Laporan Penelitian
-
Upload
febi-muryanto -
Category
Documents
-
view
320 -
download
1
Transcript of Laporan Penelitian
Laporan Penelitian Sengon
Top Sengon Fertilizer
2012
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sengon (Paraserianthes sp.) termasuk jenis pohon dengan tingkat pertumbuhan yang cepat (fast
growing species). Budidaya sengon skala besar (misalnya hutan tanaman industri) maupun
skala kecil (misalnya hutan tanaman rakyat) memiliki prospek ekonomi yang menjanjikan.
Selain itu dengan adanya tanaman sengon yang ditanam pada lahan terbuka dapat memperbaiki
struktur tanah, kesuburan tanah, dan tata air, dan iklim mikro di sekitarnya.
Tanaman sebagai makhluk hidup memerlukan makanan/hara yang terdapat di dalam tanah
untuk tumbuh dan berkembang. Ketersediaan makan bagi tumbuhan salah satunya dipengaruhi
oleh kesuburan tanah. Aspek kesuburan tanah meliputi sifat fisik tanah, kerapatan tanah
kedalaman perakaran, struktur dan porositas tanah.
Peningkatan kesuburan tanah dapat diusahakan melalui penambahan bahan-bahan yang
mengandung unsur hara, salah satunya dapat menggunakan pupuk cair organik, dalam hal ini
yang digunakan untuk budidaya tanaman sengon yaitu Sengon Organik Fertilizer. Pupuk cair
organik lebih mudah terserap tanaman karena unsur-unsur dalamnya sudah terurai. Tanaman
menyerap hara melalui akar dan daun, sehingga pupuk cair organik dapat diaplikasikan juga
pada bagian daun.
Penggunaan pupuk cair lebih memudahkan pekerjaan karena dapat melakukan tiga macam
proses sekaligus, yaitu:
Mempercepat pertumbuhan tanaman
Memperbaiki kondisi hara tanah
Mencegah tanaman dari serangan hama dan penyakit
Dalam penelitian ini akan digunakan pupuk organik cair yang berbeda konsentrasinya terhadap
pertumbuhan tanaman sengon sehingga diharapkan dapat mempengaruhi pertumbuhan
tanaman sengon.
1.2 Tujuan
Mengetahui pengaruh penggunaan pupuk organik cair terhadap pertumbuhan diameter dan
tinggi tanaman sengon dengan konsentrasi yang berbeda.
Laporan Penelitian Sengon
Top Sengon Fertilizer
2012
II. METODE PENELITIAN
2.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Pelaksanaan kegiatan penelitian ini dilakukan di areal ex perkebunan teh seluas ± 7000 m2 di
wilayah Desa Sukaresmi Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Cianjur. Penelitian ini dilaksanakan
selama 6 bulan dari akhir bulan November 2011 sampai awal bulan Juni 2012.
2.2 Alat dan Bahan
1. Alat-alat yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini antara lain : meteran, caliper, gunting
dan alat-alat tulis.
2. Bahan-bahan yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini antara lain : tali raffia, tali plastic,
pengikat, label, pupuk organik TOP Sengon Fertilizer, dan tanaman sengon.
2.3 Metode Pengumpulan Data
Dalam kegiatan penelitian ini, untuk menghimpun data dan informasi di lapangan dilakukan
dengan menggunakan metode pengambilan contoh secara acak dengan rancangan percobaan
acak kelompok. Jumlah tanaman sengon yang diteliti sebanyak 10% dari total jumlah tanaman
sengon secara keseluruhan yang berjumlah 784, sehingga didapatkan contoh (sampling)
tanaman penelitian sebanyak 78,4 atau dibulatkan menjadi 80 sampling tanaman sengon.
Dari masing-masing contoh tersebut dibagi lagi kedalam 4 percobaan sehingga didapat jumlah
tiap percobaan masing-masing sebanyak 20 pohon. Pada tiap-tiap percobaan tersebut
dilakukan perlakuan dengan menggunakan pupuk organik TOP Sengon Fertilizer dalam takaran
atau konsentrasi yang berbeda-beda. P1 : konsentrasi pupuk 5 ml/L/14 phn, P2 : konsentrasi
pupuk 6,7 ml/L/14 phn, P3 : konsentrasi pupuk 8,3 ml/L/14 phn, P4 : konsentrasi pupuk 10
ml/L/14 phn. Pemupukan dilakukan sebulan sekali selama 6 bulan.
