laporan pendahuluan mencuci tangan

21
Pengendalian Infeksi 1. Mencuci Tangan a. Pengertian Mencuci tangan adalah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari dengan menggunakan air ataupun cairan lainnya oleh manusia dengan tujuan untuk menjadi bersih, sebagai bagian dari ritual keagamaan ataupun tujuan lainnya. b. Tujuan - Mengangkat mikroorganisme yang ada di tangan. - Mencegah infeksi silang (cross infection). - Menjaga kondidi steril. - Melindungi diri dan pasien dari infeksi. - Memberikan perasaan segar dan bersih. c. Indikasi - Sebelum melakukan prosedur invasif misalnya : menyuntik, pemasangan kateter dan pemasangan alat bantu pernapasan. - Sebelum melakukan asuhan keperawatan langsung. - Sebelum dan sesudah merawat setiap jenis luka. - Setelah tindakan tertentu, tangan diduga tercemar dengan mikroorganisme khususnya pada tindakan yang memungkinkan kontak dengan darah, selaput lendir, cairan tubuh, sekresi atau ekresi. - Setelah menyentuh benda yang kemungkinan terkontaminaasi dengan mikroorganisme virulen atau

description

mencuci tangan

Transcript of laporan pendahuluan mencuci tangan

Page 1: laporan pendahuluan mencuci tangan

Pengendalian Infeksi

1. Mencuci Tangan

a. Pengertian

Mencuci tangan adalah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan

jari jemari dengan menggunakan air ataupun cairan lainnya oleh manusia dengan

tujuan untuk menjadi bersih, sebagai bagian dari ritual keagamaan ataupun

tujuan lainnya.

b. Tujuan

- Mengangkat mikroorganisme yang ada di tangan.

- Mencegah infeksi silang (cross infection).

- Menjaga kondidi steril.

- Melindungi diri dan pasien dari infeksi.

- Memberikan perasaan segar dan bersih.

c. Indikasi

- Sebelum melakukan prosedur invasif misalnya : menyuntik, pemasangan

kateter dan pemasangan alat bantu pernapasan.

- Sebelum melakukan asuhan keperawatan langsung.

- Sebelum dan sesudah merawat setiap jenis luka.

- Setelah tindakan tertentu, tangan diduga tercemar dengan mikroorganisme

khususnya pada tindakan yang memungkinkan kontak dengan darah, selaput

lendir, cairan tubuh, sekresi atau ekresi.

- Setelah menyentuh benda yang kemungkinan terkontaminaasi dengan

mikroorganisme virulen atau secara epidemiologis merupakan

mikroorganisme penting. Benda ini termasuk urin atau alat penampung

sekresi.

- Setelah melakukan asuhan keperawatan langsung pada pasien yang terinfeksi

atau kemungkinan kolonisasi mikroorganisme yang bermakna secara klinis

atau epidemiologis.

- Setiap kontak dengan pasien-pasien di unit resiko tinggi.

Page 2: laporan pendahuluan mencuci tangan

- Setelah melakukan asuhan langsung maupun tidak langsung pada pasien

yang tidak infeksius.

d. Kontraindikasi

Bila perawat mempunyai luka terbuka atau luka di tangan, beberapa institusi

mempunyai kebijakan melarang perawat kontak dengan klien.

e. Pelaksanaan

Macam-macam cuci tangan dan cara cuci tangan :

a) Teknik mencuci tangan biasa

Teknik mencuci tangan biasa adalah membersihkan tangan dengan

sabun dan air bersih yang mengalir atau yang disiramkan, biasanya digunakan

sebelum dan sesudah melakukan tindakan yang tidak mempunyai resiko

penularan penyakit.

