laporan Prakerin

22
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi berdampak semakin terbuka untuk saling mengisi dan melengkapi. Era globalisasi sangat erat keadaanya dengan transparasi atau keterbukaan. Arus globalisasi tidak dapat dibanding karena itu kita harus ikuti dan kita tangkap sebagai peluang. Kita hendaknya dapat memanfaatkan globalisasi dalam hal yang positif. Dan yang perlu dihindari dalam arus globalisasi adalah sikap asal meniru terhadap perubahan dan proses yang tengah dihadapi. Keahlian seseorang pada dasarnya mengandung unsure pengetahuan, tehnik dan kiat. Yang menjadi factor utama dalam penentuan kadar keahlian seseorang itu dikuasai melalui cara mengerjakan praktek kejuruan yang telah disajikan disekolah yang dilengkapi dengan peralatan yang lengkap serta modern. Dengan adanya sekolah menengah kejuruan kita dapat melaksanakan praktek kerja dunia/ industry, yang biasa orang bilang system pendidikan ganda. Salah satu modal pendidikan yang paling baik adalah mendekati kesemangan antara pediaan dan permintaan ketenaga kerjaan sesuai dengan kebijakan departemen pendidikan nasional. SMK Negeri 1 Rancah senantiasa berusaha untuk membentuk siswa- siswi yang efektif, madiri, bertanggung jawab dan lain – lain. Maka pihak sekolah mengharuskan agar siswa – siswinya melaksanakan praktek kerja industry upaya dalam meningkatkan

description

 

Transcript of laporan Prakerin

Page 1: laporan Prakerin

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Era globalisasi berdampak semakin terbuka untuk saling mengisi dan melengkapi. Era

globalisasi sangat erat keadaanya dengan transparasi atau keterbukaan. Arus globalisasi tidak

dapat dibanding karena itu kita harus ikuti dan kita tangkap sebagai peluang. Kita hendaknya

dapat memanfaatkan globalisasi dalam hal yang positif. Dan yang perlu dihindari dalam arus

globalisasi adalah sikap asal meniru terhadap perubahan dan proses yang tengah dihadapi.

Keahlian seseorang pada dasarnya mengandung unsure pengetahuan, tehnik dan kiat.

Yang menjadi factor utama dalam penentuan kadar keahlian seseorang itu dikuasai melalui

cara mengerjakan praktek kejuruan yang telah disajikan disekolah yang dilengkapi dengan

peralatan yang lengkap serta modern.

Dengan adanya sekolah menengah kejuruan kita dapat melaksanakan praktek kerja

dunia/ industry, yang biasa orang bilang system pendidikan ganda. Salah satu modal

pendidikan yang paling baik adalah mendekati kesemangan antara pediaan dan permintaan

ketenaga kerjaan sesuai dengan kebijakan departemen pendidikan nasional.

SMK Negeri 1 Rancah senantiasa berusaha untuk membentuk siswa- siswi yang

efektif, madiri, bertanggung jawab dan lain – lain. Maka pihak sekolah mengharuskan agar

siswa – siswinya melaksanakan praktek kerja industry upaya dalam meningkatkan

kompetensi siswa serta wawasan dan pengalaman dan agar siswa – siswi bisa tahu

bagaimana dunia kerja itu sebenarnya.

1.2 Identifikasi Masalah

1.3 Pembatasan Masalah

Karena banyak sesuatu hal yang berkaitan dengan kegiatan – kegiatan dikantor DPRD

kabupaten ciamis serta kurangnya sumber pengetahuan yang kami ketahui sehingga dalam

penyusunan laporan ini kami membatasi pokok permaslahan/ poko pembahasan mengenai

penataan Arsip dan pengendalian naskah dinas dikantor DPRD kabupaten ciamis.

