LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI...
Transcript of LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI...
LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
TRIWULAN IV TA.2016
K E M E N T E R I A N P E R I N D U S T R I A N BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
J A K A R T A 2 0 1 7
Laporan Triwulan IV TA. 2016 Kata Pengantar
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) i
KATA PENGANTAR
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri sebagai Unit Eselon I di
Kementerian Perindustrian wajib menyusun dan menyampaikan Laporan
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan yang merupakan
pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan Triwulan IV Tahun Anggaran 2016 sesuai
dengan ketentuan Perpres Nomor 29 Tahun 2016 dan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan baik ditinjau dari realisasi keuangan maupun
pencapaian realisasi fisik.
Laporan ini merupakan pertanggungjawaban satuan kerja di lingkungan BPPI
yang terdiri dari 1 (satu) Sekretariat, 4 (empat) Pusat, 11 (sebelas) Balai Besar, dan 11
(sebelas) Balai Riset dan Standardisasi Industri dan Balai Sertifikasi Industri yang
kegiatannya direncanakan dalam kurun waktu antara 10 bulan sampai 12 bulan.
Berdasarkan hasil evaluasi realisasi keuangan sampai dengan per 31 Desember 2016
(Triwulan IV) Tahun Anggaran 2016 dengan Pagu Anggaran sebesar Rp
576.513.693.000,- telah berhasil mencapai realisasi keuangan 91,63% dari sasaran
99,39% dan realisasi fisik sebesar 98,60% dari sasaran 100,00%. Realisasi tidak
mencapai target pada umunya disebabkan : revisi dan penghematan anggaran dan
target penerimaan PNBP yang tidak tercapai. Diharapkan realisasi TA. 2017 berhasil
mencapai target realisasi keuangan diatas 96,00% dan realisasi fisik sebesar 100,00%.
Jakarta, Januari 2017
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri
Laporan Triwulan IV TA. 2016 Daftar Isi
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1. Tugas Pokok dan Fungsi ........................................................................................ 1
1.2. Latar Belakang Program/Kegiatan ....................................................................... 2
1.3. Struktur Organisasi ................................................................................................ 4
BAB III RENCANA PROGRAM/KEGIATAN ............................................................ 8
2.1. Kegiatan Tahun Anggaran 2016 .......................................................................... 8
2.2. Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan ............................................ 13
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN ................................................................... 166
3.1. Hasil yang telah dicapai dan Analisis Capaian Kinerja.....Error! Bookmark not
defined.16
3.2. Hambatan dan Kendala Pelaksanaan ................................................................. 35
3.3. Langkah Tindak Lanjut ........................................................................................ 36
BAB I PENUTUP ......................................................................................................... 37
LAMPIRAN
1. FORM B LAPORAN TRIWULAN IV TA 2016
2. FORM A LAPORAN TRIWULAN IV TA 2016 SATKER DAN UNIT KERJA DI
LINGKUNGAN BPPI
3. FORM ALKI
Laporan Triwulan IV TA 2016
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tugas Pokok dan Fungsi
Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri (BPKIMI) mengalami
perubahahan nomenklatur menjadi Badan Penelitian dan Pengembangan Industri
(BPPI) sesuai Perpres No. 29 Tahun 2015 tentang Kementerian Perindustrian.
Berdasarkan Perpres tersebut BPPI mengemban tugas menyelenggarakan
penelitian dan pengembangan di bidang perindustrian. Dalam melaksanakan tugas,
BPPI menyelenggarakan fungsi yaitu:
1. Penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program penelitian, pengkajian, dan
pengembangan di bidang teknologi industri, jasa industri, standardisasi industri,
konservasi, dIersifikasi energi, industri hijau, iklim usaha dan kebijakan makro
industri jangka menengah dan jangka panjang, serta promosi dan perlindungan hak
kekayaan intelektual di bidang industri;
2. Pelaksanaan penelitian, pengkajian, dan pengembangan di bidang teknologi
industri, jasa industri, standardisasi industri, konservasi, diversifikasi energi,
industri hijau, iklim usaha dan kebijakan makro industri jangka menengah dan
jangka panjang, serta promosi dan perlindungan hak kekayaan intelektual di
bidang industri;
3. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan penelitian, pengkajian, dan
pengembangan di bidang teknologi industri, jasa industri, standardisasi industri,
konservasi, dIersifikasi energi, industri hijau, iklim usaha dan kebijakan makro
industri jangka menengah dan jangka panjang, serta promosi dan perlindungan hak
kekayaan intelektual di bidang industri;
4. Pelaksanaan administrasi Badan Penelitian dan Pengembangan Industri; dan
5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
Untuk mendukung Tugas Pokok dan Fungsi tersebut, BPPI memiliki 5 (lima) unit
setingkat eselon II di pusat, 11 (sebelas) Balai Besar dan 11 (sebelas) Balai Riset dan
Standardisasi Industri (Baristand Industri), dan BSI yang tersebar di 15 provinsi di
Indonesia.
Laporan Triwulan IV TA 2016
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 2
1.2 Latar Belakang Kegiatan/Program
Hasil capaian kinerja BPPI pada periode tahun 2015 dalam upaya mendukung
pengembangan industri nasional, melalui kebijakan-kebijakan pengembangan industri
antara lain sebagai berikut :
a. Mengembangkan Kemampuan Inovasi dan Penguasaan Teknologi Industri
1) Hasil Penelitian dan Pengembangan yang Siap Diterapkan, pada TA. 2015
mencapai 62 (enam puluh dua) penelitian dari target 68 (enam puluh delapan)
penelitian.
2) Pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan oleh sektor industri pada tahun
TA. 2015 dapat dicapai 35 (tiga puluh lima) penelitian dari target 48 (empat
puluh delapan) penelitian. Masih terbatasnya hasil litbang yang dimanfaatkan
oleh masyarakat industri karena hasil litbang umumnya masih dalam bentuk
prototype atau uji coba, sehingga menyebabkan kontribusi litbang terhadap
pembangunan ekonomi tidak optimal;
b. Memfasilitasi penerapan, pengembangan, dan penggunaan Hak Kekayaan
Intelektual (HKI).
Teknologi hasil litbang memerlukan perlindungan hukum yang memadai untuk
mendapatkan kepastian perlindungan atas hak kekayaan intelektual pada saat
diterapkan di industri. Fasilitas perlindungan HKI yang dilakukan masih terbatas
untuk fasilitasi paten Balai Besar dan Baristand Industri di lingkungan BPPI.
Dalam fasilitasi HKI, terdapat beberapa kendala antara lain belum cukupnya
pemahaman tentang paten drafting dan mekanisme pengurusan paten di
lingkungan para peneliti dan perekayasa. Jumlah pendaftaran Perlindungan HKI
pada TA. 2015 sebanyak 7 (tujuh) pendaftaran paten.
Kendala yang dialami untuk dapat merealisasikan indikator ini adalah karena
kewenangan penyelesaian pelanggaran berada pada instansi lain, seperti: Ditjen
HKI, Pengadilan, dan Polri sedangkan Kemenperin dalam hal ini hanya bertindak
sebagai fasilitasi/advokasi. Koordinasi penyelesaian permasalahan dengan pihak
terkait mengalami banyak hambatan mengingat banyak kasus yang terjadi di
seluruh sektor yang harus diselesaikan. Oleh sebab itu perlu ditingkatkan
koordinasi dengan instansi terkait.
c. Memfasilitasi penerapan Standardisasi
Kegiatan yang dilakukan untuk mendukung penerapan standardisasi adalah :
Laporan Triwulan IV TA 2016
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 3
1) Peningkatan Standardisasi Industri;
2) Penerapan standardisasi dan peningkatan mutu produk industri.
Pada TA. 2015 telah dihasilkan 120 (seratus dua puluh) RSNI. Kendala yang
dihadapi dalam proses perumusan RSNI antara lain adalah proses perumusan SNI
dilakukan oleh Panitia Teknis yang ada di Direktorat Teknis, rapat teknis/rapat
konsensus tidak dapat dilaksanakan pada awal tahun berjalan hingga menumpuk di
akhir tahun dan mengakibatkan kesulitan dalam hal mengalokasikan sumber daya
manusia dan waktu untuk penyelenggaraan rapat teknis/rapat konsensus yang
efektif; proses perumusan sering kali terhambat oleh ketidaksiapan konseptor
sehingga proses rapat teknis berlangsung lebih dari tiga kali.
Untuk terus meningkatkan jumlah RSNI hasil konsensus, pada Tahun 2016 akan
dilakukan koordinasi yang lebih baik dengan Direktorat dan instansi terkait lainnya.
Perlu adanya usulan kepada Badan Standardisasi Nasional yang mengatur tentang
proses perumusan SNI untuk membuat terobosan melakukan konsensus dengan
metode lain.
d. Memfasilitasi kebijakan dan iklim usaha dalam mendukung pengembangan industri
Pengembangan kebijakan harus terus dilakukan dan diarahkan sesuai dengan
perubahan kondisi lingkungan strategis, sehingga mampu menciptakan iklim usaha
industri yang kondusif dalam rangka meningkatkan daya saing industri. Saat ini
telah dilakukan koordinasi dengan para Pembina sektor industri untuk
mengakomodir masalah apa yang dihadapi oleh sektor agar kebijakan yang
dirumuskan sesuai dengan permasalahan yang dihadapi sesuai dengan kebutuhan,
bersinergi dengan kementerian dan lembaga terkait lainnya dalam merumuskan
suatu kebijakan, melakukan sosialisasi kepada asosiasi dan pelaku industri terkait
dengan kebijakan yang ada, sehingga tujuan dari kebijakan tersebut sesuai dengan
sasaran.
e. Meningkatkan pengembangan Industri Hijau
Pengembangan industri hijau adalah bagian dari upaya pemerintah mendorong
sektor industri ikut bertanggungjawab dalam upaya pengembangan industri yang
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Demikian juga, pengembangan industri
hijau diharapkan akan menjawab tantangan perdagangan global dengan
peningkatan daya saing melalui optimalisasi penggunaan bahan baku, energi dan air
dalam setiap kegiatan produksinya dan sekaligus berperan dalam mengurangi
dampak negatif terhadap lingkungan.
Laporan Triwulan IV TA 2016
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 4
Sampai TA. 2015 telah disusun beberapa dokumen dan kebijakan untuk mendukung
pengembangan industri hijau. Salah satu dokumen tersebut adalah Standar Industri
Hijau (SIH) dan pedoman pengurangan emisi Gas Rumah Kaca. Standar industri
hijau disusun untuk setiap komoditi industri, yang difokuskan pada efisiensi sumber
daya (bahan baku, energi, dan air) untuk menjamin keberlanjutan industri
(sustainable industry).
Undang-Undang (UU) No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005-2025 telah ditetapkan bahwa visi pembangunan
nasional adalah untuk mewujudkan Indonesia Yang Mandiri, Maju, Adil Dan
Makmur. Di dalamnya disebutkan bahwa struktur perekonomian diperkuat dengan
mendudukkan sektor industri sebagai motor penggerak, untuk itu pembangunan
industri diarahkan dalam mewujudkan industri yang berdaya saing dengan struktur
industri yang sehat dan berkeadilan.
Berdasarkan arah kebijakan pembangunan RPJPN tersebut di atas, maka pada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2016 – 2019
ditetapkan visi pembangunan industri nasional yaitu Memantapkan Daya Saing
Basis Industri Manufaktur yang Berkelanjutan serta Terbangunnya Pilar
Industri Andalan Masa Depan yang dituangkan dalam visi Kementerian
Perindustrian tahun 2016 – 2019 “Indonesia Menjadi Negara Industri Tangguh Pada
Tahun 2035”.
