LAPORAN PENDAHULUAN biasa

23
LAPORAN PENDAHULUAN & ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN KASUS HEPATITIS DI PUSKESMAS TEGALDLIMO DI SUSUN OLEH : 1. FARIS SEPTIAN 2. FITRI JAYANTI 3. MOH. AMINUDIN 4. NURKHOLILA PRODI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS BAKTI INDONESIA BANYUWANGI 2010 LAPORAN PENDAHULUAN PADA KLIEN DENGAN KASUS HEPATITIS

description

upload

Transcript of LAPORAN PENDAHULUAN biasa

LAPORAN PENDAHULUAN & ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN KASUS HEPATITIS DI PUSKESMAS TEGALDLIMO

DI SUSUN OLEH :

1.      FARIS SEPTIAN

2.      FITRI JAYANTI

3.      MOH. AMINUDIN

4.      NURKHOLILA

PRODI S1 KEPERAWATANFAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS BAKTI INDONESIABANYUWANGI

2010

LAPORAN PENDAHULUANPADA KLIEN DENGAN KASUS HEPATITIS

A.    Konsep penyakit.

1.      Definisi

Hepatitis             : Inflamasi hati yang terjadi karena invaksi bakteri – bakteri cedera oleh agen fisk / ilmiah (non viral) atau

infeksi virus (hepatitis A,B,C,D,E) ( rencana asuhan keperawatan, marlyn edongoes, hal 534 : jakarta )

Hepatitis Akut : Penyakit akut dengan segala utama berhubungan erat dengan nikrosis pada hati, biasanya disebabkan oleh

virus hepatitis A,B,C, dan virus lain(kapita selekta kedokteran, hal 153)

Hepatitis Akut     : Penyakit yang menunjukkan suatu spektrum tanda – tanda klinis dan manifestasi laboratorium yang luas.

Penyakit berkisar menurut parahnya penyakit. Dari penyakit yang tidak jelas infeksi yang asitomatik,

sampai penyakit yang tidak jelas infeksi yang asitomatik, sampai penyakit yang fulminan, yang dapat

menyebabkan kematian dalam beberapa hari saja (Buku Ajar Penyakit  Dalam 262)

2.      Etiologi

  Virus hepatitis merupakan virus RNA kecil yang dapat dideteksi di dalam fales pada masa akhir inhalasi

dan fase pra intirik, maka antibody terhadap HAV (anti AHV) telah dapat diukur dalam serum mula – mula

kadar antibody 19 M antibody HAV meningkat dengan tajam, sehingga untuk mendiagnosis secara tepat

adanya sesuatu infeksi HAV setelah masa akut 19 anti HAV menjadi deminant dan bertahan untuk

seteresnya keadaan ini menunjukkan bahwa penderita pernah mengalami infeksi HAV dimassa lampau

dan saat ini telah kebal

  Virus Hepatitis B

Virus ini merupakan virus DNA bercangkang ganda memiliki virus ini menularkan HBV orang lain dengan

menginfeksi mereka cara utama penularan HBV yaitu melalui parenteral dan membus membran mukosa

terutama hubungan seksual

  Masa inkubaxi rata – rata adalah sekitar 120 hari, hbs Ag telah ditemukan pada hampir semua cairan tubuh

dari orang yang terinfeksi darah, semen, silvia, air mata, asites, susu ibu, kemih dan faces

  Virus Hepatitis C

Merupakan virus RNA kecil terbungkus lemak, diameternya sekitar 30 sampai 60 mm. virus ini menular

melalui parental (terutama suntikan dan transfusi) disebabkan oleh RNA yang kecil yang dinamakan

hepatitis C, karena penularan HGV melalui darah / cara parental diperhatikan darah donor harus tidak

mengandung antibody HCV masa inkubasisnya berkisar antara 15 – 160 hari. Rata – rata 50 hari

