Laporan Power Supply
description
Transcript of Laporan Power Supply
MERANGKAI POWER SUPPLY
CT 5V / 3A 50 Hz
Tanggal Percobaan : 24 Mei 2016
I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menyusun dan membuat rangkaian power supply dengan Trafo CT , tegangan output 5
Volt , dan arus output 3 Ampere
2. Mengukur besarnya tegangan pada masing masing point yang ditunjuk pada rangkaian
percobaan percobaan
3. Mengetahui bentuk gelombang pada masing masing point dengan menggunakan
osiloskop
II. DASAR TEORI
Power supply adalah suatu alat yang di dalamnya ada rangkaian elektronika yang dapat mengubah tegangan AC menjadi DC dan sekaligus menurunkannya menjadi tegangan yang diinginkan.
NO DATA YANG DIPAKAI KETERANGAN1 V Supply 220 volt (berdasarkan SPLN 1 : 1995 tentang
tegangan-tegangan standar.Disebutkan pada pasal 3 TABEL-TABEL TEGANGAN STANDAR bahwa tegangan nominal dari sistem adalah 220/380 V) .
2 Frekuensi 50 hz (frekuensi 50 hz yang dipilih PLN sama seperti kebanyaan negara asia yang didasarkan pada standar IEC)
3 Transformator CT 5A Jika menggunakan trafo 3A , bila beban continue 3A (100%) maka trafo akan rusak atau terbakar sehingga , untuk mengatasi hal tersebut trafo yang dipakai 5A (menurut faktor penggunaan trafo hanya bisa dibebani 60%
4 Tap 18 volt pada sisi sekunder Rasio trafo pada tap 18 V; a¿22018 = 12,22
Vmin= 83,72 V ; Vmax = 317,17 V
Pemilihan tap 18 V didasarkan dari range trafo yang berkisar 180-240 V , sehingga jika pada sisi
primer trafo terjadi perubahan akan tetap aman
Gambar 1. Gambar diagram blok rangkaian power supply
NB : Rangkaian power supply memerlukan 4 komponen utama yang berfungsi sebagai
penyearah gelombang. Capasitor berfungsi sebagai smoothing tegangan yang berasal
dari diode. Regulator menggunakan IC 7805 untuk menghasilkan V output 5 Volt
BAGIAN-BAGIAN POWER SUPPLY
1. TRANSFORMATOR
Dalam transformator ini ada 2 buah lilitan/kumparan kawat yang tidak saling berhubungan, yang disebut dengan kumparan primer dan kumparan skunder. Pada transformator stepdown kumparan primer jauh lebih banyak dari pada kumparan skunder, tetapi diameter kumparan kawat primernya juga lebih kecil dari pada kumparan kawat skunder.
Kumparan primer nantinya akan dimenghubungkan dengan tegangan jala-jala PLN (stop kontak). Pada kumparan skunder mempunyai tap-tap tegangan untuk keluaran yang bervariasi. Tap-tap tegangan yang dibuat biasanya 3 volt, 4,5 volt, 6 volt, 7,5 volt, 9 volt, 12 volt, 15 volt, 18 volt, 25 volt, 32 volt dan tap-tap sesuai kebutuhan pengguna.
OUTPUTINPUT 220 V
Regulator
7805
Dalam prakteknya tranformator dibedakan dalam bentuk Non CT dan CT (center tap)
Pada power supply yang dibuat ini menggunakan transformator CT, transformator CT
adalah trafo yang mempunyai besar keluaran yang berjumlah dua atau berpasangan selain
itu pada trafo ini mempunyai ujung CT. CT ini digunakan sebagai arus negatif. Pada
pemakaian tidak ada bedanya dengan trafo non CT karena digunakan untuk menurunkan
tegangan AC. Hanya saja dalam rangkaian penyearahan trafo CT hanya membutuhkan 2
dioda sedangkan trafo non CT membutuhkan 4 dioda.
2. DIODAPenyearah meliputi penggunaan satu atau lebih komponen yang disebut diode atau penyearah. Komponen ini berlaku sebagai “katup” satu arah untuk mengendalikan arus yang mengalir melaluinya . arus mengalir dari terminal anode ke terminal katode. Ketika anode dari diode tersebut memiliki tegangan yang lebih positif daripada terminal katode, diode tersebut disebut sebagai diode bias maju dan arus akan mudah melewatinya. Sedangkan jika pada terminal anode pada diode lebih negative daripada katode maka diode tersebut disebut dengan biar balik dan tidak ada arus yang mengalirinya.