Dalam rangka mendukung terwujudnya Visi Pembangunan Industri Nasional
Jangka Panjang (2025) yang diamanatkan kepada Kementerian Perindustrian, BPPI
sebagai salah satu unit eselon I mempunyai visi:
“Menjadi lembaga penyedia rumusan kebijakan yang visioner dan pelayanan teknis teknologis terkini yang mampu menjadi katalis peningkatan produktIIItas dan daya
saing sektor industri di tingkat nasional maupun global”
f. Struktur Organisasi
Berdasarkan Permenperin No. 107 Tahun 2015 tentang Organisasi dan tata Kerja
Kementerian Perindustrian, untuk mendukung tugas dalam menyelenggarakan
penelitian dan pengembangan di bidang perindustrian, BPPI didukung oleh Sekretariat
dan 4 (empat) satuan kerja pusat-pusat yaitu :
Laporan Triwulan IV TA 2016
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 5
1) Sekretariat, mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknis dan administratif
kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan
Industri;
2) Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Industri dan Kekayaan Intelektual
mempunyai tugas melaksanakan penelitian, pengkajian, dan pengembangan
teknologi industri, jasa industri, serta promosi dan perlindungan kekayaan
intelektual di bidang industri;
3) Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau dan Lingkungan Hidup
mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan
program penelitian, pengkajian, dan pengembangan di bidang industri hijau,
lingkungan hidup, manajemen energi dan air;
4) Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Iklim Usaha Industri mempunyai
tugas melaksanakan perumusan kebijakan teknis, rencana, program, pelaksanaan
penelitian, pengkajian, pengembangan, fasilitasi, pemantauan dan pelaporan di
bidang kebijakan iklim usaha dan kebijakan makro industri jangka menengah dan
jangka panjang;
5) Pusat Standardisasi Industri mempunyai tugas melaksanakan perumusan
kebijakan teknis, rencana, program, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan penelitian, pengkajian, pengembangan standardisasi industri.
Di samping pusat-pusat tersebut, 11 unit Balai Besar, 11 Balai Riset dan
Standardisasi Industri (Baristand Industri) dan Balai Sertifikasi Industri mempunyai
peranan yang penting sebagai unit pelayanan teknis dan perwakilan Kementerian
Perindustrian di daerah. Beberapa Balai Besar dan Baristand ada yang telah memiliki
status Badan Layanan Umum (BLU). Dengan berstatus BLU, Balai-Balai tersebut dapat
secara cepat memberikan pelayanan teknis kepada masyarakat dan mengelola aset
dan keuangannya secara optimal. Masing-masing unit tersebut memiliki kompetensi
masing-masing seperti tercantum pada Tabel 1.1
Tabel 1.1 Kompetensi Inti Balai Besar
Balai Besar Kompetensi Inti 1. Tekstil (BBT), Bandung Desain Struktur dan Permukaan Tekstil 2. Bahan dan Barang Teknik (B4T),
Bandung Quality Assurance untuk teknologi pengelasan bawah air, instrumentasi virtual & material teknik/maju berbasis polimer
Laporan Triwulan IV TA 2016
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 6
Balai Besar Kompetensi Inti 3. Logam dan Mesin (BBLM),
Bandung Desain Proses dan Produk engineering (fokus: peralatan energi dan tooling)
4. Keramik (BBK), Bandung Material Engineering for Electric & Structural Ceramic
5. Pulp dan Kertas (BBPK), Bandung
Bioengineering untuk pulp dan kertas
6. Industri Agro (BBIA), Bogor Komponen aktif bahan alami komoditas agro
7. Kimia dan Kemasan (BBKK), Jakarta
Fine Chemical & Degradable Packaging Design
8. Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (BBTPPI), Semarang
Teknologi terapan untuk pengendalian buangan industri
9. Kulit, Karet dan Plastik (BBKKP), Yogyakarta
Desain bahan dan konstruksi sepatu
10. Kerajinan dan Batik (BBKB), Yogyakarta
Desain dan bahan baku baru untuk produk-produk kerajinan dan batik
11. Industri Hasil Perkebunan (BBIHP), Makassar
Proses produksi dan teknologi terapan untuk pengolahan kakao
Fokus Baristand Industri yang berada di bawah pembinaan BPPI dapat dilihat
pada Tabel 1. 2
Tabel 1.2 Fokus Balai Riset dan Standardisasi Industri
Baristand Fokus 1. Aceh Rempah dan minyak atsiri 2. Medan Mesin dan peralatan pabrik 3. Padang Makanan tradisional 4. Palembang Karet komponen teknis 5. Lampung Tepung industri agro 6. Surabaya Mesin listrik & peralatan listrik 7. Banjarbaru Teknologi pengolahan kayu, rotan, dan
bambu 8. Samarinda Hasil perikanan dan perkebunan 9. Pontianak Bahan baku kosmetik alami dan pangan
semi basah 10. Manado Teknologi pengolahan palma 11. Ambon Teknologi pengolahan hasil laut
Laporan Triwulan IV TA 2016
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 7
Gambar 1. Struktur Organisasi BPPI
Laporan Triwulan IV TA 2016
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 8
BAB III
RENCANA PROGRAM 2016
2.1 Program Pengkajian Kebijakan, Iklim, dan Mutu Industri Tahun
Anggaran 2016
Secara nomenklatur telah terjadi perubahan dari Badan Pengkajian Kebijakan
Iklim dan Mutu Industri (BPKIMI) menjadi Badan Penelitian dan Pengembangan
Industri (BPPI), namun dalam program dan penganggaran masih dengan nama
Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri.
Kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan untuk mendukung program tersebut
terdiri atas:
1. Penyusunan Rencana dan Evaluasi Program Pengembangan Teknologi dan
Kebijakan Industri;
2. Pengkajian Kebijakan Dan Iklim Usaha Industri;
3. Perencanaan Kebijakan Standardisasi Industri;
4. Pengkajian Industri Hijau Dan Lingkungan Hidup;
5. Pengkajian Teknologi Dan Hak Kekayaan Intelektual;
6. Penelitian Dan Pengembangan Teknologi;
7. Riset Dan Standardisasi Bidang Industri
Program ini bertujuan untuk mewujudkan iklim usaha yang kondusif dalam
rangka mendukung daya saing industri nasional yang akan dicapai melalui fungsi
masing-masing Pusat didukung oleh inovasi teknologi dan fungsi pelayanan.
Melalui perumusan dan analisa kebijakan dan iklim di sektor industri,
standardisasi, pelaksanaan kebijakan dan iklim di bidang penelitian dan
pengembangan industri sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
serta untuk meningkatkan kemampuan industri dalam menciptakan,
mengembangkan, menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam uji
komersialisasi hasil penelitian dan pengembangan, rancangan produk baru, proses
produksi, energi terbarukan, lingkungan hidup, dan tenaga kerja serta sarana dan
prasarana industri sebagai faktor pendukung berhasilnya pembangunan industri.
Laporan Triwulan IV TA 2016
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 9
Dengan indikator pencapaian tersusunnya rumusan dan analisis kebijakan dari
iklim di sektor industri serta analisa, standar, prosedur di bidang industri serta
terhasilkannya kuantitas, kualitas hasil litbang, dan kebijakan pendukungnya yang
mampu diaplikasikan hingga skala pabrik.
Dalam rangka melaksanakan tugas Program, Kegiatan pada TA. 2016 maka
anggaran program dari masing-masing kegiatan mempunyai pagu anggaran seperti
pada tabel 2.1
Tabel 2.3 Pagu Anggaran Program BPPI 2016 per Desember 2016
Program/Kegiatan Pagu Anggaran
(Rp 000,-)
Program: Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri 576.513.693 Kegiatan 1: Pengkajian Kebijakan dan Iklim Usaha Industri 7.166.391 Kegiatan 2: Perencanaan Kebijakan Standardisasi Industri 13.316.546 Kegiatan 3: Pengkajian Industri Hijau dan Lingkungan Hidup 8.850.770 Kegiatan 4: Penyusunan Rencana Dan Evaluasi Program Kebijakan Iklim Usaha, Dan Mutu Industri 40.648.907 Kegiatan 5: Pengkajian Teknologi dan Hak Kekayaan Intelektual 9.192.638 Kegiatan 6: Penelitian dan Pengembangan Teknologi a. Peningkatan Dan Pengembangan Teknologi 320.271.472 b. Riset Dan Standardisasi Bidang Industri 160.432.457 Kegiatan 7: Sertifikasi Industri 16.634.512
Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri tahun 2016 pada
Triwulan II TA. 2016 memiliki Pagu sebesar Rp 585.849.153.000,00 dan Triwulan IV
setelah revisi menjadi Rp 576.513.693.000,00.
