laporan prakerin

download laporan prakerin

of 39

Transcript of laporan prakerin

LAPORAN TEST INSULASI MEGGER DI PT. PINDAD (PERSERO) Jln. Jendral Gatot Subroto No. 517 BANDUNG 40284

Disusun Oleh: Reza Restu A. NIS : 0910.10.208

Program Studi Keahlian Kompotensi Keahlian

: Teknik Elektronika : Teknik Audio Video

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 7 BALEENDAH Jl. Siliwangi Km. 15 Baleendah kode pos 40375 Telp/Fax (022) 85936539

Kabupaten Bandung 2011 LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI PT. PINDAD (PERSERO) Jln. Jend. Gatot Subroto 517 BANDUNG 40284

Laporan ini telah deperiksa dan di setujui oleh :

Kepala Bengkel/Divisi,

Pembimbing,

Amin Mulyawan NIP. 02648 Mengetahui : Manager/Pimpinan Perusahaan

Budi Kuriawan NIP.

Evih Fatimah NIP. 02648

LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH SMKN NEGERI 7 BALEENDAH KABUPATEN BANDUNG

Laporan ini telah di periksa dan di setujui oleh :

Wakasek Hubin,

Pembimbing,

Yayat Supriatna, S.Pd NIP: 19700205200511009 Mengetahui : Kepala SMK Negeri 7Baleendah,

Asep supriyadi, S.Pd NIP:

Drs, Asep Saripul Anam NIP : 196110061988031002

KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah Swt yang senantiasa selalu memberikan limpahan rahmat dan karunianya, karena tanpa karunianya penyusunan laporan praktek kerja lapangan ( PKL) ini tidak akan terwujud. Penyusun mengucapkan terima kasih kepada rekan rekan di PT PINDAD ( Persero ) dan orang yang terlibat dalam penyusunan laporan ini. Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada: Kedua orang tua saya yang telah memberikan doanya untuk saya. Bapak Drs.Asep Saripul Anam, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 7 Baleendah. Bapak Yayat Supriyatna S.Pd, selaku Wakasek Hubin SMK Negeri 7 Baleendah. Bapak Taufik Zaenal Mutaqin, selaku KaProg SMK Negeri 7 Baleendah. Bapak Asep Supriyadi, selaku pembimbing di sekolah SMKN 7 Baleendah Bapak/Ibu Guru SMK Negeri 7 Baleendah PT.PINDAD (Persero) Bapak Muchtar Effendi, selaku pembimbing di PT.PINDAD (Persero). Seluruh Staf & Karyawan PT.PINDAD(Persero). Mudah mudahan buku praktek kerja lapangan yang sederhana ini dapat mencapai sasaran yang di ingin kan. Kritik dan saran yang inivatif, kreatif dan membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan penulisan di kemudian hari. Semoga apa yang kita lakukan demi kemajuan dunia pendidikan dan kemajuan dunia usaha dan Negara dan di catat sebagai amal shaleh dan mendapat balasan yang berlipat ganda dari allah SWT. Baleendah, 01 oktober 2011

Penyusun,

DAFTAR ISI Lembar pengesahan industri..................................................................................... i Lembar pengesahan sekolah...................................................................................... ii Kata pengantar iii Daftar isi... BAB I pendahuluan. 1.1 Latar Belakang PRAKERIN.. 1.2 Landasan PRAKERIN. 1.3 Tujuan Prakerin Industri 1.4 Tujuan Laporan. 1.5 Pembatasan Pembahasan Laporan.. 1.6 Sistematika Penulisan Hukum Kerja Pembuatan Materi Laporan

Prakerin BAB II URAIAN PERUSAHAAN........ 2.1 Visi Dan Misi PT. PINDAD ( Persero . 2.2 Sejarah PT. PINDAD ( Persero

) )

............... 2.3 Struktur Organisasi PT.PINDAD (Persero).. 2.4 Peta / Denah Lokasi PT.PINDAD (Persero) 2.5 Peraturan / kebijakan

perusahaan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 ALAT PERBENGKELAN 3.2 JENIS-ALAT UKUR.. 3.3 TES IMPULS. 3.4 TES TEGANGAN TINGGI DC... BAB IV MATERI KEGIATAN PRAKERIN.. 4.1 JENIS / TYPE PRODUK. 4.2 JENIS PEKERJAAN........ 4.3 TUJUAN PEKERJAAN 4.4 ALAT DAN BAHAN........ 4.5 LANGKAH KERJA.. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN. 5.2 SARAN.. DAFTAR PUSTAKA DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) merupakan suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan ke arah professional yang memadukan secara sistematik dan singkronisasi program pendidikan di sekolah dan di Dunia Usaha/Dunia Industri yang dilakukan dengan bekerja langsung pada Dunia Usaha/Dunia Industri sehingga diperoleh suatu tingkat keahlian professional tertentu yang di capai oleh siswa. Pada dasarnya ilmu pengetahuan, skill dan teknik dapat dipelajari di sekolah, sedangkan unsur kiat (arts) hanya dapat diperoleh melaluui proses pembiasaan (habit forming), dan internalisasi langsung pada bidang profesi tersebut. Praktik Kerja Industri (Prakerin) merupakan suatu program pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang dirancang untuk menumbuhkan unsur kiat (arts) pada peserta didik dengan jalan memberikan kesempatan untuk terjun langsung pada bidang profesi tertentu, dan keahlian yang di miliki oleh siswa.

