Laporan Pendahuluan Stroke Hemipare Dextra Snh

21
LAPORAN PENDAHULUAN STROKE A. DEFINISI Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak sering ini adalah kulminasi penyakit serebrovaskuler selama beberapa tahun. (Smeltzer C. Suzanne, 2002 dalam ekspresiku-blogspot 2008). Stroke adalah kehilangan fungsi otak secara mendadak yang disebabkan oleh gangguan suplai darah ke bagian otak (Brunner & Suddart:2002). Menurut (Marilyn E,Doenges:2000)stroke/penyakit serebrovaskuler menunjukkan adanya beberapa kelainan otak ba secara fungsional maupun structural yang disebabkan oleh keadaan patologis dari pembuluh darah serebral atau dari seluruh system pembuluh darah otak. Gangguan peredaran darah diotak (GPDO) atau dikenal dengan CVA ( Cerebro Vaskuar Accident) adalah gangguan fungsi syaraf yang disebabkan oleh gangguan aliran darah dalam otak yang dapat timbul secara mendadak ( dalam beberapa detik) atau secara cepat ( dalam beberapa jam ) dengan gejala atau tanda yang sesuai dengan daerah yang terganggu.(Harsono, 1996). Stroke adalah manifestasi klinik dari gangguan fungsi serebral, baik lokal maupun menyeluruh (global), yang

description

Laporan Pendahuluan Stroke Hemipare Dextra (Stroke Sebelah Kanan) Sopandi

Transcript of Laporan Pendahuluan Stroke Hemipare Dextra Snh

Page 1: Laporan Pendahuluan Stroke Hemipare Dextra Snh

LAPORAN PENDAHULUAN STROKE

A.    DEFINISI

Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan

oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak sering ini adalah kulminasi penyakit

serebrovaskuler selama beberapa tahun. (Smeltzer C. Suzanne, 2002 dalam ekspresiku-

blogspot 2008).

Stroke adalah kehilangan fungsi otak secara mendadak yang disebabkan oleh

gangguan suplai darah ke bagian otak (Brunner & Suddart:2002).

Menurut (Marilyn E,Doenges:2000)stroke/penyakit serebrovaskuler menunjukkan

adanya beberapa kelainan otak ba secara fungsional maupun structural yang disebabkan

oleh keadaan patologis dari pembuluh darah serebral atau dari seluruh system pembuluh

darah otak.

Gangguan peredaran darah diotak (GPDO) atau dikenal dengan CVA ( Cerebro

Vaskuar Accident) adalah gangguan fungsi syaraf yang disebabkan oleh gangguan

aliran darah dalam otak yang dapat timbul secara mendadak ( dalam beberapa detik)

atau secara cepat ( dalam beberapa jam ) dengan gejala atau tanda yang sesuai dengan

daerah yang terganggu.(Harsono, 1996).

Stroke adalah manifestasi klinik dari gangguan fungsi serebral, baik lokal maupun

menyeluruh (global), yang berlangsung dengan cepat, berlangsung lebih dari 24 jam,

atau berakhir dengan maut, tanpa ditemukannya penyebab selain daripada gangguan

vascular.

B.     ETIOLOGI

Penyebab-penyebabnya antara lain:

1.      Trombosis (bekuan cairan di dalam pembuluh darah otak).

               Merupakan penyebab stroke yang paling sering di temui yaitu 40% dari semua kasus

stroke yang telah dibuktikan oleh ahli patologis. Biasanya berkaitan erat dengan

kerusakan lokal dinding pembuluh darah akibat aterosklerosis

2.      Embolisme cerebral (bekuan darah atau material lain).

Page 2: Laporan Pendahuluan Stroke Hemipare Dextra Snh

            Kebanyakan emboli serebri berasal dari suatu flowess dalam jantung sehingga

masalah yang dihadapi sesungguhnya merupakan perwujudan dari penyakit jantung.

