LAPORAN PENDAHULUAN NUTRISI.docx

15
LAPORAN PENDAHULUAN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI A. PENGERTIAN Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang dapat menghasilkan energi dan tenaga. Nutrisi juga berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan penting dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan- bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi yang tidak seimbang dalam tubuh ada yang diakibatkan karena kekurangan nutrisi dan kelebihan nutrisi. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah asupan nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolic (NANDA. 2009-2011). Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah suatu keadaan ketika individu yang tidak puasa mengalami atau berisiko mengalami penurunan berat badan yang berhubungan dengan asupan yang tidak adekuat atau metabolisme nutrien yang tidak adekuat untuk kebutuhan metabolik (Lynda Juall Carpenito, 2007). Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh adalah asupan nutrient yang melebihi kebutuhan tubuh (NANDA. 2009-2011). Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh adalah keadaan ketika seorang individu mengalami atau berisiko mengalami penambahan berat badan

description

hhuuuu

Transcript of LAPORAN PENDAHULUAN NUTRISI.docx

Page 1: LAPORAN PENDAHULUAN NUTRISI.docx

LAPORAN PENDAHULUAN

DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI

A. PENGERTIAN

Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang dapat menghasilkan energi dan

tenaga. Nutrisi juga berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan

proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan penting dari

lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting

dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi yang tidak seimbang dalam tubuh

ada yang diakibatkan karena kekurangan nutrisi dan kelebihan nutrisi.

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah asupan nutrisi

tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolic (NANDA. 2009-2011).

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah suatu keadaan ketika

individu yang tidak puasa mengalami atau berisiko mengalami penurunan berat badan

yang berhubungan dengan asupan yang tidak adekuat atau metabolisme nutrien yang

tidak adekuat untuk kebutuhan metabolik (Lynda Juall Carpenito, 2007).

Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh adalah asupan nutrient

yang melebihi kebutuhan tubuh (NANDA. 2009-2011). Ketidakseimbangan nutrisi lebih

dari kebutuhan tubuh adalah keadaan ketika seorang individu mengalami atau berisiko

mengalami penambahan berat badan yang berhubungan dengan asupan yang melebihi

kebutuhan metabolik (Lynda Juall Carpenito, 2007).

B. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

1. Pengetahuan

Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat memengaruhi pola

konsumsi makan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh kurngnya informasi sehinga

dapat terjadi kesaalahan dalam memenuhi kebutuhan gizi.

2. Prasangka

Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi tinggi dapat

memengaruhi status gizi seseorang. Misalnya, di beberapa daerah, tempe yang

merupakan sumber protein yang paling murah, tidak dijadikan bahan makanan yang

Page 2: LAPORAN PENDAHULUAN NUTRISI.docx

layak untuk dimakan karena masyarakat menganggap bahwa makanan tersebut dapat

merendahkan derajat mereka.

3. Kebiasaan

Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan tertentu juga

dapat memengaruhi status gizi. Misalnya di beberapa daerah, terdapat larangan

makan pisang dan pepaya bagi para gadis remaja. Padahal makanan tersebut

merupakan sumber vitamin yang baik.

4. Kesukaan

Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan

kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh zat-zat yang

dibutuhkan secara cukup. Kesukaan dapat mengakibatkan merosotnya gizi pada

remaja bila nilai gizinya tidak sesuai dengan nilai yang diharapkan.

5. Status Ekonomi

Status ekonomi dapat memengaruhi perubahan status gizi karena penyediaan

makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit. Oleh karena itu,

masyarakat dengan kondisi perokonomian yang tinggi biasanya mampu mencukupi

kebutuhan gizi keluarganya dibandingkan masyarakat dengan kondisi perekonomian

rendah.

Faktor – faktor yang dapat berhubungan dengan gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh antara lain:

1. Patofisiologis

Berhubungan dengan peningkatan kebutuhan kalori dan kesulitan dalam

mencerna kalori yang mencukupi sekunder akibat luka bakar, kanker, infeksi,

trauma, atau ketergantungan bahan – bahan kimia

Berhubungan dengan disfagia sekunder akibat distrofi otot.

Berhubungan dengan penurunan penyerapan nutrien sekunder akibat penyakit

crohn, intoleransi laktosa, atau fibrosis kistik.

Berhubungan dengan penurunan keinginan untuk makan sekunder akibat

perubahan tingkat kesadaran.

Berhubungan dengan muntah yang di rangsang sendiri, latihan fisik karena

kelebihan asupan kalori atau menolak untuk makan sekunder akibat anoreksia

nervosa.