Tabel 2.4 Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri
KEGIATAN PAGU (Rp. 000) Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri
576.513.693
Pengkajian Kebijakan Dan Iklim Usaha Industri 7.166.391 Rekomendasi Kebijakan Teknis Dalam Meningkatkan Iklim Usaha Industri
2.361.000
Diseminasi Kebijakan Industri 175.000 Dokumen Penelitian Dan Pengembangan Harmonisasi Kebijakan Industri
1.205.000
Fasilitasi Peningkatan Iklim Usaha Industri 775.000 Pembinaan Dan Fasilitasi Iklim Usaha Industri 1.261.326 Layanan Perkantoran 500.000
Laporan Triwulan IV TA 2016
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 10
KEGIATAN PAGU (Rp. 000)
Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri 576.513.693
Pengkajian Kebijakan Dan Iklim Usaha Industri 7.166.391
Rekomendasi Kebijakan Teknis Dalam Meningkatkan Iklim Usaha Industri 2.361.000
Diseminasi Kebijakan Industri 175.000
Dokumen Penelitian Dan Pengembangan Harmonisasi Kebijakan Industri 1.205.000
Fasilitasi Peningkatan Iklim Usaha Industri 775.000
Pembinaan Dan Fasilitasi Iklim Usaha Industri 1.261.326
Layanan Perkantoran 500.000
Perangkat Pengolah Data Dan Komunikasi 889.065
Perencanaan Kebijakan Standardisasi Industri 13.316.546
Penyusunan Rsni, St, Ptc 3.233.184
Regulasi Teknis Standardisasi Industri 789.386
Skema Sertifikasi Produk 700.761
Pengawasan Standardisasi Industri 521.668
Sdm Dibidang Standardisasi Industri 2.442.723
Kerjasama Standardisasi Industri 2.023.952
Penegakan Hukum Standardisasi Industri 575.681
Kajian Terkait Standardisasi Industri 1.279.302
Dukungan Teknis Manajemen Kinerja Pusat Standardisasi 906.253
Layanan Perkantoran 471.870
Perangkat Pengolah Data Dan Komunikasi 371.766
Pengkajian Industri Hijau Dan Lingkungan Hidup 8.850.770
Layanan Manajemen Kinerja Dan Tata Usaha 379.860
Penghargaan Industri Hijau 1.438.000
Kebijakan Penurunan Emisi Grk 3.203.302
Infrastruktur Industri Hijau 2.475.658
Capacity Building Industri Hijau 206.525
Kerjasama Dan Sosialisasi Penerapan Industri Hijau 806.943
Layanan Perkantoran 580.680
Penyusunan Rencana Dan Evaluasi Program Kebijakan Iklim Usaha, Dan Mutu Industri
40.648.907
Dokumen Perencanaan Dan Pelaporan Bppi 3.085.841
Laporan Kegiatan/koordinasi/pembinaan Dan Tindak Lanjut/monev 8.317.109
Sdm Yang DibIIIna Dan Dikembangkan Kompetensinya 2.907.892
Publikasi 999.075
Layanan Perkantoran 26.070.794
Pengkajian Teknologi Dan Hak Kekayaan Intelektual 9.192.638
Laporan Kegiatan/kajian/monev Kebijakan Pusat Pengkajian Teknologi, Haki 1.400.506
Fasilitasi Pemanfaatan Dan Penerapanteknologi Industri 2.090.449
Penelitian, Pengembangan, Dan Aplikasi Teknologi Industri 1.247.755
Hasil Litbang Yang Diusulkan Dipatenkan 1.745.290
Perumusan Dan Penerapan Kebijakan Teknis Bidang Teknologi Industri Dan Hki 1.591.018
Layanan Perkantoran 675.620
Peralatan Dan Fasilitas Perkantoran 246.000
Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Kimia Dan Kemasan 1.400.506
Laporan Triwulan IV TA 2016
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 11
KEGIATAN PAGU (Rp. 000)
Hasil Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Industri Kimia Dan Kemasan 26.744.861
Fasilitas Layanan Litbang Dan Jasa Teknis Industri 961.854
Layanan Dukungan Manajemen 2.929.129
Layanan Perkantoran 1.310.875
Kendaraan Bermotor 20.310.643
Perangkat Pengolah Data Dan Komunikasi 315.800
Peralatan Dan Fasilitas Perkantoran 113.140
Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Tekstil 22.301.257
Hasil Kajian/penelitian Penguasaan Teknologi Industri Tekstil 795.785
Layanan Jasa Teknis Industri Tekstil 2.838.464
Layanan Dukungan Manajemen Balai Besar Tekstil 1.431.048
Layanan Perkantoran 17.235.960
Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Kulit, Karet Dan Plastik 25.267.527
Hasil Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Industri Kulit, Karet Dan Plastik 994.734
Fasilitasi Pengembangan Dan Pemanfaatan Teknologi 3.043.411
Peralatan Dan Mesin 265.879
Layanan Dukungan Manajemen 804.378
Layanan Perkantoran 20.159.125
Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Industri Agro 56.945.112
Hasil Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Industri Agro 1.296.278
Jasa Layanan Teknis Kepada Industri 29.831.576
Layanan Perkantoran 25.817.258
Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Pulp Dan Kertas 22.549.673
Hasil Penelitian Dan Pengembangan Industri Pulp Dan Kertas 1.238.210
Layanan Litbang Dan Jasa Teknis Industri Pulp Dan Kertas 2.401.145
Peralatan Dan Mesin 253.086
Layanan Dukungan Manajemen 1.293.903
Layanan Perkantoran 16.475.900
Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Hasil Perkebunan 18.754.722
Hasil Kajian/ Penelitian Penguasaan Teknologi Industri Hasil Perkebunan 488.182
Layanan Jasa Teknis 1.725.785
Layanan Dukungan Manajemen 1.958.863
Layanan Perkantoran 14.607.969
Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Logam Dan Mesin 22.540.358
Hasil Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Industri Logam Dan Mesin 888.180
Peningkatan Kualitas Layanan Publik Kepada Pelaku Usaha Industri Dan Masyarakat 1.938.883
Sistem Informasi Yang Handal 146.04
Tata Laksana Yang Efektif Dan Efisien 1.053.067
Layanan Internal Organisasi 508.981
Layanan Perkantoran 18.513.111
Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Keramik 25.842.309
Hasil Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Industri Keramik 1.032.268
Fasilitasi Pengembangan Dan Pemanfaatan Teknologi 766.400
Pelaksanaan Pembinaan Pelayanan Dan Pengawasan Teknis Industri 4.398.490
Laporan Triwulan IV TA 2016
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 12
KEGIATAN PAGU (Rp. 000)
Layanan Kepegawaian Dan Kelembagaan 1.791.434
Layanan Administrasi Keuangan Dan Pelaporan 522.008
Layanan Perkantoran 19.550.827
Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Bahan Dan Barang Teknik 47.865.899
Hasil Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Industri Bahan Dan Barang Teknik 1.448.392
Layanan Jasa Teknis 15.245.500
Layanan Dukungan Manajemen 11.106.108
Layanan Perkantoran 19.152.704
Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri 29.021.337
Hasil Kajian Penelitaian Penguasaan Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri 1.362.016
Layanan Jasa Teknis 7.579.668
Pengembangan Kelembagaan Balai Besar/ Baristand Industri 1.289.939
Dokumen Perencanaan/ Penganggaran/ Pelaporan/ Monitoring Dan Evaluasi 361.099
Layanan Perkantoran 16.760.965
Perangkat Pengolah Data Dan Komunikasi 118
Peralatan Dan Fasilitas Perkantoran 1.357.281
Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Kerajinan Dan Batik 22.438.417
Hasil Kajian/penelitian Penguasaan Teknologi Industri Kerajinan Dan Batik 805.484
Layanan Jasa Teknis Industri Kerajinan Dan Batik 976.694
Layanan Dukungan Manajemen Balai Besar Kerajinan Dan Batik 2.047.746
Layanan Perkantoran 18.834.325
Riset Dan Standardisasi Bidang Industri 160.432.457
Hasil Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Industri Banjarbaru 3.662.700
Peningkatan Layanan Jasa Teknis Kepada Industri 3.473.383
Penguatan Infrastruktur Litbang Dan Jpt 17.094.198
Penguatan Kelembagaan 8.227.435
Dokumen Perencanaan/penganggaran/pelaporan/monitoring Dan Evaluasi 2.273.152
Orang Peserta Peningkatan Kemampuan Sdm Riset Dan Standarisasi 400.575
Penelitian, Kajian Dan Rekayasa 1.688.931
Layanan Jasa Teknis 6.952.719
Pengembangan Kelembagaan Balai Besar/baristand Industri 515.7
Layanan Perkantoran 106.350.705
Kendaraan Bermotor 410
Perangkat Pengolah Data Dan Komunikasi 755.086
Peralatan Dan Fasilitas Perkantoran 5.533.797
Gedung/bangunan 2.104.451
Sertifikasi Industri 16.404.869
Layanan Jasa Teknis Kepada Industri 4.915.457
Pengembangan Kelembagaan Sertifikasi 4.556.934
Peningkatan Kemampuan Sdm 1.220.802
Dokumen Perencanaan/penganggaran/pelaporan/monitoring Dan Evaluasi 371.704
Layanan Perkantoran 4.769.972
Perangkat Pengolah Data Dan Komunikasi 187.975
Peralatan Dan Fasilitas Perkantoran 187.81
Gedung/bangunan 194.215
Laporan Triwulan IV TA 2016
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 13
KEGIATAN PAGU (Rp. 000)
Sertifikasi Industri 16.634.512
Layanan Jasa Teknis Kepada Industri 4.927.457
Pengembangan Kelembagaan Sertifikasi 3.451.525
Peningkatan Kemampuan Sdm 1.450.026
Dokumen Perencanaan/penganggaran/pelaporan/monitoring Dan Evaluasi 461.249
Layanan Perkantoran 5.139.882
Perangkat Pengolah Data Dan Komunikasi 761.458
Peralatan Dan Fasilitas Perkantoran 248.700
Gedung/bangunan 194.215
Layanan Jasa Teknis Kepada Industri 4.927.457
2.2 Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Program/Kegiatan
Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri
Dalam rangka pelaksanaan kebijakan dan strategi industrialisasi, BPPI
mempunyai Sasaran strategis dan Indikator Kenerja Utama yang dituangkan dalam
kebijakan jangka menengah yaitu Rencana Strategis. Selanjutnya Sasaran Strategis dan
IKU tersebut dijabarkan melalui program dan kegiatan yang telah direncanakan, telah
ditetapkan sasaran yang akan dicapai beserta indikator pencapaiannya. Hal tersebut
bertujuan untuk mempermudah monitoring dan evaluasi keberhasilan implementasi
dari Renstra BPPI. Jika pencapaiannya masih dirasakan minim, maka akan dengan
mudah teridentifikasi permasalahannya sehingga dapat segera ditemukan solusinya.
Sasaran yang akan dicapai BPPI dalam kurun waktu 2015-2019 adalah sebagai berikut:
Laporan Triwulan IV TA 2016
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 14
Tabel 2.5 Sasaran dan Indikator Kinerja Program Pengembangan Teknologi dan
Kebijakan Industri
No. Sasaran Program /Indikator
Satuan Target
2015 2016 2017 2018 2019
1 Meningkatnya investasi sektor industri
- Pertumbuhan industri pionir dan industri prioritas
Persen 5,2 5,85 6,49 7,13 7,75
2 Meningkatnya penerapan standar
- Rasio penurunan impor produk industri yang SNI, ST dan/atau PTC diberlakukan secara wajib terhadap tahun sebelumnya
Persen 5 5 5 5 5
3 Meningkatnya penguasaan teknologi industri dan Penerapan HKI
- Pertumbuhan pengembangan teknologi industri
Persen 10 20 35 50 60
- Pertumbuhan penerapan inovasi teknologi industri
Persen 10 20 35 50 60
- Pertumbuhan penerapan HKI di Sektor Industri
Persen 10 20 35 50 60
- Jumlah Balai yang difasilitasi untuk mendukung Science Park
Balai 3 2 2 2 2
4 Meningkatnya industri yang menerapkan prinsip-prinsip industri hijau
- Pertumbuhan industri yang menerapkan konservasi energi
Persen 20 40 60 80 100
- Pertumbuhan kebijakan dan infrastruktur industri hijau
Persen 15 33 53 75 100
5 Meningkatnya kemampuan Balai dan hasil litbang dalam rangka meningkatkan daya saing industri
- Jumlah paket peralatan laboratorium dan sarana pendukung di Balai
Paket 22 22 22 22 22
6 Meningkatnya layanan jasa teknis kepada industri
- Peningkatan kepuasan pelanggan Indeks 3,5 3,5 3,6 3,7 3,8
- Pertumbuhan infrastruktur pelayanan teknis
Persen 5 7 10 13 15
7 Meningkatnya fasilitasi kelembagaan teknologi, industri hijau, sarana dan prasarana dan SDM litbang
- Peningkatan kompetensi SDM BPKIMI
Orang 275 275 275 275 275
- Tersedianya dukungan manajemen yang memadai
Persen 2 3 3 3 3
Laporan Triwulan IV TA 2016
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 15
Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri TA 2016 memiliki
sasaran program dan indikator kinerja sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Kinerja
berikut.
