Laporan Power Supply

31
MERANGKAI POWER SUPPLY CT 5V / 3A 50 Hz Tanggal Percobaan : 24 Mei 2016 I. TUJUAN PERCOBAAN 1. Menyusun dan membuat rangkaian power supply dengan Trafo CT , tegangan output 5 Volt , dan arus output 3 Ampere 2. Mengukur besarnya tegangan pada masing masing point yang ditunjuk pada rangkaian percobaan percobaan 3. Mengetahui bentuk gelombang pada masing masing point dengan menggunakan osiloskop II.DASAR TEORI Power supply adalah suatu alat yang di dalamnya ada rangkaian elektronika yang dapat mengubah tegangan AC menjadi DC dan sekaligus menurunkannya menjadi tegangan yang diinginkan. NO DATA YANG DIPAKAI KETERANGAN 1 V Supply 220 volt (berdasarkan SPLN 1 : 1995 tentang tegangan-tegangan standar.Disebutkan pada pasal 3 TABEL-TABEL TEGANGAN STANDAR bahwa tegangan nominal dari sistem adalah 220/380 V) . 2 Frekuensi 50 hz (frekuensi 50 hz yang dipilih PLN sama seperti kebanyaan negara asia yang didasarkan pada standar IEC) 3 Transformator CT 5A Jika menggunakan trafo 3A , bila beban continue 3A (100%) maka trafo akan rusak atau terbakar

description

power supply trafo ct 5V 3A

Transcript of Laporan Power Supply

MERANGKAI POWER SUPPLY

CT 5V / 3A 50 Hz

Tanggal Percobaan : 24 Mei 2016

I. TUJUAN PERCOBAAN

1. Menyusun dan membuat rangkaian power supply dengan Trafo CT , tegangan output 5

Volt , dan arus output 3 Ampere

2. Mengukur besarnya tegangan pada masing masing point yang ditunjuk pada rangkaian

percobaan percobaan

3. Mengetahui bentuk gelombang pada masing masing point dengan menggunakan

osiloskop

II. DASAR TEORI

Power supply adalah suatu alat yang di dalamnya ada rangkaian elektronika yang dapat mengubah tegangan AC menjadi DC dan sekaligus menurunkannya menjadi tegangan yang diinginkan.

NO DATA YANG DIPAKAI KETERANGAN1 V Supply 220 volt (berdasarkan SPLN 1 : 1995 tentang

tegangan-tegangan standar.Disebutkan pada pasal 3 TABEL-TABEL TEGANGAN STANDAR bahwa tegangan nominal dari sistem adalah 220/380 V) .

2 Frekuensi 50 hz (frekuensi 50 hz yang dipilih PLN sama seperti kebanyaan negara asia yang didasarkan pada standar IEC)

3 Transformator CT 5A Jika menggunakan trafo 3A , bila beban continue 3A (100%) maka trafo akan rusak atau terbakar sehingga , untuk mengatasi hal tersebut trafo yang dipakai 5A (menurut faktor penggunaan trafo hanya bisa dibebani 60%

4 Tap 18 volt pada sisi sekunder Rasio trafo pada tap 18 V; a¿22018 = 12,22

Vmin= 83,72 V ; Vmax = 317,17 V

Pemilihan tap 18 V didasarkan dari range trafo yang berkisar 180-240 V , sehingga jika pada sisi

primer trafo terjadi perubahan akan tetap aman

Gambar 1. Gambar diagram blok rangkaian power supply

NB : Rangkaian power supply memerlukan 4 komponen utama yang berfungsi sebagai

penyearah gelombang. Capasitor berfungsi sebagai smoothing tegangan yang berasal

dari diode. Regulator menggunakan IC 7805 untuk menghasilkan V output 5 Volt

BAGIAN-BAGIAN POWER SUPPLY

1. TRANSFORMATOR

Dalam transformator ini ada 2 buah lilitan/kumparan kawat yang tidak saling berhubungan, yang disebut dengan kumparan primer dan kumparan skunder. Pada transformator stepdown kumparan primer jauh lebih banyak dari pada kumparan skunder, tetapi diameter kumparan kawat primernya juga lebih kecil dari pada kumparan kawat skunder.

