LAPORAN PENELITIAN STIMULUS - repository.unas.ac.idrepository.unas.ac.id/2278/1/E. LAPORAN...

52
i LAPORAN PENELITIAN STIMULUS PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA DAN FE TERHADAP PENINGKATAN KADAR HB PADA REMAJA PUTRI DI SMP YAMAD BEKASI TIM PENELITI Ketua : Risza Choirunissa S.SiT., MKM Anggota : Triana Indrayani, S.ST., M.Kes FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS NASIONAL TAHUN 2019 DENGAN BANTUAN BIAYA DARI UNIVERSITAS NASIONAL

Transcript of LAPORAN PENELITIAN STIMULUS - repository.unas.ac.idrepository.unas.ac.id/2278/1/E. LAPORAN...

Page 1: LAPORAN PENELITIAN STIMULUS - repository.unas.ac.idrepository.unas.ac.id/2278/1/E. LAPORAN PENELITIAN STIMULUS ag… · LAPORAN PENELITIAN STIMULUS PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA DAN

i

LAPORAN PENELITIAN STIMULUS

PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA DAN FE TERHADAP

PENINGKATAN KADAR HB PADA REMAJA PUTRI DI SMP YAMAD

BEKASI

TIM PENELITI

Ketua : Risza Choirunissa S.SiT., MKM

Anggota : Triana Indrayani, S.ST., M.Kes

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS NASIONAL

TAHUN 2019

DENGAN BANTUAN BIAYA

DARI UNIVERSITAS NASIONAL

Page 2: LAPORAN PENELITIAN STIMULUS - repository.unas.ac.idrepository.unas.ac.id/2278/1/E. LAPORAN PENELITIAN STIMULUS ag… · LAPORAN PENELITIAN STIMULUS PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA DAN

v

Page 3: LAPORAN PENELITIAN STIMULUS - repository.unas.ac.idrepository.unas.ac.id/2278/1/E. LAPORAN PENELITIAN STIMULUS ag… · LAPORAN PENELITIAN STIMULUS PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA DAN

v

RINGKASAN

Anemia merupakan keadaan dimana masa eritrosit dan/atau masa

hemoglobin yang beredar tidak memenuhi fungsinya untuk menyediakan

oxygen bagi jaringan tubuh. Secara laboratoris, anemia dijabarkan sebagai

penurunan kadar hemoglobin serta hitung eritrosit dan hematokrit dibawah

normal (Handayani, 2008). Anemia adalah suatu kondisi di mana jumlah sel

darah merah tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan fisiologis. Anemia

ditandai dengan dengan menurunnya jumlah eritrosit atau kadar hemoglobin

dibawah 11 g/dl. Kekurangan zat besi dianggap sebagai penyebab paling

umum anemia diseluruh dunia (Utami, 2017).

Anemia pada remaja putri sampai saat ini masih cukup tinggi,

menurut World Health Organization (WHO), prevalensi anemia dunia

berkisar 40-88%, angka kejadian anemia pada remaja putri di Negara-negara

berkembang sekitar 53,7% dari semua remaja putri, anemia sering menyerang

remaja putri disebabkan karena stress, haid, atau terlambat makan (Kaimudin,

2017)

Anemia gizi besi di Indonesia sebanyak 72,3% . jumlah penduduk usia

remaja (10-19 tahun) di Indonesia sebesar 26,2% yang terdiri dari 50,9% laki-

laki dan 49,1% perempuan. Selain itu, berdasarkan hasil Riskesdes 2013,

prevalensi anemia di Indonesia yaitu 21,7% dengan penderita anemia

berumur 5-14 tahun sebesar 26,4% dan 18,4% penderita berumur 15-24

tahun. Data Survai Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2012

menyatakan bahwa prevalensi anemia pada balita sebesar 40,5%, ibu hamil

Page 4: LAPORAN PENELITIAN STIMULUS - repository.unas.ac.idrepository.unas.ac.id/2278/1/E. LAPORAN PENELITIAN STIMULUS ag… · LAPORAN PENELITIAN STIMULUS PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA DAN

v

sebesar 50,5%, ibu nifas sebesar 45,1%, remaja putri usia 10-18 tahun

sebesar 57,1% dan usia 19-45 tahun sebesar 35,5%. (Kaimudin, 2017). Hasil

SDKI 2012 Jawa Barat memiliki angka kejadian anemia sebesar 51,7%

(Parasdia, 2017 ), sedangkan di Bekasi pada siswi SMP dan SMK usia 10-18

tahun prevalensi anemia sebesar 38,3% (Rohani, 2017)

Remaja putri memiliki risiko sepuluh kali lebih besar untuk menderita

anemia dibanding remaja putra. Hal ini dikarenakan remaja putri mengalami

mentruasi setiap bulannya. Selain itu, ketidakseimbangan asupan zat gizi juga

menjadi penyebab anemia pada remaja. Remaja biasanya sangat

memperhatikan bentuk tubuh, sehingga banyak yang membatasi konsumsi

makanan dan banyak pantangan terhadap makanan. (Proverawati, 2011)

Page 5: LAPORAN PENELITIAN STIMULUS - repository.unas.ac.idrepository.unas.ac.id/2278/1/E. LAPORAN PENELITIAN STIMULUS ag… · LAPORAN PENELITIAN STIMULUS PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA DAN

v

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.............................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN …………………………….. ii

RINGKASAN ...................................................................... iii

DAFTAR ISI ……………………………………………… iv

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................. 1

B. Kerangka Teori……………........................................ 4

C. Rumusan Penelitian..................................................... 5

D. Tujuan Penelitian……………………………………. 5

II. TINJAUAN PUSTAKA

Definisi .......................................................................... 6

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian …………………. 18

B. Alat, bahan dan Responden ……………………. 18

C. Cara Kerja ……………………………………… 18

IV. JADWAL DAN PEMBIAYAAN PENELITIAN 20

DAFTAR PUSTAKA

Page 6: LAPORAN PENELITIAN STIMULUS - repository.unas.ac.idrepository.unas.ac.id/2278/1/E. LAPORAN PENELITIAN STIMULUS ag… · LAPORAN PENELITIAN STIMULUS PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA DAN

v

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anemia merupakan keadaan dimana masa eritrosit dan/atau masa

hemoglobin yang beredar tidak memenuhi fungsinya untuk menyediakan

oxygen bagi jaringan tubuh. Secara laboratoris, anemia dijabarkan sebagai

penurunan kadar hemoglobin serta hitung eritrosit dan hematokrit dibawah

normal (Handayani, 2008). Anemia adalah suatu kondisi di mana jumlah

sel darah merah tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan fisiologis.

Anemia ditandai dengan dengan menurunnya jumlah eritrosit atau kadar

hemoglobin dibawah 11 g/dl. Kekurangan zat besi dianggap sebagai

penyebab paling umum anemia diseluruh dunia (Utami, 2017).

Anemia pada remaja putri sampai saat ini masih cukup tinggi,

menurut World Health Organization (WHO), prevalensi anemia dunia

berkisar 40-88%, angka kejadian anemia pada remaja putri di Negara-

negara berkembang sekitar 53,7% dari semua remaja putri, anemia sering

menyerang remaja putri disebabkan karena stress, haid, atau terlambat

makan (Kaimudin, 2017)

Anemia gizi besi di Indonesia sebanyak 72,3% . jumlah penduduk

usia remaja (10-19 tahun) di Indonesia sebesar 26,2% yang terdiri dari

Page 7: LAPORAN PENELITIAN STIMULUS - repository.unas.ac.idrepository.unas.ac.id/2278/1/E. LAPORAN PENELITIAN STIMULUS ag… · LAPORAN PENELITIAN STIMULUS PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA DAN

v

50,9% laki-laki dan 49,1% perempuan. Selain itu, berdasarkan hasil

Riskesdes 2013, prevalensi anemia di Indonesia yaitu 21,7% dengan

penderita anemia berumur 5-14 tahun sebesar 26,4% dan 18,4% penderita

berumur 15-24 tahun. Data Survai Kesehatan Rumah Tangga (SKRT)

tahun 2012 menyatakan bahwa prevalensi anemia pada balita sebesar

40,5%, ibu hamil sebesar 50,5%, ibu nifas sebesar 45,1%, remaja putri

usia 10-18 tahun sebesar 57,1% dan usia 19-45 tahun sebesar 35,5%.

(Kaimudin, 2017). Hasil SDKI 2012 Jawa Barat memiliki angka kejadian

anemia sebesar 51,7% (Parasdia, 2017 ), sedangkan di Bekasi pada siswi

SMP dan SMK usia 10-18 tahun prevalensi anemia sebesar 38,3%

(Rohani, 2017)

Remaja putri memiliki risiko sepuluh kali lebih besar untuk

menderita anemia dibanding remaja putra. Hal ini dikarenakan remaja

putri mengalami mentruasi setiap bulannya. Selain itu, ketidakseimbangan

asupan zat gizi juga menjadi penyebab anemia pada remaja. Remaja

biasanya sangat memperhatikan bentuk tubuh, sehingga banyak yang

membatasi konsumsi makanan dan banyak pantangan terhadap makanan.

(Proverawati, 2011)

Anemia pada remaja putri dapat disebabkan dari berbagai macam

faktor. Anemia defisiensi besi yang merupakan penyebab utama anemia di

masyarakat terjadi akibat kekurangan zat besi dalam darah yang

disebabkan oleh kekurangan gizi. Faktor lain yang dapat menyebabkan

anemia pada remaja adalah kehilangan berlebihan kerena perdarahan saat

mentruasi yang berlebihan, infeksi parasit dan poliposis (Utami, 2017).

Page 8: LAPORAN PENELITIAN STIMULUS - repository.unas.ac.idrepository.unas.ac.id/2278/1/E. LAPORAN PENELITIAN STIMULUS ag… · LAPORAN PENELITIAN STIMULUS PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA DAN

v

Dampak yanag akan terjadi jika remaja putri mengalami anemia adalah

kekebalan tubuh berkurang, menurunnya kemampuan intelektual (prestasi

belajar), kehamilan berisiko (melahirkan prematur, BBLR dan kematian

janin) (Sudargo, 2018)

Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk menanggulangi

masalah anemia pada remaja putri adalah melalui pemberian suplemen

Tablet Tambah Darah (TTD) berupa zat besi (60mg FeSO4) dan asam folat

(0,25 mg). Pemberian dengan pola satu minggu sekali dan 10 tablet saat

menstruasi (Permatasari, 2018). Selain dengan suplemen Fe, ternyata

kurma juga memiliki kandungan zat besi yang dibutuhkan oleh tubuh.

Kurma merupakan sumber yang baik dari berbagai vitamin dan mineral

dengan sumber energi yang baik, gula dan serat. (Suryana, 2018). Buah

kurma memiliki kalori yang tinggi dibandingkan buah yang lain yaitu

3.000 kalori/kg, karbohidrat 73,51gr/100gr, besi,Fe 1,15mg/100gr, folat

13mg/100gr, vitamin B6 0,192 mg/100gr (Rostita, 2009).

