Laporan Pkl Puskesmas Kassi

download Laporan Pkl Puskesmas Kassi

of 21

Transcript of Laporan Pkl Puskesmas Kassi

BAB 1PENDAHULUANA. Latar BelakangDesentralisasi permasalahan kesehatan di tingkat nasional ke daerah merupakan inovasi yang patut disambut dengan baik untuk menanggulangi berbagai masalah seperti disparitas pelayanan kesehatan yang masih tinggi, rendahnya kualitas kesehatan penduduk miskin, rendahnya kondisi kesehatan lingkungan, birokritas pelayaanan puskesmas dan minimnya kesadaran masyarakat untuk terlibat mewujudkan visi indonesia sehat 2015, dimana dibutuhkan strategi pengorganisasi komunitas yang terpadu.Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan yang terinstitusionalisasi mempunyai kewenangan yang besar dalam menciptakan inovasi model pelayanan kesehatan di arah basis. Untuk itu dibutuhkan komitmen dan kemauan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan dengan melakukan revitalisasi sistem kesehatan dasar dengan memperluas jaringan yang efektif dan efisien di puskesmas, peningkatan jumlah dan kualitas tenaga kesehatan/revitalisasi kader PKK, pembentukan standar pelayanan kesehatan minimum untuk kinerja system kesehatan yang komprehensif, serta memperbaiki sistem informasi pada semua tingkatan pemerintah.Pendidikan tenaga kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional bidang kesehatan masyarakat secara optimal.Dalam kaitan ini pendidikan tenaga kesehatan yang bermutu yang mampu mengembang tugasuntuk mewujudkan perubahan, pertumbuhan dan membangun dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat.Salah satu institusi pendidikan yang menyediakan tenaga kesehatan adalah Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar yang menghasilkan tenaga kesehatan dibidang farmasi tingkat ahli madya yang mampu bekerja dalam sistem pelayanan kesehatan secara terpadu. Oleh karena itu, keluaran akademi ini harus terampil, terlatih dan dapat mengembangkan diri dengan baik sebagai pribadi maupun sebagai tenaga kerja kesehatan yang profesional berdasarkan nilai-nilai yang dapat menunjang upaya pembangunan dibidang kesehatan.Untuk menghasilkan tenaga kesehatan di bidang farmasi yang memenuhi kualitas tersebut, maka penyelenggaraan pendidikan terutama proses belajar mengajar harus ditingkatkan dan dikembangkan secara terus menerus.Salah satu upaya yang dilakukan untuk memberikan bakal pengalaman kepada mahasiswa adalah mengikutsertakan dalam Praktek kerja Lapangan dianggap sebagai cara terbaik untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya selama mengikuti pendidikan. Selain itu, pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan dianggap sebagai cara terbaik untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya selama mengikuti pendidikan. Selain itu, pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan merupakan sarana pengenalan kerja bagi mahasiswa untuk dapat melihat, mengetahui, menerima dan menyerap sistem pelayanan kesehatan yang ada di masyarakat, sehingga hal tersebut menjadi orientasi bagi mahasiswa sebelum langsung bekerja di masyarakat.Untuk menunjang tercapainya tujuan Praktek Kerja Lapangan, maka mahasiswa perlu melaksanakan Praktek Kerja Lapangan baik itu di gudang farmasi, pedangang besar farmasi (pbf), puskesmas dan rumah sakit. B. Tujuan Praktek Kerja LapanganPraktek Kerja Lapangan merupakan salah satu proses belajar mengajar yang dilaksanakan pada sarana kesehatan pemerintah atau swasta, untuk mencapai tujuan pendidikan secara menyeluruh. Program PKL dilaksanakan dengan tujuan:1. Meningkatkan, memperluas dan memantapkan keterampilan Mahasiswa sebagai bekal untuk memasuki lapangan kerja sesuai dengan kebutuhan program pendidikan yang ditetapkan.2. Mengenal kegiatan penyelenggaraan program kesehatan masyarakat secara menyeluruh baik ditinjau dari aspek administrasi, teknis maupun social budaya.3. Memberikan kesempatan kerja secara terpadu dalam melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan khususnya di bidang farmasi di rumah Sakit, Puskesmas, Pedagang Besar farmasi, apotek dan industri farmasi.4. Memperoleh masukan dan umpan balik, guna memperbaiki dan mengembangkan serta meningkatkan penyelenggara pendidikan Akademi Farmasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.5. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mensosialisasikan diri pada lingkungan kerja yang sebenarnya.C. Tujuan Pembuatan LaporanSalah satu tugas yang harus dilakukan peserta PKL setelah kegiatan dilokasi adalah membuat laporan kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama melaksanakan PKL. Adapun tujuan pembuatan laporan pelaksanaan antara lain:1. Peserta Praktek Kerja Lapangan akan mampu memahami, memantapkan dan mengembangkan pengetahuan yang telah diperoleh dikampus dan diterapkan di lapangan kerja.2. Peserta Praktek Kerja Lapangan akan mampu mencari alternative pemecahan masalah yang ditemukan di lapangan kerja.3. Mengumpulkan data guna kepentingan institusi pendidikan maupun mahasiswa yang bersangkutan.

