Laporan PKL

35
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Mahasiswa merupakan golongan kaum intelektual yang bernaung di bawah suatu perguruan tinggi, segala tindakan, aktifitas dan pola pikir seorang mahasisiwa tidak terlepas dari sikap ilmiahnya sebagai golongan yang terdidik. Keberadaan seorang mahasisiwa diharapkan dapat memberikan suatu kontribusi positif baik saat dia berada di lingkungan kampus maupun saat terjun di lingkungan masyarakat, dan seorang mahasiswa diharapkan dapat menerapkan pola pikir dan pola tingkah laku yang ilmiah dimanapun dia berada sesuai dengan keahlian yang dimilikinya. Industri pariwisata seperti Perusahaan Penerbangan (Airlines), Biro Perjalanan Wisata (Travel Agen), serta Objek Wisata merupakan suatu laboraturium yang berada di luar lingkungan kampus yang dapat dijadikan sebagai sarana penerapan sekaligus pendalaman ilmu dan pengalaman dalam program PKL (Praktek Kerja Lapangan) bagi mahasiswa jurusan Usaha Wisata. 1

Transcript of Laporan PKL

Page 1: Laporan PKL

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Mahasiswa merupakan golongan kaum intelektual yang bernaung di bawah suatu

perguruan tinggi, segala tindakan, aktifitas dan pola pikir seorang mahasisiwa tidak terlepas

dari sikap ilmiahnya sebagai golongan yang terdidik. Keberadaan seorang mahasisiwa

diharapkan dapat memberikan suatu kontribusi positif baik saat dia berada di lingkungan

kampus maupun saat terjun di lingkungan masyarakat, dan seorang mahasiswa diharapkan

dapat menerapkan pola pikir dan pola tingkah laku yang ilmiah dimanapun dia berada sesuai

dengan keahlian yang dimilikinya.

Industri pariwisata seperti Perusahaan Penerbangan (Airlines), Biro Perjalanan Wisata

(Travel Agen), serta Objek Wisata merupakan suatu laboraturium yang berada di luar

lingkungan kampus yang dapat dijadikan sebagai sarana penerapan sekaligus pendalaman

ilmu dan pengalaman dalam program PKL (Praktek Kerja Lapangan) bagi mahasiswa jurusan

Usaha Wisata.

Program Praktek Kerja Lapangan (PKL) sangat diharuskan bagi setiap mahasiswa

program Diploma III Pariwisata. Hal ini bertujuan agar para mahasiswa dapat menerapkan

ilmu-ilmu atau teori-teori yang telah dipelajari selama proses perkuliahan berlangsung. Selain

itu PKL juga bertujuan untuk mengenal setiap aktifitas konkret yang berhubungan dengan

industri pariwisata agar mahasiswa tidak merasa kaku saat terjun langsung di lingkungan

kerja nantinya.

Setelah masa PKL usai, mahasiswa juga diharuskan membuat suatu laporan ilmiah

secara tertulis berdasarkan pengalaman yang diperoleh selama menjalani PKL. Hal ini

1

Page 2: Laporan PKL

meliputi tentang uraian bagaimana sistem tata operasional perusahaan, etika perusahaan,

sistem organisasi dan hierarki perusahaan, keinginan customer, dan sebagainya.

Jadi, setelah menyelesaikan studinya, mahasiswa dapat menuangkan ilmunya dengan

sempurna dalam kehidupan sehari-hari.

1.1 Tujuan Praktek Kerja Lapangan

Tujuan pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan bagi mahasiswa D III Pariwisata pada

Bidang Keahlian Usaha Wisata adalah sebagai berikut :

Menerapkan teori-teori ilmiah yang telah dipelajari selama masa perkuliahan

berlangsung.

Mengasah keterampilan dan pengalaman melalui fasilitas-fasilitas yang tersedia di

industri pariwisata.

Menciptakan kebiasaan disiplin kerja untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab

yang tinggi terhadap suatu pekerjaan.

Menciptakan pengalaman-pengalaman baru bagi mahasisiwa dalam menghadapi

masalah pekerjaan.

Membangkitkan rasa percaya diri agar tidak kaku terhadap suatu pekerjaan

sehingga nantinya akan mampu bersaing untuk membangun karir dalam bidang

industri pariwisata.

Melatih mahasiswa agar mudah berbaur dengan sesama rekan kerja untuk

menciptakan suasana kerja yang harmonis.

Menyalurkan kretivitas untuk menumbuhkan motivasi kerja.

2

Page 3: Laporan PKL

Memenuhi persyaratan akademis, untuk memperoleh Sertifikat Program Diploma

III Pariwisata USU.

