laporan permeabilitas

15
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR ILMU TANAH PERMEABILITAS ATAU KHJ NAMA : HANNA KARTIKASARI NIM : 105040204111007 PRODI : AGROEKOTEKNOLOGI ASISTEN : NITA KELOMPOK : Selasa, 09:00 Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Malang 2010

Transcript of laporan permeabilitas

Page 1: laporan permeabilitas

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR ILMU TANAH

PERMEABILITAS ATAU KHJ

NAMA : HANNA KARTIKASARI

NIM : 105040204111007

PRODI : AGROEKOTEKNOLOGI

ASISTEN : NITA

KELOMPOK : Selasa, 09:00

Program Studi Agroekoteknologi

Fakultas Pertanian

Malang

2010

Page 2: laporan permeabilitas

1. Pendahuluan

1.1 Pendahuluan

Tanah merupakan bagian dari kerak bumi yang sangat berperan penting dalam

kehidupan. Di dalam tanah ada beberapa proses yang terjadi. Salah satu proses

yang terjadi di dalam tanah adalah permeabilitas. Permeabilitas adalah sifat dari

tanah atau kemampuan dari tanah dimana air bebas mengalir melalui ruang –

ruang kosong atau pori – pori yang ada di antara butiran – butiran tanah. Atau bisa

didefinisikan sebagai kemampuan tanah untuk mengalirkan zat.

1.2 Tujuan

Mengetahui definisi permeabilitas

Mengetahui faktor yang mempengaruhi permeabilitas

Mengetahui faktor yang dipengaruhi permeabilitas

Page 3: laporan permeabilitas

2. Tinjauan Pustaka

2.1 Pengertian Permeabilitas Dari Jurnal

Permeabilitas adalah kemampuan tanah dalam mengalirkan air melalui

ruang pori yang kosong (Anonymousa, 2010)

2.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pemeabilitas

Tekstur : Semakin halus tekstur tanah atau semakin kecil pori yang

terbentuk maka semakin lambat permeabilitas.

Struktur : Semakin mantap distribusi dan pori mikro banyak maka

permeabilitas lambat

Porositas : Porositas merupakan distribusi seluruh pori dalam tanah. Jika

distribusi pori makro besar, maka permeabiltas tanah akan cepat.

Gaya gravitasi : Gaya gravitasi selalu mempengaruhi gerak air dalam tanah

Viskositas : Semakin kental cairan maka permeabilitas semakin lambat

Void : Suatu tanah ruang pori kosong rembesan air akan semakin kecil

(Sutanto, 2005)

2.3 Faktor – Faktor yang Dipengaruhi Pemeabilitas

Drainase : Proses untuk menghilangkan air yang berlebihan secepat

mungkin dari profil tanah maka permeabilitas akan semakin tinggi

Infiltrasi : Jika permeabilitas rendah maka infiltrasi dalam tanah juga

rendah

Evaporasi : Jika permeabilitas tinggi pori makro, maka evaporasi akan

semakin besar dan tinggi.

Erosi tanah : Proses pengikisan oleh air, jika permeabilitas suatu tanah

rendah ,maka daya erosinya juga rendah.

(Sutanto, 2005)

Page 4: laporan permeabilitas

3. Metodologi

3.1 Alat dan Bahan

Alat :

- Alat tulis : Mencatat data hasil praktikum

- Penggaris : Mengukur diameter dan tinggi ring

- Pipa : Menutupi bagian atas pada sampel tanah

- Tabung ukur : Mengukur banyaknya air yang menetes selama 1 menit.

- Gelas minuman ringan : Menampung air yang keluar dari pipa

- Konstanta headmeter : Alat pengukur KHJ

Bahan :

- Sampel tanah A (Joyo Grand)

- Sampel tanah B (kelompok lab fisika)

3.2 Cara Kerja

Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan

Merendam sampel tanah dengan tabungnya dalam air selam 24 jam

Mengangkat dan mengukur diameter ring dan tinggi ring setelah 24 jam

Menutup bagian atas sampel tanah dengan pipa

Mengisi air pada pipa penutup hingga penuh

Menunggu hingga air keluar dari pancuran headmeter (pada menit pertama)

Air yang keluar pancuran headmeter tampung air di gelas air mineral, dan

masukkan pada tabung reaksi

Mencatat hasilnya

Page 5: laporan permeabilitas

3.3 Analisis Perlakuan

Pada praktikum yang telah dilakukan, tanah sample yang berada di ring di

ukur tinggi ringnya, kemudian dihitung diameter. Kemudian pada ring di tutup

dengan pipa dan pada pipa itu di isi air agar penuh sehingga tekananya tetap.

