Laporan Penelitian

13
Laporan Penelitian Sengon Top Sengon Fertilizer 2012 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sengon (Paraserianthes sp.) termasuk jenis pohon dengan tingkat pertumbuhan yang cepat (fast growing species). Budidaya sengon skala besar (misalnya hutan tanaman industri) maupun skala kecil (misalnya hutan tanaman rakyat) memiliki prospek ekonomi yang menjanjikan. Selain itu dengan adanya tanaman sengon yang ditanam pada lahan terbuka dapat memperbaiki struktur tanah, kesuburan tanah, dan tata air, dan iklim mikro di sekitarnya. Tanaman sebagai makhluk hidup memerlukan makanan/hara yang terdapat di dalam tanah untuk tumbuh dan berkembang. Ketersediaan makan bagi tumbuhan salah satunya dipengaruhi oleh kesuburan tanah. Aspek kesuburan tanah meliputi sifat fisik tanah, kerapatan tanah kedalaman perakaran, struktur dan porositas tanah. Peningkatan kesuburan tanah dapat diusahakan melalui penambahan bahan-bahan yang mengandung unsur hara, salah satunya dapat menggunakan pupuk cair organik, dalam hal ini yang digunakan untuk budidaya tanaman sengon yaitu Sengon Organik Fertilizer. Pupuk cair organik lebih mudah terserap tanaman karena unsur-unsur dalamnya sudah terurai. Tanaman menyerap hara melalui akar dan daun, sehingga pupuk cair organik dapat diaplikasikan juga pada bagian daun. Penggunaan pupuk cair lebih memudahkan pekerjaan karena dapat melakukan tiga macam proses sekaligus, yaitu: Mempercepat pertumbuhan tanaman Memperbaiki kondisi hara tanah Mencegah tanaman dari serangan hama dan penyakit Dalam penelitian ini akan digunakan pupuk organik cair yang berbeda konsentrasinya terhadap pertumbuhan tanaman sengon sehingga diharapkan dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman sengon. 1.2 Tujuan Mengetahui pengaruh penggunaan pupuk organik cair terhadap pertumbuhan diameter dan tinggi tanaman sengon dengan konsentrasi yang berbeda.

Transcript of Laporan Penelitian

Page 1: Laporan Penelitian

Laporan Penelitian Sengon

Top Sengon Fertilizer

2012

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sengon (Paraserianthes sp.) termasuk jenis pohon dengan tingkat pertumbuhan yang cepat (fast

growing species). Budidaya sengon skala besar (misalnya hutan tanaman industri) maupun

skala kecil (misalnya hutan tanaman rakyat) memiliki prospek ekonomi yang menjanjikan.

Selain itu dengan adanya tanaman sengon yang ditanam pada lahan terbuka dapat memperbaiki

struktur tanah, kesuburan tanah, dan tata air, dan iklim mikro di sekitarnya.

Tanaman sebagai makhluk hidup memerlukan makanan/hara yang terdapat di dalam tanah

untuk tumbuh dan berkembang. Ketersediaan makan bagi tumbuhan salah satunya dipengaruhi

oleh kesuburan tanah. Aspek kesuburan tanah meliputi sifat fisik tanah, kerapatan tanah

kedalaman perakaran, struktur dan porositas tanah.

Peningkatan kesuburan tanah dapat diusahakan melalui penambahan bahan-bahan yang

mengandung unsur hara, salah satunya dapat menggunakan pupuk cair organik, dalam hal ini

yang digunakan untuk budidaya tanaman sengon yaitu Sengon Organik Fertilizer. Pupuk cair

organik lebih mudah terserap tanaman karena unsur-unsur dalamnya sudah terurai. Tanaman

menyerap hara melalui akar dan daun, sehingga pupuk cair organik dapat diaplikasikan juga

pada bagian daun.

Penggunaan pupuk cair lebih memudahkan pekerjaan karena dapat melakukan tiga macam

proses sekaligus, yaitu:

Mempercepat pertumbuhan tanaman

Memperbaiki kondisi hara tanah

Mencegah tanaman dari serangan hama dan penyakit

Dalam penelitian ini akan digunakan pupuk organik cair yang berbeda konsentrasinya terhadap

pertumbuhan tanaman sengon sehingga diharapkan dapat mempengaruhi pertumbuhan

tanaman sengon.

1.2 Tujuan

Mengetahui pengaruh penggunaan pupuk organik cair terhadap pertumbuhan diameter dan

tinggi tanaman sengon dengan konsentrasi yang berbeda.

Page 2: Laporan Penelitian

Laporan Penelitian Sengon

Top Sengon Fertilizer

2012

II. METODE PENELITIAN

2.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Pelaksanaan kegiatan penelitian ini dilakukan di areal ex perkebunan teh seluas ± 7000 m2 di

wilayah Desa Sukaresmi Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Cianjur. Penelitian ini dilaksanakan

selama 6 bulan dari akhir bulan November 2011 sampai awal bulan Juni 2012.

2.2 Alat dan Bahan

1. Alat-alat yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini antara lain : meteran, caliper, gunting

dan alat-alat tulis.