Page 3: LAPORAN PENDAHULUAN NUTRISI.docx

Berhubungan dengan keengganan untuk makan karena takut keracunan

sekunder akibat perilaku paranoid.

Berhubungan dengan anoreksia dan diare sekunder akibat infeksi protozoa.

Berhubungan dengan muntah, anoreksia, dan gangguan pencernaan sekunder

akibat pankreatitis.

Berhubungan dengan anoreksia, gangguan metabolism lemak dan protein, dan

gangguan penyimpanan vitamin sekunder akibat sirosis.

2. Berhubungan dengan Tindakan

Berhubungan dengan peningkatan kebutuhan protein dan vitamin untuk

penyembuhan luka dan penurunan asupan sekunder akibat : pembedahan,

medikasi (kemoterapi kanker), rekonstruksi bedah mulut, kawat rahang, atau

terapi radiasi.

Berhubungan dengan ketidakadekuatan absorpsi sebagai efek samping dari

antasida.

Berhubungan dengan penurunan asupan oral, ketidaknyamanan mulut, mual,

muntah sekunder akibat terapi radiasi, kemoterapi, tonsilektomi.

3. Situasional (Personal, Lingkungan)

Berhubungan dengan penurunan keinginan untuk makan sekunder akibat :

anoreksia, depresi, stres, isolasi sosial, mual dan muntah,atau alergi.

Berhubungan dengan ketidakmampuan untuk menghasilkan makanan

(keterbatasan fisik, masalah finansial atau transportasi).

Berhubungan dengan ketidakmampuan mengunyah (kerusakan atau

kehilangan gigi, gigi palsu longgar).

Berhubungan dengan diare sekunder akibat lingkungan yang tidak sehat.

4. Maturasional

Bayi/Anak

Berhubungan dengan ketidakadekuatan asupan sekunder akibat :

kurang stimulasi emosional/sensoris atau kurang pengetahuan tentang

pemberi asuhan.

Berhubungan dengan malabsorpsi, batasan diet dan anoreksia

sekunder akibat seliaka, intoleransi laktosa, atau fibrosis kistik.

Berhubungan dengan kesulitan mengisap (bayi) dan disfagia sekunder

akibat : paralisis serebral atau sumbing bibir atau palatum.

Page 4: LAPORAN PENDAHULUAN NUTRISI.docx

Berhubungan dengan ketidakadekuatan menelan, keletihan, dan

dispnea sekunder akibat : penyakit jantung kongenital atau

prematuritas.

Lansia

Berhubungan dengan efek penurunan laju metabolik, kadar estrogen ,

dan densitas mineral tulang (wanita).

Berhubungan dengan degenerasi membran periodontal dengan

kehilangan gigi.

Faktor – faktor yang dapat berhubungan dengan gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh antara lain :

1. Patofisiologis

Berhubungan dengan perubahan pola kepuasan sekunder

Berhubungan dengan penurunan indra pengecapan dan penciuman

2. Berhubungan dengan Tindakan

Berhubungan dengan perubahan kepuasan sekunder akibat obat - obatan,

radiasi

3. Situasional (Personal, Lingkungan)

Berhubungan dengan risiko kenaikan berat badan lebih dari 12,5 – 15 kg saat

hamil

Berhubungan dengan kurangnya pengetahuan nutrisi dasar

Berhubungan dengan pola aktivitas monoton

4. Maturasional

Orang dewasa/lansia

Berhubungan dengan penurunan pola aktivitas dan penurunan kebutuhan

metabolik

C. BATASAN KARAKTERISTIK

Batasan Karakteristik Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan

Tubuh

1. Mayor ( harus terdapat, satu atau lebih )

Individu yang tidak puasa melaporkan atau mengalami asupan makanan

tidak adekuat kurang dari yang dianjurkan dengan atau tanpa penurunan

Page 5: LAPORAN PENDAHULUAN NUTRISI.docx

berat badan atau kebutuhan metabolik aktual atau potensial dengan asupan

yang lebih.

2. Minor (mungkin terdapat)

Kelemahan otot dan nyeri tekan

Penurunan albumin serum

Peka rangsang mental dan kekacauan mental

Penurunan transferin serum atau penurunan kapasitas ikatan besi

Berat badan 10% sampai 20% atau lebih di bawah berat badan ideal untuk

tinggi dan kerangka tubuh

Lipatan kulit trisep, lingkar lengan tengah, dan lingkar otot lengan tengah

kurang dari 60 % standar pengukuran.