Kumparan primer nantinya akan dimenghubungkan dengan tegangan jala-jala PLN (stop kontak). Pada kumparan skunder mempunyai tap-tap tegangan untuk keluaran yang bervariasi. Tap-tap tegangan yang dibuat biasanya 3 volt, 4,5 volt, 6 volt, 7,5 volt, 9 volt, 12 volt, 15 volt, 18 volt, 25 volt, 32 volt dan tap-tap sesuai kebutuhan pengguna.

OUTPUTINPUT 220 V

Regulator

7805

Dalam prakteknya tranformator dibedakan dalam bentuk Non CT dan CT (center tap)

Pada power supply yang dibuat ini menggunakan transformator CT, transformator CT

adalah trafo yang mempunyai besar keluaran yang berjumlah dua atau berpasangan selain

itu pada trafo ini mempunyai ujung CT. CT ini digunakan sebagai arus negatif. Pada

pemakaian tidak ada bedanya dengan trafo non CT karena digunakan untuk menurunkan

tegangan AC. Hanya saja dalam rangkaian penyearahan trafo CT hanya membutuhkan 2

dioda sedangkan trafo non CT membutuhkan 4 dioda.

2. DIODAPenyearah meliputi penggunaan satu atau lebih komponen yang disebut diode atau penyearah. Komponen ini berlaku sebagai “katup” satu arah untuk mengendalikan arus yang mengalir melaluinya . arus mengalir dari terminal anode ke terminal katode. Ketika anode dari diode tersebut memiliki tegangan yang lebih positif daripada terminal katode, diode tersebut disebut sebagai diode bias maju dan arus akan mudah melewatinya. Sedangkan jika pada terminal anode pada diode lebih negative daripada katode maka diode tersebut disebut dengan biar balik dan tidak ada arus yang mengalirinya.

- Pada rangkaian ini menggunakan diode 6A agar menghasilkan hingga 3A pada output

- Digunakan diode 6A agar ketika dibebani 3A secara terus menerus dioda tidak rusak.

3. CAPASITOR

Capasitor adalah suatu komponen yang sering digunakan dalam elektronika adalah

capasitor. Lambang capasitor adalah dua garis yang parallel dan tegak lurus dengan

sambungan terminalnya. Lambang ini menunjukkan bahwa kapasitor pada dasarnya

dibentuk oleh dua plat logam yang terpisah oleh isolator . ketika belum ada muatan pada

plat logam capasitor, di antara plat logam belum ada medan listrik, maka belum ada

voltase antara kedua plat logam tersebut. Berikut adalah persamaan pada capasitor

4. REGULATOR

Voltage regulator atau pengmengatur tegangan adalah salah satu rangkaian yang

berfungsi mempertahankan tegangan pada nilai tertentu secara otomatis. Karena regulasi

voltage untuk catu daya serigkali dibutuhkan maka tersedia berbagai jenis IC yang

memenuhi kebutuhan ini. Salah satu IC adalah seri 78xx, dimana xx menunjukkan

voltage output dari regulator tersebut. Terdapat xx=05 untuk keluaran 5 V, xx=75 untuk

keluaran 7.5V, xx=09 untuk keluaran 9V, xx=12 untuk keluaran 12V, xx=15 untuk

keluaran 15V dan juga terdapat voltage yang lebih tinggi. IC 78xx memiliki 3 kaki, satu

untuk V input satu untuk V out dan satu untuk GND.

V max = V rms√2

t = QIcV min = Vmax−e

−tR .C

V ripple = Vmax – V minRef : Bolyestad Introductory Circuit Analysis (10th edition) halaman 396

Perencanaan Bentuk Gelombang

Perhitungan Tegangan Tiap Komponen1. Regulator

Perhitungan dilakukan dari regulator karena regulator memiliki syarat input yang sangat

ketat.