3.      Iskemia (Penurunan aliran darah ke area otak).(Smeltzer C. Suzanne, 2002).

        

        Faktor resiko pada stroke :

1.      Hipertensi

2.      Penyakit kardiovaskuler: arteria koronaria, gagal jantung kongestif, fibrilasi atrium,

penyakit jantung kongestif)

3.      Kolesterol tinggi

4.      Obesitas

5.      Peningkatan hematokrit ( resiko infark serebral)

6.      Diabetes Melitus (berkaitan dengan aterogenesis terakselerasi)

7.      Kontrasepasi oral( khususnya dengan disertai hipertensi, merkok, dan kadar estrogen

tinggi)

8.      Penyalahgunaan obat ( kokain)

9.      Konsumsi alkohol (Smeltzer C. Suzanne, 2002, hal 2131).

C.     TANDA dan GEJALA

Menurut Pujianto (2008),stroke dapat menyebabkan berbagai defisit

neurologik,bergantung pada lokasi lesi(pembuluh darah mana yang tersumbat),ukuran

area yang perfusinya tidak adekuat , dan jumlah aliran darah kolateral (sekunder atau

aksesori). Tanda dan gejala ini muncul pada penderita stroke antara lain :

1.      Kehilangan motorik : hemipelgi (paralisys pada suatu  sisi) karena lesi pada sesi otak

yang berlawanan,hemiparesis atau kelemahan salah satu sisi tubuh

2.      kehilangan komunikasi:disartria (kesulitan bicara),disfasia atau afasia (bicara deektif

atau kehilangan bicara), apraksia (ketidakmampuan untuk melakukan tindakan yang

dipelajari sebelumnya).

3.      Gangguan perse psi : disfungsi persepsi visual,gangguan hubungan visual

spasial,kehilangan sensori.

4.      Kerusakan fungsi kognitif dan efek psikologis.

5.      Disfungsi kandung kemih.

Page 3: Laporan Pendahuluan Stroke Hemipare Dextra Snh

Asosiasi pemulihan stroke di New South Wales tampil dengan suatu akronim untuk

membuat orang tahu bila mereka dalam bahaya akan terkena serangan stroke, atau telah

mengalaminya tanpa menyadarinya yaitu DANGER (Henderson,2002:10)

1.      Dizziness or unsteadiness(rasa pening atau rasa tidak tetap pada tangan atau pada

tangan dan atau pandangan mata)

2.      A change in mental abilities(suatu perubahan dalam kemampuan-kemampuan mental)

3.      Numbness,weakness,or paralisys in the face,arm or leg on one side of the body(mati

rasa, rasa lemah,atau lumpuh wajah, atau tungkai pada satu sisi tubuh)

4.      Garbled speech or inability to speak(bicaranya kacau, atau kata katanya terbolak-

balik,atau ketidakmampuan untuk berbicara)

5.      Eye pproblem(masalah-masalah mata)penglihatan suram yang tiba-tiba pada satu mata

atau terjadi penglihatan ganda.

6.      Report to your doctor immediately(laporkan pada dokter dengan segera)karena gejala-

gejala ini pulih dengan cepat dan barangkali tidak akan ada peringatan kedua.

D.    PEMERIKSAAN PENUNJANG

1.      Pemeriksaan penunjang radiologi

                  Ada dua jenis  teknik pemeriksaan imaging (pencitraan) untuk mengevaluasi

kasus stroke  atau penyakit pembuluh darah otak(cerebrovasculer disease/CVD)yaitu

computed tomographi(CT Scan) dan magnetic resonance imaging (MRI).

                  CT Scan diketahui sebagai pendeteksi imaging yang paling mudah, cepat dan

relatif murah untuk kasus stroke. Namun dalam beberapa hal, CT Scan kurang sensitif

di banding dengan MRI,misalnya pada kasus stroke hiperakut.

                  Untuk meperkuat diagnosis biasanya dilakukan pemeriksaan CT Scan atau MRI.

Kedua pemeriksaan tersebut juga bisa membantu menentukan penyebab penyakit

stroke, apakah perdarhan, atau tumor otak. kadang dilakukan angiografi yaitu

penentuan susunan pembuluh darah getah bening melalui kapilaroskopi atau

fluproskopi.

