleh mendorong, karena dapat melukai anggota badan. Selain itu kita harus meletakkan mobil dalam keadaan yang rata dan jack stand harus diposisikan yang tepat, apabila tidak tepat maka kendaraan dapat meleset dan menimpa mekanik. Maka dari itu, kita harus menggunakan prosedur keselamatan kerja dalam praktek/kerja.

4. Langkah Kerja dan gambar kerja

1. Kendaraan miring ke satu arah dan pantulan terlalu lamao Pembongkaran

1. Lepas baut pada shock breker (pemegang schoc breker)2. Lepas baut pada U-bolt3. lepas baut pada shackle, kemudian lepas shackle4. Lepas baut pada penggantung pegas daun, setelah pegas daun terlepas5. Lepas baut pengikat pegas daun (lepas retainer, pad, dan spring seat)6. Lepas semua lempengan pegas daun.

o Pemeriksaaan

1. Periksa shock brekero Kita periksa pemegang shock breker ke chasiso Kita periksa tongkat pistono Apabila minyak hidrolis berkurang, maka kita harus menambah isi minyak

hidroliso Priksa pemegang shock breker ke axle, apabila shock rusak maka harus kita ganti.o Periksa klep tekan ke ruang bawaho Tekan shock breker dengan kuat lalu tarik kembali.

Page 31: Laporan Praktek Kerja Industri

2. Periksa keadaan pegas koilo Apabila pegas sudah retak/patah segera ganti dengan yang baru.

3. Periksa pegas dauno Kita periksa rubber bushing dan bantalan karet

Apabila bantalan telah aus atau rusak, maka kita harus mengganti.o Periksa U-bolt dan shackle

Apabila U-bolt telah retak bahkan patah, kita harus ganti dengan yang

baru.

o Periksa keaf spring

Periksa ketebalan plat baja antara 3 – 5 mm

Apabila salah satu plat baja patah kita harus gain dengan yang baru atau

dapat dengan dilas.

Pemasangan

1. Pasang plat baja pegas daun secara uruto Kencangkan baut penguat

2. Pasangkan pada kendaraan

Page 32: Laporan Praktek Kerja Industri

o Letakkan ppegas pada chasiso Pasang kembali bantalan, dan shackleo Kencangkan baut pada pengikato Setelah terpasango Pasang pegas koilo Pasang shock breker, kemudian kencangkan baut pada pemegang shock.

BAB IV

PENUTUP

1. SARAN

1. Saran untuk sekolah.

1. Dalam kegiatan Prakerin kepada Guru pembimbing agar selalu memantau kegiatan Prakerin anak didiknya.

2. Waktu Prakerin hendaknya ditambah agar siswa dapat mendalami pengalaman kerja lapangan tersebut

2. Saran untuk pihak bengkel.

Page 33: Laporan Praktek Kerja Industri

1. Hendaknya system kerja di Bengkel dapat lebih terorganisir dengan baik.

2. Sebaiknya siswa-siswa Prakerin dapat melaksanakan tugas dengan tanggung jawab yang tinggi, sehingga kegiatan pembelajaran dalam bengkel dapat diperoleh oleh siswa dan didukung oleh pihak bengkel.

2. KESIMPULAN

1. Kegiatan Prakerin berguna sebagai tempat untuk mewujudkan keahlian yang di percaya oleh sekolah untuk di praktekkan di dunia kerja.

2. Kegiatan Prakerin membantu untuk lebih mengenal dunia kerja sehingga siswa tidak canggung memasuki dunia kerja nyata.

3. Penulisan laporan Prakerin berguna bagi siswa untuk lebih mendalami apa yang dikerjakan selama Prakerin.

Page 34: Laporan Praktek Kerja Industri

DAFTAR PUSTAKA

Daryanto, Teknik pemeliharaan mobil, pemeriksaan dan perbaikan

Jakarta: PT. Bumi Aksara

Boenarto, Cara pemeriksaan , Penyelesaian dan Chasis Mobil.

Yogyakarta: Andi