Laporan Prak RH 2 Modul 1 Dasar-Dasar Rekayasa Hayati Completed (Indonesian)

download Laporan Prak RH 2 Modul 1 Dasar-Dasar Rekayasa Hayati Completed (Indonesian)

of 35

Transcript of Laporan Prak RH 2 Modul 1 Dasar-Dasar Rekayasa Hayati Completed (Indonesian)

  • 8/23/2019 Laporan Prak RH 2 Modul 1 Dasar-Dasar Rekayasa Hayati Completed (Indonesian)

    1/35

    LAPORAN PRAKTIKUM REKAYASA HAYATI-2 BE-3214

    DASAR-DASAR REKAYASA HAYATI

    NAMA: MUHAMMAD FADHLULLAH

    NIM: 11210001

    KELOMPOK: 1

    TANGGAL PRAKTIKUM: 7 FEBRUARI 2013

    TANGGAL PENYERAHAN LAPORAN: 14 FEBRUARI 2013

    ASISTEN: GAGAS PRADANI NUR ILMAWATI (10608070)

    PROGRAM STUDI REKAYASA HAYATI

    SEKOLAH ILMU DAN TEKNOLOGI HAYATI

    INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

    BANDUNG

    2013

  • 8/23/2019 Laporan Prak RH 2 Modul 1 Dasar-Dasar Rekayasa Hayati Completed (Indonesian)

    2/35

    ! "!

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1.Latar BelakangBidang Bioengineering atau Rekayasa Hayati merupakan bidang yang

    menggabungkan prinsip ilmu hayati dengan prinsip keteknikan (engineering)

    yang diaplikasikan pada sistem hayati, dengan tujuan untuk meningkatkan

    efisiensi fungsi serta manfaat sistem hayati tersebut (Anonim 1, 2013).

    Rekayasa Hayati berbeda dengan bidang ilmu hayati lainnya seperti Biologi

    dan Mikrobiologi karena di dalam bidang Rekayasa Hayati terdapat tuntutan

    untuk menguasai konsep perhitungan yang digunakan untuk mengkuantifikasi

    proses-proses hayati. Salah satu hal yang sangat berhubungan dengan

    kuantifikasi ialah besaran fisik, baik besaran fisik intensif maupun ekstensif.

    Besaran intensif merupakan besaran fisik yang tidak bergantung pada

    ukuran sistem atau sampel yang digunakan (Saterbak, et al., 2007). Contoh

    besaran intensif di antaranya densitas, viskositas, dan tegangan permukaan.

    Sedangkan besaran ekstensif merupakan besaran fisik yang bergantung pada

    ukuran sistem atau sampel yang digunakan (Saterbak, et al., 2007). Contoh

    besaran ekstensif di antaranya massa, volume, serta ukuran sel. Besaran-

    besaran fisik seperti yang telah disebutkan penting untuk diketahui, sebab

    besaran fisik sering digunakan untuk mengkuantifikasi proses hayati yang

    bertujuan untuk memecahkan suatu permasalahan dalam proses hayati

    tersebut (Saterbak, et al., 2007).

    1.2.TujuanPraktikum ini dilakukan untuk mencapai beberapa tujuan, yang di ataranya:

    a. Menentukan densitas air, minyak goreng, dan minyak jarakb. Menentukan massa jenis padatan (pasir)c. Menentukan viskositas air dan minyak gorengd.

    Menentukan ukuran sel mikroalga danParamecium.

  • 8/23/2019 Laporan Prak RH 2 Modul 1 Dasar-Dasar Rekayasa Hayati Completed (Indonesian)

    3/35

    ! #!

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1.DensitasHalliday, et al. (2008) menyatakan densitas atau massa jenis (!) suatu

    bahan merupakan massa bahan tersebut dibagi dengan volumenya.

    Sedangkan Saterbak, et al. (2007) menyatakan bahwa densitas merupakan

    besaran intensif yang menghubungkan massa suatu zat dengan volumenya.

    Jika dinyatakan dalam bentuk matematika, densitas ialah

    ! = m/V

    dimana ! merupakan densitas suatu zat, m merupakan massa suatu zat, dan V

    merupakan volume merupakan volume suatu zat. Satuan densitas dalam SI

    ialah kg/m3, sedangkan dalam sistem CGS ialah g/cm

    3. Dimensi densitas

    ialah [L-3

    M] (Saterbak, et al., 2007).

    Dalam aplikasinya, densitas air (1.00 g/cm3) seringkali digunakan

    sebagai pembanding dengan zat lain (Halliday, et al., 2008). Secara umum

    densitas zat padat lebih besar daripada zat cair dan gas, terkecuali es. Densitas

    es lebih rendah dari air, yakni sekitar 10% dari densitas air (Halliday, et al.,

    2008). Oleh karena itu pada musim dingin atau pada daerah beriklim dingin,

    es dapat mengapung pada zona perairan sehingga organisme yang hidup di

    bawahnya dapat bertahan hidup walau suhunya dingin (Saterbak, et al.,

    2007).

    Nave (2013) menyebutkan bahwa densitas suatu benda, khususnya

    benda padat, dapat dicari dengan menggunakan prinsip Archimides. Pertama,

    massa benda tersebut ditimbang dalam keadaan bebas sehingga diperoleh

    massa sesungguhnya dari benda tersebut (m). Setelah itu benda tersebut

    direndam dalam air, dan ditimbang massanya saat berada dalam air sehingga

    diperoleh massa tampak (m'). Berdasarkan kedua pengukuran tersebut, akan

    muncul selisih massa (m - m') yang merupakan massa air yang dipindahkan.

  • 8/23/2019 Laporan Prak RH 2 Modul 1 Dasar-Dasar Rekayasa Hayati Completed (Indonesian)

    4/35

    ! $!

    Karena densitas air adalah 1.00 g/cm3, volume benda tersebut dapat diketahui

    dengan membagi massa air yang dipindahkan (m - m') dengan densitas air.

    Pada akhirnya, densitas benda dapat diperoleh dengan membagi massa benda

    yang sesungguhnya (m) dengan volume benda.

    2.2.ViskositasSatterbak, et al. (2007) menjelaskan bahwa viskositas () ialah ukuran

    tahanan suatu fluida untuk mengalir. Satuan viskositas dalam SI adalah Pa.s,

    sedangkan dalam sistem CGS ialah g/(cm.s) atau Poise (P). Dimensiviskositas adalah [L

    -1Mt

    -1].

