LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI RENCANA PEMBANGUNAN...
Transcript of LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI RENCANA PEMBANGUNAN...
LAPORAN PENGENDALIAN DAN
EVALUASI RENCANA PEMBANGUNAN TRIWULAN I TAHUN 2019
DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI LOGAM, MESIN, ALAT
TRANSPORTASI DAN ELEKTRONIKA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
2019
i
KATA PENGANTAR
Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Direktorat Industri Logam untuk periode Triwulan I Tahun 2019 merupakan
salah satu wujud pertanggung jawaban dalam melaksanakan visi dan misi serta tujuan instansi pemerintah dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan
tugas umum pemerintah dan pembangunan secara baik dan benar (Good Governance).
Dengan berakhirnya Triwulan I Tahun 2019, Direktorat Industri Logam telah menyusun laporan pengendalian dan evaluasi untuk menjamin tercapainya
tujuan dan sasaran pembangunan yang telah ditetapkan.
Disamping itu, penyusunan laporan ini diharapkan dapat digunakan sebagai
bahan informasi bagi seluruh jajaran aparatur untuk meningkatkan kinerja
Direktorat Industri Logam.
Jakarta, 5 April 2019
Direktur IndustriLogam
Dini Hanggandari
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL iii
DAFTAR GAMBAR iv
BAB I PENDAHULUAN I-1
A. Tugas Pokok dan Fungsi I-1 B. Latar Belakang Kegiatan
C. Struktur Organisasi I-3 I-5
BAB II RENCANA KEGIATAN II-1
A. Program dan Kegiatan II-1 B. Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan
C. Penetapan Kinerja II-3 II-7
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN III-1
A. Hasil yang Telah Dicapai III-1 B. Analisis Capaian Kinerja III-18 C. Hambatan dan Kendala Pelaksanaan III-22 D. Langkah Tindak Lanjut III-22 BAB IV PENUTUP IV-1
LAMPIRAN
Form A Triwulan I Tahun 2019 Realisasi Rencana Aksi Triwulan I Tahun 2019
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Program, Output, dan Kegiatan Tahun Anggaran 2019 II - 1
Tabel 2.2 Rencana Anggaran Direktorat Industri Logam II - 2
Tabel 2.3 Sasaran, Indikator Kinerja Sasaran, dan Kegiatan II - 4
Tabel 2.4 Penetapan Kinerja Direktorat Industri Logam Tahun 2019 II - 8
Tabel 3.1 Target dan Realisasi IKU Pertambahan Populasi Industri
Logam Besar dan Sedang (Unit Usaha)
III -1
Tabel 3.2 Perkembangan Pertambahan Populasi Industri Besar dan
Sedang (Unit Usaha)
III - 2
Tabel 3.3 Laju Pertumbuhan Industri Logam dan Kontribusi
terhadap PDB Nasional
III - 2
Tabel 3.4 Target dan Realisasi IKU Nilai Investasi (Trilyun Rupiah) III - 6
Tabel 3.5 Nilai Investasi di Sektor Industri Logam (Trilyun Rupiah) III - 6
Tabel 3.6 Perkembangan Ekspor Industri Logam (USD miliar) III - 7
Tabel 3.7 Target dan Realisasi IKU Kontribusi Ekspor Produk
Industri Logam Terhadap Ekspor Nasional (%)
III - 7
Tabel 3.8 Kontribusi Ekspor Produk Industri Logam Terhadap
Ekspor Nasional (%)
III - 8
Tabel 3.9 Target dan Realisasi IKU Produktivitas SDM Industri
Logam (Rp. Juta per orang per tahun)
III - 9
Tabel 3.10 Produktivitas SDM Industri Logam (Rp. Juta perorang
per tahun)
III - 9
Tabel 3.11 Target dan Realisasi IKU Jumlah Rancangan Standar
Nasional Indonesia (RSNI)
III - 11
Tabel 3.12 Jumlah Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) III - 11
Tabel 3.13 Target dan Realisasi IKU Jumlah regulasi teknis
pemberlakuan SNI, ST dan/atau PTC secara wajib (regulasi)
III - 15
Tabel 3.14 Jumlah regulasi teknis pemberlakuan SNI, ST dan/atau
PTC secara wajib (regulasi)
III - 15
Tabel 3.15 Target dan Realisasi IKU Infrastruktur kompetensi yang
terbentuk (SKKNI)
III - 16
Tabel 3.16 Infrastruktur kompetensi yang terbentuk (SKKNI) III - 17
Tabel 3.17 Target dan Realisasi Pelaksanaan per Output 4917 -
Peningkatan kompetensi SDM Industri Logam
III - 18
Tabel 3.18 Target dan Realisasi Pelaksanaan per Output 5882 -
Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam
III - 19
Tabel 3.19 Data Realisasi Keuangan Kegiatan
III - 20
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 BAGAN ORGANISASI DIREKTORAT INDUSTRI
LOGAM
I-6
Laporan Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan - Triwulan I 2019
I - 1 Direktorat Industri Logam Kementerian Perindustrian
BAB I PENDAHULUAN
A. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor : 35/M-
IND/PER/10/2018 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Perindustrian Bagian Keempat Pasal 329 Direktorat Industri Logam mempunyai
tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan rencana induk pembangunan
industri nasional, kebijakan industri nasional, penyebaran industri,
pembangunan sumber daya industri, pembangunan sarana dan prasarana
industri, pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan industri, perizinan
industri, penanaman modal dan fasilitas industri, serta kebijakan teknis
pembangunan industri di bidang industri logam.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud, Direktorat Industri Logam menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. penyusunan rencana, program, anggaran, evaluasi dan pelaporan
pengembangan industri logam;
b. pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data serta penyajian informasi
industri logam;
c. penyiapan perumusan dan pelaksanaan rencana induk pembangunan
industri nasional, kebijakan industri nasional, penyebaran industri,
pembangunan sumber daya industri, pembangunan sarana dan prasarana
industri, pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan industri,
penanaman modal dan fasilitas industri serta kebijakan teknis
pengembangan industri di bidang industri logam;
d. penyiapan penyusunan dan pelaksanaan norma, standar, prosedur, kriteria
di bidang perencanaan, perizinan, data dan informasi industri logam;
Laporan Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan - Triwulan I 2019
I - 2 Direktorat Industri Logam Kementerian Perindustrian
e. penyiapan pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang
perencanaan, perizinan, data dan informasi industri logam;
f. pelaksanaan pengawasan Standar Nasional Indonesia, standar industri
hijau, Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia pada industri logam;
dan
g. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga direktorat.
Untuk melakukan tugas pokok dan fungsi tersebut, Direktorat Industri Logam dibagi menjadi beberapa subdirektorat, yaitu :
1. Subdirektorat Program Pengembangan Industri Logam mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan dan penyusunan rencana, program,
anggaran, evaluasi dan pelaporan, pengumpulan dan pengolahan data,
serta penyajian informasi di bidang industri logam;
2. Subdirektorat Industri Logam Besi mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan dan pelaksanaan penyebaran industri,
pembangunan sumber daya industri, pembangunan sarana dan
prasarana industri, pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan
industri, perizinan industri, penanaman modal dan fasilitas industri, serta
kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri logam besi;
3. Subdirektorat Industri Logam Bukan Besi mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan penyebaran
industri, pembangunan sumber daya industri, pembangunan sarana dan
prasarana industri, pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan
industri, perizinan industri, penanaman modal dan fasilitas industri, serta
kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri logam bukan
besi;
Laporan Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan - Triwulan I 2019
I - 3 Direktorat Industri Logam Kementerian Perindustrian
4. Subdirektorat Industri Logam Hilir mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan dan pelaksanaan penyebaran industri,
pembangunan sumber daya industri, pembangunan sarana dan
prasarana industri, pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan
industri, perizinan industri, penanaman modal dan fasilitas industri, serta
kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri logam hilir;
5. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha
dan rumah tangga direktorat.
B. LATAR BELAKANG KEGIATAN
Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 35/M-IND/PER/10/2018
Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian, Direktorat
Industri Logam sebagai salah satu unit yang berada dibawah naungan
Kementerian Perindustrian memiliki tugas menyusun evaluasi dan pelaporan
yang berkaitan dengan program kegiatan yang telah ditetapkan. Evaluasi dan
pelaporan yang dimaksud merupakan implementasi dari fungsi manajemen
pengendalian.
Fungsi manajemen pengendalian seperti yang diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan dimaksudkan untuk menjamin
bahwa rencana pelaksanaan pembangunan telah sesuai dengan tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan.
