Laporan penelitian
-
Upload
annisa-hidayati -
Category
Food
-
view
970 -
download
2
description
Transcript of Laporan penelitian
LAPORAN PENELITIAN
PENETAPAN HARGA JUAL “SOBIYAM”
SMA NEGERI 10 SAMARINDA
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10
SAMARINDA
2014
1
Pernyataan Orisinalitas
Dengan ini menyatakan bahwa naskah yang kami ikut sertakan dalam kompetisi
Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia dengan judul Trobosan Baru Kuliner Sehat
“SOBIYAM” merupakan hasil karya saya sendiri, dan bukan hasil dari terjemahan.
Kami bersedia menanggung segala tuntutan, apabila di kemudian hari ada pihak yang merasa
dirugikan, baik membayar denda maupun tuntutan secara hukum.
Demikian pernyataan ini kami tulis dalam keadaan sadar dan dengan jujur, serta dapat
dipertanggung jawabkan.
iii
ABSTRAK
“SOBIYAM” merupakan kuliner inovasi makanan yang sering anda konsumsi yakni
Bakso. Bakso yang biasa kita santap adalah Bakso pada umumnya dengan bahan dasar dan
utamanya daging yang dicampuri dengan tepung kanji dan bumbu racikan lainnya sesuai
selera konsumen/pengrajin Bakso. Inovasi yang lahir dari tangan anak bangsa kali ini adalah
perpaduan Tepung Ubi, dan Bayam di dalam olahan Bakso. Bagaimana bisa ?
Tentu saja olahan ini sangat asing bagi para pendengar bukan ? makanan yang tampak
seperti makanan pada umunya namun saat berada dimulut akan berbeda sensasinya.
“SOBIYAM” merupakan inovasi Bakso yang terbuat dari tepung Ubi dan dicampuri Bayam.
Kuliner dengan rasa yang menggoyang lidah selain rasanya yang unik “SOBIYAM” juga
memiliki manfaat dan kandungan gizi yang tinggi bagi tubuh. Pada saat ini susah menemukan
makanan yang bergizi tinggi. Padahal dapat meningkatkan kesehatan bagi tubuh. Kesehatan
adalah harta terbesar dalam hidup kita yang tak dapat dibeli oleh siapapun, dan digantikan
oleh apapun. Tetapi, walaupun demikian masih banyak saja yang menolak untuk
mengonsumsi sayur-mayur dengan berbagai macam alasan. Salah satunya karena rasa sayur
yang abstrak di lidah konsumen.
Kata Pengantar
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karunia-Nya, peneliti dapat menyelesaikan sebuah karya tulis tentang Penentuan
Harga Jual “SOBIYAM”. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang saling
berkesinambungan yang pada tahap penelitian awalnya berjudul Trobosan Baru Kuliner Sehat
“SOBIYAM. Dengan ini dapat terselenggara dengan baik dan lancar sesuai dengan apa yang
telah diharapkan dalam perencanaannya.
Pada kesempatan yang baik ini, peneliti mengucapkan terima kasih dan penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah memberikan dukungannya,
khususnya kepada pihak sekolah, bapak/ibu guru. Peneliti menyadari bahwa dalam
pelaksanaan maupun pelaporan hasil kegiatan ini masih terdapat banyak kekurangan. Untuk
itu peneliti memohon maaf apabila ada hal yang kurang berkenan. Kritik dan saran
mendukung dari berbagai pihak sangat peneliti harapkan agar kedepannya peneliti mampu
menjadi lebih baik.
Demikian proposal ini dibuat, semoga dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
V
Daftar Isi
Halaman Judul……….………………………………………………………… i
Pernyataan Orisinalitas………………………………………………………… ii
Abstrak………………………………………………………………………… iii
Kata Pengantar………………………………………………………………… iv
Daftar Isi………………………………………………………………………. v
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………. 1
A. Latar Belakang….………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah..……………………………………………… 1
C. Tujuan Penelitian …..…………………………………………… 2
D. Manfaat Penelitian….…………………………………………… 2
BAB II KAJIAN TEORI…………………………………………………… 3
A. Keragaman Kuliner Indonesia..………………………………….. 3
1. Pengertian Bakso ……………………………………………. 3
2. Pengertian Ubi Jalar…………………………………………. 3
3. Pengertian Bayam……………………………………………. 4
4. Pengertian “SOBIYAM”…………………………………….. 6
BAB III METODE PENELITIAN…………………………………………. 7
A. Rancangan Penelitian……………………………………………. 7
B. Populasi dan Sample…………………………………………….. 7
C. Lokasi dan Waktu Peneletian……………………………........... 8
D. Tahap Penelitian.………………………………………………... 8
E. Analisis Data…………………………………………………….. 9
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…………………… 10
A. Hasil Penelitian………………………………………………….. 10
1. Hasil Eksperimen……………………………………………. 10
2. Hasil Kuisioner………………………………………………. 12
3. Hasil Wawancara…………………………………………….. 13
BAB V SIMPULAN DAN SARAN…….……….………………………… 15
A. Simpulan…………………………………………………….. 15
B. Saran………………………………………………………… 16
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………
LAMPIRAN………………………………………………………………..