  Virus Hepatitis D

Merupakan virus RNA berukuran 35 mm , anehnya virus ini membutuhkan Hbs Ag untuk dberperan

sebagai lapisan partikel yang positif terhadap Hbs Ag. Virus ini disebabkan HDV dan sebagai infeksi

tambahan pada penderita dengan hepatitis B kronik, masa inkubasisnya diduga menyerupai HBV yaitu

sekitar 2 bulan

  Virus Hepatitis E

HEV adalah suatu virus RNA kecil, diameternya kurang lebih 32 – 34 mm infeksi HEV ditukarkan melalui

jalan fekal dan ora dan merupakan virus calicirdia, paling sering menyerang orang dewasa muda sampai

setengah umur dan pada wanita hamil didapatkan angka mortalitas yang sangat tinggi

  Virus Hepatitis non - A, non – B

-          Keberdaan virus ini berbentuk hepatitis infksiosa non – A non – B satu yang dibawa oleh darah dan yang

lain ditukarkansecara interik

  Hepatitis Vulminah

-          Dicirikan oleh tanda – tanda gejala gagal hati akut penciutan hati , kadar bilirubin serum meningkata

cepat pemanjangan waktu protombin yang sangat nyata dan komihepatik

  Hepatitis Kronik Persisten

-          Terjadi 5 % hingga 10 % pasien ameskipun terlambat, pasien hepatitis Kronik persisten akan selalu

sembuh kembali, kekambuhan biasanya dihubungkan dengan minuman alakohol atau aktifitas fisik yang

belebihan, HC terus biasanya tidak selalu nyata

  Hepatitis Agresif atau Kronik Aktif

-          Terjadi kerusakan hati seperti digerogoti (piece cal) dan perkembangan sinosis

3.      Manifestasi Klinis

1.      Inkubulasi                         : Tergantung macam – macam virus

2.      Stadum palterik     : Berlangsung selama 4 – hari, pasien mengeluh lemah, anorexia, mual, muntah, nyeri

pada otot, urine menjadi coklat

3.      Stadium ikterik     : Yang berlangsung selama 3 – 6 minggu, terlihat pada Sklera, kemudian pada kulit

seluruh tubuh keluahn berkurang tetapi pasien merasa lemah, anorexia, tinja mungkin berwarna kelabu

dari kuning muda dan nyeri tekanan

4.      Stadium pasca isterik (rekonvalensasi) : ikterus mereda, warna urine menjadi normal lagi, yaitu apada

ahir bulan kedua biasannya mereda.

4.       Komplikasi

-          Ganguan fungsi hati

-          Penyakit kronik hatiseperti sirosis atau hepatitis kronik persisten

-          Carcinoma hepatic

-          Kematian karena gagal fungsi hati

5.       Patofisiologi

Hepatitis virus

Virus masuk ke hepar

Virus memperbaiki toksi

Hepar menjadi inflamasi

Hepatitis

Zat pirogen out

Merangsang hipotalamus

Hipertermi

Metabolisme

Empedu terganggu

Produksi bilirubun mengingk

at

Mengiritasi mukosa lambung

Mual, muntah

Intake tidak adekuat

Anoreksia

Gx pemenuhan nutrisi

Kurang  pengetahuan dan informasi tentang

perawatan dan penulisan

Merangsang penegeluaran Prostalgandin,

bradikinin, sitokinin

Merangsang ssp

Nyeri

Gx rasa

Kadar bilirubin

terkumpul di kulit

Icterus

Gatal – gatal pada

kulit

Terjadi Gx

integritas kulit

Nutrisi ke jaringan tidak adekuat

Tonus otot menurun

Intoleransi aktifitas

nyaman nyeri

Penatalaksanaan

  Istirahat pada periode akut dan keadaan lemah diharuskan cukup istirahat. Istirahat mutlak tidak terbukti

dapat mempercepat penyembuhan kecuali kepada mereka dengan umur tua dari keadaan umum yang

buruk

  Diet, jika klien mual, tidak nafsu makan / muntah – muntah sebaiknya diberi infusi

