Laporan Penelitian - okyysetiawan.files.wordpress.com file · Web viewLaporan Penelitian. ......

46
Laporan Penelitian Metode Didik Orang Tua dan Guru Terhadap Pola Pikir Kreatifitas Anak Oleh : 1. Sri Mulyani {11102120} 2. Nur Indah Sari {11100915} 3. Maya Aryani {11100956} 4. Aditya Sulistyani {11101267} 5. Sarah Nuriati A {11101427} 6. Nurfazriana {11101741}

Transcript of Laporan Penelitian - okyysetiawan.files.wordpress.com file · Web viewLaporan Penelitian. ......

Page 1: Laporan Penelitian - okyysetiawan.files.wordpress.com file · Web viewLaporan Penelitian. ... PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang ... ketidakberdayaan, dan kepasrahan yang coba tumbuh

Laporan Penelitian

Metode Didik Orang Tua dan Guru Terhadap Pola Pikir Kreatifitas Anak

Oleh :

1. Sri Mulyani {11102120}2. Nur Indah Sari

{11100915}3. Maya Aryani {11100956}4. Aditya Sulistyani {11101267}5. Sarah Nuriati A {11101427}6. Nurfazriana {11101741}7. Tri Handoko

{11100616}8. Agus Kurniawan {11102894}9. Linda Desiyanti {11103112}10. Reni Padliani

{11103294}

Komputerisasi akuntansiAkademi Bina Sarana Informatika

Jakarta

Page 2: Laporan Penelitian - okyysetiawan.files.wordpress.com file · Web viewLaporan Penelitian. ... PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang ... ketidakberdayaan, dan kepasrahan yang coba tumbuh

2011KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena hanya atas

berkah dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah

observasi character building ini dengan jadwal yang telah ditentukan. Makalah

character building ini disusun guna memenuhi tugas yang diberikan dosen kami untuk

mendapatkan nilai yang baik pada mata kuliah ini.

Penelitian ini, bertujuan untuk mengungkapkan beberapa pengaruh terhadap

Metode didik orang tua dan guru serta pola pikir kreatifitas anak. Yang kami

rangkum dari hasil observasi dan wawancara narasumber yang berkaitan dengan

judul makalah kami.

Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu

dalam pembuatan makalah ini sehingga makalah ini dapat selesai dengan baik dan

dapat dikumpulkan tepat pada waktunya. Serta semua pihak yang turut membantu

sehingga terwujudnya penulisan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari sempurna, untuk itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan

penulisan kami di masa yang akan datang. Semoga makalah penelitian ini dapat

berguna bagi penulis khususnya dan bagi pembaca yang berminat pada umumnya.

Jakarta 27 Oktober 2011

Page 3: Laporan Penelitian - okyysetiawan.files.wordpress.com file · Web viewLaporan Penelitian. ... PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang ... ketidakberdayaan, dan kepasrahan yang coba tumbuh

Penulis

DAFTAR ISI Halaman

Kata Pengantar ..........................................................................................................i

Daftar Isi.....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................1

1.2 Identifikasi Masalah .......................................................................4

1.3 Ruang Lingkup ..............................................................................5

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian.......................................................6

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem .....................................................................6

2.1.1 Pengertian Sistem ........................................................................6

2.1.2 Karakteristik Sistem ....................................................................8

2.1.3 Klasifikasi Sistem ........................................................................9

2.2 Peralatan Pendukung .....................................................................14

2.2.1 Diagram Arus Data .....................................................................14

2.2.2 Kamus Data.................................................................................17

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS

3.1 Carut- Marut Sistem Pendidikan ...................................................6

3.2 Doktrinasi Terhadap Pola Pikir Kreatifitas Anak .........................14

3.1 Analisa Pemecahan Masalah .........................................................6

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan.....................................................................................84

4.2 Saran...............................................................................................86

Daftar Pustaka ...........................................................................................................87

Page 4: Laporan Penelitian - okyysetiawan.files.wordpress.com file · Web viewLaporan Penelitian. ... PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang ... ketidakberdayaan, dan kepasrahan yang coba tumbuh

Daftar Riwayat Hidup ...............................................................................................88

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Akhir-akhir ini sering kali kita melihat perilaku anak terhadap orang tua,

begitu pun orang tua terhadap anak. Sepertinya sangat mengkhawatirkan karena

tidak sedikit anak-anak yang melawan atau membantah semua perintah orang tua

(dalam hal positif), begitu juga dengan cara didik orang tua yang sangat tidak

mencerminkan orang tua sesungguhnya. Karena orang tua sekarang justru

mengajarkan anaknya pada hal yang tidak semestinya anak itu lakukan, tidak

sedikit orang tua yang menyuruh anaknya bekerja diwaktu sekolah dan menyuruh

mereka melakukan sesuatu dengan kasar, sehingga anak itu sendiri menjadi takut.

Ada pula cara didik orang tua yang kami anggap salah, kebanyakan orang tua

sekarang selalu menuruti semua perkataan anaknya dan mengikuti semua keinginan

anaknya sehingga anak itu menjadi manja. Ketika orang tua tidak bisa melakukan

semua keinginannya, anak itu menjadi pemberontak dan membuat anak itu

mencontoh semua perilaku orang tuanya, karena cara didik yang salah itu lah

membuat anak melawan orang tuanya sendiri.

Selain pola didik yang salah terhadap anak, masalah lain yang masih dihadapi

di Indonesia ini adalah carut marut yang mendilema di setiap kegiatan pendidikan

seolah mengharapkan agar sumber-sumber daya dinamis perlu berkualifikasi agar

keterpurukan, ketidakberdayaan, dan kepasrahan yang coba tumbuh dan memekar

di dalamnya dapat terkikis habis. Guru dihadapkan pada wacana untuk menjawab

dilematis yang ada dengan melakukan evaluasi atau pembenahan, perbaikan, serta

Page 5: Laporan Penelitian - okyysetiawan.files.wordpress.com file · Web viewLaporan Penelitian. ... PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang ... ketidakberdayaan, dan kepasrahan yang coba tumbuh

perubahan dan mendasar dalam pembelajaran, agar posisi kebutuhan pendidikan

yang mendasar dan hakiki dapat terlaksana.

Pendidikan adalah komunikasi dalam arti kata bahwa dalam proses tersebut

terlibat dua komponen yang terdiri atas manusia,yakni pengajar sebagai

komunikator dan pelajar sebagai komunikan.Pada tingkatan apapun,proses antara

pengajar dan pelajar hakikatnya sama saja. Perbedaannya hanya pada jenis pesan

serta kualitas yang disampaikan oleh pengajar kepada pelajar .