    Johnson (1999) memaparkan bahwa viskositas suatu fluida bergantung

    pada temperatur dan tekanan. Viskositas gas akan naik jika temperatur naik,

    dan gas pun sangat dipengaruhi oleh perubahan tekanan karena gas bersifat

    compressible, yang artinya densitas gas akan berubah dengan adanya

    perubahan tekanan. Sedangkan viskositas zat cair akan menurun dengan

    meningkatnya temperatur. Berbeda dengan gas, zat cair tidak dipengaruhi

    oleh perubahan tekanan, sebab zat cair bersifat incompressible. Viskositas gas

    umumnya jauh lebih kecil dibanding viskositas zat cair. Contohnya,

    viskositas udara pada suhu 21C ialah 1.81 x 10-5

    kg/(m.s), sedangkan

    viskositas air pada suhu 21C ialah 9.84 x 10-4

    kg/(m.s).

    Bird, et al. (2002) menjelaskan bahwa selain viskositas terdapat istilah

    lain yang disebut viskositas kinematik. Perbedaan antara viskositas, atau

    disebut juga dengan viskositas dinamik, dengan viskositas kinematik ialah

    viskositas dinamik merupakan ukuran tahanan suatu fluida untuk bergerak,

    dengan satuan SI kg/(m.s). Sedangkan viskositas kinematik merupakan rasio

    antara gaya viskositas fluida dengan gaya inersia fluida (Dunstan dan Thole,

    2009). Gaya inersia fluida dikarakterisasi oleh densitas fluida, sehingga

    viskositas kinematik dapat ditulis dalam bentuk matematika sebagai berikut:

    v = /!

    dimana v merupaka viskositas kinematik, merupakan viskositas dinamik,

    dan ! merupakan densitas. Satuan viskositas kinematik dalam SI ialah m2/s.

  • 8/23/2019 Laporan Prak RH 2 Modul 1 Dasar-Dasar Rekayasa Hayati Completed (Indonesian)

    5/35

    ! %!

    Karena satuannya yang sama dengan difusivitas, seringkali viskositas

    kinematik disebut sebagai difusivitas momentum (Dunstan dan Thole, 2009).

    Fungsi pengukuran viskositas ialah untuk mengetahui keadaan suatu

    materi. Pengukuran viskositas pun penting dalam bidang penelitian dan

    industri sebagai bentuk penjagaan kualitas. Selain itu, pengukuran viskositas

    penting untuk merancang pipa-pipa dalam suatu industri. Dengan mengatur

    viskositas maksimum, biaya produksi dapat dikurangi. Pengukuran viskositas

    dapat dilakukan dengan menggunakan alat yang bernama viskometer.

    Viskometer memiliki jenis yang bermacam-macam, di antaranya vibro

    viscometer, rotational viscometer, capillary viscometer, falling ball

    viscometer, dan cup type viscometer(Anonim 2, 2013).

    2.3.Ukuran SelShuler dan Kargi (2002) memaparkan secara garis besar sel terbagi

    menjadi 3 macam, yakni Eubacteria, Archaeabacteria, dan Eucaryote.

    Perbedaan dasar di antara ketiga jenis sel ini ialah ada atau tidaknya

    keberadaan membran inti. Namun selain itu, yang menjadi pembeda di antara

    ketiga jenis sel ini ialah ukurannya. Eubacteria dan Archaeabacteria

    berukuran relatif sama, yakni sekitar 0.5 hingga 3 mikrometer. Sedangkan

    Eucaryote berukuran antara 5 hingga 20 mikrometer.

    Karp (2010) menjelaskan penyebab ukuran sel yang sangat kecil adalah

    agar sel dapat melakukan melakukan pertukaran materi dengan

    lingkungannya dengan lebih baik. Daya serap materi pada suatu sel

    berbanding lurus dengan rasio luas permukaan sel dengan volume sel. Jikaukuran sel semakin besar, maka rasio tersebut akan semakin kecil sehingga

    daya serap materi pada sel tersebut akan semakin kecil.

    Sel dapat diukur dengan menggunakan mikroskop beserta alat

    tambahan berupa mikrometer (Lakhotia, 2013).

  • 8/23/2019 Laporan Prak RH 2 Modul 1 Dasar-Dasar Rekayasa Hayati Completed (Indonesian)

    6/35

    ! &!

    BAB III

    METODE KERJA

    3.1.Alat dan BahanPada modul ini digunakan alat dan bahan sebagai berikut:

    3.1.1.Alat Piknometer Mikroskop cahaya Mikrometer Gelas ukur Bola besi Stopwatch

    3.1.2.Bahan

    Aquades Minyak jarak Minyak goreng Pasir

    3.2.Langkah KerjaPada modul ini terdapat 4 jenis percobaan yang dilakukan, yakni

    pengukuran densitas fluida, pengukuran densitas padatan, pengukuran

    viskositas, serta pengukuran ukuran sel. Berikut ini merupakan langkah

    kerjanya.

    3.2.1.Pengukuran Densitas FluidaPiknometer yang sudah dikalibrasi dan diketahui volumenya

    diambil dan dikeringkan. Massa piknometer kosong ditimbang, lalu

    diisi dengan sampel hingga piknometer dipenuhi sampel. Pada

  • 8/23/2019 Laporan Prak RH 2 Modul 1 Dasar-Dasar Rekayasa Hayati Completed (Indonesian)

    7/35

    ! '!

    pengukuran pertama sampel yang digunakan ialah air, pada pengukuran

    kedua sampel yang digunakan minyak goreng, sedangkan pada

    pengukuran ketiga sampel yang digunakan minyak jarak. Piknometer

    yang telah diisi penuh dengan sampel kemudian ditimbang. Massa

    sampel pun dapat diperoleh dengan dikurangkannya massa piknometer

    yang berisi sampel dengan massa piknometer kosong. Setelah massa

    sampel diperoleh, densitas sampel pun dapat dihitung dengan dibaginya

    massa sampel dengan volume sampel, dimana volume sampel sama

    dengan volume piknometer.

    3.2.2.Pengukuran Densitas PadatanPiknometer yang sudah dikalibrasi dan diketahui volumenya

    diambil dan dikeringkan. Massa piknometer kosong lalu ditimbang,

    kemudian piknometer diisi dengan tipol hingga piknometer dipenuhi

    dengan tipol. Dalam hal ini yang menjadi tipol adalah air. Setelah itu

    piknometer yang telah diisi dengan dengan tipol ditimbang massanya.

