LAPORAN PENDAHULUAN KEMOTERAPI.doc

31
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI INSTALASI KANKER TULIP RSUP DR SARDJITO YOGYAKARTA Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Profesi Ners Stase Keperawatan Medikal Bedah Disusun oleh: Dita Hanna Febriani 09/286792/KU/13409

description

LAPORAN PENDAHULUAN KEMOTERAPI.doc

Transcript of LAPORAN PENDAHULUAN KEMOTERAPI.doc

Page 1: LAPORAN PENDAHULUAN KEMOTERAPI.doc

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN

YANG MENJALANI KEMOTERAPI

DI INSTALASI KANKER TULIP RSUP DR SARDJITO YOGYAKARTA

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Profesi NersStase Keperawatan Medikal Bedah

Disusun oleh:

Dita Hanna Febriani

09/286792/KU/13409

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS GADJAH MADAYOGYAKARTA

2014

Page 2: LAPORAN PENDAHULUAN KEMOTERAPI.doc

KANKER

A. Definisi KankerKanker merupakan nama umum untuk sekumpulan penyakit yang

perjalanannya bervariasi yang ditandai dengan oleh pertumbuhan sel yang

tidak terkontrol, terus-menerus, tidak terbatas, merusak jaringan setempat dan

sekitarnya serta dapat bermetastase. Hal ini disebut kanker karena tumbuhnya

bercabang-cabang menginvasi jaringan sehat di sekitarnya, menyerupai

kepiting (cancer).

Kanker dapat , menyerang berbagai sel pada seluruh organ di dalam tubuh,

dari kaki sampai pada kaki. Dalam keadaan normal sel hanya akan membelah

diri bila tubuh memerlukan, misalnya bila ada sel-sel yang rusak atau mati

sehingga perlu diganti sedangkan pada sel kanker akan membelah meskipun

tidak diperlukan. Akibatnya akan terjadi sel-sel baru yang berlebihan dan sel-

sel baru ini mempunyai sifat sama seperti induknya yaitu berproliferasi cepat.

Dalam praktek kehidupan sehari-hari kanker sering disamakan dengan

tumor padahal makna dari kanker itu sendiri sudah berarti bersifat ganas

sedangkan tumor bisa merupakan neoplasma yang bersifat jinak maupun

ganas. Tumor sendiri terbagi menjadi dua yaitu tumor jinak (benigna/non-

cancerous) dan tumor ganas (cancerous).

B. Insidensi Kanker

Dalam daftar fakta mengenai insidensi kanker yang dikeluarkan WHO

pada januari 2010 diksebutkan bahwa kanker adalah penyebab utama

kematian di seluruh dunia dan menyumbang 7,4 juta kematian (sekitar 13%

dari kematian) pada tahun 2004. Kanker yang paling banyak terjadi adalah

kanker paru (1,3 juta kematian/ tahun), kanker saluran pencernaan (803,000

kematian/tahun), kanker kolorektal (639.000 kematian/tahun) , kanker hati

(610.000 kematian/tahun) dan kanker payudara (519,000 kematian/tahun).

Lebih dari 70% dari kematian kanker terjadi di negara-negara berpenghasilan

rendah dan menengah dimana sumber daya yang tersedia untuk pencegahan,

diagnosis dan pengobatan kanker sangat terbatas bahkan tidak ada . Kematian

Page 3: LAPORAN PENDAHULUAN KEMOTERAPI.doc

yang disebabkan kanker di seluruh dunia diperkirakan akan terus meningkat

menjadi 11,5 juta kematian pada tahun 2030.

C. Etiologi Kanker

a) Faktor Genetik

Menurut Baradero dan koleganya (2007) yang termasuk ciri umum kanker

herediter, yaitu: (1) Kanker akan muncul pada usia yang lebih muda

sekitar 20 tahun, bila dibandingkan kanker yang tidak herediter. (2) Untuk

insiden tinggi yang paling banyak ditemukan untuk kanker bilateral terjadi

pada organ yang berpasangan seperti dada, ovarium, ginjal dan tiroid, (3)

Angka munculnya kanker yaitu pada dua atau lebih dari anggota keluarga

dalam satu generasi yang sama.

b) Lesi Prakanker

Apabila terdapat lesi dan tumor benigna tertentu maka akan mempunyai

kecenderungan untuk menjadi malignan, oleh karena itu perlu adanya

terapi sesegera mungkin (The Yogyakarta Womens Health Initiative,

2008).

c) Faktor Sistem Imunologi

Kegagalan mekanisme imun dapat menjadi factor predisposisi seseorang

untuk mendapat kanker tertentu (Barado et all, 2007) hal ini didukung

oleh bukti yang terjadi, antara lain:

1. Kejadian kanker dan pertumbuhan tumor tinggi terjadi pada masa

anak-anak dan lanjut usia. Hal ini terjadi karena dua periode tersebut

adalah ketika sistem imun tubuh sedang lemah (Barado,dkk, 2007).