1.2 Tujuan Pembuatan Laporan Praktek Kerja Lapangan

Penyusunan laporan PKL secara tertulis merupakan kewajiban bagi setiap mahasiswa

Program Studi Pariwisata bidang keahlian Usaha Wisata. Adapun tujuannya adalah sebagai

berikut:

Memantapkan ilmu yang telah diperoleh selama PKL secara tertulis agar tidak

hanya dapat dijadikan sebagai pengalaman semata, akan tetapi juga dapat

dijadikan sumber bacaan.

Untuk melatih mahasiswa agar lebih terbiasa dengan laporan ilmiah sehingga akan

mempermudah mahasiswa dalam menyusun Kertas Karya.

Sebagai sarana bagi mahasiswa untuk menuangkan buah pikiran serta berbagi

pengalaman dalam bentuk tulisan.

Sebagai salah satu bukti nyata bahwa mahasiswa/penulis memang benar-benar

telah melaksanakan PKL dengan berasungguh-sungguh.

3

Page 4: Laporan PKL

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Pengartian Pariwisata dan Kepariwisataan

A. Pariwisata

Arti ‘pariwisata’ belum banyak diungkapkan oleh para ahli bahasa dan pariwisata

Indonesia. Kata pariwisata berasal dari dua suku kata, yaitu pari dan wisata.

Pari berarti banyak, berkali-kali dan berputar-putar.

Wisata berarti perjalanan.

Oleh karena itu, kata pariwisata itu dapat diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan

berkali-kali atau berputar-putar dari suatu tempat ketempat lain.

Menurut pendapat beberapa ahli mengenai pariwisata dapat didefinisikan sebagai

berikut:

1. McIntosh (1995:10) menyatakan bahwa pariwisata merupakan aktivitas,

pelayanan dan produk hasil industry pariwisata yang mampu menciptakan

pengalaman perjalanan bagi wisatawan.

2. Norval menyatakan bahwa pariwisata adalah keseluruhan kegiatan yang

berhubungan dengan masuk, tinggal, dan pergarakan penduduk asing di dalam

atau di luar suatu negara, kota, atau wilayah tertentu.

3. Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 (Bab I, Pasal I, Ayat 3) menerangkan bahwa

pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas

4

Page 5: Laporan PKL

serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan

pemerintah daerah.

B. Kepariwisataan

Kepariwisataan mempunyai peranan penting untuk memperluas dan meratakan

kesempatan kerja, dan lapangan kerja mendorong pembangunan daerah dan memperbesar

pendapatan Negara dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat, memperkaya

kebudayaan nasional dan memantapkan pembinaan dalam rangka memperkokoh jati diri

bangsa dan mempererat persahabatan antar bangsa. Tidak heran bila pemerintah Indonesia

memberikan perhatian yang lebih besar di bidang ini.

Di dalam UU No. 9 Tahun 1990 terdapat beberapa pengertian tentang kepariwisataan,

yakni:

a) Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebahagian dari kegiatan tersebut yang

dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan

daya tarik wisata.

b) Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk

pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang

tersebut.

c) Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan pemerintah dunia usaha dan

masyarakat yang ditujukan untuk menata kebutuhan perjalanan dan persinggahan

wisatawan (PP No 24/1979).

d) Usaha pemerintah adalah kegiatan yang bertujuan untuk menyelenggarakan jasa

pariwisata atau menyediakan dan mengusahakan objek dan daya tarik wisata,

usaha sarana pariwisata dan usaha lain yang terkait di bidang tersebut.

5

Page 6: Laporan PKL

e) Wisatawan adalah orang-orang yang melakukan kegiatan pariwisata.

f) Objek dan daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran

wisatawan.

2.2 Pengertian Biro Perjalanan Wisata dan Paket Wisata

A. Biro Perjalanan Wisata (BPW)

Biro Perjalanan Wisata adalah usaha yang menyelenggarakan kegiatan wisata dan jasa

lain yang terkait dengan penyelenggaraan perjalanan wisata baik dalam ke luar negeri

maupun sebaliknya.

Berikut ini adalah beberapa tugas dari biro perjalanan wisata:

Merencanakan dan mengemas komponen perjalanan wisata, meliputi sarana

wisata, objekbdan daya tarik wisata yang dikemas dalam bentuk paket wisata.

Menyelenggarakan penjualan paket wisata dengan cara menyalurkan melalui agen

perjalanan dan atau menjual langsung kepada wisatawan atau konsumen.

Menyediakan pelayanan pramuwisata untuk paket wisata yang dijual.

Menyediakan layanan angkutan wisata.