  Medika mentosa

a.       Kortikosteroid tidak diberikan untuk mempercepat bilirubin darah, Kortikosteroid dapat digunakan pada

kolestasis yang berkepanjangan, dimana tensaminase serum sudah  kembali normal.

b.      Berikan obat – obatan yang melindungi hati

c.       Antibiotik (tidak jelas penggunaannya)

d.      Vitamin K. diberikan pada kasus dengan kecenderungan pendarahan. Bila klien dalam keadaan prakoma

/ koma, penaganan seperti pasa koma hepatik

B.     KONSEP ASKEP

1.      Pengkajian

a.      Identitas

-          Lebih banyak diderita pria dari pada wanita dengan perbandingan 1, 6 : 1

-          Paling banyak usia 31-50thn ada kalanya juga ditemukan pada umur 10-50 thn

b.      Keluhan utama

- Adanya nyeri perut kanan atas, anoreksia, mual, muntah, lemah

c.       Riwayat penyakit sekarang

-          Klien mengeluh anoreksia, neusia, kemudian adanya panas badan ringan terdapat abdomen kanan atas,

perasaan badan ringan terdapat abdomen kanan atas, perasaan badan tak enak, bertambah menjelang

malam dan pasien merasa sengsara, serta terkadang menderita penyakit kepala

d.      Body System

1.      Pernafasan

I               : Bentuk gerak dada simetris kanan dan kiri, tidak ada deformitas bentuk hidung dan tidak ada nafas cuping

hidung

P              : Tidak ada nyeri tekan

P              :  Sonor

A              :  Tidak terdengar suara tambahan seperti ronchi, wheezing

2.      System Kardiovaskuler

I              :  Ictus cordistidak ada

P             :  Ictus cordis teraba pada ics 4 – 5 mid clavicula sinistra

P             :  Suara redup

A             :  Pada klien hepatitis terjadi pemurunan denyut jantung (bradikardi) apabila terjadi hiperbilirubienemia berat

3.      sistem pencernaan – eliminia alvi

Pada klien hepatitis mengalami anoreksia akibat mual, muntah hal disebabkan karena peningkatan asam

lambung pada eliminasi alvi pada klien hepatitis feses warna tanah liat

4.      System perkemihan

pada klien dengan hepatitis warna urine gelap / coklat seperti teh

5.      System endokirin

tidak terjadi pembesaran kelenjar tiroid

6.      System persyarafan

GCS = 4 – 5 – 6 kesadaran Composmentis apabila terjadi hiperbilirubinemia terjadi gangguan status

mental, cemas, mengantuk

7.      System alat integumen–Extremitas

Pada pasien hepatitis terjadi kelelahan dan kelemahan apabila ikterus timbul dan makin parah, maka

pasien mulai merasa gatal

8.      Abdomen

I                       : Perut membesar apabila terjadi hepatomegali

P                      : Adanya nyeri tekan pada perut kanan atas

P                      : Redup

A                     : Apabila terjadi diare, maka bising usus meningkat

e.       Pemeriksaan penunjang

  Test fungsi hati     : SGOT dan SGPT

  Leokopenia           : Trombositopenia mungkin ada

  Faces                     : Warna tanah liatstegtorat (penurunan fungsi hati)

  Anti HA JGM       : Positif pada tipe A

  Bilirubin Serum     :Diatas 2,5 mg /100ml

  Biobsis serum       : Menunjukkan diagnosis dan luasnya nekrostor

Scan hati              :Menunjukkan dalam perkiraan beratnya kerusakan parenkim 

  Urinaria                : peningkatan kadar biliburin

2.       Diagnosa keperawatan

1.       Nyeri b/d proses peradangan

2.      Gx pemenuhan nutrisi b/d intake yang tidak adekuat

3.      Intoleransi aktivitas b/d kelemahan

4.      Hipertermi b/d proses inflamasi

5.      Gx integritas kulit b/d kadar bilirubin dikulit

6.      Terjadi penularan b/d kurangnya pengetahuan

7.      Cemas b/d kekurangnya pengetahuan tentang penyakit yang diderita

3.       Intervensi

1.      Gangguan rasa nyaman Nyeri b/d proses peradangan

Tujuan     : Nyeri berkurang sampai dengan hilang setelah dilakukan tindakan keperawatan selama selama 2 – 3 x 24

jam

Kriteria    : Klien mengatakan nyeri berkurang sampai dengan hilang dengan Skala Ringan 1-3.

