LAPORAN PERMEABILITAS KELOMPOK

10
LAPORAN PENGUKURAN TINGKAT PERMEABILITAS UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Praktikum Geohidrologi Yang diampu oleh Bapak Bagus Setiabudi Wiwoho Oleh 1. Dodik Prasetyo P (1207220629) 2. Ikmal Tahriri (120722 3. Moh. Alfiqri Akbar (120722 4. Rina Sri Utami (120722 5. Wardiman Hadikusumo (120722

description

permeabilitas tanah

Transcript of LAPORAN PERMEABILITAS KELOMPOK

LAPORAN PENGUKURAN TINGKAT PERMEABILITAS

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAHPraktikum GeohidrologiYang diampu oleh Bapak Bagus Setiabudi Wiwoho

Oleh1. Dodik Prasetyo P (1207220629)2. Ikmal Tahriri (1207223. Moh. Alfiqri Akbar (1207224. Rina Sri Utami (1207225. Wardiman Hadikusumo (120722

GEOGRAFIUNIVERSITAS NEGERI MALANGApril 2014LAPORANPENGUKURAN TINGKAT PERMEABILITAS

I. Tujuan Tujuan dari praktikum pengukuran tingkat permeabilitas adalah sebagai berikut :a) Mahasiswa dapat mengetahui cara mengukur tingkat permebilitas dari suatu tanah/ Uji Permeabilitas Tanahb) Mahasiswa dapat mengetahui koefisien permeabilitas di suatu tanah.

II. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktikum pengukuran tingkat permeabilitas adalah sebagai berikut :a) Bor tanahb) Kertas Semilogc) Ember, gayung dan aird) Mistare) Botol airf) bambu

III. Dasar teoriPermeablitas (K) adalah kecepatan air tanah yang bergerak pada pori-pori batuan dan dinyatakan dalam notasi m/hari. Auger hole method adalah suatu cara singkat dan praktis untuk menentukan besarnya nilai permeabilitas. Prinsip kerjanya adalah pembuatan lobang bor sampai kedalaman tertentu untuk melihat besarnya air tanah yang secara natural mengisi lobang bor atau pada keadaan tertentu dimana water table cukup dalam, artificial recharge bisa kita lakukan untuk mengetahui cepetnya air meresap kedalam tanah (metode invers). Metode ini lebih sering dilakukan pada kondisi water table yang dalam (lebih dari 2 meter), karena kondisi screen bor yang hanya mempunyai panjang total 1 meter. Cara kerja metode ini adalah lobang bor yang sudah siap kita isi air, dan dicatat penurunan/peresapan airtanah per satuan waktu. Untuk mencari nilai K, rumus yang dipakai adalah sebagai berikut :K = 1,15 r tg

Dimana : K : permeabilitas tanah (m/hari)tg : kemiringan plot nilai ti dan peresapan pada kertas semilogr : jari-jari lobang bor tan = (log (ho+r/2)-log (ht+r/2)) / t

Dimana :ho : kedalaman air awalht : kedalaman air setelah rentang waktu tertentu t : waktu pengukuranr : jari-jari lubang

IV. Langkah KerjaLangkah langkah kerja yang dilakukan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :1. Pilih lokasi yang sesuai untuk uji permebilitas dengan memperhatikan daerah tersebut tidak terjamah oleh aktivitas manusia2. Buat lobang dengan mempergunakan bor tanah dengan kedalaman 50 cm3. Siapkan mistar pada lobang tersebut. Usahakan posisi tidak goyah 4. Isi air pada lobang tersebut dan catat ketinggian awal5. Catat penurunan air pada setiap waktu (bila penurunan cepat, upayakan pengamatan waktu semakin rapat)

waktutinggi penurunan airkumulatifwaktutinggi penurunan airkumulatifwaktutinggi penurunan airkumulatif

Contoh tabel pencatatan penurunan air pada tiap rentang waktu.

6. Pencatatan dilakukan hingga penurunan muka air stabil persatuan waktu7. Apabila sudah stabil tunggu hingga beberapa saat 8. Plot hasil pengamatan waktu dan penurunan muka air pada kertas semilog9. Hitung nilai K berdasarkan grafik 10. Buat kesimpulan dari hasil pengamatan anda