1. Kuisoner Penelitian
2. Foto-foto Penelitian
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sayur mayur memiliki banyak manfaat dan kandungan yang penting untuk
menjaga kesehatan tubuh. Sayuran seperti daun selada, bayam, buncis, kangkung,
daun singkong, daun papaya, umbi-umbian, sawi, dan masih banyak lagi yang
memiliki beragam manfaat untuk kesehatan. Banyak keuntungan yang bisa kita
dapatkan dari rajin mengonsumsi sayur-sayuran. Dalam sayur-sayuran terdapat banyak
manfaat yang baik untuk tubuh kita yang dapat membantu menjaga kesehatan .
Kesehatan adalah harta terbesar dalam hidup kita yang tak dapat dibeli oleh
siapapun, dan digantikan oleh apapun. Tetapi, walaupun demikian masih banyak saja
yang menolak untuk mengonsumsi sayur-mayur dengan berbagai macam alasan. Salah
satunya karena rasa sayur yang abstrak di lidah konsumen.
Namun, berbeda dengan sayuran yang kurang diterima oleh konsumen,
bakso justru diterima dengan baik oleh para konsumen. Hal ini disebabkan rasa bakso
yang khas dan dapat membuat banyak orang ketagihan untuk terus mencoba. Yang
membuat konsumen ketagihan makan bakso adalah aroma dan rasa gurih dari daging
baksonya serta rasa gurih kaldu di kuahnya.
Oleh karena itu, peneliti berusaha untuk menemukan suatu inovasi baru.
Inovasi tersebut adalah menggabungkan bakso, ubi dan sayur bayam yang jika
disingkat akan menjadi “sobiyam”. Peneliti menggunakan tepung ubi sebagai
pengganti tepung biasa agar manfaat yang didapat lebih banyak. Hal ini bertujuan
untuk membantu memenuhi kebutuhan akan sayuran oleh manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana respon masyarakat terhadap “SOBIYAM”?
2. Apakah perbedaan antara “SOBIYAM” dengan bakso biasa ?
3. Bagaimana cara untuk membuat “SOBIYAM” ?
4. Berapa tafsiran harga yang pantas bagi “SOBIYAM” ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui respon masyarakat terhadap “SOBIYAM”
2. Untuk mengetahui perbedaan antara bakso biasa dengan “SOBIYAM”
3. Untuk mengetahui cara membuat “SOBIYAM”
4. Memberikan harga yang pantas pada “SOBIYAM”
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
a. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti tentang bakso biasa
dengan “SOBIYAM”.
b. Mengasah bakat dan minat dalam bidang kuliner.
c. Melatih ketelitian peneliti dalam memilih bahan dasar yang berkualitas untuk
pembuatan “SOBIYAM”.
d. Menberikan harga yang sesuai dengan modal dan usaha yang dilakukan oleh
peneliti.
2. Bagi Masyarakat
a. Mengasah bakat dan minat dalam bidang kuliner.
b. Menambah menu masakan bagi rumah tangga.
c. Sebagai informasi bagi masarakat tentang inovasi kuliner “SOBIYAM”
d. Untuk mengetahui cara pembuatan “SOBIYAM”.
e. Membalas jasa kepada para pembuat “SOBIYAM” berupa material uang.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Keragaman Kuliner Indonesia
1. Pengertian Bakso
Bakso adalah makanan yang paling sering kita jumpai. Hampir semua
tempat makan di Indonesia menjual bakso. Hal ini dikarenakan bakso termasuk
salah satu makanan yang digemari oleh konsumen. Bentuknya yang bulat dan
rasanya yang khas dapat membuat orang ketagihan.
Bakso sebenarnya berasal dari seni kuliner Tionghoa dan Indonesia .
Hal ini ditunjukkan dari istilah 'bakso' yang berasal dari kata Bak-So. Bak-So
dalam Bahasa Hokkien memiliki arti 'daging giling'. Karena mayoritas
penduduk Indonesia beragama Islam, bakso di Indonesia pun umumnya terbuat
dari daging yang halal seperti daging sapi, ikan, atau ayam.
Komponen utama pembuatan bakso adalah :
a. Daging
b. Tepung
c. Telur
d. Bawang Putih
e. Bawang Merah, dan
f. Bumbu rempah lainnya
2. Pengertian Ubi Jalar
Banyak orang menganggap ubi jalar hanyalah makanan kampung dan
memandang ubi jalar sebelah mata. Saat ini, banyak orang yang memandang ubi
dengan sebelah mata karena menurut opini mereka, ubi jalar merupakan makanan
yang kurang bermanfaat dan hanya menyebabkan kentut. Oleh karena itu tidak
semua orang suka pada ubi jalar.
Sebenarnya opini yang berkembang di masyarakat tersebut sangat tidak
berdasar, kerena menurut sebuah penelitian kandungan serat dan kandungan
vitamin A pada ubi jalar tinggi, termasuk juga zat besi, folat, tembaga, dan
mangan. Bahkan vitamin C, B2, B6, D, E dan biotin pun terdapat dalam ubi.