Intervensi

1.      Informasikan pada klien atau keluarga tentang tindakan keperawatan yang akan dilakukan klien

R/ Klien dan keluarga kooperatif      

2.      Memberitahukan klien tentang penyebab nyeri         

R/ Klien dapat mengurangi prinsip Nyeri terhadap penyakitnya

3.      Identifikasi tingkat nyeri

R/ Peningkatan tingkat nyeri menunjukkan adanya komplikasi lain

4.      Berikan posisi senyaman mungkin

R/ Posisi nyaman dapat memimalkan rasa nyeri

5.      Anjurkan klien destraksi relaksasi

      R/ dapat mengurangi ketegangan otot

6.      Berikan kompres hangat didaerah nyeri

R/ Vasodilatasi pembuluh darah dan relaksasi otot

7.      Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgesik

R/ Analgesik dapat mengurangi rasa nyeri

2.      Ganguan  pemenuhan nutrisi b/d intake yang tidak adekuat

Tujuan                   : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 – 3 x 24 jam, pemenuhan nutrisi

pada klien tersebut mencukupi.

Kriteria Hasil         :  Klien tidak mual muntah

                                 Klein menghabiskan porsi diit yang disajikan

                     Klien mengatakan nafsu makan meningkat

Intervensi

1.      Berikan penjelasan pada klien dan keluarga tentang penyebab penurunan nafsu makan misalnya muntah

serta tindakan yang akan dilakukan

R/ Menambah pengetahuan klien dan keluarga serta klien dan keluarga kooperatif tentang tindakan yang

akan dilakukan

2.      Anjurkan tirah baring dan pembatasan aktifkan selama fase akut

R/ Menurunkan kebutuhan aktifitas

3.      Beri klien makan hangat dengan bau yang tidak merangsang

R/ Meningkatkan nafsu makan klien

4.      Beri makan sedikit demi sedikit

R/ Mengembalikan pola makan klien dan menghindari rasa bosan

5.      Sediakan lingkungan yang menyenangkan dengan situasi ayang tidak membosankan

R/ Lingkungan yang aman dapat menurunkan stres dan meningkatkan nafsu makan

6.      Kolaborasi dalam pemberian antivomiting

R/ Antivomiting dapat mengurangi mual, muntah sehingga nafsu makan kembali normal

3.  Hypertermi berhubungan dengan invasi agent dalam sirkulasi darah sekunder terhadap inflamasi

hepar.

Hasil yang diharapkan :

Tidak terjadi peningkatan suhu

intervensi

a.       Monitor tanda vital : suhu badan

R/ sebagai indikator untuk mengetahui status hypertermi

b.      Ajarkan klien pentingnya mempertahankan cairan yang adekuat (sedikitnya 2000 l/hari) untuk mencegah

dehidrasi, misalnya sari buah 2,5-3 liter/hari.

R/  dalam kondisi demam terjadi peningkatan evaporasi yang memicu timbulnya dehidrasi

c.       Berikan kompres hangat pada lipatan ketiak dan femur

R/ menghambat pusat simpatis di hipotalamus sehingga terjadi vasodilatasi kulit dengan merangsang

kelenjar keringat untuk mengurangi panas tubuh melalui penguapan

d.      Anjurkan klien untuk memakai pakaian yang menyerap keringat

R/ kondisi kulit yang mengalami lembab memicu timbulnya pertumbuhan jamur. Juga akan mengurangi

kenyamanan klien, mencegah timbulnya ruam kulit.

4.       

