LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

244
i LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK) PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM IPA SD Tim Pengusul Ketua : Dra. Zulfadewina, M. Pd. (NIDN: 0326036703) Anggota : 1. Prima Mutia Sari, M. Pd. (NIDN: 0303108902) 2. Erwin, M. Si. (NIDN: 0321018303) Nomor Surat Kontrak Penelitian : 387/F.03.07/2018 Nilai Kontrak : Rp.10.000.000,00 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR.HAMKA TAHUN 2018

Transcript of LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

Page 1: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

i

LAPORAN PENELITIAN

PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM BERBASIS

KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM

IPA SD

Tim Pengusul

Ketua : Dra. Zulfadewina, M. Pd. (NIDN: 0326036703)

Anggota : 1. Prima Mutia Sari, M. Pd. (NIDN: 0303108902)

2. Erwin, M. Si. (NIDN: 0321018303)

Nomor Surat Kontrak Penelitian : 387/F.03.07/2018

Nilai Kontrak : Rp.10.000.000,00

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR.HAMKA

TAHUN 2018

Page 2: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

ii

Page 3: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

iii

SURAT KONTRAK PENELITIAN

Page 4: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

iv

Page 5: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

v

ABSTRAK

Penelitian bertujuan menghasilkan panduan praktikum IPA SD berbasis

keterampilan proses sains yang valid dan praktis agar dapat digunakan dalam

pembelajaran pada matakuliah Praktikum IPA SD. Penelitian ini merupakan

penelitian pengembangan (research and development) dengan menggunakan model

pengembangan Hannafin dan Peck. Tahapan pengembangan ini meliputi tahap:

need assessment, design, and development/implementation dimana pada tiap

tahapnya dilakukan evaluasi dan revisi. Instrumen yang digunakan berupa lembar

validasi pengembangan panduan praktikum, angket respon dosen dan mahasiswa.

Hasil pengembangan di validasi oleh validator terhadap beberapa aspek isi,

penyajian dan kegrafikan serta bahasa. Berdasarkan hasil penilaian validator

panduan praktikum yang dikembangkan memiliki kategori layak dengan rata-rata

77.5% pada aspek isi, Bahasa, penyajian dan kegrafisan serta keterampilan proses

sains. Berdasarkan hasil uji praktikalitas panduan praktikum melalui angket respon

dosen didapatkan hasil sangat praktis dengan rata-rata 90.3% pada aspek elemen

mutu panduan praktikum, Bahasa, materi, pemahaman dan keterampilan proses

sains. Hasil uji praktikalitas panduan praktikum melalui angket respon mahasiswa

didapatkan hasil praktis dengan rata-rata 81.05% pada aspek elemen mutu panduan

praktikum, Bahasa, materi, pemahaman dan keterammpilan proses sains. Dari hasil

tersebut dapat disimpulkan bahwa panduan praktikum yang dihasilkan telah valid

dan praktis.

Kata kunci : Panduan praktikum, keterampilan proses sains, sekolah dasar, model

Hannafin dan Peck

Page 6: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .......................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................ii

SURAT KONTRAK PENELITIAN ...................................................................iii

ABSTRAK ..........................................................................................................v

DAFTAR ISI .......................................................................................................vi

DAFTAR TABEL ...............................................................................................vii

DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................viii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................ix

BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................1

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................3

BAB III. METODE PENELITIAN.....................................................................8

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...........................................................14

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................30

BAB VI. LUARAN YANG DICAPAI ...............................................................31

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................32

LAMPIRAN ........................................................................................................35

Page 7: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Indikator Keterampilan Proses Sains ................................................... 4

Tabel 2. Kriteria Kelayakan Tiap Item ............................................................... 11

Tabel 3. Skala Penilaian Angket Respon Dosen ................................................. 11

Tabel 4. Kriteria Praktikalitas Panduan Praktikum oleh Dosen .......................... 11

Tabel 5. Kategori Praktikalitas Respon Mahasiswa ............................................ 12

Tabel 6. Hasil Uji Validitas Ahli......................................................................... 21

Tabel 7. Perbaikan Panduan Praktikum Setelah Validasi ................................... 21

Tabel 8. Hasil Respon Dosen terhadap Panduan Praktikum ............................... 22

Tabel 9. Perbaikan Panduan Praktikum dari Dosen ........................................... 22

Tabel 10. Hasil Respon Mahasiswa terhadap Panduan Praktikum ..................... 23

Tabel 11. Perbaikan Panduan Praktikum dari Mahasiswa .................................. 23

Tabel 12. Perbaikan pada halaman sampul sesuai saran dari validator dan

responden ............................................................................................ 24

Page 8: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bagan Alir Penelitian Pengembangan Panduan Praktikum .............. 13

Page 9: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Draft Artikel Ilmiah ........................................................................35

Lampiran 2. Lembar Validasi Ahli .....................................................................39

Lampiran 3. Angket Respon Dosen ....................................................................47

Lampiran 4. Angket Respon Mahasiswa ............................................................53

Lampiran 5. Hasil Uji Validasi Ahli ...................................................................59

Lampiran 6. Hasil Angket Respon Dosen ...........................................................60

Lampiran 7. Hasil Angket Respon Mahasiswa ...................................................61

Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ..................................................................62

Lampiran 9. Panduan Praktikum IPA SD Berbasis

Keterampilan Proses Sains .............................................................63

Page 10: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keterampilan proses sains merupakan pendekatan pembelajaran yang

mengacu kepada proses IPA. Keterampilan proses sains melibatkan keterampilan

kognitif, afektif dan psikomotor peserta didik. Menurut Rustaman (2003: 89)

keterampilan kognitif terlibat dengan melakukan keterampilan proses peserta didik

menggunakan pikirannya, keterampilan psikomotor melibatkan penggunaan alat,

pengukuran, perakitan alat dan melalui keterampilan afektif peserta didik akan

berinteraksi dengan sesamanya dalam kegiatan pembelajaran.

Keterampilan proses sains perlu dimiliki oleh seorang calon guru sekolah

dasar. Berdasarkan hasil penelitian Zulfadewina (2017) didapatkan hasil

keterampilan proses sains mahasiswa program studi pendidikan guru sekolah dasar

FKIP UHAMKA masih rendah dengan nilai rata-rata seluruh indikator sebesar

46,46. Indikator berkomunikasi, berhipotesis, merencanakan percobaan dan

menerapkan konsep atau fakta hanya dikuasai oleh kurang dari 40% mahasiswa.

Penyebab rendahnya kemampuan keterampilan proses sains mahasiswa

PGSD FKIP UHAMKA disebabkan karena pengalaman perkuliahan yang telah

dilakukan selama ini belum secara maksimal dalam melatih keterampilan proses

sains. Proses perkuliahan yang dilakukan pada mata kuliah yang berhubungan

dengan IPA seperti Konsep Dasar IPA hanya dilakukan melalui diskusi, tanya

jawab dan presentasi serta pengamatan sederhana. Berdasarkan penelitian Sari

(2017) ditemukan bahwa salah satu cara meningkatkan keterampilan proses sains

adalah dengan melaksanakan kegiatan praktikum.

Akan tetapi, pada mata kuliah Praktikum IPA di SD, panduan praktikum yang

digunakan selama ini juga masih belum menfasilitasi mahasiswa dalam melatih

kemampuan keterampilan proses sains. Penuntun praktikum masih berisi tujuan,

alat dan bahan, cara kerja, hasil dan kesimpulan. Panduan praktikum belum

disajikan dalam konstruksi yang mendukung pengembangan keterampilan proses

sains. Hal ini menyebabkan mahasiswa masih belum terbiasa dengan kegiatan-

kegiatan yang mengembangkan indikator keterampilan proses sains dasar seperti

Page 11: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

2

klasifikasi, observasi dan interpretasi data serta keterampilan proses sains terpadu

seperti berhipotesis, merencanakan percobaan, menerapkan konsep atau prinsip dan

sebagainya.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Pengembangan Panduan Praktikum Berbasis Keterampilan Proses

Sains Pada Mata Kuliah Praktikum IPA SD”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan , maka

rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

a. Bagaimana contoh panduan praktikum berbasis keterampilan proses sains

pada mata kuliah praktikum IPA SD?

b. Bagaimana validitas dan praktikalitas panduan praktikum berbasis

keterampilan proses sains pada mata kuliah praktikum IPA SD?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Menghasilkan contoh panduan praktikum berbasis keterampilan proses

sains pada mata kuliah praktikum IPA SD

b. Mengetahui validitas dan praktikalitas panduan praktikum berbasis

keterampilan proses sains pada mata kuliah praktikum IPA SD

1.4 Keutamaan (Urgensi) Penelitian

Urgensi dari penelitian ini adalah meningkatkan kualitas pembelajaran dan

praktikum pada mata kuliah Praktikum IPA SD. Melalui penelitian ini dihasilkan

panduan praktikum berbasis keterampilan proses sains yang dapat dijadikan sebagai

sarana dalam melatih keterampilan proses sains mahasiswa. Artikel penelitian akan

disubmit ke jurnal nasional berISSN dan prosiding seminar nasional.

Page 12: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

3

1.5 Luaran Penelitian

Hasil penelitian ini berupa panduan praktikum IPA berbasis keterampilan

proses sains yang valid dan praktis serta dapat digunakan dalam pembelajaran

praktikum IPA untuk meningkatkan keterampilan proses sains mahasiswa. Luaran

penelitian ini adalah artikel penelitian yang akan disubmit ke jurnal nasional

berISSN.

Page 13: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Panduan Praktikum

Kegiatan praktikum akan dapat terlaksana dengan baik jika ada petunjuk

kegiatan yang harus dilakukan selama praktikum. Oleh sebab itu sangat diperlukan

sebuah panduan yang berfungsi sebagai pedoman bagi siswa untuk melaksanakan

kegiatan praktikum. Panduan yang digunakan dalam kegiatan praktikum dapat

berupa buku penuntun praktikum atau lembaran kegiatan praktikum.

Panduan praktikum merupakan salah satu perangkat pembelajaran IPA

berupa pedoman bagi siswa untuk melaksanakan kerja praktikum secara

terprogram dan teratur. Penuntun praktikum diharapkan dapat membantu siswa

dalam mengerjakan praktikum dan menemukan konsep atau materi yang telah

dipelajari tanpa harus bergantung pada guru.

Menurut Farikhayati (2009: 21), sebagai sebuah buku, penyusunan buku

petunjuk praktikum harus memperhatikan beberapa hal yaitu: isi buku, oraganisasi

buku, kejelasan kalimat dan tingkat keterbacaan, serta tampilan fisik buku. Sejalan

dengan itu, penuntun praktikum yang dikembangkan juga divalidasi dari segi isi

(kelayakan isi), kejelasan kalimat dan tingkat keterbacaan dalam kebahasaan, dan

tampilan fisik buku penuntun praktikum dalam visualisasi.

2.1 Keterampilan Proses Sains

a. Pengertian keterampilan proses sains

Menurut Indrawati (2000: 201), keterampilan proses merupakan keseluruhan

keterampilan ilmiah yang terarah (baik kognitif maupun psikomotor) yang dapat

digunakan untuk menemukan suatu konsep atau prinsip atau teori, untuk

mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya, ataupun untuk melakukan

penyangkalan terhadap suatu penemuan (falsifikasi).

Sedangkan Gagne (dalam Dahar 1996:135) menyatakan keterampilan proses

sains adalah kemampuan-kemapuan dasar tertentu yang dibutuhkan untuk

menggunakan dan memahami sains. Setiap keterampilan proses merupakan

Page 14: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

5

keterampilan intelektual yang khas yang digunakan oleh semua ilmuwan, serta

dapat digunakan untuk memahami fenomena apapun juga.

Menurut Mutzlu dan Termiz, (2013 dalam Aydogdu 2015) keterampilan

proses sains adalah dasar dalam berfikir ilmiah dan penelitian. Sedangkan

keterampilan proses sains menurut Resba, dkk (2002: 1) terbagi atas dua jenis

yanitu keterampilan proses sains dasar dan keterampilan proses sains terpadu.

Keterampilan proses sains dasar adalah apa yang orang-orang lakukan ketika

mereka melakukan sains. Mereka menggunakan indera untuk menamati objek dan

peristiwa, dan mereka mencari pola dalam observasi tersebut. Mereka

mengelompokkan untuk membentuk konsep baru berdasarkan persamaan dan

perbedaan. Secara lisan dan tertulis, mereka berkomunikasi tentang apa yng mereka

tahu dan mampu lakukan. Mereka menyimpulkan penjelasan dan dengan sukarela

mengubah kesimpulan mereka sebagai informasi baru menjadi bernilai.

Selanjutnya, mereka memprediksi hasil yang mungkin sebelum mereka mengamati

kejadian yang sebenarnya. Keterampilan proses sains terpadu meliputi identifikasi

variabel, membuat hipotesis, analisis investigasi, meyajikan data dalam bentuk

tabel dan grafik, menentukan variabel, mendesain investigasi dan melakukan

eksperimen. Keterampilan proses sains terpadu adalah kemampuan penting untuk

pemecahan masalah dan melakukan penelitian (Mutzlu dan Termiz, 2013 dalam

Aydogdu: 2015).

b. Indikator keterampilan proses sains

Keterampilan proses terdiri atas sejumlah keterampilan yang satu sama lain

sebenarnya tak dapat dipisahkan, namun ada penekanan khusus dalam masing-

masing keterampilan proses tersebut seperti terdapat pada Tabel 1.

Tabel 1. Indikator Keterampilan Proses Sains

No Keterampilan Proses

Sains

Indikator

1 Melakukan pengamatan

(observasi)

1) Menggunakan indera penglihat, pembau,

pendengar, pengecap, dan peraba pada

waktu pengamatan.

2) Menggunakan fakta yang relevan dan

memadai dari hasil pengamatan.

Page 15: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

6

No Keterampilan Proses

Sains

Indikator

2 Menafsirkan pengamatan

(interpretasi)

1) Menghubung-hubungkan hasil

pengamatan

2) Menemukan pola atau keteraturan dari

satu seri pengamataan

3) Menyimpulkan

3 Mengelompokkan

(klasifikasi)

1) Mencatat setiap pengamatan secara

terpisah

2) Mencari perbedaan, persamaan

3) Mengontraskan ciri-ciri

4) Membandingkan

5) Mencari dasar pengelompokkan atau

penggolongan

6) Menghubungkan hasil-hasil pengamatan

4 Meramalkan (prediksi)

1) Menggunakan pola-pola hasil pengamatan

2) Mengemukakan apa yang mungkin terjadi

pada keadaan yang belum diamati.

5 Berkomunikasi

1) Memberikan/menggambarkan data

empiris hasil percobaan atau pengamatan

dengan grafik atau tabel atau diagram.

2) Menyusun dan menyampaikan laporan

secara sistematis

3) Menjelaskan hasil percobaan atau

penelitian

4) Membaca grafik atau tabel atau diagram

5) Mendiskusikan hasil kegiatan suatu

masalah atau suatu peristiwa

6 Berhipotesis

1) Mengetahui bahwa ada lebih dari satu

kemungkinan penjelasan dari satu

kejadian

2) Menyadari bahwa suatu penjelasan perlu

diuji kebenarannya dengan memperoleh

bukti lebih banyak atau melakukan cara

pemecahan masalah.

7 Merencanakan percobaan

atau penyelidikan

1) Menentukan alat/bahan/sumber yang akan

digunakan

2) Menentukan variabel/faktor penentu

3) Menentukan apa yang akan diukur,

diamati, dicatat.

4) Menentukan apa yang akan dilaksanakan

berupa langkah kerja

8 Menggunakan alat/bahan

1) Memakai alat/bahan

2) Mengetahui alasan mengapa

menggunakan alat/bahan

Page 16: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

7

No Keterampilan Proses

Sains

Indikator

3) Mengetahu bagaimana menggunakan

alat/bahan

9 Menerapkan konsep atau

prinsip

1) Menggunakan konsep yang telah

dipelajari dalam situasi baru

2) Menggunakan konsep pada pengalaman

baru untuk menjelaskan apa yang sedang

terjadi

10 Mengajukan pertanyaan

1) Bertanya apa, bagaimana dan mengapa

2) Bertanya untuk meminta penjelasan

3) Mengajukan pertanyaan yang berlatar

belakang hipotesis

11 Melaksanakan

percobaan/eksperimentasi

-

(Sumber: Rustaman, dkk, 2003: 102-103)

2. 3 State of the Art

Menurut hasil penelitian Sari (2017) mengemukakan bahwa salah satu cara

mengembangkan keterampilan proses sains adalah melalui pembelajaran berbasis

praktikum. Lebih lengkap peneliti mengungkapkan bahwa keterampilan proses

sains siswa kelas eksperimen yang menerapkan pembelajaran berbasis praktikum

pada konsep sistem regulasi lebih baik dibanding kelas kontrol yang menerapakan

pembelajaran dengan diawali dengan teori kemudian dilanjutkan dengan

praktikum. Keterampilan proses sains siswa kelas eksperimen berbeda signifikan

dengan kelas kontrol.

Selain itu menurut Raj (2013) yang melakukan penelitian tentang

keterampilan proses sains dan pencapaian dalam sains pada siswa Sekolah

Menengah Atas di India mengungkapkan bahwa tingkat kemampuan KPS paling

tinggi terdapat pada indikator komunikasi. Selanjutnya menurut hasil penelitian

Aydogdu (2014) tentang investigasi keterampilan proses sains pada guru-guru

sekolah dasar di Turki mengemukakan bahwaketerampilan proses sains terpadu

guru sekolah dasar belum memuaskan. Tingkat penguasaan KPS juga berbeda

secara signifikan antar gender dan senioritas.

Aydogdu (2015) melakukan penelitian lanjutan tentang investigasi

keterampilan proses sains guru-guru sains pada beberapa variabel. Berdasarkan

Page 17: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

8

hasil penelitian terlihat bahwa tingkat penguasaan indikator keterampilan proses

sains dasar guru-guru adalah sebesar 48% , sedangkan tingkat penguasaan indikator

keterampilan proses sains terpadu adalah sebesar 44%. Ini menunjukkan bahwa

tingkat penguasaan KPS guru-guru masih belum memuaskan. Selain itu, ditemukan

bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara keterampilan proses sains dasar

dan keterampilan proses sains terpadu guru-guru dengan frekuensi penggunaan

KPS di dalam kelas. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin sering guru-guru

menerapkan pembelajaran berbasis keterampilan proses sains di dalam kelas, maka

penguasaan keterampilan proses sains mereka akan semakin meningkat.

Penelitian lain yang berhubungan dengan profil penguasaan KPS dilakukan

oleh Zeidan (2015) yang meneliti tentang keterampilan proses sains dan sikap

terhadap sains pada siswa sekolah menengah di Palestina. Hasil penelitian ini

mengungkapkan bahwa sebagian besar siswa Palestina memilih jawaban yang

benar terkait dengan kemampuan observasi, prediksi dan pengukuran. Peneliti

menemukan bahwa siswa lebih mudah menguasai indikator observasi dan prediksi

dibanding indikator lainnya. Indikator melaksanakan eksperimen adalah indikator

yang paling sulit bagi sebagian besar siswa, hal ini dikarenakan metode tradisional

yang dilakukan oleh gurunya. Metode tradisional tidak dapat mengembangkan

keterampilan proses sains terpadu.

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa salah satu cara

untuk meningkatkan keterampilan proses sains adalah dengan kegiatan praktikum.

Praktikum yang mampu mengembangkan kemampuan keterampilan proses sains

harus didukung oleh panduan praktikum yang berbasis keterampilan proses sains.

Page 18: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

9

2. 4 Roadmap Penelitian

Tahun 1Penelitian survei profil penguasaan Keterampilan Proses Sains mahasiswa PGSD Uhamka

Tahun 2Pengembangan panduan praktikum IPA berbasis keterampilan proses sains untuk mahasiswa PGSD Uhamka

Tahun 3Pengembangan metode pembelajaran untuk meningkatkan Keterampilan Proses Sains mahasiswa PGSD Uhamka

Page 19: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

10

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and the

development) dengan menggunakan model pengembangan Hannafin dan Peck.

Model pengembangan ini terdiri dari beberapa fase yaitu fase analisis

kebutuhan (needs assess), fase perancangan (design), fase pengembangan dan

implementasi (development/implementation). Dalam model ini, penilaian dan

pengulangan perlu dijalankan dalam setiap fase. Model pengembangan

Hannafin dan Peck merupakan model yang lebih berorientasi produk sehingga

sesuai digunakan untuk mengembangkan panduan praktikum ataupun media dan

bahan ajar lainnya.

3.2 Prosedur Pengembangan

Dalam pengembangan modul ini prosedur pengembangan dipaparkan sebagai

berikut:

a. Analisis kebutuhan (need assess)

Analisis kebutuhan dilakukan dengan mengidentifikasi kebutuhan-

kebutuhan dalam mengembangkan suatu media pembelajaran dalam hal ini

panduan praktikum. Analisis yang dilakukan meliputi kebutuhan dan karakteristik

mahasiswa yang akan menjadi sasaran pengguna panduan praktikum, serta

pengkajian materi. Pada tahap ini meliputi tujuan pengembangan, identifikasi RPS

(Rencana Pembelajaran Semester), memilih cakupan materi serta indikator

keterampilan proses sains yang akan dikembangkan melalui kegiatan praktikum,

dan sasaran produk serta hal lain yang berkaitan dengan persiapan pengembangan

produk. Setelah semua keperluan diidentifikasi Hannafin dan Peck menekankan

untuk menjalankan penilaian terhadap hasil itu sebelum meneruskan pembangunan

ke fase berikutnya.

b. Perancangan (design)

Pada fase ini informasi dari fase analisis dipindahkan ke dalam bentuk

dokumen yang akan menjadi tujuan pembuatan panduan praktikum. Fase desain

Page 20: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

11

bertujuan untuk mengidentifikasikan dan mendokumenkan kaidah yang paling

baik untuk mencapai tujuan pembuatan panduan praktikum tersebut. Salah satu

dokumen yang dihasilkan dalam fase ini adalah dokumen story board yang

mengikut urutan aktifitas pembelajaran untuk mengembangkan keterampilan

proses sains seperti yang diperoleh dalam fase analisis kebutuhan. Seperti

halnya pada fase pertama, penilaian perlu dijalankan dalam fase ini sebelum

dilanjutkan ke fase pengembangan dan implementasi.

c. Pengembangan dan implementasi (Development/implemenetation)

Aktifitas yang dilakukan pada fase ini adalah penghasilan diagram alur,

pengujian, serta penilaian formatif dan penilaian sumatif. Dokumen story board

akan dijadikan landasan bagi pembuatan diagram alir yang dapat membantu proses

pembuatan panduan praktikum. Untuk menilai kelancaran panduan praktikum yang

dihasilkan seperti kesinambungan hubungan antar kegiatan, penilaian dan

pengujian dilaksanakan pada fase ini.

Model Hannafin dan Peck menekankan proses penilaian dan pengulangan

harus mengikut sertakan proses-proses pengujian dan penilaian media

pembelajaran yang melibatkan seluruh fase secara berkesinambungan. Lebih

lanjut Hannafin dan Peck menyebutkan dua jenis penilaian yaitu penilaian

formatif dan penilaian sumatif. Penilaian formatif ialah penilaian yang dilakukan

sepanjang proses pengembangan media sedangkan penilaian sumatif dilakukan

setelah media telah selesai dikembangkan.

3. 3 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Lembar validasi ahli

Validasi ahli dilakukan oleh dosen ahli yang berjumlah dua orang.yang

meliputi dosen biologi dan dosen fisika yang ahli dalam materi IPA dan

keterampilan proses sains.

Page 21: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

12

2. Angket Respon Dosen

Lembar angket untuk dosen merupakan instrumen yang digunakan pada

tahap implementasi di kampus untuk mengetahui respon dosen yang

mengajar mata kuliah praktikum IPA SD.

3. Angket Respon Mahasiswa

Lembar angket untuk mahasiswa merupakan instrumen yang digunakan

pada tahap implementasi di kampus untuk mengetahui respon mahasiswa

terhadap panduan praktikum berbasis keterampilan proses sains.

4. Lembaran observasi digunakan untuk mencatat aktivitas mahasiswa selama

proses pembelajaran menggunakan panduan praktikum yang telah

dikembangkan.

Semua instrumen dikembangkan berdasarkan kisi-kisi, kemudian dilakukan

validasi internal oleh tim peneliti.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Angket Validasi Ahli dan Tanggapan Mahasiswa

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuisioner atau angket.

Menurut Sugiyono, pengumpulan data dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Angket

digunakan untuk mengukur kualitas media yang dikembangkan. Instrumen

angket pada penelitian ini digunakan untuk memperoleh data dari ahli materi,

dan mahasiswa sebagai bahan mengevaluasi media pembelajaran yang

dikembangkan. Dalam penulisan angket ini menggunakan skala Likert.

2. Observasi

Observasi yang dilakukan pada penelitian di kelas Praktikum IPA di SD

PGSD FKIP UHAMKA.

Prosedur pengumpulan data pada pengembangan panduan praktikum IPA

SD berbasis keterampilan proses sains dengan menggunakan data kualitatif dan

kuantitatif. Data kualitatif berupa saran dan masukkan dari ahli materi. Data

Page 22: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

13

kuantitatif berupa data penilaian tentang panduan praktikum IPA SD berbasis

keterampilan proses sains dari ahli materi dan mahasiswa.

3.5 Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil validasi dan data yang diambil dari

pelaksanaan uji coba dianalisis dengan tekniknya masing-masing.

a. Teknik Analisis Data Validasi Panduan Praktikum

Data hasil validasi dianalisis dengan teknik analisis persentase. Rumus yang

digunakan untuk menghitung hasil angket dari validator adalah sebagai berikut.

%100xxi

xP

Dengan, P = presentase

x = jumlah keseluruhan jawaban responden

ix = jumlah keseluruhan nilai ideal dalam 1 item

Pedoman pengambilan keputusan dari analisis data menggunakan skala kualifikasi

untuk menentukan kesimpulan. Kriteria kelayakan hasil validasi disajikan dalam

Tabel 2 berikut ini.

Tabel 2. Kriteria Kelayakan Tiap Item

b. Teknik Analisis Data Praktikalitas Panduan Praktikum

1) Angket Dosen

Data tentang respon dosen disusun dalam bentuk skala Likert. Skala Likert

ini disusun dengan kategori positif sesuai dengan pendapat Sudjana (2006)

sehingga pernyataan positif mendapat bobot tertinggi dengan rincian sebagai

berikut.

Nilai validasi Kriteria

25 – 39 Tidak Layak

40 – 54 Kurang Layak

55 – 69 Cukup Layak

70 – 84 Layak

85 – 100 Sangat Layak

Page 23: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

14

Tabel 3. Skala Penilaian Angket Respon Dosen

Bobot Pernyataan

5 Sangat setuju (SS)

4 Setuju (S)

3 Cukup Setuju (CS)

2 Tidak setuju (TS)

1 Sangat tidak setuju (STS)

(Modifikasi dari Purwanto, 2004)

Dengan rumus:

𝑋 = 𝛴𝑥

𝑁

Keterangan :

X = Nilai rata-rata responden

Σx = Jumlah nilai seluruh responden

N = Jumlah responden

Rerata respon dosen dianalisis menggunakan statistik deskriptif kualitatif

dengan ketentuan seperti pada tabel berikut.

Tabel 4. Kriteria Praktikalitas Panduan Praktikum oleh Dosen

No Nilai validasi Kategori

1 90-100 Sangat praktis

2 80-89 Praktis

3 65-79 Cukup praktis

4 55-64 Kurang praktis

5 0-54 Tidak praktis

2) Angket Mahasiswa

Data tentang respon mahasiswa terhadap panduan praktikum yang diperoleh

dari angket, dianalisis dengan menggunakan rumus persentase (%), yaitu:

𝑃𝑅𝑆 = 𝐴

𝐵 𝑥 100%

Keterangan :

A = proporsi mahasiswa yang memilih

B = jumlah mahasiswa

PRS = presentase respon mahasiswa

(Trianto, 2011)

Page 24: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

15

Data tentang respon mahasiswa kemudian dianalisis menggunakan ketentuan

yang dikonversikan ke dalam kategori praktikalitas berikut.

Tabel 5. Kategori Praktikalitas Respon Mahasiswa

No Nilai validasi Kategori

1 90-100 Sangat praktis

2 80-89 Praktis

3 65-79 Cukup praktis

4 55-64 Kurang praktis

5 0-54 Tidak praktis

(Sumber: Sudjana, 2006)

Page 25: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

16

Gambar 1. Bagan Alir Penelitian Pengembangan Panduan Praktikum

Analisis

kurikulum

Analisis

mahasiswa

Analisis

tugas

Analisis

konsep

Perumusan learning outcomes

Dokume story board

Perancangan Panduan Praktikum IPA SD

Berbasis Keterampilan Proses Sains

Validasi Panduan Praktikum

Panduan Praktikum IPA SD Berbasis

Ketermpilan Proses Sains

Uji Coba Praktikalitas

Analisis Praktikalitas

Panduan Praktikum IPA SD Berbasis

Keterampilan Proses Sains yang valid dan

praktis

Need

Assess

Design

Development/

Implementation

Penilaian

formatif dan

sumatif

Page 26: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

17

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

Berdasarkan tahapan dalam model pengembangan menurut Hannafin dan

Peck yang telah dilakukan, berikut penjabaran hasil dari setiap tahapan yang

telah dilakukan yaitu pada tahap analisis kebutuhan (needs assessment),

perancangan (design) dan pengembangan & implementasi (develop and

implementation).

1. Tahap Analisis Kebutuhan (Need Assesment)

Analisis kebutuhan dilakukan dengan mengidentifikasi kebutuhan-

kebutuhan yang diperlukan dalam mengembangkan panduan praktikum

IPA berbasis Keterampilan Proses Sains. Pada tahap ini peneliti

melakukan kajian terhadap kebutuhan yang diperlukan dalam

pengembangan panduan praktikuml yaitu meliputi analisis terhadap

kurikulum, materi, mahasiswa, tugas serta merumuskan tujuan ataupun

hasil yang diharapkan dari pengembangan panduan praktikum IPA

berbasis Keterampilan Proses Sains.

a. Analisis kurikulum

Standar kompetensi dan indikator pembelajaran pada mata kuliah

Praktikum IPA SD disusun berdasarkan kurikulum perguruan tinggi

yang mengacu pada KKNI, adapun learning outcome atau capaian

pembelajaran pada matakuliah ini adalah sebagai berikut:

1. Mahasiswa mampu menunjukkan sikap religius dan memiliki rasa

tanggung jawab serta berpikir kritis.

2. Mahasiswa mampu menguasi konsep Fisika dan Biologi.

3. Mahasiswa mampu bekerja sama dengan kelompok dalam

menerapkan konsep Fisika dan Biologi pada praktikum IPA SD.

4. Mahasiswa mampu merangkai dan mengembangkan praktikum

IPA SD.

Page 27: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

18

5. Mahasiswa mampu mengkomunikasikan hasil praktikum dalam

bentuk laporan tertulis.

b. Analisis konsep/materi

Materi yang akan dikembangkan dalam panduan praktikum IPA SD

berbasis Keterampilan Proses Sains ini berisi konsep-konsep dasar

yang penting dikuasai oleh mahasiswa PGSD pada mata kuliah

Praktikum IPA SD.

1. Aspek Biologi

a. Tumbuhan

b. Hewan

c. Sistem Gerak

d. Sistem Peredaran Darah

e. Sistem Respirasi

f. Sistem Pencernaan

g. Alat Indera

h. Ekosistem

2. Aspek Fisika

a. Pengukuran

b. Materi dan Perubahannya

c. Energi

d. Gelombang Bunyi

e. Gaya

f. Pesawat Sederhana

g. Cahaya

h. Suhu dan Kalor

i. Magnet

j. Listrik

Page 28: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

19

c. Analisis mahasiswa

Mahasiswa yang mengikuti matakuliah Praktikum IPA SD adalah

mahasiswa PGSD semester 5 yang berada pada rentang usia 20-22

tahun. Dimana telah memiliki kemampuan berfikir abstrak dan

kompleks yag memungkinkan untuk pengembangan pada kemampuan

berfikir tingkat tinggi. Oleh karena itu melalui pengembangan

panduan praktikum IPA SD berbasis Keterampilan Proses Sains

diharapkan dapat memfasilitasi mahasiswa untuk dapat

mengembangkan kemampuan berfikirnya. Disamping itu juga dapat

mengembangkan keterampilan proses sains mahasiswa sebagai bekal

sebagai calon guru sekolah dasar.

d. Analisis tugas

Berdasarkan proses pembelajaran pada matakuliah Praktikum IPA SD

mahasiswa dilatih untuk melakukan kegiatan praktikum sebagai

penerapan dari berbagai konsep IPA yang ada di sekolah dasar..

