Laporan PPI Isi

27
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era dunia teknologi, industri dan globalisasi semua dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif. Pada saat ini tidak dipungkiri pula bahwa industri adalah tulang punggung untuk kemajuan suatu negara. Ada berbagai macam jenis industri didunia terutama bidang manufaktur. Banyak elemen yang terkandung didalamnya yaitu Mekanika, Desain, bahkan Otomatisasi. Program Politeknik Manufaktur Negeri Bandung menyertakan Program Praktik Industri pada kurikulumnya sangatlah bagus untuk menambah wawasan dan pengalaman di dunia industri yang sebenarnya. PPI adalah Program Praktik Industri yang diselenggarakan oleh Politeknik Manufaktur Negeri Bandung. Program ini dilaksanakan pada mahasiswa semester 4 dan 5 berdasarkan pasal 4(3) Program Pendidikan Diploma-3 yang berbunyi “ Program Pendidikan Diploma-3 Kejuruan Teknik (D3KT) diselenggarakan dengan konsep pendidikan berbasis modular (Modular Based Education / MBE) dengan menggunakan metoda Kooperatif 3-2-1, yaitu 3 semester Pendidikan Dasar, 2 semester Praktik Industri dan 1 semester Pendidikan Lanjut” dan Pasal 22 Praktik Industri yang berbunyi “Mahasiswa/i program pendidikan Diploma-3 Kejuruan Teknik yang mendapat status kelulusan tetap pada akhir semester 3 dan memiliki Sertifikat Kompetensi Pendidikan Dasar dapat mengajukan permohonan untuk mengikuti semester praktik industri”, tetapi untuk angkatan tahun 2010 tidak hanya mahasiswa D3KT tetapi mahasiswa D3AT pun dapat mengajukan permohonan untuk mengikuti PPI. Hal ini dilakukan untuk mengaplikasikan teori-teori yang didapat mahasiswa selama perkuliahan semester 1-3 di dunia kerja nyata dan menambah pengalaman kerja di industri yang sebenarnya, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan mutu lulusan D-3 Politeknik Manufaktur Negeri Bandung. 1

Transcript of Laporan PPI Isi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era dunia teknologi, industri dan globalisasi semua dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif. Pada saat ini tidak dipungkiri pula bahwa industri adalah tulang punggung untuk kemajuan suatu negara. Ada berbagai macam jenis industri didunia terutama bidang manufaktur. Banyak elemen yang terkandung didalamnya yaitu Mekanika, Desain, bahkan Otomatisasi. Program Politeknik Manufaktur Negeri Bandung menyertakan Program Praktik Industri pada kurikulumnya sangatlah bagus untuk menambah wawasan dan pengalaman di dunia industri yang sebenarnya.PPI adalah Program Praktik Industri yang diselenggarakan oleh Politeknik Manufaktur Negeri Bandung. Program ini dilaksanakan pada mahasiswa semester 4 dan 5 berdasarkan pasal 4(3) Program Pendidikan Diploma-3 yang berbunyi Program Pendidikan Diploma-3 Kejuruan Teknik (D3KT) diselenggarakan dengan konsep pendidikan berbasis modular (Modular Based Education / MBE) dengan menggunakan metoda Kooperatif 3-2-1, yaitu 3 semester Pendidikan Dasar, 2 semester Praktik Industri dan 1 semester Pendidikan Lanjut dan Pasal 22 Praktik Industri yang berbunyi Mahasiswa/i program pendidikan Diploma-3 Kejuruan Teknik yang mendapat status kelulusan tetap pada akhir semester 3 dan memiliki Sertifikat Kompetensi Pendidikan Dasar dapat mengajukan permohonan untuk mengikuti semester praktik industri, tetapi untuk angkatan tahun 2010 tidak hanya mahasiswa D3KT tetapi mahasiswa D3AT pun dapat mengajukan permohonan untuk mengikuti PPI. Hal ini dilakukan untuk mengaplikasikan teori-teori yang didapat mahasiswa selama perkuliahan semester 1-3 di dunia kerja nyata dan menambah pengalaman kerja di industri yang sebenarnya, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan mutu lulusan D-3 Politeknik Manufaktur Negeri Bandung.1.2 Tujuan

Tujuan dari PPI, yaitu agar mahasiswa dapat mengetahui perkembangan dunia industri serta dapat mengaplikasikan ilmu-ilmu yang ditimba di kampus sebelum terjun ke dunia industri. Dengan adanya PPI, mahasiswa juga mendapatkan ilmu-ilmu yang sebelumnya belum pernah didapatkan saat di kampus sehingga mahasiswa memiliki banyak pegangan serta pengalaman kerja yang bisa diterapkan saat benar-benar memasuki dunia industri setelah lulus perkuliahan nanti.1.3 Metode PenulisanMetode pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut:a. Studi Literatur, yaitu mengambil data dari beberapa sumber literatur baik dari buku maupun internet.

