Laporan Percobaan IPA (1).docx

34
Laporan Percobaan IPA Bab Listrik Dinamis Oleh: Daffa Rizal Firmansyah (04) Kelas IX6/04

Transcript of Laporan Percobaan IPA (1).docx

Page 1: Laporan Percobaan IPA (1).docx

Laporan Percobaan IPABab Listrik Dinamis

Oleh:Daffa Rizal Firmansyah (04)

Kelas IX6/04

Page 2: Laporan Percobaan IPA (1).docx

SMPN 5 Yogyakarta 2013/2014

Daftar Isi1. Daftar Isi..............................................................22. Dasar teori...........................................................33. LP2......................................................................44. LP3......................................................................95. LP4......................................................................136. LP5......................................................................177. LP6......................................................................198. Tinjauan Pustaka & Sumber................................259. Lampira...............................................................26

Laporan Percobaan IPA : Rangkaian Tertutup

Page 3: Laporan Percobaan IPA (1).docx

Dasar TeoriListrik Dinamis

Listrik Dinamis adalah listrik yang dapat bergerak. Cara mengukur kuat arus pada listrik

dinamis adalah muatan listrik dibagai waktu dengan satuan muatan listrik adalah coulumb dan satuan

waktu adalah detik. Kuat arus pada rangkaian bercabang sama dengan kuat arus yang masuk sama

dengan kuat arus yang keluar. Sedangkan pada rangkaian seri kuat arus tetap sama disetiap ujung-

ujung hambatan. Sebaliknya tegangan berbeda pada hambatan. Pada rangkaian seri tegangan

sangat tergantung pada hambatan, tetapi pada rangkaian bercabang tegangan tidak berpengaruh

pada hambatan. semua itu telah dikemukakan oleh hukum kirchoff yang berbunyi "jumlah kuat arus

listrik yang masuk sama dengan jumlah kuat arus listrik yang keluar". Berdasarkan hukum ohm dapat

disimpulkan cara mengukur tegangan listrik adalah kuat arus × hambatan. Hambatan nilainya selalu

sama karena tegangan sebanding dengan kuat arus. Tegangan memiliki satuan volt(V) dan kuat arus

adalah ampere (A) serta hambatan adalah ohm.

Rangkaian Tertutup

Rangkaian tertutup ialah rangkaian yang takberpangkal dan tak berujung yang terdiri dari

komponen listrik (seperti kawat penghantar), alat ukur listrik, dan sumber daya listrik (misalnya

baterai). Arus listrik (penyebab menyalanya lampu ) hanya mungkin ada kalau rangkaian listrik

tertutup dan sumber dayanya (baterai) masih berfungsi dengan baik

Rangkaian Seri

Adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara sejajar (seri). Baterai dalam senter

umumnya disusun dalam rangkaian seri. (Anonim 2013)

Rangkaian Paralel

Rangkaian Paralel adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara berderet (paralel).

Lampu yang dipasang di rumah umumnya merupakan rangkaian paralel. Rangakain listrik paralel

adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input komponen berasal dari sumber yang sama.

Semua komponen satu sama lain tersusun paralel. Hal inilah yang menyebabkan susunan paralel

dalam rangkaian listrik menghabiskan biaya yang lebih banyak (kabel penghubung yang diperlukan

lebih banyak). Selain kelemahan tersebut, susunan paralel memiliki kelebihan tertentu dibandingkan

susunan seri. Adapun kelebihannya adalah jika salah satu komponen dicabut atau rusak, maka

komponen yang lain tetap berfungsi sebagaimana mestinya.

Ampermeter

Laporan Percobaan IPA : Rangkaian Tertutup

Page 4: Laporan Percobaan IPA (1).docx

Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik yang ada dalam

rangkaian tertutup. Amperemeter biasanya dipasang berderet dengan elemen listrik. Cara

menggunakannya adalah dengan menyisipkan amperemeter secara langsung ke rangkaian.

Voltmeter

Voltmeter adalah alat/perkakas untuk mengukur besar tegangan listrik dalam suatu rangkaian

listrik. Voltmeter disusun secara paralel terhadap letak komponen yang diukur dalam rangkaian.

