Laporan Pkl Fix Hendy

132
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI RADIO REPUBLIK INDONESIA (RRI) STASIUN PURWOKERTO ANTENA PADA PEMANCAR RADIO DAN PEMBUATAN WEBSITE RRI STASIUN PURWOKERTO PADA HALAMAN GALLERY DAN MANAGE GALLERY PADA HALAMAN ADMINISTRATOR Disusun Guna Memenuhi Tugas Praktik Kerja Lapangan Disusun oleh: Nama : Hendy Arief Hidayat NIM : 5302410096 Jurusan/ Prodi : Teknik Elektro/ Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer, S1

Transcript of Laporan Pkl Fix Hendy

Page 1: Laporan Pkl Fix Hendy

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

DI RADIO REPUBLIK INDONESIA (RRI) STASIUN PURWOKERTO

ANTENA PADA PEMANCAR RADIO DAN PEMBUATAN WEBSITE RRI STASIUN PURWOKERTO PADA HALAMAN GALLERY DAN MANAGE

GALLERY PADA HALAMAN ADMINISTRATOR

Disusun Guna Memenuhi Tugas Praktik Kerja Lapangan

Disusun oleh:

Nama : Hendy Arief HidayatNIM : 5302410096Jurusan/ Prodi : Teknik Elektro/ Pendidikan Teknik Informatika

dan Komputer, S1

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TAHUN 2013

Page 2: Laporan Pkl Fix Hendy

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan telah disyahkan oleh RRI Stasiun Purwokerto

dan Jurusan Teknik Elektro UNNES.

Hari : Senin

Tanggal : 01 Maret 2013

Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan

Drs. Samiyono, M.T. Dwi Swasono

NIP. 19490616197511002 NIP. 19610918199931003

Mengetahui, Mengetahui,

Ketua Jurusan Teknik Elektro Kepala Sumber Daya Teknologi

dan Media RRI Purwokerto

Drs. Suryono, M.T. Burhanudin Ramadlan, S.T.

NIP. 195503161985031001 NIP. 196712181998031004

ii

Page 3: Laporan Pkl Fix Hendy

iii

Abstrak

Hendy Arief HidayatAntena Pada Pemancar Radio dan Pembuatan Website RRI Stasiun Purwokerto

Pada Halaman Gallery Dan Manage Galleey Pada Halaman AdministratorRadio Republik Indonesia (RRI) Stasiun Purwokerto

Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer, S1 – Teknik ElektroUniversitas Negeri Semarang

Tahun 2013

Praktik kerja lapangan merupakan salah satu mata kuliah yang harus dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa jurusan Teknik Elektro program studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer. Berdasarkan hal tersebut, penulis berkesempatan untuk melakukan kegiatan praktik kerja lapangan di sebuah radio nasional yakni Radio Republik Indonesia (RRI) stasiun Purwokerto. Perkembangan yang semakin pesat dalam dunia informasi dan komunikasi membuat hal ini menjadi motivasi tersendiri bagi penulis untuk mengetahui wawasan dibidangnya khususnya yang ada pada radio nasional Radio Republik Indonesia stasiun Purwokerto, namun juga harus mengetahui pengetahuan pada lain bidang yang sepaham dengan bidang penulis yakni bidang informatika dan komputer. Manfaat yang didapat, antara lain yaitu penulis mendapatkan dan menambah pengetahuan, wawasan, serta pengalaman di dunia kerja tentunya pada bidang radio.

Teknik pengumpulan data pada praktek kerja lapangan ini yaitu dengan menggunakan tiga metode, antara lain pengumpulan data primer dan data sekunder dimana melalui metode observasi, wawancara, dan studi literatur digunakan sebagai referensi.

Laporan ini secara umum berisi mengenai salah satu bagian dari pemancar yang digunakan pada RRI stasiun Purwokerto yakni antena, kemudian tata cara pembuatan website pada halaman gallery dan halaman panel manage gallery, serta manajemen kerja yang diterapkan oleh RRI stasiun Purwokerto.

Kesimpulan yang diperoleh dari praktek kerja lapangan yang dilakukan adalah penulis mengetahui bagaimana bagian pemancar yang ada di RRI stasiun Purwokerto dimana yang dibahas penulis adalah antena dari sebuah pemancar. Dan kemudian tata cara pembuatan website pada halaman gallery yang menampilkan berbagai macam gambar yang telah diunggap, serta panel-panel admin manage gallery pada halaman administrator.

iii

Page 4: Laporan Pkl Fix Hendy

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjakan kehadirat Allah SWT dengan

berkah kelimpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan praktek kerja pada Radio Republik Indonesia (RRI) stasiun

Purwokerto pada bagian Seksi Sumber Daya Teknologi dan Media. Adapun

laporan praktek kerja lapangan ini disusun guna memenuhi syarat kurikulum pada

program studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer jurusan Teknik

Elektro Universitas Negeri Semarang.

Penulis menyadari bahwa kegiatan praktek kerja dan laporan ini tidak

dapat terselesaikan tanpa bantuan, dorongan serta kebersamaan yang telah

diberikan kepada penulis selama kegiatan praktek kerja dan penyusunan laporan,

untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri

Semarang.

2. Drs. M. Herlanu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik.

3. Drs. Suryono, M.T selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro.

4. Feddy Setio Pribadi, S.Pd., M.T selaku Kepala Program Studi Pendidikan

Teknik Informatika dan Komputer, S1.

5. Drs. Samiyono, M.T selaku Dosen Pembimbing.

6. Rasiyah, S.Sos. selaku Kepala Radio Republik Indonesia stasiun Purwokerto.

iv

Page 5: Laporan Pkl Fix Hendy

v

7. Burhanudin Ramdlan, S.T selaku Kepala Seksi Sumber Daya Teknologi dan

Media.

8. Dwi Swasono selaku Kepala Sub Seksi Teknik Studio dan Media.

9. Indarto selaku Pembimbing Lapangan.

10. Rekan kerja di RRI Purwokerto yang telah membantu dan berkerja sama

dalam pelaksanaan praktek kerja dan pembuatan penyusunan laporan ini.

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah

membantu dalam penyelesaian penulisan laporan ini.

Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis

mendapatkan imbalan dari Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangannya.

Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan

laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca,

khususnya mahasiswa teknik informatika.

Purwokerto, 24 Maret 2013

Penulis,

v

Page 6: Laporan Pkl Fix Hendy

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................... ii

ABSTRAK .............................................................................................. iii

KATA PENGANTAR ...................................................................... iv

DAFTAR ISI .............................................................................................. vi

DAFTAR TABEL .................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. ix

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................... 1

B. Tujuan dan Manfaat ........................................................... 3

C. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan ............................................... 5

D. Pengumpulan Data ........................................................... 7

E. Sistematika Laporan ........................................................... 7

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan RRI Stasiun Purwokerto ....................... 9

B. Visi dan Misi RRI Stasiun Purwokerto ................................... 16

C. Ikrar RRI ................................................................................... 18

D. Logo dan Arti Logo RRI ........................................................... 19

E. Manajemen RRI Stasiun Purwokerto ................................... 21

vi

Page 7: Laporan Pkl Fix Hendy

vii

BAB III PEMBAHASAN

A. Pemancar Radio FM RRI Stasiun Purwokerto............................ 30

B. Pembuatan Website RRI Stasiun Purwokerto............................. 52

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................... 69

B. Saran ................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 72

LAMPIRAN

vii

Page 8: Laporan Pkl Fix Hendy

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Sarana dan Prasarana LPP RRI Purwokerto ................................... 27

Tabel 2. Database rri_pwt.sql ....................................................................... 62

Tabel 3. Accounts pada Database rri_pwt.sql............................................... 62

Tabel 4. Gallery pada Database rri_pwt.sql............................................. 62

viii

Page 9: Laporan Pkl Fix Hendy

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Logo RRI .................................................................................. 19

Gambar 2. Bagan Struktur Organisasi RRI Stasiun Purwokerto.................. 21

Gambar 3. Pemancar Combain Berbasis RVR 3000W................................ 33

Gambar 4. Exciter FM Build Up RVR TEX 30 LCD.................................. 34

Gambar 5. Diagram Blok Bagian Pemancar ................................................ 35

Gambar 6. Amplitude Modulated Wave ..................................................... 38

Gambar 7. Frequency Modulated Wave ...................................................... 38

Gambar 8. Antena Yagi ................................................................................ 45

Gambar 9. Antena Dipol ............................................................................... 47

Gambar 10. Antena Horn .............................................................................. 48

Gambar 11. Antena Omnidirectional ............................................................ 49

Gambar 12. Antena Sierra ............................................................................. 51

Gambar 13. The Linear Sequential Model .................................................... 56

Gambar 14. Entity Relationship Diagram (DRM) ........................................ 61

Gambar 15. Antarmuka Halaman Gallery ..................................................... 67

Gambar 16. Antarmuka Halaman Manage Gallery ...................................... 68

ix

Page 10: Laporan Pkl Fix Hendy

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Denah Lokasi RRI Purwokerto ...............................................

Lampiran 2. Struktur Organisasi ...........................................................

Lampiran 3. Surat Ijin Tugas dan Surat Tugas Dosen Pembimbing.............

Lampiran 4. Surat Penyerahan Mahasiswa PKL ...................................

Lampiran 5. Surat Tugas Pembimbing PKL ...............................................

Lampiran 6. Surat Penerimaan PKL ...........................................................

Lampiran 7. Surat Permohonan Pengantar Pembuatan Surat Keterangan

Pernah PKL .......................................................................

Lampiran 8. Surat Keterangan Pernah Melaksanakan PKL .......................

Lampiran 9. Lembar Presensi .......................................................................

Lampiran 10. Lembar Penilaian Pembimbing Lapangan .......................

Lampiran 11. Lembar Penilaian Dosen Pembimbing ...................................

Lampiran 12. Dokumentasi .......................................................................

x

Page 11: Laporan Pkl Fix Hendy

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sangat

berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Teknologi informatika dan

komputer berkembang dengan pesat di berbagai bidang termasuk juga pada

bidang radio, sehingga dengan perkembangan teknolgi tersebut dewasa ini

membuat orang melakukan berbagai inovasi teknologi yang lebih luas, baik

dalam bidang audio, video maupun perangkat komunikasi seperti pemancar

dan sebagainya, termasuk juga adanya website guna mempermudah semua

orang untuk mengakses suatu informasi yang ingin dicari atau diakses di

internet.

Berkaitan dengan hal tersebut pemanfaatan dan penggunaan berbagai

komponen teknologi informatika dan komputer semakin berkembang pula,

sesuai dengan kebutuhan peralatan yang dipakai. Dalam hal ini, penulis

mengangkat dua permasalahan, yakni antena pada pemancar dan pembuatan

website pada halaman gallery dan panel admin manage gallery pada halaman

administrator.

Antena adalah bagian yang paling penting dari sistem pemancar.

Antena berfungsi sebagai alat yang dapat meradiasikan gelombang radio.

Sebagai bagian dari sistem penerima, antena berfungsi sebagai bagian yang

dapat menangkap radiasi gelombang radio. Antena yang ideal akan

1

Page 12: Laporan Pkl Fix Hendy

2

meradiasikan gelombang radio kesegala arah. Antena yang ideal

disebut sebagai antena isotropis. Sebagai gambaran, jika antena isotropis

diletakkan pada titik pusat dari bola maka antena isotropis akan mengisi

semua ruang yang ada pada bola tersebut dengan radiasi gelombang radio.

Website atau situs web adalah sebuah penyebaran informasi melalui

internet. Situs web merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari dunia

internet. Melalui situs web, setiap pemakai internet bisa mengakses

informasi-informasi di situs web yang tidak hanya berupa teks, tetapi juga

dapat berupa gambar, suara, film, animasi, dan sebagainya. Situs web dalam

arti sebenarnya merupakan suatu kumpulan-kumpulan dokumen yang banyak

tersebar di beberapa komputer server yang berada di seluruh penjuru dunia

dan terhubung menjadi satu jaringan melalui jaringan yang disebut internet.

Berdasarkan hal tersebut, timbul suatu permasalahan untuk membuat dan

mengembangkan website RRI stasiun Purwokerto guna mempermudah semua

orang untuk mengakses informasi yang ada di daerah Purwokerto pada

khususnya dan informasi nasional pada umumnya melalui internet.

Pengembangan website ini ditujukan untuk bisa melakukan proses radio

streaming di internet guna mempercepat dan mempermudah semua orang

untuk memperoleh informasi dengan mendengarkan radio secara streaming

dengan jarak jaringan tak terjangkau luasnya.

Page 13: Laporan Pkl Fix Hendy

3

B. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan Praktek Kerja Lapangan

Secara umum praktek kerja lapangan bertujuan untuk

mengembangkan profesionalisme dan menerapkan ilmu pengetahuan

dasar teknik, keahlian, dan pelengkap terpadu sistematis secara ilmiah

dalam bentuk nyata.