Ada pula perilaku guru pada anak muridnya disekolah, seringkali kami

melihat guru yang cuek terhadap anak muridnya, padahal anak muridnya itu

melakukan kesalahan, kami melihat ada beberapa guru dengan mudahnya menerima

uang dari orang tua murid asalkan anaknya mendapatkan nilai yang bagus, itu

membuat pola pikir anak sangat jauh dari kreatifitas belajar melainkan menjadikan

si anak itu pemalas.

Mengacu pada fungsi komunikasi didalam pendidikan yaitu pengalihan ilmu

pengetahuan sehingga mendorong perkembangan intelektual, pembentuk watak,dan

pendidikan keterampilan serta kemahiran yang diperlukan pada semua bidang

kehidupan. Sehingga suatu komunikasi itu penting seperti yang telah dijelaskan

sebelumnya yaitu untuk menyampaikan sebuah pesan yang dapat di pahami agar

mampu menghasilkan tanggapan yang dapat di mengerti oleh kedua belah pihak.

Dengan paradigma baru melalui sistem pembelajaran “penciptaan konsep”

pada pola pikir anak, guru dan orang tua dapat mengelola kemampuan dasar anak

dengan kompetensi dasar yang diterima, bukan dengan penuangan ilmu tetapi

diharapkan melalui pembentukan mental berpikir yang mandiri, sehingga anak

dapat menemukan banyak konsep baru dan menjadi inovator serta motivasi daya

pikir anak. Jika beberapa pengalaman pembelajaran tersebut terjadi maka dapat

dikatakan bahwa situasi belajar antara guru dan siswa akan menjadi suatu

Pembelajaran yang Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) serta

hubungan baik dengan orang tua dapat terjalin, demikian juga dengan pola pikirnya

yang kian membentuk menjadi pribadi yang mandiri, kretif dan inovatif.

Page 6: Laporan Penelitian - okyysetiawan.files.wordpress.com file · Web viewLaporan Penelitian. ... PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang ... ketidakberdayaan, dan kepasrahan yang coba tumbuh

Penatalaksanaan dalam tugas orang tua dan guru tentunya perlu diarahkan

selalu pada prinsip dasar bahwa sebuah pengabdian adalah tuntutan batin yang tidak

semestinya dijadikan suatu beban, melainkan adalah suatu kewajiban. Kami sangat

prihatin pada kenyataan semua ini, akhirnya kami memutuskan mengambil judul

makalah kami dengan judul

“METODE DIDIK ORANG TUA DAN GURU TERHADAP POLA PIKIR

KREATIFITAS ANAK “. Mudah-mudahan dari makalah kami ini, kami dapat

memberikan jalan keluar bagi orang tua dan guru untuk memperlakukan anak pada

semestinya .

1.2 Identifikasi Masalah

1. Mengetahui tujuan pendidikan nasional

2. Menguraikan masalah mahalnya biaya pendidikan

3. Menguraikan masalah terkait Ujian Nasional (UN)

4. Menguraikan masalah biaya komersil

5. Menjelaskan tentang masalah komunikasi satu arah

6. Menjelaskan tentang penentuan kualitas siswa

7. Menjelaskan masalah pemerataan pendidikan di daerah

8. Mengurai masalah pembentukkan karakter/pribadi anak

9. Hal yang harus dilakukan anak untuk bisa berkreatifitas

10. Menjelaskan tentang indikator kretifitas anak

11. Menjelaskan cara-cara berpikir kreatif

12. Menjelaskan masalah perbedaan prinsip oran tua dan anak

13. Hal yang harus dilakukan, peranan orang tua dan faktor penghambat anak

untuk bisa berkreatifitas

Page 7: Laporan Penelitian - okyysetiawan.files.wordpress.com file · Web viewLaporan Penelitian. ... PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang ... ketidakberdayaan, dan kepasrahan yang coba tumbuh

1.3 Pembatasan MasalahPenyajian dan analisa yang dilakukan berdasarkan data yang ada pada hasil

penelitian diberbagai sekolah dari tingkat pendidikan usia dini maupun tingkat

Sekolah Lanjutan, orangtua maupun pihak yang terkait dalam masalah ini. Penulis

akan membatasi ruang lingkup penelitian pada masalah Carut-marut Sistem

Pendidikan dan Doktrinasi terhadap Pola pikir Kreatifitas Anak. Didalam penulisan

riset mata kuliah Character Building ini, penulis menggunakan pembahasan yang

cukup luas dan agar dapat mencapai sasaran maka ruang lingkup pembahasan

meliputi subyek yang akan diwawancarai, meminimalkan biaya dan waktu yang

diperlukan serta kemampuan yang semaksimal mungkin dalam mengolah data serta

dalam penyusunan makalah agar penulisan riset ini dapat terselesaikan tepat pada

waktunya.

1.4 Tujuan dan ManfaatManfaat dalam penulisan riset ini adalah sebagai berikut:

Mengetahui pembentukan pola pikir anak

Memperbaiki cara didik orang tua dan guru

Mengenal lebih jauh karakter anak

Memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada

Mengetahui peran orangtua dan guru dalam pembentukan pola pikir anak

Mengenal keterpurukan sistem pendidikan

Menerapkan program kebijakan pemerintah terhadap sistem pendidikan agar

terlaksana dengan baik

Menyadari tentang arti pendidikan sesungguhnya

Tujuan dari penulisan riset ini adalah untuk memenuhi salah satu mata kuliah

Character Building pada semester 3 jurusan Komputerisasi Akuntansi AMIK BSI.

Page 8: Laporan Penelitian - okyysetiawan.files.wordpress.com file · Web viewLaporan Penelitian. ... PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang ... ketidakberdayaan, dan kepasrahan yang coba tumbuh

BAB II

LANDASAN TEORI

Menurut Jerry Fitz Gerald dan Warren D. Stalling Jr. Suatu sistem adalah

Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul

bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu

sasaran yang tertentu.

[Jogiyanto H.M, 1999 hal 1] Pengertian sistem menurut Drs. Komaruddin

diartikan suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang berhubungan satu sama

lainnya serta prosedur-prosedur yang berkaitan untuk melaksanakan dan

memudahkan pelaksanaan kegiatan dan suatu organisasi.

Pengertian pendidikan dalam arti luas adalah hidup (segala pengalaman

belajar yg berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Segala situasi

hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu, suatu proses pertumbuhan dan

perkembangan, sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungan sosial dan

lingkungan fisik, berlangsung sepanjang hayat sejak manusia lahir). Dalam arti

sempit adalah sekolah (pengajaran yang di selenggarakan disekolah sebagai lembaga

pendidikan formal, segala pengaruh yang di upayakan sekolah terhadap anak dan

remaja yang diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan

kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial mereka).