2.4 Deskripsi kegiatan
Aktivitas pekerjaan bulanan
Kegiatan pemeliharaan dan perawatan tanaman sengon rutin dilakukan dalam penelitian
Top Sengon Fertilizer pada lahan ± 7000 m2. Terdapat beberapa tanaman yang telah
dilakukan karena rusak dan patah akibat cuaca ekstrem angin kencang. Kegiatan lain berupa
pembersihan lahan dari gulma juga tetap dilakukan. Pertumbuhan gulma sangat cepat pada
kondisi puncak musim hujan bulan januari 2012 ini sehingga initernsitas pembersihan
gulma dengan mesin potong rumput rutin dilakukan 1 minggu sekali.
Laporan Penelitian Sengon
Top Sengon Fertilizer
2012
Pendangiran sekeliling tanaman sengon juga dilakukan untuk pemeiharaan tanaman dari
gulma dan aerasi dalam tanah sehingga menjadi gembur dan baik bagi perakaran sengon.
2.5 Analisis Data
Analisis data menggunakan software atau program SPSS 20 dengan metode Analysis of Variance
(ANOVA) yaitu metode analisis untuk mengetahui sejauh mana tingkat nyata kepercayaan
dalam penggunaan sesuatu teknik yang dilakukan terhadap variable-variable tertentu yang
digunakan dari objek penelitian.
Laporan Penelitian Sengon
Top Sengon Fertilizer
2012
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil rekapitulasi data diameter dan tinggi tanaman sengon, didapatkan rata-rata
diameter dan tinggi tanaman sengon yang paling tinggi nilainya yaitu pada perlakuan P3. Hasil
selengkapnya dapat dilihat pada table berikut ini.
Tabel 1. Rekapitulasi data rata-rata diameter dan tinggi tanaman sengon
Parameter Perlakuan
P1 P2 P3 P4
Diameter (cm) 1.695 1.595 2.35 1.81
Tinggi (m) 2.0575 2.1575 2.9275 2.3625
Ket: P1 = konsentrasi 1 (5 ml/L/14 phn); P2 = konsentrasi 2 (6,7 ml/L/ 14 phn);
P3 = konsentrasi 3 (8,3 ml/L/14 phn); P4 = konsentrasi 4 (10 ml/L/14 phn)
Gambar 1. Diagram rata-rata diameter dan tinggi tanaman sengon pada masing-masing perlakuan
Tabel 2. Hasil analisis ANOVA pada pertumbuhan diameter tanaman sengon
ANOVA
Diameter
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 6,801 3 2,267 4,232 ,008
Within Groups 40,707 76 ,536
Total 47,508 79
Keterangan: menggunakan Uji Duncan’s 5% (0,05)
Laporan Penelitian Sengon
Top Sengon Fertilizer
2012
Tabel 3. Hasil analisis ANOVA pada pertumbuhan tinggi tanaman sengon
ANOVA
Tinggi
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 9,070 3 3,023 3,956 ,011
Within Groups 58,079 76 ,764
Total 67,150 79
Keterangan: menggunakan Uji Duncan’s 5% (0,05)
Tabel 4. Efektivitas pemberian pupuk yang tepat pada masing-masing konsentrasi untuk
diameter tanaman sengon.
Diameter
Konsentrasi N Subset for alpha = 0.05
1 2
Duncana
2,00 20 1,5950
1,00 20 1,6950
4,00 20 1,8100
3,00 20 2,3500
Sig. ,387 1,000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 20,000.
Keterangan: menggunakan Uji Duncan’s 5% (0,05)
Table 5. Efektivitas pemberian pupuk yang tepat pada masing-masing konsentrasi untuk tinggi
tanaman sengon.
Tinggi
Konsentrasi N Subset for alpha = 0.05
1 2
Duncana
1,00 20 2,0575
2,00 20 2,1575
4,00 20 2,3625
3,00 20 2,9275
Sig. ,304 1,000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 20,000.