1.2 Landasan Hukum PRAKERIN Prakrik Kerja Industri (Prakerin) yang merupakan bagian dari kurikulum di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berlandaskan, sejumlah perundang-undangan, antara lain: 1. PP Nomor 29 Bab XI Pasal 20 ayat 1 yang berbunyi : Penyelenggaraan Sekolah Menengah Kejuruan dapat bekerja sama dengan masyarakat terutama dunia usaha dan para dermawan untuk memperoleh sumber daya dalam rangka menunjang penyelenggaraan dan pengembangam pendidikan. 2. PP Nomor 39 Bab III pasal 4 butir 8 yang berbunyi: Peran serta masyarakat dapat berbentuk pemberian kesempatan untuk magang dan atau pelatihan kerja.

3. Keputusan Mendikbud Nomor 086/U/1993 Bab VI butir C1 (Kurikulum 1994, SMK) yang berbunyi: Sekolah Menengah Kejuruan dapat memilih pola penyelenggaraan pendidikan sebagai berikut: a. Menggunakan Unit Produksi (UP) sekolah yang berorientasi secara professional sebagai wahana pelatihan kejuruan. b. Melaksanakan sebagian kelompok mata pelajaran keahlian kejuruan di sekolah dan sebagian lainnya di dunia usaha/dunia industri (DU/DI). c. Melaksanakan kelompok mata pelajaran keahlian kejuruan sepenuihnya di masyarakat, dunia usaha dan industri.

1.3 Tujuan Prakerin Kerja Industri Praktik Kerja Industri merupakan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan melalui pengalaman kerja pada bidang profesi tertentu untuk para siswa SMK bertujuan: 1. Memperkokoh Link and Mach (keterkaitan dan kesasuaian) antara program

pendidikan di sekolah dan dunia kerja (dunia usaha). 2. Meningkatkan efesiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas

professional.3.

Memberikan pengalaman dan penghargaan langsung terhadap pengalaman kerja

sebagai bagian dari proses pendidikan.4.

Membekali siswa dengan pengalaman sebenarnya dalam dunia kerja sebagai persiapan

dan bekal awal kemampuan guna menyesuaikan dalam dunia kerja sebagai persiapan dan bekal awal kemampuan guna menyesuaikan diri dengan DU/DI. 5.6.

Memantapkan disiplin, percaya diri, dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas. Mendorong siswa berjiwa interprineur (wirausahawan). Menjajaki penempatan dan lowongan kerja untuk lulusan setelah siswa menyelesaikan

7.

program pendidikan di bangku sekolah.

8.

Menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian professional dengan tingkat

pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja yang sesai dengan tuntutan DU/DI.9. Siswa mampu membuat gagasan baru dan menuangkannya ke dalam bentuk tulisan

atau laporan selama kerja industri (Prakerin).

1.4 Tujuan Pembuatan Laporan Pembuatan Laporan pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) bertujuan: 1. Siswa mampu membuat laporan atau karya tulis ilmiah sesuai dengan aturan dan kaidah yang benar. 2. Dokumentasi pribadi dan Sekolah sebagai sarana dan literature untuk menunjang peningkatan pengetahuan dan wawasan dari seorang siswa untuk lebih berkembang.

1.5 Pembatasan Pembahasan Materi Laporan Isi dari laporan di batasi dengan materi yang mencakup tentang cara menggunakan alat ukur MEGGER, serta cara penggunaan alat ukur itu dengan bertujuan supaya isi dari laporan tertulis ini tidak menyimpang dari materi dan kegiatan yang pernah di lakukan pada saat Praktek Kerja Industri. 1.6 Sistematika Penulisan Laporan Prakerin Sistematika penulisan Laporan Prakerin memuat: 1. Urutan halaman bagian persiapan:

1. Halaman Judul

2. Pengesahan Pihak Dunia Usaha/Dunia Industri 3. Pengesahan Pihak Sekolah 4. Kata Pengantar 5. Daftar Isi2.

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) 1.2 Landasan Hukum (PRAKERIN) 1.3 Tujuan Prakerin Kerja Industri 1.4 Tujuan Pembuatan Laporan 1.5 Pembatasan Pembahasan Materi Kegiatan Prakerin 1.6 Sistematika Penulisan Laporan Prakerin 3. Bab II Uraian Perusahaan

2.1 Visi dan Misi PT.PINDAD (Persero) 2.2 Sejarah Berdirinya PT.PINDAD (Persero) 2.3 Struktur Organisasi PT.PINDAD (Persero) 2.4 Denah / Peta lokasi PT.PINDAD (Persero) 2.5 Pelaturan / Kebijakan Perusahaan 4. Bab III Landasan Teori Berisikan Uraian Materi dan Gambar yang diambil dari berbagai refrensi dijadikan acuan teoritis untuk penulisan pada Bab IV yang mencakup: 3.1 Alat Alat Perbengkelan 3.2 Jenis-jenis Alat Ukur 3.3 Tes Impuls

3.4 Tes Tegangan Tinggi DC 5. Bab IV Materi Kegiatan Prakerin

Berisikan uraian kegiatan praktik selama melaksanakan Prakerin yang memuat: 4.1 Jenis/type produk 4.2 Jenis pekerjaan 4.3 Tujuan Pekerjaan 4.4 Alat dan Bahan yang digunakan 4.5 Langkah Kerja 6. Bab V Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan 5.2 Saran Daftar Gambar Daftar Pustaka