Batasan Karakteristik Ketidakseimbangan Nutrisi Lebih Dari Kebutuhan

Tubuh

1. Mayor (Harus Terdapat, Satu atau Lebih)

Kelebihan berat badan (berat badan 10% melebihi tinggi dan kerangka

tubuh ideal

Obesitas (berat badan 20% atau lebih di atas tinggi dan kerangka tubuh

ideal)

Lipatan kulit trisep lebih besar dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada

wanita

2. Minor (Mungkin Terdapat)

Melaporkan adanya pola makan yang tidak diinginkan

Asupan melebihi kebutuhan metabolik

Pola aktivitas monoton

D. RUMUSAN MASALAH

1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.

2. Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh.

E. INTERVENSI KEPERAWATAN

Page 6: LAPORAN PENDAHULUAN NUTRISI.docx

Intervensi Keperawatan dari Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari

Kebutuhan Tubuh

1. Intervensi Generik

Tentukan kebutuhan kalori harian yang realistis dan adekuat. Konsulkan

pada ahli gizi.

Timbang berat badan setiap hari, pantau hasil pemeriksaan laboratorium.

Jelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat. Negosiasikan dengan klien tujuan

asupan untuk setiap kali makan dan makan makanan kecil.

Ajarkan individu untuk menggunakan penyedap rasa (seperti bumbu) untuk

membantu meningkatkan rasa dan aroma makanan (jus lemon, mint,

cengkeh, basil, pengharum makanan, kayu manis, rosemary, bacon bits).

Rencanakan perawatan sehingga prosedur yang tidak menyenangkan atau

yang menyakitkan tidak dilakukan sebelum makan.

Beri suasana makan yang relaks (tidak terlihat pispot; jangan ramai.

Atur rencana perawatan untuk mengurangi atau menghilangkan bau yang

menyebabkan ingin muntah atau prosedur yang dilakukan mendekati waktu

makan.

Ajarkan atau bantu individu untuk istirahat sebelum makan.

Pertahankan kebersihan mulut yang baik (sikat gigi, membersihkan/

membilas mulut) sebelum dan sesudah mengunyah makanan.

Tawarkan makan porsi kecil tapi sering (enam kali per hari ditambah dengan

makanan kecil) untuk mengurangi perasaan tegang pada lambung.

Atur agar mendapatkan nutrien yang berprotein/kalori sangat tinggi yang

disajikan pada saat individu ingin makan (misalnya jika kemoterapi

dilakukan pagi hari, maka sajikan pada sore menjelang malam).

Instruksikan individu yang mengalami penurunan nafsu makan untuk :

Makan makanan kering (roti panggang, krekers) saat bangun tidur.

Makan makanan yang asin jika tidak ada pantangan.

Hindari makanan yang terlalu manis, menggemukkan, berminyak atau

makanan kering.

Cobalah minuman bening, atau yang dingin.

Minum sedikit – sedikit melalui sedotan.

Makan kapan saja bila dapat ditoleransi.

Makan dalam porsi kecil, rendah lemak, dan makan lebih sering.

Page 7: LAPORAN PENDAHULUAN NUTRISI.docx

Coba suplemen yang tersedia dalam banyak bentuk (cair, bubuk, puding).

Jika individu mengalami kelainan makan (Townsend, 1994) :

Tetapkan tujuan asupan bersama klien, dokter, dan ahli gizi.

Bicarakan tentang keuntungan dari kepatuhan dan konsekuensi dari

ketidakpatuhan.

Jika asupan makanan yang diharuskan ditolak, beri tahu dokter.

Duduk temani individu selama makan. Batasi waktu makan sampai 30

menit.

Amati sedikitnya 1 jam sebelum makan. Temani pasien ketika ke

kamar mandi.

Timbang badan pasien saat ia bangun dari tidur dan setelah berkemih

pertama.

Beri dorongan untuk perbaikan, tetapi jangan fokuskan pembicaraan

pada makanan atau cara makan.

Sejalan dengan makin membaiknya individu, gali isu – isu tentang

citra diri, penambahan berat badan, dan kontrol.

Untuk individu yang hiperktif (Townsend, 1994) :

Beri makanan atau minuman yang tinggi protein, tinggi kalori.

Tawarkan lebih sering makanan kecil. Hindari makanan yang tidak

mengandung kalori (misalnya soda).

Berjalan – jalan bersama individu ketika makanan kecil dimakan.

2. Intervensi Geriatrik

Evaluasi kemampuan untuk memproses dan menyiapkan makanan.

Keuangan

Transportasi

Mobilitas

Keterampilan manual

Jelaskan sumber komunitas yang tersedia :

Makanan yang dijual dengan mobil

Pusat lansia

Supermarket yang menerima layanan pesan – antar

Untuk wanita lebih dari 50 tahun, anjurkan untuk :

Meningkatkan asupan kalsium sampai 1200 mg/hari (1500 mg/hari bila

tidak dalam terapi penggantian hormon).