Pembinaan jenis usaha industri yang berada di dalam ruang lingkup tugas
pokok dan fungsi Direktorat Industri Logam diatur lebih lanjut dalam Peraturan
Menteri Perindustrian No. 30/M-IND/PER/7/2017 tentang Jenis-Jenis Industri
dalam Pembinaan Direktorat Jenderal dan Badan di Lingkungan Kementerian
Perindustrian, yaitu terdiri dari :
Laporan Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan - Triwulan I 2019
I - 4 Direktorat Industri Logam Kementerian Perindustrian
1. Industri Logam Dasar (KBLI 24), terdiri dari :
a) Industri Logam Dasar Besi dan Baja (24101, 24102 dan 24103)
b) Industri Logam Dasar Mulia dan Logam Dasar Bukan Besi Lainnya
(24201, 24202, 24203, 24204 dan 24204)
c) Industri Pengecoran Logam (24310)
d) Industri Pengecoran Logam Bukan Besi dan Baja (24320)
2. Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya (KBLI 25), terdiri
dari :
a) Industri Barang Logam Siap Pasang Untuk Bangunan, Tanki, Tandon Air
dan Generator Uap (25111 dan 25112)
b) Industri Barang Logam Lainnya Dan Jasa Pembuatan Barang Logam
(25910, 25920, 25932, 25933, 25934, 25940, 25951, 25952, 25991,
25992, 25993, 25994, 25995 dan 25999)
3. Industri Kabel dan Perlengkapannya (27320)
4. Industri Mesin Untuk Keperluan Umum (28130)
5. Industri Furnitur Dari Logam (31004)
6. Daur Ulang Barang Logam (38301)
7. Jasa Analisis dan Uji Teknis Lainnya (71209)
8. Jasa Perancangan Khusus (74100)
9. Jasa Pengepakan (82920).
Sesuai dengan Peraturan Presiden No 2 Tahun 2015 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 – 2019 dalam rangka
mendukung Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, maka kebijakan industri logam disusun
dan diarahkan untuk mewujudkan industri yang berdaya saing dengan struktur
Laporan Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan - Triwulan I 2019
I - 5 Direktorat Industri Logam Kementerian Perindustrian
industri yang sehat dan berkeadilan dengan memperdalam struktur industri
yang didorong pada diversifikasi ke hulu dan ke hilir sehingga membentuk
rumpun industri yang sehat dan kuat.
C. STRUKTUR ORGANISASI
Direktorat Industri Material Dasar Logam sesuai dengan Peraturan Menteri
Perindustrian Nomor : 35/M-IND/PER/10/2018 mempunyai struktur organisasi
sebagai berikut :
Laporan Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan - Triwulan I 2019
I - 6 Direktorat Industri Logam Kementerian Perindustrian
Gambar1.1BAGANORGANISASIDIREKTORATINDUSTRILOGAM
Laporan Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan - Triwulan I 2019
II - 1 Direktorat Industri Logam Kementerian Perindustrian
BAB II
RENCANA KEGIATAN
A. PROGRAM DAN KEGIATAN Pada tahun anggaran 2019, Direktorat Industri Logam memiliki rencana
program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam. Untuk dapat
melaksanakan program tersebut, Direktorat Industri Logam mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.14.581.699.000,- (Empat belas milyar lima ratus delapan puluh satu juta enam ratus sembilan puluh sembilan rupiah) berdasarkan Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transformasi dan Elektronika
Tahun Anggaran 2019.
Pada Tabel 2.1 adalah rincian program, output, dan kegiatan Direktorat Industri
Logam Tahun Anggaran 2019.
Tabel 2.1 Program, Output, dan Kegiatan Tahun Anggaran 2019
PROGRAM KEGIATAN OUTPUT Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika
Peningkatan Kompetensi SDM Industri Logam
Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) Sektor Industri Logam
SDM Sektor Industri Logam Yang Terlatih
Bimbingan Teknis Penerapan SNI Wajib Industri Logam
Bimbingan Teknis Dalam Rangka Peningkatan Daya Saing Dan Produktivitas Industri Logam
Peningkatan Kompetensi Sdm Dalam Rangka Pengembangan Hilirisasi Industri Logam Berbasis Pengolahan Sumber Daya Mineral Logam Bukan Besi
Laporan Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan - Triwulan I 2019
II - 2 Direktorat Industri Logam Kementerian Perindustrian
Penumbuhan Dan Pengembangan Industri Logam
Klaster 10 Juta Ton Produksi Logam Nasional
Dokumen Program, Evaluasi, Pelaporan, Dan Tata Usaha
Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) Industri Logam
Adapun struktur anggaran Direktorat Industri Logam tahun 2019, yaitu sebagai
berikut:
Tabel 2.2 Rencana Anggaran Direktorat Industri Logam
No SasaranStrategis IndikatorKinerjaUtama Target Satuan Anggaran
PerspektifStakeholder 1 Meningkatnya
populasi danpersebaran industrilogam
Jumlahunitindustrilogambesarsedang
171 Unit 1.655.938.000
Nilaiinvestasidi
sektorindustrilogam
54,71 Rp.Triliun 2.750.000.000
2 Meningkatnyadayasaingdanproduktivitassektorindustrilogam
1Kontribusieksporprodukindustrilogamterhadapekspornasional
6,1 Persen 1.925.000.000
2ProduktivitasSDMindustrilogam
625,10 Rp.Juta 3.168.816.000
Laporan Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan - Triwulan I 2019
II - 3 Direktorat Industri Logam Kementerian Perindustrian
PerspektifProsesBisnisInternal
1 Tersedianyakebijakanpembangunanindustrilogamyangefektif
1JumlahRancanganStandarNasionalIndonesia(RSNI)
3 RSNI 1.782.495.000
2JumlahregulasiteknispemberlakuanSNI,STdan/atauPTCsecarawajib
3 Regulasi 2.000.000.000
2 Terselenggaranyaurusanpemerintahandibidangperindustrianyangberdayasaingdanberkelanjutan
2Infrastrukturkompetensiyangterbentuk
2 SKKNI 1.299.450.000
B. SASARAN KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN Sasaran dan indikator kinerja programPenumbuhan dan Pengembangan
Industri Logam yang hendak dicapai melalui pelaksanaan komponen masing-
masing output sebagai penunjang kegiatan dijelaskan pada Tabel 2.3 berikut.
Laporan Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Triwulan I 2019
II - 4 DirektoratIndustriLogam KementerianPerindustrian
Tabel 2.3 Sasaran, Indikator Kinerja Sasaran, dan Kegiatan
SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET KEGIATAN SASARAN
KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
PERSPEKTIF PEMANGKU KEPENTINGAN
I Meningkatnya
populasi dan
persebaran
industri logam
1 Jumlah unit
industri logam
besar sedang
Unit 171 1. Penyusunan
Dokumen Perencanaan
dan Evaluasi Program
Direktorat Industri
Logam
2. Penyusunan
Dokumen Penanganan
Isu-Isu Teraktual
Industri Logam
1.PeningkatanKapasita
sProduksi 17 Juta Ton
Baja Nasional (2020 –
2024)
1. Tersusunnya
dokumen
perencanaan
2. Tersusunnya
Dokumen
Penanganan
Isu-Isu
Teraktual
IndustriLogam
1. Tercapainya
peningkatan
Kapasitas
Produksi 17 Juta
Ton Baja
Nasional (2020
– 2024)
2. Meningkatnya
1. 1 Dokumen
perencanaan
2. 1 Dokumen
Penanganan Isu-
Isu Teraktual
Industri Logam
1. 70persen
2. 60 orang
2
Nilai investasi di
sektor industri
logam
Rp. Triliun
54,71
Laporan Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Triwulan I 2019
II - 5 DirektoratIndustriLogam KementerianPerindustrian
2. Peningkatan
Kompetensi SDM
Dalam Rangka
Pengembangan
Hilirisasi Industri
Logam Berbasis
Pengolahan Sumber
Daya Mineral Logam
Bukan Besi
Kompetensi
SDM Dalam
Rangka
Pengembangan
Hilirisasi Industri
Logam Berbasis
Pengolahan
Sumber Daya
Mineral Logam
Bukan Besi
II Meningkatnya
daya saing dan
produktivitas
sektor industri
logam
1 Kontribusi ekspor
produk industri
logam terhadap
ekspor nasional
Persen 6,1 Bimbingan Teknis
dalam rangka
Peningkatan Daya
Saingdan Produktivitas
Industri Logam
Terlaksananya
Bimbingan
Teknis dalam
rangka
Peningkatan
Daya Saing dan
Produktivitas
Industri Logam
1. 80 orang
2 Produktivitas SDM
industri logam
Rp. Juta 625,1 Peningkatan
Kemampuan SDM
Sektor Industri Logam
Meningkatnya
kemampuan
SDM Industri
Logam
1. 240 SDM
Laporan Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Triwulan I 2019
II - 6 DirektoratIndustriLogam KementerianPerindustrian
PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL
I Tersedianya
kebijakan
pembangunan
industri logam
yang efektif
1
2
Jumlah
Rancangan
Standar Nasional
Indonesia (RSNI)
Jumlah regulasi
teknis
pemberlakuan
SNI, ST dan/ atau
PTC secara wajib
RSNI
Regulasi
3
3
1. Penyusunan
Rancangan Standar
Nasional Indonesia
(RSNI) Industri Logam
BimbinganTeknis
Penerapan Sni Wajib
Industri Logam , yang
terdiridari :
1. Penyusunan SNI
Wajib Produk
Industri Logam
Besi
2. Penyusunan Sni
Wajib Produk
Industri Logam
Bukan Besi Besi
3. Penyusunan Sni
Wajib Produk
Industri Logam Hilir
4. Bimbingan Teknis
Penerapan Sni
Wajib Produk
Logam
5. Pengawasan
Penerapan Sni
1. Tersusunnya
RSNI
1.Terlaksananya
Bimbingan
Teknis
Penerapan Sni
Wajib Industri
Logam
1. 3 RSNI
60 orang
Laporan Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Triwulan I 2019
II - 7 DirektoratIndustriLogam KementerianPerindustrian
Wajib Produk
Industri Logam
II Terselenggarany
a urusan
pemerintahan di
bidang
perindustrian
yang berdaya
saing dan
berkelanjutan
1.