Basicmeter

Digunakan sebagai alat ukur arus dan tegangan DC dengan shunt dan pengganda terpasang

pada alat. Dilengkapi dengan tutup geser untuk mengubah fungsi sebagai amperemeter atau

voltmeter. Pada posisi A, alat berfungsi sebagai amperemeter dengan batas ukur 100 µA, 100 mA,

1A, 5A (DC). Pada posisi V, alat berfungsi sebagai voltmeter dengan batas ukur 100 mV, 1V, 10V,

dan 50V (DC). Skala ganda, dengan batasan -1000 Ohm dengan pencegah pembebanan lebih,

dilengkapi pengatur kalibrasi jarum. Ketelitian ±2,5% pada simpangan penuh. Terpasang dalam kotak

plastik ABS, ukuran sekitar 165 mm x 115 mm x 65 mm, disertai 2 konektor (merah-hitam) dan buku

manual penggunaan alat ukur. Dilengkapi dioda pengaman, soket untuk ground warnanya hitam,

untuk tegangan dan arus warnanya merah

Gaya Gerak Listrik

Gaya Gerak Listrik adalah beda potensial antara kutub-kutub sebuah sumber listrik ketika

saklar terbuka dan tidak mengalirkan arus, GGL dinotasikan dengan “Ɛ”

Tegangan Jepit

Adalah beda potensial antara kutub-kutub suatu elemen listrik ketika saklar ditutup dan

mengalirkan muatan listrik, dilambangkan V. Nilai V berubah-ubah tergantung nilai hambatan

bebannya.

Laporan Percobaan IPA : Rangkaian Tertutup

Page 5: Laporan Percobaan IPA (1).docx

LP 2

Rangkaian Tertutup I

A. Pendahuluan

I. Tujuan Percobaan : Menyelidiki arus listrik pada rangkaian tertutup dan cara kerja saklar pada rangkaian tertutup tak bercabang.

II. Alat dan BahanNo. Katalog Nama Alat/Bahan Jumlah

KAL 60 Catu Daya 1FLS 20.01 Papan Rangkaian 1FLS 20.02 Jembatan Penghubung 3FLS 20.04 Sakelar 1 kutub 1

KAL 70/063 Bola Lampu 6V, 3W 1KAL 98 Kabel Penghubung 2

FLS 20.06 Pemegang Lampu 1

III. Persiapan Percobaan

Laporan Percobaan IPA : Rangkaian Tertutup

Page 6: Laporan Percobaan IPA (1).docx

1. Persiapkan peralatan sesuai dengan daftar alat.2. Susun alat seperti gambar dia atas (saklar posisi terbuka/

posisi 0).3. Hubugkan catu-daya ke sumber tegangan dengan catatan:

- Sesuaikan tegangan catu-daya dengan tegangan pada sumber tegangan/PLN

- Catu-daya masih dalam keadaan mati/off.4. Pilih Tegangan pada catu-daya 6V DC.5. Hubungkan rangkaian ke terminal catu-daya dengan kabel

penghubung.6. Periksa kembali rangkaian.

IV. Langkah-Langkah Percobaan

1. Hidupkan Catu-daya.2. Tutup Sakelar 1 kutub (posisi 1) dan amati keadaan lampu.3. Isi hasil pengamatan pada tabel.4. Buka sakelar (posisi 0) dan amati keadaan lampu.5. Isi hasil pengamatan pada tabel.

B. Isi dan Pembahasan

I. HasilKedudukan Saklar

Keadaan LampuMati Hidup

Tertutup/keadaan “1” −¿ √

Laporan Percobaan IPA : Rangkaian Tertutup

Page 7: Laporan Percobaan IPA (1).docx

Terbuka/keadaan “2” √ −¿

II. Analisis Hasil

Terbuka Tertutup0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

NyalaMati

III. PembahasanPada percobaan ini, mempelajari rangkaian terrtutup,

dengan tujuan untuk menyelidiki arus listrik pada rangkaian tertutup dan cara kerja saklar pada rangkaian tertutup tak bercabang. Rangkaian tertutup adalah rangkaian yang tak berpangkal dan tak berujung yang terdiri dari komponen listrik (seperti kawat penghantar), alat ukur listrik, dan sumber daya listrik (misalnya baterai). Kemudian dilakukan persiapan dan langkah-langkah percobaan dengan teliti. Setelah itu, diperoleh hasil jika saklar terbuka, maka lampu tidak menyala. Sebaliknya jika saklar tertutup, maka lampu akan menyala.

