Laporan Perjalanan Ke Semarang

4
Laporan Perjalanan ke Semarang Pada tanggal 30 Oktober lalu, mata kuliah Teknik Arsitektur mengadakan study ekskursi ke Semarang. Tempat-tempat yang kami kunjungi merupakan tempat pusat pemerintahan Eropa dulu. Sehingga hampir seluruh bangunan yang ada merupakan bangunan-bangunan tua peninggalan bangsa Eropa yang dibangun menurut arsitektur Eropa. Tidak banyak bangunan yang diciptakan dengan menyesuaikan iklim tropis. Namun begitu, sudah ada beberapa bangunan tua yang telah mempelajari bangunan yang perlu dibangun di iklim tropis, sehingga, bangunan yang dibangun tidak hanya padat dan tertutup, namun juga memiliki bukaan yang banyak. Hal ini dapat kita lihat pada bangunan Lawang sewu sebagai contoh bangu nan yang telah mengenal daerah tropis. Dalam perjalanan ini, banyak sekali hal-hal yang dapat dipelajari sehubungan dengan kuliah arsitektur. Ruang merupakan salah satu contoh yang saya ambil sebagai bahasan untuk laporan perjalanan ke Semarang ini. Yang dapat saya pelajari tentang ruang pada perjalan ini adalah bagaimana sebuah ruang, baik ruang dalam dan ruang luar dapat terbentuk oleh bentuk bangunan itu sendiri. Hal ini dapat kita lihat dengan mengambil contoh pada bangunan Lawang Sewu. Bangunan dalam terbentuk oleh batasan-batasan

description

laporan perjalanan

Transcript of Laporan Perjalanan Ke Semarang

Page 1: Laporan Perjalanan Ke Semarang

Laporan Perjalanan ke Semarang

Pada tanggal 30 Oktober lalu, mata kuliah Teknik Arsitektur mengadakan study ekskursi ke

Semarang. Tempat-tempat yang kami kunjungi merupakan tempat pusat pemerintahan Eropa

dulu. Sehingga hampir seluruh bangunan yang ada merupakan bangunan-bangunan tua

peninggalan bangsa Eropa yang dibangun menurut arsitektur Eropa. Tidak banyak bangunan

yang diciptakan dengan menyesuaikan iklim tropis. Namun begitu, sudah ada beberapa

bangunan tua yang telah mempelajari bangunan yang perlu dibangun di iklim tropis, sehingga,

bangunan yang dibangun tidak hanya padat dan tertutup, namun juga memiliki bukaan yang

banyak.  Hal ini dapat kita lihat pada bangunan Lawang sewu sebagai

contoh bangu nan yang telah mengenal daerah tropis.

Dalam perjalanan ini, banyak sekali hal-hal yang dapat dipelajari

sehubungan dengan kuliah arsitektur. Ruang merupakan salah satu

contoh yang saya ambil sebagai bahasan untuk laporan perjalanan ke

Semarang ini.

Yang dapat saya pelajari tentang ruang pada perjalan ini adalah bagaimana

sebuah ruang, baik ruang dalam dan ruang luar dapat terbentuk oleh

bentuk bangunan itu sendiri.

Hal ini dapat kita lihat dengan mengambil contoh pada bangunan Lawang

Sewu. Bangunan dalam terbentuk oleh batasan-batasan dinding vertikal,

dan ruang luar terbentuk oleh adanya bangunan sekitar. Untuk contoh

bangunan Lawang Sewu, sebuah ruang yang disebut sebagai halaman dapat

terbentuk oleh adanya dua bangunan yang dibangun bersebelahan,

Page 2: Laporan Perjalanan Ke Semarang

sehingga menyisakan ruang kosong yang berfungsi sebagai halaman disini.

Selain bangunan Lawang Sewu, tata kota lama di Semarang pun

memeberikan gambaran yang jelas tentang Ruang dan Keindahan.

Sehingga, antara bangunan dan ruang memiliki keterikatan satu dengan

yang lain. Bangunan/massa dapat menciptakan ruang dan ruang dapat

memberikan estetika/keindahan bagi bangunan/massa yang ada. Ruang-

ruang yang terjadi pada tata kota lama Semarang ini terjadi oleh adanya

massa-massa bangunan yang berdiri disekitarnya. Pada saat berdiri didepan

stasiun kereta api Tawang, saya dapat dengan langsung menikmati

pemandangan bangunan-bangunan tua yang terletak tepat di depan stasiun

Tawang tersebut. Hal ini menjadi terasa lebih indah dan menarik oleh

karena adanya ruang yang diciptakan diantara bangunan-bangunan

tersebut. Ruang yang membentuk kolam besar yang dibangun di antara

bangunan-bangunan tua tersebut.

Selain itu, bangunan gereja Blenduk pun

memberikan pelajaran yang sama tentang ruang . Dengan berdirinya yang

kokoh diantara bangunan-bangunan lain dengan agak menjorok ke depan,

bangunan gereja Blenduk ini memberikan kesan estetika yang indah di

antara bangunan-bangunan lain yang mengelilinginya. Gereja Blenduk ini,

selain bentuk bangunannya dari luar yang tampak indah jika dilihat dari

ruang-ruang luar yang berfungsi sebagai jalan atau pun halaman, ruang

dalam gereja ini pun memiliki keindahan tersendiri, yakni dengan bentuk

langit-langit bangunannya yang melengkung. Hal ini memberikan pelajaran

baru bahwa, ruang dapat diciptakan dengan berbagai bentuk dan dapat

disesuaikan dengan fungsinya.

Page 3: Laporan Perjalanan Ke Semarang

Dari segi tata kota, wilayah ini dibuat memusat dengan gereja Blenduk dan

kantor-kantor pemerintahan sebagai pusatnya. Hal ini disebabkan Karena

pada saat itu pusat pemerintahan di Eropa adalah gereja dan gubernurnya.

Gereja terlibat dalam pemerintahan dan demikian pula sebaliknya.

Selain ruang yang tercipta oleh massa atau bidang, ruang pun dapat terbentuk oleh kolom, garis

atau ketinggian lantai.

Pada contoh bangunan klenteng Sam Po Kong yang juga kami datangi di Semarang, bangunan

ini menunjukkan adanya perbedaan ruang yang terbentuk oleh kolom serta ketinggian lantai.

Sehingga, ketinggian lantai serta kolom-kolom yang berdiri menjadi pembatas sebuah ruang

sekaligus dengan fungsinya yang berbeda beda. Walaupun tidak memiliki dinding yang dengan

Page 4: Laporan Perjalanan Ke Semarang

langsung menjadi batasan sebuah ruang, namun orang yang datang ketempat ini dapat langsung

mengetahui batas-batas ruangnya.

Diposkan oleh Monika Novadi 00.54