    Massa tipol dapat diukur dengan dikurangkannya massa piknometer

    berisi tipol dengan massa piknometer kosong. Dengan diketahuinya

    massa tipol, densitas tipol pun dapat diperoleh dengan dibaginya massa

    tipol dengan volume tipol.

    Selanjutnya piknometer yang sama dibersihkan dan dikeringkan.

    Piknometer lalu diisi dengan partikel hingga dipenuhi kira-kira

    setengah volume piknometer. Partikel yang digunakan dalam hal ini

    adalah pasir. Massa piknometer yang telah diisi dengan partikelditimbang, lalu massa piknometer berisi partikel dikurangi

    dengan massa piknometer kosong untuk diperoleh massa partikel.

    Piknometer berisi partikel kemudian diisi dengan tipol hingga penuh.

    Setelah itu diukur massa piknometer berisi partikel dan tipol untuk

    dikurangi dengan massa piknometer berisi partikel agar diperoleh

    massa tipol. Dengan menggunakan densitas tipol yang sebelumnya

    telah diperoleh, volume tipol dapat diperoleh dengan dibaginya massa

  • 8/23/2019 Laporan Prak RH 2 Modul 1 Dasar-Dasar Rekayasa Hayati Completed (Indonesian)

    8/35

    ! (!

    tipol dengan densitas tipol. Kemudian volume total piknometer

    dikurangi dengan volume tipol untuk diperoleh volume partikel.

    Akhirnya densitas partikel dapat diperoleh dengan dibaginya massa

    partikel dengan volume partikel.

    3.2.3.Pengukuran ViskositasDipilih bola besi dan cairan. Cairan yang digunakan pada

    percobaan ini ada 2, yakni air pada variasi 1, dan minyak goreng pada

    variasi 2. Jari-jari besi diukur untuk diperoleh volume beserta densitas

    bola. Kemudian gelas ukur diisi dengan cairan hingga berjarak sekitar 5

    cm dari atas. Dibuat titik acuan awal dan akhir berdasarkan ketinggian

    gelas ukur, lalu dijatuhkan bola besi sehingga melewati dua titik acuan

    tersebut. Setelah itu diukur jarak kedua titik acuan serta waktu yang

    diperlukan bola besi untuk melewati dua titik acuan tersebut, sehingga

    diperoleh nilai kecepatan jatuh bola besi dalam cairan. Percobaan ini

    dilakukan sebanyak 10x untuk diperoleh kecepatan rata-rata. Lalu

    dihitung viskositas kinematik cairan berdasarkan rumus:

    dimana " merupakan viskositas kinematik cairan, #! merupakan selisih

    densitas bola besi dengan cairan, g merupakan percepatan gravitasi

    (981 cm/s2), r merupakan jari-jari bola besi, dan v merupakan kecepatan

    jatuh bola besi dalam cairan. Akhirnya viskositas dinamik cairan dapat

    diperoleh dengan dikalinya viskositas kinematik cairan dengan densitascairan.

    3.2.4.Pengukuran Ukuran SelDisiapkan mikroskop, lalu dipasang mikrometer okuler dan

    mikrometer kaca objek pada tempatnya. Dilakukan kalibrasi

    mikrometer okuler terhadap mikrometer kaca objek dengan perbesaran

    yang akan digunakan. Diputar mikrometer okuler dan digeser

  • 8/23/2019 Laporan Prak RH 2 Modul 1 Dasar-Dasar Rekayasa Hayati Completed (Indonesian)

    9/35

    ! )!

    mikrometer kaca objek hingga diperoleh posisi berhimpit antara garis

    pada mikrometer okuler dengan garis pada mikrometer objek. Lalu

    ditentukan berapa garis pada mikrometer okuler yang berhimpit dengan

    garis pada mikrometer objek. Setelah itu disiapkan sampel pada kaca

    objek yang lain. Dilepas mikrometer kaca objek untuk diganti dengan

    kaca objek yang sudah berisi sampel, dengan tetap menjaga agar tinggi

    tabung mikroskop tidak berubah. Diukur ukuran partikel dengan skala

    pada mikrometer okuler. Kemudian dihitung ukuran partikel yang

    sesungguhnya.

  • 8/23/2019 Laporan Prak RH 2 Modul 1 Dasar-Dasar Rekayasa Hayati Completed (Indonesian)

    10/35

    ! *+!

    BAB IV

    HASIL PENGAMATAN

    4.1.Hasil PengamatanPada percobaan ini, diperoleh hasil sebagai berikut:

    Massa Jenis Massa Jenis Massa Jenis

    Air Minyak Jarak Minyak GorengKelompok

    (g/cm3) (g/cm3) (g/cm3)

    1 0.974 0.863 0.903

    2 0.982 0.893 0.900

    3 0.998 0.892 0.908

    4 0.995 0.888 0.906

    5 0.997 0.896 0.911

    6 0.980 0.904 0.905

    7 1.000 0.858 0.907

    8 0.989 0.843 0.898

    Rata-rata 0.989 0.880 0.905

    Median 0.992 0.890 0.905

    Modus

    Standardeviasi 0.010 0.022 0.004

    Tabel 4.1.1 Data Massa Jenis Air,Minyak Jarak, dan Minyak Goreng

  • 8/23/2019 Laporan Prak RH 2 Modul 1 Dasar-Dasar Rekayasa Hayati Completed (Indonesian)

    11/35

    ! **!

    Massa Jenis Viskositas Air

    Viskositas

    Minyak

    Pasir (g/(cm.s) GorengKelompok

    (g/cm3) (g/(cm.s)

    1 2.584 6.279 10.625

    2 2.651 9.007 12.752

    3 4.535 9.590

    4 2.674 5.064 9.888

    5 2.607 9.939 12.218

    6 2.745 4.193 7.401

    7 2.530 10.036 18.691

    8 2.607 5.299 10.511

    Rata-rata 2.628 6.794 11.459

    Median 2.607 5.789 10.568

    Modus

    Standar

    deviasi 0.069 2.468 3.350

    PanjangParamecium

    PanjangParamecium Panjang

    1 (manual) 1 (komputer) Paramecium 2Kelompok

    (m) (m) (m)

    1 123.871 132.600 213.520

    Tabel 4.1.2 Data Massa Jenis Pasir,Viskositas Air dan Minyak Goreng

  • 8/23/2019 Laporan Prak RH 2 Modul 1 Dasar-Dasar Rekayasa Hayati Completed (Indonesian)

    12/35

    ! *"!