C. Penutup

I. Kesimpulan1. Arus listrik terjadi apabila rangkaian dalam keadaan tertutup2. Lampu menyala apabila ada arus3. Lampu menyala berarti arus listrik mengalir dalam rangkaian

II. Saran

Laporan Percobaan IPA : Rangkaian Tertutup

Page 8: Laporan Percobaan IPA (1).docx

1. Jangan lupa untuk memakai isolator (alas kaki) untuk menghindari resiko kesetrum.

2. Jangan putar tegangan catu daya melebihi 6V DC untuk mengindari putusnya lampu

III. Kemungkinan Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Penggunaan lampu pada rumah

Laporan Percobaan IPA : Rangkaian Tertutup

Page 9: Laporan Percobaan IPA (1).docx

LP3

Rangkaian Tertutup II

A. Pendahuluan

I. Tujuan : Menyelidiki prinsip kerja sakelar yang terpasang/dirangkai secara seri dan paralel.

II. Alat dan BahanNo. Katalog Nama Alat/Bahan Jumlah

KAL 60 Catu-daya 1KAL 98 Kabel Penghubung 2

KAL 70/063 Bola Lampu 6V 3W 1FLS 20.01 Papan Rangkaian 1FLS 20.02 Jembatan Penghubung 7FLS 20.05 Sakelar Tukar 2FLS 20.06 Pemegang Lampu 1

III. Persiapan

Laporan Percobaan IPA : Rangkaian Tertutup

Page 10: Laporan Percobaan IPA (1).docx

1. Persiapkan peralatan sesuai dengan daftar alat.2. Susun alat seperti gambar di atas (saklar posisi terbuka/ posisi 0)3. Hubungkan catu-daya ke sumber tegangan dengan catatan:

- Sesuaian tegangan catu-daya dengan tegangan pada sumber tegangan/PLN.

- Catu-daya masih dalam keadaan mati/off.4. Piih tegangan pada catu-daya 6V DC.5. Hubungan rangkaian ke terminal catu-daya dengan kabel

penghubung.6. Periksa kembali rangkaian.

IV. Langkah-Langkah

Percobaan 1:1. Hidupkan catu-daya (on).2. Atur posisi sakelar A dan B seperti

pada tabel 1, kemudian amati keadaanlampu pada masing-masing posisi.

3. Catatlah hasil pengamatan pada tabel 1.

Percobaan 2:1. Rakit komponen seperti gambar 3.2. Atur posisi saklar A dan B seperti pada

tabel 2, kemudian amati keadaan lampupada masing-masing posisi.

3. Catat hasil pengamatan ke tabel 2.

Laporan Percobaan IPA : Rangkaian Tertutup

Page 11: Laporan Percobaan IPA (1).docx

B. Isi dan Pembahasan

I. Hasil

Tabel 1

Sakelar A Sakelar BKeadaan Lampu

Nyala Mati0 0 −¿ √

0 1 −¿ √

1 0 −¿ √

1 1 √ −¿

Tabel 2

Sakelar A Sakelar BKeadaan Lampu

Nyala Mati0 0 −¿ √

0 1 √ −¿

1 0 √ −¿

1 1 √ −¿

II. Analisis Hasil

0 - 0 0 - 1 1 - 0 1 - 1

Rangkaian 1 0 0 0 1

Rangkaian 2 0 0.5 0.75 0.75

5%15%25%35%45%55%65%75%85%95%

Diagram Batang LP3

Rangkaian 2Rangkaian 1

> 0% =nyala

III. Pembahasan

Laporan Percobaan IPA : Rangkaian Tertutup

Page 12: Laporan Percobaan IPA (1).docx

Dalam percobaan ini mempelajari tentang rangkaian tertutup

tertutup, dengan tujuan menyelidiki prinsip kerja saklar yang

dirangkai secara seri dan paralel. Berdasarkan teori, apabila pada

rangkaian seri salah satu saklar mati, maka arus tidak mengalir

dan apabila pada rangkaian paralel salah satu saklar mati, maka

arus tetap mengalir. Setelah melakukan persiapan dan

mepraktekan langkah kerja, diperoleh hasil:

Pada posisi saklar 1 – 1 (rangkaian seri), lampu menyala.

Maka terjadi aliran arus listrik pada rangkaian tersebut.

Pada posisi saklar 0 – 1, 1 – 0, dan 1 – 1 (rangkaian paralel),

lampu menyala. Tetapi dengan cahaya lampu saat posisi

saklar 1 – 1 dua kali lebih terang dari pada cahaya lampu

saat posisi saklar 0 – 1 dan 1 – 0 karena hanya ada arus

dari satu jalan.

C. PenutupI. Kesimpulan

1. Arus listrik terjadi apabila rangkaian dalam keadaan tertutup2. Lampu menyala apabila ada arus listrik3. Jika rangkaian seri diputus jalurnya, maka lampu tidak menyala4. Jika rangkaian paralel diputus salah satu jalurnya, maka lampu

masih menyala, karena masih mendapat arus dari jalur lain II. Saran

1. Jangan memutar putaran catu daya lebih dari tegangan 6V DC, untuk menghindari rusaknya lampu.

2. Untuk menghindari resiko kesetrum, sebaiknya memakai alas kaki (isolator) saat melakukan percobaan.

III. Kemungkinan Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Sistem lampu pada gedung, stadion, dll.2. Penggunaan Lampu pada rumah.

Laporan Percobaan IPA : Rangkaian Tertutup

Page 13: Laporan Percobaan IPA (1).docx

LP4

Rangkaian Tertutup III

A. Pendahuluan

I. Tujuan : Menyelidikan prinsip kerja dan fungsi sakelar tukar.

II. Dasar TeoriIII. Alat dan Bahan

No. Katalog Nama Alat/Bahan JumlahKAL 60 Catu daya 1KAL 98 Kabel Penghubung 2

FLS 20.02 Jembatan Penghubung 5FLS 20.01 Papan Rangkaian 1FLS 20.05 Sakelar tukar 2FLS 20.06 Pemegang lampu 1

FLS 70/063 Bola Lampu 6V 3W 1IV. Persiapan

1. Persiapkan peralatan sesuai daftar alat.2. Susun alat seperti gambar di atas (sakelar posisi terbuka/posisi

0)

Laporan Percobaan IPA : Rangkaian Tertutup

Page 14: Laporan Percobaan IPA (1).docx

3. Hubungkan catu daya ke sumber tegangan dengan catatan:- Sesuaikan tegangan catu daya dengan tegangan pada

sumber tegangan/PLN- Catu daya masih dalam keadaan off.

4. Pilih tegangan pada catu daya 6V DC.5. Hubungkan rangkaian ke terminal catu daya dengan kabel

penghubung.6. Periksa kembali rangkaian.

V. Langkah-Langkah1. Hidupkan Catu daya (on)

2. Atur posisi sakelar A dan B sepertipada tabel, kemudian amati keadaan lampu pada masing-masing posisi

3. Catatlah hasil pengamatan pada tabel.

B. Isi dan Pembahan

I. HasilTabel

Sakelar A Sakelar B Keadaan lampuNyala Mati

0 0 −¿ √

0 1 √ −¿

1 0 √ −¿

1 1 −¿ √

Laporan Percobaan IPA : Rangkaian Tertutup

Page 15: Laporan Percobaan IPA (1).docx

II. Analisis Data

0-0 0-1 1-0 1-1

Diagram Batang LP4 0 0.5 0.5 1

10%

30%

50%

70%

90%

110%

Diagram Batang LP4

III. PembahasanDalam percobaan ini mempelajari tentang rangkaian tertutup,

dengan tujuan menyelidiki prinsip kerja dan fungsi saklar tukar.