2.      Pemeriksaan penunjang laboratorium

a.       Kreatinin fosfokinase

            Pemeriksaan ini untuk mengetaui fungsi ginjal, menunjukan juga kerusakan otot

masif. Pemeriksaan pada enzim ini untuk mengetahui kadarnya yang terdapat pada otot

Page 4: Laporan Pendahuluan Stroke Hemipare Dextra Snh

rangka. Kreatinin merupakan produk penguraian otot. Kreatinin disekresikan oleh ginjal

melalui kpombinasi filtrasi dan sekresi.

b.      GDS (gula darah sewaktu)

            Pemeriksaan gula darah sewaktu menunjukan kadar glukosa dalam darah. Keadaan

hiperglikemi atau hipoglikemi dapat menimbulkan adanya eksaserbasi lebih luas. Nilai

normal ppada pasien stroke >200 mg/dl.

c.       Kolesterol

            Kolesterol merupakan senyawa kompleks yang dihasilkan oleh tubuh untuk

bermacam-macam fungsi. Kolesterol dari makanan akan meningkatkan kolesterol dalam

darah. Semakin tinggi kolesterol semakin tinggi kemungkinan dari kolesterol tersebut

tertimbun di pembuluh darah. Kelebihan kolesterol tersebut akan bereaksi  pembuluh

daran zat lain yang mengendap pada pembuluh darah arteri, sehingga menyebabkan

penyempitan pembuluh darah arteri yang dikenal dengan arterosklerosis. Nilai normal

150-270 mg/dl tergantung sesuai umur.

d.      HMT (hematokrit)

            Hematokrit merupakan volume sel darah merah dalam 100 ml. pda kasus stroke

biasanya terjadi peningkatan hematokrit. Pemeriksaan hematokrit di lakukan untuk

mengetahui konsentrasi sel darah merah (eritrosit)dalam darah. Semakin meningkat

hematokrit semakin kecil kandungan oksigen yang dibawa. Nilai pada pria 40-54%

sedangkan pada wanita 38-47%.

3.      Pemeriksaan penunjang neurologis

a.       Glasgow Coma Scale(GCS)untuk mengetahui tingkat kesadaran penderita.

b.      Respon pupil untuk mengetaui apakah ada dilatasi.

c.       Denyut nadi biasanya menurun.

d.      Tekanan darah biasanya meningkat.

e.       Frekuensi pernapasan biasanya menurun.

f.       Suhu biasanya meningkat.

E.     PATOFISIOLOGI

Stroke non hemoraghi dibagi menjadi stroke trombotik dan stroke emboli .Pada

stroke trombotik,oklusi disebabkan karena adanya penyumbatan lumen pembuluh darah

otak karena trombus yang makin plama makin menebal, sehingga aliran darah menjadi

Page 5: Laporan Pendahuluan Stroke Hemipare Dextra Snh

tidak lancar. Penurunan aliran darah ini menyebabkan iskemi yang berlanjut menjadi

infark. Dalam waktu 72 jam daerah tersebut akan mengalami edema dan lama kelamaan

akan nekrosis. Lokasi yang tersering pada stroke trobosis adalah percabangan arteri

karotis besar dan arteri vertebra yang berhubungan dengan arteri basiler. Onset stroke

trombosik biasanya lambat.

Sedangkan stroke emboli terjadi karena adanya emboli yang terlepas pada bagian

tubuh lain sampai ke arteri karotis, emboli tersebut terjebak di pembuluh darah otak

yang lebih kecil dan biasanya pada daerah percabangan lumen yang menyempit yaitu

arteri carotis dibagian tengah atau Middle Carotid Artery(MCA). Dengan adanya

sumbatan oleh emboli juga akan menyebabkan iskemi(Pujianto,2008)

Efek iskemik bervariasi bergantung derajat lamanya gannguan aliran darah, dimana

pengurangan aliran darah dalam derajat sedang hanya dapat menimbulkan gangguan

fungsional sementara saja dan bukan kerusakan yang permanen seperti yang terjadi

pada iskemia berat. Efek iskemik dapat menimbulkan lesi pada saraf fungsi motorik

yang terdiri dari lesi di lobus(temporalis dan frontal), lesi pada kapsul interna, dan lesi

pada korteks piramidalis yang mengatur koordinasi serta lesi pada batang

otak(Harsono,2003:87).