BAB II PT. PINDAD ( Persero ) 2.1 Visi Dan Misi PT. PINDAD ( Persero ) Maksud dan tujuan didirikan PT. PINDAD (Persero) adalah untuk melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya dan pada khususnya dalam bidang industri peralatan industri manufaktur energi dan tranportasi dengan memperhatikan prinsip-prinsip yang berlaku bagi Perseroan Terbatas. Visi dan misi adalah acuan yang digunakan untuk pengembangan perusahaan dalam jangka panjang dalam upaya memperoleh masa depan yang baik. Visi merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh perusahaan yang harus dijadikan pendorong untuk maju dalam waktu yang terbatas. Sedangkan Misi adalah tugas yang diemban oleh perusahaan yang harus dipegang dan diletakan sebagai nilai-nilai dasar dalam melaksanakan kegiatan perusahaan. 1. 2. Visi PT. PINDAD (Persero) : Perusahaan sehat yang mempunyai inti usaha terpadu, Misi PT. PINDAD (Persero) : Melaksanakan kegiatan usaha dalam bidang alat dan

beroperasi secara fleksibel serta mandiri dan financial. peralatan industri dengan mendapatkan laba untuk pertumbuhan perusahaan melalui keunggulan teknologi dan efisiensi.2.2 Sejarah PT. PINDAD ( Persero )

PT. PINDAD (Persero) Bandung pada awalnya adalah suatu usaha komando TNI-AD yang bergerak dalam bidang instalasi industri. Oleh karena itu, maka industri ini disebut Komando Perindustrian Angkatan Darat (KOPINDAD), yang fungsi utamanya adalah untuk memproduksi senjata dan amunisi untuk kebutuhan Angkatan Darat khususnya dan ABRI pada umumnya. Adapun sejarah singkat PT. PINDAD (Persero) adalah sebagai berikut :1.

Tahun 1908, Pada masa penjajahan Belanda didirikan Artillerie Contructie Winkel Tahun 1923, ACW berganti nama menjadi Dai Khi Kozo (DIK). Tahun 1947, Setelah kemerdekaan DIK berganti nama menjadi Ledger Productie

(ACW) di Surabaya.2. 3.

Bredjuen (LPB) di bawah NICA.

4.

Tahun 1950, Dengan adanya penyerahan kedaulatan dari pemerintahan Belanda

kepada pemerintah Republik Indonesia Serikat (RIS), maka instalasi ini diserahkan kepada pemerintah RIS dan tepatnya tanggal 29 April 1950, berganti nama menjadi Pabrik Senjata dan Mesiu (PSM) yang selanjutnya pada tanggal ini diperingati sebagai hari jadi PT. PINDAD. 5. Tahun 1958, Pabrik Senjata dan Mesiu berubah nama menjadi Pabrik Alat Peralatan Angkatan Darat (PABAL-AD). PABAL-AD dalam memproduksinya tidak hanya memproduksi senjata saja, tetapi juga memproduksi kebutuhan lainnya untuk AD. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Tahun 1962, PABAL-AD berganti nama menjadi Perindustrian TNI-AD (PINDAD). Tahun 1968, secara keseluruhan PINDAD baru berproduksi penuh. Pada tanggal 29 April 1983, PINDAD menjadi BUMN dengan nama PT. PINDAD Tahun 1989, pemerintah membentuk Badan Pengelolaan Industri Strategis (BPIS) dan Tahun 1998, BPIS dibubarkan oleh pemerintah dan pada tahun yang sama pemerintah Tahun 1999, PT. Pakarya Industri Strategis berganti nama menjadi PT. Bahana Tahun 2002, PT. Bahana Pakarya Industri Strategis (Persero) dibubarkan oleh

(Persero) dimana PINDAD adalah nama bukan singkatan. PT. PINDAD (Persero). mendirikan BUMN dengan nama PT. Pakarya Industri Strategis. Pakarya Industri Strategis (Persero). pemerintahan dan sejak itu PT. PINDAD (Persero) langsung di bawah pembinaan kementrian BUMN hingga sekarang.

2.3 Struktur Organisasi PT.PINDAD (Persero)

Struktur organisasi pada PT. PINDAD (Persero) merupakan suatu bentuk organisasi garis dan staf dimana sebagai pimpinan tertinggi adalah Direktur Utama, artinya dalam hal ini Direktur Utama memberikan dan melimpahkan wewenang secara vertikal kepada bawahannya sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Susunan Organisasi PT. PINDAD (persero) terdiri dari Direksi, unit-unit pusat dan unit-unit usaha, jabatan dalam organisasi dibedakan atas empat strata jabatan tingkat pimpinan dan satu strata jabatan tingkat pelaksana yang sebutan dan jenisnya akan diatur sendiri. 1. PT. PINDAD (Persero) dipimpin oleh :

1.1 Direksi yang terdiri 1.2 Direktur utama (Dirut) 1.3 Direktur Perencanaan dan Pengembangan (Dirrenbang) 1.4 Direktur Produk Militer (Diprodukmil)1.5

Direktur Produk Komersial (Diprodukkom),Direktur Administrasi dan Keuangan

(Dirminku) 2.1.1

Unit-Unit Usaha : Kepala Divisi Munisi (Kadivmu) Kepala Divisi Senjata (Kadivjat) Kepala Divisi Mesin Industri dan Jasa (Kadiv MI dan jasa) Kepala Divisi Tempa dan Cor (Kadiv TC) Kepala Divisi Rekayasa Industri (Kadivrekin) Pimpinan Teras terdiri dari :

1.2 1.3 1.4 1.5 3.