Menyediakan jasa pemesanan akomodasi, restoran, tempat konvensi, tiket

pertujukan seni budaya, dan kunjungan ke objek wisata.

Menyediakan jasa pengurusan dokumen perjalanan berupa paspor, visa atau

dokumen lainnya.

Menyelenggarakan perjalanan ibadah agama dan perjalanan insentif.

B. Paket Wisata (Tour Package)

6

Page 7: Laporan PKL

Paket Wisata yaitu wisata dengan acara tetap dan rutin, dengan harga yang sudah

ditetepkan, termasuk untuk transfer (jemputan untuk wisatawan di stasiun, bandara, atau

pelabuhan ke hotel dan sebaliknya), pengangkutan (transport), fasilitas akomodasi

(penginapan), dan rekreasi ke objek-objek wisata.

Dilihat dari sudut pandang aktivitas/kegiatan terdapat beberapa jenis paket tour, yaitu:

Pleasure Tourism

Recreation Tourism

Cultural Tourism

Adventure Tourism

Sport Tourism

Business Tourism

Convention Tourism

Special Interest Tourism

2.3 Pengertian Penerbangan, Reservasi, Ticketing dan Sales Report

A. Penerbangan (Airlines)

Menurut R. S. Damardjati dalam bukunya Istilah-Istilah Dunia Pariwisata (2001 : 06)

mengemukakan pengertian perusahaan penerbangan sebagai berikut : “Perusahaan

penerbangan adalah perusahaan miliki swasta atau pemerintah yang khusus

menyelenggarakan pelayanan angkutan udara untuk penumpang umum baik yang berjadwal

(schedule service/regular flight) maupun yang tidak berjadwal (non schedule service).

7

Page 8: Laporan PKL

Penerbangan berjadwal menempuh rute penerbangan berdasarkan jadwal waktu, kota

tujuan maupun kota-kota persinggahan yang tetap. Sedangkan penerbangan tidak berjadwal

sebaliknya, dengan waktu, rute, maupun kota-kota tujuan dan persinggahan bergantung

kepada kebutuhan dan permintaan pihak penyewa.

Sedangkan menurut F. X. Widadi A. Suwarno (2001 : 7) berpendapat “Perusahaan

penerbangan atau airlines adalah perusahaan penerbangan yang menerbitkan dokumen

penerbangan untuk mengangkut penumpang beserta bagasinya, barang kiriman (kargo), dan

benda pos (mail) dengan pesawat udara”.

Dari pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan penerbangan

adalah suatu perusahaan angkutan udara yang memberikan dan menyelenggarakan pelayanan

jasa angkutan udara yang mengoperasikan dan menerbitkan dokumen penerbangan dengan

teratur dan terencana untuk mengangkut penumpang, bagasi penumpang, barang kiriman

(kargo), dan benda pos ke tempat tujuan.

B. Reservasi

Reservasi adalah perjanjian pemesanan, penyediaan dan pembukuan pada suatu

tempat dan pada periode waktu tertentu bagi calon pelanggan berikut dengan produk jasa

berserta permintaan fasilitas-fasilitas tertentu jika diperlukan seperti wheel chair, stretcher,

special meal, dan unaccompanied.

Adapun manajemen reservasi secara garis besar adalah :

1. Melakukan penjualan tiket kepada walking passanger.

2. Melayani telephone sales (pemesanan tiket melalui telepon).

3. Melakukan booking, termasuk pemeriksaan ulang data penumpang.

8

Page 9: Laporan PKL

4. Menyelesaikan pembayaran, berikut dokumen-dokumen pembayaran misalnya

kwitansi.

5. Meng-issued ticket.

6. Membuat sales report (laporan penjualan: biasanya perhari).

Tugas resevasi:

Memonitor posisi reservasi di dalam system

Mencatat pembukuan (baik melalui sistem maupun manual)

Pembatalan pembukuan

Meningkatkan load factor (pemenuhan pesawat)

Mencatat permintaan khusus seperti wheelchair dan streetchair

Memberitahukan kepada penumpang perubahan-perubahan penerbangan pada

waktu-waktu tertentu (misalnya delay dan cancel)

Menyampaikan tingkat isian pesawat (load factor) ke atasannya.

Menginformasikan ketersediaan seat yang dapat dijual kepada pelanggan

Melaksanakan over booking dengan control yang ketat.