Tabel 2.6
Perjanjian Kinerja Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri
Tahun 2016
No. Sasaran
Program/Kegiatan Indikator Kinerja Target
1. Meningkatnya Investasi Sektor Industri
Pertumbuhan Industri Pionir dan Industri Prioritas
5,85 Persen
2 Meningkatnya Penguasaan Pangsa Pasar Dalam Negeri
Penurunan Impor Produk Industri yang SNI, ST dan/atau PTC Diberlakukan Secara Wajib
5 Persen
3 Meningkatnya Penguasaan Teknologi Industri dan Penerapan HKI
Pertumbuhan Pengembangan Teknologi Industri
20 Persen
Pertumbuhan Penerapan Inovasi Teknologi Industri
20 Persen
Pertumbuhan Penerapan HKI di Sektor Industri
20 Persen
4 Meningkatnya Industri yang Menerapkan Prinsip-Prinsip Industri Hijau
Pertumbuhan Industri yang Menerapkan Konservasi Energi
40 Persen
Jumlah Kebijakan dan Infrastruktur Industri Hijau
10 Kebijakan dan Infrastruktur
5 Meningkatnya Kemampuan Balai dan Hasil Litbang dalam Rangka Meningkatkan Daya Saing Industri
Jumlah Paket peralatan Laboratorium dan Sarana Pendukung Balai
18 Paket Peralatan
6 Meningkatnya Layanan Jasa Teknis kepada Industri
Tingkat Kepuasan Pelanggan Skala Indeks 3,5
7 Meningkatnya Fasilitasi Kelembagaan Teknologi, Industri Hijau, Sarana dan Prasarana dan SDM BPPI
Peningkatan Kompetensi SDM BPPI 275 Orang
Laporan Triwulan IV TA 2016
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 16
BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM
3.1 Hasil Yang Telah Dicapai Dan Analisis Capaian Kinerja
3.1.1 Hasil Yang Telah Dicapai Berdasarkan Indikator Kinerja Dalam
Perjanjian Kinerja
Sesuai dengan Rencana Aksi yang ditetapkan pada awal TA. 2016, progress
kegiatan untuk setiap Sasaran Program adalah sebagai berikut :
Tabel 2.7 Rencana Aksi
Target
Fisik(%)Rencana kegiatan
Target
Fisik(%)Rencana Kegiatan
Target
Fisik(%)Rencana Kegiatan
Target
Fisik(%)Rencana Kegiatan
1 5 6 7 8 9 10 11 121
2 13,36 Identifikasi SNI, ST
dan/atau PTC yang
akan diberlakukan
wajib; koordinasi
dengan direktorat
terkait
42,76 Rapat koordinasi
dengan stakeholders
terkait; pembahasan
SNI, ST dan/atau PTC
yang akan diberlakukan
wajib
55 Rapat koordinasi dengan
stakeholders terkait;
pembahasan SNI, ST
dan/atau PTC yang akan
diberlakukan wajib
100 Penyusunan dan
penetapan Permen
tentang
pemberlakuan SNI,
ST dan/atau PTC
wajib; Evaluasi nilai
impor untuk
komoditi SNI, ST,
dan/atau PTC wajib.3 10 Sosialisasi kegiatan
litbang ;
pengumpulan matriks
dan proposal litbang
unggulan
30 Pengumpulan matriks
dan proposal litbang
unggulan;
pengumpulan kertas
kerja penelitian,
persiapan pelaksanaan
Litbang
70% Pelaksanaan kegiatan
Litbang
100 Pelaksanaan Litbang,
workshop dan
diseminasi.
10 Sosialisasi kegiatan
dan pengumpulan
proposal Litbang
yang akan diterapkan
30 Evaluasi dan penetapan
Litbang yang akan
diterapkan, persiapan
penerapan Litbang
pada industri
70 Penerapan Litbang pada
industri
100 workshop dan
sosialisasi hasil
penerapan litbang,
25 Bimbingan
penerapan HKI hasil
litbang
50 Bimbingan penerapan
HKI hasil litbang ;
sosialisasi Fasilitasi
software paten,
pelatihan patent
drafting
65 Bimbingan penerapan
HKI hasil litbang;
sosialisasi fasilitasi
software
paten;konsultansi proses
pengajuan paten;
fasilitasi pendaftaran
paten ke Kemenkum
HAM
100 konsultansi proses
pengajuan paten;
fasilitasi pendaftaran
paten ke Kemenkum
HAM, penyusunan
laporan
5 Rapat koordinasi,
penetapan industri
yang menjadi target
asistensi, penetapan
tenaga ahli
20 Koordinasi dengan
industri; melakukan
asistensi dalam rangka
konservasi energi
65 Koordinasi dengan
industri; melakukan
asistensi dalam rangka
konservasi energi
100 Evaluasi hasil
asistensi kepada
industri
10 koordinasi dengan
pihak terkait;
penetapan
narasumber dan
rekruitmen panitia
teknis perumusan
standar industri hijau
40 Pengumpulan data
primer dan sekunder,
survey, penyusunan
draft kebijakan
69 Pembahasan draft
kebijakan dengan
stakeholders terkait
100 Finalisasi kebijakan
dan penetapan
menjadi Peraturan
Menteri
Perindustrian
5 0 pengumpulan data/
chek list spesifikasi
alat
40 Pengumpulan data/
chek list spesifikasi
alat; pengadaan barang
dan jasa
75 pengadaan barang dan
jasa; pembelian
peralatan
100 penyelesaian
pembelian peralatan
6 15 penyusunan
kuesioner dan
penetapan calon
responden
50 penyebaran kuesioner
dan rekapitulasi data
hasil kuesioner
75 penyebaran kuesioner
dan rekapitulasi data
hasil kuesioner
100 Rekapitulasi data
akhir dan
penyusunan laporan
7 15 penetapan diklat
yang akan dilakukan
selama tahun 2015;
identifikasi calon
peserta diklat
45 Koordinasi dengan
pihak terkait;
penyelenggaraan
training
65 Koordinasi dengan pihak
terkait;
penyelenggaraan
training
100 Penyelesaian
training, kelulusan
yang mendapat
beasiswa S3
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
Rencana Aksi
Progress Triwulan I Progress Triwulan II Progress Triwulan III Progress Triwulan IV
Pertumbuhan Penerapan Inovasi
Teknologi Industri
Meningkatnya
Penguasaan
Teknologi Industri
dan Penerapan HKI
Pertumbuhan Penerapan HKI di
Sektor Industri
20 Persen
Pertumbuhan Industri yang
Menerapkan Konservasi Energi
Jumlah Kebijakan dan
Infrastruktur Industri Hijau
Pertumbuhan Pengembangan
Teknologi Industri
Meningkatnya Kemampuan Balai
dan Hasil Litbang dalam Rangka
Meningkatkan Daya Saing Industri
Jumlah Paket peralatan
Laboratorium dan Sarana
Pendukung Balai
Meningkatnya Layanan Jasa Teknis
kepada Industri
Meningkatnya Fasilitasi
Kelembagaan Teknologi, Industri
Hijau, Sarana dan Prasarana dan
SDM
Meningkatnya Penguasaan Pangsa
Pasar Dalam Negeri
Penurunan Impor Produk
Industri yang SNI, ST dan/atau
PTC Diberlakukan Secara Wajib
5 Persen
20 Persen
20 Persen
40 Persen
Tingkat Kepuasan Pelanggan
Peningkatan Kompetensi SDM
5,85 Persen 20 Menyiapkan usulan
rekomendasi dan
fasilitas fskal dan non
fiskal; menyusun
rancangan kebijakan
untuk fasilitasi.
50 Identifikasi industri
yang akan diusulkan
untuk mendapatkan
insentif fiskal dan non
fiskal; pembahasan
rancangan kebijakan.
10 Kebijakan dan
Infrastruktur
75
18 Paket
Peralatan
Skala Indeks 3,5
275 Orang
Fasilitasi industri untuk
mendapatkan insentif
fiskal dan non fiskal;
pembahasan rancangan
kebijakan.
100 Penetapan industri
yang mendapatkan
insentif fiskal dan
non fiskal; penetapan
peraturan Menteri,
Evaluasi peningkatan
investasi sektor
industri.
4 Meningkatnya Industri yang
Menerapkan Prinsip-Prinsip
Industri Hijau
2 3 4Meningkatnya Investasi Sektor
Industri
Pertumbuhan Industri Pionir dan
Industri Prioritas
Laporan Triwulan IV TA 2016
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 17
Progress dari tiap indikator Sasaran Program dapat tergambar dari paparan
yang akan disampaikan pada bagian berikut.
a. Sasaran Program/Kegiatan I : Meningkatnya Investasi Sektor Industri
Pertumbuhan industri pionir dan industri prioritas dihitung dari
peningkatan jumlah investasi industri yang mengajukan permohonan fasilitas
fiskal (tax holiday & tax allowance). Angka perhitungan diambil dari total nilai
investasi industri yang mengajukan permohonan fasilitas fiskal (TH&TA) pada
tahun 2016 dibagi dengan total investasi tahun 2015 (berdasarkan data BKPM),
dan dijadikan Persen.
a) Hasil yang telah dicapai
Sampai bulan Desember 2016 progress fisik dari kegiatan-kegiatan yang
mendukung pencapaian indikator ini adalah sebesar 100,00%, target antara
dari indikator ini perkembangannya 100,00% dengan rencana kegiatan
meliputi : penetapan industri yang mendapatkan insentif fiskal dan nonfiskal;
penerapan Peraturan Menteri; Evaluasi peningkatan investasi sektor industri.
Progress tersebut telah memenuhi target yang diharapkan yaitu sebesar
100,00%, dengan telah tersusunnya beberapa rekomendasi.
b) Analisis capaian kinerja
Kegiatan yang telah dilakukan adalah telah tersusunnya kajian insentif
perpajakan dan review aturan tax allowance, rekomendasi kebijakan tarif
sektor industri, rekomendasi kebijakan nonfiskal, dan usulan industri yang
memperoleh insentif fiskal dan non fiscal. Dari target pertumbuhan industri
pionir dan industri prioritas 5,85% yang dapat terealisasi adalah 3,52%. Secara
Sasaran
Program/
Kegiatan
Indikator Kinerja Target
Sampai Triwulan IV
Target Realisasi
Target
Antara
Rencana
Kegiatan
Realisasi
Antara
Realisasi
Kegiatan
Meningkatnya
Investasi Sektor
Industri
Pertumbuhan
Industri Pionir dan
Industri Prioritas
5,85% 100 Penetapan
industri yang
mendapatkan insentif fiskal
dan nonfiskal;
penerapan Peraturan
Menteri;
Evaluasi peningkatan
investasi
sektor industri
100 Penetapan industri
yang mendapatkan
insentif fiskal dan nonfiskal;
penerapan
Peraturan Menteri; Evaluasi
peningkatan
investasi sektor industri
Laporan Triwulan IV TA 2016
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 18
fisik realisasi telah mencapai target, namun capaian pertumbuhannya tidak
dapat mencapai target.
c) Kendala
Koordinasi antar instansi yaitu BKPM, Kementerian Keuangan, dan pihak
industri sering mengalami hambatan terutama pada penyamaan data dukung.
Diharapkan pada Tahun Anggaran 2017 capaian indikator kinerja ini dapat
menigkat dan koordinasi antar lembaga dapat berjalan dengan lebih baik.
b. Sasaran Program/Kegiatan II : Meningkatnya Penguasaan Pangsa Pasar Dalam
Negeri
Indikator Kinerja dari Sasaran Strategis II adalah Rasio Penurunan Impor
Produk Industri yang SNI, ST dan/atau PTC diberlakukan secara wajib terhadap
tahun sebelumnya. Perhitungan indikator ini adalah dengan membandingkan nilai
impor tahun 2016 untuk komoditi produk industri yang SNI, ST dan/atau PTC telah
diberlakukan secara wajib dengan nilai impor pada tahun sebelumnya pada periode
yang sama tahun 2015. Hingga saat ini telah ditetapkan sebanyak 103 (seratus tiga)
SNI wajib.
a) Hasil yang telah dicapai Berdasarkan baseline Tahun 2015 (US$) 4.510.318.312 dengan realisasi
3.921.021.204, terjadi penurunan sebesar 13,07 %, telah melebihi sasaran yaitu
sebesar 5%.
b) Analisis capaian kinerja Kegiatan yang telah dilakukan untuk mendukung capaian indikator tersebut
antara lain adalah: penyiapan LPK, membuat Skema Sertifikasi, peningkatan
kemampuan SDM melalui pelatihan, penyusunan Peraturan Menteri tentang
Penunjukan LPK dalam rangka pemberlakuan SNI wajib; Pengawasan
Sasaran
Program/
Kegiatan
Indikator Kinerja Target
Sampai Triwulan IV
Target Realisasi
Target
Antara
Rencana
Kegiatan
Realisasi
Antara
Realisasi
Kegiatan
Meningkatnya Penguasaan Pangsa Pasar Dalam Negeri
Penurunan Impor Produk Industri yang SNI, ST dan/atau PTC diberlakukan secara wajib
5 % 100 Penyusunan
dan penetapan
Peremn
tentang pemberlakuan
SNI, ST
dan/atau PTC wajib;
Evaluasi nilai
imporuntuk komoditi
SNI,ST
dan/atau PTC
100 Penyiapan LPK; Membuat Skema sertifikasi; Peningkatan kemampuan SDM melalui pelatihan
Laporan Triwulan IV TA 2016
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 19
pemberlakuan SNI;Rekapitulasi nilai impor produk ber-SNI Wajib dengan
menggunakan data sekunder dari Pusdatin dan BPS;
Penurunan Impor Produk Industri yang SNI, ST dan/atau PTC diberlakukan
secara wajib pada TA. 2014 mengalami 13,66%, sedangkan TA. 2013 adalah
12,18%.
c) Kendala Adapun kendala-kendalanya adalah infrastruktur Laboratorium Penguji yang
belum mampu mendukung sepenuhnya pemberlakuan SNI, ST dan/atau PTC.