- Pada rangkaian ini menggunakan diode 6A agar menghasilkan hingga 3A pada output
- Digunakan diode 6A agar ketika dibebani 3A secara terus menerus dioda tidak rusak.
3. CAPASITOR
Capasitor adalah suatu komponen yang sering digunakan dalam elektronika adalah
capasitor. Lambang capasitor adalah dua garis yang parallel dan tegak lurus dengan
sambungan terminalnya. Lambang ini menunjukkan bahwa kapasitor pada dasarnya
dibentuk oleh dua plat logam yang terpisah oleh isolator . ketika belum ada muatan pada
plat logam capasitor, di antara plat logam belum ada medan listrik, maka belum ada
voltase antara kedua plat logam tersebut. Berikut adalah persamaan pada capasitor
4. REGULATOR
Voltage regulator atau pengmengatur tegangan adalah salah satu rangkaian yang
berfungsi mempertahankan tegangan pada nilai tertentu secara otomatis. Karena regulasi
voltage untuk catu daya serigkali dibutuhkan maka tersedia berbagai jenis IC yang
memenuhi kebutuhan ini. Salah satu IC adalah seri 78xx, dimana xx menunjukkan
voltage output dari regulator tersebut. Terdapat xx=05 untuk keluaran 5 V, xx=75 untuk
keluaran 7.5V, xx=09 untuk keluaran 9V, xx=12 untuk keluaran 12V, xx=15 untuk
keluaran 15V dan juga terdapat voltage yang lebih tinggi. IC 78xx memiliki 3 kaki, satu
untuk V input satu untuk V out dan satu untuk GND.
V max = V rms√2
t = QIcV min = Vmax−e
−tR .C
V ripple = Vmax – V minRef : Bolyestad Introductory Circuit Analysis (10th edition) halaman 396
Perhitungan Tegangan Tiap Komponen1. Regulator
Perhitungan dilakukan dari regulator karena regulator memiliki syarat input yang sangat
ketat.
V input minimal= 7V
V input maximal=35V Berdasarkan data sheet FAIR CHILD SEMICONDUCTOR
V out =5V
2. Resistor
Diasumsikan drop tegangan dari resistor adalah 1V, resistor yang digunakan 1kΩ
V min= V min regulator + V drop
=7+1
=8V
V max= Vmax regulator + V drop
= 35+1
=36V
3. Kapasitor
Pada point ini, teganganya di pengaruhi oleh tegangan riak atau V ripple yang dipengaruhi
oleh besarnya capasitansi capasitor. Capasitor yang akan di gunakan adalah 3300µF 50 V,
agar tegangan masukan pada regulator tidak melebihi 35 volt, maka di pasang resistor
1000Ω setelah capasitor, dan di asumsikan drop teganganya 1 volt. V ripple dapat di hitung
dengan :
RF = 1
4 √3 x fx c x Rl =
14 √3 x50 x3300 µx 1000
= 8,75
Vripple= If x C I=
VR
= 0,05
50x 3300µ = 0,3 volt I=50
1000 I=0,05 A
Vdc = Vripple
2√3 x RF = 0,3 x 10002√3 x8,75 = 30,31 volt
4. Dioda
(V 2 eff )= 1π∫0
π
(Asinωt )2dωt
= 1π∫0
π
A2sin 2ωt dωt
= Vm2π
(∫0
π
dωt−∫0
π
cos 2ωt dωt )
= A2
2π((π−0 )−(0−0 ))
= A2π
2π
Veff = A√2
Veff = Vmax√2
Pada point ini, batasan tegangannya sama dengan batasan tegangan pada output capasitor.
Karena dari dioda menuju capasitor hanya terjadi proses pengisian dan pengosongan.