Dalam melakukan kegiatan praktikum mahasiswa akan dilatih untuk

mengembangkan keterampilan prosesnya. Hal ini meliputi

keterampilan proses sains dasar dan terintegrasi yaitu:

1. Kemampuan melakukan pengamatan (observasi)

2. Kemampuan menafsirkan pengamatan (interpretasi)

3. Kemampuan mengelompokkan (klasfikasi)

4. Kemampuan meramalkan (prediksi)

5. Kemampuan berkomunikasi

6. Kemampuan berhipotesis

7. Kemampuan merencanakan percobaan atau penyelidikan

8. Kemampuan menggunakan alat /bahan

9. Kemampuan menerapkan konsep atau prinsip

10. Kemampuan mengajukan pertanyaan

11. Kemampuan melaksanakan percobaan/eksperimen

Page 29: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

20

2. Tahap Perancangan (Design)

Pada tahap ini dilakukan proses perancangan panduan praktikum IPA SD

berbasis keterampilan proses sains. Hal yang dilakukan pada tahap ini

adalah menyusun dokumen flowchart akan menjadi kerangka awal dalam

proses pembuatan panduan praktikum. Setelah indikator dan tujuan

kegiatan praktikum dirumuskan serta konsep-konsep yang essensial

ditetapkan, maka langkah selanjutnya adalah merancang panduan

praktikum IPA SD berbasis keterampilan proses sains yang terdiri dari:

a) sampul penuntun praktikum; b) kata pengantar; c) pengantar

keterampilan proses sains; d) daftar isi; e) kegiatan praktikum; f) daftar

pustaka. Panduan praktikum dibagi dalam dua kelompok yaitu Praktikum

Biologi dan Praktikum Fisika. Dari setiap topik kegiatan praktikum yang

diintegrasikan dengan keterampilan proses sains diuraikan secara rinci

sebagai berikut: (1) landasan teori; (2) tujuan praktikum; (3) indikator

KPS yang dikembangkan; (4) alat dan bahan praktikum; (5) prosedur

praktikum; (6) lembar pengamatan; (7) bahan diskusi; (8) kesimpulan

hasil kegiatan praktikum.

3. Tahap Development dan Implementation

Tahapan ini dibatasi pada tahapan uji validitas panduan praktikum yang

dilakukan oleh validator sedangkan uji praktikalitas yaitu respon dosen dan

mahasiswa terhadap panduan praktikum menjadi rencana tahapan

selanjutnya. Panduan praktikum yang telah divalidasi kemudian direvisi

dan disempurnakan. Selanjutnya dilakukan uji coba terbatas kepada

mahasiswa untuk mengetahui praktikalitas panduan praktikum IPA SD

berbasis keterampilan proses sains.

a) Uji Validitas

Uji validitas panduan praktikum menggunakan instrumen validitas

modul yaitu berupa lembar validasi panduan praktikum IPA SD

berbasis keterampilan proses sains. Penilaian dilakukan oleh validator

Page 30: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

21

terhadap aspek isi (materi dan kegiatan praktikum), aspek bahasa dan

aspek penyajian dan kegrafikan serta keterampilan proses sains.

Validasi dilakukan oleh dua orang validator. Validator 1 merupakan

ahli dalam bidang Biologi dan keterampilan proses sains sedangkan

validator 2 merupakan ahli dalam bidang Fisika dan keterampilan

proses sains. Berdasarkan validasi yang telah dilakukan didapatkan

hasil dari validator dengan nilai sebagai berikut:

Tabel 6. Hasil Uji Validitas Ahli

No Aspek Validasi Persentase

Penilaian

Kategori

1 Isi (Materi dan Kegiatan

praktikum) 77.5 Layak

2 Bahasa 77.7 Layak

3 Penyajian dan kegrafisan 80.7 Layak

4 Keterampilan proses sains 74.0 Layak

Rata-rata 77.5 Layak

Hasil validasi yang ditampilkan pada Tabel 6 berkategori layak. Hal ini

ditunjukkan oleh rata-rata nilai yang diberikan oleh 2 orang validator

pada panduan praktikum yaitu dengan persentase 77.5%. Dalam

penelitian ini, panduan praktikum yang telah divalidasi direvisi sesuai

saran yang diberikan oleh validator. Beberapa saran yang didapat dari

validator dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Perbaikan Panduan Praktikum Setelah Validasi

Perbaikan Panduan Praktikum

Praktikum Biologi Praktikum Fisika

Memperbaiki halaman sampul

agar lebih mencerminkan isi

panduan parktikum

Memperbaiki gambar atau

ilustrasi yang kurang jelas pada

panduan praktikum

Mengubah tujuan praktikum agar

lebih operasional dan disesuaikan

dengan sub indikator KPS

Menambahkan judul pada setiap

gambar

Menambahkan landasar teori

pada praktikum system respirasi

Memperbaiki kesalahan

penulisan dan perbedaan jenis

huruf dan simbol pada beberapa

bagian panduan praktikum

Melengkapi panduan praktikum

dengan kegiatan diskusi dan

analisis data serta kesimpulan.

Menyesuaikan indikator KPS

yang akan dikembangkan dengan

pertanyaan diskusi

Page 31: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

22

Perbaikan Panduan Praktikum

Praktikum Biologi Praktikum Fisika

Menambahkan kriteria penilaian Memperbaiki beberapa konsep

yang kurang tepat seperti konsep

gaya gesek dan pesawat

sederhana

b) Uji Praktikalitas

Data mengenai praktikalitas panduan praktikum didapatkan dari angket

respon yang diberikan kepada dosen dan mahasiswa.

1) Angket Respon Dosen

Angket respon dosen diberikan pada dua orang dosen pengampu

mata kuliah praktikum IPA SD. Rata-rata hasil respon dosen

terhadap penggunaan panduan praktikum dapat dilihat pada Tabel

8 di bawah ini:

Tabel 8. Hasil Respon Dosen terhadap Panduan Praktikum

No Komponen Nilai Validasi Kategori

1 Elemen mutu

panduan praktikum 87.5 Praktis

2 Bahasa 91.7 Sangat Praktis

3 Materi 92.5 Sangat Praktis

4 Pemahaman 90 Sangat Praktis

5 KPS 90 Sangat Praktis

Rata-rata 90.3 Sangat Praktis

Berdasarkan hasil uji praktikalitas berupa respon dosen didapatkan

rata-rata nilai sebesar 90.3 dengan kategor sangat praktis.

Selanjutnya terdapat beberapa saran perbaikan dari dosen

pengampu mata kuliah Praktikum IPA SD terhadap panduan

praktikum yang dikembangkan. Beberapa saran dari dosen dapat

dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Perbaikan Panduan Praktikum dari Dosen

No Saran Perbaikan Panduan Praktikum

1 Memperbaiki cover atau halaman depan panduan

praktikum IPA SD dengan menambahkan gambar dan

perpaduan warna yang lebih tepat

2 Memperbaiki kesalahan tanda dan kesalahan penulisan

pada panduan praktikum

Page 32: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

23

2) Angket Respon Mahasiswa

Angket respon mahasiswa diberikan pada 24 orang mahasiswa

PGSD yang mengambil mata kuliah praktikum IPA SD. Rata-rata

hasil respon mahasiswa terhadap penggunaan panduan praktikum

dapat dilihat pada Tabel 10 di bawah ini:

Tabel 10. Hasil Respon Mahasiswa terhadap Panduan Praktikum

No Komponen Nilai

Validasi Kategori

1 Elemen mutu panduan

praktikum 74.58 Cukup Praktis

2 Pemahaman 87.71 Praktis

3 Keterampilan Proses Sains 85.13 Praktis

4 Materi 81.67 Praktis

5 Bahasa 76.17 Cukup Praktis

Rata-rata 81.05 Praktis

Berdasarkan hasil uji praktikalitas berupa respon dosen didapatkan

rata-rata nilai sebesar 81.05 dengan kategori praktis. Selanjutnya

terdapat beberapa saran perbaikan dari mahasiswa PGSD terhadap

panduan praktikum yang dikembangkan. Beberapa saran dari dosen

dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Perbaikan Panduan Praktikum dari Mahasiswa

No Saran Perbaikan Panduan Praktikum

1 Memperbaiki halaman sampul agar lebih representatif

2 Menambahkan keterangann gambar agar lebih jelas

3 Bagian alat dan bahan praktikum agar ditentukan jumlah

atau kuantitasnya

4 Memperbaiki format penulisan yang belum rapi dan

penulisan yang salah serta symbol yang kurang jelas

5 Memperbaiki gambar yang buram dan kurang jelas dan

menambahkan warna agar lebih menarik

6 Memperbaiki beberapa kalimat agar lebih mudah

dipahami.

Selanjutnya terdapat beberapa perbaikan pada halaman sampul panduan

praktikum sesuai dengan saran validator dan responden. perbaikan tersebut

dapat dilihat pada Tabel 12 di bawah ini.

Page 33: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

24

Tabel 12. Perbaikan pada halaman sampul sesuai saran dari validator dan

responden

Sampul pertama Sampul kedua

Sampul Ketiga

Page 34: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

25

B. PEMBAHASAN

Panduan praktikum IPA SD yang dihasilkan memiliki pengembangan dari

panduan praktikum IPA SD yang telah ada sebelumnya. Panduan praktikum

ini dikembangkan berbasis keterampilan proses sains, dimana setiap kegiatan

praktikum dirancang untuk mengembangkan beberapa indikator keterampilan

proses sains.

Hasil validasi ahli pada Tabel 7 menunjukkan bahwa panduan praktikum

yang dihasilkan berada dalam kategori layak pada semua aspek yang

divalidasi. Pada aspek isi yang meliputi materi dan kegiatan praktikum

didapatkan persentase sebesar 77.5% dengan kategori layak, kemudian pada

aspek Bahasa didapatkan persentase sebesar 77.7% dengan kategori layak.

Selanjutnya, pada aspek penyajian dan kegrafisan didapatkan persentase

sebesar 80.7% dengan kategori layak dan pada aspek keterampilan proses sains

diperoleh persentase sebesar 74.0% dengan kategori layak. Rata-rata semua

aspek yang dinilai oleh validator menunjukkan kategori layak atau valid.

Menurut Khabibah dalam Trianto (2007), untuk melihat tingkat kelayakan

suatu perangkat pembelajaran dalam aspek validitas dibutuhkan peran para ahli

dan praktisi untuk menvalidasi perangkat pembelajaran yang telah

dikembangkan. Perangkat dapat digunakan apabila aspek dari keseluruhan

perangkat dan instrumen pendukung penelitian yang digunakan bersamaan

minimal berada dalam kategori cukup valid.

Berdasarkan hasil validasi ini terdapat sejumlah perbaikan pada panduan

praktikum yang dikembangkan. Perbaikan dari validator ini bertujuan agar

panduan praktikum yang dikembangkan dapat digunakan dalam proses

perkuliahan. Validator 1 menyarankan agar halaman sampul diperbaiki agar

lebih mencerminkan isi panduan prraktikum dengan cara penambahan gambar

beberapa icon yang ada di dalam panduan praktikum seperti daun, mahasiswa

PGSD dan KPS. Selanjutnya validator juga menyarankan agar membuat tujuan

praktikum yang lebih operasional dan disesuaikan dengan sub indikator KPS.

Validator juga menyarankan agar menambah teori pada salah satu judul

praktikum serta melengkapi dengan kegiatan dan analisis data seta kriteria

Page 35: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

26

penilaian. Kriteria penilaian dibuat agar mahasiswa mengetahui kemampuan

yang dinilai sehingga penilaian bersifat terbuka.

Selanjutnya validator 2 menyarankan agar memperbaiki kesalahan

penulisan seperti simbol dan rumus yang kurang jelas serta gambar yang

kurang tajam. Selanjutnya, validator juga menyarankan agar memperbaiki

beberapa konsep yang kurang tepat seperti dalam konsep gaya gesek.

Kemudian, sama seperti validator 1, validator 2 juga menyarankan agar

menambahkan lembar diskusi dan pertanyaan pada setiap akhir kegiatan

praktikum. Pertanyaan ini dapat dirancang dan disesuaikan dengan indikator

KPS yang ingin dikembangkan.

Uji praktikalitas dilakukan untuk melihat sejauh mana panduan praktikum

yang dikembangkan bersifat praktis dan dapat diimplementasikan dalam

pembelajaran. Uji praktikalitas ini meliputi uji respon dosen dan respon

mahasiswa. Dosen yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah dosen-

dosen yang mengampu mata kuliah Praktikum IPA SD. Data pada Tabel 8

menunjukkan bahwa panduan praktikum yang dihasilkan berada dalam

kategori sangat praktis pada beberapa kategori. Pada komponen elemen mutu

panduan praktikum yang meliputi daya tarik halaman judul, penempatan dana

tata letak judul, teks, gambar dan tabel didapatkan persentase sebesar 87.5%

dengan kategori praktis, kemudian pada komponen Bahasa yang meliputi

penggunaan kalimat yang mudah dipahami dan diimplementasikan dalam

kegiatan pembelajaran didapatkan persentase sebesar 91.7 % dengan kategori

sangat praktis. Selanjutnya, pada komponen materi yang meliputi ketepatan

materi dan konsep didapatkan persentase sebesar 92.5 % dengan kategori

sangat praktis dan pada komponen pemahaman yang meliputi kemudahan

dalam memahami konsep diperoleh persentase sebesar 90% dengan kategori

sangat praktis. Kemudian pada komponen keterampilan proses sains yang

meliputi kemampuan dalam mengembangkan indikator keterampilan proses

sains dan sikap ilmiah diperoleh persentase sebesar 90% dengan kategori

sangat praktis.

Page 36: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

27

Selanjutnya terdapat beberapa saran perbaikan dari responden dosen.

Responden 1 menyarankan agar memperbaiki beberapa kesalahan tanda dan

penulisan dalam panduan praktikum yang dikembangkan. Responden 2

menyarankan agar memperbaiki halaman sampul dengan menambahkan

gambar dan perpaduan warna yang lebih tepat. Secara keseluruhan menurut

kedua responden panduan praktikum yang dikembangkan sudah cukup baik

dan dapat diterapkan dalam pembelajaran pada mata kuliah Praktikum IPA SD.

Menurut hasil penelitian Prasetyo (2016) penuntun praktikum dapat dikatakan

praktis apabila memenuhi dua kriteria, yaitu (1) penuntun praktikum yang

dikembangkan dapat diterapkan menurut penilaian para ahli dan praktisi; (2)

penuntun praktikum yang dikembangkan dapat diterapkan dan diterima di

lapangan.

Uji praktikalitas selanjutnya adalah uji respon mahasiswa. Mahasiswa yang

menjadi responden dalam penelitian ini merupakan mahasiswa semester 5

PGSD yang telah mengambil mata kuliah Praktikum IPA SD. Mahasiswa yang

menjadi responden berjumlan 28 orang. Data pada Tabel 10 menunjukkan

bahwa panduan praktikum yang dihasilkan berada dalam kategori praktis pada

beberapa kategori. Pada komponen elemen mutu panduan praktikum yang

meliputi daya tarik halaman judul, penempatan dan tata letak judul, teks,

gambar dan tabel didapatkan persentase sebesar 74.8% dengan kategori cukup

praktis, kemudian pada komponen pemahaman yang meliputi kemudahan

dalam memahami konsep dan keterkaitan antar konsep diperoleh persentase

sebesar 87.71% dengan kategori praktis. Selanjutnya pada komponen

keterampilan proses sains yang meliputi kemampuan dalam mengembangkan

indikator keterampilan proses sains, kerjasama dan sikap ilmiah diperoleh

persentase sebesar 85.13% dengan kategori praktis. Selanjutnya, pada

komponen materi yang meliputi uraian materi jelas dan runtut didapatkan

persentase sebesar 81.67 % dengan kategori praktis dan pada komponen

Bahasa yang meliputi penggunaan kalimat yang mudah dipahami dan

komunikatif didapatkan persentase sebesar 76.17% dengan kategori cukup

praktis.

Page 37: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

28

Secara keseluruhan panduan praktikum yang dihasilkan sudah lebih baik

dan lengkap dari panduan praktikum sebelumnya menurut responden

mahasiswa. Akan tetapi terdapat beberapa saran perbaikan diantaranya agar

memperbaiki halaman judul agar lebih representatif. Perbaikan halaman judul

sesuai dari saran-saran para validator dan responden dapat dilihat pada Tabel

12. Kemudian, responden mahasiswa juga menyarankan agar menambahkan

keterangan pada beberapa gambar, menentukan jumlah alat dan bahan

praktikum yang digunakan agar lebih jelas, memperbaiki gambar yang buram

atau kurang jela serta menambahkan warna agar lebih menarik. Selanjutnya

juga disarankan agar memperbaiki beberapa kalimat agar lebih mudah

dipahami.

Kemudian pada Tabel 12 dapat dilihat perbaikan halaman sampul

berdasarkan saran dari para validator dan responden. Sampul yang pertama kali

dinilai kurang representatif oleh validator karena tidak menampilkan gambar

dan karakteristik dari praktikum IPA SD dan keterampilan proses sains.

selanjutnya peneliti memperbaiki halaman sampul dengan menambahkan

beberapa gambar alat dan bahan praktikum serta kegiatan praktikum. Halaman

sampul kedua ini dinilai belum menampilkan komposisi gambar dan warna

yang sesuai menurut responden. Akhirnya peneliti merancang gambar dengan

komposisi warna yang tepat dan mencerminkan karakteristik praktikum IPA

SD dan keterampilan proses sains. Menurut Wulandari (2002) dalam

menerbitkan sebuah buku, sampul buku memegang elemen yang penting. Pada

awalnya sampul hanya berperan sebagai alat pelindung buku, seiring

berjalannya waktu sampul buku menjadi identitas atau pembeda setiap buku.

Rancangan desain sampul memegang peranan penting untuk menghasilkan

sampul yang menarik. Penggunaan ilustrasi yang menarik dan sesuai dengan

dengan judul da nisi buku, pemilihan warna, tipografi dalam mendesain

sampul menjadi bagian penting dalam perwajahan buku.

Panduan praktikum yang dihasilkan cukup baik dan berkualitas sehingga

dapat dijadikan sebagai salah satu bahan ajar dalam mata kuliah Praktikum IPA

SD. Menurut Greene dan Petty dalam Wibawa (2014), buku ajar berkualitas

Page 38: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

29

memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (1) menarik perhatian, (2) membangkitkan

motivasi belajar, (3) memuat ilustrasi yang menarik, (4) penggunaan bahasa

yang jelas, (5) memiliki keterkaitan dengan mata pelajaran yang lain, dan (6)

terhindar dari konsep yang samar-samar.

Setelah didapatkan panduan praktikum IPA SD berbasis keterampilan

proses sains yang valid dan praktis selanjutnya perlu dilakukan penelitian

lanjutan untuk melihat kemampuan mahasiswa calon guru sekolah dasar dalam

melaksanakan tiap kegiatan dalam panduan praktikum. Pelaksanaan praktikum

sebaiknya saling berkelanjutan dengan mata kuliah teori sehingga kegiatan

dalam petunjuk praktikum lebih dapat dipahami mahasiswa

Page 39: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

30

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan, dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Panduan praktikum IPA SD berbasis keterampilan proses sains dinyatakan

valid berdasarkan hasil validasi ahli materi. Hasil validasi diperoleh

panduan praktikum dengan kategori layak pada aspek isi, aspek bahasa,

kegrafikan dan penyajian serta keterampilan proses sains.

2. Panduan praktikum IIPA SD berbasis keterampilam proses sains dinyatakan

praktis berdasarkan hasil angket respon dosen dan mahasiswa. Hasil angket

respon dosen menyatakan panduan praktikum sangat praktis pada aspek

elemen mutu, pemahaman, keterampilan proses sains, materi dan Bahasa.

Hasil angket respon mahasiswa menyatakan panduan praktikum praktis

pada aspek elemen mutu, pemahaman, keterampilan proses sains, materi

dan Bahasa

B. Saran

1. Diperlukan penelitian lebih lanjut guna mengetahui keefektifan produk

panduan praktikum IPA SD berbasis keterampilan proses sains untuk

mahasiswa PGSD.

2. Panduan praktikum yang telah dikembangkan dapat digunakan sebagai

altelnatif acuan dalam kegiatan praktikum pada mata kuliah yang

berhubungan.

3. Pelaksanaan praktikum sebaiknya saling berkelanjutan dengan mata kuliah

teori sehingga kegiatan dalam petunjuk praktikum lebih dapat dipahami

mahasiswa

4. Penelitian dapat dilanjutkan sampai dengan tahap produksi produk secara

masal.

Page 40: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

31

BAB VI

LUARAN YANG DICAPAI

Luaran penelitian berupa artikel yang akan disubmit pada Jurnal nasioanl

terakreditasi.

IDENTITAS JURNAL

1 Nama Jurnal EduHumaniora: Jurnal Pendidikan Dasar

2 Website Jurnal http://ejournal.upi.edu/index.php/eduhumaniora

3 Status Makalah Submitted

4 Jenis Jurnal Jurnal Nasional terakreditasi

4 Tanggal Submit 05 Maret 2019

5 Bukti Screenshot submit

Page 41: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

32

DAFTAR PUSTAKA

Asyari, Maslichah. (2006). Penerapan Sains Teknologi Masyarakat. Jakarta:

Gramedia,

Aydoğdu, Bülent, Mehmet Erkol and Nuran Erten. (2014). The investigation

of science process skills of elementary school teachers in terms of some

variables: Perspectives from Turkey. Asia-Pacific Forum on Science

Learning and Teaching, Volume 15, Issue 1, Article 8, p.1 (Jun., 2014

Aydoğdu, Bülent. The Investigation of Science Process Skills of Science

Teachers in terms of some Variables. (2015). Academic Journal. Vol,

10(5).

Bundu, Patta. Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah dalam

Pembelajaran Sains SD. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional,

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.

Dahar, R. W. (1996). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Farikhayati. 2009. Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum Kimia Untuk

SMP/ MTS Kelas VII Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP). Jurnal Pendidikan. 1 (1) : 21.

Fraenkel, J. R and Wallen, N. E. (2007). How To Design and Evaluate Reseach

in Education.Edisi 6. New York: The Mc Graw Hill Companies.

Indrawati. (2000). Keterampilan Proses Sains: Tinjauan Kritis dari Teori ke

Praktis. Bandung: Depdikbud Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah

Pusat Pengembangan Penataran Guru Ilmu Pengetahuan Alam.

Karamustafaoğlu, Sevilay. (2011). Improving The Science Process Skills

Ability Of Science Student Teachers Using I Diagrams. Eurasian Journal

Physics Chemistry. Education 3(1):26-38.

Mariana, I Made Alit dan Wandy Praginda. (2009). Hakikat IPA dan

Pendidikan IPA untuk Guru SD. Jakarta : PPPPTK IPA untuk Program

Bermutu.

Nugraha, Ali. (2008). Pengembangan Pembelajaran Sains pada Anak Usia

Dini. Bandung: JILSI Foundation.

Prasetyo, Moh. Mulyadi. (2016). Pengembangan Penuntun Praktikum

Mikrobiologi Berbasis Keterampilan Proses Sains Mahasiswa Pendidikan

Biologi UIN Alauddin Makassar. Jurnal Biotek. Vol. 4 No. 1 Juli; 2016.

Page 42: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

33

Purwanto. (2004). N. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.

Bandung: Remaja Rosdakarya

Raj, R. Gokul dan S. Nirmala Devi. (2014). Science Process Skills and

Achievement in Science Among High School Students. Scholarly

Research Journal For Interdisciplinary Studies. Nov - December, 2014.

Vol-II/XV.

Resba, Richard, J, dkk. (2002). Learning and Assesing Science Process Skill.

Amerika Serikat : Kendall/Hunt Publishing Company.

Rustaman, Nuryani. Y, Soendjojo Dirdjosoemarto, Suroso Adi Yudianto,

Yusnani Achmad, Ruchji Subekti, Diana Rochintaniawati, dan Mimin

Nurjhani K. (2003). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: Jurusan

Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.

Sari, Prima Mutia. (2017). The Effect of the Practice-Based Learning Model

on Science Process Skills and Concept Comprehension of Regulation

System. Jurnal Pendidikan Indonesia. Vol.6 No.2; 2017.

Semiawan, Cony R, dkk. (1986). Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta:

Gramedia.

Sudjana, N. (2006). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Sumaji dkk. (1998). Pendidikan Sains yang Humanistis. Yogyakarta: Kanisius.

Trianto. (2007). Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi

Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Trianto. (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif:

Konsep Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Wibawa, M. (2014). Analisis Kualitas Desain Sampul Buku Sekolah Elektronik

(BSE) Mata Pelajaran Seni Budaya. Program Studi Pendidikan Seni

Budaya Pascasarjana UNESA.

Wulandari, Isna. (2002). Citra Perempuan pada Sampul Teka-Teki Silang di

Yogyakarta. Yogyakarta.

Zeidan, Afif Hafez dan Majdi Rashed Jayos. (2014). Science Process Skills and

Attitudes toward Science among Palestinian Secondary School Students.

World Journal of Education. Vol. 5, No. 1; 2015

Page 43: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

34

Zulfadewina dan Prima Mutia Sari. (2017). Profil Penguasaan Keterampilan

Proses Sains Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

FKIP Uhamka. Laporan Penelitian. Lemlitbang Uhamka.

Page 44: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

EduHumaniora: Jurnal Pendidikan Dasar | p-ISSN 2085-1243 | e-ISSN 2579-5457

Vol. xx No.x Juli 20xx | Hal xx-xx

35

Lampiran 1. Artikel Ilmiah

PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM BERBASIS

KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATA KULIAH

PRAKTIKUM IPA SD

Prima Mutia Sari1, Zulfadewina2

Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka

Abstract: The aim of the research was to produce a science practicum guide for

elementary school based on science process skill which was valid and practical. This

practicum guide could be use in Elementary School Science Practicum subject. This

research was research and development (R&D) with Hannafin and Peck model. There were

some stages of this research: need assessment, design, and development/implementation.

There were evaluation and revision in each of the stage. This development research was

limited to the development stage , namely validation. The instrument was a validation sheet

for science practicum guide. The result of development was validated by validators for

some aspects like content, presentation, graphics and language and science process skill.

Based on the result of the assesment, the practicum guide had a decent category in all

aspects.

Keywords: Science practicum guide, elementary school, science process skill, Hannafin &

Peck model.

Abstrak: Penelitian bertujuan menghasilkan panduan praktikum IPA SD berbasis

keterampilan proses sains yang valid dan praktis agar dapat digunakan dalam pembelajaran

pada matakuliah Praktikum IPA SD. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan

(research and development) dengan menggunakan model pengembangan Hannafin dan

Peck. Tahapan pengembangan ini meliputi tahap: need assessment, design, and

development/implementation dimana pada tiap tahapnya dilakukan evaluasi dan revisi.

Pengembangan dibatasi pada tahap development yaitu validasi. Instrumen yang digunakan

berupa lembar validasi pengembangan panduan praktikum. Hasil pengembangan di

validasi oleh validator terhadap beberapa aspek isi, penyajian dan kegrafikan serta bahasa.

Berdasarkan hasil penilaian validator panduan praktikum yang dikembangkan memiliki

kategori layak dengan rata-rata 77.5 pada aspek isi, Bahasa, penyajian dan kegrafisan serta

keterampilan proses sains.

Kata Kunci: Panduan praktikum, sekolah dasar, keterampilan proses sains, model

Hannafin & Pecks

PENDAHULUAN

Keterampilan proses sains

merupakan pendekatan pembelajaran yang

1Prima Mutia Sari, Email: [email protected] 2Zulfadewina, Email: [email protected]

mengacu kepada proses IPA. Keterampilan

proses sains melibatkan keterampilan

kognitif, afektif dan psikomotor peserta

Page 45: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

Prima Mutia Sari, Zulfadewina: Pengembangan Panduan Praktikum Berbasis Keterampilan Proses Sains pada

Mata Kuliah Praktikum IPA SD 35

didik. Keterampilan kognitif terlibat

dengan melakukan keterampilan proses

peserta didik menggunakan pikirannya,

keterampilan psikomotor melibatkan

penggunaan alat, pengukuran, perakitan

alat dan melalui keterampilan afektif

peserta didik akan berinteraksi dengan

sesamanya dalam kegiatan pembelajan

(Rustaman et al., 2003).

Keterampilan proses sains perlu

dimiliki oleh seorang calon guru sekolah

dasar. Berdasarkan hasil penelitian Sari

(2018) didapatkan hasil keterampilan

proses sains mahasiswa calon guru sekolah

dasar pada salah satu perguruan tinggi

swasta di Jakarta masih rendah dengan

nilai rata-rata seluruh indikator sebesar

46,46. Indikator berkomunikasi,

berhipotesis, merencanakan percobaan dan

menerapkan konsep atau fakta hanya

dikuasai oleh kurang dari 40% mahasiswa

(Sari & Zulfadewina, 2018).

Penyebab rendahnya kemampuan

keterampilan proses sains mahasiswa

disebabkan karena pengalaman perkuliahan

yang telah dilakukan selama ini belum

secara maksimal dalam melatih

keterampilan proses sains. Proses

perkuliahan yang dilakukan pada mata

kuliah yang berhubungan dengan IPA

seperti Konsep Dasar IPA hanya dilakukan

melalui diskusi, tanya jawab dan presentasi

serta pengamatan sederhana. Berdasarkan

penelitian Sari (2017) ditemukan bahwa

salah satu cara meningkatkan keterampilan

proses sains adalah dengan melaksanakan

kegiatan praktikum (Sari, Sudargo, &

Priyandoko, 2017).

Akan tetapi, pada mata kuliah

Praktikum IPA di SD, panduan praktikum

yang digunakan selama ini juga masih

belum menfasilitasi mahasiswa dalam

melatih kemampuan keterampilan proses

sains. Penuntun praktikum masih berisi

tujuan, alat dan bahan, cara kerja, hasil dan

kesimpulan. Panduan praktikum belum

disajikan dalam konstruksi yang

mendukung pengembangan keterampilan

proses sains. Hal ini menyebabkan

mahasiswa masih belum terbiasa dengan

kegiatan-kegiatan yang mengembangkan

indikator keterampilan proses sains dasar

seperti klasifikasi, observasi dan

interpretasi data serta keterampilan proses

sains terpadu seperti berhipotesis,

merencanakan percobaan, menerapkan

konsep atau prinsip dan sebagainya.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian

pengembangan (research and the

development) dengan menggunakan model

pengembangan Hannafin dan Peck. Model

pengembangan ini terdiri dari beberapa

fase; fase analisis kebutuhan (needs

assessment), fase perancangan (design),

fase pengembangan dan implementasi

(development dan implementation)

(Hannafin & Peck, 1988). Dalam model ini,

penilaian dan revisi perlu dijalankan dalam

setiap fase. Model pengembangan

Hannafin dan Peck merupakan model yang

lebih berorientasi produk sehingga sesuai

digunakan untuk mengembangkan modul

ataupun media dan bahan ajar lainnya

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Berdasarkan tahapan dalam model

pengembangan menurut Hannafin dan Peck

yang telah dilakukan, berikut penjabaran

hasil dari setiap tahapan yang telah

dilakukan yaitu pada tahap analisis

kebutuhan (needs assessment),

perancangan (design) dan pengembangan

& implementasi (develop and

implementation).

1. Tahap Analisis Kebutuhan (Need

Assesment)

Analisis kebutuhan dilakukan

dengan mengidentifikasi kebutuhan-

kebutuhan yang diperlukan dalam

mengembangkan panduan praktikum

IPA berbasis Keterampilan Proses Sains.

Pada tahap ini peneliti melakukan kajian

terhadap kebutuhan yang diperlukan

dalam pengembangan panduan

praktikuml yaitu meliputi analisis

terhadap kurikulum, materi, mahasiswa,

Page 46: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

36 EduHumaniora: Vol. 10 No. 2, Juli 2018

tugas serta merumuskan tujuan ataupun

hasil yang diharapkan dari

pengembangan panduan praktikum IPA

berbasis Keterampilan Proses Sains.

a. Analisis Kurikulum

Standar kompetensi dan indikator

pembelajaran pada mata kuliah

Praktikum IPA SD disusun

berdasarkan kurikulum perguruan

tinggi yang mengacu pada KKNI,

adapun learning outcome atau

capaian pembelajaran pada

matakuliah ini adalah sebagai

berikut:

1. Mahasiswa mampu

menunjukkan sikap religius dan

memiliki rasa tanggung jawab

serta berpikir kritis.

2. Mahasiswa mampu menguasi

konsep Fisika dan Biologi.

3. Mahasiswa mampu bekerja

sama dengan kelompok dalam

menerapkan konsep Fisika dan

Biologi pada praktikum IPA

SD.

4. Mahasiswa mampu merangkai

dan mengembangkan praktikum

IPA SD.

5. Mahasiswa mampu

mengkomunikasikan hasil

praktikum dalam bentuk

laporan tertulis.

b. Analisis Konsep/Materi

Materi yang akan dikembangkan

dalam panduan praktikum IPA SD

berbasis Keterampilan Proses Sains

ini berisi konsep-konsep dasar yang

penting dikuasai oleh mahasiswa

PGSD pada mata kuliah Praktikum

IPA SD seperti pada Tabel 2.