1.4 Perumusan Masalah

Supaya tidak terjadi kesimpang siuran, maka penulis merumuskan penyusunan laporan ini

sebagai berikut :

1. Apa arti penataan ?

2. Apa saja penataan kartu kendali ?

Page 2: laporan Prakerin

3. Apa saja tingkat – tingkat penaaan Arsip / berkas dinamis aktif diunit pengolah dan

kearsipan ?

4. Apa saja tihap – tahap pelaksanaan arsip dinamis in aktif

5. Apa arti naskah dinas, kartu kendali, dan penciptaan naskah dinas?

1.5 Tujuan Penulisan Laporan

1.5.1 Tujuan Praktek Kerja Industri

Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas , yaitu tenaga kerja yang memiliki

tingkat pengetahuan, keterampilan, etos kerja yang tinggi yang sesui dengan

tuntutan lapangan kerja.

Meningkatkan efektifitas dan efisien proses pedidikan dan pelatihan kerja yang

berkualitas.

Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai

mana dari proses pendidikan.

1.5.2 Tujuan Penyusunan Laporan

Untuk menegetahui perkembangan siswa selama praktek kerja industry.

Sebagai mana penanggung jawab atas tugas yang di berikansekolah kepada

siswa sehubungan dengan pealaksanaan praktek kerja industry.

Sebagai latiha bagi siswa dalam membuat sebuah laporan kegiatan.

Sebagai bukti tertulis siswa telah melakukan praktek yang dilakuan di dunia

industry.

Sebagai latihan bagi siswa dalam membuat sebuah laporan kegiatan.

Sebagai bukti tertulis siswa telah melakukan praktek yang dilakukan

didunia industri.

Sebagai syarat mengikuti Ujian Nasional serta dapat mengikuti

perkembangan siswa selama mengikuti praktek didunia usaha/ industry dan

iinstansi.

Sebagai siswa yang mampu memahami, mamantapkan dan mengembangkan

pelajaran yang diperoleh disekolah maupun pengalaman, serta dapat

menerapka dalam dunia industry.

1.6 Manfaat Penulisan Laporan

1. Untuk menambah wawasan

Page 3: laporan Prakerin

2. Untuk menambah pengetahuan dan memahami lebih jauh tentang tata kearsipan daan

penataan arsip atau berkas dikantor DPRD

3. Untuk mengetahui kebih dalam tentang situasi dan kondisi dunia kerja yang sebenarnya.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penataan

Penataan adalah kegiatan mengatur dan menata dalam suatu susunan yang sistematis

dengan ememperhatikan keguanaan bentuk dan sifat.

Penatann dibutuhkan dalam rangka tertib administrasi, tertib administrasi sangat

diperlukan disetiap instansi pemerintah maupun swasta. Dengan tertib administasi semua

arsip surat masuk maupun surat keluar kapan pun dibuat, apabila diperlukan ada datanya.

Penataan harus dilaksanakan secara sistematis dengan memeprhatikan jenis surat dan

sifat surat tersebut. Apabila penataan dilaksansakan dengan baik dan benar akan tercipta

kearsipan yang tertata dan tersusun rapih dan tertib.

2.2 Macam – Macam Penataan Kartu Kendali

2.2.1 Penataan Kartu Kendali

Setiapa menyusun kartu kendali terlebih dahulu dimasukan ke dalam folder

kecil, setiap folder terdiri dari satu masalah dan tab folder selalu berada di ujung

kanan, sehingga apabila disusun dengan sekatnya akan membentuk satu daratan tab

yang tidak saling menutupi satu samalain.

Page 4: laporan Prakerin

a) Kartu Kendali Warna Putih ( Lembar 1 )

1. Kartu kendali warna putih disusun berdasarkan pola klsifikasi dengan

mencamtumkan kode dan masalahnya secara pehun.

2. Penimpanan folder kecil yang telah diisi kartu kendali dikatakan dibelakang

sekat dsn disimpan secara tegak lurus/vertical mengahadp kedepan.