Namun, pada dioda ini, tegangan yang keluar telah di pengaruhi oleh drop tegangan
sebesar 0,7 volt.Dioda menggunakan diode 6A agar saat dibebani arus 3A secara terus
menerus diode tidak rusak
5. Transformator
a. rasio trafo
18V→rasio=220/18=12,22
12V→rasio=220/12=18,33
b. Vmin
Vmax=9+1(0,7)
= 9,7 V
v2rms=1π∫0
π
(Vm.sinωt )2dωt
= 1π∫0
π
A2sin2ωt dωt
= Vm2
2π¿
= Vm2
2π((π−0 )−(0−0 ))
= Vm2
2ππ
= Vm2
2
Vrms = Vm√2
= 9,7√2
= 6,85 V
V min input jika sisi sekunder trafo pada tap 18V
V input= 22018x6,85=83,72V
Jadi saat trafo disuplay tegangan 83,72 maka output dari trafo sebesar 6,85V
Vrata-rata= 1T∫0
T
Vm sint dt
= Vm2π∫0
2π
sint dt
= 83,722π
(−cos2π−cos0) = 0
c. Vmax
Vmax = 36+1(0,7)
= 36,7
v2rms= 1π∫0
π
(Vm.sinωt )2dωt
= 1π∫0
π
A2sin 2ωt dωt
= Vm2
2π¿
= Vm2
2π((π−0 )−(0−0 ))
= Vm2
2ππ
= Vm2
2
vrms = Vm√2
= 36,7√2
= 25,95 V
V max input jika sisi sekunder trafo pada tap 18V
V input = 22018x25,95=317 ,17V
Jadi saat trafo disuplay tegangan 317, 17 maka output dari trafo sebesar 25,95V
Vrata-rata= 1T∫0
T
Vm sint dt
= Vm2π∫0
2π
sint dt
= 325,72
2π(−cos2π−cos0)
= 0
HASIL PERENCANAAN PENGHITUNGAN TEST POINT
III. RANGKAIAN PERCOBAAN
IV. ALAT DAN BAHAN
F7805
E
BA
C
18 V
D
18 V
TITIK TEST POINT V MIN V MAX KETERANGAN TUJUANA SUPPLY
TEGANGANMengetahui tegangan supply yang dipakai sebagai sumber pada power supply
B OUTPUT TRAFO
Vpeak=9 + (1 x 0,7)= 9,7 V
Vrms= 6,85 V
Vpeak=36 + (1 x 0,7)= 36,7
Vrms= 25,95 V
Mengetahui nilai tegangan dari sisi sekunder trafo agar tepat digunakan untuk menghasilkan keluaran 5 V
C OUTPUT DIODA
V max = 9 V Vmax = 36 V Mengetahui V output yang telah disearahkan oleh dioda 6A
D OUTPUT CAPASITOR
V min = 8VV max = 9V
Vmax =36 VVmax = 36 V
V min diminta 8 Volt pada titik DV ripple diasumsikan1 Volt
Mengetahui V ripple yang telah disearahkan dan keluar dari kapasitor
E INPUT REGULATOR
7 V 35 V Data Sheet FAIRCHILD untuk 7805
Mengetahui nilai V yang akan masuk ke regulator karena menurut da sheet V yang dapat di regulasi dari 11,5 V-35 V (perhitungan awal dimulai dari regulator karena memiliki syarat input paling ketat0
ALAT DAN BAHAN SPESIFIKASI
Alat :1. Multimeter2. Osiloskop3. Solder listrik4. Timah secukupnya5. Obeng
Sanwa CX506aEZ OS-5020 20MHz
Bahan1. Transformator CT2. 2 Dioda3. Kapasitor4. Regulator IC5. Kabel secukupnya6. Kabel untuk steker7. Resistor wirewond
5A@ 6A3300µF / 50 V7805
1000 𝛺
18 V
18 V
V. PROSEDUR PERCOBAAN
Gambar Rangkaian 1
Gambar Rangkaian 2
1. Melakukan perencanaan dengan menggambar rangkaian power supply dan menghitung
Vrms, Vpeak, Vrata-rata
2. Menyiapkan alat dan bahan untuk mendesaian power supply
3. Masukkan steker solder pada kotak kontak
4. Merancang power supply seperti pada gambar perencanaan (desain rangkaian yang
pertama)
a. Menyambungkan steker dengan kabel
b. Pada sisi lain kabel tersebut sambungkan ke inputan trafo yaitu pada terminal 220V
dan 0V kemudian solder bagian tersebut.
c. Masukkan kaki-kaki diode ke papan PCB dan solder agar menempel pada papan PCB
d. Menyambungkan terminal output trafo yaitu pada terminal 18V-18V masing-masing
ke terminal anoda diode menggunakan kabel. Solder pada kedua terminal tersebut.
F7805
E
BA
C
18 V
D
18 V
e. Menyambungkan katoda diode 1 dan diode 2 menggunakan kabel dan solder
sambungan tersebut
f. Menyambungkan katoda diode D1 dengan salah satu kaki resistor (beban)
menggunkan kabel dan solder sambungan tersebut
g. Menyambungkan terminal CT pada trafo ke kaki resistor yang lain.
