Laporan Prakerin Otomotif Lengkap

33
Laporan Prakerin Otomotif Lengkap LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI PT BUDI JAYA MOBILINDO JL. Cimanuk no. 303 Tlp/Fax (0262)232505/232808 – GARUT Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mengikuti Sidang Prakerin Tahun Ajaran 2014 – 2015 DISUSUN OLEH : NAMA : Arif Firmansyah NIS : 121310318 KELAS : XII – TKR 2 DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA GARUT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 GARUT KELOMPOK TEKNOLOGI DAN INDUSTRI Jalan Suherman No. 90 PO BOX 103 Telp. /Fax. 0262 – 233141 Garut Email : [email protected] KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumWr. Wb. Alhamdulillahirabbil’alamiin, segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat atas segala

description

laporan prakerin

Transcript of Laporan Prakerin Otomotif Lengkap

Page 1: Laporan Prakerin Otomotif Lengkap

Laporan Prakerin Otomotif LengkapLAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

PT BUDI JAYA MOBILINDOJL. Cimanuk no. 303 Tlp/Fax (0262)232505/232808 – GARUT

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mengikuti Sidang PrakerinTahun Ajaran 2014 – 2015

DISUSUN OLEH :NAMA : Arif FirmansyahNIS : 121310318KELAS : XII – TKR 2

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA GARUTSEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 GARUT

KELOMPOK TEKNOLOGI DAN INDUSTRIJalan Suherman No. 90 PO BOX 103 Telp. /Fax. 0262 – 233141 Garut

Email : [email protected]

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWr. Wb.

Alhamdulillahirabbil’alamiin, segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah

memberikan rahmat atas segala limpahan karunia ruang dan waktu sehingga penulis mampu

untuk menyelesaikan laporan praktik kerja industri di PT Budi Jaya Mobilindo dengan baik.

Penyusunan laporan praktik kerja Industri ini berdasarkan pengetahuan yang saya

peroleh selama melakukan prakerin di PT Budi Jaya Mobilindo serta berdasarkan keterangan

dari pembimbing dan para staf di lingkungan kerja yang dengan ikhlas telah memberikan

kontribusi bagi saya sehingga Laporan ini dapat terselesaikan.

Page 2: Laporan Prakerin Otomotif Lengkap

Saya ucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Drs. H. Aban Suryana, MSi sebagai Kepala SMK Negeri 2 Garut

2. Bapak Drs.Gusti Gunawan S.Pd selaku ketua Pelaksana Prakerin

3. Bapak Nando Susanto S.Pd. sebagai ketua program Teknik Kendaraan Ringan.

4. Bapak Drs. Encep Mashur selaku pembimbing pra sidang.

5. Bapak Endjang Sudirman sebagai kepala bengkel PT Budi Jaya Mobilindo

6. Gaga Ridwan selaku Pembimbing Prakerin di PT Budi Jaya Mobilindo,

7. Pihak-pihak yang telah membantu saya dalam penyusunan laporan ini.

Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan saya

harap laporan ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan bagi kita semua. Amiin.

Garut, 10 Oktober 2014

Penulis,

Arif Firmansyah

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya danmasyarakat. Salah ssatu usaha dalam

melaksanakan pendidikan adalah adanya sekolah, dan dalam hal ini adalah SMK.

Sekolah Menengah Kejuruan adalah sebuah Lembaga Pendidikan Menengah Atas, yang

memiliki kegiatan-kegiatan di bidang pendidikan yang mengarah kepada keterampilan dan

penguasaan ilmu pengetahuan di bidang kejuruan yang bertujuan agar siswa dapat memiliki

keterampilan dan keahlian untuk memasuki dunia usaha industri atau dunia kerja.

Maka dari itu, setiap Sekolah Menengah Kejuruan dianjurkan untuk melakukan Prektek

Kerja Industri ( PRAKERIN ) untuk memperkenalkan siswa pada dunia kerja yang nyata,

juga untuk mempersiapkan siswa agar dapat bersaing di dunia industri. Karena prakerin

merupakan salah satu bentuk emplementasi secara sistematis dan sinkron antara program

Page 3: Laporan Prakerin Otomotif Lengkap

pendidikan di sekolah dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan

kerja secara langsung di dunia kerja untuk mencapai tingkat keahlian tertentu.

Dunia kerja yang sekarang tengah berkembang adalah dunia industri di

bidang otomotif seperti bidang jasa perbaikan, danperawatan ( servis ) pada kendaraan. Oleh

karena itu, siswa – siswa lulusan Jurusan Teknik Kendaraan Ringan ( TKR ) di SMK

sangatlah dibutuhkan oleh dunia industri. Salah satu industri di bidang otomotif adalah PT

Budi Jaya Mobilindo .

PT Budi Jaya Mobilindo merupakan sebuah perusahaan dealer resmi TOYOTA yang

terletak di kabupaten Garut yang menggeluti bidang jasa perbaikan, servis, dan perawatan

pada kendaraan TOYOTA, juga menggeluti bidang perdagangan yang mendistribusikan

mobil – mobil dengan merek dagang TOYOTA.Perusahaan ini hampir selalu menerima siswa

prakerin, karena sangat terkenal dikalangan masyarakat sekitar dan jumlah kendaraan

TOYOTA yang sangat banyak, sehingga pelanggan disana sering melebihi jumlah operator

yang melayani. Oleh karena itu PT Budi Jaya Mobilindo kadang kekurangan karyawan, dan

siswa prakerin merupakan salah satu solusi untuk menutupinya.

Saya memilih PT Budi Jaya Mobilindo untuk tempat prakerin karena selain tempatnya

yang masih terbilang dekat, banyak transportasi yang ada, juga tempatnya sangat cocok

untuk saya dalam mencari ilmu pengetahuan dibidang otomotif dan juga disana pekerjaannya

tidak menyeleweng dari kompetensi jurusan.

1.2. Tujuan Praktik Kerja Industri

1. Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas dan memiliki keahlian profesional dengan

tingkat pengetahuan dan keterampilan kerja sesuai dengan tuntutan lapangan kerja;

2. Dapat mengetahui perbedaan antara lingkungan Dunia Usaha/Industri dengan lingkungan

Sekolah;

3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas;

4. Memberikan pengalaman dan penghargaan terhadap siswa akanpengalaman kerja sebagai

bagian dari proses pendidikan;

5. Mampu untuk mengamalkan ilmu yang telah di dapat selama di bangku sekolah;

6. Memperoleh pengalaman bekerja langsung di tempat kerja sesuai kompetensi dasar

jurusan; dan

7. Memberikan kesempatan bagi masyarakat dunia industri untuk turut serta berpartisipasi aktif

memajukan pendidikan anak bangsa demi masa depan anak bangsa.

