LAPORAN PENDAHULUAN
-
Upload
ridwan-effendy -
Category
Documents
-
view
19 -
download
3
description
Transcript of LAPORAN PENDAHULUAN
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERWATAN PADA PASIEN
DENGAN KASUS “FRAKTUR FEMUR”
DI RUANG IGD
RSUD Dr. ISKAK TULUNGAGUNG
I. Definisi
a. Fraktur adalah gangguan pada kontinuitas tulang normal yang terjadi karena adanya tekanan
yang besar, dimana tulang tidak dapat menahan tekanan tersebut dan disertai dengan
perlukaan jaringan sekitarnya (Brunner dan Suddrat).
b. Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang atau tulang rawan yang umumnya
disebabkan oleh cedera (Masjoer 2000)
c. Fraktur femur adalah terputusnya kontinuitas batang femur yang bias terjadi akibat trauma
langsung (kecelakaan dll) dan biasanya lebih banyak dialami oleh laki laki dewasa. Patah
pada daerah ini menimbulkan perdarahan yang cukup banyak menyebabkan penderitaan
(FKUI,1995 : 543)
II. Etiologi
a. Fraktur akibat peristiwa trauma
Sebagian fraktur disebabkanoleh kekuatan yang tiba-tiba berlebihan yang dapat berupa
pemukulan, penghancuran, perubahan tempat. Bila tekanan kekuatan langsungan, tulang
dapat pada tempat yang terkena dan jaringan lunak juga pasti akan ikut rusak serta kerusakan
pada kulit.
b. Akibat kelelahan atau tekanan.
Retak dapat terjadi pada tulang seperti halnya pada logam dan benda lain akibat tekanan
berulang. Hal ini sering terjadi pada atlet, penari atau calon tentara yang berbaris atau
berjalan dalam jarak jauh.
c. Fraktur patologik karena kelemahan pada tulang
Fraktur dapat terjadi oleh tekanan yang normal bila tulang tersebut lunak (misalnya oleh
tumor) atau tulang-tulang sangat rapuh.
III. Manifestasi Klinis
1. Nyeri
Terjadi karena adanya spasme otot tekanan dari patahan tulang atu kerusakan jaringan
sekitarnya.
2. Bengkak
Bengkak muncul dikarenakan cairan serosa yang terlokalisir pada daerah fraktur dan
ekstravasi daerah jaringan sekitarnya.
3. Memar
Terjadi karena adanya ekstravasi jaringan sekitar fraktur.
4. Spasme otot
Merupakan kontraksi involunter yang terjadi disekitar fraktur.
5. Gangguan fungsi
Terjadi karena ketidakstabilan tulang yang fraktur,nyeri atau spasme otot, paralysis dapat
terjadi karena kerusakan syaraf.
6. Mobilisasi abnormal
Adalah pergerakan yang terjadi pada bagian yang pada kondisi normalnya tidak terjadi
pergerakan.
7. Krepitasi
Merupakan rasa gemeretak yang terjadi saat tulang digerakkan.
8. Deformitas
Abnormal posisi tulang sebagai hasil dari kecelakaan atau trauma dan pergerakan otot yang
mendorong fragmen tulang ke posisi abnormal, dan menyebabkan tulang kehilangan bentuk
normalnya.