2. Bahan-bahan yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini antara lain : tali raffia, tali plastic,

pengikat, label, pupuk organik TOP Sengon Fertilizer, dan tanaman sengon.

2.3 Metode Pengumpulan Data

Dalam kegiatan penelitian ini, untuk menghimpun data dan informasi di lapangan dilakukan

dengan menggunakan metode pengambilan contoh secara acak dengan rancangan percobaan

acak kelompok. Jumlah tanaman sengon yang diteliti sebanyak 10% dari total jumlah tanaman

sengon secara keseluruhan yang berjumlah 784, sehingga didapatkan contoh (sampling)

tanaman penelitian sebanyak 78,4 atau dibulatkan menjadi 80 sampling tanaman sengon.

Dari masing-masing contoh tersebut dibagi lagi kedalam 4 percobaan sehingga didapat jumlah

tiap percobaan masing-masing sebanyak 20 pohon. Pada tiap-tiap percobaan tersebut

dilakukan perlakuan dengan menggunakan pupuk organik TOP Sengon Fertilizer dalam takaran

atau konsentrasi yang berbeda-beda. P1 : konsentrasi pupuk 5 ml/L/14 phn, P2 : konsentrasi

pupuk 6,7 ml/L/14 phn, P3 : konsentrasi pupuk 8,3 ml/L/14 phn, P4 : konsentrasi pupuk 10

ml/L/14 phn. Pemupukan dilakukan sebulan sekali selama 6 bulan.

2.4 Deskripsi kegiatan

Aktivitas pekerjaan bulanan

Kegiatan pemeliharaan dan perawatan tanaman sengon rutin dilakukan dalam penelitian

Top Sengon Fertilizer pada lahan ± 7000 m2. Terdapat beberapa tanaman yang telah

dilakukan karena rusak dan patah akibat cuaca ekstrem angin kencang. Kegiatan lain berupa

pembersihan lahan dari gulma juga tetap dilakukan. Pertumbuhan gulma sangat cepat pada

kondisi puncak musim hujan bulan januari 2012 ini sehingga initernsitas pembersihan

gulma dengan mesin potong rumput rutin dilakukan 1 minggu sekali.

Page 3: Laporan Penelitian

Laporan Penelitian Sengon

Top Sengon Fertilizer

2012

Pendangiran sekeliling tanaman sengon juga dilakukan untuk pemeiharaan tanaman dari

gulma dan aerasi dalam tanah sehingga menjadi gembur dan baik bagi perakaran sengon.

2.5 Analisis Data

Analisis data menggunakan software atau program SPSS 20 dengan metode Analysis of Variance

(ANOVA) yaitu metode analisis untuk mengetahui sejauh mana tingkat nyata kepercayaan

dalam penggunaan sesuatu teknik yang dilakukan terhadap variable-variable tertentu yang

digunakan dari objek penelitian.

Page 4: Laporan Penelitian

Laporan Penelitian Sengon

Top Sengon Fertilizer

2012

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil rekapitulasi data diameter dan tinggi tanaman sengon, didapatkan rata-rata

diameter dan tinggi tanaman sengon yang paling tinggi nilainya yaitu pada perlakuan P3. Hasil

selengkapnya dapat dilihat pada table berikut ini.

Tabel 1. Rekapitulasi data rata-rata diameter dan tinggi tanaman sengon

Parameter Perlakuan

P1 P2 P3 P4

Diameter (cm) 1.695 1.595 2.35 1.81

Tinggi (m) 2.0575 2.1575 2.9275 2.3625

Ket: P1 = konsentrasi 1 (5 ml/L/14 phn); P2 = konsentrasi 2 (6,7 ml/L/ 14 phn);

P3 = konsentrasi 3 (8,3 ml/L/14 phn); P4 = konsentrasi 4 (10 ml/L/14 phn)

Gambar 1. Diagram rata-rata diameter dan tinggi tanaman sengon pada masing-masing perlakuan

Tabel 2. Hasil analisis ANOVA pada pertumbuhan diameter tanaman sengon

ANOVA

Diameter

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 6,801 3 2,267 4,232 ,008

Within Groups 40,707 76 ,536

Total 47,508 79

Keterangan: menggunakan Uji Duncan’s 5% (0,05)

Page 5: Laporan Penelitian

Laporan Penelitian Sengon

Top Sengon Fertilizer

2012

Tabel 3. Hasil analisis ANOVA pada pertumbuhan tinggi tanaman sengon

ANOVA

Tinggi

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 9,070 3 3,023 3,956 ,011

Within Groups 58,079 76 ,764

Total 67,150 79

Keterangan: menggunakan Uji Duncan’s 5% (0,05)

Tabel 4. Efektivitas pemberian pupuk yang tepat pada masing-masing konsentrasi untuk

diameter tanaman sengon.

Diameter

Konsentrasi N Subset for alpha = 0.05

1 2

Duncana

2,00 20 1,5950

1,00 20 1,6950

4,00 20 1,8100

3,00 20 2,3500

Sig. ,387 1,000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 20,000.