1.3. Manfaat Praktik Kerja Industri

1. Manfaat Bagi Siswa

Manfaat Praktik Kerja Industri bagi siswa yakni terbentuknya kemitraan

selama mengikuti program Praktek Kerja Industri itu sendiri, sehingga menjadi modal

Page 4: Laporan Prakerin Otomotif Lengkap

peluang dimasa depan sebagai persiapan membangun karier dibidangnya.Selain itu juga

sebagai media penyalur ide, aspirasi, dan menunjukan prestasi pada perusahaan tempat

melaksanakan Praktek Kerja Industri.Manfaat yang bisa didapat juga sebagai pengenalan,

pemahaman, berbagai aspek suatu perusahaan, seperti: standar kerja, budaya perusahaan, dan

hal positif lainnya yang bermanfaat.

2. Manfaat Bagi Perusahaan

Manfaat Praktek Kerja Industri bagi perusahaan adalah terbentuknya jaringan antara

para siswa, sekolah, dan perusahaan untuk maju dan saling sinergis dengan tujuan institusi

masing-masing. Serta sebagai media pertukaran informasi dibidang teknologi dan aplikasi

keilmuan antara perusahaan sebagai pengguna teknologi dengan sekolah sebagai

pengembang studi ilmu pengetahuan dan teknologi.

3. Manfaat Bagi Sekolah

Manfaat Praktek Kerja Industri bagi sekolah adalah sebagai perwujudan program

keterkaitan dan kesepadanan antara sekolah dengan pihak industri. Juga sebagai umpan balik

penyempurnaan program Praktek Kerja Industri, sistem pembelajaran, menyelaraskan

kesepadanan dengan kebutuhan pemakai / pengguna lulusan dengan sistem pembelajaran di

Praktek Kerja Industri.Manfaat lainnya yakni sebagai bahan referensi bagi pihak sekolah

untuk menelaah efektivitas program pembelajaran yang dijalankan kepada siswa.

1.4. Tujuan Penulisan Laporan

1. Untuk melatih kemampuan diri dalam memahami, menyimpulkan dan mengembangkan

pengetahuan yang didapat di dunia industri saat prakerin dalam bentuk laporan tertulis.

2. Untuk memperoleh pengalaman menyusun laporan sesuai dengan ketentuan.

3. Untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti sidang prakerin.

4. Bukti nyata bahwa siswa telah melaksanakan prakerin.

1.5. Metode Yang Digunakan

Untuk menyusun laporan ini kami berusaha untuk mengumpulkan informasi profil

perusahaan atau instansi dan hal-hal yang berhubungan dengan Otomotif dan data-data yang

diperoleh dari hasil prakerin terhadap pembimbing dan staf karyawan, baik berupa informasi

suatu instansi maupun hal-hal yang berhubungan denganotomotif.

1.6. Landasan Hukum Praktek Kerja Industri

1. UU No.2 Tahun 1998

2. PP No. Tahun 1990

3. PP No.39 Tahun 1992

Page 5: Laporan Prakerin Otomotif Lengkap

4. Keputusan Mendikbud No. 0490-U/1992

1.7. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Prakerin

Kegiatan prakerin ini di lakukan pada tanggal 1 Juli sampai tanggal 30 September 2014 yang bertempat di bengkel PT Budi Jaya Mobilindo yang beralamat di Jl. Cimanuk nomor pedes Garut Jawa Barat.

1.8. Rumusan MasalahMasalah – masalah yang akan dibahas oleh penulis adalah :

1. Cara kerja dari sistem rem cakram dan sistem kopling mekanis pada kendaraan Toyota Avanza.

2. Gangguan – gangguan yang pada umumnya terjadi pada sistem rem cakram dan kopling.3. Pekerjaan – pekerjaan yang harus dilakukan pada saat men – tune up mesin pada KM 30.000.

1.9. Sistematika Penulisan LaporanUntuk sistematika penyusunan laporan prakerin ini, penulis deskripsikan berdasarkan

bagian-bagian, sebagai berikut:

1. BAB I : PENDAHULUAN

Meliputi latar belakang, tujuan, manfaat, metode penulisan,dasar hukum, waktu dan

tempat kegiatan, rumusan masalah dan sistematika penulisan laporan.

2. BAB II : KONDISI PERUSAHAAN

Meliputi profil perusahaan, sejarah singkat perusahaan, jabatan anggota perusahaan, tugas

dan wewenang masing masing bagian,dan fasilitas - fasilitas pendukung pada perusahaan..

3. BAB III : KAJIAN TEORI

Meliputi materi bahasan dan gangguan – gangguan pada komponen.

4. BAB IV : HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

Meliputi kegiatan prakerin

5. BAB V : PENUTUP

Meliputi kesimpulan dan saran.

BAB IIKONDISI TEMPAT PRAKERIN

2.1. Profil perusahaan

Nama perusahaan : PT. Budi Jaya Mobilindo

Berdiri : Tahun 1994

Alamat : Jln. Cimanuk no. 303 – Garut

Kepala Cabang : Anton

Bidang usaha : Jasa servis dan dealer mobil Toyota

Nomor telepon : (0262) 232505

Fax : (0262) 2328082.2. Sejarah Singkat Perusahaan

Page 6: Laporan Prakerin Otomotif Lengkap

PT. Budi Jaya Mobilindo merupakan satu – satunya delaerToyota di Kabupaten

Garut yang didirikan pada tahun 1994. Pada awalnya perusahaan ini bernama Setiabudi

Motor yang melayani perbaikan / servis mobil dari berbagai merk kendaraan. Pada saat

masih bernama Setiabudi Motor, perusahaan ini dipimpin oleh Bapak , dengan Kepala

bengkel yang bernama Bapak Haris.

Perusahaan ini pernah hampir mengalami kebangkrutan pada tahun 1998 yang

diakibatkan krisis moteter yang melanda Indonesia. Setelah krisis moteter berakhir,

perusahaan ini kembali bangkit dan pada akhirnya pada tahun 2004, perusahaan ini berganti

nama menjadi PT. Budi Jaya Mobilindo, yang merupakan dealer Toyota satu – satunya di

Kabupaten Garut hingga saat ini.