Secara khusus tujuan praktek kerja lapangan adalah sebagai

berikut:

a. Menambah pengetahuan dan cakrawala temtang bidan gteknik dan

pelaksanaanya.

b. Mengenalkan mahasiswa dengan berbagai masalah yang timbul

dilapangan baik segi teknik, sosial, ekonomi dan sebagai dasar

aplikasi ilmu yang didapat di bangku kuliah.

c. Menumbuhkan rasa kesetiakawanan sosial, kegotongroyongan antar

semua pihak yang terikat dalam PKL.

d. Mengetahui proses siaran radio secara langsung.

e. Tujuan praktek kerja lapangan sebagai salah satu syarat untuk

mengikuti tugas akhir pada program S1 Universitas Negeri Semarang.

2. Manfaat Praktek Kerja Lapangan

Bagi Universitas Negeri Semarang

Page 14: Laporan Pkl Fix Hendy

4

a. Menjalin kerjasama yang baik dalam bidang pengembangan teknologi

antara pihak instansi dengan universitas, sehingga terjalin hubungan

yang saling menguntungkan.

b. Memperoleh masukan kompetensi yang diperlukan sebuah instansi

terhadap tenaga ahli khususnya program studi Pendidikan Teknik

Informatika dan Komputer.

c. Mengetahui sejauh mana ilmu yang telah diserap dan dipahami oleh

mahasiswa selama studi.

d. Memperoleh gambaran dan wawasan kerja yang aplikatif.

e. Memperoleh informasi temtang perkembangan berbagai teknologi

yang berhubungan dengan jurusan yang ditempuh selama kuliah.

Bagi RRI stasiun Purwokerto

a. Dengan adanya Praktek Kerja Lapangan, RRI Purwokerto akan

mendapat masukan-masukan yang sangat berguna bagi pelaksanaan di

lapangan.

b. Bagi instansi yang berkaitan dapat menilai kualitas pendidikan di

Universitas Negeri Semarang, memberikan masukan kompetisi yang

sesuai, sehingga akan membantu meningkatkan kelulusan yang

dibutuhkan di dunia kerja dan meningkatkan peran terhadap dunia

pendidikan.

c. Memberi informasi dan pengetahuan kepada mahasiswa tentang yang

dijalankan oleh RRI Purwokerto.

Page 15: Laporan Pkl Fix Hendy

5

Bagi Mahasiswa

a. Memperoleh bekal dan pengetahuan tentang dunia industri atau

instansi sebelum terjun langsung dan memperoleh informasi yang

aktual mengenai dunia industri ataupun instansi dengan

mengembangkan ilmu dan ketrampilan.

b. Menambah pengetahuan dan pengalaman kerja di RRI Purwokerto

c. Melatih pemahaman tentang aplikasi pengetahuan mengenai teknik

informatika yang diterapkan pada bidang industri atau instansi

pemerintah.

d. Mengenal dan merasakan sikap profesional yang dibutuhkan di

industri ataupun instansi.

C. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan

1. Lokasi

Tempat dan pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan di

RRI stasiun Purwokerto, jalan Jenderal Soedirman Nomor 427

Purwokerto, kode pos 53116, telepon/ fax (0281) 635222, 635998, 640227,

dengan layanan siaran AM : 756 KHz , RRI Pro 1 (FM: 93,1 MHz), RRI Pro 2

(FM: 98,6 MHz), RRI Pro 3 (FM: 99 MHz), dan RRI Siaran Streaming dengan

alamat URL http://rripurwokerto.co.id.

2. Waktu Pelaksanaan

Page 16: Laporan Pkl Fix Hendy

6

Pelaksanaan kerja praktik mulai dari tanggal 21 Januari 2013

sampai dengan tanggal 22 Februari 2013 di RRI stasiun Purwokerto.

Adapun tahap yang dilaksanakan sebagai berikut:

a. Pra PKL

Persiapan administrasi dilakukan untuk menunjang proses

yang akan dilalui meliputi perizinan oleh instansi, pembekalan oleh

Panitia Gugus PKL Fakultas Teknik Universitan Negeri Semarang

dan persiapan diri.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan kerja praktik mulai dilaksanakan dari tanggal 21

Januari 2013 sampai tanggal 22 Februari 2013 di RRI Purwokerto

dengan 5 hari kerja dari Senin sampai Jumat sedang jam kerja dimual

dari pukil 09.00 sampai dengan 16.00 WIB. Untuk hari Sabtu dan

Minggu libur.

c. Pasca PKL

Pasca kegiatan PKL mahasiswa harus melengkapi data-data

yang diperlukan untuk menyusun laporan yang dapat dipertanggung

jawabkan kepada pihak-pihak yang terkait, diantaranya adalah pihak

RRI Purwokerto dan Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik

Universitas Negeri Semarang.

Page 17: Laporan Pkl Fix Hendy

7

D. Pengumpulan Data

Metode yang digunakan penulis dalam menyusun laporan ini adalah

dengan cara sebagai berikut :

1. Observasi

Dalam metode ini penulis mengadakan pengamatan dan praktek

secara langsung di lapangan. Hal-hal yang diamati di lapangan mulai dari

lingkungan pekerjaan hingga tahap pelaksanaan pekerjaan.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan kepada semua pihak yang telibat di

dalamnya, mulai dari pimpinan perusahaan, pembimbing lapangan serta

semua karyawan perusahaan.

3. Studi Literatur

Studi literatur dilakukan dengan cara mencari dan membaca

berbagai macam sumber baik dari buku maupun sumber dari internet yang

digunakan sebagai referensi guna memperoleh data yang berhubungan

dengan pembahasan.

E. Sistematika Laporan

Sistematika laporan dimaksudkan guna memudahkan pemahaman

laporan yang akan dibahas, oleh karena itu penulis berusaha menyajikan

laporan ini dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

Page 18: Laporan Pkl Fix Hendy

8

1. Bagian Awal

Pada bagian ini berisikan tentang: Halaman Judul, Halaman

Pengesahan, Abstrak, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Gambar, Daftar

Tabel dan Daftar Lampiran.

2. Bagian Isi

Pada bagian ini berisikan:

a. Bab I: Pendahuluan

Bab I membahas tentang latar belakang pelaksanaan proyek,

tujuan praktik kerja lapangan, batas masalah, tempat dan waktu

pelaksanaan serta metode pengumpulan data dan sistematika dalam

penyusunan laporan praktik kerja lapangan ini.

b. Bab II: Tinjauan Umum Perusahaan

Bab II menjelaskan tentang gambaran umum radio yang

menjadi sumber data dalam penulisan laporan praktik kerja, baik

dilihat dari sejarah radio, dan kegiatan kerja di radio.

c. Bab III: Pembuatan Proyek

Bab III membahas mengenai bahan-bahan pembuatan proyek

dan proses pembuatan proyek.

3. Bagian Akhir

Pada bagian akhir ini berisikan: Penutup yang berisi tentang

kesimpulan dan saran, Daftar Pustaka, serta Lampiran-lampiran.

Page 19: Laporan Pkl Fix Hendy

9

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan RRI Stasiun Purwokerto

RRI Purwokerto didirikan pada tanggal 11 September 1945. Bagi

masyarakat Purwokerto khususnya, masyarakat eks-karesidenan umumnya

mengenal RRI Purwokerto hampir bersamaan dengan Proklamasi

Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, walaupun

sebelumnya sudah dikenal adanya stasiun Siaran Radio di kota Kripik itu.

Di zaman pendudukan Tentara Dai Nippon (Jepang) kota Purwokerto

dipandang sebagai kota penting, karena itu pada tanggal 8 Desember 1944

didirikan studio siaran yang disebut Purwokerto Hosokyoku. Karena saat itu

masih dalam masa perang, tentunya pendirian suatu stasiun siaran radio ini

tidak akan lepas dari strategi dan propaganda kepentingan Dai Nippon.

Pembukaan Hosokyoku pada tanggal 12 Desember dilakukan oleh Syutyokan

(Residen). Pembukaan siaran pagi setiap harinya antara jam 06.00 - 08.00,

siang hari jam 12.00 - 14.00 dan petang hari dari jam 17.00 - 23.00 atau

sampai jam 24.00.

Karyawan Hosokyoku di Purwokerto ini masih terbatas sekali.

Pimpinan studio seorang Jepang bernama Nisimura, serta Kepala Bagian

Teknik yang juga seorang Jepang bernama Fujita. Karyawan berbangsa

Indonesia antara 10 sampai 15 orang. Siaran-siaran Hosokyoku menggunakan

bahasa Indonesia setiap harinya, tetapi pada jam 18.00 ada siaran khusus

9

Page 20: Laporan Pkl Fix Hendy

10

relay dari Tokyo Hosokyoku yang siarannya berbahasa Jepang dan ditujukan

kepada bangsa Jepang, terutama bala tentara Jepang yang ada di Indonesia.

Pada masa itu sudah dikenal siaran sentral berupa warta berita dan siaran-

siaran penting lainnya yaitu dari Jakarta Hosokyoku. Waktu itu di Jawa ada 8

stasiun radio, yaitu di Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surakarta,

Surabaya, Malang dan Purwokerto. Hosokyoku Purwokerto saat itu bertempat

di bekas rumah-rumah para karyawan pabrik gula Purwokerto.

Perang Asia Timur Raya berakhir dengan dibomnya kota Hiroshima

oleh tentara Sekutu, sehingga Jepang menyerah kalah kepada Sekutu pada

tanggal 15 Agustus 1945. Situasi tersebut dipergunakan oleh bangsa

Indonesia untuk menyatakan kemerdekaannya, Proklamasi Kemerdekaan

pada tanggal 17 Agustus 1945.

Ketegangan-ketegangan pada masa itu timbul antara para pejuang

bangsa Indonesia untuk membela dan mempertahankan kemerdekaan dengan

bala tentara Dai Nippon yang tidak rela melihat bangsa Indonesia merdeka.

Demikian juga antara para pejuang Indonesia yang bekerja di kantor-kantor

bekas Jepang, dengan bekas pimpinan-pimpinan mereka yang orang Jepang.

Hal ini juga terjadi di Purwokerto Hosokyoku. Walaupun pada saat itu studio

dan pemancar tidak lagi digunakan untuk siaran, Hosokyoku dijaga siang dan

malam oleh para karyawan Indonesia dengan bersenjatakan bambu runcing,

semangat untuk merebut atau pengambilalihan bekas Purwokerto Hosokyoku

oleh segenap karyawan bangsa Indonesia. Akan tetapi pengambilalihan masih

Page 21: Laporan Pkl Fix Hendy

11

menunggu komando dari pimpinan daerah agar jalannya sesuai dengan

pengambilalihan kekuasaan pemerintahan di daerah Banyumas.

Beberapa waktu setelah pengambilalihan atau penyerahan

pemerintahan dari Tentara Pendudukan Jepang kepada Republik Indonesia

yaitu dari tangan Banyumas Syutyokan kepada Residen Banyumas yang

waktu itu dijabat oleh Iskak Tjokroadisurjo. Dengan demikian,

pengambilalihan juga termasuk bekas Hosokyoku. Pada sore harinya, Residen

Iskak Tjokroadisurjo berpidato di halaman depan bekas Hosokyoku kepada

segenap penduduk bahwa wilayah Banyumas telah selesai pengambilan

kekuasaannya dari tangan Jepang, sekaligus diresmikan sebagai Radio

Banyumas. Seluruh karyawan bangsa Indonesia bekas karyawan Purwokerto

Hosokyoku ditugaskan untuk bekerja di Radio Banyumas.

Dengan pemancar SW yang berkekuatan 25 Watt, Radio Banyumas

melaksanakan tugasnya menyukseskan Pemerintahan Republik Indonesia di

wilayah Banyumas, memberikan penerangan-penerangan kepada rakyat

bahwa Indonesia sudah merdeka dan mengajak rakyat untuk membela

kemerdekaannya itu. Siaran- siaran kebih dititikberatkan pada penanaman

jiwa kemerdekaan, semangat berjuang membela Proklamasi Kemerdekaan.

Pimpinan studio pada saat itu adalah Soetardjo (almarhum), Kepala Siaran,

Ramelan dan Kepala Tata Usaha adalah Soemarto. Siaran-siaran terus

berjalan dengan kemampuan tenaga dan peralatan serta biaya yang seadanya.

Gaji karyawan belum terpikirkan dan lebih mengutamakan tugas dengan

penuh pengabdian.

Page 22: Laporan Pkl Fix Hendy

12

Kontak dengan studio-studio siaran lain bekas Hosokyoku di wilayah

Jawa mulai dilakukan, dan pada tanggal 11 September 1945, 6 pimpinan

bekas Hosokyoku di Jawa (Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta,

Surakarta dan Purwokerto) berkumpul di Jakarta untuk mengadakan

musyawarah mengenai tugas- tugas radio. Dalam pertemuan tersebut

diputuskan untuk membentuk stasiun radio dengan nama Radio Republik

Indonesia dan menyerahkannya kepada Pemerintah dengan maksud untuk

menerima tugas-tugas lebih lanjut demi kepentingan nusa, bangsa dan negara,

sekaligus dibuat ikrar yang dikenal dengan Tri Prasetya RRI serta dibuat

lambang RRI. Sebagai tindak lanjut setelah dibentuknya RRI, maka RRI

Jakarta ditetapkan sebagai Pusat RRI dengan Kepala dipegang oleh

Abdurrahman Saleh, sedangkan tujuh RRI lainnya disebut cabang RRI.