Keterangan: menggunakan Uji Duncan’s 5% (0,05)
Laporan Penelitian Sengon
Top Sengon Fertilizer
2012
3.2 Pembahasan
Pemberian pupuk organik cair dengan berbagai konsentrasi yaitu 5 ml/L, 6,7 ml/L. 8,3 ml/L,
dan 10 ml/L terhadap parameter diameter tanaman sengon. Berdasarkan Ouput SPSS nilai F hit
yang diperoleh sebesar 4.232 dan siginifikan pada taraf nyata 5 % (p<0.05) yang berarti
hipotesis nol ditolak yang menyatakan bahwa minimal ada satu konsentrasi pupuk yang
memberikan nilai variance yang berbeda terhadap pertumbuhan diameter sengon, dan untuk
melihat perbedaan konsentrasi pupuk tersebut dilakukan Uji Duncan table 3, terlihat dari
output SPSS yang dihasilkan, Pupuk 3 memberikan pertumbuhan diamaeter yang berbeda
dibandingkan ke-3 Pupuk lainnya, dengan rata-rata diameter sebesar 2.35 meter.
Begitu juga dengan pemberian pupuk dengan 4 macam konsentrasi terhadap parameter tinggi
tanaman sengon. Berdasarkan Ouput SPSS nilai F hit yang diperoleh sebesar 3.956 dan
siginifikan pada taraf nyata 5 % (p<0.05) yang berarti hipotesis nol ditolak yang menyatakan
bahwa minimal ada satu konsentrasi pupuk yang memberikan nilai variance yang berbeda
terhadap pertumbuhan tinggi sengon, dan untuk melihat perbedaan konsentrasi pupuk tersebut
dilakukan Uji Duncan table 3, terlihat dari output SPSS yang dihasilkan, Pupuk 3 memberikan
pertumbuhan tinggi yang berbeda dibandingkan ke-3 Pupuk lainnya, dengan rata-rata tinggi
sebesar 2.9275 meter.
Penambahan diameter dan tinggi tanaman sengon ini diduga diperkirakan bahwa pemberian
pupuk organik cair dapat menyebabkan terdorongnya atau terpacunya sel di ujung batang
untuk segera mengadakan pembelahan dan perbesaran sel. Pemberian pupuk organik cair akan
menyebabkan terpacunya sintesis dam pembelahan dinding sel sehingga akan mempercepat
pertambahan tinggi tanaman. Pemberian pupuk oranik cair pada tanaman sengon ini
diperkirakan akan mempercepat sintesis asam amino dan protein sehingga mempercepat
pertumbuhan diameter tanaman.
Laporan Penelitian Sengon
Top Sengon Fertilizer
2012
IV. KESIMPULAN
Pemberian pupuk organik cair dengan berbagai konsentrasi diantaranya 5 ml/L, 6,7 ml/L, 8,3
ml/L, dan 10 ml/L mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan diameter dan
tinggi tanaman sengon. Dari berbagai konsentrasi yang digunakan, pengaruh yang nyata dari
pemberian pupuk organik cair ini adalah dengan memberikan konsentrasi 8,3 ml/L, sedangkan
untuk tingkat konsentrasi 5 ml/L, 6,7 ml/L, dan 10 ml/L tidak memberikan pengaruh yang
nyata. Sehingga penggunaan pupuk organik cair ini yang dianjurkan dalam penggunaannya
yaitu dengan konsentrasi 8,3 ml/L.
Laporan Penelitian Sengon
Top Sengon Fertilizer
2012
Gambar 2. Hasil Pembersihan Gulma
Gambar 3. Hasil Pembersihan Gulma
Laporan Penelitian Sengon
Top Sengon Fertilizer
2012
Gambar 4. Pendangiran
Gambar 5. Pendangiran
Laporan Penelitian Sengon
Top Sengon Fertilizer
2012
Gambar 6. Hasil pendangiran
Gambar 7. Hasil pendangiran
Laporan Penelitian Sengon
Top Sengon Fertilizer
2012
Gambar 8. Pertumbuhan dan perkembangan panaman
Gambar 9. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman
Laporan Penelitian Sengon
Top Sengon Fertilizer
2012
Gambar 10. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman
Gambar 11. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman
Laporan Penelitian Sengon
Top Sengon Fertilizer
2012
Gambar 12. Kegiatan evaluasi (kontrol tanaman)
Gambar 13. Lanskap sengon hasil kegiatan pendangiran