LAPORAN POSISI KEUANGAN

22
TEORI AKUNTANSI LAPORAN POSISI KEUANGAN Oleh : Kelompok 8 Ajeng Asmi Mahaputeri (1015351002) Nining Pratiwi (1015351016) Kadek Chendi Antasari (1015351018)

Transcript of LAPORAN POSISI KEUANGAN

Page 1: LAPORAN POSISI KEUANGAN

TEORI AKUNTANSILAPORAN POSISI KEUANGAN

Oleh : Kelompok 8

Ajeng Asmi Mahaputeri (1015351002)Nining Pratiwi (1015351016)Kadek Chendi Antasari (1015351018)

Page 2: LAPORAN POSISI KEUANGAN

Neraca merupakan laporan yang menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pada saat tertentu, yang disajikan per tanggal tertentu. Isinya adalah posisi aset, posisi kewajiban dan posisi modal. Kewajiban dan modal merupakan sumber-sumber aset, sehingga neraca mencerminkan sistem double entry dan sekaligus menggambarkan konsep akuntansi keuangan, yaitu kekayaan yang dimiliki oleh suatu entitas bersumber pada; (1)kewajiban (hutang) dan (2)modal (hutang kepada pemilik).

Page 3: LAPORAN POSISI KEUANGAN

8.1 Aset-Aset EntitasDari beberapa pengertian tentang aset, nampak bahwa sesuatu dianggap sebagai aset jika di masa yang akan datang dapat diharapkan memberikan net cash inflow positif kepada suatu entitas.

8.1.1 Pengakuan dan Penilaian AsetAPB menggariskan, bahwa pengakuan dan penilaian aset maupun kewajiban sebagai “pencatatan aktiva yang didasarkan pada kejadian saat entitas tersebut mendapatkan kekayaan atau aktiva tersebut dari pihak lain, sedangkan kewajiban diakui pada saat kewajiban muncul kepada pihak lain”.Di samping nilai pertukaran atas historical cost, dalam prinsip akuntansi dikenal juga berbagai nilai yang sering dipakai dalam penilaian aktiva. Nilai-nilai tersebut, yaitu:• Book value• Replacement cost• Selling price• Net realizable value

Page 4: LAPORAN POSISI KEUANGAN

8.1.2 Metode Penilaian AsetARB No.43 meminta agar klasifikasi aset dan kewajiban didasarkan pada likuiditasnya. Dua bentuk klasifikasi yang digunakan yaitu current (lancar) dan non-current (tidak lancar). Current dinyatakan sebagai siklus operasi atau satu tahun, sedang yang non-current adalah lebih lama dari satu tahun.

8.1.3 Piutang Usaha (Receivable)Piutang usaha berhubungan erat dengan pengakuan endapatan. Dua konsep yang mendasari pengakuan pendapatan tersebut, yaitu (1) earning process dan (2) realization process. Terdapat beberapa metode pengakuan pendapatan sebagai berikut:• Pengakuan pendapatan atas dasar kemajuan produksi.• Pengakuan pendapatan atas dasar saat produksi selelsai.• Pengakuan pendapatan atas dasar saat penjualan.• Pengakuan pendapatan atas dasar saat penerimaan kas.

Piutang dicatat sebesar kos historis, disesuaikan untuk suatu perkiraan dari jumlah yang tak dapat ditagih. Atribut pengukuran yang digunakan adalah estimasi dari nilai riil bersih.

Page 5: LAPORAN POSISI KEUANGAN

8.1.4 Investasi SementaraKepemilikan saham entitas lain oleh suatu entitas disebut dengan investasi sementara. Secara umum investasi dalam saham diklasifikasikan pada salah satu dari tiga motif, yaitu:• Hold-to-maturity• Trading• Available-for-sale

Dalam praktek, tidak ada penilaian investasi sementara yang menggunakan pengukuran langsung dengan satu atribut dan terdapat bukti adanya penggunaan harga pasar dalam pengukuran investasi pada suatu sekuritas.

8.1.5 Persediaan (Inventory)Suatu entitas bisnis dapat menggunakan metode first in firs out, last in last out, dan rata-rata tertimbang. Penilaian persediaan juga melibatkan niai-nilai sebagai berikut:• Persediaan terendah dicatat dengan nilai antara historis

cost atau market cost.• Nilai riil bersih atau nilai bersih realisasi dikurangi dengan

mark up normal.

