Laporan Percobaan IPA (1).docx
-
Upload
daffa-rizal-firmansyah -
Category
Documents
-
view
487 -
download
10
Transcript of Laporan Percobaan IPA (1).docx
Laporan Percobaan IPABab Listrik Dinamis
Oleh:Daffa Rizal Firmansyah (04)
Kelas IX6/04
SMPN 5 Yogyakarta 2013/2014
Daftar Isi1. Daftar Isi..............................................................22. Dasar teori...........................................................33. LP2......................................................................44. LP3......................................................................95. LP4......................................................................136. LP5......................................................................177. LP6......................................................................198. Tinjauan Pustaka & Sumber................................259. Lampira...............................................................26
Laporan Percobaan IPA : Rangkaian Tertutup
Dasar TeoriListrik Dinamis
Listrik Dinamis adalah listrik yang dapat bergerak. Cara mengukur kuat arus pada listrik
dinamis adalah muatan listrik dibagai waktu dengan satuan muatan listrik adalah coulumb dan satuan
waktu adalah detik. Kuat arus pada rangkaian bercabang sama dengan kuat arus yang masuk sama
dengan kuat arus yang keluar. Sedangkan pada rangkaian seri kuat arus tetap sama disetiap ujung-
ujung hambatan. Sebaliknya tegangan berbeda pada hambatan. Pada rangkaian seri tegangan
sangat tergantung pada hambatan, tetapi pada rangkaian bercabang tegangan tidak berpengaruh
pada hambatan. semua itu telah dikemukakan oleh hukum kirchoff yang berbunyi "jumlah kuat arus
listrik yang masuk sama dengan jumlah kuat arus listrik yang keluar". Berdasarkan hukum ohm dapat
disimpulkan cara mengukur tegangan listrik adalah kuat arus × hambatan. Hambatan nilainya selalu
sama karena tegangan sebanding dengan kuat arus. Tegangan memiliki satuan volt(V) dan kuat arus
adalah ampere (A) serta hambatan adalah ohm.
Rangkaian Tertutup
Rangkaian tertutup ialah rangkaian yang takberpangkal dan tak berujung yang terdiri dari
komponen listrik (seperti kawat penghantar), alat ukur listrik, dan sumber daya listrik (misalnya
baterai). Arus listrik (penyebab menyalanya lampu ) hanya mungkin ada kalau rangkaian listrik
tertutup dan sumber dayanya (baterai) masih berfungsi dengan baik
Rangkaian Seri
Adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara sejajar (seri). Baterai dalam senter
umumnya disusun dalam rangkaian seri. (Anonim 2013)
Rangkaian Paralel
Rangkaian Paralel adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara berderet (paralel).
Lampu yang dipasang di rumah umumnya merupakan rangkaian paralel. Rangakain listrik paralel
adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input komponen berasal dari sumber yang sama.
Semua komponen satu sama lain tersusun paralel. Hal inilah yang menyebabkan susunan paralel
dalam rangkaian listrik menghabiskan biaya yang lebih banyak (kabel penghubung yang diperlukan
lebih banyak). Selain kelemahan tersebut, susunan paralel memiliki kelebihan tertentu dibandingkan
susunan seri. Adapun kelebihannya adalah jika salah satu komponen dicabut atau rusak, maka
komponen yang lain tetap berfungsi sebagaimana mestinya.
Ampermeter
Laporan Percobaan IPA : Rangkaian Tertutup
Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik yang ada dalam
rangkaian tertutup. Amperemeter biasanya dipasang berderet dengan elemen listrik. Cara
menggunakannya adalah dengan menyisipkan amperemeter secara langsung ke rangkaian.
Voltmeter
Voltmeter adalah alat/perkakas untuk mengukur besar tegangan listrik dalam suatu rangkaian
listrik. Voltmeter disusun secara paralel terhadap letak komponen yang diukur dalam rangkaian.