b. Metode Analisa, yaitu dengan menganalisa keadaan yang ada pada PPI.1.4 Ruang Lingkup Pembahasan

Hal-hal yang akan dibahas pada makalah ini yaitu tentang perusahaan tempat PPI berlangsung, pelaksanaan teknik supervisi, manajemen industri, dan perencanaan pengendalian produksi.BAB IIPT. TOA GALVA INDUSTRIES

2.1 Sejarah Singkat PerusahaanPT. TOA Galva Industries berdiri pada tanggal 1 Juni 1976 didirikan oleh Bpk. Uripto Widjaja. PT. TOA Galva Industries (TGI) berstatus PMA (Penanaman Modal Asing) antara PT. Galva (Indonesia) dengan TOA Corporation, persentasinya yaitu 51% Indonesia dan 49% Jepang. Perusahaan ini memiliki Visi dan Misi, yaitu :

Visi : The Healthy Company

Misi : Quality, Cost, Delivery, Service

Produk utamanya yaitu speaker dan megaphone. Dan daerah pemasarannya mencakup dalam negeri dan luar negeri. Dengan perbandingan penjualan lokal 30% dan ekspor 70%. Gbr 1. Maket PT.TOA GALVA INDUSTRIES Gbr 2. Lingkungan pabrik TGI2.2 DepartemenPerusahaan ini terdiri dari beberapa departemen yang memiliki tugas tersendiri yang saling berkaitan satu sama lain. Adapun departemen-departemennya sebagai berikut:1. Dept. Divisi Umum2. Keuangan

3. R & D (Research and Development)

4. Megaphone

5. Speaker 1 & 2

6. Quality Assurance

7. Diapraghm & BST

8. Gudang Barang jadi

9. Injeksi Plastik

10. Pengecatan

11. Roll Cut & PCB

12. Spinning & Metal Mesin

13. PTP (Pengembangan Teknik Produksi) / Maintenance2.3 Waktu KerjaPT. TOA Galva Industries memiliki waktu kerja sebagai berikut:

HariJamWaktu

Senin Kamis07.30 16.308 jam kerja, 1 jam istirahat

Jumat07.30 17.008 jam kerja, 1.5 jam istirahat

PT. TOA Galva Industries pun memiliki kalender kerja yang dimana terkadang hari sabtu digunakan hari untuk bekerja menggantikan hari yang terpotong oleh cuti bersama bahkan digunakan untuk menambah cuti pribadi.

2.4 ProdukPT. TOA Galva Industries produksi utamanya yaitu speaker dan megaphone. Produk yang dihasilkan bermacam-macam dan daerah pemasarannya yaitu dalam dan luar negeriBerikut contoh produk-produk dari TGI yang diproduksi:1. Speaker

2. Megaphone

BAB IIILANDASAN TEORI

3.1 SuvervisiSupervisi adalah suatu proses atau kegiatan pengawasan, pengaturan atau pun pengendalian secara langsung dan berkala terhadap pekerjaan yang diberikan oleh atasan kepada bawahan. Apabila dalam pelaksanaannya ditemukan masalah atau pun ketidak sesuaian yang dilakukan bawahan, maka dengan segera memberikan petunjuk perbaikan atau pun bantuan secara langsung guna mengatasinya.

Dalam aktivitas sehari-hari supervisi ini dapat dilihat langsung pada seorang supervisor yang tidak lepas dari kegiatan supervisi. Menjadi seorang supervisor tidaklah terlalu sulit tetapi juga tidaklah terlalu mudah, karena tugas dan peran seorang supervisor mencakup banyak aspek yang dimana satu sama lain merupakan hal yang penting (contohnya material bahan baku dan karyawan/tenaga kerja) dan memadukannya sehingga berjalan dengan baik dan dapat mencapai tujuan.

Dalam menjalankan perannya seorang supervisor harulah tahu mengenai teknik supervisi agar dapat menjalankan perannya dalam kegiatan supervisi. Namun teknik supervisi ini perlu diketahui juga oleh karyawan agar sedikitnya mengetahui dan dapat memahami perilaku atasan. Dan yang paling penting dapat mengetahui apa yang pantas dan tidak pantas dilakukan.

