LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING TAHUN...

6
LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING TAHUN ANGGARAN 2009 Kajian Pengembangan Kompetensi Masyarakat dalam Mengelola Usaha Pariwisata Berdimensi Ekologis Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga Dr. Hamidah Nayati Utami, M.Si Yuniadi Mayowan, S.Sos, MAB Dibiayai Oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional melalui DIPA Universitas Brawijaya Nomor: 0174.0/023-04.2/XV/2009, tanggal 31 Desember 2008 dan berdasarkan SK Rektor Nomor: 147/SK.2009 UNIVERSITAS BRAWIJAYA - MALANG NOPEMBER 2009

Transcript of LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING TAHUN...

Page 1: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING TAHUN …lppm.ub.ac.id/wp-content/uploads/2012/03/Hamidah-Nayati.pdfdaerah, tokoh adat, pemimpin lokal, tokoh agama, akademisi, aktor ... yang dihasilkan

LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING TAHUN ANGGARAN 2009

Kajian Pengembangan Kompetensi Masyarakat dalam Mengelola Usaha

Pariwisata Berdimensi Ekologis Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga

Dr. Hamidah Nayati Utami, M.Si Yuniadi Mayowan, S.Sos, MAB

Dibiayai Oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional melalui DIPA Universitas Brawijaya

Nomor: 0174.0/023-04.2/XV/2009, tanggal 31 Desember 2008 dan berdasarkan SK Rektor Nomor: 147/SK.2009

UNIVERSITAS BRAWIJAYA - MALANG

NOPEMBER 2009

Page 2: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING TAHUN …lppm.ub.ac.id/wp-content/uploads/2012/03/Hamidah-Nayati.pdfdaerah, tokoh adat, pemimpin lokal, tokoh agama, akademisi, aktor ... yang dihasilkan
Page 3: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING TAHUN …lppm.ub.ac.id/wp-content/uploads/2012/03/Hamidah-Nayati.pdfdaerah, tokoh adat, pemimpin lokal, tokoh agama, akademisi, aktor ... yang dihasilkan

RINGKASAN Penelitian ini dilakukan di lokasi obyek wisata Pantai Sendangbiru

Kabupaten Malang. Tujuan penelitian ini adalah merumuskan model pengembangan masyarakat melalui pelatihan bagi pelaku usaha kecil menengah bidang wisata bahari, dengan pendekatan intervensi komunitas. Yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah pakar yang terdiri dari: aktor pemerintahan daerah, tokoh adat, pemimpin lokal, tokoh agama, akademisi, aktor pegiat lingkungan, dan instansi terkait lainnya.

Metode untuk mencapai tujuan tersebut dengan melakukan analisis hirarki prioritas untuk menentukan prioritas pengembangan kompetensi dengan melibatkan aktor yang terlibat dalam pembangunan (stakeholder pembangunan masyarakat pesisir), yang dilanjutkan dengan analisis kebutuhan pelatihan bagi pelaku usaha wisata bahari. Informasi yang diperoleh dari hasil survey pada penelitian tahun pertama digunakan sebagai input pada identifikasi faktor strategis pengembangan wisata bahari untuk kemudian dilakukan diskusi pakar untuk menyusun hirarki pengembangan wisata bahari dengan teknik analytical hierarchy process. Kebijakan dan strategi pengembangan usaha wisata bahari yang dihasilkan digunakan sebagai landasan penyusunan kurikulum pengembangan kompetensi pelaku usaha wisata bahari.

Berdasarkan hasil analisis hirarki prioritas dan analisis program pelatihan, bahwa untuk meningkatkan kompetensi masyarakat dalam mengelola usaha wisata bahari adalah meningkatkan akses pendidikan dengan melibatkan aktor penting yaitu pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan swasta yang bekerja bersama melakukan peningkatan akses pendidikan non formal kepada masyarakat dengan memberikan penyuluhan berupa pelatihan, pendampingan, dan konsultasi bisnis, peningkatan peran pemerintah dalam memfasilitasi kegiatan pengembangan kompetensi perlu dilakukan melalui: optimalisasi peran lembaga penyuluhan dari kantor penyuluhan, program promosi pariwisata dari dinas pariwisata, dan program pemberdayaan masyarakat pesisir dari dinas kelautan dan perikanan. Ketiga dinas tersebut berkoordinasi dalam mendukung kegiatan pengembangan kompetensi masyarakat pesisir di bidang pariwisata.

