Laporan Perkembangan Hewan - UNIT IV

27
HALAMAN PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Perkembangan Hewan Unit IV dengan judul “Pengamatan Sel Kelamin” disusun oleh : Nama : Syarif Hidayat A. Nim : 071 404 092 Kelas/Kelompok : B/VII setelah diperiksa oleh asisten dan koordinator asisten maka dinyatakan diterima. Makassar, Desember 2008 Koordinator asisten Asisten Hermayanti, S.Pd. Sakinah Agriwna Nim: 051404006 Mengetahui Dosen Penanggung Jawab

Transcript of Laporan Perkembangan Hewan - UNIT IV

Page 1: Laporan Perkembangan Hewan - UNIT IV

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan lengkap praktikum Perkembangan Hewan Unit IV dengan judul

“Pengamatan Sel Kelamin” disusun oleh :

Nama : Syarif Hidayat A.

Nim : 071 404 092

Kelas/Kelompok : B/VII

setelah diperiksa oleh asisten dan koordinator asisten maka dinyatakan diterima.

Makassar, Desember 2008

Koordinator asisten Asisten

Hermayanti, S.Pd. Sakinah Agriwna Nim: 051404006

MengetahuiDosen Penanggung Jawab

Drs. Adnan, M.SNIP: 131 722 271

Page 2: Laporan Perkembangan Hewan - UNIT IV

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) telah

kita rasakan sekarang ini. Tidak hanya dalam hal kebutuhan hidup sehari-hari,

teknologi telah banyak membantu manusia dalam melakukan aktivitasnya setiap hari.

Semua jadi serba mudah jika kita mampu memanfaatkan teknologi tersebut. Selain

itu, teknologi juga telah merambat sampai pada hal-hal yang bersifat dasar, yakni

pada sistem reproduksi atau pada proses memperbanyak dan mengubah organisme.

Contohnya adalah rekayasa genetika, mutasi, perubahan bentuk dan model wajah,

perubahan atau transformasi alat kelamin dan yang tak kalah hebohnya adalah

teknologi bayi tabung dan fenomena reproduksi dengan proses kloning.

Walaupun telah disadari bahwa untuk dapat mempertahankan jenisnya, maka

setiap organisme harus berkembangbiak atau bereproduksi. Dimana reproduksi ini

melibatkan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Tapi karena perkembangan

bioteknologi, proses reproduksi tidak harus melibatkan kedua sel kelamin tersebut,

contohnya pada reproduksi dengan proses kloning, di mana sel sperma atau sel

kelamin jantan tidak diperlukan lagi. Cukup dengan sel telur dan seorang wanita saja

seorang ahli kloning bisa memperbanyak organisme dan menghasilkan keturunan

baru. Sebelum kita terlalu jauh membahas masalah tersebut, terlebih dahulu kita harus

mengetahui bagaimana sel-sel kelamin yang dimiliki oleh hewan vertebrata

khususnya manusia tersebut yaitu sel sperma dan sel telur. Baik itu bentuk, struktur

dan fungsinya.

Berdasarkan dari uraian-uraian di atas, maka akan diadakan sebuah praktikum

mengenai “Pengamatan Sel Kelamin”. Adapun sel-sel kelamin yang dimaksud

tersebut adalah sel sperma dan sel telur dari berbagai jenis hewan vertebrata.

Page 3: Laporan Perkembangan Hewan - UNIT IV

B. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan diadakannya praktikum ini adalah:

1. Mengenal struktur morfologi spermatozoid dan sel telur dari beberapa hewan

vertebrata.

2. Mengamati perbedaan sel kelamin yang diambil dari bagia-bagian sistem

reproduksi yang berbeda.

C. Manfaat Praktikum

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari praktikum ini adalah mahasiswa

dapat mengetahui bagaimana sebenarnya sel-sel kelamin yang dimiliki hewan-hewan

vertebrata, baik itu dari struktur bentuk dan fungsinya.

Page 4: Laporan Perkembangan Hewan - UNIT IV

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Sel kelamin atau gamet merupakan hasil prses gametogenesis. Gamet jantan

disebut spermatozoid dan gamet betina disebut sel telur atau ovum. Spermatozoa di

produksi di dalam tubulus seminiferus testis. Spermatozoid vertebrata terdiri atas

bagian kepala, leher, bagian tengah dan ekor yang berupa flagel yang panjang.