2. Dalam beberapa penelitian ditemukan bahwa tingginya pertumbuhan

neoplasma pada individu ditemukan pada individu yang menerima

obat-obat imunosupresif seperti siklosporin.

d) Faktor Efek dari Hormonal

Hormon dapat mempengaruhi munculnya kanker pada alat-alat tubuh yang

dipengaruhi olehnya, misalnya kanker payudara, prostat, dan uterus

Page 4: LAPORAN PENDAHULUAN KEMOTERAPI.doc

dianggap tergantung pada kadar hormon endogen untuk pertumbuhannya

(Brunner & Suddarth, 2001).

e) Faktor Obat-obatan

The International Agency for Research on Cancer (cit Baradero, 2007)

telah mengidentifikasikan berbagai macam obat yang berpotensi

mempunyai efek karsinogenik pada manusia, antara lain:

1. Zat-zat sitotoksiknasetin, adalah zat-zat yang terkandung dalam

kemoterapeutika.

2. Obat-obat imunosupresi

3. Steroid androgenic anabolik

4. Analgesik yang mengandung fenasetin, diketahui dapat meningkatkan

resiko pada kanker saluran kemih.

f) Faktor Lingkungan

Lingkungan menjadi factor penentu utma pada sebagaian besar kejadian

kanker secara sporadic.(Robbins, 2007). Faktor lingkungan terdiri dari

berbagai macam antara lain, paparan radiasi, asbeston, pestisida, polusi

udara dan nuklir (Brannon & Feist, 2007).

g) Virus

Salah satu kanker yang disebabkan oleh virus adalah kanker serviks. Virus

yang menyebabkan yaitu herpes simpleks tipe II, sitomegalovirus, dan

human papilloma virus (HPV) tipe 16 dan 18 yang masuk serviks saat

terjadinya koitus (Brunner & Suddarth, 2001). Selain itu infeksi HIV yang

berakibat AIDS dapat mengakibatkan meningginya resiko terkena

penyakit ganas karena menurunnya system kekebalan (Jong, 2004). Dua

jenis kanker yang biasanya dihubungkan dengan AIDS, yaitu sarkoma

kaposi dan Limfoma non-Hodgkin (Brannon & Feist, 2007)

h) Kebiasaan Pola hidup

1. Merokok

2. Kegiatan seksual yang buruk

Page 5: LAPORAN PENDAHULUAN KEMOTERAPI.doc

D. Penyebaran Kanker

Kanker dapat bermetastase ke bagian tubuh yang lain melalui tiga cara, yaitu

antara lain :

a) Melalui Pembuluh Limfa

Penyebaran melalui jaringan limfa sering disebut juga penyebaran secara

limfogen.. Cara penyebarannya yaitu sel kanker dengan mudah

menginvasi pembuluh limfa melalui celah-celah jaringan. Kemudian

kelompok sel-sel iniakan membentuk embolus dalam aliran limfa yang

akan tersangkut ke limfonodi regional terdekat.

b) Melalui Pembuluh Darah

Penyebaran melalui pembuluh darah disebut juga penyebaran secara

hematogen. Sel-sel kanker mudah untuk menembus dinding pembuluh

vena yang tipis kemudian sebagai embolus, sel-sel ini akan dibawa oleh

aliran vena ke berbagai organ misalnya hepar, paru-paru. Sel-sel kanker

sulit untuk menembus pembuluh arteri karena dindingnya tebal dan jarang

ditemui penyebaran sel kanker melalui pembuluh arteri.

c) Penyebaran perkontinuatum

Penyebaran ini terjadi pada sel-sel kanker yang terletak dalam rongga-

rongga serosa seperti pada rongga perut, rongga pleura dan rongga

pericardium. Sel kanker dapat masuk ke dalam rongga-rongga ini sehingga

memungkinkan langsung pada sisi yang bervariasi.