Tabel 2. Materi Praktikum IPA SD

Aspek Biologi Aspek Fisika

a. Tumbuhan

b. Hewan

c. Sistem Gerak

d. Sistem Peredaran

Darah

e. Sistem Respirasi

f. Sistem Pencernaan

g. Alat Indera

a. Pengukuran

b. Materi dan

Perubahannya

c. Energi

d. Gelombang

Bunyi

e. Gaya

h. Ekosistem

f. Pesawat

Sederhana

g. Cahaya

h. Suhu dan

Kalor

i. Magnet

j. Listrik

c. Analisis Mahasiswa

Mahasiswa yang mengikuti

matakuliah Praktikum IPA SD

adalah mahasiswa PGSD semester 5

yang berada pada rentang usia 20-

22 tahun. Dimana telah memiliki

kemampuan berfikir abstrak dan

kompleks yag memungkinkan

untuk pengembangan pada

kemampuan berfikir tingkat tinggi.

Oleh karena itu melalui

pengembangan panduan praktikum

IPA SD berbasis Keterampilan

Proses Sains diharapkan dapat

memfasilitasi mahasiswa untuk

dapat mengembangkan kemampuan

berfikirnya. Disamping itu juga

dapat mengembangkan

keterampilan proses sains

mahasiswa sebagai bekal sebagai

calon guru sekolah dasar.

d. Analisis Tugas

Berdasarkan proses pembelajaran

pada matakuliah Praktikum IPA SD

mahasiswa dilatih untuk melakukan

kegiatan praktikum sebagai

penerapan dari berbagai konsep IPA

yang ada di sekolah dasar.. Dalam

melakukan kegiatan praktikum

mahasiswa akan dilatih untuk

mengembangkan keterampilan

prosesnya. Hal ini meliputi

keterampilan proses sains dasar dan

terintegrasi yaitu:

1) Kemampuan melakukan

pengamatan (observasi)

2) Kemampuan menafsirkan

pengamatan (interpretasi)

3) Kemampuan mengelompokkan

(klasfikasi)

4) Kemampuan meramalkan

(prediksi)

Page 47: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

Prima Mutia Sari, Zulfadewina: Pengembangan Panduan Praktikum Berbasis Keterampilan Proses Sains pada

Mata Kuliah Praktikum IPA SD 37

5) Kemampuan berkomunikasi

6) Kemampuan berhipotesis

7) Kemampuan merencanakan

percobaan atau penyelidikan

8) Kemampuan menggunakan alat

/bahan

9) Kemampuan menerapkan

konsep atau prinsip

10) Kemampuan mengajukan

pertanyaan

11) Kemampuan melaksanakan

percobaan/eksperimen

2. Tahap Perancangan (Design)

Pada tahap ini dilakukan proses

perancangan panduan praktikum IPA

SD berbasis keterampilan proses sains.

Hal yang dilakukan pada tahap ini adalah

menyusun dokumen flowchart akan

menjadi kerangka awal dalam proses

pembuatan panduan praktikum

3. Tahap Development dan Implementation

Tahapan ini dibatasi pada tahapan uji

validitas panduan praktikum yang

dilakukan oleh validator sedangkan uji

praktikalitas yaitu respon dosen dan

mahasiswa terhadap panduan praktikum

menjadi rencana tahapan selanjutnya.

Panduan praktikum yang telah divalidasi

kemudian direvisi dan disempurnakan.

Berdasarkan validasi yang telah

dilakukan didapatkan hasil dari validator

dengan nilai sebagai berikut: Tabel 3. Hasil Uji Validitas Ahli

No Aspek

Validasi

Persentase

Penilaian

Kategori

1 Isi (Materi

dan Kegiatan

praktikum) 77.5 Layak

2 Bahasa 77.7 Layak

3 Penyajian

dan

kegrafisan 80.7 Layak

4 Keterampilan

proses sains 74.0 Layak

Rata-rata 77.5 Layak

Hasil validasi yang ditampilkan pada

Tabel 3 berkategori layak. Hal ini

ditunjukkan oleh rata-rata nilai yang

diberikan oleh 2 orang validator pada

panduan praktikum yaitu dengan

persentase 77.5%. Dalam penelitian ini,

panduan praktikum yang telah divalidasi

direvisi sesuai saran yang diberikan oleh

validator. Beberapa saran yang didapat

dari validator dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Perbaikan Panduan Praktikum Setelah

Validasi

Perbaikan Panduan Praktikum

Praktikum Biologi Praktikum Fisika

a. Memperbaiki

halaman sampul

agar lebih

mencerminkan

isi panduan

parktikum

b. Mengubah

tujuan

praktikum agar

lebih

operasional dan

disesuaikan

dengan sub

indikator KPS

c. Menambahkan

landasar teori

pada praktikum

system respirasi

d. Melengkapi

panduan

praktikum

dengan kegiatan

diskusi dan

analisis data

serta

kesimpulan.

e. Menambahkan

kriteria

penilaian

a. Memperbaiki

gambar atau

ilustrasi yang

kurang jelas

pada panduan

praktikum

b. Menambahkan

judul pada

setiap gambar

c. Memperbaiki

kesalahan

penulisan dan

perbedaan jenis

huruf dan

simbol pada

beberapa bagian

panduan

praktikum

d. Menyesuaikan

indikator KPS

yang akan

dikembangkan

dengan

pertanyaan

diskusi

e. Memperbaiki

beberapa konsep

yang kurang

tepat seperti

konsep gaya

gesek dan

pesawat

sederhana

Setelah proses validasi dilakukan, maka

peneliti melakukan revisi terhadap

panduan praktikum berbasis

keterampilan proses sains berdasarkan

saransaran yang diberikan oleh

validator.

KESIMPULAN

Page 48: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

38 EduHumaniora: Vol. 10 No. 2, Juli 2018

Berdasarkan prosedur

pengembangan Hannafin dan peck yang

digunakan dalam pengembangan panduan

praktikum berbasis keterampilan proses

sains ini maka tahap pengembangan yang

dilakukan meliputi analisis kebutuhan,

rancangan, tahap pengembangan dan

implementasi. Namun pada tahap

pengembangan dan implementasi baru

dilakukan uji validitas modul oleh

validator. Hasil validasi diperoleh panduan

praktikum dengan kategori layak pada

aspek isi, Bahasa, penyajian dan kegrafisan

serta keterampilan proses sains.

DAFTAR PUSTAKA

Rustaman, N. Y., Dirdjosoemarto, S.,

Yudianto, S. A., Achmad, Y., Subekti,

R., Rochintaniawati, D., & K., M. N.

(2003). Strategi Belajar Mengajar

Biologi. Jurusan Biologi FPMIPA

UPI.

Sari, P. M., Sudargo, F., & Priyandoko, D.

(2017). The Effect of the Practice-

Based Learning Model on Science

Process Skills and Concept

Comprehension of Regulation

System. JPI (Jurnal Pendidikan

Indonesia), 6(2), 191–197.

https://doi.org/10.23887/JPI-

UNDIKSHA.V6I2.9286

Sari, P. M., & Zulfadewina. (2018). Profile

of Science Process Skill Mastery from

Pre-service Elementary School

Teacher. Jurnal Inovasi Pendidikan

Dasar, 3(2), 65–72.

https://doi.org/10.1021/acs.cgd.5b001

35

Page 49: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

39

Lampiran 2. Lembar Validasi Ahli

1. Ahli Biologi dan Keterampilan Proses Sains

Page 50: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

40

Page 51: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

41

Page 52: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

42

Page 53: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

43

2. Ahli Fisika dan Keterampilan Proses Sains

Page 54: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

44

Page 55: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

45

Page 56: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

46

Page 57: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

47

Lampiran 3. Angket Respon Dosen

Page 58: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

48

Page 59: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

49

Page 60: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

50

Page 61: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

51

Page 62: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

52

Page 63: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

53

Lampiran 4. Angket Respon Mahasiswa

Page 64: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

54

Page 65: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

55

Page 66: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

56

Page 67: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

57

Page 68: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

58

Page 69: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

59

Lampiran 5. Hasil Uji Validasi Ahli

Kriteria Skor Persentase

Rata-Rata Kategori

V1 V2 V1 V2

Isi 47 46 78.3 76.7 77.5 Layak

Kebahasaan 46 41 82.1 73.2 77.7 Layak

Kegrafisan dan

Penyajian 37 34 84.1 77.3 80.7 Layak

Keterampilan

Proses Sains 37 40 71.2 76.9 74.0 Layak

Ket:

V1= Validator 1

V2= Validator 2

Page 70: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

60

Lampiran 6. Hasil Angket Respon Dosen

Kriteria Skor Rata-

rata

Skor

Nilai Keterangan

R1 R2

Elemen mutu panduan

praktikum 20 15 17.5 87.5 Praktis

Bahasa 30 25 27.5 91.7 Sangat Praktis

Materi 20 17 18.5 92.5 Sangat Praktis

Pemahaman 10 8 9 90 Sangat Praktis

KPS 15 12 13.5 90 Sangat Praktis

Ket:

R1 = Respon Dosen 1

R2 = Repon Dosen 2

Page 71: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

61

Lampiran 7. Hasil Angket Respon Mahasiswa

No Responden

Kriteria

Elemen

mutu Pemahaman KPS Materi Bahasa Total

1 Sukmaputri Pertiwi 14 18 63 5 20 120

2 Nurul Aisya Fitriani 12 19 57 5 21 114

3 Afifah Devayani 14 18 54 5 21 112

4 Lindy Ariska 13 19 57 4 21 114

5 Riska Irdiawati 17 20 61 4 20 122

6 Erina Noviani 19 17 55 4 17 112

7 Nanda Revinda. A 20 15 46 3 16 100

8

Dyah Putri

Pramiandar 16 20 62 4 19 121

9 Lutfia Syafrudin 9 16 52 3 16 96

10 Luluk Mafrukha 17 18 57 4 19 115

11 Syafitri Nursyifa 13 16 52 4 20 105

12 Fitrah Wahyuningsih 14 19 60 4 18 115

13 Khoirunnisa Pertiwi 15 17 62 4 22 120

14 Iis Noviyanti 17 18 59 4 22 120

15 Fauziyyah Ary Utamy 15 20 59 4 22 120

16 Nur Aulia 13 17 53 5 21 109

17 Andelia Arizfa 13 16 44 3 14 90

18 Artanti Ardiningrum 14 15 49 4 18 100

19 Maryam Shabrina 15 18 57 5 21 116

20 Rifka Khoirunnisa 15 18 53 3 15 104

21 Maulana Rais. M 17 19 65 5 24 130

22 Diky Rismanto 18 16 54 3 15 106

23 Widayati Cahyani 12 13 43 4 15 87

24 Desmond Jordan. L 16 19 54 5 20 114

Rata-rata 14.92 17.54 55.33 4.08 19.04 110.92

Nilai 74.58 87.71 85.13 81.67 76.17 82.16

Page 72: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

62

Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian

(a) (b)

Mahasiswa mengisi angket respon terhadap Panduan Praktikum IPA SD berbasis

Keterampilan Proses sains (a dan b)

(a) (b)

Mahasiswa mengamati Panduan Praktikum IPA SD berbasis Keterampilan Proses

sains (a dan b)

(a) (b)

Peneliti menjelaskan bagian-bagian yang tidak dimengerti mahasiswa pada

Panduan Praktikum IPA SD berbasis Keterampilan Proses Sains (a dan b)

Page 73: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

63

Lampiran 9. Buku Panduan Praktikum IPA SD Berbasis Keterampilan Proses Sains

Page 74: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

64

Page 75: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

i Panduan Praktikum IPA SD Berbasis Keterampilan Proses Sains

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmannirrahim

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kasih sayang serta Ridho-

Nya kepada kita semua, sehingga kita diberikan kesehatan untuk menuntut ilmu. Shalawat serta

salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para

sahabat dan semoga hingga kepada umatnya yang selalu mengikuti langkahnya.

Buku ini berjudul “Panduan Praktikum IPA SD Berbasis Keterampilan Proses Sains”

disusun untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa dalam melakukan praktikum pada mata kuliah

Praktikum IPA SD Prodi Pendidikan Guru SD (PGSD) Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. Buku ini diharapkan dapat mengembangkan

kemampuan melakukan praktikum dan keterampilan proses sains mahasiswa. Dalam penyusunan

buku ini, tentunya tidak luput dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penyususn ingin

menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu dalam penyusunan modul

Praktikum IPA SD.

Penulis menyadari bahwa buku ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penyusun di masa

yang akan datang. Akhir kata semoga buku ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi

para pengguna.

Jakarta, Januari 2019

Tim Penulis

Page 76: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

ii Panduan Praktikum IPA SD Berbasis Keterampilan Proses Sains

PENGANTAR KETERAMPILAN PROSES SAINS

Keterampilan proses sains adalah kemampuan-kemapuan dasar tertentu yang dibutuhkan

untuk menggunakan dan memahami sains. Keterampilan proses terdiri atas sejumlah keterampilan

yang satu sama lain sebenarnya tak dapat dipisahkan, namun ada penekanan khusus dalam masing-

masing keterampilan proses tersebut seperti terdapat pada Tabel 1.

Tabel 1. Indikator Keterampilan Proses Sains

No Keterampilan Proses

Sains

Indikator

1 Melakukan pengamatan

(observasi)

1) Menggunakan indera penglihat, pembau,

pendengar, pengecap, dan peraba pada waktu

pengamatan.

2) Menggunakan fakta yang relevan dan memadai

dari hasil pengamatan.

2 Menafsirkan pengamatan

(interpretasi)

1) Menghubung-hubungkan hasil pengamatan

2) Menemukan pola atau keteraturan dari satu seri

pengamataan

3) Menyimpulkan

3 Mengelompokkan

(klasifikasi)

1) Mencatat setiap pengamatan secara terpisah

2) Mencari perbedaan, persamaan

3) Mengontraskan ciri-ciri

4) Membandingkan

5) Mencari dasar pengelompokkan atau

penggolongan

6) Menghubungkan hasil-hasil pengamatan

4 Meramalkan (prediksi)

1) Menggunakan pola-pola hasil pengamatan

2) Mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada

keadaan yang belum diamati.

5 Berkomunikasi

1) Memberikan/menggambarkan data empiris hasil

percobaan atau pengamatan dengan grafik atau

tabel atau diagram.

2) Menyusun dan menyampaikan laporan secara

sistematis

3) Menjelaskan hasil percobaan atau penelitian

4) Membaca grafik atau tabel atau diagram

5) Mendiskusikan hasil kegiatan suatu masalah atau

suatu peristiwa

6

Berhipotesis

1) Mengetahui bahwa ada lebih dari satu

kemungkinan penjelasan dari satu kejadian

2) Menyadari bahwa suatu penjelasan perlu diuji

kebenarannya dengan memperoleh bukti lebih

banyak atau melakukan cara pemecahan masalah.

7 Merencanakan percobaan

atau penyelidikan

1) Menentukan alat/bahan/sumber yang akan

digunakan

Page 77: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

iii Panduan Praktikum IPA SD Berbasis Keterampilan Proses Sains

2) Menentukan variabel/faktor penentu

3) Menentukan apa yang akan diukur, diamati,

dicatat.

4) Menentukan apa yang akan dilaksanakan berupa

langkah kerja

8 Menggunakan alat/bahan

1) Memakai alat/bahan

2) Mengetahui alasan mengapa menggunakan

alat/bahan

3) Mengetahu bagaimana menggunakan alat/bahan

9 Menerapkan konsep atau

prinsip

1) Menggunakan konsep yang telah dipelajari dalam

situasi baru

2) Menggunakan konsep pada pengalaman baru

untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi

10 Mengajukan pertanyaan

1) Bertanya apa, bagaimana dan mengapa

2) Bertanya untuk meminta penjelasan

3) Mengajukan pertanyaan yang berlatar belakang

hipotesis

11 Melaksanakan

percobaan/eksperimentasi

-

Page 78: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

iv Panduan Praktikum IPA SD Berbasis Keterampilan Proses Sains

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... i

PENGANTAR KETERAMPILAN PROSES SAINS .................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................... iii

PRAKTIKUM BIOLOGI ............................................................................................. 1

TUMBUHAN .................................................................................................................. 3

T1. Struktur Tumbuhan .............................................................................................. 3

T2. Transportasi pada Tumbuhan ................................................................................ 5

T3. Gerak pada Tumbuhan .......................................................................................... 7

T4. Pertumbuhan dan Perkembangbiakan Tumbuhan ................................................ 10

T5. Uji Fotosintesis Tumbuhan ................................................................................... 13

HEWAN (H) ................................................................................................................... 21

H1. Klasifikasi Hewan ................................................................................................ 21

H2. Pertumbuhan dan Perkembangbiakan Hewan ..................................................... 22

SISTEM GERAK (G) .................................................................................................... 25

G1. Rangka Manusia.................................................................................................... 25

SISTEM PEREDARAN DARAH (D) .......................................................................... 29

D1. Mengukur Denyut Nadi ...................................................................................... 29

D2. Uji Golongan Darah .............................................................................................. 31

SISTEM RESPIRASI (R) .............................................................................................. 33

R1. Respirasi pada Hewan dan Tumbuhan ................................................................. 33

R2. Respirasi pada Manusia ........................................................................................ 35

SISTEM PENCERNAAN (P) ....................................................................................... 39

P1. Uji Karbohirat ....................................................................................................... 39

P2. Uji Protein ............................................................................................................. 41

P3. Uji Lemak ............................................................................................................. 43

ALAT INDERA (I) ........................................................................................................ 47

I1. Indera Penglihatan (Mata) .................................................................................... 47

I2. Indera Pendengar (Telinga) .................................................................................. 49

I3. Indera Pembau (Hidung) ...................................................................................... 51

Page 79: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

v Panduan Praktikum IPA SD Berbasis Keterampilan Proses Sains

I4. Indera Pengecap (Lidah) ...................................................................................... 53

I5. Indera Peraba (Kulit) ............................................................................................ 55

EKOSISTEM (E) ........................................................................................................... 59

E1. Komponen Ekosistem .......................................................................................... 59

E2. Pencemaran Lingkungan ...................................................................................... 60

PRAKTIKUM FISIKA ................................................................................................. 63

PENGUKURAN (Pu) ..................................................................................................... 65

Pu1. Pengukuran Panjang ............................................................................................. 65

Pu2. Pengukuran Massa dan Volume............................................................................ 68

MATERI DAN PERUBAHANNYA (M) ..................................................................... 71

M1. Wujud Benda dan Sifatnya .................................................................................. 71

M2. Benda Terapung, Tenggelam dan Melayang ........................................................ 85

M3. Perubahan Wujud Benda....................................................................................... 87

ENERGI (E) .................................................................................................................... 89

E1. Perubahan Energi .................................................................................................. 89

E2. Energi Alternatif ................................................................................................... 92

GELOMBANG BUNYI (B) .......................................................................................... 97

B1. Bunyi Dihasilkan oleh Benda yang Bergetar ....................................................... 97

B2. Bunyi dapat Merambat melalui Zat Padat, Cair dan Gas ..................................... 99

B3. Pemantulan Bunyi ................................................................................................. 101

B4. Kuat Lemahnya Bunyi di Telinga ditentukan oleh Simpang Getar ..................... 102

GAYA (G) ....................................................................................................................... 105

G1. Gaya Gesek ........................................................................................................... 105

PESAWAT SEDERHANA (F) ...................................................................................... 107

F1. Tuas ...................................................................................................................... 107

F2. Bidang miring ...................................................................................................... 110

F3. Katrol ................................................................................................................... 112

F4. Roda ..................................................................................................................... 114

CAHAYA (C) ................................................................................................................. 117

C1. Cahaya Merambat Lurus ...................................................................................... 118

C2. Cahaya dapat Menembus Benda Bening ............................................................. 120

Page 80: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

vi Panduan Praktikum IPA SD Berbasis Keterampilan Proses Sains

C3. Cahaya dapat Dipantulkan ................................................................................... 122

C4. Cahaya dapat Dibiaskan ........................................................................................ 124

C5. Cahaya dapat Diuraikan ....................................................................................... 126

C6. Ukuran dan Bentuk Bayangan Benda ................................................................... 128

C7. Pembentukan Bayangan oleh Cermin Datar ......................................................... 130

SUHU DAN KALOR (K) .............................................................................................. 133

K1. Pemuaian Zat Padat .............................................................................................. 134

K2. Pemuaian Zat Cair ................................................................................................ 135

K3. Panas dapat Berpindah secara Konduksi ............................................................. 137

K4. Panas dapat Berpindah secara Konveksi .............................................................. 138

K5. Panas dapat Berpindah secara Radiasi ................................................................. 141

MAGNET (M) ................................................................................................................ 143

M1. Magnet Memiliki Gaya yang dapat Menarik

dan Menembus Benda-Benda Tertentu ................................................................. 143

M2. Kutub-Kutub Magnet Senama Tolak Menolak

dan Kutub-Kutub Magnet Tidak Senama Tarik Menarik ..................................... 146

M3. Cara-Cara Membuat Magnet................................................................................. 148

LISTRIK (L) ................................................................................................................... 151

L1. Arus Listrik dalam Rangkaian Tertutup

dapat Menyalakan Lampu .................................................................................... 152

L2. Rangkaian Seri dan Paralel .................................................................................. 155

L3. Konduktor dan Isolator Listrik.............................................................................. 158

L4. Listrik dapat Menimbulkan Panas ....................................................................... 160

L5. Arus Listrik dapat Menimbulkan Medan Magnet ................................................ 162

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 164

Page 81: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 1

Page 82: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 2

Page 83: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 3

TUMBUHAN (T)

T1. Struktur Tumbuhan

Organ pokok pada tumbuhan meliputi akar, batang dan daun. Organ modifikasi pada

tumbuhan meliputi bunga, buah dan biji. Akar berperan memperkuat berdirinya tumbuhan

dan menyerap air dan zat hara dalam tanah. Sistem perakaran dibedakan atas akar serabut

dan akar tunggang. Batang berperan sebagai alat transportasi pada tumbuhan. Jenis batang

ada batang berkayu, batang basah dan batang rumput. Batang tumbuhan monokotil tidak

bercabang dan tidak berkambium sedangkan batang tumbuhan dikotil bercabang dan

berkambium. Daun berperan sebagai tempat fotosintesis. Tipe pertulangan daun ada yang

menyirip, menjari, melengkung dan sejajar. Bunga merupakan organ reproduksi pada

tumbuhan. Bunga terdiri dari bagian-bagian bunga seperti kelopak, mahkota, benang sari

dan putik. Buah merupakan hasil dari pembuahan pada tumbuhan. Biji merupakan alat

perkembangbiakan utama, jenis biji terdiri dari biji berkeping satu (monokotil) dan biji

berkeping dua (dikotil).

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat mengetahui bagian-bagian tumbuhan.

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan Mengelompokkan

(klasifikasi)

a. Mencari persamaan dan perbedaan,

b. Mencari dasar pengelompokkan atau

penggolongan)

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. 5 jenis tumbuhan yang berbeda (punya akar, batang, daun bunga dan biji)

2. Lup 1 buah

3. Kertas HVS (disediakan sendiri) Secukupnya

D. Prosedur Praktikum

1. Siapkan alat dan bahan praktikum yang dibutuhkan

2. Amati bagian-bagian tumbuhan mulai dari akar sampai biji

3. Identifikasi jenis akar, strukur batang, jenis pertulangan daun, jumlah kelopak bunga

dan jumlah keping biji setiap tumbuhan. Tuliskan di lembar pengamatan

Page 84: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 4

4. Gambarlah bagian-bagian tubuh tumbuhan tersebut di kertas HVS

5. Kelompokkan tumbuhan tersebut berdasarkan struktur yang telah diamati.

E. Lembar Pengamatan

No. Nama

Tumbuhan

Jenis

Akar

Jenis

Batang

Jenis

Pertulangan

Daun

Jumlah

Kelopak

Bunga

Jenis

Keping

Biji

F. Bahan Diskusi

1. Kelompokkanlah tumbuhan-tumbuhan di atas ke dalam tabel di bawah ini :

Kelompok……….. Kelompok……….

2. Apa dasar pengelompokkan dari kedua kelompok tumbuhan di atas?

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

G. Kesimpulan

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

Page 85: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 5

T2. Transportasi pada Tumbuhan

Di dalam tubuh makhluk hidup selalu terjadi sistem transportasi. Sistem transportasi

ini terjadi melalui proses pengangkutan nutrisi, oksigen, karbondioksida, dan sisa

metabolisme. Transportasi pada tumbuhan melibatkan jaringan seperti tabung yang disebut

xilem dan floem. Air dan mineral dari dalam tanah akan diserap oleh akar, kemudian

diangkut melalui xilem ke bagian batang dan daun tumbuhan. Zat makanan yang dibuat di

daun akan diangkut melalui floem ke bagian lain tumbuhan yang memerlukan zat makanan.

Xilem dan floem adalah jaringan pengangkut yang salurannya terpisah. Xilem yang ada di

akar bersambungan dengan xilem yang ada di batang dan di daun. Floem juga

bersambungan ke semua bagian tubuh tumbuhan.

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan transportasi pada tumbuhan

B. Indikator KPS yang dapat dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan melakukan pengamatan

(observasi)

Menggunakan indera penglihat, pembau,

pendengar, pengecap, dan peraba pada

waktu pengamatan

Kemampuan menafsirkan pengamatan

(interpretasi)

Menghubung-hubungkan hasil pengamatan

dan menyimpulkan

C. Alat dan Bahan

Praktikum 1

1. Gelas kimia 2 buah

2. Pewarna makanan Secukupnya

3. Air Secukupnya

4. Tanaman Pacar Air 4 batang

Praktikum 2

1. Gelas kimia 2 buah

2. Gula Secukupnya

3. Tanaman Seledri 2 batang

4. Air Secukupnya

Page 86: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 6

D. Prosedur Praktikum

Praktikum 1

1. Siapkan dua buah gelas kimia. Beri label A dan B

2. Isilah kedua gelas kimia dengan air sebanyak 200 ml

3. Masukkan satu batang tanaman Pacar Air ke dalam setiap gelas kimia. Hilangkan akar

pada tanaman di gelas kimia A.

4. Masukkan beberapa tetes pewarna makanan ke dalam kedua gelas kimia

5. Biarkan selama 1 jam dan amati perubahan yang terjadi pada daun dan batang tanaman

Pacar Air.

6. Ukurlah tinggi air pada kedua gelas kimia setelah satu jam.

Praktikum 2

1. Siapkan dua buah gelas kimia. Beri label A dan B.

2. Isilah masing-masing gelas kimia dengan air sebanyak 300 ml.

3. Masukkan satu batang tanaman seledri ke dalam setiap gelas.

4. Tambahkan dua sendok gula pasir ke dalam gelas kimia B.

5. Biarkan selama 1 hari, kemudian potonglah bagian atas tangkai seledri dan cicipi

rasanya.

E. Lembar Pengamatan

Praktikum 1

Deskripsikan hasil pengamatan pada tabel di bawah ini:

Kondisi Daun Kondisi Batang

Tinggi Air

di Gelas

Kimia

Tanaman A

Tanaman B

Praktikum 2

Deskripsikan hasil percobaan pada tabel di bawah ini :

Tanaman A Tanaman B

Rasa tanaman

Page 87: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 7

F. Bahan Diskusi

1. Mengapa terdapat perbedaan kondisi daun pada percobaan 1?

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

2. Mengapa terdapat perbedaan rasa tanaman A dan tanaman B pada percobaan 2?

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

G. Kesimpulan

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

T3. Gerak pada Tumbuhan

Gerak pada tumbuhan terbagi menjadi dua yaitu gerak endonom yaitu gerak yang

rangsangannya berasal dari dalam tubuh tumbuhan itu sendiri, sedangkan gerak etionom

adalah gerak yang rangsangannya berasal dari luar . Gerak Etionom terdiri atas gerak

tropisme, gerak taksis dan gerak nasti. Gerak tropisme adalah gerak sebagian tubuh

tumbuhan yang arah gerak dipengaruhi oleh arah rangsang, terdiri atas gerak fototropisme

(foto=cahaya), geotropism (geo=bumi), dan sebagainya. Gerak taksis adalah gerak seluruh

bagian tumbuhan yang arah gerak dipengaruhi arah rangsang, terdiri atas fototaksis

(foto=cahaya), kemotaksis (kemo=kimia). Gerak nasti adalah gerak sebagian tubuh

tumbuhan yang arah gerak tidak dipengaruhi oleh arah rangsang, terdiri atas seismonasti

(seismo=getaran), termonasi (termo=suhu), niktinasti (nikti=malam) dan sebagainya.

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat mengamati gerak seismonasti, gerak

niktinasti, dan gerak fototropisme

Page 88: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 8

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan melakukan pengamatan

(observasi)

Menggunakan fakta yang relevan dan

memadai dari hasil pengamatan

Kemampuan menafsirkan pengamatan

(interpretasi)

Menghubung-hubungkan hasil pengamatan

dan menyimpulkan

C. Alat dan Bahan Praktikum

Praktikum I Gerak Seismonasti dan Niktinasti

1. Tanaman putri malu dalam pot (disediakan sendiri) 2 Buah

2. Kotak dari karton warna hitam (disediakan sendiri) 1 Buah

Praktikum II Gerak Fototropisme

1. Tanaman kacang usia 3 minggu 1 buah

2. Karton tebal 1 buah

D. Prosedur Praktikum

Praktikum I Gerak Seismonasti dan Niktinasti

1. Sediakan dua buah pot putri malu. Berilah tanda A pada pot pertama dan tanda B pada

pot kedua.

2. Letakkan pot A di tempat terang dan terbuka

3. Simpan pot B di atas meja dan tutuplah dengan menggunakan kotak karton yang kedap

cahaya dengan hati-hati agar tidak menyentuhnya.

4. Biarkan pot B tertutup hingga + ½ jam. Setelah ditutup+ ½ jam, bukalah dengan hati-

hati (tidak menyentuh tanamannya).

5. Amati apa yang terjadi dengan daun putri malu tersebut, dan bandingkan dengan daun

putri malu pada pot A. Catatlah hasil pengamatanmu pada lembar pengamatan.

6. Lakukan sentuhan halus hingga sentuhan yang paling kasar terhadap daun-daun putri

malu pada pot A dengan penggaris.

7. Amati apa yang terjadi dengan daun putri malu tersebut. Catatlah hasil pengamatan

pada lembar pengamatan.

Page 89: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 9

Praktikum II Gerak Fototropisme

1. Siapkan alat dan bahan praktikum

2. Tutuplah tanaman kacang dengan menggunakan kardus yang dilubangi di bagian

tengah.

3. Amati arah pertumbuhan batang tanaman kacang satu minggu kemudian!

E. Lembar Pengamatan

Praktikum I Hasil Pengamatan Niktinasti

No Pot Putri Malu Reaksi Daun Putri Malu

Mula-mula ½ Jam Kemudian

1 Disimpan di tempat terang

(Pot A)

2 Ditutup dengan penutup

yang kedap cahaya (Pot B)

Praktikum II Hasil Pengamatan Seismonansti

No Jenis Sentuhan pada

daun putri malu

Reaksi dari

Daun Putri Malu Keterangan

1 Halus

2 Sedang

3 Kasar

Praktikum III Hasil Pengamatan Fototropisme

Keadaan tanaman sebelum ditutup

karton

Keadaan tanaman setelah ditutup

karton

Page 90: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 10

F. Bahan Diskusi

1. Jelaskan perbedaan gerak niktinasti dan seismonasti berdasarkan praktikum 1 dan 2 di

atas!

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

2. Jelaskan perbedaan arah tumbuh tanaman sebelum dan setelah ditutup karton pada

praktikum 3!

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

G. Kesimpulan

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

T4. Pertumbuhan dan Perkembangbiakan Tumbuhan

Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume yang bersifat irreversibel (tidak dapat

balik), dan terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel dan pembesaran dari tiap-tiap sel.

Pada proses pertumbuhan biasa disertai dengan terjadinya perubahan bentuk. Pertumbuhan

dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif. Perkembangan adalah proses menuju

dewasa. Proses perkembangan berjalan sejajar dengan pertumbuhan. Berbeda dengan

pertumbuhan, perkembangan merupakan proses yang tidak dapat diukur. Dengan kata lain,

perkembangan bersifat kualitatif, tidak dapat dinyatakan dengan angka. Pada tanaman,

pertumbuhan dimulai dari proses perkecambahan biji. Perkecambahan dapat terjadi apabila

kandungan air dalam biji semakin tinggi karena masuknya air ke dalam biji melalui proses

imbibisi. Apabila proses imbibisi sudah optimal, dimulailah perkecambahan.

Page 91: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 11

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat mengamati perkecambahan dan pertumbuhan

kacang tanah.

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan melakukan pengamatan

(observasi)

Menggunakan indera penglihat, pembau,

pendengar, pengecap, dan peraba pada

waktu pengamatan

Kemampuan menafsirkan pengamatan

(interpretasi)

Menghubung-hubungkan hasil pengamatan

dan menyimpulkan

Kemampuan berkomunikasi Memberikan/menggambarkan data empiris

hasil percobaan atau pengamatan dengan

grafik atau tabel atau diagram

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Biji kacang tanah (disediakan sendiri) Secukupnya

2. Pot kecil (disediakan sendiri) 1 Buah

3. Tanah Humus (disediakan sendiri) Secukupnya

D. Prosedur Praktikum

1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan.

2. Rendam biji kacang tanah dalam air semalam.

3. Siapkan 1 buah pot kecil, kemudian masukkan tanah humus kemudian masukkan biji

kacang tanah yang telah direndam.

4. Simpanlah pot tersebut di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung

selama 2 minggu.