5. Melakukan percobaan menggunakan volt meter:
a. Arahkan selector ke pilihan V AC
b. Memilih batas ukur paling besar
c. Melakukan kalibrasi, jika jarum tidak menunjuk nilai 0V maka mengatur dengan cara
memutar obeng pada bagian pengmengatur
d. Masukkan steker pada kotak kontak
e. Melakukan pengukuran pada bagian input trafo, menghubungkan probe( +) dengan
220V dan probe (-) dengan 0V
f. Melakukan pembacaan pada voltmeter apabila nilai yang ditunjuk terlalu kecil maka
turunkan batas ukur
g. Setelah selesai melepaskankan probe dan mengatur batas ukur pada nilai paling besar
h. Melakukan pengukuran pada output trafo, menghubungkan probe( +) dengan terminal
18V dan probe( -) dengan terminal CT
i. Melakukan pembacaan pada voltmeter apabila nilai yang ditunjuk terlalu kecil maka turunkan batas ukur
j. Setelah selesai melepaskankan probe dan mengatur batas ukur pada nilai paling besar
k. Melakukan pengukuran pada output diode:
Arahkan selector ke pilihan V DC
Memilih batas ukur paling besar
Melakukan kalibrasi, jika jarum tidak menunjuk nilai 0V maka mengatur dengan
cara memutar obeng pada bagian pengmengatur
Menghubungkan probe( +) dengan terminal katoda diode dan probe( -) dengan
terminal CT
l. Melakukan pembacaan pada voltmeter apabila nilai yang ditunjuk terlalu kecil maka turunkan batas ukur
m. Setelah selesai lepaskankan probe dan arahkan selector pada posisi off
n. Melepaskan steker dari kotak kontak
6. Melakukan percobaan menggunakan osiloskop:
a. Menghubungkan probe osiloskop pada masing-masing terminalnya(channel 1 dan
channel 2)
b. Menghubungkan steker osiloskop dengan kotak kontak
c. Tekan tombol power osiloskop sehingga dalam posisi on
d. Melakukan kalibrasi:
Menghubungkan probe channel 1 dan channel 2 ke terminal kalibrasi (biasanya
bertuliskan nilai Vpp dan nilai frekuensi)
Menyambungkan kedua probe bagian GND nya pada terminal GND pada
osilospkop
Arahkan selector ke pilihan GND
Mengatur agar posisi garis tepat di sumbu mendatar (sumbu x) menggunakan
potensio position mendatar
Jika sudah pas pindah selector ke posisi AC
Mengatur potensio dari Volt/div agar garis(grafik) menunjuk pada nilai kalibrasi
(misalnyaVpp= 0.5V)
Setelah memelakukan kalibrasi pada nilai Vpp maka melakukan kalibrasi untuk
mendapatkan nilai dari frekuensinya
Mengatur potensio dari time/div sehingga grafik menunjuk nilai frekuensi pada
kalibrasi (misalnya f=1k Hz)
e. Setelah memelakukan kalibrasi maka melepaskan probe dari terminal kalibrasi dan
GND
f. Menyambungkan steker power supply pada kotak kontak
g. Melakukan pengukuran dan pengamatan pada tes poin B yaitu pada bagian output
trafo:
Menyambungkan probe dengan output trafo 18V dan GND probe dengan terminal
CT
Mengatur potensio Volt/div dan Time/div agar gelombang terlihat jelas dan bagus
Mengamati bentuk gelombang dan nilai Vmax yang ditunjuk
Jika sudah selesai melepaskankan probe tadi
h. Melakukan pengukuran pada output diode:
Menyambungkan probe dengan output diode dan GND probe dengan terminal CT
Mengatur potensio Volt/div dan Time/div agar gelombang terlihat jelas dan bagus
Mengamati bentuk gelombang dan nilai Vmax yang ditunjuk
Jika sudah selesai melepaskankan probe tadi
7. Melepaskankan steker pada kotak kontak
8. Merancang rangkaian ke dua:
a. Melepaskankan kabel sambungan pada beban resistor dengan solder
(melepaskankan pada kedua kaki-kaki resistor)
b. Pasangkan resistor 1000 ohm pada papan PCB
c. Menyambungkan dengan kabel output diode dengan terminal (+) kapasitor,
menghubungkan secara parallel dengan salah satu kaki resistor 1000 ohm, solder
pada setiap sambungan tersebut
d. Menghubungkan kaki resistor 1000 ohm yang lain dengan input regulator dan solder