Selain kaya akan kandungan serat dan vitamin, ubi juga memiliki banyak
manfaat. Beberapa manfaat yang dimiliki oleh ubi jalar adalah dapat digunakan
untuk mencegah kanker, untuk mengontrol gula darah, anti aging, mencegah
serangan jantung, mengurangi stres dan masih banyak lagi.
3. Pengertian Bayam
a. Klasifikasi Ilmiah
Bayam yang memiliki nama latin Amaranthus spp. Ini merupakan
tumbuhan yang dikonsumsi daunnya sebagai sayuran hijau. Tumbuhan ini
berasal dari Amerika tropik, namun sekarang tersebar di seluruh dunia. Bayam
dikenal sebagai sayuran yang mengandung zat besi yang sangat penting bagi
tubuh manusia.
b). Jenis-jenis Bayam
a). Bayam Cabut
Bayam cabut berukuran lebih kecil dari pada bayam petik dan ditanam
dalam waktu singkat (± 25 hari), lebih cocok untuk dibuat sayur bayam
atau sayur bobor.
b). Bayam Petik
Bayam petik berdaun lebar dan tumbuh tegak besar (bisa mencapai dua
meter) dan daun mudanya dapat dimakan, terutama sebagai lalapan.
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Caryophyllales
Famili: Amaranthaceae
Upafamili: Amaranthoideae
Genus: Amaranthus L.
c). Manfaat Bayam
a). Antioksidan
Bayam banyak mengandung vitamin C, vitamin E, beta-karoten,
mangan, seng, dan selenium. Semua itu berfungsi sebagai antioksidan yang
dapat mencegah terjadinya osteoporosis, aterosklerosis, dan tekanan darah
tinggi.
b). Anti Kanker
Flavonoid, yaitu sebuah phytonutrisi dengan antikanker, banyak
terdapat pada bayam. Flavonoid telah terbukti dapat memperlambat sel
dalam perut manusia dan sel-sel kanker kulit.
c). Pertumbuhan
Zat besi yang terdapat pada bayam sangat baik untuk wanita
menstruasi dan pertumbuhan anak-anak serta remaja. Dibandingkan dengan
daging merah, bayam lebih rendah lemak dan bebas kolesterol.
d). Menjaga kepadatan tulang
Satu cangkir bayam rebus mengandung lebih dari 1000 persen AKG
vitamin K yang dapat mencegah aktivasi kelebihan osteoklas (sel-sel yang
memecah tulang). Serta membentuk sintesis osteocalcin, yakni protein yang
sangat penting untuk menjaga kekuatan dan kepadatan tulang kita.
4. Pengertian SOBIYAM
Sobiyam adalah inovasi terobosan terbaru. Nama sobiyam terdiri dari
tiga kata, yaitu “SO” yang berarti bakso, “BI” yang berarti ubi, dan “YAM”
yang berarti bayam. Bahan untuk membuat sobiyam tidak berbeda jauh dari
bahan untuk membuat bakso biasa, hanya saja peneliti tidak menggunakan
tepung kanji sebagai tepung utama pembuatan sobiyam. Tepung kanji hanya
digunakan agar bakso tidak hancur saat direbus. Tepung utama yang digunakan
adalah tepung ubi jalar. Selain menggunakan tepung ubi jalar, peneliti juga
menggunakan bayam sebagai campuran bakso. Peneliti tetap menggunakan
daging sebagai bahan utama pembuatan bakso.
Peneliti melakukan inovasi tersebut karena bakso yang sering di temui
banyak mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh. Peneliti
berharap dengan adanya inovasi ini di dapat memberikan banyak manfaat bagi
konsumen.
5. Kewirausahaan
Kewirausahaan tidak asing lagi bagi semua kalangan masyarakat.
Pengertian kewirausahaan secara umum bagi masyarakat adalah menghasilkan
uang sendiri dengan usaha dan tenaga yang di keluarkan. Kewirausahaan atau
Wirausaha adalah proses mengindetifikasi, mengembangkan, dan membawa
visi kedalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara
yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. hasil akhir dari proses tersebut
adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko ketidakpastian.
Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan beberapa metode penelitian, diantaranya adalah sebagai
berikut :
1. Menggunakan Metode Eksperimen
Metode eksperimen ini digunakan pada saat pembuatan “SOBIYAM”.
2. Menggunakan Metode Kuisioner
Penelitian ini memperoleh data dengan cara menyebarkan kuesioner kepada
beberapa peserta didik SMA Negeri 10 Samarinda, tenaga kependidikan SMA Negeri
10 Samarinda, karyawan Kampus Melati Samarinda, dan orang tua siswa SMA Negeri
10 Samarinda.
3. Menggunakan Metode Wawancara
Peneliti melakukan komunikasi langsung dengan narasumber untuk
mengumpulkan data berkaitan dengan Trobosan Baru Kuliner Sehat “SOBIYAM”.