3.1 Kepala Satuan Pengawas Intern (Ka SPI)

3.2 Kepala Sekretariat Perusahaan (Kasetper) 3.3 Kepala Pusat Pengaman (Kapuspam) 3.4 Deputi Direktur perencanaan dan pengembangan bidang usaha 3.5 Deputi Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bidang pengembangan Sumber Daya (Dirrenbang Bid Bang Sumber Daya) 3.6 Deputi Direktur Produk Militer Bidang Penelitian dan Pengembanagn (Dedirprodukmil Bid Litbang) 3.7 Deputi Direktur Produk Militer Bid Pemasaran dan Penjualan (Dedirprodukmil Bid P dan P) 3.8 Deputi Direktur Produk Komersial Bidang Pemasaran (Dedirprodukkom Bid Pasar) 3.9 Deputi Direktur Administrasi dan Keuangan Bidang Administrasi (Dedirminku Bid Min) 3.10Deputi Direktur Administrasi dan keuangan Bidang Keuangan (Dedirminku Bid Ku).2.4 Peta / Denah Lokasi PT.PINDAD (Persero)

2.4.1 Alamat PT.PINDAD (Persero) Komplek PT.PINDAD (Persero) berada di daerah kircon (kiara condong), komplek PT.PINDAD (Persero) sangat strategis karena lokasinya dekat dengan stasiun kiara condong yang berlamatkan di jalan Gatot Subroto No.517 Bandung 40284.

2.4.2 Denah PT.PINDAD (Persero)

2.5 Peraturan / kebijakan perusahaan

1. Kedisiplinan

PT PINDAD ( Persero ) mewajibkan para mahasiswa untuk belajar dengan disiplin tinggi serta berpegang pada ketentuan berikut ini: 1. Tepat waktu dan teratur dalam mengikuti pekerjaan 2. Disiplin dan bersikap sopan santun 3. Menjaga kebersihan dan ketertiban4. Tidak merokok ataupun makan dan minum selama jam kerja kecuali pada waktu istirahat

yang telah di tentukan 5. Terhindar dari obat obatan terlarang 6. Mematuhi petunjuk untuk keselamatan dalam melaksanakan kerja 7. Dapat di percaya dan menghindarkan kerusakan dan kehilangan barang milik perusahaan.

2. Peraturan kerja

1. Dilarang membawa task e dalam perusahaan / bengkel / ruangan. 2. Tidak membawa barang barang / peralatan kerja maupun nonkerja ke luar ruangan. 3. Rapih dalam berpakaian 4. Di larang membawa / mengaktifkan Hp di dalam tempat kerja 5. Menjaga kebersihan dan kerapihan tempat kerja.

BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Alat Perbengkelan

3.1.1 Obeng

Obeng adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengencangkan atau mengendorkan baut. Ada beberapa model obeng yang digunakan di seluruh dunia. Jenis yang sangat umum di Indonesia adalah model Phillips yang populer disebut obeng kembang atau plus (+) dan slotted yang sering disebut obeng minus (-). Jenis obeng lain

yang digunakan di negara-negara lain antara lain Torx (bintang segi enam), hex (segi enam), Robertson (kotak).

3.1.2 Tang Alat ini digunakan untuk mencengkeram, memotong dan memutar kawat atau kabel. Jenisnya ada bermacam-macam seperti : 1. Tang Kombinasi (multigripplier) : besarnya rahang bisa disetel sesuai dengan benda yang bakal dijepit. Hindari penggunaan tang kombinasi sebagai pengganti kunci pas untuk membuka atau mengencangkan baut.

2. Tang Pemotong : untuk pemotong kawat atau kabel. Jangan gunakan untuk memutuskan kawat yang terlalu keras.

3.1.3 Solder

Solder merupakan alat bantu dalam merakit atau membongkar rangkaian elektronika pada rangkaian yang terdapat pada papan PCB. solder merupakan alat elektronika yang mengubah energi listrik menjadi energi panas.

Solder banyak jenis dan beragam bentuknya, pada umumnya berbentuk seperti pistol, dan lurus dengan mata solder di ujung yang berbentuk lancip, dan dilengkapi tombol pengatur suhu ukuran tinggi rendahnya panas yang dihasilkan untuk membuat

kawat timah mencair agar dapat melepaskan atau menyatukan kaki-kaki komponen pada papan PCB.

Suhu panasnya yang terlalu berlebihan dapat merusak komponen atau menyebabkan komponen lain ikut terlepas. Solder pula digunakan untuk upaya alternatif jumper dengan menghubungkan kabel kecil pada hubungan yang putus pada papan PCB agar yang retak atau terputus dapat tersambung kembali.

3.1.4 Timah

Timah adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Sn (bahasa Latin: stannum) dan nomor atom 50. Unsur ini merupakan logam miskin keperakan, dapat ditempa ("malleable"), tidak mudah teroksidasi dalam udara sehingga tahan karat, ditemukan dalam banyak aloy, dan digunakan untuk melapisi logam lainnya untuk mencegah karat. Timah diperoleh terutama dari mineral cassiterite yang terbentuk sebagai oksida.