Keterangan: menggunakan Uji Duncan’s 5% (0,05)

Table 5. Efektivitas pemberian pupuk yang tepat pada masing-masing konsentrasi untuk tinggi

tanaman sengon.

Tinggi

Konsentrasi N Subset for alpha = 0.05

1 2

Duncana

1,00 20 2,0575

2,00 20 2,1575

4,00 20 2,3625

3,00 20 2,9275

Sig. ,304 1,000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 20,000.

Keterangan: menggunakan Uji Duncan’s 5% (0,05)

Page 6: Laporan Penelitian

Laporan Penelitian Sengon

Top Sengon Fertilizer

2012

3.2 Pembahasan

Pemberian pupuk organik cair dengan berbagai konsentrasi yaitu 5 ml/L, 6,7 ml/L. 8,3 ml/L,

dan 10 ml/L terhadap parameter diameter tanaman sengon. Berdasarkan Ouput SPSS nilai F hit

yang diperoleh sebesar 4.232 dan siginifikan pada taraf nyata 5 % (p<0.05) yang berarti

hipotesis nol ditolak yang menyatakan bahwa minimal ada satu konsentrasi pupuk yang

memberikan nilai variance yang berbeda terhadap pertumbuhan diameter sengon, dan untuk

melihat perbedaan konsentrasi pupuk tersebut dilakukan Uji Duncan table 3, terlihat dari

output SPSS yang dihasilkan, Pupuk 3 memberikan pertumbuhan diamaeter yang berbeda

dibandingkan ke-3 Pupuk lainnya, dengan rata-rata diameter sebesar 2.35 meter.

Begitu juga dengan pemberian pupuk dengan 4 macam konsentrasi terhadap parameter tinggi

tanaman sengon. Berdasarkan Ouput SPSS nilai F hit yang diperoleh sebesar 3.956 dan

siginifikan pada taraf nyata 5 % (p<0.05) yang berarti hipotesis nol ditolak yang menyatakan

bahwa minimal ada satu konsentrasi pupuk yang memberikan nilai variance yang berbeda

terhadap pertumbuhan tinggi sengon, dan untuk melihat perbedaan konsentrasi pupuk tersebut

dilakukan Uji Duncan table 3, terlihat dari output SPSS yang dihasilkan, Pupuk 3 memberikan

pertumbuhan tinggi yang berbeda dibandingkan ke-3 Pupuk lainnya, dengan rata-rata tinggi

sebesar 2.9275 meter.

Penambahan diameter dan tinggi tanaman sengon ini diduga diperkirakan bahwa pemberian

pupuk organik cair dapat menyebabkan terdorongnya atau terpacunya sel di ujung batang

untuk segera mengadakan pembelahan dan perbesaran sel. Pemberian pupuk organik cair akan

menyebabkan terpacunya sintesis dam pembelahan dinding sel sehingga akan mempercepat

pertambahan tinggi tanaman. Pemberian pupuk oranik cair pada tanaman sengon ini

diperkirakan akan mempercepat sintesis asam amino dan protein sehingga mempercepat

pertumbuhan diameter tanaman.

Page 7: Laporan Penelitian

Laporan Penelitian Sengon

Top Sengon Fertilizer

2012

IV. KESIMPULAN

Pemberian pupuk organik cair dengan berbagai konsentrasi diantaranya 5 ml/L, 6,7 ml/L, 8,3

ml/L, dan 10 ml/L mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan diameter dan

tinggi tanaman sengon. Dari berbagai konsentrasi yang digunakan, pengaruh yang nyata dari

pemberian pupuk organik cair ini adalah dengan memberikan konsentrasi 8,3 ml/L, sedangkan

untuk tingkat konsentrasi 5 ml/L, 6,7 ml/L, dan 10 ml/L tidak memberikan pengaruh yang

nyata. Sehingga penggunaan pupuk organik cair ini yang dianjurkan dalam penggunaannya

yaitu dengan konsentrasi 8,3 ml/L.

Page 8: Laporan Penelitian

Laporan Penelitian Sengon

Top Sengon Fertilizer

2012

Gambar 2. Hasil Pembersihan Gulma

Gambar 3. Hasil Pembersihan Gulma

Page 9: Laporan Penelitian

Laporan Penelitian Sengon

Top Sengon Fertilizer

2012

Gambar 4. Pendangiran

Gambar 5. Pendangiran

Page 10: Laporan Penelitian

Laporan Penelitian Sengon

Top Sengon Fertilizer

2012

Gambar 6. Hasil pendangiran

Gambar 7. Hasil pendangiran

Page 11: Laporan Penelitian

Laporan Penelitian Sengon

Top Sengon Fertilizer

2012

Gambar 8. Pertumbuhan dan perkembangan panaman

Gambar 9. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman

Page 12: Laporan Penelitian

Laporan Penelitian Sengon

Top Sengon Fertilizer

2012

Gambar 10. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman

Gambar 11. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman

Page 13: Laporan Penelitian

Laporan Penelitian Sengon

Top Sengon Fertilizer

2012

Gambar 12. Kegiatan evaluasi (kontrol tanaman)

Gambar 13. Lanskap sengon hasil kegiatan pendangiran