1 Infrastruktur
kompetensi yang
terbentuk
2
RSKKNI
2
Perumusan dan
Penerapan Standar
Kompetensi Kerja
Nasional
Indonesia (SKKNI)
Sektor Industri Logam
Tersusunnya
RSKKNI
1 2 SKKNI
2
Jumlah Anggaran 2019: Rp. 14.581.699.000,00
Kegiatan : Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam
C. PENETAPAN KINERJA Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada
hasil, disusunlah Penetapan Kinerja Direktorat Industri Logam Tahun 2019 yang disetujui oleh Direktur Industri
Logam dan Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika.
Adapun Penetapan Kinerja Direktorat Industri Logam Tahun 2019 adalah sebagai berikut :
Laporan Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Triwulan I 2019
II - 8 DirektoratIndustriLogam KementerianPerindustrian
Tabel 2.4 Penetapan Kinerja Direktorat Industri Logam Tahun 2019
No. Sasaran Strategis (SS) Indikator Kinerja Utama (IKU) Target Satuan
PERSPEKTIF PEMANGKU KEPENTINGAN 1 Meningkatnya populasi dan
persebaran industri logam
1. Jumlah unit industri logam besar sedang 93 - 102 Unit
2. Nilai investasi di sektor industri logam 54,71 RpTriliun
2 Meningkatnya daya saing dan
produktivitas sektor industri
logam
1. Kontribusi ekspor produk industri logam
terhadap ekspor nasional
6,1 Persen
4. Produktivitas SDM industri logam 689,9 Rp.Juta
PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL 1. Tersedianya kebijakan
pembangunan industri logam
yang efektif
1. Jumlah Rancangan Standar Nasional
Indonesia (RSNI)
3 RSNI
2. Jumlah regulasi teknis pemberlakuan SNI,
ST dan/atau PTC secara wajib
3 Regulasi
2 Terselenggaranya urusan
pemerintahan di bidang
perindustrian yang berdaya saing
dan berkelanjutan
1. Infrastruktur kompetensi yang terbentuk 2 SKKNI
Laporan Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan - Triwulan I 2019
III - 1 Direktorat Industri Logam
Kementerian Perindustrian
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
3.1 HASIL YANG TELAH DICAPAI
Dengan dukungan sumber daya yang ada, Direktorat Industri Logam telah mengupayakan dengan maksimal pencapaian target kinerja Direktorat Industri
Logam sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja Direktorat Industri Logam pada Triwulan I periode tahun ini, yang mencakup 4 (empat) sasaran yang terdiri dari 2
(dua) sasaran strategis perspektif stakeholder dan 2 (dua) sasaran perspektif proses bisnis internal. Secara ringkas capaian kinerja masing-masing sasaran strategis
tersebut sebagai berikut: A. Perspektif Pemangku Kepentingan / Stakeholder
1. Sasaran Strategis 1: Meningkatnya Populasi dan Persebaran
Industri Logam
Indikator Kinerja Utama (IKU) dari sasaran ini adalah:
a. Indikator Kinerja Utama (IKU) 1: Jumlah unit industri logam
besar sedang
Sasaran strategis ini diukur dengan menghitung pertambahan industri baru dan perluasan industri yang sudah ada. Dengan pertambahan industri baru
dan perluasan industri yang sudah ada diharapakan dapat mendorong pertumbuhan industri di sektor industri logam.
Tabel 3.1
Target dan Realisasi IKU Pertambahan Populasi Industri Logam
Besar dan Sedang (Unit Usaha)
IKU Target Capaian Capaian
%
Pertambahan Populasi
Industri Logam 20 0 0
Laporan Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan - Triwulan I 2019
III - 2 Direktorat Industri Logam
Kementerian Perindustrian
Tabel 3.2
Perkembangan Pertambahan Populasi Industri Besar dan Sedang
(Unit Usaha)
Uraian 2016 2017 2018 2019 TW 1
Pertambahan Populasi
Industri Logam 140 119 152 0
Angka pertumbuhan industri logam pada tahun 2019 mencapai 2,04% pada Triwulan I. Tabel di bawah ini menggambarkan kinerja pertumbuhan sektor
industri logam dasar, besi dan baja pada tahun 2016 hingga Triwulan I tahun 2019.
Tabel 3.3
Laju Pertumbuhan Industri Logam dan Kontribusi terhadap PDB
Nasional
Uraian 2016 2017 2018 2019 TW
1
Pertumbuhan (%)
Ekonomi Nasional 5,02 5,07 5,09 5,07
Industri Non Migas 4,42 4,84 5,57 4,80
ILMATE 3,88 3,71 6,23 -1,00
Industri Logam 2,13 6,33 8,24 2,04
Kontribusi Terhadap PDB Nasional (%)
Terhadap PDB Nasional 1,51 1,53 1,54 1,55
Laporan Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan - Triwulan I 2019
III - 3 Direktorat Industri Logam
Kementerian Perindustrian
Pertumbuhan industri logam tersebut didukung oleh tumbuhnya industri baru skala sedang dan besar. Pada tahun 2019, pertumbuhan industri
logam baru diproyeksikan sejumlah 171 industri. Industri Besar yang telah mulai beroperasi diantaranya adalah sebagai berikut :
1. PT. Indonesia Tsingshan Stainles Steel berlokasi dai Morowali, Sulawesi Tengah dengan kapasitas produksi NPI 600 ribu ton/tahun, Stainless
Steel Slab 1 juta ton/tahun 2. PT. Indonesia Guang Ching Nickel and Stainless Steel berlokasi di
Morowali, Sulawesi Tengan dengan kapasitas produksi Stainless Steel Slab 1 juta ton/tahun.
3. PT Virtue Dragon berlokasi di Konawe dengan kapasitas produksi
NPI/Ferronickel 600 ribu ton/tahun. 4. PT. Indonesia Ruipu Nickel and Steel berlokasi di Morowali dengan
kapasitas produksi Ferrochrome 300 ribu ton/tahun 5. PT. Sulawesi Mining Investment di Morowali Sulawesi Tengah dengan
kapasitas produksi NPI 300 ribu ton/tahun 6. PT. COR Industri Indonesia berlokasi di Morowali Utara, Sulawesi
Tengah dengan kapasitas produksi Ferro Nickel 100 ribu ton/tahun; 7. PT. Krakatau Nippon Steel Sumikin di cilegon Banten dengan kapasitas
produksi CRC/Sheet 500 ribu ton/tahun 8. PT. Krakatau Osaka Steel di Cilegon Banten dengan kapasitas produksi
besi beton, siku dan plat 500 ribu ton/tahun 9. PT. Jatim Taman Steel dengan kapasitas produksi flat bar, alloy steel
216 ribu ton/tahun. 10. PT. JFE Steel Galvanizing Indonesia di Cikarang Jawa Barat dengan
kapasitas produksi Galvanizing Steel Sheet 400 ribu ton/tahun. 11. PT. Gunung Raja Paksi di Bekasi Jawa Barat dengan kapasitas produksi
Slab 1,2 juta ton/tahun dan billet 1,2 juta ton/tahun. Untuk mendukung pencapaian sasaran strategis tersebut, kegiatan yang
dilaksanakan antara lain :
Laporan Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan - Triwulan I 2019
III - 4 Direktorat Industri Logam
Kementerian Perindustrian
1. Penyusunan Rencana, Program, dan Anggaran yang meliputi kegiatan seperti: Forum Koordinasi Dalam Rangka Perencanaan Pelaksanaan
Program Kerja Tahun 2019 dan Penyusunan Program Kerja Tahun 2020;
2. Perencanaan evaluasi dan pelaporan program penumbuhan dan pengembangan industri logam;
3. Pengumpulan dan pengolahan data sektor industri logam; 4. Pelaksanaan kaji tindak isu aktual sektor industri logam.
b. Indikator Kinerja Utama (IKU) 2: Nilai investasi di sektor industri
logam.