Sperma hewan-hewan berbeda, berbeda pula dalam ukuran , bentuk dan mobilitasnya.

Bentuk spermatozoid adalah spesifik spesies, pebedaannya terutama terletak pada

bentuk kepalanya, yaitu dai blat pipih sampai panjang lancip (Adnan, 2006).

Menurut Adnan (2006), berdasarkan kandungan yolknya telur dapat

dikelompokkan menjadi:

(i) Isolechital atau oligolechital adalah telur dengan kandungan yolk sedikit dan

menyebar. Ditemukan pada amphioxus, ascidian, mollusca, dan mamalia.

(ii) Mesolechital adalah telur dengan kanduna yolk yang sedang, dan biasanya

terkonsentrasi pada kutub vegetatif. Dijumpai pada amfibia, dan ikan paru-paru.

(iii) Telolechital adalah telur yang memiliki kandungan yolk yang banyak. Dijumpai

pada pisces, reptile dan aves.

(iv) Centrolechital adalah telur dengan kandungan yolk terpusat pada bagia tengah

telur. Dijumpai pada serangga dan arthropoda lainnya.

Bentuk sel sperma pada berbagai jenis hewan bervariasi, tetapi pada

prinsipnya dapat dibedakan menjadi bagian kepala, bagian tengah, dan bagian ekor.

Pada kepala sperma bagian depan terdapat akrosom yang engandung enzim untuk

melisiskan bungkus telur (pada sperma manusia enzim tersebut dinamakan

hialuronidase). Di pusat kepala sperma terdapat inti sperma yang menyimpan seluruh

kode atau informasi genetik yang akan diwariskan pada keturunannya. Di belakang

kepala sperma terdapat bagian tengah sperma (sering disebut leher) yang banyak

menyimpan mitochondria. Mitokhondria sangat penting dalam pembentukan ATP,

Page 5: Laporan Perkembangan Hewan - UNIT IV

yang merupakan sumber energi bagi sperma. Sementara bagian ekor sanagt

diperlukan dalam membantu pergerakan sperma (Isnaeni, 2006).

Ovarium terdiri dari tunika albuginea, epitelium germinativum, bagian

medulla, jaringan vascular dalam jaringan ikat longgar, bagian korteks, tempat folikel

ovarium, stroma, jaringan ikat. Ovarium berfungsi menghasilkan hormon estrogen

dan progesterone, menghasilkan oosit pada saat terjadi oogenesis, folikel terbenam

dalam stroma (jaringan ikat) terdiri dari oosit dan sel-sel granulose(Anonim, 2008).

Folikel terdiri atas sel telur yang dikelilingi oleh satu atau lebih lapisan sel-sel

folikel, yang memberikan makanan dan melindungi sel telur yang sedang

berkembang. Keseluruhan dari 400.000 folikel yang dimiliki oleh seorang perempuan

sudah terbentuk sebelum kelahirannya. Dari jumlah tersebut, hanya beberapa ratus

folikel yang akan membebaskan sel telur selama tahun-tahun reproduksi seorang

perempuan (Campbell, 2004).

Ovum atau sel telur memulai perkembangannya di dalam ovarium dari

oogonia imatur. Di awal perkembangan dari embrio, oogonia membelah secara

mitosis untuk menghasilkan lebih banyak oogonia yang semuanya diploid. Pada

bulam ketiga perkembangan embrio, oogonia mulai berkembang menjadi oosit primer

dengan memulai miosit. Akan tetapi, miosit tidak selesai dan terhenti pada profase

miosit I hingga terjadi ovulasi (Bresnick, 2003).

Aktivitas sistem reproduksi sebagian besar dikontrol oleh hormon. Pada

manusia, factor pembesar yang dilepaskan oleh hipotalamus, merangsang lobus

anterior kelenjar hipotise untuk melepaskan FSH dan LH. Pada jantan, FSH dan LH

merangsang testis untuk menghasilkan sperma dan testosterone. Pada betina FSH dan

LH merangsang ovary menghasilkan sebuah sel telur yang siap untuk melakukan

pembuahan dan melepaskan hormon kelamin betina, yakni hormon estrogen dan

progesterone (Kimball, 1994).