Peneliti melakukan wawancara dengan narasumber dari beberapa kalangan, yaitu ;
a. Orang tua peneliti
Di rumah tempat peneliti melakukan eksperimen.
b. Guru SMA Negeri 10 Samarinda
Tepat di SMA Negeri 10 Samarinda.
c. Siswa SMA Negeri 10 Samarinda
Berlokasi di asrama kampus Melati Samarinda.
B. Populasi dan Sampel
Populasi dan sampel yang diambil dalam penelitian adalah peserta didik SMA Negeri
10 Samarinda, tenaga kependidikan SMA Negeri 10 Samarinda, karyawan Kampus Melati
Samarinda, dan orang tua siswa SMA Negeri 10 Samarinda. Populasi berasal dari 2 orang
siswa kelas X, dan 25 orang siswa kelas XI, 1 orang tua peneliti, 1 guru, 1 karyawan
Kampus Melati.
Ada beberapa alasan yang dapat dikemukakan mengapa penelitian hanya dilakukan
terhadap beberapa sampel saja, yakni:
a. Terbatasnya waktu dan tenaga dalam penelitian.
b. Ukuran populasi sangat besar.
c. Terbatasnya “SOBIYAM” yang dihasilkan dari metode eksperimen.
C. Lokasi Dan Waktu Penelitian
a. Lokasi Penelitian
a) Tahap mengumpulkan data, pembagian kuisioner, bertempat di Asrama Kampus
Melati, Jalan H.A.M.M. Rifaddin RT.25 Kel. Harapan Baru Kec. Samarinda
Sebrang, Kota Samarinda.
b) Tahap eksperimen pembuatan “SOBIYAM” dilakukan di rumah peneliti, Jalan
Bung Tomo Perum PU No 109 Samarinda Seberang.
c) Tahap wawancara kepada beberapa narasumber dilakukan di SMA Negeri 10
Samarinda, Kampus Melati, Jalan H.A.M.M. Rifaddin RT.25 Kel. Harapan Baru
Kec. Samarinda Sebrang, Kota Samarinda.
b. Waktu Penelitian
Waktu yang digunakan adalah 27 April – 7 Mei 2014 meliputi perencanaan studi
pustaka internet, pengumpulan data, pembuatan “SOBIYAM”, pengisian kuisioner,
wawancara, terhadap beberapa kalangan peserta didik, tenaga pendidik SMA Negeri
10 Samarinda dan juga orang tua dari peneliti.
D. Tahap Penelitian
1. Bahan Penelitian
a. Daging Sapi
b. Bayam Potong/cabut
c. Tepung Ubi
d. Tepung Kanji
e. Butir Telor
f. Garam
g. Merica bubuk
h. Es Batu
i. Tetelan sapi/sum-sum sapi
j. Maggi Sapi
k. Daun Bawang
l. Daun Sop
m.Pala, Jahe, Kemiri
n. Gula
o. Bawang Putih
2. Alat Penelitian
a. Pisau (memotong daging dan sayuran lainnya)
b. Panci (wadah untuk memasak bakso)
c. Telenan (memotong daging sapi)
d. Baskom sedang (untuk wadah daging yang sudah digiling)
e. Penggilingan daging (blender daging)
f. Timbangan (mungukur jumlah tepung yang digunakan)
g. Sendok (mengukur racikan bumbu dan membentuk bakso)
h. 2 Piring Kecil (untuk tempat tepung)
i. Kompor Gas (memasak bakso)
j. Penyaring minyak (untuk mengangkat bakso)
k. Cobek/blender (untuk menghaluskan bumbu bakso)
l. Wajan (untuk memasak bumbu bakso yang sudah halus)
E. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini digunakan untuk memeriksa kembali kesesuaian
data yang telah dikumpulkan untuk memperkuat hasil penelitian. Hal ini dilakukan dengan
cara memeriksa kesesuaian data dimulai dari rancangan penelitian yang sudah sesuai
dengan metodelogi penelitian yaitu menggunakan eksperimen, kuesioner, wawancara, dan
sampai ke prosedur penelitian yang akhirnya didapatkan simpulan.
Data yang diperoleh dari hasil eksperimen dicatat dan dijadikan panduan dalam
proses penelitian selanjutnya. Data yang diperoleh dari hasil wawancara diambil beberapa
kutipan penting setelah itu, semua kutipan dipadukan dalam bentuk paragraf deskriptif.
Data yang diperoleh dari pemberian kuesioner di beberapa sample dikelompokkan
berdasarkan muatan pernyataan didalam kuesioner. Setelah itu, dilakukan penjumlahan
data yang pada akhirnya didapatkan simpulan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian Pertama
A. Hasil Penelitian
1. Hasil Eksperimen
Metode eksperimen digunakan pada saat pembuatan “SOBIYAM”. Peneliti
melakukan sebuah eksperimen untuk membuat inovasi bakso. Bakso dibuat
menggunakan tepung ubi, kemudian peneliti juga menambahkan bayam. Peneliti tetap
menggunakan tepung kanji dalam pembuatan bakso, tetapi bukan sebagai tepung
utama melainkan sebagai bahan tambahan untuk mengenyalkan bakso.