IV. Patofisiologi
Kerusakan fragmen tulang/ cedera jaringan lunakPembuluh darah terputusPerdarahanluka terbuka
mempermudah kuman masuk
Penggumpalan darahResti infeksiPengeluaran bradikinin dan berikatan dengan neciceptor
Pergeseran tulang Pengeluaran mediator kimia (histamine)Reaksi inflamasi
Kerusakan intregitas kulit
DeformitasNyeri
Keterbatasan mobilisasi fisik
Ekstremitas tidak berfungsi dengan baik
V. Komplikasi
1. Malunion (tukang patah sembuh dalam posisi yang tidak semestinya)
2. Delayed union (proses penyembuhan yang terus berjalan tetapi dengan kecepatan yang lebih
lambat dari keadaan nomal)
3. Non union (tulang yang tidak menyambung kembali)
4. Terjadi kekakuan sendi
5. Atrofi otot dan infeksi
VI. Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan fotoradiologi
2. Pemeriksaan darah lengkap
3. Athography
4. Lamograph
5. Bone scanning
6. MRI
VII. Penatalaksanaan
Tindakan penanganan fraktur dibedakan berdasarkan bentuk dan lokasi serta usia. Berikut
adalah tindakan pertolongan awal pada penderita fraktur :
1. Kenali cirri awal patah tulang memperhatikan riwayat trauma yang terjadi karena benturan,
terjatuh atau tertimpa benda keras yang menjadi alasan kuat pasien mengalami fraktur.
2. Jika ditemukan luka yang terbuka, bersihkan dengan antiseptic dan bersihkan perdarahan
dengan cara dibebeat atau diperban.
3. Lakukan reposisi (pengembalian tulang ke posisi semula) tetapi hal ini tidak boleh dilakukan
secara paksa dan sebaiknya dilakukan oleh para ahli dengan cara operasi oleh ahli bedah
untuk mengembalikan tulang pada posisi semula.
4. Pertahankan daerah patah tulang dengan menggunakan bidai atau papan dari kedua posisi
tulang yang patah untuk menyangga agar posisi tetap stabil.
5. Berikan analgetik untuk mengaurangi rasa nyeri pada sekitar perlukaan.
6. Beri perawatan pada perlukaan fraktur baik pre operasi maupun post operasi.
VIII. Diagnosa
1. Nyeri
2. Keterbatasan mobilisasi fisik
3. Kerusakan intregitas kulit
4. Resiko tinggi terhadap infeksi
5. Defisit perawatan diri
IX. Intervensi
Diagnosa : Nyeri
1. Pertahankan mobilisasi yang sakit dengan tirah bening
R/ Menghilangkan nyeri dan mencegah terjadinya kesalahan posisi tulang
2. Tinggikan dan dukung ektremitas yang terkena
R/ Meningkatkan aliran balik vena, menurunkan edema dan menurunkan nyeri
3. Evaluasi keluhan nyeri
R/ mengetahui skala nyeri pasien
4. Dorong klien mendiskusikam masalah sehubungan dengan cedera
R/ Menurunkan ansietas
5. Beri alternative kenyamanan seperti teknik nafas dalam, sentuhan terapiotik, imajinasi
fisualisasi
R/Meningkatkan rasa nyaman pasien
6. Observasi tanda-tanda vital
R/ Mengetahui perubahan umum pasien
7. Kolaborasi pemberian analgetic
R/ Menurunkan nyeri pasien
Diagnosa : Keterbatasan mobilisasi fisik
1. Kaji derajat imobilisasi yang dihasilkan oleh fraktur/cedera
R/ Mengetahui derajat imobilisasi fisik
2. Instruksikan pasien untuk bantu latihan rentang gerak pasif aktif
R/ Meningkatkan aliran darah ke otot dan tulang meningkatkan tonus otot,
mempertahankan gerak sendi, mencegah kontraktor atu atrofi
3. Tempatkan dalam posisi terlentang secara periodic
R/ Menurunkan resiko kotraktor flexsi panggul
4. Bantu atau dorong perawatan diri
R/ Meningkatkan sirkulasi dan peratan diri langsung
5. Kaji tanda tanda vital pasien
R/ Mengetahui keadaan umum pasien
6. Kolaborasi dengan fisioterapi
R/ Mempercepat penyembuhan paisen
Diagnosa : Kerusakan intregitas jaringan
1. Kaji kerusakan kulit
R/ Mengetahui seberapa parah kerusakan kulit
2. Massage penonjolan tulang
R/ Menurunkan pada area luka
3. Penggunaan gips kering dan perawatan kulit
R/ Mencegah penambahan kerusakan kulit
4. Traksi kulit dan perawatan kulit
R/ mencegah kontaminasi pada luka.