Contoh kertas semilog

V. Hasil PraktikumData hasil pengukuran di lapangan : Not/menitt/detikhtht+r/2Not/menitt/detikhtht+r/2

100242722169601922

20,53023,526,5231710201922

316023262418108018,921,9

41,59023262519114018,821,8

5212023262620120018,821,8

62,515022,925,92721126018,721,7

7318022,225,22822132018,621,6

83,521022252923138018,521,5

9424021,624,63024144018,421,4

104,527021243125150018,221,2

11530021243226156018,221,2

1263602124332716201821

13742021243428168017,820,8

14848020,723,73529174017,420,4

15954020,523,53630180017,220,2

161060020,223,2373118601720

17116602023383219201720

181272019,822,8393319801720

191378019,622,6403420401720

201484019,422,4413521001720

211590019,222,2

Tabel data hasil pengukuran

: 620 k : 1,15 r tan : 1,15 . r tan 62 : 1,15 . 5 . 1,88k : 10,81 meter / hari

VI. PembahasanPraktikum permeabilitas dilaksanakan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Gedung FIS UM. Permeabilitas merupakan hubungan antara waktu dan penurunan air. Cepat atau lambatnya permeabilitas tergantung dari sifat tanahnya. Pada tanah yang diukur permeabilitasnya, terdapat beberapa lapisan yang memengaruhi nilal permeabilitas. Lapisan atas berkisar antara lambat sampai agak cepat (0,20 9,46 cm jam), sedangkan di lapisan bawah tergolong agak lambat sampai sedang (1,10 -3,62 cm jam). Semakin lama waktu, maka akan semakin lambat tingkat permeabilitasnya karena tanah menjadi semakin jenuh. Dalam hal ini, permeabilitas yang dilaksanakan kali ini sesuai dengan pernyataan tersebut. Sebagaimana yang tertera pada semilog, semakin lama penurunan semakin lambat karena tanah semakin jenuh.Permeabilitas sangat dipenngaruhi oleh tekstur, struktur, porositas, viskositas dan gravitasi. Tekstur sangat mempengaruhi permeabilitas tanah. Hal ini karena air yang meresap pastin akan melewati/melalui tekstur tanah tersebut. Sebagai contoh adalah tanah yang bertekstur pasir akan mudah melewatkan air dan tanah yang bertektur liat akan lebih lambat dalam meloloskan air. Struktur juga mempengaruhi permebilitas. Semakin banyak ruang antar struktur, maka semakin cepat juga permeabilitas dalam tanah tersebut. Misalnya tanah yang berstruktur lempeng akan sulit di tembus oleh air daripada tanah yang berstruktur remah. Porositas atau ruang pori merupakan rongga antar tanah yang biasanya diisi air atau udara. Pori sangat menentukan dalam permeabilitas tanah, semakin besar pori dalam tanah, maka semakin cepat permeabilitasnya. Viskositas juga dengan kekentalan air, semakin kental air tersebut, maka semakin sulit juga air untuk menembuas tanah tersebut. Gaya gravitasi atau gaya tarik bumi juga sangat menentukan permeabilitas tanah, karena kecepatan air meresap ke dalam tanah juga dipengaruhi oleh kekuatan gravitasi bumi di suatu tempat untuk menarik molekul air tersebut. Hasil dari praktikum permeabilitas yang telah dilaksanakan adalah sebesar 10.81 m/hari. Angka tersebut termasuk besar karena termasuk dalam koefisien permeabilitas untuk jenis tanah pasir. Sebagaimana yang diketahui, tanah di daerah Malang merupakan tanah aluvial. Tanah aluvial di lokasi praktikum memiliki tekstur lempung berpasir. Tanah lempung berpasir kurang baik dalam meloloskan air karena pori-pori tidak terlalu besar serta agregat tanah yang kurang kuat, agregat tanah yang kurang kuat ini menyebabkan tanah menjadi cepat jenuh, sehingga turut menyumbang lambatnya penyerapan. Menurut Horn tanah lempung berpasir seharusnya memiliki tingkat permeabilitas antara 0.3-3.0 m/hari. Berdasarkan pernyataan Horn, maka hasil praktikum permeabilitas kali ini tidak sesuai dengan parameter tersebut. Hal ini dipengaruhi oleh faktor human error dan kesalahan pada alat ukur yang tidak sesua dengan standart. Seharusnya alat yang digunakan sesuai dengan standart yang ditentukan, untuk memperoleh data yang akurat.

KESIMPULANPermeablitas (K) adalah kecepatan air tanah yang bergerak pada pori-pori batuan dan dinyatakan dalam notasi m/hari. Permeabilitas tanah dipengaruhi oleh komposisi penyusun tanah yang nantinya membentuk struktur tanah. Contoh, untuk tanah berpasir, maka koefisien permeabilitasnya tinggi karena air cepat meresap akibat pori-pori tanah yang besar. Hasil perhitungan koefisien dari praktikum ini didapat nilai sebesar 10,81 yang diinterpretasikan sebagai nilai yang cukup tinggi, padahal tanah pada loaski praktikum mempunyai struktur tanah bukan pasir. Hal ini dapat disebabkan oleh human error serta ketiadaan alat yang menunjang pengukuran, sehingga menghasilkan nilai yang kurang akurat.