Basicmeter
Digunakan sebagai alat ukur arus dan tegangan DC dengan shunt dan pengganda terpasang
pada alat. Dilengkapi dengan tutup geser untuk mengubah fungsi sebagai amperemeter atau
voltmeter. Pada posisi A, alat berfungsi sebagai amperemeter dengan batas ukur 100 µA, 100 mA,
1A, 5A (DC). Pada posisi V, alat berfungsi sebagai voltmeter dengan batas ukur 100 mV, 1V, 10V,
dan 50V (DC). Skala ganda, dengan batasan -1000 Ohm dengan pencegah pembebanan lebih,
dilengkapi pengatur kalibrasi jarum. Ketelitian ±2,5% pada simpangan penuh. Terpasang dalam kotak
plastik ABS, ukuran sekitar 165 mm x 115 mm x 65 mm, disertai 2 konektor (merah-hitam) dan buku
manual penggunaan alat ukur. Dilengkapi dioda pengaman, soket untuk ground warnanya hitam,
untuk tegangan dan arus warnanya merah
Gaya Gerak Listrik
Gaya Gerak Listrik adalah beda potensial antara kutub-kutub sebuah sumber listrik ketika
saklar terbuka dan tidak mengalirkan arus, GGL dinotasikan dengan “Ɛ”
Tegangan Jepit
Adalah beda potensial antara kutub-kutub suatu elemen listrik ketika saklar ditutup dan
mengalirkan muatan listrik, dilambangkan V. Nilai V berubah-ubah tergantung nilai hambatan
bebannya.
Laporan Percobaan IPA : Rangkaian Tertutup
LP 2
Rangkaian Tertutup I
A. Pendahuluan
I. Tujuan Percobaan : Menyelidiki arus listrik pada rangkaian tertutup dan cara kerja saklar pada rangkaian tertutup tak bercabang.
II. Alat dan BahanNo. Katalog Nama Alat/Bahan Jumlah
KAL 60 Catu Daya 1FLS 20.01 Papan Rangkaian 1FLS 20.02 Jembatan Penghubung 3FLS 20.04 Sakelar 1 kutub 1
KAL 70/063 Bola Lampu 6V, 3W 1KAL 98 Kabel Penghubung 2
FLS 20.06 Pemegang Lampu 1
III. Persiapan Percobaan
Laporan Percobaan IPA : Rangkaian Tertutup
1. Persiapkan peralatan sesuai dengan daftar alat.2. Susun alat seperti gambar dia atas (saklar posisi terbuka/
posisi 0).3. Hubugkan catu-daya ke sumber tegangan dengan catatan:
- Sesuaikan tegangan catu-daya dengan tegangan pada sumber tegangan/PLN
- Catu-daya masih dalam keadaan mati/off.4. Pilih Tegangan pada catu-daya 6V DC.5. Hubungkan rangkaian ke terminal catu-daya dengan kabel
penghubung.6. Periksa kembali rangkaian.
IV. Langkah-Langkah Percobaan
1. Hidupkan Catu-daya.2. Tutup Sakelar 1 kutub (posisi 1) dan amati keadaan lampu.3. Isi hasil pengamatan pada tabel.4. Buka sakelar (posisi 0) dan amati keadaan lampu.5. Isi hasil pengamatan pada tabel.
B. Isi dan Pembahasan
I. HasilKedudukan Saklar
Keadaan LampuMati Hidup
Tertutup/keadaan “1” −¿ √
Laporan Percobaan IPA : Rangkaian Tertutup
Terbuka/keadaan “2” √ −¿
II. Analisis Hasil
Terbuka Tertutup0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
NyalaMati
III. PembahasanPada percobaan ini, mempelajari rangkaian terrtutup,
dengan tujuan untuk menyelidiki arus listrik pada rangkaian tertutup dan cara kerja saklar pada rangkaian tertutup tak bercabang. Rangkaian tertutup adalah rangkaian yang tak berpangkal dan tak berujung yang terdiri dari komponen listrik (seperti kawat penghantar), alat ukur listrik, dan sumber daya listrik (misalnya baterai). Kemudian dilakukan persiapan dan langkah-langkah percobaan dengan teliti. Setelah itu, diperoleh hasil jika saklar terbuka, maka lampu tidak menyala. Sebaliknya jika saklar tertutup, maka lampu akan menyala.
C. Penutup
I. Kesimpulan1. Arus listrik terjadi apabila rangkaian dalam keadaan tertutup2. Lampu menyala apabila ada arus3. Lampu menyala berarti arus listrik mengalir dalam rangkaian