Pemberlakuan Undang – Undang No 4 Tahun 2009 Tentang Mineral dan Batu Bara merupakan sebuah amanah konstitusi untuk meningkatkan nilai
tambah mineral melalui pengolahan dan pemurnian bijih mineral di dalam negeri. Kebijakan pembatasan dan/ atau pelarangan ekspor bijih mineral
dimaksudkan untuk membangun fondasi serta memperkuat struktur industri logam yang menjadi tulang punggung bagi pengembangan
industri manufaktur. Industri logam merupakan industri yang menopang industri lain yang lebih
luas, seperti konstruksi, infrastruktur, energi, pertahanan dan keamanan, bahkan untuk industri keperluan rumah tangga. Penguatan struktur
industri logam ditandai dengan penumbuhan investasi. Beberapa realisasi investasi baru yang tumbuh pada sektor industri material dasar logam
menyumbangkan tambahan investasi sebesar Rp. 34,849 Triliun pada tahun 2018. Nilai investasi sektor industri logam tahun 2019 pada Triwulan
1 adalah sebesar Rp. 10,94 Triliun. Investasi baru yang rencananya akan direalisasikan hingga 5 (lima) tahun mendatang melalui pembangunan
beberapa smelter pengolahan dan pemurnian mineral di antaranya:
Laporan Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan - Triwulan I 2019
III - 5 Direktorat Industri Logam
Kementerian Perindustrian
1. PT. Indonesia Tsingshan Indonesia berlokasi di Morowali, Sulawesi Tengah untuk produksi HRC kapasitas 1 juta ton/tahun dan Nickel Low
Grade dengan Kapasitas 500 ribu ton/tahun; 2. PT. Titan Mineral berlokasi di Bantaeng, Sulawesi Selatan dengan
kapasitas produksi Ferro Nickel 250 ribu ton/tahun; 3. PT. Huadi Nickel Alloy Indonesia berlokasi di Bantaeng, Sulawesi
Selatan untuk pembangunan fasilitas produksi Ferro Nickel dengan kapasitas 600 ribu ton/tahun;
4. PT. Dexin Steel Indonesia berlokasi di Morowali, Sulawesi Tengah dengan kaspasitas produksi Pig Iron 3,1 juta ton, Steel slab 1,8 juta
ton, steel bar 1 juta ton, steel plate 1,75 juta ton, dan steel wire rod
500 ribu ton 5. PT. Obsidian Stainless Steel berlokasi di Konawe, Sulawesi Tenggara
dengan pembangunan fasilitas produksi Stainless Steel kapasitas 400.000 ton, Steel Slab kapasitas 800.000 ton, dan Ferro nickel
kapasitas 800.000 ton 6. PT. Inalum berlokasi di Asahan, Sumatera Utara yang melakukan
perluasan kapasitas produksi untuk produk aluminium ingot, billet, dan alloy dengan kapasitas produksi 235 ribu ton/tahun, dan aluminium
slab dengan kapasitas produksi 200 ribu ton/tahun; 7. Pabrik alumina (Joint Venture antara PT. Aneka Tambang dengan PT.
Inalum) yang berlokasi di Mempawah, Kalimantan Barat akan melakukan produksi alumina dengan kapasitas produksi 1 juta
ton/tahun pada tahap pertama, dan peningkatan 1 juta ton alumina lagi pada tahap kedua;
8. PT. Krakatau Steel berlokasi di Cilegon Banten untuk pembangunan fasilitas produksi Hot Strip Mill (HSM) tahap 2 dengan kapasitas 1,5
juta ton/tahun
Laporan Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan - Triwulan I 2019
III - 6 Direktorat Industri Logam
Kementerian Perindustrian
Tabel 3.4
Target dan Realisasi IKU Nilai Investasi (Trilyun Rupiah)
IKU Target Capaian Capaian %
Nilai Investasi (Miliar Rupiah)
51.8 - 53.9
triliun 11,12 20
Tabel 3.5
Nilai Investasi di Sektor Industri Logam
(Trilyun Rupiah)
Uraian 2016 2017 2018 2019 TW1
Nilai Investasi (Miliar Rupiah)
50.578 49.694 34,849 11,12
Kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung kegiatan tersebut antara
lain: 1. Perencanaan Program Peningkatan Kapasitas Produksi 17 ton Baja
Nasional (2020 – 2024): pada Triwulan I 2019 telah dilaksanakan koordinasi dengan industri dan asosiasi industri;
2. Persiapan Program Temu Bisnis dengan negara-negara mitra; 3. Peningkatan SDM dalam Rangka Pengembangan Hilirisasi Industri
Logam Berbasis Pengolahan Sumber Daya Mineral Logam Bukan Besi; 4. Peningkatan Kompetensi SDM dalam Rangka Pengembangan Hilirisasi
Industri Logam Berbasis Pengolahan Sumber Daya Mineral Logam Bukan Besi Angkatan I ( Nikel dan turunannya). Pada Triwulan I 2019,
telah dilaksanakan kegiatan Pelatihan Peningkatan SDM Industri Logam Berbasis Nikel dan Turunannya di Kendari, Sulawesi Tenggara
pada tanggal 25 – 30 Maret 2019.
Laporan Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan - Triwulan I 2019
III - 7 Direktorat Industri Logam
Kementerian Perindustrian
2. Sasaran Strategis 2 : Meningkatnya daya saing dan produktivitas
Sektor industri Logam
Indikator Kinerja Utama (IKU) dari sasaran ini adalah: a. Indikator Kinerja Utama (IKU) 1 : Kontribusi ekspor produk industri logam
terhadap ekspor nasional Tabel 3.6
Perkembangan Ekspor Industri Logam (USD miliar)
Uraian 2014 2015 2016 2017 2018 2019trw-1
Nasional 176,3 150,4 144,5 168,7 180,2 43,7 Industri Non Migas 117,4 106,9 109,1 125,0 130,0 31,0 ILMATE 32,0 28,0 28,3 31,8 35,8 8,6 Industri Logam 9,7 8,3 7,8 10,6 13,6 3,4
Tabel 3.7
Target dan Realisasi IKU Kontribusi Ekspor Produk Industri Logam
Terhadap Ekspor Nasional (%)
IKU Target Capaian Capaian %
Kontribusi Ekspor Produk Industri Logam Terhadap
Ekspor Nasional (%)
6,1 3,4 55,74%
Laporan Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan - Triwulan I 2019
III - 8 Direktorat Industri Logam
Kementerian Perindustrian
Tabel 3.8
Kontribusi Ekspor Produk Industri Logam Terhadap Ekspor
Nasional (%)
Uraian 2016 2017 2018 2019
TW I Kontribusi Ekspor Produk Industri Logam terhadap Ekspor Nasional
5,37 6,28 6,41 7,9
Nilai ekspor produk industri logam sampai dengan Triwulan 1 tahun 2019
adalah sebesar USD 2,85 milyar. Kontribusi ekspor industri logam sampai dengan Triwulan 1 tahun 2019 adalah sebesar 7,9%.
Kegiatan untuk mendukung pencapaian indikator kinerja tersebut adalah: 1. Koordinasi dan persiapan bimbingan teknis dalam rangka peningkatan
daya saing dan produktivitas industri logam: pada Triwulan I 2019, koordinasi dengan pihak terkait telah dilaksanakan untuk penjajakan
dan persiapan Bimbingan Teknis Peningkatan Daya Saing Sektor Industri Logam.
b. Indikator Kinerja Utama (IKU) 2 : Produktivitas SDM industri Logam
Cerminan kinerja Direktorat Industri Logam juga dapat dilihat dari tingkat
produktivitas tenaga kerja sektor industri logam dasar. Produktivitas merupakan rasio antara nilai output dengan nilai input. Dalam kaitannya
dengan pengukuran kinerja Direktorat Industri Logam, produktivitas tenaga kerja diukur dari rasio atau perbandingan antara nilai tambah
dengan jumlah tenaga kerja pada sektor yang dimaksud.
Laporan Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan - Triwulan I 2019
III - 9 Direktorat Industri Logam
Kementerian Perindustrian
Tabel 3.9
Target dan Realisasi IKU Produktivitas SDM Industri Logam
(Rp. Juta per orang per tahun)
IKU Target Capaian Capaian
%
Produktivitas SDM Industri Logam (Rp. Juta perorang per
tahun)
689,9 358,5 57,2
Tabel 3.10
Produktivitas SDM Industri Logam (Rp. Juta perorang per tahun)
Uraian 2016 2017 2018 2019 TW I
Produktivitas SDM Industri Logam
492,9 558 625.1 689,9
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa produktivitas SDM industri logam masih di bawah target.
