Laporan Perancangan Skripsi Jurusan Arsitektur

21
Tugas Akhir Strata 1 Arsitektur Rumah Sakit Ibu dan Anak di Jakarta 1 LAPORAN PERANCANGAN I. DESKRIPSI PROYEK Nama Proyek : Rumah Sakit Ibu dan Anak di Jakarta Luas Lahan : ± 1,1 Ha KDB : 40 % KLB : 1,6 Luas Bangunan Total: 17.600 m 2 Lokasi Proyek : Jl. Gading Batavia Topik Proyek : Arsitektur Perilaku Tema Proyek : Penerapan Perilaku Pengguna pada Rumah Sakit Ibu dan Anak Kegiatan yang ditampung Proyek : 1. UGD 2. Poliklinik 3. Rawat Inap 4. Operasi 5. Persalinan 6. Laboratorium 7. Farmasi 8. Radiologi 9. ATM Center 10. Kantin 11. Retail II. KONSEP PERANCANGAN II. 1 TAPAK II.1.1 LOKASI TAPAK - Lokasi tapak berada di Jalan Gading Batavia Kelapa Gading , Jakarta Utara.

Transcript of Laporan Perancangan Skripsi Jurusan Arsitektur

Page 1: Laporan Perancangan Skripsi Jurusan Arsitektur

Tugas Akhir Strata 1 Arsitektur Rumah Sakit Ibu dan Anak di Jakarta

 

1

 

LAPORAN PERANCANGAN

I. DESKRIPSI PROYEK

Nama Proyek : Rumah Sakit Ibu dan Anak di Jakarta

Luas Lahan : ± 1,1 Ha

KDB : 40 %

KLB : 1,6

Luas Bangunan Total: 17.600 m2

Lokasi Proyek : Jl. Gading Batavia

Topik Proyek : Arsitektur Perilaku

Tema Proyek : Penerapan Perilaku Pengguna pada Rumah Sakit Ibu dan Anak

Kegiatan yang ditampung Proyek :

1. UGD

2. Poliklinik

3. Rawat Inap

4. Operasi

5. Persalinan

6. Laboratorium

7. Farmasi

8. Radiologi

9. ATM Center

10. Kantin

11. Retail

II. KONSEP PERANCANGAN

II. 1 TAPAK

II.1.1 LOKASI TAPAK

- Lokasi tapak berada di Jalan Gading Batavia Kelapa Gading , Jakarta Utara.

Page 2: Laporan Perancangan Skripsi Jurusan Arsitektur

Tugas Akhir Strata 1 Arsitektur Rumah Sakit Ibu dan Anak di Jakarta

 

2

 

Gambar 1 Lokasi Tapak

II.1.2 BATASAN TAPAK

Tapak terpilih didaerah Kelapa Gading Jakarta Utara. Pertimbangan dipilihnya tapak

tersebut adalah :

A. Sesuai dengan Peruntukan Tata Kota, yaitu untuk Sarana Umum dan Kesehatan.

B. Lokasi yang strategis dengan kemudahan transportasi dan alternative pencapaian

Telah ditetapkan Tata Kota Jakarta Utara untuk site yang telah terpilih tentang

kriteria lokasi dan pemanfaatan ruang maka telah ditetapkan sebagai berikut :

Page 3: Laporan Perancangan Skripsi Jurusan Arsitektur

Tugas Akhir Strata 1 Arsitektur Rumah Sakit Ibu dan Anak di Jakarta

 

3

 

• Luas tapak : ± 1,1 Ha

• Koefisen Dasar Bangunan : 40 %

• Koefisien Lantai Bangunan : 1,6

• Tinggi Bangunan : 4 Lantai

• Garis Sepadan Bangunan : 15 meter

Perhitungan KLB dan KDB :

a. Luas lantai dasar bangunan maximum yang dapat dibangun :

11.000 m² x 40 % = 4.400 m²

b. Luas lantai maximum yang dapat dibangun :