Page 6: Laporan Perkembangan Hewan - UNIT IV

BAB IIIMETODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Hari/tanggal : Jumat/28 November 2008

Waktu : Pukul 15.50 s/d 17.30 WITA

Tempat : Laboratorium Biologi FMIPA UNM Lantai III Barat.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

a. Mikroskop

b. Papan bedah

c. Alat bedah

d. Cawan petri

e. Pipet

f. Kaca objek dan kaca penutup

g. Kaca arloji

2. Bahan

a. Katak jantan dan katak betina

b. Merpati jantan dan merpati betina

c. Mencit jantan dan mencit betina

d. Telur ayam

e. NaCl fisiologis (0,9%)

f. Sperma manusia

C. Prosedur Kerja

1. Pengamatan spermatozoid

a. Mematikan mencit dengan dislokasi leher dan membedahnya.

Page 7: Laporan Perkembangan Hewan - UNIT IV

b. Mengambil testis mencit dan segera mencucinya dengan NaCl fisologis

(0,9%).

c. Meletakkan testis pada kaca arloji dan mengiris-irisnya sehalus mungkin

sampai menjadi suspensi.

d. Meneteskan suspensi testis ke atas kaca preparat dan menutupnya dengan

kaca penutup.

e. Mengamati di bawah mikroskop dan menggambar sel sperma yang terlihat.

f. Melakukan pengamatan spermatozoa pada katak dan merpati dengan cara

yang sama seper di atas kecuali pada sperma manusia yang langsung diamati

di bawah mikroskop.

2. Pengamatan sel telur

a. Mematikan mencit dengan dislokasi leher dan membedahnya.

b. Mengambil ovarium mencit dan segera mencucinya dengan NaCl fisologis

(0,9%).

c. Meletakkan ovarium pada kaca arloji dan memotong-motongnya sambil

menekan untuk mengeluarkan oositnya.

d. Meneteskan suspensi ovarium ke atas kaca preparat dan menutupnya dnegan

kaca penutup.

e. Mengamati di bawah mikroskop dan menggambar sel telur yang terlihat.

f. Melakukan pengamatan sel telur merpati dengan cara yang sama di atas,

kecuali pada telur katak yang langsung diamati di bawah mikroskop.

g. Memecahkan sebiji telur ayam, meletakkannya dalam cawan petri dan

mengamati selaput-selaput telurnya serta bagian-bagian yang lain.

Page 8: Laporan Perkembangan Hewan - UNIT IV

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

1. Telur ayam

Keterangan:1. Cangkang2. Membran cangkang3. Albumin tipis4. Albumin tebal5. Kalaza6. Membran vitella7. Yolk putih8. Yolk kuning9. Blastodisk10. Membran dalam11. Rongga udara12. Membran luar

2. Telur katak

Perbesaran 10 x 40

Keterangan:1. Teka eksterna2. Pigmen3. Nucleus4. Teka interna5. Sel-sel folikel6. Membran vitella7. Kutub vegetatif

Page 9: Laporan Perkembangan Hewan - UNIT IV

3. Sperma katak

Perbesaran 10 x 40

Keterangan:1. Kepala2. Leher3. Ekor

4. Sperma merpati

Perbesaran 10 x 40

Keterangan:1. Kepala2. Leher3. Ekor

5. Sperma mencit

Perbesaran 10 x 40

Keterangan:1. Kepala2. Leher3. Ekor

Page 10: Laporan Perkembangan Hewan - UNIT IV

6. Sperma manusia

Perbesaran 10 x 40

Keterangan:1. Kepala2. Leher3. Ekor

B. Pembahasan

1. Telur ayam

Telur pada ayam tersusun atas membrane sel luar, membrane sel dalam,

albumen, blastodisk dan rongga udara. Membrane sel luar atau kulit telur tersusun

atas CaCO3. Cangkang banyak memiliki pori-pori yang diisi oleh protein organic.