E. Penatalaksanaan Kanker

Beberapa penanganan kanker atau terapi untuk pengidap kanker antara lain :

a) Pembedahan

Pembedahan dilakukan biasanya dapat dilakukan pada kanker yang

bersifat lokal atau pada sebelum stadium 2 (Otto, 2003). Terapi

pembedahan pada penanganan kanker pada dasarnya mempunyai lima

tujuan pokok primer yaitu :

1. Penanganan primer yaitu dengan pengangkatan tumor ganas dan batas

jaringan normal.

Page 6: LAPORAN PENDAHULUAN KEMOTERAPI.doc

2. Terapi adjuvant yaitu dengan pengangkatan jaringan untuk

mengurangi resiko insidensi kanker, pertumbuhan, kekambuhan

termasuk juga terapi untuk pengurangan ukuran tumor.

3. Terapi penyelamatan yaitu dengan melakukan pembedahan luas untuk

mengobati kekambuhan lokal setelah dilakukan penanganan primer.

4. Terapi paliatif yaitu digunakan untuk mengurangi penyakit atau untuk

mengatasi gejala tanpa mengobati kanker secara pembedahan.

b) Terapi Radiasi

Terapi radiasi menggunakan radiasi ionisasi untuk membunuh sel kanker.

Proses kerjanya berdasarkan prinsip bahwa sel yang paling rentan terhadap

efek perusak dari radiasi adalah sel-sel yang berada pada stadium S dan M

siklus sel yang biasanya banyak ditemukan sel tumor. Akan tetapi di siklus

tersebut juga terdapat sel-sel normal sehingga hal ini juga akan merusak

dari sel normal itu sendiri. Efek dari terapi radiasi antara lain dapat

merusak bahkan mematikan sel normal, depresi sumsum tulang dan

deskuamasi kulit (Corwin, J Elizabeth 2009). Tujuan terapi radiasi secara

umum menurut Prawirodihardjo (2006) dibagi menjadi dua , yaitu :

1. Radioterapi definitif yaitu bentuk pengobatan yang ditujukan untuk

kemungkinan survive setelah menjalani pengobatan yang adekuat.

2. Radioterapi paliatif yaitu bentuk pengobatan pada pasien yang tidak

memiliki harapan hidup yang panjang. Pada intinya terapi ini hanya

untuk menghilangkan keluhan dan gejala sehingga penderita hidup

dengan lebih nyaman.

c) Kemoterapi

d) Imunoterapi/Bioterapi

Imunoterapi adalah bentuk terapi kanker dengan memanfaatkan dua sifat

atau cirri utama dari system imun. Terapi ini bekerja dengan merangsang

sistem kekebalan pejamu agar dapat berespon lebih agresif terhadap sel

tumor. Terapi ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi tumor dan

mampu mendeteksi semua tempat metastasis sel kanker yang tersembunyi.

Hal ini juga dapat dilakukan dengan pembuatan antibodi yang dapat

Page 7: LAPORAN PENDAHULUAN KEMOTERAPI.doc

menyerang sel-sel tumor (Min, Y.,& Finn, O.J., 2006). Terapi ini

mempunyai efek samping banyak diantaranya penurunan kesadaran,

toksisitas pada ginjal, adanya perubahan-perubahan pada sel-sel darah,

hepatomegali, ikterus, perubahan pada kulit, berefek pada gastrointestinal

dan kardiovaskuler (Otto, 2003).

F. Jenis - jenis kanker

1. Karsinoma

Yaitu jenis kanker yang berasal dari sel yang melapisi permukaan tubuh

atau permukaan saluran tubuh, misalnya jaringan seperti sel kulit, testis,

ovarium, kelenjar mucus, sel melanin, payudara, leher rahim, kolon,

rectum, lambung, pancreas, dan esofagus.

2. Limfoma

Yaitu jenis kanker yang berasal dari jaringan yang membentuk darah,

misalnya jaringan limfe, lacteal, limfa, berbagai kelenjar limfe, timus, dan

sumsum tulang. Limfoma spesifik antara lain adalah penyakit Hodgkin

(kanker kelenjar limfe dan limfa)

3. Leukemia

Kanker jenis ini tidak membentuk massa tumor, tetapi memenuhi

pembuluh darah dan mengganggu fungsi sel darah normal.

