LAPORAN PERJALANAN DINAS - PENGENDALIAN · PDF filePembukuan Sekretariat BKM, Pembukuan UPK,...
Transcript of LAPORAN PERJALANAN DINAS - PENGENDALIAN · PDF filePembukuan Sekretariat BKM, Pembukuan UPK,...
1
PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT WILAYAH-2
LAPORAN PERJALANAN DINAS - PENGENDALIAN LANGSUNG
Periode Triwulan IV 2012 : 1 Oktober - 31 Desember 2012
I. PENDAHULUAN
1. Cakupan Lokasi Dampingan & Perjalanan Dinas. Pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan tahun 2012
mencakup 10.923 kelurahan yang tersebar di 268 kota/kabupaten di 33 provinsi, serta terbagi atas 2 wilayah.
Dampingan di Wilayah-2 terdiri dari 6.121 kelurahan yang tersebar di 157 kota/kabupaten di 19 provinsi. Dalam
periode triwulan-4 tahun 2012 : 1 Oktober - 31 Desember 2012, Tim KMP-2 telah melaksanakan perjalanan dinas
dalam rangka pengendalian langsung terhadap implementasi program. Tim melaksanakan perjalanan kunjungan di
24 kota/kabupaten yang tersebar di 18 provinsi lokasi PNPM Mandiri Perkotaan wilayah-2; diantara kota/kabupaten
tersebut, Tim telah melakukan supervisi & monitoring di 51 kelurahan atau 0,8% dari total kelurahan lokasi
dampingan.
2. Perjalanan dinas/kunjungan lapang ke lokasi dampingan; baik di tingkat kelurahan maupun kota/
kabupaten - merupakan bagian dari pola pengendalian langsung yang dilakukan dalam bentuk : Supervisi (uji
petik), Monitoring, dan Capacity Building. Selama kunjungan di masing-masing kelurahan dilakukan pengumpulan
data dan informasi melalui : i). wawancara dan diskusi bersama anggota BKM, KSM, warga masyarakat, aparat
kelurahan, dan sebagainya, ii). pemeriksaan dokumen/arsip dan pengambilan data sekunder dari PJM Pronangkis,
Pembukuan Sekretariat BKM, Pembukuan UPK, proposal kegiatan, laporan pertanggungjawaban kegiatan, dan
sebagainya, dan iii). observasi dan pemeriksaan kondisi lapang terhadap : hasil kegiatan tridaya, papan proyek,
papan informasi, dan lainya. Dari seluruh informasi & data yang terkumpul dipetakan menjadi beberapa
aspek/bidang, yaitu : Siklus Tunjauan Partisipatif, Pinjaman Bergulir, Manajemen Keuangan, PLPBK, Kelembagaan
BKM, dan Isu Umum Siklus Masyarakat. Berdasarkan temuan-temuan tersebut, KMP merumuskan rekomendasi
tindak lanjut untuk perbaikan ke depan. Disamping itu, Tim juga melakukan kunjungan di tingkat kota/kabupaten
dalam rangka pengambangan kapasitas dan keperluan khusus.
2
II. PERKEMBANGAN UMUM PROGRAM
1. Kegiatan Siklus Masyarakat. Periode akhir tahun merupakan akhir pelaksanaan kegiatan siklus
masyarakat dalam periode tahunan. Hingga akhir Desember tahun 2012, pelaksanaan kegiatan siklus masyarakat
seharusnya semua kegiatan siklus masyarakat di semua kelurahan lokasi sasaran (Tahun-2, Tahun-3, Tahun-4)
sudah selesai 100%; termasuk RWT (Rembug Warga Tahunan). Merujuk pada sata SIM Quick Status per 3
Januari 2013 menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan siklus tingkat masyarakat mengalami keterlambatan. Di
Wilayah-2 yang mencakup lokasi 6.121 kelurahan, pelaksanaan kegiatan siklus masyarakat Tahun-2, Tahun-3, dan
Tahun-4 mengalami keterlambatan 5% - 83%. Sedangkan pelaksanaan kegiatan siklus Tahun-4, khususnya di
2.063 kelurahan mengalami keterlambatan 3% - 75%.