DAFTAR PUSTAKA

  Doengoes,Marlyn E,2000.Rencana Asuhan Keperawatan,Jakarta :EGC

  Mansyoer,Arif,2001.Kapita Selekta Kedokteran,Jakarta:EGC  silvia a.price patofisiologi. Edisi 6 EGC Jakarta

ASUHAN KEPERAWATANPADA KLIEN DENGAN KASUS HEPATITIS

DI PUSKESMAS TEGALDLIMOIdentitasNama                   : An.DUmur                   : 13 thnJenis Kelamin      : PSuku Bangsa       : Indonesia, JawaAgama                 : ISLAM

Pendidikan          : SMPAlamat                 : Jatirejo RT 1 RW 1MRS tanggal       : 16 – 08 - 2010 Jam :18.30Pengkajian           : 16 – 08 - 2010 Jam :18.40Diagnose             : HEPATITIS

 Penanggung jawabNama                   : Tn.SUmur                   : 39 thnJenis kelamin       : LSuku Bangsa       : Indonesia , JawaAlamat                 : Jatirejo RT 1 RW 1Pendidikan          : SMPPekerjaan             : tani

Alasan Masuk Rumah Sakit.

           Klien datang ke puskesmas tegaldlimo Via UGD pada tanggal16 – 08 – 2010  pukul 18.30 dengan

keluhan mual dan pusing dirasakan sejak 3 hari yang lalu.   

Keluhan Utama.

           Klien mengatakan mual

Riwayat Penyakit Sekarang

           Pada saat pengkajian tanggal16 – 08 – 2010  pukul 18.40 klien mengeluh mual dan pusing,

terutama dalam kondisi terlentang klien gelisah, ekspresi wajah tegang.

Riwayat Penyakit Masa Lalu

           Klien mengatakan sebelumnya pernah menderita penyakit gastritis

Riwayat Kesehatan Keluarga

           Klien mengatakan dalam anggota keluarganya tidak ada yang menderita penyakit yang sama

seperti yang diderita klien yaitu hepatitis

           

Genogram                

 

Keterangan : 

                        : laki – laki meninggal 

                        : perempuan meninggal 

                        : laki – laki hidup        

                        : perempuan hidup 

                        : klien

Keadaan Kesehatan Lingkungan

           Klien tinggal disuatu tempat yang lingkunganya terjaga kebersihanya, terutama peralatan

makanan dan memiliki kamar mandi dan WC sendiri dibelakang rumah.

Riwayat Psikososial

-          Riwayat Psikologis

Klien mengatakan takut dengan kondisinya sekarang, klien sering bertanya mengenai kondisi

kesehatanya. Klien ingin cepat sembuh dari penyakit yang diderita.

-          Aspek social

Selama sakit hubungan klien dengan keluarga baik, dengan petugas kesehatan baik , klien kooperatif

dalam menjawab setiap pertanyaan petugas.

-          Aspek Spiritual

Klien mengnut agama islam, klien berdoa agar cepat diberi kesembuhan, klien tidak bisa melakukan

ibadah sholat 5 waktu

Pola kebiasaan sehari – hari

1.      Pola Nutrisi

-          Sebelum sakit

     Klien mengatakan saat sehat makan 3Xsehari dengan komposisi nasi, lauk pauk , minum kurang lebih

6-7 gelas/hari.

-          Saat Sakit

     Klien mengatakan saat sakit makan 3X sehari dengan komposisi bubur kasar, porsi

dihabiskan  ½  dari porsi biasa dikarenakan mual, nafsu makan menurun minum kurang lebih 3- 4 gelas

per har.