Setelah berganti nama menjadi PT Budi Jaya Mobilindo, perusahaan ini dipimpin

oleh Bapak Anton hingga saat ini, tetapi kepala bengkelnya masih Bapak Haris. Hingga pada

awal tahun 2007, kepala bengkel diperusahaan ini digantikan oleh Bapak Endjang Sudirman,

hingga saat ini.

2.3. Bidang Usaha

PT Budi Jaya Mobilindo adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha jasa

perbaikan dan perawatan kendaraan Toyota, dan juga dalam bidang pendistribusian dan

perdagangan kendaraan Toyota.2.4. Struktur Organisasi

Tabel nama – nama anggota perusahaanPT Budi Jaya Mobilindo beserta jabatannya

Jabatan NamaKepala Cabang AntonKepala Bengkel Endjang Sudirman

Service AdvistorRudiana

Agus SaefulKusnadi

ForemanAjat SudrajatHaris Sobari

Mekanik Riki HariantoYayat Yanto

Page 7: Laporan Prakerin Otomotif Lengkap

SopianRifan Firmansyah

DedeDerisman

Gaga RidwanTri

Andri HardiansyahIkbal

Pegawai Spare PartsAndriJodi

2.5. Tugas masing – masing bagian1. Tugas dan wewenang Kepala Cabang

Bertanggung jawab penuh atas segala hal yang berhubungan

denganperusahaan, keuangan, staf dan mekanik serta penghubung antaraperusahaan dengan

perusahaan lain dalam urusan bisnis dan lain-lain.

2. Tugas dan wewenang kepala bengkel

Mengawasi dan memantau kerja dari para mekanik, penghubung antara pegawai dengan

pimpinan perusahaan dan menetapkan unit entry service ( Target Servis ).

3. Tugas dan wewenang service advistor

Melayani pelanggan yang akan melakukan transaksi servis dan perawatan kendaraan

sesuai Standard Service Transaction dalam rangka mencapai kepuasan pelanggan.

4. Tugas dan wewenang foreman

Mengatur , dan mengawasi pekerjaan para mekanik, membagikan perintah kerja yang telah

dirumuskan oleh service advistor kepada mekanik, dan membantu mekanik apabila terdapat

kesulitan dalam mengerjakan pekerjaannya.

5. Tugas dan wewenang mekanik

Melayani konsumen langsung dilapangan, dan juga memberi laporan tentang hal-hal yang

harus ada untuk pelayanan bagi para pelanggan.

6. Tugas dan wewenang pegawai spare part

Menyediakan spare part yang diperlukan oleh mekanik, serta melaporkan tentang kondisi,

dan jumlah spare part yang tersedia.

2.6. Fasilitas – fasilitas Pendukung di Bengkel PT Budi Jaya Mobilindo

Fasilitas pendukung di bengkel PT Budi Jaya Mobilindo antara lain :

a. 1 unit mobil THS ( Toyota Home Service ).

b. LED TV dan AC di ruang tunggu konsumen.

c. 1 unit playstation 2 di ruang istirahat mekanik.

d. 3 unit personal komputer di ruang service advistor.

Page 8: Laporan Prakerin Otomotif Lengkap

e. 1 unit personal komputer di ruang kepala bengkel.

f. Peralatan SST yang cukup lengkap.

g. Tersedianya layanan EM ( Express Maintenance ).

h. Tersedianya 4 lift stall.

BAB IIIKAJIAN TEORITIS

3.1. Sistem Rem CakramRem berfungsi untuk :

a. Mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan kendaraan.b. Memungkinkan parkir pada tempat yang menurun.c. Sebagai alat pengaman dan menjamin pengendaraan yang aman.

Rem cakram (disc brake) terdiri dari cakram ( brake disc ) yang terbuat dari besi tuang yang berputar dengan roda, dan brake pads yang berfungsi untuk mendorong dan menjepit cakram. Daya pengereman dihasilkan karena gesekan antara brake pads dan brake disc.

Rem cakram memiliki beberapa keuntungan dan kerugian :Keuntungan :

Radiasi panas baik. Bila terkena air lebih cepat kering. Konstruksi sederhana. Mudah dalam perawatan serta penggantian pad.

Kerugian : Self energizing effect kecil. Membutuhkan tekanan hidraulis yang besar. Pad lebih cepat aus.

Page 9: Laporan Prakerin Otomotif Lengkap

A. Komponen – komponen Rem Cakram1. Cakram ( Brake Disc )

Disc rotor terbuat dari besi tuang dalam bentuk solid (biasa) dan berlubang-lubang untuk ventilasi. Tipe ventilasi digunakan untuk menjamin pendinginan yang baik karena tipe ini dapat mensirkulasikan udara dengan baik untuk mencegah terjadinya fading (koefisien gesek berkurang), sehingga tipe ini banyak digunakan pada kendaraan.

2. Pad Rem ( Brake Pads )Pad (disc pad) terbuat dari campuran metallic fiber dan serbuk besi, yang disebut semi-

metallic disc pad. Pada pad diberi celah untuk menunjukk an tebal batas pad yang diijinkan (mempermudah pemeriksaan).

Pada beberapa pad terdapat anti - squel shim yang berfungsi untuk mencegah bunyi saat pengereman, dan pad wear indicator untuk menginformasikan keausan pad yang sudah tipis.

3. Kaliper Rem ( Brake Caliper )Kaliper Rem ( Brake Caliper ), berfungsi sebagai tempat komponen – komponen rem

cakram. Pada kaliper rem terdapat piston yang berfungsi untuk mendorong pad rem, sehingga pad rem dapat menjepit cakram dan bleeder plug yang berfungsi untuk membuang udara pada sistem rem.

Kaliper rem terdiri dari 2 tipe, yaitu :a. Fixed Caliper

Pada caliper tipe ini, terdiri dari 2 buah piston pada sisi kanan dan sisi kiri caliper. Daya pegereman didapatkan bila pad ditekan piston secara hidraulis pada kedua sisi brake disc. Pada kendaraan Toyota, tipe ini digunakan pada Toyota Fortuner dan Hilux.

Page 10: Laporan Prakerin Otomotif Lengkap

b. Floating CaliperPada brake caliper tipe ini terdapat 1 piston yang digunakan untuk mendorong brake

pads. Tekanan hidraulis dari master cylinder mendorong piston (A) dan selanjutnya menekan disc. Pada saat yang sama tekanan hidraulis menekan sisi pad (B) menyebabkan caliper bergerak ke kanan dan menjepit ca kram dan terjadilah pengereman.

Pada kendaraan Toyota, tipe ini digunakan pada kendaraan penumpang seperti Avanza dan Kijang Innova.