Dalam pendidikan perlu diketahui juga tentang pola pikir seorang anak,

pengertian Pola adalah model,cara kerja, sistem dan pengertian pikir adalah akal

budi,ingatan. Jadi pengertian pola pikir adalah model berfikir atau tata cara

menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu. Berikut

adalah beberapa contoh dari pola pikir:

Pola pikir yang menghambat : egois, bermalas-malasan,

senioritas(lingkungan), sikap mental, negative thingking, konflik interest,

kurang PD, tertutup, mencari kambing hitam, menunda pekerjaan membuang

waktu, dll.

Page 9: Laporan Penelitian - okyysetiawan.files.wordpress.com file · Web viewLaporan Penelitian. ... PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang ... ketidakberdayaan, dan kepasrahan yang coba tumbuh

Pola pikir yang menunjang : kerja sebagai ibadah, selalu memotivasi diri,

optimis, percaya diri, kreatif, jujur, kerja keras, ulet, dapat dipercaya, tekun, dll.

Kreatifitas adalah suatu bidang kajian yang kompleks, yang menimbulkan

berbagai perbedaan pandangan. Perbedaan definisi kreativitas yang dikemukakan

oleh banyak ahli merupakan definisi yang saling melengkapi. Sudut pandang para

ahli terhadap kreativitas menjadi dasar perbedaan dari definisi kreativitas.

Inovatif/inovasi berasal dari bahasa latin yaitu innovation yang berarti

pembaharuan dan perubahan. Inovasi merupakan suatu perubahan yang baru menuju

kearah perbaikan yang lain atau berbeda dari yang sudah ada, yang dilakukan dengan

sengaja dan berencana atau tidak secara kebetulan.

Menurut Ansyar,Nurtain(1991) menjelaskan bahwa inovasi adalah gagasan,

perbuatan, atau sesuatu yang baru dalam konteks sosial tertentu untuk menjawab

masalah yang dihadapi.

Menurut Santoso(1974) tujuan utama inovasi adalah meningkatkan sumber-

sumber tenaga, uang dan sarana, termasuk struktur dan prosedur organisasi.

Menurut Laswell dalam buku Wiryanto (2004,10)

Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikasi kepada

komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu.

Komunikasi sebagai fungsi sosial itu sendiri memiliki fungsi menurut Sean

Mc.Bride Seperti yang dikutip Deddy Mulyana dalam bukunya ilmu komunikasi

suatu pengantar (2002,25) “Informasi adalah pengumpulan, penyimpanan,

pemprosesan, opini dan komentar yang dibutuhkan agar orang dapat mengerti dan

bereaksi secara jelas terhadap kondisi sosial, lingkungan dan orang lain agar dapat

mengambil keputusan yang tepat ” .

Mengacu pada peningkatan kualitas guru dalam rangka peningkatan mutu

pendidikan adalah UU nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen ,bahwa guru

diperlakukan sebagai tenaga professional yang memiliki hak dan ikut serta

Page 10: Laporan Penelitian - okyysetiawan.files.wordpress.com file · Web viewLaporan Penelitian. ... PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang ... ketidakberdayaan, dan kepasrahan yang coba tumbuh

berpartisipasi dalam proses penentuan dan pengambilan kebijaksanaan pendidikan

dan memiliki tanggung jawab untuk kreatif dan mengembangkan metode

pembelajaran yang mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi .

Rendahnya mutu pendidikan juga diakui oleh pakar pendidikan Prof.Dr.HAR

Tilaar “Indonesia sulit bangkit dari krisis akibat bobroknya sistem pendidikan”.

Intinya karena sistem pendidikan di negeri ini tidak baik maka berakibat pada

buruknya mutu pendidikan.

Menurut UU No.20 tahun 2003 menyatakan “Pembelajaran sebagai proses

belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreatifitas berpikir yang

dapat meningkatkan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya

meningkatkan penguasaan materi dengan baik”.

Kata perkembangan sering kali dikaitkan dengan pertumbuhan dan

kematangan, ketiganya mempunyai hubungan yang sangat erat. Dalam hal ini,

terdapat 3 pandangan menurut para filosofi, yaitu :

1.Pandangan Nativisme (Nativism) / Pembawaan

Penganut aliran ini adalah seorang filosof Jerman Arthur Schopenhouer ( 1788-1880)

berpendapat bahwa “Seorang bayi lahir sudah memiliki sifat bawaan baik dan buruk,

oleh karena itu pendidikan ditentukan sejak lahir”. Jadi, menurut paham ini hanya

menekankan pada kehidupan anak sendiri yang bersifat alami sebagai makhluk

biologi dalam perkembangannya.

Page 11: Laporan Penelitian - okyysetiawan.files.wordpress.com file · Web viewLaporan Penelitian. ... PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang ... ketidakberdayaan, dan kepasrahan yang coba tumbuh

2.Pandangan Naturalisme / Kodrat Alam

Dipelopori oleh filosof Perancis JJ. Rouseau (1712-1778), pandangan lebih

ditekankan pada sifat dan hakekat anak, dengan kata lain pendidikan bukan hal yang

utama. Ia ingin menjauhkan anak dari segala keburukan masyarakat yang serba

dibuat-buat sehingga kebaikan anak yang diperoleh secara alamiah sejak lahir dapat

tampak secara spontan dan bebas.

3.Pandangan empirisme

Perintis pandangan ini adalah seorang filosof Inggris Jhon Locke (1704-1932).

Paham ini bertentangan dengan pandangan nativisme. Menurut pendapatnya bahwa

anak itu sejak lahir belum membawa apapun. Menurut pandangan ini,perkembangan

anak tergantung pada lingkungan, sedangkan pembawaan tidak berpengaruh besar.

Page 12: Laporan Penelitian - okyysetiawan.files.wordpress.com file · Web viewLaporan Penelitian. ... PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang ... ketidakberdayaan, dan kepasrahan yang coba tumbuh

BAB III

PEMBAHASAN DAN ANALISIS

3.1 Carut-Marut Sistem Pendidikan

Pendidikan melalui kelembagaan dapat terlihat dari pendidikan agama

terdapat pada madrasah-madrasah, institut agama, dan pesantren dari tingkat

pendidikan usia dini sampai tingkat Sekolah Lanjutan. Dan lembaga-lembaga tersebut

dikelola oleh Departemen Agama. Sementara pendidikan umum melalui Sekolah

Dasar, Sekolah Menengah, Kejuruan, serta Perguruan Tinggi dikelola oleh

Departemen Pendidikan Nasional. Sistem pendidikan seperti ini tentu saja tidak akan

melahirkan peserta didik yang memiliki kemampuan menjawab tantangan

perkembangan melalui penguasaan sains dan teknologi sekaligus juga memiliki

kepribadian berupa perilaku yang mulia tanpa adanya dorongan serta pembelajaran

yang baik tentang arti pentingnya pendidikan serta doktrinasi-doktrinasi dalam

pembentukan dan perkembangan kreatifitas anak yang mengacu pada. Mengacu pada

tujuan pendidikan nasional sendiri adalah untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan bagi dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara. Saat ini mungkin tidak sedikit dari output peserta

didik kita yang berhasil menguasai sains dan teknologi melalui pendidikan umum,

namun tidak sedikit pula diantara mereka yang kurang memiliki kepribadian yang

mulia.