Diagnosa : Resiko tinggi infeksi
1. Pantau tanda-tanda vital.
R/mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkat.
2. Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik
R/ mengendalikan penyebaran mikroorganisme patogen.
3. Lakukan perawatan terhadap prosedur inpasif seperti infus, kateter, drainase luka, dll.
R/ untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial.
4. ika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah, seperti Hb dan leukosit.
R/ penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya
proses infeksi.
5. Kolaborasi untuk pemberian antibiotik.
R/ antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme patogen
X. Daftar Pustaka
1. Barbara, C. B., (1999). Rencana Asuhan Keperawatan Medikal-Bedah, Volume I,
EGC:Jakarta
2. Doenges, dkk, (2005). Rencana asuhan keperawatan pedoman untuk perencanaan dan
pendokumentasian perawatan pasien. EGC: Jakarta
3. Mansjoer, dkk., (2000). Kapita Selekta Kedokteran, edisi 3. Media Aesculapius: Jakarta
4. Sjamsuhidajat R., (1997). Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi Revisi, EGC: Jakarta
STIKes Hutama Abdi Husada TulungagungFORMAT PENGKAJIAN
DI INSTALASI GAWAT DARURAT
NO. MR : 661654DATA IDENTITAS SOSIAL PASIEN Nama Lengkap (Nama sendiri) Sex Umur /Tgl lahir
Age Sandi Laki-laki 11 tahunAlamat Pasien (Menurut KTP/SIM)
No. KTP/SIM : -Jln/Dsn : BaronKel/Desa : KaranganKec. : KaranganKodya/Kab. : Trenggalek
Agama Suku Bangsa Kasus PolisiIslam Jawa Indonesia -
Status Perkawinan Jenis Pembayaran
Pendidikan Pekerjaan
Belum kawin BPJS SD Siswa/Belum bekerja
Cara Datang Transportasi ke IRD KomunikasiDi bawa dengan mobil pribadi ke IRD RSUD Dr. ISKAK Tulungagung
Menggunakan mobil pribadi
Baik
Kejadian tgl : 25-02-2014 Jam : 21.50 WIB Di Desa Karangan
Datang di IRD tgl : 25-02-2024 Jam : 22.45 WIB
Keadaan Pra Hospitalisasi : GCS : 3,4,5Tensi 100/60 mmHg, Nadi : 90x/mntPernafasan : 20x/mnt, Suhu : 37°C Tindakan Pra Hospital : Tidak ada
TRIAGE : P1 oleh perawat Keluhan Utama (Subyektif) : Nyeri pada paha sebelah kanan yang mengalami patah setelah kecelakaan
S.ax : 37 °CS.rec : - °C
N : 90 x/mntT : 100/60 mm/Hg
P : 20 x/mnt (Pediatri)BB : 30 Kg
Riwayat Penyakit :
Tidak ada
Riwayat Alergi : Ya P Tidak Lain - lain
Kategori Triage : P P1 P2 P3 PO
Keadaan Umum ; (Obyektif) : Baik Sedang P Buruk
Pernafasan : (B)Gerak dada Simetris AsunetrisPernafasan : (B)
Normal P Retractive Kusmaul Dangkal Trachypnoe
Sirkulasi : (C)N.Carotis : 90x/mntN.Radial : 90X /mntKulit Muskulo :
Normal Jaundice Cyanosis P Pucat Berkeringat Akral : Hangat
GCS : 3,4,5
R.Mata : 4R.Verval :5R.Motorik : 6Total : 15
Pemeriksaan Fisik (Assasment) Keterangan
Jam :
23.45 WIB24.10 WIB24.25 WIB
Pemeriksaan : Lab / Foto / ECG / Lain – lain
Pemeriksaan darah lengkapFoto rontgen terdapat patah tulang pada paha sebelah kananCT Scan
k/u : lemah, ansietas
Thorak : mur-mur (-), nafas vaskuler,ronchi(-)Whezing(-), s1s2 singgel regular
Abd : Bu(+), sonor
Eks : Akral hangat, reflek patella -/+, Reflekpupil+/+
5 5
1 5 Frakturfemur 1/3 bawah
Diagnosa : Fraktur Femur
Jam
22.55 WIB23.05 WIB
23.15 WIB
23.45 WIB24.10 WIB24.25 WIB
Terapi / Tindakan / Konsul
Memberi terapi infuse NS 14 TPM Memasang gips, Tirah baring pada 1/3 paha
kanan Injeksi Antrain 1 ampul
Injeksi Ranitidin 1 ampul Pengambilan darah lengkap Foto rontgen CT Scan
Jawaban / catatan
Jam keluar IRD : 04.00 WIB
Tindakan Lanjut KRS MRS P PP D Operasi Pindah ke bag…….. Lain – lain ……….