Belum siapnya IKM dalam pemberlakuan SNI, ST dan/atau PTC. Belum semua
Peraturan Menteri Pemberlakuan SNI Wajib memiliki Skema Sertifikasi, dari
105 SNI wajib baru 31 yang tersedia Skema Sertifikasinya.
Tahun Anggaran 2017 diharapkan infrastruktur laboratorium penguji SNI wajib
dapat meningkat.
c. Sasaran Program/Kegiatan III : Meningkatnya Penguasaan Teknologi
Industri dan Penerapan HKI
Sasaran Strategis III terdiri dari 3 (tiga) Indikator Kinerja berikut:
1) Pertumbuhan pengembangan teknologi industri
Pengembangan teknologi industri dilihat dari pelaksanaan litbang dan
aplikasi hasil litbang berdasarkan program prioritas dan intermediasi hasil
litbang. Pertumbuhan dihitung dari peningkatan jumlah litbang yang
dilaksanakan pada tahun 2016 dibandingkan tahun 2015.
Sasaran
Program/
Kegiatan
Indikator Kinerja Target
Sampai Triwulan IV
Target Realisasi
Target
Antara
Rencana
Kegiatan
Realisasi
Antara
Realisasi
Kegiatan
Meningkatnya penguasaan teknologi industri dan penerapan HKI
Pertumbuhan Pengembangan Teknologi Industri
20% 100% Pelaksanaan kegiatan Litbang, workshop, dan diseminasi
100% Pelaksanaan kegiatan Litbang, workshop, dan diseminasi
Pertumbuhan Penerapan Inovasi Teknologi Industri
20% 100% Workshop dan sosialisasi hasil penrapan litbang
100% Proses Implementasi litbang pada industri
Pertumbuhan Penerapan HKI di Sektor Industri
20% 100% Konsultasi proses pengajuan paten; fasilitasi pendaftran paten ke Kemenhum HAM, penyusunan laporan
100 % Konsultasi proses pengajuan paten; fasilitasi pendaftran paten ke Kemenhum HAM, penyusunan laporan
Laporan Triwulan IV TA 2016
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 20
a) Hasil yang telah dicapai
Pada Triwulan IV TA. 2016 target antara dari indikator ini
perkembangannya 100,00% dengan rencana kegiatan meliputi :
pelaksanaan litbang, workshop, diseminasi, dan pelaporan hasil kegiatan
litbang.
b) Analisis capaian kinerja
Sampai bulan Desember 2016 realisasi fisik dari indikator ini adalah
sebesar 100%. Namun, bila dilihat dari jumlah litbangnya mengalami
penurunan. Adapun kegiatan yang telah dilakukan untuk mendukung
capaian indikator tersebut antara lain adalah: pelaksanaan kegiatan
Litbang, workshop, dan diseminasi.
Bila dibandingkan tahun sebelumnya realisasi pada tahun ini menurun.
Pada TA. 2016 pengembangan teknologi industri merupakan hasil
litbang yang siap diterapkan. Realisasinya adalah 53 hasil litbang,
sedangkan TA. 2016 Realisasinya 62 hasil litbang maka terjadi
penurunan sebesar -14,52%. Padahal targetnya ada kenaikan 20% dari
tahun sebelumnya.
Namun realisasi TA. 2016 -14,52%, sedangkan TA. 2015 0,00% dan TA.
2014 menurun -35,42%.
c) Kendala
Kendala realisasi tidak dapat mencapai sasaran sampai Triwulan IV
karena adanya penghematan dan pemotongan anggaran serta penetuan
kriteria litbang yang makin ketat.
Rencana perbaikan di Tahun Anggaran selanjutnya adalah perlu
penyusunan target yang lebih realistis.
2) Pertumbuhan penerapan inovasi teknologi industri
Penerapan inovasi teknologi industri dilihat dari teknologi hasil litbang
yang diterapkan di industri khususnya pada IKM, pertumbuhan dihitung
dengan membandingkan jumlah litbang yang diimplementasikan pada
tahun 2016 dibandingkan tahun 2015. Sampai bulan Desember 2016
realisasi fisik dari indikator ini adalah sebesar 100%. Adapun kegiatan yang
telah dilakukan untuk mendukung capaian indikator tersebut antara lain
adalah implementasi litbang pada IKM yang dipilih.
Laporan Triwulan IV TA 2016
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 21
a) Hasil yang telah dicapai
Pada Triwulan IV TA. 2016 target antara dari indikator ini
perkembangannya 100,00% dengan rencana kegiatan meliputi :
sosialisasi hasil litbang, Pertemuan dengan IKM, penandatangan MoU,
operasional litbang di IKM.
b) Analisis capaian kinerja
Realisasi pertumbuhan penerapan inovasi teknologi industri pada TA
2016 adalah 34 hasil litbang, sedangkan TA. 2016 realisasinya 35 hasil
litbang maka terjadi penurunan sebesar -2,86%. Padahal targetnya ada
kenaikan 20% dari tahun sebelumnya.
Realisasi TA. 2016 menurun -2,86%, dibanding TA. 2015 yang terealisasi
-22,22% dan TA. 2014 mencapai 7,14%.
c) Kendala
Kendala realisasi tidak dapat mencapai sasaran sampai Triwulan IV
karena adanya penghematan dan pemotongan anggaran.
Rencana perbaikan di Tahun Anggaran selanjutnya adalah perlu
penyusunan target yang lebih realistis.
3) Pertumbuhan penerapan HKI di Sektor Industri
Pertumbuhan penerapan HKI di sektor industri dilihat dari jumlah fasilitasi
pendaftaran paten hasil litbang teknologi Balai Besar/Baristand tahun 2016
dibandingkan dengan tahun 2015.
Sampai bulan Desember 2016 realisasi fisik dari indikator ini adalah
sebesar 100,00%. Adapun kegiatan yang telah dilakukan untuk mendukung
capaian indikator tersebut antara lain adalah: bimbingan penerapan HKI
hasil litbang, diseminasi paten hasil litbang, paten mapping, sosialisasi,
fasilitasi software paten, finalisasi pembahasan usulan HKI.
a) Hasil yang telah dicapai
Pada Triwulan IV TA. 2016 telah melaksanakan konsultasi proses
pengajuan paten dan fasilitasi pendaftaran paten ke Kemenhum HAM,
yang menghasilkan 8(delapan) permohonan paten.
b) Analisis capaian kinerja
Pada realisasi TA. 2014 terdapat 7(tujuh) paten yang diajukan dengan
pertumbuhan 40,00%, TA. 2015 ada 14 (empat belas) dengan
Laporan Triwulan IV TA 2016
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 22
pertumbuhan 100,00%, dan TA. 2016 terdapat 8(delapan) usulan
dengan pertumbuhan -42,86%.
c) Kendala
Kendala realisasi tidak dapat mencapai sasaran sampai Triwulan IV
karena masih terbatasnya pengetahuan dan informasi mengenai
pentingnya perlindungan produk HKI di Balai Besar dan Baristand
Industri, minimnya pengetahuan inventor terhadap penulisan deskripsi
aplikasi paten, kewenangan penetapan paten ada di instansi lain yaitu
Kemenhunkam dan proses penetapan paten butuh waktu panjang,
beberapa usulan paten tidak memenuhi kualifikasi yang ditetapkan
d. Sasaran Program/Kegiatan IV : Meningkatnya Industri yang
Menerapkan Prinsip-Prinsip Industri Hijau
Sasaran Strategis IV terdiri dari 2 (dua) Indikator Kinerja berikut:
1) Pertumbuhan Industri yang Menerapkan Konservasi Energi
Indikator ini merupakan peningkatan jumlah industri yang telah
menerapkan konservasi energi dibandingkan baseline data tahun 2015.
Sampai bulan Desember 2016 realisasi fisik dari indikator ini adalah
sebesar 100,00%. Adapun kegiatan yang telah dilakukan untuk
mendukung capaian indikator tersebut antara lain adalah kegiatan
survey, rapat-rapat koordinasi, dan melakukan asistensi ke industri yang
dipilih.
a) Hasil yang telah dicapai
Pada Triwulan IV TA. 2016 target antara dari indikator ini
perkembangannya 100,00% dengan rencana kegiatan meliputi :
Sasaran
Program/
Kegiatan
Indikator Kinerja Target
Sampai Triwulan IV
Target Realisasi
Target
Antara
Rencana
Kegiatan
Realisasi
Antara
Realisasi
Kegiatan
Meningkatnya industri yang menerapkan prinsip-prinsip industri hijau
Pertumbuhan Industri yang Menerapkan Konservasi Energi
40 % 100 Evaluasi hasil asistensi kepada industri
100 Memberikan penghargaan industri hujau
Jumlah Kebijakan dan Infrastruktur Industri Hijau
10 Kebijakan dan Infrastruktur
100 Finalisasi kebijakan dan penetapan menjadi Peraturan Menteri
100 Finalisasi kebijakan dan penetapan menjadi Peraturan Menteri
Laporan Triwulan IV TA 2016
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 23
evaluasi hasil evaluasi lapangan, penilaian, dan pemberian
penghargaan.
b) Analisis capaian kinerja
Pada tahun 2014, terdapat 110 industri yang sudah menerapkan
konservasi energi dengan pertumbuhan 48,65%, sedangkan pada
tahun 2015 terdapat peningkatan menjadi 137/102penghargaan
industri sebesar 24,55%, dan TA. 2016 ada 129 industri dengan
pertumbuhan -5,84%.
c) Kendala
Permasalahan yang dihadapi sektor industri saat ini dalam kegiatan
proses produksinya masih banyak menggunakan teknologi obsolete
sehingga boros energi, air dan bahan baku, yang berdampak dalam
peningkatan emisi GRK. Untuk mengatasi masalah tersebut sekaligus
menerapkan amanat yang terkandung dalam UU No. 3 tahun 2014
tentang Perindustrian, pemerintah perlu memfasilitasi dalam upaya
mendorong industri untuk melakukan revitalisasi/ penggantian
maupun memodifikasi peralatan/mesin dengan teknologi yang
hemat dalam penggunaan sumber daya alam termasuk energi
2) Jumlah Kebijakan dan Infrastruktur Industri Hijau
Indikator ini dihitung dari jumlah kebijakan dan/atau infrastruktur
industri yang disusun untuk menunjang penerapan industri hijau.
a) Hasil yang telah dicapai
Sampai bulan Desember 2016 realisasi fisik dari indikator ini adalah
sebesar 100,00%. Adapun kegiatan yang telah dilakukan untuk
mendukung capaian indikator tersebut antara lain pembahasan draft
standar industri hijau, pembahasan dan persiapan infrastruktur
pendukung standar industri hijau dan kajian lainnya, finalisasi
kebijakan dan penetapan menjadi peraturan menteri
b) Analisis capaian kinerja
Pada tahun 2016 telah tercapai konsensus untuk 10 (sepuluh)
Rancangan Akhir Standar Industri Hijau (RASIH) yaitu untuk industri:
Kaca Lembaran, Kaca Pengaman Dilapisi, Kaca Pengaman Diperkeras,
Kemasan dari Kaca, Industri Barang Lainnya dari Kaca, Industri Baja
Lembaran (Flat Product), Industri Baja Batangan (Long Product),
Laporan Triwulan IV TA 2016
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 24
Penyamakan Kulit, Pengawetan Kulit dan Gula Kristal Putih;
diharapkan kesemua RASIH tersebut akan segera ditetapkan menjadi
Standar Industri Hijau (SIH).
