Laporan pernapasan pada hewan dan tumbuhan

download Laporan pernapasan pada hewan dan tumbuhan

If you can't read please download the document

Transcript of Laporan pernapasan pada hewan dan tumbuhan

  • 1. LAPORAN PERNAFASAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN OLEH : NITA DEWI MARDIANA (23) SMA NEGERI 2 SIDOARJO TAHUN AJARAN 2012-2013

2. PERNAFASAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN Tanggal praktek : 23 Februari 2013 Nama Praktikum : 1. Abdul Aziz Muhammad 2. M. Afsa Nasih Al Amin 3. Nita Dewi Mardiana 4. Risa Eka Ichwanah Tinjauan pustaka : Alat respirasi adalah alat atau bagian tubuh tempat 02 dapat berdifusi masuk dan sebaliknya C02 dapat berdifusi keluar. Alat respirasi pada hewan bervariasi antara hewan yang satu dengan hewan yang lain, ada yang berupa paru-paru, insang, kulit, trakea, dan paruparu buku, bahkan ada beberapa organisme yang belum mempunyai alat khusus sehingga oksigen berdifusi langsung dari lingkungan ke dalam tubuh, contohnya pada hewan bersel satu, porifera, dan coelenterata. Pada ketiga hewan ini oksigen berdifusi dari lingkungan melalui rongga tubuh. Alat Respirasi pada Serangga Corong hawa (trakea) adalah alat pernapasan yang dimiliki oleh serangga dan arthropoda lainnya. Pembuluh trakea bermuara pada lubang kecil yang ada di kerangka luar (eksoskeleton) yang disebut spirakel. Spirakel berbentuk pembuluh silindris yang berlapis zat kitin, dan terletak berpasangan pada setiap segmen tubuh. Spirakel men punyai katup yang dikontrol oleh otot sehingga membuka dan menutupnya spirakel terjadi secara teratur. Pada umumnya spirakel terbuka selama serangga terbang, dan tertutup saat serangga beristirahat. 3. Gbr. Trakea pada serangga Oksigen dari luar masuk lewat spirakel. Kemudian udara dari spirakel menuju pembuluh- pembuluh trakea dan selanjutnya pembuluh trakea bercabang lagi menjadi cabang halus yang disebut trakeolus sehingga dapat mencapai seluruh jaringan dan alat tubuh bagian dalam. Trakeolus tidak berlapis kitin, berisi cairan, dan dibentuk oleh sel yang disebut trakeoblas. Pertukaran gas terjadi antara trakeolus dengan sel-sel tubuh. Trakeolus ini mempunyai fungsi yang sama dengan kapiler pada sistem pengangkutan (transportasi) pada vertebrata. Mekanisme pernapasan pada serangga, misalnya belalang, adalah sebagai berikut : Jika otot perut belalang berkontraksi maka trakea mexrupih sehingga udara kaya COZ keluar. Sebaliknya, jika otot perut belalang berelaksasi maka trakea kembali pada volume semula sehingga tekanan udara menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan di luar sebagai akibatnya udara di luar yang kaya 02 masuk ke trakea. Sistem trakea berfungsi mengangkut OZ dan mengedarkannya ke seluruh tubuh, dan sebaliknya mengangkut C02 basil respirasi untuk dikeluarkan dari tubuh. Dengan demikian, darah pada serangga hanya berfungsi mengangkut sari makanan dan bukan untuk mengangkut gas pernapasan. Di bagian ujung trakeolus terdapat cairan sehingga udara mudah berdifusi ke jaringan. Pada serangga air seperti jentik nyamuk udara diperoleh dengan menjulurkan tabung pernapasan ke perxnukaan air untuk mengambil udara. 