Tanggal : 25-02-2014
Nama Perawat : M.Hangga Perdana K.
Tanda Tangan
ANALISA DATA
Nama Pasien : An.”A”
Umur : 11 Tahun
No. Register : 661654
KELOMPOK DATA MASALAH KEMUNGKINAN
PENYEBAB
Ds : Px mengatakan paha sebelah kanan terasa nyeri
Do : k/u lemah, paha kanan terasa nyeri skala 4, px tampak menyeringai,ada robekan pada paha kananTD : 100/60
Tekanan dankekerasan langsung
Nyeri
S : 37 °CN : 90x/menitR : 20/ menit
Tekanan dankekerasan langsungdan jaringan
sekitarnya
Keterbatasanmobili
sasi fisi
Ds : Kaki kanan sakit saat digerakan
Kerusakanfragmen tulang
Do : k/u lemah, badrest, ada luka dipaha sebelah kanan, px kesakitan saat kaki sebelah kanan digerakan, ada patah tulang dibagian 1/3 paha kanan TD : 100/60 mm/Hg
Pergeserantulang
S : 37°C N : 90x/ menitR : 22x/ menit
Deformitas
Keterbatasanmobilisasi fisik
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama Pasien : An “A”
Umur : 11 tahun
No. Register : 661654..
NO TANGGAL MUNCUL DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL
TERATASI TTD
1
2
25-02-2014
25-02-2014
-Nyeri- Ds : Px mengatakan paha sebelah kanan terasa nyeri
Do : k/u lemah, paha kanan terasa nyeri skala 4, px tampak menyeringai,TD : 100/60S : 37°CN : 90x/menitR : 20/ menit
-Keterbatasan mobilisasi fisik- Ds : Kaki kanan sakit saat digerakan
Do : k/u lemah, badrest, ada luka dipaha sebelah kanan, px
Belum teratasi
Belum teratasi
kesakitan saat kaki sebelah kanan digerakanTD : 100/60 mm/HgS : 37°CN : 90x/ menitR : 22x/ menit
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama pasien : An “A”
Umur : 11 tahun
No. Register : 661654
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUANKRITERIA
STANDARTRENCANA TINDAKAN
1. Nyeri Dalam 1x 24 px
diharapkan sudah
berkurang rasa
nyerinya
Px tidak merasa nyeri
pada paha sebelah
kanan
Pertahankan imobilisasi
yang sakit dengan tirah
baring, gips, pembebat,
traksi
Dukung dan tinggikan
2.
e.