3. Satu folder hanya untuk satu masalah maksimal 25 lembar

b) Kartu Kendali Warna Hijau (Lembar II)

1. Kartu kendali warna hijau dimasukan kedalam folder kecil, selanjutnya

disusun secara sistematisberdasarkan instansi pengirim Naskah Dinas.

2. Susunan sekatnya sebagai berikut :

a. Sekat pertama dengan tab warna merah ditulis nama index intansi.

b. Sekat kedua dengan tab warna kuning yang diisi dengan nama bagian dari

induk instansi atau rincian dari kelompok tersebut.

c. Sekat ketiga dengan tab warna hijau diisi dengan kode masalah sesuai pola

klasifikasi.

3. Tab pada folder kecil ditulis dengan urutan waktu

4. Satu folder digunakan untuk satu tahun atau lebih.

c) Kartu Kendali Warna Kuning (Lembar III)

1. Kartu kendali kuning disusun berdasarkan urutan unit pengolahan

2. Susunan sekatnya berbeda dengan susunan kartu kendali, putih yakni:

a. Sekat dengan tab warna kuning diisi dengan nama unit kerja yang dibwahi

unit pengolah

b. Sekat pertama dengan dengan tab warna merah ditulis nama induk unit

pengolah.

c. Sekat ketiga dengan tab warna hijau diisi dengan kode masalah sesuai pola

klasifikasi.

3. Tab pada folder diisi dengan waktu

d) Kartu Kendali Warna Merah (Lembar IV)

Kartu Kendali warna merah disimpan diunit pengolah dan cara penyusunannya

dilakukan seperti menyusun kartu kredit warna putih diunit kearsipan.

Page 5: laporan Prakerin

2.2.2 Penataan Kartu Kendali Keluar

Cara menata kartu kendali Naskah Dinas masuk terdiri dari warna putih (lembar

I), kuning (lembar II), dan merah (lembar III).

2.3 Langkah – langkah Penataan Arsip/ berkas Dinamis aktif di unit pengolah dan kearsipan.

2.3.1 Langkah – langkah Penataan Arsip/ berkas Dinamis aktif di unit pengolah.

1. Membentuk kerangka penyimapanan / penyusun berkas

a. Sekat

Siapkan sekat yang terbuat dari karton dan folder untuk penyimpanan Arsip.

Kerangka penyimpanan disusun menurut klasifikasi dengan kodenya secara

lengkap dengan urutan sebagai berikut ;

Pokok masalah digunakan sekat pertama denan tab berwarna merah yang

ditempatkan disebelah kiri didalam feling cabinet.

Sub masalah digunakan sekat nomor dua dengan tab berwarna kuning yang

ditempatkan setelah sekat pertama.

Sub sub masalah digunakan sekat ketiga dengan tab berwarna hijau yang

disimpan setelah sekat kedua.

b. Folder

Folder yang harus dipersiap meliputi folder besar dari folder kecil ;

Folder besar untuk menyimpan arsip/berkas

Folder kecil untuk menyimpan kartu – kartu kendali

Setiap folder diberi kode dan masalahnya di tulis pada tab folder yang

bersangkutan.

Penataan arsip pada folder harus rapih, satu folder isinya tidak boleh terlalu

banyak dan maksimal 25 lembar.

2. Persiapan penataan arsip / berkas

a. Memisah – misahkan arsip menurut masalah sesuai dengan keadaan arsip yang

bersangkutan.

b. Meneliti arsip tersebut

c. Menyatukan arsip-arsip yang semula penyimpanannya tersebar menjadi satu

urutan.

Page 6: laporan Prakerin

d. Apabila arsip tersebut belum tercantum kode klasifikasi diteliti terlebih dahulu

inti masalahnya untuk menentukan kode klasifikasi arsip serta penyimpanannya.

e. Menyusun arsip – arsip yang sudah jelas kode, selanjutnya dimasukan dalam

folder.