Kegiatan untuk mendukung pencapaian indikator kinerja tersebut adalah: 1. Persiapan dan koordinasi program peningkatan kompetensi SDM sektor
industri logam: pada Triwulan I 2019, koordinasi dengan pihak terkait dalam rangka penjajakan dan persiapan kegiatan pelatihan dalam
rangka meningkatkan kompetensi SDM sektor telah dilaksanakan.
Laporan Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan - Triwulan I 2019
III - 10 Direktorat Industri Logam
Kementerian Perindustrian
B. Perspektif Proses Bisnis Internal
1. Sasaran Strategis 1 : Tersedianya Kebijakan Pembangunan Industri
Logam yang Efektif
Indikator Kinerja Utama (IKU) dari sasaran ini adalah:
a. Indikator Kinerja Utama (IKU) 1: Jumlah Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI)
Penerapan kebijakan standardisasi produk industri logam memiliki sasaran untuk mendukung peningkatan produktivitas, daya guna produksi, mutu
barang, jasa, proses, serta sistem. Hal tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan daya saing, perlindungan konsumen, pelaku usaha, tenaga
kerja dan masyarakat khususnya di bidang keselamatan, keamanan,
kesehatan dan lingkungan hidup seperti yang diamanatkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Pembangunan Sarana dan
Prasarana Industri. Ruang lingkup kegiatan Perumusan Standar Nasional Indonesia Produk
Industri Logam (RSNI Produk Industri Logam), yaitu sebagai berikut : • Melakukan pengumpulan data produk logam tersebut diatas dan
referensi standar yang diperlukan termasuk hasil uji laboratorium apabila kondisi memerlukan;
• Melakukan kajian dan evaluasi terhadap keberadaan dan kemanfaatan
SNI yang ada maupun referensi yang diperlukan; • Menyusun draft RSNI;
• Mengindentisifikasi stakeholder;
• Melakukan koordinasi dengan Panitia Teknis;
• Menyelenggarakan dan memfasilitasi pembahasan teknis melalui rapat teknis oleh Panitia Teknis (Pantek);
• Menyelenggarakan rapat prakonsensus dan konsensus nasional oleh
Pantek bersama stakeholder;
Laporan Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan - Triwulan I 2019
III - 11 Direktorat Industri Logam
Kementerian Perindustrian
• Melaksanakan dan memfasilitasi perbaikan hasil rapat teknis, prakonsensus hingga konsensus bersama Panitia Teknis (pantek).
Tabel 3.11
Target dan Realisasi IKU Jumlah Rancangan Standar Nasional
Indonesia (RSNI)
IKU Target Capaian Capaian %
Jumlah Rancangan Standa Nasional Indonesia (RSNI)
3 0 0
Tabel 3.12
Jumlah Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI)
Uraian 2016 2017 2018 2019 TW1
Jumlah Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI)
2 5 5 0
Kegiatan untuk mendukung pencapaian indikator kinerja tersebut meliputi:
1. Penyusunan konsep (drafting) RSNI: Pada Triwulan I 2019, telah
dilaksanakan rapat koordinasi untuk penyusunan konsep RSNI dan rapat koordinasi untuk persiapan Bimbingan Teknis Penerapan SNI.
b. Indikator Kinerja Utama (IKU) 2: Jumlah Regulasi Teknis Pemberlakuan
SNI, ST dan/atau PTC secara wajib Kegiatan Penyusunan dan Penerapan SNI Wajib Produk Industri Material
Dasar Logam ini merupakan kegiatan yang berulang pada setiap tahunnya. Hal ini terkait dengan Tupoksi Direktorat Industri Logam sesuai Peraturan
Menteri Perindustrian Nomor: 107/M-IND/PER/12/2015 mengenai Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian, menyatakan bahwa
Laporan Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan - Triwulan I 2019
III - 12 Direktorat Industri Logam
Kementerian Perindustrian
Direktorat Industri Logam mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan norma, standar, prosedur, kriteria di bidang
perencanaan, perizinan, data dan informasi industri logam. Tujuan Kegiatan Penyusunan dan Penerapan SNI Wajib Produk Industri
Logam meliputi: • Meningkatkan daya saing Industri Logam, mengamankan pasar dalam
negeri terhadap masuknya produk-produk logam berkualitas rendah;
• Meningkatkan perlindungan dan jaminan kualitas produk bagi konsumen, pelaku usaha, masyarakat, kelestarian fungsi lingkungan
hidup, dan negara; dan • Meningkatkan efisiensi produksi, membentuk persaingan usaha yang
sehat dan transparan, memacu kemampuan inovasi, serta
meningkatkan kepastian usaha. Adapun hasil yang telah dicapai pada pada program Penyusunan dan
Penerapan Pemberlakuan SNI Wajib Produk Industri Logam, yaitu sebagai berikut :
• Penyusunan Usulan Program Nasional Regulasi Teknis (PNRT) Sektor
Industri Logam; • Perumusan dan Penetapan Regulasi (Peraturan Menteri Perindustrian)
tentang Pemberlakuan dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia (SNI) Produk Industri Logam Secara Wajib;
• Perumusan dan Penetapan Peraturan Menteri Perindustrian Tentang
Penunjukan Lembaga Penilaian Kesesuaian Dalam Rangka Pemberlakuan dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia (SNI)
Produk Industri Logam Secara Wajib; • Perumusan dan Penetapan Petunjuk Teknis (Peraturan Direktur
Jenderal) Pemberlakuan dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia
(SNI) Produk Industri Logam Secara Wajib; dan
Laporan Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan - Triwulan I 2019
III - 13 Direktorat Industri Logam
Kementerian Perindustrian
• Pelaksanaan Pemberlakuan dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia (SNI) Produk Industri Logam Secara Wajib.
Adapun Produk Industri Logam yang termasuk ke dalam Pemberlakuan SNI Wajib adalah :
• Kabel berinti tunggal berbentuk padat atau dipilin atau fleksibel, berpenghantar tembaga polos atau dilapis atau berisolasi PVC dengan
tegangan 450/750 volt • Kabel multi inti berbentuk padat atau dipilin atau fleksibel,
berpenghantar tembaga polos atau dilapis atau berisolasi PVC dengan
tegangan 450/750 volt • Kabel inti tunggal atau multi inti, berbentuk bulat atau pipih, fleksibel
(senur), berpenghantar tembaga polos atau dilapis PVC dengan
tegangan 450/750 volt • Kabel inti tunggal atau multi inti, berbentuk padat atau dipilin atau
fleksibel, berpenghantar tembaga, alauminium, atau paduan aluminium, baik polos, dianil, atau dilapis, berisolasi PVC, PE, XLPE, EPR, HEPR
untuk voltase pengenal 1kV sampai dengan 3kV • Kabel inti tunggal atau multi inti, berbentuk padat atau dipilin atau
fleksibel, berpenghantar tembaga, alauminium, atau paduan aluminium,
baik polos, dianil, atau dilapis, berisolasi PVC, PE, XLPE, EPR, HEPR untuk voltase pengenal 6kV sampai dengan 30kV
• Penyambung pipa berulir dari besi cor maleable hitam
• Baja tulangan beton • Baja lembaran lapis seng (Bj LS)
• Baja Lembaran dan Gulungan Lapis Paduan Aluminium - Seng (Bj.L AS)
• Kompor gas bahan bakar LPG satu tungku dengan sistem pemantik
mekanik
Laporan Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan - Triwulan I 2019
III - 14 Direktorat Industri Logam
Kementerian Perindustrian
• Kompor gas tekanan rendah jenis dua dan tiga tungku dengan sistem pemantik mekanik
• Tabung baja LPG
• Kompor gas tekanan rendah jenis dua dan tiga tungku dengan sistem
pemantik • Baja Profil Siku Sama Kaki
• Baja Profil I-Beam
• Baja Profil Kanal U • Baja Profil WF
• Baja Profil H
• Tujuh Kawat Baja Tanpa Lapisan Dipilin Untuk Konstruksi Beton
Pratekan (PC Strand / KBjP-P7) • Kawat Baja Tanpa Lapisan Untuk Konstruksi Beton Pratekan (PC Wire /
KBjP)
• Kawat Baja Kuens (quench) Temper Untuk Konstruksi Beton Pratekan (PC Bar / KBjP-Q)
• Tali kawat baja
• Tali kawat baja untuk minyak dan gas bumi • Baja Batangan untuk Keperluan Umum (BjKU)
• Kawat Baja Untuk Minyak dan Gas Bumi
• Baja Lembaran, Plat, dan Gulungan Canai Panas
• Baja Lembaran dan Gulungan Canai Dingin • Kawat Baja Beton Pratekan
• Kawat Ban ( Bead Wire)
Laporan Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan - Triwulan I 2019
III - 15 Direktorat Industri Logam
Kementerian Perindustrian
Tabel 3.13
Target dan Realisasi IKU Jumlah regulasi teknis pemberlakuan SNI, ST
dan/atau PTC secara wajib (regulasi)
IKU Target Capaian Capaian
%
Jumlah regulasi teknis pemberlakuan SNI, ST
dan/atau PTC secara wajib
3 0 0
Tabel 3.14
Jumlah regulasi teknis pemberlakuan SNI, ST dan/atau PTC secara
wajib (regulasi)
Uraian 2016 2017 2018 2019 TW
I
Jumlah regulasi teknis pemberlakuan SNI, ST dan/atau PTC secara wajib (regulasi)
1 1 1 0
Adapaun kegiatan yang dilaksnakan untuk mencapai indikator ini adalah sebagai berikut:
1. Koordinasi dan Persiapan Bimbingan Teknis Penerapan SNI Wajib Industri Logam: pada Triwulan I 2019, telah dilaksanakan koordinasi
untuk persiapan Bimbingan Teknis Penerapan SNI Wajib sektor industri logam di triwulan berikutnya.