Hingga tahun 2016, telah disahkan 9 (sembilan) Standar Industri
Hijau yaitu: Ubin Keramik; Tekstil Pencelupan, Pencapan dan
Penyempurnaan; Semen Portland; Pulp dan Pulp Terintegrasi Kertas;
Pupuk Buatan Tunggal Hara Makro Primer; Susu Bubuk, Karet Remah
(Crumb Rubber); dan Karet Konvensional (Ribbed Smoked Sheet
Rubber/RSS). Jumlah ini akan masih terus bertambah tentunya
c) Kendala
SIH pada awalnya akan diberlakukan secara sukarela (voluntary);
namun akan diberlakukan wajib (mandatory). Bagi perusahaan yang
telah memenuhi SIH, maka akan mendapatkan sertifikaist Industri
Hijau dan berhak menggunakan logo Industri Hijau. Dalam
penyusunan standar pada TA. 2016 sering terkendala jadwal
pertemuan teknis karena kesibukan Tim Teknis yang menyusun SIH
tersebut.
Diharapkan pada TA. 2017 akan disusun regulasi terkait pedoman
sertifikasi industri hijau dan persiapan pembentukan Komite
Otorisasi Lembaga Sertifikasi Industri Hijau (KOLSIH), dan Lembaga
Sertifikasi Industri Hijau (LSIH).
e. Sasaran Program/Kegiatan V : Meningkatnya Kemampuan Balai dan
Hasil Litbang dalam Rangka Meningkatkan Daya Saing Industri
Indikator Kinerja dari Sasaran Strategis V adalah Jumlah Paket Peralatan
Laboratorium dan Sarana Pendukung Balai. Adapun target yang ditetapkan
Sasaran
Program/
Kegiatan
Indikator Kinerja Target
Sampai Triwulan IV
Target Realisasi
Target
Antara
Rencana
Kegiatan
Realisasi
Antara
Realisasi
Kegiatan
Meningkatnya Kemampuan Balai dan Hasil Litbang dalam rangka Meningkatkan Daya Saing Industri
Jumlah Paket Peralatan Laboratorium dan Sarana Pendukung Balai
18 Paket Peralatan
100 Penyelesaian
pengadaan barang dan
jasa;
pembelian peralatan
100 Penyelesaian
pengadaan barang dan jasa;
pembelian
peralatan
Laporan Triwulan IV TA 2016
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 25
adalah pengadaan peralatan laboratorium dan sarana pendukung balai
sebanyak 18 paket peralatan untuk 18 Balai Besar dan Baristand Industri.
a) Hasil yang telah dicapai
Pada Triwulan IV TA 2016 realisasi fisiknya sebesar 100,00%, telah
melebihi sasaran yang diharapkan sebesar 100,00%. Kegiatan yang telah
dilakukan adalah melakukan kegiatan pengadaan barang dan jasa.
pengiriman barang, serah terima barang, dan pembayaran sesuai kontrak
yang disepakati.
b) Analisis capaian kinerja
Realisasi telah mencapai sasaran. Adapun target yang ditetapkan adalah
sebanyak 10 (sepuluh) paket Peralatan untuk Balai Besar dan Baristand
Industri. Pada TA. 2015 pun jumlah pengadaan paket peralatan
laboratorium dan sarana pendukung balai yang telah dilakukan.
c) Kendala
Kendala realisasi terjadi keterlambatan pengurusan dokumen dan
pengiriman barang untuk beberapa alat laboratorium, namun hal tersebut
dapat diatasi. Rencana perbaikan di Tahun Anggaran selanjutnya adalah
proses pengadaan untuk alat-alat yang spesifikasinya sulit akan
dilaksanakan sebelum tahun anggaran berjalan.
f. Sasaran Program/Kegiatan VI : Meningkatnya Layanan Jasa Teknis
kepada Industri
Indikator kinerja dari sasaran strategis ini adalah tingkat kepuasan pelanggan
yang diukur berdasarkan survey kepuasan pelanggan yang dilakukan Balai
Besar/Baristand/Balai Sertifikasi Industri. Adapun target yang ditetapkan
adalah skala indeks 3,5.
Sasaran
Program/
Kegiatan
Indikator Kinerja Target
Sampai Triwulan IV
Target Realisasi
Target
Antara
Rencana
Kegiatan
Realisasi
Antara
Realisasi
Kegiatan
Meningkatnya Layanan Jasa Teknis kepada Industri
Tingkat Kepuasan Pelanggan
Skala Indeks 3,5
100 penyebaran
kuesioner dan
rekapitulasi
data hasil kuesioner
100 penyebaran
kuesioner dan rekapitulasi data
hasil kuesioner
Laporan Triwulan IV TA 2016
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 26
a) Hasil yang telah dicapai
Pada Triwulan IV TA. 2016 realisasi fisiknya sebesar 100,00%. Realisasi
telah mencapai sasaran melalui kegiatan yang dilakukan, meliputi
kegiatan penyebaran kuesioner dan pengolahan data dari kuesioner yang
telah selesai.
b) Analisis capaian kinerja
Realisasi telah mencapai sasaran yang diharapkan. Sampai Desember
2016, berdasarkan seluruh kuesioner yang telah dikumpulkan, rata-rata
tingkat kepuasan dari 23 balai yang ada di lingkungan BPPI (11 Balai
Besar, 11 Baristand Industri dan 1 Balai Sertifikasi Industri) telah
melebihi target yang ditetapkan yaitu Skala Indeks 3,5. Pengolahan data
kuesioner dilakukan dengan metode pengukuran Skala yang digunakan
untuk mengukur nilai harapan dan kinerja adalah skala likert 1 sampai 5.
Nilai 1 (satu) berarti “sangat tidak berharap” untuk kelompok harapan
dan berarti “sangat buruk” untuk kelompok kinerja. Sedangkan nilai 5
(lima) berarti “sangat berharap” untuk kelompok harapan dan berarti
“sangat baik” untuk kelompok kinerja.
c) Kendala
Prosedur Pengaduan Masyarakat belum ada ketentuan bakunya,
sosialisasi atau promosi hasil litbang dan pelayanan jasa teknis Balai
kepada industri masih belum maksimal, kompetensi SDM Pelayanan
Publik perlu ditingkatkan, data responden belum mewakili jumlah sampel
yang diharapkan, disebabkan hanya sedikit pelanggan yang mau mengisi
survey kepuasan pelanggan.
b) Sasaran Program/Kegiatan VIII : Meningkatnya Fasilitasi Kelembagaan
Teknologi, Industri Hijau, Sarana dan Prasarana dan SDM BPPI
Sasaran
Program/
Kegiatan
Indikator Kinerja Target
Sampai Triwulan IV
Target Realisasi
Target
Antara
Rencana
Kegiatan
Realisasi
Antara
Realisasi
Kegiatan
Meningkatnya Fasilitasi Kelembagaan Teknologi, Industri Hijau, Sarana dan Prasarana dan SDM BPPI
Peningkatan Kompetensi SDM
BPPI
275 orang 100 Koordinasi dengan pihak terkait; penyelenggaraan training
292 orang (106,18%)
Telah dilaksankan beberapa diklat
Laporan Triwulan IV TA 2016
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 27
Indikator Kinerja dari Sasaran Strategis VII adalah Peningkatan Kompetensi
SDM BPPI. Indikator ini dihitung dari jumlah SDM BPPI yang melanjutkan
pendidikan ke jenjang S3, mengikuti pelatihan dan naik pangkat.
Sampai dengan Triwulan IV TA 2016 realisasi fisiknya sebesar 106,18%
atau sebanyak 292 orang telah mengikuti berbagai pelatihan dan
pengembangan kompetensi.
a) Hasil yang telah dicapai
Pada Triwulan IV TA. 2016 target antara dari indikator ini
perkembangannya 100,00% dengan rencana kegiatan meliputi :
pelaksanaan pelatihan dan pelaporan.
Sedangkan, target sasaran fisiknya sampai Triwulan IV sebesar 100,00%
dan tercapai realisasi sebesar 106,18%.
Hasil yang dicapai yaitu telah dilaksanakannya
diklat/pelatihan/assesment serta telah ada hasil dari kegiatan tersebut.
Diklat yang diselenggarakan, yaitu :
Inhouse Training Bahasa Inggris : 35 orang
Diklat Sertifikasi Pengadaan Barang dan Jasa : 12 orang
FGD pengadaan barang dan jasa : 36 orang
Diklat Public Speaking and Communication Skills: 3 orang
Inhouse Training ISO 9001:2015 (Manajemen Mutu): 25 orang
Inhouse Training Presentasi Memukau for Business Professional : 20
orang
Assessment Pejabat Struktural Es. IV di Lingkungan BPPI : 90 orang
Capacity Building di Lingkungan Seketariat BPPI : 56 orang
Magang di Perusahaan Industri : 15 orang
b) Analisis capaian kinerja
Realisasi telah melampaui target dengan jumlah SDM yang mengikuti
diklat/pelatihan/assessment. Bila dibandingkan tahun anggaran
sebelumnya adalah sebagai berikut :
Indikator Kinerja Capaian TA.
2014 2015 2016 Peningkatan Kompetensi SDM BPPI 301 308 292
Laporan Triwulan IV TA 2016
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 28
Bila dibandingkan dengan Tahun Anggaran sebelumnya, pada TA. 2016
mengalami penurunan jumlah.
c) Kendala
Kendala realisasi tidak dapat mencapai sasaran sampai Triwulan IV
karena adanya revisi dan penghematan anggaran yang menyebabkan
beberapa diklat/pelatihan/assessment yang semula sudah direncanakan
tidak dapat diselenggarakan/diikuti.
Rencana perbaikan di Tahun Anggaran selanjutnya adalah menyusun
rencana diklat berdasarkan hasil analisis jabatan sehingga
diklat/pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan instansi.
3.1.2 Hasil Yang Telah Dicapai Berdasarkan Output Kegiatan
1. Kegiatan I : Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Iklim Usaha
Industri
Kegiatan I Pagu
(Rp 000)
Triwulan IV Keuangan Fisik
S (%)
R ( %)
S (%)
R ( %)
Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Iklim Usaha Industri
7.166.391 100,00 96,17 100,00 100,00
Kegiatan Pengkajian Kebijakan dan Iklim Usaha Industri terdiri dari output
berikut:
1) Rekomendasi Kebijakan teknis dalam meningkatkan iklim usaha industri
Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 2.361.000.000,-. Realisasi
keuangan Triwulan IV sebesar 97,67 % dan realisasi fisik sebesar 100,00 %.