V input minimal= 7V

V input maximal=35V Berdasarkan data sheet FAIR CHILD SEMICONDUCTOR

V out =5V

2. Resistor

Diasumsikan drop tegangan dari resistor adalah 1V, resistor yang digunakan 1kΩ

V min= V min regulator + V drop

=7+1

=8V

V max= Vmax regulator + V drop

= 35+1

=36V

3. Kapasitor

Pada point ini, teganganya di pengaruhi oleh tegangan riak atau V ripple yang dipengaruhi

oleh besarnya capasitansi capasitor. Capasitor yang akan di gunakan adalah 3300µF 50 V,

agar tegangan masukan pada regulator tidak melebihi 35 volt, maka di pasang resistor

1000Ω setelah capasitor, dan di asumsikan drop teganganya 1 volt. V ripple dapat di hitung

dengan :

RF = 1

4 √3 x fx c x Rl =

14 √3 x50 x3300 µx 1000

= 8,75

Vripple= If x C I=

VR

= 0,05

50x 3300µ = 0,3 volt I=50

1000 I=0,05 A

Vdc = Vripple

2√3 x RF = 0,3 x 10002√3 x8,75 = 30,31 volt

4. Dioda

(V 2 eff )= 1π∫0

π

(Asinωt )2dωt

= 1π∫0

π

A2sin 2ωt dωt

= Vm2π

(∫0

π

dωt−∫0

π

cos 2ωt dωt )

= A2

2π((π−0 )−(0−0 ))

= A2π

Veff = A√2

Veff = Vmax√2

Pada point ini, batasan tegangannya sama dengan batasan tegangan pada output capasitor.

Karena dari dioda menuju capasitor hanya terjadi proses pengisian dan pengosongan.

Namun, pada dioda ini, tegangan yang keluar telah di pengaruhi oleh drop tegangan

sebesar 0,7 volt.Dioda menggunakan diode 6A agar saat dibebani arus 3A secara terus

menerus diode tidak rusak

5. Transformator

a. rasio trafo

18V→rasio=220/18=12,22

12V→rasio=220/12=18,33

b. Vmin

Vmax=9+1(0,7)

= 9,7 V

v2rms=1π∫0

π

(Vm.sinωt )2dωt

= 1π∫0

π

A2sin2ωt dωt

= Vm2

2π¿

= Vm2

2π((π−0 )−(0−0 ))

= Vm2

2ππ

= Vm2

2

Vrms = Vm√2

= 9,7√2

= 6,85 V

V min input jika sisi sekunder trafo pada tap 18V

V input= 22018x6,85=83,72V

Jadi saat trafo disuplay tegangan 83,72 maka output dari trafo sebesar 6,85V

Vrata-rata= 1T∫0

T

Vm sint dt

= Vm2π∫0

sint dt

= 83,722π

(−cos2π−cos0) = 0

c. Vmax

Vmax = 36+1(0,7)

= 36,7

v2rms= 1π∫0

π

(Vm.sinωt )2dωt

= 1π∫0

π

A2sin 2ωt dωt

= Vm2

2π¿

= Vm2

2π((π−0 )−(0−0 ))

= Vm2

2ππ

= Vm2

2

vrms = Vm√2

= 36,7√2

= 25,95 V

V max input jika sisi sekunder trafo pada tap 18V

V input = 22018x25,95=317 ,17V

Jadi saat trafo disuplay tegangan 317, 17 maka output dari trafo sebesar 25,95V

Vrata-rata= 1T∫0

T

Vm sint dt

= Vm2π∫0

sint dt

= 325,72

2π(−cos2π−cos0)

= 0

HASIL PERENCANAAN PENGHITUNGAN TEST POINT

III. RANGKAIAN PERCOBAAN

IV. ALAT DAN BAHAN

F7805

E

BA

C

18 V

D

18 V

TITIK TEST POINT V MIN V MAX KETERANGAN TUJUANA SUPPLY

TEGANGANMengetahui tegangan supply yang dipakai sebagai sumber pada power supply

B OUTPUT TRAFO

Vpeak=9 + (1 x 0,7)= 9,7 V

Vrms= 6,85 V

Vpeak=36 + (1 x 0,7)= 36,7

Vrms= 25,95 V

Mengetahui nilai tegangan dari sisi sekunder trafo agar tepat digunakan untuk menghasilkan keluaran 5 V