Lesi dapat terjadi di lobus temporalis maupun lobus frontalis. Lesi yang menyerang

lobus temporalis dapat menyebabkan disfasia reseptif,sedangkan lesi yang menyerang

lobus frontalis dapat menyebabkan disfasia ekspresif(Price,1995:966). Pada penderita

stroke yang mengalaminya dapat muncul gejala berupa koordinasi bicara yang menurun

sehingga dapat menyebabkan masalah keperawatan kerusakan komunikasi verbal.

Lesi dapat terjadi di kapsul interna yang kemudian dapat menyerang wajah,nervus

vagus,dan nervus glosofaring,otot skeletal dan lidah serta ekstremitas baik atas maupun

bawah(Price,1995:966). Lesi yang menyerang nervus vagus dan nervus glosofaring

dapat menyebabkan sulit menelan dan dapat memunculkan masalah keperawatan

kerusakan menelan. Dari masalah tersebut dapat menyebabkan masalah resiko nutrisi

kurang dari kebutuhan tubuh.

Lesi pada kapsul interna juga akan mempengaruhi fungsi ekstremitas, sehingga

penderita stroke yang mengalaminya dapat muncul gejala kelumpuhan

kontralateral(price,1995:966) yang menyebabkan masalah keperawatan kerusakan

Page 6: Laporan Pendahuluan Stroke Hemipare Dextra Snh

mobilitas fisik. Sedangkan lesi yang menyerang batang otak dapat mengganggu kerja

sistem saraf yang mengatur pernapasan, sehingga dapat memunculkan masalah

keperawatan pola napas tak efektif.

Trombus dan embolus yang terbawa sampaiotak dan menyebabkan penyumbatan

pembuluh darah arteri serebri yang akan meningkatkan tekanan intrakranial.

Peningkatan tekanan intrakranial tersebut dapat menyebabkan penekanan penyempitan

pada dinding arteri serebri sehinggan suplai O2 akan menurun dan dapat memunculkan

masalah keperawatan perfusin jaringan serebral tidak efektif. Oleh karena kekurangan

O2 tadi, otak akan memerintahkan menyebabklan penimbunan asam laktat sehingga

penderita stroke yang mengalaminya akan mengalami asidosis metabolik dan penurunan

kesadaran(koma)(price:1995:966)

 

G.    PENGKAJIAN FOKUS

1.      Identitas / Data Biografis Klien

               Nama, TTL, pendidikan terakhir, golongan darah, agama, status perkawinan,

alamat, telepon, jenis kelamin, orang yang paling dekat dihubungi, hubungan dengan

usila, alamat dan jenis kelamin orang/ keluarga tersebut.

2.      Riwayat Keluarga

a)      Pasangan : hidup/ mati, kesehatan, umur, pekerjaan, alamat, kematian, sebab kematian,

tahun meningggal.

b)      Anak : hidup/mati ,nama, alamat, tahun meninggal, penyebab kematian.

3.      Riwayat Pekerjaan

               Status pekerjaan saat ini, pekerjaan sebelumnya, sumber-sumber pendapatan dan

kecukupan terhadap kebutuhan, alamat pekerjaan, jarak tempat kerja dari rumah, alat

transportasi.

4.      Riwayat Lingkungan Hidup

               Type tempat tinggal/ panti, jumlah kamar, jumlah tingkat, jumlah orang yang

tingggal di rumah/ dipanti, derajat privasi, tetangga terdekat, alamat/ telepon, kondisi

panti.

5.      Riwayat Rekreasi

Page 7: Laporan Pendahuluan Stroke Hemipare Dextra Snh

               Hobby/ minat, keanggotaan organisasi, liburan perjalanan, kegiatan dip anti.

6.      Sumber/ Sisitem Pendukung yang digunakan

               Dokter/perawat/bidan/fisioterapi, dll. RS, klinik, yankes lain, jarak dari rumah/

panti, yankes dirumah/ panti, makanan yang dihantar, perawat sehari-hari oleh keluarga.

7.      Kebiasaan Ritual

               Agama, istirahat tidur, kebiasaan ibadah, kepercayaan, ritual makan.

8.      Status kesehatan saat ini

               Status kesehatan selama 1 tahun dan 5 tahun yang lalu, keluhan kesehatan utama

(PQRST), pengetahuan/ pemahaman dan penatalaksanaan masalah kesehatan, derajat

keseluruhan fungsi relative terhadap masalah kesehatan dan diagnosa medis.