Dalam teknik supervisi banyak hal-hal atau poin-poin yang harus dipahami agar seorang supervisor dapat menjalankan perannya dengan baik. Hal itu di antaranya adalah pengertian dasar mengenai manajemen, hirarki, wewenang, tanggung jawab, delegasi, dan tanggung tanggap. Selain pengetahuan dasar mengenai beberapa hal tersebut, seorang supervisor pun harus menguasai materi mengenai kepemimpinan, komunikasi, motivasi, disiplin dan materi lainnya yang dapat menunjang peran nya sebagai seorang supervisor.3.2 Manajemen Industri3.2.1 Organisasi dan Manajemen

3.2.1.1 Pengertian OrganisasiOrganisasi merupakan salah satu wadah atau sarana untuk mencapai tujuan suatu perusahaan melalui pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen yang dilakukan seorang pimpinan dengan organisasi yang ada atau tercipta di perusahaan yang bersangkutan. Jadi keberhasilan perusahaan tergantung pada organisasi terutama struktur organisasi yang dipakai.

Menurut Boone dan Katz organisasi didefinisikan sebagai berikut:

Organissasi adalah suatu proses tersusun yang orang-orangnya berinteraksi untuk mencapai tujuan.

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa organisasi mencakup 3 elemen pokok, yaitu:

1. Interaksi manusia

2. Kegiatan yang mengarah pada tujuan

3. Struktur organisasi itu sendiri

Kebutuhan perusahaan akan pentingnya peranan organisasi akan disesuaikan dengan seberapa besar jumlah anggota perusahaannya. Karena semakin sedikit jumlah anggota perusahaan semakin sederhana fungsi-fungsi pengorganisasian yang dilakukan. Demikian juga kalau anggota terus bertambah semakin banyak maka kebutuhan akan organisasi semakin besar.

3.2.1.2 Pola dan Struktur OrganisasiOrganisasi memiliki pola tersendiri yang disebut pola organisasi. Pola organisasi dibagi menjadi dua bagian yaitu organisasi formal dan organisasi informal.

Organisasi formal adalah organisasi yang dibentuk secara sadar dan mempunyai tujuan tertentu yang didasari pula dengan menggunakan sistem tugas, hubungan wewenang maupun tanggung jawab dirancang oleh manajer agar pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang telah dibuat dan di sepakati.

Organisasi informal dalam stuktur organisasinya sendiri tidak tampak/terlihat. Namun keberadaannya akan selalu ada menikuti organisasi formal. Organisasi informal ini merupakan organisasi yang tercipta karena adanya hubungan antar pribadi yang secara tidak sadar terjadi keberadaannya tanpa didasarkan pada struktur organisasi maupun kesepakatan tujuan bersama.

Struktur organisasi akan terbentuk secara otomatis dikarenakan struktur organisasi ini merupakan hal penting dan diperlukan dalam mencapai tujuan. Struktur organisasi yang dibentuk akan selalu berdasarkan pada 3 komponen organisasi yaitu interaksi kemanusiaan, kegiatan yang terarah pada tujuan, dan struktur itu sendiri.

3.2.1.3 Manajemen

Menurut Prof. Oei Liang Lee definisi dari manajemen adalah ilmu dan seni merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasi, serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan lat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Manajemen merupakan sarana untuk mencapai tujuan organisasi dengan memanfaatkan alat yang tersedia semaksimal mungkin. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa dalam mencapai tujuan perusahaan harus memperhatikan secara optimal terhadap kepentingan-kepentingan yang menyangkut kepentingan konsumen, penanam modal, anggota perusahaan ( karyawan), pemerintah, masyarakat dan supplier.

Manajemen merupakan kunci keberhasilan pencapaian tujuan suatu organisasi. Organisasi tidak akan mampu menjawab setiap tantangan yang timbul sebagai akibat dari perubahan teknologi, perubahan organisasi, dan lingkungan dalam aspek kegiatan industri jika tanpa adanya suatu manajemen yang efektif.3.3 Perencanaan dan Pengendalian Produk3.3.1 Definisi dan Pengertian PPIC

Dalam suatu perusahaan, sering kita mendengar suatu departemen yang bernama departemen Production Planning and Inventory Control atau dikenal dengan istilah PPIC. Departemen PPIC yaitu suatu departemen dalam manajemen produksi yang berfungsi untuk mengendalikan dan memastikan rangkaian produksi agar berjalan sesuai keinginan.Secara garis besar dapat dijelaskan bahwa tujuan akhir dari PPIC adalah menghadirkan produk yang diminati pasar/pelanggan sehingga perusahaan akan banyak mendapatkan pesanan yang sudah dapat dipastikan bisa diproduksi dengan memenuhi syarat kualitas dan kuantitas sesuai dengan kapasitas dan laju produksi yang diketahui secara pasti, serta jadwal pengiriman yang tepat, sehingga perusahaan akan menang bersaing dan mendapatkan profit yang banyak. Dalam prakteknya, PPIC juga sebagai pelaksana dalam pengendalian Sistem Manajemen Mutu pada suatu perusahaan yang menerapkannya. Dengan kata lain, jika suatu perusahaan menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO-9001, maka akan lebih baik jika perusahaan tersebut telah mempunyai departemen PPIC.