Pengukurannya menggunakan alat yang bernama headmeter. Tetesan air akan

keluar melalui pipa headmeter kemudian tetesan air ditampung ke dalam gelas air

mineral dan diukur tetesannya menggunakan tabung ukur

Page 6: laporan permeabilitas

4. Hasil dan Pembahasan

4.1 Tabel Hasil Pengamatan

Tanah Diameter Panjang

Tanah

Tinggi

Air

Waktu V.terkumpul V.rata

-rata

L.Per

muka

an

KHJ

1 2 3

Lab.

Lingkunga

n

6 cm 5,5 cm 23,5 cm 1 menit 4,4 1,2 1,8 2,47 28,26 0,02

0

Lab.

Fisika

6 cm 5,6 cm 22 cm 1 menit 5,1 2,2 3,4 3,57 28,26 0,09

6

4.2 Perhitungan

Lab Lingkungan :

a. Penghitungan V.rata-rata Lab. Lingkungan

V.rata-rata =

b. Penghitungan L.permukaan tanah Lab.Lingkungan

L = ¼ . π . d2

= ¼ . 3,14 . (6)2

= 1/4 . 3,14 . 36

= 28,26

c. Penghitungan KHJ tanah Lab.Lingkungan

K = (qL) / A . t . H

=

Page 7: laporan permeabilitas

=

= 0,020

Lab. Fisika

a. Penghitungan V.rata-rata Lab.Fisika

V.rata-rata =

=

= 3,57

b. Penghitungan L. permukaan tanah Lab.Fisika

L = ¼. π.d2

=1/4 . 3,14 . (6)2

=28,26

c. Penghitungan KHJ tanah Lab.Fisika

KHJ = (qL)/A.t.H

=

=

= 0,096

4.3 Pembahasan

4.3.1 Pembahasan Nilai KHJ Sample Tanah

4.3.2 Hubungan Permeabilitas Dengan Erosi

Page 8: laporan permeabilitas

Erosi adalah peristiwa pengikisan padatan (sedimen, tanah, batuan, dan

partikel lainnya) akibat transportasi angin, air atau es,

karakteristikhujan, creep pada tanah dan material lain di bawah pengaruh

gravitasi, atau oleh makhluk hidup semisal hewan yang membuat liang, dalam hal

ini disebut bio-erosi. Erosi tidak sama dengan pelapukan akibat cuaca, yang mana

merupakan proses penghancuran mineral batuan dengan proses kimiawi maupun

fisik, atau gabungan keduanya.

Erosi sebenarnya merupakan proses alami yang mudah dikenali, namun di

kebanyakan tempat kejadian ini diperparah oleh aktivitas manusiadalam tata guna

lahan yang buruk, penggundulan hutan,

kegiatan pertambangan, perkebunan dan perladangan, kegiatan konstruksi /

pembangunan yang tidak tertata dengan baik dan pembangunan jalan. Tanah yang

digunakan untuk menghasilkan tanaman pertanian biasanya mengalami erosi yang

jauh lebih besar dari tanah dengan vegetasi alaminya. Alih fungsi hutan menjadi

ladang pertanian meningkatkan erosi, karena struktur akar tanaman hutan yang

kuat mengikat tanah digantikan dengan struktur akar tanaman pertanian yang lebih

lemah. Bagaimanapun, praktek tata guna lahan yang maju dapat membatasi erosi,

menggunakan teknik semisal terrace-building, praktek konservasi ladang dan

penanaman pohon.

Banyaknya erosi tergantung berbagai faktor. Faktor Iklim, termasuk

besarnya dan intensitas hujan / presipitasi, rata-rata dan rentang suhu, begitu pula

musim, kecepatan angin, frekuensi badai. faktor geologi termasuk tipe sedimen,

tipe batuan, porositas dan permeabilitasnya, kemiringn lahan. Faktor biologis

termasuk tutupan vegetasi lahan,makhluk yang tinggal di lahan tersebut dan tata

guna lahan ooleh manusia.