bagian tersebut
e. Menghubungkan output regulator dengan kabel dan solder sambungan tersebut(ini
sebagai terminal (+) power supply)
f. Menghubungkan kabel yang telah tersambung dari terminal CT trafo dengan (-)
kapasitor kemudian menghubungkan parallel dengan GND regulator, solder setiap
sambungan tersebut
g. Menghubungkan kabel yg tersambung ke CT dengan kabel sebagai outputan (ini
sebagai terminal (-) power supply) dan solder sambungan tersebut
9. Melepaskan steker solder dari kotak kontak
10. Melakukan percobaan menggunakan volt meter:
a. Arahkan selector ke pilihan V DC
b. Pilih batas ukur paling besar
c. Melakukan kalibrasi, jika jarum tidak menunjuk nilai 0V maka mengatur dengan
cara memutar dengan obeng pada bagian pengmengatur
d. Masukkan steker pada kotak kontak
e. Melakukan pengukuran pada output kapasitor, menghubungkan probe (+) seperti
pada gambar. Dan probe (-) pada GND
f. Melakukan pembacaan pada voltmeter apabila nilai yang ditunjuk terlalu kecil maka
turunkan batas ukur
g. Jika selesai melepaskankan probe dan mengatur pada batas ukur yang paling besar
kembali
h. Melakukan pengukuran pada output resistor, menghubungkan probe (+) pada output
resistor dan probe (-) pada GND
i. Melakukan pembacaan pada voltmeter apabila nilai yang ditunjuk terlalu kecil maka
turunkan batas ukur
j. Jika selesai melepaskankan probe dan mengatur pada batas ukur yang paling besar
kembali
k. Melakukan pengukuran pada output regulator, menghubungkan probe (+) pada
output regulator dan probe (-) pada GND
l. Melakukan pembacaan pada voltmeter apabila nilai yang ditunjuk terlalu kecil maka
turunkan batas ukur
m. Setelah selesai melepaskankan probe dan arahkan selector pada posisi off
11. Melakukan percobaan menggunakan osiloskop:
a. Karena pada percobaan sebelumnya osiloskop sudah dikalibrasi maka osiloskop
tidak perlu dikalibrasi ulang
b. Melakukan pengukuran pada output kapasitor:
Menghubungkan probe pada terminal (+) kapasitor dan GND probe pada CT
Mengatur potensio volt/div dan time /div sehingga gelombang tampak jelas dan
dapat dibaca
Mengamati bentuk gelombang dan baca nilai Vmax dan frekuensi pada tes poin
tersebut
Jika sudah selesai melepaskankan probe tadi
c. Melakukan pengukuran pada output resistor :
Menghubungkan probe pada terminal (+) kapasitor dan GND probe pada CT
Mengatur potensio volt/div dan time /div sehingga gelombang tampak jelas dan
dapat dibaca
Mengamati bentuk gelombang dan baca nilai Vmax dan frekuensi pada tes poin
tersebut
Jika sudah selesai melepaskankan probe tadi
d. Melakukan pengukuran pada output regulator:
Menghubungkan probe pada terminal (+) kapasitor dan GND probe pada CT
Mengatur potensio volt/div dan time /div sehingga gelombang tampak jelas dan
dapat dibaca
Mengamati bentuk gelombang dan baca nilai Vmax dan frekuensi pada tes poin
tersebut
Jika sudah selesai lepaskan probe tadi
12. Setelah selesai memelakukan pengukuran menggunakan voltmeter dan osiloskop maka
melepaskan steker power supply dari kotak kontak
13. Mematikan tombol power sehingga osiloskop dalam kondisi off
14. Melepaskan steker osiloskop dari kotak kontak
VI. DATA HASIL PERCOBAAN
Rumus yang digunakan untuk mencari Vpeak adalah :
Vpeak = Vrms x √2
A. Pengukuran pada point A diperoleh Tegangan sebesar 225 Volt
V peak = 318,198 Volt dengan menggunakan batas ukur multimeter 300 Volt
B. Pengukuran pada point B (output trafo sekunder) diperoleh tegangan sebesar 20 volt
V peak = 28,28 Volt dengan menggunakan batas ukur 120 Volt
Dengan bentuk gelombang yang terukur pada osiloskop
Diperoleh :V/ div : 10 mvDivisi :2,7Tegangan terukur : 17 V
Time/div : 2ms/divDivisi : 10Time terukur : 0,02 s