2.      Pola eliminasi

-          BAB sebelum sakit

     Klien mengatakn Saat sehat BAB 1X sehari dengan konsistensi lembek, warna kuning bau khas feces

-          BAB saat sakit

     klien mengatakan saat sakit BAB 1X sehari dengan konsistensi lembek warna kuning ,bau khas feces

-          BAK sebelum Sakit

     Klien mengatakan saat sehat BAK sebanyak 3-4X perhari dengan warna kuning kecokltan dan bau

khas amoniak

-          BAK saat sakit

      Klien mengatakan saat sakit BAk tetap tidak terjadi perubahan tetap sebanyak 3-4X perhari dan bau

khas amoniak

3.      Pola Kebersihan diri

-          Sebelum sakit

      Klien mengtakan saat sehat mandi 2x sehari menggunakan sabun, gosok gigi, kramas 3X seminggu

ganti pakaian bila sudah kotor.

-          Saat sakit

     Klien mengatakan saat sakit hanya dibasuh dengan air hangat serta gosok gigi 1X sehari.

4.      Pola Aktivitas

-          Sebelum sakit

     Klien mengatakan saat sehat aktivitas sehari – hari bersekolah dan bantu orang tua dirumah

-          Saat sakit

     Klien mengatakan saat sakit tidak bisa melakukan aktifitasnya seperti biasa.

5.      Pola istirahat tidur

-          Sebelum sakit

     Klien mengatakan saat sehat tidur kurang lebih selama 7-8 jam perhari

-          Saat sakit

      Klien mengatakan saat sakit tidurnya terganggu karena mual dan pusing, klien hanya tidur kurang

lebih 4jam perhari

1.      PEMERIKSAAN FISIK 

a.      Keadaan Umum

Klien lemah

b.      Tanda – tanda vital

T = 100/60 mmHg       S= 36 0C

N= 76x/mnt                 RR = 22x/mnt

Kesadaran = composmetis

2.      Pemeriksaan cepalo caudal

1.      Kepala dan rambut

I : pertumbuhan rambut merata,tidak terdapat ketombe

P: tidak ada benjolan pada kepala,

2.      Hidung

I: bentuk hidung Simetris,tidak terdapat pernafasan cuping hidung,

P: tidak terdapat nyeri tekan

3.      Telinga

I:tidak ada serumen dan lesi

Fungsi : pendengaran baik

4.      Mata

I : sclera Putih, konjungtiva merah muda,

Fungi : penglihatan baik

5.      Mulut dan gigi

I: mulut pucat , tidak ada stomatitis, mulut kelihatan kotor

Gigi

I: tidak dada caries Gigi

6.      Leher dan tenggorokan

Leher

I: tidak ada stroma

P: tidak ada nyeri tekan

Tenggorokan

I: tidak ada pembesaran tonsil

7.      Dada dan Thorax

-                 Pemeriksaan paru

          I: bentuk dada simetris

          P: tidak ada nyeri tekan

          P: terdengar suara resonan

          A: suara nafas vesikuler  

8.      Pemeriksaan Jantung

          I; ictus cordis tidak tampak pada ICS 4-5

          P: ictus cordis teraba pada ICS 4-5 MCL.s

          P: suara pekak

          A: bunyi jantung normal Bj 1,Bj 2 tunggal

9.      Pemeriksaan abdomen

          I: tidak ada luka bekas operasi

          P: Nyeri tekan abdomen sebelah kana

          P: tidak  pekak abdomen

          A: bising Usus terdengar 10x permenit

10.  Ekstermitas, kuku, dan integument

I: Kuku bersih tidak ada tanda – tanda sianosis

Fungsi : kekuatan otot normal

 

                            5    5

                            5     5     

11.  Hasil laboratirium           nilai normal

     SGOT   : 180          (11-42)U/L

     SGPT    : 386          (11-42)U/L

12.  Penatalaksanaan

-infus KAEN 3A 20tpm

- inj Ranitidine 2x1ampl

-ORAL :    antasida 4x1tab

                  Becomplex 3x1 tab

Analisa Data

Nama : an.D                                                                                        tgl : 16-08-2010

Kelompok data Masalah etiologiS :- klien mengatakan

mual-klien mengtakan nafsu makan menurunO: - keadaan umum

Perubahan pola nutrisi b/d anoreksia

Virus hepatitis

Toksik pada hati

lemah        makan dihabiskan ½

porsiT = 100/60 mmHgN = 76x/MenitS= 360CRR= 22X/mnt

S : klien sering bertanya tentang kondisi yang diderita saat ini.