3.2. Tune UpTune up merupakan pekerjaan pemeriksaan, dan penyetelan secara berkala pada

mesin yang dilakukan seorang mekanik yang bertujuan untuk merekondisikan mesin agar performanya dapat maksimal. Tune up harus selalu dilakukan pada kendaraan sehingga kendaraan selalu siap bila digunakan kapanpun. Pekerjaan – pekerjaan yang termasuk pekerjaan tune up pada mesin mobil yaitu :

1. Pemeriksaan pada sistem pelumasan.2. Pemeriksaan pada sistem pengapian.3. Pembersihan saringan udara.4. Pemeriksaan pada sistem bahan bakar.5. Pemeriksaan pada sistem pendinginan.A. Pemeriksaan pada sistem pelumasan.

Sistem pelumasan merupakan suatu sistem pada mesin yang berfungsi untuk mensirkulasikan oli mesin supaya oli mesin dapat melumasi bagian – bagian mesin yang bergerak. Oli pelumas yang digunakan kekentannya harus sesuai dengan standar SAE ( Society of Automotive Enginery ) dan kualitasnya harus sesuai dengan standar API ( American Petroleum Institute ). Oli pelumas yang banyak digunakan pada kendaraan Toyota pada umumnya digunakan oli mesin dengan standar SAE 15W – 30 dan standar API SM.

Pekerjaan Tune Up yang harus digunakan pada sistem pelumasan mesin adalah :1. Pemeriksaan kualitas ( mutu ) dan kekentalan oli mesin.

Pemeriksaan kualitas dilakukan secara visual dengan cara melihat warna oli mesin. Apabila warna oli mesin telah menghitam, maka oli mesin tersebut terdapat banyak kotoran sehingga oli mesin harus diganti. Pada kendaraan Toyota, penggantian oli mesin harus dilakukan tiap 5.000 KM.

2. Pemeriksaan kuantitas/kecukupan oli mesin.Pemeriksaan kuantitas oli mesin pada oil pan dilakukan dengan menggunakan oil dip stick. Jumlah minyak harus di garis F, jika minyak berada di bawah F maka minyak pelumas harus ditambah.

Page 11: Laporan Prakerin Otomotif Lengkap

3. Penggantian Oil Filter.Oil filter pada mesin harus diganti secara rutin, sebab kotoran yang tertumpuk didalam oil filter dapat menyumbat dan merusak oil filter, sehingga kinerja oil filter akan memburuk dalam menyaring kotoran pada oli mesin. Pada kendaraan Toyota, oil filter harus diganti tiap 10.000 KM atau tiap ganti oli ke 2 dan kelipatannya.

B. Pemeriksaan pada Sistem Pengapian.Sistem pengapian pada kendaraan berfungsi untuk menyediakan nyala api melalui busi

untuk membakar campuran udara - bahan bakar pada akhir langkah kompresi.Pekerjaan tune up yang dilakukan adalah :

1. Pemeriksaan baterai.2. Pemeriksaan busi.3. Penyetelan platina dan sudut dwell ( pada mesin konvensional ).4. Pemeriksaan kabel busi dan kabel tegangan tinggi.5. Pemeriksaan vacuum dan governoor advancer ( pada mesin konvensional )6. Pemeriksaan ignition coil.7. Pemeriksaan timing pengapian.

1. Pemeriksaan baterai.Pemeriksaan pada baterai terdiri dari pemeriksaan tegangan baterai, pemeriksaan

berat jenis elektrolit, dan pemeriksaan jumlah elektrolitnya pada baterai jenis basah.Pemeriksaan tegangan baterai dilakukan dengan menggunakan AVO meter. Baterai

yang baik mempunyai tegangan normal sebesar 12 volt ( 2 volt tiap sel ), dan tegangan pengisian baterai maksimal sebesar 14 volt. Pemeriksaan berat jenis cairan elektrolit ( H2SO4 ) baterai dilakukan dengan menggunakan hidrometer. Semakin lama baterai digunakan, berat jenis H2SO4 pada cairan elektrolit baterai semakin berkurang karena penguapan, sedangkan kandungan air pada cairan elektrolit semakin bertambah. Bila hal tersebut terjadi pada baterai, maka baterai tidak dapat menyimpan arus listrik dengan baik. Berat jenis cairan elektrolit baterai yang nomal ialah 1,25 – 1,27 pada suhu 200C. Pengukuran dilakukan dengan cara menghisap cairan elektrolit baterai kedalam hidrometer dengan menekan rubber bulbnya, kemudian baca hasil pengukuran pada float.

Page 12: Laporan Prakerin Otomotif Lengkap

Kondisi elektrolit :Berat jenis pada suhu 200 C Diagnosa Koreksi

Lebih dari 1,30 Sangat tinggi Tambahkan air suling1,25 – 1,27 Baik -1,10 – 1,21 Kurang Strum accu

Dibawah 1,10 Sangat kurang Strum accu

Pemeriksaan jumlah elektrolit baterai dilakukan secara visual dengan melihat apakah ketinggian volume cairan elektrolit dibawah atau tepat pada garis upper level pada baterai. Bila berada dibawah garis upper level, maka tambahkan air suling pada baterai hingga ketingginnya tepat pada garis upper level.

2. Pemeriksaan BusiBusi merupakan komponen pada sistem pengapian yang berfungsi untuk

memercikkan bunga api melalui elektroanya pada akhir langkah kompresi. Baik buruknya kondisi busi akan mempengaruhi sempurna atau tidaknya suatu proses pembakaran pada mesin.

Pemeriksaan busi dilakukan dengan melihat secara visual kondisi elektrodanya ,melakukan pembersihan ulir dan penyetelan gap / celah antara elektroda dan massa busi menggunakan feeler gauge busi.

Elektroda busi yang masih baik bentuknya rata atau tidak cacat. Bila bentuknya tidak rata seperti terpotong ( cacat ), maka elektroda busi tersebut sudah jelek dan harus diganti. Penggantian busi juga dilakukan bila elektroda busi sudah hampir habis / terkikis.

Page 13: Laporan Prakerin Otomotif Lengkap

Pembersihan bagian ulir busi dilakukan dengan menyikatnya menggunakan sikat busi

kemudian menyemprotnya dengan tekanan angin dari kompresor. Saat melakukan penyikatan ulir busi, hati – hati jangan sampai merusak bagian elektrodanya.