Albumen sebagian besar berada dalam keadaan cair bagian yang lebih padat dari

putih telur membentuk benang yang disebut dengan kalaza. Kalaza berfungsi

untuk memelihara sel telur agar tetap berada di pusat putih telur. Blastodisk ini

merupakan lapisan yang berada di dalam kuning telur. Sedangkan rongga udara

merupakan rongga yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya pertukaran

udara.

Yolk pada telur ayam tidak seragam. Dikenal ada dua tipe yolk; yaitu yolk

putih dan yolk kuning. Akumulasi yolk putih pada bagian tengah yolk ini

membentuk daerah flask yang disebut latebra. Yang merentang ke arah

blastoderm dan melebar di bagian bawahnya menjai suatu massa yang disebut

nucleus of pander.

Page 11: Laporan Perkembangan Hewan - UNIT IV

2. Telur katak

Protein yolk tampak sebagai keeping-keping yolk yang berbentuk oval dan

tersebar tidak merata. Pada bagian kutub vegetatif lebih banyak terdapat yolk dari

pada pada kutub animal. Keeping-keping yolk mengandung dua substansi utama,

yaitu fosfitin dan lipovitelin, di samping mengandung lipid dan glikogen. Lipid

tersebar dalam sitoplasma telur, terorganisasi dalam lipokondria yang terdiri atas

bagian dalam lipid yang dikelilingi oleh selubung tipis dari protein. Sedangkan

lapisan lendir yang mengelilingi ovum berguna untuk melindungi ovum dan

meletakkan satu dengan yang lain serta melatakkan diri pada substrat. Bila ovum

telah dilekatkan dalam air, maka selaput lendir akan menyerap air sehingga dapat

mengembang.

3. Sperma katak

Sperma pada katak hampir mirip dengan sperma mamalia, hanya yang

membedakan yakni jika ditinjau dari segi morfologinya. Di mana sperma katak

pada bagian kepalanya lebih panjang jika dibandingkan dengan sperma mamalia.

Di mana kepala sperma ini biasanya terdiri atas protein yang sangat terkondensasi

disebut dengan kromatin, atau kadang-kadang denganprotein sederhana atau

peptide yang disebut dengan protamin. Jika sel telur akrosom mencapai sperma,

maka akrosom akan mengalami reaksi akrosom. Pada bagian posterior memiliki

bagian yang anterior. Daerah ini disebut dengan akrosom aquatorial segment.

4. Sperma merpati

Bentuk kepala pada sperma merpati, yaitu membentuk silinder memanjang.

Pada setengah bagian sperma ditutupi oleh akrosom dengan suatu membrane yang

berbentuk kantung dan mengandung enzim-enzim yang penting untuk penetrasi

telur oleh spermatozoid. Kepala sperma beserta dengan akrosomnya ditutupi oleh

membrane plasma, dan kandungan sitoplasmanya sangat sedikit. Sperma terdiri

atas dua daerah, yaitu daerah kepala dan ekor.

Page 12: Laporan Perkembangan Hewan - UNIT IV

5. Sperma mencit

Sperma pada mencit yang normal membentuk koma atau bulan sabit.

Bagian-bagiannya adalah kepala, leher dan ekor. Kepala sperma berfungsi sebagai

penerobos jalan menuju dan masuk ke dalam ovum. Sedangkan ekor berfungsi

untuk pergerakan menuju tempat pembuahan dan untu mendorong kepala

menerobos selaput ovum.

Seperti pada mencit yang abnormal ada yang tidak memiliki ekor dan ada

yang berbentuk lonjong dan lurus. Sperma pada mencit memiliki dua sentriol,

yaitu sentriol proksimal yang tertanam pada connecting piece, dan terdapat pula

sentriol distal. Selama perkembangan, ekor sentriol distal dapat dijumpai, namun

berdegenerasi selama perkembangan connecting piece, sedangkan middle piece

ditandai dengan adanya seludang mitokondria yang mengelilingi aksonema dan

berfungsi untuk menghasilkan energy yang penting bagi pergerakan sperma.

Middle piece diakhiri dengan satu struktur yang disebut annulus. Dibelakang

annulus, aksonema dikelilingi oleh seludang serabut. Daerah ini disebut principal

piece. Pada bagian belakang principal piece disebut end piece.