3.3.2 Tugas Umum PPIC

Tugas umum dari PPIC adalah menerima order dari marketing dan memantau jalannya produksi hingga pengiriman barang. Rincian tugas dari PPIC adalah

1. Menerima order dari marketing;

2. Order material baik import maupun local;

3. Follow up material supaya datang tepat waktu;

4. Membuat rangkuman detail order yang akan dijalankan produksi;

5. Memanage semua masalah yang berhubungan dengan material dan detail produk seperti material rusak, kekurangan material, material hilang, adanya perbedaan data dari satu design produk;

6. Follow up approval dari sample sample produk yang di kirimkan ke costumer;

7. Membuat surat untuk setiap pengiriman sample sample ke costumer;

8. Follow up acc sertifikat dan dokumen-dokumen lain ke QC costumer yang bertugas, untuk kelancaran pembayaran.

Dari beberapa tugas yang telah dipaparkan di atas dapat diketahui tujuan dan fungsi dari PPIC itu sendiri. Tujuan dari PPIC adalah untuk memanfaatkan secara efektif sumber daya yang terbatas dalam memproduksi barang/jasa sehingga dapat memuaskan permintaan pembeli atau pengguna dan menghasilkan keuntungan bagi investor. Dan fungsi dari PPIC adalah agar dapat menentukan peramalan permintaan/penjualan untuk periode yang akan datang, perencanaan produksi, penjadwalan produksi dan pengendalian persediaan. Fungsi lainnya adalah menyinergikan kepentingan marketing dan manufacturing dan mengintegrasikan memadukan pihak-pihak dalam organisasi (marketing, produksi, personalia, dan keuangan) agar dapat bekerja dengan baik.

3.3.3 Hal-Hal yang Berkaitan dengan Sistem PPIC

PPIC merupakan suatu metode perencanaan produksi dan penanganan material. Setiap perusahaan mempunyai sistem produksi masing-masing. Suatu perusahaan manufaktur mempunyai perencanaan produksi tentang produknya apakah spare part atau produk komp lit. PPIC merupakan suatu sistem perencanaan, pengendalian dan alat untuk mengambil keputusan. Apa saja yang termasuk dalam sistem PPIC, beberapa hal yang merupakan komponen sistem PPIC dapat dilihat dalam gambar di bawah ini :

Gambar komponen sistem PPC

BAB IVKEGIATAN PPI4.1 Penempatan KerjaPada Program Praktik Industri di PT. TOA Galva Industries ini, saya ditempatkan Bagian PTP (Pengembangan Teknik Produksi)/Maintenance. Departemen ini bekerja dibidang perencanaan dan pembuatan serta perbaikan Jig and Fixture untuk digunakan di Departemen-departemen PT. Toa Galva Industries. Selain Jig and Fixture, PTP juga digunakan untuk tempat pabrikasi dan perbaikan alat-alat, seperti komponen moulding atau press tool. Karena di PTP terdapat mesin- mesin dan alat untuk mempermudah pembuatan alat, seperti mesin bubut, mesin frais, mesin bor, cutting well, dll.4.2 Jenis PekerjaanDi PTP penulis bekerja sebagai designer dan engineer. Artinya perancangan dan proses pemesinan dilakukan oleh penulis. Namun, terkadang dibantu oleh mahasiswa magang dari jurusan lain, apabila mereka sedang tidak ada proyek. 4.3 Sistem Manajemen Industri di PT. Toa Galva IndustriesSistem manajemen dan organisasi dalam suatu perusahaan sudah menjadi hal yang tidak dapat di pisahkan dan merupakan hal yang harus dan wajib ada. Tujuannya tidak lain adalah untuk mengatur penempatkan peran dari semua anggota perusahaan yang tergabung dalam sebuah organisasi yang memiliki visi misi dan tujuan yang menjadi cita-cita dan mimpi bagi tiap-tiap anggotanya. Agar organisasi yang sudah terbentuk itu dapat mencapai mimpi dan cita-citanya, diperlukanlah sebuah sistem yang mengatur organisasi tersebut yang biasa di katakan sebagai sistem manajemen.

Di PT. Toa Galva Industries, sistem manajemen ini sudah dapat dikatakan berjalan baik namun tentu saja tidak semuanya sempurna. Ada beberapa kelemahan yang dimiliki tiap-tiap sistem manajemen yang ada, namun dengan perbaikan secara terus menerus kekurangan itu dapat perlahan teratasi.