3.1.5 Bor Tangan

Bor adalah alat yang dilengkapi dengan alat pemotong atau lampiran lampiran alat mengemudi, biasanya bor atau bit driver yang digunakan untuk pengeboran lubang dalam berbagai bahan atau pengancing berbagai bahan bersama-sama dengan menggunakan pengencang. Lampiran akan dicengkeram oleh chuck di salah satu ujung bor dan diputar sambil ditekan terhadap bahan target.

3.1.6 Bor tekan

Sebuah bor tekan (juga dikenal sebagai alas bor, bor ulir, atau bor bangku) adalah gaya tetap bor yang dapat dipasang pada berdiri atau dibaut ke lantai atau meja kerja . Model portabel dengan dasar magnet pegangan benda kerja baja yang mereka bor.[4]

Sebuah bor tekan terdiri dari kolom, basis (atau pilar), meja, spindle

(atau pena), dan kepala bor, biasanya didorong oleh motor induksi. Kepala memiliki seperangkat menangani (biasanya 3) yang memancar dari sebuah hub pusat itu, ketika dinyalakan, memindahkan spindle dan chuck vertikal, sejajar dengan sumbu kolom. Tabel dapat disesuaikan secara vertikal dan umumnya digerakkan oleh rak dan pinion , namun beberapa model lama bergantung pada operator untuk mengangkat dan reclamp meja dalam posisi. Tabel juga dapat offset dari sumbu spindle dan dalam beberapa kasus diputar ke posisi tegak lurus terhadap kolom. Ukuran bor pers biasanya diukur dalam hal ayunan. Swing adalah didefinisikan sebagai jarak dua kali tenggorokan, yang merupakan jarak dari pusat gelendong ke tepi terdekat pilar. Sebagai contoh, suatu 16-inch (410 mm) bor tekan memiliki 8-inci (200 mm) jarak tenggorokan.

3.2 Jenis Jenis Alat Ukur

3.2.3

Multimeter

Mltimeter digunakan dalam pengukuran dasar besaran-besaran listrik yang meliputi pengukuran 3 besaran dasar yaitu hambatan yang dinyatakan dengan satuan Ohm, tegangan yang dinyatakan dengan satuan Volt, dan kuat arus listrik yang dinyatakan dengan Ampere .Dalam pengukuran kombinasi ketiga satuan tersebut, dibutuhkan alat pengukur yang disebut dengan multimeter. Multimeter sering juga disebut AVO (ampere, volt, dan ohm) meter. Selain untuk mengukur besaran listrik, alat ini juga berfungsi untuk mancari dan menemukan gangguan yang terjadi pada semua jenis pesawat atau alat-alat elektronik. Multimeter dibagi menjadi dua yaitu :

1. Multimeter Analog Multimeter Analog atau yang biasa disebut multimeter jarum adalah alat pengukur besaran listrik yang menggunakan tampilan dengan jarum yang bergerak ke range-range yang kita ukur dengan probe . Multimeter ini tersedia dengan kemampuan untuk mengukur hambatan ohm, tegangan (Volt) dan arus (mA). Analog tidak digunakan untuk mengukur secara detail suatu besaran nilai komponen, tetapi kebanyakan hanya digunakan untuk baik atau jeleknya komponen pada waktu pengukuran atau juga digunakan untuk memeriksa suatu rangkaian apakah sudah tersambung dengan baik sesuai dengan rangkaian blok yang ada.

2. Multimeter digital Multimeter digital hampir sama fungsinya dengan multimeter analog tetapi multimeter digital menggunakan tampilan angka digital. Multimeter digital

pembacaan pengukuran besaran listrik yang lebih tepat jika dibanding dengan multimeter analog, sehingga multimeter digital dikhususkan untuk mengukur suatu besaran nilai tertentu dari sebuah komponen secara mendetail sesuai dengan besaran yang diinginkan.

3.2.4

Megger Megger, material isolasi atau sering di sebut isolator adalah bahan yang

mempunyai kemampuan untuk menahan aliran arus listrik sehingga suatu benda yang bila digunakan untuk mengalirkan arus listrik tidak menyimpang melalui bagianbagian yang tidak semestinya, kondisi fisik dan kekuatan listrik dari isolasi listrik di tentukan oleh karakteristik dari bahan dan cara pengolahannya. Tahanan isolasi suatu material adalah besarnya tahanan dalam sirkuit arus listrik yang di berikan oleh isolasi pada tegangan tertentu hingga cenderung untuk menghasilkan bocoran arus. Besarnya tahanan isolasi minimal suatu sirkuit instalasi tegangan rendah adalah 1000 kali tegangan kerja instalasi tersebut dalam satuan ohm. Bahan isolasi dalam suatu tahanan dapat di katakana layak apabila besarnya tahanan isolasi dari hasil pengukuran adalah lebih besar dari TID (Tingkat Isolasi Dasar) dari bahan isolator, dan untuk mendapatkan hasil pengujian harus dilakukan dengan tegangan 500v samapai dengan 10.000v

.

Megger adalah alat ukur yang di pergunakan untuk mengukur tahanan isolasi dari alat-alat listrikmaupun instalasi-instalasi. Tegangan keluaran dari alat ukur ini adalah tegangan tinggi arus searah, yang dibangkitkan melaluli generator yang di putarkan oleh tegangan.