Berdasarkan teori, saklar tukar terdapat terdapat 2 posisi yang

sama, yaitu posisi tertutup. Fungsi dari saklar tukar sendiri adalah

untuk penerangan dan menghemat energi. Setelah melakukan

persiapan dan mempraktekan langkah percobaan, diperoleh hasil:

Pada posisi 0 – 1 dan 1 – 0, lampu menyala. Karena kedua saklar

tukar saling sambung menyambung, sehingga rangkaian dalam

keadaan tertutup.

Tetapi pada posisi 1 – 1 lampu justru mati. Karena kedua saklar

tidak saling sambung menyambung, sehingga rangkaian dalam

keadaan terbuka.

Laporan Percobaan IPA : Rangkaian Tertutup

Page 16: Laporan Percobaan IPA (1).docx

C. Penutup

I. KesimpulanLampu akan menyala jika sakelar A dan B pada posisi 1/ tertutup , Karena rangkaian paralel mempunyai jalur yang lebih dari satu, jika salah satu saklarnya diputus, maka lampu masih bisa menyala.

II. Saran1. Jangan memutar putaran catu daya lebih dari tegangan 6V DC,

untuk menghindari rusaknya lampu.2. Untuk menghindari resiko kesetrum, sebaiknya memakai alas

kaki (isolator) saat melakukan percobaan.

III. Kemungkinan Penerapan Sehari-hari

1. Sistem lampu pada gedung, stadion, dll.2. Penggunaan Lampu pada rumah.

Laporan Percobaan IPA : Rangkaian Tertutup

Page 17: Laporan Percobaan IPA (1).docx

LP5

Pengukuran Kuat Arus dan Tegangan Listrik I

A. PendahuluanI. Tujuan : Mempelajari cara penggunanaan alat ukur

listrik.II. Alat dan Bahan

No. Katalog Nama Alat/Bahan JumlahKAL 60 Catu daya 1KAL 98 Kabel Penghubung 3

FLS 20.01 Papan Rangkaian 1FLS 20.02 Jembatan Penghubung 5FLS 20.04 Sakelar 1 kutub 1FLS 20.06 Pemegang lampu 1

KAL 70/063 Bola lampu 6V 3W 1KAL 41 Meter dasr 90 1

III. Persiapan

1. Persiapkan peralatan sesuai daftar alat.2. Susun alat seperti gambar di atas (gambar 1).

- Sakelar dalam posisi terbuka/0.

Laporan Percobaan IPA : Rangkaian Tertutup

Page 18: Laporan Percobaan IPA (1).docx

- Meter dasar 90 berfungsi sebagai amperemeter dengan batas ukur 5A.

3. Hubungkan catu-daya ke sumber tegangan(alat masih dalam keadaan mati/off.

4. Pilih tegangan pada catu daya 3V DC.5. Hubungkan rangkaian ke terminal catu daya(memakai kabel

penghubung).6. Periksa kembali rangkaian.

IV. Langkah-Langkah1. Hidupkan Catu daya (on)2. Tutup sakelar/posisi 1,

amati besar kuat arus listrik pada amperemeter, kemudian catat. data tersebut pada tabel 1

3. Buka Sakelar/ posisi 04. Matikan Catu-daya5. Ubah tegangan menjadi

6V DC.6. Lakukan seperti langkah

2,3,4.7. Ubah Rangkaian menjadi

seperti gambar 3, ubah fuungsi meter dasar menjadi voltmeter, dengan batas ukur 10V DC. Pilih tegangan catu daya 3V DC.

8. Hidupkan Catu daya (on)9. Tutup Sakelar/Posisi 1, amati besar tegangan pada

voltmeter kemudian catat data tersebut pada tabel 210.Buka sakelar/posisi 0.11.Ubah tegangan catu daya menjadi 6V DC dan ulangi langkah

9.

