Laporan Praktikum Reproduksi Dan Perkembangan Hewan - Fertilisasi Mencit
Laporan Perkembangan Hewan - UNIT IV
-
Upload
syarif-hidayat-amrullah -
Category
Documents
-
view
1.295 -
download
8
Transcript of Laporan Perkembangan Hewan - UNIT IV
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan lengkap praktikum Perkembangan Hewan Unit IV dengan judul
“Pengamatan Sel Kelamin” disusun oleh :
Nama : Syarif Hidayat A.
Nim : 071 404 092
Kelas/Kelompok : B/VII
setelah diperiksa oleh asisten dan koordinator asisten maka dinyatakan diterima.
Makassar, Desember 2008
Koordinator asisten Asisten
Hermayanti, S.Pd. Sakinah Agriwna Nim: 051404006
MengetahuiDosen Penanggung Jawab
Drs. Adnan, M.SNIP: 131 722 271
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) telah
kita rasakan sekarang ini. Tidak hanya dalam hal kebutuhan hidup sehari-hari,
teknologi telah banyak membantu manusia dalam melakukan aktivitasnya setiap hari.
Semua jadi serba mudah jika kita mampu memanfaatkan teknologi tersebut. Selain
itu, teknologi juga telah merambat sampai pada hal-hal yang bersifat dasar, yakni
pada sistem reproduksi atau pada proses memperbanyak dan mengubah organisme.
Contohnya adalah rekayasa genetika, mutasi, perubahan bentuk dan model wajah,
perubahan atau transformasi alat kelamin dan yang tak kalah hebohnya adalah
teknologi bayi tabung dan fenomena reproduksi dengan proses kloning.
Walaupun telah disadari bahwa untuk dapat mempertahankan jenisnya, maka
setiap organisme harus berkembangbiak atau bereproduksi. Dimana reproduksi ini
melibatkan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Tapi karena perkembangan
bioteknologi, proses reproduksi tidak harus melibatkan kedua sel kelamin tersebut,
contohnya pada reproduksi dengan proses kloning, di mana sel sperma atau sel
kelamin jantan tidak diperlukan lagi. Cukup dengan sel telur dan seorang wanita saja
seorang ahli kloning bisa memperbanyak organisme dan menghasilkan keturunan
baru. Sebelum kita terlalu jauh membahas masalah tersebut, terlebih dahulu kita harus
mengetahui bagaimana sel-sel kelamin yang dimiliki oleh hewan vertebrata
khususnya manusia tersebut yaitu sel sperma dan sel telur. Baik itu bentuk, struktur
dan fungsinya.
Berdasarkan dari uraian-uraian di atas, maka akan diadakan sebuah praktikum
mengenai “Pengamatan Sel Kelamin”. Adapun sel-sel kelamin yang dimaksud
tersebut adalah sel sperma dan sel telur dari berbagai jenis hewan vertebrata.
B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan diadakannya praktikum ini adalah:
1. Mengenal struktur morfologi spermatozoid dan sel telur dari beberapa hewan
vertebrata.
2. Mengamati perbedaan sel kelamin yang diambil dari bagia-bagian sistem
reproduksi yang berbeda.
C. Manfaat Praktikum
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari praktikum ini adalah mahasiswa
dapat mengetahui bagaimana sebenarnya sel-sel kelamin yang dimiliki hewan-hewan
vertebrata, baik itu dari struktur bentuk dan fungsinya.
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
Sel kelamin atau gamet merupakan hasil prses gametogenesis. Gamet jantan
disebut spermatozoid dan gamet betina disebut sel telur atau ovum. Spermatozoa di
produksi di dalam tubulus seminiferus testis. Spermatozoid vertebrata terdiri atas
bagian kepala, leher, bagian tengah dan ekor yang berupa flagel yang panjang.
Sperma hewan-hewan berbeda, berbeda pula dalam ukuran , bentuk dan mobilitasnya.