4. Sarkoma

Yaitu jenis kanker dimana jaringan penunjang yang berada dipermukaan

tubuh seperti jaringan ikat, termasuk sel - sel yang ditemukan diotot dan

tulang.

5. Glioma

Yaitu kanker susunan syaraf, misalnya sel-sel glia (jaringan penunjang) di

susunan saraf pusat.

6. Karsinoma in situ

Yaitu istilah yang digunakan untuk menjelaskan sel epitel abnormal yang

masih terbatas di daerah tertentu sehingga masih dianggap lesi prainvasif

(kelainan/luka yang belum memyebar)

Page 8: LAPORAN PENDAHULUAN KEMOTERAPI.doc

KEMOTERAPI

A. Definisi

Terapi kemoterapi menggunakan obat-obatan dari berbagai kelas berbeda

untuk menghancurkan sel-sel yang berada di stadium S, M, atau G pada awal

siklus sel (Corwin, J Elizabeth 2009). Tujuan penggunaan terapi ini terhadap

kanker adalah untuk mencegah multiplikasi sel kanker dan menghambat invasi

dan metastase pada sel kanker. Jadi terapi ini cenderung diberikan bila sel

kanker sudah bermetastase luas sehingga menimbulkan efek sistemik

(Prawirodihardjo, 2006).

B. Syarat kemoterapi

Kemoterapi dapat diberikan jika memenuhi syarat antara lain:  keadaan

umum baik skala karnofsky >70), fungsi hati, ginjal dan sistem homeostatik

(darah) baik dan masalah finasial dapat diatasi. Syarat untuk hemostatik yang

memenuhi syarat adalah ;

1. HB > 10 gr%

2. Leukosit > 4.000/dl

3. Trombosit > 100.000/dl

C. Prinsip pemilihan obat kemoterapi

1. Obat yang digunakan diketahui aktivitasnya sebagai single agent, terutama

obat yang mempunyai complete remission

2. Obat dengan mekanisme kerja yang berbeda untuk menghindari efek aditif

atau sinergis

3. Obat dengan toksisitas yang berbeda untuk mendapatkan dosis yang

maksimal atau mendekati maksimal

4. Obat harus digunakan pada dosis optimal dan sesuai schedule

5. Obat harus diberikan pada interval yang konsisten

6. Obat mempunyai pola resistensi yang berbeda harus dikombinasi untuk

meminimalkan resistensi silang.

Page 9: LAPORAN PENDAHULUAN KEMOTERAPI.doc

D. Tujuan Penggunaan Kemoterapi

Penggunaan kemoterapi menurut Otto pada tahun 2003 dapat melalui empat

cara yaitu antara lain :

1. Terapi adjuvant adalah suatu sesi kemoterapi yang digunakan sebagai

modalitas atau terapi tambahan untuk terapi lainnya misalnya pembedahan

dan radiasi yang bertujuan untuk mengobati mikrometastasis.

2. Kemoterapi neo adjuvan yaitu pemberian kemoterapi yang bertujuan untuk

mengecilkan tumor sebelum dilakukan pengangkatan tumor melalui

pembedahan.

3. Terapi primer yaitu terapi pada pasien dengan kanker lokal dikarenakan

alternative terapi lain tidak terlalu efektif.

4. Kemoterapi induksi yaitu terapi primer pada pasien kanker karena tidak

memilki alternative terapi lain.

5. Kemoterapi kombinasi yaitu pemberian dua atau lebih obat kemoterapi

dalam terapi kanker yan obat tersebut bersifat sinergis atau saling

memperkuat aksi obat lainnya.

E. Penggunaan obat kemoterapi

Obat-Obat Anti Proliferasi

Obat untuk menghambat perkembangbiakan sel kanker disebut

SITOSTATIKA

Obat Sitostatika

Yang bekerja pada fase M (antimikotik)

1. Vincristin

2. Vinblastin

Yang bekerja pada fase S ( antimetabolit )

1. 5-FU (fluorurasil)

2. Metotreksat (MTX)

3. 6-merkaptopurin

4. Cytocin

Page 10: LAPORAN PENDAHULUAN KEMOTERAPI.doc

Yang bekerja pada molekul DNA ( Alkylating Agent )

1. Cyclofosfamide (endoxan)

2. Chlorambucil

Golongan yang membentuk ikatan kompleks dengan molekul DNA

( antibiotik )

1. Daunorubicin

2. Mytomycin C

3. Adriamycin

Yang belum jelas titik tangkapnya kerjanya.