    2

    3 76.360

    4

    5 209.032 209.870 43.480

    6 209.032 209.870 43.480

    7 209.032 209.870 43.480

    8 209.032 209.870 43.480

    Rata-rata 192.000 194.416 77.300

    Median 209.032 209.870 43.480

    Modus 209.032 209.870 43.480

    Standardeviasi 38.085 34.556 68.018

    Luas Diameter

    Paramecium 2 AlgaKelompok

    (m2) (m)

    1 8782.170 7.742

    2

    3 7829.610

    4

    5 7450.040

    6 7450.040

    Tabel 4.1.3 Data PanjangParamecium1 danParamecium 2

  • 8/23/2019 Laporan Prak RH 2 Modul 1 Dasar-Dasar Rekayasa Hayati Completed (Indonesian)

    13/35

    ! *#!

    7 7450.040

    8 7450.040

    Rata-rata 7735.323 7.742

    Median 7450.040 7.742

    Modus 7450.040

    Standardeviasi 534.850

    Data-data di atas merupakan hasil kompilasi data dari seluruh kelompok yang

    dirata-ratakan. Data lebih rincinya akan disertakan dalam lampiran.

    Tabel 4.1.4 Data Luas Paramecium 2dan Diameter Alga

  • 8/23/2019 Laporan Prak RH 2 Modul 1 Dasar-Dasar Rekayasa Hayati Completed (Indonesian)

    14/35

    ! *$!

    BAB V

    PEMBAHASAN

    5.1.PembahasanBerdasarkan pengolahan pada data yang diperoleh dalam hasil

    pengamatan, diperoleh grafik sebagai berikut:

    Grafik ini berisi data densitas air, densitas minyak jarak, densitas minyak

    goreng, densitas pasir, viskositas air, viskositas minyak goreng, panjang

    Paramecium jenis 1 yang diperoleh secara manual, panjang Paramecium

    jenis 1 yang diperoleh dengan komputer, panjang Paramecium jenis 2 yang

    diperoleh dengan komputer, luas permukaan Paramecium yang diperoleh

    dengan komputer, dan diameter mikroalga yang diperoleh secara manual.

    Gambar 5.1 Grafik Data Kelas

  • 8/23/2019 Laporan Prak RH 2 Modul 1 Dasar-Dasar Rekayasa Hayati Completed (Indonesian)

    15/35

    ! *%!

    Data-data ini diperoleh sebagai hasil rata-rata data yang diperoleh seluruh

    kelompok, beserta standar deviasinya.

    Untuk menentukan kevalidan data yang diperoleh, diperlukan data

    literatur sebagai pembanding. Berikut tabel yang berisi data-data terkait yang

    ada dalam literatur:

    Besaran Fisik Nilai

    Densitas aira

    1 g/cm3

    Densitas minyak gorenga 0.92 g/cm3

    Densitas minyak jaraka

    0.969 g/cm3

    Densitas pasir (kering)a

    1.44 - 1.76 g/cm3

    Viskositas aira

    9.84 x 10-3

    g/(cm.s)

    Viskositas minyak

    gorenga

    0.406 g/(cm.s)

    Panjang Parameciumb

    50 - 350 mikrometer

    Diameter mikroalgac 0.2 - 2.0 mikrometer

    Berdasarkan data literatur di atas, terdapat beberapa data hasil percobaan

    yang sesuai dengan data literatur tersebut, dan terdapat juga yang tidak.

    Data densitas seperti densitas air, minyak goreng, minyak jarak, dan

    pasir yang diperoleh melalui percobaan memiliki nilai yang lebih kurang

    tidak jauh berbeda dengan data literatur. Densitas air (hasil percobaan = 0.989

    g/cm3, literatur = 1 g/cm

    3), densitas minyak goreng (hasil percobaan = 0.905

    g/cm3, literatur = 0.92 g/cm

    3), densitas minyak jarak (hasil percobaan = 0.880

    g/cm3, literatur = 0.969 g/cm

    3), densitas pasir (hasil percobaan = 2.628 g/cm

    3,

    Tabel 5.1 Data Literatur. Keterangan: a.Biological ProcessEngineering(Johnson, 1999). b.Algae Anatomy, Biochemistry,

    and Biotechnology (Barsanti dan Gualtieri, 2006). c.

    http://en.wikipedia.org/wiki/Paramecium

  • 8/23/2019 Laporan Prak RH 2 Modul 1 Dasar-Dasar Rekayasa Hayati Completed (Indonesian)

    16/35

    ! *&!

    literatur = 1.44 - 1.76 g/cm3). Perbedaan-perbedaan yang terdapat pada data

    tersebut disebabkan karena adanya perbedaan faktor fisik di lingkungan

    sekitar seperti temperatur dan tekanan. Seperti yang dijelaskan Johnson

    (1999), densitas merupakan sifat zat yang sangat dipengaruhi oleh temperatur

    dan tekanan. Data literatur pada umumnya diperoleh pada temperatur 20 -

    30C dan pada tekanan 1 atm (Johnson, 1999). Sedangkan data hasil

    percobaan diperoleh pada keadaan temperatur sekitar 19.8 - 23.7C, yang

    merupakan temperatur di kawasan Jatinangor (Suriadikusumah, 2001). Lalu

    sesuai dengan hubungan yang berbanding terbalik antara besar tekananatmosfer dengan ketinggian, tekanan di kawasan Jatinangor tentunya lebih

    rendah dari 1 atm karena kawasan Jatinangor berada di ketinggian 500 - 1000

    m di atas permukaan laut (Sumedang Online, 2010).

    Data viskositas seperti viskositas air dan minyak goreng yang diperoleh

    dari percobaan memiliki nilai yang jauh berbeda dengan data literatur.