Alat dan Bahan :

o Wastafel dilengkapi dengan perlatan cuci tangan sesuai standar

rumah sakit (misalnya kran air bertangkai panjang untuk mengalirkan

air bersih, tempat sampah injak tertutup yang dilapisi kantung

sampah medis atau kantung plastik berwarna kuning untuk sampah

yang terkontaminasi atau terinfeksi).

o Alat pengering seperti tisu.

o Lap tangan (hand towel).

o Sarung tangan (gloves).

o Sabun cair atau cairan pembersih tangan yang berfungsi sebagai

antiseptik.

o Lotion tangan.

o Di bawah wastafel terdapat alas kaki dari bahan handuk.

Cara Kerja :

1. Melepaskan semua benda yang melekat pada daerah tangan, seperti

cincin atau jam tangan.

2. Mengatur posisi berdiri terhadap kran air agar memperoleh posisi

yang nyaman.

3. Membuka kran air dengan mengatur temperatur airnya.

Page 3: laporan pendahuluan mencuci tangan

4. Menuangkan sabun cair ke telapak tangan.

5. Melakukan gerakan tangan, dimulai dari meratakan sabun dengan

kedua telapak tangan, kemudian kedua punggung teelapak tangan

saling menumpuk, bergantian, untuk membersihkan sela-sela jari.

6. Membersihkan ujung-ujung kuku bergantian pada telapak tangan.

7. Membersihkan kuku dan daerah sekitarnya dengan ibu jari secara

bergantian kemudian membersihkan ibu jari dan lengan secara

bergantian.

8. Membersihkan (membilas) tangan dengan air yang mengalir sampai

bersih sehingga tidak ada cairan sabun dengan siku menghadap ke

bawah.

9. Menutup kran air menggunakan siku, bukan dengan jari karena jari

yang telah selesai kita cuci pada prinsipnya bersih.

10. Pada saat meninggalkan tempat cuci tangan, tempat tersebut dalam

keadaan rapi dan bersih. Hal yang perlu diingat setelah melakukan

cuci tangan yaitu mengeringkan tangan dengan hand towel.

b) Teknik mencuci tangan antiseptik

Mencuci tangan antiseptik yaitu cuci tangan yang dilakukan sebelum

tindakan aseptik pada pasien dengan menggunakan antiseptik. Mencuci

tangan dengan larutan disinfektan, khususnya bagi petugas yang

berhubungan dengan pasien yang mempunyai penyakit menular atau

sebelum melakukan tindakan bedah aseptik dengan antiseptik dan sikat

steril.

Prosedur mencuci tangan aseptik sama dengan persiapan dan

prosedur pada cuci tangan higienis atau cuci tangan biasa, hanya saja bahan

deterjen atau sabun diganti dengan antiseptik dan setelah mencuci tangan

tidak boleh menyentuh bahan yang tidak steril.

c) Teknik mencuci tangan steril

Teknik mencuci tangan steril adalah mencuci tangan secara steril (suci

hama), khususnya bila akan membantu tindakan pembedahan atau operasi.

Alat dan Bahan :

Page 4: laporan pendahuluan mencuci tangan

o Menyediakan bak cuci tangan dengan pedal kaki atau pengontrol

lutut.

o Sabun antimikrobial (non-iritasi, spektrum luas, kerja cepat).

o Sikat scrub bedah dengan pembersih kuk dari plastik.

o Masker kertas dan topi atau penutup kepala.

o Handuk steril.

o Pakaian di ruang scrub dan pelindung mata.

o Penutup sepatu.

Cara Kerja :

1. Terlebih dahulu memeriksa adanya luka terpotong atau abrasi pada

tangan dan jari, kemudian melepaskan semua perhiasan misalnya

cincin atau jam tangan.

2. Menggunakan pakaian bedah sebagai proteksi perawat yaitu :

penutup sepatu, penutup kepala atau topi, masker wajah, patikan

masker menutup hidung dan mulut Anda dengan kencang. Selain itu

juga memakai pelindung mata.

3. Menyalakan air dengan menggunakan lutut atau kontrol dengan kaki

dan sesuaikan air untuk suhu yang nyaman.