5. Amati perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji kacang tanah tersebut. Catatlah kapan

biji kacang tanah mulai berkecambah, amatilah bagaimana akar, batang dan daun

tumbuh.

6. Ukurlah tinggi dan jumlah daun tanaman kacang tanah setiap hari pada lembar

pengamatan.

Page 92: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 12

E. Lembar Pengamatan

Hari ke- Tinggi tanaman (cm) Jumlah Daun Ket

F. Bahan Diskusi

1. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkecambahan kacang

tanah?

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

2. Buatlah grafik pertumbuhan kacang tanah berdasarkan hasil pengamatan di atas!

Page 93: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 13

G. Kesimpulan

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

T5. Uji Fotosintesis Tumbuhan

Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan untuk

memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya. Hampir semua

makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis. Fotosintesis juga

berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang tedapat di atsmosfer bumi. Fotosintesis

merupakan salah satu cara asimilasi karbon, karena dalam fotosintesis karbon bebas (CO2)

diikat (difiksasi) dan diubah menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi. Fotosintesis

hanya dapat terjadi pada organisme yang mempunyai klorofil seperti tumbuhan, klorofil

adalah pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari. Secara

sederhana, keseluruhan proses kimia dalam fotosintesis adalah sebagai berikut:

6CO2 + 6H2O Energi Cahaya C6H12O6 +6O2

Pada tahun 1860, Sach membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum.

Dalam percobaannya tersebut ia menggunakan daun segar yang sebagian dibungkus

dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan ke dalam alkohol dan

ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang

tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum. Selanjutnya Ingenhouz melakukan

percobaan untuk membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan oksigen.

1. Fotosintesis menghasilkan Amilum (Percobaan Sach)

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan

amilum.

B. Indikator KPS yang dapat dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan melakukan pengamatan

(observasi)

Menggunakan fakta yang relevan dan

memadai dari hasil pengamatan

Kemampuan berkomunkasi Menjelaskan hasill percobaan atau

penelitian

Page 94: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 14

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Gelas Kimia 1 Buah

2. Penjepit tabung reaksi 1 Buah

3. Tabung reaksi 1 Buah

4. Kaki tiga atau jembatan pembakar 1 Buah

5. Kasa pembakar 1 Buah

6. Lampu spirtus 1 Buah

7. Alumunium foil (disediakan sendiri) Secukupnya

8. Lugol Secukupnya

9. Air Secukupnya

10. Alkohol Secukupnya

11. Daun (disediakan sendiri) 5 Macam

12. Selotip (disediakan sendiri) Secukupnya

13. Korek api (disediakan sendiri) secukupnya

14. Cawan petri 1 buah

D. Prosedur Praktikum

1. Siapkan alat dan bahan praktikum.

2. Sehari sebelum melaksanakan praktikum ini (pagi hari), bungkus terlebih dahulu

sebagian daun yang masih tertanam (5 macam daun) dengan menggunakan alumunium

foil.

3. Petiklah 5 macam daun yang akan digunakan sesaat sebelum praktikum dimulai.

4. Isilah air secukupnya di dalam gelas kimia, kemudian masak air hingga mendidih.

5. Setelah mendidih, rebuslah daun tersebut hingga layu dan angkat.

6. Setelah merebus daun-daun tersebut, masukkan alkohol ke dalam tabung reaksi

kemudian jepitlah tabung rekasi dan rebuslah di dalam gelas kimia hingga mendidih.

7. Setelah mendidih, masukkan daun yang telah direbus ke dalam alkohol yang telah

mendidih rebuslah hingga alkohol berubah warna.

8. Angkat daun dan buka alumunium foil, letakkan daun pada cawan petri, diamkan daun

tersebut hingga alkohol meguap.

9. Ulangi langkah 6 dan 7 untuk jenis daun yang berbeda.

10. Kemudian 5 macam daun tersebut ditetesi lugol.

11. Amati apa yang terjadi pada daun-daun tersebut dan catatlah pada lembar pengamatan.

Page 95: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 15

E. Lembar Pengamatan

No Jenis Daun

Warna Daun

Tidak ditutup

Alumunium Foil

Ditutup Alumunium

Foil

1

2

3

4

5

F. Bahan Diskusi

1. Jelaskan apa tujuan daun direbus menggunakan air dan menggunakan alkohol panas

pada praktikum ini!

........................................................................................................................................

........................................................................................................................................

........................................................................................................................................

........................................................................................................................................

........................................................................................................................................

G. Kesimpulan

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

Page 96: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 16

2. Fotosintesis dapat Menghasilkan Oksigen (Percobaan Ingenhouz)

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan

oksigen.

B. Indikator KPS yang dapat dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan melakukan pengamatan

(observasi)

Menggunakan fakta yang relevan dan

memadai dari hasil pengamatan

Merencanakan percobaan Menentukan variabel terikat dan variabel

bebas dari percobaan.

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Corong 2 Buah

2. Gelas Kimia 2 Buah

3. Tumbuhan Air (Hydrilla sp) (disediakan sendiri) Secukupnya

4. Penjepit tabung reaksi 2 Buah

5. Tabung reaksi 2 Buah

6. Kawat (disediakan sendiri) Secukupnya

7. Tang (disediakan sendiri) 1 buah

8. Air Secukupnya

9. Korek api (disediakan sendiri) Secukupnya

10. NaHCO3 Secukupnya

D. Prosedur Praktikum

1. Siapkan alat dan bahan praktikum.

2. Letakkan tumbuhan air pada corong, kemudian masukkan corong yang berisi

tumbuhan air ke dalam gelas kimia yang berisi air dalam posisi terbalik seperti Gambar

1 di bawah ini

Page 97: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 17

Gambar 1. Tumbuhan Hydrilla dalam Corong

3. Letakkan tabung reaksi berisi air di atas corong yang berisi tumbuhan air, tambahkan

NaHCO3 pada gelas kimia seperti Gambar 2 di bawah ini.

Gambar 2. Rangkaian Alat Percobaan Ingenhouz

4. Kemudian letakkan percobaan tersebut di tempat yang terkena cahaya matahari selama

30 menit.

5. Hitunglah jumlah gelembung udara yang keluar setiap 1 menit selama lima kali

pengulangan. Hitunglah rata-rata gelembung yang dikeluarkan oleh tumbuhan

Hydrilla sp selama 1 menit.

6. Ulangi langkah 2 dan 3, namun diletakkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari.

7. Amati apa yang terjadi dan catatlah pada lembar pegamatan!

8. Angkatlah tabung reaksi pada posisi mulut tabung reaksi tertutup meggunakan jari,

kemudian sisa air di dalam tabung reaksi dikeluarkan secara perlahan-lahan

selanjutnya didekatkan dengan bara api seperti Gambar 3 di bawah ini. Amati apa yang

terjadi pada bara api tersebut.

Page 98: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 18

Gambar 3. Percobaan Bara Api

E. Lembar Pengamatan

Jenis Perlakuan

Jumlah Gelembung Gas pada menit

ke- Nyala Bara

Api 1 2 3 4 5 Rata-rata

F. Bahan Diskusi

1. Jelaskan apa yang menjadi variabel bebas, variabel terikat dan variabel kontrol dalam

percobaan di atas!

........................................................................................................................................

........................................................................................................................................

........................................................................................................................................

........................................................................................................................................

2. Jelaskan faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis tumbuhan?

.......................................................................................................................................

.......................................................................................................................................

.......................................................................................................................................

.......................................................................................................................................

Page 99: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 19

G. Kesimpulan

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

Page 100: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 20

Page 101: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 21

HEWAN (H)

H1. Klasifikasi Hewan

Hewan didefinisikan sebagai makhluk yang bernyawa dan mampu bergerak atau

berpindah tempat serta mampu bereaksi terhadap rangsangan. Hewan (Animalia) terdiri

atas kelompok vertebrata (bertulang belakang) dan kelompok invertebarata (tidak bertulang

belakang). Filum Arthropoda adalah salah satu anggota dari kelompok invertebrata. Filum

ini terdiri dari beberapa kelas seperti kelas Insecta, kelas Crustacea, kelas Archnida dan

kelas Myriapoda.

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat mengelompokkan hewan berdasarkan struktur

tubuhnya.

B. Indikator KPS yang dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan Mengelompokkan

(klasifikasi)

a. Mencari persamaan dan perbedaan,

b. Mencari dasar pengelompokkan atau

penggolongan

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Lup 1 buah

2. Kloroform Secukupnya

3. Sarung tangan (disediakan sendiri) 1 pasang

4. Berbagai jenis hewan (disediakan sendiri) 4 ekor

5. Kaleng (disediakan sendiri) 1 buah

D. Prosedur Praktikum

1. Masukkan jangkrik, semut, laba-laba dan udang ke dalam kaleng berisi kloroform,

biarkan beberapa lama sampai seranga-serangga tersebut tidak sadarkan diri.

2. Amati hewan laba-laba dan jangkrik tersebut.

3. Temukan perbedaan antara laba-laba dan jangkrik.

Page 102: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 22

E. Lembar Pengamatan

Bagian

Tubuh

Laba-laba Jangkrik Semut Udang

Jumlah kaki

Jumlah sayap

Ada/tidak

antenna

Ciri lain

F. Bahan Diskusi

1. Kelompokkan hewan-hewan di atas ke dalam kelompok masing-masing!

........................................................................................................................................

........................................................................................................................................

........................................................................................................................................

........................................................................................................................................

G. Kesimpulan

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

H2. Pertumbuhan dan Perkembangbiakan Hewan

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat:

1. Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah (Drosophila sp) dari telur

sampai imago (dewasa).

2. Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah.

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan melakukan pengamatan

(observasi)

Menggunakan fakta yang relevan dan

memadai dari hasil pengamatan

Kemampuan menafsirkan pengamatan

(interpretasi)

Menghubung-hubungkan hasil pengamatan

dan menyimpulkan

Page 103: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 23

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Botol selai yang telah di sterilkan (disediakan sendiri) 1 Buah

2. Pisang ambon yang sudah ranum (disediakan sendiri) 700 gram

3. Tape singkong (disediakan sendiri) 200 gram

4. Gula merah (disediakan sendiri) 100 gram

5. Ragi (disediakan sendiri) 7 Butir

6. Air Secukupnya

7. Sendok makan (disediakan sendiri) 1 Buah

8. Spons (disediakan sendiri) 1 Buah

9. Baskom (disediakan sendiri) 1 Buah

10. Alat penumbuk (disediakan sendiri) 1 Buah

11. Panci dan Spatula (disediakan sendiri) 1 Buah

12. Kompor portable (disediakan sendiri) 1 Buah

13. Lalat buah (Drosophila sp) (disediakan sendiri) + 6 Ekor

D. Prosedur Praktikum

1. Membuat medium lalat buah

a. Sediakan alat penumbuk, pastikan alat-alat tersebut dalam keadaan bersih.

b. Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape singkong menggunakan

penumbuk, serta irislah gula merah.

c. Masukkan pisang ambon, tape singkong, gula merah, dan air ke dalam panci.

Kemudian masak hingga kadar air berkurang.

d. Diamkan beberapa saat hingga medium dingin.

e. Setelah medium dingin masukan medium ke dalam botol selai yang telah disterilkan

sampai ± 1/3 bagian botol. Kemudian taburi 7 butir ragi.

2. Mengkultur lalat buah

Setelah botol selai dan lalat buah siap, maka selanjutnya dilakukan pembiakan, dengan

cara sebagai berikut:

a. Masukan lalat buah dengan hati-hati ke dalam botol selai.

b. Tutuplah botol selai dengan spons.

c. Tepatkanlah botol selai di tempat yang teduh dan aman.

d. Amatilah biakan setiap pagi dan sore hari secara teratur.

Page 104: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 24

E. Lembar Pengamatan

Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Perkembangbiakan Lalat Buah

Hari ke : Waktu Pengamatan Kejadian / Perubahan

F. Bahan Diskusi

1. Jelaskan tahapan-tahapan yang dilalui oleh lalat buah dalam perkembangannya!

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

G. Kesimpulan

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

Page 105: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 25

SISTEM GERAK (G)

Rangka merupakan susunan tulang yang berfungsi sebagai penegak dan pemberi bentuk

tubuh, menjadi tempat sangkutan otot-otot, sebagai alat pengungkit pada gerakan, serta

pelindung alat-alat dalam yang penting. Menurut tempatnya, rangka tubuh manusia terdiri atas

tiga kelompok, yaitu rangka kepala, rangka badan dan rangka anggota gerak. Berdasarkan

bentuknya tulang dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu tulang pipa, tulang pipih, dan tulang

pendek.

G1. Rangka Manusia

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat mengetahui berbagai nama tulang, jumlah tulang,

bentuk tulang, arah gerak tulang dan nama persendian.

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan melakukan pengamatan

(observasi)

Menggunakan fakta yang relevan dan

memadai dari hasil pengamatan

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Alat tulis (disediakan sendiri) Secukupnya

2. Model rangka pada manusia 1 buah

D. Prosedur Praktikum

1. Amati tulang-tulang penyusun rangka kepala, badan dan anggota gerak

2. Tuliskan nama-nama tulang beserta Bahasa latin dan jumlah tulangnya.

3. Siapkan perwakilan tiap kelompok untuk presentasi.

Page 106: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 26

E. Lembar Pengamatan

1. Tulang Penyusun Tengkorak

No Nama Tulang Jumlah No Nama Tulang Jumlah

2. Tulang Penyusun Rangka Badan

No Nama Tulang Jumlah

Page 107: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 27

3. Tulang Penyusun Anggota Gerak Atas

No Nama Tulang Jumlah

4. Tulang Penyusun Anggota Gerak Atas

No Nama Tulang Jumlah

F. Bahan Diskusi

1. Tuliskan tulang-tulang yang tergolong tulang pipa, pipih dan pendek?

........................................................................................................................................

........................................................................................................................................

........................................................................................................................................

........................................................................................................................................

Page 108: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 28

2. Mengapa tulang tengkorak berbentuk pipih?

........................................................................................................................................

........................................................................................................................................

........................................................................................................................................

........................................................................................................................................

........................................................................................................................................

........................................................................................................................................

G. Kesimpulan

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

Page 109: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 29

SISTEM PEREDARAN DARAH (D)

Darah berfungsi untuk mengangkut oksiden, sari-sari makanan, hormon dan sisa

metabolisme, menjaga kestabilan suhu tubuh serta membunuh kuman yang masuk ke dalam

tubuh. Darah terdiri dari plasma darah dan sel darah. Sel darah terdiri dari sel darah merah

(eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan keeping darah (trombosit). Alat-alat peredaran darah

terdiri dari jantung dan pembuluh darah. Jantung terdiri dari 4 ruangan yaitu serambi kanan,

bilik kanan, serambi kiri dan bilik kiri. Pembuluh darah terdiri dari pembuluh arteri, pembuluh

vena dan pembuluh kapiler. Pembuluh arteri membawa darah keluar dari jantung, pembuluh

vena membawa darah menuju jantung dan pembuluh kapiler menghubungkan pembuluh arteri

dan vena. Peredaran darah pada manusia merupakan peredaran darah tertutup dan ganda.

Peredaran darah terdiri dari peredaran darah besar (sistemik) dan peredaran darah kecil

(pulmonalis).

D1. Mengukur Denyut Nadi

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat mengukur denyut nadi dan mengetahui faktor

yang mempengaruhi jumlah denyut nadi.

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan melakukan pengamatan

(observasi)

Menggunakan fakta yang relevan dan

memadai dari hasil pengamatan

Kemampuan menafsirkan pengamatan

(interpretasi)

Menghubung-hubungkan hasil pengamatan

dan menyimpulkan

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Arloji (stopwatch) 1 buah

2. Alat tulis Secukupnya

D. Prosedur Praktikum

1. Duduklah dengan santai, biarkan tangan dalam keadaan lemas.

2. Peganglah pergelangan tangan kananmu. Tempelkan jari telunjuk dan jari tengah tepat

pada pergelangan tangan tersebut.

3. Tekanlah sedikit sampai terasa denyutan nadi di pergelangan tangan.

Page 110: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 30

4. Hitunglah banyak denyut nadimu selama 1 menit dan catat hasilnya.

5. Kemudian berdiri dan hitunglah denyut nadi selama 1 menit serta catat hasilnya.

6. Bandingkan hasil pengamatanmu dengan teman sekelompok. Kemudian, catatlah

hasilnya dalam bentuk tabel.

E. Lembar Pengamatan

No Nama Denyut Nadi per Menit

Duduk Berdiri

F. Bahan Diskusi

Jelaskan mengapa terdapat perbedaan jumlah denyut nadi dalam posisi duduk dan berdiri!

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

G. Kesimpulan

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

Page 111: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 31

D2. Uji Golongan Darah

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat mengetahui dan menentukan golongan darah

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan melakukan pengamatan

(observasi)

Menggunakan fakta yang relevan dan

memadai dari hasil pengamatan

Kemampuan menafsirkan pengamatan

(interpretasi)

Menghubung-hubungkan hasil pengamatan

dan menyimpulkan

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Kartu golongan darah 1 buah

2. Jarum penusuk 1 buah

3. Kapas Secukupnya

4. Alkohol 70% Secukupnya

5. Anti serum A 1 botol

6. Anti serum B 1 botol

7. Serum anti rhesus 1 botol

8. Tusuk gigi (disediakan sendiri) Secukupnya

D. Prosedur Praktikum

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk praktikum ini.

2. Mensterilkan salah satu ujung jari dengan kapas yang sudah dibasahi alkohol 70%.

3. Tusuklah jarum penusuk secara hati-hati keujung jari yang telah disterilkan, lalu

menekan ujung jari hingga darah keluar.

4. Teteskan darah pada kartu uji sebanyak 4 kali pada tempat yang berbeda.

5. Teteskan anti serum A sebanyak satu tetes pada sampel darah pertama, aduklah dengan

tusuk gigi dengan gerakkan memutar. Amati apa yang terjadi.

6. Lakukan langkah 5 pada sampel darah yang berbeda dan serum yang berbeda.

Page 112: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 32

E. Lembar Pengamatan

No Praktikan Serum anti

A

Serum anti

B

Serum anti

Rh

Ket Gol.

Darah

F. Bahan Diskusi

1. Mengapa darah orang yang bergolongan darah A menggumpal pada serum anti A dan

orang yang bergolongan darah B menggumpal pada serum anti B?

........................................................................................................................................

........................................................................................................................................

........................................................................................................................................

........................................................................................................................................

2. Jelaskan perbedaaan golongan darah Rhesus positif dan Rhesus negatif!

........................................................................................................................................

........................................................................................................................................

........................................................................................................................................

........................................................................................................................................

G. Kesimpulan

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

Page 113: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 33

SISTEM RESPIRASI (R)

Respirasi atau pernapasan merupakan proses pengambilan oksigen, pengeluaran

karbondioksida dan sintesis energi melaui reaksi enzim di dalam sel-sel tubuh dengan

menggunakan oksigen. Respirasi berlangsung dalam dua ingkatan yaitu respirasi luar

(eksternal) dan respirai dalam (internal). Pada respirasi luar berlangsung difusi gas oksigen dari

luar masuk ke dalam aliran arah organ respirasi. Pada respirasi dalam berlangsung pertukaran

gas (oksigen dan karbondioksida) dari aliran darah ke sel-sel tubuh. Dari proses pernafasan ini

dihasilkan sejumlah energi yang digunakan untuk semua aktivitas hidup seperti kontraksi otot,

proses pembentukan enzim dan protein, pembelahan dan pertumbuhan sel, mempertahankan

suhu tubuh dan sebagainya. Alat-alat pernafasan manusia meliputi hidung, faring, laring,

tenggorokan, bronkus / Cabang Batang Tenggorokan, bronkiolus, dan alveolus. Mekanisme

pernapasan meliputi pernapasan dada dan pernafasan perut. Faktor yang mempengaruhi

frekuensi pernapasan antara lain umur, jenis kelamin, suhu dan posisi tubuh serta aktivitas

tubuh. Respirasi terjadi pada semua makhluk hidup seperti hewan, tumbuhan dan manusia.

Hewan mempunyai alat respirasi yang berbeda-beda seperti trakea pada serangga, insang pada

ikan, dan sebagainya. Tumbuhan melakukan respirasi paling banyak saat masa pertumbuhan

seperti pada kecambah.

R1. Respirasi pada Tumbuhan dan Hewan

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini diharapkan dapat membuktikan bahwa respirasi memerlukan

oksigen.

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan melakukan pengamatan

(observasi)

Menggunakan fakta yang relevan dan

memadai dari hasil pengamatan

Kemampuan merencanakan percobaan

atau penyelidikan

Menentukan variabel terikat terikat dan

variabel bebas dari percobaan

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Kapur sirih Secukupnya

2. Kapas Secukupnya

3. Kacang hijau yang sedang berkecambah Secukupnya

4. Jangkrik 1 Ekor

Page 114: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 34

5. Pipet tetes 3 Buah

6. Air berwarna Secukupnya

D. Prosedur Praktikum

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.

2. Masukkan sedikit kapur sirih kedalam dasar botol respirometer, selanjutnya masukan

kapas secukupnya.

3. Masukkan kacang hijau yang sedang berkacambah ke dalam botol respirometer yang

telah diberi kapas selanjutnya diberi label A.

4. Ulangi langkah 2, dengan cara yang sama, namun kacang hijau yang berkecambah

diganti dengan jangkrik dan diberi label B.

5. Ulangi langkah 2 lagi, degan cara yang sama pula tanpa menggunakan makhluk hidup

(dan diberi label C.

6. Dalam waktu yang hampir bersamaan, dengan menggunakan pipet tetes, tetesilah ujung

pipa pada respirometer dengan air yang diberi pewarna merah.

7. Amatilah tetesan air berwarna pada setiap respirometer, dengan selang waktu 3 menit

selama 5 kali pengamatan.

8. Catatlah hasil pengamatan pada lembar pengamatan.

E. Lembar Pengamatan

Hasil Pengamatan Respirasi memerlukan udara (Oksigen)

Respirometer Keadaan Air Berwarna pada Respirometer 3 Menit

Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima

Botol berisi

kecambah

kacang hijau

Botol berisi

jangkrik

Botol kosong

tanpa makhluk

hidup

Page 115: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 35

F. Bahan Diskusi

1. Jelaskan variabel bebas, variable terikat dan variabel kontrol pada percobaan di atas!

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

G. Kesimpulan

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

R2. Respirasi pada Manusia

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan bahwa respirasi menghasilkan

karbon dioksida (CO2)

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan melakukan pengamatan

(observasi)

Menggunakan fakta yang relevan dan

memadai dari hasil pengamatan

Kemampuan menafsirkan pengamatan

(interpretasi)

Menghubung-hubungkan hasil pengamatan

dan menyimpulkan

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Kapur tohor Secukupnya

2. Botol Kecil 3 Buah

3. Sedotan Limun 6 buah

4. Gelas kimia 2 buah

5. Selang plastik 1 buah

6. Air Secukupnya

Page 116: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 36

D. Prosedur Praktikum

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.

2. Larutkan kapur tohor kedalam air ±250 ml hingga menjadi larutan jenuh.

3. Biarkan air kapur mengendap selama semalaman hingga diperoleh air yang jernih.

4. Sedotlah air kapur yang jernih dengan selang plastik kecil, hati-hati agar endapan

kapur tidak ikut tersedot.

5. Tuang air kapur jernih ke dalam 3 botol kecil dengan ukuran yang sama.

6. Pasanglah sedotan limun dan plastisin seperti gambar di bawah ini. Dan beri label A,

B, dan C.

7. Hisaplah udara dari botol A, melalui sedotan limun 1 (gunakan untuk bernafas)

kemudian hembuskan nafas pada botol B melalui sedotan limun 1.

8. Ulangi langkah 7 sebanyak 7 kali.

9. Amati yang terjadi pada air kapur pada botol A, B, dan C.

E. Lembar Pengamatan

Hasil Pengamatan Respirasi menghasilkan Karbon Dioksida

Botol Keadaan

Awal Akhir

A

B

C

F. Bahan Diskusi

Mengapa air kapur di botol B lebih keruh disbanding botol lainnya?

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

Page 117: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 37

G. Kesimpulan

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

Page 118: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 38

Page 119: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 39

SISTEM PENCERNAAN (P)

Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran besar menjadi

ukuran yang lebih kecil dan halus, serta memecah molekul makanan yang kompleks menjadi

molekul yang sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-organ pencernaan. Pencernaan

makanan terdiri dari pencernaan mekanik dan pencernaan kimiawi. Manusia membutuhkan

berbagai zat makanan seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air.

Karbohidrat atau amilum merupakan senyawa yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen

dan oksigen, untuk mengetahui amilum dalam bahan makanan dapat diuji dengan pemberian

larutan lugol atau iodium. Bahan makanan yang mengandung amillum apabila ditetesi larutan

iodium akan berubah warna menjadi biru kehitaman. Protein adalah zat makanan penting untuk

pertumbuhan, perkembangan dan mengganti sel-sel tubuh yang rusak, untuk mengetahui

adanya protein ddalam bahan makanan dapat diuji dengan pemberian larutan biuret. Bahan

makanan yang mengandung protein apabila ditetesi biuret akan berubah warna menjadi warna

ungu. Lemak merupakan senyawa yang dibutuhkan sebagai cadangan energi dan

menghangatkan suhu tubuh, untuk mengetahui ciri-ciri makanan yang mengandung lemak

dapat dilakukan dengan bantuan kertas koran, misalnya minyak goreng jika bahan tersebut

dipegang atau diraba akan terasa licin dan bila ditempelkan pada kertas koran, maka kertas

akan terlihat meninggalkan bekas minyak pada kertas tersebut.

P1. Uji Karbohidrat

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat mengidentifikasi bahan makanan yang

mengandung karbohidrat.

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan melakukan pengamatan

(observasi)

Menggunakan fakta yang relevan dan

memadai dari hasil pengamatan

Kemampuan menafsirkan pengamatan

(interpretasi)

Menghubung-hubungkan hasil pengamatan

dan menyimpulkan

Page 120: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 40

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Plat tetes 1 Buah

2. Pipet 1 Buah

3. Pisau (disediakan sendiri) 1 Buah

4. Pisang (disediakan sendiri) Secukupnya

5. Apel (disediakan sendiri) Secukupnya

6. Nasi (disediakan sendiri) Secukupnya

7. Telur rebus (bagian putihnya) (disediakan sendiri) Secukupnya

8. Tahu putih (disediakan sendiri) Secukupnya

9. Margarine (disediakan sendiri) Secukupnya

10. Biskuit (disediakan sendiri) Secukupnya

11. Tepung terigu (disediakan sendiri) Secukupnya

12. Gula pasir (disediakan sendiri) Secukupnya

13. Kentang (disediakan sendiri) Secukupnya

14. Lugol Secukupnya

D. Prosedur Praktikum

1. Tumbuk masing-masing bahan makanan yang akan diuji. Bahan makanan berupa

tepung dan gula pasir diberi sedikit air hingga menjadi cairan yang pekat.

2. Letakkan bahan makanan yang akan diuji pada plat tetes.

3. Teteskan lugol pada bahan makanan yang akan diuji dua sampai tiga tetes.

4. Amati apa yang terjadi dan catatlah hasil pengamatanmu pada lembar pengamatan.

E. Lembar Pengamatan

No Bahan

Makanan

Warna

Keterangan Sebelum

Ditetesi

Lugol

Setelah

Ditetesi

Lugol

1 Pisang

2 Apel

3 Nasi

4 Telur rebus

(putih)

5 Tahu putih

Page 121: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 41

No Bahan

Makanan

Warna

Keterangan Sebelum

Ditetesi

Lugol

Setelah

Ditetesi

Lugol

6 Margarine

7 Biskuit

8 Tepung terigu

9 Gula pasir

10 Kentang

F. Bahan Diskusi

Jelaskan indikator perubahan warna pada percobaan di atas!

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

G. Kesimpulan

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

P2. Uji Protein

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini dapat mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung protein.

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan melakukan pengamatan

(observasi)

Menggunakan fakta yang relevan dan

memadai dari hasil pengamatan

Kemampuan menafsirkan pengamatan

(interpretasi)

Menghubung-hubungkan hasil pengamatan

dan menyimpulkan

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Plat tetes 1 Buah

2. Pipet 2 Buah

Page 122: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 42

3. Kertas label (disediakan sendiri) Secukupnya

4. Gula pasir (disediakan sendiri) 1 Sendok teh

5. Roti (disediakan sendiri) Secukupnya

6. Tempe (disediakan sendiri) Secukupnya

7. Daging ayam telah direbus (disediakan sendiri) Secukupnya

8. Tepung terigu (disediakan sendiri) 1 Sendok teh

9. Susu (disediakan sendiri) Secukupnya

10. Biskuit (disediakan sendiri) Secukupnya

11. Telur rebus (Putih) (disediakan sendiri) Secukupnya

12. Biuret Secukupnya

D. Prosedur Praktikum

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum ini.

2. Tumbuk masing-masing bahan makanan yang akan di uji, dan larutkan gula dan tepung

dengan air sehingga menjadi cairan pekat

3. Aturlah bahan makanan yang akan diuji di atas plat tetes, kemudian namai bahan

makanan tersebut menggunakan label.

4. Berikan dua tetes biuret untuk setiap bahan makanan yang diuji. Amati dan catat

perubahan warna yang terjadi ke dalam lembar kerja yang sudah tersedia.

E. Lembar Pengamatan

No Jenis Bahan

Makanan

Warna

Keterangan Sebelum

Ditetesi

Biuret

Sesudah

Ditetesi

Biuret

1 Gua Pasir

2 Roti

3 Tempe

4 Daging ayam

5 Tepung

Terigu

6 Susu

Page 123: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 43

F. Bahan Diskusi

Jelaskan indikator perubahan warna pada percobaan di atas!

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

G. Kesimpulan

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

P3. Uji Lemak

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini dapat mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung lemak.

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan melakukan pengamatan

(observasi)

Menggunakan fakta yang relevan dan

memadai dari hasil pengamatan

Kemampuan merencanakan percobaan Menentukan variable atau faktor penentu

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Plat tetes 1 Buah

2. Kertas sampul coklat 10 x 10 cm (disediakan sendiri) 12 Lembar

3. Lampu senter (disediakan sendiri) 1 Buah

4. Kemiri (disediakan sendiri) 2 Butir

5. Margarin (disediakan sendiri) 1 Sendok teh

6. Wortel (disediakan sendiri) 1 Buah

7. Seledri (disediakan sendiri) 1 Tangkai

8. Biji jagung (disediakan sendiri) Secukupnya

7 Telur rebus

(Putih)

Page 124: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 44

9. Singkong rebus (disediakan sendiri) Secukupnya

10. Kacang tanah yang dikupas (disediakan sendiri) Secukupnya

11. Pepaya (disediakan sendiri) Secukupnya

12. Santan (disediakan sendiri) Secukupnya

13. Minyak goreng (disediakan sendiri) Secukupnya

14. Susu (disediakan sendiri) Secukupnya

15. Air Secukupnya

D. Prosedur Praktikum

1. Oleskan air di atas salah satu kertas coklat.

2. Oleskan minyak di atas kertas coklat yang lainnya.

3. Biarkanlah kedua kertas tersebut selama sekitar lima menit. Sesudah itu periksa

keduanya dengan menghadap cahaya. Amati dan catat keadaan permukaan kertas

tersebut.

4. Ambillah sepuluh lembar kertas coklat yang sama. Berilah nomor dan nama jenis bahan

makanan yang diuji. (1) Kemiri, (2) Margarin, (3) Seledri, (4) Wortel, (5) Biji Jagung,

(6) Singkong, (7) Kacang, (8) Pepaya, (9) Santan, (10) Susu.

5. Haluskan kemiri, usap-usap di atas kertas coklat kira-kira sepuluh kali dan bersihkan

sisa kemiri. Biarkan sekitar lima menit.

6. Sambil menunggu waktu, kerjakan hal serupa untuk ke sembilan bahan lainnya.

Cairkan margarine di atas sendok dengan menggunakan panas dari nyala lilin. Teteskan

margarine di atas kertas cokat. Biarkan sekitar 5 menit.

7. Setelah 5 menit, amati kertas coklat satu persatu.

8. Pergunakanlah lampu atau senter kearah bekas usapan dari bahan-bahan makanan yang

diuji. Kertas manakah yang meninggalkan bekas noda minyak? Catatlah hasil

pengamatan pada tabel di lembar kerja.

Page 125: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 45

E. Lembar Pengamatan

Berilah tanda ceklis () sesuai dengan ciri-ciri yang anda amati pada tabel di bawah ini

No Bahan

Yang Diuji

Meninggalkan

Bekas Noda Minyak Keterangan

Ya Tidak

1 Seledri

2 Wortel

3 Jagung

4 Singkong

5 Kacang tanah

6 Papaya

7 Santan

8 Susu

9 Air

10 Minyak

11 Margarin

12 Kemiri

F. Bahan Diskusi

Jelaskan variabel kontrol dalam percobaan di atas!