1. Procarbazine

2. Cisplatin

Hormon dapat mempengaruhi pertumbuhan sel kanker yang hormon

sensitif yaitu sel kanker yang mempunyai reseptor hormon yang bersangkutan

dengan memblok reseptor hormon (kompetitif inhibitor)

Misalkan:

1. Tamoxipen

2. Aminoglutitimide

3. Fugerel

Masalah Khusus: EKSTRAVASASI

Kita harus perhatian ketika agen vesicant IV dimasukkan. Vesicant adalah agen

yang apabila terkumpul akan masuk dalam jaringan subcutan (ekstravasasi).

Ekstravasasi menyebabkan nekrosis pada jaringan dan kerusakan tendon, syaraf,

dan pembuluh darah. Diketahui pH dari antineoplastik berhubungan dengan reaksi

inflamasi berat, dan ini seiring dengan kemampuan obat dalam mengikat jaringan

DNA. Beberapa obat yang bisa menyebabkan kerusakan jaringan (ulcer), obat

Page 11: LAPORAN PENDAHULUAN KEMOTERAPI.doc

tersebut dinamakan vesicant, yaitu dactinomycin, daunorubicin, nitrogen mustard,

mitomycin, vinblastin, vincristin, dan vindesine.

Hanya dokter atau perawat yang telah mendapatkan pelatihan khusus yang bisa

memasukkan vesicant. Pemilihan vena perifer yang perlu diperhatikan,

ketrampilan venipuncture, dan perhatian khusus saat memasukkan obat. Indikasi

ekstravasasi selama pemasukan agen vesicant meliputi:

a. Darah dapat kembali dari IV kateter

b. Resistance to flow of IV fluid

c. Bengkak, nyeri, atau kemerahan pada sisi bagian yang diinfus.

Jika terjadi ekstravasasi, segera hentikan pemasukan obat dan segera berikan es

pada bagian yang mengalami ekstravasasi (kecuali pada ekstravasasi yang

disebabkan karena agen vinca alkaloid). Dokter akan mengaspirasi obat infiltrate

dari jaringan dan menyuntikkan cairan penetralisir ke area yang mengalami

ekstravasasi, hal ini digunakan untuk mengurangi kerusakan jaringan. Pemilihan

cairan penetralisir tergantung pada agen vincant yang menyebabkan ekstravasasi.

Contohnya cairan penetralisir yaitu sodium thiosulfate, hyaluronidase, dan sodium

bicarbonate. Rekomendasi dan petunjuk mengenai management vesicant

ekstravasasi harus dibahas lebih lanjut.

F. Efek samping pemberian kemoterapi

1. Efek samping pada saluran gastrointestinal

Efek samping pada saluran gastrointestinal yang sering diderita

oleh pasien adalah mual dan muntah yang dapat menetap hingga 1 hari

setelah pemberian obat kemoterapi. Sel-sel epitelium yang melapisi

rongga mulut dapat dengan cepat memperbaharui diri sehingga

membuatnya rentan terhadap efek obat kemoterapi. Akibat yang umum

terjadi pada pasien adalah diare. Mual, muntah, dan diare yang berat dapat

mengakibatkan pasien mengalami dehidrasi. Berbagai keluhan yang

Page 12: LAPORAN PENDAHULUAN KEMOTERAPI.doc

menjadi tanda dehidrasi pada pasien adalah kekeringan pada membran

mukosa (mulut kering), merasa haus, dan urin yang keluar sedikit

2. Efek samping pada sistem Hematopoitic

Myelosupresi ditandai dengan menurunnya jumlah sel-sel darah

merah (anemia), sel darah putih (leukopenia), dan trombosit

(trombositopenia). Berbagai keluhan yang berhubungan dengan anemia,

yaitu pasien mudah mengalami kelemahan atau lelah, peningkatan denyut

jantung, merasa pusing jika melakukan perubahan posisi dengan cepat.

Bila bertambah parah maka kulitnya akan sering tampak pucat.