Penyetelan celah / gap antara elektroda dan massa busi dilakukan dengan menggunakan feeler gauge busi. Pada kendaraan Toyota, gap busi Avanza ,Rush, Agya, Yaris, Etios, Vios dan Kijang EFI yaitu 1,00 mm, Kijang Innova 1,10 mm, dan Kijang mesin karburator yaitu 0,80 mm.

3. Penyetelan Celah Platina dan Sudut Dwell Penyetelan celah platina dan sudut dwell hanya dilakukan pada mesin konvensional, sedangkan pada mesin dengan sistem kontrol elektronik atau EFI tidak dilakukan sebab mesin EFI tidak lagi menggunakan platina untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik dari primer koil ke massa. Mesin EFI dilengkapi dengan igniter yang untuk menyalakan percikan bunga api pada busi.

Platina pada mesin konvensional ditempatkan pada breaker plate distributor. Besar nya celah platina di setel untuk mendapatkan sudut dwell yang tepat. Sudut dwell merupakan sudut lamanya platina pada saat posisi celah platina tertutup. Sudut dwell harus distel hingga ukurannya antara 460 – 580, tetapi sudut dwell yang baik ialah tepat pada 520. Pengukuran sudut dwell menggunakan dwell angle tester atau tune up tester.

Page 14: Laporan Prakerin Otomotif Lengkap

Besar kecilnya sudut dwell akan berbanding terbalik dengan besar kecilnya sudut platina. Semakin besar sudut dwell, semakin kecil sudut platinanya, dan semakin kecil sudut dwell, semakin besar sudut platinanya.

Langkah – langkah penyetelan celah platina adalah sebagai berikut : Posisikan rubbing blok pada nok distributor yang rata, tempatkan feller gauge pada diantara

rubbing blok atau pada kontak point. Kendorkan baut platina dan atur celah sesuai dengan ukuran feller gauge. Keraskan baut pengikat platina. Dengan menggunakan dwell angel tester, periksa sudut dwell apakah sudut dwell sudah

sesuai dengan stadar atau tidak. Bila tidak sesuai, setel kembali celah platina hingga sudut dwell tepat sesuai standar.

4. Pemeriksaan Kabel Busi dan Kabel Tegangan Tinggi Kabel busi berfungsi untuk menghantarkan arus listrik tegangan tinggi dari distributor ke busi, sedangkan kabel tegangan tinggi berfungsi untuk menghantarkan arus listrik tegangan tinggi dari ignition koil ke distributor. Cara pemeriksaannya dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Alat yang digunakan untuk memeriksa tahanan kabel busi dan kabel tegangan tinggi adalah AVO meter.

Page 15: Laporan Prakerin Otomotif Lengkap

Nilai tahanan kabel busi yang baik yaitu < 25 KΩ.5. Pemeriksaan Vacuum Advancer dan Governoor Advancer

Vacuum advancer pada sistem pengapian kovensional berfungsi untuk memajukan timing pengapian berdasarkan besarnya kevakuman pada intake manifold, dengan cara memajukan platina melawan putaran poros nok distributor untuk lebih cepat membuka sehingga bunga api pada busi lebih cepat timbul. Pemajuan timing pengapian terjadi bilamana beban mesin bertambah.

Pemeriksaan dapat dilakukan menggunakan vacuum tester atau dengan menghisap selang pemasukan yang terhubung ke intake manifold. Pada saat dihisap, breaker plate harus bergerak.

Page 16: Laporan Prakerin Otomotif Lengkap

Governoor advancer merupakan salah satu komponen pada sistem pengapian konvensional yang berfungsi untuk memajukan timing pengapian berdasarkan putaran mesin. Pemajuan timing pengapian dilakukan dengan cara menggerakkan distributor cam lebih cepat beberapa derajat dari putaran poros distributor, sehingga pembukaan platina akan terjadi lebih cepat. Pemeriksaan dilakukan dengan cara memutarkan rotor distributor berlawanan dengan arah jarum jam. Apabila rotor dapat kembali ke posisinya semula setelah diputarkan, berarti governoor advancer kondisinya masih baik, bila tidak berarti kondisinya sudah jelek dan pegas governoor harus diganti.

6. Pemeriksaan Ignition Coil Koil merupakan komponen pada sistem pengapian berfungsi untuk menaikkan tegangan baterai dari 12 volt menjadi 5.000 – 25.000 volt untuk membangkitkan percikan api pada busi. Pengukuran tahanan ignition koil dilakukan untuk mengetahui besarnya tahanan listrik pada kumparan primer dan sekunder koil. Alat yang digunakan pada proses pengukuran tahanannya yaitu AVO meter. Spesifikasi tahanan primer koil yaitu 1,3 – 1,6 Ω, sedangkan tahanan sekundernya 10,7 – 14,5 KΩ.

Page 17: Laporan Prakerin Otomotif Lengkap

7. Pemeriksaan Timing Pengapian Timing pengapian adalah saat dimana busi memercikkan bunga api. Timing pengapian merupakan awal proses pembakaran yang hasil akhirnya akan mendapatkan tekanan pembakaran maksimal. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan alat timing light. Kisaran timing pengapian saat selang vacuum advancer dilepas ialah 50 – 80menjelang TMA.

C. Pembersihan Saringan Udara Saringan udara merupakan bagian dari mesin yang berfungsi untuk memisahkan kotoran dari udara yang akan masuk ke intake manifold. Bila kotoran tersebut tidak dibersihkan, maka kotoran bersama – sama udara akan masuk ke mesin dan mengotori mesin dan menyebabkan mesin menjadi tersendat. Pekerjaan ini dilakukan dengan menyemprotkan permukaan saringan udara dengan tekanan angin dari kompresor hingga saringan udara bersih dari kotoran yang menempel.

D. Pemeriksaan Sistem Bahan Bakar Sistem bahan bakar berfungsi untuk mensuplai bahan bakar ke mesin sesuai dengan kebutuhan mesin. Jumlah bahan bakar yang di suplai ke mesin akan mempengaruhi baik tidaknya suatu proses pembakaran pada mesin. Pekerjaan – pekerjaan tune up yang berkaitan dengan sistem bahan bakar antara lain :

1. Pembersihan fuel filter Fuel Filter berfungsi untuk memisahkan kotoran dari bahan bakar. Pembersihan dilakukan dengan menyemprotkan bagian dalam fuel filter dengan tekanan angin dari kompresor. Arah penyemprotan dilakukan dari saluran masuk fuel filter.