B. Isi dan Pembahasan

Laporan Percobaan IPA : Rangkaian Tertutup

Page 19: Laporan Percobaan IPA (1).docx

I. Hasil

Tabel 1

Tegangan Catu Daya Kuat Arus (I) pada Amperemeter

3 V 0 A6 V 0 A

Tabel 2

Tegangan Catu Daya Tegangan (V) pada Voltmeter

3 V 2.6 A6 V 5.0 A

II. Analisis Data

3V DC 6V DC

Kuat Arus (I) 0 0

Tegangan (V) 2.6 5

0.5

1.5

2.5

3.5

4.5

5.5

III. PembahasanPada percobaan ini mempelajari tentang pengukuran kuat arus dan

tegangan listrik, dengan tujuan mempelajari cara menggunakan alat

ukur listrik. Berdasarkan teori, arus listrik diukur menggunakan

amperemeter, yang harus dipasang seri dalam suatu rangkaian.

Laporan Percobaan IPA : Rangkaian Tertutup

Page 20: Laporan Percobaan IPA (1).docx

Sedangkan tegangan listrik diukur menggunakan voltmeter, yang

harus dipasang paralel dalam suatu rangkaian. Setelah melakukan

persiapan, dan mempraktekan langkah percobaan, diperoleh hasil :

Dengan menggunakan amperemeter, diperoleh kuat arus sebesar 0

A pada tegangan catu daya 3 V dan 6 V. Itu artinya amperemeter

bukan alat yang tepat untuk mengukur arus listrik. Tetapi

amperemeter sebagai alat ukur kuat arus didukung oleh dasar teori

dan praktikan lain yang mencoba mengukur kuat arus

menggunakan amperemeter. Jadi, amperemeter adalah alat ukur

kuat arus.

Dengan menggunakan voltmeter, diperoleh tegangan sebesar 2,6 V

(tegangan catu daya 3V DC) dan 5 V (tegangan catu daya 6V DC).

Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa voltmeter adalah alat

ukur tegangan.

C. Penutup I. Kesimpulan

1. Untuk mengukur kuat arus listrik, digunakan amperemeter yang dalam pemasanganya harus dihubungkan secara dengan komponen listrik lainya.

2. Untuk mengukur tegangan listrik, digunakan voltmeter yang dalam pemasanganya harus dihubungkan secara dengan komponen listrik lainya.

II. Saran1. Jangan memutar putaran catu daya lebih dari tegangan 6V DC,

untuk menghindari rusaknya lampu.2. Untuk menghindari resiko kesetrum, sebaiknya memakai alas

kaki (isolator) saat melakukan percobaan.III. Kemungkinan Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Komputer2. Telepon genggam.

Laporan Percobaan IPA : Rangkaian Tertutup

Page 21: Laporan Percobaan IPA (1).docx

LP6Pengukuran Kuat Arus dan Tegangan Listrik II

A. PendahuluanI. Tujuan : Mempelajari cara pengukuran aris dan

tegangan dalam suatu rangkaian.

II. Alat dan Bahan

III. Persiapan

1. Persiapkan peralatan sesuai dengan daftar alat.

2. Susun alata sepeti pada gambar 1.

Laporan Percobaan IPA : Rangkaian Tertutup

No. Katalog Nama Alat/Bahan JumlahKAL 60 Catu daya 1KAL 98 Kabel penghubung 6

FLS 20.01 Papan Rangkaian 1FLS 20.02 Jembatan Penghubung 4

KAL 70/063 Bola lampu 6V 3W 1KAL 41 Meter Dasar 90 2

FLS 20.04 Sakelar 1 kutub 1FLS 20.06 Pemegang Lampu 1

Page 22: Laporan Percobaan IPA (1).docx

3. Sakelar dalam posisi terbuka.4. Sebuah meter dasar berfungsi sebagai

amperemeter dengan batas ukur 1A DC, dan sebuah lagi berfungsi sebagai voltmeter 10V DC.

5. Hubungkan Catudaya ke sumber tegangan/PLN(alat masih dalam keadaan Off).

6. Pilih tegangan catu daya 3V DC.7. Hubungkan rangkaian ke terminal catu daya.

(memakai kabel penghubung).8. Periksa kembali Rangkaian.