Leukopenia dapat menyebabkan pasien mengalami infeksi. Beberapa

tanda infeksi diantaranya adalah adanya kemerahan pada kulit. Infeksi

harus segera ditangani bila didapati berbagai keluhan, yaitu: demam,

menggigil, sakit pada tenggorokan, luka pada mulut, adanya infeksi pada

saluran kemih yang ditandai dengan merasa panas ketika berkemih atau

adanya darah dalam urin. Tanda jika pasien megalami trombositopenia

adalah mudah memar, adanya petekie (bintik-bintik merah dibawah kulit),

mudah berdarah biasanya dari hidung, gusi, atau rektum

3. Efek samping pada sistem neurologis

Golongan obat kemoterapi yang sering menyebabkan gangguan

pada sistem neurologis adalah alkaloid tumbuhan, terutama vinkristin.

Efek samping ini biasanya reversibel dan dapat menghilang setelah

selesainya kemoterapi. Beberapa gejala dari neuropati perifer yaitu

numbness dan tingling (merasa seperti tertusuk peniti atau kesemutan)

pada tangan dan kaki, nyeri pada ekstremitas, mati rasa, dan bisa juga

menyebabkan ileus paralitik seperti kesulitan dalam menelan.

4. Efek samping pada sistem Kardiopulmonal

Beberapa obat kemoterapi seperti daunorubicin dan doxorubicin

diketahui dapat menyebabkan penumpukan cardiac toxicity yang bersifat

irreversible, terutama ketika total dosis mencapai 550mg/m2. Cardiac

ejection fraction (volume darah yang dikeluarkan oleh jantung setiap satu

detakan) dan tanda dari CHF harus diobservasi secara mendalam.

Page 13: LAPORAN PENDAHULUAN KEMOTERAPI.doc

Bleomycin, carmustin (BCNU) dan busulfan diketahui dapat berefek racun

pada paru-paru jika terakumulasi. Pulmonary fibrosis dapat terjadi karena

efek jangka panjang dari agen ini. Oleh karena itu pasien harus dimonitor

perubahan fungsi paru-paru, termasuk hasil fungsi paru-paru. Total

kumulatif dosis dari bleomycin tidak lebih dari 400 unit.

5. Efek samping lainnya

Obat kemoterapi juga berpengaruh terhadap sistem reproduksi,

yaitu fungsi testiskular dan ovarium yang berakibat kemungkinan terjadi

sterilitas. Pada pasien wanita akan mengalami menopause dini, sedangkan

pada pasien pria akan mengalami azoosperma (tidak adanya spermatozoa)

terjadi secara temporer atau permanen. Obat kemoterapi juga dapat

merusak ginjal karena mempunyai efek langsung terhadap sistem ekskresi.

Oleh sebab itu, diperlukan pemeriksaan fungsi ginjal secara rutin untuk

menghindari adanya kerusakan pada ginjal.

G. PERAWATAN PASIEN DENGAN POST KEMOTERAPI :

1. ANOREKSIA

Penanganan yang bisa dilakukan adalah dengan mengajarkan kepada pasien

cara mengatur makanan:

Kebutuhan karbohidrat, sebagai sumber energi harus dikonsumsi secara

teratur, bisa diperoleh dari tepung, sereal, pasta dan roti, tetapi hindari yang

terlalu manis seperti permen dan kue-kue basah.

Kebutuhan protein, penting karena banyak mengandung vitamin dan

mineral. Bisa dengan mengkonsumsi suplemen nutrisi seperti ensure,

sustacal, resource, bisa juga dengan osmolit, isocal, isosource.

Untuk menambah masukan protein bisa juga dengan makan telur rebus,

daging, yoghurt.

2. PERUBAHAN INDRA PENGECAP

1) Hindari makanan yang pahit

2) Makanan lunak berprotein ( susu, ikan,ayam )

Page 14: LAPORAN PENDAHULUAN KEMOTERAPI.doc

3) Pertahankan rasa manis

4) Konsumsi makanan tambahan

5) Lakukan tes pengecapan

6) Karbohidrat pada pasien yang tidak suka manis

7) Gunakan tambahan bumbu

3. STOMATITIS DAN ESOFAGITISUntuk mencegah dan meminimalkan terjadinya stomatitis dan esofagitis :

a) Melakukan pemeriksaan gigi 14 hari sebelum kemoterapi pertama

b) Gosok gigi 30 menit setelah makan dan sebelum tidur, gunakan

sikat gigi yang lembut, gunakan air hangat untuk kumuran pertama

kemudian bilas dengan air dingin. Kemudian letakkan sikat gigi di

tempat yang kering.

c) Gunakan pasta gigi berflouride atau yang mengandung baking

soda.

d) Jaga bibir tidak kering

e) Minum air 3 l perhari, kecuali merupakan kontra indikasi.

f) Hindari rokok dan alcohol

g) Hindari makanan yang terlalu panas atau terlalu dingin, terlalu

banyak mengandung zat kimia.

h) Kontrol gigi setelah selesai semua sesi kemoterapi.