2. Penyetelan campuran bahan bakar – udara pada karburator

Page 18: Laporan Prakerin Otomotif Lengkap

Penyetelan campuran bahan bakar – udara pada karburator dilakukan untuk mendapatkan campuran gas yang ideal sesuai dengan kebutuhan mesin. Penyetelan dilakukan dengan memutar idle mixture adjusting screw pada karburator hingga mesin tidak mengeluarkan asap yang berlebihan.

3. Penyetelan Putaran Idle Putaran idle mesin ialah putaran pada mesin pada saat pedal gas tidak ditekan. Putaran idle mesin harus distel sesuai dengan putaran idle yang di rekomendasikan manual book kendaraan yang bersangkutan. Putaran idle di stel dengan memutar idle adjusting screw.

E. Pemeriksaan Sistem Pendingin

Pemeriksaan sistem pendingin dilakukan dengan memeriksa kecukupan air pendingin, pemeriksaan tutup radiator, kebocoran radiator, dan selang – selang cairan pendingin.

BAB IVKEGIATAN PRAKTIK

4.1. Mengganti Brake Pads Rem Cakram Depan1. Alat dan Bahana. Alat- Kunci Roda- Kunci Ring- Dongkrak- Jackstandb. Bahan- Brake pads baru- Stempet ( Grease )2. Keselamatan Kerjaa. Keselamatan Alat- Gunakan alat – alat kerja dengan benar dan hati – hati, sesuai dengan SOP ( Standar

Oprational Procedure ).- Jangan sampai alat kerja berserakan di tempat kerja, segera bersihkan dan simpan alat kerja

ke caddy ( tempat kunci – kunci ) setelah digunakan.b. Keselamatan Bahan- Hindari kerusakan pada bahan kerja.- Pisahkan part – part yang telah rusak dan yang masih bagus.- Jangan biarkan baut – baut dan mur berserakan di tempat kerja.- Pasangkan fender cover, seat cover, steer cover, dan floor mat pada kendaraan.c. Keselamatan manusia- Gunakan weapack yang sesuai dengan badan kita.

Page 19: Laporan Prakerin Otomotif Lengkap

- Gunakan sarung tangan dan masker.- Bekerjalah dengan benar dan hati – hati.3. Proses Kerja1. Buka kap mesin.2. Pasang fender cover pada bagian depan kendaraan.3. Pasangkan seat cover pada jok supir.4. Pasangkan floor mat di bawah jok.5. Pasangkan steer cover pada steering wheel.6. Tarik rem tangan, kemudian kendorkan mur roda depan menggunakan kunci roda.7. Dongkrak bagian depan kendaraan.8. Pasang jackstand pada bagian frame kendaraan.9. Simpan kembali dongkrak ke ruang peralatan.10. Lepaskan mur roda. Simpan mur roda diatas caddy atau pada wadah yang telah disediakan,

untuk mencegah agar mur tidak hilang.11. Lepaskan roda depan kendaraan. Simpan roda pada tempat penyimpanan roda yang telah

disediakan.12. Lepaskan baut sub pin caliper dengan menggunakan kunci ring. Simpan bautnya pada wadah

yang disediakan untuk mencegah baut tersebut hilang.13. Buka caliper, dan lepaskan brake pads dari dudukan caliper. Simpan brake pads pada wadah

yang telah disediakan.14. Sebelum melakukan penggantian brake pads, periksa terlebih dahulu keolengan Brake disc

dengan menggunakan dial indicator. Bila keolengannya melebihi limit, maka brake disc harus di bubut atau di ganti. Bila brake disc masih baik, maka haluskan permukaan brake disc menggunakan amplas.

15. Bersihkan permukaan brake disc, dan brake caliper dengan menyemprotkannya dengan tekanan angin dari kompresor menggunakan air gun.

16. Sebelum melakukan pemasangan brake pads baru, pres caliper piston dengan bantuan brake pads bekas dan kunci roda. Pengeppress-an piston ini bertujuan untuk menyesuaikan pad baru dengan kaliper.

- Untuk rem cakram kanan, pasangkan brake pads sebelah kiri pada dudukan caliper. Kemudian pasangkan baut baut pin kalipernya ( jangan dikencangkan ). Ungkit piston dengan menggunakan kunci roda seperti gambar dibawah ini hingga piston beserta sil nya masuk seluruhnya kedalam kaliper.

- Untuk rem cakram kiri, pasangkan brake pads sebelah kanan pada dudukan caliper. Kemudian pasangkan baut baut pin kalipernya ( jangan dikencangkan ). Ungkit piston kaliper dengan cara seperti pada gambar dibawah hingga piston beserta sil nya masuk ke dalam kaliper.

17. Pasangkan brake pads pada dudukan caliper. Jangan tertukar antara brake pads bagian dalam dan bagian luar. Brake pads bagian dalam terdapat bekas tekanan piston pada bagian belakangnya. Karena brake pads ini diganti, maka setelah pemasangan brake pads, tekan – tekan pedal rem hingga pijakan pedal rem keras.

18. Tutup brake pads dengan brake caliper. Pasang dan kencangkan kembali baut sub pin caliper pada caliper menggunakan kunci ring.

19. Pasangkan roda depan beserta mur-nya. Pres terlebih dahulu mur roda depan sebelum kendaraan diturunkan untuk mencegah kerusakan pada roda pada saat kendaraan diturunkan.

20. Dongkrak bagian depan kendaraan. Lepaskan jackstand dari frame, lalu turunkan bagian depan kendaraan dengan hati – hati dengan menggunakan dongkrak.

21. Kencangkan mur roda depan dan belakang dengan menggunakan kunci momen. Momen pengencangan mur roda adalah 12,0 Kg.m.

Page 20: Laporan Prakerin Otomotif Lengkap

22. Periksa dan sesuaikan tekanan ban depan dan ban belakang menggunakan tire pressure tester hingga sesuai standar.Tekanan udara ban depan = 30 Psi.Tekanan udara ban belakang = 32 Psi.

23. Lepaskan fender cover, steer cover, seat cover, dan floor mat dari kendaraan. Kemudian tutup kabin mesin.

24. Lapor kepada foreman bahwa pekerjaan telah selesai.

4.2. Tune Up Pada KM 30.000Dalam hal ini, penulis akan membahas tentang pekerjaan – pekerjaan tune up untuk

mesin Toyota Avanza pada KM 30.000. Pekerjaan – pekerjaan yang dilakukan yaitu :a. Pemeriksaan Busib. Mengganti filter oli mesin.c. Mengganti Oli mesin.d. Pembersihan saringan udara.e. Pemeriksaan kecukupan cairan pendingin mesin.f. Pemeriksaan baterai.