II. Saran
Laporan Percobaan IPA : Rangkaian Tertutup
1. Jangan lupa untuk memakai isolator (alas kaki) untuk menghindari resiko kesetrum.
2. Jangan putar tegangan catu daya melebihi 6V DC untuk mengindari putusnya lampu
III. Kemungkinan Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Penggunaan lampu pada rumah
Laporan Percobaan IPA : Rangkaian Tertutup
LP3
Rangkaian Tertutup II
A. Pendahuluan
I. Tujuan : Menyelidiki prinsip kerja sakelar yang terpasang/dirangkai secara seri dan paralel.
II. Alat dan BahanNo. Katalog Nama Alat/Bahan Jumlah
KAL 60 Catu-daya 1KAL 98 Kabel Penghubung 2
KAL 70/063 Bola Lampu 6V 3W 1FLS 20.01 Papan Rangkaian 1FLS 20.02 Jembatan Penghubung 7FLS 20.05 Sakelar Tukar 2FLS 20.06 Pemegang Lampu 1
III. Persiapan
Laporan Percobaan IPA : Rangkaian Tertutup
1. Persiapkan peralatan sesuai dengan daftar alat.2. Susun alat seperti gambar di atas (saklar posisi terbuka/ posisi 0)3. Hubungkan catu-daya ke sumber tegangan dengan catatan:
- Sesuaian tegangan catu-daya dengan tegangan pada sumber tegangan/PLN.
- Catu-daya masih dalam keadaan mati/off.4. Piih tegangan pada catu-daya 6V DC.5. Hubungan rangkaian ke terminal catu-daya dengan kabel
penghubung.6. Periksa kembali rangkaian.
IV. Langkah-Langkah
Percobaan 1:1. Hidupkan catu-daya (on).2. Atur posisi sakelar A dan B seperti
pada tabel 1, kemudian amati keadaanlampu pada masing-masing posisi.
3. Catatlah hasil pengamatan pada tabel 1.
Percobaan 2:1. Rakit komponen seperti gambar 3.2. Atur posisi saklar A dan B seperti pada
tabel 2, kemudian amati keadaan lampupada masing-masing posisi.
3. Catat hasil pengamatan ke tabel 2.
Laporan Percobaan IPA : Rangkaian Tertutup
B. Isi dan Pembahasan
I. Hasil
Tabel 1
Sakelar A Sakelar BKeadaan Lampu
Nyala Mati0 0 −¿ √
0 1 −¿ √
1 0 −¿ √
1 1 √ −¿
Tabel 2
Sakelar A Sakelar BKeadaan Lampu
Nyala Mati0 0 −¿ √
0 1 √ −¿
1 0 √ −¿
1 1 √ −¿
II. Analisis Hasil
0 - 0 0 - 1 1 - 0 1 - 1
Rangkaian 1 0 0 0 1
Rangkaian 2 0 0.5 0.75 0.75
5%15%25%35%45%55%65%75%85%95%
Diagram Batang LP3
Rangkaian 2Rangkaian 1
> 0% =nyala
III. Pembahasan
Laporan Percobaan IPA : Rangkaian Tertutup
Dalam percobaan ini mempelajari tentang rangkaian tertutup
tertutup, dengan tujuan menyelidiki prinsip kerja saklar yang
dirangkai secara seri dan paralel. Berdasarkan teori, apabila pada
rangkaian seri salah satu saklar mati, maka arus tidak mengalir
dan apabila pada rangkaian paralel salah satu saklar mati, maka
arus tetap mengalir. Setelah melakukan persiapan dan
mepraktekan langkah kerja, diperoleh hasil:
Pada posisi saklar 1 – 1 (rangkaian seri), lampu menyala.
Maka terjadi aliran arus listrik pada rangkaian tersebut.
Pada posisi saklar 0 – 1, 1 – 0, dan 1 – 1 (rangkaian paralel),
lampu menyala. Tetapi dengan cahaya lampu saat posisi
saklar 1 – 1 dua kali lebih terang dari pada cahaya lampu
saat posisi saklar 0 – 1 dan 1 – 0 karena hanya ada arus
dari satu jalan.
C. PenutupI. Kesimpulan
1. Arus listrik terjadi apabila rangkaian dalam keadaan tertutup2. Lampu menyala apabila ada arus listrik3. Jika rangkaian seri diputus jalurnya, maka lampu tidak menyala4. Jika rangkaian paralel diputus salah satu jalurnya, maka lampu
masih menyala, karena masih mendapat arus dari jalur lain II. Saran
1. Jangan memutar putaran catu daya lebih dari tegangan 6V DC, untuk menghindari rusaknya lampu.
2. Untuk menghindari resiko kesetrum, sebaiknya memakai alas kaki (isolator) saat melakukan percobaan.
III. Kemungkinan Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Sistem lampu pada gedung, stadion, dll.2. Penggunaan Lampu pada rumah.