Menurut Agustina 2017 dalam penelitian yang berjudul “The

Impacts of Fe with Vitamin C and Date Extract Consumption to the

Increasing Level of Haemoglobin on Anemia Female Students in Pondok

Pesantren Al-Munawwir Krapyak Bantul Yogyakarta” mengatakan bahwa

pemberian Fe dengan vitamin C dan sari kurma sama-sama dapat

meningkatkan kadar Hb pada remaja putri yang mengalami anemia.

Sejalan dengan penelitian yang dilakukn oleh Novadela tahun 2015 yang

berjudul “Pengaruh Pemberian Tablet Fe Dan Buah Kurma Pada

Mahasiswi Dijurusan Kebidanan Tanjungkarang” mengatakan bahwa

Page 9: LAPORAN PENELITIAN STIMULUS - repository.unas.ac.idrepository.unas.ac.id/2278/1/E. LAPORAN PENELITIAN STIMULUS ag… · LAPORAN PENELITIAN STIMULUS PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA DAN

v

adanya peningkatan kadar Hb setelah dilakukan intervensi dengan Fe dan

buah kurma. Penelitian yang dilakuakan oleh Susilowati, 2015 yang

berjudul “Pengaruh Suplemen Besi Terhadap Profil Darah Mahasiswi

Akper Dharma Husada Kediri” mengatakan bahwa peningkatan nilai profil

darah pada klompok suplementasi besi 1 tablet setiap minggu lebih tinggi

di bandingkan pada kelompok suplementasi 1 tablet setiap hari. Sehingga

mahasiswi agar lebih meningkatkan asupan gizi sehari-hari agar tidak

terjadi anemia.

Sari kurma yang kaya akan zat besi dapat meningkatkan kadar

hemoglobin. Kandungan protein, kerbohidrat dan lemak pada sari kurma

mendukung proses sintesis hemoglobin. Karbohidrat dan lemak

membentuk suksinil CoA yang selanjutnya bersama glisin akan

membentuk protoporfirin melalui serangkaian proses porfirinogen.

Protoporfirin tang terbentuk selanjutnya bersama molekul heme dan

protein globin membentuk hemoglobin. Kombinasi buah kurma yang

kaya kandungan glukosa, Ca, Fe, Zn, Cu, P, dan niasin dengan palmyra

yang kaya kandunagan vitamin A dan kelapa yang kaya kandunagn Na dan

K mampu memperbaiki kadar hemoglobin pada pasien anemia (Agustina,

2017)

Penelitian yang dilakukan oleh Sari 2018 yang berjudul “The

Addition of Dates Plam (Phoenix Dactylifera) on Iron Supplementation

(Fe) Increases the Hemoglobin Level of Adolescent Grils With Anemia”

mengatakan bahwa remaja putri yang mengkonsumsi tablet Fe dan 7 buah

kurma selama 30 hari mengalami peningkatan yang lebih tinggi dari

Page 10: LAPORAN PENELITIAN STIMULUS - repository.unas.ac.idrepository.unas.ac.id/2278/1/E. LAPORAN PENELITIAN STIMULUS ag… · LAPORAN PENELITIAN STIMULUS PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA DAN

v

remaja putri yang hanya mengkonsumsi tablet Fe. Terlihat pada mean

kelompok eksperimen sebelum intervensi adalah 9.94 dan sesudah

intervensi adalah 11.22 dengan p=0.000 < 0.05, sedangkan mean pada

kelompok kontrol sebelum intervensi adalah 10.09 dan sesuah intervensi

adalah 10.93 dengan p=0.012 < 0.05, sehingga terdapat perbedaan pada

kelompok eksperimen dan kontrol sebelum dan sesudah intervensi. Uji

beda yang dilakukan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

didapatkan nilai p=0.855 > 0.05 sehingga tidak ada pengaruh yang

signifikan antara pemberian buah kurma dan Fe keduanya sama-sama

dapat meningkatkan kadar hemoglobin, tetapi jika dilihat dari sebelum dan

sesudah intervensi, pada kelompok eksperimen mengalami peningkatan

hemoglobin yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol.

Besi (Fe) dengan konsentrasi tinggi terdapat dalam sel darah

merah, yaitu sebagai bagian dari molekul hemoglobin yang mengangkut

paru-paru. Hemoglobin akan mengakut oksigan ke sel-sel yang

membutuhkannya untuk metabolisme glukosa, lemak, dan protein menjadi

energi (ATP). Pembentukan hemoglobin memerlukan beberapa zat gizi

dalam pembentukan sel darah merah, yang paling penting adalah zat besi,

vitamin B12 dan asam folat dam membutuhkan vitamin C untuk

membantu penyerapan zat besi dalam tubuh. Tanpa zat gizi tersebut,

pembentukan sel darah merah tidak akan mencukupi. Selnya bisa memiliki

kelainan bentuk dan tidak mampu mengangkut oksigen sebagaimana

mestinya (Agustina, 2017)

Page 11: LAPORAN PENELITIAN STIMULUS - repository.unas.ac.idrepository.unas.ac.id/2278/1/E. LAPORAN PENELITIAN STIMULUS ag… · LAPORAN PENELITIAN STIMULUS PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA DAN

v

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah

terletak pada judul yaitu “pengaruh pemberian sari kurma dan Fe terhadap

peningkatan kadar Hb pada remaja putri” untuk penelitian sari kurma lebih

banyak dilakukan pada ibu hamil dan ibu menyusui dan dilakukan selama

1 minggu, sedangkan yang dilakukan pada remaja putri masih terbatas.

Untuk tempat penelitian peneliti menggunakan SMP dan dilakukan selama

30 hari karena bersamaan dengan pemberian tablet Fe pada remaja putri

yang mengalami anemia.

Remaja putri merupakan salah satu kelompok yang rawan

mengalami anemia. Remaja putri merupakan generasi masa depan bangsa

yang nantinya akan menentukan generasi berikutnya. Stasus gizi remaja

putri pranikah memiliki kontribusi besar pada kesehatan dan keselamatan

kehamilan dan kelahiran, apabila remaja putri menjadi ibu (Permatasari,

2010). SMP Yamad adalah salah satu SMP yang terletak di Bekasi dan

belum masuk dalam program pemerintah untuk pemberian Tablet tambah

darah (TTD). Selain itu, belum pernah ada penelitian yang terkait dengan

pemeriksaan Hb atau pemberian terapi yang berkaitan dengan anemia.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk mengangkat

permasalahan ini ke dalam sebuah penelitian dengan tujuan untuk melihat

pengaruh pemberian sari kurma dan Fe terhadap peningkatan kadar Hb

remaja putri di SMP Yamad Bekasi.

Page 12: LAPORAN PENELITIAN STIMULUS - repository.unas.ac.idrepository.unas.ac.id/2278/1/E. LAPORAN PENELITIAN STIMULUS ag… · LAPORAN PENELITIAN STIMULUS PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA DAN

v

B. Kerangka Teori

Berdasarkan hal tersebut maka kerangka teori yang akan diteliti dapat

dilihat pada diagram berikut ini:

Kerangka Teori Tentang Pengaruh Pemberian Sari Kurma Dan Fe

Terhadap Peningkatan Kadar Hb Pada Remaja Putri

Sumber : Andriani (2014), Anamisa (2015), Utami (2017), Handayani (2008),

Adriani (2016), Sudargo (2018), Setiowati (2018), Suryana (2018), Rostita

(2009), Ali (2015), Kusmiran

B. Permasalahan

Jenis konsumsi makanan yang

mengahmbat penyerapan zat

besi

Jenis konsumsi makanan yang

mendukung penyerapan zat besi

Konsumsi makanan yang

mengandung zat besi (besi heme

dan besi nonheme)

Konsumsi tablet besi (Fe)

Konsumsi sari kurma

Kadar hemoglobin

pada remaja putri

Page 13: LAPORAN PENELITIAN STIMULUS - repository.unas.ac.idrepository.unas.ac.id/2278/1/E. LAPORAN PENELITIAN STIMULUS ag… · LAPORAN PENELITIAN STIMULUS PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA DAN

v

Remaja putri merupakan salah satu kelompok yang rawan

mengalami anemia. Remaja putri merupakan generasi masa depan bangsa

yang nantinya akan menentukan generasi berikutnya. Stasus gizi remaja

putri pranikah memiliki kontribusi besar pada kesehatan dan keselamatan

kehamilan dan kelahiran, apabila remaja putri menjadi ibu (Permatasari,

2010). SMP Yamad adalah salah satu SMP yang terletak di Bekasi dan

belum masuk dalam program pemerintah untuk pemberian Tablet tambah

darah (TTD). Selain itu, belum pernah ada penelitian yang terkait dengan

pemeriksaan Hb atau pemberian terapi yang berkaitan dengan anemia.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk mengangkat

permasalahan ini ke dalam sebuah penelitian dengan tujuan untuk melihat

pengaruh pemberian sari kurma dan Fe terhadap peningkatan kadar Hb

remaja putri di SMP Yamad Bekasi.

E. Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan

mendeskripsikan pengaruh pemberian sari kurma dan Fe terhadap

peningkatan kadar Hb remaja putri di SMP Yamad Bekasi.

Page 14: LAPORAN PENELITIAN STIMULUS - repository.unas.ac.idrepository.unas.ac.id/2278/1/E. LAPORAN PENELITIAN STIMULUS ag… · LAPORAN PENELITIAN STIMULUS PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA DAN

v

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hemoglobin

2.1.1 Pengertian Hemoglobin (Hb)

Hemoglobin merukapan zat warna yang terdapat dalam darah merah

yang berguna untuk mengangkut O2 dan CO2 dalam tubuh. Hemoglobin

adalah ikatan antara protein, garam besi dan zat warna. (Adriani, 2016)

Kadar hemoglobin merupakan parameter yang paling mudah

digunakan dalam menentukan status anemia pada skala luas. Sampel darah

yang digunakan biasanya sampel darah tepi, seperti dari jari tengah, dapat

Page 15: LAPORAN PENELITIAN STIMULUS - repository.unas.ac.idrepository.unas.ac.id/2278/1/E. LAPORAN PENELITIAN STIMULUS ag… · LAPORAN PENELITIAN STIMULUS PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA DAN

v

pula dari jari kaki serta telinga. Akan tetapi kadar hemoglobin bukan

merupakan indikator yang sensitif untuk melihat atatus besi seseorang.

Karena turunnya kadar hemoglobin merupakan tahap yang sudah lanjut dari

adanya defisiensi besi.