Permasalahan mengenai biaya pendidikan pun ikut menambah buramnya

kualitas pendidikan kita. Di zaman sekarang memang untuk memperoleh pendidikan

yang berkualitas baik harus menelan biaya yang tidak sedikit. Masyarakat yang

Page 13: Laporan Penelitian - okyysetiawan.files.wordpress.com file · Web viewLaporan Penelitian. ... PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang ... ketidakberdayaan, dan kepasrahan yang coba tumbuh

kurang mampu menyekolahkan anaknya di sekolah yang kualitas pendidikannya

bagus terpaksa hanya dapat menyekolahkan anaknya di sekolah yang terbatas sarana

dan prasarananya. Mereka sangat berharap dengan kebijakan-kebijakan yang telah

diprogramkan pemerintah dalam mengutamakan prioritas keluarga yang kurang

mampu dapat terlaksana dengan baik. Melihat masalah biaya pendidikan, tidak

dipungkiri bahwa tiap tahunnya, setiap jenjang pendidikan terus mengalami kenaikan

biaya pendidikan. Sehingga, tak mengherankan jika di tengah klaim pemerintah

terhadap pendidikan gratis itu masih kerap terdengar kisah warga miskin sulit

bersekolah.

Lain halnya dengan masalah Ujian Nasional, pada awalnya UN adalah

barometer dalam memetakan pemerataan pendidikan. Dari hasil UN, petinggi di

Dinas Pendidikan berharap ada dasar pengambilan kebijakan dalam menentukan arah

pendidikan suatu daerah/bangsa. Namun, seiring waktu, UN justru membebani pelaku

pendidikan, mulai dari siswa, guru,kepala sekolah, Kepala Dinas Pendidikan dan

Kemendiknas sendiri. Banyak kalangan melakukan protes, terutama intelek dalam

bidang pendidikan, karena selama pelaksanaan UN, justru beban terbesar yang

dipikul terdapat pada guru dan siswa. Mereka dituntut lulus dengan nilai tinggi,

sementara tidak ada acuan yang pasti dipakai oleh guru dalam menentukan arah

pembelajaran. Meski ada silabus dan kurikulum KTSP, arah pendidikan kita semakin

tidak jelas dengan banyaknya aturan-aturan diluar konteks pembelajaran. Disadari

atau tidak, kebijakan tersebut dapat menimbulkan frustrasi di kalangan pendidik atau

peserta didik. Padahal, lebih penting mendidik anak mengembangkan logika,

membuat sintesis, dan berpikir kreatif. Kalau dasar-dasar itu sudah dikuasai,

penguasaan materi seperti apa pun akan lebih mudah daripada menghafal seluruh

materi tersebut. Disinilah seharusnya pemerintah untuk membuka mata terhadap

permasalahan yang ada selama ini.

Masalah lain yang berhubungan dengan target “lulus UN” yang mendorong

perilaku sekolah berubah, yakni memperlakukan pendidikan di sekolah tak ubahnya

seperti bimbingan belajar. Target itu membuat sekolah dari Sabang sampai Merauke

sibuk mempersiapkan para murid dengan cara berbulan-bulan menjejali murid dengan

Page 14: Laporan Penelitian - okyysetiawan.files.wordpress.com file · Web viewLaporan Penelitian. ... PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang ... ketidakberdayaan, dan kepasrahan yang coba tumbuh

pelatihan soal ujian. Tidak sedikit sekolah yang berlomba-lomba dalam berusaha

mewujudkan siswa agar dapat lulus 100% dengan nilai terbaik. Dengan adanya

bimbingan belajar dapat memberikan ide-ide dan cara-cara baru untuk menemukan

peluang atau dapat memenangkan persaingan dengan sekolah lainnya, sehingga dapat

mendongkrak kemampuan dan kepercayaan diri siswa saat menghadapi ujian. Usaha

yang dilakukan oleh pihak sekolah patut diacungkan jempol, namun yang menjadi

masalah disini adalah beberapa sekolah yang masih bersifat komersil, misalnya

dengan memberikan persyaratan agar dapat mengikuti bimbingan belajar ini salah

satunya harus membayar bimbingan belajar untuk menghadapi ujian. Pembayaran

bimbingan belajar dapat dilakukan dengan 2 cara, bisa dibayar lunas, bisa pula di

bayar secara bertahap (berangsur). Jika siswa belum membayar, setiap beberapa

pertemuan akan ditagih masalah pembayaran. Balik lagi dengan keterkaitan masalah

yang di bahas sebelumnya. Hanya keluarga yang mampu sajalah yang tidak

memusingkan masalah ini. Akibatnya banyak diantara mereka yang putus sekolah,

atau bahkan tidak sekolah karena terhalang masalah biaya pendidikan yang komersil.

Bahaya yang seragam akan membuat pihak yang sebetulnya tidak mampu

mengikutinya merasa terpojokkan dan menjadi frustasi.

Komunikasi merupakan hal yang penting untuk dapat berinteraksi dengan

orang lain. Komunikasi merupakan kebutuhan yang sangat fundamental bagi orang

yang ingin bermasyarakat. Kadang salah komunikasi akan menyebabkan salah

informasi, informasi yang salah dapat menyebabkan kesalahpahaman. Umumnya

beberapa tenaga pendidik menyampaikan suatu informasi atau pengajaran hanya satu

arah saja, maksudnya pengajaran metode lama yang sekarang sebaiknya ditinggalkan,

karena sepertinya tujuan pendidikan akan lama tercapainya, karena biasanya yang di

ajarkan lama menerima materi hanya dari mendengar, tanpa diperbolehkan untuk

unjuk kemampuan. Seorang pengajar yang baik tentu saja harus dapat menyampaikan

suatu informasi. Dalam hal ini, materi yang di ajarkannya dengan baik dan sesuai

ilmunya, tidak menyebabkan suatu informasi yang salah. Oleh karena itu, dalam

suatu pengajaran baiknya komunikasi yang tercipta adalah komunikasi dua arah

dimana pengajar dan yang diajarkan sama-sama menyampaikan suatu informasi yang

Page 15: Laporan Penelitian - okyysetiawan.files.wordpress.com file · Web viewLaporan Penelitian. ... PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang ... ketidakberdayaan, dan kepasrahan yang coba tumbuh

dapat menciptakan suasana yang tidak kaku, terkesan santai, tetapi sampai pada

tujuan pengajaran. Selain itu, dengan diskusi memungkinkan yang diajarkan terbiasa

mengemukakan pendapat secara argumentatif dan dapat mengkaji dirinya, apakah

yang telah di ketahuinya benar apa tidak. Dengan demikian, pastikan terus

menciptakan kreatifitas dan inovatif didalam mengajar, sehingga komunikasi dua

arah dapat tercipta.