Temuan Permasalahan yang Didapat:1. Pergantian presiden direktur dari pihak jepang yang ditempatkan di Indonesia. Kendala yang mungkin terjadi adalah kesulitan dalam berkomunikasi serta penerapan ide atau program dari presiden direktur baru yang mungkin tidak sejalan dengan program yang sudah ada.

2. Forecast dari costumer sudah disetujui dan masuk dalam PO, namun setelah barang selesai di produksi pihak costumer hanya mengambil sedikit dari total produksi yang di pesan. Misalkan PO dari customer sebanyak 500 pcs, namun barang yang jadi di ambil hanya 150 pcs.3. Jenis pekerjaan di PTP terbilang berat, karena karyawan/operator di departemen ini dituntut untuk berpikir cepat dan cerdas mengatasi permintaan pembuatan/maintenance alat yang harus tepat pada waktunya. Apabila telat, bisa berakibat tidak jalannya produksi. Tindakan yang Dilakukan dan Usulan Penyelesaian

1. Diusahakan ada orang yang dapat memandu dan menjembatani dalam hal berkominukasi dengan baik, bila memungkinkan ada beberapa tenaga kerja di sana yang menguasai dan dapat berkomunikasi dengan bahasanya. Dapat juga melakukan pengajaran kepada beliau tentang bahasa Indonesia agar beliau mudah berkomunikasi.

2. Untuk jumlah barang pesana yang tidak di ambil dapat di simpan dalam gudang bila kapasitasnya memungkinkan, namun bila jumlahnya sangat jauh berbeda dari pesanan maka tindakan yang di lakukan adalah komunikasikan hal tersebut dengan costumer.3. Mesin yang tersedia di PTP, seperti mesin bubut, mesin frais dan mesin bor umurnya sudah tua. Dan kepresisiannya pun sudah berkurang. Alangkah baiknya bila ada pembaharuan mesin atau penambahan mesin sehingga waktu pengerjaan alat lebih cepat dan lebih mudah. 4.4 Departemen PPIC di PT Toa Galva IndustriesDepartemen PPIC dapat dikatakan merupakan bagian dari organisasi perusahaan yang menjembatani 2 department yaitu: marketing & produksi. Departemen PPIC menerjemahkan kebutuhan pengadaan produk jadi untuk marketing ke dalam bentuk rencana produksi & ketersediaan bahan baku serta bahan pengemas. Departemen PPIC demikian penting peranannya dalam operasional perusahaan karena berkaitan erat dengan cash flow/ aliran dana dan kinerja bagian produksi secara umum.

Di PT. TOA Galva Industries ini pun memiliki departemen PPIC yang memiliki peranan penting dalam hal menerima forecast dan PO dari costumer/grup TOA, menginput data PO dan membuat rencana kirim, mendistribusikan jadwal ke departemen terkait, mengontrol produksi harian, mengontrol barang masuk ke QC, dan memastikan pengiriman ke tujuan.

Dalam pelaksanaan perannya tentu saja tidak selalu mudah dan lancar. Terkadang ada hal-hal yang memerlukan perhatian ekstra dan penanganan khusus.Temuan Permasalahan yang Didapat

1. Waktu re-schedule yang sempit dikarenakan informasi mengenai stock material atau bahan baku tidak ada/terlambat.

2. Terdapat order tambahan (additional order) dari costumer atau grup TOA pada PO yang diterima.

3. Forecast yang diberikan grup TOA tidak sesuai, order pada PO melebihi jumlah pada forecast.Tindakan yang Dilakukan dan Usulan Penyelesaian

1. Periksa data stock material bahan baku di departemen pembelian secara rutin dan berkala agar proses produksi dan pengiriman sesuai, minta informasi ke departemen pembelian mengenai laporan informasi stock material / bahan baku. Bila ada kekosongan material / bahan baku segera informasikan ke departemen PPIC minimal 3 hari sebelum hari pengiriman jangan terlalu mendesak agar dapat mengkonfirmasi kepada costumer atau melakukan re-schedule.

2. Hal pertama yang harus di lakukan adalah komunikasikan dengan departemen terkait mengenai adanya order tambahan (additional order). Departemen yang di maksud adalah departemen pembelian dan produksi. Periksa jumlah bahan baku / material untuk pembuatan order tersebut apa tersedia atau tidak. Lihat jadwal poduksi harian di departemen produksi dan bertanya apakah memungkinkan bila proses produksi order tersebut didahulukan untuk diproses. Solusi lainnya periksa data stock material di gudang.

3. Selalu periksa kebutuhan material apakah mencukupi atau tidak. Komunikasi dengan departemen terkait tentunya harus berjalan dengan baik agar proses produksi dan pengiriman dapat sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.4.5 Penerapan Teknik Supervisi di PT. Toa Galva Industries4.5.1 Manajemen Supervisi

Supervisi di PT. Toa Galva Industries sendiri sudah mempunyai tingkatan-tingkatan yang sudah terstrukur juga. Seperti dari manajer ke supervisor 1, lalu ke Supervisor 2 dan seterusnya. Sehingga jalur kepemimpinan dan pengarahan dapat jelas dilihat dan lebih transparan.