Umumnya, dengan ekosistem dan vegetasi yang sama, area dengan curah

hujan tinggi, frekuensi hujan tinggi, lebih sering kena angin atau badai tentunya

lebih terkena erosi. sedimen yang tinggi kandungan pasir atau silt, terletak pada

area dengan kemiringan yang curam, lebih mudah tererosi, begitu pula area

dengan batuan lapuk atau batuan pecah. porositas dan permeabilitas sedimen atau

batuan berdampak pada kecepatan erosi, berkaitan dengan mudah tidaknya air

meresap ke dalam tanah. Jika air bergerak di bawah tanah, limpasan permukaan

yang terbentuk lebih sedikit, sehingga mengurangi erosi permukaan. SEdimen

Page 9: laporan permeabilitas

yang mengandung banyak lempung cenderung lebih mudah bererosi daripada

pasir atau silt. Dampak sodium dalam atmosfir terhadap erodibilitas lempung juga

sebaiknya diperhatikan (Anonymousb, 2010)

4.3.3 Hubungan Permeabilitas Dengan Bidang Pertanian

Permeabilitas tanah sangat erat kaitannya dengan pori makro pada tanah.

Semakin banyak pori makro pada tanah, maka air akan semakin mudah melewati

partikel2 tanah sehingga nilai permeabilitasnya juga akan semakin besar. Aktifas

biologi menunjukkan berkurangnya jumlah pori makro pada lahan yang ditanamin

daripada yang tidak ditanami. Pengurangan ini menjadi alasan utama dari lebih

rendahnya permeabilitas tanah pada lahan pertanian dibandingkan dengan yang

masih bervegatasi alami. Permebilitas pada savanna dan hutan yang merupakan

tipe lahan alami masing2 sebesar 330 mm/hari dan182 mm/hari. Sedangkan pada

lahan pertanian sebesar 112 mm/hari untuk lahan yang ditanami jagung, 136

mm/hari untuk kapas dan 123 mm/hari untuk ubi rambat. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa rata2 permeabiltas pada lahan alami 3.7 lebih besar daripada

lahan pertanian. (Anonymousc, 2010)

Page 10: laporan permeabilitas

5. Penutup

5.1 Kesimpulan

Permeabilitas adalah sifat dari tanah atau kemampuan dari tanah dimana air

bebas mengalir melalui ruang – ruang kosong atau pori – pori yang ada di antara

butiran – butiran tanah. Atau bisa didefinisikan sebagai kemampuan tanah untuk

mengalirkan zat.

Pada praktikum yang kami lakukan telah di dapat data pada sample tanah joyo

grand volume rata – ratanya 2,47. Luas permukaan tanahnya 28,26. KHJ 0,020.

Sedangkan sample tanah B yaitu pada kelompok Lab Fisika volume rata – rata

3,57. Luas permukaan tanahnya 28,26. KHJ 0,096

Tanah Diameter Panjang

Tanah

Tinggi

Air

Waktu V.terkumpul V.rata

-rata

L.Per

muka

an

KHJ

1 2 3

Lab.

Lingkunga

n

6 cm 5,5 cm 23,5 cm 1 menit 4,4 1,2 1,8 2,47 28,26 0,02

0

Lab.

Fisika

6 cm 5,6 cm 22 cm 1 menit 5,1 2,2 3,4 3,57 28,26 0,09

6

5.2 Saran

Page 11: laporan permeabilitas

Dalam mencari permeabilitas tanah harus diketahui volume tetesan, tinggi

ring, luas permukaan ring, waktu dan tinggi air, oleh karen itu penghitungannya

harus teliti

DAFTAR PUSTAKA

Anonymousa. 2010. http : // wikipedia.com / definisi permeabilitas.

(diakses tanggal 24 Oktober 2010)

Anonymousb. 2010. http : // google.ci.id / Hubungan Permeabilitas Dengan Erosi.

(diakses tanggal 24 Oktober 2010)

Anonymousc. 2010. http:www.wikipedia.com/id/wiki / Hubungan Permeabilitas

Dengan Pertanian (diakses tanggal 24 Oktober 2010)

Sutanto, Rachman. 2005. Dasar Ilmu Tanah. Kanisius. Yogyakarta