2.3.2 Langkah – langkah penataan arsip / berkas dinamis aktif du unit kearsipan.

Sebagai akibat penyimpanan arsip dinamis aktif yang tidak sentral diunit

kearsipan, maka selama arsip masih dalam proses, maka arsip yang masihada

diunit kearsipan hanya arsip – arsip naskah dinas keluar. Oleh karena itu

pesiapan yang harus dilakukan adalah :

1. Membuat kerangka penyimpanan arsip dalam filing cabinet.

2. Memisahkan arsip menurut kode dan klasifikasi masalah.

3. Pengunaan dan penempatan folder tersebut pada butir 2 dan 9

a. Folder setelha diisi pada tabnya dicantumkan indeks masalahnya

b. Folder isinya dibatasi karena akan Nampak tidak rapid an tidak

terbaca.

c. Satu folder hanya untuk satu masalah

d. Arsip didalam folder diletakan searah dengan foldernya

e. Folder tersebut diletakan secara tegak lurus

f. Urutan penyimpanan folder harus dengan urutan pola klasifikasi.

2.4 Tahap – tahap pelaksanaan arsip dinamin in aktif

a. Pendataan survey aktif

1. Kegiatan pedataan berupa pengumpulan data melalui survey terhadap arsip – arsip

yang adala dlaam tanggung jawab instansi pemerintah yang bersangkutan.

2. Survey arsip dilaksanakan oleh petugas pemetintah yang bersangkutan.

3. Buat daftar ikhtisar arsip dari seluruh data yang terkumpul sebagai hasil survey

b. Persamaan dan pemilahan arsip in. aktif

1) Langkah – langkah

a. Menyipkan master

b. Menyiapkan kertas pembungkus

c. Membersihkan arsip

d. Menyiapkan baks arsip

Page 7: laporan Prakerin

2) Pemilahan

Pada umumnya pemilahan arsip ada tiga golongan

a) Arsip yang bernilai guna

b) Non arsip dan duplikasi

c) Buku, Majalah, photo – photo dan bentuk arsip lainya selain berbentuk

naskah.

c. Pembuatan Daftar Pertelaan Arsip

Daftar pertelaan dalam pembuatannya disesuaikan dengan system penataan arsip /

berkasnya yakni menurut:

1) Nomor urut

2) Abjad

3) Waktu

4) Instansi

5) Klasifikasi masalah

6) Gabungan atara dua system/lebih sesuai kebutuhan

Contoh daftar pertelaan adalah sebagai berikut:

INSTANSI :

ALAMAT :

MASALAH

NoKode

KlasifikasiIndeks

Uraian

MasalahTahun

Unit

kerja

pencipta

Lokasi

KetSampul Boks Rak

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Page 8: laporan Prakerin

Petunjuk pengisian

1. Insatansi Lembaga Negara /badan pemerintah atau bagian structural

dari padanya sebagai lingkungan induk penciptaan

arsip/dimana arsip disimpan

2. Alamat Cukup jelas

3. Masalah Diisi pokok masalah ‘

4. Nomor urut Diisi nomor urutan

5. Kode klasifikasi Diisi kode klasifikasi

6. Indeks Diisi indeks

7. Uraian masalah Diisi uraian dari pokok masalah

8. Tahun Diisi tahun penciptaan arsip.

9. Unit kerja Penciptaan Diisi unit kerja penciptaan arsip yang bersangkutan

10. Lokasi Diisi dimana arsip tersebut disimpan

Sampul Diisi nomor sampul

Boks Diisi nomor boks

Rak Diisi nomor rak

11. Keterangan Diisi catatan yang diperlukan

d. Penyampulan

1. Menyimpan dalam folder member nomor pada folder selanjutnya nomr tersebut

digunakan sebagai nomor sampul

2. Membungkus dengan kertas pembungkus

3. Pembungkus berfungsi sebagai alat untuk melindumgi arsip dari kerusakan.

e. Menyimpan arsip /berkas kedalam boks

Apabila arsip telah didaftar pada kartu dan tidak dibungkus dimasukan kedalam

folder dan sesudah diberi nomor sampul, baru dimasukan kedalam boks, selanjutnya

boks diberi nomor urut.

f. Menyimpan pada rak

Menyimpan boks pada rak yang benar adalah setelah arsip mempunyai daftar

pertetaan dan menurut urutan boks sesuai dengan urutan nomor sampul yang ada dalam

boks tersebut.