Page 6: LAPORAN POSISI KEUANGAN

8.1.6 Aset yang Dibangun Sendiri dan Persediaan Manufaktur (Inventori Pabrikan)Semua biaya tetap yang terjadi atau diperhitungkan dalam memproduksi sejumlah produk, seperti alokasi biaya overhead pabrik dan gaji supervisor tidak dimasukkan atau dikeluarkan dari cost of product dan dialokasikan sebagai biaya periode. Berbeda halnya dengan full absorption costing. Metode ini mencoba untuk menghitung semua biaya produksi baik biaya tetap maupun biaya variabel untuk inventori atau aset yang diproduksi.

8.1.7 Depresiasi dan Deplesi terhadap AsetDepresiasi merupakan biaya hipotesis dan arbiter, bukan merupakan biaya yang benar-benar dikeluarkan. Depresiasi merupakan alokasi yang bersifat sistematis dan rasional atas nilai aset sesuai estimasi masa manfaatnya, karena aset tersebut telah ikut memberikan kontribusi dalam bentuk penghasilan.Depresiasi dapat menggunakan beberapa metode, seperti:• Straight line• Sum of years digit• Declining balance• Unit produksi

Page 7: LAPORAN POSISI KEUANGAN

8.1.8 Aset yang Nilainya Mengalami Penurunan (Merugikan)Aset yang dimiiki suatu entitas sangat mungkin nilainya menurun pada periode berjalan. Faktor penyimpanan terhadap persediaan yang buruk dapat menyebabkan kualitas persediaan yang dimiliki menurun.

8.1.9 Aset Tidak Berwujud (Intangible asets)Suatu transaksi dapat diakui sebagai aset tidak berwujud jika memenuhi syarat berikut, yaitu (1) kemungkinan entitas memperoleh manfaat ekonomis masa depan dan aset tersebut dan (2) biaya perolehan aset tersebut dapat diukur dengan andal. Aset-aset suatu entitas yang dianggap tidak berwujud antara lain, copyrights, hak paten, dan merek dagang. Yang juga dianggap menjadi intangible aset adalah membeli waralaba dan membeli goodwill.

Page 8: LAPORAN POSISI KEUANGAN

8.1.10 Biaya DitangguhkanProses pembebanan kos jasa yang telah terjadi terhadap pendapatan merupakan bentuk pemecahan kos menjadi bagian yang akan dilaporkan dalam laba rugi periode berjalan dan bagian yang akan dilaporkan dalam laba rugi periode berikutnya.

Dalam akuntansi keuangan, terdapat dua tipe biaya yang ditangguhkan, yaitu:

• Tipe yang menggambarkan prepaid cost.• Tipe yang menggambarkan biaya

ditangguhkan.

Page 9: LAPORAN POSISI KEUANGAN

8.2 KewajibanKewajiban didefinisikan sebagai pengorbanan manfaat ekonomis yang mungkin terjadi di masa yang akan datang yang muncul dari kewajiban-kewajiban sekarang pada suatu kesatuan usaha tertentu untuk mentransfer aset atau jasa kepada entitas lain di masa yang akan datang sebagai akibat transaksi-transaksi atau event-event di masa lalu.

8.2.1 Pengakuan dan pengukuran kewajibanAPB Statement No. 4 serta SFAC No.5 menyatakan bahwa kewajiban harus dinilai berdasarkan kesesuaiannya dengan kejadian atau transaksi. Hutang lancar seperti account payable diukur berdasarkan nilai kewajiban yang akan dibayar oleh suatu entitas di masa yang akan datang, sedang untuk kewajiban yang masuk kategori non-current, pengukurannya didasarkan pada present value yang dihitung berdasarkan current interest rules. Beberapa perkiraan yang termasuk dalam golongan kewajiban, yaitu:• Hutang wesel• Hutang obligasi• Obligasi convertible

Page 10: LAPORAN POSISI KEUANGAN

8.2.2 Hutang wesel (Notes payable)Janji yang ditulis atau dinyatakan secara formal untuk membayar sejumlah uang tertentu di masa yang akan datang sering kali direfleksikan pada pembukuan sebagai hutang wesel.

8.2.3 Hutang obligasi (Bond payable)

Sertifikat obligasi yang sering disebut obligasi, merupakan surat pernyataan kewajiban yang dikeluarkan oleh suatu entitas atau lembaga pemerintah yang menjamin pembayaran pokok pinjaman pada waktu tertentu di masa yang akan datang ditambah dengan bunga periodik, yang biasanya dinyatakan dalam satuan uang.