4. MUAL DAN MUNTAH

Untuk mencegah atau meminimalkan mual dan muntah :

a) Makan makanan yang dingin atau yang disajikan dengan suhu

ruangan karena makanan panas meningkatkan sensasi mual.

b) Minum segelas jus apel, lemon, gelatin, teh atau cola untuk

meredakan mual.

c) Hindari makanan yang terlalu manis, berlemak dan telalu pedas.

d) Hindari makan dan minum 1-2 jam sebelum dan setelah

kemoterapi.

e) Gunakan teknik distraksi ( musik,radio,televisi )

Page 15: LAPORAN PENDAHULUAN KEMOTERAPI.doc

f) Gunakan untuk tidur saat terasa mual

5. KONSTIPASI

a) Sediakan waktu untuk BAB secara teratur

b) Minum jus buah atau makan buah setelah waktu makan

c) Minum air hangat

d) Minum 3l air kecuali merupakan kontraindikasi

e) Usahakan agar diet yang dikonsumsi mengandung serat

f) Hindari produk yang banyak mengandung tepung

g) Tingkatkan aktivitas fisik

6. DIARE

a) Hindari makanan yang mengiritasi lambung, seperti : sereal, roti

dari tepung, kacang, biji-bijian, coklat, buah segar atau yang

dikeringkan, jus buah (pisang, avocado, apel dan anggur

diperbolehkan), sayur mentah, makanan yang banyak mengandung

gas, makanan dan minuman yang mengandung kafein.

b) Gunakan untuk beristirahat.

c) Minum 3 l perhari kecuali merupakan kontraindikasi.

d) Makan sedikit tapi sering.

e) Hindari makanan yang terlalu panas atau dingin.

f) Hindari susu atau produk susu

7. ALOPECIA

Penanganan untuk meminimalkan alopecia adalah :

a) Gunakan sampho bubuk atau yang lembut, sampho dengan bahan

dasar protein, diikuti dengan penggunaan minyak rambut atau

kondisioner setiap 3-5 hari.

b) Minimalkan penggunaan hair dryer, jika memang diperlukan

gunakan dengan panas rendah.

c) Hentikan penggunaan mesin dengan listrik seperti alat pelurus

rambut. Selain itu hentikan pula penggunaan roll rambut, bandana

Page 16: LAPORAN PENDAHULUAN KEMOTERAPI.doc

yang menekan rambut, hair spray, semir rambut karena akan

menyebabkan kerapuhan rambut.

d) Hindari menggosok rambut dan menyisir rambut terlalu keras.

e) Hindari manipulasi rambut yang berlebihan seperti mengikatnya

ekor kuda.

f) Gunakan bantal yang lembut

Diagnosa yang mungkin muncul

Diagnosa NOC NIC

Nyeri akut bd agen

injuri biologi,

chemical

Level nyeri

Setelah dilakukan Asuhan

keperawatan 15 menit

tingkat kenyamanan klien

meningkat dg indikator :

1. Ekspresi wajah

tenang

2. klien dapat

istirahat dan tidur

3. v/s dbn

Manajemen nyeri

1. Lakukan pegkajian nyeri

secara komprehensif

termasuk lokasi,

karakteristik, durasi,

frekuensi, kualitas dan

faktor presipitasi.

2. Observasi reaksi

nonverbal dari ketidak

nyamanan.

3. Gunakan teknik

komunikasi terapeutik

untuk mengetahui

pengalaman nyeri klien

sebelumnya.

4. Kontrol faktor lingkungan

yang mempengaruhi nyeri

seperti suhu ruangan,

pencahayaan, kebisingan.

5. Kurangi faktor presipitasi

nyeri.

Page 17: LAPORAN PENDAHULUAN KEMOTERAPI.doc

6. Pilih dan lakukan

penanganan nyeri

(farmakologis/non

farmakologis)..

7. Ajarkan teknik non

farmakologis (relaksasi,

distraksi dll) untuk

mengetasi nyeri..