Page 9: laporan Prakerin

2.5 Pengertian Naskah Dinas, kartu kendali dan penciptaan Naskah Dinas

2.5.1 Pengertian Naskah Dinas

Naskah dinas adalah alat komunikasi kedinasan dalam bentuk tertulis yang

mengikat atau tidak mengikat.

Macam –macam naskah dinas antara lain:

1. Naskah Dinas biasa

Adalah naskah dinas yang isnya tidak mengikat tidak memerlukan

tindak lanjut , tidak mengandung informasi penting dan tidak mengandung

konsepsi kebijakan

2. Naskah Dinas penting

Adalah Naskah Dinas yang isinya mengikat, memerlukan tindak lanjut,

mengandung informasi penting dan konsepsi kebijaksanaan.

3. Naskah Dinas rahasia

Adalah Naskah Dinas yang isinya memerlukan perlindungan karena

jika bocor akan menimbulkan kerugian besar, mengurangi kreadibilitas

Negara, menyulitkan terlaksanya strategi pemerintahan umumnya.

2.5.2 Pengertian Kartu Kendali

Kartu Kendali adalah lembara isian untuk pencatatan, penerimaan,

penyamapaian, penemuan kembali dan sekaligus sebagai alat penyerahan arsip.

Macam – macam kartu kendali antara lain:

1) Kartu kendali masuk

Adalah lembar isian untuk pencatata, penerimaa, penyampaian naskah dinas

masuk.

2) Kartu kendali keluar

Adalah lembar isian untuk pencatatan, penyampaian naskah dinas keluar.

2.5.3 Pengertian Penciptaan Naskah Dinas

Penciptaan naskah dinas adalah proses kediatan sejk pembuatan konsep, draf,

pengetikan, penandatanganan, penahanan sampai naskah terebut digunakan.

Kegiatan yang harus diperhatikan dalam penciptaan naskah dinas, antara lain:

1. Pemilihan jenis kertas dan tinta

2. Bentuk naskah dinas diliha dari pembagian keuangan maslaha naskah dinas

Page 10: laporan Prakerin

3. Penentuan sifat surat

4. Penggunaan kop surat

5. Tata cara penegetikan

6. Pennulisan nomenklatur

7. Penggunaan a.n dan u.b

8. Pembubuhan paraf

9. Penomoran naskah dinas

10. Pengisian tembusan

11. Penyampulan surat/naskah dinas

BAB III

METODE PEMBUATAN LAPORAN

3.1 Teknik Pengumpulan Data

Metode penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan tugas akhir ini adalah

metode deskripsi yaitu metode yang menggambarkan suatu keadaan atau permasalahan yng

sedang terjadi. Berdasarkan fakta – fakta dan data yang diperoleh dan dikumpulkan pada

waktu melaksanakan praktek kerja lapangan (prakerin) adapun teknik pengumpulan data

yang dilakukan penulis antara lain :

1. Teknik observasi adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan

pengamatan secara langsung terhadap suatu objek pengamatan dengan mencatat

hal-hal penting yang berhubungan dengan laporan tugas akhir yang akan penulis

sampaikan sehingga diperoleh data yang lengkap dan akurat.

2. Teknik study pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan menggunakan data

atau mengumpulkan sumber – sumber tertulis yang penting dan yang

berhubungan dengan masalah yang sedang dibahas guna memperoleh gambaran

secara teoritis yang dapat menunjang diatas penyusunan laporan.