Tarif atau fare adalah harga tiket pesawat udara yang harus dibayar oleh penumpang

untuk suatu route penerbangan. Harga tersebut biasanya dicantumkan pada tiket yang

diterbitkan, termasuk biaya dan segala persyaratan yang mengikatnya. Jumlah uang yang

tertera pada tiket penerbangan terdiri dari beberapa komponen biaya yang harus dibayar oleh

penumpang. Tarif penerbangan tersebut bukan tarif yang ditetapkan dan berlaku bagi masing-

masing perusahaan penerbangan, tetapi tarif yang ditetapkan oleh pemerintah dan berlaku

untuk seluruh perusahaan penerbangan domestik.Penetapan tarif oleh pemerintah dan berlaku

untuk seluruh perusahaan penerbangan bertujuan agar tidak terjadi persaingan harga antar

9

Page 10: Laporan PKL

perusahaan penerbangan. Untuk menarik perhatian dan merebut konsumen, perusahaan

penerbangan dapat memberikan pelayanan yang sebaik mungkin kepada konsumen.

C. Ticketting

Tugas utama bagian ticketing terhadap walking passanger (calon penumpang yang

langsung datang ke kantor) yaitu:

Meng-check reservasi (Menanyakan kode booking)

Memastikan kembali reservasi penumpang

Menerima payment

Menerbitkan kwitansi/bukti pembayaran

Menerbitkan ticket (issued ticket)

Membacakan kembali reservasi dan mengingatkan kembali waktu check-in, serta

memberitahukan jumlah free bagasi

Greeting (mengucapkan salam).

D. Sales report

Selain bertugas melakukan proses reservasi, booking, dan ticketing, sales counter

juga diwajibkan untuk melakukan sales report atau membuat laporan penjualan perhari

kepada bagian accounting, kemudian bagian accounting memeriksa kelengkapan laporan

yang disampaikan oleh sales counter dan merekap data laporan penjualan untuk dicocokkan

dengan kas yang ada.

10

Page 11: Laporan PKL

Sales report adalah laporan jumlah penjualan yang dihasilkan oleh bagian

penjualan/ticketing setiap hari .

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. LAPORAN PKL PT. AGUNG SEDAYU TRAVEL

3.1.1. Profil PT. Agung Sedayu Travel

Agung Sedayu Tour & Travel merupakan salah satu biro perjalanan wisata dan agen

tiket beberapa maskapai penerbangan yang berdiri pada tahun 2011. Bertempat di Jalan

Diponegoro No.5 P. Siantar ini melayani dan membantu masyarakat dalam hal pengurusan

akomodasi dan perjalanan, baik merupakan perjalanan dinas, perjalanan wisata keluarga

maupun dalam hal pengurusan travel dokumen yang perlukan oleh setiap orang yang akan

bepergian keluar negeri.

Selain sebagai biro perjalanan, Agung Sedayu Tour & Travel juga melayani penjualan

tiket pesawat secara online, diantaranya tiket pesawat Batavia Air, Lion Air, Garuda Airline,

Merpati Airlines, Sriwijaya Air dan lainnya. Hal ini dikarenakan semakin banyaknya demand

dari masyarakat di P. Siantar secara umum dan secara khusus yang banyak terbang ke

provinsi lain atau ke luar Negeri dengan berbagai macam alasan.

Untuk meningkatkan penjualan tiket maupun permintaan akan paket tour, maka PT.

Agung Sedayu Tour & travel berupaya melakukan promosi ke beberapa media masa seperti

koran dan radio lokal P. Siantar.

11

Page 12: Laporan PKL

3.1.2. Pimpinan PT. Agung Sedayu Tour & Travel

Pimpinan Utama : Maringan Manurung

Karyawan/Receptionis : Raya

Karyawan Reservasi Tiket : Donna

3.1.3.Uraian Tugas dan Fungsi PT. Agung Sedayu Travel

1. Uraian Tugas

a. Managing Directur

Bertanggung jawab atas kegiatan yang berlangsung di perusahaan

Berfungsi sebagai pimpinan harian dan koordinasi direktur/manager dan sebagai

wakil dalam kegiatan keanggotaan/asosiasi

Menetapkan anggaran biaya perusahaan (overhead) dan menentukan investasi dan

produksi serta mengatur dan merencanakan program kerja tahunan

Mengadakan hubungan keluar dengan mitra usaha dan menandatangani kontrak

perjanjian kerja

Menetapkan kebijaksanaan keuangan/tata kerja kepegawaian, anggaran belanja dan

pendapatan perusahaan

b. Secretary to Managing Director

12

Page 13: Laporan PKL

Secretary mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :

Memeriksa surat-surat masuk dan menyerahkan kepada pimpinan untuk selanjutnya

diteruskan kepada department lain

Membuat file tentang kondisi perusahaan

Mencatat dan menyediakan kebutuhan administrasi perusahaan

Membuat dan membalas surat yang masuk

c. Plan and Marketing Director

Plan and Marketing Director mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :

Merencanakan produk-produk dan memasarkan melalui iklan di pasar pariwisata atau

yang dipasarkan secara langsung

Menyusun rangkaian produk wisata baru selambat-lambatnya 6 bulan sebelum di

pasarkan.