C OUTPUT DIODA

V max = 9 V Vmax = 36 V Mengetahui V output yang telah disearahkan oleh dioda 6A

D OUTPUT CAPASITOR

V min = 8VV max = 9V

Vmax =36 VVmax = 36 V

V min diminta 8 Volt pada titik DV ripple diasumsikan1 Volt

Mengetahui V ripple yang telah disearahkan dan keluar dari kapasitor

E INPUT REGULATOR

7 V 35 V Data Sheet FAIRCHILD untuk 7805

Mengetahui nilai V yang akan masuk ke regulator karena menurut da sheet V yang dapat di regulasi dari 11,5 V-35 V (perhitungan awal dimulai dari regulator karena memiliki syarat input paling ketat0

ALAT DAN BAHAN SPESIFIKASI

Alat :1. Multimeter2. Osiloskop3. Solder listrik4. Timah secukupnya5. Obeng

Sanwa CX506aEZ OS-5020 20MHz

Bahan1. Transformator CT2. 2 Dioda3. Kapasitor4. Regulator IC5. Kabel secukupnya6. Kabel untuk steker7. Resistor wirewond

5A@ 6A3300µF / 50 V7805

1000 𝛺

18 V

18 V

V. PROSEDUR PERCOBAAN

Gambar Rangkaian 1

Gambar Rangkaian 2

1. Melakukan perencanaan dengan menggambar rangkaian power supply dan menghitung

Vrms, Vpeak, Vrata-rata

2. Menyiapkan alat dan bahan untuk mendesaian power supply

3. Masukkan steker solder pada kotak kontak

4. Merancang power supply seperti pada gambar perencanaan (desain rangkaian yang

pertama)

a. Menyambungkan steker dengan kabel

b. Pada sisi lain kabel tersebut sambungkan ke inputan trafo yaitu pada terminal 220V

dan 0V kemudian solder bagian tersebut.

c. Masukkan kaki-kaki diode ke papan PCB dan solder agar menempel pada papan PCB

d. Menyambungkan terminal output trafo yaitu pada terminal 18V-18V masing-masing

ke terminal anoda diode menggunakan kabel. Solder pada kedua terminal tersebut.

F7805

E

BA

C

18 V

D

18 V

e. Menyambungkan katoda diode 1 dan diode 2 menggunakan kabel dan solder

sambungan tersebut

f. Menyambungkan katoda diode D1 dengan salah satu kaki resistor (beban)

menggunkan kabel dan solder sambungan tersebut

g. Menyambungkan terminal CT pada trafo ke kaki resistor yang lain.

5. Melakukan percobaan menggunakan volt meter:

a. Arahkan selector ke pilihan V AC

b. Memilih batas ukur paling besar

c. Melakukan kalibrasi, jika jarum tidak menunjuk nilai 0V maka mengatur dengan cara

memutar obeng pada bagian pengmengatur

d. Masukkan steker pada kotak kontak

e. Melakukan pengukuran pada bagian input trafo, menghubungkan probe( +) dengan

220V dan probe (-) dengan 0V

f. Melakukan pembacaan pada voltmeter apabila nilai yang ditunjuk terlalu kecil maka

turunkan batas ukur

g. Setelah selesai melepaskankan probe dan mengatur batas ukur pada nilai paling besar

h. Melakukan pengukuran pada output trafo, menghubungkan probe( +) dengan terminal

18V dan probe( -) dengan terminal CT

i. Melakukan pembacaan pada voltmeter apabila nilai yang ditunjuk terlalu kecil maka turunkan batas ukur

j. Setelah selesai melepaskankan probe dan mengatur batas ukur pada nilai paling besar

k. Melakukan pengukuran pada output diode:

Arahkan selector ke pilihan V DC

Memilih batas ukur paling besar

Melakukan kalibrasi, jika jarum tidak menunjuk nilai 0V maka mengatur dengan

cara memutar obeng pada bagian pengmengatur

Menghubungkan probe( +) dengan terminal katoda diode dan probe( -) dengan

terminal CT

l. Melakukan pembacaan pada voltmeter apabila nilai yang ditunjuk terlalu kecil maka turunkan batas ukur

m. Setelah selesai lepaskankan probe dan arahkan selector pada posisi off

n. Melepaskan steker dari kotak kontak

6. Melakukan percobaan menggunakan osiloskop:

a. Menghubungkan probe osiloskop pada masing-masing terminalnya(channel 1 dan

channel 2)

b. Menghubungkan steker osiloskop dengan kotak kontak

c. Tekan tombol power osiloskop sehingga dalam posisi on

d. Melakukan kalibrasi:

Menghubungkan probe channel 1 dan channel 2 ke terminal kalibrasi (biasanya

bertuliskan nilai Vpp dan nilai frekuensi)

Menyambungkan kedua probe bagian GND nya pada terminal GND pada

osilospkop

Arahkan selector ke pilihan GND

Mengatur agar posisi garis tepat di sumbu mendatar (sumbu x) menggunakan

potensio position mendatar

Jika sudah pas pindah selector ke posisi AC

Mengatur potensio dari Volt/div agar garis(grafik) menunjuk pada nilai kalibrasi

(misalnyaVpp= 0.5V)

Setelah memelakukan kalibrasi pada nilai Vpp maka melakukan kalibrasi untuk

mendapatkan nilai dari frekuensinya

Mengatur potensio dari time/div sehingga grafik menunjuk nilai frekuensi pada

kalibrasi (misalnya f=1k Hz)

e. Setelah memelakukan kalibrasi maka melepaskan probe dari terminal kalibrasi dan

GND

f. Menyambungkan steker power supply pada kotak kontak

g. Melakukan pengukuran dan pengamatan pada tes poin B yaitu pada bagian output

trafo:

Menyambungkan probe dengan output trafo 18V dan GND probe dengan terminal

CT

Mengatur potensio Volt/div dan Time/div agar gelombang terlihat jelas dan bagus

Mengamati bentuk gelombang dan nilai Vmax yang ditunjuk

Jika sudah selesai melepaskankan probe tadi

h. Melakukan pengukuran pada output diode:

Menyambungkan probe dengan output diode dan GND probe dengan terminal CT

Mengatur potensio Volt/div dan Time/div agar gelombang terlihat jelas dan bagus

Mengamati bentuk gelombang dan nilai Vmax yang ditunjuk

Jika sudah selesai melepaskankan probe tadi

7. Melepaskankan steker pada kotak kontak

8. Merancang rangkaian ke dua:

a. Melepaskankan kabel sambungan pada beban resistor dengan solder

(melepaskankan pada kedua kaki-kaki resistor)

b. Pasangkan resistor 1000 ohm pada papan PCB

c. Menyambungkan dengan kabel output diode dengan terminal (+) kapasitor,

menghubungkan secara parallel dengan salah satu kaki resistor 1000 ohm, solder

pada setiap sambungan tersebut

d. Menghubungkan kaki resistor 1000 ohm yang lain dengan input regulator dan solder

bagian tersebut

e. Menghubungkan output regulator dengan kabel dan solder sambungan tersebut(ini

sebagai terminal (+) power supply)

f. Menghubungkan kabel yang telah tersambung dari terminal CT trafo dengan (-)

kapasitor kemudian menghubungkan parallel dengan GND regulator, solder setiap

sambungan tersebut

g. Menghubungkan kabel yg tersambung ke CT dengan kabel sebagai outputan (ini

sebagai terminal (-) power supply) dan solder sambungan tersebut

9. Melepaskan steker solder dari kotak kontak

10. Melakukan percobaan menggunakan volt meter:

a. Arahkan selector ke pilihan V DC

b. Pilih batas ukur paling besar

c. Melakukan kalibrasi, jika jarum tidak menunjuk nilai 0V maka mengatur dengan

cara memutar dengan obeng pada bagian pengmengatur

d. Masukkan steker pada kotak kontak

e. Melakukan pengukuran pada output kapasitor, menghubungkan probe (+) seperti

pada gambar. Dan probe (-) pada GND

f. Melakukan pembacaan pada voltmeter apabila nilai yang ditunjuk terlalu kecil maka