4. Membahasi tangan dan lengan bawah secara bebas,

mempertahankan tangan atas berada setinggi siku selama seluruh

prosedur.

5. Menuangkan sejumlah sabun (2 sampai 5 ml) ke tangan dan

menggosok tangan serta lengan sampai dengan 5 cm di atas siku.

6. Membersihkan kuku di bawah air mengalir dengan tongkat oranye

atau pengikir. Membuang pengikir setelah selesai digunakan.

7. Membasahi sikat dan menggunakan sabun antimikrobial. Menyikat

ujung jari, tangan dan lengan.

Menyikat kuku tangan sebanyak 15 kali gerakan.

Dengan gerakan sirkular, menyikat telapat tangan dan

permukaan anterior jari 10 kali gerakan.

Page 5: laporan pendahuluan mencuci tangan

Menyikat sisi ibu jari 10 kali gerakan dan bagian posterior ibu jari

10 kali gerakan.

Menyikat samping dan belakang tiap jari 10 kali gerakan tiap

area, kemudian sikat punggung tangan sebanyak 10 kali gerakan.

Seluruh penyikatan harus selesai sedikitnya 2 sampai 3 menit,

kemudian bilas sikat secara seksama.

8. Dengan tepat mengingat, bagi lengan dalam tiga bagian. Kemudian

mulai menyikat setiap permukaan lengan bawah lebih bawah dengan

gerakan sirkular selama 10 kali gerakan; menyikat bagian tengah dan

atas lengan bawah dengan cara yang sama setelah selesai menyikat

buang sikat yang telah diapaki.

9. Dengan tangan fleksi, mencuci keseluruhan dari ujung jari sampai siku

satu kali gerakan, biarkan air mengalir pada siku.

10. Mengulangi langkah 8 sampai 10 untuk lengan yang lain.

11. Mempertahankan lengan tetap fleksi, buang sikat kedua dan

mematikan air dengan pedal kaki.

12. Kemudian mengeringkan dengan handuk steril untuk satu tangan

secara seksama, menggerakkan dari jari ke siku dan mengeringkan

dengan gerakan melingkar.

13. Mengulangi metode pengeringan untuk tangan yang lain dengan

menggunakan area handuk yang lain atau handuk steril baru.

14. Mempertahankan tangan lebih tinggi dari siku dan jauh dari tubuh

Anda.

15. Perawat memasuki ruang operasi dan melindungi tangan dari kontak

dengan objek apapun.

2. Perawatan Klien dalam Isolasi

a. Pengertian

Perawat harus mengobservasi kewaspadaan khusus bila merawat klien yang

mempunyai kerentanan lebih besar terhadap infeksi atau yang menjadi karier

mikroorganisme yang dapat dengan mudah ditansmisikan ke orang lain. Kadang,

Page 6: laporan pendahuluan mencuci tangan

isolasi protektif atau isolasi kewaspadaan mempertahankan klien sakit dalam

ruangan terbatas. Tinggal dalam ruangan yang terbatas dan dirawat oleh

perawat dengan pakaian pelindung adalah faktor yang menyebabkan orang

merasa terisolasi secara sosial.

b. Tujuan

- Kapan pun perawat merawat klien dalam isolasi, penting untuk

mempertahankan komunikasi terapeutik dan memberikan pendekatan

personal untuk merawat.

c. Indikasi

d. Kontraindikasi

e. Pelaksanaan

Alat dan Bahan :

o Pemilihan peralatan bergantung pada tipe perawatan yang diberikan pada

klien (misal; alat-alat untuk memberikan obat, alat-alat untuk kebersihan,

alat-alat untuk mengganti sprei tempat tidur).

Cara Kerja :

1. Rujuk perintah dokter untuk memastikan jenis isolasi yang akan dijalani

klien.

2. Rujuk pada kebijakan dan manual prosedur atau kebijakan pengawasan

infeksi instituisi untuk kewaspadaan yang harus diikuti.