Kepala RRI cabang Purwokerto yang pertama adalah Soetardjo, tetapi tidak

lama kemudian dipindahtugaskan ke RRI Yogyakarta dan sebagai

penggantinya adalah Soemartono.

Tenaga karyawan pada masa itu umumnya terdiri dari para pemuda

yang berjuang membela kebenaran. Tugas pokok sebagai angkasawan warga

RRI makin ditingkatkan, terutama setelah ada beberapa rekan yang berasal

dari RRI Jakarta menggabungkan diri di Purwokerto. Hal ini disebabkan oleh

situasi Ibukota Jakarta waktu itu sehingga Pusat Pemerintahan Republik

Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta. Diantara mereka terdapat seniman dan

komponis terkenal, Soetedjo (almarhum) yang semula adalah pemimpin

Radio Orkes Jakarta dan di RRI Purwokerto berhasil menghimpun Orkes

Page 23: Laporan Pkl Fix Hendy

13

Radio Purwokerto (ORP) dengan biduan-biduan Suyono dan Abdulgani (dari

Jakarta), Istinah (Purwokerto) dan Martono.

Bersama-sama mereka menciptakan lagu-lagu terkenal di Purwokerto,

seperti Sungai Serayu, Ratna Juita, Selamat Berjuang Pahlawanku, Alam

Ria, Bisikan Angin, dan Aku Tak Sangka. Hingga oleh Pemda Kabupaten

Banyumas dibuatkan monumen atas jasa-jasa mereka dalam bentuk gedung

Kesenian "Soeteja". Dengan adanya ORP pimpinan Soetedjo ini, RRI

Purwokerto sudah mulai melengkapi sarana hiburannya bagi masyarakat. Ada

juga siaran kerjasama dengan Kantor Penerangan Karesidenan Banyumas di

Purwokerto dengan konten penerangan kebijakan-kebijakan Pemerintah Pusat

dan Daerah. Siaran Warta Berita sebelum ada kontak dengan RRI Pusat,

diusahakan sendiri dengan menyiarkan berita-berita penting dari surat kabar

terbitan Jakarta yang sampai di Purwokerto dan untuk berita lokal daerah

bekerjasama dengan kantor berita Antara cabang Purwokerto.

Tanggal 21 Juli 1947 para serdadu Belanda menyerang pertahanan

Republik Indonesia yang mereka sebut Politionele Aksi. RRI Purwokerto

mengundurkan diri dari kota dan menuju ke Banjarnegara. Para karyawan

mengangkut pemancar, keluar masuk desa, hingga melaui lereng gunung

untuk mencari jalan yang aman. Ketika sampai di Banjarnegara, atas saran

yang berwajib demi kepentingan keamanan RRI sendiri, pemancar diangkut

lagi ke Wonosobo. Di Wonosobo RRI dipersilakan menggunakan gedung

yang cukup baik untuk siaran. Hubungan dengan RRI pusat yang saat itu

Page 24: Laporan Pkl Fix Hendy

14

berkedudukan sebagian di Surakarta dan sebagian di Yogyakarta, lebih

melancarkan tugas-tugas sesuai dengan kebijakan Kementrian Penerangan.

Pada tanggal 17 Agustus 1948 bertepatan dengan tiga tahun usia

Negara Republik Indonesia, semua stasiun RRI di wilayah Jawa Tengah

disatukan menjadi RRI Jawa Tengah dan mengambil kedudukan di

Magelang, dengan stasiun relay di Wonosobo dan Purworejo. RRI Jawa

Tengah ini dipimpin oleh Soemarto yang semula adalah pimpinan RRI

Purwokerto.

Tanggal 19 Desember 1948 pasukan Belanda menyerbu Ibukota

Republik Indonesia di Yogyakarta akan tetapi pemerintahan Indonesia telah

diamankan lebih dahulu ke pedesaan. RRI Jawa Tengah di Magelang

berusaha untuk menyingkir ke luar kota dengan membawa peralatan-

peralatan siaran, namun tidak berhasil untuk mengudarakan siarannya.

Karyawan-karyawan RRI Jawa Tengah akhirnya menggabungkan diri ke

instansi-instansi pemerintah dan militer Republik Indonesia.

Dengan adanya perundingan antara Belanda dan Pemerintah Republik

Indonesia pada Perundingan Meja Bundar Yogyakarta, maka pada tanggal 29

Juni 1948 Yogyakarta dan daerah-daerah lain harus dikosongkan dari serdadu

Belanda. Setelah Daerah Istimewa Yogyakarta kembali menjadi Ibukota

Republik Indonesia, RRI yang pertama kali kembali mengudara adalah RRI

Yogyakarta. Karyawan-karyawan RRI di daerah lain termasuk Purwokerto

menggabungkan diri datang ke Yogyakarta untuk memperoleh instruksi-

instruksi lebih lanjut dari pimpinan RRI Pusat di Yogyakarta.

Page 25: Laporan Pkl Fix Hendy

15

Pada awal tahun 1950 setelah Kemerdekaan Republik Indonesia

diakui oleh Belanda dan dunia internasional, beberapa angkasawan RRI

Purwokerto di Yogyakarta kembali ke Purwokerto untuk mengusahakan

kembali mendirikan RRI Purwokerto. Namun usaha ini ternyata tidak

mendapat izin dari RRI Pusat sehingga RRI Purwokerto tidak berhasil

mengudara kembali. Di tanah air kemudian timbul pergolakan-pergolakan

seperti APRA, RMS, PRRI Permesta dan lainnya. Khusus dalam menangani

penumpasan pemberontakan-pemberontakan tersebut, ABRI di Jawa Tengah

memilih Purwokerto untuk kedudukan stasiun radio dengan nama

Pemancar Mobil RI 12.

Pelaksanaan penyelenggaraan siarannya bekerjasama dengan

RRI Semarang, Yogyakarta, dan Surakarta. Pemberontakan akhinya berhasil

ditumpas oleh ABRI dan dengan sendirinya pemancar mobil dengan siaran-

siarannya sebagai penunjang operasi militer tidak diperlukan lagi. Masyarakat

kabupaten Banyumas menggunakan kesempatan tersebut untuk mendirikan

kembali RRI Purwokerto. Melalui DPRD Kabupaten Banyumas dihasilkan

resolusi kepada Menteri Penerangan, diusulkan agar di Purwokerto didirikan

lagi RRI supaya masyarakat Banyumas tidak dikecewakan. Pengajuan untuk

mendirkan kembali RRI Purwokerto disetujui dengan syarat Pemerintah

Daerah Kabupaten Banyumas menyediakan gedung untuk keperluan RRI di

Purwokerto. Pada tanggal 20 Mei 1964 bertepatan dengan Peringatan Hari

Kebangsaan Nasional, RRI Purwokerto diresmikan dengan bertempat di

Page 26: Laporan Pkl Fix Hendy

16

bekas Gedung Kesenian "Sri Surya" yang semula bernama Gedung Nasional

Purwokerto.

B. Visi dan Misi RRI Stasiun Purwokerto

RRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik yang independen, netral dan

tidak komersial berfungsi memberikan pelayanan siaran informasi,

pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol sosial, serta menjaga citra positif

bangsa di dunia internasional.

Secara jelas, Visi dan Misi RRI adalah sebagai berikut:

1. Visi RRI

Menjadikan Layanan Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia

radio berjaringan terluas, pembangun karakter bangsa, berkelas dunia.

2. Misi RRI

a. Memberikan pelayanan informasi terpecaya yang dapat menjadi acuan

dan sasaran kontrol sosial masyarakat dengan memperhatikan kode

etikjurnalistik/kode etik penyiaran.

b. Mengembangkan siaran pendidikan untuk mencerahkan, mencerdaskan,

dan memberdayakan serta mendorong kreatifitas masyarakat dalam

kerangka membangun karaktek bangsa.

c. Menyelenggarakan siaran yang bertujuan menggali, melestarikan dan

mengembangkan budaya bangsa, memberikan hiburan yang sehat bagi

keluarga, membentuk budi pekerti dan jati diri bangsa di tengah arus

globalisasi.

Page 27: Laporan Pkl Fix Hendy

17

d. Menyelenggarakan program siaran berperspektif gender yang sesuai

dengan budaya bangsa dan melayani kebutuhan kelompok minoritas.

e. Memperkuat program siaran di wilayah perbatasan untuk menjaga

kedaulatanNKRI.

f. Meningkatkan kualitas siaran luar negeri dengan program siaran yang

mencerminkan politik negara dan citra positif bangsa.

g. Meningkatkan partisipasi publik dalam proses penyelenggaraan siaran

mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi program

siaran.

h. Meningkatkan kualitas audio dan memperluas jangkauan siaran secara

nasional dan internasional dengan mengoptimalkan sumberdaya

teknologi yang ada dan mengadaptasi perkembangan teknologi

penyiaran serta mengefisienkan pengelolaan operasional maupun

pemeliharaan perangkat teknik.

i. Mengembangkan organisasi yang dinamis, efektif, dan efisien dengan

system manajemen sumber daya (SDM, keuangan, asset, informasi dan

operasional) berbasis teknologi informasi dalam rangka mewujudkan

tata kelola lembaga yang baik ( good corporate governance)

j. Meningkatkan kualitas siaran luar negeri dengan program siaran yang

mencerminkan politik negara dan citra positif bangsa.

k. Memberikan pelayanan jasa-jasa yang terkait dengan penggunaan dan

pemanfaatan asset negara secara profesional dan akuntabel serta

Page 28: Laporan Pkl Fix Hendy

18

menggali sumber-sumber penerimaan lain untuk mendukung

operasional siaran dan meningkatkan kesejahteraan pegawai.

C. Ikrar RRI

Pada tanggal 11 September 1945, 6 perwakilan bekas radio Jepang di

Jawa (Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surakarta dan Purwokerto)

berkumpul di rumah Adang Kadarusman Jalan Menteng Dalam Jakarta selain

menghasilkan keputusan untuk mendirikan Radio Republik Indonesia juga

menghasilkan suatu deklarasi yang terkenal dengan sebutan Piagam 11

September 1945, yang berisi 3 butir ikrar, yang kemudian dikenal dengan Tri

Prasetya RRI.

Tri Prasetya RRI

1. Kita harus menyelamatkan alat siaran radio dari siapapun yang hendak

menggunakan alat tersebut untuk menghancurkan negara kita. Dan

membela alat itu dengan segala jiwa raga dalam keadaan bagaimanapun

dan dengan akibat apapun.

2. Kita harus mengemudikan siaran RRI sebagai alat perjuangan dan alat

revolusi seluruh bangsa Indonesia, dengan jiwa kebangsaan yang murni,

hati yang bersih dan jujur serta budi yang penuh kecintaan dan kesetiaan

kepada tanah air dan bangsa.

3. Kita harus berdiri di atas segala aliran dan keyakinan partai atau

golongan dengan mengutamakan persatuan bangsa dan keselamatan

negara serta berpegang pada jiwa Proklamasi 17 Agustus 1945.

Page 29: Laporan Pkl Fix Hendy

19

D. Logo dan Arti Logo RRI

Sebagai salah satu stasiun tertua dan bersejarah di tanah air, Radio

Republik Indonesia (RRI) terus berkembang dan menyesuaikan diri dengan

kebutuhan masyarakat. RRI yang dulunya milik pemerintah kini telah

menjadi Lembaga Penyiaran Publik.

Sebelum menjadi Lembaga Penyiaran Publik, sejak tahun 2000 RRI

berstatus sebagai Perusahaan Jawatan (Perjan) dan menjalankan prinsip-

prinsip radio publik yang independen. Menjadi Perusahaan Jawatan selama

masa reformasi, merupakan masa transisi RRI dari Lembaga Penyiaran

Pemerintah menuju Lembaga Penyiaran Publik. Status sebagai Lembaga

Penyiaran Publik ditegaskan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 11 dan 12

tahun 2005.

Untuk lebih menegaskan identitasnya, RRI memebuat logo dengan

filosofi sebagai berikut:

1. Logo RRI

Sekali Di Udara Tetap Di Udara

Gambar 1. Logo RRI

Sumber: Arsip Bagian Tata Usaha RRI Purwokerto (2013)

Page 30: Laporan Pkl Fix Hendy

20

2. Arti Logo RRI

a. Bentuk persegi panjang tanpa sudut dan tanpa garis tepi,

menggambarkan kekokohan dan solidaritas. Sudut yang membulat

(tidak runcing) melambangkan fleksibilitas RRI. Tidak adanya garis

tepi atau bingkai menunjukkan indepedensi RRI, serta keterbukaan RRI

untuk dapat bekerjasama dengan berbagai pihak.

b. Tulisan (font type) "RRI". Huruf tulisan yang dirancang khusus

menunjukkan RRI yang kokoh, tegas, dinamis dan selalu bergerak

maju.

c. Gambar pancaran radio. Sebuah image yang menggambarkan kuatnya

pancaran siaran radio RRI yang makin meluas. Tiga lapis pancaran

yang terlihat pada logo juga melambangkan Tri Prasetya RRI.

d. Warna Biru, Biru langit dan putih untuk mempertahankan tradisi.