Kemampuan dan kecakapan pendidikan juga sangat berperan penting dalam

menentukan kualitas siswa. Maka dari itu, masyarakat sering memandang sebelah

mata bahwa guru harus bertanggung jawab atas peningkatan mutu pendidikan

dinegeri ini , menurut pendapat penulis memang sebagian pendapat itu ada benarnya

akan tetapi tidak seluruhnya kesalahan itu bisa dibebankan kepada guru. Walaupun

guru bukan satu-satunya faktor penentu keberhasilan pendidikan, tetapi pengajaran

merupakan titik sentral pendidikan dan kulifikasi sebagai cermin kualitas, tenaga

pengajar memberikan andil besar pada peningkatan mutu pendidikan. Dalam

mendidik perlu mengkaji ide dan gagasan siswa, serta mengembangkan teknik dan

metode pengajaran yang kiranya dapat diterima baik oleh siswa. Guru merupakan

orang tua kedua di sekolah yang merupakan ujung tombak dalam menciptakan siswa

yang berkualitas, karena ada beberapa guru yang memprioritaskan dalam

meningkatkan kualitas penampilan luar seorang guru agar terkesan berwibawa. Selain

itu, seorang guru perlu mengetahui kenakalan-kenakalan siswa yang sifatnya

mengganggu. Mereka perlu menasihati, mengarahkan, dan memberikan sanksi

kepada siswa agar mereka dapat introspeksi atas kesalahannya, bukan bersifat acuh

tak acuh terhadap kenakalan siswa karena dengan alasan tidak mau di repotkan, dan

menjaga reputasi siswa dan sekolah. Maka perlu ada kerjasama antara orang tua dan

guru dalam meningkatkan kepercayaan untuk anak didik di sekolah.

Dalam menghadapi masalah pendidikan di daerah, pemerintah belum

mempunyai arah yang jelas mengenai pemerataan pembangunan pendidikan nasional.

Pemerintah sibuk dengan ukuran standar internasional dan merumuskan undang-

undang badan hukum pendidikan, sedangkan anak miskin masih sulit mengakses

pendidikan dan wajib belajar sembilan tahun juga tak kunjung tuntas. Menurut Prof

Page 16: Laporan Penelitian - okyysetiawan.files.wordpress.com file · Web viewLaporan Penelitian. ... PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang ... ketidakberdayaan, dan kepasrahan yang coba tumbuh

HAR Tilaar dalam harian Kompas 14/2 “Kalau ukurannya semakin banyak jumlah

sekolah bertaraf internasional, itu baru sebatas pemenuhan pendidikan berkualitas

bagi anak dari kalangan ekonomi mampu yang umumnya di perkotaan. Padahal,

pendidikan nasional harusnya berperan dalam perkembangan ekonomi secara

keseluruhan, termasuk ekonomi di pedesaan”. Di daerah-daerah banyak sekolah yang

kurang berfungsi dengan baik, diantaranya kerusakan bangunan, sarana terbatas,

namun dengan kondisi tersebut mereka tidak putus semangat untuk tetap terus belajar

walaupun dengan fasilitas seadanya. Banyak orang yang memandang sebelah mata

bahwa sekolah yang terdapat di daerah kurang menghasilkan peserta didik yang

berkualitas baik segi pengetahuan maupun kepribadian dengan alasan di daerah

sarana dan prasarananya tidak sebaik yang ada di perkotaan. Justru realisasi pada

kenyataannya, banyak pelajar dari daerah yang berhasil mengharumkan nama baik

Indonesia. Dengan keterbatasan sarana dan prasarana, pelajar tersebut lebih semangat

dalam menciptakan pola pikir kreatif yang mengacu ciri inovatif dan berharap dapat

mengembangkan potensi yang di miliki.

3.2 Doktrinasi Pola Pikir Kreatifitas Anak

Dalam beberapa tahun terakhir pertumbuhan lembaga pendidikan terutama

lembaga pendidikan dasar menunjukkan peningkatan yang cukup pesat, terutama

lembaga-lembaga pendidikan dasar (kelompok bermain, Taman Kanak-kanak, TK

terpadu Sekolah Dasar Terpadu) yang dikelola oleh berbagai yayasan dengan

menawarkan berbagai keunggulan tentunya perlu disambut secara positif.

Menjamurnya lembaga-lembaga pendidikan ini memperlihatkan adanya antusiasme

dari masyarakat untuk berperan serta dalam membentuk pribadi yang kuat guna

menghadapi perkembangan zaman yang begitu cepat. Hanya saja yang perlu

dicermati khususnya orang tua adalah jangan sampai pola pendidikan yang diberikan

akan menjadi beban bagi si anak. Untuk itu diperlukan kecermatan dan tahapan-

tahapan dalam menumbuhkan anak yang berpola pikir positif, kreatif dan mandiri.

Page 17: Laporan Penelitian - okyysetiawan.files.wordpress.com file · Web viewLaporan Penelitian. ... PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang ... ketidakberdayaan, dan kepasrahan yang coba tumbuh

Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukan indikator kreatifitas dikemukan

oleh (Munandar, S.C.U, 1992) sebagai berikut :

1. Dorongan ingin tahu besar

2. Sering mengajukan pertanyaan yang baik

3. Memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu masalah

4. Bebas dalam menyatakan pendapat

5. Mempunyai rasa keindahan

6. Menonjol dalam salah satu bidang seni

7. Mempunyai pendapat sendiri dan dapat mengungkapkannya, tidak mudah

terpengaruh oleh orang lain.

8. Rasa humor tinggi

9. Daya imajinasi kuat

10. Keaslian (orisinalitas) tinggi (tampak dalam ungkapan gagasan, karangan, dan

sebagainya; dalam pemecahan masalah menggunakan cara-cara orisinal, yang

jarang diperlihatkan anak-anak lain)

11. Dapat bekerja sendiri

12. Senang mencoba hal-hal baru

13. Kemampuan mengembangkan atau memerinci suatu gagasan

Dari uraian mengenai indicator kreatifitas diatas maka dapat dipahami bahwa

seseorang dikatakan kreatif apabila dalam interaksinya dengan lingkungan ciri-ciri

dari kreatifitas mendominasi dalam aktifitas kehidupannya, dan melakukan segalanya

dengan cara-cara yang unik. Semua ciri-ciri tersebut secara konstruktif dapat

dimunculkan dalam diri setiap individu, sebab setiap individu memiliki potensi

kreatif.