8.2.4 Obligasi convertible (Convertible bond)

Jenis obligasi ini menyediakan konversi ke dalam surat berharga jenis lainnya sebagai pilihan bagi para pemegang obligasi. Ciri konversi yang dimiliki yaitu pemegang obligasi pada umumnya diperbolehkan untuk menukarkannya dengan saham biasa.

Page 11: LAPORAN POSISI KEUANGAN

8.3 ModalDua elemen modal para pemegang saham yaitu modal setoran dan laba ditahan.

8.3.1 Komponen ModalTerdapat unsur tradisi yang mempengaruhi penyajian modal pemegang saham yaitu, adanya anggapan bahwa perjanjian modal berdasarkan sumbernya menunjukkan informasi tentang riwayat modal perseroan sejak berdirinya. Beberapa komponen yang membentuk modal perseroan, yaitu:– Jumlah rupiah maksimum yang dapat disetorkan oleh para pemegang

saham, yang disebut dengan modal dasar.– Jumlah yang disetorkan oleh pemegang saham yang disebut dengan

modal disetor, dan selisih antara modal dasar dengan modal disetor disebut dengan modal protepel.

– Jumlah rupiah yang timbul akibat apresiasi atau revaluasi aset-aset berwujud yang dimiliki perseroan.

– Laba ditahan yang merupakan sisa laba setelah pembagian dividen.– Jumlah rupiah donasi dari pihak non pemegang saham.

Page 12: LAPORAN POSISI KEUANGAN

8.3.2 Pemesanan Pembelian Saham (Capital Stock Subscription)Jika investor berkeinginan membeli saham suatu entitas, maka mereka harus memesan terlebih dahulu lembar saham yang akan dibeli dengan harga sesuai kesepakatan pada saat pemesanan.Saham pesanan dapat diakui sebagai modal setoran jika memenuhi syarat berikut:• Jumlah rupiah yang disepakati dalam pemesanan merupakan klaim

yuridis terhadap pemesan dan tidak dapat dibatalkan.• Perseroan memiliki kepastian dan berniat untuk menagih pesanan

tersebut. 8.3.3 Obligasi Berhak Tukar (Convertible Bond)

Perseroan sering menerbitkan obligasi dengan karakteristik bahwa obligasi tersebut dapat ditukarkan dengan saham biasa atas inisiatif pemegang obligasi dalam periode konversi tertentu. Pengukuran nilai saham dapat dilakukan dengan menggunakan dasar sebagai berikut:• Nilai buku obligasi pada saat penukaran direklasifikasikan menjadi

modal saham,dan premium atau diskonto modal saham tergantung kasusnya.

• Harga pasar obligasi atau harga pasar saham dikapitalisasi sebagai modal pemegang saham dan selisih antara harga pasar tersebut dengan nilai buku obligasi diberlakukan sebagai untung atau rugi.

Page 13: LAPORAN POSISI KEUANGAN

8.3.4 Saham Prioritas Berhak Tukar (Convertible Preferred Stock)Pengukuran jumlah rupiah yang diakui sebagai modal pemagang saham dapat menggunakan pendekatan seperti obligasi berhak tukar. Dengan menggunakan pendekatan konsep kesatuan usaha, nilai nominal saham prioritas plus porsi premium atau diskonto ditransfer ke modal pemegang saham dan premium atau diskonto modal pemegang saham.Pengukuran jumlah rupiah yang diakui sebagai modal pemegang saham dapat juga menggunakan pendekatan konsep kepemilikan.

8.3.5 Dividen Saham dan Pemecahan Saham (Stock Dividend and Stock Splits)Pemecahan saham yang populer dengan sebutan stock splits adalah penurunan nominal atau nilai yuridis per lembar saham dengan cara menukar tiap satu lembar saham yang beredar dengan dua atau lebih saham baru yang nilai nominal atau nilai yuridis per lembarnya merupakan pecahan dari nilai nominal atau nilai yuridis saham semula.

Page 14: LAPORAN POSISI KEUANGAN

8.3.6 Hak Beli Saham (Stock Rights)Hak untuk membeli saham suatu entitas pada penerbitan saham baru biasanya diberikan kepada pemegang saham lama untuk tujuan mempertahankan kepemilikan pemegang saham lama. Hak beli saham biasanya umurnya tidak lama dan harga beli saham dengan hak beli tersebut biasanya lebih rendah dari harga pasar saham yang bersangkutan.

8.3.7 Opsi Saham (Stock Options)Opsi saham merupakan sejenis kontrak yang memberi hak kepada karyawan suatu entitas bisnis untuk membeli saham yang dimiliki oleh entitas tersebut dalam jangka waktu tertentu dengan harga tertentu pula.Beberapa alasan pengukuran biaya pada saat opsi ditawarkan atau pada tanggal alternatif di atas adalah sebagai berikut:

• Pada tanggal tersebut kompensasi dapat ditentukan dengan cukup pasti baik bagi entitas maupun bagi karyawan.

• Harga pada tanggal tersebut dapat dianggap merupakan harga kesepakatan bagi kedua belah pihak sehingga jumlah rupiahnya objektif.

• Selisih harga pada tanggal penawaran opsi dapat dianggap sebagai kos untuk mencapai tujuan penerbitan opsi.

• Keputusan untuk mengambil opsi saham ada di tangan karyawan. Oleh sebab itu, perubahan harga pasar bukan merupakan kos bagi entitas tersebut.

Page 15: LAPORAN POSISI KEUANGAN

8.3.8 Kupon Saham (Stock Warrants)Pemegang kupon saham dapat membeli sejumlah lembar saham dengan mengembalikan kupon saham yang dimiliki dan membayar sejumlah kas tertentu. Kupon saham berbeda dengan opsi saham dalam beberapa aspek sebagai berikut:• Kupon saham dijual atau diterbitkan kepada

pihak yang bukan pemegang saham atau karyawan perseroan.

• Kupon saham dijual tunai.• Total harga pembelian saham biasanya melebihi

harga pasar saham pada saat kupon diterbitkan atau dijual.

8.3.9 Laba Ditahan (Retained Earnings)Laba ditahan merupakan akumulasi laba selama periode operasi yang dicapai oleh suatu entitas. Secara teoritis, laba ditahan yang tersedia secara keseluruhan adalah untuk dibagikan sebagai dividen.

Page 16: LAPORAN POSISI KEUANGAN

8.3.10 Perubahan Laba DitahanTerdapat dua faktor utama yang mempengaruhi besarnya laba ditahan, yaitu laba atau rugi periodik dan pembagian dividen. Transaksi lain yang juga berpengaruh terhadap laba ditahan adalah transaksi yang tergolong transaksi modal dan langsung dimasukkan dalam laba ditahan serta tidak melalui laporan laba-rugi periode terjadinya transaksi yaitu:• Penyesuaian periode lalu.• Koreksi kesalahan dalam laporan keuangan

sebelumnya.• Pengaruh perubahan akuntansi.• Kuasi-reorganisasi.

8.3.11 Penyesuaian Periode Sebelumnya (Prior Period

Adjustment)Penyesuaian periode sebelumnya yang merupakan perlakuan terhadap suatu jumlah rupiah yang mempengaruhi operasi masa sebelumnya bukan sebagai penyesuaian terhadap laba ditahan awal periode sekarang. Tujuannya adalah agar saldo awal menggambarkan kondisi yang semestinya.

Page 17: LAPORAN POSISI KEUANGAN

8.3.12 Koreksi Kesalahan dalam Laporan Keuangan Periode SebelumnyaAPB No. 20 mengartikan bahwa kesalahan dalam laporan keuangan yang telah diterbitkan sebagai kesalahan hitung, kesalahan aplikasi atau penerapan prinsip akuntansi yang berlaku umum, atau kekeliruan menggunakan fakta yang tersedia pada saat penyusunan laporan keuangan. Kesalahan seperti ini harus diperlakukan sebagai kesalahan periode lalu, dan dilakukan penyesuaian pada laba ditahan awal tahun sekarang.

8.3.13 Perubahan Metode Akuntansi (Accounting Changes)Terdapat tiga jenis perubahan akuntansi, yaitu:• Perubahan prinsip atau metode akuntansi.• Perubahan taksiran akuntansi.• Perubahan kesatuan / subjek peaporan.

8.3.14 Kuasi Reorganisasi

Kuasi reorganisasi adalah mekanisme untuk menghilangkan defisit dan menjadikan entitas seakan-akan baru berdiri dengan modal yuridis yang baru. Dalam melakukan kegiatan bisnis, suatu entitas sangat mungkin mengalami kerugian dan jika itu terjadi , maka tidak perlu defisit tersebut diserap oleh modal setoran. Namun, jika defisit tersebut berkelanjutan, dan entitas terus menerus mengalami kerugian, maka jalan yang terbaik adalah melakukan kuasi reorganisasi.

Page 18: LAPORAN POSISI KEUANGAN

8.4 Kelompok DerifatifSFAS No. 133 menyatakan bahwa instrumen derivatif merupakan suatu instrumen keuangan atau perjanjian lainnya yang memiliki tiga karakteristik sebagai berikut. Memiliki satu atau lebih peristiwa yang menjadi dasar dan satu atau lebih gagasan pembayaran atau keduanya. Tidak memerlukan investasi awal bersih atau kalau diperlukan jumlahnya lebih kecil jika dibandingkan dengan jumlah yang dibutuhkan oleh jenis perjanjian lainnya yang diperkirakan akan memiliki respon yang sama terhadap perubahan dalam faktor-faktor pasar. Perjanjian mengharuskan adanya syarat atau memungkinkan penyelesaian bersih.

8.4.1 Klasifikasi Umum Produk-Produk Derivatif

Secara umum derivatif diklasifikasikan ke dalam futures contracts, forward contracts, swap contracts, option contracts, dan instrumen keuangan lainnya dengan karakteristik yang sama.

8.4.2 Future ContractsFutures Contract merupakan perjanjian antara dua pihak untuk jual beli komoditi atau aset pada waktu dan tempat yang ditentukan, dengan harga .

Page 19: LAPORAN POSISI KEUANGAN

8.4.3 Forward ContractsForward Contracts adalah kontrak antara dua pihak untuk membeli atau menjual suatu aset pada suatu waktu yang ditetapkan dengan harga pasti dan penyerahan dilakukan di kemudian hari.

8.4.4 Swap ContractsSwap Contracts adalah sebuah kontrak transaksi finansial yang menyebabkan dua pihak setuju untuk bertukar cash flow secara periodik dalam periode tertentu sesuai dengan aturan yang telah disepakati bersama.

8.4.5 Options

Options adalah suatu kontrak yang memberikan hak kepada pemiliknya untuk membeli atau menjual sesuatu underlying aset pada harga tertentu yang ditetapkan sekarang.

Page 20: LAPORAN POSISI KEUANGAN

8.4.6 Mengapa Derivatif Menjadi PentingBanyak entitas bisnis menggunakan derivatif sebagai suatu media untuk tujuan sebagai berikut:• Memperoleh pendanaan dengan biaya yang lebih rendah melalui

arbitrase atau instrumen-instrumen yang telah lazim digunakan.• Mendiversifikasi sumber-sumber pembiayaan di mana entitas tersebut

masih dimungkinkan untuk memperoleh dana dari suatu pasar, kemudian mereka meng-swap-kan semua atau sebagian dari arus kas tersebut ke suatu valuta asing atau indeks tertentu yang diinginkan.

• Membiayai operasi entitas di banyak negara dengan biaya yang paling rendah.

• Menghedging biaya dari hutang masa datang yang berbunga tetap.• Menghedging biaya dari hutang masa datang yg berbunga

mengambang.

8.4.7 Pengelolaan Risiko DerivatifBerbagai kerugian akan timbul karena pengelolaan risiko transaksi derivatif yang kurang baik. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kerugian tersebut antara lain: Pengawasan yang tidak mencukupi, Risiko yang terlalu tinggi relatif terhadap modal, Masalah yang berhubungan dengan model dan asumsi yang digunakan, Tehnik hedging yang tidak memadai, dan Penipuan

Page 21: LAPORAN POSISI KEUANGAN

8.4.8 Pelaporan Transaksi Derivatif FASB dalam SFAC No.6 mendefinisikan aset dan kewajiban sebagai berikut.– Asets are probable future economic benefits obtained or

controlled by a particular entity as a result of past transaction or events,

– Obligation are probable future sacrifices of economic benefits arising from present obligations of a particular entity to transfer asets or provide services to other entities in the future as a result of past transactions or events.

Dari definisi aset dan kewajiban yang dinyatakan tersebut sudah jelas bahwa derivatif dapat digolongkan ke dalam aset atau kewajiban.Argumen yang lainnya yaitu transaksi derivatif menimbulkan untung-rugi bagi suatu entitas. Oleh sebab itu, derivatif harus dilaporkan dalam laporan keuangan.

Page 22: LAPORAN POSISI KEUANGAN

DISCUSS TIME!!!

?

?

?

?