Warna biru dipilih sebagai warna korporat RRI. Warna Biru dan biru

langit ini melambangkan universalitas RRI, sifat mengayomi, teduh dan

dapat dipercaya.

e. Warna putih pada tulisan RRI melambangkan kejujuran, kebenaran,

keberimbangan dan akurasi.

Page 31: Laporan Pkl Fix Hendy

21

E. Manajemen RRI Stasiun Purwokerto

1. Bagan Struktur Organisasi Perusahaan

Berikut ini adalah bagan struktur Lembaga Penyiaran Publik RRI

Purwokerto:

Gambar 2. Bagan Struktur Organisasi RRI Stasiun Purwokerto

Sumber: Arsip Bagian Tata Usaha RRI Purwokerto (2013)

Page 32: Laporan Pkl Fix Hendy

22

2. Susunan Karyawan

Berikut ini adalah susunan karyawan Lembaga Penyiaran Publik RRI

Purwokerto:

Kepala Stasiun : Rasiyah, S.Sos.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha : Anom Andadari, S.Sos.

Kepala Urusan Sumber Daya Manusia : Suryanto

Kepala Urusan Keuangan : Dra. Hairani Purbasari

Kepala Urusan Umum : Mujiyanto, S.Sos.

Kepala Seksi Siaran : Yogo Sanjoyo, S.H

Kepala Sub Seksi Perencanaan dan

Evaluasi Programa : Mukson, S.E.

Kepala Sub Seksi Programa 1 : -

Kepala Sub Seksi Programa 2 : Hanifahridads, S.H.

Kepala Seksi Pemberitaan : Ir. Mahfud

Kepala Sub Seksi Berita, Ulasan dan

Dokumentasi : Ikrar Dwi Sudiadi, A.Ma.

Kepala Sub Seksi Liputan dan Olahraga : Sri Wuryani, B.A

Kepala Sub Seksi Pengembangan Berita : Dra. Indah Tri M.

Kepala Seksi Sumber Daya Teknologi

dan Media Baru : Burhanudin Ramadlan, S.T.

Kepala Sub Seksi Teknik Studio dan

Media Baru : Dwi Swasono

Kepala Sub Seksi Teknik Transmisi : Edi Wahidin

Page 33: Laporan Pkl Fix Hendy

23

Kepala Sub Seksi Sarana Prasarana

Penyiaran : Edy Siswanto

Kepala Seksi Layanan dan Usaha : Dwi Octo Gunarso, S.Sos.

Kepala Sub Seksi Layanan Publik : Wahyu Hadiarta

Kepala Sub Seksi Pengembangan Usaha : Dwi Purwanto

Kepala Sub Seksi Pencitraan : Windiastuti

3. Job Description

Lembaga Penyiaran Publik RRI Purwokerto terdiri atas beberapa

bagian dan sub bagian dengan pembagian tugas kerja sebagai berikut:

a. Sub Bagian Tata Usaha

Melaksanakan kegiatan tata usaha Stasiun Penyiaran Tipe C. Sub

Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi :

1) Koordinasi penysunan rencana, program dan anggaran stasiun

penyiaran.

2) Pelaksana urusan sumber daya manusia.

3) Pelaksana urusan keuangan.

4) Pelaksana urusan umum.

Sub Bagian Tata Usaha terdiri dari :

1) Urusan sumber daya manusia

Melakukan penyiapan bahan perencanaan, pengelolaan dan

evaluasi urusan sumber daya manusia, keprotokolan dan

kehumasan serta persuratan.

Page 34: Laporan Pkl Fix Hendy

24

2) Urusan keuangan

Melakukan pengelolaan perbendaharaan, akuntansi dan verifikasi

serta laporan keuangan.

3) Urusan umum

Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan

anggaran serta pengelolaan perlengkapan, rumah tangga, keamanan

dan kearsipan.

b. Seksi Siaran

Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan di bidang perograma siaran.

Seksi Siaran menyelanggaran fungsi :

1) Pelaksanaan perencanaan dan evaluasi program.

2) Pelaskanaan pengelolaan programa I.

3) Pelaskanaan pengelolaan programa II.

Seksi Programa Siaran terdiri atas :

1) Subseksi Perencanaan dan Evaluasi Programa

Melakukan penyiapan bahan perencanaan program acara, anggaran

biaya siaran, pemolaan, lalu lintas siaran (traffic) dan evaluasi di

bidang programa siaran.

2) Subseksi Programa I

Melakukan pengelolaan dan penyelenggaraan siaran berita/

informasi, produksi siaran pendidikan, produksi siaran budaya,

produksi siaran hiburan dan produksi siaran iklan pada programa I.

Page 35: Laporan Pkl Fix Hendy

25

3) Subseksi Programa II

Melakukan pengelolaan dan penyelenggaraan siaran berita/

informasi, produksi siaran pendidikan, produksi siaran hiburan dan

produksi siaran iklan pada programa II.

c. Seksi Pemberitaan

Mempunyai tugas melakukan kegiatan di bidang pemberitaan. Seksi

Pemberitaan menyelenggarakan fungsi :

1) Pelaksanaan produksi berita, ulasan dan dokumentasi.

2) Pelaksanaan produksi liputan dan olahraga.

3) Pelaksanaan produksi pengembangan berita.

Seksi Pemberitaan terdiri atas :

1) Subsesksi Berita, Ulasan dan Dokumentasi

Melakukan penyiapan bahan perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasi produksi liputan berita, ulasan, siaran langsung,

redaksional dan dokumeltasi untuk programa Stasiun Penyiaran

Tipe C dan kontribusi pada Pusat Pemberitaan.

2) Subseksi Liputan dan Olahraga

Melakukan penyiapan bahan perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasi produksi liputan peristiwa olahraga, produksi berita

olahraga, melakukan siaran langsung olahraga untuk programa

Stasiun Penyiaran Tipe C dan kontribusi pada Pusat Pemberitaan.

3) Subseksi Pengembangan Berita

Page 36: Laporan Pkl Fix Hendy

26

Melakukan penyiapan bahan perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasi produksi pengembanganberita dan masalah actual untuk

Stasiun Penyiaran Tipe C dan kontribusi pada Pusat Pemberitaan

d. Seksi Sumberdaya Teknologi

Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan di bidang sumberdaya

teknologi. Seksi Sumberdaya Teknologi menyelenggarakan fungsi :

1) Pelaksanaan di bidang teknik studio multimedia.

2) Pelaksanaan di bidang teknik transmisi.

3) Pelaksanaan di bidang sarana prasarana penyiaran.

Seksi Sumberdaya Teknologi terdiri dari :

1) Subseksi Teknik Studio Multimedia

Melakukan penyiapan bahan perencanaan, pengelolaan dan

evaluasi di bidang teknik studio dan multimedia.

2) Subseksi Teknik Transmisi

Melakukan penyiapan bahan perencanaan, pengelolaan dan

evaluasi di bidang teknik transmisi.

3) Subseksi Sarana Prasarana Penyiaran

Melakukan penyiapan bahan perencanaan, pengelolaan dan

evaluasi di bidang sarana prasarana penyiaran.

e. Seksi Layanan Dan Usaha

Mempunyai tugas melakukan kegiatan di bidang layanan dan usaha.

Seksi Layanan dan Usaha menyelenggarakan fungsi :

1) Pelaksanaan layanan publik.

Page 37: Laporan Pkl Fix Hendy

27

2) Pelaksanaan pengembangan usaha.

3) Pelaksanaan pencitraan.

Seksi Layanan dan Usaha terdiri dari :

1) Subseksi Layanan Publik

Melakukan penyiapan bahan perencanaan, pengelolaan dan

evaluasi kegiatan layanan kemitraan, data dan informasi.

2) Subseksi Pengembangan Usaha

Melakukan penyiapan bahan perencanaan, pengelolaan dan

evaluasi kegiatan pengembangan usaha siaran radio dan usaha non

siaran radio.

3) Subseksi Pencitraan

Melakukan penyiapan bahan perencanaan, pengelolaan dan

evaluasi kegiatan promosi, operasional standarisasi identitas

korporat, hubungan luar dan media.

4. Sarana dan Prasarana

Dalam melaksanakan kegiatannya RRI didukung oleh peralatan

penyiaran yang cukup memadai. Peralatan yang kini menjadi tulang punggung

RRI dalam melaksanakan kegiatannya dibiayai pemerintah. Peralatan yang

dimiliki oleh LPP RRI Purwokerto antara lain:

No. Sarana dan Prasarana Keterangan / Unit

1 Studio Continuity 2 unit

2 Computer OAC Siemens, Tape desk studer 1 unit

3 Tape Roll Otari 2 unit

4 CD player revol 1 unit

5 Mixer Neve Siemens, tape okari 2 unit

Page 38: Laporan Pkl Fix Hendy

28

6 Tape desk studer dan Taseam Masing-masing 2 unit

7 Microphone dan Estandar micro 1 unit

8 Studio rekaman menggunakan mixer 16 channel, tape roll merk otari, CD player merk revol

1 buah

9 Tape desk Tascam, tape desk Sony Masing-masing 1 buah

10 Komputer AWS merk Siemens dilengkapi studio III dan IV

2 unit

11 Master Control Room 1 unit

12 Mobil merek Mercedez-Benz dilengkapi studio equipment dari Siemens

1 unit

13 Mobil OB Van satelit 1 unit

14 Hybrid telephone (phone in pro) 1 unit

15 Pemancar 4 unit

16 Auditorium 1 ruang

Tabel 1. Sarana dan Prasarana LPP RRI Purwokerto(sumber: Company Profile Bidang Pemberitaan (News) Lembaga Penyiaran RRI

Purwokerto, Agustus 2009)

a. Studio

1) Continuity I

Dilengkapi dengan mixer merk Siemens, digunakan untuk musik

rekaman, musik tradisional, dan siaran radio. Dilengkapi komputer

OAC Siemens, tape Deck Studer 1 buah, tape Roll Otari 2 buah,

CD player Revik 1 buah.

2) Continuity II

Continuity drama menggunakan mixer Neve Siemens, tape Otari 2

buah, tape deck Studer dan Tascam, masing-masing 2 buah, CD

player, Revok, microphone dan Estandar microphone.

b. Multy Purpose

Page 39: Laporan Pkl Fix Hendy

29

Studio rekaman menggunakan mixer 16 channel, tape Roll merk

Otari, CD player merek Revok 1 buah, DAT merk Studer 1 buah,

tape deck Tascam ditambah tape deck Sony masing-masing 1 buah,

computer AWS 1 set merk Siemens, dilengkapi dengan studio III

dan IV.

c. Master Control Room

Ruang pengendali output dan input siaran dengan komputerisasi.

d. Mobil OB Van

Digunakan untuk kepentingan siaran luar, menggunakan mobil

merk Mercedez-Benz. Dilengkapi dengan studio equipment dari

Siemens, serta pemancar dengan frekuensi 93, dan 99 MHz,

dilengkapi dengan pemancar radius 60 km. Untuk kepaduan siaran

langsung dilengkapi pula dengan news room sebagai pengendali

siaran distudio RRI juga memiliki OB Van Satelit yaitu mobil yang

fungsinya sebagai penghubung satelit.

e. Phone in Program

Untuk keperluan acara-acara interaktif dilengkapi dengan HIBRID

telephone dan untuk siaran langsung central menggunakan jasa

satelit.

f. Auditorium

Terletak di Jalan gedung RRI Purwokerto lantai 2. Dengan

kapasitas tempat duduk 700 orang. Listrik berkekuatan 5000 watt,

dengan sound system berkekuatan 2000 watt.

Page 40: Laporan Pkl Fix Hendy

30

BAB III

PEMBAHASAN

A. Pemancar Radio FM RRI Stasiun Purwokerto

1. Dasar Pengertian Radio FM

Modulasi frekuensi (FM) adalah metode untuk menyampaikan

informasi melalui gelombang pembawa dengan memvariasikan frekuensi,

Hal ini berbeda dengan sistem Modulasi Amplitudo (AM) dimana sistem

AM amplitudo dari gelombang pembawa yang bervariasi sedangkan

frekuensi tetap konstan.

Sistem siaran dengan teknologi FM ditemukan oleh Edwin Howard

Armstrong yang dapat mentransmisikan suara kualitas tinggi melalui

gelombang radio.

Sejarah FM dimulai tahun 1936 ketika Edwin Howard Armstrong

menperkenalkan frekuensi FM sebagai metode untuk mengurangi

gangguan pada transmisi radio dalam konferensi Radio Engineers New

York pada 6 November 1936. Frekuensi FM secara luas digunakan pada

perangkat telekomunikasi untuk mengirimkan suara tanpa noise

(gangguan). Dalam aplikasi analog, frekuensi sesaat dari carrier

(frekuensi pembawa) berbanding lurus dengan nilai sesaat dari sinyal

input. Data digital dapat dikirim dengan menggeser frekuensi pembawa di

antara seperangkat nilai-nilai diskrit, teknik ini dikenal sebagai frekuensi-

shift keying.