3. Telaah hasil pemeriksaan laboratorium untuk menetukan jenis

mikroorganisme yang menyebabkan klien diisolasi.

4. Pertimbangkan jenis tindakan perawatan atau prosedur yang akan

dilakukan saat di ruangan klien.

5. Siapkan semua peralatan dan bahan yang diperlukan.

6. Cuci tangan.

7. Kenakan gaun, masker, dan sarung tangan dengan tepat :

Kenakan gaun, pastikan gaun ini menutup semua bagian luar

pakaian. Tarik lengan sampai ke pergelangan tangan. Ikat dengan

aman pada leher dan pinggul.

Kenakan sarung tangan sekali pakai. Bila digunakan dengan gaun,

masukkan tepi gaun ke dalam lipatan sarung tangan.

Page 7: laporan pendahuluan mencuci tangan

Gunakan masker bedah sekitar mulut dan hidung; ikat dengan kuat.

8. Masuki ruangan klien. Atur bahan dan peralatan. (Bila peralatan akan

dibuang dari ruangan untuk penggunaan ulang, tempatkan pada handuk

kertas).

9. Kaji tanda-tanda vital :

Letakkan handuk kertas bersih di samping tempat tidur. Letakkan

sehelai kertas tambahan di atasnya.

Letakkan jam di atas handuk agar mudah dilihat.

Bila peralatan masih dalam ruangan, lanjutkan pengkajian tanda-

tanda vital dengan prosedur rutin. Hindari kontak stetoskop atau

manset tekanan darah dengan bahan terinfeksi.

Tuliskan hasil pemeriksaan tanda-tanda vital pada selembar kertas.

Bila stetoskop akan digunakan ulang, bersihkan diafragma atau bel

dengan alkohol. Simpan di tempat yang bersih.

10. Memberikan obat.

Berikan obat oral dalam pembungkus atau mangkuk.

Buang pembungkus atau mangkuk dalam wadah plastik.

Berikan injeksi saat menggunakan sarung tangan.

Buang spuit ke dalam wadah khusus. Bila menggunakan ulang (misal;

carpuject), buang bagian kartrid bagian dalam dan jarum dalam

wadah khusus.

Letakkan spuit yang dapat digunakan ulang pada handuk bersih

untuk pemindahan dan desinfeksi.

11. Memberikan higiene.

Hindari jangan sampai gaun menjadi basah.

Bantu klien melepaskan gaun; buang dalam kantung linen khusus.

Lepaskan linen dari tempat tidur, bila terlalu kotor, hindari kontak

dengan gaun anda. Buang dalam kantung linen khusus.

Pasang kembali linen tempat tidur yang bersih dan susun handuk.

Ganti sarung tangan bila terlalu kotor dan bila terlalu kotor dan bila

diperlukan perawatan lanjut.

12. Kumpulkan spesimen.

Page 8: laporan pendahuluan mencuci tangan

Letakkan wadah spesimen pada handuk kertas di kamar mandi klien.

Kumpulkan spesien yang diperlukan dengan teknik yang tepat.

Pindahkan spesimen ke wadah dengan menimilkan kontak pada

tangan yang menggunakan sarung tangan dengan permukaan luar

wadah.

Periksa bahwa wadah spesimen telah tertutup rapat dan permukaan

bagian luar wadah tidak kotor. Pindahkan wadah ke kantung tahan

bocor yang bersih.

Beri label pada wadah spesimen dengan nama klien. Kirim ke

laboratorium (harus digunakan label peringatan, tergantung pada

kebijakan rumah sakit).

13. Buang kantung linen dan sampah bila sudah penuh.

Gunakan kantung tunggal untuk menampung alat kotor bila alat

tersebut tahan dan kuat terhadap kelembaban.

Ikat kantung dengan kuat pada bagian atas.

14. Sediakan kembali kebutuhan akan peralatan di ruangan dengan meminta

orang lain memindahkan peralatan tersebut dari pintu.