Keterbatasan mobilisasi fisk Dalam 1x 24 jam px
diharapkan sudah bias
menggerakan sedikit
kaki/paha sebelah
kanannya
Px bisa menngerakan
kakinya/paha sebelah
kanan
ekstremitas yang terkena
Evaluasi keluhan nyeri
d Dorong menggunakan teknik
manajemen stress seperti
ditraksi dan relaksasi
Bi Berikan obat sebelum
perawatan aktif
Kaji derajat imobilisasi
yang dihasilkan cedera
Dorong partisipasi pada
aktivitas terapiotik
Pertahan posisi ektremitas
yang sakit dan pasang
tirah baring, gips dan
pembebatan
Jelaskan pantangan dalam
melakukan aktivias
a. Bantu dan dorong pasien
dalam perawatan diri
TINDAKAN KEPERAWATAN CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien : An “A” Umur : 11 Tahun No. Register
:661654 Kasus :Fraktur femur
NO NO. DX TANGGAL/JAM IMPLEMENTASI TANDA
TANGANTANGGAL/
JAM
1 1 25-02-201422.55 WIB23.00 WIB
23.03 WIB23.05 WIB
23.15 WIB
23.20 WIB
23.45 WIB24.10 WIB
Memasang infus NS Mempertahankan posisi imobilisasi pasien Membersihkan luka pasien Obsevasi TTV dan Pasang gips pada paha
kanan pasien, dan melakukan pembebatan serta pasang tirah baring
Injeksi Antrain 1 ampul (IV)Injeksi Ranitidin 1 ampul (IV)
Ajarkan pasien teknik distraksi dan nafas dalam u/ mengurangi rasa nyeri
Pengambilan darah lengkap Foto rontgen
26-02-201404.00 WIB
2. 2 25-02-201422.55 WIB23.00 WIB
23.03 WIB23.05 WIB
23.15 WIB
23.25 WIB23.30 WIB
23.45 WIB24.10 WIB
Memasang infus NS Mempertahankan posisi imobilisasi pasien Membersihkan luka pasien Obsevasi TTV dan Pasang gips pada paha
kanan pasien, dan melakukan pembebatan serta pasang tirah baring
Injeksi Antrain 1 ampul (IV)Injeksi Ranitidin 1 ampul (IV)
Mengkaji derajat imobilisasi pasien Memberi penjelasan pada pasien untuk
meminimalkan aktivitas paha sebelah kanan dan sekitarnya
Pengambilan darah lengkap Foto rontgen
26-02-201404.00 WIB
Diposkan oleh D3keperawatan di 05.00 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Total Tayangan Laman
103,197 Ada kesalahan di dalam gadget ini
Mengenai SayaD3keperawatan Lihat profil lengkapku
Arsip Blog ▼ 2014 (25)
o ▼ Maret (25) lp & askep CKR (NUKE) LP & ASKEP SEPSIS (SISKA) lp & askep DC (Sri W.) lp & askep sepsis (meylana) LP & ASKEP CVA (LYA) LP & ASKEP CVA (WINDA) LP & ASKEP ULCUS DM (CITRA) LP & ASKEP FRAKTUR HUMERUS (MAYA) LP & ASKEP DC (LILIK) LP & ASKEP IMA (LUTFI) LP & ASKEP ABDOMEN BLEEDING (MEGA) LP & ASKEP CKR (MIA) LP & ASKEP ALO (INDRA FERY M,) LP DAN ASKEP FRAKTUR FEMUR (RIFANA DWI YUANSYAH) LP & ASKEP DM (RAHMA) LP & ASKEP CKR (KHOLIS) LP & ASKEP CVA (IDRIS) LP & ASKEP FRAKTUR FEMUR (HANGGA) LP & ASKEP SEPSIS (WULAN) LP & ASKEP DECOMPENSASI CORDIS (RINI) LP & ASKEP ASMA (SITI) LP & ASKEP SEPSIS (MITA) LP & AKEP CVA (IKKE) LP dan SP perilaku kekerasan ASKEP VARICELLA