30

Page 41: Laporan Pkl Fix Hendy

31

Sinyal FM memiliki beberapa fitur, antara lain adalah sebagai

berikut:

a. Fitur yang paling penting dari frekuensi modulasi (FM) adalah

ketahanannya pada gangguan sinyal amplitudo. Modulasi ini

dilakukan dengan mengubah variasi dalam frekuensi.Artinya,

amplitudo gelombang sinyal apapun tidak akan mempengaruhi output

audio, asalkan sinyal dari pemancar radio masih dalam jangkauan

radio penerima.

b. Gelombang FM memiliki sifat ketahanan terhadap noise dan

interferensi. Alasan inilah kenapa gelombang FM digunakan untuk

transmisi siaran berkualitas tinggi.

c. Fitur lain yang penting berkaitan dengan transmisi FM. modulasi

audio dapat diterapkan pada tahap pemancar berdaya rendah, dan

tidak perlu menggunakan bentuk penguatan linear untuk

meningkatkan tingkat daya sinyal ke final.

d. Transmisi FM dapat menggunakan amplifier RF non-linear untuk

memperkuat sinyal FM di pemancar. Ini lebih efisien daripada

penguat RF linear Oleh karena itu, untuk keluaran daya pancar yang

sama, pemancar FM lebih hemat energi dibandingkan dengan

pemancar lain.

2. Pengertian Pemancar FM

Pemancar merupakan perangkat yang paling utama dalam media

elektronik radio penyiaran komersial maupun komunitas. Perangkat ini

Page 42: Laporan Pkl Fix Hendy

32

berfungsi untuk mentransmisikan atau menyalurkan gelombang suara dari

perangkat audio di studio ke radio penerima pendengar yang berada di

rumah ataupun kendaraan. Daya jangkau suatu pemancar FM sangat

bergantung pada daya yang dikeluarkan (dalam satuan watt), ketinggian

lokasi antena transmisi, juga jenis dan jumlah bay antena yang

dipergunakan. Faktor lingkungan juga sangat menentukan daya jangkau

dan pemerataan siaran. Berkat perangkat pemancar inilah suara penyiar

dan alunan musik dapat didengar oleh pendengar di rumah.

Pada pemancar FM ada beberapa bagian yang saling mendukung

sistem operasi yaitu:

Exciter FM, bagian yang terdiri dari osilator PLL dan Stereo generator

ini berfungsi untuk membangkitkan frekuensi FM yang akan

dipancarkan serta menyampurkan dengan frekuensi audio stereo. Daya

keluaran pada bagian ini 20 watt.

IPA (Intermediate Power Amplifier), bagian ini berfungsi untuk

menguatkan daya keluaran dari exciter yang masih sangat kecil. Bagian

ini memiliki daya keluaran maksimum 100 watt. Untuk radio komunitas

cukup menggunakan exciter saja atau exciter dan IPA.

Booster (Penguat Akhir), bagian ini merupakan penguat daya tinggi

paling akhir dalam sistem transmisi. Penguat daya inilah yang

menentukan daya jangkau dari pemancar FM. Keluaran dari booster ini

akan diteruskan melalui kabel koaksial (Heliax) penghubung (feeder)

ke antena.

Page 43: Laporan Pkl Fix Hendy

33

Antena, bagian ini berfungsi untuk memancarkan sinyal dan daya dari

pemancar (Exciter-IPA-Booster) ke seluruh wilayah di sekitar lokasi

pemancar radio FM. Semakin banyak elemen (bay), maka semakin jauh

pula daya jangkau dari pemancar FM, namun yang umum dipergunakan

adalah 4 hingga 12 bay karena berkaitan dengan biaya serta tinggi

tower yang dibutuhkan. Semakin banyak elemen yang dipergunakan,

maka semakin tinggi tower yang dibutuhkan.

Feeder (Kabel Penghubung), merupakan kabel transmisi khusus

frekuensi tinggi yang menghubungkan antara pemancar dan antena.

Kualitas dan redaman kabel sangat berpengaruh terhadap kinerja dan

efisiensi dari pemancar. Semakin baik kualitas kabel, maka semakin

efisien kinerja pemancar.

Pemancar radio FM stereo memiliki daya mulai dari 20 - 100 watt

untuk skala radio komunitas, sedangkan untuk radio komersial

menyediakan pemancar dengan daya 250 watt, 1500 watt dan 6000 watt.

Pemancar yang digunakan RRI stasiun Purwokerto adalah jenis pemancar

combain berbasis RVR dengan daya 3000 watt.

Gambar 3. Pemancar combain berbasis RVR 3000 watt

Page 44: Laporan Pkl Fix Hendy

34

Keuntungan penggunaan Frequency modulation (FM) adalah bebas

dari pengaruh gangguan udara dan bandwidth (lebar pita) lebih besar dari

pada bandwidth (lebar pita) Amplitudo modulation. Frekuensi yang

dialokasikan untuk siaran FM berada di antara 88MHz-108 MHz, dimana

pada wilayah frekuensi ini siaran radio relatif bebas dari gangguan-

gangguan dari atmosfir maupun interferensi yang tidak diharapkan. RRI

Stasiun Purwokerto memiliki tiga layanan siaran yang bekerja pada range

FM 93,1MHz (RRI Pro 1); 98,6MHz (RRI Pro 2); 99MHz (RRI Pro 3).

Exciter sebagai salah satu bagian dari pemancar FM yang tidak dapat

terpisahkan, dan juga sebagai jantung dari pemancar siaran FM. Exciter

merupakan rangkaian yang menghasilkan osilasi, karena pada exciter

terdapat osilator yang berfungsi sebagai pembangkit gelombang sinus yang

nantinya akan dimodulasikan. Didalam sistem osilator juga terdapat buffer

(penyangga) yang berfungsi untuk menstabilkan frekuensi/ modulasi

osilator akibat proses pembebanan oleh penguat tingkat selanjutnya.

Exciter yang digunakan pada pemanacar RRI stasiun Purwokerto adalah

FM Build Up Merk RVR TEX 30 LCD.

3. Bagian Pemancar Secara Umum

Sirkuit pesawat radio ada dua bagian penting yaitu pesawat

pemancar (transmiter) dan pesawat penerima (receiver). Fungsi dari

Gambar 4. Exciter FM Build Up RVR TEX 30 LCD

Page 45: Laporan Pkl Fix Hendy

35

pemancar radio ialah sebagai penghasil sinyal informasi dan sinyal

pembawa dijadikan gelombang radio, sedangkan fungsi pesawat penerima

yaitu untuk mengubah gelombang radio menjadi sinyal informasi yang

dapat kita dengarkan.

Pada dasarnya pesawat pemancar radio adalah merupakan

rangkaian komponen elektronika seperti: resistor, kondensator, transistor,

trafo, ic, dan lain lain. Menurut Pasal 1 Angka 5 UU Nomor 36 Tahun

1999 Tentang Telekomunikasi, Pemancar Radio adalah alat

telekomunikasi yang menggunakan dan memancarkan gelombang radio.

Pemancar radio terdiri dari beberapa bagian, antara lain bagian

input, bagian penguat audio, bagian osilator, bagian modulator, bagian

penguat daya, dan bagian antena. Berikut merupakan diagram blok

bagian-bagian pemancar radio:

Gambar 5. Diagram Blok Bagian Pemancar Radio

Page 46: Laporan Pkl Fix Hendy

36

Bagian-bagian pemancar radio adalah sebagai berikut:

a. Input

Input berupa sinyal listrik yang dihasilkan oleh alat-alat

pengubah mekanik menjadi getaran-getaran listrik. Alat yang

menghasilkan sinyal ini antara lain mikrofon, piringan hitam, CD

Player, MP3 Player dan lain sebagainya. Daya sinyal yang

dikeluarkan oleh alat-alat ini amplitudonya masih terlalu kecil,

sehingga memerlukan penguatan lagi.

Input berupa sinyal informasi, sinyal informasi dihasilkan

oleh sumber informasi/sumber suara. Sinyal informasi berfrekuensi 20

– 20000 Hz. Berbeda dengan getaran suara yang dapat dilihat, Sinyal

tak dapat dilihat/ didengarkan, jika ingin melihat maupun mendengar

sinyal maka harus menggunakan alat/ pesawat elektronik. Penunjuk

pada sinyal adalah indikator, sinyal dapat dimanfaatkan melalui

pesawat elektronik, lalu sinyal suara masuk ke mixer untuk diproses

ke tahap berikutnya. Fungsi sinyal lainnya yaitu menguatkan frekuensi

radio.

b. Penguat Audio

Sinyal audio yang masih kecil akan dikuatkan amplitudo

tegangan sinyalnya, sehingga dihasilkan intensitas tegangan sinyal

audio yang kuat. Bagian penguat bisa berupa audio amplifier atau

hanya preamp dengan penguat akhirnya.

Page 47: Laporan Pkl Fix Hendy

37

c. Osilator

Osilator merupakan bagian yang berfungsi sebagai

pembangkit getaran listrik frekuensi. Frekuensi tinggi adalah frekuensi

yang jumlah getarannya di atas 2000 Hz (20 KHz) sedangkan

kecepatannya sama dengan kecepatan cahaya yaitu 300.000.000

m/detik (300.000 Km/detik). Rangkaian osilator ialah suatu rangkaian

elektronika yang berfungsi menghasilkan getaran tinggi. Frekuensi

yang dihasilkan rangkaian ini tinggi karena kalau rendah getaran

listrik ini tidak akan memancar jauh.

Osilator menghasilkan gelombang sinus yang dipakai sebagai

sinyal pembawa. Sinyal informasi kemudian ditumpangkan pada

sinyal pembawa dengan proses modulasi. Osilator dengan frekuensi

yang dapat dirubah disebut VFO (Variabel Frequency Osilator). VFO

memiliki kelebihan pada deviasi frekuensinya yang lebar yaitu untuk

menghasilkan frekuensi 88 MHz -108 MHz.

d. Modulator

Modulator adalah bagian yang merupakan sinyal audio/sinyal

informasi dengan sinyal carrier. Pada pemancar AM, amplitudo sinyal

pembawa dibuat berubah-ubah sesuai dengan perubahan amplitudo

sinyal informasi.

Modulator merupakan bagian yang mengolah sinyal

informasi dengan frekuensi tinggi (sebagai sinyal pembawa) yang

dihasilkan oleh bagian Osilator. Pengolahan tersebut akan

Page 48: Laporan Pkl Fix Hendy

38

menghasilkan sinyal modulasi berupa gelombang radio atau

gelombang elektromagnetik (gelombang RF).

System Modulasi Pemancar ada 2 macam yaitu:

1) Sistem AM (Amplitudo Modulasi)

Merupakan suatu sistem yang menghasilkan gelombang radio

dengan amplitudonya berubah-ubah sedangkan frekuensinya tetap.

Gambar 6. Amplitude Modulated Wave

2) Sistem FM (Frekuensi Modulasi)

Merupakan suatu sistem yang menghasilkan gelombang radio yang

amplitudonya tetap sedangkan frekuensinya berubah-ubah.

Gambar 7. Frequency Modulated Wave

e. Penguat Daya

Penguat daya bertugas menguatkan sinyal termodulsi

sebelum dikirimkam ke bagian antena untuk dipancarkan. Jenis

penguat yang digunakan ialah penguat daya kelas C. penguat daya

kelas C diplih karena kemampuannya menguatkan frekuensi radio

(diatas 20KHz). Transistor yang digunakan pada penguat ini adalah

transistor daya RF, yang mempunyai karakteristik daya keluaran

berkisar antara 1 sampai 75 watt.

Page 49: Laporan Pkl Fix Hendy

39

f. Antena

Antena dalam sebuah pemancar merupakan ujung tombak

penyampaian sinyal radio pemancar ke penerima. Jika antena yang

digunakan pada suatu pemancar tidak memenuhi spesifikasi yang

sesuai, maka hasil yang diharapkan tidak akan tercapai. Selain

jangkauan menjadi tidak menentu juga kemungkinan kerusakan pada

rangkaian pemancar akibat tegangan balik dari antena. Saat ini banyak

digunakan antena batang misalnya pada pesawat radio transistor,

pesawat penerima radio mobil, Walky Talky, Handy Talky dan

sebagainya.

Antena merupakan bagian yang paling penting dari sistem

pemancar. Antena berfungsi sebagai alat yang dapat meradiasikan

gelombang radio. Antena berfungsi sebagai bagian yang dapat

menangkap radiasi gelombang radio dan memancarkan secara jauh.

Antena yang ideal disebut sebagai antena isotropis.