15. Tinggalkan ruangan isolasi.

Lepaskan ikatan gaun pada pergelangan. Lepaskan sarung tangan

dengan menggenggam ujung salah satu sarung tangan dan tarik,

balikkan sarung tangan bagian dalam ke luar. Dengan tangan yang

tak bersarung tangan, susupkan tangan Anda pada bagian

pergelangan tangan yang masih bersarung tangan, tarik, balik,

bagian dalam keluar.

Lepaskan ikatan atau tarik masker dari telinga Anda dan buang

dalam wadah.

Lepaskan ikatan gaun pada leher. Biarkan gaun jatuh dari bahu.

Lepaskan tangan dari lengan baju tanpa menyentuh bagian luar

gaun. Pegang gaun bagian dalam pada bahu dan lipat dari dalam

keluar. Taruh pada kantung cucian.

Cuci tanganAnda selama minimum 10 detik.

Page 9: laporan pendahuluan mencuci tangan

Keluarkan kembali jam tangan dan stetoskop, hati-hati untuk tidak

menyentuhnya. Catat tanda-tanda vital vital pada kertas.

Beritahu klien kapan Anda merencanakan kembali ke ruangan.

Tanyakan apakah klien memerlukan alat perawatan pribadi.

Tinggalkan ruangan, tutup pintu dengan baik.

16. Catat tanda-tanda vital dan prosedur lain sesuai pedoman untuk setiap

keterampilan pada catatan perawat.

3. Pelindung Mata

a. Pengertian

Kaca mata pengaman diperlukan untuk melindungi mata dari kemungkinan

kontak dengan bahaya karena percikan atau kemasukan debu, gas, uap, cairan

korosif partikel melayang, atau kena radiasi gelombang elektromagnetik.

b. Tujuan

- Mencegah transmisi patogen melalui membran mukosa petugas pelayanan

kesehatan (misal; sekitar mata, hidung, dan rongga mulut).

- Perlindungan ini dianjurkan bila petugas pelayanan kesehatan bertugas di

tempat dimana tindakan penghisapan, penggantian balutan, atau perawatan

kebersihan dapat menyebabkan percikan darah dan/atau cairan tubuh pada

petugas pelayanan kesehatan.

c. Indikasi

d. Kontraindikasi

e. Pelaksanaan

Alat dan Bahan :

o Cadar plastik untuk wajah

Atau

o Goggles plastik untuk mata

Cara Kerja :

1. Cuci tangan.

2. Gunakan pelindung mata.

Page 10: laporan pendahuluan mencuci tangan

Pasangkan goggles pada mata dengan baik. Kencangkan sesuai

kebutuhan.

Pasangkan cadar di atas puncak kepala. Gerakkan cadar ke wajah

dan atur sesuai kebutuhan untuk melindungi membran mukosa

wajah petugas.

3. Setelah prosedur selesai, letakkan goggles pelindung atau cadar di

samping tempat tidur klien atau buang dalam wadah yang telah

disesuaikan. Jangan menggunakan goggles atau cadar di luar ruangan

klien.

4. Cuci tangan.

4. Mengenakan Masker

a. Pengertian

Masker mungkin dikenakan untuk beberapa alasan: sebagai kewaspadaan untuk

mengurangi tranmisi droplet-udara mikroorganisme saat merawat klien yang

diisolasi, saat membantu prosedur steril, atau saat menyiapkan alat-alat steril

untuk area steril. Bila masker menjadi lembab, harus diganti. Kelembaban

meningkatkan penyebaran mikroorganisme.

b. Tujuan

- Melindungi perawat dari infeksi pernapasan seperti tuberkulosis.

c. Indikasi

d. Kontraindikasi

e. Pelaksanaan

Alat dan Bahan :

o Masker bersih sekali pakai.