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

G. Kesimpulan

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

Page 126: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 46

Page 127: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 47

ALAT INDERA (I)

Alat indera merupakan alat-alat tubuh manusia yang berperan untuk mengetahui keadaan

luar. Alat Indera fungsinya untuk menerima informasi rangsangan yang akan dikirim ke otak,

dan tubuh bertindak atas rangsangan tersebut. Alat indera hanya dapat berfungsi dengan

sempurna bila tidak ada gangguan pada alat penerima rangsangan, urat saraf penghubung

dengan pusat saraf, dan pusat saraf di otak. Alat Indera manusia sering disebut panca Indera,

karena terdiri dari lima Indera sebagai berikut:

1. Indera Penglihat (mata)

2. Indera Pendengar (telinga)

3. Indera Pembau (hidung)

4. Indera Pengecap (lidah)

5. Indera Peraba (kulit)

I1. Indera Penglihat (Mata)

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat mengetahui kemampuan penglihatan masing-

masing orang dan sel-sel fotoreseptor yang berperan dalam penglihatan.

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan melakukan pengamatan

(observasi)

Menggunakan fakta yang relevan dan

memadai dari hasil pengamatan

Kemampuan berhipotesis Mengetahui bahwa ada lebih dari satu

penjelasan dari satu kejadian

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Lem atau selotip (disediakan sendiri) secukupnya

2. Kertas karton putih uk. HVS (disediakan sendiri) 1 lembar

3. Spidol hitam (disediakan sendiri) 1 buah

4. Kartu tes buta warna

D. Prosedur Praktikum

Praktikum I

1. Gantungkan karton seperti di bawah ini di dinding atau papan tulis.

Page 128: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 48

2. Satu per satu praktikan secara bergantian melakukan hal berikut. Lihat garis tersebut

dan secara perlahan-lahan bergeraklah menjauh, sampai garis-garis tersebut hanya

kelihatan satu garis. Berhentilah bergerak. Berapa jauh jarak kalian dengan garis di

karton tersebut?

3. Bandingkan jarak tersebut dengan jarak yang dibuat oleh teman-teman kalian.

Praktikum II

1. Siapkan beberapa buah kartu tes buta warna

2. Tunjukkan kartu tersebut kepada salah seorang anggota kelompokmu, lalu mintalah dia

menyebutkan angka atau huruf yang tertera di dalamnya. Tulislah angka yang

disebutkan dalam tabel hasil pengamatan

3. Lakukan bergantian dengan anggota kelompok yang lain

E. Lembar Pengamatan

1. Praktikum I

No Nama Jarak

2. Praktikum II

No Nama Angka

1 mm

Page 129: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 49

F. Bahan Diskusi

1. Bagaimana penglihatan setiap anggota kelompok kalian? Apakah terdapat perbedaan

jarak antara sesama anggota kelompok dalam kegiatan pertama? Mengapa demikian?

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

2. Apakah setiap kelompok bisa menyebutkan angka di setiap kartu buta warna dengan

tepat? Sel-sel fotoreseptor apa yang berperan dalam penglihatan warna?

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

G. Kesimpulan

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

I2. Indera Pendengar (Telinga)

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat memahami pengaruh jarak dan arah sumber bunyi

terhadap kemampuan pendengaran

B. Indikator KPS yang dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan melakukan pengamatan

(observasi)

Menggunakan fakta yang relevan dan

memadai dari hasil pengamatan

Kemampuan menafsirkan pengamatan

(interpretasi)

Menghubung-hubungkan hasil pengamatan

dan menyimpulkan

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Piring (disediakan sendiri) 4 buah

2. Sendok (disediakan sendiri) 4 buah

3. Saputangan (disediakan sendiri) 1 buah

4. Meteran (disediakan sendiri) 1 buah

Page 130: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 50

D. Prosedur Praktikum

1. Pilihlah salah seorang anggota kelompokmu yang akan melakukan percobaan ini

2. Tutuplah matanya dengan saputangan atau kain penutup mata

3. Mintalah 4 orang temanmu untuk berdiri dengan jarak 1m dan arah yang berbeda –beda

(utara, selatan, barat dan timur).

4. Masing-masing orang kemudian memukul piring dengan sendok, temanmu yang

ditutup matanya harus menebak arah datangnya suara. Tulislah arah datangnya suara

yang ditebak temanmu dan arah sebenrnya pada tabel hasil pengamatan

5. Lakukan langkah 1 sampai 4 dengan jarak yang berbeda-beda (1,5 m dan 2 m)

E. Lembar Pengamatan

No Jarak Arah datangnya suara

Tebakan Sebenarnya

1 1 m

2 1,5 m

3 2 m

Page 131: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 51

F. Bahan Diskusi

Bagaimana pengaruh jarak dan arah sumber bunyi terhadap kemampuan pendengaran

manusia.

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

G. Kesimpulan

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

I3. Indera Pembau (Hidung)

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat mengetahui pengaruh jarak dengan kemampuan

pembauan manusia

B. Indikator KPS yang dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan melakukan pengamatan

(observasi)

Menggunakan fakta yang relevan dan

memadai dari hasil pengamatan

Kemampuan berhipotesis Mengetahui bahwa ada lebih dari satu

kemungkinan penjelasan dari satu kejadian

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Sebotol minyak wangi

2. Penutup mata

D. Prosedur Praktikum

1. Pilihlah lima orang temanmu yang sehat indra pembaunya.

2. Tutuplah mata empat orang temanmu dengan menggunakan sapu tangan atau kain

penutup.

3. Tempatkan empat temanmu tersebut masing-masing pada jarak 5 m, 3 m, 2 m dan 1 m

dari botol minyak wangi yang sudah dibuka.

4. Setiap lima detik tanyakan kepada mereka apakah telah mencium bau sesuatu (mereka

yang telah mencium bau mengacungkan tangan) dan diberi tanda (+)?

Page 132: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 52

E. Lembar Pengamatan

No Selang

waktu

Jarak Respon (+) atau (-)

1 5 detik 5 m

3 m

2 m

1 m

2 10 detik 5 m

3 m

2 m

1 m

3 15 detik 5 m

3 m

2 m

1 m

4 20 detik 5 m

3 m

2 m

1 m

F. Bahan Diskusi

1. Apakah temanmu yang berjarak 5 m juga sudah mencium pada 5 detik pertama? Siapa

saja yang cepat mencium bau minyak wangi tersebut?

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

2. Jika hidung temanmu ditutup menggunakan masker atau sapu tangan hingga beberapa

menit, apakah mereka masih mencium bau sesuatu?

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

Page 133: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 53

3. Bagaimana pengaruh jarak dengan kemampuan pembauan seseorang?

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

G. Kesimpulan

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

I4. Indera Pengecap (Lidah)

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat menentukan daerah pengecapan

berbagai rasa pada lidah manusia.

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan melakukan pengamatan

(observasi)

Menggunakan fakta yang relevan dan

memadai dari hasil pengamatan

Kemampuan berkomunikasi Menjelaskan hasil percobaan atau penelitian

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Larutan jeruk nipis (disediakan sendiri) Secukupnya

2. Larutan garam (disediakan sendiri) Secukupnya

3. Larutan daun pepaya (disediakan sendiri) Secukupnya

4. Larutan gula (disediakan sendiri) Secukupnya

5. Cotton bud (disediakan sendiri) 4 buah

6. Peta rasa (disediakan sendiri) 1 buah

7. Tissue (disediakan sendiri) Secukupnya

D. Prosedur Praktikum

1. Mintalah salah satu anggola kelompokmu berkumur, kemudian keringkan lidahnya

dengan tissue.

2. Celupkan cotton bud ke dalam larutan asam. Buanglah kelebihan larutan dengan

menekannya pada sisi piring.

Page 134: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 54

3. Sentuhkan cotton bud pada daerah ujung, tepi depan, tepi belakang, tengah dan pangkal

lidahmu.

4. Tuliskan tanda (+) pada tabel hasil pengamatan jika ia merasakan larutan tersebut.

5. Tuliskan tanda (-) pada daerah peta rasa yang sesuai jika daerah yang disentuh tidak

sensitif terhadap larutan yang diuji.

6. Ulangi prosedur di atas dengan menggunakan ketiga larutan satu demi satu.

E. Lembar Pengamatan

Tabel hasil pengamatan

No Larutan Tepi

Depan

Tepi

Belakang

Tengah Pangkal Ujung

F. Bahan Diskusi

Bagian lidah mana yang dapat merasakan manis, asin, asam dan pahit? Gambarkan!

G. Kesimpulan

................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

Page 135: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 55

I5. Indera Peraba (Kulit)

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat:

1. Mengidentifikasi reseptor yang ada di kulit

2. Mengetahui pengaruh suhu terhadap kemampuan reseptor menerima stimulus

3. Mengetahui kemampuan reseptor membedakan jarak antara dua sentuhan

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan melakukan pengamatan

(observasi)

Menggunakan fakta yang relevan dan

memadai dari hasil pengamatan

Kemampuan mengajukan pertanyaan Mengajukan pertanyaan penelitian yang

tepat berdasarkan keterangan yang ada

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Beberapa potong es batu (disediakan sendiri) Secukupnya

2. Kain flanel atau tissue (disediakan sendiri) 1 buah

3. Kertas amplas (disediakan sendiri) 1 buah

4. Pensil runcing (disediakan sendiri) 1 buah

5. Kain penutup mata (disediakan sendiri) 1 buah

6. Gelas ukur 1 buah

7. Air panas Secukupnya

D. Prosedur Praktikum

Praktikum I

1. Pilihlah satu orang temanmu yang akan melakukan percobaan, kemudian tutuplah

matanya.

2. Mintalah dia mengulurkan tangannya

3. Pada ujung jari dan punggung tangan tempelkan berturut-turut: es batu; ujung pensil,

kertas amplas dan kain flanel atau tissue, cotton bud yang dicelupkan air panas.

4. Mintalah temanmu menyebutkan masing-masing benda tersebut, kemudian tuliskan

respon dari temanmu pada tabel hasil pengamatan

Page 136: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 56

Praktikum II

1. Tempelkan empat pasang tusuk gigi dengan menggunakan lem pada empat sisi karton.

Jarak antar tusuk gigi setiap pasangan adalah 1 mm (a), 3 mm (b), 5 mm (c), dan 10 mm

(d)

2. Mintalah teman kalian yang akan diuji menutup matanya, kemudian sentuhkanlah

dengan ringan ujung tusuk gigi (a) pada bagian tubuh tertentu seperti ujung jari, telapak

tangan, punggung tangan, lengan atas, leher belakang dan pipi.

3. Jika teman kalian merasakan dua titik sentuham maka catatlah dengan tanda (+) dan jika

tidak merasakan dua titik sentuhan, maka catatlah dengan tanda (-)

4. Ulangi kegiatan yang sama untuk sentuhan pasangan tusuk gigi (b), (c), dan (d).

Praktikum III

1. Tusuklah bagian punggung tangan, telapak tangan dan punggung lengan bawah dengan

jarum (tidak sampai luka atau berdarah) temanmu. Lalu cata respon yang diberikan

2. Kemudian tempelkan batu es ke bagian punggung tangannya lalu tusuklah dengan

jarum, tanyakan apakah terasa atau tidak. Jika terasa berilah tanda (+), jika tidak berilah

tanda (-).

3. Lakukan prosedur nomor 2 dengan menempelkan batu es pada telapak tangan dan

punggung lengan bawah.

4. Lakukan secara bergantian dengan teman sesama anggota kelompok

E. Lembar Pengamatan

1. Praktikum I

Jenis Rangsang Respon

Ujung Jari Punggung Tangan

Kain flannel/tissue

Kertas amplas

Pensil runcing

Page 137: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 57

Jenis Rangsang Respon

Ujung Jari Punggung Tangan

Es batu

Air panas

2. Praktikum II

Bagian Tubuh yang

Diuji

Berasa dua titik sentuhan (mm)

1 3 5 10

Ujung jari

Punggung tangan

Lengan atas

Leher belakang

Pipi

3. Praktikum III

No Nama Bagian Tubuh Respon Pada Suhu

Dingin Normal

F. Bahan Diskusi

1. Mengapa kulit dapat merasakan adanya rasa dingin, panas, halus, kasar dan nyeri saat

salah satu anggota tubuh kita tersentuh oleh benda-benda tertentu? Jelaskan!

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

2. Bagian tangan manakah yang paling peka terhadap semua rangsangan, tuliskan

alasanmu?

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

Page 138: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 58

3. Dari praktikum kedua buatlah urutan bagian tubuh mulai yang paling kurang sensitif

hingga yang paling sensitif terhadap jarak antara dua sentuhan!

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

4. Berdasarkan hasil praktikum ketiga maka pertanyaan penelitian yang tepat adalah

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

G. Kesimpulan

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

Page 139: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 59

EKOSISTEM (E)

E1. Komponen Ekosistem

Ekosistem merupakan hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya.

Komponen ekosistem terdiri dari komponen biotik (hidup) seperti tumbuhan, hewan, jamur,

dan sebagainya dan komponen abiotik (tidak hidup) seperti air, suhu, cahaya, dan sebagainya.

Peran komponen biotik antara lain produsen, konsumen, detritivor dan dekomposer.

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat menganalis komponen penyusun ekosistem

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan melakukan pengamatan

(observasi)

Menggunakan fakta yang relevan dan

memadai dari hasil pengamatan

Kemampuan menafsirkan pengamatan

(interpretasi)

Menghubung-hubungkan hasil pengamatan

dan menyimpulkan

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Kuadrat berukuran 50 cm × 50 cm 1 buah

2. Kantong plastic 1 buah

D. Prosedur Praktikum

1. Lemparkan kuadrat secara acak pada lingkungan sekitar yang sudah ditentukan

2. Catat semua komponen yang terdapat di dalam kuadrat pada tabel pengamatan.

3. Untuk makhluk hidup yang belum kamu ketahui nama jenisnya, masukkan sampelnya

ke dalam kantong plastik untuk diamati ciri-cirinya guna mengetahui nama dan

jenisnya.

E. Lembar Pengamatan

No. Nama Komponen Biotik Abiotik Keterangan

Page 140: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 60

No. Nama Komponen Biotik Abiotik Keterangan

F. Bahan Diskusi

Jelaskan hubungan antara komponen biotik dan komponen abiotik berdasarkan hasil

pengamatan di atas!

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

G. Kesimpulan

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

E2. Pencemaran Lingkungan

Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan/ atau

komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan air

atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi kurang

atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.

Pencemaran lingkungan dapat dikategorikan menjadi pencemaran air, udara, tanah, logam

berat, dan suara. Salah satu pencemaran air adalah penggunaan deterjen. Sedangkan deterjen

sendiri adalah pembersih sintetis yang terbuat dari bahan- bahan turunan minyak bumi, yang

terdiri dari bahan kimia yang dapat memberikan dampak negatif.

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat mengetahui pengaruh deterjen terhadap

pertumbuhan akar bawang merah ( Allium cepa)

Page 141: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 61

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan merencanakan percobaan Menentukan variabel atau faktor penentu

Kemampuan berkomunikasi Membaca grafik atau tabel atau diagram

C. Alat dan bahan Praktikum

1. Sendok deterjen 1 buah

2. Gelas plastik 4 buah

3. Pengaduk 1 buah

4. Mistar 1 buah

5. Kertas label Secukupnya

6. Air Secukupnya

7. Bawang merah 4 buah

8. Deterjen serbuk Secukupnya

D. Prosedur Praktikum

1. Buatlah 5 jenis larutan deterjen dengan konsentrasi yang berbeda seperti berikut

a. Masukkan air ke dalam tabung reaksi hingga penuh, beri label A

b. Larutkan 1 gram deterjen bubuk dalam air hingga 1000 ml, masukkan ke dalam

tabung reaksi hingga penuh, kemudian diberi label B (100%)

c. Ambil 500 ml larutan deterjen 100%, lalu tambahkan air hingga 1000 ml, masukkan

ke dalam tabung reaksi hingga penuh, kemudian beri label C (50%)

d. Ambil 500 ml larutan deterjen 50%, lalu tambahkan air hingga 1000 ml, masukkan

ke dalam tabung reaksi hingga penuh, kemudian beri label D (25%)

2. Siapkan 5 buah bawang merah yang telah dikupas kulitnya dan mempunyai panjang

akar yang sama.

3. Letakkan setiap bawang merah dengan akar menyentuh larutan pada setiap tabung

reaksi

4. Amati pertumbuhan akar bawang merah setiap 24 jam, dan menambah larutan hingga

penuh jika berkurang.

5. Angkat bawang merah setelah 72 jam dan hitung panjang akarnya. Tuliskan hasilnya

pada lembar pengamatan.

Page 142: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 62

E. Lembar Pengamatan

Tabel Hasil Pengamatan

No Jenis Konsentrasi Panjang Akar

F. Bahan Diskusi

1. Buatlah grafik yang menggambarkan pertumbuhan akar bawang merah

2. Jelaskan fungsi air pada tabung reaksi A!

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

G. Kesimpulan

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

Page 143: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 63

Page 144: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 64

Page 145: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 65

BESARAN DAN PENGUKURAN (B)

B1. Pengukuran Panjang

Mengukur pada hakikatnya adalah membandingkan suatu besaran dengan suatu besaran

yang sudah distandar. Pengukuran panjang dilakukan dengan menggunakan mistar, jangka

sorong, dan mikrometer sekrup. Mistar merupakan alat ukur panjang yang paling sederhana

dan sudah lumrah dikenal orang. Ada dua jenis mistar yang sering digunakan, yaitu stik meter

dan mistar metrik. Stik meter memiliki panjang 1 meter dan memiliki skala desimeter,

sentimeter, dan milimeter. Mistar metrik memiliki panjang 30 sentimeter. Mistar memiliki

skala pengukuran terkecil 1 milimeter, sesuai dengan jarak garis terkecil antara dua garis yang

saling berdekatan. Ketelitiannya adalah 0,5 milimeter, atau setengah dari skala terkecil.

Untuk besaran fisis yang tidak dapat diukur dengan mistar dapat menggunakan jangka

sorong dan mikrometer sekrup. Jangka sorong merupakan alat ukur yang dapat digunakan

untuk mengukur dimensi jari-jari atau diameter dengan hasil yang lebih akurat. Ketelitian

jangka sorong mencapai 0,1 mm.

Gambar 4. Jangka Sorong dan Bagian-bagiannya

Benda yang ukurannya sangat tipis seperti kertas atau kawat yang ukurannya sangat

kecil tidak dapat diukur menggunakan jangka sorong. Untuk mengukur dimensi luar dari benda

yang sangat tipis dapat menggunakan mikrometer sekrup. Ketelitian mikrometer sekrup

mencapai 0,01 mm.

Gambar 5. Mikrometer Sekrup dan Bagian-bagiannya

Page 146: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 66

A. Tujuan Praktikum

1. Melalui praktikum ini dapat mengukur panjang benda dengan menggunakan jangka

sorong.

2. Melalui praktikum ini dapat mengukur ketebalan benda dengan menggunakan

mikrometer sekrup.

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan melakukan pengamatan

(observasi )

Menggunakan fakta yang relevan dan

memadai dari hasi pengamatan

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Jangka sorong 1 Buah

2. Mikrometer sekrup 1 Buah

3. Kelereng kecil 1 Buah

4. Kubus alumunium 1 Buah

5. Kelereng besar 1 Buah

6. Lempengan alumunium 1 Buah

D. Prosedur Praktikum

1) Pengukuran Panjang menggunakan Jangka Sorong

1. Tempatkan benda yang akan diukur di antara dua rahang jangka sorong.

2. Perhatikan angka pada skala utama (SU) yang berdekatan dengan angka nol

pada nonius.

3. Perhatikan garis nonius (SN) yang tepat berimpit dengan garis pada skala

utama.

4. Tentukan hasil pengukuran anda!

𝑃 = 𝑆𝑈 + (𝑆𝑁 𝑥 𝑡𝑘)

5. Lakukan langkah 1 sampai 4 pada empat jenis benda yang berbeda yaitu pada

kelereng kecil, kelereng besar, kubus alumunium dam lempeng aluminium.

6. Lakukan pengukuran secara bergantian dengan anggota kelompok, hasil

pengukuran dimasukkan ke dalam tabel hasil pengukuran.

Page 147: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 67

2) Pengukuran Panjang menggunakan Mikrometer Sekrup

1. Tempatkan benda yang akan diukur diantara selubung ulir.

2. Putar maju skala putar dengan silinder pusat sesuai dengan ketebalan benda

yang akan diukur.

3. Perhatikan angka pada skala utama (SU) yang terdekatan dengan tepi skala

putar.

4. Perhatikan garis mendatar (SN) pada skala putar yang berimpit dengan garis

mendatar pada skala utama.

5. Tentukan hasil pengukuran anda!

𝑃 = 𝑆𝑈 + (𝑆𝑁 𝑥 𝑡𝑘)

6. Lakukan langkah 1 sampai 4 pada empat jenis benda yang berbeda yaitu pada

kelereng kecil, kelereng besar, kubus alumunium dam lempeng aluminium.

7. Lakukan pengukuran secara bergantian dengan anggota kelompok, hasil

pengukuran dimasukkan ke dalam tabel hasil pengukuran.

E. Lembar Pengamatan

1. Hasil Pengukuran Jangka Sorong

Catatlah hasil pengukuran dengan jangka sorong pada tabel di bawah ini!

No Benda yang

Diukur

Jangka Sorong

P1 P2 P3 P4

1 Kelereng kecil

2

Kubus

Alumunium

3 Kelereng besar

4 Lempengan

Ket : P1, P2 dst = Praktikan pertama, kedua dan seterusnya

2. Hasil Pengukuran Mikrometer Sekrup

Catatlah hasil pengukuran dengan mikrometer sekrup pada tabel di bawah ini!

No Benda yang

Diukur

Mikrometer Sekrup

P1 P2 P3 P4

1 Kelereng kecil

2

Kubus

Alumunium

3 Kelereng besar

4 Lempengan

Ket : P1, P2 dst = Praktikan pertama, kedua dan seterusnya

Page 148: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 68

F. Bahan Diskusi

Jelaskan mengapa terdapat perbedaan hasil pengukuran menggunakan jangka sorong dan

mikrometer sekrup!

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

G. Kesimpulan

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

B2. Pengukuran Massa dan Volume

Massa benda merupakan banyaknya materi yang terkandung pada benda tersebut.

Massa diukur dengan menggunakan neraca. Pengukuran massa pada umumnya dilakukan

dengan menggunakan neraca. Ada beberapa jenis neraca, antara lain neraca Ohauss, neraca

lengan, neraca langkan, neraca pasar, neraca tekan, neraca badan, dan neraca elektronik.

Volume merupakan besaran turunan yang dapat diturunkan dari besaran pokok panjang. Ada

dua jenis pengukuran volume, yaitu pengukuran tidak langsung dan pengukuran langsung.

Volume benda yang bentuknya teratur seperti balok, kubus, dan silinder dapat ditentukan

melalui pengukuran tidak langsung Pengukuran tidak langsung dapat menggunakan rumus,

contohnya mengukur volume balok dapat ditentukan melalui pengukuran tidak langsung dari

besaran panjang, lebar dan tinggi. Volume benda yang bentuknya tidak teratur dapat ditentukan

melalui pengukuran langsung dengan menggunakan gelas kimia.

A. Tujuan Praktikum

1. Melalui praktikum ini dapat mengukur massa benda menggunakan neraca

2. Melalui praktikum ini dapat mengukur volume benda yang tidak teratur secara langsung

menggunakan gelas kimia.

Page 149: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 69

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan berkomunikasi Memberikan/menggambarkan data empiris

hasil percobaan atau pengamatan dengan

grafik atau tabel atau diagram

Kemampuan menerapkan konsep atau

prinsip

Menggunakan konsep yang telah dipelajari

dalam situasi baru, contoh konsep massa

jenis benda.

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Gelas kimia 250 ml 1 Buah

2. Mistar (disediakan sendiri) 1 Buah

3. Air 100 ml

4. Kelereng kecil 1 Buah

5. Kubus alumunium 1 Buah

6. Kelereng besar 1 Buah

7. Lempengan alumunium 1 Buah

8. Neraca 1 Buah

D. Prosedur Praktikum

Percobaan 1. Pengukuran Massa Benda

1. Siapkan alat dan bahan praktikum

2. Timbanglah setiap jenis benda menggunakan neraca

3. Catatalah hasil pengukuran di lembar pengamatan.

Percobaan 2. Pengukuran Volume Benda Tidak Berarturan

1. Catatlah batas ukur gelas kimia.

2. Hitunglah banyaknya skala terkecil.

3. Tentukan nilai skala terkecil.

4. Isi gelas kimia dengan air pada ukuran 100 ml.

5. Masukkan benda yang akan diukur ke dalam gelas kimia sehigga volume air dalam

gelas kimia bertambah.

6. Volume benda tak beratuan diukur dengan cara mengurangi volume zat cair setelah

dimasukkan benda dikurangi volume zat cair sebelum dimasukan benda.

Page 150: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 70

E. Lembar Pengamatan

Tabel hasil pengukuran massa dan volume benda

Nama Benda Massa Volume

F. Bahan Diskusi

Buatlah grafik yang menggambarkan hubungan antara massa dengan volume benda!

G. Kesimpulan

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

Page 151: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 71

MATERI DAN PERUBAHANNYA (M)

M1. Wujud Benda dan Sifatnya

Berdasarkan wujudnya, benda dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok. Kelompok-

kelompok tersebut ialah benda padat, benda cair, dan benda gas. Benda padat adalah benda

yang berwujud padat, contohnya batu, kunci, buku, penghapus, dan sebagainya. Berikut ini

sifat-sifat yang dimiliki benda padat : 1) Bentuk dan ukuran tidak dipengaruhi oleh bentuk

wadahnya, 2) Memiliki massa dan volume yang tetap. Benda cair adalah benda yang berwujud

cair. Contoh benda cair antara lain air, sirup, kecap, minyak goreng, bensin, dan minyak tanah.

Sifat-sifat benda cair antara lain : 1) Bentuk tidak tetap, selalu mengikuti bentuk wadahnya, 2)

Menekan ke segala arah, 3) Mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang rendah, 3) Permukaan

zat cair yang tenang selalu datar, 4) Meresap melalui celah-celah kecil. Benda gas adalah benda

yang berwujud gas. Berbeda dengan benda padat dan cair, benda gas sulit untuk diamati.

Contoh benda gas adalah udara dan asap. Udara tidak dapat dilihat, tetapi dapat dirasakan.

Akan tetapi, asap dapat dilihat. Sifat-sifat gas antara lain : 1) Mempunyai bentuk dan volume

sesuai dengan wadahnya, 2) Menekan ke segala arah.

1. Air Menempati Ruang dan Mempunyai Berat

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan bahwa air menempati ruang dan

mempunyai berat.

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan melakukan pengamatan

(observasi)

Menggunakan fakta yang relevan dan

memadai dari hasil pengamatan

Kemampuan menafsirkan pengamatan

(interpretasi)

Menghubung-hubungkan hasil pengamatan

dan menyimpulkan

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Gelas kimia 2 Buah

2. Air Secukupnya

3. Tabung plastik kecil 1 Buah

4. Tiang neraca 1 Buah

5. Lengan neraca 1 Buah

Page 152: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 72

6. Piring neraca 2 Buah

7. Penggantung piring neraca 2 Buah

8. Kubus logam 1 Buah

9. Kelereng besar 1 Buah

10. Lempengan alumunium Secukupnya

D. Prosedur Praktikum

Praktikum 1

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada praktikum ini.

2. Isilah dua gelas kimia dengan air sampai penuh, kemudian masukkan kubus logam

dan kelereng ke dalam masing-masing gelas kimia yang berisi air.

3. Amatilah yang apa yang terjadi pada masing-masing gelas kimia yang penuh berisi

air tersebut. Catatlah pada lembar pengamatan.

Praktikum 2

1. Rangkailah neraca. Letakkan tabung plastik kecil pada piring neraca sebelah kiri,

kemudian pada piring neraca sebelah kanan diletakkan lempengan alumunium sampai

seimbang

2. Amatilah neraca yang telah dalam keadaan seimbang (posisi jarum pada lengan

neraca terletak pada tengah-tengah tiang neraca). Catatlah jumlah lempengan

alumunium tersebut pada lembar pengamatan.

3. Isilah tabung plastik tadi dengan air sampai sepertiga bagian. Kemudian letakkan

lempengan alumunium sampai keadaan neraca kembali seimbang. Catatlah jumlah

lempengan alumunium tersebut pada lembar pengamatan.

E. Lembar Pengamatan

1. Praktikum 1. Air menempati ruang

Keadaan Air

Gelas kimia

dimasukkan

kubus logam

Gelas kimia

dimasukkan

kelereng

Page 153: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 73

2. Praktikum 2. Air mempunyai berat

Jenis Tabung Jumlah Lempengan

Kosong

Berisi air

F. Bahan Diskusi

1. Jelaskan perbedaan keadaan air pada praktikum 1 sebelum dan setelah praktikum!

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

2. Berapa selisih jumlah lempengan antara tabung yang kosong dan berisi air pada

praktikum 2? Mengapa terdapat perbedaan jumlah lempengan tersebut?

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

G. Kesimpulan

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

2. Air yang Tenang Permukaannya Selalu Datar

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan bahwa permukaan air yang tenang

selalu datar.

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan melakukan pengamatan

(observasi)

Menggunakan fakta yang relevan dan

memadai dari hasil pengamatan

Kemampuan menafsirkan pengamatan

(interpretasi)

Menghubung-hubungkan hasil pengamatan

dan menyimpulkan

Page 154: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 74

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Gelas kimia 1 Buah

2. Mistar (disediakan sendiri) 1 Buah

3. Air Secukupnya

4. Kubus kayu 1 Buah

5. Bejana serbaguna 1 Buah

6. Pewarna makanan Secukupnya

D. Prosedur Praktikum

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada Praktikum ini.

2. Larutkan pewarna makanan dalam gelas kimia yang telah terisi air ± ½ bagian gelas

kimia.

3. Pada saat air dalam keadaan tenang lakukan penggukuran tinggi permukaan air ditiga

tempat (titik A, B, C dengan menggunakan mist ar). Amati tinggi Permukaan air dari

meja dititik A, B,dan C. Catatlah hasil pengukuran pada lembar pengamatan.

4. Ganjal salah satu sisi bagian bawah gelas kimia. Ketika air dalam keadaan tenang,

lakukan pengukuran tinggi permukaan air di dua tempat (titik D dan E). Amati tinggi

permukaan air dari meja ke titik D dan titik E. Catatlah hasil pengukuran pada lembar

pengamatan.

5. Ganjal sisi lain bagian bawah gelas kimia. Ketika air dalam keadaan tenang, lakukan

pengukuran tinggi permukaan air di dua tempat (titik F dan G). Amati tinggi

permukaan air dari meja ke titik F dan titik G. Catatlah hasil pengukuran pada lembar

pengamatan.

E. Lembar Pengamatan

1. Ketika gelas kimia dalam keadaan tegak dan air tenang

a. Tinggi permukaan air dari meja ketitik A = … cm.

b. Tinggi permukaan air dari meja ketitik B = … cm.

c. Tinggi permukaan air dari meja ketitik C = … cm.

Page 155: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 75

F. Bahan Diskusi

1. Buatlah rangkuman hasil pengamatan dengan memberi tanda cek (√) pada tabel di

bawah ini.

No Keadaan Gelas

Kimia

Tinggi

Permukaan Air

Sama

Tinggi

Permukaan Air

Tidak Sama

1. Tegak

2. Salah satu sisi

bawahnya diganjal

3. Sisi lain bagian

bawah diganjal

2. Apakah tinggi permukaan air sama pada setiap perlakuan di atas? Jelaskan mengapa

demikian?

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

G. Kesimpulan

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

3. Air Mengalir dari Tempat yang Tinggi ke Tempat yang Rendah

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan bahwa air mengalir dari tempat

tinggi ke tempat yang rendah.

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan melakukan pengamatan

(observasi)

1. Menggunakan indera penglihat, pembau,

pendengar, pengecap, dan peraba pada

waktu pengamatan.

2. Menggunakan fakta yang relevan dan

memadai dari hasil pengamatan

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Bejana serbaguna 1 Buah

2. Air berwarna 1 Buah

Page 156: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 76

3. Selang plastik tembus pandang 1 Buah

D. Prosedur Praktikum

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada Praktikum ini.

2. Teteskan sedikit air pada bagian tengah bejana serbaguna dalam keadaan mendatar.

3. Amati keadaan air dalam bejana serbaguna, kemudian catat hasil pengamatan pada

lembar pengamatan.

4. Naikkan salah satu tepi bejana serbaguna. Amati keadaan air dalam bejana serbaguna,

kemudian catat hasil pengamatan pada lembar pengamatan.

5. Naikkan tepi lain bejana serbaguna. Amati keadaan air dalam bejana serbaguna,

kemudian catat hasil pengamatan pada lembar pengamatan.

E. Lembar Pengamatan

No. Keadaan Bejana

Serbaguna

Yang terjadi pada air dalam

bejana serbaguna

1. Mendatar

2. Salah satu tepinya dinaikkan

3. Tepi lainnya dinaikkan

F. Bahan Diskusi

Mengapa air dapat mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang rendah?

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

G. Kesimpulan

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

Page 157: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 77

3. Air Dapat Melarutkan Berbagai Zat

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan bahwa air dapat melarutkan

berbagai zat.