4. Antena

1. Sejarah Antena

Sejarah antena kembali pada konsep yang dikembangkan oleh

James Clerk Maxwell, yang menyatukan teori listrik dan magnet

menjadi teori elektromagnetika yang dirangkumnya di dalam sebuah

sistim persamaan yang kemudian dikenal dengan nama persamaan-

persamaan Maxwell. Dengan persamaan yang diturunkan di tahun

1863 ini ia meramalkan adanya medan listrik dan magnet yang

Page 50: Laporan Pkl Fix Hendy

40

merambat di ruang bebas tanpa adanya kabel. Medan listrik dan

magnet yang berubah dengan waktu ini dan juga merambat di udara, di

sebut juga gelombang elektromagnetik. Dengan bantuan persamaan ini

juga Maxwell memprediksikan bahwa pada dasarnya cahaya juga

merupakan gelombang elektromagnetika dan gelombang

elektromagnetika merambat dengan kecepatan cahaya.

Sembilan tahun setelah kematian Maxwell, di tahun 1888 Hertz

melakukan verifikasi terhadap prediksi Maxwell secara eksperimen.

Dia membangun dua buah alat berbentuk permukaan silinder yang

terpisah sekitar 1 meter. Dengan alat ini dia bisa membuktikan adanya

induksi sinyal pada antena yang satu akibat sumber yang dipasangkan

pada antena yang lainnya. Peristiwa ini merupakan momen kelahiran

dari telekomunikasi tanpa kabel modern yang gunanya bisa kita

rasakan sekali dewasa ini. Atas dasar eksperimen ini Hertz dikenal

dengan nama Mr. Antenna.

Setahun setelah kematian Hertz, di 1895 Marconi berhasil

merealisasikan telekomunikasi jarak jauh, dari Inggris ke benua

Amerika, dengan menggunakan gelombang elektromagnetika. Antena

yang dipergunakan adalah 50 buah antena pemancar yang vertikal,

yang dilibatkan dengan bantuan kawat secara horisontal dengan 2

tonggak kayu yang berjarak 60 meter. Sebagai antena penerima

dipergunakan sebuah kawat vertikal dengan panjang 200 m yang

mengambang di udara dengan bantuan sebuah layang-layang.

Page 51: Laporan Pkl Fix Hendy

41

Sejak saat itu perkembangan antena makin cepat, dan berkembang

pula jenis-jenis antena sesuai dengan tuntutan padanya di setiap bidang

aplikasi.

2. Karakter Antena.

Ada beberapa karakter penting antena yang perlu dipertimbangkan

dalam memilih jenis antena untuk suatu aplikasi , yaitu pola radiasi,

directivity, gain, dan polarisasi.

a. Pola Radiasi

Pola radiasi antena adalah plot 3-dimensi distribusi

sinyal yang dipancarkan oleh sebuah antena, atau plot 3-

dimensi tingkat penerimaan sinyal yang diterima oleh

sebuah antena. Pola radiasi antena dibentuk oleh dua buah

pola radiasi berdasar bidang irisan, yaitu pola radiasi pada

bidang irisan arah elevasi (pola elevasi) dan pola radiasi

pada bidang irisan arah azimuth (pola azimuth). Kedua pola

di atas akan membentuk pola 3-dimensi. Pola radiasi 3-

dimensi inilah yang umum disebut sebagai pola radiasi

antena dipol. Sebuah antena yang meradiasikan sinyalnya

sama besar ke segala arah disebut sebagai antena isotropis.

Antena seperti ini akan memiliki pola radiasi berbentuk

bola Namun, jika sebuah antena memiliki arah tertentu, di

mana pada arah tersebut distribusi sinyalnya lebih besar

Page 52: Laporan Pkl Fix Hendy

42

dibandingkan pada arah lain, maka antena ini akan

memiliki directivity Semakin spesifik arah distribusi sinyal

oleh sebuah antena, maka directivity antena tersebut.

Antena dipol termasuk non-directive antenna.

Dengan karakter seperti ini, antena dipol banyak

dimanfaatkan untuk sistem komunikasi dengan wilayah

cakupan yang luas. Pada astronomi radio, antena dipol

digunakan pada teleskop radio untuk melakukan

pengamatan pada rentang High Frekuensi (HF). Bentuk

data yang dapat diperoleh adalah variabilitas intensitas

sinyal yang dipancarkan oleh sebuah objek astronomi.

Namun, karena antena dipol tidak memiliki directivity pada

arah tertentu, teleskop radio elemen tunggal yang

menggunakan antena jenis ini tidak dapat digunakan untuk

melakukan pencitraan.

b. Gain

Gain (directive gain) adalah karakter antena yang

terkait dengan kemampuan antena mengarahkan radiasi

sinyalnya, atau penerimaan sinyal dari arah tertentu. Gain

bukanlah kuantitas yang dapat diukur dalam satuan fisis

pada umumnya seperti watt, ohm, atau lainnya, melainkan

suatu bentuk perbandingan. Oleh karena itu, satuan yang

digunakan untuk gain adalah desibel.

Page 53: Laporan Pkl Fix Hendy

43

c. Polarisasi

Polarisasi didefinisikan sebagai arah rambat dari

medan listrik. Antena dipol memiliki polarisasi linear

vertikal . Mengenali polarisasi antena amat berguna dalam

sistem komunikasi, khususnya untuk mendapatkan efisiensi

maksimum pada transmisi sinyal. Pada astronomi radio,

tujuan mengenali polarisasi sinyal yang dipancarkan oleh

sebuah objek astronomi adalah untuk mempelajari medan

magnetik dari objek tersebut.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam

pola radiasi, yang pertama adalah Half-power Beamwidth

(HPBW), atau yang biasa dikenal sebagai beanwidth suatu

antena. Dalam astronomi radio, beamwidth adalah resolusi

spasial dari sebuah teleskop radio, yaitu diameter sudut

minimun dari dua buah titik yang mampu dipisahkan oleh

teleskop radio tersebut. Secara teori, beamwidth untuk

antena yang berbentuk parabola dapat ditentukan.

d. Antena Directoral

Antena jenis ini merupakan jenis antena dengan

narrow beamwidth, yaitu punya sudut pemancaran yang

kecil dengan daya lebih terarah, jaraknya jauh dan tidak

bisa menjangkau area yang luas, antena directional

Page 54: Laporan Pkl Fix Hendy

44

mengirim dan menerima sinyal radio hanya pada satu arah,

umumnya pada fokus yang sangat sempit, dan biasanya

digunakan untuk koneksi point to point, atau multiple point,

macam antena direktional seperti antena grid, dish

"parabolic", yagi, dan antena sectoral.

e. Antena Omni-Directional

Antena ini mempunyai sudut pancaran yang besar

(wide beamwidth) yaitu 3600; dengan daya lebih meluas,

jarak yang lebih pendek tetapi dapat melayani area yang

luas Omni antena tidak dianjurkan pemakaian-nya, karena

sifatnya yang terlalu luas se-hingga ada kemungkinan

mengumpulkan sinyal lain yang akan menyebabkan inter-

ferensi. antena omnidirectional mengirim atau menerima

sinyal radio dari semua arah secara sama, biasanya

digunakan untuk koneksi multiple point atau hotspot.

3. Jenis-jenis Antena

a. Antena Yagi

Antena yagi pada dasarnya sebuah dipole (kadang disebut

radiator). Pada bagian belakang terdapat reflektor untuk

merefleksikan sinyal. Pada bagian mukanya diletakkan beberapa

elemen director untuk mengarahkan sinyal. Makin banyak director-

nya semakin tinggi penguatan antena. Antena yagi biasanya

Page 55: Laporan Pkl Fix Hendy

45

mempunyai penguatan sekitar 7- 19 dBi. Untuk jarak pendek,

sebaiknya menggunakan antena dengan penguatan rendah.

Gambar 8. Antena Yagi

Antena yagi 12dBi P-2412 untuk 2,4 GHz yang tertutup oleh

radome terlihat pada gambar. Pola radiasi antena tampak pada

gambar. Hal yang menarik untuk diperhatikan adalah pola radiasi

horizontal dan pola radiasi vertikal tidak berbeda jauh pada antena

pengarah, semua mengarah ke muka antena, tidak banyak radiasi di

belakang antena.

Untuk antena penguatan rendah biasanya radiasi cukup lebar,

berbeda pada antena berpenguatan tinggi yang mempunyai radiasi

Page 56: Laporan Pkl Fix Hendy

46

lebih sempit.Untuk meningkatkan penguatan antena, biasanya

menggunakan reflektor parabola untuk memantulkan sinyal radio

yang dibangkitkan oleh antena dipole yang di pasang di muka

reflektor. Sebuah antena parabola  biasanya mempunyai penguatan

18-28 dBi. Biasanya ada antena parabola yang mempunyai

penguatan di atas 30 dBi, tetapi harganya sangat mahal.

b. Antena Dipol

Antena Dipol adalah antena yang paling sederhana dan yang

paling luas penggunaannya. Antena dipol terdiri dari dua buah

kawat yang terpisah satu dengan lainnya, yang pada fungsinya

sebagai antena pemancar, ia akan dihubungkan dengan sumber

tegangan, dan pada fungsi sebagai antena penerima, akan

dihubungkan dengan load.

Page 57: Laporan Pkl Fix Hendy

47

Gambar 9. Antena Dipol

Di banyak sekali aplikasi teknis, seperti radar, sistim seluler,

diinginkan antena yang mengkonsentrasikan pancaran energinya

pada suatu arah tertentu, sedangkan ke arah lain tidak diinginkan

terjadinya penyuplaian energi. Untuk mencapai tujuan ini, biasanya

hanya sebuah antena dipole tidak bisa digunakan, karena antena

dipol mempunyai karakteristik pancar yang omnidireksional. Untuk

mendapatkan suatu karakter pemancaran (yang disebut juga

diagram radiasi/pancar) tertentu, dipergunakan beberapa buah

Page 58: Laporan Pkl Fix Hendy

48

antena dipol yang disusun sedemikian rupa membentuk sebuah

grup antena, atau array.

c. Antena Horn

Antena horn menggunakan teknologi waveguide (pemandu

gelombang yang berbentuk seperti pipa air). Untuk menghindari

refleksi yang besar, pada bagian transisi waveguide-udara, bagian

dari waveguide diperlebar, sehingga diharapkan gelombang akan

diradiasikan pada apertur dari antena tersebut.

Gambar 10.Antena Horn

Teknik lain dalam menggunakan waveguide sebagai antena

adalah dengan membuat slot (torehan/potongan/irisan) pada

waveguide di bagian badannya. Sehingga gelombang

Page 59: Laporan Pkl Fix Hendy

49

elektromagnetik bisa ‘merembes’ keluar dari waveguide dan

merambat di udara.

4. Antena pada pemancar RRI Purwokerto

Pada RRI Purwokerto, antena yang dipakai adalah antena

Omnidirectional jenis Sierra .

Gambar 11. Antena Omnidirectional

Antena omnidirectional, yaitu jenis antena yang memiliki pola

pancaran sinyal ke segala arah dengan daya sama.Untuk menghasilkan

cakupan area yang luas, gain dari antena omnidirectional harus

memfokuskan dayanya secara horizontal, dengan mengabaikan pola

Page 60: Laporan Pkl Fix Hendy

50

pemancaran ke atas dan ke bawah, sehingga antena dapat di letakan di

tengah-tengah base station.

Dengan demikian, keuntungan dari antena jenis ini adalah dapat

melayani jumlah pengguna yang lebih banyak. Namun, kesulitannya

adalah pada pengalokasian frekuensi untuk setiap sel agar tidak terjadi

gangguan. Antena jenis ini biasanya di gunakan pada lingkup yang

mempunyai base station terbatas dan cenderung untuk posisi pelanggan

yang melebar.

Antena omnidirectional mempunyai sifat umum radiasi atau

pancaran sinyal 360-derajat yang tegak lurus ke atas. Antena

omnidirectional secara normal mempunyai gain sekitar 3-12 dBi. Yang

digunakan untuk hubungan Point-To-Multi-Point ( P2Mp) atau satu

titik ke banyak titik di sekitar daerah pancaran. Yang baik bekerja dari

jarak 1-5 km, akan menguntungkan jika client atau penerima

menggunakan directional antena atau antena yang terarah.

Radiasi yang horisontal dengan pancaran 360-derajat. Radiasi yang

horisontal pada dasarnya E-Field. Yang berbeda dengan polarisasi

yang vertikal adalah sangat membatasi potongan sinyal yang di

pancarkan. Antena ini akan melayani atau hanya memberi pancaran

sinyal pada sekelilingnya atau 360 derajat, sedangkan pada bagian atas

antena tidak memiliki sinyal radiasi.

Antena Sierra polarisasi melingkar daya tinggi adalah Sistem

Standar Antena Penyebaran di seluruh dunia. Ini memberikan penetrasi

Page 61: Laporan Pkl Fix Hendy

51

gain maksimum di perkotaan dan daerah pinggiran dengan perumahan

yang ramai. Sierra memberi kamu kombinasi atau radiasi Horisontal

dan Vertikal, dan membuat sedikit mendapat gangguan multipath dan

High Solid Signal.