Bentuk spermatozoid adalah spesifik spesies, pebedaannya terutama terletak pada
bentuk kepalanya, yaitu dai blat pipih sampai panjang lancip (Adnan, 2006).
Menurut Adnan (2006), berdasarkan kandungan yolknya telur dapat
dikelompokkan menjadi:
(i) Isolechital atau oligolechital adalah telur dengan kandungan yolk sedikit dan
menyebar. Ditemukan pada amphioxus, ascidian, mollusca, dan mamalia.
(ii) Mesolechital adalah telur dengan kanduna yolk yang sedang, dan biasanya
terkonsentrasi pada kutub vegetatif. Dijumpai pada amfibia, dan ikan paru-paru.
(iii) Telolechital adalah telur yang memiliki kandungan yolk yang banyak. Dijumpai
pada pisces, reptile dan aves.
(iv) Centrolechital adalah telur dengan kandungan yolk terpusat pada bagia tengah
telur. Dijumpai pada serangga dan arthropoda lainnya.
Bentuk sel sperma pada berbagai jenis hewan bervariasi, tetapi pada
prinsipnya dapat dibedakan menjadi bagian kepala, bagian tengah, dan bagian ekor.
Pada kepala sperma bagian depan terdapat akrosom yang engandung enzim untuk
melisiskan bungkus telur (pada sperma manusia enzim tersebut dinamakan
hialuronidase). Di pusat kepala sperma terdapat inti sperma yang menyimpan seluruh
kode atau informasi genetik yang akan diwariskan pada keturunannya. Di belakang
kepala sperma terdapat bagian tengah sperma (sering disebut leher) yang banyak
menyimpan mitochondria. Mitokhondria sangat penting dalam pembentukan ATP,
yang merupakan sumber energi bagi sperma. Sementara bagian ekor sanagt
diperlukan dalam membantu pergerakan sperma (Isnaeni, 2006).
Ovarium terdiri dari tunika albuginea, epitelium germinativum, bagian
medulla, jaringan vascular dalam jaringan ikat longgar, bagian korteks, tempat folikel
ovarium, stroma, jaringan ikat. Ovarium berfungsi menghasilkan hormon estrogen
dan progesterone, menghasilkan oosit pada saat terjadi oogenesis, folikel terbenam
dalam stroma (jaringan ikat) terdiri dari oosit dan sel-sel granulose(Anonim, 2008).
Folikel terdiri atas sel telur yang dikelilingi oleh satu atau lebih lapisan sel-sel
folikel, yang memberikan makanan dan melindungi sel telur yang sedang
berkembang. Keseluruhan dari 400.000 folikel yang dimiliki oleh seorang perempuan
sudah terbentuk sebelum kelahirannya. Dari jumlah tersebut, hanya beberapa ratus
folikel yang akan membebaskan sel telur selama tahun-tahun reproduksi seorang
perempuan (Campbell, 2004).
Ovum atau sel telur memulai perkembangannya di dalam ovarium dari
oogonia imatur. Di awal perkembangan dari embrio, oogonia membelah secara
mitosis untuk menghasilkan lebih banyak oogonia yang semuanya diploid. Pada
bulam ketiga perkembangan embrio, oogonia mulai berkembang menjadi oosit primer
dengan memulai miosit. Akan tetapi, miosit tidak selesai dan terhenti pada profase
miosit I hingga terjadi ovulasi (Bresnick, 2003).
Aktivitas sistem reproduksi sebagian besar dikontrol oleh hormon. Pada
manusia, factor pembesar yang dilepaskan oleh hipotalamus, merangsang lobus
anterior kelenjar hipotise untuk melepaskan FSH dan LH. Pada jantan, FSH dan LH
merangsang testis untuk menghasilkan sperma dan testosterone. Pada betina FSH dan
LH merangsang ovary menghasilkan sebuah sel telur yang siap untuk melakukan
pembuahan dan melepaskan hormon kelamin betina, yakni hormon estrogen dan
progesterone (Kimball, 1994).