A. Alat dan Bahan

1. Alat- 1 set kunci yang terdapat pada caddy mekanik, yang terdiri dari kunci sock, handle, kunci

ring, kunci pas, obeng, palu, dan lain – lain.- Lift Stall.- Air gun.- Corong oli.- Bak oli.- Battery tester.2. Bahan- 1 unit mobil Toyota Avanza- Oil Filter- Oli Mesin TGMO Semi Syntetic ( 4 liter )

B. Keselamatan Kerja

1. Keselamatan manusia- Gunakan wearpack yang sesuai dengan badan kita untuk kenyamanan.- Gunakan masker dan sarung tangan.- Gunakan safety shoes untuk melindungi kaki.2. Keselamatan alat- Gunakan alat – alat kerja dengan benar dan hati – hati untuk menghindari kerusakan pada

alat kerja.- Simpan kembali alat kerja setelah digunakan dalam caddy apabila telah selesai bekerja, bila

masih diperlukan simpan saja di atas caddy.3. Keselamatan bahan- Hindari kerusakan pada bahan kerja.- Pisahkan bahan kerja yang dibutuhkan dengan bahan kerja yang rusak.- Hati – hati dalam menangani bahan kerja.- Simpan baut – baut dan mur – mur yang dilepas pada wadah yang disediakan.

C. Proses Pengerjaan

a. Persiapan sebelum bekerja :

Page 21: Laporan Prakerin Otomotif Lengkap

1. Buka bagian kap mesin.2. Pasangkan fender dan grill cover pada bagian fender dan grill kendaraan, untuk melindungi

kedua bagian bodi kendaraan tersebut dari kerusakan dan kotoran.3. Pasangkan steer cover pada steering wheel ( roda kemudi ), pada floor mat pada bagian lantai

kendaraan, dan seat cover pada bagian jok supir.b. Pemeriksaan Busi

i. Pembongkaran :1. Lepaskan selang yang terpasang pada box saringan udara, dengan mengendorkan bautnya

menggunakan rachet handle, sambungan pendek, dan kunci sock , lalu lepaskan selang tersebut.

2. Lepaskan sensor THA, dan PIM serta selang pemasukannya dari box saringan udara.3. Lepaskan box saringan udara dari mesin, dengan cara melepaskan baut – bautnya terlebih

dahulu menggunakan rachet handle, sambungan pendek, dan kunci sock. Simpan box saringan udara pada bagian rak bawah caddy.

4. Lepaskan ignition koil ( koil ini tipe stik koil ), dengan cara melepaskan bautnya menggunakan rachet handle, sambungan pendek, dan kunci sock.

5. Lepaskan busi dari mesin, dengan menggunakan sliding, sambungan panjang, dan kunci busi. ii. Pemeriksaan busi :

6. Bersihkan bagian ulir dan ujung insulator busi menggunakan sikat busi dan menyemprotkannya dengan tekanan angin kompresor menggunakan air gun. Hati – hati jangan sampai merusak electrode busi. Lalu setel celah businya menggunakan feeler gauge busi. Celah busi TOYOTA Avanza yaitu 1,00 mm. Hati – hati jangan sampai merusak elektrode dan massa busi ketika menyetel celahnya.

iii. Pemasangan :7. Pasang kembali busi – businya pada lubang busi. Alat yang digunakan adalah sliding,

sambungan panjang, dan kunci busi. Hati – hati jangan sampai merusak busi ketika mengencangkannya.

8. Pasang kembali ignition koil pada lubang busi, lalu kencangkan bautnya. Alat yang digunakan adalah rachet handle, sambungan pendek, dan kunci sock. Hati – hati jangan sampai salah dalam memasang koil, pasang kembali masing – masing koil pada busi sesuai dengan urutannya pada saat melepas koil dari busi. Bila pemasangan koil tidak sesuai dengan urutannya, pengapian tidak akan sesuai dengan Firing Order nya.

9. Pasang kembali box saringan udara pada mesin, dan kencangkan baut – bautnya. Alat yang digunakan adalah rachet handle, sambungan pendek, dan kunci sock.

10. Pasangkan sensor THA, dan MAP pada box saringan udara. Dan juga pasangkan selang udara pada box saringan udara. Dengan cara :

- Pasangkan selang udara pada box saringan udara.- Kencangkan baut pengikatnya, menggunakan rachet handle, beserta sambungan pendek dan

kunci sock.c. Mengganti Oil Filter Mesin1. Lepaskan oil filter dari dudukannya, menggunakan oil filter wrench. Putar berlawanan arah

jarum jam oil filternya untuk melepaskan oil filtyer dari dudukannya.2. Bersihkan dudukan oil filter dari oli mesin.3. Pasangkan oil filter baru pada dudukannya menggunakan tangan untuk pengerasan awalnya,

dan untuk pengerasan terakhir menggunakan oil filter wrench. Jangan terlalu kencang ketika mengencangkan oil filter – nya, sebab bila terlalu kencang dapat merusak seal oli pada oil filter.

d. Mengganti Oli mesin1. Persiapan pertama, siapkan wadah penampungan oli mesin bekas, sarung tangan dan lap

majun. Jangan lupa menggunakan helm.

Page 22: Laporan Prakerin Otomotif Lengkap

2. Naikkan kendaraan dengan lift stall, dengan menekan tombol “Up” hingga ketinggiannya diatas kepala kita. Tekan tombol “Lock” untuk mengunci lift stall.

3. Kendorkan drain plug oil pan menggunakan kunci ring.4. Lepaskan drain plug dengan tangan. Hati – hati dalam menurunkan oli mesin karena oli

mesin kadang – kadang masih panas.5. Tampung oli mesin pada wadah penampungan oli mesin bekas yang disediakan.6. Setelah oli mesin dikeluarkan dari oil pan, tutup kembali drain hole oil pan dengan drain

plugnya. Kencangkan drain plug-nya menggunakan kunci ring.7. Buang oli mesin bekas pada drum penampungan oli mesin bekas.8. Turunkan kendaraan. Tekan tombol “Lock” kembali untuk meng – unlock lift stall, lalu tekan

tombol “Down” untuk menurunkan kendaraan.9. Buka tutup oli mesin, dengan menggunakan corong oli masukkan Oli Mesin TGMO semi

Syntetic sebanyak 3,5 liter.10. Periksa kuantitas oli mesin pada oil pan mengunakan oil dip stick. Terdapat 2 garis pada oil

dip stick, yaitu garis atas dan garis bawah. Pastikan jumlah oli mesin yang terukur pada oil dip stick berada di garis atas oil dip stick.