Laporan Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan - Triwulan I 2019
III - 16 Direktorat Industri Logam
Kementerian Perindustrian
2. Sasaran Strategis 2: Terselenggaranya urusan pemerintahan di
bidang perindustrian yang berdaya saing dan berkelanjutan
Indikator Kinerja Utama (IKU) dari sasaran ini adalah: a. Indikator Kinerja Utama (IKU) 1: Infrastruktur kompetensi yang terbentuk
SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek Pengetahuan (knowledge), Keterampilan dan/atau Keahlian (skills) serta
Sikap kerja (attitude) yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. SKKNI berfungsi sebagai acuan untuk pendidikan/pelatihan berbasis
kompetensi; pelaksanaan uji kompetensi (sertifikasi kompetensi); untuk
menstrukturkan perusahaan; dan penyusunan SOP perusahaan. Pada tahun 2019, untuk infrastruktur kompetensi, Direktorat Industri
Logam menargetkan tersusunnya 2 Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) untuk sektor industri logam. Pada lima
tahun terakhir telah tersusun beberapa SKKNI di sektor industri material logam, antara lain: Kategori Industri Pengolahan Golongan Pokok Industri
Logam Dasar Bidang Jasa Pembuatan Barang-Barang dari Logam Subbidang Pengelasan (2018); SKKNI Industri Logam Dasar Bidang
Industri Aluminium Ekstrusi (2016); dan SKKNI Industri Baja Dasar (2016).
Tabel 3.15
Target dan Realisasi IKU Infrastruktur kompetensi yang terbentuk
(SKKNI)
IKU Target Capaian Capaian %
Infrastruktur kompetensi
yang terbentuk (SKKNI)
2 0 0
Laporan Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan - Triwulan I 2019
III - 17 Direktorat Industri Logam
Kementerian Perindustrian
Tabel 3.16
Infrastruktur kompetensi yang terbentuk (SKKNI)
(SKKNI)
Uraian 2016 2017 2018 2019
TW I
Infrastruktur kompetensi yang terbentuk (SKKNI)
2 0 1 0
Untuk mencapai indikator tersebut maka dilaksanakan kegiatan berikut:
1. Koordinasi dan Persiapan Penyusunan Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) Sektor Industri
Logam: pada Triwulan I 2019, persiapan berupa rapat koordinasi RSKKNI telah dilaksanakan.
Laporan Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan - Triwulan I 2019
III - 18 Direktorat Industri Logam
Kementerian Perindustrian
3.2 ANALISIS CAPAIAN KINERJA
Penilaian capaian indikator kinerja kegiatan dilakukan mengetahui tingkat
keberhasilan yang telah dicapai pada periode waktu yang ditetapkan. Capaian kinerja untuk masing-masing output kegiatan baik dari segi anggaran maupun fisik adalah
sebagai berikut :
Tabel 3.17
Target dan Realisasi Pelaksanaan per Output
4917 - Peningkatan kompetensi SDM Industri Logam
Output Triwulan Ini (%) S.D. Triwulan Ini (%)
Keuangan Fisik Keuangan Fisik S R S R S R S R
1 6 7 8 9 10 11 12 13
001 Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) Sektor Industri Logam
5,63 14,62 11,71 2,19 5,63 14,62 11,71 2,19
002 SDM Sektor Industri Logam yang Terlatih
10,78 3,31 19,92 14,97 10,78 3,31 19,92 14,97
003 Bimbingan Teknis Penerapan SNI Wajib Industri Logam
6,41 14,13 11,00 7,15 6,41 14,13 11,00 7,15
004 Bimbingan Teknis dalam rangka Peningkatan Daya Saing dan Produktivitas Industri Logam
10,20 5,27 10,73 9,73 10,20 5,27 10,73 9,73
005 Peningkatan Kompetensi SDM Dalam Rangka Pengembangan Hilirisasi Industri Logam Berbasis Pengolahan Sumber Daya Mineral Logam Bukan Besi
10,07 14,84 10,88 10,88 10,07 14,84 10,88 10,88
Jumlah 6,35 6,54 9,68 7,10 6,35 6,54 9,68 7,10
Laporan Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan - Triwulan I 2019
III - 19 Direktorat Industri Logam
Kementerian Perindustrian
Tabel 3.18
Target dan Realisasi Pelaksanaan per Output
5882 - Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam
Output Triwulan Ini (%) S.D. Triwulan Ini (%)
Keuangan Fisik Keuangan Fisik S R S R S R S R
1 6 7 8 9 10 11 12 13
003 Klaster 10 Juta Ton Produksi Logam Nasional
11,53 - 14,18 10,96 11,53 - 14,18 10,96
017 Dokumen Program, Evaluasi, Pelaporan, dan Tata Usaha
7,99 6,54 8,91 6,27 7,99 6,54 8,91 6,27
020 Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) Industri Logam
9,12 0,69 14,48 13,85 9,12 0,69 14,48 13,85
Jumlah 2,73 0,83 3,66 3,08 2,73 0,83 3,66 3,08
Realisasi keuangan sampai dengan Triwulan I tahun 2019 adalah sebesar 7,36%,
sedangkan realisasi fisik sampai dengan Triwulan I tahun 2019 adalah sebesar 10,19%.
Secara detail data keuangan Triwulan I 2019 dari Direktorat Industri Logam, yaitu sebagai berikut:
Laporan Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan - Triwulan I 2019
III - 20 Direktorat Industri Logam
Kementerian Perindustrian
Tabel 3.19
Data Realisasi Keuangan Kegiatan
NoSasaranStrategis
IndikatorKinerjaUtama Target Satuan RencanaKegiatan Anggaran(Rp.) Realisasi(Rp.)
PerspektifStakeholder
1 Meningkatnyapopulasidanpersebaranindustri
1 Jumlahunitindustripengolahannon-migasbesarsedang
171 Unit 1 PersiapanPenyusunanRencana,ProgramDanAnggaran
1.655.938.000
108.340.000(6.54%)
2 PerencanaanDanPersiapanEvaluasiDanPelaporanProgramPenumbuhanDanPengembanganIndustriLogam
3 PersiapanPengumpulanDanPengolahanData
4 PersiapanKajiTindakIsuAktualIndustrilogam
5 LayananTataUsaha
2 Nilaiinvestasidisektorindustripengolahannon-migas
54.71 Rp.Triliun
1 PerencanaandanPersiapanPeningkatanKapasitasProduksi17JutaTonBajaNasional(2020-2024)
900.000.000 0(0%)
2 PersiapanpelaksanaanTemuBisnisdengannegaramitra
3 PersiapanPeningkatanKompetensiSDMDalamRangkaPengembanganHilirisasiIndustriLogamBerbasisPengolahanSumberDayaMineralLogamBukanBesi
1.850.000.000 274.469.223(14.84%)
Laporan Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan - Triwulan I 2019
III - 21 Direktorat Industri Logam
Kementerian Perindustrian
4 PeningkatanKompetensiSDMDalamRangkaPengembanganHilirisasiIndustriLogamBerbasisPengolahanSumberDayaMineralLogamBukanBesiAngkatanI(Nikeldanturunannya)
2 Meningkatnyadayasaingdanproduktivitassektorindustri
1 Kontribusieksporprodukindustripengolahannon-migasterhadapekspornasional
6,1 Persen KoordinasidanPersiapanBimbinganTeknisdalamrangkaPeningkatanDayaSaingdanProduktivitasIndustriLogam
1.925.000.000
101.414.088(5.27%)
2 ProduktivitasSDMindustri
625,10 Rp.Juta
1 KoordinasidanPersiapanPeningkatanKompetensiSDMSektorIndustriLogam
3.168.816.000
104.698.000(3.3%)
PerspektifProsesBisnisInternal1 Tersedianya
kebijakanpembangunanindustriyangefektif
1 JumlahRancanganStandarNasionalIndonesia(RSNI)
3 RSNI 1 PenyusunanKonsep(drafting)RSNI
1.782.495.000
12.203.000(0.68%)
2 JumlahregulasiteknispemberlakuanSNI,STdan/atauPTCsecarawajib
3 Regulasi
1 KoordinasidanPersiapanBimbinganTeknisPenerapanSNIWajibIndustriLogam
2.000.000.000
282.634.100(14.13%)
2 Terselenggaranyaurusanpemerintahandibidangperindustrianyangberdayasaingdanberkelanjutan
1 Infrastrukturkompetensiyangterbentuk
2 SKKNI
1 KoordinasidanPersiapanPenyusunanRancanganStandarKompetensiKerjaNasionalIndonesia(RSKKNI)SektorIndustriLogam
1.299.450.000
190.028.088(14.62%)
JUMLAH 14.581.699.000 1.073.786.499(7.36%)
Laporan Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan - Triwulan I 2019
III - 22 Direktorat Industri Logam
Kementerian Perindustrian
3.3 HAMBATAN DAN KENDALA PELAKSANAAN
Pelaksanaan kegiatan pada Triwulan I tahun 2019 tidak terdapat kendala yang
berarti. Namun, presentase realisasi keuangan dan realisasi fisik masih rendah. Hal ini dikarenakan pada periode triwulan ini pelaksana kegiatan masih dalam tahap
persiapan dan berkoordinasi dengan stakeholder lainnya.