Laporan Percobaan IPA : Rangkaian Tertutup
LP4
Rangkaian Tertutup III
A. Pendahuluan
I. Tujuan : Menyelidikan prinsip kerja dan fungsi sakelar tukar.
II. Dasar TeoriIII. Alat dan Bahan
No. Katalog Nama Alat/Bahan JumlahKAL 60 Catu daya 1KAL 98 Kabel Penghubung 2
FLS 20.02 Jembatan Penghubung 5FLS 20.01 Papan Rangkaian 1FLS 20.05 Sakelar tukar 2FLS 20.06 Pemegang lampu 1
FLS 70/063 Bola Lampu 6V 3W 1IV. Persiapan
1. Persiapkan peralatan sesuai daftar alat.2. Susun alat seperti gambar di atas (sakelar posisi terbuka/posisi
0)
Laporan Percobaan IPA : Rangkaian Tertutup
3. Hubungkan catu daya ke sumber tegangan dengan catatan:- Sesuaikan tegangan catu daya dengan tegangan pada
sumber tegangan/PLN- Catu daya masih dalam keadaan off.
4. Pilih tegangan pada catu daya 6V DC.5. Hubungkan rangkaian ke terminal catu daya dengan kabel
penghubung.6. Periksa kembali rangkaian.
V. Langkah-Langkah1. Hidupkan Catu daya (on)
2. Atur posisi sakelar A dan B sepertipada tabel, kemudian amati keadaan lampu pada masing-masing posisi
3. Catatlah hasil pengamatan pada tabel.
B. Isi dan Pembahan
I. HasilTabel
Sakelar A Sakelar B Keadaan lampuNyala Mati
0 0 −¿ √
0 1 √ −¿
1 0 √ −¿
1 1 −¿ √
Laporan Percobaan IPA : Rangkaian Tertutup
II. Analisis Data
0-0 0-1 1-0 1-1
Diagram Batang LP4 0 0.5 0.5 1
10%
30%
50%
70%
90%
110%
Diagram Batang LP4
III. PembahasanDalam percobaan ini mempelajari tentang rangkaian tertutup,
dengan tujuan menyelidiki prinsip kerja dan fungsi saklar tukar.
Berdasarkan teori, saklar tukar terdapat terdapat 2 posisi yang
sama, yaitu posisi tertutup. Fungsi dari saklar tukar sendiri adalah
untuk penerangan dan menghemat energi. Setelah melakukan
persiapan dan mempraktekan langkah percobaan, diperoleh hasil:
Pada posisi 0 – 1 dan 1 – 0, lampu menyala. Karena kedua saklar
tukar saling sambung menyambung, sehingga rangkaian dalam
keadaan tertutup.
Tetapi pada posisi 1 – 1 lampu justru mati. Karena kedua saklar
tidak saling sambung menyambung, sehingga rangkaian dalam
keadaan terbuka.
Laporan Percobaan IPA : Rangkaian Tertutup
C. Penutup
I. KesimpulanLampu akan menyala jika sakelar A dan B pada posisi 1/ tertutup , Karena rangkaian paralel mempunyai jalur yang lebih dari satu, jika salah satu saklarnya diputus, maka lampu masih bisa menyala.
II. Saran1. Jangan memutar putaran catu daya lebih dari tegangan 6V DC,
untuk menghindari rusaknya lampu.2. Untuk menghindari resiko kesetrum, sebaiknya memakai alas
kaki (isolator) saat melakukan percobaan.
III. Kemungkinan Penerapan Sehari-hari
1. Sistem lampu pada gedung, stadion, dll.2. Penggunaan Lampu pada rumah.
Laporan Percobaan IPA : Rangkaian Tertutup
LP5
Pengukuran Kuat Arus dan Tegangan Listrik I
A. PendahuluanI. Tujuan : Mempelajari cara penggunanaan alat ukur
listrik.II. Alat dan Bahan
No. Katalog Nama Alat/Bahan JumlahKAL 60 Catu daya 1KAL 98 Kabel Penghubung 3
FLS 20.01 Papan Rangkaian 1FLS 20.02 Jembatan Penghubung 5FLS 20.04 Sakelar 1 kutub 1FLS 20.06 Pemegang lampu 1
KAL 70/063 Bola lampu 6V 3W 1KAL 41 Meter dasr 90 1
III. Persiapan
1. Persiapkan peralatan sesuai daftar alat.2. Susun alat seperti gambar di atas (gambar 1).
- Sakelar dalam posisi terbuka/0.
Laporan Percobaan IPA : Rangkaian Tertutup
- Meter dasar 90 berfungsi sebagai amperemeter dengan batas ukur 5A.
