Laporan pH

20
PH LARUTAN ASAM-BASA I. TUJUAN 1. Memahami sifat-sifat dan reaksi larutan asam-basa 2. Menentukan apakah larutan bersifat asam, basa atau netral 3. Mengukur pH larutan dengan menggunakan kertas pH dan pH-meter II. DASAR TEORI Keberadaan ion hidrogen H atau sering ditulis H 3 O di dalam larutan memberikan sifat penting dalam larutan tersebut, apakah bersifat asam, basa atau netral. Konsentrasi ion H sering dinyatakan dalam satuan konsentrasi molaritas. Namun untuk memudahkan sering dinyatakan dengan pH larutan, yang didefinisikan pH = -log[H + ] dimana [H + ] menunjukan konsentrasi ion H + dalam satuan molaritas (mol/liter). Untuk kesetimbangan air murni , [H + ] x [OH - ] = Kw = 1.10 -14 pada 25 o C. Dalam air murni [H + ] = [OH - ], sehingga pada persamaan kesetimbangan tersebut akan diperoleh [H + ] = 1.10 -7 M. Oleh karena itu pH air murni sama dengan 7 (netral). Larutan dengan [H + ] > [OH - ] dinamakan asam dan akan mempunyai pH < 7. Sebaliknya jika [H+] < [OH-] dinamakan basa dan mempunyai pH > 7. Asam atau basa adalah senyawa yang termasuk larutan elektrolit. Larutan asam dalam air dapat menghasilkan ion H +

description

ph

Transcript of Laporan pH

Page 1: Laporan pH

PH LARUTAN ASAM-BASA

I. TUJUAN

1. Memahami sifat-sifat dan reaksi larutan asam-basa

2. Menentukan apakah larutan bersifat asam, basa atau netral

3. Mengukur pH larutan dengan menggunakan kertas pH dan pH-meter

II. DASAR TEORI

Keberadaan ion hidrogen H atau sering ditulis H3O di dalam larutan memberikan sifat penting

dalam larutan tersebut, apakah bersifat asam, basa atau netral. Konsentrasi ion H sering dinyatakan

dalam satuan konsentrasi molaritas. Namun untuk memudahkan sering dinyatakan dengan pH

larutan, yang didefinisikan

pH = -log[H+]

dimana [H+] menunjukan konsentrasi ion H+ dalam satuan molaritas (mol/liter). Untuk

kesetimbangan air murni ,

[H+] x [OH-] = Kw = 1.10-14 pada 25oC.

Dalam air murni [H+] = [OH-], sehingga pada persamaan kesetimbangan tersebut akan

diperoleh [H+] = 1.10-7 M. Oleh karena itu pH air murni sama dengan 7 (netral).

Larutan dengan [H+] > [OH-] dinamakan asam dan akan mempunyai pH < 7. Sebaliknya jika

[H+] < [OH-] dinamakan basa dan mempunyai pH > 7.

Asam atau basa adalah senyawa yang termasuk larutan elektrolit. Larutan asam dalam air

dapat menghasilkan ion H+ sebagian atau keseluruhan, sementara basa dalam air dapat menghasilkan

ion OH-. Apabila ion H+ keseluruhannya dilepaskan maka dinamakan asam kuat dan jika sebagian

kecil saja ion H+ yang dilepaskan dinamakan asam lemah. Begitu juga dengan larutan basa.

Terdapat dua cara pengukuran pH larutan secara percobaan, yaitu:

1. Menggunakan indikator asam basa

Indikator asam basa pada umumnya merupakan senyawa organik yang bersifat asam

lemah atau basa lemah. Indikator sangat peka terhadap perubahan konsentrasi ion H, dengan

demikian dapat terjadi perubahan warna pada indikator jika besarnya konsentrasi ion H+

berubah. Setiap indikator akan mengalami perubahan warna pada daerah pH tertentu. Daerah

pH dimana terjadi perubahan warna indikator disebut trayek pH indikator.

Page 2: Laporan pH

Indikator lain yang sering digunakan adalah litmus yang biasa digunakan pada kertas

(lakmus biru dan lakmus merah).

Gabungan beberapa indikator sudah diaplikasikan ke dalam kertas menjadi kertas pH

indikator universal.

2. Menggunakan pH-meter

Pada pH-meter digunakan dua elektroda yang sensitif terhadap ion H+. Potensial

antara kedua elektroda berhubungan dengan nilai pH. Pengukuran dengan menggunakan alat

pH akan memberikan ketelitian pengukuran yang lebih tinggi daripada indikator.