Memeriksa perkembangan harga pasar dan melakukan perbandingan dengan produksi

usaha.

d. Office Manager

Membantu managing direktur dalam melaksanakan tugasnya dalam mengkoordinasi

seluruh kegiatan usaha di dalam perusahaan.

Membuat laporan mengenai neraca keuangan dan pelaksanaan program kerja tahunan

yang telah ditetapkan oleh managing direktur.

Tugas managing direktur dapat dibebankan/dilaksanakan pada wakil direktur, apabila

managing direktur berhalamngan hadir.

13

Page 14: Laporan PKL

e. Travel Department

Mengatur dan mempersiapkan urusan perjalanan wisatawan dalam maupun luar

negeri baik melalui darat, laut maupun udara.

Menangani tiket penerbangan khusus untuk wisatawan yang masuk.

Mengatur kemudahan urusan keberangkatan dan kedatangan di pelabuhan.

3.2 LAPORAN PKL PT. MERPATI NUSANTARA AIRLINE

3.2.1 Sekilas Sejarah Merpati Nusantara

TAHUN 1962, BERDIRINYA PN. MERPATI NUSANTARA. Keberhasilan Angkatan

Udara Republik Indonesia membangun Jembatan Udara di Kalimantan, menjadi dasar bagi

pemerintah untuk mendirikan suatu Perusahaan Negara yang berada di bawah lingkungan

Departemen Perhubungan. Sebagai tindak lanjut maka berdasarkan Peraturan Pemerintah No.

19 tahun 1962, didirikanlah Perusahaan Negara Perhubungan Udara Daerah dan Penerbangan

Serba Guna Merpati yang selanjutnya disebut PN. Merpati Nusantara pada tanggal 06

September 1962.

Bermodalkan 10 juta rupiah dengan 4 pesawat De Havilland Otter DHC-3 milik AURI

dan dua pesawat Dakota DC-3, Merpati mengawali operasinya mendobrak keterisolasian

daerah-daerah terpencil dengan menghubungkan Jakarta dengan kota Banjarmasin,

Pangkalanbun dan Sampit serta Jakarta-Pontianak.

TAHUN 1963, AWAL OPERASI MERPATI DI WILAYAH TIMUR

Dengan diserahkannya wilayah Irian Jaya dari pemerintah Belanda kepada pemerintah

14

Page 15: Laporan PKL

Indonesia, Merpati Nusantara mendapat limpahan hak operasi dan kepemilikan pesawat eks

perusahaan penerbangan Belanda NV. De Krooinduif dari Garuda Indonesia pada awal tahun

1964. Merpati menerima 3 Dakota DC-3, 2 Twin Pioneer dan 1 Beaver.

Tahun 1969, Merpati dibagi menjadi dua daerah operasi, yakni operasi MIB (Merpati

Irian Barat) dan MOB (Merpati Operasi Barat) yang mencakup pulau Jawa, Kalimantan,

Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Barat. Merpati kemudian mengubah namanya menjadi

Merpati Nusantara Airlines dan sejak itu nama MNA terkenal di masyarakat.

TAHUN 1970, AWAL PERKEMBANGAN MERPATI NUSANTARA

Pada usia yang sewindu, Merpati telah mampu mengembangkan operasinya dengan

menerbangi rute-rute jarak pendek, sedang dan juga jarak jauh sesuai kosensi yang diberikan

oleh pemerintah. Untuk itu wilayah Merpati sudah meliputi wilayah Nusantara bahkan

sampai ke negara tetangga, seperti rute Pontianak-Kuching dan Palembang-Singapore.

TAHUN 1975, MERPATI MENJADI PERSERO. Dengan kemantapan manajemen dan

jaringan operasi yang semakin luas, telah menumbuhkan kepercayaan pemerintah terhadap

kemampuan perusahaan. Untuk itu pada tanggal 6 September 1975 status hukum Merpati

ditingkatkan menjadi perusahaan Persero atau PT. Merpati Nusantara Airlines. Pada tahun

1975-1978 Merpati diserahi tugas untuk Angkutan Jemaah Haji dengan menggunakan

pesawat Boeing707.

Dengan kemampuan armadanya sebanyak 37 pesawat, Merpati telah dapat

menghubungkan 97 kota di 19 propinsi di Indonesia. Di samping melayani juga Penerbangan

Borongan International (Charter Flight) untuk rute Manila-Denpasar dan rute Los Angeles-

Denpasar dengan Boeing 707 pada tahun 1976.