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Pengertian PuskesmasMenurut Depkes RI Tahun 2004, Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten / kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja.Menurut Depkes RI Tahun 1991, Pusksemas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang membina peran serta masyarakat disamping itu memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat diwilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok yaitu :1. Wilayah kerja puskesmas meliputi suatu kecamatan sebagai sebagian dari suatu kabupaten, faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografis dan keadaan infra sturktur lainnya yang merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja puskesmas.2. Pelayanan kesehatan menyeluruhPelayanan kesehatan yang menyeluruh yang diberikan dipuskesmas adalah meliputi:Kuratif (pengobatan), Promotif (peningkatan kesehatan), Preventif (pencegahan), Rehabilitatif (pemulihan kesehatan).Pelayanan kesehatan tersebut ditujukan kepada semua penduduk yang ada diwilayah kerja puskesmas yang tidak memandang jenis kelamin, golongan, suku, agama, dan ras sejak dalam pembuahan sampai dengan usia lanjut maupun tutup usia.3. Pelayanan kesehatan terpaduDengan adanya sistem pelayanan kesehatan meliputi puskesmas maka berbagai kesatuan pokok puskesmas dilaksanakan bersama dibawah satu koordinasi dan satu pimpinan.B. Sejarah Singkat Puskesmas Kassi-Kassi Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang langsung memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat dalam suatu wilayah kerja tertentu.Dalam rangka lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, terutama pada masyarakat berpenghasilan rendah maka pemerintah maupun swasta mendirikan pusat kesehatan masyarakat, sebagaimana pelaksanaan dalam pelayanan kesehatan secara langsung kepada masyarakat.Atas pemikiran, pertimbangan dan dengan kerja sama yang baik dari berbagai pihak, maka pada tahun 1978 didirikan puskesmas yang bertempat di jalan Tamalate 1 perumnas kota Makassar, yang diberi nama puskesmas kassi-kassi.Puskesmas kassi-kassi ini dikepalai oleh dr.Hj.Mariathy Mkes, beliau dibantu oleh 6 orang tenaga medis, diantaranya 4 orang dokter umum dan 2 orang dokter gigi. Setiap hari jumlah pasien yang datang ke puskesmas kassi-kassi rata-rata sekitar 150-250 orang bahkan pada hari-hari tertentu jumlah pasien lebih besar dibanding dari jumlah biasanya, dimana sebagian pasien tersebut berasal dari keluarga prasejahtera.Selain melayani pengobatan jalan, puskesmas kassi-kassi juga melayani rawat inap, yang terdiri dari ruang persalinan dan ruang perawatan HIV AIDS dan metadon. Puskesmas kassi-kassi juga memiliki puskesmas pembantu di kelurahan kanrunrung, buakana dan balla parang.C. Visi, Misi, Motto dan Tujuan Puskesmas Kassi-kassi1. VisiVisi Puskesmas Kassi-kassi adalah terwujudnya kemandirian masyarakat untuk sehat.2. Misia. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia Puskesmas.b. Meningkatkan pembinaan program yang berbasis masyarakat.c. Lebih meningkatkan kerjasama dengan lintas sektor.d. Meningkatkan kualitas pelayanan puskesmas.e. Meningkatkan sarana dan prasarana puskesmas.f. Menigkatkan promosidan pencegahan penyakit.3. MottoSenyum, Salam, Sapa, Santun dan Sehat.4. TujuanTerpenuhinya kebutuhan pelayanana kesehatan paripurna yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat.