2. Kegiatan Tingkat Kota/Kabupaten. Penilaian daya dukung Pemda dilakukan dengan menggunakan
instrumen Asesmen Perkembangan Kota (APK). Hingga Desember 2012, dari 157 kota/kabupaten sudah ada 152
kota/kabupaten melakukan APK; dengan hasil 25 kota kategori Awal, 82 Sinergi, 42 Mandiri, dan 3 kota
Keberlanjutan. Sampai dengan Desember 2012 sudah ada 3 provinsi yang menyampaikan hasil pelaksanaan
penggunaan SIM Kemitraan, yaitu : Jawa Timur, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan.
3. Pencapaian KPI. Pencapaian kinerja program sesuai indikator kinerja utama (key performance indicator)
yang meliputi 14 indikator, sebanyak 8 indikator diantaranya tercapai sesuai target (standar), sedangkan 6 indikator
lainnya di bawah standar (Tidak Tercapai). Secara umum, indiaktor terkait partisipasi masyarakat dan kelembagaan
masyarakat (kaum miskin, kaum perempuan, penduduk dewasa, lembaga BKM, KSM, dll.) menunjukkan capaian di
atas target (status Tercapai), disisi lain capaian indikator terkait pinjaman bergulir (LAR, PAR, CCr, ROI) di bawah
target (Tidak Target).
III. SUPERVISI (UJI PETIK)
A. Siklus Tinjauan Partisipatif
1. Persiapan. Persiapan untuk kegiatan siklus dalam kondisi sebagai berikut :
a). Pendamping (tim Korkot) memiliki perencanaan kegiatan siklus 2012, merujuk pada surat OC terkait
penyelesaian siklus 2012 dan penegasan Pemilu basis LKM;
b). Pembekalan kepada Pokja tidak dilakukan secara khusus, Pokja memang mendapat pemahaman pada saat
sosialisasi, namun tidak cukup untuk memahami tata cara pelaksanaan tinjauan, cara penggunaan instrument, dll.
Peran panitia/Pokja dalam fasilitasi kegiatan tinjauan masih kurang (dipastikan akan bermasalah juga dalam hal
penyusunan laporan tinjauan); dan
c). Pokja dan LKM kurang memahami alur besaran kegiatan tinjauan partisipatif, tinjauan internal dilaksanakan
tetapi outputnya kurang maksimal. Tinjauan eksternal dan lokakarya hasil tinjauan belum dilaksanakan.
Direkomendasikan kepada Tim OC/OSP Provinsi dan Tim Korkot agar : a). Melakukan penguatan kepada Faskel
harus menghasilkan : teknis pelaksanaan, pelaku yg harus terlibat, media bantu yg dibutuhkan, dan pemahaman
terhadap instrument; b.) Coaching tim faskel kepada Pokja harus memampukan Pokja memfasilitasi kegiatan
tinjauan, outputnya pemahaman terhadap tatacara melakukan tinjauan, memahami instrument, list peserta yg
3
diundang, dan penyusunan alat bantu (format, dll); dan c). Perbaikan administrasi pengelolaan arsip di LKM,
dokumen LKM yang ada di Fasilitator supaya dapat segera dikembalikan ke LKM.