II. ALAT DAN BAHAN

1. Alat :

1. Tabung reaksi 14 buah

2. Rak tabung reaksi 1 buah

3. Gelas kimia 100 ml 1 buah

4. Gelas kimia 250 ml 1 buah

5. Buret 50 ml + statis 1 set

6. Pipet tetes 1 buah

7. Pipet seukuran 10 ml 1 buah

8. Botol semprot 1 buah

9. pH-meter 1 buah

10. kertas indikator pH 3 buah

11. kertas lakmus merah

dan biru

2 buah

2. Bahan :

1. Aquades

2. Larutan HCl 1 M

3. Larutan HCl 0,1 M

4. Larutan HCl 0,01 M

5. Larutan HCl 0,001 M

6. Larutan CH3COOH 0,1

M

7. Larutan NH4Cl 0,1 M

Page 3: Laporan pH

8. Larutan NaCl 0,1

9. Larutan CH3COONa

0,1 M

10. Larutan NH4OH 0,1 M

11. Larutan NaOH 0,1 M

12. Buffer pH 9

13. (NH4)2SO4 0,1 M

III. PROSEDUR KERJA

a. Menguji Sifat Larutan Asam, Basa atau Netral

1. Siapkan 4 buah kaca arloji kecil

2. Tetesi masing-masing kaca arloji dengan larutan HCl 0,1 M, NaOH 0,1 M, NaCl 0,1 M,

aquades.

3. Celupkan kertas lakmus merah dan biru pada setiap kaca arloji.

4. Amati perubahan warna pada kedua kertas lakmus.

b. Mengukur pH dengan Indikator Universal

1. Siapkan 14 tabung reaksi beserta rak.

2. Masukkan 2 ml larutan HCl 1 M ; 0,1 M ; 0,01 M ; 0,001 M, larutan CH3COOH 0,1 M,

NH4Cl 0,1 M, NaCl 0,1 M, CH3COONa 0,1 M, NH4OH 0,1 M, NaOH 0,1 M, buffer pH

9, (NH4)2SO4 0,1 M ke dalam masing-masing tabung reaksi.

3. Ukurlah pHnya dengan menggunakan kertas pH indikator.

4. Cocokkan perubahan warna pada kertas pH indikator dengan kertas pH universal untuk

mengetahui pH larutan.

c. Mengamati Perubahan Warna Indikator

1. Tabung reaksi pada percobaan b ditambahkan 1 tetes indikator metil jingga pada setiap

tabung reaksi.

2. Amati perubahan warna yang terjadi.

3. Lakukan hal yang sama dengan menambahkan 1 tetes indikator phenolptalein.

4. Amati perubahan warna yang terjadi.

Page 4: Laporan pH

d. Mengukur pH dengan pH-meter

1. Masukkan 10 ml HCl 0,1 M kedalam gelas kimia.

2. Celupkan elektroda pH-meter ke dalam gelas kimia untuk mengetahui pH awal larutan.

3. Tambahkan NaOH melalui buret dengan variasi volume 1,5 ml ; 2,5 ml ; sampai 11,5 ml

dengan penambahan per satu ml.

4. Aduk campuran dan baca skala pH-meter setiap penambahan volume.

IV. DATA PERCOBAAN

1. Menguji Sifat Larutan dengan Menggunakan Kertas Lakmus

Larutan

Perubahan warna kertas lakmus

Sifat larutan

Lakmus merah Lakmus biru

HCl 0,1 M Merah Merah Asam

NaOH 0,1 M Biru Biru Basa

NaCl 0,1 M Merah Biru Netral

Aquades Merah Biru Netral

Page 5: Laporan pH

2. Menentukan pH Larutan dengan Kertas pH dan Indikator

LarutanpH secara

teoritis

pH dengan

kertas pH

Perubahan warna indicator

Phenolphtalein Methyl Orange

HCl 1 M 0 1 Tidak berwarna Pink Tua

HCl 0,1 M 1 2 Tidak berwarna Pink tua

HCl 0,01 M 2 3 Tidak berwarnaPink tua (sedikit lebih muda dari

HCl 0,1 M)

HCl 0,001 M 3 4 Tidak berwarna Pink orange

CH3COOH 0,1 M

3 4 Tidak berwarnaPink orange lebih

muda

NH4Cl 0,1 M 5 5 Tidak berwarna Jingga/orange

(NH4)2SO4 9 5 Tidak berwarna Jingga/orange

NaCl 0,1 M 7 6 Tidak berwarna Jingga tua

CH3COONa 5 7 Ungu mudaJingga

kekuningan

NH4OH 0,1 M 11 8 Ungu muda Kuning lebih tua

Buffer pH 9 9 9 Ungu Kuning

NaOH 0,1 M 13 13 Ungu Kuning muda

Page 6: Laporan pH

3. Menentukan pH Larutan dengan Menggunakan pH-meter

Volume NaOH yang

ditambahkan

pH setiap penambahan

larutan NaOH 0,1 M

terhadap 10 mL HCl 0,1

M

0 mL 2,0

1,5 mL 2,0

2,5 mL 1,8

3,5 mL 1,8

4,5 mL 1,8

5,5 mL 1,9

6,5 mL 1,9

7,5 mL 2,0

8,5 mL 2,1

9,5 mL 2,2

10,5 mL 2,4

11,5 mL 2,7

Page 7: Laporan pH

V. Pengolahan Data

1. Menentukan pH Larutan Secara Teori

HCl 1 M

[H+] = α . M pH = - log [H+]