3.2 Sumber Informasi

Sumber informasi yang dperoleh penulis untuk pembuatan laporan ini adalah

langsung dari kantor dimana penulis melaksanakan prakerin yaitu disekretariat DPRD Kab.

Ciamis

Page 11: laporan Prakerin

3.3 Waktu Pengumpulan Data

Rentang waktu pengumpulan data dilakukan selama pelaksaan prakerin berlangsung

sampai selesai yaitu dari tanggal 1 Maret sampai dengan 21 Mei 2010, yang bertempat

disekretariat DPRD Kabupaten Ciamis.

3.4 Instrumen atau Alat yang digunakan

Alat yang digunakan dalam pembuatan laporan ini adalah dengan cara menggunakan

media elektronik yaitu dengan computer.

BAB IV

LAPORAN KEGIATAN

4.1 Gambaran Umum

4.1.1 Sejarah Singkat Secretariat DPRD Kabupaten Ciamis

Pada awalnya Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten

Ciamis dahulunya bernama kantor Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong

(DPR – GR). Sejak Indonesia Merdeka pada tahun 1945 pemerintahan pusat

membagi pemerintahan ketiap – tiap daerah, otomastis disetiap daerah dibentuk

suatu daerah yang dipimpin oleh bupati dan disamping bupati ada juga Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah yang dipimpin oleh ketua DPRD. Sampai sekarang

DPRD telah dipimpin oleh 9 orang yang menjabata sebagai ketua atau pemimpin.

Berikut ini adalah nama nama orang yang telah menjabat sebagai ketua

DPRD.

1. 1.Mayor INF.Moch.Nawawi menjabat sebagai ketua DPRD dari tahun

1966-1968.

2. HR.Ading Gunadi menjabat sebagai ketua DPRD dari tahun 1968-1972.

3. RH.Iding Kalyubi ,letkol INF

- Periode 1 dari tahun 1972-1977

- Perode II dari tahun 1977-1982

- Periode III dari tahun 1982-1987

4. Drs.H.Herman sutrisno menjabat sebagai ketua DPRD dari tahun 1987-1992

Page 12: laporan Prakerin

5. H.T Rusatandi Djajaatmaja ,SH Menjabat sebagai ketua DPRD dari tahun

1992-1997.

6. Kolonel INF H.Rohman menjabat sebagai ketua DPRD dari tahun 1997-

1999.

7. Drs.H. Hasan Mumu menjabat sebagai ketua DPRD dari tahun 1999-

2003,sebelum masa jabatannya berakhir beliau meninggal dunia.Karena

beliau dari praksi PPP,maka untuk sementara kepemiminan tersebut di

pimpin oleh anggota praksi PPP-nya yang bernama H.Muhammad

Taupik,B.A yang (2004-2009) menjabat sebagai wakil ketua DPRD.

8. Jeje Wiradinata menjabat sebagai ketua DPRD dati tahun 2004-2009.

9. H.Asep Roni menjabat sebagi ketua DPRD pada periode 2009 sampai

sekarang.

4.1.2 Visi dan Misi sekertariat DPRD kabupaten ciamis

4.1.2.1 VISI

Sekertariat DPRD kabupaten Ciamis adalah merupakan

salah atu unsure perangkat daerah di lingungan pemerintahan

kabupaten Ciamis yang di tugaskan kepada lembaga legislative

dalam melaksanakan kegiatan selama kurun 5 tahun mendatang

dengan mengacu kepada Vici,Misi kabupaten ciamis,maka visi

sekertariat DPRD kabupaten ciamis yaitu;”Termujudnya pelayanan

prima kepada Dewa Perwakilan Rakyat daerah kabupaten ciamis

dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya secara

berkesinambungan.”

4.1.2.2 MISI

Misi sekertariat DPRD kabupaten ciamis merupakan

implementasi dan misi yang memuat pertanyataan tentang tujuan

organisasi dala bentuk produk dan pelayanan nilai nilai yang di

anut serta cita cita dimasa yang akan dating.