Dalam tempat penulis sendiri, pelaksanaan supervisi terjadi hanya seperti pengkonsultasian alat yang akan dibuat. Karena departemen yang ditempati penulis adalah departemen pengembangan yang tidak terlalu memerlukan supervisi seperti supervisi di departemen produksi.

4.5.2 KepemimpinanTipe kepemimpinan yang dijalankan di perusahaan ini sebagian besar bersifat demokratis. Maksud dari demokratis yaitu para supervisor mengajak para karyawan/anggota lainnya untuk ikut berpikir mengenai masalah yang dihadapi. Supervisor tidak mengambil keputusan secara sepihak, tetapi melakukan diskusi terlebih dahulu dengan karyawan lainnya sehingga kedekatan antara supervisor khususnya di area produksi dengan para karyawan terjalin dengan baik. Namun dalam hal tertentu/keadaan mendesak terkadang supervisor mengambil keputusan tanpa berdiskusi terlebih dahulu tanpa berdiskusi dengan anggotanya.Selain sikap kepemimpinan karena merupakan atasan dari anggotanya, terdapat juga sikap kepemimpinan lain yang ditunjukan oleh orang-orang yang dituakan di perusahaan ini. Tipe pemimpin yang seperti ini muncul dikarena factor usia atau juga dilihat dari lamanya orang tersebut bekerja di suatu perusahaan. Dan supervisor pun akan membedakan dengan yang baru atau yang muda dari segi cara memperlakukannya.

Dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang supervisor, terkadang dihadapkan pada suatu masalah yang diharuskan untuk mengambil keputusan secara cepat dan tepat. Sebagai contoh dalam proses produksi suatu produk, ada part atau komponen yang sulit di cari atau tidak tersedia sehingga dapat menghambat proses produksi. Maka supervisor diharuskan untuk memilih opsi yang ada agar proses produksi terus berlangsung, diantaranya produksi dialihkan ke model lain yang lengkap part/komponennya, bila komponen/part tersebut di produksi di departemen lain maka supervisor bisa mengecek apa tersedia stock atau tidak, bila komponen/part tersebut sedang diproses di departemen lain maka supervisor dapat bertanya mengenai berapa lama komponen/part tersebut siap dipakai. Tentu pada akhirnya pengalaman dari supervisor yang dapat menentukan pilihan tindakan apa yang akan diambil. Namun sebaiknya sebelum proses produksi berjalan supervisor dapat memeriksa kelengkapan dari komponen/part yang dibutuhkan.

4.5.3 KomunikasiSalah satu cara sukses lain yang sangat penting dalam melakukan supervisi yang efektif adalah kemampuan komunikasi. Komunikasi di sini bukanlah komunikasi satu arah yang hanya memberikan tugas-tugas saja, tetapi yang lebih utama adalah komunikasi multiarah, yang juga mencakup kemampuan mendengarkan keluhan, masukan, dan pertanyaan dari karyawan. Dalam mengkomunikasikan tugas-tugas, supervisor perlu menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh orang yang harus melaksanakan tugas tersebut, bahasa yang sejajar dengan kemampuan dan cara berpikir anak buah. Cara berkomunikasi yang dilakukan di PT.TOA Galva industries dilakukan dengan beberapa cara:

Dengan menggunakan telepon intern untuk menghubungi antar divisi dan melakukan koordinasi

Menggunakan sarana internet untuk mengirimkan email kepada masing-masing kepala divisi untuk memberikan pemberitahuan, perubahan jadwal, hari libur, dll.

Komunikasi verbal secara langsung untuk menyampaikan perintah atau saran

Pertemuan rutin pada tiap divisi untuk membahas permasalahan yang terjadi di Line maupun di kantor.

Masalah yang timbul mengenai komunikasi pada perusahaan ini salah satunya yaitu adanya informasi yang tidak sampai kepada orang yang dituju atau adanya salah penanggapan mengenai informasi tersebut. Tentu saja hal ini akan menimbulkan dampak atau hal yang tidak diinginkan, terlebih lagi bila informasi tersebut merupakan informasi penting yang merupakan tugas yang harus diselesaikan segera. Permasalahan yang seperti itu dapat segera diselesaikan dengan beberapa cara, salah satu solusinya adalah dengan menggunakan bahasa yang baik dan mudah dipahami agar tidak terjadi salah penanggapan oleh penerima informasi, untuk menyampaikan informasi juga karakter, situasi dan kondisi penerima informasi haruslah diperhatikan. Sekiranya penerima informasi belum memungkinkan untuk dapat menangkap informasi yang akan disampaikan maka janganlah tergesa-gesa menyampaikannya. Tunggulah saat yang tepat ketika penerima informasi ini sudah dapat menerima informasi yang akan diberikan dengan baik dan jelas.