BAB IIIMETODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Hari/tanggal : Jumat/28 November 2008
Waktu : Pukul 15.50 s/d 17.30 WITA
Tempat : Laboratorium Biologi FMIPA UNM Lantai III Barat.
B. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Mikroskop
b. Papan bedah
c. Alat bedah
d. Cawan petri
e. Pipet
f. Kaca objek dan kaca penutup
g. Kaca arloji
2. Bahan
a. Katak jantan dan katak betina
b. Merpati jantan dan merpati betina
c. Mencit jantan dan mencit betina
d. Telur ayam
e. NaCl fisiologis (0,9%)
f. Sperma manusia
C. Prosedur Kerja
1. Pengamatan spermatozoid
a. Mematikan mencit dengan dislokasi leher dan membedahnya.
b. Mengambil testis mencit dan segera mencucinya dengan NaCl fisologis
(0,9%).
c. Meletakkan testis pada kaca arloji dan mengiris-irisnya sehalus mungkin
sampai menjadi suspensi.
d. Meneteskan suspensi testis ke atas kaca preparat dan menutupnya dengan
kaca penutup.
e. Mengamati di bawah mikroskop dan menggambar sel sperma yang terlihat.
f. Melakukan pengamatan spermatozoa pada katak dan merpati dengan cara
yang sama seper di atas kecuali pada sperma manusia yang langsung diamati
di bawah mikroskop.
2. Pengamatan sel telur
a. Mematikan mencit dengan dislokasi leher dan membedahnya.
b. Mengambil ovarium mencit dan segera mencucinya dengan NaCl fisologis
(0,9%).
c. Meletakkan ovarium pada kaca arloji dan memotong-motongnya sambil
menekan untuk mengeluarkan oositnya.
d. Meneteskan suspensi ovarium ke atas kaca preparat dan menutupnya dnegan
kaca penutup.
e. Mengamati di bawah mikroskop dan menggambar sel telur yang terlihat.
f. Melakukan pengamatan sel telur merpati dengan cara yang sama di atas,
kecuali pada telur katak yang langsung diamati di bawah mikroskop.
g. Memecahkan sebiji telur ayam, meletakkannya dalam cawan petri dan
mengamati selaput-selaput telurnya serta bagian-bagian yang lain.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Telur ayam
Keterangan:1. Cangkang2. Membran cangkang3. Albumin tipis4. Albumin tebal5. Kalaza6. Membran vitella7. Yolk putih8. Yolk kuning9. Blastodisk10. Membran dalam11. Rongga udara12. Membran luar
2. Telur katak
Perbesaran 10 x 40
Keterangan:1. Teka eksterna2. Pigmen3. Nucleus4. Teka interna5. Sel-sel folikel6. Membran vitella7. Kutub vegetatif
3. Sperma katak
Perbesaran 10 x 40
Keterangan:1. Kepala2. Leher3. Ekor
4. Sperma merpati
Perbesaran 10 x 40
Keterangan:1. Kepala2. Leher3. Ekor
5. Sperma mencit
Perbesaran 10 x 40
Keterangan:1. Kepala2. Leher3. Ekor
6. Sperma manusia
Perbesaran 10 x 40
Keterangan:1. Kepala2. Leher3. Ekor
B. Pembahasan
1. Telur ayam
Telur pada ayam tersusun atas membrane sel luar, membrane sel dalam,
albumen, blastodisk dan rongga udara. Membrane sel luar atau kulit telur tersusun
atas CaCO3. Cangkang banyak memiliki pori-pori yang diisi oleh protein organic.
Albumen sebagian besar berada dalam keadaan cair bagian yang lebih padat dari
putih telur membentuk benang yang disebut dengan kalaza. Kalaza berfungsi
untuk memelihara sel telur agar tetap berada di pusat putih telur. Blastodisk ini
merupakan lapisan yang berada di dalam kuning telur. Sedangkan rongga udara
merupakan rongga yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya pertukaran
udara.