Alasan masuk panti:

a)      Obat-obatan

Nama, dan dosis obat, waktu dan cara penggunaan, dokter yang member, tanggal resep

dan masalah karena obat-obatan.

b)      Status imunisasi

Tanggal terbaru imunisasi tetanus, difteria, PPD, influenza, dll.

c)      Alergi (catat agen dan reaksi spesifik)

Obat, makanan, kontak substansi, factor lingkungan.

d)     Penyakit yang diderita

e)      Nutrisi

Diet 24 jam, riwayat peningkatan dan penurunan BB, masalah dalam pemenuhan

nutrisi, kebiasaan.

9.      Status Kesehatan Masa Lalu

               Penyakit masa kanak-kanak, penyaki serius atau kronik, trauma, perawatan di

rumah sakit (alasan, tanggal, tempat, durasi, dokter, perawat), operasi (jenis, tanggal,

tempat, alasan, dokter, hasil, perawatan), riwayat obstetric.

10.  Tinjauan Sistem

               Kaji ada tidaknya tanda-tanda setiap gejala berikut ini:

a)      Keadaan Umum

Kelelahan, perubahan BB setahun lalu, perubahan nafsu makan, demam,

keringat malam, kesulian tidur, sering pilek dan infeksi, penilaian diri terhadap seluruh

Page 8: Laporan Pendahuluan Stroke Hemipare Dextra Snh

status kesehatan, kemampuan melakukan ADL, tingkat kesadaran (kualitatif,

kuantitatif), TTV

b)      Integument

Lesi/ luka, pruritus, perubahan pigmentasi, perubahan tekstur, perubahan nevi,

sering memar, perubahan rambu, perubahan kuku, katimumul pada jari kaki dan kallus,

pola penyembuhan lesi dan memar, elastisitas/turgor.

c)      Hemopoetik

Perdarahan/ memar abnormal, pembengkakan kelenjar limfe, anemia, riwayat

transfuse darah.

d)     Kepala

Sakit kepala, trauma pada masa lalu, pusing, gatal kulit kepala, lesi/luka.

e)      Mata

Perubahan penglihatan, pemakaian kaca mata/ lensa kontak, nyeri, air mata

berlebihan, pruritus, bengkak sekitar mata, floater, diplopia, kabur, fotopobia, skomata,

riwayat infeksi, tanggal pemeriksaan paling akhir, dampak pada penampilan ADL.

f)       Telinga

Perubahan pendengaran, rabas, tinnitus, vertigo,sensivitas pendengaran,alat-alat

protesa,riwayat infeksi,tanggal pemeriksaan paling akhir,kebiasaan perawatan

telinga,dampak pada penampilan ADL.

g)      Hidung dan sinus

Rinorea ,rabas,epistaksis,obstruksi,mendengkur,nyeri pada sinus,drip post

nasal,alergi,riwayat infeksi,penilaian diri pada kemampuan olfaktorius.

h)      Mulut dan tenggorokan

Sakit tenggorokan,lesi/ulkus,serak,perubahan suara,kesulitan

menelan,perdarahan gusi,karies,alat-alat protesa,riwayat infeksi,tanggal pemeriksaan

paling akhir,pola menggosok gigi,pola flossing,masalah dan kebiasaan membersihkan

gigi palsu.

i)        Leher

Kekakuan,nyeri/nyeri tekan,benjolan/massa,keterbatasan gerak,pembesaran

kelenjar tiroid.

j)        Payudara

Page 9: Laporan Pendahuluan Stroke Hemipare Dextra Snh

Benjolan/massa,nyeri/nyeri tekan,bengkak,keluar cairan dari putting susu,pola

pemeriksaan payudara,tanggal mamografi paling akhir.

k)      Pernafasan

Batuk,sesaknafas,hemoptisis,sputum,mengi,asma/alergi

pernafasan,frekuensi,auskultasi,palpasi,perkusi,wheezing.

l)        Kardiovaskuler

Nyeri/ketidaknyamanan dada, palpitasi, sesak nafas, dipsnea pada aktifitas,

dipsnea noktural paroksimal, ortopnea, murmur, edema, varises, kaki timpang,

parestesia, perubahan warna kaki.