Hal yang harus dilakukan anak untuk bisa berkreatifitas

1. Menyediakan lingkungan yang mengizinkan anak untuk menjelajah dan

bermain tanpa pengekangan-pengekangan yang tak pantas.

2. Menyesuaikan diri dengan gagasan-gagasan anak-anak.

Page 18: Laporan Penelitian - okyysetiawan.files.wordpress.com file · Web viewLaporan Penelitian. ... PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang ... ketidakberdayaan, dan kepasrahan yang coba tumbuh

3. Menerima gagasan-gagasan yang tidak biasa dari anak-anak, pemecahan

masalah anak-anak

4. Mengggunakan pemecahan masalah kreatif di semua bagian-bagian pelajaran.

Gunakan masalah yang secara alami tentu saja terjadi di hidup setiap hari

5. Memberikan waktu untuk anak menjelajah semua berbagai kemungkinan,

menggerakkan dari populer ke gagasan-gagasan lebih asli.

6. Menekankan proses dibanding produk.

Lain halnya dengan masalah pembentukan semangat kretifitas dalam

berkarya. Mengembangkan semangat kretifitas sangat penting. Semangat tersebut

bisa muncul kapan saja selagi kita memiliki niat dan mau berusaha untuk menggali

semua bakat dan kreatiftas kita. Karna kreaifitas adalah anugerah dari Allah yang

patut kita syukuri. Jika tidak menghargai karya teman-temannya sendiri, bisa

menumbuhkan plagiat dengan beranggapan agar hasil karyanya terkesan bagus.

tetapi seharusnya baik orangtua, tenaga pendidik maupun lembaga pendidikan juga

membangun dan menumbuhkan suasana agar tercipta semangat tersebut.

Sebagian besar anak memiliki berbagai macam cara bepikir untuk dapat kretifitas

yang mengacu pada ciri inovatif. Ada yang lebih suka mendengarkan apa yang si

anak tangkap di otaknya. Ada juga cara lain melalui mencatatkan informasi (sambil

menulis), atau rajin menduduki kursi depan dan memperhatikan guru ketika

menjelaskan, atau mungkin anak yang tidak terlalu pintar di kelas, tetapi paling mahir

menceritakan kembali buku komik atau ceritafilm dan sinetron yang di tontonnya.

Hal ini memperlihatkan adanya keragaman manusia dalam menyerap informasi.

Berdasarkan hal tersebut Rose dan Nichole sebagaimana dikutip oleh Bobbi De

Porter, membagi gaya belajar untuk kreatif pada manusia dalam tiga jenis, yakni :

Gaya Belajar Visual

adalah suatu kecenderungan memproses informasi melalui mata atau indra

penglihatan. Mereka belajar dengan cara melihat.

Page 19: Laporan Penelitian - okyysetiawan.files.wordpress.com file · Web viewLaporan Penelitian. ... PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang ... ketidakberdayaan, dan kepasrahan yang coba tumbuh

Gaya Belajar Audio

adalah suatu kecenderungan memproses informasi melalui telinga atau indra

penglihatan. Mereka belajar dengan cara melihat.

Gaya Belajar Kinestetik

adalah uatu kecenderungan memproses informasi melalui tangan dan kaki atau indra

peraba. Mereka belajar dengan cara bergerak, bekerja, dan menyentuh.

Lain halnya yang menyangkut dengan masalah antara kreatifitas/bakat

seorang anak yang bertentangan dengan kemauan orang tua. Orang tua yang tidak

memahami keadaan anaknya, selalu memaksakan kehendak orang tua tanpa melihat

kemampuan anak sehingga anak merasa terpaksa. Dengan keterpaksaan itulah, anak

merasa takut dan mencoba mengubur apa yang dia inginkan. Anak tersebut mencoba

melakukan apa yang orang tua harapkan kepadanya. Walaupun anak melaksanakan

kehendak orang tua nya, padahal sebenarnya yang anak rasakan adalah putus asa dan

kecewa. Yang lebih berbahaya lagi bagi anak, jika orang tua mencoba menekan

seluruh perasaan anak. Artinya, orang tua tidak mengakui adanya perasaan kecewa

anak dan bertingkah laku seakan tidak ada pa-apa. Kita sebagai anak tidak perlu

terlarut-larut kecewa, kita harus motivasi untuk menjadikan apa yang kita tidak suka

menjadi suatu hobby yang dapat di kembangkan sehingga menjadi suatu prestasi.

Hal yang harus dilakukan anak untuk bisa berkreatifitas

1) Menyediakan lingkungan yang mengizinkan anak untuk menjelajah dan

bermain tanpa pengekangan-pengekangan yang tak pantas.

2) Menyesuaikan diri dengan gagasan-gagasan anak-anak.

3) Menerima gagasan-gagasan yang tidak biasa dari anak-anak, pemecahan

masalah anak-anak

4) Mengggunakan pemecahan masalah kreatif di semua bagian-bagian pelajaran.

Gunakan masalah yang secara alami tentu saja terjadi di hidup setiap hari

Page 20: Laporan Penelitian - okyysetiawan.files.wordpress.com file · Web viewLaporan Penelitian. ... PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang ... ketidakberdayaan, dan kepasrahan yang coba tumbuh

5) Memberikan waktu untuk anak menjelajah semua berbagai kemungkinan,

menggerakkan dari populer ke gagasan-gagasan lebih asli.

6) Menekankan proses dibanding produk.

Disamping itu adapun peranan yang harus dilakukan orang tua untuk bisa

mengembangkan kreativitas anak,antara lain:

1. Membangun Kepribadian beragama.

Sebagai orang tua hal yang harus pertama dilakukan membangun kepribadian

beragama agar anak tersebut empunyai pondasi dalam hidup,karena kepribadian itu

menentukan kreativitas dan seorang yang beragama pada hakikatnya memiliki potensi

kreatif yang lebih besar.

2. Memilihkan Sarana Bermain yang Sesuai

Pada dasarnya, anak memiliki energi yang berlebih. Dengan bermain, selain

memperoleh kegembiraan, kenikmatan, dan kepuasan, anak juga akan mendapatkan

manfaatnya, seperti bertumbuhnya segi fisik-motorik, mental-intelektual/kognitif,

sosial, moral, emosional, dan tentunya kreativitas. Dengan bermain, anak sekaligus

belajar tentang konsep bentuk, ukuran, warna, jumlah, dan kegunaan objek.Bermain

dipandang sebagai unsur penting dalam perkembangan seluruh unsur kepribadian

anak. Karena itu, orangtua sedapat mungkin menyediakan sarana dan alat bermain

(toys) yang dapat merangsang kreativitas anak. Tentu saja, sarana dan alat bermain

ini harus sesuai dengan kemampuan berpikir dan daya interaksi anak.