Gambar 12. Antena Sierra

Sierra menggunakan Alumunium kualitas sangat tinggi dan

menghasilkan daya radiasi lebih baik, dan sedikit kehilangan daya

dalam sistem. Pembangunan kelas tinggi dan perlindungan pendek DC

akan memberikan ketenangan pikiran untuk stasiun yang ingin tetap

mengudara. Tidak ada tuning atau penyesuaian yang diperlukan untuk

setiap frekuensi pada band yang memungkinkan antena ini dapat

digunakan setiap pemancar frekuensi. Pilihan kita untuk situs

komersial hingga 800 watt, 1600 watt. Perlindungan air, perlekatan es,

kelembaban.

Page 62: Laporan Pkl Fix Hendy

52

Konektor input dilindungi terhadap hujan dan perlekatan es oleh

tempat khusus. Balun dalam juga dilindungi terhadap air, gula dan

masuknya kelembaban oleh tempat yang tersegel. Instalasi yang

mudah. Standar mounting bracket dirancang untuk instalasi instan

pada tiang dengan diameter dari 32 mm sampai 50 mm.

B. Pembuatan Website RRI Stasiun Purwokerto

1. Pengertian Website

World Wide Web saat ini berkembang dengan pesat pada berbagai

bidang kehidupan manusia. Pada mulanya perkembangan World Wide

Web hanya bersifat pertukaran informasi yang statis artinya komunikasi

yang terjadi antara penerima informasi dengan penyedia informasi hanya

bersifat satu arah saja. Penerima hanya mendapatkan informasi dari

penyedia informasi dan tidak dapat berinteraksi dengan penyedia

tersebut. Biasanya sistem seperti ini disebut web statis.

Seiring dengan berkembangnya industri-industri web, maka

World Wide Web tidak lagi bersifat statis. Penerima informasi tidak

hanya mendapatkan informasi dari penyedia informasi, tetapi juga dapat

berinteraksi dengan penyedia informasi dengan cara melakukan koneksi

dengan basisdata. Sistem ini biasanya disebut web dinamis.

Website merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari dunia

internet. Melalui situs web, setiap pemakai internet bisa mengakses

informasi-informasi di situs web yang tidak hanya berupa teks, tetapi juga

dapat berupa gambar, suara, film, animasi, dan lain sebagainya.

Page 63: Laporan Pkl Fix Hendy

53

Sebenarnya, website merupakan kumpulan-kumpulan dokumen yang

banyak tersebar di beberapa komputer server yang berada di seluruh

penjuru dunia dan terhubung menjadi satu jaringan melalui jaringan yang

disebut internet.

Manfaat website yang utama salah satunya adalah untuk

menunjukkan eksistensi dari perusahaan atau sebuah produk sebagai

brand, dan untuk lebih mudah menjelaskan ke masyarakat tentang

perusahaan atau produk seseorang serta dapat juga digunakan sebagai

sarana komunikasi dengan semua orang dengan jarak tak memungkinkan.

Termasuk juga salah satunya adalah website sistem informasi radio online

atau streaming radio.

Website saat ini telah menjadi tolok ukur “image” dari sebuah

perusahaan. Dengan sebuah website, perusahaan dapat memperluas

existensinya, baik di pasar domestik maupun internasional, sedangkan

radio online layanan penyiaran audio yang ditransmisikan melalui internet

yang dapat di akses oleh orang dimanapan dengan syarat ada koneksi

internet. Untuk mempermudah semua orang dalam mengakses berbagai

informasi pada radio RRI tentunya dengan tanpa mendengarkan melalui

pesawat radio, maka dibuatlah website radio online/ streaming radio

dengan model website dinamis atau dengan menggunakan model

pemrograman PHP (Personal Home Page) dan database MySQL.

Page 64: Laporan Pkl Fix Hendy

54

2. Pengertian Radio Online

Radio internet yang juga dikenal sebagai online radio, web radio,

net radio, streaming radio atau e-radio adalah layanan penyiaran audio

yang ditransmisikan melalui internet. Penyiaran yang dilakukan melalui

internet disebut sebagai webcasting karena tidak menular secara luas

melalui sarana nirkabel.

Radio internet memiliki sebuah media streaming yang dapat

menyediakan saluran audio terus menerus dan tidak ada kontrol

operasional penyiarannya. Layanan radio internet dapat diakses dari

belahan dunia manapun, misalnya orang dapat mendengarkan stasiun

radio Indonesia dari Eropa atau Amerika. Namun, ada juga beberapa

jaringan seperti Clear Channel di AS dan Chrysalis di UK yang

membatasi penyiaran dalam negerinya sendiri karena masalah perizinan

jenis musik tertentu dan iklan.

3. PHP (Personal Home Page)

Untuk mendukung situs web dinamis dibutuhkan suatu

pemrograman web. Berdasarkan tempat dijalankannya perintah-perintah

dalam pemrograman web, terdapat dua jenis kategori:

1. Client side programming

2. Server side programming

Pada client side programming, script programnya dijalankan di

client atau dalam hal ini adalah browser internetnya. Contoh kategori ini

Page 65: Laporan Pkl Fix Hendy

55

adalah pemrograman javascript, java applet. Sedangkan server side

programming script programnya dijalankan di server. Beberapa bahasa

pemrograman yang termasuk kategori ini adalah Perl (the oldest), CGI,

PHP, ASP, Phyton.

PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) diciptakan oleh Rasmus

Lerdorf. PHP awal mulanya hanya digunakan oleh penciptanya untuk

mencatat pengunjung pada hompagenya (semacam hit counter). Rasmus

salah seorang yang mendukung opensource, maka ia mengeluarkan

Personal Home Page (PHP) Tools versi 1.0. PHP terus dikembangkan dan

sampai saat ini versinya sudah mencapai 5.0. PHP memiliki beberapa

kelebihan dibanding server side programming lain, yaitu mudah dibuat dan

kecepatan prosesnya yang tinggi. Selain itu PHP juga support pada banyak

OS seperti Unix/Linux, Win 98, Win NT dan turunannya, Macintosh. PHP

juga dapat dijalankan bersama dengan web server seperti PWS (Personal

Web Server), Apache, IIS. Kelebihan yang lain adalah PHP dapat

diletakkan dalam tag HTML atau dikatakan PHP merupakan bahasa yang

embedded atau mudah dipasangkan dengan bahasa pemrograman web

yang lain.

4. Database MySQL

MySQL merupakan salah satu software DBMS (Database

Management System) yang termasuk paling populer. Kini mulai versi 3.23

MySQL menjadi software open source yang free. MySQL telah tersedia

Page 66: Laporan Pkl Fix Hendy

56

juga di lingkungan Windows. Untuk dapat mengakses ke database MySQL

dibutuhkan suatu authentication melalui username dan password.

Username dan password tersebut bisa diperoleh dari administrator.

Database berfungsi sebagai tempat penyimpanan data, sehingga

pengelolaan yang dilakukan juga berkaitan dengan penyimpanan data yang

meliputi : memasukkan data, mengubah data, menampilkan data, dan

menghapus data. Sebelum kita melakukan pengelolaan data, tentunya kita

harus merancang dahulu database serta atribut–atribut penyimpanan yang

meliputi : pembuatan databases, pembuatan tabel, pembuatan query.

5. Analisis dan Perancangan Website

a. Linear Sequential Model

Model proses ini sering disebut sebagai Waterfall atau Classic

Life Cycle Model. Metode Linear Sequential Model menyarankan

pendekatan yang sistematis dan sekuensial dalam pengembangan

aplikasi website RRI stasiun Purwokerto yang dimulai pada level

sistem dan bergerak maju mulai tahap analisis, desain, coding, testing,

dan support.

Gambar 13. The Linear Sequential Model

Page 67: Laporan Pkl Fix Hendy

57

Model Linear Sequential mencakup aktivitas-aktivitas berikut:

1) Rekayasa dan Pemodelan Sistem (System engineering).

Dikarenakan aplikasi sistem selalu merupakan bagian dari sistem

yang lebih besar, kegiatan proses sistem dimulai dengan

melakukan indentifikasi kebutuhan (requirements) dari seluruh

elemen sistem lalu memetakan bagian dari kebutuhan tersebuat

sebagai kebutuhan aplikasi. Pandangan secara sistem ini sangat

dibutuhkan ketika aplikasi ini harus berinterakasi dengan elemen-

elemen yang lain seperti perangkat keras, manusia, dan basisdata.

Identifikasi dan pengumpulan kebutuhan dilakukan dalam level

strategi bisnis dan level manajerial.

2) Analisis Kebutuhan Aplikasi (Software requirements analysis).

Proses identifikasi dan pengumpulan kebutuhan sistem

difokuskan pada kebutuhan website ini. Untuk memahami

program-program yang akan dibangun, analisis harus memahami

domain dan lingkup aplikasi yang akan dibangun, termasuk

didalamnya fungsi, tingkah laku aplikasi, performansi, dan

antarmuka. Kebutuhan sistem dan aplikasi didokumentasikan dan

dikonfirmasikan dengan pengguna.

Kebutuhan Fisik

Adapun untuk kebutuhan komponen system adalah sebagai

berikut :

Page 68: Laporan Pkl Fix Hendy

58

- Perangkat Keras : PC dengan spesifikasi dan fungsional

sebagai pc.

- Perangkat lunak : sistem operasi Windows XP, Windows 7,

Windows 8, macromedia dreamweaver 8, XAMPP.

Kebutuhan Fungsional

- Identifikasi data

- Identifikasi sumber data

- Identifikasi informasi

- Identifikasi tujuan informasi

- Identifikasi proses

3) Desain (Design). Proses desain aplikasi search engine ini fokus

kepada sturktur data, arsitektur Aplikasi, representasi antarmuka,

dan algoritma detil proses. Desain merupakan representasi

kebutuhan yang akan dijadikan pedoman dalam pengkodean

program. Desain didokumentasikan dan menjadi bagian dari

manajemen konfigurasi aplikasi.

Data Design, mengubah informasi menjadi struktur data untuk

mengimplementasikan software. Data design dibuat

berdasarkan data dictionary.

Architectural Design, mendefinisikan relasi antara elemen-

elemen structural utama, pola desain yang digunakan untuk

mencapai kebutuhan yang ditentukan untuk sistem dan

Page 69: Laporan Pkl Fix Hendy

59

batasan-batasan yang mempengaruhi bagaimana desain

arsitektural ini diterapkan.

Interface Design, menjelaskan bagaimana software

berkomunikasi dalam dirinya, dengan sistem yang bertukar

informasi dengannya, dan dengan manusia yang

menggunakannya.

Component-Level Design, menghasilkan deskripsi prosedur

software.

4) Pengkodean (Code generation). Desain yang telah dibuat dalam

website ini, ditranslasikan ke dalam suatu bahasa pemrograman

PHP Personal Home Page (PHP: Hypertext Preprocessor) dan

menggunakan pemrograman database MySQL.

5) Ruang Lingkup Pembuatan Aplikasi. Proses pembuatan website

RRI stasiun Purwokerto ini dibatasi ruang lingkupnya dengan

model pembagian sesuai dengan jumlah anggota pada kelompok

praktik. Berdasarkan hal tersebut, maka laporan ini hanya

membahas mengenai analisa halaman gallery dan panel manage

gallery pada halaman administrator.

6) Pengujian (Testing). Setelah kode program dibangun, website ini

diuji untuk memastikan bahwa semua kebutuhan dan persoalan

dapat diselesaikan dan benar. Proses pengujian fokus pada logika

sistem. Memastikan bahwa dari proses input, pemrosesan, hingga

output benar dan sesuai dengan yang diinginkan.

Page 70: Laporan Pkl Fix Hendy

60

7) Support. Aplikasi sangat memungkinkan untuk berubah.

Perubahan dapat terjadi karena ditemukannya kesalahan, sistem

harus diadaptasikan kepada sistem yang baru, pengguna

menginginkan peningkatan fungsional dan performansi sistem,

serta perawatan sistem.

b. Perancangan Website pada Halaman Gallery dan Panel Manage

Gallery

1) Perancangan Data pada Halaman Gallery dan Panel Manage

Gallery

a) Entity Relationship Diagram (ERD)

Dalam website terdapat delapan entitas, yaitu home, news,

activities, programs, administrator panels, about us, from the

gallery dan live chat. Namun pada laporan ini yang akan dibahas

adalah hanya pada halaman gallery serta manage gallery pada

halaman administrator.

Page 71: Laporan Pkl Fix Hendy

61

Gambar 14. Entity Relationship Diagram (ERD) gallery dan manage gallery pada website RRI

Purwokerto

b) Desain Tabel

Database atau basis data merupakan salah satu komponen yang

harus ada dalam suatu sistem informasi. Database ini digunakan

untuk mengidentifikasi penyimpanan data sehingga data dapat

diolah oleh sistem.Penyimpanan data berikut berbentuk tabel

accounts, dan gallery yang dibentuk berdasarkan normalisasi

data.