3. Hubungkan catu-daya ke sumber tegangan(alat masih dalam keadaan mati/off.
4. Pilih tegangan pada catu daya 3V DC.5. Hubungkan rangkaian ke terminal catu daya(memakai kabel
penghubung).6. Periksa kembali rangkaian.
IV. Langkah-Langkah1. Hidupkan Catu daya (on)2. Tutup sakelar/posisi 1,
amati besar kuat arus listrik pada amperemeter, kemudian catat. data tersebut pada tabel 1
3. Buka Sakelar/ posisi 04. Matikan Catu-daya5. Ubah tegangan menjadi
6V DC.6. Lakukan seperti langkah
2,3,4.7. Ubah Rangkaian menjadi
seperti gambar 3, ubah fuungsi meter dasar menjadi voltmeter, dengan batas ukur 10V DC. Pilih tegangan catu daya 3V DC.
8. Hidupkan Catu daya (on)9. Tutup Sakelar/Posisi 1, amati besar tegangan pada
voltmeter kemudian catat data tersebut pada tabel 210.Buka sakelar/posisi 0.11.Ubah tegangan catu daya menjadi 6V DC dan ulangi langkah
9.
B. Isi dan Pembahasan
Laporan Percobaan IPA : Rangkaian Tertutup
I. Hasil
Tabel 1
Tegangan Catu Daya Kuat Arus (I) pada Amperemeter
3 V 0 A6 V 0 A
Tabel 2
Tegangan Catu Daya Tegangan (V) pada Voltmeter
3 V 2.6 A6 V 5.0 A
II. Analisis Data
3V DC 6V DC
Kuat Arus (I) 0 0
Tegangan (V) 2.6 5
0.5
1.5
2.5
3.5
4.5
5.5
III. PembahasanPada percobaan ini mempelajari tentang pengukuran kuat arus dan
tegangan listrik, dengan tujuan mempelajari cara menggunakan alat
ukur listrik. Berdasarkan teori, arus listrik diukur menggunakan
amperemeter, yang harus dipasang seri dalam suatu rangkaian.
Laporan Percobaan IPA : Rangkaian Tertutup
Sedangkan tegangan listrik diukur menggunakan voltmeter, yang
harus dipasang paralel dalam suatu rangkaian. Setelah melakukan
persiapan, dan mempraktekan langkah percobaan, diperoleh hasil :
Dengan menggunakan amperemeter, diperoleh kuat arus sebesar 0
A pada tegangan catu daya 3 V dan 6 V. Itu artinya amperemeter
bukan alat yang tepat untuk mengukur arus listrik. Tetapi
amperemeter sebagai alat ukur kuat arus didukung oleh dasar teori
dan praktikan lain yang mencoba mengukur kuat arus
menggunakan amperemeter. Jadi, amperemeter adalah alat ukur
kuat arus.
Dengan menggunakan voltmeter, diperoleh tegangan sebesar 2,6 V
(tegangan catu daya 3V DC) dan 5 V (tegangan catu daya 6V DC).
Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa voltmeter adalah alat
ukur tegangan.
C. Penutup I. Kesimpulan
1. Untuk mengukur kuat arus listrik, digunakan amperemeter yang dalam pemasanganya harus dihubungkan secara dengan komponen listrik lainya.
2. Untuk mengukur tegangan listrik, digunakan voltmeter yang dalam pemasanganya harus dihubungkan secara dengan komponen listrik lainya.
II. Saran1. Jangan memutar putaran catu daya lebih dari tegangan 6V DC,
untuk menghindari rusaknya lampu.2. Untuk menghindari resiko kesetrum, sebaiknya memakai alas
kaki (isolator) saat melakukan percobaan.III. Kemungkinan Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Komputer2. Telepon genggam.
Laporan Percobaan IPA : Rangkaian Tertutup
LP6Pengukuran Kuat Arus dan Tegangan Listrik II
A. PendahuluanI. Tujuan : Mempelajari cara pengukuran aris dan
tegangan dalam suatu rangkaian.