1,6 x 11.000 m² = 17.600 m²

Batasan- batasan Wilayah Perencanaan

A. Kedudukan Tapak

Tapak terletak pada wilayah

Kodya : Jakarta Utara

Kecamatan : Kelapa Gading

Kelurahan : Kelapa Gading Barat

B. Batas dan Lingkungan Sekitar Tapak

Utara : Ruko

Selatan : Jl. Gading Batavia

Barat : Menara Gading Batavia

Timur : Jl. Gading Batavia

II.1.3 PENCAPAIAN

kses menuju bangunan terdapat 4 akses, yaitu 1 untuk pejalan kaki, 1 akses

keluar, dan 2 akses masuk. Untuk akses pejalan kaki diarahkan menuju main

entrance bangunan. Untuk akses masuk diarahkan menuju tempat parkir, droop-off

dan untuk pintu masuk lainnya di arahkan langsung ke basement.

Page 4: Laporan Perancangan Skripsi Jurusan Arsitektur

Tugas Akhir Strata 1 Arsitektur Rumah Sakit Ibu dan Anak di Jakarta

 

4

 

Gambar 2 Pencapaian

II.1.4 SIRKULASI PADA TAPAK

Sirkulasi di bedakan atas sirkulasi kendaraan dan sirkulasi pejalan kaki. Untuk

sirkulasi kendaraan terdapat dua akses masuk yang langsung mengarah pada tempat

parkir, UGD maupun tempat drop off, sedangankan untuk akses yang lain langsung

mengarah pada basement. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kepadatan pada area

drop off disaat peak hour pengunjung. Pada tapak, sirkulasi dibuat mengelilingi

bangunan, hal ini dimaksudkan untuk sirkulasi service agar lebih mudah dan

mengantisipasi jika terjadi kebakaran.

Keterangan :

A. Pintu masuk menuju

Basement.

B. Pintu Masuk Bag Pejalan

Kaki menuju ke Lobby.

C. Pintu Masuk Menuju

UGD, Drop – Off

D. Pintu Keluar

 

Page 5: Laporan Perancangan Skripsi Jurusan Arsitektur

Tugas Akhir Strata 1 Arsitektur Rumah Sakit Ibu dan Anak di Jakarta

 

5

 

Gambar 3 Sirkulasi

II. 2 TATA RUANG LUAR

Pengolahan Ruang luar yang terbentuk berfungsi sebagai penghijauan,

peneduh, pengarah ruang peralihan, pedestrian .

A. Elemen Lunak :

1. Rumput, sebagai bahan penutup dari ruang terbuka hijau,

2. Pohon Rendah, sebagai pembatas antara Lingkungan sekitar, sebagai buffer

dari kebisingan, serta memberikan kesan keterbukaan dengan lingkungan.

3. Pohon Peneduh, sebagai peneduh dari panasnya matahari.

B. Elemen Keras :

1. Aspal, di gunakan sebagai perkerasan pada sirkulasi kendaraan,

2. Conblock, di gunakan pada pedestrian, penggunaan conblock memungkinkan

air untuk di serap ke dalam tanah.

C. Elemen Dekoratif :

1. Lampu Taman, di gunakan sebagai penerangan pada malam hari,

2. Kursi taman, dapat di gunakan bagi pengunjung,

Keterangan :

Sirkulasi Kendaraan

dari jalan utama

Sirkulasi Pejalan

Kaki

Akses dari Basement

menuju tapak

 

Page 6: Laporan Perancangan Skripsi Jurusan Arsitektur

Tugas Akhir Strata 1 Arsitektur Rumah Sakit Ibu dan Anak di Jakarta

 

6

 

3. Pot tanaman, elemen tambahan pada penghijauan.

Gambar 4 Tata Ruang Luar

II. 3 ORIENTASI BANGUNAN

Bangunan diorientasikan kearah tenggara tapak, karena berhadapan langsung

dengan jalan Gading Batavia, namun dengan ini tidak mengabaikan dari orientasi

matahari karena dengan kondisi tapak yang berbentuk persegi bangunan dapat dengan

fleksibel menyesuaikan dengan orientasi matahari, salah satunya dengan memperbaiki

posisi bukaan.