2.1.2 Fungsi Hemoglobin

Dalam sel darah merah hemoglobin berfungsi untuk mengikat

oksigen (O2). Dengan banyaknya oksigen yang dapat diikat dan dibawa

oleh darah, dengan adanya Hb dalam sel darah merah, pasokan oksigen ke

berbagai tempat di seluruh tubuh, bahkan yang paling terpencil dan

terisolasi sekalipun akan tercapai

2.1.3 Pembentukan Hemoglobin

Sintesis hemoglobin dimulai dalam proeritoblas dan kemudian

dilanjutkan sampai tingkat retikulosit, karena ketika retikulosit

meninggalkan sumsum tulang dan masuk ke dalam aliran darah, maka

retikulosit tetap membentuk hemoglobin selama beberapa hari berikutnya.

Tahap dasar kimiawi pembentukan hemoglobin adalah yang pertama,

suksinil-KoA, yang dibentuk dalam siklus krebs berikatan dengan klisin

untuk membentuk molekul pirol. Selanjutnya, empat senyawa pirol bersatu

membentuk senyawa protoporfirin, yang kemudian berikatan dengan besi

membentuk molekul hem. Akhirnya empat molekul hem berikatan dengan

Page 16: LAPORAN PENELITIAN STIMULUS - repository.unas.ac.idrepository.unas.ac.id/2278/1/E. LAPORAN PENELITIAN STIMULUS ag… · LAPORAN PENELITIAN STIMULUS PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA DAN

v

satu molekul globin, suatu globulin yang disintesis dalam ribosom reticulum

endoplasma, membentuk hemoglobin.

Terdapat beberapa variasi kecil pada rantai sub unit hemoglobin

yang berbeda, bergantung pada susunan asam amino dibagian polipeptida.

Tipe-tipe rantai itu disebut rantai alfa, rantai beta, rantai gamma, dan rantai

delta. Bentuk hemoglobin yang paling umum pada orang dewasa, yaitu

hemoglobin A, merupakan kombinasi dari dua rantai alfa dan dua rantai

beta. Karena setiap rantai mempunyai sekelompok prostetik heme, maka

terdapat empat atom besi dalam setiap molekul hemoglobin, masing-masing

dapat berikatan dengan 1 molekul oksigen, total membentuk 4 molekul

oksigen yang dapat diangkut oleh setiap molekul hemoglobin.

Hemoglobin A mempunyai berat molekul Afinitas ikatan

hemoglobin terhadap oksigen ditentukan oleh sifat rantai hemoglobin.

Abnormalitas rantai ini dapat mengubah sifat-sifat fisik molekul

hemoglobin. Contohnya, pada anemia sel sabit, asam amino valin akan

digantikan oleh asam glutamat pada satu tempat dalam setiap dua rantai

beta. Jika tipe hemoglobin ini terpapar dengan oksigen berkadar rendah,

maka terbentuklah kristal panjang di dalam sel-sel darah merah yang

panjangnya kadang-kadang sampai 15 mikrometer. Hal ini membuat sel-sel

tersebut hampir tidak mungkin melewati kapiler-kapiler kecil, dan ujung

berduri dari kristal tersebut cenderung merobek membran sel, sehingga

terjadi anemia sel sabit. (Anamisa, 2015)

Perbaikan besi intraseluler dalam waktu 12-24 jam. Hiperplasi seri

eritropoitik dalam sumsum tulang terjadi dalam waktu 36-48 jam yang

Page 17: LAPORAN PENELITIAN STIMULUS - repository.unas.ac.idrepository.unas.ac.id/2278/1/E. LAPORAN PENELITIAN STIMULUS ag… · LAPORAN PENELITIAN STIMULUS PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA DAN

v

ditandai oleh retikulositosis di darah tepi dalam waktu 48-72 jam, yang

mencapai puncak dalam 5-7 hari. Dalam 4-30 hari setelah pengobatan

didapatkan peningkatan kadar hemoglobin. (Utami, 2017)

2.1.4 Klasifikasi kadar hemoglobin

Nilai normal yang paling sering dinyatakan adalah untuk pria 14-18

gr/100 ml dan untuk wanita 12-16 gm/100 ml (gram/100ml sering disingkat

dengan gr% atau gr/dl). Beberapa literatur lain menunjukkan nilai yang

lebih rendah, terutama pada wanita, sehingga mungkin pasien sering tidak

dianggap menderita anemia sampai Hb kurang dari 13gr/100 ml pada pria

dan 11gr/100 ml untuk wanita. (Handayani, 2008)

2.1.5 Cara Pemeriksaan Hemoglobin (Hb)

2.1.5.1 Alat pemeriksaan Hb

2.1.5.1.1 Cek Hb digital (Easy Touch GCHB)

2.1.5.1.2 Chip Hb Easy Touch GCHB

2.1.5.1.3 Jarum lanset

2.1.5.1.4 Lancing device (alat pencoblos)

2.1.5.1.5 Alkohol swab

2.1.5.1.6 Handscoon

2.1.5.2 Prosedur kerja

2.1.5.2.1 Mengambil darah pada ujung jari dengan menggunakan jarum

lanset.

2.1.5.2.2 Tekan jari hingga darah keluar sentuhkan pada ujung chip Hb

yang sudah terpasang pada alat Hb digital.

Page 18: LAPORAN PENELITIAN STIMULUS - repository.unas.ac.idrepository.unas.ac.id/2278/1/E. LAPORAN PENELITIAN STIMULUS ag… · LAPORAN PENELITIAN STIMULUS PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA DAN

v

2.1.5.2.3 Tunggu hingga hasil muncul dan hasil dapat terbaca.

2.2 Anemia

2.2.1 Pengertian Anemia

Anemia merupakan keadaan dimana masa eritrosit dan atau masa

hemoglobin yang beredar tidak memenuhi fungsinya untuk menyediakan

oksigen bagi jaringan tubuh.

Secara laboratoris, anemia dijabarkan sebagai penurunan kadar

hemoglobin se rta hitung eritrosit dan hematokrit dibawah normal.

(Handayani, 2008)

2.2.2 Kriteria Anemia

Untuk memenuhi definisi anemia, maka perlu ditetapkan batas

hemoglobin atau hematokrit yang dianggap sudah terjadi anemia.

Batasan yang umum digunakan adalah kriteria WHO dan dinyatakan

sebagai anemia bila terdapat nilai dengan kriteria sebagai berikut :

2.2.2.1 Laki-laki dewasa Hb < 13 gr/dl

2.2.2.2 Perempuan dewasa tidak hamil Hb < 12 gr/dl

2.2.2.3 Perempuan hamil Hb < 11 gr/dl

2.2.2.4 Anakusia 6-14 tahun Hb < 12 gr/dl

2.2.2.5 Anak usia 6 bulan – 6 tahun Hb < 11 gr/dl

Untuk kriteria anemia diklinik, rumah sakit atau praktik klinik pada

umumnya dinyatakan anemia bila terdapat nilai sebagi berikut :

2.2.2.1 Hb < 10 gr/dl

Page 19: LAPORAN PENELITIAN STIMULUS - repository.unas.ac.idrepository.unas.ac.id/2278/1/E. LAPORAN PENELITIAN STIMULUS ag… · LAPORAN PENELITIAN STIMULUS PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA DAN

v

2.2.2.2 Hematokrit < 30%

2.2.2.3 Eritrosit < 2,8 juta/mm

2.2.3 Derajat anemia

Derajat anemia ditentukan oleh kadar Hb. Klasifikasi derajat anemia

yang umum dipakai adalah sebagai berikut :

2.2.3.1 Anemia ringan sekali Hb 10 gr/dl – 13 gr/dl

2.2.3.2 Anemia ringan Hb 8 gr/dl – 9,9 gr/dl

2.2.3.3 Anemia sedang Hb 6 gr/dl – 7,9 gr/dl

2.2.3.4 Anemia berat Hb < 6 gr/dl

2.2.4 Prevalensi Anemia

Perkiraan prevalensi anemia di Indonesia menurut Husaini, dkk

tergambar dalam tabel dibawah ini :

Tabel 2.1

Prevalensi Anemia di Indonesia

Kelompok Polulasi Angka Prevalensi

1. Anak prasekolah 30 - 40%

2. Anak usia sekolah 25 – 35%

3. Dewasa tidak hamil 30 – 40%

4. Hamil 50 – 70%

5. Laki-laki dewasa 20 – 30%

6. Pekerja berpenghasilan rendah 30 – 40%

2.2.5 Patofisiologi

Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan susmsum

tulang atau kehilangan sel darah merah berlebihan. Kegagalan sumsum

Page 20: LAPORAN PENELITIAN STIMULUS - repository.unas.ac.idrepository.unas.ac.id/2278/1/E. LAPORAN PENELITIAN STIMULUS ag… · LAPORAN PENELITIAN STIMULUS PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA DAN

v

tulang dapat terjad i akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, invasi tumor.

Apabila sel darah merah mengalami penghancuran dalam sirkulasi, maka

hemoglobin akan muncul dalam plasma. Apabila kosentrasi plasmanya

melebihi kapasitas hemoglobin plasma, hemoglobin akan berdifusi dalam

glomerulus ginjal dan ke dalan urine.

Pada dasarnya gejala anemia timbul karena dua hal hal berikut ini :

2.2.5.1 Aniksia organ target karena berkurangnya jumlah oksigen yang

dapat dibawa oleh darah ke jaringan.

2.2.5.2 Mekanisme kompensasi tubuh terhadap anemia

2.2.6 Gejala Klinis

2.2.6.1 Sistem kardiovaskular : lesu, cepat lelah, palpitasi, takikardi, sesak

nafas saat beraktivitas, angina pektoris, dan gagal jantung.

2.2.6.2 Sistem saraf : sakit kepala, pusing, telinga, mendenging, mata

berkunang-kunang, kelemahan otot, iritabilitas, lesu, serta perasaan

dingin pada ekstermitas.

2.2.6.3 Sistem urogenital : gangguan haid dan libido menurun.

2.2.6.4 Epitel : warna pucat pada kulit dan mukosa, elastisiitas kulit

menurun, serta rambut tipis dan halus.

2.2.7 Pemeriksaan Diagnostik

2.2.7.1 Pemeriksaan laboratorium hematologis

2.2.7.2 Pemeriksaan laboratorium nonhematologis

2.2.7.3 Pemeriksaan penunjang lain

2.2.8 Penatalaksanaan terapi

2.2.8.1 Terapi spesifik sebaiknya diberikan setelah diagnosis ditegakkan.

Page 21: LAPORAN PENELITIAN STIMULUS - repository.unas.ac.idrepository.unas.ac.id/2278/1/E. LAPORAN PENELITIAN STIMULUS ag… · LAPORAN PENELITIAN STIMULUS PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA DAN

v

2.2.8.2 Terapi diberikan atas indikasi yang jelas, rasional, dan efisien.

2.2.8.3 Jenis-jenis terapi yang dapat diberikan adalah :

2.2.8.3.1.1 Terapi gawat darurat

2.2.8.3.1.2 Terapi khas untuk masing-masing anemia

2.2.8.3.1.3 Terapi kausal

2.2.8.3.1.4 Terapi ex-juvantivus (empiris)

2.3 Suplemen Zat Besi

2.3.1 Pengertian Zat Besi (FE)

Zat besi merupakan unsur yang sangat penting untuk membentuk

hemoglobin (Hb). Dalam tubuh zat besi mempunyai fungsi yang

berhubungan dengan pengangkutan, penyimpanan dan pemanfaatan oksigen

dan berada dalam bentuk hemoglobin, mioglobin, atau cytochrom. Untuk

memenuhi kebutuhan guna untuk pembentukan hemoglobin, sebagian zat

besi berasal dari pemecahan sel darah merah akan dimanfaatkan kembali

baru kekurangannya harus dipenuhi dan diperoleh melalui makanan.

