Laporan Pendahuluan Pk

6
LAPORAN PENDAHULUAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN I.Kasus (Masalah Utama) Risiko Perilaku Kekerasan II. Proses Terjadinya Masalah Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan (Maramis, 2004). Perilaku kekerasan merupakan respons terhadap stressor yang dihadapi oleh seseorang, yang ditunjukkan dengan perilaku aktual melakukan kekerasan, pada diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan, secara verbal maupun nonverbal, bertujuan untuk melukai orang lain secara fisik maupun psikologis (Berkowitz, 2000). Perilaku kekerasan dapat disebabkan karena harga diri rendah, frustasi, takut, stress, cemas, manipulasi atau intimidasi dan rasa bersalah. Perilaku kekerasan merupakan hasil konflik emosional yang belum dapat diselesaikan. Perilaku kekerasan juga menggambarkan rasa tidak aman, kebutuhan akan perhatian dan ketergantungan pada orang lain. Pada klien gangguan jiwa, perilaku kekerasan bisa disebabkan adanya perubahan sensori persepsi berupa 1

Transcript of Laporan Pendahuluan Pk

Page 1: Laporan Pendahuluan Pk

LAPORAN PENDAHULUAN

RISIKO PERILAKU KEKERASAN

I. Kasus (Masalah Utama)

Risiko Perilaku Kekerasan

II. Proses Terjadinya Masalah

Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang

melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri

sendiri, orang lain maupun lingkungan (Maramis, 2004). Perilaku kekerasan

merupakan respons terhadap stressor yang dihadapi oleh seseorang, yang

ditunjukkan dengan perilaku aktual melakukan kekerasan, pada diri sendiri,

orang lain, maupun lingkungan, secara verbal maupun nonverbal, bertujuan

untuk melukai orang lain secara fisik maupun psikologis (Berkowitz, 2000).

Perilaku kekerasan dapat disebabkan karena harga diri rendah,

frustasi, takut, stress, cemas, manipulasi atau intimidasi dan rasa bersalah.

Perilaku kekerasan merupakan hasil konflik emosional yang belum dapat

diselesaikan. Perilaku kekerasan juga menggambarkan rasa tidak aman,

kebutuhan akan perhatian dan ketergantungan pada orang lain. Pada klien

gangguan jiwa, perilaku kekerasan bisa disebabkan adanya perubahan sensori

persepsi berupa halusinasi, baik dengar, visual maupun lainnya. Klien merasa

diperintah oleh suara-suara atau bayangan yang dilihatnya untuk melakukan

kekerasan atau klien merasa marah terhadap suara-suara atau bayangan yang

mengejeknya.

Stress dapat menyebabkan kecemasan yang menimbulkan perasaan

tidak menyenangkan dan terancam, dimana kecemasan itu sendiri dapat

menimbulkan kemarahan. Respon terhadap marah dapat diungkapkan melalui

tiga cara yaitu mengungkapkan secara verbal, menantang dan menekan. Dari

ketiga cara ini dengan mengungkapkan secara verbal adalah konstruktif sedang

dua cara lain adalah destruktif. Apabila perasaan marah diekspresikan dengan

menantang, biasanya dilakukan individu karena ia merasa kuat. Cara demikian

1

Page 2: Laporan Pendahuluan Pk

tidak akan menyelesaikan masalah bahkan dapat menimbulkan kemarahan

yang berkepanjangan dan dapat menimbulkan tingkah laku destruktif amuk

yang ditujukan pada diri sendiri, orang lain maupun lingkungan.

III. A. Pohon Masalah

Terlampir

B. Data yang perlu dikaji

1). Data Subyektif :

Klien mengatakan benci atau kesal pada

seseorang.

Klien suka membentak dan menyerang

orang yang mengusiknya jika sedang kesal atau marah.

2). Data Obyektif

Mata merah, wajah agak merah.

Nada suara tinggi dan keras, bicara menguasai.

Ekspresi marah saat membicarakan orang, pandangan tajam.

Merusak dan melempar barang-barang.

IV. Diagnosa Keperawatan

Risiko Perilaku Kekerasan

V. Rencana Tindakan Keperawatan

1. Bina hubungan saling percaya

Dalam membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan

agar pasien merasa aman dan nyaman saat berinteraksi dengan saudara.

Tindakan yang harus saudara lakukan dalam rangka membina hubungan

saling percaya adalah:

a. Mengucapkan salam terapeutik

b. Berjabat tangan

c. Menjelaskan tujuan interaksi

2

Page 3: Laporan Pendahuluan Pk

d. Membuat kontrak topik, waktu dan tempat setiap

kali bertemu pasien

2. Diskusikan bersama pasien

penyebab perilaku kekerasan saat ini dan yang lalu.

3. Diskusikan perasaan pasien jika

terjadi penyebab perilaku kekerasan

a. Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara fisik

b. Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara psikologis

c. Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara sosial

d. Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara spiritual

e. Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara intelektual

4. Diskusikan bersama pasien perilaku kekerasan yang biasa dilakukan pada

saat marah secara:

a. verbal

b. terhadap orang lain

c. terhadap diri sendiri

d. terhadap lingkungan

5. Diskusikan bersama pasien akibat perilakunya

6. Diskusikan bersama pasien cara mengontrol perilaku kekerasan secara:

a. Fisik: pukul kasur dan batal, tarik nafas dalam

b. Obat

c. Social/verbal: menyatakan secara asertif rasa marahnya

d. Spiritual: sholat/berdoa sesuai keyakinan pasien

7. Latih pasien mengontrol perilaku kekerasan secara fisik:

a. Latihan nafas dalam dan pukul kasur – bantal

b. Susun jadwal latihan dalam dan pukul kasur – bantal

8. Latih pasien mengontrol perilaku kekerasan secara sosial/verbal

a. Latih mengungkapkan rasa marah secara verbal: menolak dengan

baik, meminta dengan baik, mengungkapkan perasaan dengan baik

b. Susun jadwal latihan mengungkapkan marah secara verbal.

3

Page 4: Laporan Pendahuluan Pk

9. Latih mengontrol perilaku kekerasan secara spiritual:

a. Latih mengontrol marah secara spiritual: sholat, berdoa

b. Buat jadwal latihan sholat, berdoa

10. Latih mengontrol perilaku kekerasan dengan patuh minum obat:

a. Latih pasien minum obat secara teratur dengan prinsip lima benar

(benar nama pasien, benar nama obat, benar cara minum obat, benar

waktu minum obat, dan benar dosis obat) disertai penjelasan guna

obat dan akibat berhenti minum obat

b. Susun jadwal minum obat secara teratur

11. Ikut sertakan pasien dalam Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi

mengontrol Perilaku Kekerasan

VI. DAFTAR PUSTAKA

Harnawati. 2008. Askep Perilaku Kekerasan, (Online),

(http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/03/27/askep-perilaku-

kekerasan/, diakses tanggal 1 Oktober 2010).

Siahaan. 2010. Perilaku Kekerasan, (online),

(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/.../4/Chapter

%20II. pdf , diakses tanggal 22 Oktober 2010)

Yosep,Iyus. 2007. Keperawatan Jiwa, PT Refika Aditama, Bandung.

4