2) Diseminasi Kebijakan Industri
Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 175.000.000,-. Realisasi keuangan
sebesar 95,58 %, dan realisasi fisik sebesar 100,00 %.
3) Dokumen Penelitian dan Pengembangan Harmonisasi Kebijakan Industri
Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 1.205.000.000,-. Realisasi
keuangan sebesar 91,62 %, dan realisasi fisik sebesar 100,00 %.
4) Fasilitasi Peningkatan Iklim Usaha Industri
Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 775.000.000,-. Realisasi keuangan
sebesar 95,23%, dan realisasi fisik sebesar 100,00 %.
Laporan Triwulan IV TA 2016
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 29
5) Pembinaan dan Fasilitasi Iklim Usaha Industri
Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 1.261.326.000,-. Realisasi
keuangan sebesar 96,89 %, dan realisasi fisik sebesar 100,00 %.
6) Layanan Perkantoran
Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 500.000.000,-. Realisasi keuangan
sebesar 93,30 % , dan realisasi fisik sebesar 100,00 %.
7) Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 889.065.000,-. Realisasi keuangan
sebesar 99,82% , dan realisasi fisik sebesar 100,00 %.
Capaian sampai dengan Triwulan IV untuk Kegiatan Penelitian dan
Pengembangan Kebijakan Iklim Usaha Industri adalah: realisasi keuangan sebesar
96,17% dan realisasi fisik sebesar 100,00%.
2. Kegiatan II : Perencanaan Kebijakan Standardisasi Industri
Kegiatan II Pagu
(Rp 000)
Triwulan IV Keuangan Fisik
S (%)
R ( %)
S (%)
R ( %)
Perencanaan Kebijakan Standardisasi Industri
13.123.780 100,00 88,59 100,00 101,06
Kegiatan Perencanaan Kebijakan Standardisasi Industri terdiri dari output
berikut:
1) Standar Industri yang Disusun.
Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 3.554.102.000,-. Realisasi
keuangan Triwulan IV sebesar 85,98 % dan realisasi fisik sebesar 100,00%.
2) Regulasi Teknis Standardisasi Industri
Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 971.763.000,-. Realisasi keuangan
sebesar 86,64%, dan realisasi fisik sebesar 100,00 %.
3) Skema Sertifikasi.
Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 724.915.000,-. Realisasi
keuangan sebesar 96,42%, dan realisasi fisik sebesar 100,00 %.
4) Pengawasan Standardisasi Industri
Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 517.270.000,-. Realisasi
keuangan sebesar 99,00%, dan realisasi fisik sebesar 100,00 %.
Laporan Triwulan IV TA 2016
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 30
5) SDM di Bidang Standardisasi Industri
Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 2.473.207.000,-. Realisasi
keuangan sebesar 97,10%, dan realisasi fisik sebesar 100,00%.
6) Kerjasama Standardisasi Industri
Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 2.179.130.000,-. Realisasi
keuangan sebesar 82,03%, dan realisasi fisik sebesar 100,00%.
7) Penegakan Hukum Standardisasi Industri
Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 661.133.000,-. Realisasi
keuangan sebesar 84,52%, dan realisasi fisik sebesar 100,00%.
8) Kajian Terkait Standardisasi Industri
Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 1.206.318.000,-. Realisasi
keuangan sebesar 79,29%, dan realisasi fisik sebesar 100,00%.
9) Dukungan Teknis Manajemen Kinerja Pusat Standardisasi
Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 1.206.318.000,-. Realisasi
keuangan sebesar 82,85%, dan realisasi fisik sebesar 100,00 %.
10) Layanan Perkantoran
Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 471.870.000,-. Realisasi
keuangan sebesar 70,57% , dan realisasi fisik sebesar 100,00 %.
11) Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 1.206.318.000,-. Realisasi
keuangan sebesar 82,85%, dan realisasi fisik sebesar 100,00 %.
Capaian sampai dengan Triwulan IV untuk Kegiatan Perencanaan Kebijakan
Standardisasi Industri adalah : realisasi keuangan sebesar 88,59% dan realisasi
fisik sebesar 101,06%.
3. Kegiatan III : Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau dan
Lingkungan Hidup
Kegiatan III Pagu
(Rp 000)
Triwulan IV Keuangan Fisik
S (%)
R ( %)
S (%)
R ( %)
Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau dan Lingkungan Hidup
8.850.770 99,32 97,18 100,00 100,00
Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau dan Lingkungan
Hidup terdiri dari output berikut:
Laporan Triwulan IV TA 2016
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 31
1) Layanan Manajemen Kinerja dan Tata Usaha.
Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 374.170.860.000,-. Realisasi
keuangan Triwulan IV sebesar 99,20% dan realisasi fisik sebesar 100,00 %.
2) Penghargaan Industri Hijau
Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 1.438.000.000,-. Realisasi
keuangan sebesar 99,59 %, dan realisasi fisik sebesar 100,00 %.
3) Kebijakan Penurunan Emisi GRK.
Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 3.004.339.000,-. Realisasi
keuangan sebesar 96,94 %, dan realisasi fisik sebesar 100,00%.
4) Infrastruktur Industri Hijau
Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 2.463.103.000,-. Realisasi
keuangan sebesar 95,41 %, dan realisasi fisik sebesar 100,00%.
5) Capacity Building Industri Hijau
Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 206.525.000,-. Realisasi keuangan
sebesar 96,55 %, dan realisasi fisik sebesar 100,00%.
6) Kerjasama dan Sosialisasi Penerapan Industri Hijau
Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 783.953.000,-. Realisasi keuangan
sebesar 96,59 %, dan realisasi fisik sebesar 100,00%.
7) Layanan Perkantoran
Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 580.000.000,-. Realisasi keuangan
sebesar 99,66 %, dan realisasi fisik sebesar 100,00%.
Capaian sampai dengan Triwulan IV untuk Kegiatan Penelitian dan
Pengembangan Industri Hijau dan Lingkungan Hidup adalah : realisasi keuangan
sebesar 97,18% dan realisasi fisik sebesar 100,00%.
4. Kegiatan IV : Penyusunan Rencana Dan Evaluasi Program Pengembangan
Teknologi dan Kebijakan Industri
Kegiatan IV Pagu
(Rp 000)
Triwulan IV Keuangan Fisik
S (%)
R ( %)
S (%)
R ( %)
Penyusunan Rencana Dan Evaluasi Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri
40.648.907
100,00 93,66 100,00 100,00
Kegiatan Penyusunan Rencana dan Evaluasi Program Pengembangan
Teknologi dan Kebijakan Industri terdiri dari output berikut:
1) Dokumen Perencanaan dan Pelaporan BPPI
Laporan Triwulan IV TA 2016
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 32
Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 3.085.841.000,-. Realisasi
keuangan Triwulan IV sebesar 82,71 % dan realisasi fisik sebesar 100,00 %.
2) Laporan Kegiatan/Koordinasi/Pembinaan dan Tindak Lanjut/Monev
Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 8.317.109.000,-. Realisasi
keuangan sebesar 91,42%, dan realisasi fisik sebesar 100,00 %.
3) SDM yang Dibina dan Dikembangkan Kompetensinya
Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 2.907.892.000,-. Realisasi
keuangan sebesar 96,84%, dan realisasi fisik sebesar 100,00 %.
4) Publikasi
Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 999.075.000,-. Realisasi keuangan
sebesar 70,59%, dan realisasi fisik sebesar 100,00 %.
5) Layanan Perkantoran
Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 26.070.794.000,-. Realisasi
keuangan sebesar 95,88 %, dan realisasi fisik sebesar 100,00 %.
Capaian sampai dengan Triwulan IV untuk Penyusunan Rencana dan
Evaluasi Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri adalah :
realisasi keuangan sebesar 93,66% dan realisasi fisik sebesar 100,00%.
5. Kegiatan V : Penelitian dan Pengembangan Teknologi Industri Dan
Kekayaan Intelektual
Kegiatan V Pagu
(Rp 000)
Triwulan IV Keuangan Fisik
S (%)
R ( %)
S (%)
R ( %)
Penelitian dan Pengembangan Teknologi Industri dan Kekayaan Intelektual
8.800.638
100,00 96,00 100,00 100,00
Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Industri dan Kekayaan
Intelektual terdiri dari output berikut:
1) Laporan Kegiatan/Kajian/Monev Kebijakan.
Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 1.400.506.000,-. Realisasi
keuangan Triwulan IV sebesar 96,44 % dan realisasi fisik sebesar 100,00 %.
2) Fasilitasi Pemanfaatan dan Penerapan Teknologi Industri
Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 2.090.449.000,-. Realisasi
keuangan sebesar 89,01 %, dan realisasi fisik sebesar 100,00 %.
Laporan Triwulan IV TA 2016
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 33
3) Penelitian Pengembangan dan Aplikasi Teknologi Industri.
Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 1.247.755.000,-. Realisasi
keuangan sebesar 77,50 %, dan realisasi fisik sebesar 100,00 %.
4) Hasil Litbang Yang Diusulkan Dipatenkan
Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 1.745.290.000,-. Realisasi
keuangan sebesar 92,29 %, dan realisasi fisik sebesar 100,00 %.
5) Perumusan dan Penerapan Kebijakan Teknis Bidang Teknologi dan HKI
Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 1.591.018.000,-. Realisasi
keuangan sebesar 96,98 %, dan realisasi fisik sebesar 100,00 %.
6) Layanan Perkantoran
Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 675.000.000,-. Realisasi keuangan
sebesar 88,09 %, dan realisasi fisik sebesar 100,00 %.
7) Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 180.000.000,-. Realisasi keuangan
sebesar 26,81 %, dan realisasi fisik sebesar 100,00 %.
Capaian sampai dengan Triwulan IV untuk Penelitian dan Pengembangan
Teknologi Industri dan Kekayaan Intelektual adalah : realisasi keuangan sebesar
89,45 % dan realisasi fisik sebesar 100,00 %.
6. Kegiatan VI : Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Dan Peningkatan
JPT
Kegiatan V Pagu
(Rp 000)
Triwulan IV Keuangan Fisik
S (%)
R ( %)
S (%)
R ( %)
Penelitian dan Pengembangan Teknologi dan Peningkatan JPT
497.432.238 97,21 89,20 99,78 96,12
a. Penelitian Dan Pengembangan Teknologi
320,643.739 100,00 94,16 100 98,53
b. Riset Dan Standardisasi Bidang Industri
160.153.987 98,77 94,22 99,33 98,58
c. Sertifikasi Industri 16.634.512 92,85 79,21 100,00 91,25
Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Teknologi dan Peningkatan JPT
Badan Pengkajian Kebijakan Iklim Dan Mutu Industri terdiri dari output:
A. Penelitian Dan Pengembangan Teknologi
1) Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Kimia Dan Kemasan
Pagu Anggaran sebesar Rp 26.744.861.000,-. Capaian sampai dengan
Triwulan IV adalah realisasi keuangan sebesar 98,91 % dan realisasi fisik
sebesar 99,99 %.
Laporan Triwulan IV TA 2016
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 34
2) Penelitian dan Pengembangan Teknologi Tekstil
Pagu Anggaran sebesar Rp 22.673.524.000,-. Capaian sampai dengan
Triwulan IV adalah realisasi keuangan sebesar 98,13% dan realisasi fisik
sebesar 99,47%.
3) Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Kulit Karet Dan Plastik
Pagu Anggaran sebesar Rp 25.267.527.000,-. Capaian sampai dengan
Triwulan IV adalah realisasi keuangan sebesar 94,82% dan realisasi fisik
sebesar 98,91%.
4) Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Industri Agro
Pagu Anggaran sebesar Rp 56.945.112.000,- Capaian sampai dengan
Triwulan IV adalah realisasi keuangan sebesar 82,21% dan realisasi fisik
sebesar 86,71%.
5) Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Pulp Dan Kertas
Pagu Anggaran sebesar Rp 22.549.673.000,-. Capaian sampai dengan
Triwulan IV adalah realisasi keuangan sebesar 98,45% dan realisasi fisik
sebesar 100,00%.
6) Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Hasil Perkebunan
Pagu Anggaran sebesar Rp 18.754.722.000,-. Capaian sampai dengan
Triwulan IV adalah realisasi keuangan sebesar 99,35 % dan realisasi fisik
sebesar 100,00 %.
7) Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Logam Dan Mesin
Pagu Anggaran sebesar Rp 22.540.358.000,-. Capaian sampai dengan
Triwulan IV adalah realisasi keuangan sebesar 91,03% dan realisasi fisik
sebesar 100,00 %.
8) Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Keramik
Pagu Anggaran sebesar Rp 25.842.309.000,-. Capaian sampai dengan
Triwulan IV adalah realisasi keuangan sebesar 91,03% dan realisasi fisik
sebesar 100,00 %.
9) Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Bahan Dan Barang Teknik
Pagu Anggaran sebesar Rp 47.865.899.000,-. Capaian sampai dengan
Triwulan IV adalah realisasi keuangan sebesar 90,95 % dan realisasi fisik
sebesar 99,93%.
Laporan Triwulan IV TA 2016
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 35
10) Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri
Pagu Anggaran sebesar Rp 29.021.337.000,-. Capaian sampai dengan
Triwulan IV adalah realisasi keuangan sebesar 94,37% dan realisasi fisik
sebesar 99,88 %.
11) Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Kerajinan Dan Batik
Pagu Anggaran sebesar Rp 22.438.417.000,-. Capaian sampai dengan
Triwulan IV adalah realisasi keuangan sebesar 96,47% dan realisasi fisik
sebesar 98,99 %.
B. Riset dan Standardisasi Bidang Industri serta Sertifikasi Industri
Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 160.153.987.000,-. Realisasi
keuangan sampai Triwulan IV sebesar 94,22 % dan realisasi fisik sebesar
98,58%. Balai Sertifikasi Industri untuk output ini sebesar Rp 16.634.512.000,.
Realisasi keuangan sampai Triwulan IV sebesar 79,21 % dan realisasi fisik
sebesar 91,25 %.
Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri dengan Pagu
Rp 576.022.724.000,-. Sasaran keuangan sampai Triwulan IV 99,39 % dengan
realisasi keuangan sebesar 91,63% dan Sasaran fisik 100,00% dengan realisasi
fisik 98,60%.
3.2 Hambatan dan Kendala Pelaksanaan I. Hambatan dan Kendala Pelaksanaan Perjanjian Kinerja
Indikator kinerja Pertumbuhan Industri Pionir dan Industri Prioritas dan
indikator kinerja Peningkatan Kompetensi SDM BPPI belum mencapai target
karena :
a) Kewenangan penetapan kebijakan tergantung pada pihak eksternal dalam hal
ini Kementerian Keuangan;
b) Adanya revisi anggaran menyebabkan penundaan beberapa kegiatan yang
berakibat ada kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan karena menjelang akhir
tahun anggaran;
c) Adanya pemotongan anggaran sehingga beberapa kegiatan tidak dapat
dilaksanakan.
Laporan Triwulan IV TA 2016
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 36
II. Hambatan dan Kendala Pelaksanaan Output Kegiatan
Realisasi fisik dan keuangan tidak mencapai target antara lain disebabkan :
a) Adanya penghematan dan revisi anggaran yang mengakibatkan penyerapan
anggaran tidak sesuai dengan target;;
b) Beberapa kegiatan menggunakan narasumber internal sehingga terdapat sisa
anggaran belanja honorarium narasumber ;
c) Pertanggung jawaban keuangan beberapa kegiatan masih dalam proses
administrasi;
d) Penerimaan PNBP tidak tercapai sehinga terdapat beberapa kegiatan yang tidak
dapat dilaksanakan, seperti: pengadaan peralatan penunjang kegiatan
penelitian, pengujian, dan kalibrasi. Hal ini pun menyebabkan kegiatan layanan
jasa tidak optimal dalam penggunaan anggaran.Terbatasnya jumlah SDM yang
ada, terutama untuk satker pusat sehingga pelaksanaan kegiatan belum
mencapai sasaran yang diharapkan;
e) Berapa kegiatan layanan jasa teknis dan akreditasi tidak mencapai target
karena menunggu akreditasi dari KAN.
B. Langkah Tindak Lanjut
I. Langkah dan Tindak Lanjut Pelaksanaan Perjanjian Kinerja
a. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan jadwal dan perencanaan di awal tahun
sehingga semua sasaran dan indikator pada Perjanjian Kerja BPPI dapat
memenuhi sasaran yang diharapkan;
b. Dalam menyusun sasaran dari fisik dan keuangan harus realitis disesuaikan
dengan sumber daya yang dimiliki;
c. Dalam menyusun program dan kegaitan perlu memperhatikan kemungkinan
adanya revisi atau pemotongan anggaran pada tengah tahun.
II. Langkah dan Tindak Lanjut Pelaksanaan Output Kegiatan
a. Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait lainnya sehingga kegiatan
dapat terlaksana dengan tepat waktu.
b. Meningkatkan koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait apabila dilakukan
proses revisi kegiatan, anggaran dan mata anggaran.
c. Mempercepat pelaksanaan kegiatan agar dapat mencapai target yang telah
ditetapkan pada awal tahun anggaran.
Laporan Triwulan IV TA 2016
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 37
BAB IV
PENUTUP
Realisasi keuangan Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan yang
telah dilaksanakan BPPI sampai Triwulan IV Tahun Anggaran 2016 realisasi
keuangan dan fisik tidak memenuhi sasaran yang telah ditetapkan. Adapun
realisasi keuangan dan fisik pada Triwulan IV Tahun Anggaran 2016 sebagai
berikut:
1. Capaian Kinerja berdasarkan Realisasi Indikator Kinerja Dalam Perjanjian
Kinerja
a) Sasaran Program/Kegiatan I : Meningkatnya Investasi Sektor Industri
- Indikator pertumbuhan industri pionir dan industri prioritas, capaian fisik
sampai Triwulan IV adalah sebesar 100%, dari sasaran 100%.
b) Sasaran Program/Kegiatan II : Meningkatnya Penguasaan Pangsa Pasar
Dalam Negeri
- Penurunan Impor Produk Industri yang SNI, ST dan/atau PTC
diberlakukan secara wajib, capaian fisik sampai Triwulan IV adalah
100,00%, dari sasaran 100,00%.
c) Sasaran Program/Kegiatan III : Meningkatnya Penguasaan Teknologi
Industri dan Penerapan HKI
- Pertumbuhan Pengembangan Teknologi Industri, capaian fisik sampai
Triwulan IV adalah 100,00% dari sasaran 100,00%;
- Pertumbuhan Penerapan Inovasi Teknologi Industri, progres fisik sampai
Triwulan IV adalah 100,00%, dari sasaran 100,00%;
- Pertumbuhan Penerapan HKI di Sektor Industri, progres fisik sampai
Triwulan IV adalah 100,00%, dari sasaran 100,00%;
d) Sasaran Program/Kegiatan IV : Meningkatnya Industri yang Menerapkan
Prinsip-Prinsip Industri Hijau
- Pertumbuhan Industri yang Menerapkan Konservasi Energi, progres fisik
sampai Triwulan IV adalah 100,00%, dari sasaran 100,00%;
- Jumlah Kebijakan dan Infrastruktur Industri Hijau, progres fisik sampai
Triwulan IV adalah sebanyak 100,00%, dari sasaran 100,00%;
Laporan Triwulan IV TA 2016
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 38
e) Sasaran Program/Kegiatan V : Meningkatnya Kemampuan Balai dan Hasil
Litbang dalam rangka Meningkatkan Daya Saing Industri
- Jumlah Paket Peralatan Laboratorium dan Sarana Pendukung Balai,
progres fisik sampai Triwulan IV adalah 100,00%, dari sasaran sebesar
100,00%.
f) Sasaran Program/Kegiatan VI : Meningkatnya Layanan Jasa Teknis kepada
Industri
- Tingkat Kepuasan Pelanggan, progres fisik sampai Triwulan IV sebesar
100,00% %, dari sasaran 100,00%.
g) Sasaran Program/Kegiatan VIII : Meningkatnya Fasilitasi Kelembagaan
Teknologi, Industri Hijau, Sarana dan Prasarana dan SDM BPPI
- Peningkatan Kompetensi SDM BPPI dengan realisasi fisik sampai progres
fisik sampai Triwulan IV sebesar 100,00%%, dari sasaran 106,18%.
2. Capaian Kinerja berdasarkan Output Kegiatan
a) Kegiatan Pengkajian Kebijakan Dan Iklim Usaha Industri dari Pagu Rp
7.166.391.000,- realisasi keuangan sebesar 96,17% dan realisasi fisik 100,00%;
b) Kegiatan Perencanaan Kebijakan Standardisasi Industri Pagu Rp
13.123.780.000,- realisasi keuangan sebesar 88,59% dan realisasi fisik
101,06%;
c) Kegiatan Pengkajian Industri Hijau dan Lingkungan Hidup dari Pagu Rp
8.850.770.000,- realisasi keuangan sebesar 97,18% dan realisasi fisik 100,00%;
d) Kegiatan Penyusunan dan Evaluasi Program Kebijakan, Iklim, dan Mutu Industri
dari Pagu Rp 40.648.907.000,- realisasi keuangan sebesar 93,66% dan realisasi
fisik 100,00%;
e) Kegiatan Pengkajian Teknologi dan Hak Kekayaan Intelektual realisasi keuangan
dari Pagu Rp 8.996.638.000,- realisasi keuangan sebesar 96,00% dan realisasi
fisik 100,00%;
f) Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pagu 320,643.739.000,-
realisasi keuangannya 94,16% dan realisasi fisik 98,53%;
g) Riset Dan Standardisasi Bidang Industri dari Pagu Rp 160.153.987.000,-
Realisasi keuangan sebesar 94,22% dan realisasi fisik sebesar 98,58%;
Laporan Triwulan IV TA 2016
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 39
h) Sertifikasi Industri dari Pagu Rp 16.634.512.000,- Realisasi keuangan sebesar
79,21% dan realisasi fisik sebesar 91,25%.
Realisasi menurut aplikasi PP 39 pada form A Satker berbeda dengan
realisasi yang terdapat pada form B, oleh karena hal tersebut Sekretariat BPPI telah
menyusun matriks form B sendiri yang Pagu, target, dan realisasinya telah
disesuaikan dengan form A Satker. Berdasarkan hal tersebut sampai dengan per 31
Desemberr 2016 (Triwulan IV) Tahun Anggaran 2016 dengan Pagu Anggaran
sebesar Rp 576.513.693.000,- telah berhasil mencapai realisasi keuangan 91,63%
dari sasaran 99,39% dan realisasi fisik sebesar 98,60% dari sasaran 100,00%.
Diharapkan pada TA. 2017 realisasi keuangan dan fisik akan lebih baik dan kendala
yang terjadi pada TA. 2016 tidak terulang kembali.
LAMPIRAN FORM B