Resiko infeksi bd

prosedur invasif

Kontrol resiko

Setelah dilakukan askep 1

jam tidak terdapat faktor

risiko infeksi dg KH:

1.bebas dari gejala

infeksi,

2.angka lekosit normal (4-

11.000)

Konrol infeksi :

1. Bersihkan lingkungan

setelah dipakai pasien lain.

2. Gunakan sabun anti

microba untuk mencuci

tangan.

3. Lakukan cuci tangan

sebelum dan sesudah

tindakan keperawatan.

4. Gunakan baju dan sarung

tangan sebagai alat

pelindung.

5. Pertahankan lingkungan

yang aseptik selama

pemasangan alat.

Proteksi terhadap infeksi

1. Monitor tanda dan gejala

infeksi sistemik dan lokal.

2. Monitor hitung granulosit

dan WBC.

3. Monitor kerentanan

Page 18: LAPORAN PENDAHULUAN KEMOTERAPI.doc

terhadap infeksi.

4. Pertahankan teknik aseptik

untuk setiap tindakan.

5. Inspeksi kulit dan mebran

mukosa terhadap

kemerahan, panas,

drainase.

6. Dorong istirahat yang

cukup.

7. Ajarkan keluarga/klien

tentang tanda dan gejala

infeksi.

8. Laporkan kecurigaan

infeksi.

Risk for vascular

trauma bd efek

cairan infuse

Integritas Jaringan:

Kulit dan membran

mukosa

Setelah 1 jam perawatan

pasien tidak muncul

gejala :

Nekrosis, kemerahan

pada kulit dan jaringan

sekitar daerah insersi

terkait kemoterapi

Terapi intravena

1. Pertahankan teknik

aseptic dan universal

precaution

2. Periksa cairan kemoterapi

yang akan diberikan,

terkait 5 benar dan efek

sampingnya

3. Periksa kepatenan iv line

sebelum pemberian

kemoterapi.

4. Guyur sebelum dan

sesudah pemberian

kemoterapi sesuai dengan

protokol

5. Monitor tetesan infuse

Page 19: LAPORAN PENDAHULUAN KEMOTERAPI.doc

sesuai protocol

6. Kaji tanda-tanda phlebitis

pada daerah insersi

7. Monitor adanya

perubahan warna kulit

disekitar insersi

DAFTAR PUSTAKA

Page 20: LAPORAN PENDAHULUAN KEMOTERAPI.doc

American Cancer Society. (2011). Cancer Facts and Figures 2011. American Cancer Society, Inc

Baradero dan Koleganya.(2007). Seri asuhan Keperawatan Klien Kanker. Jakarta: EGC

Brannon & Feist.(2007). Health Psycology. USA: Thomson Wadsworth Brunner & Suddarth. (2001).

Corwin, Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta. Penebit BukuKedokteran EGC.

Joyce., 1993, Nursing Management of Symptoms Associated with Chemotherapy, 3rd edition, Profesional Service by Farmitalio Carlo Erba.

Kuswibawati, L. 2000. Buku Apa Itu Kanker. Yogyakarta: Penerbit UniversitasSanata Dharma.

Min, Y.,& Finn, O.J., 2006. DNA vaccines for cancer too. Cancer Imunology and Imunotherapy 55, 119.130

National Cancer Control Programme. England: WHO Copyright Jong, Wim De. (2004).

North American Nursing Diagnosis Association. 2001. Nursing Diagnoses : Definition & Classification 2001-2002. Philadelphia.

Otto, Sherly E. 2003.Buku Saku Keperawatan Onkologi. Jakarta: Penerbit BukuKedokteran EGC.

Potter & Perry.(2005). Fundamental Keperawatan (terjemahan, edisi 4, vol 1-2 Price & Wilson.(2005).Patofisiology (Edisi 6, Vol 2). Jakarta: EGC

Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Buku Acuan Nasional Onkologi Ginekologi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka d/a Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia.

Smeltzer, S.C. & Bare, B.G. 2001, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah., Brunner and Suddarth. (8th edition): editor, Suzame. C. Smeltzer, Brenda G. Bare; Ahli Bahasa, Agung Waluyo, dkk, editor bahasa Indonesia, Monica Ester, Ellen Pangabean: EGC

World Health Organization 2009 NMH Fact sheet January 2010