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan melakukan pengamatan

(observasi)

Menggunakan fakta yang relevan dan

memadai dari hasil pengamatan

Kemampuan menafsirkan pengamatan

(interpretasi)

Menghubung-hubungkan hasil pengamatan

dan menyimpulkan

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Gelas kimia 1 Buah

2. Air 1 Buah

3. Pengaduk 1 Buah

4. Garam (disediakan sendiri) Secukupnya

5. Gula (disediakan sendiri) Secukupnya

6. Pasir (disediakan sendiri) Secukupnya

D. Prosedur Praktikum

1. Isilah gelas kimia dengan air.

2. Masukkan satu sendok garam ke dalam gelas kimia yang telah terisi air, aduk

sebentar, amati dan catat apa yang terjadi.

3. Ulangi langkah 1 dan 2 untuk bahan yang berbeda.

E. Lembar Pengamatan

No. Bahan Dimasukkan ke dalam air

dan diaduk sebentar

1. Garam

2. Pasir

3. Gula pasir

Page 158: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 78

F. Bahan Diskusi

Jelaskan mengapa suatu bahan dapat larut dalam air?

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

G. Kesimpulan

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

4. Air Dapat Menekan ke Segala Arah

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan air dapat menekan kesegala arah.

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan melakukan pengamatan

(observasi)

Menggunakan fakta yang relevan dan

memadai dari hasil pengamatan

Kemampuan menafsirkan pengamatan

(interpretasi)

Menghubung-hubungkan hasil pengamatan

dan menyimpulkan

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Gelas kimia 1 Buah

2. Selang plastik 1 Buah

3. Bejana serbaguna 1 Buah

4. Air 1 Buah

5. Jarum (disediakan sendiri) 1 Buah

6. Balon (disediakan sendiri) 2 Buah

D. Prosedur Praktikum

1. Isilah gelas kimia dengan air sampai ¾ bagian.

2. Masukkan balon kosong ke dalam gelas kimia.

3. Tiuplah balon sampai agak mengembung.

4. Masukkan balon yang telah ditiup ke dalam gelas kimia berisi air, kemudian tekan

balon tersebut. Amatilah yang terjadi dan catat hasil pengamatanmu.

Page 159: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 79

5. Lubangi balon dengan menggunakan jarum.

6. Isilah balon tersebut dengan menggunakan air.

7. Masukkan salah satu ujung selang ke dalam balon.

8. Tiuplah balon tersebut melalui ujung selang. Amatilah yang terjadi dan catat hasil

pengamatanmu.

E. Lembar Pengamatan

Berikan tanda () pada tabel di bawah ini ketika balon dimasukkan ke dalam air.

Mudah Tidak mudah

Balon kosong

Balon berisi udara

F. Bahan Diskusi

1. Mengapa balon yang berisi udara lebih sulit dimasukkan ke dalam gelas kimia?

.......................................................................................................................................

.......................................................................................................................................

2. Ketika balon yang telah dilubangi berisi air ditiup melalui selang, ke arah mana air

keluar dari balon?

.......................................................................................................................................

.......................................................................................................................................

.......................................................................................................................................

G. Kesimpulan

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

Page 160: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 80

5. Air Meresap Melalui Celah-Celah Kecil

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan bahwa air dapat meresap melalui

celah-celah kecil.

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan melakukan pengamatan

(observasi)

Menggunakan fakta yang relevan dan

memadai dari hasil pengamatan

Kemampuan menafsirkan pengamatan

(interpretasi)

Menghubung-hubungkan hasil pengamatan

dan menyimpulkan

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Bejana serbaguna 1 Buah

2. Air 1 Buah

3. Kapur tulis (disediakan sendiri) 1 Buah

4. Kain (disediakan sendiri) 1 Buah

5. Koran (disediakan sendiri) 1 Buah

6. Plastik (disediakan sendiri) 1 Buah

7. Pipa kaca 1 Buah

D. Prosedur Praktikum

1. Isilah bejana serbaguna dengan menggunakan air sampai ¾ bagian.

2. Celupkan kapur tulis ke dalam bejana serbaguna yang berisi air.

3. Amatilah apa yang terjadi dan catat hasil pengamatanmu.

4. Ulangi langkah 2 dan 3 untuk bahan yang berbeda.

E. Lembar Pengamatan

Berilah tanda ceklis () sesuai dengan praktikum yang anda lakukan pada tabel di bawah

ini

No. Benda Meresap Tidak Meresap

1. Kapur tulis

2. Kain

Page 161: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 81

No. Benda Meresap Tidak Meresap

3. Koran

4. Plastik

5. Pipa kaca

F. Bahan Diskusi

1. Tuliskan bahan-bahan yang dapat diresapi oleh air berdasarkan percobaan di atas?

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

2. Jelaskan mengapa air dapat meresap pada bahan-bahan tersebut di atas?

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

G. Kesimpulan

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

6. Udara Menempati Ruang

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan bahwa udara menempati ruang.

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan melakukan pengamatan

(observasi)

Menggunakan fakta yang relevan dan

memadai dari hasil pengamatan

Kemampuan menafsirkan pengamatan

(interpretasi)

Menghubung-hubungkan hasil pengamatan

dan menyimpulkan

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Gelas kimia 250 ml 1 Buah

2. Selang plastik 1 Buah

3. Corong 1 Buah

Page 162: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 82

4. Labu erlenmeyer 1 Buah

5. Bejana serbaguna 1 Buah

6. Plastisin Secukupnya

7. Air Secukupnya

D. Prosedur Praktikum

1. Isi gelas kimia dengan air kurang lebih ¾ bagian.

2. Sambungkan salah satu ujung selang pada kaki corong.

3. Tutup ujung selang lain dengan ibu jari, kemudian masukkan corong ke dalam gelas

kimia yang telah berisi air dengan posisi menghadap ke bawah.

4. Amatilah apa yang terjadi dan catat pada lembar pengamatan.

5. Keluarkan corong dari gelas kimia.

6. Lepaskan ibu jari dari ujung selang lainnya.

7. Masukkan corong ke dalam gelas kimia yang berisi air dengan posisi corong

menghadap ke bawah.

8. Amatilah apa yang terjadi dan catat pada lembar pengamatan.

E. Lembar Pengamatan

Keadaan air di dalam corong

Ujung selang ditutup

Ujung selang dibuka

F. Bahan Diskusi

Mengapa air tidak dapat masuk ke dalam corong yang ujungnya ditutup dengan ibu jari?

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

G. Kesimpulan

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

Page 163: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 83

7. Udara Mengembang bila Dipanaskan dan Menyusut bila Didinginkan

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan bahwa udara mengembang bila

dipanaskan dan menyusut bila didinginkan.

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan melakukan pengamatan

(observasi)

Menggunakan fakta yang relevan dan

memadai dari hasil pengamatan

Kemampuan menafsirkan pengamatan

(interpretasi)

Menghubung-hubungkan hasil pengamatan

dan menyimpulkan

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Botol kaca bekas (disediakan sendiri) 1 buah

2. Uang logam (disediakan sendiri) 1 buah

D. Prosedur Praktikum

1. Siapkan seubuah botol kaca bekas serta uang logam

2. Masukkan botol ke dalam lemari pendingin atau kulkas selama sekitar 2-3 menit,

setelah itu keluarkan.

3. Basahi uang logam dengan air dan letakkan di mulut botol, amati keadaan uang

logam.

4. Kemudian genggam atau peganglah botol tersebut.

5. Amati apa yang terjadi dan tulis pada lembar pengamatan.

E. Lembar Pengamatan

Keadaan uang logam

Botol dari kulkas

Botol digenggam

F. Bahan Diskusi

Mengapa terdapat perbedaan keadaan uang logam saat botol digenggam dengan tangan?

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

Page 164: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 84

G. Kesimpulan

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

8. Udara Diperlukan dalam Pembakaran

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahaiswa dapat membuktikan bahwa udara diperlukan dalam

pembakaran.

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan menafsirkan pengamatan

(interpretasi)

Menghubung-hubungkan hasil pengamatan

dan menyimpulkan

Kemampuan menggunakan alat dan

bahan

Mengtetahui alasan mengapa menggunakan

alat dan bahan

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Lilin (disediakan sendiri) 2 Buah (sama tingginya)

2. Korek api (disediakan sendiri) Secukupnya

3. Gelas kimia 250 ml 1 Buah

4. Gelas kimia 500 ml 1 Buah

5. Stopwatch 1 Buah

D. Prosedur Praktikum

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum.

2. Nyalakan dua buah lilin yang sama tingginya biarkan sebentar.

3. Tutuplah dua buah lilin tersebut dengan menggunakan gelas kimia 250 ml dan gelas

kimia 500 ml.

4. Hitunglah waktu yang dibutuhkan sampai setiap lilin mati pada kedua gelas kimia

tersebut.

Page 165: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 85

E. Lembar Pengamatan

Tabel hasil pengamatan

Jenis Penutup Lama waktu mati

Gelas kimia 250 ml

Gelas kimia 500 ml

F. Bahan Diskusi

1. Lilin manakah yang menyala lebih lama? Mengapa demikian?

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

2. Kemukakan alasan mengapa alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah gelas

kimia 250 ml dan gelas kimia 500 ml?

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

G. Kesimpulan

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

M2. Benda Terapung, Tenggelam dan Melayang

Hukum Archimedes menyatakan bahwa sebuah benda yang tercelup sebagian atau

seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat

zat cair yang dipindahkannya. Jika massa jenis benda lebih besar dari massa jenis air maka

benda akan tenggelam, jika massa jenis benda sama besar dengan massa jenis air maka benda

akan melayang dan jika massa jenis benda lebih kecil dari massa jenis air maka benda akan

terapung.

Page 166: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 86

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan peristiwa tenggelam, melayang

dan mengapungnya suatu benda dan pengaruh garam yang dicampurkan dalam air

terhadap keadaan benda tersebut.

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan melakukan pengamatan

(observasi)

Menggunakan fakta yang relevan dan

memadai dari hasil pengamatan

Kemampuan menafsirkan pengamatan

(interpretasi)

Menghubung-hubungkan hasil pengamatan

dan menyimpulkan

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Gelas kimia 3 buah

2. Sendok (disediakan sendiri) 1 buah

3. Kain lap (disediakan sendiri) 1 buah

4. Telur mentah (disediakan sendiri) 3 butir

5. Air Secukupnya

6. Garam (disediakan sendiri) Secukupnya

D. Prosedur Praktikum

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk melakukan percobaan.

2. Masukkan air ke dalam gelas kimia, usahakan tidak sampai penuh agar air tidak

tumpah saat dimasukkan telur.

3. Masukkan telur ke dalam gelas yang berisi air tanpa campuran garam kemudian amati

yang terjadi.

4. Masukkan satu sendok garam ke dalam gelas dan aduk perlahan-lahan sampai merata.

Amati keadaan yang terjadi pada telur tersebut.

5. Masukkan lagi satu sendok garam dan aduk secara perlahan-lahan sampai merata.

Amati keadaan yang terjadi pada telur tersebut.

6. Lakukan seterusnya sampai mendapatkan keadaan telur sesuai yang diperlukan dan

diinginkan (sampai telur mengapung, melayang dan tenggelam)

7. Catatlah hasil pengamatan yang telah dilakukan pada tabel

Page 167: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 87

E. Lembar Pengamatan

Banyaknya Garam (sendok) Peristiwa yang terjadi

F. Bahan Diskusi

Jelaskan peristiwa yang terjadi pada praktikum di atas!

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

G. Kesimpulan

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

M3. Perubahan Wujud Benda

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan bahwa wujud suatu benda dapat

berubah apabila dipanaskan atau didinginkan.

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan melakukan pengamatan

(observasi)

Menggunakan fakta yang relevan dan

memadai dari hasil pengamatan

Kemampuan menafsirkan pengamatan

(interpretasi)

Menghubung-hubungkan hasil pengamatan

dan menyimpulkan

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Gelas kimia 1 Buah

2. Jembatan pembakar 1 Buah

3. Kasa 1 Buah

4. Lampu spiritus 1 Buah

5. Penjepit tabung reaksi 1 Buah

Page 168: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 88

6. Es batu (disediakan sendiri) Secukupnua

7. Lilin (disediakan sendiri) Secukupnya

8. Tabung reaksi 1 Buah

9. Air Secukupnya

D. Prosedur Praktikum

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan

2. Masukkan es batu ke dalam gelas kimia sampah ¼ bagian.

3. Panaskan es batu dalam gelas kimia dengan pembakar spiritus. Amati apa yang terjadi.

4. Masukkan lilin ke dalam gelas kimia, kemudian panaskan dengan pembakar spirtus.

Amati apa yang terjadi.

5. Masukkan air ke dalam tabung reaksi sampai ¼ bagian, kemudian panaskan dengan

pembakar spirtus. Amati apa yang terjadi dan catat pada lembar pengamatan.

E. Lembar Pengamatan

No. Nama

Benda/Zat

Wujud Benda

Sebelum dipanaskan Sesudah dipanaskan

1.

2.

3.

F. Bahan Diskusi

Jelaskan peristiwa perubahan wujud benda yang terjadi pada praktikum di atas!

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

G. Kesimpulan

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

Page 169: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 89

ENERGI

E1. Perubahan Energi

Energi merupakan kemampuan untuk melakukan usaha. Satuan energi adalah Joule.

Ada beberapa macam energi seperti energi potensial, energi kinetik, energi panas (kalor),

energi cahaya, energi listrik, dan sebagainya. Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa

energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi dapat berubah bentuk dari

bentuk energi yang satu menjadi bentuk energi lainnya.

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan bahwa energi listrik dapat berubah

menjadi energi cahaya.

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan menafsirkan pengamatan

(interpretasi)

Menghubung-hubungkan hasil pengamatan

dan menyimpulkan

Kemampuan melaksanakan percobaan Melaksanakan kegiatan percobaan dengan

benar.

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Lampu dan dudukkannya 1 Buah

2. Baterai 3 Buah

3. Kabel 2 Buah

4. Dudukan baterai 1 Buah

D. Prosedur Praktikum

1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.

2. Rangkailah kedua kabel dan lampu tanpa baterai seperti Gambar 6 di bawah ini.

Page 170: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 90

Gambar 6. Rangkaian Listrik Tanpa Baterai

3. Amatilah apa yang terjadi pada lampu.

4. Rangkailah kedua kabel, lampu dan satu baterai sehingga menjadi rangkaian tertutup

seperti Gambar 7 di bawah ini.

Gambar 7. Rangkaian Listrik dengan 1 Baterai

5. Amatilah apa yang terjadi pada lampu.

6. Rangkailah kedua kabel, lampu dan dua baterai sehingga menjadi rangkaian tertutup

seperti Gambar 8 di bawah ini.

Gambar 8. Rangkaian Listrik dengan 2 Baterai

7. Amatilah apa yang terjadi pada lampu.

Page 171: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 91

8. Rangkailah kedua kabel, lampu dan tiga baterai sehingga menjadi rangkaian tertutup

seperti Gambar 9 di bawah ini.

Gambar 9. Rangkaian Listrik dengan 2 Baterai

9. Amatilah apa yang terjadi pada lampu dan catat pada lembar pengamatan.

E. Lembar Pengamatan

Rangkuman Hasil Pengamatan

No Rangkaian Keadaan Lampu

1 Tanpa baterai

2 Dengan satu baterai

3 Dengan dua baterai

4 Dengan tiga baterai

F. Bahan Diskusi

1. Mengapa terdapat perbedaan antara rangkaian tanpa baterai dan rangkaian dengan

baterai?

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

2. Mengapa rangkaian listrik dengan 1 baterai, 2 baterai dan 3 baterai menyebabkan

keadaan lampu yang berbeda !

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

Page 172: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 92

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

3. Jelaskan perubahan energi yang terjadi pada percobaan di atas!

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

G. Kesimpulan

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

E2. Energi Alternatif

Pemanfaatan air sebagai sumber energi pada dasarnya adalah pemanfaatan perbedaan

air pada kedua posisi yang berbeda. Energi mekanik aliran air yang merupakan transformasi

dari energi potensial gravitasi dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin atau kincir. Turbin

digunakan untuk membangkitkan energi listrik sedangkan kincir untuk pemanfaatan energi

mekanik secara langsung. Untuk mendapatkan energi mekanik aliran air ini, perlu beda tinggi

air yang diciptakan dengan menggunakan bendungan. Akan tetapi dalam menggerakkan

kincir, aliran air pada sungai dapat dimanfaatkan ketika kecepatan alirannya memadai.

Angin juga dapat digunakan sebagai sumber energi gerak, energi gerak akan diubah

menjadi energi listrik seperti pada penggunaan kincir angin. Uap juga dapat dijadikan sebagai

sumber energi gerak. Energi uap akan dikonversi menjadi energi listrik seperti pada PLTU.

1. Air sebagai Sumber Energi Gerak

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan dan menyimpulkan bahwa air yang

mengalir mempunyai kemampuan untuk menggerakkan atau memindahkan benda-benda

yang dilaluinya.

Page 173: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 93

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan melakukan pengamatan

(observasi )

Menggunakan fakta yang relevan dan

memadai dari hasi pengamatan

Kemampuan menerapkan konsep atau

prinsip

Menggunakan konsep yang telah dipelajari

dalam situasi baru

C. Alat dan Bahan

1. Selang plastik tembus pandang 1 Buah

2. Turbin mainan 1 Buah

3. Labu erlenmeyer 1 Buah

4. Bejana serbaguna 1 Buah

5. Air Secukupnya

D. Prosedur Praktikum

1. Isilah labu erlenmeyer dengan air sampar ¾ bagian. Masukkan selang pelastik ke dalam

labu erlenmeyer yang berisi air. Isaplah salah satu ujung selang sehinga ada air yang

masuk ke dalam selang. Kemudian segera tutup ujung selang tadi dengan ibu jari.

2. Arahkan ujung selang ke turbin, letakkan bejana serbaguna dibawah turbin. Kemudian

alirkan air pada turbin. Amatilah apa yang terjadi dengan turbin dan catat pada lembar

pengamatan.

E. Lembar Pengamatan

Jenis Perlakuan Keadaan turbin

Sebelum Dikenai Air

Setelah Dikenai Air

F. Bahan Diskusi

Jelaskan penerapan hasil pengamatan di atas dalam pemanfaatan air sebagai sumber energi

dalam kehidupan sehari-hari!

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

Page 174: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 94

G. Kesimpulan

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

2. Uap Sebagai Sumber Energi Gerak

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan dan menyimpulkan bahwa uap dapat

menggerakkan suatu benda.

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan melakukan pengamatan

(observasi )

Menggunakan fakta yang relevan dan

memadai dari hasi pengamatan

Kemampuan menerapkan konsep atau

prinsip

Menggunakan konsep yang telah dipelajari

dalam situasi baru

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Tabung reaksi 1 Buah

2. Lampu spirtus 1 Buah

3. Kelereng kecil 1 Buah

4. Penjepit tabung reaksi 1 Buah

5. Air Secukupnya

D. Prosedur Praktikum

1. Isilah tabung reaksi sampai 1/3 bagian.

2. Tutuplah tabung reaksi dengan menggunakan kelereng. Amatilah apa yang terjadi.

3. Panaskan tabung reaksi yang telah diisi air dan telah disumbat kelereng sampai

mendidih.

4. Amatilah apa yang terjadi dan catat pada lembar pengamatan.

Page 175: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 95

E. Lembar Pengamatan

No. Keadaan Tabung Reaksi Uap Air Keadaan Kelereng

1. Sebelum dipanaskan

2. Sesudah dipanaskan

F. Bahan Diskusi

Jelaskan penerapan hasil pengamatan di atas dalam pemanfaatan uap sebagai sumber energi

dalam kehidupan sehari-hari!

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

G. Kesimpulan

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

3. Angin sebagai Sumber Energi Gerak

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan dan menyimpulkan bahwa angin

mempunyai kemampuan untuk menggerakkan suatu benda.

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan melakukan pengamatan

(observasi )

Menggunakan fakta yang relevan dan

memadai dari hasi pengamatan

Kemampuan menerapkan konsep atau

prinsip

Menggunakan konsep yang telah dipelajari

dalam situasi baru

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Turbin mainan 1 Buah

2. Selang plastik transparan 1 Buah

3. Kertas (disediakan sendiri) 1 Lembar

Page 176: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 96

4. Kardus ukuran kertas hvs (disediakan sendiri) 1 Lembar

D. Prosedur Praktikum

1. Peganglah selembar kertas kemudian kipaslah kertas tersebut menggunakan kardus.

2. Amatilah apa yang terjadi pada selembar kertas tersebut.

3. Peganglah turbin kemudian tiuplah turbin dengan menggunakan selang plastik

transparan.

4. Amatilah apa yang terjadi pada turbin dan catat pada lembar pengamatan.

E. Lembar Pengamatan

Keadaan kertas Keadaan turbin

Tidak ada angin

Ada angin

F. Bahan Diskusi

Jelaskan penerapan hasil pengamatan di atas dalam pemanfaatan angin sebagai sumber

energi dalam kehidupan sehari-hari!

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

G. Kesimpulan

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

Page 177: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 97

GELOMBANG BUNYI (B)

Bunyi merupakan hasil dari getaran suatu benda yang merambat dalam bentuk

gelombang. Oleh karena itu, bunyi sering disebut sebagai gelombang bunyi. Bunyi dihasilkan

oleh benda-benda yang bergetar. Setiap benda yang bergetar pasti akan menghasilkan bunyi.

Benda-benda itu dinamakan sumber bunyi. Sumber bunyi adalah benda-benda yang dapat

menghasilkan bunyi. Contoh sumber bunyi adalah garputala, alat-alat musik seperti gamelan,

suling, dan terompet, serta benda-benda lain seperti drum dan bedug yang dipukul.

Bunyi merupakan hasil dari getaran suatu benda yang merambat dalam bentuk

gelombang. Oleh karena itu, bunyi sering disebut sebagai gelombang bunyi. Gelombang bunyi

merambat memerlukan zat perantara, agar bunyi terdengar sampai ke telinga dapat melalui zat

padat, cair dan gas. Syarat terdengarnya bunyi yaitu adanya sumber bunyi, ada zat perantara

dan ada pendengar.

B1. Bunyi Dihasilkan oleh Benda yang Bergetar

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan bahwa bunyi dihasilkan oleh benda

yang bergetar.

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan melakukan pengamatan

(observasi)

Menggunakan fakta yang relevan dan

memadai dari hasil pengamatan

Kemampuan menafsirkan pengamatan

(interpretasi)

Menghubung-hubungkan hasil pengamatan

dan menyimpulkan

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Garputala 1 buah

2. Kotak resonansi 1 buah

3. Pensil kayu (disediakan sendiri) 1 buah

4. Gelas kimia 1 buah

5. Air Secukupnya

Page 178: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 98

D. Prosedur Praktikum

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum.

2. Letakkan garputala pada lubang kotak resonansi, amati keadaan garputala kemudian

catat pada lembar pengamatan.

3. Pukullah garputala dengan menggunakan pensil kayu, amatilah apa yang terajdi pada

garputala dan catat pada lembar pengamatan.

4. Lepaskanlah garputala dari kotak resonansi.

5. Isi gelas kimia dengan air secukupnya ½ bagian gelas kimia.

6. Pegang kaki garpu talu kemudian pukulkan pada benda yang keras (meja atau kursi

kayu), kemudian dengan segera mungkin sentuhkan jari-jari garputala pada permukaan

air dalam gelas kimia.

7. Amatilah apa yang terjadi pada permukaan air dan catat pada lembar pengamatan.

E. Lembar Pengamatan

No. Keadaan Garputala Hasil Pengamatan

1. Diletakkan pada lubang kotak resonansi

2. Diletakkan pada lubang kotak resonansi

kemudian dipukul menggunakan pensil

3. Memasukkan garputala yang telah

dipukul ke dalam permukaan air dalam

gelas kimia

F. Bahan Diskusi

Jelaskan perbedaan garpu tala yang dipukul dan tidak dipukul terhadap bunyi yang

dihasilkan?

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

G. Kesimpulan

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

Page 179: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 99

B2. Bunyi dapat Merambat melalui Zat Padat, Cair dan Gas

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan bahwa bunyi dihasilkan oleh benda

yang bergetar.

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan melakukan pengamatan

(observasi)

Menggunakan fakta yang relevan dan

memadai dari hasil pengamatan

Kemampuan menafsirkan pengamatan

(interpretasi)

Menghubung-hubungkan hasil pengamatan

dan menyimpulkan

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Gelas kimia 1 buah

2. Pensil kayu (disediakan sendiri) 1 buah

3. Selang 1 buah

4. Corong 1 buah

5. Kaleng plastik (disediakan sendiri) 2 buah

6. Benang (disediakan sendiri) Secukupnya

7. Batang korek api (disediakan sendiri) Secukupnya

8. Air Secukupnya

D. Prosedur Praktikum

Praktikum 1

1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk praktikum ini.

2. Pegang salah satu ujung selang dan minta rekan Anda memegang ujung lainnya.

3. Dekatkan ujung selang ke telinga.

4. Minta rekan Anda berbicara melalui ujung selang yang ia pegang

5. Dengarkan dan catat apa yang ia sampaikan.

Praktikum 2

1. Isilah gelas kimia 100 ml air.

2. Masukkan corong ke dalam gelas kimia hingga bagian bawahnya terendam.

3. Usahakan corong tidak menempel pada gelas kimia

4. Ketuk salah satu sisi gelas kimia dengan menggunakan pensil secara perlahan.

Page 180: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 100

5. Dekatkan telinga pada bagian atas corong. Dengarkan dan catat hasilnya.

Praktikum 3

1. Siapkan kaleng plastik benang dan batang korek api

2. Lubangi bagian bawah masing-masing kaleng atau gelas plastik.

3. Ikatkan benang pada bagian bawah kaleng atau gelas plastik. Untuk penahannya,

gunakan batang korek api.

4. Minta bantuan rekan Anda untuk menarik masing-masing kaleng atau gelas plastic

sehingga benangnya cukup tegang.

5. Dekatkan kaleng atau gelas plastik pada telinga Anda dan minta rekan Anda untuk

mengatakan sesuatu. Dengarkan dan catat hasilnya.

E. Lembar Pengamatan

Praktikum ke Media Perambatan

Bunyi

Bunyi yang dihasilkan

Terdengar Tidak

terdengar

F. Bahan Diskusi

Manakah bunyi yang terdengar lebih kuat (nyaring) di antara ketiga jenis bahan di atas!

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

G. Kesimpulan

Uraikan kesimpulan dari hasil pengamatan di atas!

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

Page 181: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 101

B3. Pemantulan Bunyi

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat menjelaskan proses pemantulan bunyi

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan melakukan pengamatan

(observasi)

Menggunakan fakta yang relevan dan

memadai dari hasil pengamatan

Kemampuan menafsirkan pengamatan

(interpretasi)

Menghubung-hubungkan hasil pengamatan

dan menyimpulkan

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Piring 1 buah

2. Gabus 1 buah

3. Karton bekas tisu gulung 2 buah

4. Jam tangan 1 buah

5. Buku 1 buah

D. Prosedur Praktikum

1. Buatlah 2 tumpukan buku sama tinggi

2. letakkan tabung karton di atas buku-buku tersebut

3. Dekatkan jam tangan di dekat mulut salah satu tabung

4. Dengarkan bunyi yang dihasilkan jam tersebut dari tabung karton satunya lagi. Tulis

di lembar pengamatan bunyi dapat terdengar atau tidak.

5. Letakkan piring pada ujung kedua tabung. Tulis di lembar pengamatan bunyi dapat

terdengar atau tidak.

6. Kemudian ganti piring dengan gabus. Tulis di lembar pengamatan bunyi dapat

terdengar atau tidak.

E. Lembar Pengamatan

No Benda Bunyi yang dihasilkan

Terdengar Tidak terdengar

1. Tanpa piring dan gabus

2. Piring

3. Gabus

Page 182: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 102

F. Bahan Diskusi

Jelaskan peristiwa yang terjadi pada praktikum di atas?

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

G. Kesimpulan

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

B4. Kuat Lemahnya Bunyi ditentukan oleh Simpang Getar

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan dan menyimpulkan bahwa kuat

lemahnya bunyi ditentukan oleh simpangan getar.

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan melakukan pengamatan

(observasi)

Menggunakan fakta yang relevan dan

memadai dari hasil pengamatan

Kemampuan menafsirkan pengamatan

(interpretasi)

Menghubung-hubungkan hasil pengamatan

dan menyimpulkan

C. Alat dan Bahan

1. Kotak resonansi 1 buah

2. Batang pengatur nada 2 buah

3. Karet gelang (disediakan sendiri) 2 buah

4. Jembatan nada 1 buah

D. Prosedur Praktikum

1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum ini.

2. Letakkan jembatan nada dan batang pengatur nada pada lubang-lubang kotak resonansi.

3. Kaitkan karet gelang pada kait yang terdapat pada ujung kotak resonansi sehingga

melintasi jembatan nada dan kaitkan lagi karet gelang tersebut pada batang pengatur

nada.

4. Petiklah karet dengan lemah, kemudian agak kuat dan lebih kuat lagi.

Page 183: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 103

5. Amatilah apa yang terjadi pada karet yang dipetik lemah, agak kuat dan lebih kuat lagi.

6. Catat hasil pengamatan pada lembar pengamatan.

E. Lembar Pengamatan

Jenis petikan Kekuatan bunyi Tinggi simpangan

getar

F. Bahan Diskusi

Jelaskan hubungan antara tinggi rendahnya simpangan getar dengan kekuatan bunyi?

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

G. Kesimpulan

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

Page 184: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 104

Page 185: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 105

GAYA (G)

Gaya adalah suatu tarikan atau dorongan yang dikerahkan sebuah benda terhadap

benda lain. Gaya memiliki arah dan nilai (besaran vektor). Gaya disimbolkan dengan huruf F

singkatan dari Force, satuannya Newton. Alat untuk mengukur gaya neraca

pegas/dynamometer. Berdasarkan titik kerja gayanya dibedakan atas :

1. Gaya sentuh : gaya yang titik kerjanya bersentuhan dengan benda misalnya gaya

gesek dan gaya pegas.

2. Gaya tak sentuh : gaya yang titik kerjanya tidak bersentuhan dengan benda, misalnya

gaya magnet dan gaya listrik statis

Gaya gesek adalah gaya yang timbul akibat persentuhan langsung antara dua

permukaan benda, arah gaya gesekan berlawanan dengan kecenderungan arah gerak benda.

Besarnya gaya gesek ditentukan oleh kehalusan atau kekasaran permukaan benda yang

bersentuhan. Gaya gesek yang terjadi sewaktu benda tidak bergerak disebut gaya gesek statis.

Gaya gesek yang terjadi sewaktu benda bergerak disebut gaya gesek kinetis. Besar gaya gesek

statis lebih besar dari gaya gesek kinetis.

G1. Gaya Gesek

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan dan menyimpulkan bahwa dua buah

benda yang bersentuhan akan menimbulkan gaya gesek.

B. Indikator KPS yang dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Berkomunikasi

Memberikan/menggambarkan data empiris

hasil percobaan atau pengamatan dengan

grafik atau tabel atau diagram.

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Neraca pegas 1 Buah

2. Kaca 1 Buah

3. Kotak resonansi 1 Buah

4. Buku (disediakan sendiri) 1 Buah

Page 186: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 106

D. Prosedur Praktikum

1. Siapkan alat dan bahan untuk melaksanakan praktikum ini

2. Letakkan kotak resonansi di atas meja.

3. Kaitkan neraca pegas pada kotak resonansi. Kemudian tarik kotak resonansi dan amati

apa yang terjadi. Hitunglah besarnya gaya tarik pada neraca pegas.

4. Letakkan kotak resonansi di atas buku.

5. Kaitkan neraca pegas pada kotak resonansi. Kemudian tarik kotak resonansi dan amati

apa yang terjadi. Hitunglah besarnya gaya tarik pada neraca pegas.

6. Letakkan kotak resonansi di atas kaca.

7. Kaitkan neraca pegas pada kotak resonansi. Kemudian tarik kotak resonansi dan amati

apa yang terjadi. Hitunglah besarnya gaya tarik pada neraca pegas.

E. Lembar Pengamatan

Tabel Hasil Pengamatan Gaya Gesek

Jenis permukaan Besar Gaya Tarik Pada

Neraca Pegas

F. Bahan Diskusi

Jelaskan hubungan antara jenis permukaan dengan besarnya gaya tarik pada neraca pegas?

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

G. Kesimpulan

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

Page 187: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 107

PESAWAT SEDERHANA (F)

F1. Tuas

Tuas lebih dikenal dengan nama pengungkit. Pada umumnya, tuas atau pengungkit

menggunakan batang besi atau kayu yang digunakan untuk mengungkit suatu benda. Terdapat

tiga titik yang menggunakan gaya ketika kita mengungkit suatu benda, yaitu beban (B), titik

tumpu (TT), dan kuasa (K). Beban merupakan berat benda, sedangkan titik tumpu merupakan

titik bertumpunya suatu gaya. Gaya yang bekerja pada tuas disebut kuasa.

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan bahwa tuas dapat mempermudah

mengangkat suatu benda.

B. Indikator KPS yang dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan menafsirkan pengamatan

(interpretasi)

Menghubung-hubungkan hasil pengamatan

dan menyimpulkan

Berkomunikasi

Memberikan/menggambarkan data empiris

hasil percobaan atau pengamatan dengan

grafik atau tabel atau diagram.