D. Tugas dan Fungsi Puskesmas1. Fungsi Puskesmas Kassi-kassia. Sebagai unit pelaksanaan terdepan di bidang kesehatan masyarakat setempat.b. Sebagi Community Center, dimana komunikasi antara interaksi lewat program-program kesehatan.c. Untuk merintis upaya-upaya yang mempunyai jangka panjang dalam pencapaian nailai kesehatan masyarakat.2. Tugas Puskesmas Kassi-kassia. Upaya yang wajib dilakukan berdasarkan keputusan Menkes No.128/Menkes/KK II/2005, yaitu:i. Upaya promosi kesehatanii. Upaya kesehatan lingkunganiii. Upaya KIA serta KBiv. Upaya perbaikan gizi masyarakatv. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menularvi. Upaya pengobatanb. Upaya kesehatan pengembanganAdalah upaya yang diterapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang dikemukakan dimasyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok puskesmas yang telah ada yakni :i. Upaya kesehatan sekolahii. Upaya kesehatan olahragaiii. Upaya perawatan kesehatan masyarakativ. Upaya keselamatan kerjav. Upaya kesehatan gigi dan mulutvi. Upaya kesehatan jiwavii. Upaya kesehatan masyarakatviii. Upaya kesehatan usia lanjutix. Upaya kesehatan pembinaanE. Alur Pelayanan dan Kelurahan yang Ditangani Puskesmas Kassi-KassiPuskesmas Kassi-kassi menangani 9 kelurahan, antara lain :1. Balla Parang2. Mapala3. Tidung4. Bonto Makkio5. Buakana6. Rappocini7. Karunrung8. Kassi-kassi9. Banta-bantaeng

F. PelayananPelayanan obat di kamar obat adalah hal-hal teknis yang harus dikerjakan mulai dari datang resep, penyimpanan resep sampai penyerahan obat kepada pasien.Penyerahan obat kepada pasien harus dapat menjamin penggunaan obat secara benar dan rasional sehingga sebaiknya atau bahkan harus disertai dengan informasi yang jelas serta wadah yang tepat yang dapat menjamin mutu obat.Pelayanan obat yang baik terdiri dari lima kategori, yaitu:1. Memahami isi obat2. Mencari dan mengumpulkan data3. Formulasi4. Memberi etiket5. Penyerahan resep dan pemberian informasi obat.G. Kegiatan Pokok Puskesmas Kassi-kassiKegiatan-kegiatan pokok tersebut dibawahi oleh 7 unit satuan yaitu :1. Unit I mempunyai tugas pokok dalam pencegahan dan pemberantasan penyakit.2. Unit II mempunyai tugas pokok dalam peningkatan kesehatan keluarga.3. Unit III melaksanakan kegiatan pokok dalam pemeliharaan kesehatan dan rujukan.4. Unit IV melaksanakan tugas pokok dalam kesehatan lingkungan, penyuluhan masyarakat.5. Unit V melaksankan kegiatan perawatan antara lain rawat jalan, kartu dan rawat inap.6. Unit VI melaksanakan kegiatan penunjangan meliputi laboratorium dan farmasi.7. Unit VII merupakan unit pelaksanaan yang meliputi kesehatan mata, jiwa dan kesehatan lain.H. Tugas dan Peranan Asisten Apoteker di Kamar Obat PuskesmasAdapun tugas dan wewenang petugas kamar obat di psukesmas :1. Menyimpan, memelihara dan membuat catatan obat yang diterima maupun yang dipakai oleh kamar obat puskesmas dalam bentuk buku, catatan harian penerimaan dan pemakaian obat.2. Memelihara dan menyimpan resep obat secara tertib (sebagai bukti pengeluaran obat kepada pasien).3. Setiap awal bulan mempersiapkan data pemakaian obat dan jumlah permintaan resep (umum, askes dan JPS).4. Membuat laporan dan secara berkala mengajukan permintaan obat kepada petugas gudang obat.5. Melayani permintaan obat untuk keperluan kamar suntik, puskesmas keliling dan posyandu.6. Menyimpan dan memelihara obat yang ada dikamar obat.7. Menyerahkan kembali obat rusak/ kadaluarsa kepada petugas gudang obat.