    Viskositas air (hasil percobaan = 6.794 g/cm.s, literatur = 9.84 x 10-3

    g/cm.s),

    viskositas minyak goreng (hasil percobaan = 11.459 g/cm.s, literatur = 0.406

    g/cm.s). Perbedaan nilai yang terdapat pada nilai viskositas hasil percobaan

    dan literatur bahkan mencapai orde 102

    - 103, yang merupakan perbedaan

    yang sangat besar. Perbedaan besar antara data percobaan dengan data

    seharusnya dapat disebabkan oleh terjadinya kesalahan besar. Mutiara (2004)

    menjelaskan yang dimaksud dengan kesalahan besar adalah kesalahan yang

    yang menyebabkan terjadinya perbedaan yang sangat besar antara data hasil

    pengukuran dengan data sesungguhnya. Kesalahan besar umumnya terjadi

    karena faktor pengukur/pengamat. Jika dihubungkan dengan pengukuran

    viskositas pada praktikum ini, kesalahan pengukur dapat terjadi saat

    menghitung waktu yang ditempuh bola besi saat jatuh dalam fluida yang akan

    diukur viskositasnya. Dengan menggunakan gelas kimia yang berukuran

    relatif pendek, waktu tempuh bola besi dalam fluida tersebut sangatlah

    singkat (dengan orde di bawah 1 detik). Penggunaan alat ukur waktu tempuh

    biasa seperti stopwatch tidaklah cukup untuk memperoleh waktu tempuh

    dengan orde seperti itu secara akurat. Karena pengukuran waktu tempuh yang

  • 8/23/2019 Laporan Prak RH 2 Modul 1 Dasar-Dasar Rekayasa Hayati Completed (Indonesian)

    17/35

    ! *'!

    tidak akurat, nilai viskositas yang diperoleh pun tidak tepat. Untuk

    memperbaiki kesalahan ini, dapat digunakan gelas kimia atau penampung

    fluida yang cukup tinggi, sehingga waktu tempuh bola besi dapat diamati

    dengan lebih jelas dan lebih baik.

    Sel memiliki ukuran yang bervariasi, sehingga data ukuran sel pada

    literatur merupakan suatu jarak ukuran (Karp, 2010). Ukuran selParamecium

    yang diperoleh dalam percobaan berada dalam jarak ukuran selParamecium

    dari literatur (panjang Paramecium 1 = 192 mikrometer, panjang

    Paramecium 2 = 194.416 mikrometer, literatur = 50 - 350 mikrometer).

    Namun diameter alga yang diperoleh dari hasil percobaan tidak berada dalam

    jarak ukuran diameter alga dari literatur (hasil percobaan = 7.742 mikrometer,

    literatur = 0.2 - 2 mikrometer). Pada ukuran diameter alga, terdapat

    perbedaan 5 mikrometer antara data yang diperoleh dari hasil percobaan

    dengan data literatur. Hal ini bisa terjadi karena anomali, sebab jarak ukuran

    diameter alga yang diperoleh dari literatur hanya merupakan rata-rata,

    bukanlah ukuran mutlak.

    Selain dengan menggunakan data literatur, data yang diperoleh melalui

    percobaan dapat divalidasi dengan menggunakan standar deviasi.

    Berdasarkan tabel pada hasil pengamatan, standar deviasi densitas masing-

    masing fluida berkisar antara 0.004 - 0.069. Kisaran standar deviasi ini

    sangatlah kecil, sehingga nilai densitas masing-masing fluida hasil percobaan

    tidak berbeda jauh dengan nilai densitas dari literatur. Dengan kata lain data

    densitas yang diperoleh dari percobaan cukup valid. Sedangkan untuk

    viskositas, standar deviasinya berkisar antara 2.468 - 3.350. Standar deviasiviskositas tersebut cukup besar, sehingga data viskositas yang diperoleh dari

    percobaan berbeda jauh dengan data viskositas dari literatur.

  • 8/23/2019 Laporan Prak RH 2 Modul 1 Dasar-Dasar Rekayasa Hayati Completed (Indonesian)

    18/35

    ! *(!

    BAB VI

    KESIMPULAN

    6.1.KesimpulanBerdasarkan hasil pengamatan serta pembahasan, diperoleh kesimpulan

    sebagai berikut:

    a. Diperoleh densitas air sebesar 0.989 g/cm3 dengan standar deviasi 0.010,densitas minyak goreng sebesar 0.905 g/cm

    3dengan standar deviasi 0.004,

    dan densitas minyak jarak sebesar 0.890 g/cm3

    dengan standar deviasi

    0.022

    b. Diperoleh densitas padatan (pasir) sebesar 2.628 g/cm3 dengan standardeviasi 0.069

    c. Diperoleh viskositas air sebesar 6.794 g/(cm.s) dengan standar deviasi2.468 dan viskositas minyak goreng sebesar 11.459 g/(cm.s) dengan

    standar deviasi 3.350

    d. Diperoleh diameter sel mikroalga sebesar 7.742 mikrometer dan panjangParamecium sebesar 192 mikrometer dengan standar deviasi 38.085,

    194.416 mikrometer dengan standar deviasi 34.556, dan 77.3 mikrometer

    dengan standar deviasi 68.018.

  • 8/23/2019 Laporan Prak RH 2 Modul 1 Dasar-Dasar Rekayasa Hayati Completed (Indonesian)

    19/35

    ! *)!

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim 1. 2013. Pengertian Rekayasa Hayati (Bio-engineering), (Online),

    (http://www.sith.itb.ac.id/bioengineering/?page_id=87, diakses pada 10

    Februari 2013).

    Anonim 2. 2013. Measuring Viscosity, (Online),

    (http://www.qclabequipment.com/viscosity.html, diakses pada 12 februari

    2013).

    Bird, R. B., Warren E. S., Edwin N. L. 2002. Transport Phenomena Second

    Edition. New York: John Wiley and Sons.

    Dunstan, A. E., Ferdinand B. T. 2009. The Viscosity of Liquids. New York:

    BiblioLife.

    Halliday, David, Robert Resnick, Jearl Walker. 2008 Fundamentals of Physics

    (Extended) Eighth Edition. New Jersey: John Wiley and Sons (page 7)

    Johnson, Arthur T. 1999. Biological Process Engineering An AnalogicalApproach to Fluid Flow, Heat Transfer, and Mass Transfer Applied to

    Biological Systems. New York: John Wiley and Sons.

    Karp, G. 2010. Cell and Molecular Biology Concepts and Experiments. New

    Jersey: John Wiley and Sons.