IV. Langkah-Langkah1. Hidupkan Catu daya (on)2. Tutup sakelar / posisi 13. Amati lampu dan baca

nilai yang ditunjukan amperemeter dan voltmeter, catat hasil pengamatan pada tabel 1.

4. Buka sakelar dan pilih tegangan catu daya 6V DC.5. Lakukan lagi langkah 1 s/d 3.6. Buka sakelar/posisi 0.7. Matikan catu daya (off).8. Ubah rangkaian seperti

pada gambar 3.9. Ubah catu daya pada

tegangan 3V DC.10. Ulangi langkah 1 s/d

langkah 5, catat hasilnnya pada tabel 2.

B. Isi dan PembahasanI. Hasil

Tabel 1Tegangan catu daya Arus pada Tegangan pada

Laporan Percobaan IPA : Rangkaian Tertutup

Page 23: Laporan Percobaan IPA (1).docx

amperemeter

voltmeter

3 V 0.15 A 2,6 V6 V 0.21 A 5.2 V

Tabel 2Tegangan catu daya Arus pada

amperemeter

Tegangan pada voltmeter

3 V 0.11 A 2.76 V6 V 0.19 A 5.0 V

II. Analisis Hasil

3V DC (gbr. 1) 6V DC (gbr. 1) 3V DC (gbr. 2) 6V DC (gbr. 2)

Kuat Arus (I) 0.15 0.21 0.11 0.19

Tegangan (V) 2.6 5.2 2.76 5

0.5

1.5

2.5

3.5

4.5

5.5

Diagram Batang LP6

III. PembahasanPada percobaan ini mempelajari tentang pengukuran kuat arus

dan tegangan listrik, dengan tujuan mempelajari cara

pengukuran arus dan tegangan dalam suatu rangkaian. Setelah

melakukan persiapan dan mempraktekan langkah percobaan,

diperoleh hasil:

Laporan Percobaan IPA : Rangkaian Tertutup

Page 24: Laporan Percobaan IPA (1).docx

Hasil keempat kuat arus listrik yang diukur menggunakan

amperemeter lebih dari 0, dan rangkaian dipasang secara seri.

Maka, amperemeter merupakan pengukuran yang tepat.

Hasil keempat tegangan listrik yang diukur menggunakan

voltmeter lebih dari 0, dan rangkaian dipasang secara pararel.

Maka, voltmeter merupakan pengukuran yang tepat.

C. PenutupI. Kesimpulan

Berdasarkan hasil percobaan yang didapat, bisa disimpukan bahwa kedua alat ukur (amperemeter dan voltmeter) tepat.

II. Saran1. Jangan memutar putaran catu daya lebih dari tegangan 6V DC,

untuk menghindari rusaknya lampu.2. Untuk menghindari resiko kesetrum, sebaiknya memakai alas

kaki (isolator) saat melakukan percobaan.

III. Kemungkinan Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari1. Televisi2. Monitor

Laporan Percobaan IPA : Rangkaian Tertutup

Page 25: Laporan Percobaan IPA (1).docx

Tinjauan Pustaka & Sumber

http://faizaldwiariyanto05.wordpress.com/ 2012/10/13/rangkaian-tertutup/

http://img.directindustry.com/images_di/ photo-g/analog-multimeter-33114-

2805897.jpghttp://id.wikipedia.org/wiki/Voltmeter

http://id.wikipedia.org/wiki/Amperemeter Dokumentasi Sendiri

Laporan Percobaan IPA : Rangkaian Tertutup

Page 26: Laporan Percobaan IPA (1).docx

Lampiran

Laporan Percobaan IPA : Rangkaian Tertutup

Rangkaian LP2 Catu Daya

Rangkaian LP3, Lampu tidak Menyala Rangkaian LP3, Lampu menyala

Page 27: Laporan Percobaan IPA (1).docx

Laporan Percobaan IPA : Rangkaian Tertutup

Rangkaian LP4, Lampu tidak Menyala Multimeter

Meter Dasar 90 (berfungsi sebagai voltmeter Rangkaian LP6 gambar 2, Lampu menyala