3.4 LANGKAH TINDAK LANJUT
Upaya dan langkah tindak lanjut terkait dengan kendala pelaksanaan yang dapat
dilakukan untuk peningkatan kinerja adalah: 1. Mempercepat pelaksanaan kegiatan;
2. Mengoptimalkan penggunaan anggaran untuk mencapai target yang telah
ditentukan; 3. Melakukan koordinasi yang lebih baik dalam rangka penyesuaian dan
penetapan jadwal dengan penyedia jasa, stakeholder, dan instansi terkait; 4. Mengoptimalkan SDM yang ada di Direktorat Industri Logam.
Laporan Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan – Triwulan I 2019
IV - 1 Direktorat Industri Logam Kementerian Perindustrian
BAB IV PENUTUP
Dalam rangka memaksimalkan pelaksanaan dan penyerapan anggaran yang tepat
sesuai dengan jadwal dan target yang telah direncanakan, maka Direktorat Industri Logam harus mengupayakan untuk meminimalisir kendala-kendala yang
terjadi pada Triwulan I tahun 2019 agar berbagai hambatan yang menyebabkan tidak terlaksananya kegiatan Direktorat Industri Logam dapat dihindari.
Demikian laporan ini disusun untuk dijadikan bahan evaluasi bagi Direktorat Industri Logam terhadap pelaksanaan seluruh kegiatan dan pencapaian keluaran
serta bahan pertimbangan bagi pelaksanaan realisasi anggaran untuk triwulan selanjutnya.
FORMULIR A
I. DATA UMUM1. Nomor Kode dan Nama Unit Organisasi2. Nomor Kode dan Nama Fungsi3. Nomor Kode dan Nama Sub Fungsi4. Nomor Kode dan Nama Program5. Indikator Hasil6. Nomor Kode dan Nama Kegiatan7. Jangka Waktu Pelaksanaan Kegiatan/Tahun Ke : 1/18. Penanggung Jawab Kegiatan9. Tempat Kedudukan Penanggung Jawab Kegiatan10. Nomor Surat Pengesahan DIPA
II. DATA KEUANGAN DAN INDIKATOR KELUARAN PER OUTPUT KEGIATAN
No. Loan PHLN Rupiah Total2 3 4 5 6 7
001 - 1.299.450 1.299.450 Tersusunnya Rancangan Standard Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) Sektor Industri Logam
2 RSKKNI
002 - 3.168.816 3.168.816 Tersedianya SDM di Industri Logam yang memiliki kompetensi untuk mendukung peningkatan daya saing industri baja nasional secara keseluruhan baik industri di hulu maupun hilir
240 Orang
003 - 2.000.000 2.000.000 Tersedianya SDM di Industri Logam yang memiliki kompetensi untuk mendukung peningkatan daya saing dan produktivitas industri logam
60 Orang
004 - 1.925.000 1.925.000 Tersedianya SDM di Industri Logam yang memiliki kompetensi untuk mendukung peningkatan daya saing dan produktivitas industri logam
80 Orang
005 - 1.850.000 1.850.000 Tersedianya SDM di Industri Logam yang memiliki kompetensi untuk mendukung peningkatan daya saing industri baja nasional secara keseluruhan baik industri di hulu maupun hilir
60 Orang
- 10.243.266 10.243.266
SDM Sektor Industri Logam yang Terlatih
Bimbingan Teknis Penerapan SNI Wajib Industri Logam
Bimbingan Teknis dalam rangka Peningkatan Daya Saing dan Produktivitas Industri Logam
Peningkatan Kompetensi SDM Dalam Rangka Pengembangan Hilirisasi Industri Logam Berbasis Pengolahan Sumber Daya Mineral Logam Bukan Besi
Total
Nomor Kode dan Nama Output Anggaran (Rp. 000) Indikator Keluaran (Output) Satuan (Unit)
1
Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) Sektor Industri Logam
: 10.04.08. Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika: : 4917 - Peningkatan kompetensi SDM Industri Logam
: Ir. Dini Hanggandari, MSi: Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52-53, Lt. 12 : SP DIPA- 019.04.1.423089/2019
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATANTRIWULAN I TAHUN ANGGARAN 2019
DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM
: (423089) DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI LOGAM, MESIN, ALAT TRANSPORTASI DAN ELEKTRONIKA: 10. Pendidikan: 10.04. Pendidikan Non-formal Dan Informal
III. TARGET DAN REALISASI PELAKSANAAN PER OUTPUT
S R S R S R S R S R S R2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
001 - - - - 5,63 14,62 11,71 2,19 5,63 14,62 11,71 2,19 DKI JAKARTA
002 - - - - 10,78 3,31 19,92 14,97 10,78 3,31 19,92 14,97 DKI JAKARTA
003 - - - - 6,41 14,13 11,00 7,15 6,41 14,13 11,00 7,15 DKI JAKARTA
004 - - - - 10,20 5,27 10,73 9,73 10,20 5,27 10,73 9,73 DKI JAKARTA
005 - - - - 10,07 14,84 10,88 10,88 10,07 14,84 10,88 10,88 DKI JAKARTA
- - - - 6,35 6,54 9,68 7,10 6,35 6,54 9,68 7,10
Peningkatan Kompetensi SDM Dalam Rangka Pengembangan
Jumlah
Fisik
1
Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
SDM Sektor Industri Logam yang Terlatih
Bimbingan Teknis Penerapan SNI Wajib Industri Logam
Bimbingan Teknis dalam rangka Peningkatan Daya Saing dan
OutputS.D. Triwulan Lalu (%) Triwulan Ini (%) S.D. Triwulan Ini (%)
Lokasi KegiatanKeuangan Fisik Keuangan Fisik Keuangan
IV. KENDALA DAN LANGKAH TINDAK LANJUT YANG DIPERLUKAN
No
1
1. 001 Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) Sektor Industri Logam
- Belum melakukan koordinasi ke tim penyusun untuk tindak lanjut
- Koordinasi yang lebih intensif dengan instansi terkait dan melibatkan stakeholder.
- Stakeholder (industri dan asosiasi industri), anggota tim penyusun, dan instansi terkait
2. 001 Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) Sektor Industri Logam
- Belum melakukan koordinasi dengan tim teknis penyusun
- Melakukan koordinasi yang lebih intensif melalui kegiatan rapat dan persuratan resmi dengan stakeholder (industri, asosiasi industri, instansi terkait, dan anggota tim penyusun)
- Stakeholder (industri, asosiasi industri, instansi terkait, dan anggota tim penyusun)
3. 001 Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) Sektor Industri Logam
- Belum melakukan koordinasi terhadap tim teknis penyusun
- Melakukan koordinasi yang lebih intensif melalui kegiatan rapat dan persuratan resmi dengan stakeholder (industri, asosiasi industri, instansi terkait, dan anggota tim penyusun)
- Stakeholder (industri, asosiasi industri, instansi terkait, dan anggota tim penyusun)
4. 001 Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) Sektor Industri Logam
- Belum mengadakan koordinasi dengan tim penyusun
- Melakukan koordinasi yang lebih intensif melalui kegiatan rapat dan persuratan resmi dengan stakeholder (industri, asosiasi industri, instansi terkait, dan anggota tim penyusun)
- Stakeholder (industri, asosiasi industri, instansi terkait, dan anggota tim penyusun)
5. 002 SDM Sektor Industri Logam yang Terlatih - Belum diterimanya jawaban dari penyedia jasa - Melakukan koordinasi yang lebih intensif melalui kegiatan rapat dan persuratan resmi dengan pihak penyedia jasa.