15

Page 16: Laporan PKL

TAHUN 1978, MERPATI MENJADI ANAK PERUSAHAAN GARUDA. Dalam rangka

memantapkan penyelenggaraan penerbangan nasional secara terpadu, pemerintah

mengalihkan penguasaan Modal Negara Republik Indonesia dalam PT. Merpati Nusantara

Airlines pada PT. Garuda Indonesia Airways. Hal ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah

No. 30 tahun 1978 dan dengan demikian Merpati menjadi anak perusahaan Garuda.

TAHUN 1986, LOGO BARU MERPATI. Bersamaan dengan ditanda-tanganinya

penyerahan pesawat pertama CN-235, maka secara resmi pula diperkenalkan logo baru

Merpati yang dilukiskan sebagai Gelombang Angin yang diartikan Jembatan Udara. Pada

awal tahun ini Merpati menambah jaringan operasi penerbangan lintas batasnya dengan

membuka rute Kupang-Darwin.

TAHUN 1989, OPERASI TERPADU MERPATI-GARUDA. Dalam rangka

meningkatkan efisiensi di bidang operasi penerbangan, dilaksanakan operasi terpadu antara

Merpati dengan Garuda. Kebijakan pemerintah ini ditandai dengan dialihkannya 37 pesawat

Garuda kepada Merpati, DC-9 dan F-28. Di samping itu, beberapa rute domestik Garuda

dialihkan juga kepada Merpati.

TAHUN 1991-1995, PERESMIAN FASILITAS-FASILITAS MERPATI. Pusat

Perawatan Merpati yang dikenal dengan MMF (Merpati Maintenance Facility) dan terletak di

Surabaya diresmikan pada tahun 1991 sebagai pusat perawatan pesawat jenis Propeler yang

terbesar di Asia Tenggara. Tahun 1993, Gedung Merpati Nusantara yang berlokasi di Jakarta

diresmikan penggunaanya oleh Direktur Utama Garuda selaku Komisaris Utama Merpati saat

itu. Selanjutnya pada tahun 1995, diresmikan Pusat Pendidikan dan Pelatihan atau merpati

Training Center yang terletak bersebelahan dengan MMF Surabaya.

16

Page 17: Laporan PKL

TAHUN 1996, MERPATI “GO INTERNATIONAL. Semakin ketatnya persaingan bisnis

jasa angkutan udara saat itu mendorong Merpati berekspansi di luar wilayah Nusantara,

dengan membuka rute ke Melbourne dan Perth menggunakan pesawat Airbus.

TAHUN 1997, MERPATI DIPISAHKAN SECARA RESMI DARI INDUKNYA

GARUDA. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 10 tahun 1997 ditetapkan Merpati secara

resmi menjadi Badan Usaha Milik Negara yang mandiri sejak 29 April 1997.

TAHUN 1999-2000, MERUPAKAN TAHUN PERTUMBUHAN MERPATI. Tahun

1999-2000 merupakan tahap restrukturisasi di berbagai bidang dalam rangka meningkatkan

posisi kompetitif Merpati melalui penajaman fokus bisnis inti sebagai commersial air

transportation dan penciptaan Competence Related Business melalui Strategic Business Unit

(SBU). Sejalan dengan kemajuan yang dicapai pada tahun 1999-2000 manajemen selanjutnya

mencanangkan tahun 2000 sebagai tahun pertumbuhan bagi perkembangan usaha Merpati

untuk selalu bisa menjadi yang terdepan.

Pada awal Mei 2000 diserahkan sertifikat ISO 9002 bagi Merpati Maintenance Facility di

Surabaya bersamaan dengan peluncuran Program Total komunikasi 2000 dan slogan baru Get

the feeling. Dan pada tahun yang sama tepatnya pada ulang tahun yang ke-38 Merpati

menerima kembali sertifikat ISO 9000 untuk MTC dan ISO 9001 Aviation Safety.

Selanjutnya tanggal 8 February 2001 Merpati menerima ISO 9002 untuk Distrik Bandung.

Tahun 2001 merupakan periode yang penuh tantangan sekaligus peluang bagi

perkembangan bisnis Merpati selanjutnya. Semakin ketatnya persaingan bisnis angkatan

udara, mendorong lahirnya upaya-upaya inovatif untuk meningkatkan pelayanan. Pada

pertengahan tahun 2001, telah diluncurkan layanan Call & Fly dan Merpati Online, suatu

bentuk diversifikasi layanan yang pertama diterapkan oleh Airlines Nasional.