6. Sperma manusia

Spermatogenesis berlangsung di dalam gonad jantan (testis), tepatnya di

dalam dinding tubulus seminiferus. Tubulus seminiferus tertanam di dalam

jaringan ikat yang berisi sel-sel Leydig, pembuluh saraf dan darah. Di dalam

tubulus seminiferus, sel-sel germa tertanam di dalam sel-sel sertoli sesuai dengan

tahap perkembangannya. Sel sertoli berfungsi untuk merawat dan memberikan

makanan bagi sel germa yang sedang berkembang. Selaon itu juga dapat

menghasilkan ABP (Adrogen Binding Protein) yang penting untuk menjaga

hormone testosterone.

Page 13: Laporan Perkembangan Hewan - UNIT IV

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasaran hasil pengamatan yang kami lakukan dalam praktikum, maka dapat

disimpulkan bahwa:

1. Telur ayam terdiri atas cangkang, membran cangkang, kalaza, membran

vitellin, albumin, yolk, blastodisk, rongga udara, membran cangkang dalam

dan luar.

2. Telur katak terdiri atas teka eksterna, teka interna, pigmen, nucleus, sel-sel

folikel, membran vitellin, dan kutub vegetatif.

3. Sperma katak berbentuk oval dan terdiri atas 3 bagian utama, yaitu kepala,

leher dan ekor.

4. Telur merpati berbentuk bulat-bulat kecil dan tersimpan dalam ovarium.

5. Sperma merpati berbentuk panjang lancip dengan ekor yang panjang terdiri

atas 3 bagian utama, yaitu kepala, leher dan ekor.

6. Telur mencit terdiri atas ruang perivitellin, batas zona pellusida, kromosom

ovum, membran vitellin dan kromosom badan kutub.

Page 14: Laporan Perkembangan Hewan - UNIT IV

7. Sperma mencit berbentuk kait dan agak pipih dan terdiri atas 3 bagian utama,

yaitu kepala, leher dan ekor.

8. Sperma manusia berbentuk oval memanjang, lebar, dan datar pada satu

pandangan. Mempunyai ekor yang panjang dan leher sebagai penghasil

energy untuk mobilitasnya.

B. Saran

Diharapkan kepada setiap praktikum pada saat melakukan praktikum betul-

betul mampu mengamati dan mengidentifikasi dengan baik semua bahan yang

dipraktikumkan sehingga tujuan dari kegiatan praktikum dapat tercapai dengan baik.

Page 15: Laporan Perkembangan Hewan - UNIT IV

DAFTAR PUSTAKA

Adnan. 2008. Perkembangan Hewan. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.

Adnan, Pagarra, dan A.A. Azis. 2008. Penuntun Praktikum Perkembangan Hewan. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.

Anonim. 2008. Sistem Reproduksi. http://elearning.unej.ac.id/courses/CL8e8e/document/SISTEM_REPRODUKSI.pps?cidReq=CL28e2. Diakses pada tanggal 25 November 2008.

Bresnick, Stepehen. 2003. Intisari Biologi. Jakarta: Hipokrates.

Campbell, Neil A., J.B. Reece, dan L.G. Mitchell. 2004. Biologi Edisi Kelima Jilid Ketiga. Jakarta: Erlangga.

Isnaeni, Wiwi. 2006. Fisiologi Hewan. Yogyakarta: Kanusius.

Kimball, John W. 1994. Biologi Jilid 2 Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.

Page 16: Laporan Perkembangan Hewan - UNIT IV

LampiranJawaban Evaluasi

1. Sebutkan tempat penyimpanan sperma sebelum dikeluarkan dari tubuh hewan!

a. Tempat penyimpanan sperma pada katak yaitu pada testis

b. Tempat penyimpanan sperma pada merpati yaitu pada testis

c. Tempat penyimpanan sperma pada mencit yaitu pada vas deferens dan

epididimis.

2. Gambarlah sebuah spermatozoid manusia dan sebutkan bagian-bagiannya secara

lengkap !