Berikut adalah tabel database rri_pwt.sql:

accounts

id

username

password

name

rri_pwt.sql

galllery

gid time

img

title date

Page 72: Laporan Pkl Fix Hendy

62

Tabel 2. Database rri_pwt.sql

Berikut adalah tabel accounts pada database rri_pwt.sql:

Tabel 3. Accounts pada Database rri_pwt.sql

Berikut adalah tabel gallery pada database rri_pwt.sql:

Tabel 4.Gallery pada Database rri_pwt.sql

2) Source Code

gallery.php

<?php $sql = "SELECT * FROM `gallery` ORDER BY `gid` DESC"; $ck = mysql_num_rows(mysql_query($sql)); if($ck==0){ ?><div id="notif">There is no published photo</div>

Page 73: Laporan Pkl Fix Hendy

63

<?php } else { ?><script type="text/javascript">jQuery(document).ready(function($){$('div.content').css('display','block');var onMouseOutOpacity=0.67;$('#thumbs ul.thumbs li, div.navigation a.pageLink').opacityrollover({mouseOutOpacity:onMouseOutOpacity,mouseOverOpacity:1.0,fadeSpeed:'fast',exemptionSelector:'.selected'});var gallery=$('#thumbs').galleriffic({delay:2500,numThumbs:4,preloadAhead:4,enableTopPager:false,enableBottomPager:false,imageContainerSel:'#slideshow',controlsContainerSel:'#controls',captionContainerSel:'#caption',loadingContainerSel:'#loading',renderSSControls:true,renderNavControls:true,playLinkText:'Play Slideshow',pauseLinkText:'Pause Slideshow',prevLinkText:'&lsaquo; Previous Photo',nextLinkText:'Next Photo &rsaquo;',nextPageLinkText:'Next &rsaquo;',prevPageLinkText:'&lsaquo; Prev',enableHistory:true,autoStart:false,syncTransitions:true,defaultTransitionDuration:900,onSlideChange:function(prevIndex,nextIndex){this.find('ul.thumbs').children().eq(prevIndex).fadeTo('fast',onMouseOutOpacity).end().eq(nextIndex).fadeTo('fast',1.0);this.$captionContainer.find('div.photo-index').html('Photo '+(nextIndex+1)+' of '+this.data.length)},onPageTransitionOut:function(callback){this.fadeTo('fast',0.0,callback)},onPageTransitionIn:function(){var prevPageLink=this.find('a.prev').css('visibility','hidden');var nextPageLink=this.find('a.next').css('visibility','hidden');if(this.displayedPage>0)prevPageLink.css('visibility','visible');var lastPage=this.getNumPages()-1;if(this.displayedPage<lastPage)nextPageLink.css('visibility','visible');this.fadeTo('fast',1.0)}});gallery.find('a.prev').click(function(e){gallery.previousPage();e.preventDefault()});gallery.find('a.next').click(function(e){gallery.nextPage();e.preventDefault()});function pageload(hash){if(hash){$.galleriffic.gotoImage(hash)}else{gallery.gotoIndex(0)}}$.historyInit(pageload,"advanced.html");$("a[rel='history']").live('click',function(e){if(e.button!=0)return true;var hash=this.href;hash=hash.replace(/^.*#/,'');$.historyLoad(hash);return false})});</script><style>.slideshow span a img {max-width:500px;max-height:500px;}</style><div class="navigation-container"><div id="thumbs" class="navigation">

<a class="pageLink prev" style="visibility: hidden;" href="#" title="Previous Page"></a> <!-- strat image gallery -->

Page 74: Laporan Pkl Fix Hendy

64

<ul class="thumbs noscript"> <?php $q = mysql_query($sql); while($s = mysql_fetch_array($q)){ $href = $host."img/photos/".$s['img']; ?>

<li style="background-image: none;"> <a class="thumb" name="<?php echo tolink($s['title']); ?>" href="<?php echo $href; ?>" title="<?php echo $s['title']; ?>"> <img src="<?php echo $href; ?>" title="<?php echo $s['title']; ?>" width="64" /> </a>

</li><?php } ?>

</ul> <!-- end image gallery -->

<a class="pageLink next" style="visibility: hidden;" href="#" title="Next Page"></a></div></div><div class="content"><div class="slideshow-container">

<div id="controls" class="controls"></div><div id="loading" class="loader"></div><div id="slideshow" class="slideshow"

style="width:400px;"></div></div></div><?php } ?>

Source code tersebut merupakan code yang digunakan untuk

menampilkan gambar pada situs web dengan database rri_pwt.sql

sehingga semua basis data akan tampil pada halaman situs.

manage-gallery.php

<script type="text/javascript">$(document).ready(function() {<?php if(!isset($_SESSION['content'])){ ?>$('.fWritenew').hide();$('.writenew').show();$('.writenew').click(function(){

$('.fWritenew').show();$('.writenew').hide();

});<?php } ?>});</script><h2>Upload <em>New Photo</em></h2><div id="notif" class="writenew" style="display:none;"><a href="#" onclick="return false;">Click to upload new photo</a></div>

Page 75: Laporan Pkl Fix Hendy

65

<form method="post" class="fWritenew" enctype="multipart/form-data"><table> <tr> <td valign="top"> <table> <tr> <td>Title</td> <td><input type="text" name="title" value="<?php if(isset($_SESSION['title'])){ echo $_SESSION['title']; unset($_SESSION['title']); } ?>" style="margin:0 0 5px 5px;width:395px;"></td> </tr> </tr> </table> <center> <input type="file" accept="image/jpeg,image/gif,image/x-png" style="width:300px;" name="image"><br> <input type="submit" name="submit" value="Upload"> </center> </td> </tr></table></form><br><h2>Published <em>Photos</em></h2><?php $sql = "SELECT * FROM `gallery` ORDER BY `gid` DESC"; $tot = mysql_num_rows(mysql_query($sql)); if($tot>0){ ?><ul><?php

if(!isset($_GET['page'])){$page = 1;

} else {$page = antiinjection($_GET['page']);

}$limit = 20;$startpoint = ($page * $limit) - $limit;$url = $host."manage/gallery";$q = mysql_query($sql." LIMIT $startpoint,

$limit");while($s = mysql_fetch_array($q)){

?><li><a href="<?php echo $host; ?>gallery.html#<?php echo tolink($s['title']); ?>" title="<?php echo $s['title']; ?>"><?php echo $s['title']; ?></a> [<a href="<?php echo $host; ?>manage/gallery/delete/<?php echo $s['gid']; ?>/<?php echo tolink($s['title']); ?>.html" title="Delete">delete</a>]</li><?php } ?></ul><?php echo pagination($sql,$limit,$page,$url); ?><?php } else { ?><div id="notif">There is no published photo</div>

Page 76: Laporan Pkl Fix Hendy

66

<?php } ?>

Source code manage gallery tersebut merupakan code yang

digunakan untuk menambahkan atau menghapus gambar yang

dibutuhkan pada sistem informasi ini.

upload.php

<?php

if($filename != ''){

$newfilename = $replacefilename.".jpg";

$source = $_FILES[$formname]['tmp_name'];

$newtarget = $target.$newfilename;

$statusok = move_uploaded_file($source, $newtarget);

}

?>

Source code tersebut merupakan code untuk mengunggah gambar

ke gallery dan menyimpan ke database website RRI Purwokerto.

Page 77: Laporan Pkl Fix Hendy

67

3) Antarmuka Website

Antarmuka Halaman Gallery

Gambar 15. Antarmuka Halaman Gallery

Page 78: Laporan Pkl Fix Hendy

68

Antarmuka Halaman Manage Gallery

Gambar 16. Antarmuka Halaman Manage Gallery

Page 79: Laporan Pkl Fix Hendy

69

Page 80: Laporan Pkl Fix Hendy

70

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan praktik yang telah dilakukan, dengan metode

pengambilan data dan pengolahan hasil analisis data yang penulis peroleh

dari radio nasional RRI stasiun Purwokerto, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Praktik Kerja merupakan salah satu metode pengenalan dunia kerja

maupun dunia industri yang sesungguhnya, sehingga mahasiswa dapat

mengetahui tentang kedisiplinan, kreatifitas, tanggung jawab, ketekunan,

sopan santun dan motivasi pada dunia kerja.

2. Inovasi yang dilakukan pimpinan dan karyawan pada RRI stasiun

Purwokerto secara langsung mempengaruhi kinerja dari keseluruhan

proses manajemen kerja serta seluruh proses penyiaran sehingga

menjadikan radio nasional pada umumnya dan RRI stasiun Purwokerto

pada khususnya semakin maju dan jaya sesuai dengan slogan yang

diterapkan yaitu sekali di udara tetap di udara.

3. Penulis mengetahui proses kegiatan penyiaran yang dilakukan oleh RRI

stasiun Purwokerto.

4. Penulis mengetahui proses pemancar radio yang ada pada RRI stasiun

Purwokerto khususnya pada bagian antena. Antena adalah bagian yang

paling penting dari sistem pemancar. Antena berfungsi sebagai alat yang

dapat meradiasikan gelombang radio. Sebagai bagian dari sistem

69

Page 81: Laporan Pkl Fix Hendy

71

penerima, antena berfungsi sebagai bagian yang dapat menangkap radiasi

gelombang radio. Antena yang ideal akan meradiasikan gelombang radio

kesegala arah. Antena yang ideal disebut sebagai antena isotropis. Sebagai

gambaran, jika antena isotropis diletakkan pada titik pusat dari bola maka

antena isotropis akan mengisi semua ruang yang ada pada bola tersebut

dengan radiasi gelombang radio.

5. Pembuatan situs web RRI stasiun Purwokerto yang berfungsi sebagai radio

online atau streaming radio, sehingga proses penyiaran yang dilakukan

akan semakin luas jangkauannya, serta akan mempercepat dan

mempermudah semua orang untuk memeperoleh informasi dengan

mendengarkan radio secara streaming dengan jarak jaringan tak terjangkau

luasnya.

B. Saran

Setelah penulis melaksanakan praktik kerja lapangan di RRI stasiun

Purwokerto, penulis mencoba memberikan saran yang mungkin dapat

membantu meningkatkan atau setidaknya dalam pelaksanaan tugas laporan

praktik kerja lapangan, antara lain adalah sebagai berikut:

1. Untuk Universitas Negeri Semarang

a. Penambahan alat-alat praktik laboratorium guna mendukung kegiatan

praktik.

b. Tidak mempersulit mahasiswa ketika akan mengajukan dalam

pelaksanaan praktik kerja lapangan.

Page 82: Laporan Pkl Fix Hendy

72

c. Profesionalisme kerja perlu ditingkatkan.

d. Kedisiplinan dalam proses belajar mengajar selama perkuliahan.

2. Untuk RRI stasiun Purwokerto

a. Meningkatkan kedisiplinan dalam kegiatan kerja.

b. Dalam melaksanakan pekerjaan hendaknya memperhatikan

keselamatan kerja dan kerapian.

c. Demi lancarnya suatu kegiatan, hendaknya disediakan peralatan-

peralatan yang menunjang pekerjaan tersebut.

Page 83: Laporan Pkl Fix Hendy

73

DAFTAR PUSTAKA

Roddy, Dennis dkk. _____ . Komunikasi Elektronika. Jakarta: Erlangga

_______, ______. 2013. Omnidirectional Antenna. Dalam:

http://en.wikipedia.org/wiki/Omnidirectional_antenna. Diakses pada 25

Maret 2013.

_______, ______. 2013. Antena (radio). Dalam:

http://id.wikipedia.org/wiki/Antena_%28radio%29. Diakses pada 25 Maret

2013.

_______, ______. 2013. Antena Dipol. Dalam:

http://id.wikipedia.org/wiki/Antena_Dipol. Diakses pada 25 Maret 2013.

_______, ______. 2013. Antena Yagi. Dalam:

http://id.wikipedia.org/wiki/Antena_Yagi. Diakses pada 25 Maret 2013.

_______, ______. ______. Antenna Sierra. Dalam:

http://giantcommunication.indonetwork.co.id/651069/antenna-sierra.htm.

Diakses pada 25 Maret 2013.

Laiq, Muchammad. 2011. Antena Directional dan Omnidirectional. Dalam:

http://mlaiq.blogspot.com/2011/07/antenna-directional-

omnidirectional.html. Diakses pada 25 Maret 2013.

Page 84: Laporan Pkl Fix Hendy

74

Sutikno, Anjar. 2009. Definisi Website. Dalam:

http://carapedia.com/pengertian_definisi_web_info2043.html. Diakses

pada 25 Maret 2013.

Page 85: Laporan Pkl Fix Hendy

75

L A M P I R A N

Page 86: Laporan Pkl Fix Hendy

76

DENAH LOKASI RRI STASIUN PURWOKERTO

LokasiRRI Stasiun PurwokertoJl. Jend. Soedirman 427

Purwokerto

U

Gambar 1. Denah Lokasi RRI Stasiun Purwokerto

Page 87: Laporan Pkl Fix Hendy

77

LEMBAR DOKUMENTASI

Gambar Proses Rekaman di Layanan Siaran Pro2

Gambar Proses Praktek Kerja di Seksi Sumber Daya Teknologi

Page 88: Laporan Pkl Fix Hendy

78

Gambar Proses Praktek Kerja di Seksi Sumber Daya Teknologi

Gambar Penyerahan Plakat sebagai Tanda Kenangan Praktek Kerja