4. Serangga air tertentu mempunyai gelembung udara sehingga dapat menyelam di air dalam waktu lama. Misalnya, kepik Notonecta sp. mempunyai gelembung udara di organ yang menyerupai rambut pada permukaan ventral. Selama menyelam, O2 dalam gelembung dipindahkan melalui sistem trakea ke sel-sel pernapasan. Selain itu, ada pula serangga yang mempunyai insang trakea yang berfungsi menyerap udara dari air, atau pengambilan udara melalui cabang-cabang halus serupa insang. Selanjutnya dari cabang halus ini oksigen diedarkan melalui pembuluh trakea. Respirasi tumbuhan Seperti dijelaskan sebelumnya, proses respirasi diawali dengan proses pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida melalui alat pernapasan. Alat pernapasan tumbuhan letaknya tersebar. Tumbuhan dapat melakukan pertukaran gas melalui stomata, lenti sel, dan rambut akar. Pada tumbuhan tertentu, pernapasan melalui alat khusus, misalnya akar napas pada tumbuhan bakau maupun beringin. Berikut ini akan dijelaskan alat-alat pernapasan tumbuhan. 1. Stomata Stomata atau mulut daun terdiri atas celah atau lubang yang dikelilingi oleh dua sel penjaga dan terletak di daun. Stomata berfungsi sebagai tempat pertukaran gas pada tumbuhan, sedangkan sel penjaga berfungsi untuk mengatur, membuka dan menutupnya stomata. Stomata tumbuhan pada umumnya membuka pada saat matahari terbit dan menutup saat hari gelap. Membuka dan menutupnya stomata dipengaruhi oleh kandungan air dan ion kalium di dalam sel penjaga. Ketika sel penjaga memiliki banyak ion kalium, air dari sel tetangga akan masuk ke dalam sel penjaga secara osmosis. Akibatnya, dinding sel penjaga yang berhadapan dengan celah stomata akan tertarik ke belakang, sehingga stomata menjadi terbuka. Sebaliknya, ketika ion kalium keluar dari sel penjaga, air dari sel penjaga akan berpindah secara osmosis ke sel tetangga. Akibatnya, sel tetangga mengembang dan mendorong sel penjaga ke arah celah sehingga stomata menutup. 5. 2. Lentisel Pada tumbuhan dikotil, selain kambium intervasikuler yang membentuk xilem dan floem sekunder ada juga kambium gabus yang menghasilkan parenkima gabus dan lapisan gabus. Lapisan gabus akan menggantikan epidermis. Lapisan gabus terdiri atas sel-sel mati dan membantu melindungi batang. Kambium gabus, parenkima gabus, dan lapisan gabus akan mengelupas dan lepas sebagai bagian kulit. Akibatnya, timbul lubang-lubang di batang yang disebut lentisel. Lentisel memungkinkan sel-sel tetap hidup di dalam batang melalui pertukaran gas dengan udara luar. 3. Rambut Akar Selain untuk menghisap air dan garam-garam mineral, rambut akar berfungsi sebagai alat pernapasan. Sel-sel rambut akar akan mengambil oksigen pada pori-pori tanah. 4. Alat Pernapasan Khusus Kemampuan tumbuhan beradaptasi terhadap lingkungan menghasilkan alat pernapasan khusus. Tumbuhan bakau yang hidup di lingkungan air laut mempunyai akar yang tumbuh ke atas permukaan tanah untuk memperoleh oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Akar tersebut disebut akar napas. Pohon beringin dan anggrek mempunyai akar gantung untuk bernapas. Akar tersebut tumbuh dari batang dan menggantung kearah tanah. Pada saat masih menggantung, akar ini menyerap uap air dan gas dari udara. Akan tetapi setelah masuk ke tanah, akar tersebut berfungsi menyerap air dan garam mineral. Tumbuhan yang hidup di air seperti enceng gondok dan kangkung, batangnya mempunyai rongga-rongga udara yang besar berfungsi untuk menyalurkan oksigen. Alat dan Bahan : 1. Repirometer sederhana 7. Vaselin/Lilin/Plastilin 2. Pipet 8. Kristal KOH/NaOH 3. Pinset 9.Eosin/tinta/air berwarna 4. Timbangan 10. Jangkerik 5. Kapas 11. Neraca/Timbangan 6. Pipet 6. Prosedur/Urutan Kerja : 1. Masukkan kristal KOH/NaOH ke dalam botol respirometer. 