Keterangan:

7. Akrosom

8. Kepala

9. Leher

10. Ekor

3. Jelaskan susunan folikel-folikel telur dalam ovarium merpati dan mencit!

a. Susunan folikel telur dalam ovarium merpati:

1. Yolk sebagai cadangan makanan bagi perkembangan embrio.

2. Kalaza sebagai pelindung embrio dari goncangan.

3. Albumen sebagai cadangan makanan.

4. Cangkang telur sebagai pelindung mekanik dari perubahan lingkungan.

b. Membrane folikel telur dalam ovarium mencit:

1. Membran vitellin dan oolema sebagai pelindung sel telur sebelum dibuahi.

2. Yolk sebagai penyimpan makanan cadangan sebelum sel telur dibuahi.

3. Sitoplasma sebagai tempat mengapungnya berbagai organel sel.

Page 17: Laporan Perkembangan Hewan - UNIT IV

4. Bagaimanakah perbedaan sel telur aves pada saat diokulasikan dan pada saat di

oviposisikan?

Sel telur pada saat diokulasikan yaitu sel telur yang dihasilkan belum memiliki

membran pelindung berupa selaput dan cangkang yang terbuat dari bahan zat

kapur, sedangkan pada saat dioviposisikan sudah terbentuk cangkang dan

membran.

Page 18: Laporan Perkembangan Hewan - UNIT IV

Berikut ini adalah versi HTML dari berkas http://elearning.unej.ac.id/courses/CL8e8e/document/SISTEM_REPRODUKSI.pps?cidReq=CL28e2.G o o g l e membuat versi HTML dari dokumen tersebut secara otomatis pada saat menelusuri web.

SISTEM REPRODUKSI JANTAN Terdiri :

Organ sex primer: gonad (testis/testes/testicle) Organ sex sekunder: Organ sex eksternal  

Tubulus Seminiferus  spermatogenesis (  mns : 64 hari)

spermatogonium spermatosit primer spermatosit sekunder spermatid spermatozoa dilepas dlm lumen tubulus seminiferus

spermatid spermatozoa = spermiogenesis, Fungsi Sel Sertoli:

1. menunjang , melindungi, dan mengatur nutrisi spermatozoa yang berkembang

sekresi + cairan untuk transport sperma  Jaringan Interstitial

Berisi : jaringan ikat, saraf, pembuluh & limfe Jaringan ikat = sel-sel fibroblast, makrofag, sel mast Pada saat pubertas : sel-sel interstitial / sel Leydig testosteron = untuk

perkembangan ciri kelamin sekunder jantan Pada manusia

Saluran kelamin intratestis Saluran kelamin extratestis

duktus epididimis duktus deferens / vas deferens Ductus ejaculatorius

Duktus Epididimis: saluran tunggal berkelok-kelok  4-6 m bersama jaringan ikat dan pembuluh darah membentuk bagian kepala

(caput), badan (korpus) dan ekor (cauda) epididimis epitel silindris bersilia lamina basalis : dikelilingi otot polos

Vas deferens/ductus deferens Kelenjar Kelamin Tambahan / Kelenjar Asesoris 1. vesikula seminalis2. kelenjar prostat3. Bulbouretral  

SISTEM REPRODUKSI BETINA 

Page 19: Laporan Perkembangan Hewan - UNIT IV

Terdiri dari : Ovarium (umumnya 2) Saluran reproduksi:

oviduk (2) / tuba uterine/ tuba  falopii uterus vagina

Genitalia externa Glandula mamae

 Sistem reproduksi betina pd Ayam

ovarium Terdiri dari:

1. Tunika albuginea 2. Epitelium germinativum 3. bagian medulla : jar. Vascular dalam jar ikat longgar 4. bagian korteks : tempat folikel ovarium ; stroma : jar. Ikat

 Fungsi ovarium  Menghasilkan hormon estrogen dan progesteron Menghasilkan oosit, terjadi oogenesis

    embrio umur 1 bln : oogonia mitosis s/d fetus    bln ke-5     fetus bln ke-3 mulai meiosis I oosit primer     dewasa kelamin = pematangan sel telur ditandai dg menstruasi

folikel terbenam dalam stroma (jar ikat) tdr oosit dan sel-sel granulosa folikel 

Folikel dlm berbagai tahap perkembangan Terdiri dari: folikel primordial, folikel primer, folikel sekunder, dan folikel

masak (folikel de Graaf) Folikel berkembang 

folikel primordial Folikel primer Folikel matang (folikel de Graaf)