turunkan batas ukur

g. Jika selesai melepaskankan probe dan mengatur pada batas ukur yang paling besar

kembali

h. Melakukan pengukuran pada output resistor, menghubungkan probe (+) pada output

resistor dan probe (-) pada GND

i. Melakukan pembacaan pada voltmeter apabila nilai yang ditunjuk terlalu kecil maka

turunkan batas ukur

j. Jika selesai melepaskankan probe dan mengatur pada batas ukur yang paling besar

kembali

k. Melakukan pengukuran pada output regulator, menghubungkan probe (+) pada

output regulator dan probe (-) pada GND

l. Melakukan pembacaan pada voltmeter apabila nilai yang ditunjuk terlalu kecil maka

turunkan batas ukur

m. Setelah selesai melepaskankan probe dan arahkan selector pada posisi off

11. Melakukan percobaan menggunakan osiloskop:

a. Karena pada percobaan sebelumnya osiloskop sudah dikalibrasi maka osiloskop

tidak perlu dikalibrasi ulang

b. Melakukan pengukuran pada output kapasitor:

Menghubungkan probe pada terminal (+) kapasitor dan GND probe pada CT

Mengatur potensio volt/div dan time /div sehingga gelombang tampak jelas dan

dapat dibaca

Mengamati bentuk gelombang dan baca nilai Vmax dan frekuensi pada tes poin

tersebut

Jika sudah selesai melepaskankan probe tadi

c. Melakukan pengukuran pada output resistor :

Menghubungkan probe pada terminal (+) kapasitor dan GND probe pada CT

Mengatur potensio volt/div dan time /div sehingga gelombang tampak jelas dan

dapat dibaca

Mengamati bentuk gelombang dan baca nilai Vmax dan frekuensi pada tes poin

tersebut

Jika sudah selesai melepaskankan probe tadi

d. Melakukan pengukuran pada output regulator:

Menghubungkan probe pada terminal (+) kapasitor dan GND probe pada CT

Mengatur potensio volt/div dan time /div sehingga gelombang tampak jelas dan

dapat dibaca

Mengamati bentuk gelombang dan baca nilai Vmax dan frekuensi pada tes poin

tersebut

Jika sudah selesai lepaskan probe tadi

12. Setelah selesai memelakukan pengukuran menggunakan voltmeter dan osiloskop maka

melepaskan steker power supply dari kotak kontak

13. Mematikan tombol power sehingga osiloskop dalam kondisi off

14. Melepaskan steker osiloskop dari kotak kontak

VI. DATA HASIL PERCOBAAN

Rumus yang digunakan untuk mencari Vpeak adalah :