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Tiang neraca 1 Buah

2. Dudukkan neraca beralur 1 Buah

3. Lengan neraca beralur 1 Buah

4. Penggantung piring neraca 1 Buah

5. Piring neraca 1 Buah

6. Neraca pegas 1 Buah

7. Kubus alumunium 1 Buah

D. Prosedur Praktikum

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.

2. Rakitlah neraca seperti Gambar 10 dibawah ini. (dudukan neraca diletakkan pada alur

ke 14 dari piring neraca).

Page 188: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 108

Gambar 10. Rangkaian Neraca

3. Kaitkan piring neraca pada ujung sebelah kiri.

4. Letakkan kubus alumunium di atas piring neraca.

5. Kaitkan neraca pegas pada ujung sebelah kanan

6. Tariklah neraca pegas sehingga keadaan neraca dalam posisi seimbang.

7. Hitunglah besar gaya pada neraca pegas. Kemudian catat pada lembar pengamatan.

8. Hitunglah jumlah alur antara penggantung piring neraca dengan dudukan neraca

beralur.

9. Ulangi langkah di atas untuk dudukan neraca yang diletakkan pada alur ke 12 dan ke

10 dari piring neraca.

E. Lembar Pengamatan

Tabel hasil pengamatan

No

Jumlah alur neraca

dari piring neraca ke

dudukan neraca

Besar Gaya Tarik

pada Neraca

Pegas

Jumlah alur neraca

dari neraca pegas ke

dudukan neraca

1 14

2 12

3 10

Page 189: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 109

F. Bahan Diskusi

1. Jelaskan hubungan antara panjang lengan beban dan besarnya gaya tarik pada

neraca pegas!

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

2. Jelaskan hubungan antara panjang lengan kuasa dengan besarnya gya Tarik pada

neraca pegas?

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

3. Buatlah grafik yang menjelaskan hubungan antara :

a. Panjang lengan kuasa dengan besarnya gaya

b. Panjang lengan beban dengan besarnya gaya

G. Kesimpulan

........................................................................................................................................

........................................................................................................................................

........................................................................................................................................

........................................................................................................................................

Page 190: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 110

F2. Bidang Miring

Penggunaan bidang miring memiliki keuntungan yaitu dapat memindahkan benda ke

tempat yang lebih tinggi dengan gaya yang lebih kecil. Namun demikian, bidang miring juga

memiliki kelemahan, yaitu jarak yang di tempuh untuk memindahkan benda menjadi lebih

jauh. Prinsip kerja bidang miring juga dapat ditemukan pada beberapa perkakas, contohnya

kampak, pisau, pahat, obeng, dan sekrup.

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan bahwa bidang miring dapat

mempermudah memindahkan suatu benda.

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan menafsirkan pengamatan

(interpretasi)

Menghubung-hubungkan hasil pengamatan

dan menyimpulkan

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Kotak resonansi 1 Buah

2. Neraca pegas 1 Buah

3. Piring neraca 1 Buah

4. Penggantung piring neraca 1 Buah

5. Kubus kayu 1 Buah

6. Kubus alumunium 1 Buah

7. Papan plastik bidang miring 1 Buah

8. Penyangga bidang miring 2 Buah

D. Prosedur Praktikum

1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.

2. Angkatkah kotak resonansi dengan cara mengaitkan pengait neraca pegas dengan

kaitan pada kotak resonansi.

3. Hitunglah besar gaya pada neraca pegas.

4. Pasanglah papan bidang miring pada penyangga bidang miring dengan kemiringan 45⁰.

Page 191: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 111

5. Letakkan kotak resonansi pada bidang miring, kemudian angkat dan tarik tutup kotak

resonansi yang terkait pada neraca pegas dari bawah ke atas.

6. Hitunglah besarnya gaya pada neraca pegas

7. Pasanglah papan bidang miring pada penyangga bidang miring dengan kemiringan 30⁰.

Kemudian angkat dan tarik kotak resonansi yang terkait pada neraca pegas dari bawah

ke atas.

8. Hitunglah besarnya gaya pada neraca pegas.

E. Lembar Pengamatan

Tabel hasil pengamatan

No Keadaan Kotak Resonansi Besarnya Gaya Tarik

Neraca Pegas

1 Diangkat langsung ke atas tanpa bidang

miring

2 Diangkat melalui bidang miring dengan

kemiringan 45⁰

3 Diangkat melalui bidang miring dengan

kemiringan 30⁰

F. Bahan Diskusi

Jelaskan hubungan antara jarak yang ditempuh dan tinggi bidang miring dengan besarnya

gaya yang dihasilkan!

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

G. Kesimpulan

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

Page 192: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 112

F3. Katrol

Katrol merupakan roda yang berputar pada porosnya. Biasanya pada katrol juga

terdapat tali atau rantai sebagai penghubungnya. Berdasarkan cara kerjanya, katrol merupakan

jenis pengungkit karena memiliki titik tumpu, kuasa, dan beban. Katrol digolongkan menjadi

tiga, yaitu katrol tetap, katrol bebas, dan katrol majemuk.

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan bahwa katrol dapat mempermudah

mengangkat suatu benda.

B. Indikator KPS yang dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan menafsirkan pengamatan

(interpretasi)

Menghubung-hubungkan hasil pengamatan

dan menyimpulkan

C. Alat dan Bahan

1. Piring neraca 1 Buah

2. Penggantung piring neraca 1 Buah

3. Kubus kayu 1 Buah

4. Kubus alumunium 1 Buah

5. Tali (disediakan sendiri) Secukupnya

6. Katrol tunggal 1 Buah

7. Katrol ganda 1 Buah

8. Neraca pegas 1 Buah

D. Prosedur Praktikum

1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.

2. Gantunglah piring neraca pada neraca pegas kemudian letakkan kubus alumunium dan

kubus kayu pada piring neraca.

3. Hitunglah besarnya gaya pada neraca pegas.

4. Gantunglah katrol tunggal kemudian letakkan tali pada alur katrol.

Page 193: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 113

5. Ikatlah penggantung piring neraca pada salah satu ujung tali dan ujung tali lainnya

diikatkan pada neraca pegas.

6. Letakkan kubus kayu dan kubus alumunium pada piring neraca.

7. Tariklah neraca pegas sampai piring neraca bergerak.

8. Hitunglah besarnya gaya pada neraca pegas.

9. Lakukan langkah 4-8 pada katrol ganda.

E. Lembar Pengamatan

Tabel hasil pengamatan

No Keadaan Besarnya Gaya

1 Piring neraca digantungkan

langsung pada neraca pegas

2 Piring neraca ditarik dengan

katrol tunggal

3 Piring neraca ditarik dengan

katrol ganda

F. Bahan Diskusi

Jelaskan hubungan antara banyak katrol dan besarnya gaya yang dihasilkan!

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

G. Kesimpulan

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

Page 194: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 114

P4. Roda

Roda berporos merupakan roda yang dihubungkan dengan sebuah poros yang dapat

berputar bersama-sama. Roda berporos merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang

banyak ditemukan pada alat-alat seperti setir mobil, setir kapal, roda sepeda, roda kendaraan

bermotor, dan gerinda.

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan bahwa roda dapat mengurangi gaya

gesek benda

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan menafsirkan pengamatan

(interpretasi)

Menghubung-hubungkan hasil pengamatan

dan menyimpulkan

C. Alat dan Bahan

1. Kereta roda empat 2 Buah

2. Kotak resonansi 1 Buah

3. Neraca pegas 1 Buah

D. Prosedur Praktikum

1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.

2. Kaitkan neraca pegas dengan kotak resonansi, kemudian hitung besarnya gaya pada

neraca pegas apabila kotak tersebut ditarik.

3. Pasang kereta roda empat sebagai alat pengangkut kotak resonansi.

4. Kaitkan neraca pegas dengan kotak resonansi yang telah dipasang ketera roda empat,

kemudian hitung besarnya gaya pada neraca pegas apabila kotak tersebut ditarik.

Page 195: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 115

E. Lembar Pengamatan

Tabel hasil pengamatan

No Keadaan Besarnya Gaya

1 Kotak resonansi ditarik

langsung di atas meja

2 Kotak resonansi ditarik

menggunakan roda

F. Bahan Diskusi

Jelaskan hubungan antara penggunaan roda dengan besarnya gaya yang dihasilkan!

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

G. Kesimpulan

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

Page 196: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 116

Page 197: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 117

CAHAYA (C)

Cahaya merupakan gelombang eloktromagnetik, yaitu gelombang yang getarannya

adalah medan listrik dan medan magnet. Kita memerlukan cahaya untuk dapat melihat. Benda-

benda yang ada di sekitar kita dapat kita lihat apabila ada cahaya yang mengenai benda tersebut,

serta cahaya yang mengenai benda tersebut dipantulkan oleh benda ke mata. Walaupun benda

terkena cahaya, jika pantulannya terhalang dari mata kita, kita tidak dapat melihat benda

tersebut, misalnya suatu benda yang berada di balik tirai atau tembok.

Sifat-sifat Cahaya

A. Cahaya Merambat Lurus

Saat berjalan di kegelapan, kita memerlukan senter. Cahaya dari lampu senter arah

rambatannya berupa garis lurus. Atau ketika kita melihat cahaya matahari yang menerobos

masuk melalui genting. Kedua hal tersebut membuktikan bahwa cahaya merambat lurus.

Sifat cahaya yang selalu merambat lurus ini dimanfaatkan manusia pada pembuatan lampu

senter dan lampu kendaraan bermotor.

B. Cahaya Dapat Menembus Benda Bening

Bayangan terbentuk karena cahaya tidak dapat menembus suatu benda. Ketika cahaya

mengenai tubuhmu, cahaya tidak dapat menembus tubuhmu sehingga terbentuklah

bayangan. Begitu pula ketika cahaya mengenai rumahmu dan pohon yang besar. Bayangan

adalah daerah gelap yang terbentuk akibat cahaya tidak dapat menembus suatu

benda. Bayangan dibedakan menjadi dua, yakni bayangan nyata dan bayangan maya.

Bayangan maya (semu) adalah bayangan yang dapat dilihat mata, tapi tidak dapat ditangkap

pada layar, sedangkan bayangan nyata adalah bayangan yang dapat ditangkap layar.

C. Cahaya dapat dipantulkan

Pemantulan (refleksi) atau pencerminan adalah proses terpancarnya kembali cahaya dari

permukaan benda yang terkena cahaya. Pada benda yang permukaannya tidak rata, cahaya

yang datang dipantulkan dengan arah yang tidak beraturan. Pemantulan semacam ini

disebut pemantulan baur, atau pemantulan difus.

D. Cahaya Dapat Dibiaskan

Pembiasan adalah pembelokan arah rambat cahaya, saat melewati dua medium yang

berbeda kerapatannya. Pembiasan cahaya dimanfaatkan manusia dalam pembuatan

berbagai alat optik. Apabila cahaya merambat dari zat yang kurang rapat ke zat yang lebih

rapat, cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal.

Page 198: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 118

E. Cahaya dapat diuraikan

Cahaya putih seperti cahaya matahari termasuk jenis cahaya polikromatik.

Cahaya polikromatik adalah cahaya yang tersusun atas beberapa komponen warna. Cahaya

putih tersusun atas spektrum-spektrum cahaya yang berwarna merah, jingga, kuning, hijau,

biru, nila, dan ungu. Spektrum warna yang tidak dapat diuraikan lagi disebut

cahaya monokromatik.

C1. Cahaya Merambat Lurus

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan dan menyimpulkan bahwa cahaya

merambat lurus.

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan melakukan pengamatan

(observasi)

Menggunakan fakta yang relevan dan

memadai dari hasil pengamatan

Kemampuan berkomunikasi Menjelaskan hasil percobaan

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Karton berlubang 3 buah

2. Kertas HVS 1 buah

3. Senter 1 buah

4. Benang Secukupnya

D. Prosedur Praktikum

1. Letakkan karton berlubang di atas meja dengan posisi berdiri (dipegang) dan kertas

HVS (layar) juga dengan posisi berdiri (dipegang) dengan jarak ±30 cm dari karton

berlubang.

2. Nyalakan lampu senter, amati cahaya yang keluar dari celah lobang karton dan

tertangkap pada layar.

3. Ukurlah tinggi lubang karton dan tinggi berkas cahaya yang tertangkap pada layar

(dengan menggunakan penggaris/mistar)

4. Susun karton-karton berlubang seperti Gambar 11 berikut dan siapkan benang, lilin,

korek api.

Page 199: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 119

Gambar 11. Rangkaian Karton, Lilin dan Korek Api

5. Amati nyala lilin melalui lubang karton C.

6. Geserlah ketiga karton berlubang secara bergantian kekiri atau kekanan.

7. Pastikan ketiga lubang pada karton agar tetap segaris dengan cara menarik benang

melalui lobang-lobang tersebut

8. Amati apa yang terjadi, dapatkah kita melihat berkas cahaya nyala lilin dari lobang

karton C?

E. Lembar Pengamatan

1. Perbandingan tinggi lubang karton dan tinggi berkas cahaya

Tinggi Lubang Karton Tinggi Berkas Cahaya

2. Ketika lubang pada karton A, B dan C tersusun segaris dengan menggunakan benang,

maka dari lubang karton C berkas nyala lilin …………………….

3. Ketika karton berlobang digeser secara bergantian kekiri atau kekanan, maka dari lobang

karton C berkas cahaya nyala lilin…………………………

F. Bahan Diskusi

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

G. Kesimpulan

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

Page 200: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 120

C2. Cahaya dapat Menembus Benda Bening

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan dan menyimpulkan bahwa cahaya

dapat menembus benda bening.

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan menafsirkan pengamatan

(interpretasi)

Menghubung-hubungkan hasil pengamatan

dan menyimpulkan

Kemampuan mengelompokkan

(klasifikasi)

Mencari perbedaan dan perbedaan

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Lampu dan dudukannya 1 Buah

2. Kabel 3 Buah

3. Baterai 2 Buah

4. Dudukan baterai 1 Buah

5. Saklar 1 Buah

6. Kotak resonansi 1 Buah

7. Kertas putih (disediakan sendiri) 1 Lembar

8. Lensa 1 Buah

9. Uang logam (disediakan sendiri) 1 Buah

10. Plastik bening (disediakan sendiri) 1 Lembar

11. Karton tebal uk. 10 cm x 10 cm (disediakan sendiri) 1 Lembar

12. Gelas kimia 1 Buah

13. Piring neraca 1 Buah

14. Air Secukupnya

D. Prosedur Praktikum

1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk melaksanakan praktikum ini.

2. Rangkailah alat-alat sehingga lampu menyala.

3. Letakkan kotak resonansi yang telah dilapisi kertas putih di depan lampu yang menyala.

4. Amati cahaya lampu pada layar kertas putih.

5. Halangi cahaya lampu ke layar kertas putih berturut-turut dengan:

a. Lensa

Page 201: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 121

b. Uang logam

c. Plastik bening

d. Karton tebal

e. Gelas kimia kosong

f. Gelas kimia berisi air

g. Piring neraca

6. Amati cahaya lampu pada layar kertas putih.

7. Catat pada lembar pengamatan.

E. Lembar Pengamatan

1. Ketika cahaya lampu tidak dihalangi, maka adakah cahaya yang tampak pada layar

kertas putih?

2. Berilah tanda ceklis () sesuai dengan praktikum yang anda lakukan pada tabel di

bawah ini.

Benda yang

menghalangi

cahaya lampu

Cahaya terlihat

pada layar kertas

putih

Cahaya tidak

terlihat pada

layar kertas putih

Lensa

Uang logam

Plastik bening

Karton tebal

Gelas kimia kosong

Gelas kimia berisi air

Piring neraca

3. Kelompokkanlah benda-benda yang dapat menembus cahaya dan yang tidak dapat

menembus cahaya pada tabel di bawah ini:

Benda yang dapat

menembus cahaya

Benda yang tidak dapat

menembus cahaya

Page 202: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 122

F. Bahan Diskusi

Jelaskan perbedaan benda yang dapat ditembus dan tidak ditembus cahaya

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

G. Kesimpulan

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

C3. Cahaya dapat Dipantulkan

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan dan menyimpulkan bahwa cahaya

dapat dipantulkan.

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan menafsirkan pengamatan

(interpretasi)

Menghubung-hubungkan hasil pengamatan

dan menyimpulkan

Berkomunikasi

Memberikan/menggambarkan data empiris

hasil percobaan atau pengamatan dengan

grafik atau tabel atau diagram.

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Lampu dan dudukannya 1 Buah

2. Kabel 3 Buah

3. Baterai 2 Buah

4. Dudukan dua baterai 1 Buah

5. Saklar 1 Buah

6. Cermin datar 1 Buah

7. Kubus kayu 1 Buah

8. Kubus alumunium 1 Buah

Page 203: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 123

D. Prosedur Praktikum

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk melaksanakan praktikum ini.

2. Rangkailah alat-alat sehingga lampu menyala.

3. Letakkan kubus kayu dan kubus alumunium di depan lampu sehingga terbentuk berkas

cahaya melalui celah antara kedua kubus tersebut.

4. Amati berkas cahaya yang keluar melalui kedua celah kubus tersebut, kemudian catat

pada lembar pengamatan.

5. Kemudian tempatkan cermin datar pada salah satu sisi kubus alumunium.

6. Amati berkas cahaya yang kelar melalui celah yang terpantul pada kubus alumunium.

Kemudian catat pada lembar pengamatan.

7. Kemudian menempatkan cermin datar pada sisi kubus kayu.

8. Amati berkas cahaya yang kelar melalaui celah yang terpantul pada kubus kayu.

Kemudian catat pada lembar pengamatan.

E. Lembar Pengamatan

1. Gambarkanlah arah berkas cahaya yang keluar dari celah antara kedua kubus ketika

tidak ada cermin datar!

2. Gambarkanlah arah berkas cahaya yang keluar dari celah antara kedua kubus saat

cermin datar ditempatkan pada sisi kubus aluminium!

Page 204: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 124

3. Gambarkanlah arah berkas cahaya yang keluar dari celah antara kedua kubus saat

cermin datar ditempatkan pada sisi kubus kayu!

F. Bahan Diskusi

Jelaskan peristiwa yang terjadi saat cermin diletakkan di antara berkas cahaya seperti pada

praktikum di atas?

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

G. Kesimpulan

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

C4. Cahaya dapat Dibiaskan

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan dan menyimpulkan bahwa cahaya

dapat dibiaskan jika cahaya menembus dari satu zat ke zat yang berbeda kerapatannya.

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan menafsirkan pengamatan

(interpretasi)

Menghubung-hubungkan hasil pengamatan

dan menyimpulkan

Kemampuan melakukan pengamatan

(observasi)

Menggunakan fakta yang relevan dan

memadai dari hasil pengamatan

Page 205: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 125

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Lampu dan dudukannya 1 Buah

2. Kabel 3 Buah

3. Baterai 2 Buah

4. Dudukan dua baterai 1 Buah

5. Saklar 1 Buah

6. Gelas kimia 1 Buah

7. Labu erlenmeyer 1 Buah

8. Sumbat karet 1 Buah

9. Tutup gelas kimia 1 Buah

10. Teropong 1 Buah

11. Corong 1 Buah

12. Kubus 2 Buah

D. Prosedur Praktikum

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk melaksanakan praktikum ini.

2. Rangkailah alat-alat sehingga lampu menyala.

3. Masukkan lampu ke salah satu lubang pada sumbat karet.

4. Pasanglah tutup gelas kimia yang telah terpasang teropong pada gelas kimia.

5. Letakkan gelas kimia tersebut di atas dua buah kubus.

6. Arahkan lampu yang telah terpasang pada salah satu lubang sumbat karet ke teropong.

7. Amati cahaya yang terdapat pada gelas kimia tersebut dan catat pada lembar

pengamatan.

8. Pada saat keadaan lampu menyala, amati gerak cahaya lampu pada gelas kimia yang

diisi air secara perlahan-lahan sampai penuh menggunakan corong.

9. Catat hasil pengamatan pada lembar pengamatan.

E. Lembar Pengamatan

Tabel hasil pengamatan

Letak berkas cahaya

Gelas kimia kosong

Gelas kimia berisi air

Page 206: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 126

F. Bahan Diskusi

Jelaskan peristiwa yang terjadi pada percobaan di atas?

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

G. Kesimpulan

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

C5. Cahaya dapat Diuraikan

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan dan menyimpulkan bahwa sinar

matahari dapat diuraiakan menjadi beberapa warna cahaya.

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan menafsirkan pengamatan

(interpretasi)

Menghubung-hubungkan hasil pengamatan

dan menyimpulkan

Kemampuan melakukan pengamatan

(observasi)

Menggunakan fakta yang relevan dan

memadai dari hasil pengamatan

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Senter (disediakan sendiri) 1 Buah

2. Cermin datar 1 Buah

3. Bejana serbaguna 1 Buah

4. Kertas putih (disediakan sendiri) 1 Lembar

5. Air Secukupnya

D. Prosedur Praktikum

1. Siapkan alat dan bahan praktikum yang dipergunakan untuk melaksanakan praktikum

ini.

2. Letakkan cermin datar di dalam bejana serbaguna kosong dengan posisi miring.

Page 207: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 127

3. Arahkan sinar yang berasal dari senter ke arah cermin datar tersebut.

4. Atur sedemikian rupa sehingga pantulan sinar yang berasal dari senter dapat mengenai

kertas putih.

5. Amati apa yang tampak pada kertas putih tersebut kemudian catat pada lembar

pengamatan.

6. Isilah air ke bejana serbaguna yang telah terdapat cermin datar di dalamnya secara

perlahan-lahan.

7. Tunggu hingga airnya menjadi tenang.

8. Kemudian arahkan sinar yang berasal dari senter ke arah cermin datar.

9. Atur sedemikian rupa sehingga pantulan sinar yang berasal dari senter dapat mengenai

kertas putih.

10. Amati apa yang tampak pada kertas putih tersebut kemudian catat pada lembar

pengamatan.

E. Lembar Pengamatan

Tabel hasil pengamatan

Bejana berisi air Bejana kosong

Warna cahaya pada

kertas putih

F. Bahan Diskusi

Jelaskan peristiwa yang terjadi pada percobaan di atas?

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

G. Kesimpulan

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

Page 208: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 128

C6. Ukuran dan Bentuk Bayangan Benda

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan dan menyimpulkan bahwa ukuran

dan bentuk bayangan suatu benda ditentukan oleh letak sumber cahaya terhadap benda itu.

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan menafsirkan pengamatan

(interpretasi)

Menghubung-hubungkan hasil pengamatan

dan menyimpulkan

Kemampuan berkomunikasi

Memberikan/menggambarkan data empiris

hasil percobaan atau pengamatan dengan

grafik atau tabel atau diagram.

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Lampu dan dudukannya 1 Buah

2. Kabel 3 Buah

3. Baterai 2 Buah

4. Dudukan dua baterai 1 Buah

5. Saklar 1 Buah

6. Kotak resonansi 1 Buah

7. Kertas putih (disediakan sendiri) 1 Lembar

8. Batang bayang-bayang 1 Buah

9. Mistar plastik (disediakan sendiri) 1 Buah

D. Prosedur Praktikum

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk melaksanakan praktikum ini.

2. Rangkailah alat-alat sehingga lampu menyala.

3. Letakkan kotak resonansi yang telah dilapisi kertas putih di depan lampu yang menyala.

4. Aturlah jarak batang bayang-bayang ke layar kertas putih 6 cm.

5. Atur pula jarak lampu ke batang bayang-bayang berturut-turut:

a. 5 cm

b. 7 cm

c. 9 cm

d. 11 cm

e. 13 cm

Page 209: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 129

6. Amati bayangan yang tampak pada layar kertas putih kemudian ukur tinggi bayangan

tersebut.

E. Lembar Pengamatan

Hasil Pengamatan Tinggi Bayangan

Jarak lampu ke batang

bayang-bayang

Tinggi bayangan (cm)

5 cm

7 cm

9 cm

11 cm

13 cm

F. Bahan Diskusi

Buatlah grafik yang menggambarkan hubungan antara jarak lampu ke batang bayang-

bayang dengan tinggi bayangan!

G. Kesimpulan

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

Page 210: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 130

C7. Pembentukkan Bayangan oleh Cermin Datar

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan dan menyimpulkan tentang

bayangan yang terbentuk oleh cermin datar

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan menafsirkan pengamatan

(interpretasi)

Menemukan pola atau keteraturan dari satu

seri pengamatan

Kemampuan meramalkan (prediksi) Menggunakan pola-pola hasil pengamatan

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Cermin datar 2 Buah

2. Lilin (disediakan sendiri) 1 Buah

3. Busur 1 Buah

4. Korek api (disediakan sendiri) Secukupnya

D. Prosedur Praktikum

1. Letakkan cermin datar seperti Gambar 12 berikut

Gambar 12. Rangkaian Alat Cermin Datar

2. Letakkan cermin pada sudut 30⁰. Kemudian letakkan benda di depan cermin, tepat

ditengah cermin.

3. Amati jumlah bayangan yang terbentuk, catat jumlah bayangan pada tabel pengamatan

4. Ulangi langkah 2 sampai 4 dengan sudut 60⁰, 90⁰, dan 120⁰.

Page 211: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 131

E. Lembar Pengamatan

Tabel jumlah bayangan cermin

No. Besar Sudut Jumlah bayangan

1. 30⁰

2. 60⁰

3. 90⁰

4. 120⁰

F. Bahan Diskusi

1. Jelaskan hubungan antara besar sudut dengan jumlah bayangan!

........................................................................................................................................

........................................................................................................................................

2. Jika besar sudut diperbesar, berapa perkiraan jumlah bayangan yang dihasilkan?

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

G. Kesimpulan

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

Page 212: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 132

Page 213: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 133

SUHU DAN KALOR (K)

Suhu merupakan ukuran atau derajat panas atau dinginnya suatu benda atau sistem.

Kalor adalah bentuk energi yang dapat berpindah karena adanya perbedaan suhu. Alat ukur

suhu disebut termometer. Setiap benda atau zat, baik itu zat padat, zat cair, ataupun gas akan

memuai (mengalami pertambahan panjang, luas, atau volume) ketika dipanaskan, dan

sebaliknya, ketika benda atau zat tersebut didinginkan akan menyusut (mengalami

pengurangan panjang, luas, atau volume). Pemuaian zat padat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

pemuaian panjang, pemuaian luas, dan pemuaian volume. Apabila zat padat dipanaskan, zat

padat itu akan memuai ke segala arah. Artinya, ukuran panjang, luas, dan volumenya menjadi

bertambah. Untuk benda padat yang berbentuk batang dengan luas penampang kecil, misalnya

jarum jahit, kita hanya dapat memperhatikan pemuaian panjang saja.. Pemuaian zat cair adalah

pemuaian ruang (volume). Pertambahan volume zat cair jika dipanaskan disebut muai ruang.

Muai zat cair dapat diselidiki dengan alat dilatometer, yaitu sebuah labu yang mempunyai pipa

kecil berskala.

Ada 3 cara perpindahan kalor yaitu secara konduksi, konveksi dan radiasi. Konduksi

adalah perpindahan kalor melalui suatu perantara zat tanpa disertai perpindahan bagian-bagian

dari zat itu. Konveksi merupakan perpindahan kalor (panas) yang disertai dengan berpindahnya

zat perantara. Contoh konveksi dalam kehidupan sehari-hari dapat anda lihat pada proses

pemasakan air. Saat air dimasak maka air bagian bawah akan lebih dulu panas, saat air bawah

panas maka akan bergerak ke atas (dikarenakan terjadinya perubahan masa jenis air) sedangkan

air yang di atas akan bergerak kebawah begitu seterusnya sehingga keseluruhan air memiliki

suhu yang sama. Selain itu contoh konveksi yang lain juga dapat ditemui pada ventilasi ruangan

dan cerobong asap. Radiasi merupakan proses terjadinya perpindahan panas (kalor) tanpa

menggunakan zat perantara. Contoh radiasi adalah matahari memancarkan panas ke bumi dan

api yang memancarkan hangat ke tubuh manusia. Kalor dapat di radiasikan melalui bentuk

gelombang cahaya, gelombang radio dan gelombang elektromagnetik. Radiasi juga dapat

dikatakan sebagai perpindahan kalor melalui media atau ruang yang akhirnya diserap oleh

benda lain.

Page 214: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 134

K1. Pemuaian Zat Padat

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan benda padat memuai bila

dipanaskan.

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan melakukan pengamatan

(observasi)

Menggunakan fakta yang relevan dan

memadai dari hasil pengamatan

Kemampuan menafsirkan pengamatan

(interpretasi)

Menyimpulkan

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Peralatan muai panjang 1 Set

2. Batang alumunium 1 Buah

3. Mistar (disediakan sendiri) 1 Buah

D. Prosedur Praktikum

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan

2. Mengukur panjang awal batang alumunium.

3. Letakkan batang alumunium pada peralatan muai panjang.

4. Nyalakan pembakar dan biarkan selama 15 menit. Kemudian matikan pembakar.

5. Segera ukur panjang batang alumunium setelah dipanasi. Catat pada lembar

pengamatan.

E. Lembar Pengamatan

1. Tabel panjang batang aluminium

Panjang batang aluminium (cm)

Sebelum dipanaskan

Setelah dipanaskan

Page 215: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 135

F. Bahan Diskusi

Jelaskan mengapa terdapat perbedaan panjang batang aluminium sebelum dan setelah

dipanaskan!

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

G. Kesimpulan

Apa kesimpulan dari praktikum di atas?

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

K2. Pemuaian Zat Cair

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan bahwa zat cair memuai bila

dipanaskan.

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan melakukan pengamatan

(observasi)

Menggunakan indera penglihat, pembau,

pendengar, pengecap dan peraba pada

waktu pengamatan

Kemampuan menafsirkan pengamatan

(interpretasi)

Menyimpulkan

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Labu erlenmayer 1 Buah

2. Pipa kapiler 1 Buah

3. Sumbat karet 1 Buah

4. Lampu spiritus 1 Buah

5. Jembatan pembakar 1 Buah

6. Kasa pembahar 1 Buah

7. Termometer 1 Buah

8. Air Secukupnya

Page 216: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 136

D. Prosedur Praktikum

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

2. Isilah labu erlenmeyer dengan 100 ml.

3. Pasanglah termometer pada salah satu lubang pada sumbat karet dan pipa kapiler pada

lubang lainnya.

4. Tutuplah labu erlenmeyer menggunakan sumbat karet yang telah dipasang termometer

dan pipa kapiler.

5. Catatlah suhu awal pada termometer dan tinggi awal air pada pipa kapiler sebelum

dipanaskan.

6. Letakkan lampu spiritus di bawah jembatan pembakar dan letakkan kasa di atas

jembatan pembakar.

7. Panaskan labu erlenmayer yang berisi air selama 10 menit.

8. Amati dan catatlah suhu akhir pada termometer dan tinggi akhir air pada pipa kapiler

setelah dipanaskan.

E. Lembar Pengamatan

Tabel panjang tinggi dan suhu air di pipa kapiler

No Keadaan Suhu air Tinggi air

1 Sebelum dipanaskan

2 Sesudah dipanaskan

F. Bahan Diskusi

Jelaskan mengapa terdapat perbedaan tinggi air pada pipa kapiler sebelum dan sesudah

dipanaskan!

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

G. Kesimpulan

Apa kesimpulan dari praktikum di atas?

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

Page 217: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 137

K3. Panas dapat Berpindah secara Konduksi

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini dapat disimpulkan bahwa benda padat dapat menghantarkan panas

dengan cara konduksi

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan melakukan pengamatan

(observasi)

Menggunakan indera penglihat, pembau,

pendengar, pengecap dan peraba pada

waktu pengamatan

Kemampuan menafsirkan pengamatan

(interpretasi)

Menyimpulkan

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Lampu spiritus 1 Buah

2. Kubus alumunium 1 Buah

3. Kubus kayu 1 Buah

4. Sumbat karet 1 Buah

5. Anak timbangan 10 g 1 Buah

6. Batang alumunium 1 Buah

7. Lidi/tusuk sate (disediakan sendiri) 2 Buah

D. Prosedur Praktikum

1. Pegang salah satu ujung lidi dan batang muai sebelum dipanaskan. Kemudian

panaskan kedua benda tersebut dengan lampu spiritus, lalu pegang dan rasakan benda

mana yang lebih panas. Amatilah dan catat hasil pengamatanmu pada lembar

pengamatan.

2. Pegang kubus kayu dan kubus alumunium yang diapitkan ke batang muai sebelum

dipanaskan. Kemudian panaskan kedua benda tersebut dengan lampu spiritus, lalu

pegang dan rasakan benda mana yang lebih panas. Amatilah dan catat hasil

pengamatanmu pada lembar pengamatan.

3. Pegang sumbat karet dan anak timbangan yang diapitkan ke batang muai sebelum

dipanaskan. Kemudian panaskan kedua benda tersebut dengan lampu spiritus, lalu

pegang dan rasakan benda mana yang lebih panas. Amatilah dan catat hasil

pengamatanmu pada lembar pengamatan.