C. Pengukuran pada point C (output diode) diperoleh tegangan sebesar 27,5 volt
V peak = 38,89 Volt dengan menggunakan batas ukur 30 Volt
Dengan bentuk gelombang yang terukur pada osiloskop
Volt/Div : 5 V/div
Divisi : 5,5 Div
Tegangan terukur : 27,5 volt
Time/div : 2 ms/div
Divisi : 10 div Time terukur : 0,02 ms
D. Pengukuran pada point D (output capasitor ) diperoleh tegangan sebesar 27 volt
V peak = 38,18 Volt dengan menggunakan batas ukur 120 Volt
Dengan bentuk gelombang yang terukur pada osiloskop
Volt/ div : 20mV/ div
Divisi : 1 Div
Tegangan terukur : 20 mV
Time/div : 2 ms
Divisi : 10 div
Time terukur : 0,02 ms
E. Pengukuran pada point E (input regulator ) diperoleh tegangan sebesar 26 volt
V peak = 36,76 Volt dengan menggunakan batas ukur 120 Volt
Dengan bentuk gelombang yang terukur pada osiloskop
V/ div : 20 mV/div
Divisi : 1 div
V terukur : 0,02 mV
Time/ div :2 ms/ div
Divisi : 10 div
Time terukur : 0,02 ms
F. Pengukuran pada point F (output regulator ) diperoleh tegangan sebesar 5 volt
V peak = 5 Volt dengan menggunakan batas ukur 30 Volt
Dengan bentuk gelombang yang terukur pada osiloskop
V/ div : 5 v
Divisi : -
V terukur : 5 Volt
Time/ div : 2 ms/div
Divisi : 10
Time terukur : 0,02 ms
Tabel hasil pengukuran di multimeter :
Tabel hasil pengukuran di osiloskop:
No Point Komponen V/ div divisi V terukur time/ div divisi Time1 A input trafo - - - - - -
2 B output trafo 10 V/div
2,7 div 27 2ms/div 10 div 0,02
3 C output dioda
5 V//div
5,5 div 27,5 2ms/div 10 div 0,02
4 D output capasitor
20 mV/div 1 div 0,02 2ms/div 10 div 0,02
5 F input regulator
20 mV/div 1 div 0,02 2ms/div 10 div 0,02
6 G output regulator 5/div 1 div 5 2ms/div 10 div 0,02
No Point Komponen Vrms Vpeak Range multimeter
1 A input trafo 225 318,198 300 V2 B output trafo 20 28,28 120 V3 C output dioda 27,5 38,89 30 V
4 D Output capasitor 27 38,18 120 V
5 E Input Regulator 26 36,76 120V
6 F Output Regulator 5 5 30V
VII.ANALISA
Dari percobaan di atas, percobaan pengukuran menggunakan multimeter pada setiap komponen hasilnya sudah sesuai dengan perhitungan secara teori,yaitu seperti pada percobaan pengkuran pada output diode dimana data yang didapatkan adalah 27,5V dan secara teori tegangan yang keluar dari diode minimal adalah 9V dan maksimal 36V. dan juga data hasil pengukuran pada output regulator sudah sesuai dengan data yang ada pada datasheet.
Dari percobaan pengukuran menggunakan osiloskop, gelombang yang dibentuk dari masing-masing komponen sudah sesuai dengan teori. Namun tegangan yang dibaca osiloskop pada setiap komponen ada yang berbeda dengan pada saat dilakukan pengukuran dengan menggunakan multimeter, hal ini dimungkinkan terjadi karena setiap alat ukur mempunyai tingkat ketelitian yang berbeda.
Pada saat mengukur output pada capasitor dan resistor, gelombang yang dimunculkan hanyalah gelombang tegangan ripplenya saja, hal tersebut karena terjadinya pengisian dan pengosongan kapasitor sehingga yang ditunjukkan osiloskop hanya gelombang dari tegangan ripple.
VIII. KESIMPULAN
Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa untuk membuat power supply dengan mengggunakan transformator CT dan tegangan output yang diinginkan sebesar 5V dengan arus sebesar 3 A, komponen yang dibutuhkan adalah transformator CT 5A, diode 6A sebanyak dua buah, capasitor sebesar 3300µF / 50 V, resistor sebesar 1000 𝛺 dan juga regulator 7805. Dari percobaan tersebut juga dapat disimpulkan bahwa adanya perbedaan hasil pengukuran antara menggunakan multimeter dengan menggunakan osiloskop. Hal tersebut disebabkan oleh perbedaan tingkat ketelitian dari alat ukur itu sendiri, dan juga bisa kesalahan dari si pencoba dan bisa saja terjadi akibat kesalahan dalam pembacaan.