Bahan pembuatan “SOBIYAM” hampir sama dengan bahan yang digunakan
untuk membuat bakso pada umumnya, yang membedakan hanya penggunaan tepung
ubi dan juga bayam.
Dan dari hasil yang sudah diperoleh, “SOBIYAM” dapat dikatakan sebagai
penelitian yang berhasil walaupun masih terdapat sedikit kekurangan.
Berikut adalah tahapan cara membuat “SOBIYAM” dari hasil eksperimen yang
peniliti lakukan:
a. Bahan Pembuatan Bakso
1) 1 kg Daging Sapi
2) 1 Ikat Bayam Potong
3) 1 Ons Tepung Ubi
4) 3 sdk makan Tepung Kanji
5) 2 Butir Telor
6) 1 sdk Makan Garam
7) 1 sdk teh Merica
8) 1 Bungkus Es Batu
9) 20 Buah Bawang Putih
b. Cara Membuat Bakso
1) Giling daging sapi bersama dengan tepung ubi setelah tercampur masukkan
tepung kanji, masukkan juga dengan es batu.
2) Cabut daun bayam pilih yang masih segar kemudian cuci dengan air bersih,
setelah itu masukan daun-daun yang sudah bersih tadi kepenggilingan daging.
3) Campur bumbu yang sudah disediakan dan masukkan bumbu tersebut kedalam
penggilingan daging.
4) Setelah semua bahan masuk, gilinglah daging sampai halus.
5) Angkat daging dari penggilingan simpan di wadah yang cukup bagi daging
tersebut.
6) Siapkan air secukupnya, kemudian panaskan hingga setengah mendidih setelah
itu cetaklah bakso hingga berbenuk bulat sempurna, kemudian masukkan
kedalam air setengah mendidih tersebut, nyalakan kompor dalam keadaan api
kecil.
7) Tunggulah sampai bakso naik ke permukaan, setelah naik ke atas angkat dan
tiriskan, dinginkan bakso setelah itu bakso dapat dinikmati, jika ingin
menyimpan bakso, simpanlah dilemari pendingin.
c. Bahan Pembuatan Kuah
1) ½ kg tetelan sapi
2) 2 biji sum-sum sapi
3) ½ sdk teh garam
4) 2 sdk makan gula
5) 1 buah pala
6) 3 ruas jahe
7) 20 biji bawang putih
8) 1 sdk merica bubuk
9) 3 biji maggi sapi
10) 10 biji kemiri
11) 3 lembar daun bawang
d. Cara Membuat Kuah
1) Panaskan air sebanyak 5 liter.
2) Masukkan tetelan sapi, dan sum-sum yang sudah bersih kedalam panci dan
masukan juga pala yang dihancurkan.
3) Haluskan bumbu penyedap kemudian masak dengan api kecil dan tunggu
hingga mengharum kemudian matikan kompor.
4) Diamkan kuah hingga air meresap ke dalam sum-sum dan tetelan, setelah air
meresap masukkan bumbu yang dihaluskan tersebut kedalam kuah aduk rata.
5) Setelah mengharum masukkan maggi sapi kedalam kuah.
6) Tunggu hingga mendidih dan matikan kompor setlah itu masukkan daun
bwang yang sudah di potong halus kedalam panci.
7) Kuah sudah siap untuk di konsumsi.
2
2. Hasil Kuisioner
Pada metode kuesioner ini, penelitian memperoleh data dengan cara menyebarkan
kuesioner kepada Orang Tua peneliti, Tenaga Pengajar SMA Negeri 10 Samarinda,
Karyawan Yayasan Melati, dan Peserta didik SMA Negeri 10 Samarinda.
Berikut adalah data hasil 30 Kuisioner yang telah di sebar kepada peserta
tersebut:
Rasa "SOBIYAM
Enak
"SOBIYAM" trobosan baru dunia kuliner
"SOBIYAM" mampu bersaing dengan
produk lain
"SOBIYAM" Sehat bagi Konsumen
Ingin mencicipi
"SOBIYAM" lagi
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
Sangat SetujuSetujuCukup SetujuTidak Setuju
3. Hasil Wawancara
Peneliti melakukan komunikasi langsung dengan narasumber untuk
mengumpulkan data berkaitan dengan Trobosan Baru Kuliner Sehat “SOBIYAM”.
Peneliti melakukan wawancara dengan narasumber dari beberapa kalangan, yakni ;
a. Dra. Hj. Watini, M.Pd
Kesimpulan dari hasil wawancara peneliti dengan guru Ekonomi juga guru Muatan
Lokal yang juga membimbing peneliti dalam melakukan penelitian. Ibu Watini
menyimpulkan bahwa penelitian ini telah berjalan dengan baik dan mendapatkan
hasil sesuai yang diinginkan. Beliau mengatakan bahwa “SOBIYAM” memiliki rasa
yang nikmat di lidah kemudian tepung ubi yang dominan pada “SOBIYAM”, dapat
bersaing dengan produk lain dan dipasarkan dengan harga yang cukup mahal,
dikarenakan tepung yang digunakan adalah tepung khusus yakni tepung ubi, dan
3
juga memutuskan ingin mencicipi kembali. Namun, dalam penelitian tahap pertama
ini peneliti sudah mengatahui kekurangan yang di dapat salah satunya bakso terasa
hancur saat gigitan pertama, masih kurang kenyal dan warna masih kurang menarik
bagi konsumen sama seperti bakso pada umumnya.