11. Hidupkan mesin selama kurang lebih 3 menit, kemudian matikan mesin.12. Periksa kembali kuantitas oli mesin pada oil pan mengunakan oil dip stick. Pastikan jumlah

oli mesin yang terukur pada oil dip stick tetap berada di garis atas oil dip stick.e. Pembersihan Saringan Udara Mesin.

Periksa saringan udara. Bila saringan udara kotor, semprotlah saringan udara dengan tekanan angin dari kompresor menggunakan air gun untuk membersihkannya.

f. Pemeriksaan Cairan Pendingin Mesin.Periksa air radiator pada recervoir tank nya. Pastikan permukaan air radiator berada tepat

pada garis “full”, bila tidak tambahkan air pada recervoir tank-nya hingga permukaan air radiator tepat pada garis full.

g. Pemeriksaan Baterai. Pemeriksaan baterai meliputi :

1. Pemeriksa kecukupan cairan elektrolit baterai. Pastikan bahwa cairan elektrolit baterai berada pada garis upper level. Bila tidak, tambahkan air suling pada baterai.

2. Periksa kondisi baterai. Alat yang digunakan adalah battery tester. cara penggunaannya adalah :

Page 23: Laporan Prakerin Otomotif Lengkap

a. Hubungkan kabel berwarna merah dengan terminal positif baterai, dan kabel berwarna hitam dengan terminal negatifnya. Setelah battery tester terkoneksi dengan baterai, tekan tombol enter.

b. Battery tester akan meminta kita untuk memilih jenis baterai, pilih “ standar “ bila jenis baterai yang digunakan adalah baterai standar. Kemudian tekan tombol enter.

c. Battery tester akan meminta kita untuk memilih lokasi baterai ( battery location ), pilih “in vehicle”. Kemudian tekan tombol enter.

d. Battery tester akan meminta kita untuk memilih kode baterai yang digunakan. Tekan kursor atas atau bawah hingga menemukan kode baterai yang cocok. Karena baterai yang diperiksa jenisnya standar, maka pilih “34B19”, lalu tekan tombol enter.

e. Kemudian akan muncul tulisan “ Testing “. Tunggu hingga tulisan tersebut hilang. Setelah itu battery tester akan memberitahukan voltase atau tegangan baterai pada saat mesin tidak dihidupkan. Kemudian tekan tombol enter ketika muncul kata “ Press enter to start engine”. Hal ini menandakan bahwa battery tester akan memeriksa kondisi baterai pada saat engine di start.

f. Hidupkan mesin. Perhatikan ukuran tegangan baterai pada saat mesin di start ( cranking result ). Setelah itu tekan tombol enter.

g. Setelah menekan tombol enter, battery tester akan mengukur tegangan pengisian baterai ( charging voltage ). Tegangan pengisian baterai maksimal harus 14 volt. Kemudian tekan enter untuk mencetak ( printer ) hasil pemeriksaan baterai.

h. Penutupan1. Periksa kembali hasil pekerjaan kita.2. Periksa kekerasan mur roda menggunakan kunci momen. Momen standar pengencangan mur

roda yaitu 12 Kg.m.3. Periksa dan setel tekanan udara ban depan dan ban belakang dengan tire pressure tester.

Pastikan bahwa tekanan udara ban depan 30 psi dan tekanan udara ban belakang 32 psi.4. Lepaskan fender cover, seat cover, gril cover, dan floor mat dari kendaraan.5. Tutup kabin mesin.6. Lapor kepada foreman bahwa pekerjaan kita telah selesai. Foreman akan melakukan test

drive untuk memeriksa kondisi kendaraan.7. Setelah test drive selesai dan foreman memastikan kondisi kendaraan setelah tune up baik,

kendaraan akan diserahkan kepada pelanggan.8. Bereskan kunci – kunci kedalam cady.

BAB VPENUTUP

5.1. Kesimpulan

Praktek kerja industri merupakan program sekolah yang harus dilakukan oleh seluruh

siswa / siswi SMK. Dengan kegiatan ini di maksud supaya kita lebih mantap lagi pendidikan

kita, terutam praktik yang diperoleh di samping itu juga dengan adanya praktek kerja industri

ini siswa dapat memperoleh gambaran sacara langsung pada situasi pekerjaan di perusahaan

dan serta menerima kesempatan kepada siswa untuk melatih kerja secara langsung dan

disiplin kerja yang tinggi agar kelak di kemudian hari tidak merasa canggung lagi. Disamping

itu juga mudah-mudahan nantinya dapat menjadi tenaga kerja yang handal

Page 24: Laporan Prakerin Otomotif Lengkap

5.2. Saran

1. Sebaiknya pelaksanaan prakerin itu dilaksanakan pada waktu kelas XI sebab yang kami

rasakan adalah terlalu merepotkan apabila segala macam tes dan kewajiban yang harus kami

lakukan di tumpuk pada satu tahun ( kelas XII ), seperti pelaksanaan prakerin itu sendiri,

pembuatan laporan, sidang prakerin, ujikom, UN, US, belum lagi kami harus mengejar

ketertinggalan pelajaran untuk semester ini.

2. Pembimbingan selama waktu kegiatan prakerin haruslah merata dan sering dilaksanakan,

tidak hanya ke beberapa orang di instansi yang sama sedangkan yang lainnya tidak,juga

jangan hanya sekali karena akan ada rasa berbeda bila kami siswa prakerin diberi perhatian

lebih dan dibantu dalam mengatasi masalah-masalah yang kami hadapi di tempat pelaksanaan

prakerin.

3. Para pembimbing pra sidang seharusnya menyibukan diri dengan siswa prakerin karena saya

melihat banyak sekali yang kebingungan bagaimana menyusun laporan prakerin yang baik.

Kalaupun tidak, berilah penjelasan yang sejelas jelasnya tentang bagaimana cara pembuatan

laporan prakerin yang baik dan benar.

4. Pihak sekolah seharusnya lebih profesional dalam memilih instansi apa yang mencetak buku

jurnal prakerin karena kualitasnya yang sangat aneh dan desain yang sangat menjauhkan

nama sekolah kita sebagai sekolah percontohan. Lebih baik pendesainan buku jurnal tersebut

diserahkan atau di lombakan kepada siswa seluruh sekolah atau kepada kami siswa prakerin

khususnya jurusan Otomotif.

DAFTAR PUSTAKANew Step 1 Training Manual Toyota

Training Centre Isuzu

Toyota Astra Motor Buku Servis Berkala Avanza