3.2.5

Osciloskop

Osciloscop adalah alat ukur yang di gunakan untuk mengukur frekuensi getaran yang terjadi pada saat pengetesan Bering yang dilakukan pada motor traksi. Pengetesan ini bertujuan untuk menilai atau melihat seberapa kuat frekuensi ataupun getaran dan ketahanan yang dimliki oleh motor traksi. Sebuah osiloskop ( juga dikenal sebagai ruang lingkup, CRO, DSO atau, O-scope ) adalah jenis alat tes elektronik yang memungkinkan pengamatan terus menerus berbagai tegangan sinyal, biasanya sebagai grafik dua dimensi dari satu atau lebih perbedaan potensial listrik menggunakan sumbu "Y" vertikal atau, diplot sebagai fungsi waktu, (horizontal atau sumbu 'x'). Meskipun osiloskop menampilkan tegangan

pada sumbu vertikal, setiap kuantitas lainnya yang dapat dikonversi ke tegangan dapat ditampilkan juga. Dalam kebanyakan kasus, osiloskop menunjukkan peristiwa yang berulang dengan baik tidak ada perubahan, atau perubahan perlahan-lahan. Osiloskop biasanya digunakan untuk mengamati bentuk gelombang yang tepat dari sinyal listrik. Selain amplitudo sinyal, osiloskop dapat menunjukkan distorsi, waktu antara dua peristiwa (seperti lebar pulsa, periode, atau waktu naik). Osiloskop digunakan dalam ilmu, kedokteran, teknik, dan industri telekomunikasi. Tujuan umum instrumen yang digunakan untuk pemeliharaan peralatan elektronik dan pekerjaan laboratorium. Tujuan khusus osiloskop dapat digunakan untuk tujuan seperti menganalisis suatu sistem pengapian otomotif, atau untuk menampilkan bentuk gelombang.

Awalnya semua osiloskop sinar katoda tabung yang digunakan sebagai elemen layar mereka dan amplifier linier untuk pemrosesan sinyal, (biasanya disebut sebagai CRO) Namun, osiloskop modern memiliki layar LCD atau LED, cepat analog-ke-digital converter dan prosesor sinyal digital. Meskipun tidak seperti biasa, beberapa osiloskop digunakan CRT penyimpanan untuk menampilkan acara tunggal untuk waktu yang terbatas. Oscilloscope modul perifer untuk laptop tujuan umum atau komputer pribadi desktop menggunakan layar komputer, memungkinkan mereka untuk digunakan sebagai instrumen tes.

3.2.6

Vibrometer Vibrometer adalah sebuah instrumen untuk kuantifikasi getaran

mekanik, alat ukur ini berfungsi mengukur tingkat kecepatan sebuah benda (singkat untuk laser-Depplor vibrometer).

Mengandung vibrometer laser, yang di fokuskan pada permukaan yang akan diukur. Karena efek Doppler shift selama gerakan permukaan yang akan diukur frekuensi sinar laser backscattered. Pergeseran frekuensi dievaluasi dengan menggunakan interferometer di vibrometer dan output sebagai sinyal tegangan atau aliran data digital sebuah Vibrometer pemindaian bidang pengukur getaran.

3.2.7

Raytek Raytek adalah alat pengukur suhu yang digunakan saat pengetesan

Vibrasi dan Suara Bering pada Motor Traksi, alat ini layaknya Termometer untuk mengukur seberapa tinggi suhu yang ada pada benda ataupun alat yang mempunya tingkatan suhu, seperti pada saat pengetesan Bering Motor Traksi.

Alat ini bekerja dengan cara memancarkan sinar laser infrared agar bias memulai dan mendeteksi seberapa besar keadaan suhu yang di miliki benda yang akan di ukur ketinggian suhunya. Raytek merupakan alat pengukuran suhu yang berformat digital dengan ketepatan pengukuran yang signifikan.

3.3 Tes Impuls

Tes IMPULS merupakan pengetesan yang di lakukan untuk mengetahui kebocoran arus kecil pada Koil. Tes ini di lakukan supaya kebocoran ataupun konsleting yang terjadi pada Koil tersebut terdeteksi dan mengetahui apakah Koil itu bocor ataupun tidak.

Tes ini pula yang menentukan layak atau tidaknya tahanan yang dimiliki oleh pembungkus Koil untuk nanti di rakit dan di lanjutkan ke pengetesan berikutnya, dan cara untuk mengetahui bagaimana kebocoran yang terjadi terhadap Koil dapat di lihat dari alat (mesin) Impuls yang di pakai untuk melakukan pengetesan ini. Koil dinyatakan baik apabila gambar yang ada pada osciloskop yang terpasang di mesih Impuls itu sama dan berfrekuensi sama pula, tes yang di lakukan ini memerlukan tegangan yang tinggi yaitu 6KV (KiloVolt).

3.4 Tes Tegangan Tinggi DC

Tes tegangan tinggi DC, tes ini juga di lakukan untuk mengetahui seberapa besar isolasi tahanan yang dimiliki oleh Koil yang telah di buat. Cara pengetesan ini di lakukan dengan cara melakukan pengetesan terhadap Koil, dari mesin tegangan tinggi DC ada dua penjepit untuk kemudian di jepitkan ke Koil yang akan di tes, lalu di beri tegangan sebesar 9KV selama kurang lebih 1 menit lamanya untuk mengetahui kuat atau tidaknya isolasi tahanan yang di miliki oleh Koil itu, dapat di lihat dari besar kecilnya arus yang keluar. Jika arus yang keluar lebih dari 0.25 ampere meter maka dapat di simpulkan bahwa Koil tersebut rusak.