Page 218: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 138

E. Lembar Pengamatan

Sebelum dipanaskan Sesudah dipanaskan

Batang alumunium

dan lidi

Kubus kayu dan

kubus alumunium

Sumbat karet dan

anak timbangan

F. Bahan Diskusi

Tuliskan benda yang dapat menghantarkan dengan baik?

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

Jelaskan peristiwa perpindahan pans yang terjadi pada praktikum di atas?

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

G. Kesimpulan

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

K4. Panas dapat Berpindah secara Konveksi

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini dapat disimpulkan bahwa panas dapat berpindah secara konveksi.

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan melakukan pengamatan

(observasi)

Menggunakan indera penglihat, pembau,

pendengar, pengecap dan peraba pada

waktu pengamatan

Kemampuan menafsirkan pengamatan

(interpretasi)

Menyimpulkan

Page 219: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 139

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Gelas kimia 1 Buah

2. Lampu spiritus 1 Buah

3. Jembatan pembakar 1 Buah

4. Kasa 1 Buah

5. Lilin (disediakan sendiri) 1 Buah

6. Air Secukupnya

7. Serbuk gergaji Secukupnya

8. Pintalan kertas (disediakan sendiri) 1 Buah

9. Semprong 1 Buah

10. Sekat karton berbentuk T (disediakan sendiri) 1 Buah

D. Prosedur Praktikum

Praktikum I

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

2. Isilah gelas kimia dengan air sampai ½ bagian kemudian taburkan serbuk gergaji.

3. Amatilah dan catat hasil pengamatanmu pada lembar pengamatan.

4. Panaskan gelas kimia yang berisi air dan serbuk gergaji.

5. Amatilah dan catat hasil pengamatanmu pada lembar pengamatan.

Praktikum II

1. Tutuplah lilin dengan semprong yang telah diberi sekat berbentuk T kemudian dekatkan

pintalan kertas berasap pada atas semprong.

2. Amatilah dan catat hasil pengamatanmu pada lembar pengamatan.

3. Nyalakan lilin dan tutup kembali dengan menggunakan semprong yang telah di beri

sekat berbentuk T. Dan dekatkan pintalan kertas berasap pada atas semprong.

4. Amatilah dan catat hasil pengamatanmu pada lembar pengamatan.

Page 220: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 140

E. Lembar Pengamatan

Praktikum I

Keadaan Serbuk

Gergaji Arah aliran

Sebelum

Dipanaskan

Sesudah

Dipanaskan

Praktikum II

Arah Aliran Asap

Lilin Mati

Lilin Nyala

F. Bahan Diskusi

Mengapa serbuk gergaji dapat berputar saat dipanaskan

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

Mengapa terdapat perbedaan arah aliran asap pada saat lilin mati dan lilin menyala?

................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

G. Kesimpulan

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

Page 221: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 141

K5. Panas dapat Berpindah secara Radiasi

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini dapat disimpulkan bahwa panas dapat berpindah secara radiasi.

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan melakukan pengamatan

(observasi)

Menggunakan indera penglihat, pembau,

pendengar, pengecap dan peraba pada

waktu pengamatan

Kemampuan menafsirkan pengamatan

(interpretasi)

Menyimpulkan

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Gelas kimia 1 Buah

2. Termometer 1 Buah

3. Air panas Secukupnya

D. Prosedur Praktikum

1. Letakkan atau dekatkan bagian punggung telapak tangan ke bagian gelas kimia yang

kosong dengan jarak kira-kira 1 cm. Tulis respon yang dirasakan punggung telapak

tangan pada lembar pengamatan.

2. Letakkan atau dekatkan punggung telapak tangan ke bagian samping gelas kimia kosong

dengan jarak kira-kira 1 cm. Tulis respon yang dirasakan punggung telapak tangan pada

lembar pengamatan.

3. Kemudian dekatkan termometer ke bagian bawah gelas kosong dengan jarak kira-kira 1

cm. Amati suhu pada thermometer dan catat hasil pengamatanmu pada lembar

pengamatan.

4. Dekatkan termometer ke bagian samping gelas kimia yang kosong dengan jarak kira-

kira 1 cm. Amati suhu pada thermometer dan catat hasil pengamatanmu pada lembar

pengamatan.

5. Dekatkan punggung telapak tangan ke bagian bawah gelas kimia yang berisi air panas

(mendidih) dengan jarak kira-kira 1cm. Amati dan catat hasil pengamatanmu pada

lembar pengamatan.

Page 222: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 142

6. Setelah itu dekatkan termometer ke bagaian bawah gelas kimia yang berisi air panas

(mendidih) dengan jarak kira-kira 1 cm. Tulis respon yang dirasakan punggung telapak

tangan pada lembar pengamatan.

7. Dekatkan punggung telapak tangan kebagian samping gelas kimia yang berisi air panas

(mendidih) dengan jarak kira-kira 1cm. Tulis respon yang dirasakan punggung telapak

tangan pada lembar pengamatan.

8. Kemudian dekatkan termometer ke bagian bawah gelas kimia yang berisi air panas

(mendidih) dengan jarak kira-kira 1 cm. Amati suhu pada thermometer dan catat hasil

pengamatanmu pada lembar pengamatan

9. Dekatkan termometer ke bagian samping gelas kimia yang berisi air panas (mendidih)

dengan jarak kira-kira 1 cm. Amati suhu pada thermometer dan catat hasil

pengamatanmu pada lembar pengamatan.

E. Lembar Pengamatan

Bawah Gelas Kimia Samping gelas kimia

Kosong Berisi Air

Panas Kosong

Berisi Air

Panas

Punggung

Tangan

Terasa

Skala Pada

Termometer

F. Bahan Diskusi

Jelaskan mengapa panas dapat terasa pada punggung tangan meski tidak bersentuhan

langsung dengan gelas kimia!

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

G. Kesimpulan

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

Page 223: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 143

MAGNET (M)

Magnet berasal dari bahasa yunani, yaitu maknes. Maknes berarti batu dari magnesia

itu, suatu daerah kecil di Asia. Dahulu, di tempat itulah orang pertama kali menemukan batu

yang mampu menarik besi, batu itu kemudian diberi nama magnet. Benda magnetis atau benda

magnetik artinya benda yang memiliki sifat seperti magnet. Benda magnetis dapat menarik

benda lain dari logam dan dapat dijadikan magnet. Benda nonmagnet, artinya benda yang tidak

memiliki sifat seperti magnet. Sehingga tidak dapat menarik benda lain. Namun demikian tidak

semua besi dapat ditarik magnet, maka berikut adalah sifat-sifat magnet:

1. Magnet memiliki gaya yang dapat menarik dan menembus benda-benda tertentu

2. Kutub-kutub magnet senama tolak menolak dan kutub-kutub magnet tidak senama tarik

menarik

3. Besi dan baja dapat dibuat menjadi magnet dengan cara induksi gosokkan dan aliran listrik

M1. Magnet Memiliki Gaya yang dapat Menarik dan Menembus Benda-Benda Tertentu

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan bahwa:

1. Magnet dapat menarik benda-benda yang mengandung besi atau baja.

2. Gaya tarik magnet yang paling kuat terletak pada kutub-kutubnya.

3. Semakin dekat kutub magnet terhadap terhadap suatu benda maka semakin

kekuatan menariknya.

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan melakukan pengamatan

(observasi)

Menggunakan fakta yang relevan dan

memadai dari hasil pengamatan

Kemampuan menafsirkan pengamatan

(interpretasi)

Menghubung-hubungkan hasil pengamatan

dan menyimpulkan

Kemampuan mengelompokkan

(klasifikasi)

Mencari persamaan dan perbedaan

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Magnet batang 1 Pasang

2. Tabung reaksi 1 Buah

3. Kubus kayu 1 Buah

4. Kubus alumunium 1 Buah

Page 224: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 144

5. Paper clip (disediakan sendiri) 1 Buah

6. Anak timbangan 1 Buah

7. Sumbat karet 1 Buah

8. Jarum pentul (disediakan sendiri) 1 Buah

9. Pulpen (disediakan sendiri) 1 Buah

10. Paku kecil 1 Buah

11. Mistar plastik (disediakan sendiri) 1 Buah

D. Prosedur Praktikum

Praktikum 1

1. Siapkan alat dan bahan praktikum yang diperlukan untuk melaksanakan praktikum

ini.

2. Dekatkan satu persatu secara bergantian tabung reaksi, kubus kayu, kubus

alumunium, paper clip, anak timbangan, sumbat karet, jarum pentul, pulpen dan paku

kecil dengan kutub magnet.

3. Amati yang terjadi dengan bahan-bahan yang didekatkan dengan kutub magnet dan

catat pada lembar pengamatan.

Praktikum 2

1. Berilah tanda A, B, C, D dan E pada magnet.

2. Dekatkan paku kecil secara bergantian pada titik magnet A, B, C, D dan E.

3. Amati yang terjadi pada paku kecil saat di dekatkan ke titik A, B, C, D dan E

kemudian catat pada lembar pengamatan.

Praktikum 3

1. Letakkan paper clip di samping mistar plastik pada jarak 0 cm. Kemudian magnet

didekatkan secara perlahan pada ujung paper clip, sehingga paper clip tertarik.

2. Amatilah yang terjadi pada paper clip tersebut dan ukurlah jarak yang dibutuhkan

hingga paper clip tersebut tertarik oleh magnet dan catatlah pada lembar pengamatan.

Page 225: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 145

E. Lembar Pengamatan

Praktikum 1

Tabel jenis benda yang dapat di tarik magnet

No Nama Benda Dapat Ditarik

Magnet

Tidak Dapat

Ditarik Magnet

1 Tabung reaksi

2 Kubus kayu

3 Kubus alumunium

4 Paper clip

5 Anak timbangan

6 Sumbat karet

7 Jarum pentul

8 Pulpen

9 Paku kecil

Praktikum 2

Bagian

magnet

Keadaan paku

Ditarik Tidak ditarik

A

B

C

D

E

Praktikum 3

Saat paper clip didekatkan dengan magnet sehingga paper clip akan tertarik, maka

jarak yang dibutuhkan agar paper clip tertarik?

........................................................................................................................................

........................................................................................................................................

F. Bahan Diskusi

1. Kelompokkan benda-benda pada Praktikum 1 berdasarkan sifat kemagnetannya!

.......................................................................................................................................

.......................................................................................................................................

.......................................................................................................................................

.......................................................................................................................................

Page 226: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 146

2. Pada Praktikum 2 Bagian mana yang dapat menarik paku dengan kuat? Mengapa

demikian?

.......................................................................................................................................

.......................................................................................................................................

.......................................................................................................................................

G. Kesimpulan

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

M2. Kutub-Kutub Magnet Senama Tolak Menolak dan Kutub-Kutub Magnet Tidak

Senama Tarik Menarik

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikun ini mahasiswa dapat membuktikan bahwa kutub-kutub magnet senama

tolak-menolak dan kutub-kutub magnet yang tidak senama saling tarik-menarik.

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan melakukan pengamatan

(observasi)

Menggunakan fakta yang relevan dan

memadai dari hasil pengamatan

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Magnet batang 1 Pasang

2. Roda kecil 2 Buah

D. Prosedur Praktikum

1. Siapkan alat dan bahan praktikum yang diperlukan untuk melaksanakan praktikum

ini.

2. Beri tanda pada ujung-ujung magnet yaitu U dan S.

3. Letakkan masing-masing magnet batang pada roda kecil.

4. Dekatkan ujung-ujung magnet yang senama yaitu U dengan U.

5. Amati apa yang terjadi pada ujung magnet senama (U dengan U) yang didekatkan

kemudian catat pada lembar pengamatan.

Page 227: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 147

6. Ubahlah posisi magnet sehingga ujung-ujung magnet yang senama yaitu S dengan S

saling berdekatan.

7. Amati apa yang terjadi pada ujung magnet senama (S dengan S) yang didekatkan

kemudian catat pada lembar pengamatan.

8. Ubahlah posisi magnet sehingga ujung-ujung magnet yang tidak senama yaitu U

dengan S saling berdekatan.

9. Amati apa yang terjadi pada ujung magnet yang tidak senama yaitu U dengan S yang

didekatkan kemudian catat pada lembar pengamatan.

E. Lembar Pengamatan

No Keadaan Tolak Menolak Tarik Menarik

1 Ujung Magnet U dengan U

2 Ujung Magnet S dengan S

3 Ujung Magnet U dengan S

F. Bahan Diskusi

Jelaskan mengapa kutub magnet senama tolak menolak dan tidak senama Tarik menarik!

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

G. Kesimpulan

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

Page 228: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 148

M3. Cara-Cara Membuat Magnet

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat menjelaskan cara-cara membuat magnet

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan melakukan pengamatan

(observasi)

Menggunakan fakta yang relevan dan

memadai dari hasil pengamatan

Kemampuan menafsirkan pengamatan

(interpretasi)

Menghubung-hubungkan hasil pengamatan

dan menyimpulkan

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Paku besar 1 buah

2. Magnet batang 1 pasang

3. Kabel 2 buah

4. Batu baterai 2 buah

5. Dudukan baterai 1 buah

6. Kawat tembaga secukupnya

7. Paku kecil 1 buah

D. Prosedur Praktikum

Praktikum 1

1. Siapkan alat dan bahan praktikum yang diperlukan untuk melaksanakan praktikum

ini.

2. Dekatkan paku besar pada paku kecil. Amati apa yang terjadi pada paku kecil

kemudian catat pada lembar pengamatan.

3. Dekatkan magnet batang pada pangkal paku besar, kemudian ujung paku besar

didekatkan pada paku kecil. Amati apa yang terjadi kemudian catat pada lembar

pengamatan.

Praktikum 2

1. Dekatkan paku besar pada paku kecil. Amati apa yang terjadi pada paku kecil

kemudian catat pada lembar pengamatan

2. Gosokkan beberapa kali paku besar ke magnet batang dengan satu arah, kemudian

dekatkan paku yang telah di gosokkan dengan magnet batang ke paku kecil. Amati

apa yang terjadi pada paku kecil kemudian catat pada lembar pengamatan.

Page 229: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 149

Praktikum 3

1. Dekatkan paku besar pada paku kecil. Amati apa yang terjadi pada paku kecil

kemudian catat pada lembar pengamatan

2. Pasang baterai pada dudukan baterai, kemudian menghubungkan kabel ke pada

dudukan baterai.

3. Lilitkan kawat tembaga pada paku besar, kemudian jepitkan kabel keujung-ujung

paku besar, tunggu beberapa saat kemudian dekatkan ujung paku besar pada paku

kecil. Amati apa yang terjadi pada paku kecil kemudian catat pada lembar

pengamatan.

E. Lembar Pengamatan

Praktikum 1

Berilah tanda ceklis () sesuai dengan praktikum yang anda lakukan pada tabel di bawah

ini

No Keadaan Keadaan Paku Kecil

Tidak Tertarik Tertarik

1 Sebelum paku besar

didekatkan dengan magnet

2 Sesudah paku besar

didekatkan dengan magnet

Praktikum 2

Berilah tanda ceklis () sesuai dengan praktikum yang anda lakukan pada tabel di bawah

ini.

No Keadaan Keadaan Paku Kecil

Tidak Tertarik Tertarik

1 Sebelum paku besar

digosokkan dengan magnet

2 Sesudah paku besar digosokkan

dengan magnet

Page 230: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 150

Praktikum 3

Berilah tanda ceklis () sesuai dengan praktikum yang anda lakukan pada tabel di bawah

ini.

No Keadaan Keadaan Paku Kecil

Tidak Tertarik Tertarik

1 Sebelum paku besar dilitkan

dengan kabel

2 Sesudah paku besar dilitkan

dengan kabel

F. Bahan Diskusi

1. Cara membuat magnet seperti praktikum 1 disebut………………….

2. Cara membuat magnet seperti praktikum 2 disebut…………………

3. Cara membuat magnet seperti praktikum 3 disebut………………….

4. Jelaskan pengaruh jumlah lilitan kawat terhadap kekuatan magnet pada praktikum 3!

.......................................................................................................................................

.......................................................................................................................................

G. Kesimpulan

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

Page 231: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 151

LISTRIK (L)

Arus listrik adalah mengalirnya elektron secara terus menerus dan berkesinambungan

pada konduktor akibat perbedaan jumlah elektron pada beberapa lokasi yang jumlah

elektronnya tidak sama. satuan arus listrik adalah Ampere. Arus listrik bergerak dari terminal

positif (+) ke terminal negatif (-), sedangkan aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran

elektron yang bergerak dari terminal negatif (-) ke terminal positif (+), arah arus listrik

dianggap berlawanan dengan arah gerakan elektron.

A. Arus listrik dalam rangkaian tertutup dapat menyalakan lampu

Rangkaian listrik adalah susunan komponen-komponen elektronika yang dirangkai dengan

sumber tegangan menjadi satu kesatuan yang memiliki fungsi dan kegunaan tertentu. Arus

listrik dalam suatu rangkaian listrik hanya dapat mengalir jika rangkaian listrik tersebut

berada dalam keadaan tertutup. Berikut adalah ilustrasi rangkaian listrik:

Gambar 13. Rangkaian Terbuka dan Rangkaian Tertutup

Dari simulasi rangkaian listrik di atas, lampu akan menyala apabila rangkaian berada dalam

kondisi tertutup (tersambung dengan saklar). Lampu menyala karena dalam rangkaian

tersebut mengalir arus listrik sebesar I.

Arus listrik dalam suatu rangkaian listrik hanya dapat mengalir jika rangkaian listrik

tersebut berada dalam keadaan tertutup. Rangkaian listrik disebut juga untaian

listrik/hubungan listrik. Rangkaian listrik dapat pula diartikan sebagai sejumlah alat-alat

listrik seperti misalnya stop kontak, saklar, tombol, fitting, bola lampu. Rangkaian listrik

dapat berupa rangkaian Terbuka atau rangkaian Tertutup. Rangkaian Terbuka tidak dapat

mengalirkan arus karena jalannya arus diputus (dibuka). Sedangkan rangkaian tertutup

dapat mengalir pada beban dan juga pada sumber. Pada beban, arus mengalir dari kutub

positif menuju kutub negatif. Sedangkan di dalam sumber, arus mengalir dari kutub negatif

positif menuju kutub positif.

Page 232: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 152

B. Rangkaian Seri dan Paralel

1. Rangkaian Seri

Rangkaian seri terdiri dari dua atau lebih beban listrik yang dihubungkan ke satu daya

lewat satu rangkaian. Rangkaian seri dapat berisi banyak beban listrik dalam satu

rangkaian. Dua buah elemen berada dalam susunan seri jika mereka hanya memiliki

sebuah titik utama yang tidak terhubung menuju elemen pembawa arus pada suatu

jaringan. Karena semua elemen disusun seri, maka jaringan tersebut disebut rangkaian

seri. Dalam rangkaian seri, arus yang lewat sama besar pada masing-masing elemen

yang tersusun seri.

2. Rangkaian Paralel

Rangkaian Paralel merupakan salah satu yang memiliki lebih dari satu bagian garis edar

untuk mengalirkan arus. Masing-masing rangkaian dapat dihubung-putuskan tanpa

mempengaruhi rangkaian yang lain.

C. Arus Listrik dapat Mengalir Melalui Benda-Benda Tertentu

Arus listrik dapat mengalir melalui suatu penghantar yang berasal dari bahan-bahan tertentu

saja Lampu dapat menyala apabila kabel di hubungkan pada benda-benda logam, karena

benda logam mengantarkan arus listrik, sebaliknya lampu akan padam jika dihubungkan

dengan benda yang terbuat bukan dari logam. Zat atau bahan yang mudah menghantarkan

arus listrik disebut konduktor atau penghantar, misalnya perak, tembaga, besi, baja, dan

timah. Benda yang tidak dapat menghantarkan arus listrik disebut isolator, misalnya plastik,

karet, kaca, dan kayu kering.

L1. Arus Listrik dalam Rangkaian Tertutup dapat Menyalakan Lampu

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan bahwa arus listrik dalam rangkaian

tertutup dapat menyalakan lampu.

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan melakukan pengamatan

(observasi)

Menggunakan indera penglihat, pembau,

pendengar, pengecap, dan peraba pada

waktu pengamatan

Kemampuan menafsirkan pengamatan

(interpretasi)

Menghubung-hubungkan hasil pengamatan

dan menyimpulkan

Page 233: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 153

C. Alat dan Bahan Praktikum

2. Baterai 2 Buah

3. Kabel 3 Buah

4. Lampu dan dudukan 1 Buah

5. Dudukan baterai 1 Buah

6. Saklar 1 Buah

D. Prosedur Praktikum

1. Siapkan alat dan bahan praktikum yang diperlukan untuk melaksanakan praktikum ini.

2. Rangkailah kabel, baterai dan lampu sehingga menjadi suatu rangkaian listrik yang

membuat lampu menyala. Seperti Gambar 14 di bawah ini.

Gambar 14. Rangkaian listrik tertutup

3. Kemudian lepaskan salah satu hubungan kabel dengan kutub negatif baterai. Amati apa

yang terjadi pada lampu tersebut dan catat pada lembar pengamatan.

4. Hubungkan kembali kabel dengan kutub negatif baterai tersebut sehingga menjadi

rangkaian tertutup. Amati apa yang terjadi pada lampu tersebut dan catat pada lembar

pengamatan.

5. Lepaskan salah satu hubungan kabel dengan kutub positif baterai. Amati apa yang

terjadi pada lampu tersebut dan catat pada lembar pengamatan.

6. Hubungkan kembali kabel dengan kutub positif baterai sehingga menjadi rangkaian

tertutup kembali.

7. Lepaskan salah satu hubungan antara kabel dengan salah satu sisi lampu sebelah kiri.

Amati apa yang terjadi pada lampu tersebut dan catat pada lembar pengamatan.

8. Hubungkan kembali rangkaian listrik tersebut kemudian amati apa yang terjadi pada

lampu tersebut dan catat pada lembar pengamatan.

Page 234: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 154

9. Lepaskan hubungan kabel dengan lampu sisi sebelah kanan kemudian amati apa yang

terjadi pada lampu tersebut dan catat pada lembar pengamatan.

E. Lembar Pengamatan

Berilah tanda ceklis () sesuai dengan praktikum yang anda lakukan pada tabel di bawah

ini

No Keadaan Lampu

Menyala

Lampu

Mati

1 Ketika hubungan kabel dengan

kutub negatif baterai diputus

2 Ketika hubungan kabel dengan

kutub negatif baterai disambung

kembali

3 Ketika hubungan kabel dengan

kutub positif baterai diputus

4 Ketika hubungan kabel dengan

kutub positif baterai disambung

kembali

5 Ketika kabel sisi kiri lampu diputus

6 Ketika kabel sisi kiri lampu

disambung kembali

7 Ketika kabel sisi kanan lampu

diputus

8 Ketika kabel sisi kanan lampu

disambung kembali

F. Bahan Diskusi

Jelaskan mengapa rangkaian listrik tertutup dapat menyalakan lampu?

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

G. Kesimpulan

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

Page 235: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 155

L2. Rangkaian Seri dan Paralel

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membedakan rangkaian seri dan rangkaian paralel.

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan melakukan pengamatan

(observasi)

Menggunakan fakta yang relevan dan

memadai dari hasil pengamatan

Kemampuan menafsirkan pengamatan

(interpretasi)

Menghubung-hubungkan hasil pengamatan

dan menyimpulkan

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Baterai 2 Buah

2. Kabel 5 Buah

3. Lampu dan dudukan 2 Buah

4. Dudukan baterai 1 Buah

5. Saklar 1 Buah

D. Prosedur Praktikum

Rangkaian Seri

1. Siapkan alat dan bahan praktikum yang diperlukan untuk melaksanakan praktikum

ini.

2. Hubungkan kabel, baterai, lampu dan saklar sehingga menjadi rangkaian seri. Seperti

Gambar 15 di bawah ini.

Gambar 15. Rangkaian Listrik Seri

3. Amati apa yang terjadi dengan kedua lampu tersebut dan catat pada lembar

pengamatan.

Page 236: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 156

4. Lepaskanlah kabel yang menyambung pada salah satu kutub baterai, kemudian amati

apa yang terjadi pada nyala kedua lampu tersebut dan catat pada lembar pengamatan.

5. Sambungkanlah kembali kabel ke kutub baterai kemudian longgarkan lampu A.

Amati apa yang terjadi pada nyala lampu B dan catat pada lembar pengamatan.

6. Kencangkan kembali lampu A, kemudian longgarkan lampu B. Amati apa yang

terjadi pada nyala lampu A dan catat pada lembar pengamatan.

Rangkaian Paralel

1. Rangkailah kabel, baterai, lampu dan saklar sehingga menjadi rangkaian paralel

seperti Gambar 16 di bawah ini.

Gambar 16. Rangkaian Listrik Paralel

2. Amati apa yang terjadi dengan nyala kedua lampu tersebut dan catat pada lembar

pengamatan.

3. Lepaskan salah satu kabel yang tersambung dengan baterai kemudian amati apa yang

terjadi dengan nyala kedua lampu tersebut dan catat pada lembar pengamatan.

4. Hubungkan kembali kabel ke baterai, kemudian longgarkan lampu A. Amati apa yang

terjadi dengan nyala lampu B dan catat pada lembar pengamatan.

5. Kencangkan kembali lampu A, kemudian bergantian longgarkan lampu B. Amati apa

yang terjadi dengan nyala lampu A dan catat pada lembar pengamatan.

Page 237: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 157

E. Lembar Pengamatan

Catat hasil praktikum pada tabel pengamatan di bawah ini

Rangkaian Seri

No Rangkaian listrik Keadaan

Lampu A Lampu B

1 Ketika kabel, baterai, lampu dan

saklar dihubungkan menjadi

rangkaian seri

2 Ketika hubungan kabel dengan salah

kutub baterai diputus

3 Ketika hubungan kabel dengan salah

kutub baterai disambung kembali

4 Ketika lampu A dilonggarkan

5 Ketika lampu A disambungkan

kembali

6 Ketika lampu B dilonggarkan

7 Ketika lampu B disambungkan

kembali

Rangkaian Paralel

No Rangkaian listrik Keadaan

Lampu A Lampu B

1 Ketika kabel, baterai, lampu dan

saklar dihubungkan menjadi

rangkaian parallel

2 Ketika hubungan kabel dengan salah

kutub baterai diputus

3 Ketika hubungan kabel dengan salah

kutub baterai disambung kembali

4 Ketika lampu A dilonggarkan

5 Ketika lampu A disambungkan

kembali

6 Ketika lampu B dilonggarkan

7 Ketika lampu B disambungkan

kembali

F. Bahan Diskusi

1. Jelaskan perbedaan rangkaian seri dan rangkaian paralel berdasarkan percobaan di

atas!

.......................................................................................................................................

.......................................................................................................................................

.......................................................................................................................................

.......................................................................................................................................

Page 238: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 158

2. Gambarkanlah rangkaian seri dan paralel secara sederhana!

G. Kesimpulan

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

L3. Konduktor dan Isolator Listrik

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membedakan benda-benda yang dapat

menghantarkan arus listrik.

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan melakukan pengamatan

(observasi)

Menggunakan fakta yang relevan dan

memadai dari hasil pengamatan

Kemampuan mengelompokkan

(klasifikasi)

Mencari dasar pengelompokkan atau

penggolongan

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Baterai 2 Buah

2. Kabel 3 Buah

3. Lampu dan dudukan 1 Buah

4. Dudukan baterai 1 Buah

5. Saklar 1 Buah

6. Selang plastik 1 Buah

7. Anak timbangan kuningan 1 Buah

8. Tabung reaksi 1 Buah

9. Baut 1 Buah

10. Balon (disediakan sendiri) 1 Buah

11. Kain (disediakan sendiri) Secukupnya

Page 239: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 159

12. Kertas (disediakan sendiri) Secukupnya

D. Prosedur Praktikum

1. Siapkan alat dan bahan praktikum yang diperlukan untuk melaksanakan praktikum ini.

2. Hubungkan kabel, baterai, lampu dan saklar sehingga menjadi rangkaian listrik seperti

Gambar 10 di bawah ini. Kemudian amati apa yang terjadi dengan lampu tersebut dan

catat pada lembar pengamatan.

Gambar 17. Rangkaian Listrik

3. Rangkaian listrik yang sudah jadi tersebut di sambungkan dengan benda-benda yang

telah di siapkan (selang plastik, anak timbangan kuningan, tabung reaksi, baut, balon,

kain dan kertas) secara bergantian satu persatu.

E. Lembar Pengamatan

Berilah tanda ceklis () sesuai dengan praktikum yang anda lakukan pada tabel di bawah

ini

No Jenis Bahan

Keadaan Lampu

Menyala Mati

1 Selang plastik

2 Anak timbangan kuningan

3 Tabung reaksi

4 Baut

5 Balon

6 Kain

7 Kertas

Page 240: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 160

F. Bahan Diskusi

Kelompokkan benda-benda di atas ke dalam konduktor dan isolator

Konduktor Isolator

G. Kesimpulan

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

L4. Listrik dapat Menimbulkan Panas

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan dan menyimpulkan bahwa listrik

dapat menimbulkan panas.

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan melakukan pengamatan

(observasi)

Menggunakan indera penglihat, pembau,

pendengar, pengecap, dan peraba pada

waktu pengamatan

Kemampuan menafsirkan pengamatan

(interpretasi)

Menghubung-hubungkan hasil pengamatan

dan menyimpulkan

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Baterai 2 Buah

2. Kabel 4 Buah

3. Lampu dan dudukan 1 Buah

4. Dudukan baterai 1 Buah

5. Saklar 1 Buah

Page 241: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 161

6. Kawat tembaga secukupnya

7. Termometer 1 Buah

D. Prosedur Praktikum

1. Siapkan alat dan bahan praktikum yang diperlukan untuk melaksanakan praktikum ini.

2. Hubungkan kabel, baterai, lampu, saklar, kawat dan termometer sehingga menjadi

rangkaian listrik. Namun rangkaian masih rangkaian terbuka.

3. Sebelum salah satu kabel dihubungkan dengan kutub baterai, tempelkan termometer

pada kawat, dan amati suhu kawat tersebut.

4. Hubungkan salah satu kabel dengan kutub baterai, biarkan selama 10 menit, tempelkan

termometer pada kawat, dan amati suhu kawat tersebut.

E. Lembar Pengamatan

No Keadaan Rangkaian Listrik Suhu pada

Termometer

1 Rangkai Terbuka

2 Rangkaian Tertutup

F. Bahan Diskusi

Jelaskan mengapa terdapat perbedaan suhu thermometer pada rangkaian terbuka dan

rangkaian tertutup!

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

G. Kesimpulan

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

Page 242: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 162

L5. Arus Listrik dapat Menimbulkan Medan Magnet

A. Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan dan menyimpulkan bahwa listrik

dapat menimbulkan medan magnet.

B. Indikator KPS yang Dikembangkan

Indikator Sub Indikator

Kemampuan melakukan pengamatan

(observasi)

Menggunakan fakta yang relevan dan

memadai dari hasil pengamatan

Kemampuan menafsirkan pengamatan

(interpretasi)

Menghubung-hubungkan hasil pengamatan

dan menyimpulkan

C. Alat dan Bahan Praktikum

1. Baterai 2 Buah

2. Kabel 3 Buah

3. Lampu dan dudukan 1 Buah

4. Dudukan baterai 1 Buah

5. Saklar 1 Buah

6. Kawat tembaga secukupnya

7. Kompas 1 Buah

D. Prosedur Praktikum

1. Siapkan alat dan bahan praktikum yang diperlukan untuk melaksanakan praktikum ini.

2. Hubungkan kabel, baterai, lampu dan saklar sehingga menjadi rangkaian listrik.

3. Letakkan kabel dari kutub negatif baterai di atas kutub selatan kompas seperti Gambar

18 di bawah ini. Kemudian amati jarum kompas sebelah utara dan catat pada lembar

pengamatan.

Page 243: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 163

Gambar 18. Rangkaian Listrik dan Kompas

4. Buka saklar sehingga lampu tidak menyala dan amati arah jarum kompas, catatlah pada

lembar pengamatan.

E. Lembar Pengamatan

Jenis Rangkaian Keadaan Jarum Kompas

Rangkaian Terbuka

Rangkaian Tertutup

F. Bahan Diskusi

Jelaskan mengapa terdapat perbedaan keadaan jarum kompas pada rangkaian terbuka dan

rangkaian tertutup!

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

G. Kesimpulan

Uraikan kesimpulan dari pengamatan di atas!

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

Page 244: LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)

PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 164

DAFTAR PUSTAKA

Ereta, Astvat. (2018). Eksperimen Jin Botol, Kumpulan Cerita Percobaan Sains. Solo: Tiga

Ananda

Fong, Josephine, Loo Ser Yue. (2009). Science Study Guide. Singapura: Marshall Cavendish

Education

Rahmawati, Zuliana. (2012). 50 Reaksi Biologi. Jakarta: Nectar.

Rustaman, Nuryani. Y, Soendjojo Dirdjosoemarto, Suroso Adi Yudianto, Yusnani Achmad,

Ruchji Subekti, Diana Rochintaniawati, dan Mimin Nurjhani K. (2003). Strategi Belajar

Mengajar Biologi. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.

Sri, M,Y, Hendri, E, Sujana, A, (2009). Konsep Dasar IPA. Bandung, UPI Press