b. Rizkiatunnisa, S.Pd
Ibu yang saat ini mengajar pelajaran Fisika di SMA Negeri 10 Samarinda telah
menjadi responden dan menyimpulkan bahwa rasa pada “SOBIYAM” enak dan
apabila dipasarkan mungkin akan memiliki harga yang cukup menguras dompet
karena bahan dasar yang digunakan beda pada bakso pada umumnya, maka harus
memiliki perbedaan pada bakso yang dijual di atas gerobak.
c. Sri Mawarti
Seorang ibu rumah tangga dari salah satu peneliti yang juga menjadi responden
serta memberikan kesimpulan bahwa “SOBIYAM” merupakan kuliner baru yang
layak dinikmati oleh semua kalangan, memiliki unsur kandungan yang berbeda dari
bakso pada umumnya. Namun dikarenakan daging sapi yang digunakan bukan
daging sapi nomor 1 atau daging yang biasa digunakan unutk membuat bakso
sehingga tekstur pada “SOBIYAM” terasa hancur saat digigit masih kurang kenyal,
kemudian juga masih perlu ditambahkan lagi tepung kanji agar terasa kenyal.
d. Hartoyo
Beliau adalah seorang wira swasta yang saat peneliti melakukan eksperimen beliau
menjadi responden dan menyatakan bahwa rasa pada “SOBIYAM” enak dan rasa
tepung ubi sangat dominan serta layak untuk dipasarkan namun harga yang
ditawarkan pula pasti sangat mahal. Tekstur masih kurang menarik dan warna
terlalu gelap.
e. Muhammad Ilham Razak
Pemenang Medali Emas dalam Lomba Debat Bahasa Indonesia Tahun 2013,
pelajar SMA Negeri 10 Samarinda tersebut menyimpulkan bahwa rasa pada
“SOBIYAM” yang enak dan sangat berbeda pada bakso yang biasa dijual serta
memiliki kandungan yang baik bagi tubuh. Akan tetapi “SOBIYAM” ini memiliki
kekurangan pada tampilan dan teksturnya.
Kesimpulan dari wawancara diatas yakni: “SOBIYAM“ adalah inovasi baru
yang dapat diterima oleh konsumen. Bagi beberapa orang rasa “SOBIYAM” sudah
sangat enak karena rasanya berbeda dari bakso pada umumnya, namun ada juga
yang mengatakan rasa “SOBIYAM” masih kurang dan masih harus diperbaharui
lagi. Tampilan “SOBIYAM” juga masih harus diperbaiki lagi karena tampilannya
masih kurang menarik. Koresponden juga mengatakan “SOBIYAM” layak
dipasarkan.
Penelitian Kedua
A. Hasil Penelitian
1. Hasil Eksperimen
Pada penelitian kedua ini peneliti dapat memperbaiki kekurangan yang
didapatkan dari eksperimen tahap pertama. Cara pembuatan “SOBIYAM” tetap sama
dengan sebelumnya namun peneliti hanya mengganti daging dengan daging Sapi no 1
atau daging sapi yang secara umum digunakan oleh para pembuat Bakso. Pada
penelitian sebelumnya peneliti menggunakan daging sapi biasa yang biasa dimasak
sayuran.
2. Hasil Kuisioner
Pada metode kuesioner ini, penelitian memperoleh data dengan cara menyebarkan
kuesioner kepada Orang Tua peneliti, Tetangga peneliti serta kerabat peneliti lainnya.
Berikut adalah data hasil 30 Kuisioner yang telah di sebar kepada peserta tersebut:
Rp2,000.
00 43%
Rp1,500.0
0 30%
Rp1,000.00 27%
Penentuan Harga "SOBIYAM"
3. Hasil Wawancara
a. Moh. Yatim
Ayah dari orang tua peneliti mengatakan bahwa “SOBIYAM” layak
diperjualbelikan dan merupakan karya buah tangan anak bangsa yang tak boleh
begitu saja dibiarkan. Serta memiliki nilai jual yang tinggi.
b. Siti Hartatik
Seorang ibu rumah tangga yang juga memiliki rumah makan ini serta ibu dari
peneliti sangat tertarik dengan “SOBIYAM” karena cita rasa yang berbeda serta
memiliki nilai kandungan yang tinggi bagi konsumen. Ibu Hartatik sangat tertarik
untuk menjual “SOBIYAM” ini di rumah makannya apabila sudah mendapatkan izin
dari peneliti serta ibu Hartatik pun akan menjual “SOBIYAM” dengan harga yang
berbeda dan sesuai pengan keputusan peneliti.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
1. Respon Masyarakat Terhadap “SOBIYAM”
Setelah melakukan penelitian dan menyebarkan kuisioner, peneliti memperoleh hasil
penelitian bahwa masyarakat memberikan respon yang baik terhadap “SOBIYAM”.