Kandungan besi didalam tubuh wanita 35 mg/kgBB dan pada laki-

laki 50 mg/kgBB, dimana 70% terdapat di dalam hemoglobin dan 25%

merupakan besi cadangan yang terdiri dari Feritin dan hemosiderin yang

terdapat dalam hati, limpa, dan sumsum tulang. Jumlah besi yang dapat

disimpan dalam tubuh 0,5-1,5 g pada laki-laki dewasa dan 0,3-1,0 g pada

wanita dewasa. Pembuangan besi ke luar tubuh terjadi melalui beberapa

jalan diantaranya melalui keringat 0,2-1,2 mg/hari, air seni 0,1 mg/hari, dan

melalui Feses dan mestruasi 0,5-1,4 mg/hari. (Adriani, 2016)

Page 22: LAPORAN PENELITIAN STIMULUS - repository.unas.ac.idrepository.unas.ac.id/2278/1/E. LAPORAN PENELITIAN STIMULUS ag… · LAPORAN PENELITIAN STIMULUS PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA DAN

v

2.3.2 Metabolisme Zat Besi (Fe)

Besi (Fe) dengan konsentrasi tinggi terdapat dalam sel darah merah,

yaitu sebagai bagian dari molekul hemoglobin yang mengangkut paru-paru.

Hemoglobin akan mengakut oksigan ke sel-sel yang membutuhkannya

untuk metabolisme glukosa, lemak, dan protein menjadi energi (ATP).

Proses penyerapan zat besi ini meliputi tahap-tahap utama sebagai

berikut :

2.3.2.1 Besi yang terdapat dalam bahan pangan, baik dalam bentuk Ferri

(Fe+++) atau Ferro (Fe++) mula-mula mengalami proses

pencernaan.

2.3.2.2 Di dalam usus, Fe+++ larut dalam asam lambung kemudian diikat

oleh gestroFerin dan direduksi menjadi Fe++.

2.3.2.3 Di dalam usus, Fe++ dioksidasi menjadi Fe+++, Fe++ berikatan

dengan apoFerritin kemudian di transformasi menjadi Ferritin,

membebaskan Fe++ ke dalam plasma darah.

2.3.2.4 Di dalam plasma Fe++dioksidasi menjadi Fe+++, dan berikatan

dengan transFerin.

2.3.2.5 TransFerin mengangkut Fe++ kedalam sumsum tulang untuk

bergabung membentuk hemoglobin.

2.3.2.6 TransFerin mengangkut Fe++ ke dalam tempat penyimpanan besi di

dalam tubuh (hati, tulang, limpa, sistem reticuloendotelial),

kemudian dioksidasi menjadi Fe+++, Fe+++ bergabung dengan

Page 23: LAPORAN PENELITIAN STIMULUS - repository.unas.ac.idrepository.unas.ac.id/2278/1/E. LAPORAN PENELITIAN STIMULUS ag… · LAPORAN PENELITIAN STIMULUS PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA DAN

v

apoFerritin membentuk Ferritin dan kemudian disimpan. Besi yang

terdapat dalam plasma seimbang dengan yang disimpan.

2.3.3 Kecukupan Konsumsi Zat Besi

Masukan zat besi setiap hari diperlukan untuk mengganti zat besi

yang hilang melalui tinja air seni dan kulit. Kehilangan basal ini kira-kira 14

ug/kg BB/hari atau hampir sama dengan 0,9 mg zat besi pada laki-laki

dewasa dan 0,8 mg bagi wanita dewasa. (Adriani, 2016)

Zat besi dalam makanan dapat terbentuk heme dan nonheme.zat besi

heme adalah zat besi yang berikatan dengan protein dan banyak pada

hewani. Zat besi nonheme adalah senyawa besi anorganik yang kompleks.

Zat besi heme dapat diabsorpsi sebanyak 20-3-%, sebaliknya zat besi

nonheme hanya diabsorpsi sebanyak 1-6%.

Menurut FAO/WHO jumlah zat besi yang dikonsumsi sebaiknya

berdasarkan jumlah kehilangan zat besi dari dalam tubuh kita serta bahan

makanan hewani yang terdapat dalam menu.

2.3.4 Faktor yang Mempengarihi Absorpsi Zat Besi

Hasil dari suatu penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 37% zat

besi heme dan 5% zat besi nonheme yang ada dalam makanan dapat

diabsorpsi. Zat besi nonheme yang rendah absorpsinya dapat ditingkatkan

apabila adanya peningkatan asupan vitamin C dan faktor-faktor lain yang

mempengaruhi absorpsi seperti daging, ikan dan ayam.

2.3.4.1 Vitamin C

Page 24: LAPORAN PENELITIAN STIMULUS - repository.unas.ac.idrepository.unas.ac.id/2278/1/E. LAPORAN PENELITIAN STIMULUS ag… · LAPORAN PENELITIAN STIMULUS PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA DAN

v

Vitamin C berperan dalam pembentukan subtansi antara sel

dari berbagai jaringan, meningkatkan daya tahan tubuh,

meningkatkan aktivitas fagositosis sel darah putih, meningkatkan

absorpsi zat besi dalam usus, serta transportasi besi dari transFerin

dalam darah ke Feritin dalam sumsum tulang, hati dan limpa.

Vitamin C dapat meningkatka absorpsi nonheme sanpai empat kali

lipat. Vitamin C dengan zat besi membentuk senyawa askorbat besi

kompleks yang larut dan mudah di absorpsi, karena itu sayur-

sayuran segar dan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C

baik dikonsumsi untuk mencegah anemia.

2.3.4.2 Protein

Protein adalah zat pembangun yang merupakan komponen

penting dalam siklus kehidupan manusia, dapat pula untuk mencegah

dan mengatasi anemia. Protein nabati maupun hewani tidak

meningkatkan absorpsi zat besi, tetapi bahan makanan yang di

sebuat meat factor seperti daging, ikan dan ayam, apabila ada dalam

menu makanan walaupun dalam jumlah yang sedikit akan

meningkatkan absorpsi zat besi nonheme yang berasal dari serealia

dan tumbuh-tumbuhan.

Butir-butir darah merah juga dibuat dari protein. Disamping

itu, dalam cairan darah sendiri harus terdapat protein dalam jumlah

yang cukup, karena berguna dalam mempertahankan tekanan osmose

darah, jika protein dalam cairan darah tidak cukup, maka tekanan

osmose akan turun.

Page 25: LAPORAN PENELITIAN STIMULUS - repository.unas.ac.idrepository.unas.ac.id/2278/1/E. LAPORAN PENELITIAN STIMULUS ag… · LAPORAN PENELITIAN STIMULUS PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA DAN

v

2.3.5 Konsumsi Tablet Besi (Fe)

Pentingnya pemberian zat besi ini kepada seseorang yang sedang

terkena anemia defisiensi besi dan tidak ada gangguan absorpsi maka dalam

7 – 10 hari kadar kenaikan Hb bisa terjadi dengan mengkonsumsi tablet

tambah darah sebesar 1,4 mg/hari (Kristyan, 2011). Pada keadaan

perdarahan berlebihan atau perdarahan normal pada haid, kehilangan besi

akibat perdarahan harus diganti. Karena haid rata-rata mengeluarkan darah

60 ml per bulan, yang sama dengan 30 mg besi, perempuan memerlukan

satu ekstra miligram per hari untuk diserap agar keseimbangan terjaga

(Agustina, 2017)

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 88 Tahun 2014

tentang standar tablet tambah darah bagi wanita usia subur dan ibu hamil

mengatakan bahwa wanita usia subur diberikan sebanyak 1 (satu) kali

seminggu dan 1 (satu) kali sehari selama haid dan untuk ibu hamil diberikan

setiap hari selama masa kehamilannys atau minimal 90 (sembilan puluh)

tablet.

Menurut Kemenkes RI 2016 tentang pemberian tablet tambah darah

pada remaja putri dan wanita usia subur mengatakan bahwa pelaksanaan

pemberian TTD sebelumnya adalah 1 (satu) tablet per minggu dan pada

masa haid diberikan 1 (satu) tablet selama 10 hari, tetapi pertemuan para

pakar memberi rekomendasi pemberian TTD diubah supaya lebih efektif

dan mudah pelaksanaannya. Dan pada teknik pelaksanaannya cara

Page 26: LAPORAN PENELITIAN STIMULUS - repository.unas.ac.idrepository.unas.ac.id/2278/1/E. LAPORAN PENELITIAN STIMULUS ag… · LAPORAN PENELITIAN STIMULUS PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA DAN

v

pemberian TTD dengan dosis 1 (satu) tablet per minggu sepanjang tahun,

pemberian TTD dilakukan untuk remaja putri usia 12-18 tahun.

Suplemen zat besi sebaiknya dikonsumsi pada malam hari, karena

efek dari suplemen zat besi tersebut dapat menimbulkan rasa mual. Jumlah

suplemen yang diberikan diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan wanita.

Kebutuhan akan zat besi 3000 s/d 5000 mg yang ada dalam tubuh, yang

diekskresikan tubuh setiap harinya hanya 1 mg dan hanya 60 % (1800 –

3000 mg) berada dalam eritrosit, 30 % berada sebagai besi cadangan dan

hanya 20 % berada dalam berbagai organ lainnya seperti otot, enzim dan

lain – lain .