Penggunaan aspal pada area sirkulasi kendaraan 

Tanaman pembatas tapak pada lingkungan sekitar 

Page 7: Laporan Perancangan Skripsi Jurusan Arsitektur

Tugas Akhir Strata 1 Arsitektur Rumah Sakit Ibu dan Anak di Jakarta

 

7

 

Gambar 5 Orientasi Bangunan

II. 4 AKTIVITAS PADA BANGUNAN

II. 4.1 LUASAN RUANG

Berikut ini besaran luas pada proses perencanaan. Dapat Dilihat pada tabel berikut (Tabel 1) :

Tabel 1 sarana fasilitas

Area Kegiatan Sarana Fasilitas Luas (m2) luas + sirk

Out Patient Dept. ( Rawat Jalan )

Hall Penerimaan 84  109.2 Front Office 122  158.6 Unit Poliklinik 624  811.2 

In Patient Dept. ( Rawat Inap )

Unit Perawatan Ibu 1666  2165.8 Unit Perawatan Anak 887  1153.1 Unit Perawatan "High Care" 222  288.6 Unit Perawatan Intensif 327  425.1 

Diagnostic & Therapy

Unit Gawat Darurat ( UGD ) 317.2  412.36 Unit Bedah 407  529.1 Unit Bersalin 419  544.7 Unit Laboratorium & Radiologi 419.4  545.22 

Medical Supporting Dept.

Unit Kamar Jenazah 86  111.8 Unit Farmasi 138  179.4 Unit Senam 226  293.8 

Technical Supporting Dept.

Unit Dapur 268  348.4 Unit Laundry 188  244.4 Unit Pembangkit Listrik 124  161.2 

Page 8: Laporan Perancangan Skripsi Jurusan Arsitektur

Tugas Akhir Strata 1 Arsitektur Rumah Sakit Ibu dan Anak di Jakarta

 

8

 

Unit Water Supply 163  211.9 Unit Pengolahan Limbah & Sampah 78  101.4 

General Supporting Dept.

Unit Manajemen RS 323.4  420.42 Unit Medical Record 52  67.6 Unit Gudang Umum 75  97.5 Unit Ambulance 105  136.5 Unit Keamanan 15  19.5 Mushola 122  158.6 ATM 16  20.8 Komunikasi 5  6.5 Kantin 117  152.1 Serba Guna 470  611 Unit Usaha 144  187.2 Area Bermain 80  104 

Parkir Parkir 2296  2984.8 

Total 10586    

Sirkulasi 30 % 3175.8    

Total keseluruhan 13761.8  13761.8 

Berikut ini besaran luas berdasarkan pada zona yang merupakan rekapitulasi dari tabel rekapitulasi sarana fasilitas diatas :

Tabel 2 Rekapitulasi Area Kegiatan

No Area Kegiatan Luas (m2) Luas + sirkulasi (m2)

1  Out Patient Dept. ( Rawat Jalan ) 830  1079 2  In Patient Dept. ( Rawat Inap ) 3102  4032.6 3  Diagnostic & Therapy 1562.6  2031.38 4  Medical Supporting Dept. 450  585 5  Technical Supporting Dept. 821  1067.3 6  General Supporting Dept. 1524.4  1981.72 

7  Parkir 2296  2984.8 

   Total 10586      Sirkulasi 30 % 3175.8    Total keseluruhan 13761.8 13761.8

Pada Proses Desain adanya terjadi perubahan – perubahan pada luasan Ruang diatas

yaitu :

