laporan pkpi

36
LAPORAN PELATIHAN KERJA PADA INDUSTRI PENGAMATAN PEMASANGAN MOTOR FORCED DRAFT FAN PADA STARTUP BOILER PT. PLN (PERSERO) JMK UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII UPK PJB 2 PLTU 2 JATENG ADIPALA-CILACAP Disusun Oleh: Nama : Anggun Pribadi No.Mahasiswa : 111.03.1099 Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Prog. Studi : S-1

description

laporan magang

Transcript of laporan pkpi

LAPORANPELATIHAN KERJA PADA INDUSTRIPENGAMATAN PEMASANGAN MOTOR FORCED DRAFT FANPADA STARTUP BOILERPT. PLN (PERSERO) JMKUNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII UPK PJB 2PLTU 2 JATENG ADIPALA-CILACAP

Disusun Oleh:

Nama: Anggun PribadiNo.Mahasiswa: 111.03.1099Jurusan: Teknik MesinFakultas: Teknologi IndustriProg. Studi: S-1

INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRINDYOGYAKARTA2015Lembar Pengesahan

Kerja praktek pada industri dengan judul:

PENGAMATAN PEMASANGAN MOTOR FORCED DRAFT FANPADA STARTUP BOILER

Pada:

PT. PLN (PERSERO) JMK UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII UPK PJB 2PLTU 2 JATENG ADIPALA-CILACAP

Dibuat untuk melengkapi sebagian persyaratan menjadi Sarjana Teknik pada jurusan Teknik Mesin Institut Sains & Teknologi Akprind Yogyakarta

Menyetujui, Pembimbing Lapangan Dosen Pembimbing

Dwi Budi Suyanto Ir. Hary Wibowo, MT NIK 8812080ZY NIK. 89.0661.379.E Mengetahui, Kepala LPPM

Ir. Prastyono Eko Pambudi, MTNIK. 89.0461.394.E Ketua Jurusan Teknik Mesin

Drs. H. Khairul Muhajir, MT NIP. 195609091983031001

Halaman Pengesahan

Dengan ini kami telah memeriksa dan mengesahkan bahwa:Nama: Anggun PribadiNim:111.03.1099Jenjang: S-1Jurusan: Teknik MesinFakultas: Teknologi IndustriPerguruan tinggi:Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Telah melakukan praktik kerja pada industry di PT. PLN (PERSERO) Unit Induk Pembangunan VIII UPK PJB 2 PLTU 2 Jateng Adipala-Cilacap pada tanggal 16 februari sampai dengan 16 april 2015 dan telah menyusun laporan dengan judul:

PENGAMATAN PEMASANGAN MOTOR FORCED DRAFT FANPADA STARTUP BOILER

Cilacap, 16 april 2015 Ketua Tim Supervisi

Wildan Cristian, ST. NIK 8209152Z

KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Segala puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan Pelatihan Kerja Pada Industri (PKPI) ini dengan lancar. PKPI ini merupakan syarat untuk menyelesaikan studi program Strata-1 di Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta.Dalam menyelesaikan laporan PKPI ini, penyusun meminta bantuan, bimbingan, dan masukan dari berbagi pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada:

1. Allah SWT yang telah memberi nafas kehidupan hingga detik ini.2. Ibu Syamsiah dan Bapak Margiyanto atas doa dan dukungan materi yang diberikan guna mengerjakan laporan PKPI ini.3. Keluarga kakak tercinta Sigit Purwanto, ST., yang telah memberi dukungan mental untuk menyelesaikan tugas-tugas yang ada.4. Bapak Dr. Ir. Sudarsono, M.T., selaku Rektor Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta.5. Bapak Muhammad Sholeh, S.T., M.T., selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri.6. Bapak Drs. H. Khairul Muhajir, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin.7. Bapak Wildan Christian, ST., selaku Ketua Tim Supervisi Konstruksi PT. PLN (PERSERO) Unit Induk Pembangunan VIII UPK PJB 2 PLTU 2 Jateng Adipala-Cilacap8. Bapak Ir. Harry Wibowo, MT., selaku dosen pembimbing PKPI.9. Bapak Dwi Budi Suyanto, selaku pembimbing lapangan PKPI.10. Teman-teman Jurusan Teknik Mesin Konsentrasi Konversi Energi, atas doa dan dukungan materi yang diberikan guna mengerjakan laporan PKPI ini.11. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan laporan PKPI ini.

Semoga Allah SWT meridhai dan membalas semua amal kebajikan yang telah kami lakukan dan semoga laporan PKPI ini dapat bermanfaat bagi yang mempelajarinya.Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yogyakarta, 17 April 2015 Penyusun

Anggun Pribadi

DAFTAR ISIJUDULHALAMAN PENGESAHANKATA PENGANTARDAFTAR ISI DAFTAR GAMBARDAFTAR TABEL

2

BAB I PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang Masalah

Kerja Praktik (PKPI) merupakan salah satu salah satu syarat perkuliahan dan kelulusan bagi mahasiswa Strata-1 jurusan teknik mesin. Selain itu, PKPI merupakan ajang penggabungan suatu mata kuliah yang sudah di dapat di bangku kuliah dengan keadaan di lapangan (di dunia industri). Dengan adanya PKPI ini, diharapkan para mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang diperoleh sehingga mahasiswa dapat meningkatkan kemampuannya. Dan dengan demikian, diharapkan setelah lulus akan menciptakan sumber daya manusia yang handal.Pada instalasi pembangkit tenaga di PLTU 2 Jateng Adipala-Cilacap ini menggunakan system startup boiler yang bertujuan sebagai penyuplai pertama saat system pada instalasi PLTU akan dioperasikan. Baik dari segi pemanas ruang bakar maupun pemanas high speed diesel fuel. Yang bertujuan agar proses start awal lebih efisien. Penulis ingin melakukan pengamatan yang termasuk dalam perawatan awal pada konstruksi dan pemasangan motor Forced Draft Fan di startup boiler.

1.2. Perumusan PermasalahanCoal & combustion system dalam PLTU terdiri dari coal silo, coal feeder, pulverizer, coal pipes dan combustion burner. dari coalstoragebatu bara diangkut denganbelt conveyormenuju boiler house dan disimpan di dalam coal silo. Dalam bangunan PLTU, coal silo lokasinya ada di antara boiler house dan Turbine-Generator building.Untuk menghasilkan pembakaran yang efisien, batu bara yang masuk ruang pembakaran harus digiling terlebih dahulu hingga berbentuk serbuk (pulverized coal). Penggilingan batu bara menjadi serbuk dilakukan pulverizer yang dikenal juga dengan nama bowl-mill. Disebut demikian karena di dalamnya terdapat mangkuk (bowl) tempat batu bara ditumbuk dengan grinder.Pemasukan batu bara dari coal silo ke pulverizer diatur dengan coal feeder, sehingga jumlah batu bara yang masuk ke pulverizer bisa diatur daricontrolroom. Batu bara yang sudah digiling menjadi serbuk ditiup dengan udara panas (primary air) dari pulverizer menuju combustion burner melalui pipa-pipa coal piping. Pada saat start up, pembakaran tidak langsung dilakukan dengan batu bara, tetapi mempergunakan bahan bakar minyak. Baru setelah beban mencapai 10%-15% batu bara pelan-pelan mulai masuk menggantikan minyak. Maka selain coal piping, burner juga terhubung denganoil pipe,atomizing airdan scavanging air pipe yang berfungsi untuk mensuplai BBM.Agar pembakaran dalam combustion chamber berlangsung dengan baik perlu didukung dengansistemsuplai udara dan sitem pembuangan gas sisa pembakaran yang baik. Tugas ini dilakukan oleh Air and FlueGas System. Air and Flue Gas System terdiri dari Primary Air (PA) Fans, Forced Draft (FD) Fans, Induced Draft (ID) Fans,Air Heater, Primary Air Ducts, Secondary Air Ducts dan Flue Gas Ducts.Udara yang akan disuplai ke ruang pembakaran dipanaskan terlebih dahulu agar tercapai efisiensi pembakaran yang baik. Pemanasan tersebut dilakukan oleh Air Heater dengan cara konduksi dengan memanfaatkan panas dari gas buang sisa pembakaran di dalamfurnace.1.3. Batasan MasalahPada batasan masalah ini penulis hanya menyampaikan tentang forced draft fan mulai dari:1. Standart pemasangan Forced Draft Fan2. Standart pemasangan motor penggerak3. Dan alat pendukung hingga udara menuju ke ruang bakar1.4. Tujuan PKPITujuan dilakukan PKPI pada di PLTU 2 Jateng Adipala Cilacap 1 x 660 MW adalah sebagao berikut :1. Sebagai tujuan khusus, agar mahasiswa mengetahui cara dan system pemasangan Forced Draft Fan.2. Sebagai perbandingan antara teori dan perkuliahan dengan kenyataan di lapangan dan permasalahan yang dihadapi mahasiswa nantinya tidak lagi canggung apabila terjun ke dunia kerja yang sebenarnya.3. Mempersiapkan para lulusan dalam menghadapi dunia kerja yang akan mereka hadapi.4. Memberikan gambaran riil yaitu mengenai apa saja yang akan dikerjakan dan dilakukan seorang Engineer di dalam dunia industri.5. Sebagai tambahan ilmu bagi rekan-rekan mahasiswa yang lain tentang perkembangan teknologi mesin konversi energi.6. Improvisasi kemampuan dasar teknik.

1.5. Manfaat PKPI1. Bagi Mahasiswaa. Meningkatkan pengetahuan kita tentang turbin uap berdasarkan ilmu yang kita peroleh di lingkungan pendidikan.b. Memberikan wawasan dan pengalaman tersendiri selama didalam lingkungan industri sebagai pribadi atau calon engineer.c. Memperluas pengetahuan tentang mesin konversi energi.

2. Bagi Almamatera. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan mahasiswa dalam menghadapi PKPI, mengumpulkan data serta menganalisanya.b. Mengetahui kebutuhan dunia industri akan lulusan Sarjana (Engineer)c. Terjadinya hubungan kerja sama yang baik antara Institut dan perusahaan yang bersangkutan.d. Memperoleh umpan balik yang baik dari dunia kerja sebagai bahan evaluasi di bidang akademik untuk perkembangan dan peningkatan kualitas pendidikan.

3. Bagi Perusahaana. Menjalin kerja sama dengan Institut sebagai salah satu pengabdian bagi dunia pendidikan.b. Sebagai sarana tukar informasi dan umpan balik untuk meningkatkan dan mengembangkan teknologi.c. Sebagai data masukan untuk memperoleh pertimbangan dan peningkatan kualitas dari system yang sudah ada melalui penerapan metode kerja yang diperoleh mahasiswa.

BAB II DATA UMUM PERUSAHAAN1.1. Sejarah Singkat PT. PLN (PERSERO) JMKTerbentuknya PT PLN (PERSERO) Jasa Manajemen Konstruksi selanjutnya disingkat PLN JMK bermula dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 2002 yang mengamanatkan penyederhanaan Organisasi PLN Proyek Induk dengan memutuskan maksimum total SDM di 5 Proyek Induk yang ada sebanyak 500 orang juga didasarkan pada konsep pemikiran bahwa PT PLN (PERSERO) akan memisahkan fungsi tugas proyek Induk yang salah satunya adalah fungsi tugas Manajemen Konstruksi yang akan dikelola oleh sebuah entitas. Berangkat dari kerangka pemikiran di atas, maka untuk mewadahi, membina, memelihara dan meningkatkan kompetensi SDM di bidang proyek konstruksi agar pengetahuan, keterampilan dan keahlian SDM di bidang ini tidak hilang dari lingkungan PLN, dimungkinkan dibentuknya organisasi baru dalam usaha penunjang ketenagalistrikan sebagaimana PLN telah memiliki beberapa Unit Penunjang lainnya yang telah eksis. Maka pada penghujung tahun 2003, tepatnya tanggal 22 Desember 2003 melalui Keputusan Direksi PT PLN (PERSERO) No. 324.K1010/DIRl2003 lahirlah PLN JMK yang menambah jajaran unit penunjang di lingkungan PLN. Pada awal terbentuknya, sepanjang tahun 2004 PLN JMK baru memiliki 12 SDM kemudian sampai triwulan III tahun 2005 berkembang menjadi 90 orang yang sebagian besar adalah mutasi dari PLN Pikitring Jawa Bali & Nusa Tenggara. Dipenghujung tahun 2005 mendapat tambahan lagi sebanyak 15 orang dari PLN Pikitring Sumut & Aceh sehingga total SDM PLN JMK sampai dengan tahun 2005 adalah sebanyak 105 orang. Sebelum resmi memiliki 5 Unit Operasional, PLN JMK telah didukung oleh 3 Tim Proyek yang memiliki home base di Jakarta, Semarang dan Surabaya. Kemudian untuk melengkapi Organisasi ini agar memiliki kemampuan operasional dan daya saing, maka melalui Keputusan Direksi No.243.K/DIR/2005 tanggal 31 Oktober 2005 telah dibentuk 5 (lima) Unit Organisasi Operasional sebagai ujung tombak dalam menjalankan bisnisnya yang tersebar dan diharapkan menjangkau seluruh wilayah Indonesia, yaitu:1. Unit Supervisi Konstruksi Sumatera Utara, Aceh dan Riau (USK SUAR)2. Unit Supervisi Konstruksi Sumatera Bagian Selatan (USK SBSL)3. Unit Supervisi Konstruksi Jakarta Jawa Barat & Banten (USK JJBB)4. Unit Supervisi Konstruksi Jawa Tengah dan Jogjakarta (USK JTJG)5. Unit Supervisi Konstruksi Jawa Timur Bali dan Nusa Tenggara (USK JTBN)

Gambar .Rapat Direksi PT.PLN (Persero) JMK(PT.PLN (Persero) JMK, 2012) Dengan telah terbentuknya unit-unit Operasional di atas dengan dukungan komitmen kuat jajaran manajemen, maka diharapkan PLN JMK dapat menangani supervisi proyek-proyek konstruksi di seluruh wilayah Indonesia secara lebih efektif dan efisien yang berorientasi pada kepuasan pemberi kerja. Kompetensi PLN JMK tidak hanya menangani Manajemen Konstruksi pada Proyek-proyek Pembangkit dan Jaringan skala besar seperti umumnya pekerjaan pekerjaan di lingkungan Proyek Induk, tetapi juga supervisi konstruksi pada pekerjaan-pekerjaan distribusi yang berada di lingkup PLN Wilayah/ Distribusi. Adapun proyek-proyek konstruksi yang telah dan sedang ditangani PLN JMK pada tahun 2005 tersebar mulai dari sepanjang pulau Jawa sampai Flores, Sulawesi dan Kalimantan.Sesuai SK DIR no. 303.K/010/DIR/2007 dan diperbaharui dengan SK DIR no. 206.K/DIR/2012, 2 Mei 2012, Tugas Utama JMK adalah memberikan layanan Jasa Manajemen Konstruksi baik secara keseluruhan atau sebagian pekerjaan pelaksanaan konstruksi mulai dari penyiapan lahan sampai dengan penyerahan akhir hasil konstruksi kepada pengguna Jasa Manajemen Konstruksi setelah dilaksanakannya testing dan komisioning secara baik dan benar. Selain itu Unit Supervisi Konstruksi menjadi Unit Manajemen Konstruksi yang berkedudukan di Jakarta, Surabaya, Palembang, Medan dan Makassar.

1.2. Visi Dan Misi PT. PLN (PERSERO) JMK Visi JMK adalah:1. Menjadi Perusahaan yang Profesional dan Unggul bertumpu pada potensi insani. 2. Menjadi market leader Unit Jasa di bidang Manajemen Konstruksi Ketenagalistrikan yang berkualitas dan terpercaya.

Sedang misinya adalah :1.Menjalankan kegiatan usaha yang profesional berorientasi pada etika bisnis dan tata kelola perusahaan yang baik.2.Menjalankan bisnis Jasa Manajemen Konstruksi yang berorientasi pada kepuasan pelanggan dan anggota perusahaan.3.Memberdayakan Jasa Manajemen Konstruksi sebagai media untuk meningkatkan kualitas industri ketenagalistrikan.4.Menjadikan Jasa Manajemen Konstruksi sebagai pendorong kegiatan usaha bidang Jasa Konstruksi.

1.3. Struktur Organisasi PT. PLN (PERSERO) JMK

Gambar .struktur organisasi PT.PLN (Persero) JMK(JMK,2015)

1.4. Lokasi PT. PLN (PERSERO) JMK UMK IIKantor PT.PLN (Persero) Jasa Manajemen Konstruksi Unit Manajemen Konstruksi II beralamatkan di Jl. Ketintang Baru I No. 1-3 Surabaya.

Gambar .. Lokasi kantor pusat UMK II(GMAP,2015)1.5. Produk yang Dihasilkana. Manajemen Konstruksi Pembangkitb. Manajemen Kontruksi Jaringan c. Manajemen Konstruksi Saranad. Manajemen Kontruksi Distribusi

BAB III LANDASAN TEORI3.1. Pengertian BoilerBoiler adalah pesawat yang berfungsi untuk menghasilkan uap. Dengan kata lain adalah boiler merupakan bagian dari pesawat uap. Uap yang dihasilkan dari boiler masih bersifat jenuh atau Saturated Steam. Uap yang dihasilkan oleh boiler ini dapat diaplikasikan untuk beberapa hal, yaitu : 1. Digunakan sebagai Heater1. Sebagai Pengering1. Untuk proses Sterilisasi1. Penyulingan, dll GambarBoiler(Miura, 2009)Jadi pada intinya uap jenuh (Saturated Steam) yang dihasilkan oleh boiler digunakan untuk proses produksi. Beberapa pabrik atau perusahaan yang banyak menggunakan boiler adalah :a. Rumah Sakitb. Pabrik Kertasc. PLNd. Pabrik Gulae. Pabrik Tepung, dllBoiler yang menghasilkan uap jenuh (Saturated Steam) disebut dengan Boiler bertekanan rendah (Low Pressure Boiler) yang mana tekanan yang dihasilkan adalah 15 bar, dengan kapasitas yang besar. Sedangkan kapasitas adalah produksi uap tiap jamnya.

3.2. Prinsip Kerja BoilerFungi boiler untuk mengubah air menjadi uap. Proses perubahan air menjadi uap terjadi dengan memanaskan air yang berada didalam pipa-pipa dengan memanfaatkan panas dari hasil pembakaran bahan bakar. Pembakaran dilakukan secara kontinyu didalam ruang bakar dengan mengalirkan bahan bakar dan udara dari luar.Uap yang dihasilkan boiler adalah uap superheat dengan tekanan dan temperatur yang tinggi. Jumlah produksi uap tergantung pada luas permukaan pemindah panas, laju aliran, dan panas pembakaran yang diberikan.

3.3. Bagian Bagian BoilerBoiler memiliki alat-alat kelengkapan yang biasa disebut dengan Appendages. Alat-alat kelengkapan tersebut meliputi ;1. Pressure Gauge (Manometer) yang berfungsi untuk mengukur tekanan uap dalam boiler.

Gambar .Presure gauge(Pribadi,2015)

1. Water Gauge (Sight Glass) yang berfungsi untuk mengetahui level air dalam boiler.

Gambar Water Gauge(Pribadi,2015)1. Safety Valve berfungsi untuk membuang uap yang tekanannya melebihi tekanan operasional boiler.

Gambar .Safty Valve(Pribadi,2015)

1. Blow Down Valve mempunyai fungsi untuk membuang air yang berada di dalam boiler saat proses pembakaran awal yang ada di dalam boiler. Sehingga dapat menghindari terjadinya peluapan air di dalam boiler yang mengembang karena pemanasan.Gambar .Blowdown Valve(Pribadi,2015)1. Water Column adalah kolom air yang berfungsi sebagai level switch, yang terdiri dari Feed Water Off, Feed Water On dan Cut Burner (Burner Off)Gambar .Water Coloum(Pribadi,2015)

1. BurnerBurner adalah alat yang berfungsi sebagai penyemprot bahan bakar cair misalnya solar, residu, dll. Gambar ..Burner(Pribadi,2015)Pada pabrik gula penggunaan Burner sangat diteskan karena dengan penggunaan Burner berarti menggunakan bahan bakar yang beli, sedangkan pabrik gula adalah produsen bahan bakar padat yaitu bagasse. Oleh karena itu harus diupayakan agar mois atau kandungan air pada bagasse sekecil mungkin. Namun demikian peralatan Burner harus tetap dipasang, karena pada sebelum tersedia bahan bakar bagasse maka Burner harus digunakan. Selain itu mungkin terjadi gangguan pada pada peralatan bahan bakar bagasse pada saat operasi.

Burner terdiri dari :a. Motor Listrikb. Fan, berfungsi untuk memasukkan udara ke dalam Boiler.c. Electrode berfungsi untuk menimbulkan percikan bunga apid. Ignition Transformer berfungsi untuk menaikkan kuat arus (Amp) dan untuk menurunkan tegangan (Volt) yang ditujukan untuk mempermudah dalam menimbulkan percikan bunga api.e. Nozel Injector berfungsi untuk mengkabutkan (menyepray) bahan bakar sehingga dapat mempermudah bahan bakar untuk terbakar.f. Photo Cell berfungsi untuk menghentikan fungsi electrode bila sudah terjadi pembakaran.g. Fuel Pump berfungsi untuk memompa bahan bakar ke dalam ruang bakar.

1. Main Steam ValveMain Steam Valve berfungsi untuk memberi kesempatan keluarnya Okxygen yang ada di dalam boiler saat awal proses dihidupkannya boiler.

1. Hand Hole digunakan untuk mempermudah dalam melakukan maintenance boiler.

3.3. Masalah-masalah pada Boiler Suatu boiler atau pembangkit uap yang dioperasikan tanpa kondisi air yang baik, cepat atau lambat akan menimbulkan masalah-masalah yang berkaitan dengan kinerja dan kualitas dari sistem pembangkit uap. Banyak masalah-masalah yang ditimbulkan akibat dari kurangnya penanganan dan perhatian khusus terhadap penggunaan air umpan boiler.Akibat dari kurangnya penanganan terhadap air umpan boiler akan menimbulkan masalah-masalah sebagai berikut : 1. Pembentukan kerak 1. Peristiwa korosi 1. Pembentukan deposit 1. Terjadinya terbawanya uap (steam carryover)

3.4. Karakteristik Boiler Ada beberapa petunjuk yang memberi gambaran spesifik dari boiler dapat diketahui melalui karakteristiknya sebagai berikut :1. Tekanan effektif dari boiler dinyatakan dalam bar ( kg/ cm2 )atau N/m 2 atau Pa (pascal).1. Suhu uap panas lanjutSuhu uap kondisi kering dimana besarnya lebih kecil dari suhu 550C hal ini untuk menyelamatkan pipa boiler.1. Produksi uap tiap jam atau kapasitas penyimpanan untuk boiler untuk Boiler kapasitas rendah besarnya antara 10 kg/jam sampai 250 Kg/ jam. Untuk boiler kapasitas besar bisa mencapai 4000 ton/ jam.1. Luas panas pengumpan adalah luas metalik dari pemproduksi uap yang berhubungan langsung dengan gas panas. Untuk kapasitas rendah mencapai 2 m2 untuk kapasitas besar mencapai 2000 m21. Produksi uap spesifik adalah produksi uap tiap jam tiap m2 dari luas panas penguapan untuk kapasitas kecil 10 kg/ jam m2 dan kapasitas besar 60 Kg/ jam m2.1. Randemen termis dari boiler adalah perbandingan antara jumlah kalor yang diserap oleh boiler untuk penguapan dengan jumlah kalor yang diberiknan bahan bakar/jam.

3.5. Persiapan Pengoperasian BoilerDalam persiapan pengoperasian boiler yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :1. Pemeriksaan air yang ada di tandonPemeriksaan air yang ada di dalam tandon perlu dilakukan karena supply air dalam boiler berasal dari air yang ada di dalam tandon. Untuk di PPNS ITS menggunakan tandon atas sehingga air yang akan masuk kedalam boiler dapat mengalir secara gravitasi ke dalam boiler. Dan dapat terus menyuplay air ke dalam boiler saat level air dalam boiler menunjukkan minimnya iar di dalam sehingga daoat menghindari kerusakan boiler ataupun meledaknya boiler.

1. Pemeriksaan air di Feed Water TankPemeriksaan ini perlu dilakukan untuk mengetahui persedian air yang ada di dalam FWT. 1. Pemeriksaan air yang ada di dalam boiler lewat Sight Glass1. Pemeriksaan Bahan bakar1. Pemeriksaan Listrik (Power Supply)1. Pengaturan Valve1. StartDalam proses pengoperasian boiler yang juga harus diperhatikan adalah kualitas air yang akan digunakan sebagai feed water ke dalam boiler. Karena air yang akan digunakan dalam boiler apabila tidak diolah terlebih dahulu dapat menyebabkan korosi pada boiler. Dan hal ini dapat menyebabkan turunnya performance (efisiensi) boiler. Korosi ini timbul akibat bereaksinya H2O dengan FeC yang membentuk CO yang dapat menimbulkan korosi. Korosi ini juga dapat menyebabkan penipisan logam baik pada boiler ataupun saluran-saluran yang ada sehingga sangat berbahaya sekali jika itu terjadi karena dapat menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan seperti peledakan ataupun kebakaran dan lain sebagainya.

3.6. Pemeliharaan Boiler Boiler yang berperan dalam proses pengubahan air menjadi uap memerlukan perlakuan dan perawatan khusus. Masalah yang timbul pada boiler umumnya disebabkan oleh perlakuan air umpan boiler yang tidak memenuhi persyaratan. Untuk perawatan dan pemeliharaan boiler dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Proses Commisioning awalProses persiapan awal yang dilakukan baik terhadap boiler yang baru ataupun boiler yang sudah lama adalah suatu pemeriksaan utama yang terdiri dari proses penghilangan kerak ataupun material asing pada boiler setelah uji hidrostatik dan pemeriksaan pada kebocoran boiler. Ketel dioperasikan dengan cara pendidihan yang menggunakan larutan alkali untuk menghilangkan material-material yang mengandung minyak dan deposit-deposit yang lain. Selama pendidihan, boiler dioperasikan pada tekanan rendah yang dijaga setengah dari tekanan penuh. Waktu pendidihan lebih kurang 24 jam. Untuk boiler tekanan tinggi pembersihan secara kmia dengan mengurangi zat-zat dilakukan untuk menghilangkan kerak. Setelah pendidihan atau pembersihan secara asam (acid cleaning) boiler dikosongkan, diisi kembali dan dicuci dengan air segar. Boiler kemudian siap untuk beroperasi pada tekanan uap optimal dan menggunakan tombol pengaman.

1. Operasi pada keadaan normal dan emergency (darurat)Pengoperasian pada keadaan normal dilakukan oleh pabrik-pabrik ketel yang memerlukan pemeliharaan dan kondisi air ketel yang baik untuk mencegah timbulnya kerak atau korosi. Untuk memeriksa secara benar/baik perlu diperhatikan uap dan temperature uap yang dihasilkan serta menjaga kebersihan gas. Jangka waktu untuk memulai dan untuk pendinginan boiler setelah dimatikan, ditetapkan dalam petunjuk manual ketel dan harus diikuti/ dipatuhi dengan baik. Pengoperasian pada keadaan darurat, merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Keadaan ini dapat berupa kesalahan pada sediaan air umpan atau sediaan bahan bakar. Kehilangan udara atau kesalahan pada api pembakaran. Unit boiler yang modern dilengkapi dengan kunci pengaman yang otomatis untuk aliran sediaan bahan bakar dan pada saat ketel berhenti beroperasi., jika terjadi keadaan yang membahayakan.

1. Pengawasan dan perawatanPembersihan eksternal sering dilakukan dengan penyiaktan dan pengaliran gas atau dengan air mengalir. Pembersihan internal dengan air dan uap dilakukan dengan cara manual jika mungkn dan dapat juga dengan menggunakan pembersih kimia secara otomatis untuk ketel yang modern pada unit boiler terutama pada bagian ketel yang tidak semuannya dapat dijangkau oleh tangan.Pembersihan secara kimia harus dilakukan dibawah pengawasan supervisor. Kebanyakan asam hidroklorik digunakan bersama-sama dengan zat kimia untuk menghilangkan kerak-kerak yang keras. Pembersihan asam jika dibuat oleh orang yang tidak kompeten dapat menyebabkan kelebihan zat-zat kimai pada boiler. Setelah pencucian dengan asam, dinetralkan dengan larutan alkali dan terakhir kali boiler dioperasikan pada pemanasan tekanan rendah dengan larutan inert. Pada saat ketel dihentikan uttuk periode yang lama sekitar 1 atau 2 bulan. Metode storage kering dianjurkan untuk melindungi boiler dari serangan korosi. Ini memerlukan pembersihan dan pengeringan yang seksama terhadap boiler dan penutup semua lubang juga menghilangkan air dan udara diruangan boiler dan alat-alat pengukur tekanan. Penampang material penyerap air ditempatkan untuk membersihkan kelembapan yang rendah.

4. Ruangan ketelRuangan ini berisikan pipa-pipa air yang dipanasi oleh ketel tersebut untuk dijadikan uap sebagai penggerak turbin uap.

3.7. Keamanan BoilerSecara historis, boiler adalah sumber cedera serius dan kerusakan properti karena prinsip teknik kurang dipahami. Kerang logam tipis dan rapuh bisa pecah, sementara jahitannya buruk dilas dikeling atau bisa membuka, mengarah ke letusan kekerasan terhadap uap bertekanan. Ketika air diubah menjadi uap mengembang ke lebih dari 1.000 kali volume awalnya dan bergerak ke bawah pipa uap pada lebih dari 100 kilometer per jam. Karena uap ini merupakan cara terbaik untuk memindahkan energi dan panas di sekitar situs dari boiler sentral untuk tempat yang membutuhkan, tapi tanpa pengobatan air umpan boiler yang tepat, tanaman uap penggalangan akan menderita pembentukan kerak dan korosi. Paling-paling, ini meningkatkan biaya energi dan dapat menyebabkan uap berkualitas buruk, efisiensi berkurang, kehidupan tanaman lebih pendek dan operasi tidak dapat diandalkan. Paling buruk, dapat memicu terjadinya kerusakan fatal dan korban jiwa. Tabung boiler Collapsed atau copot juga bisa menyemprotkan mendidih-panas uap dan asap keluar dari asupan udara dan saluran menembak, melukai petugas pemadam kebakaran yang memuat batubara ke dalam api ruang. Boiler sangat besar menyediakan ratusan tenaga kuda untuk mengoperasikan pabrik berpotensi dapat menghancurkan seluruh bangunan.

BAB IV TINJAUAN KHUSUS STANDART OPERASIONAL PEMASANGAN FORCED DRAFT FANBerisi tentang tinjauan khusus pemasangan forced draft fanBAB V KESIMPULAN DAN SARAN5.1.1. Kesimpulan5.1.2. SaranDAFTAR KEGIATAN HARIANDAFTAR PUSTAKAMiura , 2009, Fire Tube Boiler, Termuat di: http://www.miura.co.id/ images/ fire%252520tube%252520boiler.jpg , Diunduh padaL: 23 Februari 2015

G.Cusson Ltd., 1986, Kalorimeter Instructioanal Manual Hand Book , England Maridjo, 1995, Petunjuk Praktikum Mesin Konversi Penerbit Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik, Bandung.

M.J. Djokosetyadjo, 1999, Ketel Uap PT Pradnya Paramita, Jakarta .

PT.PLN (Persero),2012, Jasa Manajemen Konstruksi, Termuat di:http://www.pln-jmk.co.id/#, Diunduh pada: 02 Maret 2015

Luffy, 2015, Laporan Praktikum, Termuat di: https://www.academia.edu/ 8451928 Diunduh pada: 21 Februari 2015

Gerlap, 2006, Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia Termuat di: http://www.energyefficiencyasia.org , Diunduh pada: 19 Februari 2015

LAMPIRAN