Misi tersebut adalah :

a . Meningkatkan layanan administrasi kepada Dewan

Perwakilan rakyat Daerah kabupaten Ciamis.

Page 13: laporan Prakerin

b . Meningkatkan profesionalisme dan disiplin aparatur

sekertariat DPRD kabupaten Ciamis.

c . Meningkatkan prasara dan prasarana kerja.

4.1.3 Struktur Organisasi Sekertariat DPRD kabupaten Ciamis.

Bentuk organisasi yang digunakan sekertariat DPRD kabupaten ciamis

adalah bentuk garis/Lini,dimana orang atau lebih dapat mengerjakan pekerjaan

yang sama ataupun tidak sama.Hasil pekerjaan itu dilaporkan kepada atasannya

kemudian atasan melaporkan demikian juga seterusnya.

Biasanya bentuk organisasi ini banyak dipakai pada perusahaan kecil yang

jumlah karyawannya sedikit.Ciri organisasi ini adalah kesatuan perintah

terjamin,serta pembagian kerja mudah dan organisasinya tergantung pada satu

pemimpin.

BAB V

5.1 Kesimpulan

Dari pembahasan mengenai penataan Arsip pengendalian naskah dinas di kantor

DPRD kabupaten Ciamis,makapenulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Penataan adalah kegiatan mengatur dan menata dalam suatu susunan yang

sistematis dan memperhatikan kegunaan bentuk dan sifat.

2. Kartu kendali adalah lembar isian untuk

pencatatan,penerimaan,penyampaian,penemuan kembali dan sekaligus

sebagai alat penyerah arsip.

3. Penciptaan naskah dinas adalah proses kegiatan sejak pembuatan

knsep/draf,pengetikan,penanddatanganan,penomoran smpai naskah tersebut

digunakan.

5.2 Saran

Berdasarkan pembatasan dan kesimpulan diatas,maka penulis akan mengemukakan saran

yaitu:

Page 14: laporan Prakerin

5.2.1 Untuk sekolah

Pihak sekolah hendaknya melakukan peninjauan secara rutin sehingga peserta

prakerin dapat berkonsultasi lebih baik.

Jangan melakuka peninjauan ke kantor saja tetapi lakukan juga peninjauan ke

kostan(Khusus bagi siswa yang prakerin di luar rancah) Agar tidak terjadi

sesuat hal yang tidak diharapkan oleh pihak sekolah.

Jangan melihat/menilai siswa siswi dari penampilannya tetapi tinjau lah dari

sikap dan pelakunya.

Bimbingan penyusunan laporan hendaknya dilakukan sebelum pelaksakan

prakerin agar pesera prakerin dapat membuat laporan lebih baik.

Bagi siswa/siswi yang selalu melanggar peraturan disekolah hendaknya tidak

diperbolehkan prakeri diluar kec.rancah.

5.2.2 Untk sekertariat DPRD kabupaten Ciamis

Alangka baiknya pegawai yang telah diangkat oleh pejabat mengerjaka atau

menyelesaikan tugas ataupekerjaan sebainya mungkin dan tidak keluar dari

aturan yang berlaku.

Faktor utama yang patut menjadi perhatian kantor DPRD kab.Ciamis adalah

memberikan pelayanan administrative kepada anggota dewan.

Lebuh di tngkatkan kerjasama dan keterbukaan antar karyawan dan organisasi

dalam kantor DPRD kab.Ciamis.

Dalam pembuatan laporn apapun sebaiknya jangan suka di nanti nanti.

5.2.3 Untk siswa peraker selanjutnya

o Jagalah Nama baik sekolah jangan sampai peserta prakerin merusak nama baik

sekolah.

o Peserta prakerin harus mengikuti aturan /tata tertib yangberlaku di DU/DI

tersebut.