Bahkan beberapa koresponden mendukung sekali apabila “SOBIYAM” ini dipasarkan
atau dijual secara umum.
2. Perbedaan Antara “SOBIYAM” dengan bakso biasa
“SOBIYAM” dan bakso biasa sebenarnya hampir sama. Yang membedakan adalah
bahan pembuatnya. Bahan utama pembuatan “SOBIYAM” tetaplah daging sapi,
namun tepung yang utama bukanlah tepung kanji, melainkan tepung ubi. Tepung kanji
tetap digunakan, namun hanya sebagai bahan perekat bakso. Dalam proses pembuatan,
bayam juga dicampurkan ke dalam adonan bakso. Selain itu, peneliti juga tidak
menggunakan bahan yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
3. Cara membuat “SOBIYAM”
a. Bahan Pembuatan Bakso
1) 1 kg Daging Sapi
2) 1 Ikat Bayam Potong
3) 1 Ons Tepung Ubi
4) 3 sdk makan Tepung Kanji
5) 2 Butir Telor
6) 1 sdk Makan Garam
7) 1 sdk teh Merica
8) 1 Bungkus Es Batu
9) 20 Buah Bawang Putih
b. Cara Membuat Bakso
1) Giling daging sapi bersama dengan tepung ubi setelah tercampur masukkan
tepung kanji, masukkan juga dengan es batu.
2) Cabut daun bayam pilih yang masih segar kemudian cuci dengan air bersih,
setelah itu masukan daun-daun yang sudah bersih tadi kepenggilingan daging.
3) Campur bumbu yang sudah disediakan dan masukkan bumbu tersebut kedalam
penggilingan daging.
4) Setelah semua bahan masuk, gilinglah daging sampai halus.
5) Angkat daging dari penggilingan simpan di wadah yang cukup bagi daging
tersebut.
6) Siapkan air secukupnya, kemudian panaskan hingga setengah mendidih setelah
itu cetaklah bakso hingga berbenuk bulat sempurna, kemudian masukkan
kedalam air setengah mendidih tersebut, nyalakan kompor dalam keadaan api
kecil.
7) Tunggulah sampai bakso naik ke permukaan, setelah naik ke atas angkat dan
tiriskan, dinginkan bakso setelah itu bakso dapat dinikmati, jika ingin
menyimpan bakso, simpanlah dilemari pendingin.
4. Harga “SOBIYAM”
Penelitian melakukan eksperimen sebanyak dua kali agar mendapatkan data yang
akurat sesuai dengan masalah yang ingin diselesaikan. Dalam eksperimen tahap
pertama peneliti telah mendapatkan beberapa masalah. Dengan masalah yang
didapatkan di tahap pertama peneliti kemudian melakukan eksperimen tahap kedua
dengan tujuan memperbaiki kekurangan yang didapat pada eksperimen tahap pertama.
Sesuai dengan hasil koresponden yang peneliti simpulkan bahwa “SOBIYAM” layak
dinikmati seluruh golongan masyarakat dan dapat bersaing dengan produk-produk
lainnya. Maka dari itu dalam penelitian tahap kedua ini, peneliti mengajukan sebanyak
30 kuisioner sesuai dengan jumlah koresponden pada tahap pertama namun sample
yang ditawarkan kali ini berbeda dengan sample pada penelitian tahap pertama. Dalam
kuisioner berikutnya peneliti memasukan harga yang akan dicantumkan oleh
koresponden dan pula disertakan dengan alasan yang jelas mengapa koresponden
mencantumkan harga tersebut.
Dari sebanyak 30 koresponden peneliti menyimpulkan bahwa harga yang pantas
apabila “SOBIYAM” diperjualbelikan adalah sebesar Rp. 2.000,00 per-biji dengan
alasan sebagai berikut:
a. “SOBIYAM” merupakan produk baru dengan nilai konsumtif tinggi memiliki nilai
kandungan gizi yang tinggi sehingga sangat disukai kalangan kelas menengah
karena kadungan yang terdapat pada “SOBIYAM” sangat susah dicari pada zaman
sekarang ini.
b. Tepung Ubi yang merupakan olahan yang tidak mudah didapatkan dimana saja,
tepung ubi ini pun peneliti dapatkan dari Jawa dan dikirim langsung oleh penjual
kepada peneliti. Harga 1 Kg tepung Ubi ini cukup mahal yakni seharga Rp
30.000,00 berbeda dengan tepung pada umumnya.
c. Bahan dasar lainnya yang terdapat pada “SOBIYAM” adalah Bayam yang memiliki
kandungan zat besi yang tinggi bagi tubuh manusia. Kali ini peneliti menyajikan
Bayam berbeda dari yang biasa kita lihat seperti dimasak untuk baik itu sayur atau
oseng-osengan namun kali ini Bayam sudah dapat dinikmati langsung bersama
dengan Bakso, karena daun Bayam langsung digiling bersamaan dengan daging
Bakso.