O: - klien gelisah-  ekspresi wajah tegang

T = 100/60 mmHgN = 76x/MenitS= 360CRR= 22X/mnt

Cemas b/d kurang pengetahuan tentang penyakit yang diderita

Peradangan hati

Timbul jaringan ikat

Hepatits

Hati tidak mampu memetabolisme lemak

Mual

Anoreksia

Perubahan pola nutrisi

Virus hepatitis

Toksik pada hati

Peradangan hati

Timbul jaringan ikat

Hepatits

Perubahan status kesehatan

Kurangya  informasi

Kurang pengetahuan

Koping tidak adekuat

Cemas

Daftar Masalah

Nama : an.D                                                                                        tgl : 16-08-2010

Tanggal muncul DX keperawatan Tanggal teratasi

16-08-2010

16-08-2010

Perubahan pola nutrisi b/d anoreksia ditandai dengan klien mengatakan mual, nafsu makan menurun, k/u lemah makan dihabiskan ½ porsiT = 100/60 mmHgN = 76x/MenitS= 360CRR= 22X/mnt

-  cemas b/d kurangnya pengetahuan tentang penyakit yang diderita ditandai dengan klien sering betanya tentang kondisi yang diderita saat ini, ekspresi wajah tegang, klien gelisah,T = 100/60 mmHgN = 76x/MenitS= 360CRR= 22X/mnt

INTERVENSI

Nama : an.D                                                                                        tgl : 16-08-2010

No Tujuan Criteria Hasil Intervensi Rasional1 Settelah dilakukan

tindakan keperawatan 2x24jam tidak terjadi perubahan pola nutrisi

-       klien mengerti penyebab mual

-       klien tidak mual

-       porsi makan dihabiskan

-       nafsu makan meningkat

-       Ttv normalT: 110/70-139/89 mmHg

1.      beri penjelasan pada klien dan keluarga penyebab mual

2.     anjurkan klien istirahat sebelum makan

R/ klien dan keluarga mengerti penyebab mual dan kooperatif

R/ menenangkan peristaltic usus, meningkatkan energy untuk makan

2

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24jam cemas berkurang sampai dengan hilang

S;36-3750cN: 60 – 80 X/menitRR: 16 -24 x /menit

- klien tidak cemas

- wajah klien tampak rileks

- klien tampak tenang Ttv normalT: 110/70-139/89 mmHgS;36-3750cN: 60 – 80 X/menitRR: 16 -24 x /menit

3.      beri makanan dalam kondisi hangat

4.      beri makanan sedikit tapi sering

5.      anjurkan klien menjaga oral hygiene

6.      kolaborasi dengan dokter dalam pemberian medikamentosa

1.      Damping klien dan bina hubungan saling percaya

2.      Beri informasi tentang kondisi kesehatan saat ini

3.      Dorong klien untuk membicarakan kecemasan dan berikan umpan balik yang tepat

4.      Ciptakan lingkungan yang tenang

5.      Ajarkan klien tehnik rellaksasi

R/ makanan hangat dapt meningktkan nafsu makanR/ menurunkan rangsangan peristaltic sehingga klien tidak muntahR/ mulut yang kotor membuat nafsu makan menurunR/ ranitidine merupakan salah satu obat pengurang mual muntah

R/ menunjukan perhatian dan keinginan untuk membantuR/ membantu klien dalam memahami penyakit klien yang diderita

R/ membantu mengidentifikasi penyebab kecemasan dan alternative pemecahan masalahR/ mengurangi rangsangan eksternal yang dapat memicu peningkatan kecemasanR/ member kesempatan untuk klien menangani kecemasan

Diposkan oleh Moh.aminudin di 23.51 http://askepaminfima.blogspot.com/2011/04/laporan-pendahuluan-asuhan-keperawatan_28.html