3. Kenalkan dengan Lingkungan Sosial

Pengenalan terhadap lingkungan sosial akan memberikan bekal empiris kepada anak

yang kelak bermasyarakat dalam alam pergaulan dewasa. Anak dilatih mengerti

fungsi berbagi diri, pada saat yang sama seorang anak, selain menjadi dirinya sendiri,

Page 21: Laporan Penelitian - okyysetiawan.files.wordpress.com file · Web viewLaporan Penelitian. ... PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang ... ketidakberdayaan, dan kepasrahan yang coba tumbuh

juga merupakan bagian yang organis dari sebuah kelompok, komunitas. Dalam hal

ini, anak berkembang menjadi dirinya sendiri, sekaligus berkenalan dengan aturan

main, dengan norma, sehingga dia dapat bergaul dengan wajar.

4. Ajak Berhubungan dengan Alam

Mengajak anak berhubungan dengan alam tidak sebatas mengenalkan mereka dengan

nama-nama benda yang ada di sekitarnya, melainkan juga merangsang imajinasi anak

untuk dapat memanfaatkan benda-benda tersebut, walaupun pemanfaatannya untuk

hal-hal yang sederhana. Misalnya, memanfaatkan benda yang ada di sekitarnya untuk

dibuat mainan. Pemanfaatan bahan mentah sehingga menjadi bentuk jadi ini akan

membuka kesadaran anak akan perlunya berkreasi dengan alam.

Adapun beberapa faktor yang menghambat perkembangan kreativitas anak

1. Perasaan Takut Gagal.

2. Anak terlalu terpaku pada tata tertib dan tradisi sehingga sering kali

menghambat adanya inovasi baru.

3. Anak-anak enggan untuk bermain-main dan terlalu mengharapkan hadiah bila

dihadapkan pada sebuah tugas tertentu.

4. Orang-tua yang terlalu melindungi anak.

5. Setiap anak unik, jangan dibanding-bandingkan

3.3 Analisa Pemecahan Masalah

Menurut pakar pendidikan sudah mengakui keterpurukan mutu pendidikan

ini, sedangkan guru sudah ditakdirkan menjadi seorang pendidik dan terikat dengan

berbagai aturan yang telah ditetapkan, yakinlah bahwa pendidik sudah pada tempat

dan jalur yang benar hanya mungkin saja untuk meningkatkan keprofesionalitas guru

juga perlu pembelajaran.

Page 22: Laporan Penelitian - okyysetiawan.files.wordpress.com file · Web viewLaporan Penelitian. ... PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang ... ketidakberdayaan, dan kepasrahan yang coba tumbuh

Hindari penyampaian materi yang hanya satu arah dimana hanya pengajar

yang berhak untuk berbicara, sedangkan yang diajarkan hanya menerima apa yang

disampaikan oleh pengajar. Pastikan setiap penyampaian materi yang diajarkan

mengerti pesan yang diterimanya, bila mereka sudah mengerti dan menerima maka

apa yang mereka terima itu harus dibina, dan akhirnya dimotivasikan. Sehingga

dengan begitu diharapkan yang diajarkan dapat terus meningkat apa yang

diterimanya tadi, dan tujuan akhir dari pendidikan tercapai.

Guru hendaknya menentukan konsep yang akan diajarkan kepada siswa,

tingkat pencapaian konsep yang diharapkan dari siswa, dan metode mengajar yang

akan digunakan, pengetahuan tentang perkembangan kognitif dan perkembangan

bahasa akan menolong dalam membuat keputusan masalah yang di hadapi siswa.

Demikian halnya dengan sarana belajar ,walaupun sarana dan prasarana yang

digunakan telah canggih dan mengikuti era perkembangan zaman, namun selengkap

apapun sarana yang dimiliki sebuah lembaga pendidikan bukan jaminan. Dengan kata

lain sarana atau fasilitas belajar bukanlah segalanya, karena menurut penulis sikap

minat dan motivasi belajar akan mempengaruhi keberhasilan siswa.

Treffinger (1980) dalam Reni Akbar-Hawadi dkk, 2001 mengatakan bahwa

tidak ada seorang pun yang tidak memiliki kreatifitas, hal ini memberikan makna

bahwa setiap orang memiliki potensi kreatif dalam dirinya. Sedangkan, pendidikan

merupakan bagian terpenting untuk anak-anak, dizaman sekarang ini masih banyak

anak yang putus sekolah, namun nasib anak yang sekolah juga tidak bisa dibilang

cemerlang karena banyak sekali kekeliruan yang dilakukan oleh para pendidik (guru

dan orang tua).

Page 23: Laporan Penelitian - okyysetiawan.files.wordpress.com file · Web viewLaporan Penelitian. ... PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang ... ketidakberdayaan, dan kepasrahan yang coba tumbuh

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil riset yang kami lakukan,dapat diambil beberapa kesimpulan

diantaranya sebagai berikut :

1. Terdapat perbedaan yang signifikan cara mendidik anak oleh guru

dibandingkan orang tua. Guru lebih sabar menghadapi anak

muridnya dibandingkan orang tua yang kebanyakan cepat-cepat

memarahi anaknya jika anak melakukan kesalahan.

2. Anak-anak dibawah usia dini lebih cepat meniru apa yang dilakukan

orang dewasa, dan gampang sekali marah bila orang tua/guru

menasihatinya.

3. Pendidikan untuk anak diusia dini sangat penting untuk menjaga

hal-hal yang tidak diinginkan pada anak untuk pembelajaran

selanjutnya

Guru dan orang tua sebaiknya lebih memahami pola pikir dan kreatifitas

putra-putrinya agar tidak salah mendidik anak,berusaha lebih sabar dan memberi

pelindungan yang baik buat anaknya agar anak tidak merasa takut dan kesepian disaat

anak itu dalam masalah, jangan mudah mengeluarkan kata-kata kasar karena anak-

anak sekarang cepat sekali mengikuti semua itu.