= 1 . 1 M = - log [1]

= 1 M = 0

HCl 0,1 M

[H+] = α . M pH = - log [H+]

= 1 . 0,1 M = - log [0,1]

= 0,1 M = 1

HCl 0,01 M

[H+] = α . M pH = - log [H+]

= 1 . 0,01 M = - log [0,01]

= 0,01 M = 2

HCl 0,001 M

[H+] = α . M pH = - log [H+]

= 1 . 0,001 M = - log [0,001]

= 0,001 M = 3

CH3COOH 0,1 M

[H+] = pH = - log [H+]

= = - log [0,001]

= = 3

= 0,001

CH3COONa 0,1 M

[H+] = Ka x pH = - log [H+]

= 10-5 x = -log [10-5]

= 10-5 = 5

NH4Cl 0,1 M

[H+] = H pH = - log [H+]

Page 8: Laporan pH

= - log [10-5]

= 5

NaCl 0,1 M

pH = 7

(NH4)2SO4 0,1 M

[OH-] = Kb x pOH = - log [OH-]

= 10-5 x = - log [10-5]

= 10-5 = 5

pH = 14 – 5

= 9

NH4OH 0,1 M

[OH-]= pOH = - log [OH-]

= = - log [0,001]

= = 3

= 0,001 pH = 14 - 3

= 11

NaOH 0,1 M

[OH-]= β . M pOH = - log [OH-]

= 1 . 0,1 M = - log [0,1]

= 0,1 M = 1

pH = 14 – 1

= 13

Page 9: Laporan pH

A. Urutan pH Larutan dari yang terkecil hingga terbesar berdasarkan percobaan

LarutanpH secara

teoritis

pH dengan

kertas pH

Perubahan warna indicator

Phenolphtalein Methyl Orange

HCl 1 M 0 1 Tidak berwarna Pink Tua

HCl 0,1 M 1 2 Tidak berwarna Pink tua

HCl 0,01 M 2 3 Tidak berwarnaPink tua (sedikit lebih muda dari

HCl 0,1 M)

HCl 0,001 M 3 4 Tidak berwarna Pink orange

CH3COOH 0,1 M

3 4 Tidak berwarnaPink orange lebih

muda

NH4Cl 0,1 M 5 5 Tidak berwarna Jingga/orange

(NH4)2SO4 9 5 Tidak berwarna Jingga/orange

NaCl 0,1 M 7 6 Tidak berwarna Jingga tua

CH3COONa 5 7 Ungu mudaJingga

kekuningan

NH4OH 0,1 M 11 8 Ungu muda Kuning lebih tua

Buffer pH 9 9 9 Ungu Kuning

NaOH 0,1 M 13 13 Ungu Kuning muda

Page 10: Laporan pH

B. Kurva data percobaan pH meter

Penambahan larutan NaOH 0,1 M terhadap 10 mL HCl 0,1 M

Page 11: Laporan pH

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

pH Larutan Asam Basa

Pembimbing : Riniati

Tanggal Praktikum : 28 November 2011

Oleh:

Ajeng Maryam Suciati NIM 111431001

Amanda Aulia NIM 111431002

Annisa Amalia Subekti NIM 111431003

Aulia Tulananda NIM 111431004

KELOMPOK 1

KIMIA ANALIS 1A

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2011

Page 12: Laporan pH

V. PEMBAHASAN

1) Menguji sifat larutan dengan menggunakan kertas lakmus

HCl 0,1 M secara teori bersifat asam karena HCl mengandung ion H+. Hal tersebut

sesuai dengan hasil praktik dimana larutan tersebut mengubah warna lakmus biru menjadi

warna merah dan lakmus merah tetap berwarna merah. Sementara NaOH 0,1 M yang

merupakan basa (karena mengandung ion OH-) juga terbukti sifatnya setelah pada

praktikum larutan NaOH 0,1 M mengubah warna lakmus merah menjadi biru dan lakmus

biru tetap biru. Secara teori, NaCl 0,1 M dan aquades merupakan larutan netral. Hal itu pun

terbukti pada praktikum dimana kedua larutan tidak mengubah warna kedua lakmus.