BAB IV MATERI KEGIATAN PRAKERIN TEST INSULASI MEGGER

4.1 Jenis / Type Produk Test insulasi terhadap Koil yang akan dipakai untuk rakitan sebuah Motor Traksi yang bergunakan untuk mengetahui kondisi konduktor di jaringan ataupun pada lapisan dan isolasi sebuah tahanan. Insulasi yang memadai diperlukan untuk menghindari terjadinya direct contact seperti short sirkuit atau ground fault. Buruknya insulasi jaringan ataupun isolasi sebuah tahanan dapat mengakibatkan terjadinya arus bocor yang dimungkinkan juga menimbulkan percikan api. Tes insulasi megger ini dilakukan terhadap tahanan isolasi yang dimilki oleh Koil.

4.2 Jenis Pekerjaan Insulasi test ini merupakan suatu pengujian yang dilakukan agar dapat mengetahui kelayakan sebuah Koil. Test ini harus dilakukan secara hati-hati dan teliti karena pengetesan ini menggunkan tegangan yang tinggi, untuk bias mengetahui tahanan isolasi yang dimiliki oleh Koil.

4.3 Tujuan Pekerjaan Pengetesan ini dilakukan dengan bertujuan untuk mengetahui tingkat kebocoran jaringan line / phase dengan netral dan line dengan ground. Sebelum melakukan

pengetesan ini terlebih dahulu dilakukan pemutusan hubungan komponen elektronik dan pilot lamp dengan isolasi Koil. Metode pengetesaan ini dilakukan dengan tegangan yang berbedabeda sesuai dengan kebutuhan. Batas minimum insulasi yang bias ditolelir pada saat pengetesan terhadap Koil yaitu dengan tegangan 500 VDC adalah 0,5 Mega Ohm sampai dengan tegangan 5000 VDC adalah 5 Mega Ohm. 4.4 Alat dan Bahan 4.4.1 Alat Alat yang digunakan untuk melakukan test insulasi megger ini adalah sebagai berikut: 1. Obeng Obeng adalah sebuah alat yang dipergunakan untuk mengencangkan ataupun mengendorkan baut. Obeng memiliki beberapa model yang sering digunakan, jenis yang sangat umum digunakan di Indonesia adalah obeng Philips yang sangat populer disebut obenng kembang, yaitu obeng yang berujung positif atau plus (+). Dan juga slotted, yaitu obeng yang berujung negative atau obeng minus (-). Lalu jenis obeng lainnya sering digunakan oleh Negara lain bermacam0macam diantaranya yang berbentuk segienam atau Hex, lalu bintang segienam atau Torx, dan lain sebagainya.

2. Tang Alat ini digunkan untuk mencengkram dan mengunci bagian kaki Koil yang akan di beri tegangan pada test insulasi. Tang yang digunakan adalah jenis tang kombinasi yang bias menahan tegangan tinggi volt DC.

3. Raytek Raytek merupakan alat pengukur suhu dengan menggunakan pancaran sinar infrared. Alat ini digunakan untuk mengetahui seberapa tinggi suhu yang ada pada saat pengetesan insulasi dilakukan terhadap Koil. Dengan alat ini pula kita bias

mengetahui seberapa bagusnya sebuah isolasi yang dimilki Koil dan seberapa kuatnya tahanan panas dari tegangan tinggi DC yang bias di terima oleh Koil.

4. Megger Megger merupakan alat utama yang diperlukan untuk melakukan test insulasi tehadap Koil. Alat ini berfungsi sebagai penyalur arus tegangan tinggi DC terhadap lapisan isolasi Koil, juga berfungsi sebagai pendeteksi seberapa besar tahanan dan isolasi yang dimiliki oleh Koil itu sendiri, juga untuk bias mengetahui tingkat kebocoran yang dimiliki oleh Koil yang akan di test insulasi.

4.4.2

Bahan Bahan-bahan yang digunakan untuk melaksanakan test insulasi ini adalah

sebagai berikut: Koil Koil merupakan sebentuk tembaga yang telah di press dan di bentuk sedemikian rupa sehingga bisa dipergunakan untuk menjadi bahan utama untuk perakitan Motor Traksi. Pada saat test insulasi ini dilakukan, Koil yang telah dilapisi dan di beri isolasi kemudian lapisan-lapisan pembalut kain yang bisa menahan tegangan, lalu Koil tersebut siap dipakai dan di uji di test insulasi megger ini.

Lempeng Besi Lempeng besi ini diperlukan pada saat pengetesan insulasi megger ini, karena untuk menghindari percikan api dan aliran langsung terhadap Koil itu sendiri dikarenakan besarnya tegangan arus DC yang akan diberikan terhadap Koli. Plat besi ini dijepitkan di masing-masing kaki Koil yang akan di beri tegangan langsung oleh megger.

Kabel 3 Phasa Kabel 3 Phasa ini diperlukan untuk melakukan test insulasi ini, yang berfungsi sebagai ground dari Koil ke tanah, supaya tegangan yang dialiri terhadap Koil bisa stabil dan tidak terjadi kesalahan ataupun kebocoran karena test insulasi itu sendiri. Papan Penopang Koil Papan ini berfungsi untuk menopang Koil, berguna agar tegangan yang dilakukan terhadap test insulasi ini tidak terlalu berbahaya bagi yang melakukan test insulasi ini.