2.3.5.1 Angka kecukupan besi yang dianjurkan

Tabel 2.2 Peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor 75 tahun

2013 tentang angka kecukupan besi bagi bangsa indonesia :

Kelompok umur Besi (mg)

Bayi/Anak

0 – 6 bulan -

7 – 11 bulan 7

1 – 3 tahun 8

4 – 6 tahun 9

7 – 9 tahun 10

Laki-laki

10 – 12 tahun 13

13 – 15 tahun 19

16 – 18 tahun 15

19 – 29 tahun 13

30 – 49 tahun 13

50 – 64 tahun 13

65 – 80 tahun 13 80+ tahun 13

Perempuan

10 – 12 tahun 20

13 – 15 tahun 26

16 – 18 tahun 26

19 – 29 tahun 26

30 – 49 tahun 26

50 – 64 tahun 12

65 – 80 tahun 12

80+ tahun 12

Hamil (+an)

Page 27: LAPORAN PENELITIAN STIMULUS - repository.unas.ac.idrepository.unas.ac.id/2278/1/E. LAPORAN PENELITIAN STIMULUS ag… · LAPORAN PENELITIAN STIMULUS PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA DAN

v

Trimester 1 +0

Trimester 2 +9

Trimester 3 +13

Menyusui (+an)

6 bulan pertama +6

6 bulan kedua +8

Sumber : Permenkes RI, 2013

2.3.6 Sumber besi

Sumber baik besi adalah makanan hewani, seperti daging, ayam dan

ikan. Sumber baik lainnya adalah telur, serealia tumbuk, kacang-kacangan,

sayuran hijau dan beberapa jenis buah. Di samping jumlah besi, perlu

diperhatikan kualitas besi di dalam makanan, danamakan juga ketersediaan

biologik. Pada umumnya besi di dalam daging, ayam dan ikan mempunyai

ketersediaan biologik sedang, dan besi di dalam sebagian besar sayuran,

terutama yang mengandung asam oksalat tinggi, seperti bayam mempunyai

ketersediaan biologik rendah. Sebaiknya diperhatikan kombinasi makanan

sehari-hari, yang terdiri atas campuran sumber besi berasal dari hewan dan

tumbuh-tumbuhan serta sumber gizi lain yang dapat membantu absorpsi.

Menu makanan di Indonesia sebaiknya terdiri atas nasi, daging/ayam/ikan,

kacang-kacangan, serta sayuran dan buah-buahan yang kaya akan vitamin

C. (Sudargo, 2018)

Adanya senyawa tertentu yang dapat menghambat penyerapan zat

besi seperti yang terdapat dalam sereal, kopi, teh, dan susu. ASI (Air Susu

Ibu) mempunyai kandungan zat besi rendah namun lebih mudah terserap

dibandingkan dengan susu sapi. (Siti, 2018)

2.4 Sari Kurma

Page 28: LAPORAN PENELITIAN STIMULUS - repository.unas.ac.idrepository.unas.ac.id/2278/1/E. LAPORAN PENELITIAN STIMULUS ag… · LAPORAN PENELITIAN STIMULUS PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA DAN

v

2.4.1 Pengertian Sari Kurma

Kurma yang dalam bahasa latin disebut Phoenix dactyliFera adalah

buah yang tumbuh khas di daerah gurun pasir. Buah ini telah lama terkenal

dan merupakan salah satu buah yang paling penting di wilayah Arab, Afrika

Utara, dan Timur Tengah.kurma mengandung ribulavin, niasin, pirpdoksal

dan folat dimana dalam 100 gram kurma memenuhi lebih dari 95%

kebutuhan vitamin sehari. Kurma matang kaya akan kandungan kalsium dan

besi (Utami, 2017). Kurma mengandung karbohidrat tinggi sehingga dapat

menyediakan energi yang cukup. Sebagian kandungan gulanya terdiri atas

glukosa, fruktosadan sukrosa. (Setiowati,2018)

Di Indonesia buah kurma banyak diproduksi dalam bentuk sari

kurma. Sari kurma adalah salah satu jenis minuman khusus yang berfungsi

untuk pengobatan dan merawat kesehatan bagi tubuh yang mengandung zat

mineral yaitu besi yang esensialbagi pembentukan hemoglobin untuk

meningkatkan kadar hemoglobin dalam tubuh. (Setiowati, 2018)

Sari kurma (Dates Syrup) merupakan salah satu produk olahan dari

buah kurma dengan metode pengepresan yang saat ini mudah diperoleh di

pasaran. Sari kurma bentuk sediaan cair seperti sirup, sehingga mudah

dikonsumsi dan lebih mudah disimpan. Sari kurma di masyarakat dikenal

dan dipercaya mempunyai khasiat berkenaan dengan penyembuhan

penyakit, meningkatkan stamina, mengatasi kurang darah, dan manfaat

lainnya. (Hernawan, 2019)

Sari kurma memiliki banyak sekali manfaat terutama untuk menjaga

kesehatan ibu hamil, ibu menyusui, serta kesehatan balita dan anak-anak.

Page 29: LAPORAN PENELITIAN STIMULUS - repository.unas.ac.idrepository.unas.ac.id/2278/1/E. LAPORAN PENELITIAN STIMULUS ag… · LAPORAN PENELITIAN STIMULUS PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA DAN

v

Khasiat buah kurma sudah tidak diragukan lagi. Baik kurma segar maupun

olahannya seperti sari kurma, tetap memiliki kandungan gizi yang sangat

baik bagi kesehatan (Fitriani, 2016).

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMP YAMAD Bekasi

B. Alat, Bahan dan Responden

Alat dalam penelitian ini Alat pengumpulan data dalam penelitian ini

adalah lembar observasi, Cek Hb digital (Easy Touch GCHB), Chip Hb

Easy Touch GCHB, Jarum lanset, Lancing device (alat pencoblos),

Alkohol swab, Handscoon

C. Cara Kerja

1. Pengumpulan data

Page 30: LAPORAN PENELITIAN STIMULUS - repository.unas.ac.idrepository.unas.ac.id/2278/1/E. LAPORAN PENELITIAN STIMULUS ag… · LAPORAN PENELITIAN STIMULUS PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA DAN

v

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan

sekunder yang diperoleh tidak secara langsung dan tidak langsung dari

subjek penelitian dengan definisi operasional sebagai berikut:

Definisi Operasional Penelitian

Variabel Definisi

operasional Cara ukur Alat ukur Hasil ukur

Skala

ukur

Variabel

Independen

Sari kurma

Sari kurma adalah

olahan dari buah

kurma yang

memiliki banyak

nutrisi yang baik

untuk kesehatan

Sari kurma

dikonsumsi 2

kali sehari

selama 30 hari

1 Sendok

teh atau

2,5ml

1. Mengkonsumsi

sari kurma

2. Tidak

Mengkonsumsi

sari kurma

Nominal

Tablet Fe Fe adalah

suplemen yang

dapat membantu

mengatasi anemia

Fe dikonsumsi

1 minggu 1x

dan ketika

menstruasi

dikonsumsi 1

hari 1x selama

30 hari

Lembar

Observasi

1. Mengkonsumsi

tablet Fe

2. Tidak

Mengkonsumsi

tablet Fe

Nominal

Variabel

Dependen

kadar

hemoglobin

remaja putri

Jumlah

hemoglobin dalam

sel darah merah

pada remaja putri

di SMP Yamad

Melakukan

pengecekan

Hb sebelum

dan sesudah

intervensi sari

kurma dan Fe

pada

kelompok

eksperimen

dan kelompok

kontrol

Easy Touch

GCHB

≥ 12 g/dl Interval

1. Pengolahan Data

Pemberian kode terhadap data yang diperoleh di lapangan dan

memasukan data dari formulir penelitian kedalam program pengolahan

data yaitu SPSS versi 17.0.dan disajikan dalam bentuk tabel.

2. Analisis Data

a. Analisa univariat

Page 31: LAPORAN PENELITIAN STIMULUS - repository.unas.ac.idrepository.unas.ac.id/2278/1/E. LAPORAN PENELITIAN STIMULUS ag… · LAPORAN PENELITIAN STIMULUS PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA DAN

v

untuk melihat distribusi frekuensi darivariabel dependent dan

variabel independent. Dibuat table distribusi frekuensi dari semua

sebaran variabel yang terdapat dalam penelitian ini.

b. Analisis Bivariat

Data dianalisis dengan menghubungkan antara variabel

independent dengan variabel dependent. Untuk mengetahu ia dan

tidaknya hubungan antara variabel dependent dan variabel

independent digunakan table silang serta melakukan identifikasi

variable yang bermakna dengan menggunakan ujiChi-Square

dengan tingkat kemaknaan 95%, yang berarti apabila P value ≤0,05

berarti ada hubungan yang bermakna antara variabel dependent dan

variable independent, dan apabila P value ≥0.05 berarti tidak ada

hubung anantara variabel dependen dan variabel independen.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Analisis Univariat

Page 32: LAPORAN PENELITIAN STIMULUS - repository.unas.ac.idrepository.unas.ac.id/2278/1/E. LAPORAN PENELITIAN STIMULUS ag… · LAPORAN PENELITIAN STIMULUS PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA DAN

v

Untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan

distribusi frekuensi Umur dan Kelas pada kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol.

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur pada

remaja putri di SMP Yamad Bekasi

Umur Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

F % F %

12 Tahun 7 36.8 5 26.3

13 Tahun 8 42.1 11 57.9

14 Tahun 4 21.1 3 15.8

Total 19 100 19 100

Tabel 4.1 menunjukan bahwa sebagian besar remaja putri yang

mengalami anemia untuk kelompok eksperimen berusia 13 tahun

sebanyak 8 responden (42.1%) dan untuk kelompok kontrol yang

berusia 13 tahun sebanyak 11 responden (57.9%).

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kelas pada

Remaja Putri di SMP Yamad Bekasi

Kelas Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

F % F %

VII 10 52.6 9 47.4

VIII 9 47.4 10 52.6

Total 19 100 19 100

Tabel 4.2 menunjukan bahwa sebagian besar remaja putri yang

mengalami anemia untuk kelompok eksperimen berasal dari kelas VII

sebanyak 10 responden (52.6%) dan untuk kelompok kontrol berasal

dari kelas VIII sebanyak 10 responden (52.6%)

Tabel 4.3 Distribusi Perubahan Kadar Hb Pre-test dan Post-test

Remaja Putri pada kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol yang di SMP Yamad Bekasi

Page 33: LAPORAN PENELITIAN STIMULUS - repository.unas.ac.idrepository.unas.ac.id/2278/1/E. LAPORAN PENELITIAN STIMULUS ag… · LAPORAN PENELITIAN STIMULUS PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA DAN

v

Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

Pretest

(gr%)

Posttest

(gr%)

Pretest

(gr%)

Posttest

(gr%)

7.1 13.3 10.0 12.4

11.5 14.0 11.9 13.2 10.5 8.1 10.0 14.4

11.7 15.0 9.9 15.9

8.4 13.9 12.0 15.5

10.3 15.4 11.2 14.7

7.8 13.6 9.7 13.6

11.5 12.0 10.6 12.0

12.0 11.7 9.3 11.4

9.4 12.8 12.0 12.2

11.4 14.0 10.9 13.1

10.7 14.3 11.9 14.9

11.0 12.6 9.6 12.0

11.3 14.9 11.3 15.9 10.1 15.7 10.1 12.1

8.5 15.3 9.7 11.0

12.0 11.2 8.9 11.2

11.2 11.9 10.3 12.3

12.0 10.7 12.0 10.9

Tabel 4.3 menunjukan bahwa dari hasil post-test pada kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol rata-rata mengalami peningkatan

kadar Hb.