- Penyedia jasa, koordinator kegiatan, dan PPK
6. 003 Bimbingan Teknis Penerapan SNI Wajib Industri Logam
- Belum ada penentuan untuk Bimtek yang akan segera dilaksanakan
- Melakukan koordinasi dengan stakeholder (industri, asosiasi industri, dan instansi terkait) untuk mengidentifikasi kebutuhan dan urgensi Bimtek untuk SNI wajib mana yang perlu segera dilaksanakan
- Stakeholder (industri, asosiasi industri, dan instansi terkait)
Jakarta Selatan, 5 April 2019
Direktur Industri Logam
Ir. Dini Hanggandari, MSi
Output Kendala Tindak Lanjut yang Diperlukan Pihak yang Diharapkan Dapat Membantu Penyelesaian Masalah
2 3 4 5
FORMULIR A
I. DATA UMUM1. Nomor Kode dan Nama Unit Organisasi2. Nomor Kode dan Nama Fungsi3. Nomor Kode dan Nama Sub Fungsi4. Nomor Kode dan Nama Program5. Indikator Hasil6. Nomor Kode dan Nama Kegiatan7. Jangka Waktu Pelaksanaan Kegiatan/Tahun Ke : 1/18. Penanggung Jawab Kegiatan9. Tempat Kedudukan Penanggung Jawab Kegiatan10. Nomor Surat Pengesahan DIPA
II. DATA KEUANGAN DAN INDIKATOR KELUARAN PER OUTPUT KEGIATAN
No. Loan PHLN Rupiah Total2 3 4 5 6 7
003 - 900.000 900.000 Meningkatnya Kapasitas Produksi 17 Juta Ton Baja Nasional (2020 - 2024)
70 Persen
017 - 1.655.938 1.655.938 Tersedianya Strategi dan Program Kerja yang Konkrit serta Dinamis
3 Dokumen
020 - 1.782.495 1.782.495 Terumuskannya atau terevisinya Rancangan Standar Nasional Indonesia Produk Industri Logam
3 RSNI
- 4.338.433 4.338.433
Dokumen Program, Evaluasi, Pelaporan, dan Tata Usaha
Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) Industri Logam
Total
Nomor Kode dan Nama Output Anggaran (Rp. 000) Indikator Keluaran (Output) Satuan (Unit)
1
Klaster 10 Juta Ton Produksi Logam Nasional
: 04.07.08. Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika: : 5882 - Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam
: Ir. Dini Hanggandari, MSi: Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52-53, Lt. 12 : SP DIPA- 019.04.1.423089/2019
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATANTRIWULAN I TAHUN ANGGARAN 2019
DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM
: (423089) DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI LOGAM, MESIN, ALAT TRANSPORTASI DAN ELEKTRONIKA: 04. Ekonomi: 04.07. Industri Dan Konstruksi
III. TARGET DAN REALISASI PELAKSANAAN PER OUTPUT
S R S R S R S R S R S R2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
003 - - - - 11,53 - 14,18 10,96 11,53 - 14,18 10,96 DKI JAKARTA
017 - - - - 7,99 6,54 8,91 6,27 7,99 6,54 8,91 6,27 DKI JAKARTA
020 - - - - 9,12 0,69 14,48 13,85 9,12 0,69 14,48 13,85 DKI JAKARTA
- - - - 2,73 0,83 3,66 3,08 2,73 0,83 3,66 3,08
Fisik
1
Klaster 10 Juta Ton Produksi Logam Nasional
Dokumen Program, Evaluasi, Pelaporan, dan Tata Usaha
Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) Industri Logam
Jumlah
OutputS.D. Triwulan Lalu (%) Triwulan Ini (%) S.D. Triwulan Ini (%)
Lokasi KegiatanKeuangan Fisik Keuangan Fisik Keuangan
IV. KENDALA DAN LANGKAH TINDAK LANJUT YANG DIPERLUKAN
No
1
. - TIDAK ADA KENDALA - -
Jakarta Selatan, 5 April 2019
Direktur Industri Logam
Ir. Dini Hanggandari, MSi
Output Kendala Tindak Lanjut yang Diperlukan Pihak yang Diharapkan Dapat Membantu Penyelesaian Masalah
2 3 4 5
TargetAntara
RealisasiTarget
PerspektifStakeholder
1 Meningkatnyapopulasidanpersebaranindustri
1 Jumlahunitindustripengolahannon-migasbesarsedang
171 Unit 1.655.938.000 108.340.000(6.54%)
20% 1 PersiapanPenyusunanRencana,ProgramDanAnggaran
PersiapanpelaksanaanforumKoordinasiProgram
2 PerencanaanDanPersiapanEvaluasiDanPelaporanProgramPenumbuhanDanPengembanganIndustriLogam
PenyusunanLaporanKinerjaTriwulanI2019
3 PersiapanPengumpulanDanPengolahanData
PemutakhirandanpengumpulandatakinerjasektorTriwulanI
4 PersiapanKajiTindakIsuAktualIndustrilogam
5 LayananTataUsaha Layanantatausahadanadministrasirutin
2 Nilaiinvestasidisektorindustripengolahannon-migas
54,71 Rp.Triliun 900.000.000 0(0%)
20% 1 PerencanaandanPersiapanPeningkatanKapasitasProduksi17JutaTonBajaNasional(2020-2024)
KoordinasidanpenjadwalankegiatanSteelDialoguedanFGDSupplydemandindustribajanasiona;
2 PersiapanpelaksanaanTemuBisnisdenganngearamitra
KoordinasidanpenjadwalankegiatanSteelDialoguedanFGDSupplydemandindustribajanasiona;
UnitOrganisasi:DIREKTORATINDUSTRILOGAMTAHUN2019
No SasaranStrategis IndikatorKinerjaUtama Target Satuan Anggaran
CAPAIANRENCANAAKSITRIWULANI
TAHUNANGGARAN2019
RealisasiAnggaran(TriwulanI)
TriwulanI
RencanaKegiatan
TargetAntara
RealisasiTargetNo SasaranStrategis IndikatorKinerjaUtama Target Satuan Anggaran
RealisasiAnggaran(TriwulanI)
TriwulanI
RencanaKegiatan
1.850.000.000 274.469.223(14.84%)
1 PersiapanPeningkatanKompetensiSDMDalamRangkaPengembanganHilirisasiIndustriLogamBerbasisPengolahanSumberDayaMineralLogamBukanBesi
Koordinasidanpenjadwalanpelaksanaankegiatanpelatihan
2 PeningkatanKompetensiSDMDalamRangkaPengembanganHilirisasiIndustriLogamBerbasisPengolahanSumberDayaMineralLogamBukanBesiAngkatanI(Nikeldanturunannya)
TelahdilaksanakanpelatihanpeningkatankompetensiSDMindustrilogamberbasisnikel(Morowali)dantembaga(Gresik)
2 Meningkatnyadayasaingdanproduktivitassektorindustri
1 Kontribusieksporprodukindustripengolahannon-migasterhadapekspornasional
6,1 Persen 1.925.000.000 101.414.088(5.27%)
20% 1 KoordinasidanPersiapanBimbinganTeknisdalamrangkaPeningkatanDayaSaingdanProduktivitasIndustriLogam
Persiapankegiatanbimbinganteknis
2 ProduktivitasSDMindustri 625,10 Rp.Juta 3.168.816.000 104.698.000(3.3%)
20% 1 KoordinasidanPersiapanPeningkatanKompetensiSDMSektorIndustriLogam
Koordinasidanpersiapankegiatanpelatihan
TargetAntara
RealisasiTargetNo SasaranStrategis IndikatorKinerjaUtama Target Satuan Anggaran
RealisasiAnggaran(TriwulanI)
TriwulanI
RencanaKegiatan
PerspektifProsesBisnisInternal
1 Tersedianyakebijakanpembangunanindustriyangefektif
1 JumlahRancanganStandarNasionalIndonesia(RSNI)
3 RSNI 1.782.495.000 12.203.000(0.68%)
20% 1 PenyusunanKonsep(drafting)RSNI
Penyusunankonsep(drafting)dankoordinasidengankomisiteknis
2 JumlahregulasiteknispemberlakuanSNI,STdan/atauPTCsecarawajib
3 Regulasi 2.000.000.000 282.634.100(14.13%)
20% 1 KoordinasidanPersiapanBimbinganTeknisPenerapanSNIWajibIndustriLogam
Koordinasidenganindustri,BiroHukum,danLSPro
2 Terselenggaranyaurusanpemerintahandibidangperindustrianyangberdayasaingdanberkelanjutan
2 Infrastrukturkompetensiyangterbentuk
2 SKKNI 1.299.450.000 190.028.088(14.62%)
20% 1 KoordinasidanPersiapanPenyusunanRancanganStandarKompetensiKerjaNasionalIndonesia(RSKKNI)Sektor
Penyusunankonsep(drafting)dankoordinasidengankomisiteknis
14.581.699.0001.073.786.499
(7.36%)Jumlah