m)    Gastrointestinal

Disfagia, tak dapat mencerna, nyeri ulu hati, pembesaran hepar, mual/muntah,

hematemesis, perubahan nafsu makan, intoleransi makanan, ulkus, nyeri, ikterik,

benjolan/massa, perubahan kebiasaan defekasi, diare, konstipasi, melena, hemoroid,

perdarahan rectum, pola defekasi biasanya.

n)      Perkemihan

Disuria, frekuensi, menetes, ragu- ragu, dorongan, hematuria, poliuria, oliguria,

nokturia ,inkontenensia, nyeri saat berkemih, batu, infeksi.

o)      Genitor Reproduksi-Pria

Lesi, rabas, nyeri testikuler, massa testikuler, massa testikuler, masalah prostate,

penyakit kelamin, perubahan hasrat seksual, impotensi, masalah aktifitas social.

p)      Genitor Reproduksi-Wanita

Lesi, rabas, dispareunia, perdarahan paska senggama, nyeri pelvic,

sistokel/rektokel/prolaps, penyakit kelamin, infeksi, masalah aktifitas seksual, riwayat

menstruasi, (menarche,tanggal periode menstruasi terakhir), tanggal dan hasil pap smear

terakhir.

q)      Musculoskeletal

Page 10: Laporan Pendahuluan Stroke Hemipare Dextra Snh

Nyeri persendian, kekakuan, pembengkakan sendi, deformitas, spasme, kram,

kelemahan otot, masalah cara berjalan, nyeri punggung, protesa, pola kebiasaan latihan,

dampak pada penampilan ADL.

r)       System Syaraf Pusat

Sakit kepala, kejang, sinkope/serangan jatuh, paralisis, paresis, masalah

koordinasi, tic/tremor/spasme, parestesia, cedera kepala, Masalah memori.

s)       System Endokrin

Intoleransi panas atau dingin,goiter,pigmentasi kulit/tekstur,perubahan

rambut,polifagia,polidipsi,poliuria.

t)       System immune

Kerentanan dan seringnya terkena penyakit,imunisasi.

u)      System Pengecapan

Berkurangnya rasa asin dan panas

v)      System penciuman

Peningkatan system penciuman

w)    Psikososial

Cemas,depresi,insomnia,menangis ,gugup,takut,masalah dalam mengambil

keputusan,kesulitan berkonsentrasi,pernyataan perasaan umum mengenai keputusan /

frustasi mekanisme koping yang biasa,stress saat ini,masalah tentang kematian dan

kehilangan,dampak penampilan ADL.

 H. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan.dengan terputusnya aliran

darah : penyakit oklusi, perdarahan, spasme pembuluh darah serebral, edema

serebral.

Page 11: Laporan Pendahuluan Stroke Hemipare Dextra Snh

Definisi : keadaan dimana individu mengalami atau beresiko mengalami suatu

penurunan dalam nutrisi dan pernapasan pada tingkat seluler disebabkan suatu

penurunan suplai darah kapiler .

Batasan karakteristik (Doenges,ME:2000)

Mayor  :perubahan tingkat kesadaran, kehilangan memori, perubahan respon

motorik/sensori, emosi, defisit sensori, bahasa, intelektual dan emosi

2. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan keterlibatan neuromuskuler,

kelemahan, parestesia, flaksid/ paralysis hipotonik, paralysis spastis.

Definisi :keadaan dimana seorang individu mengalami atau beresiko mengalami 

keterbatasan gerakan fisik tapi bukan imobil

Batasan karakteristik (Carppenito,L.J:2000)

Mayor :penurunan kemampuan untuk bergerak dengan sengaja keterbatasan rentang

gerak

Minor :pembatasan gerak yang dipaksakan,enggan untuk bergerak.

3. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan kerusakan sirkulasi

serebral,neuromuskuler,kehilangan tonus/kontrol otot fasia/oral

Definisi :keadaan dimana seorang individu mengalami/dapat mengalami penurunan  

kemampuan atau ketidakmampuan untuk berbicara tetapi dapat di mengerti orang lain.

(Carpeniti,L.J,2000)

Batasan karakteristik

kerusakan artikulasi, disatria,ketidakmampuan berbicara, menyebutkan kata-

kata.

