LAPORAN PENDAHULUAN SILINDRIK

8
LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM SILINDRIK DISUSUN OLEH : NAMA : ABDI SETYO NUGROHO NIM : 4312210055 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN UNIVERSITAS PANCASILA

Transcript of LAPORAN PENDAHULUAN SILINDRIK

LAPORAN PENDAHULUANPRAKTIKUM SILINDRIK

DISUSUN OLEH :NAMA: ABDI SETYO NUGROHONIM: 4312210055

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN UNIVERSITAS PANCASILAJAKARTA2014I. Tujuan Praktikum

Untuk menentukkan besarnya harga konduktivitas termal bahan khususnya bahan non logam secara experimental.

II. Teori singkatSecara sederhana perpindahan panas dapat didefinisikan sebagai perpindahan energi dalam bentuk panas akibat adanya perbedaan temperatur. Perpindahan panas ada tiga jenis:

1. Konduksi

Perpindahan panas dari partikel yang berenergi lebih besar menuju ke partikel dengan energi yang lebih kecil, sehubungan dengan hubungan antar partikel (perpindahan panas tanpa diikuti perpindahan zat perantaranya)

Contoh: perpindahan panas pada batang besi temperatur tinggi energi molekul tinggi terjadi transfer panas

Q = laju perpindahan panas (Watt)k = konduktivitas panas (W/m.oC)A = luasan perpindahan panas arah normal Q (m2)T = beda temperatur (oC)x = ketebalan bahan (m)

2. KonveksiPerpindahan panas yang diikuti oleh zat perantaranya.Konveksi terbagi dua yaitu : a. konveksi bebas (free convection)b. konveksi paksa (forced convection). Bila gerakan mencampur berlangsung sebagai akibat dari perbedaan kerapatan yang disebabkan oleh gradien temperatur maka disebut konveksi bebas. Dan bila gerakan mencampur disebabkan oleh suatu alat dari luar, seperti pompa atau kipas maka prosesnya disebut dengan konveksi paksa. Keefektifan perpindahan kalor konveksi tergantung sebagian besarnya pada gerakan mencampur fluida.

Contoh: Konveksi bebas pada alat penukar panas (heat exchanger) dan aliran air pada radiator panas, konveksi pada saat merebus air, meniup teh yang panas dan pemanasan air yang disertai pengadukan merupakan konveksi paksa,.

dimana:Q = laju perpindahan panas (Watt)H = koefisien perpindahan panas (W/m2 oC)A = luasan perpindahan panas arah normal Q (m2)Tw = temperatur permukaan benda (oC)T~ = temperatur fluida (oC)

3. Radiasi

Radiasi panas adalah pancaran gelombang elektromagnetik dari permukaan atau gas yang beradiasi yang mempunyai temperatur tinggi Radiasi panas tidak membutuhkan media penghantar seperti halnya pada konduksi atau konveksi panas. Media yang berada antara sumber radiasi panas dengan penerima panas menurunkan intensitas radiasi panas karena adanya penyerapan radiasi panas oleh media itu. Perpindahan panas radiasi terjadi dari sumber panas pada temperatur tinggi ke penerima panas dengan temperatur yang lebih rendah yang dibatasi oleh ruang yang transparan

Contoh: radiasi panas dari api unggun, pemanasan bumi oleh sinar matahari

Dimana :Q = panas yang dipancarkan (Watt) = emisivitas permukaan benda (0 s.d. 1)A = luas perpindahan panas (m2)T = temperatur permukaan benda (oC) = konstanta Steven Boltzmann (W/m2.K4)

Untuk benda hitam sempurna nilai emisivitasnya () adalah 1 dan besar nilai = 5,67.10-8 W/m2.K4

Konduktivitas termal bahan dapat diperkirakan melalui persamaan :

III. Gambar Alat/Mesin

Gambar 3.1. Spesimen dan alat uji konduktivitas thermal

DAFTAR PUSTAKA1. http://dc308.4shared.com/doc/CUqkCFVV/preview.html , Akses : Kamis, 10 Oktober 2013, Pukul : 23.40 WIB2. http://elfia-physics.blogspot.com/2012/02/konduksi.html , Akses : Jumat, 11 Oktober 2013, Pukul : 1.18 WIB