4.5.4 MotivasiMotivasi sangat berhubungan dengan sifat semangat untuk bekerja. Motivasi tercermin dari kebutuhan masing-masing individu dalam melaksanakan pekerjaan. Terkadang terdapat karyawan yang bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup semata, karyawan yang bekerja untuk mendapatkan upah saja, ada pula karyawan yang bekerja untuk mendapatkan kesenangan di tempat kerja, berkumpul bersama rekan kerja lainnya. Tetapi tidak semua karyawan yang bekerja karna termotivasi untuk kemajuan perusahaannya. Di perusahaan ini terdapat beberapa karyawan yang tidak mempunyai motivasi yang tinggi.

Oleh karna itu dibutuhkannya peranan dari supervisor untuk dapat memberikan motivasi tambahan kepada karyawan untuk meningkatkan kemajuan perusahaannya. Terkadang terdapat karyawan yang tidak semangat bekerja dikarenakan kurangnya motivasi dalam bekerja Tidak jarang karyawan menjadi malas bekerja karena kurangnya motivasi. Apabila masalah itu dibiarkan terjadi, dikhawatirkan akan mempengaruhi kinerja perusahaan.Hal tersebut yang dirasa kurangnya perhatian dari atasannya. Untuk meningkatkan motivasi dari para pekerja, salah satu solusi yang dilakukan yaitu dengan cara pemberian penghargaan dan penyuluhan mengenai motivasi, sehingga karyawan dapat termotivasi dengan adanya perhargaan dan karyawan pun dapat mengerti nilai lebih apabila mempunyai motivasi yang tinggi.

4.5.5 DisiplinDisiplin adalah segala tindakan yang dilakukan dalam upaya mematuhi peraturan. Disiplin diri (self-discipline) adalah kesadaran untuk mematuhi peraturan dengan sukarela, tanpa pengawasan, paksaan atau ancaman. Jadi peraturan itu akan berjalan dengan sendirinya karena adanya disiplin diri tersebut.Kedisiplinan di departemen speaker 2 sudah cukup baik, terbukti dari adanya pemberlakuan sanksi-sanksi seperti surat peringatan bagi karyawan yang melanggar peraturan perusahaan. Teguran diberikan untuk kesalahan yang pertama dan bersifat tidak terlalu merugikan perusahaan ataupun orang lain. Kemudian peringatan diberikan bila dalam masa berlakunya teguran, orang tersebut mengulangi lagi kesalahan atau membuat kesalahan baru.

Surat peringatan pertama dikeluarkan untuk kesalahan yang merugikan perusahaan, dilakukan berulang-ulang, ataupun mencelakakan diri sendiri dan orang lain. Selanjutnya bila kesalahan semakin besar, maka akan meningkat menjadi surat peringatan kedua dan ketiga, terakhir akan diberlakukan skorsing atau pemecatan.

Kesalahan yang sering terjadi mulai dari hal kecil seperti terlambat masuk kerja hingga seringnya karyawan atau tenaga kerja meninggalkan tempatnya. Ketidakdisiplinan yang masih terlihat yaitu pada saat bel masuk kembali setelah jam istirahat dan ketika proses produksi sedang berlangsung karyawan tersebut sering meninggalkan tempatnya. Tidak jarang ada beberapa karyawan yang masih duduk-duduk di dapur atau pun di luar area kerja. Hal ini tentu akan menghambat proses produksi. Permasalahan tersebut harus segera di selesaikan dengan baik. Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu mensosialisasikan kepada seluruh karyawan atau tenaga kerja agar masuk tepat waktu dan menggunakan jam istirahat seoptimal mungkin.4.6 Kegiatan yang Telah DilakukanSelama menjalani program PPI ini, penulis melakukan observasi ke beberapa departemen produksi untuk mencari bahan project. Selain itu, penulis juga mendapatkan project dari pembimbing. Project yang telah didapat diantaranya, yaitu :1. Membuat mesin flexible wire cutting machine2. Membuat mesin jig tekuk rotary3. Membuat mesin pemasang pin ke battery megaphone4. Membuat mesin dispenser label5. Membuat Trolly untuk Departemen Speaker 1Sejauh ini yang sedang penulis jalani adalah project yang ke-1 dan ke-4, yaitu flexible wire cutting machine dan mesin dispenser label. 1. Flexible wire cutting machine Penulis mendapatkan ide pembuatan Flexible wire cutting machine di gedung BST. Alasan pembuatannya yaitu :

a. Banyaknya material yang terbuang setelah proses pencelupan ke timah demi mengejar ukuran panjang

b. Mempercepat waktu produksi c. Mengurangi beban operator

Proses pencelupan :

a. Pertama flexible wire dari gulungan di potong-potong dengan panjang 65 mm, 80 mm, 120 mm, dan 130 mm dengan toleransi 1-5mm.