17

Page 18: Laporan PKL

Tahun 2003 Pusat Pendidikan Merpati Training Center memperluas pasar bisnisnya

dengan diterimanya sertifikat CASR 141 di bidang Pelatihan Operasional untuk Pramugari,

Pilot, FOO. Pada tahun 2003 Merpati Maintenance Facility mampu melakukan perbaikan

skala besar pesawat jenis Boeing 737-200/ dengan kategori D-Check.

Tahun 2004 Manajemen Merpati mulai menerapkan sistem komputerisasi ERP-SAP

untuk efisiensi administrasi back office. Kemudian dibentuk Merpati Commuter Services

(MCS) guna meningkatkan peluang bisnis dengan Pemerintah Daerah. Pada tahun yang sama

Merpati melebarkan saluran distribusi penjualan dengan membuka gerai di Bogor dan Depok

untuk kemudahan pelanggan. Pada tahun ini dimulainya penerbangan kepresidenan.

Tahun 2008 Tahun Perbaikan. Pemerintah Republik Indonesia melalui Departemen

Keuangan menyetujui penambahan modal Merpati sebesar Rp. 300 Miliar untuk

memperbaiki kondisi perusahaan, antara lain, dengan melaksanakan Restrukturisasi SDM,

Revitalisasi Armada, Relokasi Operasi dan perbaikan cash flow. Termasuk penjualan aset

yang tidak produktif.

Tahun 2009, Merpati meluncurkan kembali sistem pelayanan secara online. pada tahun

ini Merpati menerapkan program kinerja SDM terpadu melalui PMS atau Performance

Manajemen System, serta peluncuran Merpati Pilot School (MPS) untuk mencetak kebutuhan

penerbang Merpati.

Tahun 2010, pada usianya yang ke-48, manajemen menetapkan untuk terus melakukan

upaya-upaya perbaikan kinerja perusahaan khususnya pemulihan kondisi keuangan dan

peningkatan pedapatan perusahaan. upaya-upaya tersebut utamanya difokuskan kepada:

1. Penambahan dan Peremajaan Armada (MA-60)

2. Peningkatan Safety

18

Page 19: Laporan PKL

3. Penghematan Biaya

4. Optimalisasi Revenue

Hal ini perlu kita dukung dan sadari bahwa keberhasilan tersebut nantinya akan

meningkatkan kesejahteraan kita semua. Untuk itu maju terus pantang mundur, dengan

kebersamaan kita tingkatkan semangat kerja dan profesionalisme.

Pimpinan Merpati. Sejak lahirnya sampai saat ini, pucuk pimpinan Merpati dijabat oleh

Komodor udara Henk Sutoyo Adiputro, Capt. Wibisono Roesnosiputri, Alm. Marsekal

Pertama TNI Santoso Suharto, Alm. Marsekal Muda TNI Ramli Sumardi, Bapak RAJ

Lumenta, Bapak Alm. J. Soekarjo, Bapak Soeratman, Alm. Capt. F. H. Sumolang, bapak

Ridwan Fatarudin, Bapak Budiarto Subroto, Bapak Wahyu Hidayat, Bapak Hotasi Nababa,

Bapak Cucuk Suryo Suprojo, Almarhum Bapak Bambang Bhakti, Capt. Sardjono Jhony dan

saat ini dijabat oleh Ir. Rudy H. Setyo Purnomo sebagai President Director Merpati.

3.2.2. Visi dan Misi PT. Merpati Nusantara Airline

Visi Perusahaan

Menjadi perusahaan penerbangan pilihan utama yang aman dan nyaman dengan

keramahan Indonesia yang tumbuh secara berkesinambungan di arena domestik dan regional

Misi Perusahaan

Menyediakan jasa angkutan udara bagi penumpang dan barang serta jasa pendukung

penerbangan lainnya dengan berperan aktif mengembangkan potensi pariwisata dan ekonomi

untuk senantiasa memberi nilai tambah bagi stakeholder

19

Page 20: Laporan PKL

3.2.3. Struktur Organisasi PT. Merpati Airline Nusantara

Struktur Organisasi PT. Merpati Nusantar Airlines Medan adalah :

Kepala Perwakilan : Agus Noorsaman

Manager Accounting : Daud Sormin

Accounting : 1. Fani

2. Sri Rahayu

Sekretaris : Ola

Reservasi : Abdul Karim

Ticketing : 1. Yustina

2. Liza

3. Giantara

20

Page 21: Laporan PKL

3.3 Laporan Penelitian Daerah Objek Wisata (PDOW) di Kota Sabang

3.3.1 Keadaan Geografis Kota Sabang

Kota Sabang adalah salah satu kota di Aceh,Indonesia. Kota ini berupa kepulauan,di seberang

utara kepulauan Sumatera dengan pulau Weh sebagai pulau terbesar. Kota Sabang merupakan

zona ekonomi bebas Indonesia, ia sering disebut sebagai titik paling utara Indonesia, tepatnya

di Pulau Rondo.Dari segi geografis Indonesia, wilayah Kota Sabang berada pada 95°13'02"-

95°22'36" BT, dan 05°46'28"-05°54'-28" LU, merupakan wilayah administratif paling utara,

dan berbatasan langsung dengan negara tetangga yaitu Malaysia, Thailand, dan India.