Cara Kerja :

Penggunaan Masker

1. Temukan tepi atas masker (masker biasanya mempunyai strip logam tipis

di tepinya). Masker terbaru yang dianjurkan oleh CDC mempunyai pita

kepala elastik. Periksa kebijakan institusi untuk penggunaan masker yang

tepat.

Page 11: laporan pendahuluan mencuci tangan

2. Pegang masker pada kedua tali atau pita bagian atasnya. Ikatkan kedua

tali tersebut di atas pada puncak belakang kepala Anda, dengan tali di

atas telinga.

3. Ikat kedua tali bawah dengan kuat sekitar leher Anda, dengan masker

tepat di bawah dagu.

4. Dengan perlahan cubit pita logam atas sekitar batang hidung Anda.

Melepaskan Masker

1. Bila Anda menggunakan sarung tangan, lepaskan dan cuci tangan Anda.

2. Lepaskan kedua ikatan dan lipat masker menjadi setengahnya dengan

permukaan dalam saling berhadapan.

3. Buang masker dalam wadah yang telah disediakan.

5. Mencuci Tangan untuk Persiapan Bedah

a. Pengertian

Perawat yang bekerja dalam area steril seperti ruang operasi atau ruang bersalin

harus melakukan cuci tangan persiapan bedah. Tekniknya memerlukan upaya

lebih dari mencuci tangan rutin.

b. Tujuan

- Untuk menghilangkan bakteri.

c. Indikasi

d. Kontraindikasi

e. Pelaksanaan

Alat dan Bahan :

o Bak cuci dalam dengan pengontrol pedal atau tangkai kaki.

o Sabun antimikrobial.

o Sikat tangan sekali pakai dan pengikir kuku.

o Tongkat oranye atau pengikir kuku sekali pakai.

Cara Kerja :

1. Periksa tangan dan jari terhadap luka terpotong atau abrasi.

2. Lepaskan semua perhiasan.

Page 12: laporan pendahuluan mencuci tangan

3. Kenakan masker wajah, pastikan bahwa masker tersebut menutupi

hidung dan mulut Anda dengan baik.

4. Atur aliran air pada suhu hangat.

5. Basahi tangan Anda dan lengan bawah dengan bebas, pertahankan

tangan atas berada setinggi siku selama seluruh prosedur.

6. Alirkan sejumlah sabun(2 – 5 ml) ke tangan dan gosok tangan serta

lengan sampai 5 cm (2 inci) diatas siku.

7. Bersihkan kuku dibawah air mengalir dengan tongkat orange atau

prngikir. Buang pengikir.

8. Basahi sikat dan oleskan sabun anti mikrobial. Sikat ujung jari, tangan,

lengan dengan cara berikut:

9. Cuci sikat. Oleskan kembali sabun.

10. Bayangkan Anda membagi lengan dalam 3 bagian. Sikat setiap

permukaan bagian bawah lengan bawah dengan gerakkan sirkular

selama 10 kali gosokan; sikat bagian tengah dan atas lengan bawah

dengan cara yang sama. Buang sikat pada tempat yang telah disediakan.

11. Dengan tangan fleksi, bilas menyeluruh dari ujung jari sampai siku dalam

satu kali gerakan, biarkan air mengalir pada siku.

12. Ulangi langkah 8 – 11 untuk lengan yang lain.

13. Pertahankan lengan fleksi, buang sikat ke dua. Matikan air dengan pedal

kaki

14. Gunakan handuk steril untuk mengeringkan satu tangan secara

menyeluruh, gerakan jari-jari ke siku. Keringkan dengan gerakan

melingkar.

15. Ulangi metode pnegeringan untuk tangan yang lain, gunakan area

handuk yang lain atau handuk steril baru.

16. Pertahankan tangan lebih tinggi dari siku dan jauh dari tubuh Anda.

17. Masuk ke ruang operasi atau bersalin, lingdungi tangan dari kontak

dengan objek apapun.