Yolk pada telur ayam tidak seragam. Dikenal ada dua tipe yolk; yaitu yolk
putih dan yolk kuning. Akumulasi yolk putih pada bagian tengah yolk ini
membentuk daerah flask yang disebut latebra. Yang merentang ke arah
blastoderm dan melebar di bagian bawahnya menjai suatu massa yang disebut
nucleus of pander.
2. Telur katak
Protein yolk tampak sebagai keeping-keping yolk yang berbentuk oval dan
tersebar tidak merata. Pada bagian kutub vegetatif lebih banyak terdapat yolk dari
pada pada kutub animal. Keeping-keping yolk mengandung dua substansi utama,
yaitu fosfitin dan lipovitelin, di samping mengandung lipid dan glikogen. Lipid
tersebar dalam sitoplasma telur, terorganisasi dalam lipokondria yang terdiri atas
bagian dalam lipid yang dikelilingi oleh selubung tipis dari protein. Sedangkan
lapisan lendir yang mengelilingi ovum berguna untuk melindungi ovum dan
meletakkan satu dengan yang lain serta melatakkan diri pada substrat. Bila ovum
telah dilekatkan dalam air, maka selaput lendir akan menyerap air sehingga dapat
mengembang.
3. Sperma katak
Sperma pada katak hampir mirip dengan sperma mamalia, hanya yang
membedakan yakni jika ditinjau dari segi morfologinya. Di mana sperma katak
pada bagian kepalanya lebih panjang jika dibandingkan dengan sperma mamalia.
Di mana kepala sperma ini biasanya terdiri atas protein yang sangat terkondensasi
disebut dengan kromatin, atau kadang-kadang denganprotein sederhana atau
peptide yang disebut dengan protamin. Jika sel telur akrosom mencapai sperma,
maka akrosom akan mengalami reaksi akrosom. Pada bagian posterior memiliki
bagian yang anterior. Daerah ini disebut dengan akrosom aquatorial segment.
4. Sperma merpati
Bentuk kepala pada sperma merpati, yaitu membentuk silinder memanjang.
Pada setengah bagian sperma ditutupi oleh akrosom dengan suatu membrane yang
berbentuk kantung dan mengandung enzim-enzim yang penting untuk penetrasi
telur oleh spermatozoid. Kepala sperma beserta dengan akrosomnya ditutupi oleh
membrane plasma, dan kandungan sitoplasmanya sangat sedikit. Sperma terdiri
atas dua daerah, yaitu daerah kepala dan ekor.
5. Sperma mencit
Sperma pada mencit yang normal membentuk koma atau bulan sabit.
Bagian-bagiannya adalah kepala, leher dan ekor. Kepala sperma berfungsi sebagai
penerobos jalan menuju dan masuk ke dalam ovum. Sedangkan ekor berfungsi
untuk pergerakan menuju tempat pembuahan dan untu mendorong kepala
menerobos selaput ovum.
Seperti pada mencit yang abnormal ada yang tidak memiliki ekor dan ada
yang berbentuk lonjong dan lurus. Sperma pada mencit memiliki dua sentriol,
yaitu sentriol proksimal yang tertanam pada connecting piece, dan terdapat pula
sentriol distal. Selama perkembangan, ekor sentriol distal dapat dijumpai, namun
berdegenerasi selama perkembangan connecting piece, sedangkan middle piece
ditandai dengan adanya seludang mitokondria yang mengelilingi aksonema dan
berfungsi untuk menghasilkan energy yang penting bagi pergerakan sperma.
Middle piece diakhiri dengan satu struktur yang disebut annulus. Dibelakang
annulus, aksonema dikelilingi oleh seludang serabut. Daerah ini disebut principal
piece. Pada bagian belakang principal piece disebut end piece.