1. Ruang UGD bertambah 100 m2

2. Ruang Perawatan Ibu 15% dari perencanaan awal.

3. Ruang Perawatan Anak 8,2% dari Perencanan Awal

Page 9: Laporan Perancangan Skripsi Jurusan Arsitektur

Tugas Akhir Strata 1 Arsitektur Rumah Sakit Ibu dan Anak di Jakarta

 

9

 

4. Hall Utama di perluas 60 m2

5. Serta ruang – ruang lainnya.

Perubahan – perubahan di karenakan kebutuhan ruang yang lebih besar, modul struktur

yang di gunakan serta sirkulasi yang menjadi point utama pada RSIA. Atas perubahan –

perubahan yang terjadi, maka besar luasan akhir pada perancangan ini menjadi 17.072

m2.

II. 4.2 LAYOUT RUANG

Pembentukan Gubahan massa di awali dengan pembentukan layout pada tapak, sehingga membantu dalam mencari bentuk massa. Pada bangunan ini mempunyai 4 lantai yang di konsepkan layout ruangnya, antara lain :

1. Lantai 1, terdiri dari Lobby, Front Office, Poliklinik, Medical Record, ATM, Retail, kantin, Farmasi, UGD, Ruang Jenazah, Laundry, Dapur, Aula dan Gudang.

2. Lantai 2, terdiri dari, Ruang Perawatan Anak, Ruang Senam, Manajemen Rumah Sakit.

3. Lantai 3, terdiri dari Ruang Operasi, Ruang Persalinan, R. Perawatan Ibu. 4. Lantai 4, terdiri dari Ruang Perawatan Ibu, ICU dan High Care. A. LANTAI 1

Gambar 6 Layout Lantai 1 pada Tapak

Page 10: Laporan Perancangan Skripsi Jurusan Arsitektur

Tugas Akhir Strata 1 Arsitektur Rumah Sakit Ibu dan Anak di Jakarta

 

10

 

Gambar 7 Layout Lantai 1

B. LANTAI 2

Gambar 8 Layout Lantai 2 pada Tapak

Page 11: Laporan Perancangan Skripsi Jurusan Arsitektur

Tugas Akhir Strata 1 Arsitektur Rumah Sakit Ibu dan Anak di Jakarta

 

11

 

Gambar 9 Layout Lantai 2

C. LANTAI 3

Gambar 10 Layout Lantai 3 pada Tapak

Page 12: Laporan Perancangan Skripsi Jurusan Arsitektur

Tugas Akhir Strata 1 Arsitektur Rumah Sakit Ibu dan Anak di Jakarta

 

12

 

Gambar 11 Layout Lantai 3

D. LANTAI 4

Gambar 12 Layout Lantai 4 pada Tapak

Page 13: Laporan Perancangan Skripsi Jurusan Arsitektur

Tugas Akhir Strata 1 Arsitektur Rumah Sakit Ibu dan Anak di Jakarta

 

13

 

Gambar 13 Layout Lantai 4

II. 4.3 PENERAPAN PADA DESAIN

Berikut ini penerapan pada desain berdasarkan layout – layout ruang yang telah

dikonsepkan sebelumnya.

Pada Lantai 1 terdapat : UGD, Laboratorium dan Radiologi, Hall dan Administrasi,

Poliklinik, Farmasi, Aula dan lain – lain. (Gambar 14)

Page 14: Laporan Perancangan Skripsi Jurusan Arsitektur

Tugas Akhir Strata 1 Arsitektur Rumah Sakit Ibu dan Anak di Jakarta

 

14

 

Gambar 14 Penerapan Pada Lantai 1

Pada Lantai 2 terdapat : Unit Perawatan Anak, ruang Senam, Manajemen Rumah Sakit. (Gambar 15)

Gambar 15 Penerapan Pada Lantai 2

UGD

AULA LAB & RAD

POLIKLINIK FARMASI

HALL & ADM

UNIT PERAWATAN ANAK

UNIT PERAWATAN ANAK

R. SENAM

MANAJEMEN RS

Page 15: Laporan Perancangan Skripsi Jurusan Arsitektur

Tugas Akhir Strata 1 Arsitektur Rumah Sakit Ibu dan Anak di Jakarta

 