    Lakhotia, S.C. 2013. Measurement of the Size of The Cells and Subcellular

    Components in Light Microscope, (Online),

    (http://www.iscb.org.in/docs_pdf/ISCBProtocol.pdf, diakses pada 12

    Februari 2013).

    Nave, R. 2013. Archimides's Principle, (Online), (http://hyperphysics.phy-

    astr.gsu.edu/hbase/pbuoy2.html#arc, diakses pada 10 Februari 2013).

    Saterbak, Ann, Larry V. Mc Intire, Ka-Yiu San. 2007. Bioengineering

    Fundamentals. New Jersey: Pearson Prentica Hall (page 7, 20, 366)

    Shuler, Michael L., Fikret Kargi. 2002. Bioprocess Engineering Basic Concepts

    Second Edition. New Jersey: Prentice Hall.

  • 8/23/2019 Laporan Prak RH 2 Modul 1 Dasar-Dasar Rekayasa Hayati Completed (Indonesian)

    20/35

    ! "+!

    Sumedang Online. 2010. Geografis dan Topografi Sumedang, (Online),

    (http://sumedangonline.com/geografis-dan-topografi-

    sumedang/2251/#.URsaq47ja5A diakses pada 13 Februari 2013).

    Suriadikusumah, A. 2001. Kondisi Mikropedoklimatik Daerah Jatinangor dan

    Kaitannya dengan Usaha Tani Tanaman Jagung, (Online),

    (http://www.ilmutanah.unpad.ac.id/resources/penelitian-dan-

    publikasi/jurnal-soilrens/kondisi-mikropedoklimatik-daerah-jatinangor-

    dan-kaitannya-dengan-usaha-tani-tanaman-jagung.html, diakses pada 13

    Februari 2013).

  • 8/23/2019 Laporan Prak RH 2 Modul 1 Dasar-Dasar Rekayasa Hayati Completed (Indonesian)

    21/35

    LAMPIRAN

    Besaran yang diukur

    1. Air

    massa piknometer (g)

    massa air+pikno 1 (g)

    massa air+pikno 2 (g)

    massa air+pikno 3 (g)

    massa air = (massa air+pikno) - (massa pikno)

    massa air 1 (g)

    massa air 2 (g)

    massa air 3 (g)

    massa air rata-rata (g)

    volume air penuh dalam pikno (mL atau cm3)

    massa jenis air = massa air/volume air (g/cm )

    2. Minyak jarak

    massa piknometer (g)

    massa pikno+jarak (g)

    massa minyak jarak = (massa pikno+jarak) - (massa pikno) (g)

    volume minyak jarak penuh dalam pikno (mL atau cm3)

    massa jenis minyak jarak = massa minyak jarak/volume minyak jarak (g/cm3)

    3. Minyak goreng

    massa piknometer (g)

    massa minyak+pikno 1 (g)massa minyak+pikno 2 (g)

    massa minyak+pikno 3 (g)

    massa minyak = (massa minyak+pikno) - (massa pikno)

    massa minyak 1 (g)

    massa minyak 2 (g)

    massa minyak 3 (g)

    massa minyak rata-rata (g)

    volume minyak penuh dalam pikno (mL atau cm3)

    massa jenis minyak = massa minyak/volume minyak (g/cm3)

    Kompilasi Data Hasil Praktikum Rekayasa Hayati 2 Modul 1

    A. Data Pengukuran Densitas ( ! )

  • 8/23/2019 Laporan Prak RH 2 Modul 1 Dasar-Dasar Rekayasa Hayati Completed (Indonesian)

    22/35

    LAMPIRAN

    4. Padatan (Pasir)

    massa piknometer (g)

    massa pasir+pikno 1 (g)massa pasir+pikno+air 1 (g)

    massa pasir+pikno 2 (g)

    massa pasir+pikno+air 2 (g)

    massa pasir+pikno 3 (g)

    massa pasir+pikno+air 3 (g)

    massa pasir = (massa pasir+pikno) - (massa pikno)

    massa pasir 1 (g)

    massa pasir 2 (g)

    massa pasir 3 (g)massa pasir rata-rata (g)

    massa air = (massa pasir+pikno+air) - (massa pasir+pikno)

    massa air 1 (g)

    massa air 2 (g)

    massa air 3 (g)

    massa air rata-rata (g)

    volume pikno (mL atau cm3)

    volume air = massa air/massa jenis air (mL atau cm )

    volume pasir = volume pikno - volume air (mL atau cm3)

    massa jenis pasir = massa pasir/volume pasir (g/cm3)

    Besaran yang diukur

    1. Air

    waktu yang diperoleh

    t1 (s)

    t2 (s)

    t3 (s)t4 (s)

    t5 (s)

    t6 (s)

    t7 (s)

    t8 (s)

    t9 (s)

    t10 (s)

    t rata-rata (s)

    tinggi tabung (cm)

    diameter bola (cm)

    B. Data Pengukuran Viskositas ( )

  • 8/23/2019 Laporan Prak RH 2 Modul 1 Dasar-Dasar Rekayasa Hayati Completed (Indonesian)

    23/35

    LAMPIRAN

    massa bola (g)

    kecepatan bola dalam air (cm/s)

    volume bola =

    densitas bola = massa bola/volume bola (g/cm3)

    viskositas kinematik air =

    viskositas dinamik air = viskositas kinematik air*densitas air (g/(cm.s)

    2. Minyak Sayur

    waktu yang diperoleh

    t1 (s)

    t2 (s)t3 (s)

    t4 (s)

    t5 (s)

    t6 (s)

    t7 (s)

    t8 (s)

    t9 (s)

    t10 (s)

    t rata-rata (s)

    tinggi tabung (cm)

    diameter bola (cm)

    massa bola (g)

    kecepatan bola dalam minyak (cm/s)

    volume bola =

    densitas bola = massa bola/volume bola (g/cm3)

    viskositas kinematik minyak =

    viskositas dinamik minyak = viskositas kinematik minyak*densitas minyak (g/(cm.s)

    C. Data Pengukuran Sel

    Besaran yang diukur

    Diameter Alga (m) (manual)

    Panjang Paramecium 1 (m) (manual)

    Panjang Paramecium 1 (m) (komputer)

    Panjang Paramecium 2 (m) (komputer)

    Luas Paramecium 2 (m2

    ) (komputer)

    4

    3"

    d

    2

    #$%

    &'(3

    cm3( )