6. Sperma manusia
Spermatogenesis berlangsung di dalam gonad jantan (testis), tepatnya di
dalam dinding tubulus seminiferus. Tubulus seminiferus tertanam di dalam
jaringan ikat yang berisi sel-sel Leydig, pembuluh saraf dan darah. Di dalam
tubulus seminiferus, sel-sel germa tertanam di dalam sel-sel sertoli sesuai dengan
tahap perkembangannya. Sel sertoli berfungsi untuk merawat dan memberikan
makanan bagi sel germa yang sedang berkembang. Selaon itu juga dapat
menghasilkan ABP (Adrogen Binding Protein) yang penting untuk menjaga
hormone testosterone.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasaran hasil pengamatan yang kami lakukan dalam praktikum, maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Telur ayam terdiri atas cangkang, membran cangkang, kalaza, membran
vitellin, albumin, yolk, blastodisk, rongga udara, membran cangkang dalam
dan luar.
2. Telur katak terdiri atas teka eksterna, teka interna, pigmen, nucleus, sel-sel
folikel, membran vitellin, dan kutub vegetatif.
3. Sperma katak berbentuk oval dan terdiri atas 3 bagian utama, yaitu kepala,
leher dan ekor.
4. Telur merpati berbentuk bulat-bulat kecil dan tersimpan dalam ovarium.
5. Sperma merpati berbentuk panjang lancip dengan ekor yang panjang terdiri
atas 3 bagian utama, yaitu kepala, leher dan ekor.
6. Telur mencit terdiri atas ruang perivitellin, batas zona pellusida, kromosom
ovum, membran vitellin dan kromosom badan kutub.
7. Sperma mencit berbentuk kait dan agak pipih dan terdiri atas 3 bagian utama,
yaitu kepala, leher dan ekor.
8. Sperma manusia berbentuk oval memanjang, lebar, dan datar pada satu
pandangan. Mempunyai ekor yang panjang dan leher sebagai penghasil
energy untuk mobilitasnya.
B. Saran
Diharapkan kepada setiap praktikum pada saat melakukan praktikum betul-
betul mampu mengamati dan mengidentifikasi dengan baik semua bahan yang
dipraktikumkan sehingga tujuan dari kegiatan praktikum dapat tercapai dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Adnan. 2008. Perkembangan Hewan. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.
Adnan, Pagarra, dan A.A. Azis. 2008. Penuntun Praktikum Perkembangan Hewan. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.
Anonim. 2008. Sistem Reproduksi. http://elearning.unej.ac.id/courses/CL8e8e/document/SISTEM_REPRODUKSI.pps?cidReq=CL28e2. Diakses pada tanggal 25 November 2008.
Bresnick, Stepehen. 2003. Intisari Biologi. Jakarta: Hipokrates.
Campbell, Neil A., J.B. Reece, dan L.G. Mitchell. 2004. Biologi Edisi Kelima Jilid Ketiga. Jakarta: Erlangga.
Isnaeni, Wiwi. 2006. Fisiologi Hewan. Yogyakarta: Kanusius.
Kimball, John W. 1994. Biologi Jilid 2 Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
LampiranJawaban Evaluasi
1. Sebutkan tempat penyimpanan sperma sebelum dikeluarkan dari tubuh hewan!
a. Tempat penyimpanan sperma pada katak yaitu pada testis
b. Tempat penyimpanan sperma pada merpati yaitu pada testis
c. Tempat penyimpanan sperma pada mencit yaitu pada vas deferens dan
epididimis.
2. Gambarlah sebuah spermatozoid manusia dan sebutkan bagian-bagiannya secara
lengkap !