BAB IIIURAIAN KHUSUSPENGELOLAAN OBAT DI PUSKESMAS KASSI-KASSIA. PerencanaanPerencanaan kebutuhan obat adalah suatu proses dalam memilih jenis dan menetapkan jumlah perkiraan dan kebutuhan obat di suatu unit pelayanan kesehatan. Dalam memilih jenis dan menetapkan jumlah obat secara tepat diperlukan suatu persiapan-persiapan yang menyangkut kegiatan-kegiatan sebagai berikut :1. Menetapkan jumlah serta sasaran, metode atau prosedur pencapaian.2. Mengumpulkan dan mengawasi data.3. Evaluasi proses perencanaan.Tujuan perencanaan adalah :1. Untuk mendapatkan jenis dan jumlah obat sesuai kebutuhan2. Untuk menghindari terjadinya kekosongan obat.3. Untuk meningkatkan penggunaan obat secara rasional, efektif dan efisien.Persiapan kebutuhan obat di tiap unit pelayanan kesehatan dapat dihitung dengan metode-metode sebagai berikut :1. Metode Populasi yaitu kebutuhan obat berdasarkan jumlah penduduk2. Metode Konsumsi yaitu kebutuhan obat berdasarkan jumlah pemakaian periode yang lalu3. Metode Epidemiologi yaitu kebutuhan obat berdasarkan jenis penyakitNamun metode yang digunakan dalam puskesmas kassi-kassi adalah metode konsumsi.Tata cara perencanaan obat adalah :1. Menetapkan jumlah sisa stok obat dari kartu stok obat2. Menetapkan jumlah rata-rata pemakaian setiap jenis obat3. Menyimpan daftar jumlah sepuluh penyakit tersebar tahun lalu dan perkiraan jumlah penyakit tahun berikutnya.4. Menghitung stok cadangan / stok pengamanan5. Menyusun rencana seluruh kebutuhan obat menurut metode konsumsi.Di unit puskesmas untuk meenyusun rencana kebutuhan jumlah obat digunakan data pemakaian obat tahun lalu, dimana hal tersebut yang merupakan dasar pemikiran untuk menyusun perencanaan kebutuhan obat tahun berikutnya.B. PengadaanPengadaan adalah suatu proses untuk memperoleh perbekalan obat atau alkes yang dibutuhkan di unit-unit pelayanan kesehatan. Pengadaan obat-obatan di puskesmas berasal dari berbagai sumber dana antara lain:1. INPRES2. ASKES3. PKPS BBM (Proyek kompensasi dan pengurangan subsidi BBM)Tujuan pengadaan obat adalah:1. Untuk memperoleh obat dengan jumlah dan jenis yang tepat, sesuai dengan kebutuhan.2. Untuk menjamin mutu obat3. Untuk penyampaian yang tepat dan waktu yang tepat4. Untuk optimasi pengelolaan obat melalui tata cara pengadaan yang baik.Tata cara pengadaan obat dipuskesmas adalah :1. Menyusun daftar permintaan obat-obatan yang sesuai dengan kebutuhan2. Mengajukan permintaan obat ke gudang farmasi dengan menggunakan formulir LPLPO kemudian gudang farmasi mengirim obat ke puskesmas3. Penerimaan dan pengecekan jenis dan jumlah obat.C. PenerimaanKegiatan penerimaan dan pemeriksaan obat meliputi:1. Penerimaan obat dari gudang farmasi2. Pemeriksaan obat berdasarkan jumlah dan jenisnya3. Pencatatan harian penerimaan obat.Pencatatan harian penerimaan obat dan alat kesehatan merupakan sarana perhitungan dalam rangka pertanggung jawaban obat-obatan yang berada dalam gudang dan juga merupakan sarana informasi dalam rangka pengendalian persediaan.D. PenyimpananTujuan penyimpan adalah :1. Memelihara mutu obat2. Menghindari penggunaan yang tidak bertanggung jawab3. Menjaga kelangsungan persediaan4. Memudahkan pencarian dan pengawasan obatObat dipuskesmas kassi-kassi disimpan berdasarkan :1. Abjad2. Bentuk sediaan3. Sistem FIFO (yang masuk pertama, pertama keluar)4. Sistem FEFO (yang pertama expired, pertama keluar)E. Penyaluran dan DistribusiGudang obat puskesmas menerima obat dari gudang farmasi kemudian gudang obat puskesmas menyalurkan ke masing-masing unit seperti : puskesmas keliling, puskesmas pembantu, laboratorium, kamar obat, poli gigi, poli umum, kamar suntik dan KIA.F. Pelaporan Penggunaan Perbelakan Farmasi di Puskesmas Kassi-KassiPenggunaan obat dan alat kesehatan dilaporkan kegudang farmasi dengan tembusan kepala Dianas kesehatana kota Makassar setiap bulannya, dimana obat yang pengadaannya dilakukan oleh pemerintah kota yang dilaporkan setiap bulan, sedangkan untuk laporan narkotika ditembuskan kepada Dinas kesehatan kota makassar dan balai besar POM.Pelaporan obat-obatan di puskesmas kassi-kassi di golongkan :1. Laporan harian pemakaian obat2. Laporan bulanan pemakaian obat3. Laporan tahunan pemakaian obat4. Laporan narkotika