4. Perubahan persepsi sensori berhubungan dengan perubahan persepsi

sensori,trauma neurologis.

Definisi :keadan dimana individu atau kelompok mengalami atau beresiko mengalami

suatu perubahan dalam jumlah,pola atau interpretasi stimulius yang datang.

Batasan karakteristik

Page 12: Laporan Pendahuluan Stroke Hemipare Dextra Snh

- disorientasi waktu,tempat,orang

- perubahan pola perilaku/respon

- konsentrasi menurun

- halusinasi

5. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kerusakan neuromuskuler

I. FOKUS INTERVENSI

1.      Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan.dengan terputusnya aliran darah :

penyakit oklusi, perdarahan, spasme pembuluh darah serebral, edema serebral

Tujuan dan kriteria hasil  :

-tidak ada tanda-tanda peningkatan TIK

-peningkatan fungsi kognitif, motorik, sensorik

-tingkat kesadaran membaik

Intervensi

1)      Pantau status neurologis tiap beberapa jam(ukur GCS)

2)      Ukur TTV

3)      Letak agak ditn kepala klien agak tegak ditinggikan

4)      Kolaborasi pemberian obat

2.      Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan keterlibatan neuromuskuler, kelemahan,

parestesia, flaksid/ paralysis hipotonik, paralysis spastis.

Tujuan dan kriteria hasil  :

-Mempertahankan posisi optimal pasien

-Mempertahankan integritas kulit

Intervensi

1)      Ubah posisi klien miring kanan kiri bertahapp

Page 13: Laporan Pendahuluan Stroke Hemipare Dextra Snh

2)      Latih rentang gerak aktif dan pasif pada ekstremitas

3)      Observasi daerah yang terkena

3.      Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan kerusakan sirkulasi

serebral,neuromuskuler,kehilangan tonus/kontrol otot fasia/oral

Tujuan dan kriteria hasil

Klien dapat mengidentifikasi pemahaman tentang masalah komunikasi

Klien mampu mengekspresikan keinginan sesuai tingkat keinginan

Intervensi

1)      Kaji derajat disfungsi

2)      Pinta pasien untuk mengikuti perintah sederhana

3)      Gunakan pertanyaan terbuka dengan jawaban-jawaban “ya”/”tidak”

4)      Anjurkan keluarga untuk tetap berkomunikasi dengan klien

4.      Perubahan persepsi sensori berhubungan dengan perubahan persepsi sensori,trauma

neurologis.

Tujuan dan kriteria hasil  :

Klien dapat mempertahankan tingkat kesadaran dan fungsi persptual

Meningkatnya kemampuan, mendemonstrasikan perilaku

Intervensi

1)      Evaluasi adanya gangguan penglihatan

2)      Kaji kesadaran sensasi

3)      Berikan stimulasi sentuhan

5.      Defisit perawatan diri berhubungan dengan kerusakan neuromuskuler,penurunan

kekuatan,koordinasi otot

Tujuan dan kriteria hasil

Klien dapat mendemonstrasikan teknik untuk memenuhi kebutuhan perawatan diri

Page 14: Laporan Pendahuluan Stroke Hemipare Dextra Snh

Dapat melakukan aktivitas perawatan diri dalam tingkat kemampuannya

Intervensi

1)      Kaji tingkat katergantungan

2)      Berikan bantuan pada klien sesuai kebutuhan

3)      Beikan umpan balik positif untuk setiap usaha

DAFTAR PUSTAKA

Long C, Barbara, Perawatan Medikal Bedah, Jilid 2, Bandung, Yayasan Ikatan Alumni

Pendidikan Keperawatan Pajajaran, 1996.

Tuti Pahria, dkk, Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Ganguan Sistem

Persyarafan, Jakarta, EGC, 1993.

Pusat pendidikan Tenaga Kesehatan Departemen Kesehatan, Asuhan Keperawatan

Klien Dengan Gangguan Sistem Persarafan , Jakarta, Depkes, 1996.

Smeltzer C. Suzanne, Brunner & Suddarth, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah,

Jakarta, EGC, 2002.

Marilynn E, Doengoes, 2000, Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3, Jakarta, EGC,

2000.

Harsono, Buku Ajar : Neurologi Klinis,Yogyakarta, Gajah Mada university press, 1996