Pada penelitian tahap kedua peneliti telah berhasil memperbaiki beberapa
kesalah yang terdapat pada penelitian tahap pertama yakni dari tampilan yang
kurang menarik menjadi sangat menarik pada penelitian selanjutnya, kemudian
daging sapi yang digunakan pada tahap pertama bukan daging yang digunakan
untuk pembuatan Bakso pada umumnya dan pada penelitian selanjutnya peneliti
menggunakan daging sapi yang biasa digunakan dalam pembuatan Bakso kemudian
mendapatkan hasil yang jauh berbeda dari sebelumnya yakni rasa Bakso yang saat
digigit tidak langsung hancur dimulut namun terasa lebih gurih dan sedap dari
sebelumnya.
B. Saran
1. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai trobosan kuliner baru “SOBIYAM” ini
agar dapat menghasilkan produk makanan yang bergizi tinggi dan dapat dinikmati oleh
seluruh lapisan masyarakat.
2. Perlu diadakan sosialisasi kepada para pembuat Bakso agar dapat memproduksi
“SOBIYAM” secara masal dalam rangka meningkatkan kesejahteraan pembuat Bakso.
3. Perlu diadakannya kerja sama yang baik antara peneliti dengan dinas terkait agar
tercipta lingkungan yang mendukung demi berkembangnya “SOBIYAM”.
4. Perlu diadakannya Hak Cipta atas nama peneliti.
Daftar Pustaka
1. http://www.jaringnews.com/hidup-sehat/alternatif/41785/manfaat-ubi-
jalar-ternyata-luar-biasa (diakses 20 April 2014)
2. http://www.alfalfa.co.id/sejuta-manfaat-ubi-jalar-untuk-kesehatan/
(diakses 20 April 2014)
3. http://www.vemale.com/kesehatan/12585-5-manfaat-sehat-dari-ubi-
manis.html (diakses 20 April 2014)
4. http://id.wikipedia.org/wiki/Bayam (diakses 20 April 2014)
5. http://gudangsayuran.blogspot.com/2013/02/sayur-bayam.html (diakses
20 April 2014)
6. http://www.baksosehat-baksoatom.com/nutrisi.html (diakses 20 April
2014)
LAMPIRAN
LEMBAR KUESIONER
Yth
Bpk/Ibu, Saudara(i)
di tempat.
Kami mohon kesediaan anda untuk menjawab pertanyaan maupun
pernyataan pada lembar kuesioner mengenai Trobosan Baru Kuliner Sehat
“SOBIYAM”. Atas waktu dan kesediaan anda dalam mengisi kuesioner, kami
mengucapkan banyak terima kasih.
I. IDENTITAS RESPONDEN
Nama : .....................................................................
Umur : .................. tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan
Pendidikan : .....................................................................
Pekerjaan : .....................................................................
II. PETUNJUK PENGISIAN
Pada setiap nomor pernyataan berilah tanda () tepat pada kolom yang tersedia
sesuai dengan penilaian Anda.
Keterangan Jawaban:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
CS : Cukup Setuju / Netral
TS : Tidak Setuju
Pernyataan
NO PERNYATAAN SS S CS TS
1. Warna Bakso menarik bagi konsumen
2. Rasa pada “SOBIYAM” enak
3. Dapat menjadi keanekaragaman menu pangan di Indonesia
4. Produk “SOBIYAM” tersebut tidak menimbulkan efek samping
5. Bahan dasar “SOBIYAM” tidak sulit untuk didapatkan
6. Produk “SOBIYAM” tersebut adalah trobosan baru dunia kuliner sehat
7. Bakso tersebut sama seperti bakso pada umumnya
8. Bahan yang terkandung tidak lazim digunakan pada kuliner bakso umunya
9. “SOBIYAM” termasuk produk penelitian gagal
10. Bakso sejenis “SOBIYAM” sudah pernah di konsumsi sebelumnya
KUALITAS PRODUK
NO PERNYATAAN SS S CS TS
1 Produk “SOBIYAM” seperti bakso pada umumnya
2 Bahan-bahan yang digunakan pada “SOBIYAM” sehat bagi konsumen
3 Cita rasa dari “SOBIYAM” dapat diterima oleh lapisan masyarakat
4 Rasa “SOBIYAM” terasa asing di lidah konsumen
5 Terobosan baru “SOBIYAM” telah di tunggu oleh penggemar kuliner Sehat
KEPUTUSAN PEMBELIAN
NO PERNYATAAN SS S CS TS
1 Setelah mencicipi, tertarik ingin mencicipi “SOBIYAM” lagi .
2 Ingin belajar cara pembuatan “SOBIYAM” setelah mencicipi .
3. Konsumen rugi setelah membeli “SOBIYAM”.
4. “SOBIYAM” harus memiliki hak cipta dengan atas nama peneliti.
5. “SOBIYAM” mampu bersaing dengan produk bakso lainnya.
Keputusan Harga Jual
No Pernyataan Harga
1 Berikan harga yang pantas/sesuai pada "SOBIYAM" 2 Sertakan alasan anda mengapa memberikan harga sesuai pada kolom diatas
Alasan :
Samarinda, 28 April 2014
Pengisi,
.......................................