2) Menentukan pH larutan dengan kertas pH

Dari 12 larutan yang ditentukan pHnya dengan kertas pH, hampir semua larutan yang

diujikan memiliki ketidakcocokan dengan hasil teoritis. Data yang di peroleh dari

perhitungan dan percobaan banyak memiliki ketidakcocokan. Seperti HCl 0,1M yang

dihitung secara kuantitatif memiliki pH 1, namun hasil praktikum pengukuran pH

menggunakan Indikator PH universal menunjukkan pH 2 berbeda 1 digit dengan pH secara

teoritis.

Hal ini kemungkinan disebabkan konsentrasi larutan pada saat pembuatan larutan

tidak sesuai dengan hasil perhitungan. Sehingga larutan yang kami gunakan kemungkinan

terlalu encer yang mengakibatkan pH percobaan berbeda dengan pH teoritis.

3) Mengamati perubahan warna indicator.

Digunakan dua jenis indikator dalam percobaan ini. Kedua indikator tersebut adalah

phenolphthalein dan methyl orange. Percobaan dengan menggunakan indikator dilakukan

untuk membuktikan trayek pH dari indikator indikator tersebut.

Keduabelas larutan yang telah ditetesi methyl orange diurutkan dari yang berwarna

merah/pink hingga yang berwarna kuning. Dari situ didapatkan bahwa peralihan warna

dari merah/pink ke kuning terjadi dari larutan CH3COOH 0,1M menuju larutan NH4Cl 0,1

M. CH3COOH 0,1 M (pH 4) berwarna pink orange muda dan NH4Cl 0,1 M (pH 5)

berwarna kuning. Perubahan rangkaian warna dari merah/pink ke kuning pada rentang pH

4-5 membuktikan trayek pH methyl orange yang telah diketahui selama ini.

Sementara itu, pada percobaan dengan menggunakan indikator lainnya, setelah

larutan yang ditetesi phenolphthalein diurutkan dari yang tidak berwarna ke yang berwarna

Page 13: Laporan pH

ungu didapatkan bahwa warna berubah dari larutan NaCl yang pHnya 6 ke larutan NH 4OH

yang pHnya 8. Artinya trayek pH indicator PP untuk kedua belas larutan yang diuji adalah

pH 6-8.

4) Mengukur pH dengan pH meter

Larutan HCl 0,1 M sebanyak 10 mL awalnya memiliki pH 2,0 ketika perlahan

ditambahkan larutan NaOH 0,1 M (sedikit demi sedikit sebanyak 1,0 mL setiap

penambahannya) pH perlahan berubah menjadi lebih tinggi dan akhirnya campuran kedua

larutan menghasilkan pH 2,7. Larutan HCl yang semula bersifat asam ketika direaksikan

dengan larutan NaOH yang bersifat basa perlahan lahan akan membuat sifat larutan yang

semula asam menjadi basa. Hal ini karena larutan yang ditambahkan adalah NaOH yang

bersifat basa kuat.

Namun, karena penambahan NaOH di sini hanya sebanyak 11,5 mL saja maka pH

yang terbentuk tidak menjadi pH basa yang diinginkan. Selain itu penambahan NaOH yang

bertujuan untuk membasakan HCl tidak membuahkan hasil, karena jumlah NaOH yang

hanya berbeda 1,5 mL saja

VI. KESIMPULAN

1. Larutan yang bersifat asam akan mengubah warna kertas lakmus menjadi merah, Larutan

basa akan membuat kertas lakmus berwarna biru, sementara larutan yang bersifat netral

tidak akan mengubah warna kertas lakmus.

2. Larutan HCl 0,1 M bersifat asam, larutan NaOH 0,1 M bersifat basa, dan larutan NaCl 0,1

M dan aquades bersifat netral

3. Nilai pH larutan berdasarkan pengujian dengan kertas pH :HCl 1 M pH=1

Page 14: Laporan pH

HCl 0,1 M pH=2HCl 0,01 M pH=3HCl 0,001 M pH=4CH3COOH 0,1 M pH=4NH4Cl 0,1 M pH=5(NH4)2SO4 pH=5NaCl 0,1 M pH=6CH3COONa pH=7NH4OH 0,1 M pH=8Buffer pH 9 pH=9NaOH 0,1 M pH=13

4. Trayek pH methyl orange adalah 4-5 (merah ke kuning)

Trayek pH phenolphthalein adalah 6-8 (tidak berwarna ke ungu)

5. pH meter merupakan alat pengukur pH dengan ketelitian yang tinggi.

VII. DAFTAR PUSTAKA

Achmadi,Suminar. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Jakarta:Erlangga

Kalsum,Siti dkk. Kimia kelas XI SMA dan MA. Bandung:Rosda