Berdasarkan analisis kebutuhan dan analisis model pelatihan, maka dilakukan perumusan kurikulum pelatihan wisata bahari bagi masyarakat pesisir. Content area pelatihan usaha wisata bahari adalah sebagai berikut: (a) Manajemen Pelayanan Pariwisata, (b) Pemasaran Jasa Pariwisata, (c) Pengelolaan Keuangan, (d) Kerjasama Usaha, (e) Konservasi sumber daya pesisir.

Perlu dilakukan uji coba terhadap model pelatihan usaha wisata bahari dan

kurikulum pelatihan yang diperoleh dari hasil penelitian tahun kedua dengan melibatkan aktor penting yaitu pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan swasta. Kemudian mengevaluasi hasil pelatihan dengan melakukan uji kompetensi peserta pelatihan dan mengevaluasi model yang diuji coba untuk mendapatkan model terbaik yang akomodatif bagi masyarakat. Yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah peserta pelatihan yang terdiri dari masyarakat pesisir, penyuluh dan pakar dari perguruan tinggi.

Page 4: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING TAHUN …lppm.ub.ac.id/wp-content/uploads/2012/03/Hamidah-Nayati.pdfdaerah, tokoh adat, pemimpin lokal, tokoh agama, akademisi, aktor ... yang dihasilkan

SUMMARY This research was conducted at ‘Pantai Sendang Biru, a tourist attraction in Malang, East Java. The characteristics of Pantai Sendang Biru, especially Pulau Sempu are relevant for establishing an ecotourism. The main long term objective of this research is to develop competencies of the community around Sendang Biru in terms of ecotourism management. By doing this, it is expected that the wealth of the Sendang Biru community, especially its fishermen would increase. It is also expected that ecology balancing could be maintained. For the purpose of elaborating some related factors to the wealth of Sendang Biru community and to their competencies in managing an ecotourism, a survey research was conducted. Thus, an analytical hierarchy process was done based on a discussion with some relevant experts. Respondents of the research are Sendang Biru community with several ecotourism related occupations (e.g. pedagang warung makanan, pedagang kaki lima, tukang ojek, tukang perahu, and pedagang ikan). In order to improve the Sendang Biru community’s competencies in managing the ecotourism, main strategies are improving nonformal educationa for community wit extension education, and training. This strategy need participaton of local government, university, and non government organization. The role of institution in local governments are important, i.e: Tourism Institution (Dinas Pariwisata), Fisheries and ocean institution (Dinas Perikanan dan Kelautan) and Extension Institution (Lembaga penyuluhan) and institution of identified in this research. They should have main program to develop coastal community, and have good coordination between sectoral program of their institution. Base on need analysis of training, there are five are content to support effectivity of training program, they are: (1) tourism service management, (2) Tourism service marketing, (3) financial management for small business, (4) business cooperation, and (5) coastal resources conservation. This research give a suggestion to make an action research to implementing the training model, with the participation from local government, university, and local community. And make evaluation of this activity to get the best model.

Page 5: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING TAHUN …lppm.ub.ac.id/wp-content/uploads/2012/03/Hamidah-Nayati.pdfdaerah, tokoh adat, pemimpin lokal, tokoh agama, akademisi, aktor ... yang dihasilkan
Page 6: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING TAHUN …lppm.ub.ac.id/wp-content/uploads/2012/03/Hamidah-Nayati.pdfdaerah, tokoh adat, pemimpin lokal, tokoh agama, akademisi, aktor ... yang dihasilkan