Gulungan wire Setelah dipotong-potong

b. Kemudian flexible wire yang telah dipotong-potong dicelupkan kecairan flux kemudian ke timah cair. Celup ke flux

celup ke timah cair

c. Setelah itu dipotong lagi ujung-ujung yang disolder untuk mencapai ukuran, kurang lebih dipotong 1-5 mm.Dari pengamatan tersebut penulis dapat ide untuk membuat mesin otomatis yang akan memotong flexible wire, kemudian diatur hasil potongannya. Disini penulis berperan sebagai designer dibantu oleh teman-teman dan pembimbing.Berikut hasil pekerjaan penulis selama PPI disini :1. Draft mesin flexible wire

2. 3d assembly

Sebelumnya mesin flexible wire sudah terlebih dahulu dibuat oleh mahasiswa magang Tahun 2012. Namun, karena desain yang cukup rumit, meliputi perhitungan panjang flexible wire yang harus maju dan proses pemesinan yang kurang memadai. Maka, mesin flexible wire dibuat lebih sederhana. Yaitu hanya proses pemotongan saja tanpa ada proses dipping.2. Mesin Dispenser LabelMesin dispenser label berfungsi untuk melepas label barang dari gulungan dengan memanfaatkan penegangan. Sistem penggerak mesin ini menggunakan motor servo. Karena putarannya cukup presisi. Mesin ini menggunakan sensor infrared. Cara kerjanya yaitu

1. Pertama ujung gulungan label diikat pada poros paling bawah yang telah dipasang ke motor servo2. Kemudian poros motor servo berputar, sehingga gulungan label akan tertarik

3. Label akan terkelupas, karena ditegangkan oleh plat

4. Cara kerja sensor infrared ( Transmitter di poros kiri atas dan receiver di poros kiri bawah) yaitu apabila ujung label yang terkelupas menghalanginya, maka motor servo akan berhenti. Dan apabila tidak ada, maka poros motor servo akan berputar, dan akan berhenti sampai ada yang menghalangi sensor infrared 2 project di atas sudah mengalami proses pemesinan. Berikut gambar realisasinya : Dispenser Label

Komponen Flexible Wire

Cutting Machine

Selain 2 project di atas, desain mesin/alat lainnya yang sudah dibuat namun belum mengalami proses pemesinan yaitu :

1. Mesin Jig Tekuk Rotary

Draft mesin 3d assembly

Produk

Mesin ini berfungsi untuk menekuk 2 tiang yang ada pada gambar produk supaya mengikat pada PCB yang selanjutnya akan disolder. Sistem penggeraknya berupa Double Acting Cylinder.2. Mesin pemasang pin ke battery megaphone

Produk Jig & Fixture Pemasang PinPrinsip kerja dari Jig & Fixture ini, yaitu dengan memanfaatkan penekanan secara manual melalui toggle, sehingga mendorong stripper dan pena pendorong untuk memasukkan pena ke dalam lubang battery.

Di PTP penulis juga telah melakukan beberapa maintenance alat dan membantu teman-teman di jurusan lain dalam menjalankan proyeknya. Seperti membantu pengerjaan pemesinan (bubut, milling, bor, cutting) dan membantu pendesainan alat. Bubut

Trolly

Jig Tester Battery Megaphone

BAB VPENUTUP5.1 KesimpulanPT. Toa Galva Industries merupakan perusahaan hasil kerja sama antara negara Indonesia dan Jepang dengan status perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA). Perusahaan ini bergerak di bidang elektronika dengan spesialisasi Sound & Communication. Produk yang dihasilkan yaitu speaker, megaphone dan parts.

PT. Toa Galva Industries bisa dibilang perusahaan yang maju dengan luas 6.7 ha. Perusahaan ini telah melakukan kegiatan ekspor baik lokal maupun internasional, seperti Jepang, Jerman, Hongkong, dan negara lainnya. Namun dibalik itu, teknologi yang digunakan dalam proses pembuatan maupun assembly produk masih banyak yang manual. 5.2 SaranSebaiknya materi Teknik Supervisi, manajemen industri, PPIC diberikan terlebih dahulu sebelum magang agar ada pengetahuan bagi mahasiswa magang untuk lebih mudah memahami proses pembuatan produk mulai dari bahan baku hingga produk sampai di kostumer.1