Page 8: LAPORAN PENDAHULUAN NUTRISI.docx

Mengurangi asupan kalori sampai 1700 – 1800.

Menyeimbangkan asupan dan latihan fisik.

Memasukkan suplemen beta karoten dan vitamin C serta E setiap hari.

Intervensi Keperawatan dari Ketidakseimbangan Nutrisi Lebih dari

Kebutuhan Tubuh

1. Intervensi Generik

Tingkatkan kesadaran individu tentang jumlah/tipe makanan yang

dikonsumsi.

Bantu individu menetapkan tujuan yang realistis (misalnya dengan

menurunkan asupan oral 500 kalori akan mengakibatkan penurunan berat

badan 0,5 – 1 kg setiap minggu.

Ajarkan teknik modifikasi perilaku :

o Makan hanya pada tempat khusus di rumah (misanya pada meja

dapur).

o Jangan makan saat melakukan aktivitas lain seperti membaca atau

menonton televisi ; makan hanya apabila duduk.

o Minum 240 cc air segera sebelum makan.

o Gunakan piring kecil (sehingga porsi kelihatan lebih banyak).

o Siapkan porsi kecil, hanya cukup untuk makan dan kelebihan sisa

disingkirkan.

o Makan pelan – pelan dan kunyah dengan seksama.

o Letakkan peralatan makan dan tunggu 15 detik di antara kunyahan.

o Makan kudapan rendah kalori yang perlu dikunyah untuk kepuasan

kebutuhan oral (wortel, seledri, apel).

o Kurangi cairan berkalori ; minum diet soda atau air.

Rencanakan program berjalan harian dan secara bertahap tingkatkan

kecepatan dan jarak berjalan.

o Beri tahu bahwa aktivitas fisik intermiten yang sekaligus sampai 30

menit atau lebih setiap hari adalah baik.

o Anjurkan untuk mengambil setiap kesempatan untuk meningkatkan

aktivitas (misalnya turun melalui tangga ke lantai bawah bukan

menggunakan elevator, parkir mobil yang jauh dari toko.

Page 9: LAPORAN PENDAHULUAN NUTRISI.docx

2. Intervensi NIC

Membantu dan menyediakan asupan makanan dan cairan dengan diet

seimbang.

Memberi bantuan dengan proses interaktif yang berfokus pada kebutuhan

untuk modifikasi diet.

Mengumpulkan dan menganalisis data pasien untuk mencegah atau

meminimalkan kurang gizi.

Memfasilitasi penurunan berat badan dan lemak tubuh.

3. KRITERIA EVALUASI

Kriteria Evaluasi dari Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan

Tubuh

1. Nafsu makan meningkat.

2. Pasien mampu menghabiskan satu porsi makanan.

3. Pasien mengetahui tentang pentingnya asupan nutrisi yang diperlukan oleh

tubuh.

4. Berat badan bertambah.

5. Pasien melaporkan tingkat energi yang adekuat.

6. Menyiapkan pola diet dengan masukan kalori adekuat untuk

meningkatkan/mempertahankan berat badan yang tepat.

Kriteria Evaluasi dari Ketidakseimbangan Nutrisi Lebih dari Kebutuhan

Tubuh

1. Pasien menyadari masalah berat badan.

2. Pasien akan mengungkapkan secara verbal keinginan untuk menurunkan berat

badan.

3. Pasien dapat berpartisipasi dalam program penurunan berat badan yang

terstruktur.

4. Pasien dapat menahan diri untuk tidak makan banyak dalam satu waktu

tertentu.

5. Pasien akan mengalami asupan kalori, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral,

zat besi dan kalsium yang adekuat, tetapi tidak berlebihan.

Page 10: LAPORAN PENDAHULUAN NUTRISI.docx

DAFTAR PUSTAKA

Ahern, Wilkinson. 2012. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta : EGC

Anonim. 2012. Laporan Pendahuluan Gangguan Pemenuhan Nutrisi (dalam: http://wormmoriss.blogspot.com/2012/11/lp-gangguan-pemenuhan-nutrisi.html). Diakses : 25 Mei 2013

Carpenito, Lynda Juall. 2007.Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 10. Jakarta : EGC

Nanda International. 2010.Diagnosis Keperawatan. Jakarta : EGC

Klungkung,… Juni 2013

Mengetahui

Pembimbing Praktik Mahasiswa

Ns. H.Eko Kristiono, S.Kep Ni Kadek Rina Sumawati

NIP.196609211907031010 NIM.P07120012054

Mengetahui

Pembimbing akademik

IGA Ari Rasdini

NIP.