4.1.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui ada atau tidak

pengaruh pemberian saari kurma terhadap kenaikan kadar Hb pada

remaja putri dengan menggunakan anailis Uji Paired T-Test dan Uji

Independen T-Test

Tabel 4.4 Rata-rata skor kadar Hb pada kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol sebelum dan sesudah diberikan sari kurma dan

Fe di SMP Yamad Bekasi

Page 34: LAPORAN PENELITIAN STIMULUS - repository.unas.ac.idrepository.unas.ac.id/2278/1/E. LAPORAN PENELITIAN STIMULUS ag… · LAPORAN PENELITIAN STIMULUS PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA DAN

v

Variabel Pre Test Post-test

t p M SD M SD

Kelompok Eksperimen 10.44 1.509 13.17 1.928 -4.332 0.000

Kelompok Kontrol 10.59 1.026 13.08 1.671 -6.685 0.000

Keterangan M = Mean, SD = Standar Deviasi

Tabel 4.3 Berdasarkan hasil skor kadar Hb pada kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol sebelum dan sesudah diberikan sari

kurma dan Fe. Pada kelompok eksperimen didapatkan nilai p = 0.000

dan untuk kelompok kontrol didapatkan nilai p = 0.000, sehingga

(p<0.05) terdapat perbedaan rata-rata kadar Hb sebelum dan sesudah

diberikan sari kurma dan Fe pada kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol.

Tabel 4.5 Rata-rata skor kadar Hb antara kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol sebelum dan sesusah diberikan sari kurma

dan Fe di SMP Yamad Bekasi

Variabel

Kelompok Eksperimen

(n = 19)

Kelompok Kontrol

(n = 19) t p

M SD M SD

Kadar Hb

Pre Test 10.44 1.509 10.59 1.026 -0.364 0.718

Post Test 13.17 1.928 13.08 1.671 0.153 0.879

Keteranagn M = Mean, SD = Standar Deviasi

Tabel 4.4 Berdasarkan hasil skor rata-rata kadar Hb antara

kelompok eksperiman dan kelompok kontrol sebelum dan sesudah

diberikan sari kurma dan Fe yaitu pada pre test kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol nilai p=0.718 dan pada post test kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol nilai p=0.879, sehingga nilai

Page 35: LAPORAN PENELITIAN STIMULUS - repository.unas.ac.idrepository.unas.ac.id/2278/1/E. LAPORAN PENELITIAN STIMULUS ag… · LAPORAN PENELITIAN STIMULUS PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA DAN

v

(p>0.05) tidak terdapat perbedaan pada pemberian sari kurma dan Fe

pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Analisis Univariat

Jumlah remaja putri di SMP Yamad kelas VII dan VIII

berjumlah 69 remaja putri dan terdapat 38 remaja putri yang

mengalami anemia, untuk kelas VII dan kelas VIII masing-masing

terdapat 19 remaja putri yang mengalami anemia. Anemia adalah

keadaan dimana masa eritrosit atau masa hemoglobin yang beredar

tidak memenuhi fungsinya untuk menyediakan oxygen bagi jaringan

tubuh, sehingga kadar hemoglobin serta hitung eritrosit dan

hematokrit dibawah normal. (Handayani, 2009)

Menurut data Survay Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun

2012 menyatakan bahwa prevalensi anemia pada balita sebesar 40,5%,

ibu hamil sebesar 50,5%, ibu nifas sebesar 45,1%, remaja putri usia

10-18 tahun sebesar 57,1% dan usia 19-45 tahun sebesar 35,5%. Data

yang terlampir responden penelitian minimal 12 tahun dan maksimal

14 tahun. Usia responden paling banyak mengalami anemia adalah 13

tahun yaitu sebanyak 19 remaja putri (50.0%), usia 12 tahun sebanyak

12 remaja putri (21.6%) dan usia 14 tahun sebanyak 7 remaja putri

(18.4%).

Remaja adalah segala sesuatu yang mencakup kematangan

mental, emosional, sosial dan fisik. Remaja juga sedang mengalami

Page 36: LAPORAN PENELITIAN STIMULUS - repository.unas.ac.idrepository.unas.ac.id/2278/1/E. LAPORAN PENELITIAN STIMULUS ag… · LAPORAN PENELITIAN STIMULUS PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA DAN

v

perkembangan yang pesat dalam aspek intelektual. Usia 13 tahun

remaja putri tergolong dalam remaja awal, keinginan mencoba segala

sesuatu hal yang baru dan adanya dorongan rasa ingin tahu yang

tinggi, membuat remaja cenderung berpetualang, menjelajah segala

sesuatu, dan mencoba segala sesuatu yang belum pernah dialaminya.

Adanya faktor yang mempengaruhi pertumbuhan remaja yaitu

makanan yang sering kali membuat remaja lebih memilih-milih

makanan yang mereka konsumsi dan lebih menyukai makanan siap

saji, sehingga saat berpengaruh terhadap kesehatan remaja terutama

berkaitang dengan anemia atau defisisensi besi. (Ali, 2015).

4.2.2 Analisis Bivariat

Hasil uji statistik dengan uji Paired T-Test pada tabel 4.3

menunjukan bahwa ada perbandingan yang bermakna pada skor kadar

Hb dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebelum dan

sesudah diberikan sari kurma dan Fe. Hal tersebut dapat diketahui dari

uji Paired T-Test yang dilakukan dengan program SPSS versi 22

dengan hasil t hitung kelompok eksperimen -4.332 dan p 0.000

dimana nilai tersebut (p ≤ 0.05) maka ada perbedaan yang bermakna

pada skor kadar Hb sebelum dan sesudah diberikan intervensi.

Rata-rata kadar Hb sebelum mengkonsumsi sari kurma dan Fe

selama 30 hari adalah 10.44 gr% dan rata-rata kadar Hb sebelum

mengkonsumsi Fe adalah 10.59 gr%. Rata-rata kadar Hb sesudah

konsumsi sari kurma dan Fe adalah 13.17 gr% dan rata-rata kadar Hb

Page 37: LAPORAN PENELITIAN STIMULUS - repository.unas.ac.idrepository.unas.ac.id/2278/1/E. LAPORAN PENELITIAN STIMULUS ag… · LAPORAN PENELITIAN STIMULUS PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA DAN

v

sesudah konsumsi Fe adalah 13.08 gr%. Selisish kadar Hb sebelum

dan sesudah intervensi sari kurma dan Fe adalah 2.73 gr%, sedangkan

selisih kadar Hb sebelum dan sesudah intervensi Fe adalah 2.49 gr%,

yang artinya kadar Hb sesudah diberi intervensi mengalami kenaikan

dibanding sebelum diberi intervensi.

Hasil uji stasitsik dengan uji Independent T-Test menunjukan

bahwa pre-test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

memiliki nilai p = 0.718 dan post-test pada kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol memiliki nilai p = 0.879, sehingga p ≥ 0.05 dan

dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan

antara pemberian sari kurma dan Fe. Sebenarnya dari nilai mean yang

ada pada tabel 4.4 pada pre-test baik kelompok eksperimen maupun

kelompok kontrol hanya memiliki selisih nilai rata-rata 0.15,

sedangkan pada post-test kelompok eksperimen maupun kelompok

kotrol hanya memiliki selisih nilai rata-rata 0.09. Akan tetapi jika

dilihat dari analisis pre dan post perlakuan, kedua kelompok tersebut

sama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan. Dengan demikian,

pemberian sari kurma bersamaan dengan Fe dapat meningkatkan

kadar Hb, hanya saja kedua kelompok tersebut tidak mempunyai

perbedaan yang signifikan dalam meningkatkan kadar Hb.

Penelitian ini didukung dengan penelitian yang dilakukan

Jannah (2018) yang meneliti tentang peningkatan kadar Hb ibu hamil

dengan jus kurma dan sari kacang hijau di kota Pekalongan. Jenis

penelitian mengguanakan quasi eksperiman dengan pre-test dan post-

Page 38: LAPORAN PENELITIAN STIMULUS - repository.unas.ac.idrepository.unas.ac.id/2278/1/E. LAPORAN PENELITIAN STIMULUS ag… · LAPORAN PENELITIAN STIMULUS PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA DAN

v

test pada kedua kelompok. Hasil uji statistik paired t-test pada

kelompok yang diberikan jus kurma didapatkan nilai p=0.555

(p>0.05) menunjukan tidak ada kenikan Hb ibu hamil setelah

mengkonsumsi jus kurma, sedangkan pada kelompok yang diberikan

sari kacang hijau didapatkan nilai p=0.021 (p<0.05) yang menunjukan

adanya kenaikan kada Hb ibu hami setelah mengkonsumsi sari kacang

hijau. Dapat disimpulkan bahwa konsumsi sari kacang hijau lebih

efektif dalam meningkatkan kadar Hb ibu hamil dibandingkan dengan

jus kurma.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Agustina (2017)

dalam penelitian pengaruh pemberian Fe dengan vitamin C dan sari

kurma terhadap peningkatan hemoglobin pada siswi di Pondok

Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Yogyakarta. Penelitian in

menggunakan desain penelitian quasi eksperiman dengan metode Pre

Post-Test Control Group Design. Hasil uji statistik menggunakan

paired t-tets dan uji beda independen t-test, pada uji paired t-test

kelompok Fe dan Vit C didapatkan nilai p=0.006 (p<0.05) ada

kenikan Hb pada dan pada kelompok yang diberikan Fe dan Vitamin

C, sedangkan pada kelompok yang diberikan sari kurma didapatkan

nilai p=0.027 (p<0.05) terdapat kenikan kadar hemoglobin setelah

diberikan sari kurma. Pada uji beda independent t-test didapatkan nilai

p=0.641 (p>0.05) maka dapat ditarik kesimpulan tidak ada perbedaan

yang signifikan antara pemberian Fe dan vitamin C dengan pemberian

sari kurma.

Page 39: LAPORAN PENELITIAN STIMULUS - repository.unas.ac.idrepository.unas.ac.id/2278/1/E. LAPORAN PENELITIAN STIMULUS ag… · LAPORAN PENELITIAN STIMULUS PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA DAN

v

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ulya (2018)

tentang pengaruh pemberian ekstrak daging buah kurma Ajwa

(Phoenik DactyliFera L) terhadap kadar hemoglobin pada mencit

(Mus Musculus) bunting. Penelitian ini menggunakan penelitian

eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL). Hasil uji

statistik dengan uji ANOVA menunjukan tingkat signifikansi p=0.601

> a=0.05, sehingga tidak ada perbedaan nyata atau signifikan rata-rata

kadar hemoglobin pada semua klompok

Penelitian yang dilaukan oleh Sendra 2016 tentang “Pengaruh

Konsumsi Kurma (Phoenix Dactylifera) Terhadap Kenaikan Kadar

Hemoglobin Pada Ibu Hami Trimester II Di Wilayah Puskesmas

Kediri” mengatakan bahwa, ibu hamil yang mengkonsumsi buah

kurma 25 gr/hari tidak memiliki perbedaan yang signifikan terhadap

ibu hamil yang tidak mengkonsumsi buah kurma, karena terlihat dari

hasil pemeriksaan antara kelompok ekperimen dan kelompok kontrol

sama-sama mengalami peningkatan dan penurunan kadar hemoglobin.