BAB IVPEMBAHASANA. Masalah yang DitemukanSetelah kami menyelesaikan PKL di puskesmas kassi-kassi, kami menemukan sedikit kendala, diantaranya :1. Ruang kamar obat yang kurang luas, sehingga kurang leluasa bergerak.2. Gudang yang tempatnya agak jauh dari kamar obat, sehingga menyulitkan pengambilan obat digudang serta luas gudang yang kurang memadai untuk menampung barang yang masuk.B. Alternatif Pemecahan Masalah1. Sebaiknya kamar obat diperluas agar memudahkan dalam pelayanan obat kepada pasien, juga agar leluasa dalam bergerak.2. Memperluas gudang sehingga memudahkan dalam penempatan barang-barang yang masuk.

BAB VPENUTUPA. KesimpulanDari hasil yang kami peroleh dari pelaksanaan PKL di puskesmas kassi-kassi, maka kami dapat menarik kesimpulan:1. Puskesmas adalah suatu organisasi fungsional dan pusat pelayanan yang langsung memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu sebagai usaha meningkatkan kesehatan masyarakat.2. Tugas dan peranan asisten apoteker di puskesmas yaitu sebagai pengelolaan obat, mulai dari merencanakan, melakukan pengadaan dan penyaluran obat kepada pasien juga memberikan informasi-informasi tentang obat serta mempunyai tanggung jawab untuk menjamin tersedianya obat di setiap unit pelayanan d pukesmas demi pelayanan kesehatan di puskesmas.Pengelolaan obat di puskesmas meliputi :a. Perencanaanb. Pengadaanc. Penerimaand. Penyimpanane. Pendistribusianf. Penggunaang. Pencatatan dan pelaporan

B. SaranBesar harapan kami sebagai peserta PKL, agar di waktu mendatang pelaksanaan PKL di puskesmas kassi-kassi bisa lebih intensif lagi khususnya dalam hal perencanaan obat, pengadaan obat, pendistribusian obat dan pelayanan kepada masyarakat (pasien).

DAFTAR PUSTAKA

Anief, M. 2003. Apa Saja Yang Perlu Diketahui Tentang Obat, Jakarta : FKUIAzwar Darwis. 2007. Perkembangan Praktek Kefarmasian. http://www.isfinational.or.id/ home.html 2007.Azwar, Asrul. 1993. Konsep Mutu Pelayanan Kesehatan. Ilmu Kedokteran Komunikasi. JakartaDepartemen Kesehatan Republik Indonesia, 1990.Pedoman Kerja Puskesmas, Jilid 1, Jakarta: 1-3Departemen Kesehatan Republik Indonesia.1994.Pedoman Pencatatan Pengolahan dan Pelaporan Obat di Puskesmas dan Sub Unit Pelayanan Kesehatan. JakartaHerman.2009. Peran Asisten Apoteker.http://alumnifarmasibumiayu. blogspot. com Syahria Maya. 2009.Optimalisasi Kinerja Puskesmas Melalui Pengorganisasian Masyarakat. http://tirtaamartya.wordpress.com/

8