Vpeak = Vrms x √2

A. Pengukuran pada point A diperoleh Tegangan sebesar 225 Volt

V peak = 318,198 Volt dengan menggunakan batas ukur multimeter 300 Volt

B. Pengukuran pada point B (output trafo sekunder) diperoleh tegangan sebesar 20 volt

V peak = 28,28 Volt dengan menggunakan batas ukur 120 Volt

Dengan bentuk gelombang yang terukur pada osiloskop

Diperoleh :V/ div : 10 mvDivisi :2,7Tegangan terukur : 17 V

Time/div : 2ms/divDivisi : 10Time terukur : 0,02 s

C. Pengukuran pada point C (output diode) diperoleh tegangan sebesar 27,5 volt

V peak = 38,89 Volt dengan menggunakan batas ukur 30 Volt

Dengan bentuk gelombang yang terukur pada osiloskop

Volt/Div : 5 V/div

Divisi : 5,5 Div

Tegangan terukur : 27,5 volt

Time/div : 2 ms/div

Divisi : 10 div Time terukur : 0,02 ms

D. Pengukuran pada point D (output capasitor ) diperoleh tegangan sebesar 27 volt

V peak = 38,18 Volt dengan menggunakan batas ukur 120 Volt

Dengan bentuk gelombang yang terukur pada osiloskop

Volt/ div : 20mV/ div

Divisi : 1 Div

Tegangan terukur : 20 mV

Time/div : 2 ms

Divisi : 10 div

Time terukur : 0,02 ms

E. Pengukuran pada point E (input regulator ) diperoleh tegangan sebesar 26 volt

V peak = 36,76 Volt dengan menggunakan batas ukur 120 Volt

Dengan bentuk gelombang yang terukur pada osiloskop

V/ div : 20 mV/div

Divisi : 1 div

V terukur : 0,02 mV

Time/ div :2 ms/ div

Divisi : 10 div

Time terukur : 0,02 ms

F. Pengukuran pada point F (output regulator ) diperoleh tegangan sebesar 5 volt

V peak = 5 Volt dengan menggunakan batas ukur 30 Volt

Dengan bentuk gelombang yang terukur pada osiloskop

V/ div : 5 v

Divisi : -

V terukur : 5 Volt

Time/ div : 2 ms/div

Divisi : 10

Time terukur : 0,02 ms

Tabel hasil pengukuran di multimeter :

Tabel hasil pengukuran di osiloskop:

No Point Komponen V/ div divisi V terukur time/ div divisi Time1 A input trafo - - - - - -

2 B output trafo 10 V/div

2,7 div 27 2ms/div 10 div 0,02

3 C output dioda

5 V//div

5,5 div 27,5 2ms/div 10 div 0,02

4 D output capasitor

20 mV/div 1 div 0,02 2ms/div 10 div 0,02

5 F input regulator

20 mV/div 1 div 0,02 2ms/div 10 div 0,02

6 G output regulator 5/div 1 div 5 2ms/div 10 div 0,02

No Point Komponen Vrms Vpeak Range multimeter

1 A input trafo 225 318,198 300 V2 B output trafo 20 28,28 120 V3 C output dioda 27,5 38,89 30 V

4 D Output capasitor 27 38,18 120 V

5 E Input Regulator 26 36,76 120V

6 F Output Regulator 5 5 30V

VII.ANALISA

Dari percobaan di atas, percobaan pengukuran menggunakan multimeter pada setiap komponen hasilnya sudah sesuai dengan perhitungan secara teori,yaitu seperti pada percobaan pengkuran pada output diode dimana data yang didapatkan adalah 27,5V dan secara teori tegangan yang keluar dari diode minimal adalah 9V dan maksimal 36V. dan juga data hasil pengukuran pada output regulator sudah sesuai dengan data yang ada pada datasheet.

Dari percobaan pengukuran menggunakan osiloskop, gelombang yang dibentuk dari masing-masing komponen sudah sesuai dengan teori. Namun tegangan yang dibaca osiloskop pada setiap komponen ada yang berbeda dengan pada saat dilakukan pengukuran dengan menggunakan multimeter, hal ini dimungkinkan terjadi karena setiap alat ukur mempunyai tingkat ketelitian yang berbeda.

Pada saat mengukur output pada capasitor dan resistor, gelombang yang dimunculkan hanyalah gelombang tegangan ripplenya saja, hal tersebut karena terjadinya pengisian dan pengosongan kapasitor sehingga yang ditunjukkan osiloskop hanya gelombang dari tegangan ripple.

VIII. KESIMPULAN

Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa untuk membuat power supply dengan mengggunakan transformator CT dan tegangan output yang diinginkan sebesar 5V dengan arus sebesar 3 A, komponen yang dibutuhkan adalah transformator CT 5A, diode 6A sebanyak dua buah, capasitor sebesar 3300µF / 50 V, resistor sebesar 1000 𝛺 dan juga regulator 7805. Dari percobaan tersebut juga dapat disimpulkan bahwa adanya perbedaan hasil pengukuran antara menggunakan multimeter dengan menggunakan osiloskop. Hal tersebut disebabkan oleh perbedaan tingkat ketelitian dari alat ukur itu sendiri, dan juga bisa kesalahan dari si pencoba dan bisa saja terjadi akibat kesalahan dalam pembacaan.