Anemia merupakan keadaan dimana masa eritrosit dan atau

masa hemoglobin yang beredar tidak memenuhi fungsinya untuk

menyediakan oksigen bagi jaringan tubuh. Secara laboratoris, anemia

dijabarkan sebagai penurunan kadar hemoglobin serta hitung eritrosit

dan hematokrit dibawah normal (Handayani, 2008). Kondisi anemia

defisiensi besi bervariasi menurut usia, jenis kelamin dan ketinggian.

Anemia ditandai dengan menurunnya jumlah eritrosit atau kadar

hemoglobin dibawah normal (Utami, 2017).

Page 40: LAPORAN PENELITIAN STIMULUS - repository.unas.ac.idrepository.unas.ac.id/2278/1/E. LAPORAN PENELITIAN STIMULUS ag… · LAPORAN PENELITIAN STIMULUS PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA DAN

v

Anemia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, anemia

defisiensi besi yang menjadi penyebab utama anemia di masyarakat

terjadi akibat kekurangan zat besi dalam darah, hal ini dapat

disebabkan oleh kekuranagan gizi. Wanita usia subur sering

mengalami anemia, karena kehilangan darah sewaktu menstruasi dan

peningkatan kebutuhan besi sewaktu hamil (Utami, 2017).

Zat besi merupakan unsur yang sangat penting untuk

membentuk hemoglobin (Hb). Untuk memenuhi kebutuhan guna

pembentukan hemoglobin, sebaigan zat besi berasal dari pemecahan

sel darah merah dan akan dimanfaatkan kembali baru kekurangannya

harus dipenuhi dan diperoleh dari makanan (Adriani, 2016).

Pengobatan dengan preparat besi, seorang pasien dinyatakan memberi

respon baik bila retikulosis naik pada minggu pertama, mencapai

puncak pada hari ke-10 dan normal lagi setelah hari ke-14, diikuti

kenaikan Hb 0.15 g/hari atau 2 g/dl setelah 3-4 minggu (Agustina,

2017).

Sari kurma adalah olahan dari buah kurma yang memiliki

banyak kandungan nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh, salah satunya

adalah zat besi. Dalam kurma juga terdapat berbagai nutrisi lainnya

seperti asam folat, dan vitamin yang mendukung penyerapan zat besi

dalam tubuh sehingga dapat mencegah anemia Sari kurma tidak dapat

meningkatkan kadar hemoglobin dalam beberapa penelitian tetapi, sari

kurma yang kaya akan zat besi dapat meningkatkan kadar hemoglobin

Page 41: LAPORAN PENELITIAN STIMULUS - repository.unas.ac.idrepository.unas.ac.id/2278/1/E. LAPORAN PENELITIAN STIMULUS ag… · LAPORAN PENELITIAN STIMULUS PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA DAN

v

secara fungsi dan kandungan yang ada dalam sari kurma. (Jannah,

2018).

Penelitian ini berbanding terbalik dengan penelitian yang telah

dilakukan Setiowati (2019) dalam penelitian pengaruh sari kurma

(Phoenix DactyliFera) terhadap peningkatan kadar hemoglobin ibu

hamil trimerster III, mengatakan bahwa terdapat pengaruh dalam sari

kurma terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil

trimester III di wilayah kerja Puskesmas Batulicin dan didapatkan

nilai p=0.002 (<0.05).

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan Rahayu (2017)

dalam penelitian efektifitas penambahan sari kurma dalam pemenuhan

gizi ibu hamil anemia di Puskesmas Wedi, kabupaten Klaten

mengatakan bahwa ibu hamil yang diberikan sari kurma mengalami

kenaikan kadar hemoglobin lebih tinggi daripada ibu hamil yang di

beri MMN dan didapatkan nilai p=0.045 (p<0.05), sehingga dapat

disimpulkan sari kurma lebih efektif dalam menaikan kadar

hemoglobin dibandingkan dengan MMN.

Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad 2018 tentang

“Pengaruh Konsumsi Buah Kurma Terhadap Peningkatan Kadar Hb

Pada Siswi Kelas X MA Darul A’MAL Metro” mengatakan bahwa

siswi kelas X yang diberi buah kurma mengalami peningkatan kadar

Hb dan didapatkan nilai p=0.031 < 0.05, sehingga ada pengaruh

Page 42: LAPORAN PENELITIAN STIMULUS - repository.unas.ac.idrepository.unas.ac.id/2278/1/E. LAPORAN PENELITIAN STIMULUS ag… · LAPORAN PENELITIAN STIMULUS PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA DAN

v

konsumsi buah kurma terhadap peningkatan kadar Hb pada siswi

kelas X MA Darul A’Mal.

Pembentukan hemoglobin memerlukan beberapa zat gizi

dalam pembentukan sel darah merah yang paling penting adalah zat

besi, vitamin B12, dan asam folat, dan membutihkan vitamin C untuk

membentu penyerapan zat besi dalam tubuh. Tanpa zat gizi tersebut,

pembentukan sel darah merah tidak akan mencukupi. Selnya bisa

memiliki kelainan bentuk dan tidak mampu mengangkut oksigen

sebagaimana mestinya (Agustina, 2017).

Pemberian sari kurma berpengaruh terhadap kenaikan kadar

hemoglobin. Sintesis hemoglobin dimulai di dalam proeritroblas dan

dilanjutkan sedikit dalam stadium retikulosit. Saat retikulosit

meninggalkan susmsum tulang dan masuk ke dalam aliran darah,

retikulosit tetap membentuk sedikit hemoglobin. Kandungan zat besi

dapat mensintesis pembentukan heme yang dapat memacu kadar

hemoglobin. Penyerapan zat besi bersifat rate limiting, yang berarti

bahwa jika penyerapan zat besi sudah cukup maka tubuh akan

mengurangi sendiri penyerapan zat besi tersebut. Besi diangkut oleh

darah menuju sumsum tulang untuk membentuk sel-sel darah merah

dimana besi merupakan bagian dari hemoglobin protein yang

membawa oksigen ke dalam darah (Setiyawan, 2017).

Kandungan protein, karbohidrat dan lemak pada kurma

mengandung proses sintesis hemoglobin. Pembentukan hemoglobin

Page 43: LAPORAN PENELITIAN STIMULUS - repository.unas.ac.idrepository.unas.ac.id/2278/1/E. LAPORAN PENELITIAN STIMULUS ag… · LAPORAN PENELITIAN STIMULUS PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA DAN

v

adalah yang pertama, suksinil-KoA, yang dibentuk dalam siklus krebs

berikatan dengan klisin untuk membentuk molekul pirol. Selanjutnya,

empat senyawa pirol bersatu membentuk senyawa protoporfirin, yang

kemudian berikatan dengan besi membentuk molekul hem. Akhirnya

empat molekul hem berikatan dengan satu molekul globin, suatu

globulin yang disintesis dalam ribosom reticulum endoplasma,

membentuk hemoglobin (Anamisa, 2015). Kandungan buah kurma

berupa glukosa, Ca, Fe, Zn, Cu, P dan niasin mampu memperbaiki

kadar hemoglobin pada pasien anemia (Utami, 2017)

Agustina (2017), mengatakan selain dengan suplemen Fe,

kurma juga dapat membantu penyembuhan anemia karena kurma yang

memiliki nama latin phoenix dactyliFera memiliki kandungan nutrisi

yang sangat banyak salah satunya mengandung zat besi yang

dibutuhkan oleh tubuh. Karena kandungan zat besi yang ada pada

buah kurma dapat membantu meningkatkan kadar hemoglobin. Sari

kurma dapat digunakan sebagai penunjang dari Fe dalam meningktkan

kadar Hb.

Kurangnya zat besi dapat menyebabkan kemampuan dan

konsentrasi belajar menurun, mudah lelah, tidak berkembangnya otak

dan perkembangan kecerdasan otak terganggu, menghambat

pertumbuhan, gangguan saluran pencernaan, serta ketidak stamilan

imun sehingga berrisiko terkena infeksi (Utami, 2071).

Page 44: LAPORAN PENELITIAN STIMULUS - repository.unas.ac.idrepository.unas.ac.id/2278/1/E. LAPORAN PENELITIAN STIMULUS ag… · LAPORAN PENELITIAN STIMULUS PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA DAN

v

Menurut asumsi peneliti kenaikan kadar Hb dapat dipengaruhi

oleh berbagai faktor seperti pola makan dan asupan gizi. Seperti

penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti di SMP Yamad Bekasi,

diketahui bahwa hasil pre-test dan post-test pada kelompok

eksperiman dan kelompok kontrol mengalami kenaikan setelah

diberikan sari kurma dan Fe, tetapi jika dilihat kenaikan kadar Hb

antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak ada

perbedaan yang signifikan antara pemberian sari kurma dan Fe, ini

membuktikan bahwa tidak adanya perbedaan yang signifikan antara

kedua kelompok. Hal ini dapat disebabkan karena pola makan remaja

putri setiap hari selama 30 hari masa pemberian sari kurma dan Fe.

Dengan demikian sari kurma dapat membantu Fe dalam kenaikan

kadar Hb,

BAB V

JADWAL DAN PEMBIAYAAN PENELITIAN

A. Jadwal Penelitian

No

.

Kegiatan Bulan

Sep Oktobe Novembe Desembe Januar Februar

Page 45: LAPORAN PENELITIAN STIMULUS - repository.unas.ac.idrepository.unas.ac.id/2278/1/E. LAPORAN PENELITIAN STIMULUS ag… · LAPORAN PENELITIAN STIMULUS PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA DAN

v

t r

r r i i

1. Persiapan

proposal dan

kuesioner

2. Pengurusan

Izin

penelitian

3. Pengumpula

n Data

4. Tabulasi dan

analisis Data

5 Pembuatan

Laporan

B. Pembiayaan Penelitian

No. Uraian Rincian Total ( Rp,-)

PEMASUKAN

Page 46: LAPORAN PENELITIAN STIMULUS - repository.unas.ac.idrepository.unas.ac.id/2278/1/E. LAPORAN PENELITIAN STIMULUS ag… · LAPORAN PENELITIAN STIMULUS PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA DAN

v

1. Universitas Nasional in kind Rp.

5.000.000,-

2. Universitas Nasional in cash Rp.

3.500.000,-

TOTAL Rp.

8.500.000,-

PENGELUARAN

1 Pembuatan Proposal Rp. 500.000,-

2. Snack Rp. 400.000.-

3. Makan Responden 40 responden X Rp

30.000,-

Rp.

1.200.000.-

4 Cek Hb digital (Easy Touch

GCHB)

Rp. 300.000,-

5 Chip Hb Easy Touch GCHB,

Jarum lanset

Rp. 300.000,-

6 Lancing device (alat pencoblos),

Alkohol swab, Handscoon

Rp. 300.000,-

7 Biaya Transportasi Rp. 500.000,-

JUMLAH TOTAL Rp.