4.5 Langkah Kerja Untuk melakukan test insulasi ini ada beberapa perincian yang di ketahui oleh saya sebagai penulis, caranya yaitu sebagai berikut: 1. Tahap 1 a). Siapkan Koil pada papan penopang yang telah di sediakan dengan rapih. b). Pasangkan lempeng besi yang telah ada pada kedua kaki koil. c). Jepitkan lempeng besi itu secara berpasangan pada kaki Koil secara rapat, terutama di bagian isolasi Koil. d). Kunci kedua lempeng itu dengan obeng yang telah tersedia.

2. Tahap 2 a). Pasangkan kabel 3 phasa sebagai ground di kaki Koil. b). Jepit kedua kaki Koil dengan tang supaya lempeng besi dan isolasi Koil merapat.

c). Lalu pasangkan penjepit megger ke tang yang telah di pasang di masingmasing kaki Koil, dengan catatan pemasangan megger ke kaki Koil ini harus secara teliti supaya tidak terjadi kebocoran karena tegangan yang akan di beri megger terhadap Koil. d). Nyalakan megger secara perlahan.

3.

Tahap 3 a). Atur tegangan megger dengan arus 1000 VDC. b). Atur waktu atau lama tegangan terhadap Koil dengan lama satu menit (1 menit) lamanya. Jangan melebihi tegangan dan batas waktu itu, jika melebihi kemungkinan besar Koil akan mengalami kebocoran dan tahanan isolasi yang rusak. c). Lalu mulai pengetesan insulasi megger ini, selama waktu dan tegangan yang telah di tentukan.

4.

Tahap 4 Tahap ini adalah tahap terakhir dari test insulasi megger ini. Dengan selesainya test insulasi megger ini, kelayakan ataupun bagus tidaknya suatu Koil dapat terlihat. Yaitu dengan cara melihat seberapa besar frekuensi yang di dapat oleh megger apakah di atas Mega heartz, bahkan lebih dari Giga heartz. Dari situlah kelayakan Koil untuk pengetesan selanjutnya di tentukan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN

Test Insulasi Megger adalah suatu pengetesan yang dilakukan untuk mengetahui seberapa layak dan bagusnya suatu tahanan isolasi yang dimiliki oleh Koil, pengetesan ini dilakukan dengan pengukuran dari alat Megger dengan cara memberi arus tegangan sebesar 1000 VDC terhadap Koil. Supaya dapat lulus agar dapat melakukan pengetesan selanjutnya, apakah isolasinya layak atau tidak dapat di lihat dari seberapa besar tahanan Koil itu, yang bisa berupa Mega heartz sampai Giga dan Tera heartz. Test ini pula yang menentukan buruk atau tidaknya isolasi yang dimilki oleh Koil agar tidak terjadinya kemungkinan kebocoran yang ada pada Koil itu sendiri, agar bisa di hindarkan dari pada membahayakan nyawa seseorang dan memperkecil kemungkinan untuk mengetahui tingkat kebocoran yang akan menimbulkan percikan api yang bisa menyebabkan kebaran.

5.2 SARAN

Penulis juga mengungkapkan beberapa saran yang mungkin di pertimbangkan agar pelaksanaan praktek kerja industri atau prakerin di masa mendatang dapat lebih baik dan mendatangkan manfaat yang besar bagi pihak sekolah, adik kelas dan pihak industri, khususnya bagi diri kita sendiri. Sehingga sengan demikian itu siswa/siswi yang

melaksanakan prakerin dapat terdorong dan mempunyai pengalaman dan wawasan lebih mengenai kejuruannya dan pengalaman mengenai lapangan kerja. Sehingga bisa memberikan motivasi tersendiri bagi siswa dan siswi yang melaksanakan prakerin sesuai dengan bidangnya masing-masing.

5.2.1

SARAN BAGI PIHAK INDUSTRI

1. Pelaksaan PRAKERIN secara teknis didasarkan cukup baik dan terorganisi,mohon untuk di tingkatkan. 2. Pihak indutri agar tidak segan-segan untuk memberikan suatu pekerjaan kepada setiap siswa/siswi PRAKERIN,layaknya kepada karyawan yang lain (tentunya dengan di awasi dan di arah kan oleh pembimbing).hal ini dimksud agar siswa/siswi PRAKERIN merasa di percaya serta tertantang untuk melaksanakan suatu pekerjaan

5.2.2

SARAN UNTUK PIHAK SEKOLAH

1. Pemantauan terhadap siswa yang sedang melaksanan PRAKERIN agar lebih di tingkatkan lagi,agar para siswa yang sedang PRAKERIN tidak leluasa apabila sedang PRAKERIN karena mereka merasa tidak ada yang memonitoring keadaan mereka .2. Kemajuan

teknologi

industri hendaknya dapat menjadikan

tambahan

ilmu

pengetahuan untuk disekolah,agar sekolah bisa mengimbangi kemajuan teknologi tersebut dengan kualitas pendidikan yang lebih baik bagi siswa/siswinya.3. Lebih ketat lagi dalam memberikan peraturan kepada siswa/siswi sebelum melakukan

kegiatan PRAKERIN supaya siswa/siswi saat melakukan PRAKERIN tidak mencoreng nama baik yang dimiliki oleh sekolah.

5.2.3

SARAN-SARAN UNTUK ADIK KELAS

1. Di dalam melaksanakan PRAKERIN diharapakan kepada adik-adik semua supaya

mematuhi aturan sekolah dan aturan yang telah di terapkan oleh industri. 2. Jangan dibiasakan bolos di dalam melaksanakan PRAKERIN. 3. Bekerjalah sesuai yang diberikan pembimbing di perusahaan tempat PRAKERIN.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN