Laporan PKn

download Laporan PKn

of 21

Transcript of Laporan PKn

LaporanPelaksanaan, Pembiasaan, Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan Karakter

Disusun Oleh XII IPA 2

SMA NEGERI 9 BANDUNG 2011/2012

KATA PENGANTARPuji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas limpahan rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan laporan mata pelajaran PKn mengenai Pelaksanaan, Pembiasaan, Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan Karakter. Kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala kritik dan saran yang bersifat membangun demi kemajuan penulisan laporan berikutnya.

Bandung, 29 November 2011

Penyusun

2

DAFTAR ISIKata Pengantar .. 1 Daftar Isi .. 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang . 4 B. Rumusan Masalah ... 4 C. Pembatasan Masalah .... 5 D. Tujuan Penelitian ..... 5 E. Manfaat Penelitian ..... 5

BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Pendidikan 1 B. Pengertian Karakter .. 1 C. Pengertian Pendidikan Karakter .. 1 D. Fungsi Pendidikan Karakter . 1 BAB III METODE PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER A. DAFTAR PROGRAM ... 6 B. PELAKSANA PROGRAM ... 7

3

C. HASIL PELAKSAAN PROGRAM ... 11 D. KATA MUTIARA ... 12 BAB IV SIMPULAN .. 20

DAFTAR PUSTAKA . 21

4

BAB I PENDAHULUANA. Latar BelakangPelaksanaan, Pembiasaan, Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dilaksanakan untuk mewujudkan ke disiplinan dan peningkatan kesadaran siswa dalam kehidupan sekolah. Faktor yang melatar belakangi terciptanya Pelaksanaan, Pembiasaan, Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan Karakter ini adalah karena banyak pelanggaran yang di lakukan oleh siswa dalam kehidupan sekolah. Berbagai saran dan masukan di pilih untuk di laksanakan dalam kehidupan agar terwujudnya tujuan tersebut. Kerja sama antara siswa dengan pembimbing dan siswa dengan siswa yang lainnya sangan di butuhkan karena itu merupakan factor yang paling mendukung tercapainya tujuan tersebut. Kegiatan tersebut akan disosialisalikan dan dilaksanakan mulai awal semester 2, dan seterusnya. Diharapkan kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan lancar dan dapat mencapai tujuan yang telah direncanakan.

B. Rumusan Masalah1. 2. 3. 4. 5. 6. Apa defines pendidikan? Apa definisi karakter? Apa definisi pendidikan karakter? Apa fungsi dari pendidikan karakter? Bagaimana langkah-langkah membentuk nilai-nilai pendidikan karakter? Apa tujuan dari program-program untuk membentuk nilai-nilai pendidikan karakter?

C. Pembatasan MasalahAgar pembahasan materi yang diuraikan dalam makalah ini tetap terarah dan tidak simpang siur, maka kami membatasi masalahnya yaitu hanya menguraikan tentang bagaimanakah peranan siswa dalam pengembangan nilai pendidikan karakter di sekolah melalui cara-cara yang kami coba terapkan dalam makalah ini. Siswa akan belajar menyelesaikan suatu masalah dengan cara bekerja sama dengan teman sekelasnya.

D. Tujuan Penelitian1. Menanamkan nilai-nilai karakter pendidikan bangsa khususnya bagi siswa-siswi kelas XII IPA2 2. Memotivasi siswa-siswi kelas XII IPA2 agar memperbaiki sikap dan perilaku 3. Menjadikan nilai-nilai karakter pendidikan sebagai budaya yang luhur

5

E. Manfaat PenelitianKami berharap penulisan makalah ini akan memberikan manfaat berupa : 1. Pengetahuan pembaca tentang latar belakang pentingnya pendidikan karakter. 2. Pemahaman pembaca tentang kajian utama tujuan dilaksanakannya pendidikan karakter. 3. Pengetahuan tentang peranan sasaran dan pelaksanaan pendidikan karakter.

6

BAB II KAJIAN TEORIA. Pengertian PendidikanPendidikan memang tak lepas dari makna dan definisi. Dalam dunia pendidikan banyak sekali istilah-istilah yang dipakai dan memerlukan pembahasan mengenai hal definisi atau pengertiannya. Pada blog pendidikan ini, Maswins for Educations, sebelum melangkah membahas mengenai pengertian-pengertian istilah dalam dunia pendidikan, ada baiknya jika terlebih dahulu membahas mengenai pengertian pendidikan itu sendiri. Berikut adalah beberapa pengertian Pedidikan menurut Undang-Undang dan para ahli yang saya kutip dari beberapa sumber. 1. Pendidikan Menurut = UU Sisdiknas Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. 2. Pendidikan Menurut = Carter V. Good Pendidikan adalah proses perkembangan kecakapan seseorang dalam bentuk sikap dan prilaku yang berlaku dalam masyarakatnya. Proses sosial dimana seseorang dipengaruhi oleh sesuatu lingkungan yang terpimpin (khususnya di sekolah) sehingga iya dapat mencapai kecakapan sosial dan mengembangkan kepribadiannya. 3. Pendidikan Menurut = Godfrey Thomson Pendidikan adalah pengaruh lingkungan atas individu untuk menghasilkan perubahan yang tepat didalam kebiasaan tingkah lakunya, pikiranya dan perasaannya. 4. Pendidikan Menurut = UNESCO UNESCO menyebutkan bahwa: education is now engaged is preparinment for a tife Society which does not yet exist atau bahwa pendidikan itu sekarang adalah untuk mempersiapkan manusia bagi suatu tipe masyarakat yang masih belum ada. Konsep system pendidikan mungkin saja berubah sesuai dengan perkembangan masyarakat dan pengalihan nilai-nilai kebudayaan (transfer of culture value). Konsep pendidikan saat ini tidak dapat dilepaskan dari pendidikan yang harus sesuai dengan tuntutan kebutuhan pendidikan masa lalu,sekarang,dan masa datang. 5. Pendidikan Menurut = Thedore Brameld Uraian Education as power means copetent and strong enough to enable us,the majority of people,to decide what kind of a world. (Pendidikan sebagai kekuatan berarti mempunyai kewenangan dan cukup kuat bagi kita, bagi rakyat banyak untuk menentukan suatu dunia yang macam apa 7

yang kita inginkan dan macam mana mencapai tujuan semacam itu). 6. Pendidikan Menurut = Thedore Brameld Uraian Robert W. richey menyebutkan bahwa; The term Education refers to the broad funcition of preserving and improving the life of the group through bringing new members into its shared concem. Education is thus a far broader process than that which occurs in schools. It is an essential social activity by which communities continue to exist. In Communities this function is specialzed and institutionalized in formal education, but there is always the education, out side the school with which the formal process is related. (Istilah pendidikan mengandung fungsi yang luas dari pemelihara dan perbaikan kehidupan suatu masyarakat, terutama membawa warga masyarakat yang baru mengenal tanggung jawab bersama di dalam masyarakat. Jadi pendidikan adalah suatu proses yang lebih luas daripada proses yang berlangsung di dalam sekolah saja. Pendidikan adalah suatu aktivitas sosial yang memungkinkan masyarakat tetap ada dan berkembang. Di dalam masyarakat yang kompleks, fungsi pendidikan ini mengalami spesialisasi dan melembaga dengan pendidikan formal yang senantiasa tetap berhubungan dengan proses pendidikan informal di luar sekolah).

B. Pengertian KarakterKarakter adalah sebuah sistem keyakinan dan kebiasaan yang mengarahkan tindakan seorang individu. Karena itu, jika pengetahuan mengenai karakter seseorang itu dapat diketahui, maka dapat diketahui pula bagaimana individu tersebut akan bersikap untuk kondisi-kondisi tertentu

C. Fungsi Pendidikan KarakterPendidikan karakter dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan disiplin dan tanggung jawab setiap siswa. Pendidikan karakter ini sebaiknya mulai di laksanakan dan disosialisasikan sejak dini agar karakter anak dapat terbentuk dan pada saat dia dewasa nanti karakter yang telah di tanamkan sebelumnya dapat terlihat dan dapat terlaksana atau terwujud dengan baik. Pendidikan karakter ini berfungsi untuk mendidik dan membentuk karakter setiap anak agar karakter yang dimiliki anak tersebut semakin kuat dan mengarah pada arah yang baik. Ini wajib di laksanakan dan di awasi oleh pihak-pihak tertentu. Misalnya saja jika di sekolah, pembimbingnya yaitu guru yang bersangkutan dan jika di rumah yaitu orang tua dari anak tersebut. Pendidikan karakter sangat berpengaruh terhadap karakter anak. Jika anak di biarkan bergitu saja tanpa di berikan pendidikan karakter dia bisa saja melenceng atau keluar jalur. Contohnya, menjadi sering bolos sekolah karena temannya sering bolos sekolah. Itu sangat berbahaya dan sebaliknya ini di jadikan pelajaran dan bahan kajian bagi para orang tua.

8

D. Pengertian Pendidikan KarakterPendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut. Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai the deliberate use of all dimensions of school life to foster optimal character development. Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen (pemangku pendidikan) harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja seluruh warga sekolah/lingkungan. Di samping itu, pendidikan karakter dimaknai sebagai suatu perilaku warga sekolah yang dalam menyelenggarakan pendidikan harus berkarakter. Menurut David Elkind & Freddy Sweet Ph.D. (2004), pendidikan karakter dimaknai sebagai berikut: character education is the deliberate effort to help people understand, care about, and act upon core ethical values. When we think about the kind of character we want for our children, it is clear that we want them to be able to judge what is right, care deeply about what is right, and then do what they believe to be right, even in the face of pressure from without and temptation from within. Lebih lanjut dijelaskan bahwa pendidikan karakter adalah segala sesuatu yang dilakukan guru, yang mampu mempengaruhi karakter peserta didik. Guru membantu membentuk watak peserta didik. Hal ini mencakup keteladanan bagaimana perilaku guru, cara guru berbicara atau menyampaikan materi, bagaimana guru bertoleransi, dan berbagai hal terkait lainnya. Menurut T. Ramli (2003), pendidikan karakter memiliki esensi dan makna yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak. Tujuannya adalah membentuk pribadi anak, supaya menjadi manusia yang baik, warga masyarakat, dan warga negara yang baik. Adapun kriteria manusia yang baik, warga masyarakat yang baik, dan warga negara yang baik bagi suatu masyarakat atau bangsa, secara umum adalah nilai-nilai sosial tertentu, yang banyak dipengaruhi oleh budaya masyarakat dan bangsanya. Oleh karena itu, hakikat dari pendidikan karakter dalam konteks pendidikan di Indonesia adalah pedidikan nilai, yakni pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budaya bangsa Indonesia sendiri, dalam rangka membina kepribadian generasi muda. Pendidikan karakter berpijak dari karakter dasar manusia, yang bersumber dari nilai moral universal (bersifat absolut) yang bersumber dari agama yang juga disebut sebagai the golden rule. Pendidikan karakter dapat memiliki tujuan yang pasti, apabila berpijak dari nilai-nilai karakter dasar tersebut. Menurut para ahli psikolog, beberapa nilai karakter dasar tersebut adalah: cinta kepada Allah dan ciptaann-Nya (alam dengan isinya), tanggung jawab, jujur, hormat dan santun, kasih sayang, peduli, dan kerjasama, percaya diri, kreatif, kerja keras, dan pantang menyerah, keadilan dan kepemimpinan; baik dan rendah hati, toleransi, cinta damai,9

dan cinta persatuan. Pendapat lain mengatakan bahwa karakter dasar manusia terdiri dari: dapat dipercaya, rasa hormat dan perhatian, peduli, jujur, tanggung jawab; kewarganegaraan, ketulusan, berani, tekun, disiplin, visioner, adil, dan punya integritas. Penyelenggaraan pendidikan karakter di sekolah harus berpijak kepada nilai-nilai karakter dasar, yang selanjutnya dikembangkan menjadi nilai-nilai yang lebih banyak atau lebih tinggi (yang bersifat tidak absolut atau bersifat relatif) sesuai dengan kebutuhan, kondisi, dan lingkungan sekolah itu sendiri. Dewasa ini banyak pihak menuntut peningkatan intensitas dan kualitas pelaksanaan pendidikan karakter pada lembaga pendidikan formal. Tuntutan tersebut didasarkan pada fenomena sosial yang berkembang, yakni meningkatnya kenakalan remaja dalam masyarakat, seperti perkelahian massal dan berbagai kasus dekadensi moral lainnya. Bahkan di kota-kota besar tertentu, gejala tersebut telah sampai pada taraf yang sangat meresahkan. Oleh karena itu, lembaga pendidikan formal sebagai wadah resmi pembinaan generasi muda diharapkan dapat meningkatkan peranannya dalam pembentukan kepribadian peserta didik melalui peningkatan intensitas dan kualitas pendidikan karakter. Para pakar pendidikan pada umumnya sependapat tentang pentingnya upaya peningkatan pendidikan karakter pada jalur pendidikan formal. Namun demikian, ada perbedaan-perbedaan pendapat di antara mereka tentang pendekatan dan modus pendidikannya. Berhubungan dengan pendekatan, sebagian pakar menyarankan penggunaan pendekatan-pendekatan pendidikan moral yang dikembangkan di negara-negara barat, seperti: pendekatan perkembangan moral kognitif, pendekatan analisis nilai, dan pendekatan klarifikasi nilai. Sebagian yang lain menyarankan penggunaan pendekatan tradisional, yakni melalui penanaman nilai-nilai sosial tertentu dalam diri peserta didik. Berdasarkan grand design yang dikembangkan Kemendiknas (2010), secara psikologis dan sosial kultural pembentukan karakter dalam diri individu merupakan fungsi dari seluruh potensi individu manusia (kognitif, afektif, konatif, dan psikomotorik) dalam konteks interaksi sosial kultural (dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat) dan berlangsung sepanjang hayat. Konfigurasi karakter dalam konteks totalitas proses psikologis dan sosial-kultural tersebut dapat dikelompokkan dalam: Olah Hati (Spiritual and emotional development) , Olah Pikir (intellectual development), Olah Raga dan Kinestetik (Physical and kinestetic development), dan Olah Rasa dan Karsa (Affective and Creativity development) yang secara diagramatik dapat digambarkan sebagai berikut.

10

Para pakar telah mengemukakan berbagai teori tentang pendidikan moral. Menurut Hersh, et. al. (1980), di antara berbagai teori yang berkembang, ada enam teori yang banyak digunakan; yaitu: pendekatan pengembangan rasional, pendekatan pertimbangan, pendekatan klarifikasi nilai, pendekatan pengembangan moral kognitif, dan pendekatan perilaku sosial. Berbeda dengan klasifikasi tersebut, Elias (1989) mengklasifikasikan berbagai teori yang berkembang menjadi tiga, yakni: pendekatan kognitif, pendekatan afektif, dan pendekatan perilaku. Klasifikasi didasarkan pada tiga unsur moralitas, yang biasa menjadi tumpuan kajian psikologi, yakni: perilaku, kognisi, dan afeksi. Berdasarkan pembahasan di atas dapat ditegaskan bahwa pendidikan karakter merupakan upaya-upaya yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis untuk membantu peserta didik memahami nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat.

E. Upaya1. 2. 3. 4. 5. 6. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan Membiasakan hidup rukun dan harmonis Menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman Menciptakan lingkungan yang rapid an bersih Meningkatkan kedisiplinan Meningkatkan sikap percaya diri

11

BAB IV PENELITIAN PENDIDIKAN KARAKTERA. Program Pendidikan KarakterLangkah pertama yang dilakukan dalam melakukan penelitian pendidikan karakter yaitu membuat program-program yang sesuai dengan nilai-nilai karakter pendidikan yang akan dikembangkan.

No. Program1

Nilai Karakter yang Tujuan dikembangkanMenumbuhkan sikap jujur bagi siswa-siswi agar tidak mengambil barang yang bukan hak dirinya Meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta membisakan membaca Al-Quran setiap hari Meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa

2

Membuat tempat Kejujuran penyimpanan barang yang hilang atau tertinggal di kelas Religius Mengadakan mengaji bersama sebelum KBM berlangsung (Senin-Kamis) Membaca Asmaul Husna Religius setiap hari Jumat Membuat kotak sejuta Kejujuran impian yang berisi Kreatif penyisihan uang kita, unekunek di kelas Percaya diri Membuat dinding harapan kelas IPA 2 Membuat taskboard IPA 2 Kreatif Melasanakan piket sesuai Kebersihan jadwal Membuat tempat helm Mengadakan denda bagi siswa laki-laki yang tidak melaksanakan shalat Jumat Membuat jaringan komunikasi sesama siswasiswi dan antara siswa dengan guru Mengadakan denda bagi siswa yang membuang sampah di kolong meja Menyediakan tempat Keagamaan

3

4

5 6 7 8

Meningkatkan sikap percaya diri untuk mencapai harapan/cita-cita yang diinginkan

9

Bersahabat/Komunikatif

10

Menciptakan lingkungan yang rapi dan aman Mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan membiasakan diri melakukan sholat Jumat Mempererat tali persaudaraan antara siswa-siswi dan antara siswa-siswi dengan guru Menciptakan lingkungan nyaman dan bersih Memudahkan yang

Peduli lingkungan

11 12

Peduli lingkungan 12

siswa-siswi

sampah di dalam kelas Membuat kelompok secara Bersahabat/Komunikatif acak dan diketuai oleh siswa/siswi yang ahli dalam suatu mata pelajaran Bersahabat/Komunikatif Mengadakan tutor sebaya Menghargai prestasi sesuai jadwal Mengadakan kegiatan bakti sosial secara rutin Peduli Sosial

13

membuang sampah pada tempatnya Menciptakan pembagian kelompok yang adil

14

15

Menjadikan kelas yang berprestasi dan saling membantu satu sama lain Meningkatkan rasa kepedulian sosial khususnya pada masyarakat sekitar

16

17

18 19

20

21

Mengadakan kegiatan Bersahabat rekreasi kelas Mendenda siswi yang tidak Keagamaan memakai jilbab pada hari Jumat Meminta izin menggunakan Kejujuran barang orang lain Peduli sosial Menjenguk teman yang sakit Toleransi Memajang foto presiden, Cinta Tanah Air wakil presiden dan lambang Semangat kebangsaan garuda Meminta maaf dan Toleransi memaafkan bila ada yang melakukan kesalahan Cinta Damai Melerai pertengkaran

Membiasakan siswi perempuan mematuhi ajaran agama untuk memakai jilbab Menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman Meningkatkan rasa kepedulian sosial sesame siswa-siswi Mewujudkan rasa cinta tanah air dan semangat kebangsaan Menciptakan lingkungan aman dan nyaman yang

22

Menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman serta Membiasakan hidup rukun dan harmonis

23

Melaksanakan sholat Zuhur Religius berjamaah

13

B. Pelaksana Program Pendidikan KarakterLangkah kedua yang dilakukan yaitu menentukan siapa penanggung jawab dari setiap program yang telah dibuat. Dalam penelitian ini, penanggung jawab terbagi menjadi beberapa bagian, yakni : 1. Ketua Murid Program yang harus dilaksanakan : 2. Sekertaris Program yang harus dilaksanakan : - Membuat dinding harapan kelas IPA 2 - Membuat taskboard IPA 2 3. Bendahara Program yang harus dilaksanakan : - Membuat kotak sejuta impian yang berisi penyisihan uang kita, unek-unek di kelas 4. Seksi Agama Program yang harus dilaksanakan : - Mengadakan mengaji bersama sebelum KBM berlangsung (Senin-Kamis) - Membaca Asmaul Husna setiap hari Jumat - Mengadakan denda bagi siswa laki-laki yang tidak melaksanakan shalat Jumat - Melerai pertengkaran - Meminta izin menggunakan barang orang lain - Meminta maaf dan memaafkan bila ada yang melakukan kesalahan

Seksi Keagamaan Ratna D.N.

Pelaksana

SENIN

SELASA

RABU

KAMIS

JUMAT

M. FAISAL R. SHAUMA ULFAH

WINTON S. ALFI N.R.

SALIMUL A. YANUAR N.I.

BIMO A.S IIN A.

AKBAR PUTRI C.

14

5. Seksi Kebersihan Program yang harus dilaksanakan : - Melasanakan piket sesuai jadwal - Mengadakan denda bagi siswa yang membuang sampah di kolong meja - Menyediakan tempat sampah di dalam kelas

Seksi Kebersihan Rana N.K

PELAKSANA

SENIN

SELASA

RABU

KAMIS

JUMAT

ADELA SARAH ALFI NUR R. BIMO A.S. FITRI H.D. KSATRIA W. MILDA N.H. RATNA D. SOFYAN N. YANUAR N.

AGIT AMANDA AYU DECKY A. GHAIDA F. LUPITA R. M.FAISAL R. SALIMUL A. TODIA P. YUDA R.

AHMAD H.A. ANNISA R. DENA A. IHSAN G. LUTFIA D. NADYAH R.D. SALMA N. TUBAGUS P. ZITA N.N.

AKBAR ASTRID W. FARIS IIN A. LYDIA Z. PUTRI C. SARAH F. VINCENTIUS R.

ALDI R. BILQIS T FEBRIZIO R. ILMA META Z. RANA NURUL SHAUMA U. WINTON

15

6. Seksi Tutor Sebaya Program yang harus dilaksanakan : - Mengadakan tutor sebaya sesuai jadwal - Membuat kelompok secara acak dan diketuai oleh siswa/siswi yang ahli dalam suatu mata pelajaran

Seksi Tutor Astrid

PELAKSANA

MATEMATIKA

BIOLOGI

FISIKA

KIMIA

INGGRIS

TIK

M. Faisal R. Akbar Salimul Meta Z.

Iin Astrid Putri

Astrid Decky Salimul

Lupita Yanuar M. Faisal

Astrid Rana Alfi

Akbar Ksatria Decky

7. Seksi Peralatan Program yang harus dilaksanakan : - Membuat tempat penyimpanan barang yang hilang atau tertinggal di kelas - Membuat tempat helm - Memajang foto presiden, wakil presiden dan lambang garuda

8. 9. 10. 11. 12. Wakil Seksi Peralatan 1 Ghaida

Seksi Peralatan Meta Z.K.

Wakil Seksi Peralatan 2 Lupita 16

8.

Seksi Humas Program yang harus dilaksanakan : - Membuat jaringan komunikasi sesama siswa-siswi dan antara siswa dengan guru

Seksi Humas Ratna D.N.

Wakil Seksi Humas 1 Salimul

Wakil Seksi Humas 2 Annisa R.

9.

Seksi Keamanan Program yang harus dilaksanakan : Meminta izin menggunakan barang orang lain Melerai pertengkaran

Seksi Keamanan Bimo A.S

Wakil Seksi Keamanan 1 Ahmad H.A

Wakil Seksi Keamanan 2 Vincentius R

17

10. Seksi Acara Program yang harus dilaksanakan : Mengadakan kegiatan bakti sosial secara rutin Mengadakan kegiatan rekreasi kelas Menjenguk teman yang sakit

Seksi Acara Amanda A.R.P

Wakil Seksi Acara 1 Fitri H.D

Wakil Seksi Acara 2 Febrizio R

Wakil Seksi Acara 3 Salimul A

18

19

D.Kata MutiaraLangkah keempat yaitu membuat kata-kata mutiara yang akan ditempel didinding kelas untuk memotivasi setiap siswa-siswi memiliki karakter pendidikan yang baik. Kata-kata mutiara tersebut diantaranya :

Tak ada kata terlambat dalam meraih impian, mulailah dari sekarang! Jangan jadikan penderitaan sebagai alasan untuk jatuh, tetapi jadikan penderitaan sebagai alasan untuk bangkit. Orang yang akan cepat jatuh adalah orang yang merasa cukup dengan prestasinya Bermimpilah seperti ulat, berawal dari hinaan tetapi akan berakhir dengan pujian. Masa kini adalah buah dari masa lalu, masa depan adalah buah dari masa kini. Lebih baik mempertahankan ilmu, daripada mempertahankan harta. Manisnya gula tak lebih bermanfaat daripada pahitnya mengkudu. Saat kau terjebak didalam badai, lihatlah serpihan pelangi yang menuntunmu keluar. Bukan "apa" yang membuat sebuah gedung tampak megah, namun "bagaimana" membangun pondasi yang kuat agar gedung itu tak akan mudah goyah. Keringkanlah rumput selama matahari masih bersinar. Tak selamanya persoalan dapat diselesaikan dengan cara analisa. Beramal lah nanti Tuhan akan memberi karunia. Berpikirlah hari ini dan bicaralah besok. Cinta kepada tanah air adalah perasaan terindah yg dapat memuliakan jiwa. Beranilah mengakui kesalahan, karena saat itu juga kamu akan berani meminta maaf. Hidup yang tak menghasilkan apa-apa berarti hidup tiada guna. Waktu yang hilang tak akan mudah diketemukan kembali. Gunakanlah pikiranmu karena itu pula tanda kau hidup. Jika kau mengalami kegagalan janganlah berputus asa, tapi gunakanlah pengalaman tersebut untuk menyalakan api semangat juangmu. Siapa yang memiliki kepercayaan yang tak tergoncangkan terhadap Tuhan, akan meraih kesuksesan dalam hidupnya serta pandai karena kebijaksanaanya.

20

SIMPULAN DAFTAR PUSTAKAhttp://achmad-hidajat.blogspot.com/2011/11/upaya-penanaman-nilai-nilai-karakter.html http://pendikar.dikti.go.id/gdp/wp-content/uploads/Pedoman-pelaksanaan-Pendikar-18-Feb2011.pdf http://setiamurnitelaumbanua.blogspot.com/2011/10/penanaman-nilai-karakter-dalamkegiatan.html

21