3.500.000,-

Page 47: LAPORAN PENELITIAN STIMULUS - repository.unas.ac.idrepository.unas.ac.id/2278/1/E. LAPORAN PENELITIAN STIMULUS ag… · LAPORAN PENELITIAN STIMULUS PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA DAN

v

DAFTAR PUSTAKA

Adriani, M., & Wijatmadi, B. 2016. Pengantar Gizi Masyarakat. Kencana.

Jakarta.

Agustina, S, A., Faujiah, S., & Lanangu, S, K. 2017. The Impacts Of Fe With

Vitamin C And Date Extract Consumption To The Increasing Level Of

Hameoglobin On Anemia Female Students In Pondok Pesantren AL-

Munawwir Krapyak Bantul Yogyakarta, Prosiding Seminar Nasional Dan

Call for Papers 343-350.

Ahmad, F., Lestariningsih, S., & Lestari, G, I. 2018. Pengaruh Konsumsi Buah

Kurma Terhadap Peningkatan Kadar Hb Pada Siswi Kelas X MA Darul

A’Mal Metro. Jurnal Teknologi Kesehatan, 14(1), 22-25.

Ali, M, dan Asrori, M. 2015. Psikologi Rermaja Perkembangan Peserta Didik. PT

Bumi Aksara, Jakarta.

Anamisa, D, A. 2015.rancang Bangun Metode OTSU Untuk Deteksi Hemoglobin.

Jurnal Ilmu Komputer Dan Sains Terapan, 10(10), 106-110.

Page 48: LAPORAN PENELITIAN STIMULUS - repository.unas.ac.idrepository.unas.ac.id/2278/1/E. LAPORAN PENELITIAN STIMULUS ag… · LAPORAN PENELITIAN STIMULUS PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA DAN

v

Ariani. 2014. Aplikasi Metodologi Penelitian Kebidanan Dan Kesehatan

Reproduksi, Nuha Medika, Yogyakarta.

Fitriani, E. 2016. Keajaiban Buah Kurma. Pustaka Baru Press. Yogyakarta.

Handayani, W., & Haribowo, A, S. 2008. Asuhan Keperawatan Pada Klien

Dengan Gngguan Sistem Hematologi. Salemba Medika. Jakarta.

Helmyati, S., Yuliati, E., Risnhukathulistiwi, M., & Setyo, U, W. 2018.

Manajemen Gizi dalam Kondisi Bencana. Gajah Mada Univercity Press.

Yogyakarta.

Hernawan, B., Sofro, Z, M., & Sulistyorini, S, L. 2019. Pengaruh Konsumsi Sari

Kurma (Dates Syrup) Terhadap Konsentrasi Lipid Peroksids Selama

Latihan Aerobik Akut Bagi Pemula. Biomedika, 11(1), 30-34.

Hidayat, A.A. 2014. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.

Salemba Medika, Jakarta.

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://tervisetestid.ee

/sites/default/files/202386%2520A3%2520EasyTouch_GCHB%2520EMC

%2520Revised.pdf. User Manual EasyTouch GCHB, diakses 27

Desember 2018.

Jannah, M., & Puspaningtyas, M. 2018. Peningkatan Kadar Hb Ibu Hamil Dengan

Jus Kurma Dan Sari Kacang Hijau Di Kota Pekalongan.PLACENTUM

Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, 6(2), 1-6.

Kaimudin, N, I., Lestari, H., & Afa, J, R. 2017. Skrining Dan Determinan

Kejadian Anemia Pada Remaja Putri SMA Negeri 3 Kendari Tahun 2017.

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, 2(6), 1-10.

Kristyan, N. 2011. Perbedaan Kadar Hemoglobin Sebelum dan Setelah Pemberian

Tablet Besi (Fe) pada Santri Putri Di Pondok Pesantren AL-Hidayah

Kabupaten Grobokan. Skripsi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu

Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.

Page 49: LAPORAN PENELITIAN STIMULUS - repository.unas.ac.idrepository.unas.ac.id/2278/1/E. LAPORAN PENELITIAN STIMULUS ag… · LAPORAN PENELITIAN STIMULUS PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA DAN

v

Kusmiran, E. 2012. Kesehatan Reproduksi Remaja Dan Wanita,: Salemba

Medika, Jakarta.

Notoatmodjo, S. 2018. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta.

Novadela, N, I., & Imron, R. 2015. Pengaruh Pemberian Tablet Fe Dn Buah

Kurma Pada Mahasiswi Di Jurusan Kebidanan Tanjungkarang, Jurnal

Keperawatan, 11(2), 305-309.

Parasdia, R, A., Sari, P., Susanti, A, I., & Widjayanti, M. 2017. Hubungan

Anemia Dengan Status Gizi Pada Remaja Putri. The Southeast Asian

Journal Of MidwiFery, 3(1), 27-32.

Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 75 Tahun 2013 tentang Angka Kecukupan

Gizi Yang Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia.

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://gizi.dep

kes.go.id/download/kebijakan%2520gizi/pmk%252075-

2013.pdf&ved=2ahUKEwiC46348JrhAhWhg63MBHUDMCa0QFjAAeg

QIAhAB&usg=AOvVaw29ZDqORG5ECcclDSFVuniT, diakses 24 Maret

2019

Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 88 tahun 2014 tentang Standar Tablet

Tambah Darah bagi Wanita Usia Subur dan Ibu Hamil.

http://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://sinforeg.l

itbang.depkes.go.id/upload/regulasi/PMK_No._88_ttg_Tablet_Tambah_D

arah_.pdf&ved=2ahUKEwin5v2e9JrhAhWN_XMBHdhjDAQQFjAAegQ

IBRAB&usg=AOvVaw3b1lvfl5N3x9azXScQZiMa, diakses 24 maret

2019

Permatasari, T., Briawan, D., & Madanijah, S. 2018. EFektifitas Program

Suplementasi Zat Besi pada Remaja Putri di Kota Bogor, Jurnal MKMI,

14 (1), 1-8.

Pradanti, C, M., Wulandari, M., & Hapsari, S, K. 2015. Hubungan Asupan Zat

Besi (Fe) Dan Vitamin C Dengan Kadar Hemoglobin Pada Siswi Kelas

VIII SMP Negeri 3 Brebes, Jurnal Gizi Universitas Muhammadiyah

Semarang, 4(1), 24-29.

Page 50: LAPORAN PENELITIAN STIMULUS - repository.unas.ac.idrepository.unas.ac.id/2278/1/E. LAPORAN PENELITIAN STIMULUS ag… · LAPORAN PENELITIAN STIMULUS PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA DAN

v

Proverawati. 2011. Ilmu Gizi Untuk Keperawatan dan Gizi Kesehatan. Nuha

Medika. Yogyakarta.

Rahayu, R, D. 2017. EFektifitas Penambahan Sari Kurma Dalam Pemenuhan Gizi

Ibu Hamil Anemia Di Puskesmas Wedi, Kabupaten Klaten. Jurnal

Kebidanan Dan Kesehatan Tradisional, 2(2), 97-103.

Rohani. 2017. Kejadian Anemia Berdasarkan Indeks Masa Tubuh (IMT), Status

Sarapan, Dan Status Haid Pada Siswi Usia 12-17 Tahun Di Wilayah Kerja

Puskesmas Pejeruk Kota Mataram. Media Bina Ilmiah, 11(2), 79-85.

Rostita. 2009. Khasiat dan Keajaiban Kurma. Qanita. Bandung.

Sari, A., Pamungkasari, E, P., & Dewi, Y, L, R. 2018. The Addtion of Dates Plam

(Phoenix Dactylifera) on Iron Supplementation (Fe) Increases the

Hemoglobin Level of Adolescent Girls with Anemia at SMA N 1 Nguter

And SMK 2 Muhammadiyah Sukoharjo. Bali Medical Journal (Bali Med

J), 7(2), 356-360.

Sendra, E., Pratamaningtyas, S., & Panggayuh, A. 2016. Pengaruh Konsumsi

Kurma (Phoenix Dactylifera) Terhadap Kenaikn Kadar Hemoglobin Pada

Ibu Hamil Trimester II Di Wilayah Puskesmas Kediri. Jurnal Ilmu

Kesehatan, 5(1), 96-104.

Setiowati, W., & Nuriah, S. 2018. Pengaruh Sari Kurma (Phoenix Dactylifera)

Terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III. Jurnal

Darul Azhar, 6(1), 85-91

Setiyawan., & Widiyastuti, E. 2017. Pengaruh Jus Buah Kurma Terhadap Kadar

Hemoglobin Pasien Kanker Dengan Kemoterapi. Seminar Nasional Hasil

Penelitian, VII,

Sudargo, T., Kusmayati, N, A., & Hidayati, N, L. 2018. Defisiensi Yodium, Zat

Besi, dan Kecerdasan. Gajah Mada Univercity Press. Yogyakarta.

Page 51: LAPORAN PENELITIAN STIMULUS - repository.unas.ac.idrepository.unas.ac.id/2278/1/E. LAPORAN PENELITIAN STIMULUS ag… · LAPORAN PENELITIAN STIMULUS PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA DAN

v

Sugiyono, 2010. Statistika Untuk Penelitian. ALFABETA, cv : Bandung.

Surat Edaran Kementrian Kesehatan RI Nomor HK.03.03/V/2016 tentang

Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri dan Wanita Usia

Subur.

http://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://dinkes.su

mutprov.go.id/editor/gambar/file/SE%2520TTD%2520Renatri.pdf&ved=2

ahUKEwiZsdPP9JrhAhV1muYKHTeaCToQFjACegQIBBAB&usg=Aov

Vaw2jWjSm8ROI05LuCvPap5lf, diakses 24 Maret 2019

Suryana, D. 2018. Manfaat Buah. Internasional Lisense.

Susilowati, E. 2015. Pengaruh Suplementasi Besi Terhadap Profil darah

Mahasiswa Akper Dharma Husada Kediri, Jurnal Ilmu Kesehatan, 4(1),

110-118.

Ulya, S. 2018. Pengaruh Pemberian Ekstrak Daging Buah Kurma AJWA

(Phoenix DactyliFera L) Terhadap Kadar Hemoglobin Pada Mencit (Mus

Musculus) Bunting, Skripsi Program Studi Biologi, Universitas Islam

Negeri Sunan Ampel.

Utami, N., & Graharti, S. 2017. Kurma (Phoenix DactyFera) dalam Terapi

Anemia Defisisensi Besi. JK Unila, 1(3), 591-597.

Page 52: LAPORAN PENELITIAN STIMULUS - repository.unas.ac.idrepository.unas.ac.id/2278/1/E. LAPORAN PENELITIAN STIMULUS ag… · LAPORAN PENELITIAN STIMULUS PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA DAN