RESUME KEPERAWATAN GAWAT DARURATPADA KLIENTn.S DENGAN DIAGNOSA MEDIK GAGAL JANTUNG KONGESTIF
DI RUANG ICU RS. SALEWANGANG MAROS
Nama Mahasiswa :IWAN RASHAN
S T B : 1422090192
Ruangan : ICU
Tanggal Pengkajian : 06JuLI 2012
A. PENGKAJIAN
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn.S No. Reg. :137557
Umur : 65Thn Tgl. MRS : 02-07-2012
Jenis Kelamin : laki-laki Diagnosa : CHF
Suku/Bangsa: Bugis
Agama : Islam
Pekerjaan :wiraswasta
Pendidikan : SMA
Alamat : Jln DR Ratulangi
II. RIWAYAT KEPERAWATAN
Riwayat Sebelum Sakit
1. Penyakit berat yang penah diderita : Stroke 2 tahun yang
lalu
2. Obat-obat yang biasa dikonsumsi : Penambah Fe+
3. Kebiasaan berobat : RumahSakit
4. Alergi : Tidakadakeluhan
Riwayat Penyakit Sekarang
1. Keluhan utama MRS :Klienmasukrumahsakitdengankeadaanlemahdansesak
2. Keluhan utama saat ini :Klienmengatakanmasihsesakdanlemah.
Riwayat Kesehatan Lainnya
Gigi palsu : Tidak
Kaca mata : Tidak
Pendengaran:Tidak
Lainnya (sebutkan) : Kateterdan IVFD RL
III. OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Semi koma, klientampak lemah
Tanda-tanda vital:
∙ S : 36,80C (axilla)
∙ N : 88x/mnt
∙ TD : 150/80 mmHg
∙ RR : 32x/mnt
Body Systems:
Pernapasan (B1: Breathing)
Hidung :Fungsi pernapasan cepat, pernapasan cuping hidung (-)
Trachea : Tak ada kelainan
Bentuk dada : Simetris
Cardiovaskuler (B2: Bleeding)
Keluhan : Pusing (+), sakit kepala (-), palpitasi (-), nyeri dada (), kram kaki (-)
Suara jantung: S3/S4terdengar jelas
Persyarafan (B3: Brain)
Kesadaran : Semi KomaGCS 5
Perkemihan-Eliminasi Uri (B4: Bladder)
Produksi urine :1500-2000ml
Bau : Biasa (Amoniak)
Warna : Kekuningan
Keluhan : Tidak ada masalah
Pencernaan-Eliminasi Alvi (B5: Bowel)
Mulut dan tenggorok: Fungsi mengunyah baik, fungsi menelan baik, kebersihan mulut
baik
Rectum : Tdk dikaji
BAB : belum BAB sejak MRS
Diet : Nasi TKTP
Tulang-Otot-Integumen (B6: Bone)
Kemampuan pergerakan sendi:
Pergerakansendipahadanlututagaksedikitterbataskarenakliennampaklemah
Extremitas
:Extermitasataspergerakanbaikdanextermitasbawahpergerakanyaagaksedikitter
bataskarenakliennampaklemah. Kliennampaklemah
Tulang belakang : skolisis (-), kifisis (-), lordosis (-).
Kulit :
1. Warna kulit : Tidakterdapathiperpigmentasi.
2. Akral : Hangat
3. Turgor : Baik
Sistem Endokrin
Terapi hormon : (-)
Karakteristik sex sekunder : Normal
Riwayat pertumbuhan dan perkembangan fisik : TAK
Sistem Reproduksi
Kelamin : Bentuk normal, kebersihan baik
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium tgl 10-07-2012
∙ GDS : 75 Mg/dl
∙ Ureum : 86
∙ Urin acid : 2,2
V. TERAPI
∙ IVFD RL 28 tpm
∙ Ranitidine 8 jam/IV
∙ Incomine 8 jam/IV
∙ Cefotaxime 8 jam/IV
∙ Dexametason 8 jam/IV
∙ Novalgin
∙ Farmadol 8 jam/drips
∙ Aspilet 2x1
∙ Sohobian drips/hari
VI. ANALISA DATA
DATA MASALAH
DS :
1. Keluargaklienmengatakankliensesak.
2.
Keluargaklienmengatakankliendalamkeadaanle
mah.
DO :
1. Kliennampaklemah
2. Kliensesak
3. Nampak terpasangsungkup O2
4. Nampak terpasangsirimpap
5. TTV
∙ S : 36,80C (axilla)
∙ N : 88 x/mnt
∙ TD : 150/80 mmHg
∙ RR : 32x/mnt
Gangguanpertukara
n gas
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan pengumpulan cairan ke dalam alveoli.
C. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
NO &
TANGGAL
DX & KRITERIA HASILINTERVENSI RASIONAL
12-07-
2012
1.
Gangguan pertukaran gas
berhubungan dengan
pengumpulan cairan ke
dalam alveoli. KriteriaHasil:
∙ Klientidaksesaklagi
∙ TTV normal
∙
Klientidakterpasangsungk
up O2.
1. Auskultasi
bunyi napas.
2. Observasi
TTV
3. Berikan
posisi semi
fowler.
4. Berikan
oksigen
tambahan
sesuai
indikasi
1. Menyatakan adanya kongesti paru/ pengumulan
secret menunjukkan kebutuhan untuk intervensi
lanjut
2.
Untukmengetahuiadanyakeadaanpatologispadakl
ien
3. Menurunkan konsumsi oksigen/kebutuhan dan
meningkatkan inflamasi paru maksimal.
4. Meningkatkan konsentrasi oksigen alveolar,
yang dapat memperbaiki/menurunkan
hipoksemia jaringan
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
NO.DX
& JAMIMPLEMENTASI& HASIL EVALUASI
22.00 wita
1. 1. Auskultasi bunyi napas.
Hasil : terdengar bunyi S3 dan S4
2. Observasi TTV
Hasil :
S : 370C (axilla)
N : 84 x/mnt
TD : 140/80 mmHg
RR : 32x/mnt
3. Berikan posisi semi fowler.
Hasil : Klien mengikuti instruksi
yang diberikan.
4. Berikan oksigen tambahan sesuai
indikasiHasil : Terpasang O2dengan
konsentrasi sebesar 3 liter.
20.15wita
S :Keluargaklien me-
ngatakanklienmasihsesak
O :
Nampak klienter-
pasangsungku
pO2dengankonsentrasi 3 liter.
RR klien : 32 x/I dan N : 84
x/menit.
A :Masalahbelumteratasi
P :Lanjutkanintervensi
Diposkan oleh iwan rashan di 04.57 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest
Asuhan keperawatan pada Ny.”S” dengan Hipertensi di ruang UGD
RSUD Caruban Kabupaten Madiun
Tanggal pengkajian : 26 Januari 2012No. Reg : 0119875Tanggal MRS : 26 Januari 2012Diagnosa masuk : Oyspepsia dan HipertensiRuang/ Kelas : Ruang UGDDokter : Dokter “R” dan Dokter “Y”Jam pengkajian : 22.00 WIB
I. Data subyektif
Nama : Ny. SUmur : 53 TahunAgama : IslamPendidikan : -Pekerjaan : -Suku/ bangsa : JawaAlamat : Kleberejo
a. Keluhan utama- Mual- Muntah 1 kali- Pusing- Sakit kepalab. Riwayat penyakit sekarang
Keluarga pasien mengatakan pasien mual, muntah dan sakit kepala, kemudian tanggal 26
januari 2012 jam 22.00 WIB pasien dibawa ke RSUD Caruban.
c. Riwayat penyakit yang lalu
Keluarga mengatakan pasien tidak memiliki keturunan penyakit seperti DM.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga mengatakan pasien tidak memiliki keturunan penyakit seperti DM.
e. Riwayat psikososial
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien takut dan gelisah karena sering merasakan sakit
kepala dan mual.
f. Pola istirahat
1. Di rumah
Pasien gelisah dan tidak bisa tidur.
2. Di RS
Pasien tenang, tetapi tidak bisa tidur.
g. Pola nutrisi
1. Di rumah
- Pasien selalu menghabiskan porsi makannya
- Pasien makan nasi dengan lauk pauknya
h. Personal hygieni
1. Di rumah
Pasien mandi 2 kali sehari
i. Pola aktifitas
1. Di rumah
Keluarga pasien mengatakan pasien masih bisa bekerja sebelum merasakan sakit kepala dan
mual.