    2 "#( )gr2

    9vcm

    2/s( )

    4

    3"

    d

    2

    #$%

    &'(3

    cm3( )

    2 "#( )gr2

    9vcm

    2/s( )

  • 8/23/2019 Laporan Prak RH 2 Modul 1 Dasar-Dasar Rekayasa Hayati Completed (Indonesian)

    24/35

    LAMPIRAN

    D. Rata-rata dari data kelas

    Kelompok

    12

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    Rata-rata

    Median (Nilai tengah)

    ModusStandar deviasi

    massa jenis air rata-rata kelas

    massa jenis minyak masak rata-rata kelas

    massa jenis minyak jarak rata-rata kelas

    massa jenis pasir rata-rata kelas

    viskositas air rata-rata kelasviskositas minyak masak rata-rata kelas

    panjang paramecium 1 (manual) rata-rata kelas

    panjang paramecium 1 (komputer) rata-rata kelas

    panjang paramecium 2 rata-rata kelas

    luas paramecium 2 rata-rata kelas

  • 8/23/2019 Laporan Prak RH 2 Modul 1 Dasar-Dasar Rekayasa Hayati Completed (Indonesian)

    25/35

    LAMPIRAN

    Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3

    22.88129 22.959 22.67

    47.21 47.687 47.616

    47.2209 47.173 47.61

    47.2277 47.683 47.6069

    24.32871 24.728 24.946

    24.33961 24.214 24.9425

    24.34641 24.724 24.9369

    24.33824333 24.55533333 24.9418

    25 25 25

    0.973529733 0.982213333 0.997672

    11.6045 11.5336 11.5336

    15.918 16.0008 15.9937

    4.3135 4.4672 4.4601

    5 5 5

    0.8627 0.89344 0.89202

    22.9754 22.959 22,67

    45.4068 45.467 45.279645.4559 45.478 45.4123

    45.7758 45.464 45.4053

    22.4314 22.508 22.6096

    22.4805 22.519 22.7423

    22.8004 22.505 22.7353

    22.57076667 22.51066667 22.69573333

    25 25 25

    0.902830667 0.900426667 0.907829333

  • 8/23/2019 Laporan Prak RH 2 Modul 1 Dasar-Dasar Rekayasa Hayati Completed (Indonesian)

    26/35

    LAMPIRAN

    22.8364 22.959 22,67

    38.83 34.5094 38.582357.0718 55.0015 57.3

    36.4976 39.672

    55.7315 58.0879 57.287

    36.2496 51.096

    55.5623 64.9612 57.2771

    15.9936 11.5504

    13.6612 16.713

    13.4132 28.13714.356 18.80013333

    18.2418 20.4921 18.717

    19.2339 18.4159 18.7047

    19.3127 13.8652 18.6948

    18.92946667 17.59106667 18.7055

    25 25 25

    19.44415873 17.90961909 18.74914802

    5.555841267 7.090380908 6.250851983

    2.583947113 2.651498358

    Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3

    0.34 0.2 0.28

    0.21 0.27 0.21

    0.24 0.26 0.240.24 0.21 0.17

    0.24 0.27 0.17

    0.28 0.17 0.17

    0.28 0.25 0.16

    0.31 0.27 0.17

    0.31 0.24 0.19

    0.37 0.23 0.2

    0.282 0.237 0.196

    22.8 15 25

    1.2 1.2 1.2

  • 8/23/2019 Laporan Prak RH 2 Modul 1 Dasar-Dasar Rekayasa Hayati Completed (Indonesian)

    27/35

    LAMPIRAN

    6.8889 7.5826 7.5836

    80.85106383 63.29113924 127.5510204

    0.90432 0.905142857 0.90432

    7.617768047 8.377241162 8.385969568

    6.449387282 9.169716187 4.54589537

    6.278670281 9.006617501 4.535312526

    0.36 0.25 0.29

    0.21 0.25 0.230.35 0.27 0.23

    0.27 0.27 0.21

    0.3 0.25 0.21

    0.27 0.28

    0.27 0.25

    0.33 0.25

    0.29 0.22

    0.32 0.22

    0.297 0.251 0.234

    13.3 10.4 13

    1.2 1.2 1.2

    6.8889 7.5826 7.5836

    44.78114478 41.43426295 55.55555556

    0.90432 0.905142857 0.90432

    7.617768047 8.377241162 8.385969568

    11.76808427 14.16171931 10.56392002

    10.62458737 12.75158971 9.590236471

    Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3

    7.741935484

    123.8709677

    132.6

    213.52 76.36

    8782.17 7829.61

  • 8/23/2019 Laporan Prak RH 2 Modul 1 Dasar-Dasar Rekayasa Hayati Completed (Indonesian)

    28/35

    LAMPIRAN

    Massa Jenis air (g/cm3) Massa Jenis Minyak Jarak (g/cm3) Massa Jenis Minyak Goreng (g/cm3)

    0.973529733 0.8627 0.9028306670.982213333 0.89344 0.900426667

    0.997672 0.89202 0.907829333

    0.994985333 0.88758 0.90632

    0.996573702 0.895915867 0.91099203

    0.980130946 0.903818664 0.904662418

    1.000483715 0.858443945 0.906737074

    0.988526667 0.84272 0.898106667

    0.989264429 0.87957981 0.904738107

    0.991756 0.8898 0.905491209

    #N/A #N/A #N/A0.009739296 0.0218944 0.004164031

    0.989264429

    0.904738107

    0.87957981

    2.628201183

    6.79392927511.45947992

    191.9997935

    194.416

    77.3

    7735.323333

  • 8/23/2019 Laporan Prak RH 2 Modul 1 Dasar-Dasar Rekayasa Hayati Completed (Indonesian)

    29/35

    LAMPIRAN

    Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6

    22.5815 22.9606 23.0164

    47.4556 47.5102 47.6475

    47.4575 47.5052 47.1428

    47.4553 47.5122 47.163

    24.8741 24.5496 24.6311

    24.876 24.5446 24.1264

    24.8738 24.5516 24.1466

    24.87463333 24.5486 24.30136667

    25 24.633 24.794

    0.994985333 0.996573702 0.980130946

    11.5336 11.6825 11.6045

    15.9715 16.0698 16.0305

    4.4379 4.3873 4.426

    5 4.897 4.897

    0.88758 0.895915867 0.903818664

    22.5815 22.9606 23.0697

    45.2324 45.5828 45.533745.2626 45.2875 45.4676

    45.2235 45.3329 45.4984

    22.6509 22.6222 22.464

    22.6811 22.3269 22.3979

    22.642 22.3723 22.4287

    22.658 22.44046667 22.4302

    25 24.633 24.794

    0.90632 0.91099203 0.904662418

  • 8/23/2019 Laporan Prak RH 2 Modul 1 Dasar-Dasar Rekayasa Hayati Completed (Indonesian)