15

 

Pada Lantai 3 terdapat : Unit Perawatan Ibu, Unit Bedah, Unit Bersalin. (Gambar

16)

Gambar 16 Penerapan Pada Lantai 3

Pada Lantai 4 terdapat : Unit Perawatan Ibu, ICU, NICU. (Gambar 17)

Gambar 17 Penerapan Pada Lantai 4

UNIT PERAWATAN IBU

UNIT BERSALIN

UNIT BEDAH

NICU

UNIT PERAWATAN IBU

ICU

UNIT PERAWATAN IBU

Page 16: Laporan Perancangan Skripsi Jurusan Arsitektur

Tugas Akhir Strata 1 Arsitektur Rumah Sakit Ibu dan Anak di Jakarta

 

16

 

II. 5 BANGUNAN

II. 5.1 MASSA BANGUNAN

Bentuk massa bangunan di pakai berdasarkan dengan layout – layout ruang

yang di dasari oleh penzoningan kegiatan – kegiatan. Massa bangunan terdiri dari 3

massa yang di hubungkan dengan bridge satu dengan yang lain. Hal ini di dasari

akan kebutuhan cahaya dan pengudaraan sehingga bangunan yang terbentuk tidak

terlalu tebal. Untuk bentuk massa terdiri dari bentuk persegi panjang yang di

sesuaikan dengan aktivitas di dalam bangunan. Adapun massa yang terbentuk

sebagai berikut :

Gambar 18 Massa Bangunan

II. 5.2 PENAMPILAN BANGUNAN

Penampilan Rumah Sakit Ibu dan Anak ini cenderung mengikuti dari

penampilan rumah sakit modern yang saat ini sudah banyak dilakukan. Hal ini

dilakukan untuk menghindari kesan rumah sakit yang menakutkan khususnya bagi

anak kecil tanpa menghilangkan kesan rumah sakit yang bersih pada umumnya.

Penggunaan bahan – bahan yang lebih modern dan banyak di gunakan serta

permainan warna merupakan salah satu alternatif dalam penampilan bangunan.

Parkir 

Parkir 

Parkir Penghubung 

Penghubung

Penghubung

Page 17: Laporan Perancangan Skripsi Jurusan Arsitektur

Tugas Akhir Strata 1 Arsitektur Rumah Sakit Ibu dan Anak di Jakarta

 

17

 

A. BENTUK ATAP

Bentuk Atap di adopsi dari bentuk – bentuk yang ada di sekitar manusia.

Untuk bentuk atap pada bangunan rawat inap, diadopsi dari bentuk siluet perut ibu

hamil yang memberikan irama pada bangunan. Sedangkan Untuk Bangunan yang

menghadap jalan utama, bentuk atap menggunakan atap miring, dimana

penggunaan atap miring lebih di titik beratkan pada curah hujan yang ada di

Indonesia. Penggunaan atap miring lebih efisien untuk menghindari genangan air

hujan yang lebih banyak terdapat pada atap beton.

Gambar 19 Bentuk Atap Pada Bangunan Samping

Gambar 20 Bentuk Atap Bangunan Depan

B. FAÇADE

Pada Façade banyak memberikan bukaan – bukaan untuk cahaya. Untuk

menghidari panas yang berlebih pada area bukaan di berikan sunscreen baik berupa

kantilever ataupun sunscreen dari aluminium. Selain penggunaan kaca pada

Page 18: Laporan Perancangan Skripsi Jurusan Arsitektur

Tugas Akhir Strata 1 Arsitektur Rumah Sakit Ibu dan Anak di Jakarta

 

18

 

jendela, pada bagian façade di gunakan pula aluminium cladding sebagai penutup

daripada dinding.