Page 13: laporan pendahuluan mencuci tangan

6. Menggunakan Sarung Tangan

a. Pengertian

Sarung tangan adalah sejenis pakaian yang menutupi tangan, baik secara

sebagian ataupun secara keseluruhan.

b. Tujuan

- Sarung tangan memberikan halangan antara tangan perawat dan objek yang

disentuhnya.

- Perawat mengenakan sarung tangan steril dengan metode terbuka saat

menyiapkan untuk kerja dengan jenis peralatan steril tertentu dan saat

melakukan prosedur steril seperti mengganti balutan atau memasang

kateter.

c. Indikasi

d. Kontraindikasi

e. Pelaksanaan

Memasang Sarung Tangan Tidak Steril

Alat dan Bahan :

o Sarung tangan

Cara Kerja :

1. Cuci tangan dan keringkan.

2. Ambil sarung tangan satu persatu dari tempatnya dengan memegang

pinggir pergelangan tangannya.

3. Pasang sarung tangan satu persatu.

4. Pemasangan sarung tangan harus harus menutupi pergelangan tangan.

5. Melepaskan sarung tangan adalah dengan cara memegang bagian luarnya

dan tarik.

6. Sarung tangan yang kedua adalah dengan memegang bagian luarnya dan

tarik.

7. Buang sarung tangan pada tempat yang telah disediakan.

8. Cuci tangan.

Memasang Sarung Tangan Steril

Alat dan Bahan :

Page 14: laporan pendahuluan mencuci tangan

o Kemasan sarung tangan steril dengan ukuran yang sesuai.

Cara Kerja :

1. Cuci tangan secara menyeluruh.

2. Buka pembungkus kemasan bagian luar dengan hati-hati menyibakkannya

ke samping.

3. Pegang kemasan bagian dalam dan taruh pada permukaan datar yang

bersih tepat di atas ketinggian pergelangan tangan. Buka kemasan,

pertahankan sarung tangan pada permukaan dalam pembungkus.

4. Bila sarung tangan belum bedaki, ambil sebungkus bedak dan tuangkan

sedikit pada tangan di atas bak cuci atau keranjang sampah.

5. Identifikasi sarung tangan kanan dan kiri. Setiap sarung tangan

mempunyai manset kurang lebih 5 cm (2 inci). Kenakan sarung tangan

pada tangan dominan Anda terlebih dahulu.

6. Dengan ibu jari dan dua jari lainnya dari tangan non-dominan Anda,

pegang tepi manset sarung tangan untuk tangan dominan. Sentuh hanya

pada permukaan dalam sarung tangan.

7. Dengan hati-hati tarik sarung tangan pada tangan dominan Anda,

lebarkan manset dan pastikan bahwa manset tidak menggulung pada

pergelangan tangan Anda. Pastikan juga bahwa ibu jari dan jari-jari pada

posisi yang tepat.

8. Dengan tangan dominan Anda yang telah menggunakan sarung tangan,

masukkan jari Anda di bawah manset sarung tangan kedua.

9. Dengan hati-hati tarik sarung tangan kedua pada tangan dominan Anda.

Jangan biarkan jari-jari dan ibu jari sarung tangan dominan menyentuh

bagian tangan non-dominan Anda yang terbuka. Pertahankan ibu jari

tangan non-dominan abduksi ke belakang.

10. Manakala sarung tangan kedua telah terpasang, cakupkan kedua tangan

Anda. Manset biasanya terlepas setelah pemasangan. Pastikan untuk

hanya menyentuh bagian yang steril.

Page 15: laporan pendahuluan mencuci tangan

DAFTAR PUSTAKA

Perry, Anne Griffin. 2000. Keterampilan dan Prosedur Dasar. Penerbit Buku

Kedokteran EGC. Jakarta.

Sumber: Saefuddin, et.al. (2006); Boyce & Pittet (2002); dan Lankford, et.al.

(2003); Green (1980) dikutip oleh Notoatmodjo (2003).