    30/35

    LAMPIRAN

    22.5815 22.9606 23.0235

    39.4916 33.2691 42.581457.9495 53.8087 60.0252

    40.4944 37.8482 39.8199

    58.5933 56.7608 58.0463

    39.8 35.9144 38.3164

    58.5 55.5252 57.1206

    16.9101 10.3085 19.5579

    17.9129 14.8876 16.7604

    17.2185 12.9538 15.287517.34716667 12.71663333 17.20193333

    18.4579 20.5396 17.4438

    18.0989 18.9126 18.2264

    18.7 19.6108 18.8042

    18.41893333 19.68766667 18.15813333

    25 24.633 24.794

    18.51176366 19.7553544 18.52623204

    6.488236343 4.877645601 6.267767955

    2.673633596 2.607125317 2.744507049

    Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6

    0.21 0.4 0.16

    0.22 0.2 0.2

    0.24 0.18 0.330.3 0.6 0.18

    0.23 0.65 0.17

    0.25 0.5 -

    0.29 0.47 -

    0.2 0.7 -

    0.2 0.33 -

    0.35 0.67 -

    0.249 0.47 0.208

    25.4 24.4 25.3

    1.2 1.2 1.2

  • 8/23/2019 Laporan Prak RH 2 Modul 1 Dasar-Dasar Rekayasa Hayati Completed (Indonesian)

    31/35

    LAMPIRAN

    6.8889 6.8733 6.8881

    102.0080321 51.91489362 121.6346154

    0.905142857 0.905142857 0.905142857

    7.610842803 7.593607955 7.609958965

    5.089917758 9.972769124 4.277638412

    5.064393517 9.938599445 4.192645782

    0.23 0.42 0.205

    0.25 0.23 0.2250.26 0.2 0.225

    0.25 0.37 0.155

    0.31 0.6 0.215

    0.2 0.33

    0.33 0.28

    0.38 0.32

    0.3 0.24

    0.31 0.36

    0.282 0.335 0.205

    13.6 13.1 13.2

    1.2 1.2 1.2

    6.8889 6.8733 6.888

    48.22695035 39.10447761 64.3902439

    0.905142857 0.905142857 0.90432

    7.610842803 7.593607955 7.616772824

    10.9103094 13.41155105 8.180842201

    9.888231612 12.21781611 7.400900489

    Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6

    209.032 209.032

    209.87 209.87

    43.48 43.48

    7450.04 7450.04

  • 8/23/2019 Laporan Prak RH 2 Modul 1 Dasar-Dasar Rekayasa Hayati Completed (Indonesian)

    32/35

    LAMPIRAN

    Massa Jenis Pasir (g/cm3) Viskositas Air (g/(cm.s) viskositas minyak (g/(cm.s)

    2.583947113 6.278670281 10.624587372.651498358 9.006617501 12.75158971

    4.535312526 9.590236471

    2.673633596 5.064393517 9.888231612

    2.607125317 9.938599445 12.21781611

    2.744507049 4.192645782 7.400900489

    2.529665958 10.03569527 18.69109061

    2.607030892 5.299499874 10.51138696

    2.628201183 6.793929275 11.45947992

    2.607125317 5.789085078 10.56798717

    #N/A #N/A #N/A0.0691543 2.468432611 3.350302755

  • 8/23/2019 Laporan Prak RH 2 Modul 1 Dasar-Dasar Rekayasa Hayati Completed (Indonesian)

    33/35

    LAMPIRAN

    Kelompok 7 Kelompok 8

    23.03 22.9552

    47.85 47.6738

    47.89 47.65

    47.81 47.6813

    24.82 24.7186

    24.86 24.6948

    24.78 24.7261

    24.82 24.71316667

    24.808 25

    1.000483715 0.988526667

    11.7662 11.7662

    15.97 15.9798

    4.2038 4.2136

    4.897 5

    0.858443945 0.84272

    23.03 22.9552

    45.52 45.417745.487 45.4051

    45.566 45.4008

    22.49 22.4625

    22.457 22.4499

    22.536 22.4456

    22.49433333 22.45266667

    24.808 25

    0.906737074 0.898106667

  • 8/23/2019 Laporan Prak RH 2 Modul 1 Dasar-Dasar Rekayasa Hayati Completed (Indonesian)

    34/35

    LAMPIRAN

    23.03 22.9552

    44.673 43.541760.884 60.4309

    39.301 30.4547

    57.647 52.3315

    41.609 32.5769

    59.169 53.6525

    21.643 20.5865

    16.271 7.4995

    18.579 9.621718.831 12.56923333

    16.211 16.8892

    18.346 21.8768

    17.56 21.0756

    17.37233333 19.9472

    24.808 25

    17.36393414 20.17871715

    7.444065861 4.821282852

    2.529665958 2.607030892

    Kelompok 7 Kelompok 8

    0.41 0.26

    0.46 0.22

    0.44 0.260.38 0.23

    0.52 0.22

    0.442 0.238

    25.5 23

    1.2 1.2

  • 8/23/2019 Laporan Prak RH 2 Modul 1 Dasar-Dasar Rekayasa Hayati Completed (Indonesian)

    35/35

    LAMPIRAN

    7.58 6.87

    57.69230769 96.63865546

    0.905142857 0.905142857

    8.374368687 7.589962121

    10.03084321 5.361008512

    10.03569527 5.299499874

    0.44 0.24

    0.56 0.210.52 0.25

    0.37 0.25

    0.45 0.22

    0.54

    0.37

    0.464285714 0.234

    13.2 10.5

    1.2 1.2

    7.58 6.87

    28.43076923 44.87179487

    0.905142857 0.905142857

    8.374368687 7.589962121

    20.61357272 11.70394047

    18.69109061 10.51138696

    Kelompok 7 Kelompok 8

    209.032 209.032

    209.87 209.87

    43.48 43.48

    7450.04 7450.04