Gambar 21 Façade pada tampak depan

Gambar 22 Penggunaan Sun Screen

II. 6 STRUKTUR BANGUNAN

Untuk Stuktur bawah bangunan menggunakan jenis pondasi tiang pancang.

Sedangkan untuk struktur atas menggunakan struktur beton bertulang dan rangka

baja utuk atap bangunan. Berikut ini penerapan struktur pada pada bangunan :

Page 19: Laporan Perancangan Skripsi Jurusan Arsitektur

Tugas Akhir Strata 1 Arsitektur Rumah Sakit Ibu dan Anak di Jakarta

 

19

 

Gambar 23 Penerapan Struktur

II. 7 BAHAN MATERIAL

Penggunaan bahan material dalam rancangan Rumah Sakit Ibu dan Anak ini

menggunakan bahan – bahan Beton, Aluminium Clading, Kaca, Metal Roof, dan

lain – lain. Berikut ini gambaran penggunaan bahan – bahan material terhadap

desain :

Gambar 24 Penerapan Material

Metal Roof Kaca

Aluminium Clading

Pondasi Tiang pancang

Kolom Beton Bertulang

Rangka Baja

Page 20: Laporan Perancangan Skripsi Jurusan Arsitektur

Tugas Akhir Strata 1 Arsitektur Rumah Sakit Ibu dan Anak di Jakarta

 

20

 

II. 8 UTILITAS BANGUNAN

II. 8.1 AIR BERSIH

Jaringan Air Bersih menggunakan air tanah yang di tampung pada resevoir

bawah dan atas. Penarikan air ke resevoir atas di bantu dengan menggunakan

pompa. Lalu pada resevoir di salurkan ke masing – masing unit.

II. 8.2 AIR LIMBAH

Air Limbah yang berasal dari Toilet di salurkan melalui shaft dan di

tampung di bak penampungan dan di salurkan ke STP. Untuk zat – zat yang

mengandung bahan kimia, di salurkan melalui shaft dan di olah di STP. Untuk air

hujan, di salurkan melalui shaft dan di salurkan ke riol kota.

II. 8.3 SAMPAH

Pembuangan sampah di lakukan pada tiap unit melalui shaft sampah,

berikutnya akan di tampung pada Tempat Pembuangan Sementara (TPS) dan dalam

beberapa periode aka nada pengangkutan sampah menuju Tempat Pembuangan

Akhir ( TPA ).

II. 8.4 LISTRIK

Sumber listrik berasal dari PLN dan Generator Diesel ( Genset ) kemudian

ke gardu sendiri. Dari gardu tersebut di distribusikan ke power room (genset dan

transformator). Dari power room kemudian disalurkan ke panel – panel listrik yang

berada di dalam bangunan.

II. 8.5 PENGUDARAAN

Pada bangunan ini menggunakan pengudaraan sistem Split Duct untuk area

bersama serta penggunaan split unit pada area perawatan kamar, di karenakan

efisiensi ruang yang terpakai serta penggunaan listrik yang lebih hemat.

II. 8.6 PENCAHAYAAN

Sistem pencahayaan pada bangunan ini terdapat dua, yaitu :

Page 21: Laporan Perancangan Skripsi Jurusan Arsitektur

Tugas Akhir Strata 1 Arsitektur Rumah Sakit Ibu dan Anak di Jakarta

 

21

 

1. Sistem pencahayaan Alami, yang berasal dari cahaya matahari, terdapat

bukaan – bukaan seperti jendela atau bahan material yang transparan yang

memungkinkan cahaya dapat masuk ke ruangan.

2. Sistem Pencahayaan Buatan, yang berasal dari lampu penerangan yang

menggunakan listrik.

II. 8.7 PEMADAMAN KEBAKARAN

Sistem pengendalian kebakaran di dalam gedung dilakukan dengan cara

penempatan fasilitas fire alarm, seperti : smoke detector, sprinkler, hydrant, PAR.