2. Di RS
Pasien bisa tenang, karena pasien sudah merasakan sakit kepalanya berkurang dan tidak
muntah.
II. Data Obyektif
Pemeriksaan fisik
- TD :150/80 mm/Hg
- Nadi : 88 x/mnt
- Suhu :36° C
- Respirasi : 28 x/mnt
- BB : 60 kg
- TB : 150 cm
A. Kepala
- Kulit kepala : bersih, tidak berminyak
- Rambut : tidak ada ketombe, tidak ada kutu
- Penyebaran rambut : merata
- Bentuk kepala : simetris
- Berjalan : tidak ada
B. Mata
- Bentuk : simetris
- Pupil : isokor
- Sklera : putih
- Konjungtiva : tidak pucat
- Palpebra : tidak ada pembengkakan
C. Hidung
- Bentuk :simetris
- Polip : -
- Deviasi septum : tidak terdapat pergeseran
- Epistaksis : -
- Sekret : tidak terdapat pada lubang
D. Wajah
- Inspeksi : tidak pucat
E. Mulut
- Bentuk : bibirnya simetris
- Gusi : tidak berdarah
- Gigi : tidak berkaries
- Stomatitis : -
- Warna bibir : merah, tidak pucat
F. Telinga
- Bentuk : simetris
- Kebersihan : bersih
G. Leher
- Tidak ada pembersihan tyroid
H. Dada
- Bentuk :simetris
- Pola nafas : reguler
- Alat bantu : -
- Palpalasi : simetris, tidak ada retraksi
I. Pemeriksaan paru-paru
Masih dalam keadaan normal
J. Pemeriksaan jantung
Masih dalam keadaan normal
K. Pemeriksaan abdomen
Bentuk simetris, terdapat bissing usus dan mual.
L. Pemeriksaan kelamin daerah sekitarnya
- Anus : tidak terkaji karena pasien malu
- Genetalis : tidak terkaji karena pasien malu
M. Pemeriksaan muskuloskelekal
- Kemampuan pergerakan sendi lengan dan tungkai dapat bergerak.
- Turgor kulit baik
N. Pemeriksaan neuro
- Pada saat istirahat pasien bisa tidur dengan tenang
O. Pemeriksaan status mental
Pasien baik dan tidak kemunduran mental
P. Peneriksaan penunjang/ Lab
Darah lengkap, penggunaan tes EKG dan GDS
Q. Pelaksanaan/ therapi
- Injeksi Renitiddin I ampul
- Antasid 3x CI
- Ranitidin tablet 2x1
- Scaptropil 12,5 2x1
- Sohobion 1x1
R. Harapan klien/ keluarga sehubungan dengan penyakitnya.
- Keluarga pasien ingin segera sembuh dan dapat beraktivitas kembali.
- Pelayanan yang maksimal untuk pasiennya agar cepat sembuh.
III. INTERPRESTASI DATA DASAR
Tanggal/bulan/tahun/jam Diagnosa/Masalah/Kebutuhan Data Dasar
26 Januari 2012
22.00 WIB
Diagnosa : Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan tekanan intrakgranial ditandai dengan pasien merasakan nyeri kepala pusing, muntah, mual.
Masalah : Gangguan rasa nyaman nyeri
Kebutuhan :- Untuk menetralkan asam
lambung maka diberikan- Renitidin tablet 2x1
- Untuk mengurangi rasa mual, muntah diberikan
- Antasid 3xCI- Untuk menurunkan tekanan
darah diberikan- Scaptropil 12,5 2x1
- Agar pasien tidak lemah diberikan vitamin
- Sohobion 1x1
DS : pasien mengatakan
nyeri pada kepala, pusing,
muntah mual.
DO :
- TD mencapai 150/80 mm/
Hg
- Suhu : 36° C
- Badan tidak panas
- Wajah tidak pucat
- Kaki tidak membengkak
- Pasien lemah
Bagikan ke:
Read more: http://viknovi.blogspot.com/2012/08/askep-hipertensi.html#ixzz3nvxo7s00