Wilayah Kota Sabang dikelilingi oleh Selat Malaka di Utara, Samudera Hindia di Selatan,

Selat Malaka di Timur dan Samudera Hindia di Barat.

Pulau-pulau yang termasuk dalam kawasan Kota Sabang adalah Pulau Klah, Pulau

Rondo, Pulau Rubiah, Pulau Seulako dan Pulau Weh . Sementara wilayah administrasi

pemerintahan Kota Sabang terdiri dari 2 Kecamatan dan 18 Kelurahan.

3.3.2 Keadaan Penduduk Kota Sabang

Penduduk di Kota Sabang yaitu Karo, Jawa, Aceh, dan suku pendatang lainnya. Akan

tetapi, walaupun mereka berbeda suku, masyarakat Kota Sabang sangat menghargai akan

perbedaan. Kota Sabang yang merupakan sebuah kota kecil di pesisir pantai barat Sumatera

memiliki potensi yang besar dibidang perikanan. Selama ini perekonomian Kota Sabang

sangat didukung oleh besarnya hasil dari perikanan laut. Secara umum perekonomian Kota

Sibolga masih ditopang dari sektor pariwisata yang disusul oleh sektor perdangangan, hotel

dan restoran.

21

Page 22: Laporan PKL

Besarnya kontribusi kedua sektor inilah yang bisa dijadikan dasar dalam

pembangunan kota yang harus didukung oleh berbagai fasilitas yang ada.

3.3.3 Potensi Wisata Alam Kota Sabang

Letak Kota Sabang yang sepi di tepi pantai merupakan salah satu kelebihan yang

dimiliki. Keindahan alam tepi pantai, dengan pesona deretan pulau-pulau yang ada menjadi

daya tarik tersendiri untuk menarik wisatawan. Dengan keindahan alam tepi pantai ini, Kota

Sabang sangat berpotensi untuk mengembangkan paket wisata bahari.

Potensi wisata lainnya yang tidak kalah pentingnya adalah wisata sejarah dan budaya.

Kota Sabang banyak meninggalkan catatan sejarah masa lampau yang penuh romantika

perjuangan. Dan sejumlah peninggalan sejarah masa lalu, yang paling banyak adalah

peninggalan masa penjajahan Jepang. Beberapa destinasi wisata unggulan di Sabang, antara

lain :

Pulau Klah

Pulau Rondo

Tanggo Rubiah

Pulau Seulako

Pantai Weh

3.3.4 Kendala-Kendala Yang Dapat Mempengaruhi Pertumbuhan DTW Sabang

Satu-satunya kendala yang sangat fenomenal dalam dunia pariwisata di Indonesia

adalah Akses (jalan). Sebagian besar daerah tujuan wisata di Indonesia mengeluhkan perihal

22

Page 23: Laporan PKL

kondisi jalan yang rusak, ataupun di kota-kota besar yang dikeluhkan adalah masalah

kemacetan.

Akses menuju kota Sabang bisa dikatakan agak sulit. Hal ini dikarenakan untuk

menuju Sibolga kondisi alam yang dilewati adalah pegunungan. Jalan yang berliku-liku,

tikungan yang tajam, jurang yang curam mengiringi perjalana ke Kota Sabang. Belum lagi

harus menyebrangi laut dengan kapal feri yang biasanya tidak bisa mengangkut bnyk

penumpang atau kendaraan para wisatawan.

Untuk memperlancar pertumbuhan ekonomi akses jalan haruslah diperbuat

semaksimal mungkin sehingga dengan kondisi jalan yang baik maka proses produksi di suatu

industri akan semakin lancar, begitu pula dengan Kota Sabang.

23

Page 24: Laporan PKL

LAMPIRAN

A. Data Informan

1. Nama : Bapak Agussalim

Profesi : Petugas Central Informasi Boat Wisata

2. Nama : Ibu Safriadi,ST,M,SC

Profesi : Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

3. Nama : Bapak

Profesi : Keuchik Gampong Ie Meulee

4. Nama : Bapak Marzuki Patok

Profesi : Keuchik Gampong Anoe Itam

24