II. Alat dan Bahan
III. Persiapan
1. Persiapkan peralatan sesuai dengan daftar alat.
2. Susun alata sepeti pada gambar 1.
Laporan Percobaan IPA : Rangkaian Tertutup
No. Katalog Nama Alat/Bahan JumlahKAL 60 Catu daya 1KAL 98 Kabel penghubung 6
FLS 20.01 Papan Rangkaian 1FLS 20.02 Jembatan Penghubung 4
KAL 70/063 Bola lampu 6V 3W 1KAL 41 Meter Dasar 90 2
FLS 20.04 Sakelar 1 kutub 1FLS 20.06 Pemegang Lampu 1
3. Sakelar dalam posisi terbuka.4. Sebuah meter dasar berfungsi sebagai
amperemeter dengan batas ukur 1A DC, dan sebuah lagi berfungsi sebagai voltmeter 10V DC.
5. Hubungkan Catudaya ke sumber tegangan/PLN(alat masih dalam keadaan Off).
6. Pilih tegangan catu daya 3V DC.7. Hubungkan rangkaian ke terminal catu daya.
(memakai kabel penghubung).8. Periksa kembali Rangkaian.
IV. Langkah-Langkah1. Hidupkan Catu daya (on)2. Tutup sakelar / posisi 13. Amati lampu dan baca
nilai yang ditunjukan amperemeter dan voltmeter, catat hasil pengamatan pada tabel 1.
4. Buka sakelar dan pilih tegangan catu daya 6V DC.5. Lakukan lagi langkah 1 s/d 3.6. Buka sakelar/posisi 0.7. Matikan catu daya (off).8. Ubah rangkaian seperti
pada gambar 3.9. Ubah catu daya pada
tegangan 3V DC.10. Ulangi langkah 1 s/d
langkah 5, catat hasilnnya pada tabel 2.
B. Isi dan PembahasanI. Hasil
Tabel 1Tegangan catu daya Arus pada Tegangan pada
Laporan Percobaan IPA : Rangkaian Tertutup
amperemeter
voltmeter
3 V 0.15 A 2,6 V6 V 0.21 A 5.2 V
Tabel 2Tegangan catu daya Arus pada
amperemeter
Tegangan pada voltmeter
3 V 0.11 A 2.76 V6 V 0.19 A 5.0 V
II. Analisis Hasil
3V DC (gbr. 1) 6V DC (gbr. 1) 3V DC (gbr. 2) 6V DC (gbr. 2)
Kuat Arus (I) 0.15 0.21 0.11 0.19
Tegangan (V) 2.6 5.2 2.76 5
0.5
1.5
2.5
3.5
4.5
5.5
Diagram Batang LP6
III. PembahasanPada percobaan ini mempelajari tentang pengukuran kuat arus
dan tegangan listrik, dengan tujuan mempelajari cara
pengukuran arus dan tegangan dalam suatu rangkaian. Setelah
melakukan persiapan dan mempraktekan langkah percobaan,
diperoleh hasil:
Laporan Percobaan IPA : Rangkaian Tertutup
Hasil keempat kuat arus listrik yang diukur menggunakan
amperemeter lebih dari 0, dan rangkaian dipasang secara seri.
Maka, amperemeter merupakan pengukuran yang tepat.
Hasil keempat tegangan listrik yang diukur menggunakan
voltmeter lebih dari 0, dan rangkaian dipasang secara pararel.
Maka, voltmeter merupakan pengukuran yang tepat.
C. PenutupI. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang didapat, bisa disimpukan bahwa kedua alat ukur (amperemeter dan voltmeter) tepat.
II. Saran1. Jangan memutar putaran catu daya lebih dari tegangan 6V DC,
untuk menghindari rusaknya lampu.2. Untuk menghindari resiko kesetrum, sebaiknya memakai alas
kaki (isolator) saat melakukan percobaan.
III. Kemungkinan Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari1. Televisi2. Monitor
Laporan Percobaan IPA : Rangkaian Tertutup
Tinjauan Pustaka & Sumber
http://faizaldwiariyanto05.wordpress.com/ 2012/10/13/rangkaian-tertutup/
http://img.directindustry.com/images_di/ photo-g/analog-multimeter-33114-
2805897.jpghttp://id.wikipedia.org/wiki/Voltmeter
http://id.wikipedia.org/wiki/Amperemeter Dokumentasi Sendiri
Laporan Percobaan IPA : Rangkaian Tertutup
Lampiran
Laporan Percobaan IPA : Rangkaian Tertutup
Rangkaian LP2 Catu Daya
Rangkaian LP3, Lampu tidak Menyala Rangkaian LP3, Lampu menyala
Laporan Percobaan IPA : Rangkaian Tertutup
Rangkaian LP4, Lampu tidak Menyala Multimeter
Meter Dasar 90 (berfungsi sebagai voltmeter Rangkaian LP6 gambar 2, Lampu menyala