2. Proses Kegiatan.
a). Tingkat pelibatan masyarakat dalam kegiatan tinjauan partisipatif cukup baik dgn melibatkan unsur KSM dan
masyarakat;
b). Tahapan kegiatan siklus Tinjauan Partisipatif sudah dilakukan semua;
c). Partisipasi perempuan cukup tinggi di desa Luhu Kordinator dan UP-UP di dominasi oleh perempuan, bahkan
Lurah/Kepala Desa Luhu (perempuan) merupakan karier yang dicapai oleh/dari pilihan masyarakat yang diawali
sebagai pengurus BKM, termasuk staff/aparat desanya kebanyakan perempuan yang juga sebagai pengurus BKM;
d). Hasil Diskusi dengan Tim PP pemahaman terhadap substansi Siklus Tinjauan Partisipatif sudah dikuasai, selalu
didampingi oleh Faskel;
e). Secara umum pelaksanaan kegiatan siklus tinjauan partisipatif kurang optimal, pemahaman Pokja dan LKM
terhadap alur kegiatan, tata cara pelaksanaan dan output tidak maksimal. Kegiatan tinjauan keuangan, eksternal
dan lokakarya hasil tinjauan partisif belum dilaksanakan;
f). Pelibatan masyarakat luas dalam kegiatan tinjauan masih belum cukup (khususnya di Kel/Desa Holtekam);
g). Faskel kurang disiplin dalam pengelolaan data siklus lapangan, kedepan berdampak pada hasil kegiatan yang
difasilitasi mengingat BKM bisa jadi mengikuti contoh yang tidak baik (tidak displin/beresiko hilang/ tercecer); dan
h). Adanya keterlambatan dalam fasilitasi pelaksanaan siklus, sehingga berdampak pada penjadwalan kegiatan
selanjutnya.
Direkomendasikan kepada Tim OC/OSP Provinsi dan Tim Korkot agar : a). Mendorong Tim Faskel untuk fasilitasi
agar kegiatan siklus masyarakat menjadi bagian program kerja masyarakat (LKM) sehingga waktu dan jadwal
pelaksanaan kegiatan menjadi bahan bersama antara pendamping dan masyarakat sehingga siklus dapat berjalan
sesuai schedul; b). Segera dilakukan re-sceduling untuk penyelesaian siklus 2012. Sistem delivery capacity
building perlu dimodifikasi/ dibenah; c). Mengingatkan kepada tim PP dan pengurus BKM penting dokumen siklus
dalam program; dan d). Teguran kepada tim Fasilitator dan tim Korkot dalam pengendalian data base dan arus
data SIM.
3. Hasil Kegiatan.
a). Status Perkembangan kegiatan siklus sudah terekam dalam aplikasi SIM (QS, PM, dan BLM);
b). Tingkat partisipasi perempuan dalam kegiatan PNPM-MP di wilayah ini cukup tinggi sesuai dengan indicator KPI
pada data SIM dan dilihat langsung saat kunjungan di kelurahan;
c). Tingkat kemandirian organisasi BKM/LKM hasil kegiatan tinjauan partisipatif cukup bagus, bahkan mampu
mempertahankan soliditas antar anggota BKM;
d). Hasil pemeriksaan dokumen pelaksanaan kegiatan siklus Tinjauan Partisipatif meliputi daftar hadir, catatan
proses, susunan Tim PP, dll. semua lengkap;
e). Hasil cross check antara profil kelurahan yang ada di database SIM Online dengan kegiatan riil di lapangan
sesuai dengan data SIM;
f). Tidak ada dokumen-dokumen hasil kegiatan tinjauan di secretariat LKM; dan
g). Keterlambatan penyerahan dokumen siklus oleh tim faskel ke Asmandat korkot untuk dilakukan input data sim
(dokumen profil SIM PM maupun dokumen profil SIM BLM) berakibat pada keterlambatan inputing pada aplikasi
SIM selain itu juga beresiko terhadap dokumentasi sumber data (tercecer).
4
Direkomendasikan kepada Tim Korkot dan Tim Faskel agar : a). BKM harus segera menyelesaikan laporan hasil
tinjauan partisipatif; b). Peneguran kepada tim faskel untuk lebih disiplin dalam pengelolaan dan inputing data SIM;
dan c). Mengingatkan kepada tim PP dan pengurus BKM dalam penanganan dan pelaporan data siklus lapangan
(TP, RWT, dll.).
B. Manajemen Keuangan
1. Audit Pembukuan Keuangan. Beberapa temuan terkait dengan hal antara lain:
a