Keterangan:
7. Akrosom
8. Kepala
9. Leher
10. Ekor
3. Jelaskan susunan folikel-folikel telur dalam ovarium merpati dan mencit!
a. Susunan folikel telur dalam ovarium merpati:
1. Yolk sebagai cadangan makanan bagi perkembangan embrio.
2. Kalaza sebagai pelindung embrio dari goncangan.
3. Albumen sebagai cadangan makanan.
4. Cangkang telur sebagai pelindung mekanik dari perubahan lingkungan.
b. Membrane folikel telur dalam ovarium mencit:
1. Membran vitellin dan oolema sebagai pelindung sel telur sebelum dibuahi.
2. Yolk sebagai penyimpan makanan cadangan sebelum sel telur dibuahi.
3. Sitoplasma sebagai tempat mengapungnya berbagai organel sel.
4. Bagaimanakah perbedaan sel telur aves pada saat diokulasikan dan pada saat di
oviposisikan?
Sel telur pada saat diokulasikan yaitu sel telur yang dihasilkan belum memiliki
membran pelindung berupa selaput dan cangkang yang terbuat dari bahan zat
kapur, sedangkan pada saat dioviposisikan sudah terbentuk cangkang dan
membran.
Berikut ini adalah versi HTML dari berkas http://elearning.unej.ac.id/courses/CL8e8e/document/SISTEM_REPRODUKSI.pps?cidReq=CL28e2.G o o g l e membuat versi HTML dari dokumen tersebut secara otomatis pada saat menelusuri web.
SISTEM REPRODUKSI JANTAN Terdiri :
Organ sex primer: gonad (testis/testes/testicle) Organ sex sekunder: Organ sex eksternal
Tubulus Seminiferus spermatogenesis ( mns : 64 hari)
spermatogonium spermatosit primer spermatosit sekunder spermatid spermatozoa dilepas dlm lumen tubulus seminiferus
spermatid spermatozoa = spermiogenesis, Fungsi Sel Sertoli:
1. menunjang , melindungi, dan mengatur nutrisi spermatozoa yang berkembang
sekresi + cairan untuk transport sperma Jaringan Interstitial
Berisi : jaringan ikat, saraf, pembuluh & limfe Jaringan ikat = sel-sel fibroblast, makrofag, sel mast Pada saat pubertas : sel-sel interstitial / sel Leydig testosteron = untuk
perkembangan ciri kelamin sekunder jantan Pada manusia
Saluran kelamin intratestis Saluran kelamin extratestis
duktus epididimis duktus deferens / vas deferens Ductus ejaculatorius
Duktus Epididimis: saluran tunggal berkelok-kelok 4-6 m bersama jaringan ikat dan pembuluh darah membentuk bagian kepala
(caput), badan (korpus) dan ekor (cauda) epididimis epitel silindris bersilia lamina basalis : dikelilingi otot polos
Vas deferens/ductus deferens Kelenjar Kelamin Tambahan / Kelenjar Asesoris 1. vesikula seminalis2. kelenjar prostat3. Bulbouretral
SISTEM REPRODUKSI BETINA
Terdiri dari : Ovarium (umumnya 2) Saluran reproduksi:
oviduk (2) / tuba uterine/ tuba falopii uterus vagina
Genitalia externa Glandula mamae
Sistem reproduksi betina pd Ayam
ovarium Terdiri dari:
1. Tunika albuginea 2. Epitelium germinativum 3. bagian medulla : jar. Vascular dalam jar ikat longgar 4. bagian korteks : tempat folikel ovarium ; stroma : jar. Ikat
Fungsi ovarium Menghasilkan hormon estrogen dan progesteron Menghasilkan oosit, terjadi oogenesis
embrio umur 1 bln : oogonia mitosis s/d fetus bln ke-5 fetus bln ke-3 mulai meiosis I oosit primer dewasa kelamin = pematangan sel telur ditandai dg menstruasi
folikel terbenam dalam stroma (jar ikat) tdr oosit dan sel-sel granulosa folikel
Folikel dlm berbagai tahap perkembangan Terdiri dari: folikel primordial, folikel primer, folikel sekunder, dan folikel
masak (folikel de Graaf) Folikel berkembang
folikel primordial Folikel primer Folikel matang (folikel de Graaf)