Pendidikan adalah suatu proses untuk menunjukkan dan memberi arah tentang

tujuan maupun cita-cita yang diinginkan,baik kepada individu, masyarakat maupun

Page 24: Laporan Penelitian - okyysetiawan.files.wordpress.com file · Web viewLaporan Penelitian. ... PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang ... ketidakberdayaan, dan kepasrahan yang coba tumbuh

bangsa, bahkan peradaban dunia. Pendeknya, pendidikan adalah panduan untuk

menatap masa depan. Tentu saja, masa depan yang dimaksudkan adalah masa depan

yang lebih baik. Usaha dalam meraih masa depan yang cerah adalah dengan adanya

metode didik orang tua dan guru dari usia dini yang dapat mengarahkan anak hingga

tumbuh dewasa menghadapi masalah kenakalan remaja yang mencangkup kreatifitas

dan pola pikir untuk mencari jati diri mereka. Untuk itu, pada usia dini peran

orangtua dan guru sangat penting. Mereka harus cepat tanggap terhadap

perkembangan anaknya. Selain itu, mereka juga harus kritis terhadap pendidikan,

karena pendidikan kritis juga mengajarkan sebuah kenyataan yang tidak harus

menjadi suatu keharusan. Jika kenyataan menyimpang dari keharusan sudah menjadi

tugas kita untuk mengubahnya agar sesuai dengan apa yang seharusnya. Hal itu

berarti bahwa pendidikan bukan hanya sebagai ajang transfer of knowledge, akan

tetapi bagaimana ilmu pengetahuan dijadikan sarana untuk mendidik anak yang

berujung dewasa agar mampu membaca realitas sosial, khususnya pada pembentukan

karakter yang akan mempengaruhi pola pikir daya kreatif dan imajinatif anak. Pada

akhirnya melakukan proses pendidikan dan pencerahan pada setiap anak agar tidak

ada pihak yang dirugikan.

Page 25: Laporan Penelitian - okyysetiawan.files.wordpress.com file · Web viewLaporan Penelitian. ... PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang ... ketidakberdayaan, dan kepasrahan yang coba tumbuh

4.2 Saran

Dalam dunia pendidikan , baik yang mencakup lingkungan keluarga,sekolah

maupun negara,terdapat 5 unsur penting yang saling berkaitan dan saling menunjang

yaitu anak didik, guru, orang tua, sarana/prasarana dan pemerintah, kelima unsur

tersebut tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Anak didik adalah warga

belajar yang harus dibimbing, diarahkan untuk mengembangkan dirinya hingga batas

optimal, pendidik (guru dan orang tua) adalah pengajar yang selalu menunjukan

hasrat dan keinginan yang besar untuk terus menerus belajar, sarana belajar adalah

untuk menciptakan kemampuan anak didik dalam membantu proses pendidikan

dalam mendukung pembentukan pola pikir kreatif yang baik minimal terpenuhi. Serta

pemerintah dalam memberikan program-program/kebijakan dalam menghadapi

keterpurukan sistem pendidikan ini minimal program tersebut dapat berjalan dengan

baik agar dapat membantu para guru dan orang tua dalam mendidik putra-putrinya.

Perubahan sosial, budaya dan teknologi yang cepat harus disadari oleh para

pendidik dengan demikian tidak akan ketinggalan zaman dan selalu menyesuaikan

dirinya dengan perkembangan tersebut. Selalu berupaya meningkatkan

kemampuannya sehingga dapat mengantarkan anak didiknya untuk mencapai

keinginannya agar mendapatkan hasil yang diharapkan mampu menciptakan

seseorang yang berkualitas dengan memiliki semangat tinggi untuk membangun

bangsanya.

Page 26: Laporan Penelitian - okyysetiawan.files.wordpress.com file · Web viewLaporan Penelitian. ... PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang ... ketidakberdayaan, dan kepasrahan yang coba tumbuh

DAFTAR-PUSTAKA

Sabil,Giman.2008.Komunikasi Dua Arah Dalam Kegiatan Belajar Mengajar.

Jakarta:Lembaga penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat

Tilaar,HAR.2000.Indonesia Sulit Bangkit Dari Krisis Akibat Boborknya

Sistem Pendidikan.Jakarta:Kompas, Hal 9

Meilani.wordpress.com/2008/03/15/Guru dalam Toples carut Marut

Pendidikan oleh Yanner J.Kapitan,S.pd

sayapbarat.wordpress.com/2007/08/29/masalah-pendidikan-di-indonesia

Suryani,Yeni.2008.Modul Bimbingan Konseling.Jakarta:PT.Tunas Melati

www.google.com

www.wikipedia.com

http://www.detiknews.com .

Page 27: Laporan Penelitian - okyysetiawan.files.wordpress.com file · Web viewLaporan Penelitian. ... PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang ... ketidakberdayaan, dan kepasrahan yang coba tumbuh

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

NIM : 11100616

NAMA : Tri Handoko

TEMTALA : Jakarta, 20 Juli 1992

MOTTO HIDUP : “Hidup Adalah Perjuangan”

NIM : 11101427

NAMA : Sarah Nuriati. A

TEMTALA : Jakarta, 29 September 1992

MOTTO HIDUP : “Keep Moving Forward”

NIM : 11101267

NAMA : Aditya Sulistyani

TEMTALA : Jakarta, 09 Agustus 1993

MOTTO HIDUP : “Harus selalu Usaha

keras,Doa dan think positive”

Page 28: Laporan Penelitian - okyysetiawan.files.wordpress.com file · Web viewLaporan Penelitian. ... PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang ... ketidakberdayaan, dan kepasrahan yang coba tumbuh

NIM : 11101741

NAMA : Nurfazriana

TEMTALA : Jakarta, 25 Agustus 1991

MOTTO HIDUP : “Musuh Jangan Dicari,

ketemu Musuh jangan Lari”

NIM : 11100956

NAMA : Maya Aryani

TEMTALA : Jakarta,18 Juni 1992

MOTTO HIDUP : “Percaya Akan Diri Sendiri

Dan Yakin Akan

Kemampuan yang Dimiliki”

NIM : 11102120

NAMA : Sri Mulyani

TEMTALA : Jakarta,10 Februari 1992

MOTTO HIDUP : “Jalan Perlahan Menuju

Kesuksesan”

Page 29: Laporan Penelitian - okyysetiawan.files.wordpress.com file · Web viewLaporan Penelitian. ... PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang ... ketidakberdayaan, dan kepasrahan yang coba tumbuh

NIM : 11102894

NAMA : Agus Kurniawan

TEMTALA : Jakarta,18 September 1992

MOTTO HIDUP : “Jangan Pernah Putus Asa”

NIM : 11100915

NAMA : Nur Indah Sari

TEMTALA : Jakarta,19 Desember 1992

MOTTO HIDUP : “Berusaha dan berdo’a dalam

Menggapai cita-cita”

NIM : 11103112

NAMA : Linda Desiyanti

TEMTALA : Jakarta,14 Desember 1991

MOTTO HIDUP : “”

Page 30: Laporan Penelitian - okyysetiawan.files.wordpress.com file · Web viewLaporan Penelitian. ... PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang ... ketidakberdayaan, dan kepasrahan yang coba tumbuh

NIM : 11103294

NAMA : Reni Padliani

TEMTALA : Jakarta,02 Juli 1990

MOTTO HIDUP : “Memang baik jadi orang

penting, tapi lebih

penting jadi orang baik”