2. Tutuplah kristal KOH/NaOH dengan selapis kapas agar jangkerik yang akan diamati tidak tersentuh kristal. 3. Ambillah 1 ekor kemudian timbang berat badannya. Masukkan jangkerik tersebut ke dalam botol respirometer. 4. Tutuplah botol dengan penutup pipa berskala. Kemudian tutup ujung pipa bersekala dengan ibu jari selama 2 menit. Lepaskan dan tutuplah dengan setetes eosin/tinta/air berwarna dengan menggunakan pipet. Agar tidak bocor, oleslah penutup botol dengan vaselin/lilin/plastilin. Perhatikan gambar berikut : 5. Tandai/Catat letak eosin, amatilah perubahannya setiap 5 menit selama 15 menit dan catat pada tabel pengamatanmu 6. Lakukan percobaan ini dengan berbagai berat serangga/jangkerik 7. Buatlah grafik yang menunjukkan hubungan antara berat tubuh dengan kebutuhan oksigen dalam pernapasan selama waktu tertentu. Hasil Pengamatan : Berat Jangkerik Jumlah oksigen yang dibutuhkan 5 menit (I) 5 menit (II) 1 0,3 gram 0,13 - 0,15 ( 0,2 cc) Tak ada reaksi 2 0, 5 gram 0,2 0,68 (0,48 cc) 0,68 0,82 (0,14 cc) 3 0,6 gram 0,17 0,56 (0,39 cc) 0,56 0,9 (0,34 cc) 7. Berat kecambah Jumlah oksigen yang dibutuhkan 5 menit (I) 5 menit (II) 1 1,2 gram 0,05 - 0,36 ( 0,31 cc) 0,36 0,56 (0,2 cc) 2 2, 5 gram 0,06 0,18 (0,12 cc) 0,18 0,23 (0,05 cc) Pertanyaan : 1. Faktor apakah yang mungkin mempengaruhi kedudukan air/eosin dalam percobaan ini. 2. Bandingkan kebutuhan oksigen jangkerik yang memiliki berat yang berbeda beda. Apa yang menyebabkan jangkerik yang memiliki berat yang berbeda memerlukan jumlah oksigen yang berbeda 3. Apa fungsi NaOH/KOH dalam percobaan ini 4. Buatlah grafik yang menggambarkan hubungan antara berat tubuh jangkerik dengan jumlah oksigen yang digunakan Jawaban diskusi : 1. Fungsi eosin adalah sebagai indikator oksigen yang dihirup oleh jangkrik pada respirometer. Faktor yang mempengaruhi kedudukan air dalam percobaan ini adalah banyak tidaknya oksigen yang dibutuhkan oleh serangga dan kecambah 2. semakin berat tubuh jangrik, akan semakin membutuhkan oksigen. Seperti halnya manusia apabila dia berbadan gemuk dia akan bernafas cepat. 3. Fungsi dari Kristal KOH/NaOH pada percobaan yaitu sebagai pengikat CO2 agar organisme (kecambah dan jangkrik) tidak menghirup CO2 yang dikeluarkan setelah bernafas. Kristal KOH/NaOH dapat mengikat CO2 karena bersifat hidroskopis. Reaksi antara KOH dengan CO2, sebagai berikut: (i) KOH + CO2 KHCO3 (ii) KHCO3 + KOH K2CO3 + H2O 8. 4. Grafik hubungan hubungan antara berat tubuh jangkerik dengan jumlah oksigen yang digunakan 0,48 0,39 0,2 0,3 gram 0,5 gram 0,6 gram 5 menit pertama 0,34 0,14 tak ada reaksi 0,3 gram 0,5 gram 0,6 gram 5 menit kedua 9. Grafik hubungan hubungan antara berat tubuh jangkerik dengan jumlah oksigen yang digunakan 0,31 0,13 1,2 gram 2,5 gram 5 menit pertama 0,2 0,05 1,2 gram 2,5 gram 5 menit kedua Kesimpulan. Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan tentang Respirasi pada Tumbuhan dapat kami tarik kesimpulan bahwa terjadinya pergerakan pada larutan eosin dalam respirometer diakibatkan adanya suatu respirasi yang dilakukan oleh makhluk hidup yang ada dalam tabung spesimen. faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan dari respirasi tersebut seperti, suhu, keadaan substrat, keadaan oksigen serta aktivitas metabolisme. Daftar pustaka: 10. http://blogtunggal.blogspot.com/2011_09_09_archive.html http://annisanfushie.wordpress.com/2008/12/07/respirasi-pada-tumbuhan/.Anonim.2010 http://d12cc.wordpress.com/2010/10/29/laporan-biologi/ http://learning.kireifana.com/?page_id=88